bab iv programing - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/c0808045_bab5.pdf · 26...

16
26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan interior, pemilihan lokasi sangatlah penting. Karena dengan pemilihan lokasi yang tepat maka orang akan lebih mudah dalam menemukan dan menjangkaunya tanpa harus bersusah payah untuk sampai ditempat. Beberapa pertimbangan dalam menetukan lokasi perancangan yang tepat baik secara fisik maupun ekologis yang akan berpengaruh terhadap minat penggunjung. Pertimbangan tersebut antara lain: Lokasi tersebut mempunyai akses yang tinggi terhadap fasilitas kepariwisataan, seperti hotel, mall dan tempat perdagangan. Lokasi tersebut mempunyai akses terhadap fasilitas dan sarana penunjang operasional. Lokasi tersebut merupakan salah satu tempat konsentrasi publik sehingga mudah untuk dijangkau. Pemilihan lokasi sangat berkaitan dengan perancangan, lokasi yang ramai dan cukup padat serta merupakan salah satu pusat kegiatan akhir pekan yang ada di kota Jakarta sehingga setiap orang cukup familiar dengan tempat ini, sehingga perancangan interior ini diharapkan mampu memberikan segala kebutuhan serta kepentingan dan dapat memberikan kenyamanan walau berada pada sebuah lokasi yang tergolong padat.

Upload: vanphuc

Post on 14-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

26

BAB IV

PROGRAMING

4.1 Analisa Existing

4.1.1 Asumsi Lokasi

Dalam sebuah perancangan interior, pemilihan lokasi sangatlah penting.

Karena dengan pemilihan lokasi yang tepat maka orang akan lebih mudah

dalam menemukan dan menjangkaunya tanpa harus bersusah payah untuk

sampai ditempat. Beberapa pertimbangan dalam menetukan lokasi

perancangan yang tepat baik secara fisik maupun ekologis yang akan

berpengaruh terhadap minat penggunjung. Pertimbangan tersebut antara lain:

Lokasi tersebut mempunyai akses yang tinggi terhadap fasilitas

kepariwisataan, seperti hotel, mall dan tempat perdagangan.

Lokasi tersebut mempunyai akses terhadap fasilitas dan sarana

penunjang operasional.

Lokasi tersebut merupakan salah satu tempat konsentrasi publik

sehingga mudah untuk dijangkau.

Pemilihan lokasi sangat berkaitan dengan perancangan, lokasi yang ramai dan

cukup padat serta merupakan salah satu pusat kegiatan akhir pekan yang ada di

kota Jakarta sehingga setiap orang cukup familiar dengan tempat ini, sehingga

perancangan interior ini diharapkan mampu memberikan segala kebutuhan serta

kepentingan dan dapat memberikan kenyamanan walau berada pada sebuah

lokasi yang tergolong padat.

Page 2: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

27

Gambar 4.1 : Asumsi lokasi pusat mainan Jakarta

Sumber : google earth & goggle map 2015

4.1.2 Potensi lokal

Perancangan Pusat Mainan Jakarta diasumsikan berada di daerah Jakarta Selatan,

tepat nya di cipete Raya. Adanya lokasi yang strategis tepat berada:

Sebelah Utara terdapat jalan Dharmawangsa, Arion Swiss- Belhotel dan

Brawijaya maternity Hospital.

Sebelah Selatan terdapat jalan Cilandak , Cilandak Town Square dan

Jakarta International School.

Page 3: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

28

Sebelah Barat terdapat jalan Fatmawati, Lottemart Fatmawati dan Pondok

Indah Golf and Country Club.

Sebelah Timur terdapat jalan Kemang Raya, Abuba Steak dan Pejaten

Village.

Dengan adanya lokasi yang letaknya menguntungkan ini dapat dicapai oleh

penduduk setempat karena daerah ini merupakan salah satu kegiatan padat karena

berada di daerah elit.

4.2 PROGRAMMING

4.2.1 STATUS KELEMBAGAAN

Status kelembagaan pada perencanaan dan perancangan desain interior ini

adalah bangunan milik swasta/pribadi, dengan manajemen mandiri sebagai suatu

badan usaha yang bergerak dibidang pelayanan pengadaan barang dan jasa bagi

masyarakat dan bersifat komersial dengan tujuan untuk menarik pengunjung

sebanyak-banyaknya. Usaha ini memberikan bentuk store dan cafe bagi

pengunjung yang disesuaikan dengan fungsinya sebagai tempat penjualan

beraneka macam mainan dan menghabiskan waktu sambil menyediakan

informasi tren terbaru dan fungsi mainan bagi kesehatan mental, keberadaan tepat

ini juga bisa dijadikan sebagai sebuah rekreasi bagi pengunjung.

Page 4: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

29

4.2.2 STRUKTUR ORGANISASI

Skema 4.1 : Struktur Organisasi

Sumber : Analisa Penulis

4.2.3 SISTEM OPERASIONAL

• Office

Senin – Jumat : 9.30 – 21.00 WIB

Sabtu - Minggu : 08.00 – 22.30 WIB

• Store

Setiap hari pukul : 09.30 -21.00 WIB

Cafe

Setiap hari pukul : 09.30 -22.00 WIB

Dan untuk sistem kerja karyawannya dibagi menjadi 2 shift kerja, yaitu :

- Shift 1 masuk pukul 09.00-15.00 WIB

- Shift 2 masuk pukul 15.00-22.00 WIB

4.3 PROGRAM KEGIATAN

4.3.1 Kegiatan Pusat Mainan Jakarta

Program kegiatan yang diwadahi berupa:

Pengelola / Pimpinan

Manajer

Kepala Bagian Perlengkapan

Kepala bagian

operasiaonal Cafe

Kepala Bagian

Operasional Store

staf Cafe

Staff store

security

Page 5: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

30

Kegiatan Jasa

Sebagai sebuah store tempat ini menjadi tempat jasa pengadaan mainan baik

mainan edukasional, replika ataupun yang sekedar berupa mainan hiburan.

Kegiatan informasi

Kegiatan informasi yang dilakukan dengan adanya elemen interior yang

serupa dengan galeri, yang berisi informasi sekilas tentang fakta menarik yang

terkait tentang mainan tersebut yang mungkin bisa berguna atau menghibur

pengunjung yang mengamati.

Kegiatan Entertaiment

Kegiatan ini dirancang dengan cara mengemas produk maupun dari

penyelesaian interiornya, sehingga bisa menarik para pengunjung dengan

adanya desain maupun penyelesain interior yang kreatif dan edukatif.

4.3.2 Pola Kegiatan

Pengelola

Merupakan pegawai yang berperan dalam pemeliharaan, pengelolaan, dan

segala sesuatu yang dapat menunjang kelancarankegiatan di Pusat Mainan

Jakarta .Pengelola terdiri dari :

Manager

Skema 4.2 :Kegiatan Manager

Sumber : Analisa Penulis

Mengontrol Kegiatan

Memeriksa persediaan barang

Meeting Koordinasi

Datang Pulang

Page 6: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

31

Staf Store / staff cafe

Skema 4.3 : Kegiatan staf Store

Sumber : Analisa Penulis

Pengunjung

Pengunjung mulai dari anak-anak sampai dewasa, dari semua kalangan

dengan berbagai kepentingan baik pria maupun wanita.

Pengunjung

Tabel Skema Kegiatan Pengunjung

Sumber : Analisa Penulis

4.4 ANALISA KEBUTUHAN

Kelompok Pengunjung

AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

Melihat-lihat

Membeli mainan

Kebutuhan konsumsi

Aktivitas pribadi

Store, Gallery

Store

cafe

Toilet, nursery

Tabel 4.1 Analisa Kebutuhan Ruang Pengunjung

Sumber : Analisa Penulis

Pulang Datang

Mengontrol persiapan

Melayani pengunjung/ transaksi

Mengontrol persediaan

Mencari Informasi

Mengamati mainan/menu

Memilih - Membeli mainan

Bersantai /bermain/

makan/minum

Pulang Datang

Page 7: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

32

Kelompok staff pengelola

Tabel 4.2 Analisa Kebutuhan Ruang Staff / Pengelola

Sumber : Analisa Penulis

4.5 FASILITAS RUANG

1) Fasilitas Pelayanan dan Penjualan

a. Cafe

cafe area

Storage

Bar - display

Dapur

Lavatory

b. Store

Area Display

Gallery

Counter Cashier

Nursery

Lavatory

AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

Administrasi

Rapat, koordinasi

Penyimpanan Barang

Penyiapan makanan

Memberikan Penawaran

Pelayanan

Aktivitas pribadi

office

office

Gudang

Dapur

Store, display area

kantin

Toilet

Page 8: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

33

2) Fasilitas Pengelolaan

Office

Gudang

Lavatory

Workshop

4.6 BESARAN RUANG

Besaran ruang pendidikan desain interior disesuaikan menurut kebutuhan dan standart

yang telah ditetapkan berdasarkan ukuran :

a. Studi Besaran Ruang dan Asumsi (ASS)

b. Data Arsitek, Ernest Neufert (DA)

c. Time Sever Standar for Building Type, Joseph De Chiara (TSS)

no Nama

ruang

keterangan standar luas

1 Store area Kapasitas 50 orang + sirkulasi 25%

(70x1,25) +25%x(70x1,25)= 87,5+21,87 = 109,37

Display A3 = 23x (0,6x1,8) = 24.84

Display A4 = 6x (0,6x1,8) = 6,84

Display A5 = 7x (0,7x0,8) = 3,92

Display A7 = 2x (2,5x0,4) = 2

Meja B1 = 1x(4,2x0,9) = 3,78

Kursi F3 = 2x (0,9 x0,5)= 0,9

Bench C5 = 4x (1,8x0,8) = 5,76

Rak D2 = 2x (1,8x0,5)= 1,8

Rak D3 = 1x (1,8x0,5)= 0,9

Total furnitur+toleransi 25% =

50,74+ 12,7 = 63,44

HD 172 m²

Page 9: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

34

2 Gallery Kapasitas 30 orang+ sirkulasi 25%

(30x1,25) +25%(30x1,25) = 37,5+9,4 = 46,9

Display A1 = 9x (1x1,2) = 10,8

Display A2 = 9x (0,7x0,8) = 5,04

Bench C5 = 4x (1,8x0,8) = 5,76

Total furnitur+ toleransi 25% =

21,6+5,4 = 27

74 m²

3 Cafe Kapasitas 80 orang + sirkulasi 25%

(80x1,25) +25%(80x1,25) = 100+25 = 125

Display A6 = 9x (0,7x2) = 12,6

Display A7 = 2x (2,5x0,4) = 2

Meja B2 = (2x0,9)= 1,8

Meja C1 = 8x (1,8x0,8)= 11,52

Meja C3 = 12x (1,2x0,9)= 12,96

Kursi C2 = 32x (0,5x0,6)= 5,76

Sofa C4 = 12x (1,6x0.9)= 17,28

Kitchen set P2 = 1x (2,4x0,8)= 1,92

Total+toleransi 25%=

65,84+16.46= 72,3

HD 198 m²

4 Gudang Kapasitas 5 orang + sirkulasi 25%

(5x1,25) +25%x(5x1,25)= 6,25+1,56 = 7,81

Rak D2 = 10x (1,8x0,5)= 9

Rak D3 = 8x (1,8x0,5)= 7,2

Meja D1 = 4x (1,8x0,8)= 3,6

Total+toleransi 25%=

=29,8+7,45=37,25

HD 45 m²

5 Dapur Kapasitas 5 orang + sirkulasi 25% HD 32 m²

Page 10: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

35

(5x1,25) +25%x(5x1,25)= 6,25+1,56 = 7,81

Kitchen set E1 = 1x(3,8x0,8)= 3,04

Kitchen set E2 = 2x(2,4x0,8)= 3,82

Kitchen set E3 = 1x(2x0,7)= 2,8

Kitchen set E4 = 1x(1,5x0,8)= 1,2

Kitchen set E5 = 1x(0,8x0,8)= 0,64

Meja E6 = 2x(1,5x0,9)= 2,7

Rak D4 = 4x (1,8x0,5)= 3,6

Storage E7 = 2x(1,7x0,6)= 2,04

Total+toleransi 25% =

=19,84+4,96=24,8

6 Ruang data Kapasitas 2 orang + sirkulasi 25%

(2x1,25) +25%x(2x1,25)= 2,5+0,63 = 3,13

Meja D4 = 2x(1,8x0,8)= 2,88

Kursi G6 = 2x(0,5x0,6)= 0,6

Rak D3 = 3x(1,8x0,5)= 2,7

Rak D2 = 2x(1,8x0,5)= 1,8

Total+toleransi 25% =

= 7,98+2= 9,98

HD 13 m²

7 Workshop Kapasitas 2 orang + sirkulasi 25%

(2x1,25) +25%x(2x1,25)= 2,5+0,63 = 3,13

Meja D4 = 2x(1,8x0,8)= 2,88

Kitchen set E2 = 1x(2,4x0,8)= 1,92

Kursi G6 = 2x(0,5x0,6)= 0,6

Rak D3 = 4x(0,5x1,8)= 3,6

Total+toleransi 25% =

= 9+2,25=11,25

HD 14 m²

8 Ruang

administrasi

Kapasitas 5 orang + sirkulasi 25%

(5x1,25) +25%x(5x1,25)= 6,25+1,56 = 7,81

HD 15 m²

Page 11: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

36

Meja F1 = 1x (2,4x0,9)= 2.16

Meja G2 = 1x(1,2x0,5)= 0,6

Kursi F2 = 1x(0,6x0,9)= 0,54

Kursi F3 = 2x (0,5x0,9)= 0,9

Sofa C4 = 1x (1,6x0,9)= 1,44

Total+toleransi 25% =

= 5,64+1,41=7,05

9 Ruang

manager

Kapasitas 4 orang + sirkulasi 25%

(4x1,25) +25%x(4x1,25)= 5+1,25 = 6,25

Sofa C4 = 1x (1,6x0,9)= 1,44

Meja G2 = 1x (1,4x0,6)= 0,84

Meja G1 = 1x(1,2x0,5)= 0,6

Meja F4 = 1x(1,4x0,6)= 0,84

Kursi F2 = 1x(0,6x0,9)= 0,54

Rak D2 = (1,8x0,5)= 0,9

Total+toleransi 25% =

= 5,16+1,29= 6,45

HD 13 m²

10 Ruang

karyawan

Kapasitas 10 orang + sirkulasi 25%

(10x1,25) +25%x(10x1,25)= 12,5+3,13 = 15,63

Rak D2 = 4x(1,8x0,5)= 3,6

Rak D3 = 2x(1,8x0,5)= 1,8

Meja G1 = 1x(1,2x0,5)= 0,6

Meja G2 = 2x(1,2x0,5)= 1,2

Meja G3 = 2x(2,5x1,2)= 6

Meja D4 = 2x(1,8x0,8)= 2,88

Kursi G6 = 5x(0,5x0,6)= 1,5

Kursi G7 = 5x(0,5x0,6)= 1,5

Kitchen set E2 = 2x (2,4x0,8)= 3,84

Sofa C4 = 2x (1,6x0.9)= 2,88

HD 48 m²

Page 12: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

37

Total+toleransi 25% =

= 25,8+6,45= 32,25

11 Loker

karyawan

Kapasitas 5 orang + sirkulasi 25%

(5x1,25) +25%x(5x1,25)= 6,25+1,56 = 7,81

Bench B3 = 4x (0,5x1,8) = 3,6

Lemari G4 = 8x (0,5x1,8) = 7,2

Total+toleransi 25% =

=10,8+ 2,7= 13,05

HD 21 m²

12 Toilet Kapasitas 10 orang + sirkulasi 25%

(10x1,25) +25%x(10x1,25)= 12,5+3,13 = 15,63

Urinoir = 3x (0,6x0,4) = 0,72

Closet = 10x (1,5x1) = 15

Wastafel = 8x (0,8x0,5)= 3,2

Total+toleransi 25% = 18,92+4,73= 23,65

HD 39 m²

13 Nursery Kapasitas 5 orang + sirkulasi 25%

(5x1,25) +25%x(5x1,25)= 6,25+1,56 = 7,81

Closet kecil = 1x (1,5x1) = 1,5

Wastafel = 1x (0,8x0,5) = 0,4

Total+toleransi 25% =

=1,9+0,48= 2,38

HD 10 m²

Tabel 4.3 Besaran Ruang

Sumber : Analisa Penulis

4.7 SISTEM ORGANISASI RUANG

Organisasi ruang adalah dasar-dasar cara menghubungkan ruang-ruang

suatu bangunan sehingga terorganisisr menjadi pola-pola bentuk ruang

yang koheren. (Francis DK Ching, 1996, hal. 194).

Page 13: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

38

Organisasi Ruang Keuntungan Kerugian

a) Linier

Mudah menyesuaikan

kondisi

Sirkulasi jelas dan terarah

Pencapaian mudah

Adanya hirarki ruang

Kurang efisien, dan butuh

banyak ruang

Tidak ada orientasi utama dari

semua ruang

Tidak ada pengelompokan

dan pemilahan kegiatan

berdasarkan sifat fungsi

kegiatan

Terpusat

Memiliki pusat / orientasi

kegiatan

Bersifat stabil

Pencapaian ke titik ter-

tentu mudah & langsung

Efisiensi tinggi

Arah sirkulasi terpusat pada

satu titik, sehingga

perhatian ke titik lain

berkurang

Radial

Perpaduan antara organi-

sasi linier dan radial

Menghasilkan pola dinamis

Pencapaian ke titik tertentu

mudah dan langsung

Arah sirkulasi terpusat pada

satu titik, sehingga

perhatian ke titik lain

berkurang

Cluster

Dapat menerima ruang –

ruang yang berlainan

bentuknya

Luwes dan dapat mene-

rima pertumbuhan dan

perubahan langsung tanpa

mempengaruhi karakter-

nya

Tidak ada orientasi utama

pada ruang

Kontrol visual kurang baik

Tabel 4.4 Organisasi Ruang

Sumber : Analisa Penulis

Page 14: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

39

Sistem organisasi ruang pada Pusat Mainan Jakarta ini adalah organisasi ruang

yang berbentuk terpusat, dikarenakan ruangan yang diasumsikan pada Pusat Mainan

Jakarta kegunaan dan bentuk yang berbeda-beda sehingga dibutuhkan organisasi

ruang yang dapat menyatukan suasana ruangan tersebut tanpa mempengaruhi karakter

nya.

4.8 SISTEM SIRKULASI

Alternatif Keuntungan Kerugian

Linear - Jalan yang lurus dapat menjadi

unsur pengorganisir utama

- Memiliki beberapa alternatif

pilihan jalan : melengkung,

memotong, jalan bercabang

dan loop

- Pengunjung harus mengerti

arah fungsi ruang yang akan

dituju

Radial - Pengunjung dapat memilih

alternatif ruang yang dituju

- Arah sirkulasi jelas

- Sirkulasi monoton karena

setiap ruang kembali ke titik

yang sama

- Pengunjung harus mengerti

arah fungsi ruang yang akan

dituju

Spiral - Pengunjung dihadapkan pada

banyaknya alternatif ruang

- Pola sirkulasi jelas

- Sirkulasi dapar melelahkan

pengunjung

Tabel 4.5 Sistem Sirkulasi

Sumber : Analisa Penulis

Dasar pertimbangan yang digunakan antara lain berdasar pada sistem

pelayanan, aktivitas pengunjung, dan pencapaian tujuan atau tema yang diangkat, maka

Page 15: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

40

secara analisis sistem sirkulasi yang tepat adalah bentuk spiral agar bisa memberi

kebebasan untuk menjelajahi berbagai mainan yang dipajang.

4.9 Hubungan Antar Ruang

Skema 4.6 Hubungan Antar Ruang

Sumber : Analisa Penulis

4.10 ZONING GROUPING

Penentuan zonning dan grouping dalam sebuah bangunan disesuaikan dengan

fungsi dan aktivitas manusia yang menggunakan bangunan tersebut. Perencanaan

yang tepat akan memudahkan dan mendukung aktivitas manusia di dalamnya.

Dengan pertimbangan tersebut, kriteria ruang dalam Pusat Mainan Jakarta terbagi

menjadi beberapa zona sebagai berikut :

a. Zona Publik

Merupakan zona yang sangat umum. Setiap orang dapat menempatinya

tanpa syarat atau peraturan yang mengikat. Ruang-ruang yang terdapat dalam

zona publik memiliki akses yang mudah dari luar bangunan.

Page 16: BAB IV PROGRAMING - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0808045_bab5.pdf · 26 BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan

41

b. Zona Semi Publik

Pengelompokan ruang yang memungkinkan terjadinya interaksi antara

pengunjung dengan pengunjung ataupun dengan pengelola. Keberadaan

seseorang di dalam zona ini memerlukan syarat atau peraturan tertentu demi

kelancaran kerja pengelola dan pengelola memiliki kendali yang lebih

terhadap pihak lain.

Ruang-ruang yang termasuk di dalam zona semi publik meliputi fasilitas-

fasilitas publik untuk memenuhi kebutuhan pihak lain yang terikat dalam

pengelolaan.

c. Zona Privat

Merupakan pengelompokan ruang yang hanya digunakan oleh pihak-pihak

tertentu dengan syarat-syarat yang kuat karena besifat pribadi. Ruang-ruang

yang termasuk dalam zona ini tertutup bagi umum untuk kepentingan kegiatan

yang ada didalamnya.

d. Zona service

Ruang-ruang penunjang di dalam sebuah bangunan untuk melangkapi dan

mendukung segala kegiatan manusia di dalamnya. Zona ini digunakan oleh

pengelola maupun pihak lain.