bab iv pembahasan - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/bab_iv.pdfdalam. pecut...

49
31 BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan dalam bab ini lebih difokuskan pada metode yang digunakan dalam perancangan karya, seperti menjelaskan hasil analisis data, analisis SWOT, STP, dan keyword serta strategi kreatif lainnya dalam perancangan buku ilustrasi jaranan dengan teknik vektor sebagai upaya melestarikan budaya lokal Kediri. 4.1 Hasil dan Analisis Data Wawancara dan Observasi Wawancara merupakan alat pengumpul data yang sangat penting dalam sebuah penelitian kualitatif, dengan wawancara penelitian melibatkan manusia subjek sehubungan dengan realitas atau gejala yang akan diteliti (Pawito, 2007:132). Dengan tujuan mendapatkan informasi lisan yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Wawancara kepada Peni Puspito, pada tanggal 25 Juni 2016, beliau adalah seorang pengajar dosen Sendratasik (seni drama dan musik) dan pengamat kesenian tari. Menurut Peni Puspito. menyatakan bahwa penyebutan kesenian tari kuda lumpingadalah kesenian yang banyak berkembang di Jawa Barat atau bagian barat. Sedangkan di Jawa Timur disebut dengan kesenian jaranan, atau bisa disebut “jaranan” adalah salah satu kesenian rakyat yang boleh dibilang sampai saat ini masih banyak yang menampilkan kesenian jaranan tersebut. Bentuk kesenian jaranan adalah pertunjukkan yang terdiri dari beberapa penari yang menunggangi boneka kuda (menyerupai kuda yang terbuat dari anyaman bambu) dengan diiringin musik instrumental, seperti gamelan, kendang,

Upload: others

Post on 17-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

31

BAB IV

PEMBAHASAN

Pembahasan dalam bab ini lebih difokuskan pada metode yang digunakan

dalam perancangan karya, seperti menjelaskan hasil analisis data, analisis SWOT,

STP, dan keyword serta strategi kreatif lainnya dalam perancangan buku ilustrasi

jaranan dengan teknik vektor sebagai upaya melestarikan budaya lokal Kediri.

4.1 Hasil dan Analisis Data Wawancara dan Observasi

Wawancara merupakan alat pengumpul data yang sangat penting dalam

sebuah penelitian kualitatif, dengan wawancara penelitian melibatkan manusia

subjek sehubungan dengan realitas atau gejala yang akan diteliti (Pawito,

2007:132). Dengan tujuan mendapatkan informasi lisan yang dapat menjelaskan

permasalahan penelitian. Wawancara kepada Peni Puspito, pada tanggal 25 Juni

2016, beliau adalah seorang pengajar dosen Sendratasik (seni drama dan musik)

dan pengamat kesenian tari. Menurut Peni Puspito. menyatakan bahwa penyebutan

kesenian tari “kuda lumping” adalah kesenian yang banyak berkembang di Jawa

Barat atau bagian barat. Sedangkan di Jawa Timur disebut dengan kesenian

jaranan, atau bisa disebut “jaranan” adalah salah satu kesenian rakyat yang boleh

dibilang sampai saat ini masih banyak yang menampilkan kesenian jaranan

tersebut. Bentuk kesenian jaranan adalah pertunjukkan yang terdiri dari beberapa

penari yang menunggangi boneka kuda (menyerupai kuda yang terbuat dari

anyaman bambu) dengan diiringin musik instrumental, seperti gamelan, kendang,

Page 2: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

32

gong, sompret (terompet), dll. Seiring berjalannya waktu, kesenian jaranan

mengalami perkembangan dalam hal instrumen yaitu bertambahnya instrumen

elektronik.

Menurut Peni Puspito menjelaskan dan tidak bisa memastikan kapan

kesenian jaranan itu muncul, tapi narasumber memperkirakan kesenian jaranan

terjadi pada zaman primitif, ketika manusia primitif mengenal tarian-tarian meniru.

Pada zaman dahulu manusia primitif menggunakan teknik meniru untuk apa yang

akan diburu (hewan). Karena dengan cara meniru-niru gerak atau tingkah laku apa

yang akan diburu (hewan), secara emosional ketika manusia primitif bisa

melakukan hal itu. Maka akan membuat hewan itu ikut kita, sehingga memudahkan

untuk ditangkap. Kenapa narasumber memperkirakan pada zaman primitif, karena

ada kesenian di Bali yang serupa dengan jaranan yang bernama Sanghyang Jaran

itu muncul jauh sebelumnya, yang merupakan warisan budaya Pra-Hindu.

Semacam perjalanan, jadi kesenian jaranan itu muncul dari zaman primitif

kemudian berkembang-berkembang, sampai ditafsirkan ada cerita.

Berdasarkan Peni Puspito kesenian jaranan merupakan kegiatan upacara

ritual yang bersifat sakral, yaitu dengan cara memanggil roh-roh leluhur.

Pertunjukkan jaranan memang tidak lepas dari hal-hal magis, karena itu letak

estetika dari pertunjukkan jaranan. Dengan berjalannya waktu kegiatan kesenian

jaranan yang bersifat sakral didalam pementasannya, juga terdapat unsur hiburan

didalamnya. Unsur hiburannya terdapat pada atraksi seperti memakan beling

(pecahan kaca), genteng, rerumputan, alunan-alunan musik, tari-tarian, jaranannya,

adegan perang, dan trance (kesurupan). Maksud dari trance (kesurupan), menurut

Peni Puspito menjelaskan merupakan budaya-budaya dari primitif, dengan cara

Page 3: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

33

memanggil roh leluhur, dan budaya-budaya tersebut bukan budaya islam.

Pengertian trance (kesurupan) adalah orang yang berada ditengah-tengah

kesadaran, jadi tidak sadar sepenuhnya. Jika kita bisa kontrol hidup ini berarti tidak

trance (kesurupan) dan ada juga trance yang tidak roh, jadi menggunakan tenaga

dalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali

panjang yang mempunyai pegangan di pangkalnya, jika dikibaskan akan membuat

suara yang melengking keras. Pecut sendiri adalah faktor dimana orang trance

(kesurupan), digunakan untuk menyadarkan orang yang trance (kesurupan). Karena

untuk menyadarkan orang yang trance (kesurupan), itu harus dikejutkan. Dan pecut

itu sendiri identik dengan kesenian jaranan dan selain itu kuda juga dipecut sama

seperti dengan sapi.

Dalam perkembangan kesenian jaranan menurut Peni Puspito mulai pudar,

dianggap karena adanya trance (kesurupan) jadi kesadaran estetiknya dianggap

tipis. Karena ritual dengan cara memanggil roh-roh leluhur nenek moyang. Sugito

(2005) menyimpulkan bahwa beberapa kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat

primitif masih tetap dilakukan oleh masyarakat pendukung seniman jaranan saat

ini. Perubahan pemahaman masyarakat dan keyakinan disinyalir faktor yang

menyebabkan masyarakat tidak lagi mempercayai hal-hal mistis. Sedangkan

kesenian Reyog, karena tidak ada trance (kesurupan), jadi dibina oleh pemerintah.

Perubahan itu yang menyebabkan kesenian jaranan menjadi terpinggir dan hanya

beberapa sanggar saja yang dipanggil untuk pementasan.

Hal-hal yang berbau magis ini yang masih dianggap belum layak. Karena

anak-anak kecil (dibawah umur), cenderung belum mengerti maksud dari trance

(kesurupan), dsb. Dapat dikatakan anak kecil masih dianggap belum layak, karena

Page 4: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

34

ada beberapa adegan kesurupan (trance) dan faktor yang penting adalah

membutuhkan bimbingan dari orang tua. Dalam hal ini yang mendasari pembuatan

buku ilustrasi jaranan atau kuda lumping kepada anak kecil, sebagai panduan untuk

memperkenalkan asal mula kesenian jaranan tersebut.

Berdasarkan wawancara dengan Peni puspito diperoleh cerita yang

didalamnya meceritakan perjalanan Prabu Klono Sewandono dari kerjaaan

Bantarangin dengan Prabu Singo Barong dari Lodoyo, yang mendengar ada seorang

putri cantik yang bernama Dyah Ayu Songgolangit atau Dewi Songgolangit dari

kerajaan Kediri untuk dilamar. Karena cerita perjalanan Prabu Klono Sewandono

melamar Dewi Songgolangit, lebih populer dan dekat dengan rakyat asli Kediri.

Jadi pembaca dapat langsung mengetahui, karena dalam alur ceritanya,

menceritakan adegan Prabu Klono Sewandono dari kerajaan Bantarangin dengan

Prabu Singo Barong dari Lodoyo, yang melamar putri cantik Dewi Songgolangit

dari kerajaan Kediri.

Kesimpulan dari wawancara yaitu :

a. Orang tua memiliki peranan untuk memperkenalkan budaya terhadap anak-

anaknya.

b. Orang tua kurang memahami dalam kesenian jaranan.

c. Anak-anak cenderung belum mengerti akan adegan trance (kesurupan) dan

adegan-adegan berbahaya.

d. Kesenian jaranan sekarang menjadi kegiatan ritual sekaligus acara hiburan.

e. Cerita yang lebih dikenal oleh masyarakat adalah perjalanan Prabu Klono

Sewandono dari kerajaan Bantarangin dengan Prabu Singo Barong dari

Page 5: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

35

kerajaan Lodoyo, yang bermaksud untuk melamar Dewi Songgolangit dari

kerajaan Kediri.

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap

suatu objek dan melakukan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu

yang berkaitan dengan objek pengamatan.

Obeservasi yang dilakukan di sanggar yang bernama “Putro Khudo Taruno

Wahyu Setyo Laras”, pada tanggal 30 April 2016 dilakukan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis tentang keadaan atau kondisi kesenian jaranan pada

saat ini sudah mulai terpinggirkan, apalagi didaerah-daerah yang notaben

masyarakatnya sekarang modernisasi. Perlengkapan-perlengkapan yang terlihat

ada seperti kendang, gamelan, slompret (terompet), dan alat-alat instrumen

elektronik seperti alat musik organ. Sedangkan perlengkapan atribut seperti

ceplaplok (barongan) sudah mulai terlihat usang dan sudah jarang terlihat mentas,

kalau ada permintaan seperti hajatan, bedol deso (syukuran atas berkah alam).

Peneliti juga mendapati bahwa anak-anaknya dulu juga bermain kesenian

jaranan pada umur 7 tahunan. Kemudian seiring berjalannya waktu sudah berhenti

karena merasa malu. Seperti yang dikatakan oleh Peni Puspito generasi penerus

dalam kesenian jaranan, ada salah satu kelompok yang masyarakatnya pintar untuk

merekrut generasi penerusnya, sehingga ketika terjadi dan terus dibina. Di Kediri

kesenian jaranan hanya tergantung dari adanya permintaan atau tidak. Jadi

tergantung dari rekrutmen generasinya, apakah kelompok tersebut laku, dalam hal

ini sering pementasan atau tidak. Jika rekrutmen sebuah kelompoknya kurang eksis

dan kurang laku, sehingga penarinya menggunakan yang sudah ada dan biasanya

Page 6: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

36

sudah tua-tua, sehingga tinggal menunggu waktu saja, kapan kelompok tersebut

dalam artian tutup. Berdasarkan Peni Puspito kurang mendengar kegiatan kesenian

yang dikelolah pemerintah sebagai festival. Di kediri juga masuk disekolah,

kebanyakkan kemudian jadi paket tari, bukan kesenian. Bedanya kalau kesenian itu

seni, sedangkan paket tari hanya sebagai untuk pembelajaran.

Kesimpulan dari observasi yang dilakukan di sanggar Putro Khudo Taruno

Wahyu Setyo Laras yaitu :

a. Dalam hal ini anak-anak kurang memahami cerita dalam kesenian jaranan.

b. Anak-anak cenderung belum mengerti akan adegan trance (kesurupan) dan

adegan-adegan berbahaya.

4.1.3 Literatur

Bedasarkan Clifford Geerzt (1973:89) pengertian kebudayaan sebagai

“pola-pola arti yang terwujud sebagai simbol-simbol yang diwariskan secara

historis dengan bantuan mana manusia mengkomunikasikan melestarikan dan

mengembangkan pengetahuan dan sikap terhadap hidup”.

Berdasarkan jurnal yang terbit dua tahun sekali setahun, tiap bulan Juni dan

Desember, URNA (jurnal seni rupa Salamun Kaulam, 2012: 136) perubahan

fungsi dari kegiatan ritual (ritus) ke pertunjukan hiburan bisa dipahami sebagai

akibat dari perubahan pemahaman dan keyakinan sebagian besar masyarakat

pendukungnya. Masyarakat yang semula cenderung memiliki keyakinan mistis

telah berubah dan bahkan sekarang menolak atau tidak lagi ter-lalu mempercayai

hal-hal yang bersifat mistik. Karena itu perubahan fungsi pada kesenian jaranan

Page 7: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

37

bisa dianggap sebagai upaya mempertahankan dirinya agar tetap hidup, sekalipun

dalam perwujudannya yang lain.

(http://www.academia.edu/3400159/SIMBOLISME_DALAM_KESENIAN_JAR

ANAN-Salamun_Kaulam_Universitas_Negeri_Surabaya_)

Menurut Sugito (2005) menyimpulkan bahwa beberapa kegiatan yang

dilakukan oleh masyarakat primitif masih tetap dilakukan oleh masyarakat

pendukung seniman jaranan saat ini. Perubahan pemahaman masyarakat dan

keyakinan disinyalir faktor yang menyebabkan masyarakat tidak lagi mempercayai

hal-hal mistis. Sedangkan kesenian Reyog, karena tidak ada trance (kesurupan),

jadi dibina oleh pemerintah. Perubahan itu yang menyebabkan kesenian jaranan

menjadi terpinggir dan hanya beberapa sanggar saja yang dipanggil untuk

pementasan.

Cerita rakyat di Indonesia pada dasarnya penuh dengan unsur yang

mendidik dan memiliki pesan moral. Cerita rakyat juga menambah kemampuan

berbahasa dan meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra. Semakin sering cerita

rakyat ini diceritakan, maka akan semakin mudah untuk diingat. Secara tidak

langsung, hal ini membantu mengembangkan kesadaran akan kebudayaan dan

melestarikan budaya Indonesia sendiri (Bunanta, 1998:295).

Negara Indonesia memiliki kebudayaan dan kesenian yang melimpah.

Kesenian jaranan adalah salah satu dari kebudayaan atau kesenian yang Indonesia

miliki. Sebagai warga negara Indonesia, sudah selayaknya untuk menjaga dan

melestarikan budaya lokal kita. Sebagai contoh kesenian jaranan di Kediri yang

berpotensi sebagai kota wisata kesenian jaranan.

Page 8: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

38

Berdasarkan berita online antarajatim, Kediri - Pemerintah Kabupaten

Kediri, Jawa Timur, bertekada mengembangkan kebudayaan daerah setempat dan

mengenalkan kebudayaan tersebut sejak dini kepada anak-anak agar tidak hilang

ditelan zaman. "Literatur tentang seni budaya di Kediri ini sangat banyak dan masih

perlu dikembangkan lagi, caranya salah satunya dengan melibatkan anak-anak ikut

kegiatan budaya," kata Asisten I (bagian administrasi dan pemerintahan) Pemkab

Kediri, Djoko Susilo ditemui di sela-sela perayaan HUT yang ke-1208 di Simpang

Lima Gumul (SLG), Minggu.

Ia mengatakan, salah satu upaya untuk melestarikan kesenian, terutama

yang khas Kabupaten Kediri dengan mengadakan pementasan tarian "jaran

kepang". Dalam kegiatan parade budaya itu melibatkan 1.208 anak-anak tingkat

sekolah dasar se-Kabupaten Kediri. Mereka membawakan tarian tradisional berupa

jaranan. Mereka memeragakan dengan cara yang terlatih. Ribuan anak-anak itu

berbaris rapi dan langsung mengikuti irama musik jaran kepang. Mereka juga

membawa berbagai perlengkapan yang menunjang kesenian khas Kabupaten Kediri

itu seperti replika jaran dari kayu serta barongan.

(http://www.antarajatim.com/lihat/berita/84886/pemkab-kediri-kembangkan-

kebudayaan-daerah)

4.1.4 Hasil Studi Eksisiting

Pada kajian ini membahas hasil studi yang telah dilakukan sebelumnya

sebagai pembanding. Dari penelitian yang dilakukan Phebii Kurnia Diajeng Challtis

mahasiswi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya dengan judul

Penciptaan Buku Ilustrasi Legenda Tari Jaran Kencak Sebagai Upaya

Page 9: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

39

Memperkenalkan Budaya Lumajang Kepada Anak-Anak mengangkat

permasalahan yang sama dengan peneliti yaitu upaya memperkenalkan budaya

kesenian jaranan bagi anak-anak. Media yang digunakan oleh Phebii Kurnia

Diajeng Challtis adalh media buku, dengan konsep perancangan menggunakan

cerita, ilustasi, dan terdapat karakter penokohan.

Gambar 4.1 Buku ilustrasi Jaran Kencak

Sumber: Jurnal Penelitian, 2016

Keunggulan dari buku yang dibuat oleh Pebhii Kurnia ini terletak pada

bagian warnanya dan anak-anak diajak untuk membaca cerita dalam buku tersebut.

Secara keseluruhan buku tersebut memiliki alur cerita yang baik dalam

menyampaikan informasi kebudaya jaran kecak dari Lumajang.

4.1.5 Studi Kompetitor

Studi kompetitor menjelaskan kemiripan pada media yang akan digunakan,

dalam hal ini adalah media buku. Kompetitor memiliki kemiripan dalam segi teknik

Page 10: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

40

vektor. Kesamaan dengan kompetitor adalah buku sebagai media utama dalam

menyampaikan informasi. Memperkenalkan “We Indonesian Do It” merupakan

tugas akhir mahasiswa Binus, dengan menampilkan konsep desain ilustrasi yang

unik. Buku tersebut membahas tentang arus globalisasi yang masuk ke Indonesia

dengan membawa dampak terhadap kebudayaan asli setempat. Dengan konsep

desain ilustrasi yang unik membuat lebih mudah dipahami. Perbedaan kompetitor

terletak pada pemberian informasi yang disampaikan kepada target audience.

Gambar 4.2 Buku Ilustrasi We Indonesian Do It

Sumber: http://dkv.binus.ac.id

4.2 Konsep & Keyword

4.2.1 Analisis STP (Segmentasi, Targeting, Positioning)

Analisis Segementasi, Targeting, dan Positioning mengacu pada obejk yang

diteliti, dalam hal ini adalah buku ilustrasi jaranan atau kuda lumping dengan teknik

vector sebagai upaya melestarikan budaya lokal Kediri, sebagai media pengetahuan

anak-anak usia 6-7 tahun.

Page 11: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

41

1. Segmentasi

Dalam perancangan buku ilustrasi kuda lumping ini khalyak sasaran atau

target audience yang dituju adalah :

a. Demografis

Usia : 25-40 tahun (target market), 7-12 tahun (target

audience)

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

Pendidikan : Minimal S1

Kelas Sosial : Menengah atas

Pendapatan : Rp 5.000.000 hingga Rp 6.000.000,- per bulan

b. Geografis

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, sasaran pasar dari produk

meliputi wilayah geografis Jawa Timur dan kota-kota di Indonesia.

c. Psikografis

Gaya Hidup : aktif, suka bersosialisasi, dan suka pengetahuan

dengan hal-hal yang baru

Kepribadian : aktif, suka menonton kartun, memiliki imajinasi

tinggi, dan memiliki rasa ingin tahu tinggi.

2. Targeting

Target market yang dituju dari perancangan buku ilustrasi kuda lumping adalah

orang tua yang memiliki anak-anak antara usia 7-12 tahun. Orang tua yang suka

pada hal-hal baru atau yang belum diketahui asal mula ceritanya, dan suka

membaca. Target audience yang dituju adalah anak-anak usia 7-12 tahun.

Berdasarkan target audience anak-anak usia 7-12 tahun, tidak memiliki

Page 12: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

42

penghasilan dalam membelikan sesuatu keinginan mereka, sehingga anak-anak

membutuhkan orang tua mereka sebagai pengambil keputusan untuk yang

terbaik buat anak-anak.

3. Positionoing

Positioning adalah strategi komunikasi untuk menempatkan produk,

perusahaan, individu, merek atau apa saja dalam alam pikiran mereka sehingga

khalayak memiliki penilaian tertentu (Morissan, 2010: 72). Oleh karena itu,

buku ilustrasi kesenian tari kuda lumping atau jaranan memposisikan sebagai

salah satu media pembelajaran atau pengetahuan yang efektif. Karena buku ini

berisikan cerita sejarah singkat perjalanan asal mula terjadinya kesenian jaranan

dengan memvisualisasikan gambar ilustrasi (gambar dan teks). Sehingga anak-

anak jadi lebih muda untuk mengetahui cerita dengan berisikan gambar dengan

teks.

4.2.2 Unique Selling Preposition (USP)

Pentingnya sebuah produk memiliki sesuatu yang berbeda. Suatu produk

tidak akan sama dengan produk lainnya, maka dari itu keunikan suatu produk

didalam suatu persaingan bisnis, itu merupakan hal yang sah. Dengan keunikan

suatu produk tersebut, membuat perbedaan antara kompetitor, sehingga produk

tersebut memiliki kekuatan dan menarik minat konsumen pasar.

Dalam hal ini unique selling preposition yang dimiliki buku ilustrasi jaranan

adalah buku yang dikemas dengan sebuah cerita yang menyenangkan, asal mula

sejarah perjalanan kesenian tari kuda lumping atau jaranan itu muncul, guna untuk

Page 13: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

43

melestarikan budaya lokal Kediri. Menurut (Stewing, 1980:118) buku ilustrasi

mempunyai beberapa keunggulan, misalnya untuk mengembangkan bahasa tulis

dan lisan secara produktif yang mengikuti gambar. Keterampilan pemahaman buku

ilustrasi juga dapat dikembangkan pada saat anak membaca cerita rakyat melalui

ilustrasi. Pendekatan dari buku ini lebih bersifat emosional, karena memberikan

pembaca pesan moral yang ada di dalam cerita tersebut. Dengan memeperkenalkan

dan menjelaskan alat-alat musik tradisional yang digunakan pada pementasan tari

jaranan, pesan-pesan moral dan visualisasi karakater kartunis yang lucu dan unik

diharapkan anak-anak mampu menangkap pesan yang diberikan dan menambah

wawasan tentang kesenian budaya kita dengan cara yang menyenangkan, dengan

tidak merubah banyak dari karakter asli yang cenderung menakutkan, dan

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak, sehingga anak-anak mau

membaca dan anak-anak mudah untuk menyerap informasi yang ada dalam buku

ilustrasi tersebut dan mengenal kesenian budaya sejak dini.

4.2.3 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)

Analisis SWOT merupakan metode perancangan strategis yang digunakan

untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang

(opportunity), dan ancaman (threat) dalam suatu penelitian. Langkah awal dengan

mengomptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negatif

yang berpotensi untuk menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang telah

diambil (Sarwono dan Lubis 2007: 18). Faktor internal merupakan hasil dari segi

kekuatan dan kelemahan dari sebuah obyek, sedangkan faktor eksternal merupakan

Page 14: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

44

hasil dari peluang dan ancaman. Hasil dari kajian keempat faktor tersebut dapat

disimpulkan menjadi sesuatu kesimpulan yang positif atau mudah dipahami.

Penyusunan kesimpulan ini ditampung dalam matriks pakal yang terdiri dari :

a. Stretegi PE-KU (S-O) / Peluang dan Kekutan : Mengembangkan peluang

menjadi kekuatan.

b. Strategi PE-LEM (W-O) / Peluang dan Kelemahan : Mengembangkan peluang

untuk mengatasi kelemahan.

c. Stetegi A-KU (S-T) / Ancaman dan Kekuatan : Mengenali dan mengantisipasi

ancaman untuk menambah kekuatan.

d. Strategi A-LEM (W-T) / Ancaman dan Kelemahan : Mengenali dan

mengantisipasi ancaman untuk meminimumkan kelemahan. (Sarwono dan

Lubis, 2007: 18-19).

Page 15: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

45

4.2.4 Tabel Analisis SWOT

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, literatur, dan studi kompetitor

dapat diketahui hasil analisa dari SWOT untuk mendukung hasil penelitian. Berikut

adalah tabel analisis SWOT tersebut.

Gambar 4.3 Tabel SWOT

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

Page 16: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

46

4.2.5 Keyword

Berdasarkan data yang telah terkumpul dari hasil wawancara, observasi,

studi literatur, STP, dan beberapa data penunjang lainnya yang nantinya akan

dijadikan sebuah keyword atau konsep.

Pemilihan kata kunci atau keyword dari dasar perancangan buku ilustrasi

kuda lumping dengan teknik vektor sebagai upaya melestarikan budaya lokal

Kediri, sebagai media buku untuk memperkenalkan asal mula munculnya kesenian

kuda lumping terhadap anak-anak pada usia 7-12 tahun, dengan melalui proses

dasar acuan analisa data yang telah dilakukan. Menentukan keyword diambil dari

proses data yang telah dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, literatur, STP,

hasil studi eksisting, USP, dan analisis SWOT yang kemudian dijadikan sebagi

strategi utama dalam perancangan buku ilustrasi.

Tabel 4.2 menunjukkan proses pemilihan kata kunci atau keyword dalam

dasar perancangan buku ilustrasi kuda lumping dengan teknik vektor sebagai upaya

melestarikan budaya lokal Kediri. Berdasarkan hasil proses pencarian keyword

ditemukan kata kunci yaitu “Nationalist (nasional)”. Kata Nationalist (nasional),

selanjutnya akan dideskripsikan untuk menjadi acuan dalam konsep perancangan

buku ilustrasi kuda lumping.

Page 17: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

47

Tabel 4.4 Analisis Keyword

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Page 18: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

48

4.2.6 Deskripsi Konsep

Berdasarkan analisis keyword maka kesimpulan dari konsep yang akan

menjadi acauan desain dalam perancangan buku ilustrasi kuda lumping sebagai

upaya melestarikan budaya lokal Kediri adalah “Nationalist”. Kata Nationalist

mewakili dari keyword yang diambil dari wawancara, observasi, literatur, hasil

studi eksisting, USP, dan analisi SWOT yang pada akhirnya dijadikan sebagai

strategi dalam pembuatan.

Dekripsi dari Nationalist adalah nasionalis/na·si·o·na·lis/ n 1 pencinta nusa

dan bangsa sendiri, mempertahankan, mengabadikan identitas, dan integritas

(KBBI,2016). Artinya dengan kita mencintai kesenian budaya lokal kita, berarti kita

juga bangga terhadap negara kita yaitu Indonesia. Konsep “Nationalist” juga

bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga, akan kesenian dan budaya

yang kita miliki. Rasa cinta tersebut dengan memperkenalkan salah satu kesenian

budaya yang kita miliki yaitu kesenian tari kuda lumping atau jaranan. Dengan

memberikan pesan-pesan moral dan visualisasi karakater yang lucu dan unik

diharapkan anak-anak mampu menangkap pesan yang diberikan dan menambah

wawasan tentang kesenian budaya kita dengan cara yang menyenangkan, dengan

tidak merubah banyak dari karakter asli yang cenderung menakutkan, sehingga

anak-anak mau membaca dan mengenal budaya sejak dini.

Page 19: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

49

4.3 Perancangan Kreatif

4.3.1 Tujuan Kreatif

Perancangan buku ilustrasi jaranan dengan teknik vektor sebagai upaya

melestarikan budaya lokal Kediri. Bertujuan untuk menumbuhkan minat baca,

menambah wawasan, dan memperkenalkan kesenian budaya sejak dini terhadap

anak-anak. Diharapkan anak-anak mau sering membaca, anak-anak dapat paham

dalam cerita rakyat yang diaplikasikan kedalam buku, dapat memetik nilai-nilai

baik yang terdapat dalam cerita kesenian tari jaranan dan menghargai kesenian

budaya yang kita miliki, memunculkan rasa bangga, sehingga ada generasi penerus

muda yang mau menjadi penerus dalam kesenian tari jaranan dan membawa nama

Indonesia.

4.3.2 Strategi Kreatif

Dalam perancangan buku ilustrasi jaranan dengan teknik vektor sebagai

upaya melestarikan budaya lokal Kediri. Dengan target anak-anak pada usia 7-12

tahun diperlukan strartegi kreatif dalam menampilkan visualisasinya. Buku tersebut

dilengkapi dengan visualisasi yang menarik, memperkenalkan dan menjelaskan

alat-alat musik tradisional yang digunakan dalam pementasan tari jaranan dan

menceritakan asal mula kesenian jaranan Kediri sebagai sarana edukatif untuk

anak-anak, dengan karakter lucu, dan terdapat pesan moral sebagai salah satu daya

tarik untuk mendapatkan konsumen. Buku ilustrasi ini memperkenalkan kesenian

jaranan dengan cara yang menyenangkan.

Page 20: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

50

1. Konsep Buku

Buku merupakan media cetak yang dapat berperan mendidik untuk semua

kalangan. Buku adalah sumber ilmu pengetahuan dan sumber pembangun watak

bangsa (Muktiono, 2003:2). Media buku digunakan karena buku lebih praktis dan

tidak tergantung pada listrik seperti media elektronik. Dengan menggunakan buku

sebagai alat untuk memperkenalkan asal mula kesenian jaranan, juga mendorong

anak-anak agar mau membaca buku sejak dini, memperkenalkan kesenian budaya

sejak dini, dan membuat rasa bangga terhadap salah satu kesenian budaya yang kita

miliki. Buku yang disukai anak-anak adalah buku ilustrasi, karena buku ilustrasi

memiliki visual (gambar) dan teks (tulis), yang memudahkan anak-anak untuk

memahami pesan atau cerita. Buku tersebut menggunakan visualisasi karakter yang

lucu, tidak banyak merubah karakter kesenian jaranan atau kuda lumping yang

menakutkan. (Stewing, 1980:118) Buku ilustrasi mempunyai beberapa keunggulan,

misalnya untuk mengembangkan bahasa tulis dan lisan secara produktif yang

mengikuti gambar. Keterampilan pemahaman buku ilustrasi juga dapat

dikembangkan pada saat anak membaca cerita rakyat melalui ilustrasi. Pendekatan

dari buku ini lebih bersifat emosional, karena memberikan pembaca pesan moral

yang ada di dalam cerita tersebut.

Dalam buku ilustrasi ini mencakup 3 bagian, yaitu pertama adalah

memperkenalkan dan menjelaskan alat-alat musik tradisional yang digunakan

dalam pementasan kesenian tari jaranan Kediri. Kedua adalah cerita dari awal

hingga akhir, perjalanan Prabu Klono Sewandono dari kerjaaan Bantarangin,

Ponorogo dengan Prabu Singo Barong dari Lodoyo, Blitar, yang mendengar ada

seorang putri cantik yang bernama Dyah Ayu Songgolangit atau Dewi Sekartaji

Page 21: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

51

dari kerajaan Kediri sebelah timur sungai Brantas, untuk dilamar. Karena cerita

perjalanan Prabu Klono Sewandono melamar Dewi Sekartaji, lebih populer dan

dekat dengan rakyat asli Kediri. Dibagian kedua tidak hanya diisi dengan cerita

saja, melainkan dibantu dengan gambar ilustrasi. Ketiga adalah pesan moral yang

dapat diambil dari cerita kesenian kuda lumping atau jaranan Kediri. Buku ilustrasi

ini berisi 34 halaman dan dimensi buku berukuran 20cm x 20cm

2. Bahasa

Bahasa yang akan digunakan dalam buku ilustrasi kesenian kuda lumping

adalah bahasa Indonesia. (Hurlock, 1978:113) bahwa “Kosa kata anak meningkat

pesat ketika ia belajar kata-kata baru dan arti-arti baru untuk kata-kata

lama”. Kosakata sangat penting bagi anak sebagai dasar kemampuan berbahasa

anak untuk pendidikan yang lebih lanjut.

3. Teknik Visualisasi

Perancangan buku ilustrasi ini menggunakan teknik vektor dimana dalam

proses coloring (pewarnaan) dan layout (tata letak) dilakukan secara digital,

sedangkan proses sektasa dilakukan secara manual.

4. Tipografi

Untuk jenis font judul atau tagline memilih typeface Space Comics, karena

bentuknya sedikit tak beraturan, tetapi masih bisa dibaca, sesuai dengan anak-anak

yang ceria. Sedangkan pada isi konten menggunakan font Century Gothic, karena

font tersebut memunculkan kesan mudah untuk dibaca anak-anak.

Page 22: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

52

Gambar 4.5 Font Space Comics

Sumber : www.Dafont.com, 2016

Gambar 4.6 Font Century Gothic

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

5. Warna

Dalam pemilihan warna, warna memiliki peran yang sangat besar dalam

pengambilan keputusan saat pembelian barang. Penelitian yang dilakukan Institute

for Color Research di Amerika menemukan bahwa seseorang dapat mengambil

keputusan terhadap orang lain, lingkungan maupun produk hanya dalam waktu 90

detik, dan keputusan tersebut 90%-nya didasari oleh warna (Rustan, 2013: 72).

Page 23: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

53

Pemilihan warna disesuaikan target audience adalah anak-anak pada usia 7-

12 tahun yang memiliki sifat yang, aktif, enjoy, menyukai hal-hal baru, dan ceria,

sehingga pemilihan warna yang sesuai dengan perancangan buku ilustrasi kuda

lumping adalah cheerful dan warm / soft.

Gambar 4.7 Color Chart

Sumber: creativecolorschemes.com, 2016

4.3.3 Sinopsis Cerita

Berdasarkan wawancara dan dari sumber-sumber yang terkait. Muncullah

sebuah kesenian jaranan atau kuda lumping Kediri yang banyak digemari oleh

masyarakat. Dibalik pementasannya yang menyeramkan, dengan adegan-adegan

berbahaya seperti memakan pecahan kaca, rerumputan, kesurupan, dll. Memiliki

sebuah kisah cerita tentang bagaimana asal mula kesenian kuda lumping atau

jaranan ini muncul.

Page 24: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

54

Gambar 4.8 Buku Jaranan The Horse Dance And Trance In East Java

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Kisah tersebut seperti pada buku “JARANAN The Horse Dance And Trance

In East Java” (Clara van Groenendael, 2008: 169) Perjalanan Prabu Klono

Sewandono dari kerjaaan Bantarangin, Ponorogo dengan Prabu Singo Barong dari

Lodoyo, Blitar, yang mendengar ada seorang putri cantik yang bernama Dyah Ayu

Songgolangit atau Dewi Sekartaji dari kerajaan Kediri sebelah timur sungai

Brantas, untuk dilamar. Karena cerita perjalanan Prabu Klono Sewandono melamar

Dewi Sekartaji, lebih populer dan dekat dengan rakyat asli Kediri. Berikut sinopsis

cerita :

Alkisah disebuah kerajaan Kediri tepatnya di sebelah timur sungai Brantas,

yang dipimpin oleh seorang Prabu Amiseno, yang memiliki seorang anak putri yang

cantik bernama Dewi Sekartaji atau Dyah Ayu Songgolangit. Banyak raja-raja dari

luar daerah Kediri untuk melamarnya, akan tetapi Sang putri tidak mau. Pada suatu

ketika ada seorang Prabu Klono Sewandono dari kerjaaan Bantarangin berasal dari

Page 25: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

55

Ponorogo untuk melamar sang putri. Akan tetapi ada salah satu seseorang lagi untuk

melamar, yang bernama Prabu Singo Barong dari Lodoyo, Blitar. Akhirnya Sang

putri membuat sayembara atau perlombaan untuk mendapatkan Sang putri dan tak

lama kemudian terjadilah pertempuran antara Prabu Klono Sewandono dengan

Prabu Singo Barong. Siapakah yang berhasil memenangkan pertempuran tersebut?

4.3.4 Strategi Media

Media dipilih untuk menyampaikan pesan kepada target secara informatif

dan menarik agar pesan yang akan disampaikan dapat diterima dengan mudah. Oleh

karena itu, pemilihan media ini haruslah efektif, efisien, dan juga tepat sasaran.

Media tersebut terbagi menjadi dua macam yaitu, media utama dan media promosi.

Media utama yang digunakan adalah buku ilustrasi kuda lumping atau jaranan,

sedangkan media pendukung adalah media yang digunakan untuk membantu

publikasi media utama.

1. Media Utama

Media utama dalam perancangan ini adalah buku ilustrasi sebagai media

pengenalan terhadap budaya lokal, membuat rasa bangga terhadap salah satu

kesenian budaya yang kita miliki, dan sebagai media edukasi untuk pendidikan

anak-anak usia 7-12 tahun. (Stewing, 1980:118) Buku ilustrasi mempunyai

beberapa keunggulan, misalnya untuk mengembangkan bahasa tulis dan lisan

secara produktif yang mengikuti gambar. Keterampilan pemahaman buku ilustrasi

juga dapat dikembangkan pada saat anak membaca cerita rakyat melalui ilustrasi.

Pendekatan dari buku ini lebih bersifat emosional, karena memberikan pembaca

Page 26: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

56

pesan moral yang ada di dalam cerita tersebut. Buku adalah sumber ilmu

pengetahuan dan sumber pembangun watak bangsa (Muktiono, 2003:2). Media

buku digunakan karena buku lebih praktis dan tidak tergantung pada listrik seperti

media elektronik. Ukuran yang di aplikasikan pada buku ilustrasi berikut ini 20 x

20 cm. Menggunakan art paper untuk pada bagian cover, laminasi doff dengan

sistem cetak digital printing.

2. Media Pendukung

a. Poster

Media poster umum untuk digunakan sebagai keperluan mempromosikan

suatu produk karena mudah dilihat, menarik dan juga fleksible dalam

penempatannya sehingga cukup efektif. Poster dapat ditempatkan di berbagai

tempat yang strategis baik di dalam ruangan maupun diluar ruangan. Poster

didesain dengan ukuran 42cm x 29,7cm dengan system cetak digital printing

dengan bahan art paper BC 250gr.

b. Pembatas Buku

Pemilihan media ini bertujuan untuk media pendukung buku ilustrasi

jaranan. Pemilihan media pembatas buku digunakan ketika kita belum selesai

membacanya bisa dilanjutkan di keesokan harinya, sehingga media ini sangat

berfungsi dengan buku ilustrasi jaranan, yang didesain dengan karakter jaranan.

Pembatas buku didesain dengan ukuran 15cm x 4,5cm dengan menggunakan

system cetak digital printing dengan kertas BC.

Page 27: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

57

d. Stiker

Penggunaan media stiker dirasa cocok sebagai media promosi pendukung

karena memiliki fleksibitas yang tinggi dalam pengaplikasiannya serta memiliki

keunikan tersendiri. Selain itu stiker yang digunakan sebagai media promosi

pendukung memiliki dampak yang cukup besar dengan harga yang dapat dijangkau.

Stiker dicetak dengan kertas vinyl.

4.3.5 Produksi Media

Memproduksi sebuah media memerlukan rincian harga yang akan

dikeluarkan pada proses produksi, yaitu biaya produksi dan estimasi harga

penjualan dalam sebuah media. Rincian harga tersebut dapat diketahui seberapa

besar biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Berikut merupakan biaya

produksi dari media utama yang akan digunakan pada tabel 4.9 :

No Jenis Media Ukuran Jumlah

Produk

Harga @ Estimasi

Biaya

1. Print Cover 20 cm x 20 cm 1 Rp 3.000 Rp 30.000

2. Print Isi Buku A3 40 hal 20 Rp 2.500 Rp 50.000

3. Jilid Softcover +

Laminasi Doff

20 cm x 20 cm 1 Rp 14.000 Rp 14.000

Total Biaya Rp 67.000

Tabel 4.9 Biaya Produksi yang Digunakan dalam Media Utama

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

No Jenis Media Ukuran Jumlah

Produk

Harga @ Estimasi

Biaya

1. Buku Ilustrasi 20 cm x 20 cm 1 Rp 70.000 Rp 70.000

Total Biaya Rp 70.000

Tabel 5.0 Estimasi Biaya Penjualan Buku Ilustrasi

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Page 28: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

58

4.3.6 Implementasi Karya

a. Cover depan

Gambar 4.12 Cover Buku

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.12 merupakan hasil coloring digital, dengan konsep pada

cover depan terdapat judul serta ilustrasi yang menggambarkan buku ini

menceritakan tentang kesenian tari jaranan Kediri, dengan menggunakan jenis font

Space Comics, dinilai sesuai karena memiliki karakter sesuai dengan anak-anak

yang ceria. Font tersebut memiliki karakter karena bentuknya sedikit tak beraturan,

tetapi masih bisa dibaca. Dengan gambar ilustrasi anak kecil sedang bermain

kesenian tari jaranan dengan wajah yang ceria.

Page 29: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

59

b. Backcover

Gambar 4.13 Cover Belakang

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.13 merupakan hasil coloring digital, dengan terdapat

sinopsis yang menjelaskan bagaimana cerita dari kesenian tari jaranan Kediri,

dengan menggunakan jenis font Century Gothic, dinilai sesuai karena memiliki

karakter dan bisa dibaca.

Page 30: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

60

c. Sub cover

Gambar 4.14 Halaman Sub Cover

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.14 merupakan hasil coloring digital dengan konsep pada

cover depan terdapat judul serta ilustrasi yang menggambarkan buku ini

menceritakan tentang kesenian tari jaranan Kediri, dengan menggunakan jenis font

Space Comics, dinilai sesuai karena memiliki karakter sesuai dengan anak-anak

yang ceria. Font tersebut memiliki karakter karena bentuknya sedikit tak beraturan,

tetapi masih bisa dibaca. Seperti pada cover depan halaman buku.

Page 31: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

61

d. Hak Cipta

Gambar 4.15 Halaman Hak Cipta

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.15 merupakan hasil coloring digital, yang merupakan

halaman hak cipta, dimana hasil karya cipta tersebut tidak boleh digandakan atau

diplagiat.

Page 32: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

62

e. Kata Pengantar

Gambar 4.16 Halaman Kata Pengantar

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.16 merupakan hasil coloring digital, yang merupakan

halaman kata pengantar, dimana menjelaskan tentang kesenian jaranan terhadap

karya buku ilustrasi tersebut.

Page 33: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

63

f. Terima Kasih

Gambar 4.17 Halaman Ucapan Terima Kasih

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.17 merupakan hasil coloring digital, yang merupakan

halaman ucapan terima kasih, dimana berisikan ucapan terima kasih terhadap

pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian buku ilustrasi kesenian tari

jaranan Kediri tersebut.

Page 34: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

64

g. Daftar isi

Gambar 4.18 Halaman Daftar Isi

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.18 merupakan hasil coloring digital, yang merupakan

halaman daftar isi, dimana berisikan halaman alat-alat musik yang digunakan dalam

pementasan kesenian tari jaranan dan halaman sejarah jaranan Kediri, berisikan

cerita awal mula terciptanya kesenian tari jaranan dan halaman terakhir, merupakan

halaman yang berisikan moral yang didapat dari kesenian tari jaranan.

Page 35: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

65

h. halaman 01-02

Gambar 4.19 Alat Musik Gamelan

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.19 merupakan halaman pertama yang berisikan penjelasan

singat tentang alat musik tradisional gamelan, yang digunakan dalam pementasan

kesenian tari jaranan.

i. Halaman 03-04

Gambar 4.20 Alat Musik Kendang

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.20 merupakan halaman yang berisikan penjelasan singat

tentang alat musik tradisional kendang, yang digunakan dalam pementasan

kesenian tari jaranan.

Page 36: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

66

j. Halaman 05-06

Gambar 4.21 Alat Musik Kenong

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.21 merupakan halaman yang berisikan penjelasan singat

tentang alat musik tradisional kenong, yang digunakan dalam pementasan kesenian

tari jaranan.

k. Halaman 07-08

Gambar 4.22 Alat Musik Ketuk

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.22 merupakan halaman yang berisikan penjelasan singat

tentang alat musik tradisional ketuk, yang digunakan dalam pementasan kesenian

tari jaranan.

Page 37: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

67

l. Halaman 09-10

Gambar 4.23 Alat Musik Slompret

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.23 merupakan halaman yang berisikan penjelasan singat

tentang alat musik tradisional slompret (terompet), yang digunakan dalam

pementasan kesenian tari jaranan.

m. Halaman 11-12

Gambar 4.24 Alat Musik Gong

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.24 merupakan halaman yang berisikan penjelasan singat

tentang alat musik tradisional gong, yang digunakan dalam pementasan kesenian

tari jaranan.

Page 38: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

68

n. Halaman 13-14

Gambar 4.25 Semua Alat Musik

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.25 merupakan halaman yang berisikan kesimpulan singat

tentang alat musik tradisional yang digunakan dalam pementasan kesenian tari

jaranan.

a. Halaman 15-16

Gambar 4.26 Visual Kerjaan Kediri

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.26 merupakan halaman 15, pada bagian cerita awal

terciptanya kesenian tari jaranan Kediri. Visualisasi yang menggambarkan kerajaan

Kediri terlihat dari kejauhan dan disertai dengan tulisan.

Page 39: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

69

b. Halaman 17-18

Gambar 4.27 Visual Kerajan Kediri dan Dewi Songgolangit

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.27 merupakan halaman yang berisikan sang raja mempunyai

putri yang cantik bernama Dewi Songgolangit. Visualisasi menggambarkan

kerajaan Kediri dengan putri Dewi Songolanggit dan disertai dengan tulisan.

c. Halaman 19-20

Gambar 4.28 Visual kerajaan Kediri dan Pujangga Anom

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.28 merupakan halaman yang berisikan pengawal raja Prabu

Klono Sewandono dari kerjaaan Bantarangin berasal dari Ponorogo. Visualisasi

Page 40: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

70

menggambarkan kerajaan Kediri dengan Pujangga Anom yang ingin melamar putri

untuk rajanya dan disertai dengan tulisan.

d. Halaman 21-22

Gambar 4.29 Visual Kerajaan Kediri dan Singobarong

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.29 merupakan halaman yang berisikan raja Prabu

Singobarong dari kerjaaan Lodoyo berasal dari Blitar. Visualisasi menggambarkan

kerajaan Kediri dengan raja Prabu Singobarong yang ingin melamar putri dan

disertai dengan tulisan.

Page 41: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

71

e. Halaman 23-24

Gambar 4.30 Visual dalam Kerajaan Kediri

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.30 merupakan halaman yang berisikan pengawal raja Prabu

Klono Sewandono, merupakan adik dari Dewi Songgolangit yang salah sangka dan

membuat ayah Dewi bernama raja Amiseno, murka dan mengutuk pujangga anom

topeng yag dipakai tidak bisa lepas. Visualisasi menggambarkan dalam kerajaan

Kediri dengan Pujangga Anom dan putri dan disertai dengan tulisan.

Page 42: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

72

f. Halaman 25-26

Gambar 4.31 Visual Kerajaan Kediri dan Dewi Songgolangit

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.31 merupakan halaman yang berisikan ratu Dewi

Songgolangit akhirnya mengadakan sayembara, bagi siapa yang bisa

mengumpulkan syarat yang diberikan, bisa menikahi Dewi Songgolangit.

Visualisasi menggambarkan kerajaan Kediri dengan Dewi Songgolangit dan

disertai dengan tulisan.

Page 43: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

73

g. Halaman 27-28

Gambar 4.32 Visual dalam Kerajaan Lodoyo

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.32 merupakan halaman yang berisikan pengawal raja Prabu

Singobarong dari kerjaaan Lodoyo berasal dari Blitar, marah karena raja prabu

Klono Sewandono, sudah mendapatkan semua syarat yang diminta Dewi

Songgolangit. Visualisasi menggambarkan kerajaan Lodoyo dengan raja

Singobarong dan disertai dengan tulisan.

Page 44: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

74

h. Halaman 29-30

Gambar 4.33 Visual Pertempuran Singobarong dan Klono Sewandono

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.33 merupakan halaman yang berisikan raja Prabu Klono

Sewandono dengan raja Prabu Singobarong, bertempur sama-sama memiliki

kekuatan yang kuat, akan tetapi raja Prabu Klono Sewandono mempunyai pecut

sadiman, yang membuat raja Prabu Singobarong tunduk dan bersedia untuk

mengantar ke kerajaan Kediri. Visualisasi menggambarkan bukit dengan Pujangga

Anom bertempur dengan Klono Sewandono dan disertai dengan tulisan.

Page 45: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

75

i. Halaman 31-32

Gambar 4.34 Klono Sewandono dan Dewi Songgolangit

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.34 merupakan halaman yang berisikan raja Prabu Klono

Sewandono akhirnya menikah dengan Dewi Songgolangit. Visualisasi

menggambarkan kerajaan Kediri dengan Pujangga Anom yang menjadi suami

Dewi Songgolangit dan disertai dengan tulisan.

Page 46: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

76

j. Halaman 33-34

Gambar 4.35 Visual Semua Karakter dan Moral

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.35 merupakan halaman yang berisikan moral dan penjelasan

singkat yang terdapat pada kesenian tari jaranan. Visualisasi menggambarkan

taman dengan semua karakter dan disertai dengan tulisan.

k. Biodata

Gambar 4.36 Biodata Penulis

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada gambar 4.36 merupakan halaman yang berisikan keterangan singkat

tentang penulis. Visualisasi menggambarkan taman dengan pohon ditengah dan

disertai dengan tulisan.

Page 47: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

77

l. Media Pendukung Poster

Gambar 4.37 Poster Jaranan Kediri

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Media poster umum untuk digunakan sebagai keperluan mempromosikan

suatu produk karena mudah dilihat, menarik dan juga fleksible dalam

penempatannya sehingga cukup efektif. Poster dapat ditempatkan di berbagai

tempat yang strategis baik di dalam ruangan maupun diluar ruangan. Poster

didesain dengan ukuran 42cm x 29,7cm dengan system cetak digital printing

dengan bahan art paper BC 250 gram. Menggambarkan seperti cover buku ilustrasi

dengan sinopsis dibawahnya.

Page 48: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

78

m. Media Pendukung Pembatas Buku

Gambar 4.38 Pembatas Buku

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pemilihan media ini bertujuan untuk media pendukung buku ilustrasi

jaranan. Pemilihan media pembatas buku digunakan ketika kita belum selesai

membacanya bisa dilanjutkan di keesokan harinya, sehingga media ini sangat

berfungsi dengan buku ilustrasi jaranan, yang didesain dengan karakter jaranan.

Pembatas buku didesain dengan ukuran 15cm x 4,5cm dengan menggunakan

system cetak digital printing dengan kertas BC

Page 49: BAB IV PEMBAHASAN - repository.dinamika.ac.idrepository.dinamika.ac.id/1737/6/BAB_IV.pdfdalam. Pecut adalah properti yang digunakan pada kesenian jaranan berupa tali panjang yang mempunyai

79

n. Media Pendukung Stiker

Gambar 4.39 Media Pendukung Stiker

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Penggunaan media stiker dirasa cocok sebagai media promosi pendukung

karena memiliki fleksibitas yang tinggi dalam pengaplikasiannya serta memiliki

keunikan tersendiri. Selain itu stiker yang digunakan sebagai media promosi

pendukung memiliki dampak yang cukup besar dengan harga yang dapat dijangkau.

Stiker dicetak dengan kertas vinyl.