bab iv penyelenggaraan tugas...

22
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014 546 BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintahannya menganut asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi. Disamping itu, sebagai konsekuensi negara kesatuan memang tidak dimungkinkan semua wewenang pemerintah didesentralisasikan dan diotonomkan sekalipun kepada daerah. Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada wilayah provinsi dalam kedudukannya sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada gubenur sebagai wakil pemerintah di wilayah provinsi. Gubernur sebagai kepala daerah provinsi berfungsi pula selaku wakil Pemerintah di daerah, dalam pengertian untuk menjembatani dan memperpendek rentang kendali pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah kabupaten dan kota. Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan prosedur penugasan Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/ atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang memberi penugasan. Tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi dan asas dekonsentrasi. Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan umum. Tujuan pemberian tugas pembantuan adalah memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan, serta membantu penyelenggaraan pemerintahan, dan pengembangan pembangunan bagi daerah dan desa. Tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada daerah dan/atau desa meliputi sebagian tugas-tugas Pemerintah yang apabila dilaksanakan oleh daerah dan/atau desa akan lebih efisien dan efektif. Tugas

Upload: lytuyen

Post on 12-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 4 6

BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam penyelenggaraan

pemerintahannya menganut asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas

pembantuan. Dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak

semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan

asas desentralisasi. Disamping itu, sebagai konsekuensi negara kesatuan

memang tidak dimungkinkan semua wewenang pemerintah didesentralisasikan

dan diotonomkan sekalipun kepada daerah. Pelaksanaan asas dekonsentrasi

diletakkan pada wilayah provinsi dalam kedudukannya sebagai wilayah

administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan

kepada gubenur sebagai wakil pemerintah di wilayah provinsi. Gubernur sebagai

kepala daerah provinsi berfungsi pula selaku wakil Pemerintah di daerah, dalam

pengertian untuk menjembatani dan memperpendek rentang kendali pelaksanaan

tugas dan fungsi Pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan

terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah kabupaten dan kota.

Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan

prosedur penugasan Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah

provinsi kepada kabupaten/kota dan/ atau desa, serta dari pemerintah

kabupaten/kota kepada desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan

pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan

mempertanggungjawabkannya kepada yang memberi penugasan. Tugas

pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas

pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi dan asas

dekonsentrasi. Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan

pembangunan, dan pelayanan umum. Tujuan pemberian tugas pembantuan

adalah memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan, serta

membantu penyelenggaraan pemerintahan, dan pengembangan pembangunan

bagi daerah dan desa.

Tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada daerah

dan/atau desa meliputi sebagian tugas-tugas Pemerintah yang apabila

dilaksanakan oleh daerah dan/atau desa akan lebih efisien dan efektif. Tugas

Page 2: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 4 7

pembantuan yang diberikan oleh pemerintah provinsi sebagai daerah otonom

kepada kabupaten/kota dan/atau desa meliputi sebagian tugas-tugas provinsi,

antara lain dalam bidang pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten dan kota,

serta sebagian tugas pemerintahan dalam bidang tertentu lainnya, termasuk juga

sebagian tugas pemerintahan yang tidak atau belum dapat dilaksanakan oleh

kabupaten dan kota. Tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah

kabupaten/kota kepada desa mencakup sebagian tugas-tugas kabupaten/kota di

bidang pemerintahan yang menjadi wewenang kabupaten/kota.

Penyelenggaraan ketiga asas sebagaimana diuraikan tersebut di atas

memberikan konsekuensi terhadap pengaturan pendanaan. Semua urusan

pemerintahan yang sudah diserahkan menjadi kewenangan pemerintah daerah

harus didanai dari APBD, sedangkan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Pemerintah harus didanai dari APBN melalui bagian anggaran

kementerian/lembaga. Pengaturan pendanaan kewenangan Pemerintah melalui

APBN mencakup pendanaan sebagian urusan pemerintahan yang akan

dilimpahkan kepada gubernur berdasarkan asas dekonsentrasi, dan sebagian

urusan pemerintahan yang akan ditugaskan kepada daerah provinsi dan

kabupaten/kota berdasarkan asas tugas pembantuan serta terdapat Urusan

Bersama Pusat dan Daerah yang diselenggarakan bersama oleh Pemerintah dan

Pemerintah Daerah yang dananya bersumber dari APBN (Dana Urusan Bersama )

dan dari APBD (Dana Daerah Urusan Bersama). Pelaksanaan dekonsentrasi dan

tugas pembantuan diatur dalam Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 92, Pasal 99, dan Pasal 108

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, sedangkan Pedoman Pendanaan

Urusan Bersama Pusat dan Daerah (lingkup PNPM-MP) diatur dalam Peraturan

Menteri Keuangan Nomor.168 /PMK.07/2009.

Berdasarkan pola pertanggungjawaban dan pelaporan penyelenggaraan

dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008, maka yang menjadi kewajiban Pemerintah

Kabupaten / Kota hanyalah pelaporan tugas pembantuan dan urusan bersama.

Page 3: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 4 8

Sebelum mengalami rasionalisasi, pada tahun 2014 Pemerintah Kota

Semarang memperoleh alokasi dana APBN Induk untuk penyelenggaraan Tugas

Pembantuan dan Urusan Bersama sebesar Rp.22.465.630.000,- yang terdiri dari :

1. Dana Tugas Pembantuan (TP) sejumlah Rp.7.859.380.000,-

2. Dana Urusan Bersama (DUB) sejumlah Rp.14.606.250.000,-

Namun pada bulan Mei berdasarkan Instruksi Presiden berkaitan dengan

penghematan anggaran , di beberapa Kementerian / Lembaga melakukan

rasionalisasi pada beberapa kegiatan Tugas Pembantuan di daerah. Kota

Semarang dikenakan rasionalisasi sebesar Rp.565.735.000,- pada DIPA yang

berasal dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi.

Sehingga jumlah alokasi dana penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan

Urusan Bersama bersumber dana APBN yang diselenggarakan di Pemerintah

Kota Semarang menjadi sebesar Rp 21.899.895.000,- yang terdiri

1. Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.7.293.645.000,-

2. Dana Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.14.606.250.000,-

Namun kemudian pada bulan Oktober 2014, secara nasional Ditjen

Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri memberikan

penugasan untuk melaksanakan Program Penataan Administrasi Kependudukan.

Untuk Kota Semarang pelaksanaan Program ini dianggarkan sebesar

Rp.1.209.994.000,- sehingga secara keseluruhan penyelenggaraan Tugas

Pembantuan dan Urusan Bersama di Kota Semarang pada tahun 2014 sebesar

Rp.23.109.889.000,-yang terdiri :

1. Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.8.503.639.000,-

2. Dana Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.14.606.250.000,-

Sampai dengan akhir tahun 2014, anggaran tersebut mempunyai realisasi

fisik sebesar 95,79 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.22.065.932.400,-

atau sebesar 95,48% dari pagu sebesar Rp.23.109.889.000,-. Kesemuanya

terbagi dalam 7 (enam) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan dilaksanakan

oleh 7 (enam) SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Adapun secara

Page 4: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 4 9

terinci, penyelenggaraan kegiatan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama pada

masing-masing SKPD adalah sebagai berikut :

1. Dinas Pertanian Kota Semarang (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian

Pertanian melalui DIPA Nomor.018.04.4.0391135/2014 dengan anggaran

setelah rasionalisasi sebesar Rp.1.058.300.000,- dari pagu awal sebesar

Rp.1.280.500.000,-

2. Dinas Kesehatan Kota Semarang (TP)

Melaksanakan Penugasan dari Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan

Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan melalui DIPA

Nomor.024.03.4.039646/2014 dengan anggaran sebesar Rp.3.401.550.000,-

3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan

Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui DIPA

Nomor. 026-04.4.039645/2014 dengan anggaran setelah rasionalisasi sebesar

Rp.633.795.000,- dari pagu awal sebesar Rp.977.330.000,-

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Bina Pembangunan

Daerah,Kementerian Dalam Negeri melalui DIPA Nomor.

010.06.4.035152/2014 dengan anggaran sebesar Rp.1.200.000.000,-

5. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jendral Pemerintahan Umum,

Kementerian Dalam Negeri melalui DIPA Nomor.010.04.4.035167/2014

dengan anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-.

6. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jendral Kependudukan dan

Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri melalui DIPA

Nomor.010.08.4.035169/2014 dengan anggaran sebesar Rp. 1.209.994.000,-.

7. Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang (UB)

Page 5: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 5 0

Melaksanakan Urusan Bersama dari Direktorat Jenderal Cipta Karya,

Kementerian Pekerjaan Umum melalui DIPA Nomor. 033.05.5.503139/2014

dengan anggaran sebesar Rp. 14.606.250.000,-.

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang

dalam penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama pada tahun

2014 yang ditugaskan dari Kementerian / Lembaga adalah sebagai berikut :

A. KEMENTERIAN PERTANIAN 1. Dasar Hukum :

Nomor.018.04.4.039135/2014.

2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Hortikultura

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Dinas Pertanian Kota Semarang

4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan :

Dalam melaksanakan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan dengan anggaran sebesar

Rp. 1.058.300.000,- melalui 3 kegiatan berikut :

a. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Florikultura Berkelanjutan, anggaran sebesar Rp. 672.800.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 648.350.900,- (96,37%) dengan fisik 100 %

Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu produk florikultura melalui pengembangan kawasan, sekolah

lapang Good Agriculture Process (GAP), dan penyediaan sarana

prasarana di Kecamatan Ngaliyan, Banyumanik, Tembalang, Semarang

Utara, Semarang Barat, Semarang Tengah, Mijen, Gunungpati dan

Candisari.

Adapun yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah :

1) Pengembangan Kawasan Tanaman Florikultura, anggaran

Rp. 512.800.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 490.007.900,-

(95,56%) dan fisik 100 %.

Dalam kegiatan ini dilakukan pengembangan Kawasan Tanaman

Florikultura pada lahan seluas 5.500 m² yang terdiri dari lahan

pertanian anggrek seluas 2.000 m² dan lahan pertanian non anggrek

Page 6: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 5 1

seluas 3.500 m², di Kecamatan Mijen dan Tembalang. Fasilitasi

bantuan ini diberikan kepada 13 Kelompok Tani Anggrek, yaitu :

KT. MEKARSARI ( Kel. Srondol Wetan), KT. ANGGREK BULAN

(Kel.Pudakpayung), KT. ANGGREK PRASETYA MAKMUR

(Kel.Pudakpayung), KT. SEUDATI (Kel.Pudakpayung), KT. Wanita

KENCANA BAROKAH (Kel.Meteseh), KT. VERONICA (Kel.

Wonosari), KT.AGRO PESONA (Ngaliyan), KT. WANITA

BOUGENVIL (Kel.Plombokan), KT. BAROKAH (Kel.Gunungpati), KT.

WANITA BINA MANDIRI MIROTO (Kel. Miroto), GAPOKTAN

MEKAR MAKMUR (Kel.Krapyak), KT. AMARILIS (Kel Jatingaleh) dan

KT. SEKAR SARI (Kec. Semarang Barat). Sedangkan fasilitasi

bantuan kepada Kelompok Tani Non Anggrek diberikan kepada 4

Kelompok Tani, yaitu : KT. CATLEYA ( Kel. Polaman), KT. WANITA

SRIKANDI (Kel. Meteseh), KT. NDENGKLEK ASRI MAKMUR (Kel.

Tembalang) dan KT. WANITA ARACEA ( Kel. Sambiroto).

2) Sekolah Lapang GAP / Good Agriculture Practice, anggaran

Rp. 30.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 30.000.000,- (100%)

dengan fisik 100 %.

Pada kegiatan ini diberikan pelatihan baik secara teori maupun

praktek mengenai budidaya florikultura sesuai dengan Standar

Operasi Prosedur di Kota Semarang yang diikuti oleh 1 kelompok tani

yang terdiri dari 20 orang.

3) Pengadaan Sarana Prasarana Budidaya ( 1 unit Green house)

dengan anggaran Rp 75.000.000,- dan terealisasi sebesar

Rp.74.057.000,- (98,74%) dengan fisik 100 %

Bantuan sarpras budidaya yang diberikan berupa pembuatan 1 unit

Green House, dengan kelompok tani penerima adalah KT. Sumber

Raharjo Kel. Wates Kec. Ngaliyan.

4) Pengadaan Sarana Prasarana melalui fasilitasi sarana pasca panen

(30 unit) dengan anggaran Rp 55.000.000,- dan terealisasi sebesar

Rp. 54.286.000,- (98,70%) dengan fisik 100 %

Bantuan yang diberikan berupa gerobak dorong, rak tanaman, fiber

box dan lain sebagainya.

b. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayur dan Tanaman Obat Berkelanjutan, anggaran

Page 7: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 5 2

sebesar Rp. 264.500.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 247.005.000,- (93,39%) dengan fisik 100 % Dalam kegiatan ini dilakukan pengembangan Kawasan Tanaman Obat

pada lahan seluas 20 hektare di Kecamatan Ngaliyan, Kec. Banyumanik

dan Kec. Tembalang melalui pengembangan tanaman Temulawak dan

tanaman Jahe. Kelompok Tani yang akan menerima bantuan adalah :

a. Pengembangan kawasan Tanaman Temulawak (10 Ha) kepada 4

Kelompok Tani : KT. SRENDENG INDAH/LMDH (Kel. Wates), KT.

KARANGGAWANG SEJAHTERA (Kel.Sendangguwo), KT. SUKA

MAJU (Kel Meteseh), KT. DENGKLEK ASRI MAKMUR

(Kel.Tembalang).

b. Pengembangan kawasan Tanaman Jahe (10 Ha) kepada

6 Kelompok Tani :

KT. MUTERAN MAJU MAKMUR (Kel.Pudakpayung), KT. BHAKTI

SETUK MAKMUR (Kel.Pudakpayung), KT. SRENDENG

INDAH/LMDH (Kel.Wates), KT. LEGOK SARI (Kel. Sendangguwo),

KT. KARANGGAWANG SEJAHTERA (Kel. Sendangguwo), KT.

SUMBER MAKMUR II (Kel. Meteseh).

c. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Ditjen Hortikultura, anggaran Rp. 121.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 101.201.900,- (83,64%) dengan fisik 100 %. Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan administrasi yang tertib serta

laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan.

Adapun keluaran dalam kegiatan ini adalah :

(1) Penataan dan Pengolahan Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Pengembangan Hortikultura, anggaran Rp.18.300.000,- dan

terealisasi sebesar Rp.13.538.000,- ( 73,98 %) dengan fisik 100 %.

Target yang ingin dicapai kegiatan ini adalah tersusunnya laporan

pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura sebanyak 1

laporan.

(2) Penataan dan Pengelolaan Perencanaan, Keuangan, dan

Perlengkapan Kepegawaian Kegiatan Pengembangan Hortikultura

dengan anggaran Rp. 23.538.000,- terealisasi sebesar

Rp.18.694.900,- atau sebesar 79,42 %.

Page 8: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 5 3

(3) Layanan Perkantoran (12 bulan) dengan anggaran Rp.69.162.000,-

terealisasi sebesar Rp. 59.969.000,- (96,71 %) dengan fisik 100 %.

Keluaran dari sub kegiatan ini adalah pemberian dukungan layanan

perkantoran terhadap pelaksanaan Program/Kegiatan sesuai DIPA

Nomor. 018.04.4.039135/2014.

(4) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dengan anggaran sebesar

Rp.10.000.000,- (1 unit) terealisasi sebesar Rp. 9.000.000,- (90%)

dengan fisik 100 %.

Secara keseluruhan, pelaksanaan DIPA Nomor. 018.04.4.039135/2014

dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.058.300.000,- oleh Satuan Kerja Dinas

Pertanian Kota Semarang mempunyai capaian fisik sebesar 100 % dengan

realisasi keuangan Rp. 996.557.800,- atau sebesar 94,17%.

B. KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Dasar Hukum :

DIPA Nomor. 024.03.4.039646 / 2014

2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Dinas Kesehatan Kota Semarang

4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Dalam melaksanakan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

sesuai DIPA Nomor. 024.03.4.039646 / 2014 dengan anggaran sebesar

Rp.3.401.550.000,- meliputi bantuan operasional pada 37 puskesmas diluar

gedung dan operasional pengelolaan kegiatan oleh Dinas Kesehatan sebagai

Satker. Pada kegiatan ini dilakukan :

a. Bantuan Operasional Kegiatan untuk 37 Puskesmas, anggaran Rp.3.014.890.000,- terealisasi Rp.3.008.656.640,- (99,79%) dengan fisik 100 % Kegiatan ini merupakan bantuan dana melalui Kementerian Kesehatan

kepada pemerintahan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pelayanan

kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan menuju

MDGs (Millennium Development Goals) dengan meningkatkan kinerja

Puskesmas dan Jaringannya serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Page 9: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 5 4

Masyarakat (UKBM) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan

promotif dan preventif. Meskipun telah terdapat dana BOK, Pemerintah

Daerah tetap berkewajiban menyediakan dana operasional yang tidak

terbiayai melalui BOK. Alokasi dana BOK ini tidaklah sama besarnya

pada setiap puskesmas yang ada, namun sesuai dengan jumlah

penduduk miskin, jangkauan pelayanan dan ketersediaan sumberdaya

manusia di masing-masing puskesmas. Sedangkan ruang lingkup

pemanfaatan dana BOK di Puskesmas dan Jaringannya terdiri dari 3

hal, yaitu :

1. Upaya Kesehatan di Puskesmas, meliputi Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Imunisasi, Perbaikan Gizi

Masyarakat, Promosi Kesehatan, Penyehatan Lingkungan, dan

Pengendalian Penyakit

2. Penunjang Pelayanan Kesehatan

3. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas

Untuk melaksanakan Program ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang

menerbitkan Surat Keputusan Nomor.900/378 Tanggal 15 Januari 2014 tentang

Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di 37 Puskesmas se-Kota

Semarang tahun 2014 sebagai berikut :

1. Puskesmas PONCOL menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.91.071.000,-

2. Puskesmas MIROTO menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.

69.108.000,-

3. Puskesmas BANDARHARJO menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.82.426.000,-

4. Puskesmas BULU LOR menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.78.484.000,-

5. Puskesmas HALMAHERA menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.74.745.000,-

6. Puskesmas BUGANGAN menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.46.996.000,-

7. Puskesmas KARANGDORO menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.59.817.000,-

8. Puskesmas PANDANARAN menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.90.946.000,-

Page 10: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 5 5

9. Puskesmas LAMPER TENGAH menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.53.950.000,-

10. Puskesmas KARANG AYU menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.52.951.000,-

11. Puskesmas LEBDOSARI menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.65.691.000,-

12. Puskesmas MANYARAN menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.62.072.000,-

13. Puskesmas KROBOKAN menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.45.087.000,-

14. Puskesmas NGEMPLAK SIMONGAN menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.44.538.000,-

15. Puskesmas GAYAMSARI menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.98.662.000,-

16. Puskesmas CANDI LAMA menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.64.438.000,-

17. Puskesmas KAGOK menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.65.721.000,-

18. Puskesmas PEGANDAN menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.95.230.000,-

19. Puskesmas GENUK menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.84.623.000,-

20. Puskesmas BANGET AYU menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.89.852.000,-

21. Puskesmas TLOGOSARI WETAN menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.111.462.000,-

22. Puskesmas TLOGOSARI KULON menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.110.609.000,-

23. Puskesmas KEDUNGMUNDU menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.130.450.000,-

24. Puskesmas ROWOSARI menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.78.152.000,-

25. Puskesmas NGESREP menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.64.845.000,-

Page 11: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 5 6

26. Puskesmas PADANGSARI menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.60.432.000,-

27. Puskesmas SRONDOL menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.65.810.000,-

28. Puskesmas PUDAKPAYUNG menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.52.810.000,-

29. Puskesmas GUNUNGPATI menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.117.359.000,-

30. Puskesmas SEKARAN menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.69.878.000,-

31. Puskesmas MIJEN menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.115.247.000,-

32. Puskesmas KARANGMALANG menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.50.177.000,-

33. Puskesmas TAMBAK AJI menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.70.973.000,-

34. Puskesmas PURWOYOSO menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.52.069.000,-

35. Puskesmas NGALIYAN menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.96.836.000,-

36. Puskesmas MANGKANG menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.62.643.000,-

37. Puskesmas KARANGANYAR menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.48.840.000,-

Dari anggaran sebesar Rp.3.245.600.000,- yang dialokasikan untuk BOK

kepada 37 puskesmas se-Kota Semarang sebesar Rp.2.775.000.000,- sedangkan

sebesar Rp.470.600.000,- digunakan untuk biaya pengelolaan Satuan Kerja

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Dinas Kesehatan. Pemanfaatan dana

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di 37 Puskesmas se Kota Semarang

diantaranya untuk penyuluhan KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja), Posyandu

Lansia, Posyandu Balita, penyuluhan jajanan Anak Sekolah dan Penjaringan Anak

Sekolah, BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), Pendataan Ibu hamil, pelayanan

nifas, pelacakan kematian neonatal, pemantauan ibu hamil resiko tinggi dan lain

sebagainya.

Page 12: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 5 7

b. Perencanaan BOK (1 Dokumen), anggaran Rp.32.870.000,- terealisasi Rp.32.870.000,- ( 100%) dan fisik 100 % Sesuai dengan Petunjuk Operasional Kegiatan, pemanfaatan dana BOK

harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam Lokakarya

Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin oleh Dinas

Kesehatan Kota Semarang.

c. Dokumen Monitoring dan Evaluasi BOK (1 Dokumen), anggaran Rp.36.565.000,- terealisasi Rp. 36.165.000,- (98,91%) dan fisik 100 %. Hasil pencatatan semua kegiatan di Puskesmas secara bulanan

dilakukan rekapitulasi dalam suatu laporan pelaksanaan dengan

menggunakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Bantuan Operasional

Kesehatan oleh Puskesmas di Kota (SIKNAS online) yang

dikoordinasikan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian

Kesehatan. Laporan dari Puskesmas diserahkan kepada Dinas

Kesehatan Kota dan seterusnya secara berjenjang hingga ke tingkat

pusat.

d. Laporan Kegiatan / Sosialisasi / Pembinaan (1 Laporan), anggaran Rp.86.515.000,- terealisasi Rp.82.572.500,- (95,44 %) dan fisik 100 % Pada kegiatan ini dilakukan penyusunan laporan kegiatan/ pembinaan

/Sosialisasi terkait dengan program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan

Anak.

Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Bina Gizi dan

Kesehatan Ibu dan Anak mempunyai realisasi fisik sebesar 100 % dan

realisasi keuangan sebesar Rp.3.347.211.500,- atau sebesar 98,40 %

dari pagu anggaran yang tersedia

C. KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 1. Dasar Hukum :

DIPA: Nomor.026-04.4.039645/2014

2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang

Page 13: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 5 8

4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Untuk merealisasikan Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan

Kerja dengan anggaran Rp.633.795.000,- sesuai DIPA Nomor. 026-

04.4.039645/2014 , Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaksanakan :

a. Padat Karya Infrastruktur (2 paket), anggaran Rp. 470.520.000,- terealisasi Rp.469.956.400,- (99,89%) dan fisik 100% .

Dalam kegiatan ini diberikan kerja waktu tertentu (pekerjaan sementara)

kepada 176 O/H penganggur di lingkungan lokasi yang terbagi dalam 8

kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 22 orang

( 1 orang tenaga tukang, 1 orang kepala kelompok dan 20 orang

anggota ) selama 20 hari kerja untuk melakukan pekerjaan pengerasan

dan pavingisasi jalan.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 paket pada dua lokasi, yaitu di

Kelurahan Purwosari (tanggal 18 Agustus 2014 s.d 9 September 2014)

dan Kelurahan Bubakan (tanggal 10 September 2014 s.d 2 Oktober

2014), keduanya di Kecamatan Mijen.Pada kedua lokasi tersebut

masing-masing paket dilakukan pekerjaan pengerasan dan pavingisasi

jalan sepanjang 200 m dengan lebar 2,1 meter dan dikerjakan dalam

20 hari kalender.

Dari anggaran yang ada, sebesar Rp 160.000.000,- diantaranya

digunakan untuk pengadaan material pembangunan jalan untuk 2 paket

pekerjaan padat karya infrastruktur. Sedangkan sisanya untuk biaya

upah tenaga kerja.

b. Terapan Teknologi Tepat Guna, dengan anggaran sebesar Rp.108.275.000,- terealisasi Rp.108.163.000,- (99,90%) dengan fisik 100%

Kegiatan ini dilakukan dengan pelatihan membatik dengan pewarna

natural dan diberikan pembibitan tanaman indigo (pewarna biru)

kepada 20 orang peserta di kelurahan Gunungpati, Kec. Gunungpati

pada tanggal 16 s.d 19 September 2014.

c. Layanan Perkantoran (6 bulan) , dengan anggaran sebesar Rp. 55.000.000,- terealisasi Rp.48.171.400,- (87,58 %) dengan fisik 100%

Page 14: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 5 9

Kegiatan ini merupakan kegiatan administrasi, mulai dari seleksi

proposal, identifikasi lapangan sampai dengan pelaporan kegiatan.

Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Penempatan dan

Perluasan Kesempatan Kerja sesuai DIPA Nomor. 026-

04.4.039645/2013 dengan anggaran sebesar Rp.569.281.000,- yang

dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota

Semarang pada Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Perluasan

Kesempatan Kerja telah terlaksana dengan realisasi fisik sebesar 100 %

dengan serapan keuangan sebesar Rp.626.290.800,- atau sebesar

98,82 %.

Dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan pekerjaan sementara

bagi 176 penganggur yang terbagi dalam 8 kelompok dengan anggota

setiap kelompoknya sebanyak 22 orang sehingga dapat meningkatkan

penghasilan mereka dan peningkatan kualitas jalan lingkungan melalui

padat karya infrastruktur.

D. KEMENTERIAN DALAM NEGERI 1. Dasar Hukum :

DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2014

2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang

4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Hal yang melatar belakangi pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Penataan

Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah sesuai DIPA Nomor.

010.06.4.035152/2014 adalah persoalan lahan kritis dan sumber daya air di

Indonesia yang sampai saat ini terus terjadi seiring meningkatnya jumlah

penduduk dan berlangsungnya kegiatan pembangunan. Sehingga perlu dilakukan

kegiatan penanganan lahan kritis dan sumber daya air yang berbasis pada

kegiatan masyarakat (PLKSDA-BM). Keterlibatan masyarakat dalam penanganan

lahan kritis tersebut, selain untuk perbaikan kondisi lingkungan lahan juga akan

membawa dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat, baik yang

terlibat langsung maupun masyarakat sekitar lokasi kegiatan.

Page 15: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 6 0

Tujuan pelaksanaan Kegiatan ini adalah memperbaiki lahan berpotensi kritis

menjadi lahan produktif yang menghasilkan nilai ekonomis dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dengan melibatkan kerjasama

dengan Tenaga Pendamping Masyarakat. Di Kota Semarang kegiatan PLKSDA-

BM ini mengambil lokasi di Kecamatan Tembalang, Kecamatan Banyumanik,

Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Mijen dengan

keluaran kegiatan sebagai berikut :

1) Pengadaan Saprodi

a. Pupuk Kandang sebanyak 350.710 kg di 28 Kelurahan , pada

5 Kecamatan.

b. Pestisida, zat pengatur tumbuh, dan fungisida sebanyak 111

liter, di 22 kelurahan

2) Teknik Civil

a. Gazebo sebanyak 9 buah, di 5 kelurahan

b. Sumur siraman sebanyak 2 buah di Kel. Pakintelan dan kel.

Patemon

c. Jaringan perpipaan sebanyak 3 paket pekerjaan (100 m di Kel

Sumurejo, 200 m di Kel. Kedungpane dan 200 m di Kel.

Gondoriyo)

d. Bak Tandon Air sebanyak 1 unit di Kel. Sumurejo

e. Instalasi Listrik sebanyak 2 unit di Kel Ngijo dan Kel.

Kedungpane

3) Peralatan Penunjang berupa :

a. Handsprayer sebanyak 2 unit di kel Sumurejo dan Kel. Mijen

b. Power sprayer sebanyak 1 unit di Kel. jatirejo

c. Mesin Potong Rumput Gendong sebanyak 5 Unit di Kel.

Mangunsari ( 2 unit), Kel.Plalangan ( 1 unit), Kel.Gunungpati (

2 unit)

4) Pengembangan ekonomi produktif (ternak kambing) sebanyak 98

ekor terdiri 17 ekor jantan dan 81 ekor betina di 16 kelurahan

( Kec.Gunungpati, Kec.Mijen dan Kec.Ngaliyan)

5) Operasional dan pengelolaan KTPM, TPM dan Satker (7 bulan)

a. Pendampingan kepada 43 Kelompok Tani Konservasi (639

petani peserta program) dan Fasilitasi Tenaga Pendamping

Masyarakat /TPM sebanyak 5 orang.

Page 16: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 6 1

b. Konservasi lahan Kritis seluas 138,69 Hektare

c. Dukungan kesekretariatan selama 7 bulan

Secara keseluruhan, pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Penataan Ruang

Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah sesuai DIPA Nomor.

010.06.4.035152/2014 sampai dengan akhir semester II secara fisik sebesar

93,52 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.882.645.500,- atau sebesar

73,55 %.

Rendahnya serapan anggaran ini karena terdapat selisih nilai kontrak pada

pengadaan saprodi (pupuk kandang, pestisida, zat pengatur tumbuh, fungisida)

dari pagu Rp.567.695.000,- hasil dari lelang pekerjaan kontrak menjadi sebesar

Rp.346.405.000,-. Selain itu juga terdapat salah redaksional pada RKAKL

pembangunan gazebo, seharusnya di Kalisegoro tertulis Kalisongo, sehingga dari

target 10 unit gazebo hanya terealisasi 9 unit.Juga pada program pengembangan

ekonomi produktif, dari 135 petani yang mengajukan, ternyata hanya 98 orang

yang masih aktif. Sehingga petani peserta program yang masih aktiflah yang bisa

memperoleh bantuan ternak kambing. Dan karena DIPA turun pada bulan Mei,

sehingga honor operasional Satuan Kerja,Ketua Tim Pendamping Masyarakat

(KTPM) dan Tim Pendamping Masyarakat (TPM) hanya bisa dibayarkan selama 7

dari 12 bulan yang ditargetkan

E. KEMENTERIAN DALAM NEGERI 1. Dasar Hukum :

DIPA Nomor. 010.04.4.035167/2014

2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang

4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Kegiatan sesuai DIPA No. 010.04.4.035167/2014 ini dilakukan pelepasan

tanda blokir oleh Kementerian dan Lembaga (K/L) pada bulan Mei 2014.

Dalam Program Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum

dilaksanakan kegiatan Fasilitasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana,

melalui pembangunan Gedung Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Page 17: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 6 2

seluas 270 m2 yang terdiri dari 2 lantai, dimana lantai 1 digunakan sebagai tempat

parkir kendaraan operasional yang selama ini belum tersedia tempat parkirnya,

dan lantai 2 akan digunakan sebagai ruang perkantoran. Dari anggaran Rp

1.000.000.000,- sebesar Rp 824.938.000,- diantaranya digunakan untuk

pembangunan fisik gedung oleh pelaksana pekerjaan CV.SARANA WIJAYA

(sesuai dengan SPMK No.050/910-981/32/2014 tanggal 8 Agustus 2014,

pekerjaan Pembangunan Sarpras Pemerintahan dalam rangka Penanggulangan di

Daerah Rawan Bencana, dengan waktu penyelesaian selama 120 hari kerja yaitu

dari tanggal ditandatangani SPMK sampai dengan tanggal 5 Desember 2014).

Sedangkan sebesar Rp. 128.453.000,- untuk biaya perencanaan, biaya

pengawasan, biaya pengelolaan proyek dan penunjangan administrasi satker.

Dengan dibangunnya gedung kantor ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas,

peran dan pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang

dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana yang terjadi di Kota

Semarang kepada masyarakat yang sedang mengalami bencana.

. Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Penguatan

Penyelenggaraan Pemerintahan Umum sesuai DIPA Nomor.

010.04.4.035167/2014 dengan anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,- yang

dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang pada

kegiatan Fasilitasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana telah terlaksana

dengan realisasi fisik sebesar 100 % dengan serapan keuangan sebesar

Rp.941.826.200,- atau sebesar 94,18 %.

F. KEMENTERIAN DALAM NEGERI 1. Dasar Hukum :

DIPA Nomor. 010.08.4.035169/2014

2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil .

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang

4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Alokasi Tugas Pembantuan pada Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan

Sipil tahun 2014 dilatar belakangi penerapan KTP elektronik (KTP_el) di seluruh

Indonesia, untuk mewujudkan Sistem Administrasi Kependudukan yang tertib dan

Page 18: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 6 3

baku dalam rangka pemberian pelayanan publik oleh pemerintah kepada seluruh

masyarakat. Penerapan KTP_el merupakan amanat Undang-undang Nomor 24

Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan dan serangkaian peraturan lainnya, diantaranya

Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat

Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanda

Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional yang di

dalamnya diatur bahwa penerbitan KTP non elektronik berlaku sampai dengan 31

Desember 2014. Untuk mendorong penerapan KTP_el maka Pemerintah Pusat

melalui Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri

melakukan upaya peningkatan perekaman data penduduk di Kab/Kota yang

dianggarkan pada APBN Perubahan 2014 dalam Tugas Pembantuan.

Sesuai DIPA-010.08.4.035169/2014, program yang dilaksanakan dalam

Tugas Pembantuan APBN Perubahan 2014 oleh Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Semarang adalah Program Penataan Administrasi

Kependudukan yang dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Sistem

Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu dengan keluaran sebagai berikut:

a. Pengurusan dan Penerbitan Dokumen Kependudukan sebanyak 16.000

Blanko KTP Non Elektronik

b. Pelayanan KTP_el dan Dokumen Kependudukan (2 bln / 16 Kecamatan )

c. Pelaksanaan Pencetakan KTP_el (2 bulan)

d. Pengelolaan Sistem Informasi Adm Kependudukan

1) Pemeliharaan SIAK berupa : Server, PC , Printer, Laptop , UPS,

Perangkat jaringan dan AC R. Server

2) Pengadaan peralatan dan mesin : Gronding,Stabilizer dan ==

Hardisk External

3) Penyusunan data agregat kependudukan

e. Penyusunan Laporan Pengelolaan Kegiatan Pembantuan (1 Laporan)

Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan

(SAK) pada program Penataan Administrasi Kependudukan sampai dengan akhir

tahun 2014 secara fisik tercapai 80,4 % dengan realisasi keuangan sebesar 60,86

% atau sebesar Rp. 736.400.600,- dari anggaran sebesar Rp. 1.209.994.000,-.

Rendahnya capaian anggaran disebabkan karena tidak cukup waktu yang

disediakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut, karena masuk dalam APBN

Page 19: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 6 4

Perubahan 2014. Sehingga terdapat beberapa sub kegiatan yang tidak bisa

dilaksanakan ,yaitu distribusi KTP_el karena blanko KTP_el yang disediakan oleh

Pemerintah Pusat jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan target KTP_el

yang harus dicetak dan diterima pada waktu target pelaksanaan anggaran sudah

hampir selesai. Oleh karena itu kegiatan distribusi KTP_el tidak dilaksanakan.

Selain itu juga terdapat pengadaan blanko dan formulir pencatatan sipil yang tidak

dilaksanakan karena telah dianggarkan dalam APBD Kota Semarang Tahun 2014

dan direalisasikan baik secara fisik maupun keuangan.

G. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (UB) 1. Dasar Hukum :

DIPA Nomor. 033.05.5.503139/2014

2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Cipta Karya.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang

4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Terkait dengan pendanaan, sesuai dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor.168 /PMK.07/2009 tentang Pedoman Pendanaan

Urusan Bersama Pusat dan Daerah untuk Penanggulangan

Kemiskinan, yang disebut dengan Urusan Bersama (UB) Pusat dan

Daerah adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

sepenuhnya Pemerintah, yang diselenggarakan bersama oleh

Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/ Kota.

Pada tahun 2014 sesuai DIPA No. 033.05.5.503139/2014 anggaran DUB

(Dana Urusan Bersama) untuk melaksanakan PNPM Mandiri Perkotaan dengan

sasaran 177 Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di 16 Kecamatan sebesar

Rp.14.606.250.000,- dengan besarnya DDUB (Dana Daerah untuk Urusan

Bersama ) yang disediakan untuk mendampingi Bantuan Langsung Masyarakat

(BLM) APBN (DUB) adalah sebesar Rp.768.750.000,-. Sehingga secara

keseluruhan Dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan PNPM Mandiri

Perkotaan di Kota Semarang pada tahun 2014 sebesar Rp.15.375.000.000,-.

Page 20: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 6 5

Sesuai ketentuan, Dana diberikan berupa Bantuan Langsung Masyarakat

(BLM) Bersifat stimulan agar masyarakat belajar dan berlatih melaksanakan

rencana kegiatan penanggulangan kemiskinan yang telah ditetapkan pada

Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM

Pronangkis) melalui Rencana Tahunan Program Penanggulangan Kemiskinan

(Renta Pronangkis). Besarnya dana BLM tiap kelurahan ditentukan berdasarkan

jumlah penduduk miskin di kelurahan lokasi PNPM Mandiri Perkotaan.

Adapun pencairan dana dan Pemanfaatan Dana BLM Tahun Anggaran

2014 kepada BKM melalui 2 tahap, yaitu tahap I sebesar 60 % dan tahap II

sebesar 40 %, dengan syarat pencairan dan pemanfaatan sebagaimana diatur

pada Petunjuk Operasional Kegiatan yang oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya,

Kementerian Pekerjaan Umum.

Sedangkan untuk pengelolaan dana BLM, Badan Keswadayaan Masyarakat

(BKM) berhak memperoleh Biaya Operasional (BOP) Kegiatan, dengan besaran

yang disesuaikan dengan kategori besar / kecil kelurahan, tetapi tidak

diperkenankan untuk membayar honor / insentif anggota Badan Keswadayaan

Masyarakat (BKM) atau membiayai Fasilitator.

Karena program ini berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat,

sehingga dalam penyelenggaraan Urusan Bersama ini Dinas Tata Kota dan

Perumahan selaku Satker bersama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat

Perempuan dan KB Kota Semarang (sebagai pengampu DDUB sebesar

Rp.768.750.000,-), sehingga alokasi Bantuan Langsung Masyarakat / BLM

diharapkan dapat tepat sasaran, yaitu untuk meningkatkan keswadayaan

masyarakat melalui Pembangunan Infrastruktur, Kegiatan Sosial Produktif dan

Kegiatan Ekonomi.

Secara organisasi kegiatan, dalam Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan

berada di Bapermas Perempuan dan KB Kota Semarang, sedangkan Kuasa

Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran dan Pejabat Penandatangan SPM

diampu oleh Dinas Tata Kota dan Perumahan.

Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Pembinaan dan

Pengembangan Infrastruktur Permukiman sesuai DIPA No. 033.05.5.503139/2014

,dari anggaran sebesar Rp. Rp.14.606.250.000,- terealisasi sebesar

Page 21: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 6 6

Rp.14.535.000.000,- atau sebesar 99,51 % dari pagu yang tersedia, dan sampai

dengan 31 Desember 2014 pemanfaatan di KSM / realisasi fisik sebesar 87,65 %

.Sesuai Keppres 42 Tahun 2003, Kepmen PU No. 128/KPTS/1995 dan SE Menteri

PU No.12/SE/M/2006, bahwa Satker melakukan penyerahan pekerjaan selesai

pada Bulan Maret tahun selanjutnya. Sehingga meskipun Dana tersebut sudah

ditransfer ke rekening BKM, namun terdapat dana yang belum dimanfaatkan di

KSM (kekurangsiapan KSM) seperti masih dalam proses verifikasi proposal.

Sedangkan ketidakterserapan anggaran sebesar 100 % disebabkan BKM di

Kelurahan Pongangan, Kecamatan Gunungpati tidak dilakukan pencairan dana

karena sampai batas waktu penerbitan SP2D di KPPN, BKM di Kelurahan

Pongangan tersebut tidak dapat memenuhi persyaratan pencairan, diantaranya

telah menyusun Laporan Pertanggungjawaban dana periode sebelumnya.

Sehingga dari target sasaran Program kepada 177 BKM di Kota Semarang, hanya

dapat terealisasi kepada sebanyak 176 BKM.

H. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT. 1. Dalam penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama di Kota

Semarang pada tahun 2014 dijumpai beberapa kendala, yaitu : a. Terdapat rasionalisasi anggaran pada DIPA No. 018.04.4.039135/2014

dengan Satker Dinas Pertanian, dan DIPA No. 026-04.4.039645/2014

dengan Satker Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang turunnya

ditengah perjalanan kegiatan, sehingga selain pelaksanaan harus

menunggu revisi DIPA juga harus dilakukan perencanaan ulang kegiatan

untuk menyesuaikan anggaran yang baru.

b. Pada kegiatan Fasilitasi Pencegahan dan Penganggulangan Bencana

dengan Satker Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) , DIPA

turun dalam keadaan bertanda bintang (blokir sementara). Blokir baru

dibuka pada pertengahan Mei 2014, sedangkan kegiatan tersebut berupa

pekerjaan pembangunan fisik gedung 2 lantai yang memerlukan

perencanaan dan lelang.

c. Terdapat penambahan anggaran dari APBN-P 2014 dari Dirjen

Kependudukan dan Pencatatan Sipil , yang DIPA nya baru turun pada

bulan Oktober, sehingga kegiatan tidak dapat terlaksana 100 % meskipun

telah dilakukan percepatan pelaksanaan kegiatan. Kendala lain adalah

sarpras perekaman KTP-el dalam kondisi yang kurang baik dan terdapat

Page 22: BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055284.BabIVLPPD2015.pdf · Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 6 7

beberapa yang tidak dapat berfungsi karena pemakaian dari tahun 2012

dan belum dilakukan pemeliharaan dan penggantian.

d. Pada kegiatan Fasilitas / Pembinaan / Monev Kegiatan Bidang Penataan

Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup, dengan Satker Bappeda, DIPA

baru diterima pada akhir bulan Mei 2014, sehingga efektif melaksanakan

kegiatan hanya pada 7 bulan untuk melaksanakan kegiatan secara

keseluruhan.

e. Kurang terintegrasinya perencanaan kelompok swadaya masyarakat

yang didampingi fasilitator PNPM-MP dengan perencanaan masyarakat

di tingkat kelurahan (dalam musrenbangkel).

f. Masih kurangnya kapasitas Sumber Daya Manusia dalam kelembagaan

masyarakat yang dibentuk oleh program pemberdayaan masyarakat.

2. Tindak Lanjut

a. Meningkatkan koordinasi diantara SKPD pelaksana kegiatan Tugas

Pembantuan dan Urusan Bersama, Bappeda Provinsi Jawa Tengah,

KPPN, maupun Kementerian / Lembaga (K/L) Pemberi Penugasan,

sehingga dapat meminimalisir kendala baik yang bersifat teknis maupun

administratif.

b. Memaksimalkan peralatan perekaman data kependudukan yang ada

dengan menyusun jadwal lokasi dan waktu perekaman.

c. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia kelembagaan di Badan

Keswadayaan Masyarakat (BKM) maupun Kelompok Swadaya

Masyarakat (KSM) agar pemahaman dan tanggung jawab masyarakat

terkait program pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan

masyarakat di wilayahnya dapat terwujud.

d. Mensinergikan perencanaan yang berbasis kelompok swadaya

masyarakat dalam PNPM-MP dengan perencanaan kewilayahan

masyarakat di tingkat kelurahan (dalam musrenbangkel)