bab iv perencanaan pengembangan pps · pdf filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/1.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-1
BAB IV
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS LAMPULO
4.1 Konsep Pembangunan
4.1.1 Pola Pikir Pembangunan
Selaras dengan fungsi Pelabuhan Perikanan sesuai dengan amanat Undang-Undang
tentang Perikanan, maka Pembangunan Pelabuhan Perikanan tidak terlepas dari
pembangunan masyarakat nelayan dan pembinaan sumber daya di bidang perikanan
sesuai dengan lingkungan eksternal dan internal yang ada. Hal ini sejalan dengan
Kebijaksanaan Umum Pembangunan Nasional dalam kaitannya dengan pembinaan
sumber daya dan pengentasan kemiskinan, sebagaimana tercermin dalam program-
program yang dirancang oleh Bappenas yang terlihat memberikan prioritas bagi kedua
hal tersebut.
Sehubungan dengan hal itu maka Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo
diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran pengembangan sub sektor perikanan
dan khususnya diarahkan pada Pengembangan suatu komunitas perikanan (Fisheries
Community Development) secara terpadu.
Adapun tujuan dan sasaran pengembangan perikanan dapat dikemukakan sebagai
berikut. Terdapat 5 (lima) tujuan pokok sebagai berikut :
1. Meningkatkan ekspor non migas;
2. Meningkatkan konsumsi ikan bagi penduduk dan sekaligus memenuhi
kebutuhan protein hewani asal ikan;
3. Meningkatkan pendapatan nelayan;
4. Mengembangkan agroindustri perikanan;
5. Menunjang pembangunan daerah.
![Page 2: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/2.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-2
Pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo sebagai suatu komunitas
masyarakat nelayan (Fisheries Community Development) secara terpadu, mencakup 3
hal pokok sebagai berikut :
1. Pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo dengan segala
fasilitas sarana/prasarana yang memadai untuk meningkatkan kegiatan usaha
perikanan tangkap, yang mencakup kegiatan Armada penangkapan ikan,
penanganan produksi perikanan, pengolahan, distribusi, dan pemasaran hasil
perikanan serta menunjang tumbuhnya industri perikanan yang pada akhirnya
akan dapat mewujudkan pencapaian tujuan pembangunan perikanan.
2. Pembangunan masyarakat nelayan disertai dengan penyediaan fasilitas
kegiatan operasional penangkapan ikan dan pembangunan perkampungan
nelayan termasuk untuk menampung nelayan yang mengalami musibah
tsunami.
3. Pembinaan sumber daya manusia perikanan khususnya peningkatan
keterampilan dan keahlian masyarakat setempat untuk memanfaatkan potensi
perikanan laut secara profesional melalui berbagai latihan dalam berbagai
program pelatihan dibidang agribisnis dan agroindustri pada berbagai lembaga
pelatihan yang ada.
4.1.2 Pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo
Posisi Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo cukup strategis baik ditinjau dari
aspek potensi sumber daya perikanan, potensi sumber daya manusia nelayan, potensi
kegiatan usaha perikanan (agrobisnis dan agroindustri perikanan). Dilihat dari aspek
potensi sumber daya perikanan, Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo berhadapan
langsung dengan fishing ground perairan Selat Malaka.
Pembangunan kegiatan usaha/industri perikanan di kawasan Pelabuhan Perikanan
Samudera Lampulo ini juga didukung oleh tersedianya beberapa jalur pemasaran baik
domestik maupun ekspor ke Singapura dan Malaysia.
Mengingat manajemen dan aspek sarana/prasarana pendukung pada saat ini tidak
cukup memadai untuk mendukung kondisi tersebut, maka perlu dilakukan
![Page 3: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/3.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-3
Pembangunan dan upaya pengelolaan sarana/prasarana yang tersedia dengan pola
manajemen profesional termasuk beberapa upaya lainnya sebagai berikut :
1. Penyediaan Fasilitas (Pokok, Fungsional, Penunjang) Yang Memadai di
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo.
Penyediaan fasilitas di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo disesuaikan
dengan tahapan Pembangunan yang disusun berdasarkan proyeksi
Pembangunan pada jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
2. Penyediaan dan peningkatan Aksesibilitas Jalan Raya Menuju Lokasi
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo.
Sejalan dengan upaya penyediaan fasilitas dalam rangka Pembangunan
Pelabuhan Perikanan, maka untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dan
dunia usaha, perlu pembangunan dan pengembangan jalan yang memadai
untuk memperlancar arus lalu lintas ke lokasi Pelabuhan.
3. Penyediaan Transportasi Reguler dari Pelabuhan Perikanan Samudera
Lampulo ke Pelabuhan Penyeberangan Uleu Lheu
Untuk mengatasi hambatan trasportasi, maka untuk sementara waktu
pemerintah perlu mendukung Pembangunan Transportasi secara reguler dalam
wilayah Kota Banda Aceh, agar secara kumulatif masyarakat dapat
memperoleh manfaat dari efisiensi angkutan, baik untuk mobilisasi manusia
maupun barang. Khusus untuk suplai ikan antar pulau perlu ada jalur khusus
antara PPS Lampulo dengan Pelabuhan Penyebarangan Uleu Lheu Banda
Aceh.
4.1.3 Konsep Pengembangan
Pengembangan Sektor Perikanan didorong oleh kenyataan bahwa nelayan/petani ikan
termasuk golongan masyarakat berpendapatan rendah dan oleh karena itu tergolong
masyarakat miskin. Dalam lingkaran setan kemiskinan, pokok pangkal dari
kemiskinan adalah tingkat pendapatan yang rendah. Pendapatan yang rendah bukan
hanya mempengaruhi tingkat tabungan yang rendah, tetapi juga mempengaruhi
tingkat pendidikan dan kesehatan yang rendah, sehingga produktifitas sumber daya
juga rendah. Semuanya akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan masyarakat
pada umumnya dan nelayan/petani ikan khususnya.
![Page 4: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/4.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-4
Investasi dan peningkatan produktifitas merupakan dua faktor yang tidak bisa lepas
dari usaha meningkatkan kesejehteraan nelayan dan petani ikan. Sedangkan investasi
oleh masyarakat nelayan/petani ikan, pemodal tidak terlepas dari kemampuannya
untuk menabung dari sebagian penghasilannya yang tidak dikonsumsi. Para pakar
selalu mengungkapkan pentingnya pertumbuhan yang dapat didorong oleh
peningkatan tabungan dan investasi. Pertumbuhan di sektor ekonomi perikanan juga
tidak terlepas dari teori tersebut. Pertumbuhan ekonomi perikanan dihantui oleh
kurangnya kemampuan dalam memanfaatkan sumber daya perikanan yang tersedia.
Dampak yang kita lihat adalah timbulnya kemiskinan pada masyarakat nelayan dan
petani ikan. Kondisi ini tidak dipungkiri sebagai suatu lingkaran setan kemiskinan
termasuk lingkaran setan kemiskinan nelayan dan petani ikan di NAD.
Peningkatan produktifitas tidak mudah dilakukan, apalagi kemampuan sumber yang
tersedia lemah. Berbagai faktor seperti tingkat gizi masyarakat, tingkat pendidikan,
dan tingkat teknologi yang rendah, hampir pasti menjadi penghambat dalam upaya
peningkatan produktifitas. Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari
tingkat pendapatan nelayan dan petani ikan yang relatif rendah.
Oleh karena itu dengan adanya lingkaran setan kemiskinan tersebut, perlu dilakukan
upaya peningkatan produktifitas, sehingga kesejahteraan nelayan dan petani ikan di
NAD secara perlahan dapat diatasi dan ditingkatkan. Upaya penngkatan produktifitas
nelayan dan petani ikan dilakukan dengan mendorong peningkatan tabungan dan
investasi. Investor perlu diberikan insentif seperti fasilitas keringanan pajak, dan
tersedianya prasarana dan sarana yang memadai seperti pengembangan Pelabuhan
Perikanan Lampulo menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera.
Untuk jelasnya, lingkaran peningkatan pendapatan nelayan dan petani ikan dapat
diikuti pada gambar berikut.
![Page 5: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/5.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-5
Gambar 4. 1 Lingkaran peningkatan pendapatan nelayan dan petani ikan.
Berdasarkan gambaran sebagaimana dilukiskan tersebut diatas dapat menggambarkan
lingkaran peningkatan pendapatan masyarakat termasuk nelayan dan petani ikan.
Lingkaran peningkatan pendapatan nelayan dan petani ikan sebagaimana gambaran
tersebut memperjelas bagaimana kondisi tersebut menjadi suatu lingkaran yang
menggambarkan sebab akibat terjadinya peningkatan pendapatan nelayan dan petani
ikan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka agar lebih meningkatkan kesejahteraan
nelayan dan petani ikan diperlukan investasi yang memadai baik berupa sarana
maupun prasarana yang disertai peningkatan produktifitas serta upaya pengembangan
tabungan. Upaya pengembangannya dapat dilakukan dengan memperhatikan
berbagai hal, seperti :
• Pertama, dorongan moral gerakan menabung yang diimbangi memberikan
rangsangan menabung.
• Kedua, Mendorong dan meningkatkan kesempatan menanam modal/investasi
di sektor perikanan
• Ketiga, .memperkenalkan pentingnya lembaga keuangan bank dan bukan
bukan, seperti perbankan, perasuransian, pasar modal.
![Page 6: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/6.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-6
• Keempat, melakukan perubahan struktur pembangunan ekonomi perikanan
yang seimbang dengan menitik beratkan keseimbangan sektor industri
perikanan. Hal ini diharapkan dapat memberikan keseimbangan baik terhadap
dampak ke depan (backward effect) dan dampak kebelakang ( forward effect).
Perkembangan ke depan (backward effect) dan kebelakang (forward effect)
yang ditimbulkan industri perikanan diharapkan akan mendorong
berkembangnya industri-industri lain yang yang demikian akan mendorong
kesempatan kerja, modal dan lainnya.
• Kelima, pengembangan sektor perikanan juga harus diikuti oleh berbagai
pemecahan masalah termasuk pemanfaatan sumber daya alam perikanan
secara optimal pada tingkat lestari.
• Keenam, menuntaskan hambatan yang berhubungan dengan tersedianya
peraturan yang mendukung termasuk insentif bagi investor
• Ketujuh, pemerintah daerah memberikan insentif PPh kepada sektor usaha
yang melakukan investasi baru atau memperluas usaha. Fasilitas ini sebaiknya
tidak perlu dpertimbangkan kepada wajib pajak yang telah memperoleh
fasilitas perpajakan.
• Kedelapan, pemerintah daerah harus peka untuk wilayahnya dalam rangka
pelaksanaan PP148 terhadap kelompok usaha yang mendapat insentif PPh
seperti kelompok industri penangkapan ikan dilaut dan pengolahannya,
kelompok industri perlengkapan udang laut dan pengolahannya, kelompok
industri perlengkapan “molusca” (cumi dan hewan sejenis yang kulitnya
lunak) laut dan usaha terpadu,
• Kesembilan, membangun jiwa kepemimpinan yang handal dan berpihak
kepada kepentingan nelayan dan petani ikan.
4.1.4 Pemilihan Sektor Prioritas di Bidang Kelautan dan Perikanan
A. Prioritas Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Potensi sumberdaya kelautan dan perikanan apabila di-manage secara optimal dan
berkelanjutan akan menjadi modal utama dalam pembangunan perikanan di masa
mendatang. Untuk itu perlu mencari sektor-sektor dibidang kelautan dan perikanan
yang merupakan prioritas untuk dikembangkan. Dikatakan prioritas karena
![Page 7: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/7.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-7
berkembangnya sektor tersebut dapat menjawab permasalahan yang sedang dihadapi
yaitu prioritas jangka pendek dan jangka panjang. Prioritas jangka pendek adalah
sektor-sektor yang dampak investasinya mengakibatkan kenaikan total produksi dan
kenaikan pendapatan masyarakat relatif besar yang secara langsung akan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menunjang kenaikan aktivitas
perekonomian. Sedangkan prioritas jangka panjang adalah sektor-sektor lainnya yang
dampak dari investasinya mendorong tumbuhnya kegiatan sektor lainnya yang
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil berkelanjutan dan perkembangan
sektor yang relatif merata.
Menurut Miller dan Blair (1985) penentuan sektor prioritas ini menggunakan metode
Analisis Input - Output yang dianggap mampu memperkirakan dampak pembangunan
sektor di suatu wilayah terhadap perekonomian wilayah tersebut secara keseluruhan
dan termasuk tingkat pendapatan masyarakat. Untuk mengetahui dampak investasi
terhadap total produksi digunakan pengganda input dan untuk mengetahui
peningkatan pendapatan masyarakat digunakan pengganda pendapatan masyarakat.
Pengganda output (output multiplier - OM) adalah kenaikan total produksi dari semua
sektor akibat kenaikan satu unit demand dari suatu sektor. Sedangkan pengganda
rumah tangga (input multiplier – IM) adalah kenaikan pendapat masyarakat akibat
kenaikan satu unit demand dari suatu sektor.
Untuk mengetahui peran prioritas sektor jangka panjang dalam menggerakan
perekonomian dalam suatu wilayah maka digunakan indeks total keterkaitan ke depan
dan indeks total keterkaitan ke belakang. Indeks total keterkaitan ke depan
menunjukan pengaruh yang ditimbulkan oleh satu unit permintaan akhir suatu sektor
terhadap total penjualan output semua sektor (Forward Linkage – FL). Indeks total
keterkaitan kebelakang suatu sektor menerangkan pengaruh yang ditimbulkan oleh
satu unit permintaan akhir pada sektor tersebut terhadap total pembelian input semua
sektor didalam perekonomian (Backward Linkage - BL).
Dari analisis input – output sektor modifikasi dipilih lima sektor peringkat terbaik
untuk sektor prioritas jangka pendek dan begitu juga untuk prioritas jangka panjang.
Hasilnya seperti pada Tabel 4.1 Dari lima peringkat sektor prioritas jangka pendek
![Page 8: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/8.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-8
tersebut perikanan berperan di tiga sektor yaitu : (1) sektor pengolahan dan
pengawetan ikan; (2) sektor industri kapal dan perbaikan; (3) jasa pendidikan dan
penelitian kelautan dan perikanan. Sedangkan untuk prioritas jangka panjang
perikanan berperan di tiga sektor yaitu (1) jasa perdagangan hasil perikanan dan jasa
maritim; (2) ikan laut dan hasil laut lainnya; (3) udang.
Hasil analisis sektor I-O untuk mencapai tujuan jangka pendek pertumbuhan total
produksi dan peningkatan pendapatan masyarakat diperankan oleh (1) industri
pengolahan dan pengawetan; (2) industri kapal dan perbaikan; (3) hasil pendidikan
dan penelitian; sedangkan untuk mencapai tujuan jangka panjang yang mendorong
pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan diperankan oleh (1) industri ikan
laut dan hasil laut lainnya; (2) udang; dan (3) jasa hasil perdagangan perikanan dan
maritim. Dalam proses pembagunan sebaiknya kedua prioritas tersebut dapat
ditangani secara serentak dan terintegrasi dalam suatu sisetm bisnis untuk perbaikan
produktivitas, efiesiensi, value added, profitability dan daya saing.
Tabel 4. 1 Hasil Penggabungan dan Modifikasi Untuk Sektor-Sektor Kelautan dan Perikanan
Kelompok Sektor Asal Sektor Hasil Modifikasi
Perikanan
Ikan laut dan hasil laut lainnya
Ikan darat dan hasil darat lainnya
Udang
Jasa pertanian
Ikan laut hasil laut lainnya
Ikan darat dan hasil darat lainnya
Udang
Jasa perikanan
Pertambangan
Minyak bumi
Gas dan panas bumi
Gas alam cair
Barang-barang hasil kilang minyak
Bijih timah
Barang tambang logam lainnya
Garam kasar
Barang galian segala jenis
Penambangan migas lepas pantai
dan pengilangannya
Tambang lepas pantai lainnya
Industri
Maritim
Ikan kering dan ikan asin
Ikan olahan dan awetan
Bahan bangunan dari logam
Kapal dan jasa perbaikannya
Industri pengolahan dan
pengawetan ikan
Bahan bangunan kelautan dari
logam
Industri kapal dan jasa
perbaikannya
Jasa kelautan
Jasa angkutan laut
Jasa penunjang angkutan
Jasa angkutan sungai dan danau
Jasa angkutan laut dan penunjang
Jasa angkutan sungai dan danau
Pariwisata
Bahari
Jasa restoran
Jasa hiburan, rekreasi dan
kebudayaan
Swasta
Jasa perhotelan
Pariwisata bahari
Pembangunan
kelautan
Jalan, jembatan dan pelabuhan
Bangunan dan instalasi listrik, gas,
air minum dan komunikasi.
Penunjang kegiatan kelautan dan
perikanan
Jasa kelautan Jasa perdagangan
Jasa perusahaan
Jasa permerintahan umum
Jada pendidikan pemerintah
Jasa pendidikan swasta.
Jasa perdagangan hasil perikanan
dan maritim
Jasa pendidikan dan penelitian
kelautan dan perikanan
![Page 9: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/9.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-9
Sumber : BPS diolah (Resosudarmo dkk, 2001)
Tabel 4. 2 Sektor Prioritas Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
Sektor Prioritas
jangka pendek
Sektor Prioritas
jangka panjang
No. Kelompok
sektor
Sektor Kelautan dan
Perikanan
OM IM BL FL Ikan laut dan hasil laut lainnya 1,31 1,56
Ikan darat dan hasil darat lainnya
Udang 1,50 1,22 1 Perikanan
Jasa perikanan
Penambangan Migas lepas pantai
dan pengilangannya.
1,25 2,93
2 Pertambangan
Tambnag lepas pantai lainnya
Industri pengolahan dan
pengawetan ikan
1,88 0,19
Bahan bangunan kelautan dari
logam
3
Industri
maritim
Industri kapal dan jasa
perbaikannya
1,82 0,34
Jasa angkutan laut dan penunjang 1,44 1,72 4 Angkutan laut
Jasa angkutan sungai dan danau
5 Pariwisata Pariwisata bahari 1,80 0,28
6 Bangunan
Kelautan
Penunjang kegiatan kelautan dan
perikanan
1,79 0,35
Jasa perdagangan hasil perikanan
dan maritim
7 Jasa kelautan Jasa pendidikan dan penelitian
kelautan dan perikanan.
1,45 0,61
B. Pemilihan Struktur Industri
Dalam bisnis pertanian dikenal tiga model yaitu: model plasma dan inti yang
kemudian berkembang menjadi model agrobisnis dan model agro-based industry
cluster (ABIC). Dalam upaya mencapai sasaran bisnis dan untuk mengatasi kesulitan
dampak krisis ekonomi, tantangan liberalisasi perdagangan dan otonomi daerah, maka
menurut Modecor Group (2001) model ABIC yang mengaplikasikan variabel-
variabel daya saing adalah yang merupakan pilihan karena model tersebut
memperhitngkan determinan keunggulan kompetitif nasional, variabel daya saing
yang dimaksudkan terdiri dari : (1) strategi, struktur, core industry dan pesaingnya;
(2) supplier dan related industry; (3) factor conditions; (4) demand conditions; (5)
chance and event; (6) pengaruh kebijakan pemerintah (Porter 1990).
![Page 10: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/10.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-10
Dalam model ABIC ini yang dimaksud core industry adalah industri yang inter-
relation dan inter-dependensi dengan industri lainnya dalam cluster. Dengan model
ABIC tersebut maka ketiga prioritas sektor jangka pendek dan tiga sektor prioritas
jangka panjang ditampung dalam satu sistem :
(1). Tuna/cakalang dan udang (sektor prioritas jangka panjang) dan industri
pengolahan dan pengawetan (sektor prioritas jangka pendek) merupakan
subsistem core industri.
(2). Jasa perdagangan hasil perikanan dan maritim (sektor prioritas jangka
panjang) merupakan subsistem deman/market conditions
(3). Industri kapal dan perbaikan (sektor prioritas jangka pendek) merupakan
subsistem supply industri dan services.
(4). Jasa pendidikan, penelitian kelautan dan perikanan (sektor prioritas jangka
pendek) merupakan bagian dari subsistem factor conditions
(5). Industri dan jasa yang lainnya diluar perikanan akan komplemen, sinergi atau
berperan sebagai relatif industri.
Gambar 4. 2 Agrobased Industri Cluster (ABIC)
Sumber Madecor Group, 2001
C. Pemilihan Komoditi Unggulan
Untuk struktur industri pilihannya ialah agro-based industry cluster dimana core
industrinya diperankan oleh sektor produksi primer dan sektor prosessing. Dari
analisis I-O sektor tersebut diperankan oleh sektor prioritas jangka panjang yaitu ikan
![Page 11: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/11.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-11
hasil laut dan udang; serta oleh sektor jangka pendek yaitu industri pengolahan dan
pengawetan, sehingga yang menjadi permasalahan pokok ialah pemilihan komoditi
produksi primer yang akan menjadi unggulan dengan kriteria :
i. sasaran bisnis ( profitability, daya saing, ICOR)
ii. sasaran penghasil devisa dan
iii. sasaran keterkaitan komoditi unggulan
Sasaran profitability sangat penting bagi para pelaku bisnis dan sasaran keterkaitan
berperan dalam menciptakan sinergi untuk memperbaiki profitability dan daya saing.
Sedangkan sasaran penghasil devisa berperan dalam pertumbuhan daerah. Tuna
dengan sasaran utama untuk shasimi dan selebihnya bersama cakalang
memungkinkan tumbuhnya industri pengalengan dengan penghasil tepung ikan,
merupakan input faktor penting bagi industri tambak udang. Dengan pertimbangan
tersebut diatas, maka komoditi unggulan ialah tuna, cakalang dan udang.
Karena komoditi prioritas sektor merupakan unggulan dalam satu wilayah yang
berorientasi pada economics of scale, maka wilayah komoditi unggulan tidak harus
satu wilayah Kabupaten/Kota. Sesuai tuntutan otonomi maka apabila komoditi
unggulan tersebut tidak ada dalam suatu wilayah, maka perlu dicarikan komoditi
unggulan lainnya.
![Page 12: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/12.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-12
Tabel 4. 3 Komoditi Unggulan dalam suatu Wilayah Pengembangan
Kelompok Komoditi
Net Profit
(Rupiah
per KG)
Value
Added
(Rp/Kg
Daya
Saing
(RCR)
ICOR Devisa
(%)
Pelagis besar
Tuna 15GT (fresh tuna sashimi
30 GT (frozen tuna)
100 GT (frozen tuna sashimi)
- Cakalan 10 GT
20.582
1.039
13.763
37.076
2.936
33.285
0,5
0,47
2,80 12,86
Udang
Penangkapan
Budidaya
3,25
2,75
57,55
Pelagis kecil/ Demersal
- Sardin, layang, ikan dasar
1.527
3.120
0,71
3,50 13,58
Kepting
4,37
Komoditi lainnya
8,72
Sumber:
1. ICOR, Kusumastanto, T. 2002
2. Penghasil devisa: Ditjen Budidaya DKP, 2003
3. Daya saing (RCR), PT Aperindo, 2004
4. Net profitability, value added: Madecor Group, 2001
D. Flow Chart of Fish Handling PPS Lampulo
Gambar 4. 3 Konsep Fish Handling PPS Lampulo.
![Page 13: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/13.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-13
1) PPS Lampulo akan mengakomodasi fasilitas :
• Armada setempat diperkirakan antara 5-10 % dari total kapal yang akan
beroperasi di ZEEI dan laut bebas dengan target fresh sashimi dan cakalang,
• Armada pendatang berupa kapal purse seiner dan long line antar provinsi
maupun kapal pengangkut (ekpor impor),
• Land Transport dalam provinsi maupun antar provinsi NAD
2) Kegiatan yang berlangsung di PPS lampulo adalah:
• Bongkar dan muat serta kegiatan repair dan maintenance,
• Prosesing Fresh Tuna Sashimi yang akan dikirim dengan pesawat terbang,
• Prosesing dan storage dari loin steak round GG dan pengalengan ikan,
• Melakukan pelelangan ikan di TPI,
• Pasar ikan untuk wholesale
Tabel 4. 4 Armada Penangkapan, Budidaya dan Produksinya tahun 2005 Provinsi NAD
![Page 14: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/14.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-14
Tabel 4. 5 Proyeksi pengembangan armada dan produksinya di PPS lampulo
E. Pusat Kewirausahaan sebagai Fasilitator UKM
1). Rumah tangga perikanan (RTP) provinsi NAD sebelum tsunami sebanyak
40.716 perusahaan (rata-rata 2001-2003) yang terdiri dari RTP perikanan
tangkap (perikanan laut tangkap dan perikanan perairan umum) sejumlah
16.655 perusahaan yaitu 39,78 % dari total populasi dan RTP perikanan
budidya (Tambak, kolam, sawah, dan jaring apung) sejumlah 24.157
perusahaan yaitu 60,22% dari total populasi
RTP tersebut merupakan industri rumah tangga dengan tenaga kerja 1-4 orang,
industri kecil dengan tenaga kerja 5-19 orang dan industri menengah 20-99
orang, dalam tulisan ini dikelompokan ke dalam usaha kecil dan menengah
(UKM). UKM budidaya tersebar di seluruh 21 kabupaten/kota provinsi NAD
sedangkan perikanan tangkap di laut tersebar di 19 kabupaten/kota provinsi
NAD.
2). UKM tersebut merupakan wirausaha yang telah eksist beberapa tahun dan
menghadapi berbagai peluang dan ancaman yang beraneka ragam. Wirausaha
![Page 15: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/15.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-15
tersebut merupakan sebagian pemegang kunci ekonomi rakyat dan bahkan
ekonomi nasional.
3). Variabel yang berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan usaha UKM yaitu,
yaitu:
• Lingkungan usaha yang meliputi lingkungan internal, lingkungan industri
dan lingkungan jauh,
• Sifat Wirausaha yang meliputi Swakendali, daya inovasi, dan kesukaan
bergaul,
• Motivasi usaha yang meliputi kebutuhan berprestasi dan kebutuhan
perkembangan perusahaan,
• Pembelajaran wirausaha yang meliputi pendidikan dan pelatihan, mentoring
(bimbingan), pengalaman,
• Kompetensi wirausaha yang meliputi kompetensi strategi, kompetensi
peluang usaha, kompetensi sosial dan kompetensi organisasi,
• Pertumbuhan usaha yang meliputi keberhasilan usaha, tingkat pertumbuhan
pendapatan, meningkatnya volume penjualan, tingkat keuntungan.
4). Kesimpulan dan arah kebijakan
1. Lingkungan usaha, sifat wirausaha, motivasi usaha dan pertumbuhan
usaha sangat menentukan keberhasilan pembelajaran wirausaha,
pembentukan kompetensi usaha dan pertumbuhan usaha.
Oleh karena itu, pembentukan lingkungan usaha yang kondusif bagi
pembelajaran usaha merupakan kunci bagi pengembangan usaha kecil.
Proteksi ataupun subsidi akan membuat kompetensi wirausaha kecil
menjadi inferior. Perguruan tinggi, pengusaha dan pemerintah daerah
hendaknya bekerjasama membangun pusat Kewirausahaan sebagai
fasilitator bagi pengembangan usaha kecil yang perannya sangat strategis
bagi pengembangan ekonomi rakyat dan ekonomi nasional.
2. Pusat kewirausahaan tersebut sebaiknya adalah badan usaha yang
pusatnya di PPS Lampulo yang dapat menjangkau semua UKM di
provinsi NAD yang dapat melaksanakan fungsi profit oriented dengan
(1) meminimalkan biaya-biaya transaksi,
![Page 16: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/16.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-16
(2) menghadirkan manfaat teknologi dan kapital bagi UKM,
(3) dapat melaksanakan peran fungsi distribusi pembangunan dan hasil-
hasilnya untuk stake holder.
Proyeksi armada penangkap di PPS Lampulo hendaklah memperhatikan
kesimpulan dan konsep yang telah diuraikan di atas dan berorientasi pada tren dari
pasar tuna kaleng dan pasar fresh sashimi di pasar dunia, tren dari pasar fresh
sashimi Indonesia yang lebih ditingkatkan dengan adanya PPS Lampulo.
Gambar 4. 4 Proyeksi pengembangan armada di PPS Lampulo.
Grafik Perkembangan Armada
Penangkapan Ikan Provinsi NAD
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001
Tahun
Ju
mla
h A
rma
da
(u
nit
)
PTM
Motor Tempel
Kapal Motor
Produksi (x10)
Gambar 4. 5 Grafik perkembangan armada penangkapan ikan Propinsi NAD.
![Page 17: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/17.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-17
Tabel 4. 6 Persamaan Linier PTM, Motor Tempel, Kapal Motor dan Produksinya
Jenis Armada Periode tahun 1994-1997 Periode tahun 1997-2001
PTM Y = -1680 X + 14311 Y = -607 X + 7629
Motor Tempel Y = 291 X + 3381 Y = -355 X + 4830
Kapal Motor Y = 46 X + 2350 Y = 35 X + 2289
Produksi Y = 6166 X + 84883 Y = -2906 X + 119454
Pengembangan Armada PPS Lampulo
0
20
40
60
80
100
120
140
1 2 3 4
Tahun
Arm
ad
a
Handline FRP < 5GT
Long Line FRP 20-
30GT
Purse Seiner 150GT
Produksi Tuna (x100)
Produksi Cakalang
(x100)
Gambar 4. 6 Pengembangan armada PPS Lampulo.
Tabel 4. 7 Persamaan Linier “Pegembangan Armada PPS Lampulo”
Armada Persamaan Linier
Handline FRP < 5GT Y = 30 X -25
Long Line FRP 20-30GT Y = 17.5 X - 15
Purse Seiner 150GT Y = 2.6 X - 1
Produksi Tuna Y = 700 X -595
Produksi Cakalang Y = 3042 X - 1170
![Page 18: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/18.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-18
4.2 Analisa Kebutuhan
4.2.1 Dasar-Dasar Perencanaan
A. Pola Kegiatan Operasional Pelabuhan Perikanan
Berdasarkan rencana induk Pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera
Lampulo yang telah diuraikan dimuka, selanjutnya dibuat perencanaan
kebutuhan fasilitas bagi Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo.
Perencanaan kebutuhan fasilitas ini disesuaikan dengan pola kegiatan
operasional pelabuhan perikanan yang direncanakan, yang mencakup :
1. Kegiatan Operasional di Laut
Kegiatan operasional di laut meliputi siklus kegiatan penangkapan ikan
di laut:
� Penangkapan Ikan di Laut (Fishing Ground)
Kegiatan penangkapan ikan di laut melibatkan nelayan
tradisional yang menangkap ikan di perairan pantai dengan
menggunakan kapal-kapal kecil dan sedang (< 30 GT), maupun
pengusaha penangkapan ikan yang beroperasi di perairan lepas
pantai dan ZEE Selat Malaka dengan menggunakan kapal-
kapal berukuran besar (> 30 GT).
Dalam kegiatan penangkapan ini mencakup pula kegiatan
penanganan ikan diatas kapal yang berupa pembersihan
(cleaning), pengawetan dengan pendinginan/pembekuan
menggunakan es (icing/freezing) atau dengan penggaraman
(salting) dan penyimpanan dalam fish hold (storage).
� Pendaratan di Dermaga Bongkar (Landing)
Kegiatan pendaratan kapal penangkap ikan di dermaga
mencakup bongkar ikan (unloading) pengangkutan ikan ke TPI,
penyortiran dan pembersihan (sorting/cleansing).
![Page 19: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/19.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-19
Panjang dermaga bongkar dihitung dengan rumus PIANC
sebagai berikut:
SxTxUxD
QxLUxnL
c
= (4-1)
dimana :
LOA = Panjang kapal total (m) (Length Over All)
n = Jumlah kapal yang dilayani (unit)
LU = panjang dermaga yang dibutuhkan per kapal (m)
= 1,1 x LOA
Q = Hasil tangkapan rata-rata sekali pelayaran (ton)
Dc = Rata-rata periode ulang pelayaran (hari)
T = Waktu yang diperlukan untuk pembongkaran per hari
S = Faktor ketidakteraturan
L = Panjang dermaga yang diperlukan (m)
U = Kecepatan bongkar rata-rata termasuk persiapan
(ton/jam)
Hasil perhitungan panjang dermaga yang dibutuhkan setelah
disesuaikan dengan proyeksi jumlah kapal untuk tiga tahap
pada dermaga bongkar dapat dilihat pada Tabel 4-8.
Tabel 4. 8 Panjang Dermaga Pada Dermaga Bongkar
Panjang Dermaga < 30 GT > 30 GT Total
Periode Pertama (2008-2015) 215 701 916
Periode Kedua (2015-2020) 378 1237 1615
Periode Ketiga (2020-2030) 705 2310 3015
Detail perhitungan panjang dermaga bongkar lihat Tabel 4-9 –
Tabel 4-11.
Dalam rangka Pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera
Lampulo ini, maka direncanakan untuk memisahkan zona
pendaratan bagi kapal-kapal besar (> 30 GT, yang beroperasi di
perairan ZEE Selat Malaka serta laut bebas), dan kapal motor
yang berukuran kecil dan sedang (< 30 GT). Hasil tangkapan
yang didaratkan oleh kapal-kapal berukuran < 30 GT,
seluruhnya diangkut untuk dilelang di TPI kemudian diangkut
![Page 20: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/20.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-20
ke pengolahan tradisional atau langsung dipasarkan, sedangkan
hasil tangkapan yang didaratkan oleh kapal-kapal besar setelah
dilelang di TPI langsung diangkut ke industri pengolahan atau
langsung dipasarkan atau diekspor dengan menggunakan kapal
carrier atau lewat udara.
![Page 21: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/21.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-21
Tabel 4. 9 Perhitungan Panjang Dermaga Bongkar Tahun 2008-2015
LOA B D d
m m m m unit unit
1 x
pelayaran
(ton)
1 x
pelayaran
(ton)
ton hari ton/jam jam m
1 Handline FRP <5GT 15.62 2.65 1.5 1.1 185 130.00 0.03 0.12 0.15 1 1.00 8 1.5 62
2 Longline FRP 20-30 GT 25.65 4.32 2.1 1.78 108 76.00 0.40 1.87 2.27 3 2.00 8 1.5 153
3 Purse Seiner 150 GT 67.76 11.21 4.85 4.55 18 13.00 15.28 71.45 86.73 15 3.00 4 1.5 701
No. Jenis Kapal
Dimensi KapalN n Q Dc U T S LQ Tuna
Q
Cakalang
Keterangan :
LOA (Length Over All) = Panjang Kapal Keseluruhan
B (Bread) = Lebar Kapal
D (Depth) = Dalam Kapal
d (draft) = Syarat Kapal
N = Jumlah Kapal
n = Jumlah kapal yang operasi
Q = Hasil tangkapan rata-rata per sekali pelayaran
Dc = Rata-rata periode ulang pelayaran (hari)
T = Waktu yang ada untuk Pembongkaran per hari (jam)
S = Faktor ketidakteraturan
L = Panjang Dermaga yang diperlukan
U = Kecepatan Bongkar rata-rata termasuk persiapan
TUDc
SQLunL
**
***= (4-2)
LOALu *1.1= (4-3)
![Page 22: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/22.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-22
Tabel 4. 10 Perhitungan Panjang Dermaga Bongkar Tahun 2015-2020
LOA B D d
m m m m unit unit
1 x
pelayaran
(ton)
1 x
pelayaran
(ton)
ton hari ton/jam jam m
1 Handline FRP <5GT 15.62 2.65 1.5 1.1 185 130.00 0.05 0.21 0.26 1 1.00 8 1.5 109
2 Longline FRP 20-30 GT 25.65 4.32 2.1 1.78 108 76.00 0.73 3.28 4.01 3 2.00 8 1.5 269
3 Purse Seiner 150 GT 67.76 11.21 4.85 4.55 31.00 22.00 16.37 74.13 90.50 15 3.00 4 1.5 1237
No. Jenis Kapal
Dimensi KapalN n Q Tuna
Q
CakalangQ Dc U T S L
Tabel 4. 11 Perhitungan Panjang Dermaga Bongkar Tahun 2020-2030
LOA B D d
m m m m unit unit
1 x
pelayaran
(ton)
1 x
pelayaran
(ton)
ton hari ton/jam jam m
1 Handline FRP <5GT 15.62 2.65 1.5 1.1 185 130.00 0.09 0.40 0.48 1 1.00 8 1.5 203
2 Longline FRP 20-30 GT 25.65 4.32 2.1 1.78 108 76.00 1.38 6.11 7.49 3 2.00 8 1.5 502
3 Purse Seiner 150 GT 67.76 11.21 4.85 4.55 57 40.00 17.08 75.87 92.95 15 3.00 4 1.5 2310
No. Jenis Kapal
Dimensi KapalN n Q Tuna
Q
CakalangQ Dc U T S L
![Page 23: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/23.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-23
� Pelayanan di Dermaga Muat (Servicing)
Kapal-kapal yang selesai membongkar hasil tangkapannya,
kemudian menuju ke dermaga pelayanan (service berth) untuk
memuat perbekalan yang berupa bahan bakar, air bersih, es,
bahan makanan dan sebagainya.
Panjang dermaga muat dihitung dengan rumus PIANC sebagai
berikut:
SxTxD
TSxLUxnL
c
= (4-4)
dimana :
LOA = Panjang kapal keseluruhan (m)
n = Jumlah kapal yang dilayani (unit)
TS = Waktu rata-rata pelayanan yang diperlukan per kapal
(jam)
T = Waktu yang diperlukan untuk pembongkaran per hari
(jam)
S = Faktor ketidakteraturan
L = Panjang dermaga yang diperlukan (m)
Hasil perhitungan panjang dermaga yang dibutuhkan setelah
disesuaikan dengan proyeksi jumlah kapal untuk tiga tahap
pada dermaga muat dapat dilihat pada Tabel 4-12.
Tabel 4. 12 Panjang Dermaga Pada Dermaga Muat
Panjang Dermaga < 30 GT > 30 GT Total
Periode Pertama (2008-2015) 611 194 805
Periode Kedua (2015-2020) 611 328 939
Periode Ketiga (2020-2030) 611 596 1207
Detail perhitungan panjang dermaga muat lihat Tabel 4.12 –
Tabel 4.15.
![Page 24: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/24.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-24
Tabel 4. 13 Perhitungan Panjang Dermaga Muat Tahun 2008-2015
LOA B D d
m m m m unit unit jam hari jam m
1 Handline FRP <5GT 15.62 2.65 1.5 1.1 185 130.00 0.50 1 8 1.5 209
2 Longline FRP 20-30 GT 25.65 4.32 2.1 1.78 108 76.00 3.00 3 8 1.5 402
3 Purse Seiner 150 GT 67.76 11.21 4.85 4.55 18 13.00 8.00 15 4 1.5 194
LNo. Jenis Kapal
Dimensi KapalN n TS Dc T S
Keterangan :
LOA = panjang Kapal Keseluruhan (Length Over All)
B (Bread) = Lebar Kapal
D (Depth) = Dalam Kapal
d (draft) = Syarat Kapal
N = Jumlah Kapal
n = Jumlah kapal yang operasi
Ts = Waktu pelayanan yang diperlukan per-kapal
Dc = Rata-rata periode ulang pelayaran (hari)
T = Waktu yang ada untuk Pelayanan per hari (jam)
S =Faktor ketidakteraturan
L =Panjang Dermaga yang diperlukan
TDc
STsLunL
*
***= (4-5)
LOALu *1.1= (4-6)
Tabel 4. 14 Perhitungan Panjang Dermaga Muat Tahun 2015-2020
LOA B D d
m m m m unit unit jam hari jam m
1Handline FRP
<5GT15.62 2.65 1.5 1.1 185 130.00 0.50 1 8 1.5 209
2Longline FRP
20-30 GT25.65 4.32 2.1 1.78 108 76.00 3.00 3 8 1.5 402
3Purse Seiner
150 GT67.76 11.21 4.85 4.55 31 22.00 8.00 15 4 1.5 328
No. Jenis Kapal
Dimensi KapalN n TS Dc T S L
Tabel 4. 15 Perhitungan Panjang Dermaga Muat Tahun 2020-2030
LOA B D d
m m m m unit unit jam hari jam m
1 Handline FRP <5GT 15.62 2.65 1.5 1.1 185 130.00 0.50 1 8 1.5 209
2 Longline FRP 20-30 GT 25.65 4.32 2.1 1.78 108 76.00 3.00 3 8 1.5 402
3 Purse Seiner 150 GT 67.76 11.21 4.85 4.55 57 40.00 8.00 15 4 1.5 596
No. Jenis Kapal
Dimensi KapalN n TS Dc T S L
![Page 25: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/25.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-25
Dalam perencanaannya, dermaga pelayanan (service berth) akan
dipisahkan dari dermaga bongkar (loading berth) baik di Zone I
(kapal-kapal berukuran < 30 GT) maupun di Zone II (kapal-
kapal berukuran > 30 GT).
� Elevasi lantai dermaga
Penentuan elevasi lantai dermaga sesuai dengan kondisi pasang
surut, yaitu:
FHHWSE ++=
2
1 (4-7)
dimana :
HWS = highest water surface, elevasi pasang surut tertinggi
H = tinggi gelombang pada periode 200 tahun ≈ 5.35 m
F = free board, tinggi jagaan (biasanya diambil 0,5 m)
El = + 2,29 + ½ (5,35) + 0,5
= + 5,465 m ≈ 5.5 m
� Perawatan dan Perbaikan (Maintenance & Repairs)
Kegiatan ini mencakup perbaikan bagi kapal-kapal yang rusak
berat/ringan, penggantian suku cadang, maupun perawatan
rutin sebelum melaut. Untuk kegiatan ini diperlukan fasilitas
perbengkelan/workshop dan fasilitas docking (slipway).
� Tambat Labuh dan Istirahat (Berthing dan Mooring)
Dalam rangka menunggu operasi penangkapan berikutnya,
kapal-kapal yang telah selesai membongkar hasil tangkapannya
maupun yang telah selesai perbaikan, akan tambat dan
beristirahat. Selama masa tambat/istirahat ini akan dilakukan
kegiatan pembersihan dan perawatan kapal, pengisian
perbekalan makanan dan kesempatan beristirahat maupun
bepergian bagi para ABK. Untuk kegiatan ini diperlukan areal
labuh yang memadai.
![Page 26: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/26.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-26
2. Kegiatan Operasional di Darat
Kegiatan operasional di darat meliputi :
� Pelelangan (Auctioning)
Kegiatan pelelangan ikan hasil tangkapan ini merupakan
kegiatan utama dan dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Didalam pelelangan ini tercakup kegiatan administrasi
(pencatatan, penarikan retribusi dan lain-lain) yang dilakukan
oleh petugas TPI, kegiatan jual beli yang melibatkan pemilik
ikan/penjual dan pedagang/pembeli.
� Penyortiran dan Pengepakan (Sorting & Packing)
Ikan hasil tangkapan yang telah dilelang selanjutnya disortir
dan dipak untuk kemudian dipasarkan atau diolah lebih lanjut.
Kegiatan ini biasanya dilakukan disalah satu ruangan didalam
TPI.
� Pengolahan (Processing)
Kegiatan pengolahan meliputi pendinginan/pembekuan didalam
cold storage atau freezer, pengawetan dengan pengeringan
(drying) atau penggaraman (salting), pemindangan,
pengalengan (canning) dan sebagainya. Kegiatan ini
melibatkan para pengolah tradisional, maupun para pengusaha
pengolah modern yang mengolah ikan untuk kepentingan
pemasaran antar pulau maupun ekspor.
� Pengangkutan (Transportation)
Pengangkutan hasil produksi ini merupakan penghubung mata
rantai kegiatan perikanan yang sangat penting. Pengangkutan
hasil produksi perikanan (ikan segar maupun olahan) dari
pelabuhan ke kota-kota tujuan pemasaran dalam negeri,
maupun ke negara-negara tujuan ekspor, merupakan komponen
penting yang mempengaruhi harga penjualan.
![Page 27: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/27.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-27
Kegiatan pengangkutan ini melibatkan sarana dan prasarana
transportasi darat (jalan, jembatan, truk, trailer, peti kemas),
laut (pelabuhan umum, kapal carrier) dan udara (pelabuhan
udara, pesawat terbang).
� Pemasaran (Marketing)
Kegiatan pemasaran meliputi pemasaran lokal, antar pulau dan
ekspor. Kegiatan ini melibatkan para pedagang dan pengecer
yang memasarkan/menjual ikan disekitar lokasi, pedagang antar
pulau, maupun para pengusaha eksportir.
B. Pola Penanganan Ikan (Fish Handling)
Untuk mempertahankan agar mutu ikan hasil tangkapan tetap tinggi, sehingga
dapat memenuhi syarat sebagai bahan baku olahan untuk ekspor dan bernilai
jual tinggi, diperlukan penanganan yang baik sejak dari penangkapan,
penyimpanan dan pengangkutan sampai ke tangan konsumen.
Kegiatan penanganan ikan meliputi :
� Penanganan di laut
Penanganan ikan yang baik adalah dengan menjaga agar ikan tetap segar
setelah ditangkap. Untuk itu ikan-ikan hasil tangkapan disimpan dalam
palkah (fish hold) dan diawetkan dengan es. Dengan demikian ikan-ikan
tersebut tetap dingin dan segar selama perjalanan di laut.
Sehubungan dengan itu maka kapal-kapal penangkap ikan yang akan
berlayar harus dibekali dengan es yang cukup untuk menjaga mutu ikan
selama operasi penangkapan.
� Penanganan di pelabuhan
Dalam proses pembongkaran ikan dari kapal ke dermaga dan
pengangkutan ke TPI, diperlukan penanganan yang baik agar mutu ikan
tetap terjaga.
![Page 28: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/28.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-28
Untuk itu maka pada saat kapal merapat di dermaga, ikan-ikan yang
dibongkar dari palkah, dibersihkan dari kotoran dan es dengan
menggunakan air bersih lalu disortir dan disusun dalam keranjang sambil
ditaburi es. Setelah itu keranjang-keranjang yang berisi ikan tersebut
diangkut ke TPI dengan menggunakan kereta dorong atau fork lift. Ikan
yang telah dilelang tersebut selanjutnya diangkut ketempat penyimpanan
atau tempat pengolahan, atau langsung dipasarkan.
Untuk keperluan penanganan ikan tuna yang akan diproses dalam bentuk
segar atau tuna loin, maka di pelabuhan perlu disediakan ruangan khusus
untuk penanganan jenis komoditi tersebut.
� Penanganan dalam pengangkutan
Hasil perikanan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera
Lampulo, setelah dilelang akan dijual dalam keadaan segar ke daerah di
sekitar Kota Banda Aceh atau dijual dalam bentuk ikan olahan (berupa
ikan asin, ikan pindang, ikan asap maupun hasil fermentasi) ke kota-kota
lain di Indonesia.
Untuk ikan yang dijual dalam keadaan segar, memerlukan penanganan
yang baik selama pengangkutan agar mutunya tetap terjaga baik. Apabila
jarak pengangkutan cukup jauh maka ikan-ikan tersebut harus diangkut
dalam keadaan tetap dingin dengan cara disimpan dalam peti dan ditaburi
es. Sementara untuk jarak yang relatif dekat, diangkut bersama-sama
dengan keranjangnya dan ditaburi es curai.
Sementara itu untuk ikan beku yang diekspor dengan kapal carrier
disimpan dalam keadaan beku didalam palkah kapal carrier yang biasanya
sudah dilengkapi dengan pendingin, atau dengan kontainer yang memakai
sistem pendingin.
![Page 29: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/29.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-29
Sistem penanganan ikan dengan rantai dingin (cold chain system)
merupakan alternatif terbaik dalam peningkatan mutu dan Pembangunan
ekspor hasil-hasil perikanan.
4.2.2 Jenis Fasilitas Yang Dibutuhkan
Berdasarkan pola kegiatan operasional pelabuhan perikanan dan pola penanganan
ikan yang diuraikan dimuka, maka jenis dan pengelompokkan fasilitas yang
dibutuhkan untuk Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo dapat diuraikan sebagai
berikut :
A. Fasilitas Dasar
Merupakan fasilitas pokok yang harus ada dan berfungsi untuk melindungi
pelabuhan dari gangguan alam, tempat membongkar ikan hasil tangkapan dan
memuat perbekalan, serta tempat tambat labuh kapal-kapal penangkap ikan.
Fasilitas dasar ini terdiri atas :
1) Dermaga bongkar, dermaga muat dan tambat
2) Areal daratan pelabuhan
3) Jaringan jalan
4) Jaringan drainase
B. Fasilitas Fungsional
Fasilitas yang berfungsi untuk memberikan pelayanan dan manfaat langsung
yang diperlukan untuk kegiatan operasional suatu pelabuhan perikanan.
Fasilitas fungsional ini terdiri dari :
1) Fasilitas Produksi
� Tempat Pelelangan Ikan (TPI) berikut fasilitas penunjangnya seperti
kantor, ruang penimbangan, gudang dan tempat pengepakan.
� Toilet umum.
� Shelter nelayan.
![Page 30: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/30.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-30
2) Fasilitas Perbekalan
� Pabrik es
� Tangki BBM untuk perbekalan kapal dan keperluan pengolahan
� Instalasi air bersih untuk perbekalan kapal dan keperluan pengolahan
serta kebutuhan pelabuhan.
� Gudang untuk penyimpanan garam
� Kios KUD/Toserba yang menyediakan perbekalan berupa makanan
dan alat-alat tangkap.
3) Fasilitas Pemeliharaan / Perbaikan
� Gudang peralatan
� Bengkel / Workshop
� Pelataran perbaikan mesin dan alat tangkap
� Dok/galangan kapal (slipway)
4) Fasilitas Pengolahan
� Cold storage/cold room, untuk menyimpan kelebihan produksi
sementara untuk diawetkan atau tempat penampungan ikan sebelum
dipasarkan.
� Fasilitas industri pengolahan ikan.
5) Kantor Administrasi Pelabuhan
Yang terdiri dari Kantor Syahbandar, Kantor UPT Pelabuhan Perikanan,
Bea cukai, Imigrasi, Kepolisian, Kesehatan dan Bank Devisa.
6) Balai Pertemuan Nelayan
Berfungsi untuk kegiatan penyuluhan nelayan, tempat pertemuan dan
sebagai ruang serbaguna.
7) Instalasi Listrik
8) Sarana Komunikasi (telepon, fax, radio komunikasi)
9) Fasilitas Pendukung yang terdiri dari :
� Rumah Mekanikal dan Elektrikal (M & E)
� Rumah pompa
� Rumah jaga
� Gudang perlengkapan
� Pagar keliling
![Page 31: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/31.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-31
C. Fasilitas Penunjang
Merupakan fasilitas tambahan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan
pelabuhan perikanan.
Fasilitas penunjang ini terdiri dari :
1) Perumahan untuk kepala pelabuhan, syahbandar, staf, mess operator
dan penginapan nelayan
2) Tempat ibadah
3) Poliklinik
4) Kantin
5) Pertokoan/Kios KUD
6) Pasar
7) Sarana kebersihan (tempat pembuangan sampah, pengolahan limbah)
D. Lahan Pembangunan Industri Perikanan
Lahan pembangunan industri terdiri dari lahan pembangunan industri
perikanan dan lahan pembangunan industri kecil/tradisional.
Lahan pembangunan industri perikanan merupakan lahan yang disediakan
untuk investor yang akan membangun industri perikanan seperti cold storage,
pabrik es, pengalengan, pembekuan, pengasapan dan sebagainya.
Lahan pembangunan industri kecil/tradisional merupakan lahan yang
disediakan untuk para nelayan, pengusaha kecil yang akan mendirikan industri
kecil/tradisional seperti pemindangan, penggaraman, pengeringan,
pengasapan, dan sebagainya.
![Page 32: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/32.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-32
4.2.3 Analisa Kebutuhan Fasilitas
A. Asumsi Dasar
Dalam analisa kebutuhan fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo
ini digunakan asumsi dasar sebagai berikut :
1. Dermaga
Dalam perencanaan dermaga, dibuat pemisahan antara dermaga untuk
kapal berukuran kecil dan sedang (< 30 GT) dan kapal ukuran besar >
30 GT. Masing-masing dermaga tersebut terdiri dari dermaga
bongkar, dermaga muat dan dermaga tambat.
Jumlah kapal diproyeksikan sebagai berikut :
Tabel 4. 16 Proyeksi Jumlah Kapal Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo
2008-2015 2015-2020 2020-2030
Handline FRP <5GT 185 185 185
Longline FRP 20-30 GT 108 108 108
Purse Seiner 150 GT 18 31 57
Jenis Kapal
Jumlah Proyeksi Kapal
2. Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Luas TPI ditentukan berdasarkan volume ikan yang dilelang. Untuk
Zona I (kapal < 30 GT) dan Zona II (kapal > 30 GT) diasumsikan
sekitar 60% dari total produksi ikan yang melalui pelelangan.
Diasumsikan pula bahwa kegiatan pelelangan dilakukan 2 kali dalam
satu hari.
3. Kebutuhan Es
Kebutuhan es dihitung berdasarkan proyeksi produksi ikan per hari.
Kebutuhan es adalah = 2 kg es untuk 1 kg ikan
4. Kebutuhan BBM
Kebutuhan BBM dihitung berdasarkan jenis dan jumlah kapal yang
memanfaatkan pelabuhan.
• Kebutuhan oli = 0,01 liter/DK/jam
• Kebutuhan solar = 0,20 liter/DK/jam
![Page 33: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/33.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-33
• Kebutuhan minyak tanah = 0,10 liter/DK/jam
Oli dan minyak tanah disediakan memakai drum-drum, sedangkan
solar disediakan dalam tangki. Tangki BBM direncanakan dengan
kapasitas harian.
5. Kebutuhan Air Bersih
Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan kebutuhan perbekalan
kapal untuk ABK, pencucian ikan dan pembersihan TPI, kebutuhan
bahan baku pabrik es, pendinginan mesin-mesin dan kebutuhan
penghuni pelabuhan.
• Kebutuhan ABK : 20 liter/orang/hari
• Kebutuhan bahan baku es : 1 kg air untuk 1 kg es
• Pencucian ikan : 1 liter/kg ikan
• Pembesihan TPI : 1,5 liter/m2 luas TPI
• Kebutuhan penghuni : 10% dari kebutuhan total
• Pendingin mesin-mesin : 10% dari kebutuhan total
Untuk penampungan air digunakan ground resevoir, sedangkan untuk
distribusi air direncanakan dengan menara air.
6. Kebutuhan Listrik
Kebutuhan listrik dihitung berdasarkan dimensi bangunan, fungsi
ruangan, kebutuhan daya untuk mesin-mesin penggerak dan
kebutuhan penerangan.
7. Kebutuhan Luas Bangunan Fungsional dan Penunjang
Kebutuhan luas bangunan dihitung berdasarkan jumlah pemakai,
kapasitas produksi, ditambah ruang sirkulasi sebesar 20 - 30% dari
luas total. Standar luas bangunan tergantung pada fungsi bangunan
dan jumlah penghuninya.
B. Program Kebutuhan Fasilitas
Berdasarkan asumsi dasar yang telah diuraikan diatas, maka dibuat
perhitungan kapasitas dan dimensi dari tiap-tiap fasilitas yang dibutuhkan,
dapat dilihat pada Tabel 4.17.
![Page 34: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/34.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-34
Tabel 4. 17 Program Kebutuhan Fasilitas PPS Lampulo
No Nama/Jenis Standar Keterangan
Fasilitas Yang Dipakai 2015 2020 2030
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A. FASILITAS POKOK
1 Dermaga I (<30 GT) PIANC 293 Kapal 530 Kapal 1005 Kapal
a. Bongkar 705m - -
b. Muat dan Tambat 611 m - -
2 Dermaga II (>30 GT) 18 Kapal 31 Kapal 57 Kapal
a. Bongkar 701 m 536 m 1073 m
b. Muat dan Tambat 194 m 134 m 268 m
3 Jaringan jalan Bina Marga 2342.85644 m 5528.56977 m -
4 Jaringan drainase 14510 m 1520 m -
Kebutuhan Kapasitas / Dimensi
DcxUxT
nxLuxQxSL =
DcxT
nxLuxTsxSL =
![Page 35: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/35.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-35
Program Kebutuhan Fasilitas PPS Lampulo (Sambungan)
No Nama/Jenis Standar Keterangan
Fasilitas Yang Dipakai 2015 2020 2030
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
B. FASILITAS FUNGSIONAL
I. FASILITAS BONGKAR IKAN
a. TPI PIANC 24429 ton / th 43139 ton / th 52143 ton / th Asumsi :
Kapasitas Produksi 81.43 (ton/hr) 143.8 (ton/hr) 173.81 (ton/hr)
Luas total bangunan terdiri dari : 28 m2/ton 1140 m
22013.2m
22433.34 m
22 Kali Pelelangan/hari
a. Kantor + Toilet 2.5 m2/ton 101.79 m
2179.75 m
2217.3 m
2
b. Hall Lelang 12.0 m2/ton 488.58m
2862.8 m
21042.86 m
2Jumlah Hari efektif 300 hari
c. Hall Timbang 4.0 m2/ton 162.86m
2236.5 m
2347.62m
2
d. Ruang Pengepakan 7.0 m2/ton 285 m
2287.6 m
2608.335 m
6
e. Gudang Kereta, Keranjang + R. Cuci 2.5 m2/ton 101.79m
2179.75m
2217.3 m
2
f. Sirkulasi 20-30%
b. Area parkir : Neufert
- Mobil 5 x 2.5 m2/buah 50 bh (625 m
2) 70 bh (875 m
2) 90 bh (1125 m
2)
- Sepeda Motor 2 x 1.25 m2/buah 70 bh (175 m
2) 90 bh (225 m
2) 110 bh (275 m
2)
c. Transit shed Mycom 300 m2
500 m2
800 m2
Untuk penanganan ikan (sorting,
iceing, dan lain-lain)
d. Toilet Umum Neufert 70 m2
100 m2
150 m2
Kebutuhan Kapasitas / Dimensi
![Page 36: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/36.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-36
Program Kebutuhan Fasilitas PPS Lampulo (Sambungan)
Fasilitas Yang Dipakai 2015 2020 2030
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
II. FASILITAS PERBEKALAN
1 Fasilitas Perbekalan
a. Pabrik Es Mycom 135 ton/hr 237 ton/hr 442 ton/hr
1.5-2x produksi ikan
b. Bahan Bakar Mycom
a. Ground Tank / drum
-Solar 0.20 lt/DK/jam 50 m3/hr 85 m
3/hr 110 m
3/hr
-Minyak Tanah 0.10 lt/DK/jam 25 m3/hr 45 m
3/hr 60m
3/hr
-Olie 0.01 lt/DK/jam 5 m3/hr 6 m
3/hr 7 m
3/hr
b. Fuel Sale Shed Neufert 60 m2
80 m2
100 m2
c. Air Bersih Cipta Karya
a. Ground Reservoir 300 m3
450 m3
-
2 Kios / Toserba Neufert 200 m2
300 m2
400 m2
3 Rumah M & E PLN 54 m2
54 m2
54 m2
1 Tahap Pengembangan
III. FASILITAS PERBAIKAN
DAN PEMELIHARAAN
1 Bengkel dan gudang Neufert
-Bengkel dan gudang I 216 m2
300 m2
400 m2
2 Slipway (Dock)
-Dock I (Kapal Besar) 1 unit - -
-Dock II (Tradisional) 1 unit - -
![Page 37: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/37.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-37
Program Kebutuhan Fasilitas PPS Lampulo (Sambungan)
No Nama/Jenis Standar Keterangan
Fasilitas Yang Dipakai 2015 2020 2030
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
IV. FASILITAS ADMINISTRASI
1 Kantor Administrasi Pelabuhan Neufert 300 m2
500 m2
-
2 Kantor Instansi Terkait Neufert 100 m2
100 m2
100 m2
1 Tahap Pengembangan
V. LAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Industrial Estate
jumlah luas yang ditambahkan
1 Lahan industri/Usaha Perikanan Skala Besar 1000-2000 m2/kav
-200000 m
2150000 m
2(oleh investor)
2 Lahan industri/Usaha Perikanan Skala Kecil 500 m2/kav 150000 m
2- - (oleh investor)
C. FASILITAS UMUM/SOSIAL
1 Balai Pertemuan nelayan Neufert 400 m2
- -
2 Poliklinik Neufert 200 m2
- -
3 Tempat Ibadah Neufert 500 m2
- -
4 Pasar ikan Neufert 500 m2
- -
5 Parkir Truk Neufert 1000 m2
6 Instalasi Pengolahan Air Limbah (Waste water Cipta Karya 250 m2
- -
Treatment plant)
7 Tempat Pembuangan Sementara 50 m2
- -
(TPS) Sampah
8 Jaringan Listrik PUIL 1988 2500 KVA 4000 KVA 4000 KVA Kerjasama dengan PLN
9 Jaringan Telkom TELKOM v v v Kerjasama dengan PT TELKOM
10 Penghijauan 10% Luas Lahan v v v
Kebutuhan Kapasitas / Dimensi
![Page 38: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/38.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-38
Gambar 4. 7 Pola Kegiatan Operasional PPS Lampulo
![Page 39: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/39.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-39
Gambar 4. 8 Pola Kegiatan Produksi PPS Lampulo
![Page 40: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/40.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-40
Gambar 4. 9 Pola pendaratan ikan, alur produksi dan arus pemasaran
![Page 41: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/41.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-41
Gambar 4. 10 Pola penanganan ikan (fish handling)
![Page 42: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/42.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-42
4.3 Perencanaan Layout
Kriteria pengembangan PPS Lampulo sebagai acuan dalam perencanaan layout
pelabuhan perikanan samudera adalah :
Tabel 4. 18 Kriteria Pengembangan PPS Lmapulo
< 5 GT 20-30 GT > 100 GT
Hand line Long Line Purse Seiner Pelabuhan Industri
Jangka Pendek (< 5 tahun)185 108 18 50 50
Jangka Menengah (10 tahun) Tetap Tetap 31 60 55
Jangka Panjang (10 - 20 tahun)Tetap Tetap 57 80 70
Proyeksi Jumlah Kapal
PeriodeLahan Pembangunan (Ha)
Pengembangan PPS Lampulo akan dicanangkan dalam bentuk program jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang seperti dibawah ini:
Program Jangka Pendek :
• Menumbuhkan armada hand line, long line dan purse seiner
• Menumbuhkan budidaya berbasis profit level
• Menumbuhkan industri sasimi, pengalengan dan value added
• Menumbuhkan sarana/pendukung produksi
• Membangun sistem manajemen industri perikanan terpadu
Program Jangka Menengah dan Panjang :
• Mengembangkan pertumbuhan armada purse seiner dengan program bantuan
kredit bagi nelayan, diharapkan armada operasional nelayan akan beralih guna
dari hand line dan long line ke bentuk tipe purse seiner.
• Menumbuhkan budidaya berbasis profit level
• Menumbuhkan industri sasimi, pengalengan dan value added
• Menumbuhkan sarana/pendukung produksi
• Membangun sistem manajemen industri perikanan terpadu
Mengacu kepada konsep pembangunan, analisa kebutuhan dan kriteria
pengembangan, maka disusun dua alternatif layout seperti gambar di bawah ini.
![Page 43: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/43.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-43
Gambar 4. 11 Alternatif layout I.
![Page 44: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/44.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-44
Gambar 4. 12 Alternatif II.
![Page 45: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/45.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-45
Berdasarkan layout yang diusulkan, selanjutnya dilakukan pemodelan untuk
mengetahui sejauh mana medan gelombang yang terjadi. Hasilnya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 4. 13 Batimetri di sekitar rencana PPS Lampulo.
Gambar 4. 14 Layout alternatif I.
![Page 46: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/46.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-46
Gambar 4. 15 Layout alternatif II.
Gambar 4. 16 Pola Gelombang musim barat untuk kondisi eksisting.
![Page 47: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/47.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-47
Gambar 4. 17 Pola Gelombang utara untuk kondisi eksisting.
Gambar 4. 18 Pola Gelombang musim timur untuk kondisi eksisting.
![Page 48: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/48.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-48
Gambar 4. 19 Pola Gelombang musim barat untuk alternatif I.
Gambar 4. 20 Pola Gelombang utara untuk alternatif I.
![Page 49: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/49.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-49
Gambar 4. 21 Pola Gelombang musim timur untuk alternatif I.
Gambar 4. 22 Pola Gelombang musim barat untuk alternatif II.
![Page 50: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/50.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-50
Gambar 4. 23 Pola Gelombang utara untuk alternatif II.
Gambar 4. 24 Pola Gelombang musim timur untuk alternatif II.
![Page 51: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/51.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-51
Berdasarkan pemodelan dengan pola gelombang musim barat, musim timur dan
gelombang utara diketahui bahwa kedua alternatif baik alternatif I maupun alternatif
II dapat dijadikan sebagai daerah pelabuhan karena termasuk dalam wilayah tenang
dengan gelombang kecil
Untuk wilayah pengembangan PPS Lampulo, alternatif II dipilih sebagai daerah
pelabuhan dengan alasan kondisi fisik antara lain alternatif II memiliki garis pantai
yang lebih rata.
4.4 Zonifikasi
Berdasarkan pola kegiatan operasional di laut dan darat, dapat disusun zona kegiatan,
dimana zona kegiatan tersebut perletakannya dalam layout berdasarkan kriteria :
• Pembagian menurut zona I (>100 GT), zona II (20 – 30 GT) dan zona III (<5
GT), serta zona untuk kapal carrier.
• Area bongkar,muat, tambat.
• Kebutuhan kedekatan massa terhadap laut.
Zona I, direncanakan untuk mengakomodir aktivitas kapal-kapal berukuran >100 GT.
Sedangkan zona II direncanakan untuk kapal berukuran 20 – 30 GT. Dan zona III
untuk kapal berukuran < 5 GT (kapal kecil/tradisional), sementara zona kapal carrier.
Zonifikasi berdasarkan pola kegiatan oprasional pelabuhan peikanan disusun sebagai
berikut :
A. Zona Pembongkaran
Kegiatan bongkar ikan ini merupakan kegiatan utama dalam operasional
pelabuhan perikanan, dimana kapal-kapal penangkap ikan mendaratkan dan
membongkar ikan hasil tangkapannya untuk selanjutnya dibawa ke tempat
penyimpanan sementara untuk ikan yang akan di ekspor, dan ke tempat
pelelangan ikan (TPI). Fasilatas yang terkait dengan kegiatan bongkar ini
antara lain :
![Page 52: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/52.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-52
• Dermaga bongkar dengan kelengkapannya (fender,bollard, dan
sebagainya)
• Tempat pelelangan ikan
• Tempat pengepakan
• Shelter nelayan/transit shed
• Toilet umum
B. Zona Muat
Pada zona ini dilakukan kegiatan pelayanan yang berupa pengisian/muat
pembekalan untuk kebutuhan oprasi penangkapan. Fasilitas yang terkait
dengan kegiatan pelayanan ini antar lain :
• Dermaga Pelayanan/muat
• Instalasi air tawar
• Instalasi BBM
• Kios Toserba
C. Zona Tambat/Istirahat
Zona yang disediakan untuk kapal-kapal yang tambat untuk beristirahat
sebelum kembali melaut. Para saat intirahat para ABK dapat melakukan
kegiatan seperti berbelanja atau berekreasi. Pada zona ini disediakan fasilitas
tambat seperti bollard dan fender.
D. Zona Pemeliharaan
Zona ini menampung kegiatan perbaikan dan pemeliharaan baik kapal-kapal
yang mengalami kerusakan (baik besar maupun kecil) atau perawatan rutin
bagi kapal-kapal yang akan beroprasi. Kegiatan ini melibatkan fasilitas :
• Doek/slipway
• Bengkel
• Gudang peralatan/perlengkapan
• Tempat perbaikan/penjemuran jarring
E. Zona Administrasi
Zona ini merupakan pusat kegiatan pengelolaan Pelabuhan Perikanan
Nusantara Prigi. Semua kegiatan administrasi yang menyangkut pengelolaan
dan pengawasan pelabuhan, pelayanan masyarakat dan sebagainya, dilakukan
dikantor administrasi pelabuhan. Fasilitas yang terkait antara lain :
![Page 53: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/53.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-53
• Kantor administrasi Pelabuhan
• Kantor-kantor lain yang terkait (Perum PPSPB, Dinas Perikanan,
syahbandar, Kepolisian , bea cukai, imigrasi, kesehatan dan Bank
Devisa).
F. Zona Sosial
Zona ini menampung kegiatan social yang bersipat menunjang kehidupan
perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, seperti : Pertemuan,
penyuluhan, ibadah, kesehatan dan lain-lain. Fasilitas yang terkait dengan
kegiatan ini antara lain :
• Balai pertemuan nelayan
• Perumahan staf
• Mess karyawan
• Pasar
• Mesjid/gereja(tempat ibadah)
• Klinik kesehatan
• Kios Toserba
• Sarana rekreasi nelayan
• Dan lain-lain
G. Zona Industri Perikanan Skala Besar
Zona ini disediakan untuk menampung investor swasta yang akan mendirikan
industri perikanan dikawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi. Fasilitas
yang terkait dengan kegiatan ini antara lain :
• Cold storage
• Pabrik Es
• Industri Pengolahan
• Industri Bahan alat tangkap
• Industri pengalengan
H. Zona Industri Perikanan Skala Kecil
Zona ini disediakan untuk menampung para nelayan, pengusaha kecil dan
menengah yang akan mendirikan industri kecil/tradisional. Fasilitas yang
terkait dengan kegiatan ini antara lain :
![Page 54: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/54.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-54
• Industri Pemindangan
• Industri Penggaraman
• Industri pengasapan
• Industri Pengeringan
I. Zona Distribusi
Zona ini disediakan untuk menampung kegiatan distribusi hasil perikanan.
Fasilitas yang terkait dengan kegiatan ini antar lain :
• Terminal container
• Pasar ikan
• Transit shed
J. Zona Pembinaan Sumber Daya Manusia
Zona ini disediakan untuk menampung kegiatan pembinaan sumber daya
manusia bidang perikanan melalui peningkatan keterampilan dan
profesionalisme melalui program-program pelatihan di balai latihan.
4.5 Pentahapan Pembangunan
Rencana induk Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera
Lampulo dapat disusun dalam tahapan seperti dijelaskan berikut ini.
A. Pembangunan Jangka Pendek (2008 - 2015)
Pembangunan jangka pendek diarahkan pada upaya mengatasi masalah yang
mendesak saat ini yaitu penyediaan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan
yang memadai di Kota Banda Aceh sesuai dengan wilayah layanannya.
Adapun aktivitas yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Membangun fasilitas pelabuhan perikanan yang dapat dilanjutkan
secara bertahap dan berkelanjutan serta mengupayakan
pemanfaatannya secara tepat guna.
b. Mendorong laju investasi swasta ke arah industrialisasi dengan upaya
pemberian kemudahan-kemudahan kepada pihak pengusaha.
c. Membentuk sistem pengelolaan fasilitas yang telah dibangun serta
mengupayakan mekanisme operasional dan pengembangan fasilitas
![Page 55: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/55.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-55
pelabuhan perikanan lainnya dengan melakukan koordinasi secara
lebih intensif dengan pihak terkait.
d. Menjalin hubungan yang harmonis dengan pengusaha dan instansi
terkait dalam upaya koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
operasional pelabuhan.
Sasaran yang ingin dicapai dari pembangunan dan pengembangan jangka
pendek ini adalah :
a. Meningkatkan pendapatan nelayan dan keluarganya melalui pengadaan
dan peningkatan pelayanan jasa pelabuhan perikanan.
b. Meningkatkan pemasaran domestik dan ekspor komoditi perikanan
melalui semboyan-semboyan tepat jumlah, harga, mutu, waktu dan
tempat.
c. Menampung tenaga kerja khususnya keluarga nelayan melalui
pembangunan dan pengembangan usaha perikanan.
Adapun jenis kegiatannya adalah sebagai berikut :
1. Membangun dan melengkapi fasilitas dasar/pokok yang meliputi :
• Dermaga bongkar, muat dan tambat untuk kapal-kapal
• Membangun
• Membangun tanggul/dermaga di sungai
• Jaringan jalan
• Jaringan drainase
2. Membangun/meningkatkan dan melengkapi fasilitas fungsional yang
meliputi:
a. Fasilitas bongkar ikan untuk zona kapal kecil dan sedang (< 30 GT)
dan zona kapal besar (> 30 GT)
• Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
• Area Parkir (mobil dan sepeda motor)
• Transit shed untuk penanganan ikan (sorting, iceing, dan lain-
lain)
• Toilet umum
![Page 56: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/56.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-56
b. Fasilitas perbekalan untuk zona kapal kecil dan sedang (< 30 GT)
dan zona kapal besar (> 30 GT)
• Pabrik es
• Tangki BBM dan instalasinya
• Fuel sales shed
• Ground reservoir
• Kios/toserba
• Rumah M&E
c. Fasilitas Administrasi
• Kantor Administrasi Pelabuhan
• Kantor instansi Terkait
d. Fasilitas perbaikan dan pemeliharaan untuk zona kapal kecil dan
sedang (< 30 GT) dan zona kapal besar (> 30 GT)
• Bengkel dan Gudang
• Dock
e. Reklamasi dan sekaligus penyediaan lahan untuk persiapan
pembangunan industri/usaha perikanan kecil/tradisional (oleh
investor)
f. Rehabilitasi dan peningkatan fungsi dari fasilitas PPP yang ada.
3. Melengkapi fasilitas umum/Sosial yang meliputi :
• Tempat ibadah/Mesjid
• Instalasi Pengolahan air limbah (waste water treatment
plant)
• Penempatan kembali Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
• Peningkatan jaringan listrik
• Peningkatan jaringan telekomunikasi
• Penghijauan
4. Intensifikasi usaha yang berupa :
• Perbaikan mutu hasil tangkapan
• Promosi pelayanan
• Bantuan permodalan / kredit
• Pendidikan / pelatihan tenaga perikanan
![Page 57: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/57.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-57
5. Mendukung pelaksanaan ekspor hasil perikanan.
B. Pembangunan Jangka Menengah (20015 - 2020)
Pembangunan jangka menengah diarahkan pada pemantapan kegiatan usaha
perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo , dengan aktivitas
sebagai berikut :
1. Melengkapi dan meningkatkan fasilitas pelabuhan perikanan yang
dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien dalam kapasitas yang
optimum, sesuai dengan perkembangan kegiatan usaha perikanan yang
ada.
2. Memantapkan industrialisasi didalam wilayah kerja pelabuhan
perikanan dengan melaksanakan diversifikasi usaha yang integrated
serta berwawasan agrobisnis dan agroindustri.
3. Melengkapi sistem yang mengatur operasional dan pengembangan
pelabuhan perikanan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku serta dapat dilaksanakan di lapangan.
4. Membina hubungan yang harmonis dengan para pengusaha dan
instansi terkait melalui peningkatan pelayanan terhadap usaha
perikanan serta koordinasi dan sinkronisasi kegiatan secara utuh dan
terpadu.
Sasaran yang hendak dicapai dari pembangunan jangka menengah ini adalah :
1. Meningkatkan kesejahteraan nelayan dan keluarganya melalui
peningkatan pelayanan jasa pelabuhan dan perbaikan sistem tata niaga
produk perikanan.
2. Memajukan ekspor komoditi perikanan tanpa mengabaikan potensi
pasar domestik melalui perbaikan mutu dan efisiensi rantai pemasaran.
3. Menyerap tenaga kerja produktif dibidang perikanan melalui
ekstensifikasi dan diversifikasi usaha yang terpadu.
![Page 58: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/58.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-58
Adapun jenis kegiatannya adalah sebagai berikut :
1. Melengkapi fasilitas dasar yang meliputi :
• Mengadakan kolam pelabuhan baru dengan membangun
breakwater baru dengan memperpanjang jetty bagian timur,
dimana ujung breakwater tersebut melengkung ke arah
timur sampai kedalaman -9,0 LWS. Selanjutnya mengeruk
kolam pada bagian sisi breakwater sampai kedalaman -4,0
LWS.
• Membangun dermaga muat dan tambat untuk kapal-kapal
besar (> 30 GT).
• Menambah jaringan jalan
• Menambah jaringan drainase
2. Melengkapi dan meningkatkan fasilitas fungsional yang meliputi :
a. Perluasan fasilitas bongkar ikan untuk zona kapal kecil dan sedang
(< 30 GT) dan zona kapal besar (> 30 GT)
• Perluasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
• Perluasan Area Parkir (mobil dan sepeda motor)
• Perluasan Transit shed untuk penanganan ikan (sorting,
icing, dan lain-lain)
• Perluasan Toilet umum
b. Perluasan fasilitas perbekalan untuk zona kapal kecil dan sedang (<
30 GT) dan zona kapal besar (> 30 GT)
• Perluasan pabrik ES
• Peningkatan tangki BBM dan instalasinya
• Perluasan Fuel sales shed
• Perluasan Ground reservoir
• Perluasan kios/toserba
c. Perluasan fasilitas perbaikan dan pemeliharaan untuk zona kapal
kecil dan sedang (< 30 GT) dan zona kapal besar (> 30 GT)
![Page 59: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/59.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-59
• Perluasan Bengkel dan Gudang
d. Perluasan fasilitas Administrasi
• Perluasan Kantor Administrasi Pelabuhan
e. Penyediaan lahan untuk Pembangunan industri/usaha perikanan
skala besar (oleh investor)
3. Perluasan fasilitas umum/Sosial yang meliputi :
• Jaringan listrik
• Jaringan telekomunikasi
• Penghijauan
4. Penyediaan lahan untuk Pembangunan industri perikanan (reklamasi).
5. Peningkatan sarana produksi
6. Intensifikasi usaha yang berupa :
• Perbaikan mutu hasil tangkapan
• Pelatihan tenaga perikanan
C. Pembangunan Jangka Panjang (2020 - 2030)
Pembangunan jangka panjang diarahkan pada pemantapan dan peningkatan
kegiatan usaha perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo dengan
aktivitas sebagai berikut :
1. Melengkapi dan meningkatkan fasilitas pelabuhan yang dapat
menunjang kegiatan operasional pelabuhan perikanan.
2. Memantapkan industri perikanan modern dengan penerapan iptek
dibidang perikanan.
3. Memantapkan sistem operasional pelabuhan yang modern dengan
manajemen profesional yang ditunjang iptek (MIS).
Sasaran yang ingin dicapai dari Pembangunan jangka panjang ini adalah :
1. Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, dengan sistem operasional
pelabuhan yang modern, dengan manajemen profesional.
2. Pelayanan jasa pelabuhan dan perbaikan sistem tata niaga produk
perikanan.
![Page 60: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/60.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-60
3. Industri perikanan modern yang mantap yang dapat meningkatkan
ekspor komoditas perikanan.
4. Tersedianya lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja
produktif/SDM di bidang perikanan.
5. Berkembangnya masyarakat perikanan yang terpadu, dengan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo sebagai pusat
pengembangannya.
Adapun jenis kegiatannya adalah sebagai berikut :
1. Melengkapi dan meningkatkanfasilitas dasar yang meliputi :
• Membangun breakwater baru (sebelah timur) sampai kedalaman -6,0
LWS, yang selanjutnya mengeruk kolam pada bagian sisi breakwater
tersebut sampai kedalaman -4,0 LWS
• Memperluas dermaga muat dan tambat untuk kapal-kapal besar (> 30
GT)
2. Melengkapi dan meningkatkan fasilitas fungsional yang meliputi :
a. Perluasan fasilitas bongkar ikan untuk zona kapal kecil dan sedang (<
30 GT) dan zona kapal besar (> 30 GT)
• Perluasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
• Perluasan Area Parkir (mobil dan sepeda motor)
• Perluasan Transit shed [untuk penanganan ikan (sorting, iceing,
dan lain-lain)]
• Perluasan Toilet umum
b. Perluasan fasilitas perbekalan untuk zona kapal kecil dan sedang (< 30
GT) dan zona kapal besar (> 30 GT)
• Perluasan pabrik ES
• Peningkatan tangki BBM dan instalasinya
• Perluasan Fuel sales shed
• Perluasan kios/toserba
c. Perluasan fasilitas perbaikan dan pemeliharaan untuk zona kapal kecil
dan sedang (< 30 GT) dan zona kapal besar (> 30 GT)
• Perluasan Bengkel dan Gudang
![Page 61: BAB IV PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPS · PDF filepenanganan produksi perikanan, ... dan tingkat teknologi yang rendah, ... Dan sesungguhnya hal ini merupakan akibat lanjutan dari](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110110/5a78b01b7f8b9a21538bed60/html5/thumbnails/61.jpg)
Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD
Andi Widyanto (15002083)
Rika Afriana (15002085) IV-61
• Slipway (Dock)
d. Penyediaan lahan untuk Pembangunan industri/usaha perikanan skala
besar (oleh investor)
3. Perluasan fasilitas umum/Sosial yang meliputi :
• Jaringan listrik
• Jaringan telekomunikasi
• Penghijauan
4. Perluasan lahan untuk Pembangunan industri perikanan
5. Peningkatan sarana produksi
6. Intensifikasi usaha yang meliputi :
• Perbaikan mutu hasil tangkapan
• Pelatihan tenaga perikanan