bab ll koreksi

26
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah menengah kejuruan (SMK) Bhakti Kencana Tasikmalaya program keahlian farmasi merupakan salah satu sekolah yang melahirkan tenaga-tenaga asisten apoteker yang harus siap kerja dilapangan.Oleh karena itu, sekolah menengah kejuruan (SMK) Bhakti Kencana Tasikmalaya mengadakan program prakerin yang salah satu kegiatan nya melakukan peninjauan langsung ke apotek. Praktek Kerja Industri (prakerin) ini bisa dijadikan tolak ukur bagi siswa dalam menerapkan teori dari sekolah.Pengetahuan yang diperoleh dari sekolah tidak selamanya sama dengan apa yang ada di lapangan.Oleh karena itu ,prakerin merupakan program yang memberikan pengetahuan kepada siswa tentang proses proses yang terjadi di lapangan secara nyata. 1.2 Tujuan Praktek kerja industri merupakan langkah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kesehatan di bidang farmasi khususnya dalam melaksanakan pelayanan di apotek. 1) Menerapkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa dengan keterampilannya yang dimiliki agar menghasilkan inovasi atau ide baru untuk memajukan dan mengembangkan hal dalam bidang kefarmasian. 2) Membandingkan ilmu yang di dapat disekolah dengan dilapangan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai peranan seorang tenaga teknis kefarmasian. 3) Menyiapkan tenaga asisten apoteker yang terampil.

Upload: nurhasanah-sahidin

Post on 15-Dec-2015

253 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Koreksi Laporan Praktek BAB II

TRANSCRIPT

Page 1: BAB Ll Koreksi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sekolah menengah kejuruan (SMK) Bhakti Kencana Tasikmalaya program

keahlian farmasi merupakan salah satu sekolah yang melahirkan tenaga-tenaga asisten apoteker yang harus siap kerja dilapangan.Oleh karena itu, sekolah menengah kejuruan (SMK) Bhakti Kencana Tasikmalaya mengadakan program prakerin yang salah satu kegiatan nya melakukan peninjauan langsung ke apotek.

Praktek Kerja Industri (prakerin) ini bisa dijadikan tolak ukur bagi siswa dalam menerapkan teori dari sekolah.Pengetahuan yang diperoleh dari sekolah tidak selamanya sama dengan apa yang ada di lapangan.Oleh karena itu ,prakerin merupakan program yang memberikan pengetahuan kepada siswa tentang proses proses yang terjadi di lapangan secara nyata.

1.2 TujuanPraktek kerja industri merupakan langkah dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat akan tenaga kesehatan di bidang farmasi khususnya dalam melaksanakan pelayanan di apotek.

1) Menerapkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa dengan keterampilannya yang dimiliki agar menghasilkan inovasi atau ide baru untuk memajukan dan mengembangkan hal dalam bidang kefarmasian.

2) Membandingkan ilmu yang di dapat disekolah dengan dilapangan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai peranan seorang tenaga teknis kefarmasian.

3) Menyiapkan tenaga asisten apoteker yang terampil.

1.3 Manfa’atAdapun manfa’at dilaksanakannya kegiatan praktek kerja industri adalah

sebagai berikut :

1) Menambah pengalaman dan pengetahuan dibidang kefarmasian.2) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan kemandirian profesi

dalam pelayanan kesehatan sebagai aplikasi dari ilmu yang diperoleh.3) Mampu memahami, memanfaatkan dan mengembangkan pelajaran

yang didapat di sekolah, dan penerapannya di dunia usaha terutama farmasi komunitas.

4) Mengetahui pengelolaan perbekalan farmasi di apotek.

Page 2: BAB Ll Koreksi

2

1.4 Lokasi dan WaktuKegiatan praktek kerja industri (prakerin) ini bertempat tinggal di Apotek

Mars Jl. Cinehel

Waktu di lakukannya praktek kerja industri(prakerin) ini selama 2 bulan dari tanggal 23 maret sampai tanggal 23 mei 2015.

Di Apotek Mars terbagi menjadi 2 shift yaitu :

1) Shift pagi : 08.00-13.00 WIB2) Shift siang : 13.00-19.00 WIB

Page 3: BAB Ll Koreksi

3

BAB II

URAIAN UMUM

2.1 Definisi Apotek

Menurut keputusan mentri kesehatan Republik Indonesia nomor:

1332/MENKES/SK/X/2002 tentang perubahan atas peraturan mentri kesehatan RI

nomor: 992/MENKES/PER/X/1993 yang dimaksud dengan apotek adalah suatu

tempat tertentu,tempat dilakukan pekerjaan keparmasian dan penyaluran sediaan

farmasi,perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.

Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2009

pasal 1 ayat 13 tentang pekerjaan kefarmasian,apotek adalah sarana pelayanan

kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker. Apotek

merupakan salah satu tempat saluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

lainnya kepada masyarakat(pasien).

2.2 Tugas dan Fungsi Apotek

Menurut peraturan pemerintah RI 0.51 Tahun 2009,tugas dan fungsi apotek

meliputi :

1. Tempat mengabdi profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah

jabatan.

2. Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian

3. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan mendistribusi persediaan

farmasi antara lain,obat,bahan baku obat,obat tradisional,dan kosmetik.

4. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi

pengamanan,pengadaan,penyimpanan,dan pendistribusian atau penyaluran

obat,pengelolaan obat,pelayanan obat atas resep dokter,pelayanan informasi

obat,serta pengembangan bahan obat,obat tradisional.

Setelah titik atau koma atau tanda lain harus ada spasi. Setelah titik harus hurup besar / kapital

Setelah titik atau koma atau tanda lain harus ada spasi

Page 4: BAB Ll Koreksi

4

2.3 Tenaga teknis kefarmasian

Tenaga teknis kefarmasian yang dimuat dalam keputusan mentri kesehatan

RI No. 51/MENKES/PP/III/2009 Adalah mereka yang berdasarkan peraturan

perundang undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian

sebagai tenaga teknis kefarmasian.

Sedangkan tenaga teknis kefarmasian menurut pasal 1 keputussn mentri

kesehatan RI no.51/MENKES/PP/III/2009,tentang registrasi ijin kerja tenaga

teknis kefarmasian menyebutkan bahwa ‘Tenaga teknis kefarmasian tenaga yang

membantu apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian,yang terdiri atas

sarjana farmasi,ahli madya,Analis farmasi,dan tenaga menengah farmasi atau

asisten apoteker.

2.4 Pengelolaan apotek

Pengelolaan apotek di bidang pelayanan kefarmasian meliputi

1. Pembuatan,pengolahan,peracikan,pengubahan

bentuk,pencampuran,penyimpanan dan penyerahan obat,atau bahan obat.

2. Pengadaan,penyimpanan,penyaluran dan penyerahan perbekalan kesehatan

dibidang farmasi lainnya.

3. Informasi mengenai perbekalan kesehatan dibidang farmasi meliputi :

4. Pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya kepada masyarakat.

5. Pengamanan dan pelaporan informasi mengenai khasiat,keamanan,dan bahaya

dari obat.

2.5 Perlengkapan apotek

Menurut mentri kesehatan RI no.1332/MENKES/SK/2002,disebutkan bahwa

persyaratan persyaratan apotek adalah sebagai berikut:

a. Untuk mendapatkan ijin apotek,apoteker atau apoteker yang bekerja sama

dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap

dengan tempat,perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan

farmasi yang lain yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.

Setelah titik atau koma atau tanda lain harus ada spasi

Menteri Kesehatan bukan mentri kesehatan

Page 5: BAB Ll Koreksi

5

b. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dalam pelayanan

komoditi yang lain diluar sediaan farmasi.

c. Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi yang lain diluar

sediaan farmasi.

2.Beberapa persyaratan yang harus didirikan dalam pendirian apotek adalah:

a. Tempat atau lokasi

b. Apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan pendirian

komoditif lainnya diluar sediaan farmasi.

c. Bangunan

Apotek harus mempunyai luas bangunan yang cukup dan memenuhi persyaratan

teknis.luas bangunan untuk apotek tidak ditentukan,\.Bangunan apotek secara

umum terdiri dari:

1. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien

2. Tempat untuk mrndisplay informasi bagi pasien termasuk penempatan

browser atau mentri informasi.

3. Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan meja

dan kursi serta lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien.

4. Ruang racik

5. Keranjang sampah yang tersedia untuk staff maupun pasien

6. Bangunan apotek harus dilengkapi dengan sumber air yang memenuhi

syarat kesehatan,penerangan yang memadai,alat pemadam

kebakaran,fenitasi dan sanitasi yang baik serta papan nama apotek.

1. Perlengkapan apotek

Perlengkapan apotek yang harus dimiliki antara lain:

1. Alat pembuatan,pengolahan,dan peracikan seperti timbangan,mortar,alu

dan lain lain.

2. Perlengkapan dan tempat penyimpanan alat perbekalan farmasi seperti

lemarinobat,lemari pendingin,dan lemari khusus untuk narkotika dan

psikotripika.

3. Wadah pengemas atau pembungkus

4. Alat administrasi seperti blanko pesanan,salinan resep dan kwitansi.

Page 6: BAB Ll Koreksi

6

5. Buku standar yang diwajibkan dan kumpulan perundsng undangan yang

berhubungan dengan apotek.

2.6 Perbekalan farmasi

Perbekalan farmasi yang disalurkan oleh apotek adalah :

1. Obat

2. Bahan obat

3. Obat asli Indonesia

4. Bahan obat asli Indonesia

5. Kosmetik,dan lain lain

2.7 Penggolongan obat

2.7.1 Obat Bebas

Obat yang dijual bebabs kepada umum tanpa resep dokter,tidak termasuk

daftar narkotika,psikotropika,obat keras,obat bebas terbatas dan sudah terdaftar di

Depkes RI berdasarka SK Menkes No.2380/SK /V1/1983.

Penandaan lingkar hijau dengan garis tepi warna hitam

Gamabar 2.1 Obat Bebas

Contoh:Bromheksin,ctm,fromatezime,znsufate,dextrometrophan.

2.7.2 Obat bebas terbatas

Obat keras yang dapat dapat diserhkan kepada pemakainya tanpa resep dokter,bila

penyerahannya memenuhi persyarakat obat ini masuk dalam daftar”W” atau

waarschuwing artinya peringatan.Berdasarkan SK/MENKES/RI

no.2380/A/SK/VI/1903.Penandaan lingkar warna biru dengan garis tepi warna

hitam.

Page 7: BAB Ll Koreksi

7

Gambar 2.2 Obat Bebas Terbatas

Contoh:suppostoria,biosepton,mbven,garisma.

Tanda khusus harus diletakan sedemikian rupa sehingga jelas terlihat dan mudah

terkenali.Obat bebas terdapat penyerahan harus mencantumkan tanda peringatan

sebagai berikut:

Gambar 2.3

Berbagai Macam Tanda Peringatan Pada Obat Bebas Terbatas

2.7.3 Obat keras

Obat yang diserahkan kepada pemakainya dengan resep dokter obat ini termasuk

dalam daftar “G”/Gevaarlijk artinya berbahaya.Berdasarkan sk MENKER RI

No.02396/A/SK/FI/1986.

Penandaan lingkar merah dengan garis tepi warna hitam dan huruf K menyentuh

garis tepi .

2.4 Gambar Obat Keras

Contoh:,ibuprofen,fseu,doefedrin,loratadine,ketroprofen.

Page 8: BAB Ll Koreksi

8

2.7.4 Obat narkotika

Narkotika berdasarkan UU Kesehatan No.35 Tahun 2009 adalah zat atau obat

yang berasal dari tanaman sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan

penurunan atau perubahan kesadaran hilangnya rasa,mengurangibsampai

menghilangkan rasa nyeri dan dapat menyebabkan ketergantungan.

Gambar 2.5 Obat Narkotika

2.7.5 Obat psikotropika

UU no.5 tahun 1997 tentang psikotropika menyatakan bahwa psikotropika adalah

zat atau obat bukan narkotika,baik alamiyar maupun sintesa yang berkhasiat

psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan

perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.

Penandaan : Bulatan wrana merah dengan garis tepi warna hitam dan huruf K

yang menyentuh garis tepi.

Gambar 2.6 Obat Psikotropik

Contoh : diazepam, alfrazol, Phenobarbital, lorazep, nitrazep

2.7.6 Obat wajib apotek

Apoteker dapat menyerahkan obat keras tanpa resep doktrr kepada

pasien.hal ini sesuai dengan mentri kesehatan no.347/MENKES/SK/VII/1990

tentang obat wajib apotek.

Adapun latar belakang dari mentri kesehatan tersebut adalah:

1. 1.meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat.aman,dan rasional.

2. 2.meningkatkan peran apoteker dalam KIE .

Contoh narkotika ?

Page 9: BAB Ll Koreksi

9

Oleh karena itu perlu ditetapkan keputusan mentri kesehatan tentang obat

keras yang diserahkan tanpa resep dokter diapotek.Hal ini tercantum dalam

peraturan mentri kesehatan no.919/MENKES/PER/1993 tentang criteria obat

tanpa resep,yaitu:

1. tidak dikontraindikasikan untuk wanita hamil,anak dibawah 2 tahun dan

orang tua diatas 65 tahun.

2. Tidak memberikan resiko pada kelanjutan penyakit.

3. penggunaan tidak memerlukan cara/alat khusus yang harus dilakukan

oleh/bantuan tenaga kesehatan.

4. untuk penyakit yang pravalensinya tinggi diindonesia.

5. Memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggung jawabkan.

Dalam keputusan ini,pelayanan OWA yang dapat dilakukan oleh apoteker

harus memenuhi cara dan ketentuan diantaranya sebagai berikut :

1. Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien.

2. Membuat catatan pasien dan obat yang diberikan memberi informasi

meliputi dosis dan aturan pakai kontra indikasi, efek samping, dan lain-

lain yang perlu di perhatikan pasien.

Contoh :

1) OWA No 1:Ibuprofen,Bromhexin,Asamefenamat,Gentamisin SO4,

Hidrokortison.

2) OWA No 2:Bismuthsubcitrate,Clindamicin,Dexametason,Piroxikam,

Omeprazole.

3) OWA No 3:Rnitidin,Alopurinol, Asam Fusidat, Diazepam,

Kloramfenikol.

Page 10: BAB Ll Koreksi

10

BAB III

URAIAN KHUSUS

3.1 Sejarah Apotek

Apotek Mars berdiri pada tanggal 21 juni 2008 yang beralamatkan di

Jl.Cinehel No.10 Tasikmalaya dan memiliki No izin apotek 5031/021/449.2/2010

dengan Noneng Sri Wahyu Rejeki S.Farm.,Apt Sebagai apoteker dan Drs. Yayan

Ichsanudin sebagai pemilik sarana apotek.

Setelah 2 tahun apotek ini berpindah tempat dikarenakan masa kontraknya

habis, pada tahun 2010 apotek ini berpindah lokasi yaitu Jl. Cinehel No.1

Tasikmalaya dengan M. Rusmana S.Si., Apt sebagai apotekernya yang

menggantikan Noneng Sri Wahyu Rejeki S Farm.,Apt. Dan setelah 3 tahun di

Jl.Cinehel No.1 , Apotek Mars berpindah lagi ke Jl.Cinehel No.32 Tasikmalaya

dengan membangun tempat sendiri.

3.2 Visi dan Misi apotek

VISI

Menjadikan apotek terdepan dalam pelayanan kefarmasian berbasis

pharmaceutical care

MISI

1. Memberikan pelayanan kefarmasian berbasis pharmaceuticalcare kepada

masyarakat.

2. Melakukan pelayanan informasi serta konsultasi obat dan kesehatan

masyarakat.

3. Menyediakan serta menyalurkan sediaan farmasi dan perbekalan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.

Page 11: BAB Ll Koreksi

11

3.3 Pengelolaan Apotek

Pengadaan barang di Apotek Mars Tasikmalaya dilakukan hamper tiap hari.

Dengan melakukan pemesanan setiap gari melalui pedagang besar farmasi (FBP)

yang dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian di bawah tanggung jawab

apoteker. Pengadaan barang tersebut biasa dilakukan dengan cara melihat stok

barang yang telah kosong atau melihat buku defecta.

Setelah barang datang dan diterima, barang dicek dengan memperhatikan

beberapa faktor, diantaranya mencocokan barang, expire date, keadaan barang dan

lainnya. Selanjutnya barang diberi harga dan di simpan sesuai ketentuan.

Diapotek Mars cara menyimpan obat yaitu secara alfabetis, menurut sediaan,

dan secara farmakologi. Pelayanan informasi obat setiap pasien yang datang

dilayani dengan baik dan di bantu untuk memilih obat sesuai dengan keluhan dan

pemberian obat diikuti dengan informasi yang jelas dan mudah di pahami oleh

pasien.

Pelayanan diapotek Mars dilakukan secara menyeluruh yaitu selain menerima

pelayanan obat tanpa resep juga menerima obat dengan resep, yaitu dengan

melakukan serangkaian pengolahan, peracikan, dan penyerahan obat kepada

pasien sesuai dengan resep yang diserahkan.Resep setiap harinya dibundel dan di

susun per bulan.

Peran Surat Pemesanan /SP gmn ?

Menyeluruh gimana ? jelaskan juga pelayanan resep, swamedikasi, KIE dll

Page 12: BAB Ll Koreksi

12

3.4 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

Tabel 3.1 Struktur Organisasi

3.5 Pengelolaan

Pengelolaan diaoptek Mars dilakukan dengan melakukan beberapa proses

pengadaan, diantaranya perumusan kebutuhan, distribusi, penggunaan/pelayanan

obat.

3.6 Perencanaan

Proses perencanaan barang merupakan salah satu faktor penunjang dalam

kelancaran pengelolaan apotek diantaranya dengan melakukan pencatatan dan

penyetokan terhadap barang atau obat yang mengalam kekosongan atau

persediaannya mulai menipis dan dicatata pada buku defecta.

Menentukan distribusi atau FBP yang dapat memberikan keuntungan lebih

untuk apotek, diskon yang cukup besar untuk setiap barangnya. Barang yang

Apoteker Pengelola

M.Rusmana S. Si.Apt

Pemilik Modal

Drs. Yayan Ichsanudin

Tenaga Teknis Kefarmasian

1. Imelda2. Sri Marlina

Administrasi

Pupun Purbani, AM

Pelayanan

1. Aceng2. Abuniaga3. Riska

Page 13: BAB Ll Koreksi

13

dimiliki lengkap, jarak dan waktu penerimaan. Ini dimengerti ngga ? nanti

ditanya lho

3.7 Pengadaan

barang di apotek mars Tasikmalaya dilakukan hamper setiap hari.Dengan

melalukan pemesanan setiap hari melalui pedagang besar farmasi (PBF)Yang

dilakukan tenaga teknis kefarmasian dibawah tanggung jawab pemilik

apotek.Pengadaan barang tersebut bisa dilakukan dengan cara me;lihat stoc

barang yang telah kosong atau melikaht buku defecta.

Setelah barang datang dan diterima barang di cek dan memperhatika beberapa

faktor,diantaranya mencocokan jumlah barang exspiredate,keadaan barang dan

lainnya.Selanjutnya diberi harga dan disimpan sesuai dengan ketentuan.

3.8 Penyimpanan

Penyimpanan obat di apotek mars di lakukan dengan cara

a. Berdasarkan alfabetis

Disusun dengan cara alfabetis agar mempermudah dalam pencarian

b. Berdasarkan bentuk sediaan

Obat yang harus disimpan dalam suhun 25 derajat celcius maka disimpan

disimpan dalam lemari es suppositoria dan injeksi.Sedangkan obat yang

disimpan dalam kisaran suhu kamar disimpan pada lemari dan tempat

yang terlindungi dari sinar matahari.

c. Berdasarkan farmatologi

d. Obat disusun sesuai dengan khasiatnya.

Pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan pelayanan obat yang tanggung jawab secara formal adalah apoteker. Bukan pemilik apotek

Page 14: BAB Ll Koreksi

14

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengenalan perbekalan farmasi

Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan bahan yang dimaksudkan

untukdigunakandalammenetapkandiagnose,mencegah,mengurangi,menghilangkan

,menyembuhkan penyakit/gejala penyakit.luka/kelainan badaniah dan rohaniah

pada manusia/hewan dan untuk memperelok/memperindah badan/bagian badan

manusia/termasuk obat tradisional.Obat terbagi menjadi :

a. Obat jadi

obat jadi adalah obat dalam keadaan murni/campuran dalam bentuk

serbuk,cairan,salep,tablet,pil,suppositoria/bentuk lain yang mempunyai

nama teknis sesuai dengan farmakope Indonesia/buku lain(joenoes,2001)

b. Obat paten

obat paten adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama

pembuat/yang dikuasakan nya, dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik

yang memproduksinya.

c. Obat baru

Obat baru adalah obat yang terdiri dari/berisi suatu zat sebagai bagian

yang khasiatnya, maupun yang tidak berkhasiat.Misalnya lapisan, pengisi,

pelarut dan bahan pembantu/komponen lain yang belum dikenal, hingga

tidak diketahui khasiat keamanannya.

d. Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelaksanaan dan

pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputu

diagnosa,profilksis,terapi dan rehabilitasi

e. Obat wajib apotek

obat wajib apotek adalah obat keras yang diserahkan tanpa resep dokter

ole hap[oteker di apotek

f. obat tradisional

Page 15: BAB Ll Koreksi

15

obat tradisional adalah bahan atu ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan,bahan hewan,bahan mineral,sediaan sarian (gelenik)/campuran

dari bahan bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan

untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

4.2 Kegiatan yang dilakukan

1. Melakukan pengerjaan resep

a. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan

b. Menginformasikan harga obat

c. Melakukan peracikan

d. Melakukan pengemasan

e. Menulis copy resep jika diperlukan

f. Menulika e tiket

g. Menyerahkan obat kepada pasien kepada pasien beserta informasi

dengan jelas.

4.3 alur pelayanan resep

4.3.1 Resep

1. resep yang diterima dari pasien diberi harga sambil mengontrol

ketersediaan obat dan diserahkan kepada pasien lagi.

2. pasien membayar harga obat ke kasier serta diberi nomor urut resep dan

dicatat nama,umur,alamat,yang lengkap dibelakang resep.

3. resep yang sudah lunas diserahkan kepada asisten,apoteker yang bertugas

untuk:

a. amenghitung komposisi obat

b. menyiapkan e tiket

c. menyiapkan obat atau bahan baku obat

d. meracik obat sesuai ketentuan yang berlaku

e. pengemasan obat yang sudah diracik

4. Obat yang sudah diracik dikemas dan dikontrol kembali

a. resep obat yang sesuai dengan nama pasien

b. komposisi obat dan perhitungan dosis

Page 16: BAB Ll Koreksi

16

c. kelengkapan bahan obat yang sudah diracik

4.3.2 Non resep

Pelayanan obat tanpa resep : konsumen datang ke apotek kemudian

membeli obat yang dibutuhkan,selain itu,apotek menginformasikan harga obat

tersebut dan terjadi persetujuan harga obat tersebut.kemudiaan obat diserahkan

kepada pasien.disertai informasi yang cukup jelas dan melakukan pembayaran.

Kecepatan pelayanan obat merupakan faktor terpenting dalam memberikan

kepuasan kepada pelanggan agar dapat meningkatkan kecepatan pelayaan

diperlukan lagi pembagian tugas yang lebih dan perlu juga untuk pengecekan

kesediaan obat.

4.4 Penyimpanan barang

1. tenaga teknis kefarmasian mencatat seluruh penerimaan barang dalam

buku harian penerimaan barang .

2. mencatat semua surat pengiriman barang ke kartu stoc

3. menyimpan barang sesuai dengan alpabetis,bentuk

sediaan,farmofologi,vivo dan vevo.

4. barang tertentu disimpan ditempat terpisah ,misalnya:

a. narkotika disimpan dilemari terkunci

b. serum,paksin dilemari pendingin.

4.5 Alur Pemesanan Barang

Disiapkan surat pemesanan barang rangkap 2 untuk dikirim kepada penyalur

dan aksi pembelian.

4.6 Alur Penerimaan Barang

Barang yang diterima harus diperiksa oleh petugas gudang bila perlu

disaksikan oleh petugas pembelian dengan melakukan pemeriksaan sebagai

berikut:

Khusus / obat bebas / obat bebas terbatas / OWA

Fungsi defacta gimana ?

Penerimaan barang dilakukan oleh apoteker atau asisten apoteker bukan petugas gudang

Page 17: BAB Ll Koreksi

17

1. mencocokan surat penerimaan barang,faktur dengan surat pemesanan

barang.

2. mencocokan surat pengiriman barang dan faktur dengan barang yang nyata

dikirim,baik terhadap nama barang,kemasan,jumlah serta pemeriksaan

terhadap kadaluarsa.

Administrasi faktur bagaimana ? penyimpanan salinan faktur, pembayaran dan pengarsipannya.

Juga administrasi resep

Kalo bisa dibuatkan diagramnya

Page 18: BAB Ll Koreksi

18

BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil penyusun dari hasil prakerin yang

dilaksanakan di apotek mars yaitu,

1. proses pelayanan obat resep dan tanpa resep berbeda

2. penyimpanan obat di apotek mars yaitu dengan cara alpabetis,farmafologi

dan berdasarkan suhu yang bertujuan memudahkan para karyawan

mengambil obat dan juga pengelolaan menggunakan system fifo.

3. pengadaan obat dan perbekalan farmasi lainnya berdasarkan konsinyasi

pembelian dan kredit. Ada juga yang harus cash

4. penjualan obat dilakukan menggunakan resep dan tanpa resep. Ini sama

donk dgn nomer 1

5. dengan adanya praktek kerja lapangan dapat menambah wawasan dan

pengalaman yang belum didapat disekolah dan sebagai bekal di dunia

kerja nanti.

6.2 Saran

Saran untuk apotek:

1. disediakannya tempat khusus pasien yang berkonsultasi kepada apoteker

atas keluhannya.

2. tempat tunggu pasien lebih diperluas atau diperbanyak.

3. tempat racik resep lebih diperluas.

Saran untuk sekolah:

1. siswa dan siswi harus lebih disiplin dan giat. Emang kalian tidak disiplin

dan giat

2. meningkatkan pembelajaran. maksudnya

3. pemantauan siswa siswi yang sedang prakerin harus lebih ditingkatkan

lagi.