bab v hasil dan pembahasan - repository.ipb.ac.id v... · kabupaten kuningan dalam surat perjanjian...

67
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengelolaan Obyek Wisata di Taman Nasional Gunung Ciremai Wilayah SPTN I Kuningan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) merupakan taman nasional dengan gunung tertinggi di Jawa Barat. TNGC juga memiliki obyek-obyek wisata alam yang berpotensi untuk dilakukan pengembangan pariwisatanya. Namun lokasi obyek wisata tersebut sebagian besar berada di luar hamparan kawasan TNGC khususnya yang termasuk pada wilayah SPTN I Kuningan seperti yang terlihat pada Gambar 4. Keberadaan obyek wisata tersebut memberikan ketertarikan pada pemerintah daerah dan swasta untuk ikut serta dalam pengelolaan obyek wisata di TNGC yang berada di luar hamparan kawasan. Pemerintah Kabupaten Kuningan melakukan nota kesepahaman dengan pihak Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) dalam pengelolaan obyek wisata yang berada di wilayah administrasinya. Tujuan dari kesepahaman tersebut untuk mengoptimalkan pengelolaan potensi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya untuk kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan keseimbangan aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Sebagai tindak lanjut dari kesepahaman tersebut maka dilakukan perjanjian kerjasama antara pemerintah Kabupaten Kuningan yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dengan BTNGC mengenai pengelolaan obyek dan daya tarik wisata di kawasan TNGC Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama Nomor PKS 02/BTNGC/2009 dan Nomor 556/49/Disparbud/2009. Pada Bab III Obyek dan ruang Lingkup, Pasal 3 menyatakan bahwa obyek wisata yang berada di Kawasan TNGC Kabupaten Kuningan yaitu diantaranya Telagaremis, Paniis, Bumi Perkemahan Cibeureum, Bumi Perkemahan Cibunar, Bumi Perkemahan Balongdalem, Lembah Cilengkrang dan Bumi Perkemahan Palutungan akan dikelola oleh pemerintah daerah melalui Disparbud.

Upload: truonghanh

Post on 17-Mar-2019

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

19

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengelolaan Obyek Wisata di Taman Nasional Gunung Ciremai

Wilayah SPTN I Kuningan

Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) merupakan taman nasional

dengan gunung tertinggi di Jawa Barat. TNGC juga memiliki obyek-obyek wisata

alam yang berpotensi untuk dilakukan pengembangan pariwisatanya. Namun

lokasi obyek wisata tersebut sebagian besar berada di luar hamparan kawasan

TNGC khususnya yang termasuk pada wilayah SPTN I Kuningan seperti yang

terlihat pada Gambar 4. Keberadaan obyek wisata tersebut memberikan

ketertarikan pada pemerintah daerah dan swasta untuk ikut serta dalam

pengelolaan obyek wisata di TNGC yang berada di luar hamparan kawasan.

Pemerintah Kabupaten Kuningan melakukan nota kesepahaman dengan

pihak Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) dalam pengelolaan

obyek wisata yang berada di wilayah administrasinya. Tujuan dari kesepahaman

tersebut untuk mengoptimalkan pengelolaan potensi sumberdaya alam hayati dan

ekosistemnya untuk kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan

keseimbangan aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Sebagai tindak lanjut dari

kesepahaman tersebut maka dilakukan perjanjian kerjasama antara pemerintah

Kabupaten Kuningan yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dengan

BTNGC mengenai pengelolaan obyek dan daya tarik wisata di kawasan TNGC

Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama Nomor PKS

02/BTNGC/2009 dan Nomor 556/49/Disparbud/2009. Pada Bab III Obyek dan

ruang Lingkup, Pasal 3 menyatakan bahwa obyek wisata yang berada di Kawasan

TNGC Kabupaten Kuningan yaitu diantaranya Telagaremis, Paniis, Bumi

Perkemahan Cibeureum, Bumi Perkemahan Cibunar, Bumi Perkemahan

Balongdalem, Lembah Cilengkrang dan Bumi Perkemahan Palutungan akan

dikelola oleh pemerintah daerah melalui Disparbud.

Page 2: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

20

Gambar 1 Peta Lokasi ODTWA di Kawasan TNGC.

SPTN II Majalengka SPTN I Kuningan

Page 3: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

21

Tujuan dan sasaran dalam surat perjanjian pengelolaan obyek wisata di

kawasan TNGC Kabupaten Kuningan tersebut diantaranya dalam pengelolaan,

pemanfaatan dan pengembangan obyek dan daya tarik wisata di TNGC harus

menjamin keseimbangan ekologis, ekonomi, sosial budaya, serta kelestarian

sumberdaya alam hayati dan ekosistem di kawasan TNGC. Oleh karena itu, pihak

pengelola harus menempatkan masyarakat sekitar lokasi obyek wisata sebagai

bagian dari pengelolaan dan pemanfaatan obyek wisata. Namun peranan

masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan wisata mempunyai peran yang

berbeda pada setiap lokasi obyek wisata sesuai dengan kebijakan pengelola obyek

wisata. Hal ini dikarenakan pengelolaan beberapa obyek yang termasuk dalam

surat perjanjian tersebut tidak sepenuhnya dilakukan oleh Disparbud, tetapi

beberapa obyek wisata yang dikelola oleh swasta dan masyarakat sekitar sebagai

bentuk kerjasama dengan BTNGC sebagai pemilik kawasan seperti yang tersaji

dalam Tabel 5.

Tabel 5 Pengelola obyek wisata alam di TNGC Wilayah SPTN I Kuningan

No Obyek wisata Lokasi obyek wisata Pihak pengelola

1 Talagaremis Desa Kaduela Kecamatan

Pasawahan

Disparbud

2 Paniis Desa Paniis dan Desa Singkup

Kecamatan Pasawahan

Disparbud

3 Buper Cibeureum Desa Cibeureum Kecamatan

Cilimus

Pemerintah desa melalui

Karang Taruna

4 Buper Cibunar Desa Linggajati Kecamatan

Cilimus

Pemerintah desa melalui Pos

Pendakian G. Ciremai

5 Buper Balongdalem Desa Babakanmulya

Kecamatan Jalaksana

Pemerintah desa melalui

Kompepar

4 Lembah Cilengkrang Desa Pajambon Kecamatan

Jalaksana

Kompepar

7 Buper Palutungan Desa Cisantana Kec. Cigugur CV. Wisata Putri Mustika

Surat perjanjian pengelolaan tersebut dapat ditinjau ulang setelah 5 tahun

berjalan dan masa berlaku surat perjanjian tersebut selama 20 tahun. Balai TNGC

sebagai pemilik kawasan mendapatkan persentasi pembagian hasil yang sama dari

setiap lokasi wisata yaitu Rp 1.500/lembar tiket yang terjual. Nilai tersebut

sebagai PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang disetorkan pada kas

negara melalui TNGC. Pemerintah daerah mendapatkan pembagian hasil dari

penjualan tiket dengan persentasi yang berbeda dari lokasi wisata yang tidak

dikelola oleh Disparbud. Namun pemerintah daerah harus ikut serta dalam

Page 4: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

22

pengembangan wisata salah satu caranya yaitu perbaikan jalan menuju lokasi

wisata untuk mempermudah aksesibilitas pengunjung.

1. Telagaremis

Disparbud mengelola aktif obyek wisata ini secara resmi pada bulan Januari

2010. Petugas lapang dari Disparbud di obyek wisata ini berjumlah 2 orang yang

biasanya berjaga di loket karcis. Pihak pengelola dalam melaksanakan tugasnya di

bantu oleh Kompepar Desa Kaduela yang terdiri dari beberapa kelompok mitra

usaha (KMU). Kompepar ini sudah ikut serta mengelola Telagaremis sejak masih

oleh perhutani dulu. Kegiatan rutin anggota Kompepar antara lain yaitu

membantu penjualan tiket, petugas kebersihan dan menjaga keamanan atau patroli

di sekitar lokasi obyek terutama bila ada perkemahan.

Harga tiket masuk obyek wisata alam ini sebesar Rp 6.500/lembar.

Pengunjung yang membawa anak-anak petugas memberikan kebijakan yaitu satu

tiket untuk dua orang anak-anak. Pembagian hasil dari tiket tersebut setelah

dipotong PNBP Rp 1.500/lembar yang diserahkan kepada TNGC yaitu 5% untuk

pemda Cirebon dan selebihnya oleh Disparbud. Biaya parkir kendaraan Rp 1.000

untuk kendaraan roda dua, Rp 2.500 untuk kendaraan roda empat dan Rp 6.500

untuk kendaraan roda enam dibayar bersama dengan tiket masuk.

Beberapa KMU yang masih aktif sampai saat ini diantaranya KMU MCK

yaitu pengunjung yang menggunakan kamar mandi membayar jasa Rp 1.000/satu

kali masuk pada petugas yang menjaga kebersihan MCK, KMU permainan air

yaitu jasa penyewaan bebek dan perahu. Selain itu, terdapat juga KMU parkir

yaitu petugas yang telah menjaga dan mengatur kendaraan bermotor selama

pengunjung berwisata dengan memberikan uang jasa pada petugas tersebut diluar

karcis parkir. Besarnya pembagian hasil setiap KMU berbeda contohnya untuk

KMU permainan anak 75% pemilik permainan air, 20% Disparbud dan 5% untuk

kompepar. Sedangkan untuk KMU lainnya masih belum ada pembagian hasil

dengan pihak pengelola secara pasti.

Page 5: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

23

2. Paniis

Pengelolaan obyek wisata Paniis ini dilakukan oleh Disparbud. Petugas

lapangan berjumlah 3 orang, dalam pelaksanaan pengelolaan petugas dibantu oleh

beberapa masyarakat yang ikut serta dalam pengelolaan obyek wisata sejak

perhutani dahulu. Pintu masuk menuju obyek wisata alam ini terdapat dua yaitu

dari Buper Singkup dan dari Paniis.

Bumi perkemahan termasuk dalam wilayah adminstrasi Desa Singkup yang

saat ini sudah dikontrakkan pada salah satu masyarakat yang ingin mengelola oleh

pihak desa, namun perjanjian tersebut pada dasarnya tidak berlaku. Hal ini

dikarenakan status lahan merupakan milik TNGC dan pengelolaan wisatanya

dilakukan oleh Disparbud. Namun berdasarkan kebijakan dari pihak pengelola

maka orang tersebut diberi kepercayaan untuk ikut mengelola obyek wisata

sebagai petugas penjaga tiket di pintu masuk Buper, sedangkan petugas tiket di

pintu masuk Paniis dari Disparbud yang bertugas sebagai koordinator.

Harga tiket masuk sebesar Rp 3.500/lembar seperti terlihat pada Gambar 1

yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang dikeluarkan oleh Disparbud. Petugas

tiket biasanya tidak menetapkan tiket masuk untuk 1 orang anak-anak yang

dibawa oleh orang tuanya. Anak-anak yang datang bersama orang tua lebih dari 1

membayar tiket 1 untuk 2 orang anak. Hal ini berbeda dengan pengunjung

rombongan anak-anak dari sekolah yang tetap membayar tiket secara penuh,

namun petugas biasanya memberikan potongan harga pada rombongan besar.

Gambar 2 Tiket masuk Cipaniis.

Harga tiket untuk kegiatan berkemah sama dengan tiket masuk obyek tidak

dikenakan biaya tambahan. Biaya penerangan pengunjung bisa membicarakan

langsung dengan penduduk yang menyediakan penyewaan listrik biasanya

dikenakan biaya sebesar Rp 25.000/lampu/malam selama kegiatan berlangsung.

Pengunjung yang akan menggunakan Buper harus melapor kepada pengelola

Page 6: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

24

minimal 2 hari sebelum kegiatan berlangsung. Pengelola tidak menyediakan

peralatan berkemah, sehingga pengunjung yang datang harus menyiapkan sendiri

peralatannya.

Pembagian hasil dari tiket masuk Cipaniis yaitu PNBP Rp 1.500/lembar

diserahkan melalui BTNGC dan sisanya diserahkan ke Disparbud. Besarnya tiket

parkir yaitu Rp 1.000 untuk kendaraan roda dua. Petugas yang berjaga untuk

mengatur parkir berasal dari masyarakat sekitar, mereka bekerja sebagai petugas

parkir sejak masih dikelola oleh perhutani. Namun saat ini mereka hanya

mendapatkan penghasilan dari jasa penitipan helm atau barang pengunjung.

3. Buper Cibeureum

Pengelolaan Buper Cibeureum ini dilakukan oleh pemerintah Desa

Cibeureum melalui kelompok pemuda Karang Taruna. Saat ini buper tersebut

masih belum dikelola secara optimal, hal ini terlihat tidak adanya petugas yang

berjaga dan penarikan tiket bagi pengunjung yang datang. Penarikan tiket hanya

dilakukan pada pengunjung yang melakukan kegiatan berkemah dengan sistem

paket berdasarkan peraturan pemerintah desa yaitu:

a. Pengunjung lebih dari 100 orang biaya yang dikenakan yaitu Rp 200.000

ditambah biaya kegiatan sebesar Rp 20.000 untuk 1 hari 1 malam.

b. Pengunjung kurang dari 100 orang biaya yang dikenakan yaitu Rp 4.000 per

orang selama kegiatan berlangsung.

Harga paket tersebut belum termasuk sarana prasarana seperti lampu dan

kamar mandi. Kamar mandi yang digunakan peserta camping yaitu kamar mandi

milik perseorangan yang sengaja dibangun sebagai sebagai kamar mandi umum

dengan harga yang telah ditentukan. Sedangkan untuk biaya penerangan

dikenakan Rp 25.000 per malam.

Pembagian hasil dari harga tiket Rp 4.000/lembar yaitu Rp 1.500/lembar

untuk PNBP disetorkan melalui Balai TNGC, pemerintah desa 50% dan karang

taruna 50% dari Rp 2.500/lembar yang telah dipotong biaya operasional selama

kegiatan berlangsung. Hal tersebut dikarenakan Buper Cibeureum merupakan

salah satu aset pendapatan desa.

Page 7: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

25

4. Buper Cibunar

Berdasarkan Peraturan Desa Linggajati Kecamatan Cilimus Kabupaten

Kuningan Nomor 08 tahun 2009 tentang Bumi Perkemahan dan Pendakian

Gunung Ciremai, Pengelolaan Buper Cibunar dilakukan oleh pemerintah desa

melalui organisasi PPGC (Pos Pendakian Gunung Ciremai). Status PPGC

merupakan salah satu mitra Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Linggajati yang

bertugas sebagai pelaksana lapangan dalam pengelolaan Buper Cibunar dan

pendakian Gunung Ciremai jalur Linggajati. Pembentukan PPGC dilakukan oleh

pemerintah desa dengan susunan anggota berasal dari karang taruna dan

masyarakat Desa Linggajati.

Pembagian hasil dari pengelolaan obyek wisata alam tersebut ditentukan

oleh pemerintah desa dengan memperhatikan pembangunan dan pendapatan asli

desa. Nilai tiket Buper Cibunar dibedakan menjadi dua yaitu tiket untuk hiking

dan tiket untuk berkemah dapat dilihat pada Gambar 2. Besarnya pembagian hasil

berbeda untuk setiap kegiatan yaitu:

a. Harga tiket untuk kegiatan berkemah Rp 5.000/lembar. Pembagian hasil per

lembar tiket yang terjual terdiri dari Rp 1.700 untuk PPGC, Rp 700 biaya

operasional, Rp 1.200 untuk pendapatan desa, Rp 700 untuk pemilik lahan

dan Rp 700 untuk blok.

b. Harga tiket untuk hiking Rp 2.000/lembar, hasil dari penjualannya 100%

diserahkan untuk PPGC.

c. Kendaraan yang masuk dikenakan biaya sebesar Rp 1.000/kendaraan, hasil

tersebut diserahkan 100% untuk pendapatan desa. Nilai tersebut di luar jasa

penitipan kendaraan.

Gambar 3 Tiket di Buper Cibunar berdasarkan peraturan Desa Linggajati.

Page 8: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

26

Selain sebagai petugas pelaksana pengelolaan Buper Cibunar PPGC juga

ikut dalam pengelolaan pendakian Gunung Ciremai jalur Linggajati. Tiket untuk

pendakian berasal dari TNGC dengan harga Rp 6.500/lembar (Gambar 3).

Pembagian hasil tersebut terdiri dari PNBP Rp 1.500/lembar, dana konservasi 5%,

desa 15%, PPGC 49%, Pemuda 7%, PHBM 4%, Asuransi 5%, dan Disparbud

10%.

Gambar 4 Tiket pendakian Gunung Ciremai.

5. Buper Balongdalem

Masyarakat yang berperan dalam pengelolaan Buper Balongdalem ini yaitu

anggota Kompepar Desa Babakanmulya. Pengunjung yang melakukan kegiatan di

Buper ini biasanya datang menemui ketua kompepar dan mengurus perizinan

pengunaan lahan Buper. Pengunjung yang berkemah di lokasi ini cukup

membayar Rp 3.000/orang selama kegiatan berlangsung. Pihak pengelola dalam

hal ini yaitu kompepar akan mengurus perizinan ke desa dan pihak keamanan

yang terkait perihal kegiatan tersebut.

Pengunjung dapat melakukan negosiasi pada pihak pengelola mengenai

fasilitas yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung. Pengunjung dapat

meminjam peralatan berkemah seperti tenda yang dengan harga sewa Rp

25.000/tenda dengan kapasitas 10 orang. Penyewaan listrik Rp 50.000/hari, harga

tersebut langsung dibicarakan antara pengunjung dengan masyarakat yang

menyewakannya. Selain itu juga pengunjung yang berkemah dapat melarang atau

mengizinkan masyarakat untuk berjualan di Buper selama kegiatan mereka

berlangsung dan meminta petugas untuk menjaga keamanan kendaraan bermotor

selama mereka melakukan kegiatan, jika pengunjung membutuhkan penjagaan.

Page 9: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

27

6. Lembah Cilengkrang

Pengelola obyek wisata alam ini dilakukan oleh KOMPEPAR (Kelompok

Penggerak Pariwisata) Lembah Cilengkrang yang anggotanya terdiri dari

masyarakat PHBM Desa Pajambon. Pengelolaan oleh masyarakat ini merupakan

salah satu bentuk kemitraan TNGC dalam mewujudkan pengelolaan kawasan

secara lestari dan efektif dengan melibatkan masyarakat sekitar.

Nilai harga tiket masuk obyek wisata ini mengalami kenaikan beberapa kali

karena adanya perubahan status kawasan. Tahun 2002-2005 tiket masuk berasal

dari Perum Perhutani KPH Kuningan dengan tiket Rp 2.000/lembar. Tahun 2006

tiket masuk berasal dari BKSDA Jawa Barat II dengan harga tiket Rp

3.500/lembar, hal ini dikarenakan ada kewajiban pembayaran PNBP sebesar Rp

1.000/lembar. Tahun 2007 tiket masuk berasal dari TNGC dengan harga yang

sama dan kewajiban penyetoran PNBP yang sama. Mulai tahun 2008 sampai

sekarang harga tiket meningkat menjadi Rp 4.000/lembar dikarenakan

peningkatan tarif PNBP menjadi Rp 1.500/lembar.

Pembagian hasil dilakukan kepada beberapa pihak yang terkait yaitu untuk

PNBP dan dana konservasi disetorkan ke Balai TNGC, Pemerintah desa

disetorkan melalui bendahara desa, dan Forum PHBM desa yang digunakan untuk

operasional kegiatan PHBM Desa Pajambon. Sebelum pembagian hasil kepada

anggota sebesar 20 orang, bagi hasil tersebut disisihkan terlebih dahulu sebesar

10% untuk biaya operasional kegiatan di Lembah Cilengkrang, 5% untuk ATK

Kompepar dan 5% untuk dana taktis (dana pertemuan, tranportasi menghadiri

undangan di luar desa, dll). Anggota Kompepar memiliki pekerjaan lain di luar

kegiatan wisata di Lembah Cilengkrang, hal ini bisa dilakukan karena adanya

pengaturan waktu bertugas.

7. Buper Palutungan

Pengelolaan Buper Palutungan dilakukan oleh pihak swasta yaitu CV

Mustika Putri. Pemilik CV ini seorang pengusaha daerah yang masih berasal dari

Desa Cisantana tempat dimana lokasi wisata berada. Pengelolaan obyek wisata ini

sudah berlangsung sebelum menjadi taman nasional dengan luas wilayah 15 ha,

Page 10: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

28

namun lokasi efektif yang kini telah dikelola hanya 9,5 ha. Adanya perubahan

status kawasan menjadi taman nasional mewajibkan pihak pengelola untuk

mempunyai izin pengusahaan pariwisata alam di taman nasional. Namun sampai

saat ini pihak pengelola belum mempunyai izin tersebut, walaupun pihak CV

sudah mengajukan izin tersebut ke Dirjen PHKA.

Pungutan hasil dari obyek wisata Buper Palutungan dari harga tiket sebesar

Rp 7.000 dilakukan pembagian hasil yaitu Rp 1.500 untuk PNBP yang diserahkan

melalui pihak TNGC, Rp 1.000 disisihkan sebagai dana konservasi. Walaupun

obyek wisata ini dikelola oleh pihak swasta yaitu CV, pemerintah daerah dalam

hal ini juga mendapatkan pembagian sebesar 35% dari harga tiket yang sudah

dipotong oleh PNBP dan dana konservasi.

Pihak pengelola yang bekerjasama dengan TNGC dan pemerintah desa,

mengikutsertakan masyarakat sekitar dalam pengelolaan Buper Palutungan yaitu

dengan cara melibatkan KTK (Kelompok Tani Konservasi) sebagai petugas parkir

dengan imbalan jasa dari pengelolaan parkir tersebut. Sedangkan kelompok PKK

desa menyediakan pemesanan makanan pada pengunjung yang melakukan

kegiatan berkemah dalam jumlah besar seperti acara organisasi atau sekolah.

5.2 Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) di Taman Nasional

Gunung Ciremai Wilayah SPTN I Kuningan

Lokasi obyek daya tarik wisata alam yang ada di wilayah SPTN I Kuningan

sebagian besar terletak di luar hamparan kawasan. Setiap lokasi obyek wisata

memiliki daya tarik yang berbeda berupa sumberdaya alam seperti air terjun,

sumber air panas, tumbuhan, satwa, pemandangan alam hutan pinus dan

pegunungan, serta kebudayaan masyarakat sekitar. Beragamannya daya tarik

wisata tersebut memberikan pilihan pada pengunjung yang ingin berwisata ke

TNGC wilayah SPTN I Kuningan untuk berwisata sesuai dengan tujuannya.

5.2.1 Telagaremis

Telagaremis terletak di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan. Lokasi obyek

wisata ini berada di perbatasan tiga kabupaten yaitu Kuningan, Majalengka dan

Cirebon. Luas obyek wisata Telagaremis sekitar ± 68,81 ha. Nilai daya tarik yang

Page 11: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

29

dimiliki oleh kawasan wisata ini berupa danau alami, pemandangan alam seperti

tegakan pohon pinus dan 9 sumber mata air yang tersebar di sekitar lokasi obyek

wisata. Selain itu, udara sekitar obyek wisata ini terasa sejuk dan bersih seperti

udara di daerah pegunungan. Telagaremis berasal dari sebuah nama kerang kecil

(disebut remis) yang hidup di sekitar telaga, kerang ini dipercaya masyarakat

dapat mengobati penyakit.

Sejarah asal usul Telagaremis yaitu dari legenda peperangan antara

Pangeran Salingsingan dengan Pangeran Purbaya yang terjadi selama berabad-

abad. Kedua pangeran tersebut masih kakak beradik yang terpisah jauh selama

mereka pergi mencari ilmu. Kepergian kedua bersaudara ini berdasarkan titah

sang ayah yaitu orang yang berhak menduduki tahta setelah beliau pergi adalah

orang yang paling sakti. Pada suatu hari mereka bertemu kembali dan beradu

kesaktian. Saat peperangan terjadi Pangeran Salingsingan hampir kalah oleh

Pangeran Purbaya, namun kekalahan itu justru dijadikan taktik peperangan oleh

Pangeran Salingsingan yaitu Pangeran Salingsingan lari bersembunyi di rungkun

oyong (rimbunan tanaman oyong) yang terdapat kidang (hewan sejenis kijang).

Saat Pangeran Salingsingan yang dikejar oleh Pangeran Purbaya tersebut lari ke

rungkun oyong, kidang tersebut keluar dari rungkun karena kaget. Purbaya

melihat kidang keluar dan beranggapan bahwa kidang tersebut merupakan

jelmaan dari Pangeran Salingsingan.

Purbaya pun pergi mengejar kidang tersebut ke mana pun kidang itu lari,

semakin lama dia mengejar dan semakin masuk ke dalam hutan kidang tersebut

semakin banyak terlihat. Pada akhirnya Purbaya merasa kelelahan dan dia merasa

kehausan setelah berlari mengejar kidang. Purbaya pun pergi mencari sumber air

minum dan dia menemukan sumber air yang menyerupai air mancur. Namun saat

Purbaya datang air tersebut malah menghilang. Purbaya pun marah dan mencaci

air tersebut, hingga air pun mengizinkan Purbaya minum dengan syarat dia harus

mengambil air dengan menggunakan gayung atau tangan seperti layaknya orang

berwudhu. Air itu pun keluar kembali dan Purbaya minum sepuasnya, setelah

selesai Purbaya pamit pergi pada air untuk mencari kembali kidang yang dianggap

jelmaan dari Salingsingan. Air yang diminum Purbaya ternyata merupakan

jelmaan dari Salingsingan, sehingga Salingsingan pun berada di dalam perut

Page 12: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

30

Purbaya. Salingsingan menyerang Purbaya dari dalam perutnya dengan melukai

bagian hati Purbaya hingga dia menyerah. Saat menyerah itulah Salingsingan

membuat suatu kesepakatan dengan Purbaya bahwa dia akan berubah jadi air dan

Purbaya akan diubahnya jadi kura-kura bernama “si Mendung” yang akan selalu

hidup di bawah air.

Cerita ini pun memberikan kepercayaan pada sebagian masyarakat bahwa

air yang ada di sumber air keramat akan mendatangkan berkah jadi barang siapa

pun perawan atau janda yang sulit mendapatkan jodoh, mandikanlah dia dengan

air keramat pasti cepat mendapatkan jodoh. Selain itu orang yang ingin bekerja

atau mempunyai keinginan lain sering datang untuk dimandikan oleh kuncen.

Sumber air yang biasa dipakai untuk memandikan disebut Sumur Jalatunda dan

telaga yang sering dipakai mandi Telaga Nilem. Selain mempunyai cerita mitos

Telagaremis juga memiliki keunikan dan keindahan sumberdaya alam yang

berpotensi untuk dijadikan daya tarik wisata diantaranya yaitu:

a) Telagaremis (Situ Ayu Salintang)

Telaga ini merupakan telaga unggulan obyek wisata Telagaremis. Luas

telaga ini paling besar diantara telaga yang lainnya, dengan kedalaman mencapai

± 15 meter, bagian dasar telaga banyak terdapat ganggang. Sumber air telaga ini

berasal dari 7 mata air yang berada di sekitar pohon beringin pinggir telaga. Air

dari telaga ini dipergunakan oleh PT Indosemen di Kabupaten Cirebon. Kegiatan

yang berpotensi dilakukan antara lain wisata perahu dan sepeda air. Selain itu juga

dapat dilakukan kegiatan wisata memancing yang kini sudah banyak dilakukan

oleh warga Desa Kaduela dan sekitarnya. Flora yang terdapat di sekitar

Telagaremis antara lain Pinus (Pinus merkusii), beringin (Ficus benjamina),

ketapang (Terminalia katapa) dan mangga (Mangifera sp).

Page 13: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

31

Gambar 5 Telagaremis.

Keberadaan telaga ini erat kaitannya dengan makam Buyut Ayu Salintang

yang makamnya terdapat di pinggir telaga ini, namun sampai saat ini masih belum

ada orang yang berani menceritakan keterkaitan makam Buyut Ayu Salintang

dengan keberadaan Telagaremis ini. Sebagian masyarakat ada yang menyatakan

bahwa Telagaremis dan Situ Ayu Salintang berbeda dipisahkan oleh makam

Buyut, namun tidak banyak orang yang mengetahui hal tersebut dan beranggapan

Situ Ayu Salintang merupakan nama lain dari Telagaremis. Hal ini dikarenakan

lokasi kedua telaga ini yang terlihat menyatu hanya saja tersekat pada salah satu

sisinya oleh makam keramat Buyut Ayu Salintang dan mushola serta panggung

hiburan seperti yang terlihat pada Gambar 6.

(a) (b)

Gambar 6 (a) Jembatan penyekat Telagaremis dan Situ Ayu Salintang, (b) Situ

Ayu Salintang.

Page 14: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

32

b) Telaga Deleg

Telaga Deleg merupakan salah satu telaga yang tadah hujan karena air di

telaga ini penuh saat musim hujan. Air di telaga ini berwarna kecoklatan seperti

yang terlihat pada Gambar 7. Pada telaga ini terdapat ikan yang sengaja dipelihara

oleh masyarakat sekitar diantaranya ikan nilem, ikan mas, lele dan ikan nila.

Sedangkan saat musim kemarau telaga ini kering dan lahannya digunakan oleh

warga sebagai kebun biasanya ditanami umbi-umbian seperti singkong. Selain itu

pada lokasi telaga ini juga terdapat sebuah petak sawah yang dikelola oleh kuncen

Telagaremis. Tanaman yang terdapat di sekitar telaga yaitu kapuk randu (Ceiba

petandra), kenanga, mangga (Mangifera sp.) dan beberapa tanaman palawija.

Gambar 7 Telaga Deleg.

Pada lokasi Telaga Deleg ini terdapat lahan terbuka yang terdapat banyak

bebatuan besar, biasanya warga sekitar menggunakan lahan ini untuk menjemur

padi pada musim panen dan sebagian pengunjung biasanya menggunakan lahan

ini untuk berkemah. Udara di sekitar camping ground ini cukup panas dan rawan

terjadi kebakaran karena banyaknya semak belukar yang mengering pada saat

musim kemarau.

c) Telaga Salam

Telaga ini berada di sebelah kiri bawah camping ground telaga Deleg, air

telaga ini bening dan sedikit tertutup oleh serasah dari pohon sekitarnya seperti

yang tersaji pada Gambar 8. Terdapat beberapa macam burung di sekitar telaga

seperti cinenen pisang (Orthotomus sutorius), cabe jawa dan jenis burung semak.

Page 15: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

33

Tanaman yang terdapat di sekitar telaga diantaranya nangka (Artocarpus

heterophyllus), kapuk randu (Ceiba petandra), beringin (Ficus benjamina), sukun

(Artocarpus communis), akasia (Acacia mangium) dan pisang.

Gambar 8 Telaga Salam.

d) Telaga Buruy I

Telaga ini tertutup oleh semak dan tumbuhan air seperti yang terlihat pada

Gambar 9, sehingga pengunjung tidak bisa melihat telaga dari jarak dekat. Udara

sekitar telaga terasa panas, pada musim kemarau sering terjadi kebakaran karena

semak yang mengelilingi telaga dan air telaga mengering. Jalan setapak menuju

telaga ini sudah tidak terlihat, tertutup oleh tumbuhan bawah dan semak yang

agak tinggi. Jarang masyarakat yang datang ke lokasi telaga ini. Tanaman yang

ada di sekitar telaga berupa pisang, sengon (Paraserianthes falcataria) dan

beberapa jenis semak belukar.

Gambar 9 Telaga Buruy I.

Page 16: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

34

e) Nyi Eloh

Air telaga ini berwarna bening (Gambar 10) dan mengalir setiap musim di

sepanjang tahun. Letak sumber air ini di pinggir jalan dalam kawasan wisata

sebelum Telaga Deleg. Biasanya pengunjung yang berkemah di camping ground

Telaga Deleg menggunakan air Nyi Eloh ini untuk keperluan selama kegiatan,

terdapat MCK yang sudah tidak terawat dan dapat digunakan sebagai tempat ganti

pakaian. Tanaman yang terdapat di sekitar sumber air diantaranya kenanga,

tanaman pisang, singkong, paku-pakuan dan semak belukar. Air yang berasal dari

telaga ini digunakan oleh perusahaan lokal air minum isi ulang.

Gambar 10 Nyi Eloh.

f) Telaga Leutik dan Telaga Buruy II

Telaga Leutik dan Telaga Buruy II terdapat di sebelah selatan Telagaremis.

Ada beberapa jalan tanah setapak dan berbatu yang menuju kedua lokasi telaga

ini, namun sebagian jalan sudah tertutup semak dikarenakan jarang dilalui orang.

Masyarakat sekitar sering memancing di telaga ini, karena suasananya sunyi dan

udaranya yang sejuk. Ikan yang terdapat di kedua telaga ini cukup beragam

diantaranya ikan nila dan lele. Kedua telaga ini airnya surut pada musim kemarau,

tepian telaga tidak terlihat karena tertutup oleh semak dan beberapa tumbuhan air

seperti eceng gondok (Gambar 11).

Page 17: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

35

(a) (b)

Gambar 11 (a) Talaga Leutik dan (b) Telaga Buruy II.

g) Sumur Jalatunda

Sumur Jalatunda ini merupakan sumber mata air keramat (Gambar 12) yang

biasa dipakai memandikan pengunjung oleh Kuncen. Biasanya pengunjung datang

pada hari-hari tertentu seperti malam jum’at kliwon. Kebanyakan pengunjung

yang datang berasal dari luar daerah seperti Cirebon dan Indramayu. Pengunjung

yang datang memiliki tujuan khusus di luar kegiatan berwisata, kepercayaan

mereka terhadap mitos yang berkembang masih cukup tinggi. Beberapa orang

datang dengan tujuan ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik seperti

mendapatkan pekerjaan atau jodoh. Akan tetapi tidak banyak pengunjung yang

mengetahui keberadaan dan mitos Sumur Jalatunda ini. Lokasi Sumur Jalatunda

terletak sebelum Telaga Leat.

Gambar 12 Sumur Jalatunda.

Page 18: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

36

h) Telaga Leat dan Telaga Nilem

Letak kedua telaga ini sangat berdekatan, memiliki air yang jernih sehingga

tanaman yang berada di bawah telaga dapat terlihat seperti yang terlihat pada

Gambar 13. Kegiatan wisata yang bisa dilakukan di kedua telaga ini antara lain

memancing dan berenang. Namun pengunjung lebih senang berenang di telaga

Nilem karena airnya lebih jernih dan dalam serta lebih luas. Pada sepanjang jalan

menuju kedua lokasi telaga ini terdapat batu-batuan besar yang menjulang tinggi.

Jalan menuju lokasi kedua telaga ini berbatu, bisa dilalui oleh kendaraan

bermotor.

(a) (b)

Gambar 13 (a) Telaga Leat. (b) Telaga Nilem.

i) Batu Tumpeng

Batu Tumpeng merupakan deretan sebuah batu yang diangggap keramat

bagi orang-orang tertentu, bahkan terdapat mitos bahwa batu ini kadang – kadang

tidak dapat didokumentasikan atau tidak terlihat di foto. Pada lokasi batu ini

berdasarkan informasi beberapa penduduk mempunyai nilai sejarah dan biasanya

ada yang menjadikan sebagai tempat pemujaan. Bentuk Batu Tumpeng ini

menyerupai tumpeng yang disusun berlapis seperti yang terlihat pada Gambar 14.

Selain Batu Tumpeng tersebut juga terdapat beberapa batu besar yang tersusun.

Batu Tumpeng ini berada di sebelah kiri atas Telaga Deleg, akses jalan setapak

menuju lokasi tidak dapat terlihat jelas karena sudah tertutup semak belukar dan

Page 19: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

37

jarang dilalui oleh manusia. Beberapa tanaman yang banyak ditemukan yaitu

sengon (Paraserianthes falcataria), mahoni (Swietenia macrophylla) dan melinjo

(Gnetum gnemon).

Gambar 14 Batu Tumpeng.

j) Camping ground Pinus

Camping ground selain di Telaga Deleg juga terdapat di sebelah utara

Telagaremis (Situ Ayu Salintang) yang tersebar menghadap pemandangan

Telagaremis, berupa area yang terbuka di bawah tegakan pinus seperti yang

disajikan pada Gambar 15. Beberapa tempat yang biasa digunakan untuk

mendirikan tenda ditumbuhi oleh tumbuhan bawah dan semak yang akan

dibersihkan oleh pihak pengelola apabila sudah ada pengunjung yang siap untuk

berkemah.

Gambar 15 Camping ground Telagaremis.

Page 20: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

38

5.2.2 Paniis

Obyek wisata ini berupa bumi perkemahan singkup dan aliran air sungai

yang jernih langsung dari sumber mata air. Luas obyek wisata alam Paniis sekitar

± 35,32 Ha. Pada obyek wisata ini terdapat dua tiket masuk yaitu di Buper dan

jalan menuju sungai. Daya tarik wisata ini berupa aliran sungai dengan kondisi air

yang jernih dan bersih (Gambar 16). Masyarakat sekitar sering menggunakan air

sungai ini untuk mandi dan mencuci. Bahkan sumber air ini digunakan oleh

PDAM untuk pasokan air minum ke wilayah Kabupaten Cirebon, aliran air ini

juga dipergunakan warga Paniis untuk saluran irigasi areal pertanian.

Aliran sungai Cipaniis tidak pernah kering walaupun musim kemarau

panjang. Sebagian masyarakat dan pengunjung memiliki kepercayaan bahwa air

dari sungai ini membawa berkah, sehingga banyak yang mencuci peralatan masak

sebelum acara hajatan (pernikahan atau acara syukuran khitanan), baju atau karpet

(tempat usaha) dan lain-lain agar apa yang mereka inginkan mendapatkan berkah.

Selain itu ada juga orang yang beranggapan bahwa aliran air sungai Paniis ini

mempunya khasiat awet muda, apabila mereka sering mandi di aliran sungai ini

maka kulit mereka akan terasa kencang.

Gambar 16 Sungai Cipaniis.

Pada lokasi obyek wisata alam Paniis ini terdapat pula camping ground

yang berada di bawah tegakan Pinus seperti yang tersaji pada Gambar 17. Secara

administratif camping ground tersebut berada di Desa Singkup, namun status

lahan masih milik TNGC dan termasuk dalam satu hamparan obyek wisata Paniis

yang kini dikelola oleh Disparbud oleh karena itu area perkemahan ini lebih

dikenal dengan Buper Singkup. Pengunjung yang mengunakan lokasi camping

Page 21: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

39

ground ini biasanya adalah rombongan sekolah atau organisasi. Lokasi

perkemahan ini berada di pinggir jalan utama, berdekatan dengan permukiman

warga dan peserta dapat mengunakan aliran air Cipaniis untuk kebutuhan selama

kegiatan berlangsung.

Gambar 17 Camping ground Singkup.

Jenis tumbuhan yang ada di lokasi obyek wisata ini yaitu kersen (Muntingia

calabura), karet (Hevea brasiliensis), angsana (Pterocarpus indicus), kopi (Coffea

sp), melinjo (Gnetum gnemon), sonokeling (Dalbergia latifolia), durian (Durio

zibethinus), beringin (Ficus benjamina) dan pinus (Pinus merkusii). Sedangkan

jenis satwa yang ada yaitu cabai jawa (Dicaeum trochileum) dan pijantung kecil

(Arachnothera longirostra).

5.2.3 Buper Cibeureum

Luas Buper Cibeureum sekitar ± 11,36 Ha. Area yang digunakan berada di

samping kantor Seksi I Taman Nasional Gunung Ciremai. Keunikan Buper

Cibeureum terletak pada satwa jenis monyet ekor panjang (Gambar 18) yang

banyak berkeliaran di sekitar buper dan tidak takut pada aktivitas manusia.

Monyet tersebut sering turun ke tanah dan mengambil makanan pengunjung

bahkan beberapa monyet sering datang mengunjungi rumah warga untuk meminta

makanan berupa buah atau umbi-umbian.

Page 22: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

40

Gambar 18 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis).

Pada lokasi Buper Cibeureum ini terdapat sumber mata air yang cukup

besar. Namun masyarakat, pengelola dan pemerintah desa melarang peserta

kemah atau pengunjung lainnya turun melihat sumber air dari dekat. Hal ini

dikarenakan sumber air tersebut digunakan untuk keperluan masyarakat seperti air

minum dan keperluan sehari-hari lainnya. Selain takut tercemari oleh aktivitas

pengunjung, masyarakat juga percaya akan beberapa mitos yang berkembang.

Mitos yang berkembang tersebut yaitu adanya penjagaan oleh monyet ekor

panjang yang memiliki kebiasaan dan dipercaya oleh warga sekitar bahwa setiap

malam jumat kliwon semua monyet akan berkumpul dan mandi satu persatu di

sumber mata air tersebut. Masyarakat juga percaya akan keberadaan ular sanca

dengan ukuran besar yang sering terlihat menyebrang jalan menjelang malam

tanpa mereka tahu ujung kepala dan ekor berada dimana. Adanya kepercayaan ini

menyebabkan masyarakat tidak berani memberikan izin pada pengunjung untuk

mempergunakan sumber air tersebut. Selain itu, masyarakat masih memegang

kepercayaan bahwa apapun yang berada di “leuweung jero” (sebutan masyarakat

pada kawasan hutan Cibeureum) tidak boleh dipergunakan selain air karena akan

mendapatkan kesialan seumur hidup.

Page 23: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

41

(a) (b)

Gambar 19 (a) Lapangan Bola Buper Cibeureum, dan (b) Camping ground.

Camping ground pada buper ini berada di bawah pohon pinus sebelah atas

dan bawah lapangan bola, sedangkan lapangan bola biasanya dipakai oleh peserta

kemah untuk upacara, api unggun dan kegiatan lainnya. Jenis flora dan fauna yang

dapat ditemui dilokasi Buper Cibeureum ini antara lain pinus (Pinus merkusii),

kopi (Coffea sp), beringin (Ficus benjamina), salam (Eugenia polyantha), pulus,

ambit (Elaeocarpus grandiflora) dan huni. Sedangkan jenis fauna yang bisa

ditemukan diantaranya yaitu elang hitam (Ictinaetus malayensis), cinenen pisang

(Orthotomus sutorius) dan cekakak sungai (Todirhamphus chloris).

5.2.4 Buper Cibunar

Lokasi Buper Cibunar merupakan pos I pendakian Gunung Ciremai jalur

Linggarjati yang berada di Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus. Luas buper ini

sekitar ± 7,352 Ha. Sepanjang perjalanan menuju buper pengunjung dapat melihat

pemandangan area persawahan dan perkebunan warga, diantaranya kebun cengkih

dan nilam yang daunnya dipergunakan warga sebagai bahan minyak wangi serta

perkebunan beberapa jenis umbi dan sayur seperti yang terlihat pada Gambar 20.

Page 24: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

42

(a) (b)

Gambar 20 (a) pesawahan dan (b) perkebunan warga menuju Buper.

Keunikan Buper Cibunar ini yaitu pemandangan alam pengunungan.

Topografi dan lokasi buper yang berada di jalur pendakian menjadi daya tarik

tersendiri bagi pengunjung yang ingin berkemah di Buper ini, terutama untuk

kegiatan pelantikan ekstrakurikuler sekolah, atau kegiatan pecinta alam lainnya.

Pengunjung yang banyak berkemah di Buper ini biasanya para pendaki yang

beristirahat setelah pendakian atau persiapan untuk pendakian, lokasi Buper

berada di bawah tegakan pohon pinus seperti pada Gambar 21.

Gambar 21 Camping ground Cibunar.

Flora yang banyak ditemukan pada buper ini antara lain pinus (Pinus

merkusii), kayu afrika (Maesopsis eminii), suren, mahoni (Swietenia

macrophylla), kaliandra (Calliandra haematocepala) dan beberapa tanaman

agroforestry seperti alpukat (Persea americana), lada dan durian (Durio

Page 25: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

43

zibethinus). Pada lokasi buper juga ditemukan tanaman nilam. Sedangkan fauna

yang dapat ditemui antara lain kutilang (Pycnonotus aurigaster), cinenen pisang

(Orthotomus sutorius), walik dan beberapa jenis burung semak.

5.2.5 Buper Balongdalam

Bumi perkemahan Balongdalam merupakan salah satu obyek wisata TNGC

seluas ± 5,216 Ha. Menurut cerita masyarakat Balongdalem ini merupakan tanah

milik masyarakat yang memiliki dua orang anak yaitu Buyut Bayu dan Buyut

Bangun. Kedua bersaudara kakak beradik ini berdebat dan bersengketa dalam

memperebutkan hak kepemilikan tanah tersebut. Cerita perseteruan itu sampai

terdengar oleh Sultan Matang Haji di Cirebon. Beliau melihat perseteruan tersebut

dan mengambil keputusan bahwa tanah komplek Balong Dalem dan pengairannya

dikuasai oleh negara dan pengelolaannya diwakilkan pada Sultan Matang Haji.

Kemudian beliau memerintahkan untuk menanam pohon Raksamala yang

mengandung arti raksa yaitu ngaraksa dan mala yaitu mamala, sehingga pohon

Raksamala tersebut mengandung arti menjaga dari adanya mamala.

Pada lokasi wisata Balongdalem ini terdapat tempat keramat yaitu makan

Pansarcan Buyut Bayu dan Buyut Goong (Gambar 22) yang sampai saat ini masih

banyak orang berziarah dengan tujuan tertentu. Peziarah datang pada hari-hari

tertentu seperti malam jum’at kliwon, peziarah yang datang biasanya berasal dari

daerah luar Kuningan seperti Cirebon dan Indramayu.

(a) (b)

Gambar 22 (a) Makam Pansarcan Buyut Bayu dan (b) Makam Buyut Goong.

Page 26: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

44

Salah satu upacara adat yang khusus dilakukan di obyek wisata

Balongdalem yaitu kawin cai. Upacara adat ini dilakukan untuk mengingatkan

masyarakat agar menjaga sumber mata air yang ada di desa mereka. Upacara adat

ini biasanya dilakukan pada bulan Oktober setiap satu tahun sekali. Kegiatan ini

dilangsungkan di depan sumber mata air Titrayatra yaitu sebuah area terbuka yang

disebut dengan “Karang Mangu” (Gambar 23). Air dalam upacara kawin cai

berasal dari sumber air Tirtayatra yang berada di obyek wisata Balongdalem Desa

Babakanmulya dengan air dari tujuh sumur di kawasan obyek wisata Cibulan

Desa Maniskidul yaitu sumur Kejayaan, Keselamatan, Kemudahan, Kemulyan,

Cirencana, Cisadane dan Pengabulan.

(a) (b)

Gambar 23 (a) Karang mangu dan (b) Sumber air Titrayatra.

Prosesi upacara adat ini dimulai dengan tarian dan arak-arakan menuju

sumber mata air, kemudian dilanjutkan dengan menanam pohon dan menebarkan

benih ikan di sekitar mata air. Adapun ritual yang unik dan khas yaitu menyatukan

air yang berasal dari mata air Balongdalem dengan air dari Cibulan. Setelah air

dari kedua sumber tersebut disatukan ke dalam kendi, air tersebut sebagian

dimasukan ke dalam Balongdalem sebagai pertanda agar masyarakat di daerah

tersebut tidak mengalami kekurangan air

Selain itu terdapat “Taman Makam Pahlawan Samudera” (Angkatan Laut

RI) terdiri dari 20 makam yang gugur dalam beberapa pertempuran geriliya

melawan Belanda yang disajikan pada Gambar 24. Setiap peringatan hari

pahlawan atau hari kemerdekaan 17 Agustus selalu diadakan upacara peringatan

di lokasi ini, bahkan pada malam hari sebelum peringatan hari pahlawan sering

Page 27: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

45

diadakan doa dan dzikir bersama yang dilakukan oleh masyarkat dan keluarga

yang berziarah.

Gambar 24 Makam Pahlawan Samudra.

Selain situs budaya dan sejarah daya tarik obyek wisata ini juga terdapat

camping ground yang berada di bawah rimbunan pohon Ki Hujan, serta kolam

dengan kedalaman hingga 3 meter (Gambar 25). Area camping ini letaknya

berdekatan dengan permukiman penduduk, dan pada kolam yang biasa dipakai

berenang dan memancing terdapat ikan nila dan ada beberapa ikan dewa.

Tumbuhan yang dapat ditemui yaitu rasamala (Altingia exelsa), pulus, pinus

(Pinus merkusii) dan bunga pagoda (Clerodendron paniculatum). Sedangkan

satwa yang sering ditemukan diantaranya elang hitam (Ictinaetus malayensis),

burung kacamata (Zosterops sp), dan kutilang (Pycnonotus aurigaster).

(a) (b)

Gambar 25 (a) Kolam air Balongdalem dan (b) Camping ground.

Page 28: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

46

5.2.6 Lembah Cilengkrang

Obyek wisata ini terletak di Desa Pajambon Kecamatan Keramatmulya.

Lembah Cilengkrang merupakan salah satu obyek wisata alam seluas ± 30 Ha

yang memiliki keunikan berupa pemandangan lembah, curug, sebaran sumber air

panas, kebun koleksi dan camping ground. Selain pada lokasi ini juga merupakan

salah satu spot untuk pengamatan elang jawa yang kini mulai langka. Beberapa

atraksi wisata alam yang terdapat di Lembah Cilengkrang yaitu:

1. Kopi Gede

Pada tempat ini pengunjung dapat melihat indahnya pemandangan alam

pengunungan, melihat pemandangan kota Cirebon dan Kuningan. Selain itu, pada

pagi hari di tempat ini juga sering muncul pelangi. Ketenangan dan kesejukan

udara serta keindahan pemandangan alamnya (Gambar 26) membuat pengunjung

lebih merasa nyaman untuk mencari ketenangan dari kesibukan dan rutinitas

sehari-hari.

Gambar 26 Pemandangan kopi gede.

2. Kebun Koleksi

Jenis tanaman yang terdapat di kebun koleksi Lembah Cilengkrang cukup

beragam diantaranya ki jamuju, nangsi (Villebrunia rubescens), walen (Ficus

ribes), hamberang (Ficus toxicaria), mara (Macaranga tanarius), benda,

mareme, kijeruk, kimuncang, kondang (Ficus variegata), ki asem, huru,

beunying (Ficus fistulosa), peutag (Eugenia clavymyrtus), rerek (Sapindus

rarak), gintung, pasang dan solatri. Jumlah setiap jenis berbeda dan berada di

lokasi hak garap anggota kompepar. Selain itu, terdapat pula tanaman hias dan

Page 29: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

47

tanaman obat di sekitar kebun koleksi. Jenis tanaman tersebut diantaranya

kemuning, bunga pancawarna, kaca piring dan hanjuang (Cordyline fructicosa).

Contoh tanaman yang terdapat di kebun koleksi Lembah Cilengkrang seperti

pada Gambar 27.

(a) (b)

Gambar 27 Jenis tanaman di kebun koleksi (a) Kemuning dan (b) Ambit.

3. Camping ground

Area perkemahan di Lembah Cilengkrang terdapat di dua lokasi yaitu di

bawah tegakan pinus samping warung dan area terbuka dekat MCK yang terletak

setelah area perkemahan pertama. Pengunjung biasanya lebih menyukai area

perkemahan yang kedua, karena pada lokasi ini lebih dekat dengan aliran sungai,

mushola dan MCK. Suasana lembah dan pemandangan alam di tempat ini pun

lebih terlihat jelas, selain itu area perkemahan kedua lebih luas dan dapat

menampung lebih banyak pengunjung yang berkemah. Pada sore hari area

perkemahan ini biasanya berkabut dan udaranya cukup dingin. Apabila beruntung

pengunjung juga bisa menemui berberapa jenis burung dan satwa liar lainnya

seperti musang. Lokasi area perkemahan kedua yang banyak diminati oleh

pengunjung disajikan pada Gambar 28.

Page 30: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

48

Gambar 28 Camping ground Lembah Cilengkrang.

4. Hambulu

Merupakan suatu tempat di sebelah bawah area buper yang kedua terdapat

mushola yang letaknya berada tepat di pinggir aliran sungai yang jernih (Gambar

29). Suasana di lokasi ini menunjukan kesejukan, ketenangan, keindahan alam

dan suara aliran sungai yang jernih. Pengujung biasanya banyak yang beristirahat

di pinggiran sungai, duduk di bebatuan dengan merendamkan kaki.

Gambar 29 Mushola pinggir sungai di hambulu

5. Curug

Atraksi yang menjadi unggulan di lembah Cilengkrang antara lain yaitu

adanya dua buah curug yaitu Curug Sabuk dan Curug Sawer. Kedua curug ini

letaknya berjauhan, Curug Sawer berada di ujung perjalanan wisata dengan

ketinggian ± 50 meter (Gambar 30b). Aliran Curug Sawer ini lebih kecil daripada

Page 31: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

49

Curug Sabuk, karena adanya pemanfaatan sumber air di daerah hulu. Pada sekitar

Curug Sawer juga terdapat tebing yang berlumut dan tetesan air di sekitar curug,

selain itu sekitar Curug Sawer pengunjung juga bisa menemukan Lutung

(Trachypithecus auratus) yang biasanya sedang mencari makan. Sedangkan lokasi

Curug Sabuk berada dekat pemandian air panas dengan aliran air yang lebih besar

dari Curug Sawer, namun ketinggiannya hanya sekitar ± 30 meter (Gambar 30a).

Aliran curug ini agak tertutup oleh bebatuan besar, sehingga pengunjung yang

ingin melihat dari dekat dan bermain air di curug harus melewati bebatuan

tersebut. Adanya bebatuan tersebut juga membuat aliran air yaang berasal dari

curug terbagi-bagi dalam beberapa aliran kecil.

`

(a) (b)

Gambar 30 (a) Curug Sabuk dan (b) Curug Sawer.

6. Sumber air panas

Sumber air panas yang terdapat di Lembah Cilengkrang tersebar dalam

beberapa titik. Saat ini sumber air panas yang sudah dipergunakan yaitu di sekitar

Curug Sabuk sebanyak 5 titik. Air panas tersebut ditampung dan dialirkan ke bak

pemandian yang kemudian dicampur dari aliran air Curug Sabuk dengan

menggunakan batang bambu seperti yang terlihat pada Gambar 31. Sumber air

panas yang berada di dekat Curug Sabuk suhunya antara 39-550C bahkan menurut

pihak pengelola suhu tertinggi bisa mencapai 800C.

Page 32: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

50

Gambar 31 Sumber air panas.

Pada lokasi wisata ini sudah dilakukan inventarisasi sumberdaya alam

seperti inventarisasi tumbuhan dan satwaliar yang ada. Pengunjung dapat

menggunakan jasa petugas sebagai pemandu untuk kegiatan wisata minat khusus

seperti pengenalan jenis tumbuhan dan satwaliar. Flora dan fauna yang dapat

ditemui di sepanjang perjalanan di obyek wisata alam Lembah Cilengkrang ini

cukup banyak dan beragam. Flora yang banyak ditemui antara lain pinus (Pinus

merkusii), asam kranji (Dialium indum), mindi, reureuk (Sapindus rarak),

mareme, bunga bangkai dan beberapa tanaman agroforestri seperti alpukat, kopi,

durian (Durio zibetinus), lada (Piper sp) dan vanili. Sedangkan fauna yang dapat

ditemui antara lain lutung (Trachypithecus auratus), elang jawa (Spizaetus

bartelsi), musang, dan beberapa jenis burung lainnya seperti cinenen pisang

(Orthotomus sutorius) dan ciung mungkal jawa (Cochoa azurea). Contoh satwa

dan tumbuhan yang dapat ditemukan di lokasi wisata Lembah Cilengkrang seperti

yang terlihat pada Gambar 32.

Page 33: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

51

(a) (b)

Gambar 32 (a) Lutung (Trachypithecus auratus), dan (b) Bunga bangkai.

5.2.7 Buper Palutungan

Berdasarkan wilayah administrasi Buper Palutungan termasuk ke dalam

Desa Cisantana Kecamatan Cigugur. Luas obyek wisata ini ± 9 Ha. Buper

Palutungan berada di atas ketinggian 1100 mdpl, sehingga udara sejuk dan

nyaman. Setiap pagi hari dan sore hari pada daerah ini akan muncul kabut yang

membuat udara pegunungan cukup dingin. Salah satu keunikan tempat wisata

Buper Palutungan ini yaitu terdapat Curug Ciputri dengan ketinggian sekitar ± 7

meter yang bersumber dari mata air Cibunian dari dalam kawasan TNGC.

Gambar 33 Curug Ciputri.

Page 34: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

52

Asal mula nama Curug Ciputri merupakan sebutan untuk tempat pemandian

putri belanda yang cantik seperti putri, sehingga disebutlah dengan Curug Ciputri.

Air yang mengalir jernih dan dingin, banyak pengunjung yang datang ingin

merasakan dinginnya air Curug Ciputri ini dengan berenang atau hanya bermain

air di bawah dan sepanjang aliran curug.

Gambar 34 Aliran curug Ciputri.

Buper Palutungan terbagi dalam tiga wilayah zona camping ground yaitu

camp 1 atau camp utama berupa lapangan yang disediakan khusus untuk

berkemah, camp 2 berada di dekat lokasi outbound di bawah hamparan hutan

tanaman pinus dan camp 3 yaitu berada di depan warung yang memiliki topografi

cukup datar. Pengunjung yang ingin berkemah biasanya di tempatkan pada camp

utama, sedangkan camp 2 dan 3 digunakan pada waktu-waktu tertentu apabila

peserta camp melimpah (lokasi camp cadangan). Penempatan camping ground ini

bertujuan untuk melindungi anakan pohon dalam rangka penghijaunan kawasan

TNGC di lokasi wisata.

Gambar 35 Zona camping ground Palutungan.

Page 35: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

53

Flora dan fauna adalah burung kacamata biasa (Zosterops palpebrosus),

gagak, kutilang (Pycnonotus aurigaster) dan cinenen pisang (Orthotomus

sutorius). Sedangkan untuk jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di area Buper

Palutungan diantaranya pinus (Pinus merkusii), jabon, mahoni (Swietenia

macrophylla), manglid, rotan, matoa (Pometia pinnata), tepus, kaliandra

(Calliandra haematocepala), ki hujan, gintung, kuray (Trema orientale), pucuk

merah (Syzygium oleina) dan krey payung (Fellicium decipiens). Selain itu,

terdapat perkebunan sayur masyarakat sekitar di dekat bumi perkemahan yang

terdiri dari beberapa macam sayuran seperti wortel dan daun bawang. Sebagian

besar perkebunan tersebut berada di tanah milik TNGC yang menjadi area

garapan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

5.3 Penilaian Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam di TNGC Wilayah

SPTN I Kuningan

Kriteria penilaian obyek daya tarik wisata dilakukan dengan menggunakan

ADO-ODTWA Dirjen PHKA Tahun 2003 yaitu sebuah instrumen untuk

menetapkan prioritas pengembangan suatu obyek wisata alam. Kriteria yang

dinilai yaitu daya tarik, aksesibilitas dan kondisi sosial ekonomi masyarakat

sekitar obyek wisata.

5.3.1 Kriteria penilaian

A. Daya Tarik

Penilaian kriteria daya tarik terdiri dari 6 unsur penilaian yaitu keunikan

sumberdaya alam, banyaknya sumberdaya alam yang menonjol, kegiatan wisata

alam yang dapat dan berpotensi untuk dilakukan, kebersihan lokasi, keamanan

terhadap kawasan, serta kenyamanan. Setiap unsur penilaian mempunyai nilai

yang berbeda sesuai dengan banyaknya sub unsur penilaian yang terdapat pada

lokasi wisata tersebut. Bobot penilaian kriteria daya tarik yaitu enam. Hal ini

dikarenakan daya tarik obyek wisata merupakan alasan utama seseorang datang

berkunjung. Berdasarkan hasil penilaian dari ketujuh lokasi obyek wisata berada

pada kisaran nilai 690-900 ini menunjukan bahwa ketujuh lokasi obyek wisata

memiliki potensi daya tarik yang berbeda. Nilai tertinggi penilaian daya tarik

yaitu Lembah Cilengkrang dengan nilai 900, nilai tersebut menunjukan obyek

Page 36: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

54

wisata ini memiliki keunggulan unsur penilaian yang lebih banyak daripada lokasi

wisata yang lainnya seperti yang disajikan pada Tabel 6. Salah satu contoh unsur

penilaian keunikan sumberdaya alam yang tertinggi nilai 20 menunjukan bahwa

pada lokasi wisata ini terdapat 3 sub unsur penilaian yaitu air terjun (Curug Sabuk

dan Sawer), fauna (Elang jawa) dan sumber air panas (Lampiran 6).

Tabel 6 Hasil penilaian ODTW di TNGC wilayah SPTN I Kuningan

No. Unsur penilaian 1 2 3 4 5 6 7

1. Keunikan sumberdaya alam 15 15 15 15 15 20 15

2. Banyaknya sumberdaya alam yang

menonjol 15 15 15 10 10 20 15

3. Kegiatan wisata alam yang dapat

dan berpotensi dilakukan 25 20 20 20 25 25 25

4. Kebersihan lokasi 25 25 25 25 25 25 25

5. Keamanan terhadap kawasan 25 25 30 25 20 30 20

6. Kenyamanan 25 25 20 25 20 30 25

Nilai (jumlah x bobot (6)) 780 750 750 720 690 900 750

Keterangan :

1 Telagaremis

2 Paniis

3 Buper Cibeureum

4 Buper Cibunar

5 Buper Balongdalem

6 Lembah Cilengkrang

7 Buper Palutungan

B. Aksesibilitas

Kemudahan aksesibilitas suatu obyek wisata dapat terlihat dari kondisi

jalan, jarak dan waktu tempuh, serta adanya fasilitas transportasi menuju lokasi

tersebut. Penilaian kriteria aksesibilitas digunakan tiga unsur penilaian yaitu

kondisi jalan, waktu dan jarak tempuh dari pusat kota. Bobot penilaian kriteria ini

yaitu lima, hal ini dikarenakan kemudahan aksesibilitas merupakan salah satu

faktor pendorong pengunjung untuk berwisata pada suatu lokasi obyek wisata.

Berdasarkan hasil penilaian pada Tabel 7 kriteria aksesibilitas obyek wisata

alam memiliki nilai 375-425 dalam klasifikasi penilaian selang tersebut berada

pada kategori baik yaitu aksesibilitas menuju lokasi sudah dalam kategori mudah.

Nilai tertinggi penilaian yaitu 425 pada Buper Palutungan dan Buper

Balongdalem, ini menunjukan bahwa kemudahan aksesibilitas menuju lokasi ini

paling tinggi daripada obyek wisata lainnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh jarak

tempuh yang dekat dengan pusat kota dan kemudahan menuju lokasi obyek wisata

letaknya dekat dengan jalan utama kabupaten. Namun pada umumnya kondisi

jalan menuju obyek wisata masih membutuhkan penataan dan perbaikan

khususnya sampai menuju gerbang lokasi obyek, serta penambahan sarana

Page 37: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

55

transportasi umum untuk mempermudah pengunjung yang menggunakan sarana

transportasi umum, sebagian besar lokasi obyek wisata hanya dapat ditempuh

dengan transportasi umum berupa ojek.

Tabel 7 Hasil penilaian kriteria aksesibilitas menuju obyek wisata di TNGC

wilayah SPTN I Kuningan

No. Obyek wisata alam

Unsur penilaian Nilai

(jumlah x

bobot (5))

Kondisi

jalan

Waktu tempuh

dari pusat kota

Jarak tempuh

dari pusat kota

1. Telagaremis 30 30 15 375

2. Paniis 30 30 15 375

3. Buper Cibeureum 30 30 15 375

4. Buper Cibunar 30 30 20 400

5. Buper Balongdalem 30 30 25 400

6. Lembah Cilengkrang 30 25 20 375

7. Buper Palutungan 30 30 25 425

1. Telagaremis

Akses menuju lokasi ini memiliki kondisi jalan yang sudah diaspal hingga

pintu gerbang loket karcis mempermudah pengunjung yang membawa

kendaraan pribadi untuk datang berwisata. Akan tetapi bagi pengunjung

yang menggunakan kendaraan umum harus sedikit bersabar karena tidak

ada sarana transportasi umum langsung menuju lokasi wisata, pengunjung

dapat menggunakan jasa angkutan melalui Kecamatan Mandirancan

Kuningan kemudian menggunakan jasa ojek. Waktu tempuh dari pusat kota

Kabupaten Kuningan menggunakan kendaraan umum 1-2 jam perjalanan

dengan jarak tempuh ± 37 km.

2. Paniis

Lokasi wisata ini berada di pinggir jalan utama yang menghubungkan desa-

desa di Kecamatan Pasawahan. Kondisi jalan sudah beraspal, namun tidak

banyak kendaraan umum yang lewat. Untuk mencapai lokasi ini dapat di

tempuh dari jalan utama Kabupaten Kuningan melalui Kecamatan

Mandirancan menggunakan angkutan umum kemudian melanjutkan dengan

jasa ojek. Jarak dari pusat kota Kuningan ± 30 km dengan waktu tempuh ± 1

jam. Selain itu dapat pula diakses dari Telagaremis menggunakan jasa ojek

melalui jalan desa jarang dilalui oleh mobil karena berbatu dan sempit

melewati hutan.

Page 38: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

56

3. Buper Cibeureum

Obyek wisata ini berada di sebelah kantor Seksi I TNGC wilayah Kuningan

atau berjarak ± 500 meter dari balai Desa Cibeureum atau ± 20 km dari

pusat kota Kabupaten Kuningan, dengan waktu tempuh ± 1-2 jam. Kondisi

jalan menuju lokasi obyek wisata ini sudah beraspal dengan lebar jalan lebih

dari 5 meter dan letak buper berada di samping jalan raya. Sarana

transportasi menuju lokasi wisata berupa angkutan kota menuju Desa

Cibeureum dari Terminal Cilimus Kabupaten Kuningan, tetapi angkutan ini

jumlahnya masih terbatas dan hanya beroperasi sampai siang hari atau

sampai waktu pulang sekolah. Selain itu, obyek wisata ini dapat juga

diakses menggunakan angkutan kota yang melalui obyek wisata Linggarjati

sekitar ± 3 km dari lokasi Buper Cibeureum sampai Desa Linggajati

kemudian dilanjutkan dengan jasa ojek.

4. Buper Cibunar

Lokasi buper ini berada ± 1 km dari obyek wisata sejarah Gedung

Perundingan Linggarjati. Pengunjung yang membawa kendaraan bermotor

hanya bisa sampai loket karcis yang berjarak ± 500 meter dari Buper, hal ini

dikarenakan kondisi jalan yang berbatu dan menanjak. Sarana transportasi

menuju obyek wisata ini dapat menggunakan kendaraan angkutan kota dari

jalan utama Kabupaten Kuningan sampai gedung perundingan sekitar ± 700

meter dari loket karcis Buper kemudian pengunjung bisa menggunakan jasa

ojek. Kondisi jalan baik sudah beraspal dengan lebar jalan 5 meter.

5. Buper Balongdalem

Akses menuju lokasi ini mudah dijangkau karena jaraknya hanya 1 km dari

jalan raya utama Kabupaten Kuningan dengan di tempuh sekitar ± 10 menit

menggunakan jasa ojek. Kondisi jalan sudah beraspal dengan lebar jalan 5

meter. Terdapat kendaraan umum yang melalui obyek wisata, namun hanya

waktu-waktu tertentu. Pengunjung yang menggunakan kendaraan umum

jika berjumlah banyak maka biasanya supir kendaraan umum tersebut

mengantarkan sampai tujuan.

Page 39: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

57

6. Lembah Cilengkrang

Lokasi wisata ini dapat diakses mengunakan kendaraan bermotor karena

kondisi jalan yang baik dan beraspal. Jarak tempuh dari pusat kota

Kuningan sekitar ±14 km dengan waktu tempuh ± 1 jam ke sebelah utara

Kuningan sampai Desa Pajambon. Pengunjung hanya dapat menggunakan

kendaraan sampai tempat parkir yang berada ± 2 km dari loket, kemudian

menempuh jalan berbatu dan menanjak selama ± 1 jam perjalanan. Fasilitas

transportasi umum yang dapat digunakan yaitu ojek dari jalan utama

Kuningan sekitar ± 5,6 km menuju Desa Pajambon. Namun penelitian

berlangsung pihak pemerintah sedang melakukan pembangunan jalan

beraspal dan dapat dilalui oleh kendaraan roda empat sampai gerbang situs

Situs Arya Kemuning. Berdasarkan rencana pembangunan yang sedang

berlangsung, tempat parkir kendaraan menuju lokasi obyek wisata Lembah

Cilengkrang akan dibangun di tanah desa sebelum gerbang Situs Arya

Kemuning sehingga pengunjung hanya perlu menelusuri jalan setapak.

7. Buper Palutungan

Pengunjung dapat menggunakan kendaraan bermotor menuju lokasi obyek

wisata ini, jalan menuju lokasi sudah beraspal. Jarak tempuh dari kota Kab.

Kuningan sekitar ± 10 km dengan waktu tempuh ± 45 menit. Buper

Palutungan berada di kaki Gunung Ciremai, sehingga jalan menuju lokasi

cukup menanjak. Pengujung dapat menggunakan kendaraan umum sampai

Desa Cisantana kemudian melajutkan perjalanan menuju dusun Palutungan

menggunakan jasa ojek.

Kondisi jalan di dalam kawasan obyek wisata pada umumnya belum tertata

rapi. Kondisi jalannya cukup beragam mulai dari beraspal yang sudah rusak

karena bekas jalan angkut perhutani, berbatu dan jalan tanah setapak. Penataan

dan perbaikan jalan di dalam kawasan obyek wisata masih perlu dilakukan untuk

memberikan kenyamanan dan keamanan pada pengunjung dengan memperhatikan

kesan alami dan status kawasan yaitu taman nasional.

Fasilitas transportasi umum menuju lokasi obyek wisata masih

membutuhkan peningkatan jumlah dan penambahan trayek, hal ini menyebabkan

pada beberapa lokasi obyek wisata tidak ada angkutan umum menuju lokasi.

Page 40: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

58

Hampir semua obyek wisata dapat ditempuh dengan menggunakan jasa ojek,

kalupun ada jumlah dan waktu opersionalnya pun masih terbatas. Sehingga

pengunjung yang menggunakan sarana angkutan umum akan sedikit kesulitan.

C. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar

Kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar memberikan pengaruh pada

keberadaan dan pengembangan obyek wisata. Pengaruh tersebut berupa interaksi

antara masyarakat dengan kegiatan wisata yang dapat memberikan dampak positif

maupun negatif bagi obyek wisata maupun masyarakat. Penilaian kriteria kondisi

sosial ekonomi masyarakat sekitar dalam pengembangan obyek wisata diberikan

bobot nilai lima. Besarnya bobot tersebut karena masyarakat sekitar merupakan

salah satu faktor pendukung dalam pengembangan dan keberadaan obyek wisata,

masyarakat dapat mempengaruhi persepsi pengunjung terhadap obyek. Selain itu,

kenyaman pengunjung juga dipengaruhi oleh sikap masyarakat sekitar dengan

keramahan perilaku maupun tutur kata mereka.

Unsur penilaian yang digunakan dalam kriteria ini yaitu tingkat

pengangguran, mata pencaharian penduduk, tingkat pendidikan dan tanggapan

secara umum mengenai pengembangan obyek wisata alam yang ada di daerah

mereka. Perbedaan unsur penilaian tersebut memberikan intensitas interaksi yang

berbeda pada setiap obyek wisata yang ada, sehingga besarnya nilai yang

diberikan sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakatnya.

Misalnya tingginya tingkat penganguran masyarakat menyebabkan semakin

besarnya interaksi antara mereka dengan obyek wisata maupun pengunjung yang

datang. Besarnya tingkat pengangguran dinilai memberikan dampak baik bagi

rencana pengembangan obyek wisata, karena akan semakin banyak tenaga kerja

yang terlibat langsung dalam pengelolaan obyek wisata, semakin besar pula

dukungan terhadap pengembangan kegiatan wisata di daerah mereka. Nilai

tertinggi yang diberikan 25 pada masyarakat yang 10-15% usia produktifnya

pengangguran, data tersebut diperoleh dari data sekunder. Selain itu, tingkat

pendidikan masyarakat juga ikut mempengaruhi pemahaman dan perilaku mereka

terhadap pengunjung dan arah pengembangan obyek wisata alam, besarnya nilai

yang diberikan 30, karena tingkat pendidikan masyarakat sekitar obyek wisata

Page 41: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

59

mayoritas lulusan SLTA. Mata pencaharian masyarakat sekitar yaitu petani (20)

dan buruh tani (15).

Berdasarkan hasil penilaian kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar

lokasi wisata seperti pada Tabel 8 nilai total penilaian berada pada kisaran nilai

400-500. Nilai tersebut pada Tabel 4 klasifikasi penilaian termasuk pada kategori

buruk (300-400) yaitu Buper Cibeureum, berdasarkan hasil wawancara

masyarakat pada lokasi wisata ini masih kurang peduli akan keberadaan obyek

wisata Buper karena dirasakan keberadaannya kurang memberikan keuntungan.

Lima lokasi wisata lainnya yaitu Telagaremis, Paniis, Buper Cibunar, Buper

Balongdalam dan Buper Palutungan termasuk pada kategori sedang (401-500),

keterlibatan masyarakat terhadap adanya kegiatan wisata di sekitar mereka

dirasakan memberi keuntungan baik secara langsung maupun tidak langsung dan

mereka dapat pula ikut serta membantu dalam pengelolaan obyek wisata tersebut.

Berbeda dengan lokasi wisata Lembah Cilengkrang yang memiliki nilai tertinggi

yaitu 525 sehingga termasuk kategori baik (501-600). Hal ini dikarenakan pada

lokasi wisata Lembah Cilengkrang masyarakat yang termasuk kompepar

Pajambon aktif mengelola obyek wisata. Sedangkan masyarakat Cibeureum

belum terfokus dalam pengelolaan buper yang ada dikarenakan kurangnya

aktivitas wisata di lokasi ini.

Tabel 8 Hasil penilaian kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar obyek wisata

alam di TNGC wilayah SPTN I Kuningan

No. Unsur penilaian 1 2 3 4 5 6 7

1. Tingkat pengangguran 25 25 15 25 20 25 30

2. Mata pencaharian penduduk 20 15 20 15 20 20 20

3. Tingkat pendidikan 30 30 30 30 30 30 30

4. Tanggapan masyarakat

terhadap obyek wisata 25 20 15 20 15 30 20

Nilai (jumlah x bobot (5)) 500 450 400 450 425 525 500

Keterangan :

1 Telagaremis

2 Paniis

3 Buper Cibeureum

4 Buper Cibunar

5 Buper Balongdalem

6 Lembah Cilengkrang

7 Buper Palutungan

Tanggapan masyarakat mengenai keberadaan obyek wisata alam di sekitar

mereka dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yang didasarkan pada besarnya

dampak yang dirasakan dari adanya kegiatan wisata di daerah mereka. Pertama

yaitu kelompok masyarakat yang tidak ikut terlibat dalam kegiatan wisata, mereka

tidak mempermasalahkan ada atau tidaknya pengembangan obyek wisata lebih

Page 42: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

60

60

lanjut. Hal ini dikarenakan mereka tidak merasakan manfaat ataupun kerugian dari

adanya kegiatan wisata tersebut.

Kelompok masyarakat kedua yaitu masyarakat yang tidak merasa dirugikan

dengan adanya kegiatan wisata di obyek wisata alam sekitar mereka. Alasan

mereka antara lain banyaknya perilaku pengunjung yang memberikan dampak

negatif pada penduduk sekitar seperti adanya pergaulan bebas, perkelahian dan

mengkonsumsi minuman keras, serta sampah dari kegiatan wisata. Adanya

perilaku pengunjung yang seperti itu membuat jelek nama baik daerah mereka.

Selain itu, terdapat pula masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan wisata yang

merasa dirugikan dengan bentuk pengelolaan saat ini. Kerugian tersebut

diakibatkan kurangnya pemasukan bagi mereka yang dahulunya dapat disebut

sebagai pengelola obyek wisata secara tidak resmi.

Ketiga adalah kelompok masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan obyek

wisata, mereka merasakan manfaat dalam bentuk peningkatan perekonomian

dengan terbukanya lapangan pekerjaan, seperti pedagang (menyediakan

kebutuhan makanan dan minuman), penyedia jasa transportasi (menyediakan

angkutan umum, dan ojek), penyedia jasa penginapan, dan pelayan (pegawai di

tempat wisata seperti parkir, kebersihan dan kompepar). Selain itu adanya

kegiatan wisata alam membuat daerah mereka lebih terkenal, ramai dan dapat

mengenal orang dari daerah luar. Sehingga masyarakat yang mempunyai

keterampilan khusus seperti makanan khas daerah dan membuat kerajinan tangan

dari bambu atau dari kayu seperti pada Gambar 36 dapat menjualnya ke

pengunjung. Manfaat lain yang dirasakan oleh masyarakat sekitar yaitu adanya

perbaikan jalan dan penambahan fasilitas transportasi karena banyaknya

pengunjung yang datang juga secara tidak langsung memberikan manfaat bagi

mereka. Pada beberapa lokasi obyek wisata pengunjung dapat menggunakan jasa

penduduk sekitar sebagai pemandu wisata yang bayarannya disesuikan dengan

kesepakatan antara pengunjung dan pemandu, tetapi bentuk kerjasama seperti ini

sangat jarang terjadi.

Page 43: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

61

61

Gambar 36 Hasil kerajinan tangan masyarakat.

Kebudayaan masyarakat sekitar obyek wisata juga dapat menjadi salah satu

obyek daya tarik wisata yang menarik untuk diikuti. Kebudayaan pada setiap

lokasi obyek wisata mempunyai keunikan tersendiri, namun kebudayaan tersebut

belum menjadi bagian dari sebuah atraksi wisata di obyek wisata tersebut.

Kebudayan yang ada diantaranya upacara adat, musik tradisional dan tari-tarian.

Saat ini kebudayaan tersebut sudah mengalami penurunan tergeserkan oleh

kebudayaan asing. Beberapa jenis kebudayaan tersebut diantaranya babarit,

sedekah sabumi, sagolongan hiji dan kawin cai. Upacara adat seperti sedekah

bumi biasanya dilakukan oleh masyarakat dalam rangka mengucapkan rasa

syukur atas nikmat yang mereka peroleh dari hasil bumi (panen), waktu

pelaksanaan sedekah bumi tidak pasti karena upacara ini bentuknya hanya

sukarela masyarakat saja.

5.3.2 Rekapitulasi Penilaian

Penilaian obyek dan daya tarik wisata dilakukan untuk menentukan potensi

obyek wisata alam yang menjadi prioritas pengembangan pariwisata di TNGC

wilayah SPTN I Kuningan. Hasil rekapitulasi penilaian tersebut diharapkan dapat

menjadi pertimbangan dalam menyusun program pengembangan wisata alam

yang ada. Berdasarkan hasil dari rekapitulasi penilaian obyek wisata alam pada

Tabel 9 mempunyai rentang nilai antara 1515-1800. Nilai tersebut dalam Tabel 4

klasifikasi penilaian termasuk pada kategori sedang (1184-1657) yaitu

Telagaremis, Paniis, Buper Cibeureum, Buper Cibunar dan Buper Balongdalam.

Obyek wisata tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan, namun bukan

prioritas utama pengembangan suatu daerah operasi obyek daya tarik wisata pada

7 lokasi wisata di SPTN I Kuningan. Sedangkan obyek wisata yang termasuk

Page 44: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

62

62

kategori baik (1658-2130) yaitu Lembah Cilengkrang dan Buper Palutungan yaitu

obyek wisata yang mempunyai potensi untuk dilakukan pengembangan wisata

alam yang lebih lanjut dan merupakan prioritas utama dalam pengembangan

daerah operasi obyek daya tarik wisata.

Tabel 9 Hasil rekapitulasi penilaian obyek dan daya tarik wisata di TNGC

wilayah SPTN I Kuningan

No. Obyek wisata alam

Kriteria penilaian Nilai

total Daya tarik Aksesibilitas Kondisi sosial,

ekonomi masyarakat

1. Telagaremis 780 375 500 1655

2. Paniis 750 375 450 1575

3. Buper Cibeureum 750 375 400 1525

4. Buper Cibunar 720 400 450 1570

5. Buper Balongdalem 690 400 425 1515

6. Lembah Cilengkrang 900 375 525 1800

7. Buper Palutungan 750 425 500 1675

Obyek wisata Lembah Cilengkrang pada penilaian kriteria daya tarik

mendapatkan nilai terbesar, obyek wisata ini mempunyai beberapa keunikan dan

sumberdaya alam yang dapat menjadi daya tarik pengunjung untuk berwisata

diantaranya dua buah curug (Sabuk dan Sawer), sumber air panas, koleksi

tumbuhan dan pemandangan alam lembah pegunungan. Nilai terbesar juga

diperoleh dari kriteria sosial ekonomi masyarakat, hal ini karena masyarakat

sekitar lokasi wisata berperan aktif dalam pengelolaan obyek wisata Lembah

Cilengkrang. Namun jika dilihat dari aksesibilitas obyek wisata ini justru

mempunyai nilai yang cukup rendah dibadingkan yang lain. Oleh karena itu

pengembangan obyek wisata alam ini hendaknya lebih memperhitungkan

kemudahan akses yang ditempuh oleh pengunjung. Jauhnya jarak yang ditempuh

dengan kondisi jalan berbatu dan menanjak menjadi pertimbangan untuk datang

berkunjung terutama pengunjung usia anak-anak dan orang tua. Beberapa sampel

pengunjung usia remaja dan dewasa dari Lembah Cilengkrang juga mengeluhkan

kondisi jalan menuju obyek wisata ini, bahkan ada beberapa dari pengunjung yang

datang berombongan memilih untuk menunggu rombongan di warung dekat

perkebunan jambu biji milik warga yang berdekatan dengan tempat parkir sambil

menikmati segarnya buah jambu biji merah khas Pajambon. Perbaikan jalan yang

diinginkan pengunjung berdasarkan hasil wawancara yaitu dari lokasi parkir

sampai loket obyek wisata, sedangkan jalan setapak tanah cukup diperbaiki

Page 45: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

63

63

dengan penambahan bebatuan agar tidak licin saat hujan. Hal ini sesuai dengan

rencana pengelola (Kompepar) yang berencana memperbaiki akses jalan setapak

di dalam lokasi dengan bebatuan dengan tujuan kenyamanan pengunjung dan

mempertahankan kesan alami.

Berdasarkan Tabel 9 setiap lokasi obyek wisata memiliki kelebihan dari

masing-masing kriteria. Telagaremis memiliki keunggulan pada nilai daya tarik

(780). Buper Cibunar dan Balongdalam keunggulan obyek wisata ini pada

aksesibilitas yang tinggi (400), letaknya yang dekat dengan akses jalan utama

menuju kota Kabupaten Kuningan. Oleh karena itu, setiap rencana pengembangan

obyek wisata yang ada di TNGC wilayah SPTN I Kuningan mempunyai fokus

pengembangan yang berbeda pada setiap lokasi wisata.

5.4 Sarana dan Prasarana

Kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di lokasi obyek wisata dapat

memberikan kenyamanan pada pengunjung dalam kegiatan wisata. Kondisi sarana

dan prasarana yang tersedia masih membutuhkan penataan serta peningkatan

kualitas dan kuantitasnya seperti yang tersaji pada gambar 37. Beberapa sarana

dan prasarana yang sudah tersedia di lokasi wisata yaitu mushola, MCK, shelter,

tempat sampah, tempat parkir dan warung. Secara umum sarana dan prasarana

yang diharapkan tersedia oleh pengunjung berdasarkan kuisioner di sekitar lokasi

obyek wisata antara lain pusat informasi, papan interpretasi, penginapan, toko

cinderamata, tempat makan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana.

(a) (b)

Page 46: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

64

64

(c) (d)

Gambar 37 (a) mushola di Buper Palutungan, (b) tempat ganti pakaian di Lembah

Cilengkrang, (c) MCK di Buper Cibunar dan (d) MCK sementara di

Buper Balongdalam.

Namun pada lokasi wisata Lembah Cilengkrang sudah terdapat beberapa

papan interpretasi berupa pengenal jenis tumbuhan. Penginapan bagi pengunjung

yang ada di Buper Palutungan biasanya menggunakan warung-warung setempat.

Sedangkan untuk kios cinderamata hanya ada di lokasi wisata Telagaremis berupa

kerajinan tangan papan nama dari kayu dan Buper Cibunar berupa kerajianan

tangan berupa ukiran dari bambu, stiker TNGC dan baju berlogo TNGC.

Pembangunan sarana dan prasarana di lokasi obyek wisata ini selain untuk

penataan lokasi juga bertujuan untuk pengelolaan pengunjung diantaranya:

1. Pembatasan penggunaan lokasi wisata, bertujuan untuk membatasi dampak

negatif dari aktivitas pegunjung terhadap kawasan (misalnya blok rawan

kebakaran, blok habitat jenis satwa atau tumbuhan tertentu), pemusatan

penggunaan area perkemahan dan pembatasan terhadap perilaku

pengunjung yang menyimpang, sehingga perlu adanya pembatasan area

gerak pengujung untuk menjaga image lokasi wisata selain dengan adanya

pengawasan dan patroli dari petugas.

2. Penyebaran pengunjung, bertujuan untuk menghindari pemusatan

pengujung pada satu obyek misalnya pada lokasi wisata Telagaremis

pengunjung paling banyak berada di sekitar Telagaremis dan tidak

menyebar ke lokasi wisata telaga lainnya.

3. Pendidikan lingkungan hidup, bertujuan memberikan pemahaman mengenai

pengetahuan alam melalui papan interpretasi

Page 47: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

65

65

5.5 Pengunjung

5.5.1 Karakteristik Pengunjung

Pengunjung merupakan konsumen dari kegiatan pariwisata alam. Oleh

karena itu, karakteristik pengunjung perlu diketahui untuk menentukan arah

pengembangan suatu obyek wisata baik bentuk dan jenis kegiatannya, agar sesuai

dengan karakter pengunjung. Data karaktetistik pengunjung disajikan pada Tabel

10 yang terdiri dari jumlah jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, tingkat

pekerjaan, tingkat pendapatan dan asal pengunjung.

Tabel 10 Karakteristik pengunjung obyek wisata di TNGC wilayah SPTN I

Kuningan

No. Komposisi pengunjung

Jumlah (orang) Total

persentase (%) 1 2 3 4 5 6 7

Jenis kelamin

1. Laki-laki 26 20 2 15 7 26 20 62,70

2. Perempuan 12 8 1 8 6 14 20 37,30

Struktur umur

1. Anak-anak (<12 tahun) 6 3 - - - 1 3 7,03

2. Remaja (13-21 tahun) 15 11 1 11 12 21 25 51,89

3. Dewasa (22-40 tahun) 15 11 2 10 - 16 8 33,51

4. Tua (>41 tahun) 4 3 - 2 1 2 4 7,57

Tingkat pendidikan

1. SD 5 1 - - - 1 2 4,86

2. SLTP 5 5 - - 2 1 2 11,89

3. SLTA 19 10 3 5 10 21 9 44,32

4. Perguruan tinggi 9 12 - 18 1 17 14 38,92

Pekerjaaan

1. Pelajar/mahasiswa 18 15 - 14 12 25 29 61,08

2. Pegawai Negeri Sipil 5 6 2 2 1 5 3 12,97

3. Pegawai Swasta 11 6 - 7 - 6 6 19,46

4. Pengusaha 2 - - - - 1 - 1,62

5. Lainnya 2 1 1 - - 3 2 4,86

Tingkat pendapatan

1. < 700.000 21 13 2 12 9 29 30 62,70

2. 700.000 – 1.400.000 1 9 1 2 3 2 3 11,35

3. 1.400.000 – 2.100.000 11 3 - 4 - 8 5 16,76

4. >2.100.000 5 3 - 5 1 1 2 9,19

Asal pengunjung

1. Kuningan 4 10 - 7 13 19 18 38,38

2. Luar daerah 34 18 3 16 - 21 22 61,62

Berdasarkan data hasil kuesioner tersebut (Tabel 10) dapat terlihat bahwa

pengunjung yang datang berwisata ke obyek wisata di TNGC wilayah SPTN I

Kuningan cukup beragam. Sebagian besar pengunjung 62,7% laki-laki, kelas

umur terbanyak yang berwisata adalah remaja 51,9% dan dewasa 33,5%. Tingkat

pendapatan pengunjung 62,7% kurang dari Rp. 700.000 hal ini dikarenakan

Page 48: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

66

66

sebagian pengunjung memiliki jenis pekerjaan 61,1% masih pelajar/mahasiswa

dengan tingkat pendidikan tertinggi 44,3% SLTA dan 38,9% perguruan tinggi.

Pengunjung obyek wisata di TNGC masih merupakan pengunjung lokal yang

datang dari daerah Kuningan sendiri yaitu 38,38% serta dari luar daerah 61,6%

yang didominasi oleh pengujung asal Cirebon, Majalengka, dan Indramayu.

Namun ada juga yang berasal dari Bandung, Jakarta, Sumedang dan daerah Jawa

Tengah.

5.5.2 Tujuan dan Aktivitas Pengunjung

Berdasarkan hasil kuisioner, pengunjung yang datang ke obyek wisata

TNGC wilayah SPTN I Kuningan umumnya datang bersama rombongan

(68,11%), keluarga (9,19%), pasangan (21,08%) dan datang sendiri (1,62%).

Pengunjung yang datang hampir 59,46% menggunakan kendaraan pribadi berupa

motor baik yang berpasangan maupun rombongan. Sedangkan pengunjung yang

menggunakan kendaraan sewaan 19,46% dan umum 21,08% merupakan

pengunjung yang rombongan sekolah, organisasi atau perkumpulan biasa.

Tujuan pengunjung yang datang ke lokasi obyek wisata di TNGC sebagian

besar 62,16% memiliki ketertarikan terhadap suasana pemandangan alam yang

masih alami dengan udara khas pegunungan yang sejuk. Setiap lokasi wisata alam

dianggap mempunyai keindahan alam yang memiliki keunikan tersendiri

dibandingkan lokasi wisata lainnya. Pengunjung yang datang ke lokasi obyek

wisata alam di TNGC selain untuk menikmati pemandangan alam, mereka juga

sering menggunakan lokasi wisata sebagai daerah tujuan study tour 27,57%.

Obyek wisata yang paling banyak digunakan untuk study tour adalah obyek

wisata bumi perkemahan. Bahkan terdapat sekolah tertentu yang menjadi

pengunjung tetap setiap tahun pada lokasi wisata tertentu untuk kegiatan

berkemah atau pelantikan ekstrakurikulernya.

Aktivitas yang disukai oleh pengunjung yang datang bersama keluarga

antara lain bermain air dan makan-makan di sekitar obyek wisata. Selain itu juga,

aktivitas pengunjung yang banyak disukai yaitu fotografi (7,57%) pengunjung

dapat mendokumentasikan keindahan alam khas pegunungan Ciremai. Namun

sebagian besar pengunjung datang untuk menikmati pemandangan alam (81,08%)

biasanya aktivitas ini banyak dilakukan oleh pengunjung yang berusia remaja dan

Page 49: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

67

67

dewasa. Aktivitas tersebut antara lain jalan-jalan berkeliling obyek wisata dan

duduk-duduk santai memandangi suasana alam. Bahkan pada beberapa obyek

wisata seperti Telagaremis, Paniis, Lembah Cilengkrang dan Buper Palutungan

terdapat pengunjung yang datang untuk melihat tumbuhan (5,95%) dan

mengamati satwa di Lembah Cilengkrang dan Telagaremis (1,08%).

Sumber informasi mengenai keberadaan obyek wisata alam di TNGC

khususnya wilayah SPTN I Kuningan diperoleh pengunjung dari teman atau

keluarga (95,14%), radio (2,16%) dan 1,62% dari majalah, serta televisi dan

leaflet (0,54%). Promosi wisata yang telah dilakukan oleh Disparbud dan pihak

taman nasional antara lain mengunakan fasilitas radio daerah, leaflet, buku

informasi wisata, pembuatan website informasi obyek wisata daerah dan ikutserta

dalam kegiatan pameran kepariwisataan daerah.

5.5.3 Penilaian terhadap Obyek Wisata

Berdasarkan hasil kuisioner penilaian pengunjung cukup beragam terhadap

obyek wisata, lingkungannya, pelayanan, dan fasilitas yang ada. Panorama

keindahan alam 81,08% dinilai baik, namun dalam pengelolaan flora dan fauna

46,49% menilai cukup. Hal ini dikarenakan pengunjung belum bisa menikmati

keragaman flora dan fauna yang ada di obyek wisata alam tersebut, pengunjung

masih melihat adanya kerusakan pada beberapa jenis pohon seperti luka bekas

koakan atau pengambilan getah pinus dan pengumpulan atau pematahan ranting

pohon untuk kayu bakar. Selain itu, adanya anakan pohon yang mati tidak terawat

dan rusak terinjak pengunjung, namun mereka beranggapan itu adalah kelalaian

dari pihak pengelola yang tidak memasang papan peringatan.

Pengunjung menilai kurang (78,38%) adanya atraksi budaya dan seni. Hal

ini membuat pengunjung yang suka akan hiburan kesenian merasa jenuh, berbeda

dengan pengunjung yang mencari ketenangan 16,76% menilai cukup dan 4,86%

baik. Namun hal tersebut bukanlah masalah besar bagi pengunjung yang pergi

berwisata untuk menghindari kebisingan dan kejenuhan aktivitas sehari-hari.

Selain itu, pengunjung yang datang ke lokasi obyek wisata tidak banyak

menemukan souvenir atau cideramata yang khas, pengunjung dari luar daerah

Kuningan biasanya membeli makanan khas Kuningan seperti Jeniper (jeruk nipis

peres), tape ketan, dan opak bakar yang diperoleh dari warung pusat oleh-oleh

Page 50: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

68

68

Kuningan yang berada jauh dari lokasi obyek wisata yaitu sepanjang jalan utama

Kota Kuningan.

Pelayanan dan lingkungan obyek wisata secara umum sudah dapat dinilai

baik berdasarkan hasil kuisioner pengunjung seperti keramahtamahan pengelola

(48,65%), masyarakat (61,08%), keamanan (32,97%) dan kenyamanan

pengunjung selama berwisata (43,24%). Selain itu, kebersihan lingkungan sekitar

obyek (48,11%) menilai cukup dan 34,59% kurang, hal ini dikarenakan

pengunjung melihat masih adanya sampah yang berserakan di sekitar lokasi obyek

wisata. Pada obyek wisata tertentu seperti Telagaremis pengunjung sangat

menyayangkan tidak kurangnya pembersihan telaga dari sampah dedaunan yang

menutupi permukaan air telaga karena dapat mengurangi keindahannya. Selain

itu, masih terdapat perilaku pengunjung yang suka meninggalkan tulisan-tulisan di

warung, batu, pohon bahkan musola sebagai tanda kedatangan mereka hampir di

semua lokasi obyek wisata.

5.5.4 Harapan pengunjung

Pada umumnya pengunjung yang datang 95,14% mempunyai keinginan

untuk berkunjung kembali. Hal ini disebabkan keindahan alam yang dimiliki oleh

obyek wisata yang ada, namun belum adanya fasilitas yang dibutuhkan sebagai

sarana dan prasarana dalam kegiatan wisata yang dilakukan. Kalaupun ada

pengunjung masih banyak yang menginginkan peningkatan kualitas maupun

kuantitas dari fasilitas yang ada. Beberapa fasilitas yang diharapakan oleh

pengunjung yaitu peningkatan dan perbaikan infrastuktur seperti pembangunan

mushola, tempat sampah, air bersih, toilet dan lain-lain.

Peningkatan fasilitas transportasi juga masih perlu dilakukan karena

pengunjung yang menggunakan kendaraan umum masih kesulitan mencapai

lokasi obyek wisata. Selain itu, peningkatan pelayanan terhadap pengunjung

terutama mereka yang melakukan kegiatan wisata lebih dari satu hari seperti

keamanan, penyediaan fasilitas penginapan (biasanya di warung yang ada di

lokasi obyek wisata), penyewaan sarana penerangan/listrik dan pelayanan

informasi mengenai obyek wisata.

Page 51: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

69

69

5.6 Pengembangan Pariwisata Alam di TNGC Wilayah SPTN I Kuningan

Pengembangan pariwisata alam yang ada di TNGC terutama wilayah SPTN

I Kuningan dapat dilakukan dalam beberapa bentuk pengembangan diantaranya

peningkatan kerjasama pengembangan pariwisata alam, pengembangan produk

pariwisata alam dan pengembangan sarana prasarana penunjang kegiatan

pariwisata alam. Kerjasama pengembangan pariwisata alam yang saat ini sudah

dilakukan antara BTNGC, masyarakat, investor dan pemerintah daerah perlu

adanya peningkatan kerjasama seperti peningkatan bentuk kerjasama.

Pengembangan produk pariwisata alam disesuaikan dengan potensi obyek dan

daya tarik lokasi wisata yang mempunyai daya tarik sumberdaya alam berbeda

pada setiap lokasinya. Sedangkan pengembangan sarana dan prasarana penunjang

kegiatan wisata alam dalam perencanaan pembangunannya perlu

mempertimbangkan status kawasan yaitu kawasan pelestarian alam sebagai taman

nasional, sehingga rencana pengembangan sarana dan prasarana tersebut harus

disesuaikan dengan rencana pengelolaan kawasan.

Lokasi obyek wisata yang berada dekat batas kawasan taman nasional

dengan sebagian besar permukiman masyarakat sekitar, serta obyek wisata

tersebut memiliki potensi obyek daya tarik wisata yang berpotensi untuk

dikembangkan dan kondisi aksesibilitas baik, maka dalam pembagian sistem

zonasi TNGC obyek wisata tersebut berada dalam zona pemanfaatan. Obyek

wisata yang termasuk pada zona pemanfaatan dapat membangun fasilitas

penunjang kegiatan wisata dan wisata yang dapat dilakukan tidak terbatas.

Rekomendasi pengembangan pariwisata alam yang ada di TNGC wilayah

SPTN I Kuningan dilakukan pada masing-masing lokasi wisata sesuai dengan

potensi obyek dan daya tarik wisata, keinginan pengunjung, rencana pengelolaan

(Disparbud, swasta dan masyarakat) dan pihak TNGC sebagai pihak yang

berwenang berkaitan dengan status kawasan yang merupakan salah satu kawasan

konservasi merupakan tujuan akhir dari penelitian ini yaitu adanya rencana

pengembangan seperti yang tersaji pada Tabel 11.

Page 52: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

70

Tabel 11 Rekomendasi pengembangan obyek wisata alam di TNGC wilayah SPTN I Kuningan

No Lokasi obyek Potensi daya tarik Usulan pengunjung Rencana pengelola Rekomendasi pengembangan

1 Telagaremis

- Pemandangan alam

- Sembilan telaga

(Telagaremis (Situ Ayu

Salintang), Deleg,

Salam, Nyi Eloh, Buruy

I, Leutik, Leat, Nilem,

Buruy II )

- Sumur Jalatunda

- Batu Tumpeng

- Bumi perkemahan

- Peningkatan sarana dan

prasarana yang ada

- Adanya outbound, shelter,

dan saran trasportasi umum

- Adanya atraksi wisata

hiburan kesenian

- Peningkatan kebersihan

obyek terutama danau

- Adanya cinderamata yang

khas

- Menciptakan produk

cinderamata yang memiliki

spesifikasi objek wisata Talaga

Remis

- Pembuatan dan pengembangan

sarana objek wisata

- Menjalin kemitraan dengan

pihak swasta dalam

peningkatan prasarana wisata

- Pembuatan kolam pemandian

alam di Telaga Nilem dan saran

permainan anak

- Pengembangan produk wisata

- Pembuatan cinderamata khas

Telagaremis (seperti papan nama dari

kayu)

- Penyediaan sarana wisata tirta,

akomodasi dan wisata petualangan

(sesuai dengan PP 36 tahun 2010)

- Pengelolaan pengunjung (sesuai

Pedoman pengembangan pariwisata

alam di kawasan hutan tahun 2003)

- Meningkatkan hubungan kerjasama

2 Paniis

- Aliran sungai Paniis

- Bumi perkemahan

- Adanya outbound, shelter

dan ruang ganti pakaian

- Adanya penataan warung

- Penambahan atraksi wisata

- Menambah dan menggali

potensi atraksi yang dapat

menjadi daya tarik obyek

wisata, dapat berupa atraksi

budaya maupun seni

- Pembuatan dan peningkatan

kualitas sarana dan prasarana

pada obyek wisata

- Pengembangan produk wisata

- Penyediaan sarana wisata

petualangan (sesuai PP 36 tahun

2010)

- Meningkatkan hubungan kerjasama

- Pengelolaan pengunjung

70

Page 53: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

71

Tabel 11 (Lanjutan)

No Lokasi obyek Potensi daya tarik Usulan pengunjung Rencana pengelola Rekomendasi pengembangan

3 Buper

Cibeureum

- Monyet ekor panjang

- Bumi perkemahan

- Kerajianan (pembuatan

makanan dan anyaman

bambu)

- Pembangunan sarana dan

prasarana (toilet, tempat

parkir, musola)

- Pembuatan tempat santai

- Penataan lokasi wisata dan

pembangunan sarana dan

prasarana

- Peningkatan atraksi wisata

- Pengelolaan pengunjung

(penarikan tiket)

- Inventarisasi populasi monyet

- Penyediaan sarana wisata

petualangan (sesuai PP 36 tahun

2010)

- Pengembangan produk wisata

- Pengelolaan pengunjung (sesuai

Pedoman pengembangan

pariwisata alam di kawasan hutan

tahun 2003)

- Meningkatkan hubungan

kerjasama

4 Buper Cibunar

- Bumi perkemahan

- Pos pendakian 1 jalur

Linggarjati menuju

puncak Gunung Ciremai

- Pemandangan alam

perkebunan dan

persawahan

- Penataan warung dan area

berkemah

- Peningkatan kebersihan

lingkungan obyek wisata

- Peningkatan sarana dan

prasarana

- Perbaikan jalan menuju

obyek

- Penggalian potensi obyek

wisata

- Pembuatan dan peningkatan

sarana dan prasarana

- Perbaikan jalan menuju lokasi

dari loket karcis

- Pembuatan kolam renang dari

sumber air Cibunian

- Pembuatan outbound

- Pengembangan produk wisata

- Penataan lokasi wisata

- Penyediaan sarana wisata alam

yaitu wisata akomodasi dan sarana

wisata petualangan (sesuai PP 36

tahun 2010)

- Meningkatkan hubungan

kerjasama

71

Page 54: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

72

Tabel 11 (Lanjutan)

No Lokasi obyek Potensi daya tarik Usulan pengunjung Rencana pengelola Rekomendasi pengembangan

5 Buper

Balongdalem

- Upacara adat Kawin Cai

- Situs sejarah makam

Pahlawan Samudra,

makam Mbah Buyut

Bayu dan Buyut goong

- Balong (Kolam)

- Pengembangan atraksi wisata

sejarah dan budaya

- Adanya sarana dan prasarana

- Penambahan sarana outbound

- Penataan lokasi obyek wisata

- Pengelolaan pengujung

(penarikan tiket)

- Pembangunan sarana dan

prasarana

- Pengembangan wisata budaya dan

sejarah

- Penyediaan sarana wisata tirta dan

wista petualangan (sesuai PP 36

tahun 2010)

- Pengelolaan pengunjung

- Meningkatkan hubungan

kerjasama

6 Lembah

Cilengkrang

- Pemandangan alam

- Kebun koleksi

- Air terjun

- Sumber air panas

- Bumi perkemahan

- Fauna (elang jawa)

- Perbaikan jalan

- Pembuatan tempat parkir

yang lebih dekat dengan

obyek

- Peningkatan sarana dan

prasarana (tempat makan,

musola, toilet, dan tempat

ganti)

- Pembesaran kolam

pemandian

- Adanya outbound

- Pembuatan kolam pemandian

air panas alami dengan

memisahkan antara anak-anak,

dewasa wanita dan laki-laki

- Peningkatan kemampuan

anggota kompepar dalam

memandu wisata

- Penataan dan peningkatan

kualitas saran dan prasarana

- Pengembangan produk wisata

- Penyediaan sarana wisata tirta dan

wisata petualangan (sesuai dengan

PP 36 tahun 2010)

- Wisata minat khusus pengenalan

jenis pohon dan elang jawa

(Spizaetus bartelsi)

- Meningkatkan hubungan

kerjasama

72

Page 55: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

73

Tabel 11 (Lanjutan)

No Lokasi obyek Potensi daya tarik Usulan pengunjung Rencana pengelola Rekomendasi pengembangan

7 Buper

Palutungan

- Air terjun

- Bumi perkemahan

- Peningkatan sarana dan

prasarana

- Penambahan sarana

outbound, shelter dan tempat

makan

- Perbaikan jalan menuju curug

- Penataan obyek wisata

- Perbaikan dan pembangunan

sarana dan prasarana yang ada

- Penambahan saran outbound

- Perbaikan jalan menuju lokasi

- Pengembangan produk wisata

- Penyediaan sarana akomodasi dan

wisata petualangan (sesuai dengan

PP 36 tahun 2010)

- Penataan lokasi

- Pengembangan produk wisata

pendukung

- Meningkatkan hubungan

kerjasama

73

Page 56: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

74

Berdasarkan Tabel 11 pengembangan obyek wisata alam yang ada di TNGC

wilayah SPTN I Kuningan, salah satu rekomendasi pengembangannya yaitu

peningkatan kerjasama pengelolaan yang sudah ada pada beberapa obyek wisata

antara BTNGC dengan pihak pengelola. Bentuk kerjasama yang dapat dilakukan

diantaranya pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan wisata sesuai

dengan peraturan yang berlaku yaitu PP No 36 Tahun 2010 mengenai

perngusahaan pariwisata alam pada bagian ketiga yaitu usaha penyediaan sarana

wisata alam atau kerjasama dalam pengelolaan dengan menjadikan masyarakat

sekitar kawasan sebagai bagian dari pengelola seperti karyawan. Pihak BTNGC

bertindak untuk mengingatkan dan mengontrol program pengembangannya yang

tidak sesuai dengan aturan dan dapat merubah atau mengurangi nilai pelestarian

alam kawasan. Salah satu contoh yang dapat mengurangi pelestarian alam antara

lain rencana penanaman jenis-jenis tanaman dari luar daerah atau kawasan

(eksotik) oleh pihak pengelola dengan tujuan keindahan dan koleksi. Oleh karena

itu, pihak BTNGC harus memberikan teguran keras pada investor yang melanggar

aturan pengembangan kawasan wisata di TNGC.

Pembangunan dan penataan sarana prasarana yang perlu dikembangkan

pada setiap lokasi berbeda sesuai dengan daya tarik dan keinginan pengunjung

serta rencana pengelola seperti pada Tabel 12. Selain pengembangan sarana dan

prasarana tersebut dapat pula dilakukan pengembangan sarana dan prasarana

seperti :

a. Penyediaan sarana wisata petualangan: pemandu dari masyarakat sekitar

yang sudah diberikan pelatihan terlebih dahulu.

b. Akomodasi: akomodasi yang dapat dilakukan di lokasi wisata TNGC antara

lain dengan memperbaiki bumi perkemahan dengan tujuan pemusatan

pengunjung yang ingin berkemah atau dengan pembangunan wisma wisata

alam di sekitar lokasi. Saat ini pada beberapa lokasi seperti Buper

Palutungan pengunjung yang ingin menginap dapat bermalam di warung

pedagang sekitar buper tanpa ada tarif khusus.

Page 57: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

75

Tabel 12 Pengembangan sarana dan prasarana di lokasi obyek wisata

No. Lokasi obyek Bentuk pengembangan obyek

1. Telagaremis a) Penataan lokasi perkemahan

b) Penambahan lokasi tempat sampah sekitar telaga

c) Penataan jalan setapak menuju sembilan telaga

d) Pembuatan papan petunjuk arah dan papan interpretasi

e) Pembangunan shelter dan toilet di sekitar telaga Nilem dan area

perkemahan, serta pembuatan tempat duduk santai dan shelter

di sekitar 9 telaga terutama Telagaremis

2. Paniis a) Penambahan lokasi tempat sampah

b) Penataan lokasi warung dan tempat parkir

c) Penataan lokasi tempat santai di sekitar obyek wisata

3. Bumi Perkemahan

Cibeureum

a) Penataan lokasi parkir

b) Pembangunan tempat penarikan tiket masuk dan tempat duduk

santai melihat monyet

4. Bumi Perkemahan

Cibunar

a) Penataan lokasi perkemahan

b) Perbaikan sarana toilet dan penambahan tempat sampah

c) Pembuatan papan interpetasi

d) Penataan tempat duduk santai sekitar buper untuk melihat

pemandangan alam pegunungan terutama

5. Bumi Perkemahan

Balongdalam

a) Penambahan tempat sampah

b) Pembangunan lokasi tiket, toliet dan musola

c) Penataan jalan setapak tracking yang biasa dipergunakan

d) Pembangunan tempat penarikan loket karcis

6. Lembah

Cilengkrang

a) Penataan lokasi pemandian air panas

b) Penambahan tempat pembuangan sampah

c) Penambahan papan interpretasi, khususnya pengenalan jenis

pohon yang ada di sepanjang jalur

d) Pembuatan shelter, tempat ganti dan toilet disekitar pemandian

air panas

e) Penataan lokasi parkir

7. Bumi perkemahan

Palutungan

a) Pembuatan tempat duduk santai sekitar pinggir curug

b) Pembuatan papan interpretasi, khususnya jenis tanaman yang

ada disekitar bumi perkemahan

c) Perbaikan sarana mushola, toilet, shelter dan tempat duduk

sekitar bumi perkemahan

d) Perbaikan jalan setapak menuju curug

Page 58: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

76

Selain pengembangan sarana dan prasarana rekomendasi pengembangan

yang dapat dilakukan pada lokasi wisata alam di TNGC yaitu pengembangan

produk. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan produk

yaitu bentuk produk, promosi, pelayanan dan sasaran produk. Hal ini dikarenakan

produk wisata bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan pengunjung untuk

membeli produk yang ditawarkan. Produk wisata yang dapat ditawarkan di lokasi

wisata alam TNGC disesuaikan dengan sasaran antara lain yaitu:

a. Produk wisata pendidikan

Sasaran produk ini adalah semua pengunjung dari berbagai kelas umur,

wisata ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada pengunjung yang

mempunyai minat tertentu mengenai pengetahuan alam.

Pelaksanaan pengembangan produk wisata pendidikan membutuhkan

sumberdaya manusia yang berkualitas dan memahami kondisi sekitar obyek

wisata dalam pemahaman materi pada pengunjung.

b. Pengembangan paket wisata alam

Sasaran produk ini disesuaikan dengan jenis kegiatan dan karakteristik

pengunjung sebagai konsumen utama dan mempertimbangkan variasi atraksi

obyek wisata. Pengembangan paket wisata harus memperhitungkan waktu,

jumalah peserta dan lokasi wisata yang dikunjungi.

c. Pengembangan wisata budaya

Sasaran produk ini hanya pada pengunjung tertentu yang mempunyai

ketertarikan terhadap kebudayaan masyarakat sekitar lokasi. Namun produk

wisata budaya ini hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu. Salah satu contoh

produk wisata budaya di TNGC adalah “Kawin Cai” yang diadakan 1 tahun

sekali.

Untuk mencapai sasaran produk wisata yang ditawarkan perlu adanya

promosi dengan tujuan memperkenalkan potensi obyek wisata kepada pengunjung

dan investor. Beberapa bentuk promosi yang dapat dilakukan melaui radio,

pembuatan buku informasi obyek wisata, leaflet dan pemberian informasi pada

pengunjung dengan pelayanan yang baik.

Page 59: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

77

Adapun jenis kegiatan yang berpotensi dilakukan sesuai dengan

rekomendasi pengembangan secara rinci pada masing-masing lokasi obyek wisata

adalah:

1. Telagaremis

Potensi daya tarik wisata lokasi ini adalah keindahan panorama alam dan

telaga yang tersebar di sekitar lokasi wisata Telagaremis. Adanya 9 telaga tersebut

masih belum banyak diketahui oleh pengunjung dan karakteristik pengunjung

yang datang paling banyak usia remaja dan dewasa, maka jenis kegiatan yang

memungkinkan untuk dilakukan antara lain yaitu :

a. Wisata pendidikan

Bentuk kegiatan wisata ini lebih difokuskan untuk menambah pengetahuan

mengenai lingkungan dalam pelaksanaannya. Jenis kegiatan tersebut antara lain

berkemah dengan mengenalkan kehidupan alam seperti mengenal jenis pohon dan

burung. Selain itu, pengenalan sampah untuk mengingatkan mengenai keberadaan

sampah disekitar lingkungan mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan

kesadaran pada pengunjung untuk ikut serta aktif menjaga lingkungan sekitarnya.

b. Wisata air

Kegiatan wisata ini menggunakan air sebagai obyek utamanya, hal ini

dikarenakan Telagaremis potensi unggulannya terdapat pada sumberdaya alam

berupa air. Jenis kegiatan yang dapat dikembangkan antara lain :

- Berenang di Telaga Nilem dan Leat, kondisi air yang jernih dan luas serta

tidak terlalu dalam seperti Telagaremis.

- Memancing di salah satu telaga yaitu Telaga Leutik dan Buruy II karena

suasananya yang cukup sunyi dan banyak terdapat ikan seperti lele dan nila.

- Bermain sepeda air yang kini sudah berjalan di Telagaremis.

Pengembangannya dapat dilakukan dengan memvariasikan bentuk sepeda

atau menambah perahu kayu yang kecil untuk pasangan dengan cara

mendayung mengelilingi Telagaremis.

c. Wisata religius

Adanya kepercayaan terhadap cerita mitos yang ada di Telagaremis dapat

menjadi daya tarik bagi pengunjung yang memiliki ketertarikan pada hal mistis

seperti bermalam di sekitar makam Ayu Salintang dan mandi di Sumur Jalatunda

Page 60: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

78

dengan bantuan kuncen. Kegatan wisata yang dapat dilakukan melihat ritual yang

dilakukan masyarakat yang memiliki kepercayaan mistis pada malam tertentu

seperti malam jum’at kliwon dan malam 1 Syuro.

d. Wisata petualangan

Bentuk kegiatan wisata ini sasaran utamanya adalah pengunjung usia remaja

dan dewasa yang datang berombongan atau berpasangan untuk menyalurkan jiwa

petualangannya dengan bentuk wisata alam menjelajah hutan berkeliling

menelusuri 9 telaga dengan jalur seperti terlihat pada Gambar 38. Sedangkan

untuk usia anak-anak dapat dilakukan dengan penjelajahan sekitar Telagaremis

dan hutan pinus dekat telaga.

Kegiatan ini dilakukan dengan mengenalkan jenis-jenis tumbuhan dan satwa

yang ditemukan pada sepanjang jalur, memberitahukan siklus air yang ditekankan

pada upaya pelestarian alam terutama fungsi hutan dengan kaitannya sebagai

sumber air bersih atau hidrologi.

Page 61: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

79

Gambar 38 Peta lokasi 9 telaga di obyek wisata Telagaremis.

79

Page 62: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

80

2. Paniis

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di obyek wisata Paniis antara lain :

- Berkemah: Peserta kegiatan rutin perkemahan ini dapat dijadikan salah

satu konsumen tetap dalam setiap tahunnya. Kegiatan berkemah ini dapat dibuat

menjadi satu paket berkemah dengan penambahan kegitan outbound dari pihak

pengelola obyek wisata dan kegiatan pengenalan lingkungan hidup seperti

mengenal tumbuhan kopi, pinus dan karet serta cara pemanfaatan hasil hutan non

kayunya.

- Wisata pendidikan : Wisata ini dapat dilakukan pada anak sekolah dengan

bekerjasama dengan PDAM untuk melihat proses pengambilan air sebagai air

minum untuk daerah Cirebon. Misalnya pengenalan proses, alat dan cara

kerjanya. Selain itu juga dapat dilakukan penelusuran hutan pinus sekitar aliran

sungai Paniis untuk pengenalan jenis pohon karet dan kopi serta cara

pemanfaatannya seperti pengambilan getah karet dan pemanenan kopi.

3. Buper Cibeureum

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Buper Cibeureum selain berkemah

antara lain adalah penelusuran hutan “Leuweung jero” untuk pengenalan jenis

tumbuhan dan melihat perilaku monyet ekor panjang yang banyak mendatangi

pengunjung yang membawa makanan di sekitar buper dan lapangan bola. Selain

itu, Desa Cibeureum dikenal dengan makanan khas seperti kripik singkong,

rengginang dan kopi asli Cibeureum. Pembuatan kopi ini bisa menjadi salah satu

jenis kegiatan wisata lanjutan dari obyek wisata Paniis yang telah mengenal

pohon dan cara pemanenan buah kopi, kemudian di desa ini pengunjung dapat

melihat proses pembuatan kopi mulai dari menjemur sampai dikemas. Pengunjung

yang datang berkemah di lokasi Buper Cibeureum juga dapat ikut serta dalam

belajar kerajianan yang dimiliki oleh masyarakat sekitar yaitu pembuatan boboko

dari bambu tali.

Page 63: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

81

4. Buper Cibunar

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di lokasi ini antara lain adalah wisata

petualangan karena pengunjung yang paling banyak datang adalah remaja dan

dewasa. Bentuk wisata petualangannya dapat berupa jelajah hutan sekitar Cibunar

dengan pengenalan jenis tumbuhan dan satwa. Pengunjung yang masih sekolah

dapat belajar berkebun mulai dari menanam, memelihara dan memanen hasilnya

di area perkebunan warga sebelum buper seperti kebun nilam, cengkih, sayuran

dan umbi. Untuk nilam dan cengkih pengelola bisa bekerjasama dengan pihak

pemilik pabrik untuk melihat proses pembuatan minyaknya. Selain itu, adanya

aktivitas masyarakat yang menggunakan tanah untuk pembuatan batu bata sebagai

bahan bangunan dan kerajianan ukiran bambu juga bisa menjadi salah satu atraksi

wisata yang ditawarkan sebagai bentuk wisata pendidikan.

5. Buper Balongdalem

Jenis kegiatan wisata yang dapat dilakukan di obyek wisata ini selain

berkemah antara lain:

a. Wisata Ziarah

Kegiatan wisata ini dilakukan pada hari-hari tertentu seperti malam tanggal

1 suro dan malam jumat kliwon, pada malam tersebut pengunjung yang berasal

dari sekitar daerah Cirebon dan Indramayu datang berkunjung ke makam Buyut

Bayu dan makam Buyut Goong untuk melakukan ziarah dengan pengajian dan

bahkan ada yang melakukan ritual khusus. Kegiatan wisata ziarah ini juga dapat

dilakukan di makam pahlawan dengan acara tabur bunga dan pengajian bersama

pada malam sebelum peringatan hari-hari besar nasional seperti hari kemerdekaan

dan hari peringatan pahlawan.

b. Wisata Budaya dan Sejarah

Kegiatan wisata ini sangat berpotensi dilakukan karena lokasi wisata

Balongdalem ini memiliki situs sejarah berupa makam pahlawan samudra

angkatan laut dan masih ada upacara adat Kawin Cai yangg dilaksanakan setiap 1

tahun sekali. Kegiatan wisata ini dapat menjadi suatu bentuk pendidikan bagi

anak-anak sekolah untuk mengenal dan mempelajari kesenian daerah, serta

Page 64: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

82

mengenang jasa pahlawan yang telah gugur di medan perang untuk melindungi

bangsa Indonesia.

c. Wisata Air

Kegiatan wisata ini memanfaatkan kolam air untuk berenang karena air

yang jernih atau dapat dikembangkan sebagai wisata air dengan menggunakan

perahu kecil buat anak-anak.

6. Lembah Cilengkrang

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di obyek wisata ini dengan melihat

potensi daya tarik wisata yang cukup beragam mulai keindahan alam, keragaman

flora dan faunanya, serta sumber air seperti dua buah curug dan sumber air panas

antara lain:

a. Wisata Air

Kegiatan wisata air ini antara lain berendam air panas di alam terbuka dekat

aliran sungai dari curug. Bermain air di bawah aliran curug air sabuk dan sawer

serta berenang di bendungan aliran air sungai. Kegiatan wisata air ini merupakan

salah satu kegiatan unggulan obyek wisata Lembah Cilengkrang karena setelah

menempuh perjalanan jauh menanjak dan menelusuri jalan setapak pengunjung

akan merasa puas dengan merendam kaki atau berendam di air hangat kemudian

merasakan kesegaran air terjun dan aliran air sungainya.,

b. Wisata Agro

Kegiatan wisata ini dapat dilakukan dengan melibatkan masyarakat sekitar.

Pengunjung yang turun dari lembah Cilengkrang setelah menikmati keindahan

alam dan beraktivitas wisata, kemudian dibawa menuju perkebunan jambu biji

merah dan peternakan sapi milik warga sekitar untuk belajar memelihara dan

memetik buah jambu sebagai oleh-oleh, serta belajar memerah air susu sapi.

c. Wisata Pendidikan

Kegiatan wisata pendidikan bisa dilakukan dengan cara pengenalan jenis

tumbuhan di kebun koleksi dan sepanjang perjalanan menunju curug sawer.

Selain itu dapat pula dilakukan pengenalan jenis satwaliar khas yaitu lutung

(Trachypithecus auratus) dan elang jawa (Spizaetus bartelsi) karena lembah

Page 65: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

83

Cilengkrang merupakan salah satu tempat di TNGC sebagai tempat bersarangnya

burung yang terancam punah ini lokasi sarang dapat terlihat pada Gambar 39.

Selain itu jenis kegiatan wisata pendidikan lainnya adalah kegiatan

berkemah yang disi oleh kegiatan pengamatan satwa pada malam seperti musang

dan beberapa jenis amfibi sekitar pinggir sungai atau pengenalan jenis tumbuhan

yang ada di kebun koleksi dan sepanjang jalur.

d. Wisata Petualangan

Penelusuran jelajah hutan Lembah Cilengkrang yaitu sepanjang perjalanan

melihat keindahan panorama alam kopi gede, pengenalan jenis tumbuhan dan

satwa di sepanjang perjalanan. Serta penelusuran titik sumber air panas yang

tersebar. Perjalanan dimulai dari tempat parkir melewati perkebunan warga yang

menanam beberapa jenis rimpang sebagai bahan jamu sebelum gerbang masuk

dan berakhir di Curug Sawer pada ujung perjalanan.

Page 66: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

84

Gambar 39 Peta jalur intepretasi Lembah Cilengkrang.

84

Page 67: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama ... yaitu contoh tiket masuk dan parkir yang ... mendapatkan penghasilan

85

7. Buper Palutungan

Jenis kegiatan yang bisa dilakukan di lokasi wisata ini antara lain :

a. Wisata Pendidikan

Pengenalan jenis tumbuhan, belajar menyediakan pembibitan mulai dari

penyemaian dan belajar menanam di area yang terbuka sebelah atas buper bekas

penebangan dan kebakaran. Pengujung yang mengikuti kegiatan ini diberikan

pemahamaan mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan bahayanya jika hutan

terbakar dan lahannya terbuka seperti bahaya longsor.

Pengelola juga bisa bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk diadakan

kegiatan wisata agro yaitu belajar menanam, memelihara dan memanen sayuran

yang ada di sekitar buper milik masyarakat sekitar dan belajar memerah susu sapi

di peternakan sekitar buper.