bab iv perempuan pemandu karaoke iv.pdfbab iv . perempuan pemandu karaoke . bab empat akan lebih...

12
BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo sendiri bagi warga kota Salatiga dan sekitarnya lebih di kenal dengan nama Sembir. Sebenarnya nama Sembir dapat muncul karena pengertian warga sekitar saat membedakan daerah Sarirejo dan daerah Sembir. Pada bab empat akan dibahas juga aktor-aktor yang berperan di dalamnya dan yang berperan penting di dalam penelitian yaitu pemandu karaoke (PK). Pemandu karaoke dipilih menjadi key study karena mayoritas pemandu karaoke di Sarirejo adalah perempuan, kemudian bab empat akan berfokus pada modal apa saja yang dimiliki perempuan sebagai pemandu karaoke. Kemudian peneliti akan menjelaskan habitus seperti apa yang dibangun oleh aktor-aktor yang berpengaruh di Sarirejo termasuk pemandu karaoke. 4.1 Kilas Balik Sarirejo Sarirejo merupakan salah satu desa yang ada di kota Salatiga provinsi Jawa Tengah. Secara juridisformal, kota Salatiga terbentuk sejak diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota-Kota Kecil dalam lingkungan propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1992 tentang perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Indonesia Nomor 3500). Secara astronomi terletak antara 110.27’.56,81” - 110.32’.4,64” Bujur Timur dan terletak di antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan, secara morfologis berada di daerah cekungan, kaki gunung Merbabu diantara gunung- gunung kecil antara lain Gajahmungkur, Telomoyo dan Payung Rong, secara administrasi dikelilingi wilayah kabupaten Semarang antara lain : 1. Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa Pejaten) dan Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa Watuagung); 29

Upload: others

Post on 31-Jan-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE IV.pdfBAB IV . PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE . Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo

BAB IV

PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE

Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang

ada di dalam Sarirejo. Sarirejo sendiri bagi warga kota Salatiga dan sekitarnya

lebih di kenal dengan nama Sembir. Sebenarnya nama Sembir dapat muncul

karena pengertian warga sekitar saat membedakan daerah Sarirejo dan daerah

Sembir. Pada bab empat akan dibahas juga aktor-aktor yang berperan di dalamnya

dan yang berperan penting di dalam penelitian yaitu pemandu karaoke (PK).

Pemandu karaoke dipilih menjadi key study karena mayoritas pemandu karaoke di

Sarirejo adalah perempuan, kemudian bab empat akan berfokus pada modal apa

saja yang dimiliki perempuan sebagai pemandu karaoke. Kemudian peneliti akan

menjelaskan habitus seperti apa yang dibangun oleh aktor-aktor yang berpengaruh

di Sarirejo termasuk pemandu karaoke.

4.1 Kilas Balik Sarirejo

Sarirejo merupakan salah satu desa yang ada di kota Salatiga provinsi

Jawa Tengah. Secara juridisformal, kota Salatiga terbentuk sejak diberlakukannya

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kota-Kota Kecil dalam lingkungan propinsi Jawa Timur, Jawa

Tengah, dan Jawa Barat. Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1992 tentang

perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten

Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Indonesia Nomor 3500).

Secara astronomi terletak antara 110.27’.56,81” - 110.32’.4,64” Bujur

Timur dan terletak di antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan, secara

morfologis berada di daerah cekungan, kaki gunung Merbabu diantara gunung-

gunung kecil antara lain Gajahmungkur, Telomoyo dan Payung Rong, secara

administrasi dikelilingi wilayah kabupaten Semarang antara lain :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa Pejaten)

dan Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa Watuagung);

29

Page 2: BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE IV.pdfBAB IV . PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE . Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo

2. Sebelah Selatan : Kecamatan Getasan (Desa Sumogawe, Desa

Samirono dan Desa Jetak) dan Kecamatan Tengaran (Desa Patemon

dan Desa Karangduren);

3. Sebelah Barat : Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Desa Jombor,

Desa Sraten dan Desa Gedangan) dan Kecamatan Getasan (Desa

Polobogo);

4. Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-Ujung, Desa

Sukoharjo dan Desa Glawan) dan Kecamatan Tengaran (Desa Bener,

Desa Tegal Waton dan Desa Nyamat).

Kota Salatiga merupakan perlintasa dua kota besar di Jawa Tengah, yaitu

Semarang dan Surakarta. Kota Salatiga juga perlintasan dari Jawa Timur ke

Semarang dan Jawa Barat sehingga transportasi darat melalui Salatiga cukup

ramai. Salatiga berjarak 100 km dari Yogyakarta, 57 km dari Semarang, dan 53

km dari Surakarta, serta secara administratif kota Salatiga mempunyai 4

kecamatan dan 22 kelurahan, dengan jumlah RT sebanyak 1.044 dan RW

sebanyak 199 padaa tahun 2010.

Tabel 4.1. menyajikan data tentang luas wilayah kota Salatiga menurut kecamatan

dan keluahan.

Tabel 4.1.

Luas Wilayah Kota Salatiga

Menurut Kecamatan dan Kelurahan Tahun 2010

No. WILAYAH LUAS JUMLAH

(ha) % RW RT

1 KECAMATAN SIDOREJO

Kelurahan Blotongan

Kelurahan Sidorejo Lor

Kelurahan Salatiga

Kelurahan Bugel

Kelurahan Kauman Kidul

Kelurahan Pulutan

1.623,72

423,80

271,60

202,00

294,37

195,85

237,10

28,61 59

15

14

12

6

7

5

297

70

87

78

20

23

19

30

Page 3: BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE IV.pdfBAB IV . PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE . Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo

2 KECAMATAN TINGKIR

Kelurahan Kutowinangun

Kelurahan Gendongan

Kelurahan Kalibening

Kelurahan Sidorejo Kidul

Kelurahan Tingkir Lor

Kelurahan Tingkir Tengah

1.054,85

293,75

68,90

99,59

277,50

177,30

137,80

18,58 48

41

5

3

8

8

10

279

151

37

9

28

23

31

3 KECAMATAN

ARGOMULYO

Kelurahan Noborejo

Kelurahan Ledok

Kelurahan Tegalrejo

Kelurahan Kumpulrejo

Kelurahan Randuacir

Kelurahan Cebongan

1.852,69

332,20

187,33

188,43

629,03

377,60

138,10

32,63 56

10

13

9

10

8

6

251

35

63

55

42

34

22

4 KECAMAN SIDOMUKTI

Kelurahan Kecandran

Kelurahan Dukuh

Kelurahan mangunsari

Kelurahan Kalicacing

1.145,85

399,20

377,15

290,77

78,73

20,18 36

6

9

14

7

217

23

68

87

39

JUMLAH 5,678,11 100,00 199 1,044

Sumber : Salatiga Dalam Angka 2010

Kota Salatiga merupakan salah satu kota yang berhawa cukup sejuk, hal

ini karena secara geomorfologi wilayah kota Salatiga berada di daerah kaki

gunung Merbabu dan gunung-gunung kecil antara lain Gajahmungkur, Telomoyo

dan Payung Rong, dengan ketinggian wilayah berada di kisaran 450-825 meter di

atas permukaan laut. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat Salatiga

nyaman sebagai daerah tujuan wisata lokal dan memiliki potensi yang sangat

strategis untuk berperan sebagai kota transit, kota pendidikn dan pusat

pengumpulan serta pengolahan produksi pertanian dari kabupaten di sekitarnya.

31

Page 4: BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE IV.pdfBAB IV . PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE . Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo

Sebenarnya tujuan penataan ruang kota Salatiga adalah mewujudkan kota

Salatiga sebagai pusat pendidikan dan olahraga di kawasan Kendal-Ungaran-

Semarang-Salatiga-Purwodadi (Kedungsapur) yang berkelanjutan di dukung

sektor perdagangan dan jasa yang berwawasan lingkungan sesuai dengan

Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Salatiga tahun 2010-2030.

Sedangkan kelurahan Sidorejo Lor di Kecamatan Sidorejo sendiri yang

merupakan letak desa Sarirejo menjadi sub pusat pelayanan kota. Sub pusat ini

terbagi menjadi beberapa tempat salah satunya tadi kelurahan Sidorejo Lor dan

yang lain kelurahan Mangunsari di kecamatan Sidomukti, kelurahan Randuacir di

kecamatan Argomulyo dan kelurahan Sidorejo Kidul di kecamatan Tingkir.

Kemudian kelurahan Sidorejo Lor di kecamatan Sidorejo dijadikan sebagai pusat

pengembangan pendidikan tinggi dan pariwisata. Salah satu pariwisata di

kelurahan Sidorejo Lor berada di desa Sarirejo, yaitu tempat wisata karaoke.

Saat ini memang di Sarirejo menjadi salah satu tempat pariwisata di kota

Salatiga yang bergerak di bidang hiburan karaoke. Sarirejo sendiri lebih dikenal

banyak orang dengan nama Sembir. Itu karena Sembir nama sebuah desa yang

ada di sebelah desa Sarirejo. Sembir sendiri menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia yang berarti tepi atau pinggir1. Sehingga Sarirejo lebih dikenal banyak

orang dengan sebutan Sembir.

Pada awalnya Sarirejo merupakan salah satu tempat lokalisasi di Jawa

Tengah khususnya kota Salatiga. Salah satu tokoh yang terkenal di Sarirejo adalah

Pak Samad. Beliau adalah pionir pendiri tempat lokalisasi di Sarirejo. Tidak

begitu diketahui asal-usul pendiri Sarirejo tersebut, akan tetapi namanya cukup

melegenda bagi kalangan orang-orang dewasa di kota Salatiga khususnya pria

dewasa2. Akan tetapi seiring berkembangnya jaman, Sarirejo berubah konsep

menjadi tempat wisata karaoke. Perubahan konsep tersebut disebabkan karena

pemerintah akan menata kembali wilayah Sarirejo menjadi tempat wisata yang

lebih baik. Salah satu aktivis di Sarirejo yang bergerak bersama LSM Tegar di 1http://kbbi.web.id/sembir 2http://inisalatiga.wordpress.com/2010/11/19/pak-samad-the-legend/

32

Page 5: BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE IV.pdfBAB IV . PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE . Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo

bidang kesehatan juga mengatakan hal mengenai perubahan konsep tersebut, yaitu

Alfred Lehurliana:

“Sebenarnya itu masih digodog3 dari pemerintah daerah dan dinas

pariwisata mbak. Apakah nantinya Sarirejo tetap menjadi lokalisasi, atau

ditutup atau justru berubah menjadi tempat wisata karaoke. Nah,

keputusannya bulan Oktober. Tapi warga sendiri sudah membiasakan diri

dengan merubah daerah mereka menjadi kawasan wisata karaoke, namun

tidak menutup kemungkinan masih dilakukan sistem lokalisasi tadi, hanya

saja ditutupi dengan tempat karaoke itu”.

Berubahnya konsep penataan ruang Sarirejo yang dulunya tempat

lokalisasi berubah menjadi tempat wisata karaoke sebenarnya masih menjadi

perdebatan di kalangan pemerintah.Namun, bagi warga Sarirejo sendiri mereka

sudah mengantisipasi keadaan tersebut dengan merubah menjadi tempat lokalisasi

tersebut secara terselubung, yaitu dengan dalih tempat wisata karaoke.

Sedangkan jumlah penduduk di Sidorejo Lor sendiri berjumlah 14.281

jiwa dengan luas kelurahan 2.716 km2, kepadatan per km2 5.2584. Mayoritas

penduduk RW 09, desa Sarirejo, kelurahan Sidorejo Lor merupakan pendatang

yang bertujuan untuk bekerja di Sarirejo dan kebanyakan perempuan. Sebelum

Sarirejo berubah konsep menjadi kawasan wisata karaoke dan masih menjadi

tempat lokalisasi, perempuan-perempuan yang merupakan pendatang ini bekerja

untuk menjajakan tubuhnya kepada pelanggan. Mereka juga disebut sebagai

Pekerja Seks Komersial (PSK), akan tetapi semenjak berubah konsep PSK ini

tidak mau lagi disebut PSK, mereka lebih memilih disebut Pemandu Karaoke

(PK).

Atas dasar anggaran kebutuhan yang semakin meningkat, akhirnya para

PK ini memilih bekerja di Sarirejo sebagai pemandu karaoke. Konstruksi yang

dibangun oleh kapitalisme kepada kaum hawa dapat dikatakan sangat sukses.

3 Istilah bahasa Jawa yang dalam bahasa Indonesia matang 4Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS Salatiga

33

Page 6: BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE IV.pdfBAB IV . PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE . Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo

Perempuan-perempuan berlomba-lomba untuk bisa memenuhi kebutuhannya

menjadi wanita yang cantik. Dalam konsep kapitalis, perempuan yang cantik

digambarkan kurus, tinggi, kulit putih, rambut panjang lurus. Seperti pada tahun

1990-an bahwa tubuh ideal adalah tubuh muda kurus semampai, yang

terpersonifikasi dalam model Kate Moss. Materialisme dan kekuatan berpakaian

masyarakat kelas atas-yang gemerlap dan kompetitif tahun 80-an-dibuang dalam

lingkungan ‘kemurnian’ awal 90-an. (Carson, 2010:148-149).

Para PK berpikir bahwa jika mereka ingin memenuhi kebutuhan mereka

pribadi yang memerlukan pengeluaran yang tidak sedikit mereka harus bekerja

lebih keras lagi. Sehingga tidak menutup kemungkinan kalau PK-PK selain

menjadi pemandu karaoke, mereka juga masih melayani jasa berhubungan seksual

untuk para pelanggannya. Seperti yang diungkapkan salah seorang PK bahwa dia

bekerja tidak hanya menjadi pemandu karaoke, tapi mereka juga mendapatkan

perlakuan yang tidak sopan dari para pelanggannya:

“Kebetulan mbak. Saya pikir cafe yang hanya buat minum saja. Gak

taunya cafe plus-plus. Itu pun saya dan teman saya dijebak dengan orang

yang sama. Kebetulan mbak. Ya kadang ada laki-laki yang mau pegang-

pegang tubuh kita gitu mbak. Makannya aku juga ngerasa kecewa. Habis

butuh uangnya buat biaya kuliah sih mbak.”

Dalam hal ini, perempuan di nomor duakan. Sehingga informasi-informasi

penting seputar pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dana keahlian perempuan

pun menjadi diabaikan. Karena kenyataannya tidak semua pelanggan hanya mau

di temani bernyanyi saja. Terkadang pelanggan juga meminta untuk berhubungan

seksual dengan para PK. Karena biaya kebutuhan yang semakin meningkat juga

serta pendidikan dan bekal keahlian yang kurang juga membuat perempuan-

perempuan PK tersebut bekerja di Sarirejo.

34

Page 7: BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE IV.pdfBAB IV . PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE . Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo

4.2 Modal Yang Menjadi Habitus Perempuan Sarirejo

Mayoritas perempuan PK yang ada di Sarirejo adalah seorang pendatang.

Sebenarnya modal apa yang diperlukan perempuan untuk bekerja sebagai PK?

Sehingga perempuan-perempuan berbondong-bondong untuk bekerja di luar

daerah tempat tinggal mereka, yang hanya bekerja sebagai pemandu karaoke.

“Magelang. Saya di sini tinggal di mess mbak. Tempatnya di belakang

saya kerja. Di belakang karaoke aora situ mbak.” (Lilis, 20th)

“Kalau saya udah hampir satu tahun mbak. Saya di sini ngekos mbak. Di

amazone karaoke itu mbak kerja saya, nah tempat tinggal saya di dekat

situ. Semarang mbak.” (Aya, 21th)

Meskipun antara PK satu dengan PK yang lain memiliki latar belakang asal

tempat tinggal yang berbeda-beda namun mereka dapat menjadi partner5 dalam

bekerja, mereka juga cepat dalam hal berinteraksi antara satu dengan yang lain.

Dalam proses interaksi dengan pihak luar itu, terbentuklah ranah, jaringan relasi

posisi-posisi objektif.

Ranah sendiri merupakan metafora yang digunakan Bourdieu untuk

menggambarkan kondisi masyarakat yang terstruktur dan dinamis dengan daya-

daya yang dikandungnya. Dasar metaforaa itu dijelaskan oleh Bourdieu dalam

wawancara pribadi dengan Cheleen Mahar (1985) sebagai berikut:

Untuk memberikan gambaran kepada Anda, kita dapat membayangkan

masyarakat sebagai semacam sistem ranah, sehingga Anda harus berpikir

dari sudut pandang sebuah sistem dan relasi-relasi. Sistem ranah (yang

terdapat dalam ruang sosial) hampir dapat dibayangkan, secara sederhana,

sebagai sebuah sistem planet, karena ruang sosial benar-benar merupakan

suatu ranah integral. Setiap ranah memiliki struktur dan daya-dayanya 5 Rekan kerja dalam bahasa Inggris.

35

Page 8: BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE IV.pdfBAB IV . PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE . Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo

sendiri, serta ditempatkan dalam suatu ranah yang lebih besar yang juga

memiliki kekuatan, strukturnya sendiri dan seterusnya. Seiring

perkembangannya, sistem ranah merangkai sebuah ranah yanga lebih

besar.

Ranah mengisi ruang sosial. Istilah ruang sosial mengacu pada keseluruhan

konsepsi tentang dunia sosial. Ruang sosial sendiri disini adalah RW 09 desa

Sarirejo kota Salatiga. Konsep ini menganalogikan realitas sosial sebagai sebuah

ruang dan pemahamannya menggunakan pendekatan topologi. Dalam hal ini,

ruang sosial dapat dikonsepsi sebagai terdiri dari beragam ranah memiliki

sejumlah hubungan terhadap satu sama lainnya, serta sejumlah titik kontak. Ruang

sosial individu dikaitkan melalui waktu (trajektori kehidupan) dengan serangkaian

ranah tempat orang-orang berebut berbagai bentuk modal6.

Modal pengalaman kerja yang dimiliki setiap PK juga merupakan salah

satu alasan kalau perempuan memilih bekerja sebagai PK dibanding buruh.

Bahkan perempuan yang tingkat pendidikannya rendah, mereka hanya

mempunyai kesempatan bekerja bermodalkan tubuhnya. Tubuh bagi seorang PK

merupakan alat mereka untuk berpolitik. Politik yang dimaksudkan disini adalah

untuk mencari keuntungan bagi PK sendiri. Tingkat pendidikan PK yang rendah

menuntut perempuan-perempuan ini akhirnya menggunakan tubuhnya sebagai

modal untuk mendapatkan keuntungan. Menurut salah satu PK bernama Nia yang

berasal dari Purwokerto, yang pada zaman sekarang dapat dikatakan tingkat

pendidikannya rendah:

“SMP mbak.”

“Karena saya dari keluarga kurang mampu, jadi saya mau cari kerja untuk

memenuhi kebutuhan saya. Dulu sih saya kerja di toko pakaian di

Purwokerto. Tapi karena saya dikasih tau kerja disini enak dan gak susah

ya sudah saya kerja disini. Baru dua tahun sih mbak.”

6 Mahar, Cheleen. 2009. “(HabitusxModal)+Ranah=Praktik”. Yogyakarta: Jalasutra

36

Page 9: BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE IV.pdfBAB IV . PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE . Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo

Selain modal pengalaman, pendidikan dan status, maka modal tubuh juga

digunakan para pemandu karaoke untuk melancarkan pekerjaannya. Seperti yang

dialami salah seorang pemandu karaoke berikut:

“Saya pikir cafe yang hanya buat minum saja. Gak taunya cafe plus-plus.

Itu pun saya dan teman saya dijebak dengan orang yang sama. Kebetulan

mbak. Ya kadang ada laki-laki yang mau pegang-pegang tubuh kita gitu

mbak. Makannya aku juga ngerasa kecewa. Habis butuh uangnya buat

biaya kuliah sih mbak.”

Dalam ruang sosial ini, individu dengan habitus-nya berhubungan dengan

individu lain dan berbagai realitas sosial yang menghasilkan tindakan-tindakan

sesuai dengan ranah dan modal yang dimilikinya. Maka dengan keadaan Sarirejo

yang dahulunya tempat lokalisasi, kemudian sekarang berubah konsep menjadi

tempat wisata karaoke belum lama ini, habitus yang dimiliki masyarakatanya atau

setiap aktor yang ada di Sarirejo belum berubah. Sehingga bagi PK,modal

tubuhlah yang seharusnya mereka pakai untuk bekerja. Para PK akhirnya

menggunakan upah kerjanya untuk mempercantik tubuhnya agar para PK dapat

bersaing di ranah yang tersedia.

“Kalau saya sebulan bisa lebih mbak, soalnya saya juga mesti beli make

up. Itu make up saya setiap bulan beli lho mbak, apa lagi saya pakainya

merek ines. Jadi memang mahal. Ya paling gak sebulan dua juta.”

Sedangkan menurut Ibid:

Modal simbolik – suatu bentuk modal ekonomi fisikal yang telah

mengalami transformasi dan, karenanya, telah tersamarkan –

menghasilkan efeknya yang tepat sepanjang, dan hanya hanya sepanjang,

menyembunyikan fakta bahwa ia tampil dalam bentuk-bentuk modal

‘material’ yang adalah, pada hakikatnya, sumber efek-efeknya juga.

37

Page 10: BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE IV.pdfBAB IV . PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE . Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo

(Ibid.: 183)

Kekuasaan sistem simbolik dan dominasi yang diimplikasikan sistem tersebut

pada konstruksi realitas, memiliki arti yang sangat penting dalam karya Bourdieu.

Baginya bentuk-bentuk simbolik, seperti bahasa, kode-kode pakaian, dan postur

tubuh, merupakan hal penting, bukan hanya untuk memahami fungsi kognitif

simbol-simbol. Kemudian suatu modal ekonomi serta modal tubuh yang dimiliki

pemandu karaoke mulai dipakai, maka akan membentuk suatu modal simbolik

juga. Pada kenyataannya seorang pemandu karaoke memang membutuhkan modal

utama mereka untuk bekerja yaitu tubuhnya.

Sehingga, bagi Bourdieu, definisi modal ini sangat luas dan mencakup hal-

hal material (yang dapat memiliki nilai simbolik) dan berbagai atribut ‘yang tak

tersentuh’, namun memiliki signifikansi secara kultural, misalnya prestise, status,

dan otoritas (yang dirujuk sebagai modal simbolik), serta modal budaya (yang

didefinisikan sebagai selera bernilai budaya dan pola-pola konsumsi) (Bourdieu,

1986a). Modal budaya dapat mencakup rentangan luas properti, seperti seni,

pendidikan dan bentuk-bentuk bahasa. Modal budaya juga dimiliki setiap individu

termasuk perempuan PK. Bahwa, para PK menggunakan media massa untuk

mengakses berita-berita atau informasi yang sedang marak diperbincangkan.

Berbagai macam bentuk informasi yang dikemas sedemikian rupa, sehingga para

PK dapat memperoleh berita seputar pemilu juga. Seperti yang diungkapkan

perempuan PK yang ada di Sarirejo:

“Walah, boro-boro dikasih tahu mbak. Bahas soal pemilu aja tidak.

Kemarin itu malah bahas soal kita yang harus libur pas pemilu, jadi kita

rugi. Karena tidak dapat penghasilan sehari. Ya paling saya tahu kabar soal

pemilu itu dari TV atau baca berita di internet mbak.” (Ami, 25th)

Tahun 2014 bagi negara Indonesia merupakan tahun politik. Tahun 2014 juga

dilaksanakan pemilihan umum (pemilu). Pemilu sendiri dirayakan oleh semua

warga Indonesia tanpa terkecuali perempuan PK. Habitus yang terbentuk pada

38

Page 11: BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE IV.pdfBAB IV . PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE . Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo

masyarakat terpinggirkan seperti PK, akhirnya berpengaruh pada keputusan yang

diambil. Kebiasaan yang dilakukan masyarakat terpinggirkan dipicu dari modal

yang dimilikinya tidak sama dengan masyarakat yang terpandang. Seperti para PK

yang hanya memiliki modal tubuh serta modal budaya yang terbatas seperti

pendidikan.

“Kemarin itu saya gak7 dapat pendidikan politik itu mbak. Dan saya juga

gak ada usaha apa-apa. Karena saya juga gak tertarik soal politik. Lagian

malas mbak kalau terlalu mikirin kayak gituan.”

Pemilu sendiri memiliki beberapa tahapan atau proses salah satunya adalah

pendidikan politik yang diberikan kepada semua warga Indonesia seputar pemilu.

Meskipun tingkat pendidikan perempuan PK mayoritas hanya sampai sekolah

menengah pertama (SMP), tetapi dengan perkembangan gadget yang semakin

maju di era modern ini, maka tidak memungkiri bahwa setiap individu pasti bisa

mendapatkan informasi dari televisi, handphone, komputer, radio dan lain

sebagainya mengenai berita pemilu. Sehingga modal budaya di era modern ini

dalam bidang pendidikan, memiliki berbagai macam pilihan sarana untuk

memperoleh informasi atau pengetahuan.

Namun bagi perempuan yang memiliki modal khususnya modal ekonomi

dan modal simbolik yang cukup kuat, maka perempuan tersebut tidak hanya

mampu mendapatkan pekerjaan yang status sosialnya tinggi dari pada PK, tetapi

mereka juga mampu mendapatkan penghasilan yang lebih banyak. Dalam hal ini,

perempuan yang menjadi seorang calon legislatif (caleg) harus memiliki kedua

modal tersebut agar mereka mampu bertahan di dunia politik. Kemudian hasil

wawancara dari peneliti lain menyebutkan bahwa sejak keputusan Mahkamah

Konstitusi melegalkan sistem baru, para caleg perempuan mengikuti instruksi

partainya untuk bekerjasama dengan koleganya laki-laki di setiap dapil untuk

memastikan kemenangan kursi bagi partainya, bukan untuk individu. Sejak

keputusan itu diterapkan pada awal 2009, kompetisi bebas antar caleg tidak bisa 7 Dalam bahasa Indonesia artinya tidak

39

Page 12: BAB IV PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE IV.pdfBAB IV . PEREMPUAN PEMANDU KARAOKE . Bab empat akan lebih dibahas mengenai asal usul Sarirejo dan aktor yang ada di dalam Sarirejo. Sarirejo

40

dihindari. Maka bagi kandidat yang bertarung dalam dua pemilu, perubahan

sistem tersebut diakui oleh mereka telah menyulitkan untuk memenangkan kursi,

terutama makin mahalnya pengeluaran biaya kampanye. Bagi Bourdieu, modal

berperan sebagai sebuah relasi sosial yang terdapat di dalam suatu sistem

pertukaran, dan istilah ini diperluas ‘pada segala bentuk barang-baik materil

maupun simbol, tanpa perbedaan-yang mempresentasikan dirinya sebagai sesuatu

yang jarang dan layak untuk dicari dalam sebuah formasi sosial tertentu’ (1977:

178). Seperti yang disampaikan oleh Eva berikut ini:

“Pengalaman saya di tahun 2004 lebih mudah dibandingkan tahun 2009.

[di tahun 2004] saya adalah anggota baru. Karena adanya peringkat dalam nomor,

maka biaya politiknya sangat rendah. Saat itu, kami [berada di nomor urut atas]

bertemu untuk [menentukan] Eva ambil [dapil] ini dan Pramono [salah satu elite

PDIP] ambil daerah lainnya. Orientasi kami adalah memperoleh suara. Saya

menghabiskan Rp. 225 juta, dimana RP.75 juta saya serahkan kepada partai dan

sisanya saya pergunakan untuk kampanye saya. Saya mendapat 36.000 suara.”