bab iv pembahasan 4.1. sejarah axis · 2019. 7. 18. · 42 bab iv . pembahasan . 4.1. sejarah axis...

15
42 BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Axis Axis merupakan salah satu provider seluler di Indonesia. Axis awalnya merupakan perusahaan milik PT. Natrindo Telepon Seluler sejak tahun 2001. Lalu pada juni 2011 nama perusahaan yang awalnya PT. Natrindo Telepon Seluler menjadi PT. Axis Telkom Indonesia 1 . Axis pertama kali membuat iklan pada tahun 2013 hingga pada 2014 Axis resmi bergabung dengang XL sehingga nama perusahaannya berubah menjadi PT. Axiata hingga saat ini. Saat ini Axis menjadi kepercayaan masyarakat Indonesia 87 kota di Indonesia khususnya untuk jaringan 4G itu sendiri. Axis dari awal tercipta memiliki sasaran pasar yaitu anak muda. Sehingga banyak remaja yang menggunakan axis dan menjadikan Axis sebagai provider telepon selulernya. dikarenakan, harga yang diberikan dan penawaran yang sangat terjangkau menjadikan alasannya, hingga Axis masih naik daun hingga sekarang dan dijadikan kepercayaannya dalam urusan telekomunikasi. 4.2. Deskripsi Iklan Axis Bronet 4G #Owsem Iklan Axis Bronet 4G #Owsem ini muncul pertama kali di layar kaca pada awal tahun 2018 dengan durasi 46 detik.Iklan ini dilatar belakangi oleh suasana anak muda yang sedang nongkrong (kumpul bareng) disebuah cafe. Adegan yang pertama kali keluar adalah perkenalan ada 1 orang laki laki (KK) yang sedang mengamati 3 orang perempuan yang sedang kumpul dan sedang berbincang bincang dengan asik. Kemudian laki laki itu menggoda salah satu orang dari 3 perempuan itu. Lalu perempuan (DD) itu video call seorang laki laki (AA). Kemudian AA keluar dari kamar mandi mendatangi KK sambil marah marah tapi KK membalas dengan menunjukan video lucu kepada AA yang membuat 1 https://pojok.axisnet.id/t5/Curcol/Sejarah-AXIS/td-p/6051 diakses pada 12 okt 2018, 22:35

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 42

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1. Sejarah Axis

    Axis merupakan salah satu provider seluler di Indonesia. Axis

    awalnya merupakan perusahaan milik PT. Natrindo Telepon Seluler sejak

    tahun 2001. Lalu pada juni 2011 nama perusahaan yang awalnya PT.

    Natrindo Telepon Seluler menjadi PT. Axis Telkom Indonesia1. Axis

    pertama kali membuat iklan pada tahun 2013 hingga pada 2014 Axis resmi

    bergabung dengang XL sehingga nama perusahaannya berubah menjadi

    PT. Axiata hingga saat ini. Saat ini Axis menjadi kepercayaan masyarakat

    Indonesia 87 kota di Indonesia khususnya untuk jaringan 4G itu sendiri.

    Axis dari awal tercipta memiliki sasaran pasar yaitu anak muda.

    Sehingga banyak remaja yang menggunakan axis dan menjadikan Axis

    sebagai provider telepon selulernya. dikarenakan, harga yang diberikan

    dan penawaran yang sangat terjangkau menjadikan alasannya, hingga Axis

    masih naik daun hingga sekarang dan dijadikan kepercayaannya dalam

    urusan telekomunikasi.

    4.2. Deskripsi Iklan Axis Bronet 4G #Owsem

    Iklan Axis Bronet 4G #Owsem ini muncul pertama kali di layar kaca

    pada awal tahun 2018 dengan durasi 46 detik.Iklan ini dilatar belakangi

    oleh suasana anak muda yang sedang nongkrong (kumpul bareng)

    disebuah cafe. Adegan yang pertama kali keluar adalah perkenalan ada 1

    orang laki – laki (KK) yang sedang mengamati 3 orang perempuan yang

    sedang kumpul dan sedang berbincang – bincang dengan asik. Kemudian

    laki – laki itu menggoda salah satu orang dari 3 perempuan itu. Lalu

    perempuan (DD) itu video call seorang laki – laki (AA). Kemudian AA

    keluar dari kamar mandi mendatangi KK sambil marah – marah tapi KK

    membalas dengan menunjukan video lucu kepada AA yang membuat

    1https://pojok.axisnet.id/t5/Curcol/Sejarah-AXIS/td-p/6051 diakses pada 12 okt 2018, 22:35

    https://pojok.axisnet.id/t5/Curcol/Sejarah-AXIS/td-p/6051

  • 43

    mereka tertawa, membuat DD penasaran. Kemudian KK mengajak foto

    bareng (selfi) dan di upload-nya ke sosial media yang membuat KK dan

    DDjadian. Tiba - tiba muncul seorang perempuan (CC) yang sedang

    tiduran di atas meja. Kemudian diakhiri oleh pesan KK KK DD – DD

    pakai Axis GGGG 4G OWSEM bisa download, chatting, browsing,

    streaming ga pakai lama harga mulai 20 ribuan.

    Dialog dari Axis Bronet 4G #Owsem antara lain: “Ada AA-AA naksir

    sama DD-DD, langsung di panggil "kiwkiwkiw", DD-DD video call KK-

    KK, KK-KK aku di godain AA-AA, Dateng si KK katanya "EhEhEhEh

    siape lu ?" AA panik streaming video lucu, KK-KK jadi ketawa "HHHH",

    DD-DD Jadi penasaran "EH Eh Eh apa sih ?" Uh Uh Uh Selfie dulu

    "Cekrek", Selfie upload jadian "YYYY", Tiba tiba muncul CueCe CueCe,

    Wew wew wee AA-AA DD-DD jadi Owsem pake axis brownet GGGG, 4G

    Owsem”2.

    4.3. Daya Tarik Iklan

    Daya tarik iklan atau power of impression dari suatu iklan adalah

    seberapa besar iklan mampu memukau atau menarik perhatian pemirsanya

    (Indiarto, 2006). Dalam Shimp, 2000:468Daya Tarik merupakan proses

    identifikasi yang memiliki 3 konsep umum yaitu: persamaan (similarity),

    pengenalan (familiarity), penyukaan (liking). Daya Tarik yang digunakan

    sebagai patokan pembuatan iklan. Suatu iklan yang menarik memiliki daya

    tarik atau daya pikat tehadap iklan tersebut sehingga dalam Suyatmo, M.

    (2007:158-167) dibagi menjadi 9 jenis yaitu: selebritis, humor, kesalahan,

    perbandingan / komparatif, rasional, emosional, seks, spiritual, dan

    kombinasi. Dalam iklan Axix Bronet 4G #OWSEM ini, peneliti melihat

    bahwa iklan ini menggunakan pendekatan humor dalam menyampaikan

    pesannya. Hal ini terlihat dari adegan – adeganyang diperankan oleh

    endorsernya serta dialog yang dikemas sedemikian rupa seperti “Ada AA-

    2https://bangjohnes.blogspot.co.id/2018/02/iklan-axis-terbaru-ada-cewek-jadi-owsem.html

    (diakses pada 15 Mei 2018 pukul 23:50)

    https://bangjohnes.blogspot.co.id/2018/02/iklan-axis-terbaru-ada-cewek-jadi-owsem.html

  • 44

    AA naksir sama DD-DD, langsung di panggil "kiwkiwkiw", DD-DD video

    call KK-KK,” dari bahasanya yang unik membuat orang tertawa.

    Beberapa narasumber yang peneliti wawancarai juga mengemukakan

    hal serupa bahwa iklan ini menggunakan pendekatan humor dalam

    beriklan. Seperti dalam wawancara yang dilakukan dengan Dio tanggal 22

    September 2018 bahwa:

    “Itu lho kak pas waktu cewe itu diatas meja. Menurut aku lucu aja,

    cewe itu pakai kata – kata dan bahasa yang beda kaya di ulang ulang

    gitu.”

    Sama dengan tanggapan Meilia dalam wawancara 19 September 2018:

    “Soal itu aku Pernah niruin kata – katanya kaya kk kk dd dd gitu lho

    kak. soalnya lucu banget tapi agak ga jelas sih waktu denger di tv.”

    Ada juga yang mengatakan kalau iklan ini lucu tapi sayangnya bahasanya

    sukar dipahami. Seperti yang diutarakan oleh Vio dalam wawancara 22

    September 2018:

    “Iklan apa itu ga jelas, tapi lucu sih bisa menghibur, iklan e aneh ce,

    aku sampe ga mudeng haha wong iklan e angel, kata - katane sukar

    tak pahami. Tapi Aku paling inget dialog iklane, lucu.”

    Hampir sama dengan yang dikatakan Joy dalam wawancara 22 September

    2018:

    “Bahasanya alay banget deh menurut aku. Tapi kok lucu juga ya”

    Menurut Pak Irfan sebagai pakar periklanan dan direktur Fressblood

    Advertising di Solo, yang diwawancarai pada tanggal 15 Oktober 2018

    berkata bahwa saat melihat iklan ini beliau teringat dengan iklan bergaya

    Thailand pada kisaran tahun 90an. Iklan ini menggunakan daya tarik

    pendekatan humor dalam menyampaikan pesan.

    “e.. iklan ini mengingatkan saya kepada gaya iklan ee.. Thailand e..

    gaya – gaya iklan Thailand diera tahun e.. tahun 90an 95 96 gitu

    artinya waktu itu gaya – gaya iklan yang apa ya ee.. menggunakan

    pendekatan humor lah itu digandrungi di Thailand. Kemudian dan

    karena memang harus globalisasi akhirnya gaya iklan yang dengan

  • 45

    pendekatan humor itu tadi juga merebak ke nentunya Negara –

    Negara lain gitu. Nah, melihat iklan tadi saya jadi ingat, ee.. iklan

    dengan pendekatan humor seperti itu. Itu kesan yang pertama kali

    saya tangkap.”

    Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dengan narasumber

    dan pakar periklanan, peneliti menemukaan bahwa gaya penyampaian

    pesan dalam iklan menggunakan pendekatan humor. Hal ini sesuai dengan

    teori yang digunakannya yaitu daya tarik humor terhadap pembuatan pesan

    iklan.

    4.4. Persepsi Khalayak Terhadap Iklan Axis

    Persepsi dapat terjadi karena adanya stumulus berupa informasi yang

    tergambar dari suatu objek atau peristiwa. Pengertian Persepsi menurut

    Desideranto (Rahmat 2001: 51) adalah pengalaman tentang objek,

    peristiwa, atau hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan

    informasi dan menafsirkan pesan.

    Berbicara tentang persepsi tidak lepas dari adanya sebuah pesan,

    pesan yang diteliti oleh peneliti ini membahas iklan Axis bronet 4G

    #Owsem. Setelah melakukan wawancara dengan beberapa narasumber

    yang ada. Sehingga temuan ini akan dirangkum dalam poin ini. Persepsi

    berasal dari 6 orang, 5 orangnya pelajar SMA dan 1 diantaranya adalah

    persepsi dari seorang pengamat iklan yang ahli dalam bidang periklanan.

    Dalam proses persepsi ada beberapa komponen utama yang

    mempengaruhinya, yaitu sensasi, atensi, interpretasi dan persepsi. Berikut

    ini 3 komponen yang mempengaruhi para narasumber dalam mereka

    mempersepsikan iklan tersebut. 3 komponennya yaitu (1) sensasi yang

    bisa disebut stimulus dimana dalam stimulus ini terdapat tahap penerimaan

    individu terhadap suatu stimulus berupa informasi dari suatu peristiwa. (2)

    atensi merupakan tahap dimana munculnya ketertarikan terhadap suatu

    objek peristiwa yang diterima dari stimulus. (3) Interpretasi merupakan

    tahap pemaknaan suatu stimulus berdasarkan pengalaman masa lalu atau

  • 46

    pengetahuan tentang apa yang diterima, Dan yang terakhir adalah persepsi

    itu sendiri. Persepsi terjadi jika semua komponen utama tersebut telah

    dilewati.

    4.4.1. Sensasi

    Sensasi merupakan stimulus dari suatu peristiwa atau pesan yang

    diterima oleh individu. Dalam hal ini berbicara tentang iklan Axis Bronet

    4G #Owsem tersebut menjadi stimulus pesan yang diteliti oleh peneliti.

    Peneliti telah melakukan wawancara mengenai iklan tersebut dengan

    beberapa narasumber. Peneliti menemukan bahwa sensasi awal saat

    melihat iklan Axis Bronet 4G #owsem antara lain:

    Pendapat pertama didapatkan dari Livia umur 16 Tahun pelajar

    SMA Widya Wacana diwawancarai pada 17 September 2018 berpendapat

    tentang pertama kali melihat iklan tersebut:

    “Hmm.. menurutku sih Aneh, ngakak, bodoh, koplak, ngga banget

    deh.”

    Pendapat selanjutnya berasal dari Melia umur 17 Tahun pelajar SMA

    Pelita Nusantara Kasih diwawancarai pada 19 September 2018 tentang

    pertamakali melihat iklan tersebut:

    “Menurut ku ya iklan itu Menarik, terus lucu, bagus deh

    pokoknya”

    Pendapat selanjutnya dari Dio umur 16 Tahun pelajar SMA Negeri 5

    Surakarta diwawancarai pada 22 September 2018 tentang pertamakali

    melihat iklan tersebut:

    “Menurutku ya iklan itu Unik, Lucu, beda dari yang lain. …”

    Pendapat selanjutnya berasal dari Vio umur 16 Tahun pelajar SMA Negeri

    6 Surakarta diwawancarai pada 22 September 2018 tentang pertamakali

    melihat iklan tersebut:

    “Iklan apa itu ga jelas, tapi lucu sih bisa menghibur, iklan e aneh

    ce, aku sampe ga mudeng haha wong iklan e angel, kata - katane

    sukar tak pahami”

  • 47

    Pendapat selanjutnya berasal dari Joy umur 16 Tahun pelajar SMA Negeri

    6 Surakarta diwawancarai pada 22 September 2018 tentang pertama kali

    melihat iklan tersebut:

    “Waktu lihat iklan itu menurutku kreatif, mereka bisa menyatukin

    situasi orang dalam beraktifitas tapi bisa dikemas dengan asik dan

    enak untuk ku nikmati, disambung dengan joke kekinian yang

    pastinya membuat anak milenial jaman now kek aku ini hahaha.”

    Pendapat yang terakhir berasal dari Persepsi M. Irfan Sutikno, Merupakan

    direktur dari perusahaan periklanan di Surakarta yaitu Freshblood. Beliau

    sudah lebih dari 20 tahun menggeluti dunia periklanan, dalam wawancara

    pada 15 Oktober 2018 tentang pertama kali melihat iklan tersebut.

    “e.. iklan ini mengingatkan saya kepada gaya iklan ee.. Thailand

    e.. gaya – gaya iklan Thailand diera tahun e.. tahun 90an 95 96

    gitu artinya waktu itu gaya – gaya iklan yang apa ya ee..

    menggunakan pendekatan humor lah itu digandrungi di Thailand.

    Kemudian dan karena memang harus globalisasi akhirnya gaya

    iklan yang dengan pendekatan humor itu tadi juga merebak ke

    netnunya Negara – Negara lain gitu. Nah, melihat iklan tadi saya

    jadi ingat, ee.. iklan dengan pendekatan humor seperti itu. Itu

    kesan yang pertama kali saya tangkap.”

    Berdasarkan wawancara dengan semua narasumber peneliti

    mendapati adanya ketertarikan. Ketertarikan tersebut membuat individu

    masuk menuju pada tahap selanjutnya yaitu atensi.

    4.4.2. Atensi

    Atensi merupakan ketertarikan individu tentang iklan Axis Bronet

    4G #Owsem antara lain: pendapat pertama didapatkan dari Livia, Livia

    berpendapat tentang ketertarikannya terhadap adegan yang terjadi di dalam

    iklan tersebut, serta menurut Livia iklan tersebut banyak adegan yang tidak

    saling memiliki keterikatan satu sama lainnya.

    “Cowok menyembur nyembur makanan - makanan ngga jelas

    banget, sama ada cewe kek putri duyungngga nyambung gitu.

    Menurutku itu kejadian yang paling aku inget itu kejadian di iklan

    itu adalah kejadian bodoh yang ga masuk akal deh”

  • 48

    Selanjutnya pendapat didapatkan dari Melia, Melia berpendapat bahwa

    ketertarikan dari iklan tersebut terdapat pada penayangan adegan beberapa

    orang didalam iklan yang sedang berfoto dan menguploadnya ke

    Facebook. Pada adegan tersebut menurutnya adalah adegan yang paling

    dia sukai.

    “Aku paling inget waktu ada adegan yang nayangin gambar fbnya

    itu lho. aku inget banget ada adegan cewe sama cowo itu foto terus

    di upload foto itu ke fb. Disitu aku lihat adegan yang menurutku

    paling lucu dan aku suka.”

    Selanjutnya pendapat didapatkan dari Dio yang berpendapat bahwa

    ketertarikannya terhadap adegan pada saat seorang perempuan yang

    sedang tiduran di meja, menurutnya kata – kata dalam adegan tersebut

    beda dan lucu karena kata – katanya diulang – ulang.

    “Itu lho kak pas waktu cewe itu diatas meja. Menurut aku lucu aja,

    cewe itu pakai kata – kata dan bahasa yang beda kaya di ulang

    ulang gitu.”

    Selanjutnya pendapat didapatkan dari Vio yang berpendapat bahwa

    ketertarikannya terhadap dialog pada adegan iklan tersebut, menurutnya

    iklan tersebut lucu.

    “Aku paling inget dialog iklannya, lucu”

    Selanjutnya pendapat didapatkan dari Joy yang berpendapat bahwa

    ketertariakannya terhadap bahasa yang menurutnya lucu.

    “Bahasanya alay banget deh menurut aku. Tapi kok lucu juga ya”

    Selanjutnya pendapat yang terakhir didapatkan dari seorang pakar

    advertisingyaitu pak Irfan yang berpendapat bahwa ketertarikanya dimulai

    dari saat beliau teringat dengan gaya iklan Thailand di era 90an dengan

    daya tarik homor yang kian merebak di Negara – Negara lain.

    “e.. iklan ini mengingatkan saya kepada gaya iklan ee.. Thailand

    e.. gaya – gaya iklan Thailand diera tahun e.. tahun 90an 95 96

    gitu artinya waktu itu gaya – gaya iklan yang apa ya ee..

    menggunakan pendekatan humor lah itu digandrungi di Thailand.

  • 49

    Kemudian dan karena memang harus globalisasi akhirnya gaya

    iklan yang dengan pendekatan humor itu tadi juga merebak ke

    netnunya Negara – Negara lain gitu. Nah, melihat iklan tadi saya

    jadi ingat, ee.. iklan dengan pendekatan humor seperti itu. Itu

    kesan yang pertama kali saya tangkap.”

    Setelah melakukan wawancara terhadap semua narasumber yang

    ada. Peneliti menemukan adanya ketertarikan dari narasumber terhadap

    iklan tersebut adalah pada adegan – adegan yang tergambar dalam iklan

    tersebut terutama pada dialog iklan tersebut dan daya tarik yang muncul

    adalah daya tarik humor.

    4.4.3. Interpretasi

    Interpretasi merupakan tahap dimana individu memaknakan suatu

    informasi dalam hal ini berbicara tentang iklan Axis Bronet 4G #Owsem.

    Dalam iklan ini setiap orang yang menonton mempunyai pendapat masing

    – masing mengenai iklan ini yang akan dikemukakan oleh 6 narasumber

    diantaranya: pendapat pertama berasal dari Livia yang berpendapat bahwa

    adegan yang tergambar dalam setiap scene tidak ada kaitannya.

    “Cowok menyembur nyembur makanan - makanan ngga jelas

    banget, sama ada cewe kek putri duyun ngga nyambung gitu. …”

    Pendapat selanjutnya berasal dari Melia yang berpendapat bahwa iklan ini

    mengandung aktifitas yang kurang sopan untuk dilihat seperti makanan

    menyembur dari mulut, ada wanita berpakaian seksi tidur diatas meja.

    “… Boleh juga kalau mau kasih humor tapi ya yang bermutu masa

    ada adegan yang jorok sampe makanan – makananya keluar dari

    mulut segala. Itu juga masa ada cewe pakai pakaian seksi tiduran

    di atas meja, kan itu ngga sopan ya kak.”

    Pendapat selanjutnya berasal dari Dio berbeda dengan menurut Melia yang

    mengatakan bahwa perilaku wanita yang tiduran di meja itu tidak sopan.

    Dio berkata bahwa hal yang dilakukan oleh wanita itu lucu karena dialog

    pendukung dari adegan tersebut.

    “Itu lho kak pas waktu cewe itu diatas meja. Menurut aku lucu aja,

    cewe itu pakai kata – kata dan bahasa yang beda kaya di ulang

    ulang gitu.”

  • 50

    Pendapat selanjutnya berasal dari Vio, Vio berkata bahwa kalimat dialog

    yang ucapkan dalam adegan iklan tersebut ribet dan sukar dipahami tapi

    lucu.

    “Iklan apa itu ga jelas, tapi lucu sih bisa menghibur, iklan e aneh

    ce, aku sampe ga mudeng haha wong iklan e angel, kata - katane

    sukar tak pahami”

    Pendapat selanjutnya berasal dari Joy yang berpendapat bahwa adagan

    pada saat wanita yang tidur diatas meja dengan menggunakan pakaian

    seksi itu tidak mencerminkan budaya Indonesia.

    “Menurut ku tuh pas dibagian cewe seksi itu, gimana ya kalau

    menurut ku ngga cocok sama budayanya orang Indonesia.”

    Pendapat yang terakhir adalah pendapat dari pak irfan selaku pakar

    advertising. Pak irfan berkata bahwa sejak awal saat melihat iklan ini

    beliau sudah paham akhir ceritanya yang diibaratkan menonton film

    Indonesia yang akhirnya sudah bisa ditebak akan berakhir dengan bahagia.

    Dalam hal ini berbicara menggunakan internet tanpa terganggu oleh

    lemotnya paket data.

    “… Massage itu tertangkap sejak awal, dari detik – detik awal tu

    sudah tertankap ini nanti akan berbicara tentang kecepatan akses,

    ngga lemot, anti buffering. karena dengan kalimat yang putus –

    putus gitu aa aa dd bb itu kan ibarat film Indonesia bisa ketebak

    bahwa akhirnya happy ending. Happy ending –nya apa? Iya kalau

    kamu pakai ini akses internet kamu akan lebih cepat gitu. Tapi

    dikamas dengan cara baik, dengan pendekatan humor berkaitan

    bergaya anak milenial jadi kalau memang segmentasi pasarnya ke

    sana oke lah. Ini kan, produk ini kan tidak menyasar segmen pasar

    yang terlalu luas, segmen pasar eksekutif itu kan tidak di sasar

    produk ini dan memang hendaknya demikian fokus kepada segmen

    yang dibidik.”

    Berdasarkan berbagai pendapat yang diungkapkan oleh masing –

    masing narasumber SMA. Respoden menyampaikan interpretasi tentang

    iklan tersebut yang hampir sama seperti ketidak sukaan narasumber

    terhadap adegan seperti adegan seorang wanita sedang tidur dimeja

    mengenakan baju seksi itu tidak sopan dan adegan dimana seorang pria

  • 51

    yang menyemburkan makanan dan menurut penelitian hal tersebut tidak

    sesuai dengan budaya Indonesia. Selain itu peneliti menemukan adanya

    ketidak jelasan konten yang terdapat dalam iklan tersebut seperti dialog

    pada iklan tersebut.

    4.4.4. Persepsi

    Presepsi merupakan hasil dari individu yang menerima stimulus pesan

    dari sebuah iklan. Sehingga menimbulkan persepsi yang akan

    dikemukakan oleh narasumber pertama dari iklan ini berasal dari Livia

    umur 16 Tahun pelajar SMA Widya Wacana diwawancarai pada 17

    September 2018 berpendapat tentang pertama kali melihat iklan tersebut:

    “Apa ya? …hmm menurutku ya, iklan itu aneh, ngakak kocak bikin

    ketawa, goblok, bodo banget hahaha, koplak, ra mutu lah..”

    Livia juga berpendapat tentang adegan yang paling dia ingat pada iklan

    tersebut:

    “Itu lho.. ada Cowok menyembur nyembur makanan – makanan ngga

    jelas banget, sama ada cewe kek putri duyun ngga nyambung gitu.

    Menurutku itu kejadian yang paling aku inget, di iklan itu

    kejadiannya bodoh yang ga masuk akal deh.”

    Wawancara pertama yang dilakukan kepada Livia terungkap bahwa

    adanya iklan tersebut mampu membuatnya tertawa namun iklan tersebut

    mengeluarkan adegan - adegan aneh, bodoh, dan adagannya tidak masuk

    akal. Persepsi yang ada dalam benak livia iklan tersebut dapat menghibur

    dan walaupun agak tidak jelas.

    Persepsi selanjutnya berasal dari Melia umur 17 Tahun pelajar SMA

    Pelita Nusantara Kasih diwawancarai pada 19 September 2018 tentang

    pertamakali melihat iklan tersebut:

    “Oh.. iklan itu ya, aku sudah pernah lihat menurut ku Menarik, terus

    lucu, bagus deh pokoknya”

    Melia berpendapat tentang adegan yang paling diingat pada iklan tersebut:

  • 52

    “Aku paling inget waktu ada adegan yang nayangin gambar fbnya itu

    lho. aku inget banget ada adegan cewe sama cowo itu foto terus di

    upload foto itu ke fb. Disitu aku lihat adegan yang menurutku paling

    lucu dan aku suka. Tapi aku juga kurang suka sama adegan cowok

    yang ngeluarin makanan dari mulutnya menurut ku jijik banget,

    jorok! Setiap dialog yang diberikan bahasanya rumit sukar

    didengar.”

    Wawancara dengan Melia terungkap bahwa iklan tersebut menarik,

    bagus dan lucu. Karena adegan dalam iklan tersebut bisa membuat tertawa

    didukung oleh bahasa yang rumit mampu menambah daya tarik dalam

    iklan tersebut. Persepsi yang timbul dalam benak melia adalah iklan yang

    lucu dengan adegan yang agak jorok dan bahasa yang rumit namun bisa

    menarik daya tarik penonton untuk melihatnya.

    Persepsi selanjutnya berasal dari Dio umur 16 Tahun pelajar SMA

    Negeri 5 Surakarta diwawancarai pada 22 September 2018 tentang

    pertamakali melihat iklan tersebut:

    “Menurutku ya iklan itu Unik, Lucu, beda dari yang lain karena iklan

    tersebut memiliki latar belakang yang berbeda. Kalau iklan yang lain

    ya kaya gitu aja, suasananya ngga kaya iklan ini kan rame banyak

    warna banyak lampunya. Kalo yang lain ma biasa bisa aja.”

    Dio berpendapat bahwa adegan yang paling diingat saat ada perempuan

    CC yang sedang tiduran diatas meja, dia berkata bahwa kalimat yang

    dikatakan dalam dialog CC itu lucu.

    “Itu lho kak pas waktu cewe itu diatas meja. Menurut aku lucu aja,

    cewe itu pakai kata – kata dan bahasa yang beda kaya di ulang ulang

    gitu.”

    Wawancara dengan Dio peneliti mengungkap bahwa Dio tertarik

    dengan dialog dalam iklan tersebut. Persepsi yang ada saat Dio melihat

    iklan tersebut adalah iklan itu lucu, dapat menghibur penonton terutama

    saat dialog yang diucapkan oleh CC yaitu “AA-AA DD-DD jadi Owsem

    pake axis brownet GGGG”.

  • 53

    Persepsi selanjutnya berasal dari Vio umur 16 Tahun pelajar SMA

    Negeri 6 Surakarta diwawancarai pada 22 September 2018 tentang

    pertamakali melihat iklan tersebut:

    “Iklan apa itu ga jelas, tapi lucu sih bisa menghibur, iklan e aneh ce,

    aku sampe ga mudeng haha wong iklan e angel, kata - katane sukar

    tak pahami. Tapi aku paling inget dialog iklannya, lucu.”

    Vio juga berpendapat bahwa dia lebih sering mendengarkan iklan tersebut

    dari pada menlihatnya secara langsung.

    ”Aku sih Sering 2-3 kali tapi dari pada nonton lebih sering aku

    dengerin ce”

    Wawancara yang dilukan dengan Vio menemukan keteretarikannya

    terhadap iklan. Persepsi iklan itu menurut Vio bahwa iklan itu lucu, dapat

    menghiburnya, karena adegan menurutnya agak aneh dan membuatnya

    tidak tahu apa yang sedang dibahas oleh iklan tersebut, maka Vio lebih

    memilih untuk mendengarkan dialognya saja dari pada menonton iklan

    tersebut.

    Persepsi selanjutnya berasal dari Joy umur 16 Tahun pelajar SMA

    Negeri 6 Surakarta diwawancarai pada 22 September 2018 tentang

    pertamakali melihat iklan tersebut:

    “Waktu lihat iklan itu menurutku kreatif, mereka bisa menyatukin

    situasi orang dalam beraktifitas tapi bisa dikemas dengan asik dan

    enak untuk ku nikmati, disambung dengan joke kekinian yang

    pastinya membuat anak milenial jaman now kek aku ini hahaha..”

    Joy juga berkata bahwa bagian yang dia paling ingat dari iklan itu adalah

    bahasa yang digunakan untuk mendukung iklan ini lucu. Namun ada

    adegan yang dia tidak setuju dalam iklan ini yaitu waktu ada CC yang

    sedang tiduran diatas meja dengan menggunakan pakaian seksi yang tidak

    sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

    “Bahasanya alay banget deh menurut aku. Tapi kok lucu juga ya dan

    ada lagi menurut ku tuh pas dibagian cewe seksi itu, gimana ya

    kalau menurut ku ngga cocok sama budayanya orang Indonesia.”

  • 54

    Wawancara yang di lakukan dengan Joy bahwa joy tertarik dengan

    iklan tersebut. Persepsi yang muncul dalam benak Joy adalah iklan itu

    kreatif, lucu yang mempu membuat orang – orang sebayanya tertawa saat

    melihat iklan tersebut. Menariknya peneliti menemukan ketidak setujuan

    Joy dengan iklan tersebut yaitu waktu ada CC yang sedang tiduran diatas

    meja dengan menggunakan pakaian seksi yang tidak sesuai dengan

    kepribadian bangsa Indonesia.

    Persepsi M. Irfan Sutikno, Merupakan direktur dari perusahaan

    periklanan di Surakarta yaitu Freshblood. Beliau sudah lebih dari 20 tahun

    menggeluti dunia periklanan, dalam wawancara pada 15 Oktober 2018.

    Pak Irfan berpendapatnya tentang iklan Axis saat pertama kali beliau

    melihatnya ini antara lain:

    “e.. iklan ini mengingatkan saya kepada gaya iklan ee.. Thailand e..

    gaya – gaya iklan Thailand diera tahun e.. tahun 90an 95 96 gitu

    artinya waktu itu gaya – gaya iklan yang apa ya ee.. menggunakan

    pendekatan humor lah itu digandrungi di Thailand. Kemudian dan

    karena memang harus globalisasi akhirnya gaya iklan yang dengan

    pendekatan humor itu tadi juga merebak ke netnunya Negara –

    Negara lain gitu. Nah, melihat iklan tadi saya jadi ingat, ee.. iklan

    dengan pendekatan humor seperti itu. Itu kesan yang pertama kali

    saya tangkap.”

    Selain itu pak Irfan juga berpendapat secara lebih detail tentang

    pendapatnya saat melihat iklan tersebut. Ada 3 pendapat tambahan yang

    menjdai persepsi beliau mengenai iklan tersebut: yang pertama

    mengingatkan kebali dengan gaya iklan Thailand, kedua iklan ini

    ditujukan untuk para kaum milenial yang ingin bengunakan paket internet

    tanpa lemot, cerita dari iklan itu berakhir happy endingyaitu menggunakan

    paket data yang murah tapi kualitas dijamin tanpa lemot.

    “OK yang pertama itu tadi, yang pertama mengingatkan saya pada

    gaya iklan Thailand. Kemudian yang kedua tentunya iklan ini

    menggunakan pendekatan humor untuk menyampaikan pesan

    komunikasinya. Kemudian eee.. sadar bahwa iklan ini ditujukan untuk

    segmen milenial, segmen muda hingga dan cara mendekati dengan

    pendekatan humor ini cukup ok, cukup bagus, message yang

  • 55

    disampaikan tetap kena itu dia akan menceritakan bahwa ini kalo

    kamu menggunakan ini kamu akan terbebas dari buffering kamu akan

    terbebas dari situasi lemot gitu kan. Hingga kamu bisa segala

    sesuatunya lebih kancar, lebih jelas, lebih asik. Massage itu

    tertangkap sejak awal, dari detik – detik awal tu sudah tertankap ini

    nanti akan berbicara tentang kecepatan akses, ngga lemot, anti

    buffering. karena dengan kalimat yang putus – putus gitu aa aa dd bb

    itu kan ibarat film Indonesia bisa ketebak bahwa akhirnya happy

    ending. Happy ending –nya apa? Iya kalau kamu pakai ini akses

    internet kamu akan lebih cepat gitu. Tapi dikamas dengan cara baik,

    dengan pendekatan humor berkaitan bergaya anak milenial jadi

    kalau memang segmentasi pasarnya ke sana oke lah. Ini kan, produk

    ini kan tidak menyasar segmen pasar yang terlalu luas, segmen pasar

    eksekutif itu kan tidak di sasar produk ini dan memang hendaknya

    demikian fokus kepada segmen yang dibidik.”

    Beliau juga berpendapat bahwa iklan ini dapat menyita perhatiannya

    sehingga beliau mau menonton iklan tersebut hingga habis

    “2 menit ke depan menentukan leher ini menoleh atau tidak, kalau 2

    menit didepat tidak asik maka leher ini akan menoleh dan tidak

    memperhatikan, tapi kalau 2 menit pertama itu sudah berasil menarik

    perhatian biasanya saya tunggu, bukan hanya saya tapi pasti yang

    lain akan menunggunya sampai akhir, dengan cara pikir seperti itu

    berarti iklan ini masuk karena 2 menit itu berhasil untuk menarik

    perhatian, istilahnya great attention nya dapet gitu, orang tidak akan

    capet berpaling dari iklan tersebut dan menontonnya sampai

    habis.”Menurut pak irfan iklan mudah di mengerti“dari awal iklan

    ini mudah dimengerti menggambarkan kegiatan anak milenial jaman

    sekarang menggunakan internet secara aktif tanpa adanya buffering

    dan lemot.”

    Wawancara yang dilakukan dengan Pak Irfan mendapatkan

    ketertarikanya terhadap iklan ini. Persepsi yang tergambar dalam benak

    beliau antara lain: iklan yang bagus, cukup ok bergaya Thailand yang

    menggunakan pendekatan humor yang dapat membuat kaum milenial

    terhibur dan iklan ini termasuk iklan yang mudah dimengerti dari awal

    hingga akhir seperti suasana kegiatan anak kaum milenial yang aktif

    menggunakan internt. Internet yang dibutuhkan merupakan internet yang

    tidak lemot dan lancar digunakan dalam segala situasi dan kondisi.

  • 56

    Berdasarkan Persepsi yang diungakapkan oleh narasumber peneliti

    menemukan berbagai persepsidiantaranya adanya kelucuan, unsur

    menghibur, dan ketertarikan seluruh narasumber terhadap iklan tersebut,

    selain menarik ternyata peneliti menemukan adanya ketidak sukaan

    narasumber dengan adegan yang ungkapkan oleh Melia, Dio dan Joy.

    Bahwa adegan seorang pria yang menyemburkan makanan dan seorang

    wanita sedang tidur dimeja mengenakan baju seksi itu tidak sopan dan

    tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Serta terdapat adanya ketidak

    jelasan akan pesan dalam iklan melalui dialog yang ditayangkan.

    4.4.5. Faktor yang menyebabkan kemiripan pendapat

    Setelah peneliti melakukan wawancara kepada semua narasumber

    yang dilakukan kepada remaja SMA yang masuk dalam golongan kaum

    milenial, ditemukan bahwa adanya kesamaan persepsi antara individu. Hal

    ini terjadi karena adanya faktor usia (narasumber memiliki umur yang

    sama dan termasuk dalam golongan milenial yang memiliki kebiasa yang

    sam yaitu ketergantunganya terhadap barang elektronik seperti smatphone.

    Selain itu dalam adegan iklan tersebut terliihat banyak aktivitas yang mirip

    dengan kegiatan golongan milenial sehingga mampu menarik golongan

    milenial), status sosial (narasumber berada dalam komunitas yang sama

    sehingga status sosial dalam komunitas tersebut sama – sama menjadi

    anggota dalam komunitas youth) dan tingkat pendidikan yang sama

    (narasumber dalam penelitian ini merupakan remaja SMA yang memiliki

    pergaulan yang hamper sama satu dengan yang lain) sehingga dapat

    mempengaruhi persepsi mereka.Sedangkan persepsi dari pakar advertising

    menjadi patokan pemikiran penulis dan menjadi acuan penulisan

    penelitian.