bab iv inventarisasi 4.1 kondisi umum · atraksi seni budaya yang ditampilkan misalnya sulap, reog,...

25
BAB IV INVENTARISASI 4.1 Kondisi Umum Taman Lalu Lintas Bandung terletak di Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Wilayah Pengembangan Cibeunying, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Sumur Bandung secara umum berada pada ketinggian 687,5 m diatas permukaan air laut dengan suhu rata-rata 23,6 o C (Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, 2006). Secara geografis, taman ini terletak di antara 107 0 61’ 235” Bujur Timur dan 6 0 91’ 20,48” Lintang Selatan. Luas taman ini kurang lebih 3,5 hektar dan dilengkapi dengan berbagai jenis pohon dan tanaman berbunga. Taman Lalu Lintas Bandung berada di wilayah pusat Kota Bandung yang merupakan pusat aktivitas manusia. Taman ini dibatasi oleh empat ruas jalan, yaitu Jalan Aceh (sebelah utara), Jalan Belitung (sebelah selatan), Jalan Kalimantan (sebelah timur), dan Jalan Sumatera (sebelah barat). Penggunaan lahan di sekitar taman sangat bervariasi seperti yang dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 Lokasi Taman Lalu Lintas Bandung (Sumber: http://maps.google.com, 2010) Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani B d U Tanpa Skala Markas Kodam II Siliwangi Gedung Sabau SMA 3 dan SMA 5 Bandung

Upload: duongdieu

Post on 06-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

23

 

BAB IV

INVENTARISASI

4.1 Kondisi Umum

Taman Lalu Lintas Bandung terletak di Kelurahan Merdeka, Kecamatan

Sumur Bandung, Wilayah Pengembangan Cibeunying, Kota Bandung, Provinsi

Jawa Barat. Kecamatan Sumur Bandung secara umum berada pada ketinggian

687,5 m diatas permukaan air laut dengan suhu rata-rata 23,6 oC (Dinas Tata

Ruang dan Cipta Karya, 2006). Secara geografis, taman ini terletak di antara 1070

61’ 235” Bujur Timur dan 60 91’ 20,48” Lintang Selatan. Luas taman ini kurang

lebih 3,5 hektar dan dilengkapi dengan berbagai jenis pohon dan tanaman

berbunga.

Taman Lalu Lintas Bandung berada di wilayah pusat Kota Bandung yang

merupakan pusat aktivitas manusia. Taman ini dibatasi oleh empat ruas jalan,

yaitu Jalan Aceh (sebelah utara), Jalan Belitung (sebelah selatan), Jalan

Kalimantan (sebelah timur), dan Jalan Sumatera (sebelah barat). Penggunaan

lahan di sekitar taman sangat bervariasi seperti yang dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Lokasi Taman Lalu Lintas Bandung (Sumber: http://maps.google.com, 2010)

Taman Lalu Lintas Ade

Irma Suryani B d

U

Tanpa Skala

Markas Kodam II Siliwangi 

Gedung Sabau 

SMA 3 dan SMA 5Bandung 

 

 

p

M

m

B

m

u

(

b

t

m

t

t

t

K

G

S

t

r

4

P

Tam

pada hari

Minggu/libu

memasuki ta

Belitung yan

masuk dan

untuk karya

(Gambar 10)

Akse

beberapa ar

tersebut dap

maupun um

tersedia di

transportasi

transportasi

Kalapa–Cica

Gede Bage–

Serang–St. H

taman denga

ruas Jalan B

4.2 Aspek F

Aspe

Perolehan d

an Lalu Lint

Senin–Kam

ur. Untuk h

aman ini, di

ng mempuny

keluar pada

wan dan par

).

esibilitas me

rah melalui

pat dicapai

mum, serta da

sepanjang

umum yan

umum ters

aheum, Ant

–St. Hall,

Hall. Penggu

an lahan park

elitung.

Fisik

ek fisik me

data untuk a

Gambar 1(a) Pintu Ge

tas Bandung

mis dan S

hari Jumat

sediakan pin

yai jalur ken

a ruas Jalan

ra siswa yan

enuju Tama

jaringan jal

baik denga

apat ditempu

jalan raya.

ng melewati

ebut di anta

tapani–Ciroy

Abdul Mui

una kendaraa

kir yang ters

eliputi sirku

aspek fisik

10 Pintu Gerberbang Utama

g dibuka unt

abtu serta

libur, kecu

ntu gerbang

ndaraan satu

n Kalimanta

ng bersekola

an Lalu Lin

lan yang m

an kendaraan

uh dengan b

Taman in

nya, seperti

aranya angk

yom, Kalap

is–Dago, A

an pribadi d

sedia di depa

ulasi serta

didapatkan

bang Taman L(b

tuk umum pa

pukul 08

uali libur n

masuk dan

arah. Terda

an. Namun,

ah di Taman

ntas Bandun

mengelilingi

n bermotor

berjalan kak

ni juga ditu

i angkutan

kot dengan j

a-Ledeng, D

Abdul Muis–

dapat secara

an pintu gerb

fasilitas, sa

melalui lit

Lalu Lintas Bb) Pintu Gerba

ada pukul 08

.00–16.00

nasional. Un

keluar pada

apat pula pin

pintu terseb

n Lalu Linta

ng dapat di

taman. Jari

yang bersi

ki melalui tr

unjang deng

kota (angko

jurusan Dag

Dipatiukur–P

–Ledeng,  da

langsung me

bang utama,

arana, dan

teratur serta

Bandung ang khusus

24

8.00–15.00

pada hari

ntuk dapat

a ruas Jalan

ntu gerbang

but khusus

as Bandung

icapai dari

ngan jalan

fat pribadi

rotoar yang

gan sarana

ot). Sarana

go–Kalapa,

Panghegar,

an Sadang

engunjungi

yaitu pada

prasarana.

a observasi

25

 

lapang secara langsung dan wawancara dengan pengelola Taman Lalu Lintas

Bandung.

4.2.1 Sirkulasi

Sirkulasi di dalam Taman Lalu Lintas Bandung terdiri dari dua jenis, yaitu

jalan beraspal yang merupakan jalan utama di dalam tapak dan jalan setapak yang

berupa perkerasan atau paving (Gambar 11). Beberapa bagian jalan utama ada

yang dilengkapi dengan trotoar. Sirkulasi di luar maupun di dalam tapak pada

hari-hari biasa cukup ramai karena adanya aktivitas yang berlangsung di sekitar

taman, baik aktivitas kantor, sekolah, maupun rekreasi. Pada saat ramai oleh

pengunjung, tepi jalan di sekeliling (sebelah barat dan timur) terkadang digunakan

untuk parkir mobil jika ruang parkir yang tersedia penuh.

4.2.2 Fasilitas, Sarana, dan Prasarana

Taman Lalu Lintas Bandung merupakan salah satu taman di Kota

Bandung yang ramai dikunjungi oleh warga masyarakat terutama untuk kegiatan

rekreasi. Fasilitas yang nyaman merupakan suatu hal utama yang diperlukan

dalam suatu taman. Fasilitas, sarana, dan prasarana yang ada di taman ini dapat

dilihat pada Lampiran 2 dan secara rinci dijelaskan sebagai berikut.

1. TK dan Playgroup (Kelompok Bermain)

Taman Lalu Lintas Bandung menyediakan sarana belajar formal, yaitu

berupa TK dan playgroup (Gambar 12). Taman ini telah menerima siswa-

siswi sejak tahun 1992. TK yang berada di dalam Taman Lalu Lintas Bandung

ini memiliki keunggulan, yaitu adanya kurkulum tetang pendidikan keamanan

lalu lintas. Selain itu, anak-anak juga dapat menikmati berbagai sarana

Gambar 11 Sirkulasi di Dalam Taman Lalu Lintas Bandung (a) Jalan Beraspal (b) Jalan Setapak (Paving)

 

2

3

bermain

terlalu m

(kelomp

2. Pondok B

Men

belajar

membac

Pondok

ini. Pon

penyedia

14.00 (h

3. Sarana B

Seb

dilengka

terdiri d

dengan k

Gam

yang terdap

muda untuk m

ok bermain)

Baca

ngunjungi T

kelalulintasa

ca buku-buku

Baca ini dap

ndok Baca

aan buku-bu

ari Rabu dan

Bermain Ana

agai taman

api berbagai

dari sarana

karcis, diken

Gamba

mbar 12 Sarana

(a) Tam

pat di Tama

mengikuti TK

) yang mener

aman Lalu L

an saja. Na

u yang terd

pat dinikma

bekerja sa

uku bacaan.

n Sabtu) dan

ak-Anak

n bermain

sarana berm

bermain ka

nakan tarif k

ar 13 Pondok

a Belajar Form

man Kanak-Kan

an Lalu Lint

K, anak-anak

rima anak-an

Lintas Bandu

amun, di t

dapat di Pon

ati secara gra

ama dengan

Pondok ba

n pukul 08.00

dan belajar

main. Saran

arcis dan no

karcis yang b

Baca Taman

mal yang Ada

nak

as Bandung

k dapat masu

nak berusia

ung tidak ha

taman ini a

ndok Baca (

atis oleh set

n Rotary C

aca ini dibuk

0–14.00 (har

r, Taman L

na bermain y

on-karcis. U

berkisar anta

Lalu Lintas B

a di Taman L

(b) Playg

. Jika usia a

uk ke dalam

di bawah lim

anya dapat be

anak-anak j

(Gambar 13

tiap pengunj

Club Bandu

ka pada puk

ri Mingggu)

Lalu Lintas

yang ada di

Untuk saran

ara Rp 2.000

Bandung

Lalu Lintas Ba

group

26

anak masih

m playgroup

ma tahun.

ermain dan

juga dapat

). Fasilitas

jung taman

ung dalam

kul 09.00–

.

s Bandung

i taman ini

na bermain

0,00 sampai

andung

27

 

dengan Rp 6.000,00. Sedangkan untuk sarana bermain non-karcis dapat

digunakan secara gratis.

Sarana bermain karcis umumnya menggunakan tenaga mesin/listrik

seperti kereta api mini, mobil baterai, kereta motor, kereta listrik, kincir,

karosel, gajah terbang, dan permainan koin (Gambar 14). Sarana bermain

karcis yang lain adalah sarana bermain yang dapat melatih ketangkasan dan

kebugaran anak seperti sepeda mini, kolam renang, kolam pancing, mandi

bola, flying fox, dan sport kids (Gambar 15).

Sarana bermain non-karcis merupakan perangkat bermain sederhana

seperti ayunan, panjatan, komidi putar, luncuran, jungkitan, dan panjatan

spiral (Gambar 16).

Gambar 14 Sarana Bermain Karcis yang Bertenaga Mesin (a) Kereta Api Mini (b) Kinciran

Gambar 15 Sarana Bermain Karcis yang Melatih Ketangkasan dan Kebugaran (a) Sepeda Mini (b) Kolam Renang

Gambar 16 Sarana Bermain Non-Karcis (a) Luncuran (b) Panjatan

28

 

4. Rambu-Rambu Lalu Lintas dan Street Furniture

Sebagai sarana pendidikan kelalulintasan untuk anak-anak, Taman Lalu

Lintas Bandung dilengkapi oleh fasilitas rambu-rambu (rambu-rambu lalu

lintas, lampu merah), street furniture/perangkat jalan (halte dan zebra cross),

dan papan informasi yang berisi pendidikan kelalulintasan (Gambar 17).

Untuk rambu-rambu lalu lintas berada pada suatu tiang yang diletakkan di

tengah kanal, dekat dengan gerbang masuk. Tulisan yang ada pada rambu-

rambu agak kecil sehingga agak sulit terbaca.

5. Fasilitas Toilet

Fasilitas toilet merupakan fasilitas penting yang dibutuhkan oleh

pengunjung (Gambar 18). Toilet dibuka dan dijaga setiap hari. Kebersihan

toilet dijaga setiap waktu oleh petugas kebersihan sehingga kebersihannya

terus terpantau dan bersifat insidental. Akan tetapi, lokasi toilet ini kurang

banyak dan tidak tersebar merata serta sulit diakses oleh pengunjung

berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, perlu penyediaan fasilitas toilet yang

lebih banyak dan jalur akses toilet yang lebih mudah digunakan oleh semua

golongan umur dan fisik pengunjung taman.

(a) Rambu Larangan dan Perintah (b) Rambu Peringatan

Gambar 17 Rambu-Rambu dan Street Furniture

(c) Zebra Cross (d) Halte

29

 

6. Fasilitas Peribadatan

Di dalam Taman Lalu Lintas Bandung terdapat fasilitas peribadatan yaitu

sebuah musala. Musala ini terletak di dekat kantor pengelola harian (Gambar

19). Kebersihan dalam musala dijaga setiap hari oleh petugas sehingga

kebersihannya terus terpantau.

7. Kafetaria dan Kantin

Taman Lalu Lintas Bandung menyediakan fasilitas kafetaria dan kantin

bagi pengunjung yang ingin membeli makanan atau minuman (Gambar 20).

Kafetaria terletak di sebelah barat taman, dekat arena bermain sepeda mini,

sedangkan kantin terletak di sebelah utara taman dekat kolam renang.

Kafetaria dibangun dengan aksen dinding bata yang dicat warna biru.

Kantin/kafetaria ini disewakan kepada masyarakat umum dengan biaya sewa

Rp 400.000,00 – Rp 500.000,00 per bulan.

Gambar 18 Fasilitas Toilet (a) Kondisi Bangunan (b) Kebersihan

(a) Kondisi Bangunan (b) Kebersihan Gambar 19 Fasilitas Peribadatan

30

 

8. Panggung dan Ruang Serba guna

Panggung dan gedung serba guna dapat digunakan oleh umum dengan

biaya sewa masing-masing Rp 300.000,00 untuk panggung dan Rp 400.000,00

untuk ruang serba guna.

Pada hari-hari tertentu terutama hari libur atau hari Minggu, Taman Lalu

Lintas Bandung menyelenggarakan acara khusus seperti atraksi seni budaya

dan perlombaan-perlombaan. Atraksi seni budaya yang ditampilkan misalnya

sulap, reog, pencak silat, orkes/band, dan seni tari, sedangkan perlombaan

yang diadakan seperti lomba nyanyi, tari, dan lukis (Gambar 21). Untuk ruang

serba guna, biasanya digunakan oleh Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki)

sebagai tempat untuk terapi pada hari Rabu.

Fasilitas penunjang rekreasi lain seperti tempat sampah, tempat duduk,

lampu taman, dan patung cukup tersebar di dalam Taman Lalu Lintas Bandung.

Pada umumnya kondisi fasilitas tersebut cukup baik, tetapi masih ditemukan

beberapa fasilitas yang kurang terawat/rusak.

(a) Kondisi Bangunan (b) Ketika Ada Perlombaan Gambar 21 Fasilitas Panggung

(a) Kafetaria (b) Kantin Gambar 20 Fasilitas Kafetaria dan Kantin

31

 

4.2 Aspek Biofisik

Aspek biofisik diperoleh melalui studi literatur dan survei lapang secara

langsung dan wawancara dengan pengelola Taman Lalu Lintas Bandung. Data

aspek biofisik meliputi hidrologi, vegetasi, dan satwa.

4.2.1 Hidrologi

Sumber air yang dimanfaatkan di Taman Lalu Lintas Bandung adalah air

pompa dan sumur (air tanah). Pemanfaatan air dari sumur untuk kebutuhan air

bersih, sedangkan air pompa digunakan untuk menyiram tanaman dan kebutuhan

air kolam renang.

Di dalam Taman Lalu Lintas Bandung terdapat kanal yang lebarnya

kurang lebih 1–2 meter dengan kedalaman sekitar satu meter yang mengalir dari

arah utara ke arah selatan. Namun, di kanal tersebut jarang dijumpai air karena air

yang mengalir ke kanal tersebut biasanya banyak mengandung limbah dari hotel

atau perkantoran. Oleh karena itu, dilakukan buka dan tutup pintu air (yang berada

di sebelah utara taman) agar air yang mengalir ke dalam taman merupakan air

yang bersih (Gambar 22).

4.2.2 Vegetasi

Pada awalnya Taman Lalu Lintas Bandung merupakan taman kota

(insulinde park) yang dibuat dengan gaya “indische tropische” (taman tropis

Indonesia). Menurut perkumpulan “Bandoeng Vooruit” (dalam Kunto, 1986),

konsep taman tropis Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Tipe taman merupakan taman terbuka, warga kota dapat berkunjung, berjalan-

jalan, dan berekreasi di dalamnya.

2. Jenis flora tropis dominan dalam taman. Flora tropis ini yang menjadi ciri khas

dari “Indische Park” (Taman Indonesia) yang menonjolkan aksen tropis.

(a) Kondisi Fisik (b) Pintu Air Gambar 22 Kanal

32

 

3. Bangunan dan perlengkapan taman dari bahan besi, batu bata, semen, dan kayu

dibatasi pemakaiannya dengan maksud agar taman selalu mengungkap wajah

alamiah.

4. Koleksi pohon lindung dan tanaman hiasnya dipilih dari jenis tumbuhan yang

kuat, unik, khas, dan langka ditemui di tempat lain.

5. Bentuk tanaman organik umumnya alamiah, tidak teratur (asimetris), dan non-

formal.

6. Taman dilengkapi dengan saluran air atau kolam air.

Gaya kolonial juga mempengaruhi karakter dari Taman Lalu Lintas

Bandung, yaitu dengan adanya elemen taman seperti kanal, air mancur serta

vegetasi yang tua dan langka. Hal ini dapat memberi kenikmatan psikologis bagi

pengunjung yang mengamatinya, yaitu melihat dan merasakan eksistensi mereka

dalam arus kesinambungan sejarah antara masa lampau, masa kini, dan masa yang

akan datang.

Secara umum vegetasi yang ada dalam taman ini terdiri dari vegetasi

rumput, penutup tanah (ground cover), semak, perdu, tanaman merambat

(climber), tanaman air (aquatic), dan pohon. Keberadaan pohon pelindung yang

dominan, membuat konsep taman tropis masih terasa di dalam taman ini.

Beberapa di antara pohon tersebut ada yang telah berusia kurang lebih 70 tahun,

antara lain dari jenis angsana (Pterocarpus indicus), beringin karet (Ficus

elastica), pohon sosis (Parmentiera cereifera), palem raja (Roystenia regia),

kecrutan (Spathodea campanulata), ki hujan (Samanea saman), dan sawo kecik

(Manilkara kauki) (Gambar 23). Jenis rumput yang umum dijumpai adalah

rumput paetan (Axonopus compressus). Secara rinci data vegetasi dalam Taman

Lalu Lintas Bandung dapat dilihat pada Tabel 9.

(a) Pohon Ki Hujan (b) Pohon Sosis

Gambar 23 Pohon Tua di Taman Lalu Lintas Bandung

33

 

Tabel 9 Data Vegetasi di Taman Lalu Lintas Bandung

No Nama Tanaman

Jumlah Nama Latin Nama Lokal/Lain

Penutup Tanah/Ground Cover 1 Althernantera sp. Krokot 4 m2

2 Arachis pintoi Kacang-kacangan 10 m2

3 Carex morrowii Kucai 72 m2

4 Chlorophytum sp. Lili paris 11 m2

5 Iresine herbstii Simbang darah 19 m2

6 Rhoeo discolor Adam hawa 43 m2

7 Sansevieria sp. Lidah mertua 14 m2

8 Spathiphyllum sp. Peace lily 10 pbSemak 1 Acalypha macrophylla Teh-tehan 246 pb2 Acalypha wilkesiana Daun renda 4 pb3 Alocasia sp. Talas 8 pb4 Arundinaria pumila Bambu jepang 9 pb5 Canna sp. Kana 180 pb6 Duranta sp. Pangkas kuning 23 pb7 Furcraea gigantea Giant false agave 10 pb8 Hemma sp. Kemoceng 85 pb9 Hibiscus sp. Kembang sepatu 4 pb10 Hymenocalis speciosa Spider lily 3 pb11 Impatiens sp. Pacar air 9 m2

12 Ixora sp. Soka 2 pb13 Jatropha pandurifolia Batavia 1 pb14 Neomarica longifolia Iris 277 m2

15 Pedilanthus tithymaloides Patah tulang 52 m2

16 Phyllantus urinaria Cendrawasih 52 pb17 Rhapis excelsa Palem wregu 12 pb18 Schefflera sp. Walisongo 2 pb19 Zinnia elegans Bunga kertas 10 m2

Perdu 1 Chrysalidocarpus lutescens Palem kuning 11 pb2 Codiaeum sp. Puring 59 pb3 Cordyline fruticosa Hanjuang hijau variegata 22 pb4 Cordyline terminalis Hanjuang merah 838 pb5 Dracaena sp. Drasena 4 pb6 Euphorbia mili Euphorbia 3 pb7 Malvaviscus arboreus Turkish cap 2 pb8 Mussaenda sp. Nusa indah 16 pb9 Pachystachys lutea Lolipop 8 pb

34

 

10 Pandanus amaryllifolius Pandan 10 pb11 Phaleria macrocarpa Mahkota dewa 2 pb12 Rhododendron sp. Azalea 4 pbPohon 1 Acacia longifolia Akasia 1 pb2 Areca catechu Pinang 3 pb3 Artocarpus communis Sukun 21 pb4 Artocarpus integra Nangka 15 pb5 Bambusa sp. Bambu 11 pb6 Bauhinia blakeana Bunga kupu-kupu 6 pb7 Bismarckia nobilis Palem kipas 3 pb8 Caesalpinia pulcherrima Kembang merak 2 pb9 Carica papaya Pepaya 7 pb10 Casuarina sp. Cemara angin 18 pb11 Citrus sp. Jeruk 28 pb12 Delonix regia Flamboyan -13 Ficus benjamina Beringin 14 pb14 Ficus elastica Beringin karet 4 pb15 Filicium decipiens Kerai payung 6 pb16 Lagerstromia speciosa Bungur 1 pb17 Mangifera indica Mangga 43 pb18 Manilkara kauki Sawo kecik -19 Mimusoph elengi Tanjung -20 Muntingia calabura Kersen 5 pb21 Paraserianthes falcatarina Sengon 6 pb22 Parmentiera cereifera Pohon sosis/Candle tree 1 pb23 Phoenix roebelenii Palem phoenix 12 pb24 Pinus merkusii Pinus 87 pb25 Pisonia grandis Kol banda 1 pb26 Plumeria sp. Kamboja 1 pb27 Podocarpus nerifalius Kiputri 2 pb28 Psidium guajava Jambu 9 pb29 Pterocarpus indicus Angsana 6 pb30 Roystenia regia Palem raja 8 pb31 Samanea saman Ki hujan 5 pb32 Spathodea campanulata Kecrutan -33 Stelechocarpus burahol Buah kepel -34 Swietenia mahogany Mahoni 10 pb35 Tectona grandis Jati 7 pb36 Terminalia catappa Ketapang 10 pb37 Wodyetia bifurcata Palem ekor tupai 22 pb

35

 

Tanaman Merambat /Climber 1 Allamanda sp. Alamanda 3 pb2 Bougainvillea sp. Bugenvil 2 pb3 Mansoa hymenaea Garlic vine 2 pb4 Philodendron sp. Daun pilo 2 pb

Tanaman Air/Aquatic 1 Equisetum hymale Paku ekor kuda 1 pb

Keterangan: Pb = Polybag

4.2.3 Satwa

Tidak banyak satwa yang dapat dinikmati sebagai obyek penglihatan dan

pendengaran, selain dari beberapa satwa burung seperti jalak, titiran, manyar,

engang, blekok, pelatuk, perkutut, gereja, pipit, dan cangkurileung. Satwa lain

yang dijumpai di dalam Taman Lalu Lintas Bandung adalah kadal, belalang,

kupu-kupu, tawon, semut, dan ulat bulu.

4.3 Aspek Sosial

Aspek sosial Taman Lalu Lintas Bandung meliputi sejarah Taman Lalu

Lintas Bandung dan pengunjung. Data untuk aspek sosial didapatkan dengan

observasi secara langsung, kuisioner, dan wawancara dengan pengelola dan

pengunjung.

4.3.1 Sejarah Taman Lalu Lintas Bandung

Kota Bandung dikenal dengan sebutan Kota Taman. Hal ini bukan hanya

karena memiliki banyak taman dan lahan terbuka, tetapi juga karena tata kotanya

mengacu pada konsep kota taman (garden city), seperti yang dianut oleh banyak

negara di Eropa. Dari sekian banyak taman dan lahan terbuka tempo dulu itu,

hanya tersisa sedikit saja sekarang ini. Kebanyakan taman dan lahan terbuka telah

hilang atau berubah fungsi, terutama pada lahan terbuka yang berukuran kecil.

Salah satu taman tempo dulu yang masih ada sampai sekarang adalah Taman Lalu

Lintas Bandung.

Taman Lalu Lintas Bandung atau lebih dikenal dengan Taman Lalu Lintas,

merupakan tempat belajar kelalulintasan bagi anak-anak agar mereka dapat

berlatih sopan santun berlalu-lintas dan bersikap sebagai seorang pengguna jalan

yang taat akan peraturan lalu lintas. Anak-anak akan senang belajar kelalulintasan

di taman ini karena metode yang digunakan adalah bermain sambil belajar. Di

36

 

taman ini tersedia permainan yang dapat membantu anak mempelajari etika dan

peraturan lalu lintas. Selain itu, terdapat pula berbagai wahana permainan dan

rekreasi yang menyatu dengan alam.

Pada awalnya, lahan tempat Taman Lalu Lintas Bandung ini berada

merupakan lahan berawa dan di sekelilingnya terdapat rumpun bambu. Untuk

mengeringkan lahan itu dibuat saluran drainase yang melintasi bagian tengahnya.

Mengingat lahan tersebut letaknya di lingkungan kompleks militer, lahan itu

digunakan sebagai tempat upacara dan latihan olahraga bagi anggota militer pada

tahun 1915-1919. Secara bertahap dan teratur, mulai tahun 1919, lahan tersebut

ditanami berbagai jenis pohon pelindung, tanaman hias, dan tanaman berbunga.

Lapangan itu diubah menjadi sebuah taman bergaya indische tropische park

(taman tropis) di Kota Bandung pada tahun 1920. Kemudian, oleh Gemeente

Bandung, taman tropis tersebut diberi nama Insulinde Park pada tahun 1925

(Kunto, 1986).

Pada tahun 1935 Insulinde Park telah memiliki 90 jenis tanaman keras dan

bunga-bungaan. Selanjutnya nama Insulinde Park diganti menjadi Taman

Nusantara pada tanggal 28 April 1950. Pada tahun 1958, Badan Keamanan Lalu

Lintas Bandung merencanakan membangun Taman Lalu Lintas (Traffic Garden)

untuk wadah penyelenggaraan pendidikan kelalulintasan (traffic education),

terutama kepada anak sekolah, generasi muda, dan umum. Kepala polisi Provinsi

Jawa Barat pada saat itu, R. Enoch Danubrata (alm.), menganjurkan agar Taman

Lalu Lintas dibangun di Taman Nusantara (Buku 33 Tahun Taman Lalu Lintas

Ade Irma Suryani Nasution Bandung, 1991). Akhirnya pada 1 Maret 1958, Taman

Nusantara menjadi Taman Lalu Lintas Bandung dan diresmikan penggunaannya

untuk umum sebagai tempat pendidikan dan rekreasi. Sebagai pengelola tetap dari

taman rekreasi tersebut, dibentuk Yayasan Taman Lalu Lintas (YTLL) Bandung

pada tahun 1960 .

Berdasarkan SK Menteri Kehakiman No. 58/60 dalam tambahan

berdasarkan SK Ketua DPR-GR Kodya Bandung No. 18660/65, Taman lalu

Lintas diganti namanya menjadi Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution

(pada akhir tahun 1965). Pergantian nama ini dimaksudkan untuk mengenang

putri dari almarhum Jenderal Bintang Lima (Purn.) Abdul Haris Nasution, yang

37

 

meninggal tertembak dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S). Dengan

adanya perubahan nama tersebut, pengelola taman mempunyai nama baru pula

yaitu Yayasan Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution (YTLL-AISN).

Selama pergantian tahun dan pergantian kepengurusan pengelolaan,

Taman Lalu Lintas Bandung pernah terlantar menjadi hutan ilalang. Rel kereta api

mini yang mengelilingi taman hilang tertimbun oleh sampah dedaunan. Baru

sekitar tahun 1974, beberapa orang ibu dari perkumpulan Bandung Kota Kembang

turun tangan membenahinya hingga menjadi tempat rekreasi, juga sebagai salah

satu wadah pendidikan dan latihan, khususnya pendidikan informal tentang

kelalulintasan (Azhariyah, 1994). Pada tanggal 1 Maret 2007, dalam rangka

memperingati hari jadi Taman Lalu Lintas Bandung yang ke-49, walikota

Bandung, Dada Rosada, mengukuhkan Taman Lalu Lintas Bandung sebagai

taman pendidikan kelalulintasan dan taman lingkungan hidup.

Visi dan misi Taman Lalu Lintas Bandung tetap dipegang teguh sejak

pendiriannya sampai sekarang, yaitu memberikan pendidikan keamanan dan

ketertiban lalu lintas kepada anak-anak agar dapat menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Pelaksanaannya melalui bentuk rekreasi dan hiburan dalam sebuah taman yang

juga menjadi salah satu taman kota.

4.3.2 Pengunjung

Pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung didominasi oleh anak-anak dan

para orang tua yang mengantar anaknya. Hal ini dikarenakan sarana bermain yang

ada di taman ini diperuntukkan bagi anak-anak berusia di bawah 13 tahun. Oleh

karena itu, perlu pendampingan dari orang tua. Kebanyakan anak-anak

didampingi oleh ibu mereka. Hal ini sesuai dengan hasil kuisioner, yang dibagikan

kepada 46 orang pendamping anak-anak, yang menunjukkan 41% responden

bekerja sebagai ibu rumah tangga (Gambar 24a). Selain itu, mayoritas responden

mengunjungi Taman Lalu Lintas Bandung dengan tujuan untuk

bermain/berekreasi dengan persentase 53% (Gambar 24b). Hal ini menunjukkan

bahwa fungsi taman lalu lintas sebagai taman bermain/berekreasi lebih menonjol

dibandingkan fungsi lainnya, yaitu sebagai taman pendidikan kelalulintasan dan

lingkungan hidup.

38

 

Pengunjung yang datang ke Taman Lalu Lintas Bandung mayoritas berasal

dari Kota Bandung. Hal ini dapat dilihat pada hasil kuisioner yang menunjukkan

67% responden menjawab Kota Bandung sebagai daerah asal (Gambar 25a). Pada

Gambar 25b dapat dilihat bahwa tidak ada pengunjung yang datang sendiri.

Kebanyakan responden (37%) datang bersama rombongan. Dari hasil tersebut,

dapat disimpulkan bahwa taman ini cukup dikenal di wilayah Kota Bandung.

Berdasarkan hasil wawancara kepada pengelola, taman ini sering menjadi tempat

diadakannya lomba-lomba yang diikuti TK/SD yang ada di Kota Bandung.

Kebanyakan dari TK/SD tersebut datang secara rombongan ke taman ini.

Seratus persen pengunjung menyatakan sudah pernah mengunjungi Taman

Lalu Lintas Bandung. Dari seratus persen, 85% menyatakan jarang/tidak tentu

mengunjungi Taman Lalu Lintas Bandung, sedangkan 15% responden

menyatakan mengunjungi taman sebanyak 1–2 kali seminggu (Gambar 26a).

Gambar 25 Karakteristik Pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung Berdasarkan Daerah Asal (a) dan Pendamping Saat Berkunjung (b)

Gambar 24 Karakteristik Pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung berdasarkan Pekerjaan (a) dan Tujuan (b)

(a) (b)

(a) (b)

Kota Bandung

67%

Kabupa-ten

Bandung20%

Lainnya13%

Sendiri0%

Keluarga33%

Rombong-an

37%

Teman17%

Teman dan Keluarga

13%

Ibu Rumah Tangga

41%

Pelajar/Mahasiswa

15%

PNS/Swasta35%

Wira-swasta

7%

Lainnya2%

Bermain/Berekreasi

53%

BelajarKelalu-lintasan

12%

Jalan-Jalan7%

Bersantai15%

Lainnya13%

39

 

Berdasarkan hari kunjungan, sebanyak 35% responden mengunjungi taman pada

hari Minggu (Gambar 26b). Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan

pengunjung, yang menyatakan bahwa kedatangannya ke Taman Lalu Lintas

Bandung jika ada acara atau perlombaan yang biasanya diadakan pada akhir

pekan atau hari libur.

Pada Gambar 27 dapat dilihat bahwa kebanyakan pengunjung (52%)

mengetahui informasi tentang Taman Lalu Lintas Bandung dari keluarga dan 31%

dari teman. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya media promosi dari pengelola.

Menurut hasil wawancara dengan beberapa pengunjung, kedatangan mereka ke

taman ini merupakan suatu kegiatan untuk mengenang masa kanak-kanaknya

dahulu sewaktu bermain di Taman Lalu Lintas Bandung sekaligus

memperkenalkan taman ini kepada anak-anak mereka.

Gambar 26 Karakteristik Pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung Berdasarkan Frekuansi Berkunjung (a) dan Hari Kunjungan (b)

Gambar 27 Karakteristik Pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung Berdasarkan Sumber Informasi

(a) (b)

Hari Sabtu28%

Hari Minggu

35%

Hari Kerja13%

Hari Libur Nasional

22%

Setiap Hari2%

Teman31%

Keluarga52%

Media Cetak4%

Media Elektronik

2%

Lainnya11%

1-2 Kali Seminggu

15%

Baru Pertama

Kali0%

Setiap Hari0%

Jarang/Tidak Tentu85%

40

 

Taman Lalu Lintas Bandung ramai dikunjungi pada akhir pekan (Sabtu dan

Minggu) dan hari libur (Lebaran, Natal, dan tahun baru). Hal ini dapat dilihat pada

grafik jumlah pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung berdasarkan hari pada

Gambar 28.

4.4 Aspek Pengelolaan dan Pemeliharaan

Aspek pengelolaan dan pemeliharaan terdiri dari struktur organisasi,

tenaga kerja dan penjadwalan, alat dan bahan, pengelolaan karcis, dan anggaran

biaya.

4.4.1 Struktur Organisasi

Setelah Taman Lalu Lintas diresmikan pemakaiannya pada tanggal 1

Maret 1958, taman ini kemudian dikelola oleh Badan Keamanan Lalu Lintas

(BKLL). Dalam perkembangannya tersebut, tidak ada pasal yang menyinggung

mengenai tata cara/peraturan tentang pengurus/pengelola Taman Lalu Lintas

dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga BKLL dari pusat. Oleh karena

itu, BKLL cabang Bandung meminta persetujuan pada BKLL pusat mengenai

rencana pembentukan yayasan sebagai pemilik dan pengelola Taman Lalu

Lintas.

Pada tanggal 24 Juni 1960, Ketua BKLL Pusat memberikan persetujuan

secara tertulis. Selanjutnya, dibentuk Badan Pendiri Taman Lalu Lintas dengan

anggota sebanyak 21 orang yang semuanya merupakan anggota BKLL dari

cabang Bandung yang kemudian mendirikan Yayasan Taman Lalu Lintas (YTLL)

dengan akte No. 58 tertanggal 9 Juli 1960 oleh notaris Bapak Noezar di Bandung.

Pada tanggal 19 Mei 1966 merupakan awal dari penggunaan nama Yayasan

Gambar 28 Jumlah Pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung Berdasarkan Hari

1291 1606 1356 1479807

62725333

01000200030004000500060007000

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat sabtu Minggu

Jum

lah

Peng

unju

ng (O

rang

)

41

 

Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani (YTLL BANDUNG) Bandung. Pergantian

nama ini dimaksudkan untuk mengenang putri dari almarhum Jenderal Bintang

Lima (Purn.) Abdul Haris Nasution, yang meninggal tertembak dalam peristiwa

Gerakan 30 September (G30S) (http://patrolikeamanansekolah01.wordpress.com).

Struktur organisasi Taman Lalu Lintas Bandung dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.4.2 Tenaga Kerja dan Penjadwalan

Tenaga kerja yang terlibat dalam pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung

berjumlah 50 orang, 37 laki-laki dan 13 perempuan (BPS, 2009). Kelimapuluh

tenaga kerja tadi terdiri dari 10 orang pengurus harian, 6 di bidang pendidikan, 24

orang karyawan lapang, 4 orang keamanan, dan 6 orang tenaga bantuan. Jadwal

tenaga kerja tersebut terbagi ke dalam dua shift: pukul 07.00 – 14.00 untuk

karyawan lapang dan 08.00 – 15.00 untuk karyawan lainnya.

Sebelum taman dibuka pada pukul 08.00, seluruh karyawan lapang

melakukan kegiatan membersihkan taman sampai dengan pukul 08.00. Setelah

kegiatan pembersihan taman tersebut, para karyawan lapang menjadi portir

(penjaga loket) pada area permainan berkarcis. Karyawan lapang yang berjumlah

24 orang tersebut dibagi per area kerja, 15 petugas di depan dan 9 lainnya

bertugas di area belakang. Karyawan lapang ini selain merangkap menjadi potir,

mereka juga merangkap menjadi teknisi bila ada sarana bermain yang rusak.

Terdapat enam orang tenaga pembantu. Tenaga pembantu tersebut tidak

datang setiap hari di Taman Lalu Lintas Bandung. Mereka diperlukan pada hari-

hari tertentu, yaitu pada saat ramai pengunjung (biasanya pada hari Sabtu dan

Minggu atau hari libur nasional). Tugas mereka adalah sebagai porter dan

pendokumentasi. Tenaga pembantu ini biasanya merupakan kerabat dari karyawan

Taman Lalu Lintas Bandung.

Jadwal pemeliharaan yang telah dibuat di Taman Lalu Lintas Bandung

terdiri dari jadwal pemeliharaan harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan

insidental (Tabel 10).

42

 

Tabel 10 Jadwal Pemeliharaan Taman Lalu Lintas Bandung

Kegiatan Jenis Pekerjaan Frekuensi Kegiatan Pemangkasan Pemangkasan rumput Mingguan

Pemangkasan daun tanaman Bulanan Penebangan pohon Insidental

Perawatan Perawatan pohon/tanaman Bulanan Perawatan pagar Bulanan Perawatan rambu-rambu Tahunan Perawatan sumur resapan Bulanan Perawatan air mancur Bulanan

Pembersihan Penyapuan area Harian Pembersihan patung-patung Mingguan Pembersihan kursi taman Mingguan Pembersihan selokan Mingguan Pembersihan toilet Harian Pembersihan lantai gedung Harian Pembersihan kaca gedung Harian Pembersihan paving block Mingguan Pembersihan tempat sampah Harian Pembersihan atap gedung Bulanan Pembuangan sampah ke TPS Harian

Pengecatan Pengecatan kanstien Tahunan Pengecatan alat mainan Tahunan

Sumber: Pengelola Taman Lalu Lintas Bandung, 2010

Kegiatan pemeliharaan dibagi menjadi 18 area pekerjaan, yaitu area depan

dan area belakang. Agar kegiatan pemeliharaan dapat berjalan optimal, dilakukan

pengawasan oleh pengawas yang berkeliling mengontrol jalannya kegiatan

pemeliharaan. Sejak bulan Februari 2010, diberlakukan daily report, yaitu catatan

hasil pekerjaan tiap karyawan yang akan diperiksa oleh pengawas setiap harinya

(Lampiran 4). Daily report ini dibagikan ke masing-masing karyawan lapang dan

tiap karyawan mendapat tugas yang berbeda (sesuai dengan area kerjanya). Daily

report akan diperiksa oleh pengawas dan akan dikembalikan ke petugas lagi agar

petugas tersebut dapat mengetahui hasil kinerjanya. Bagi petugas yang memiliki

penilaian yang baik, diberikan reward atau penghargaan tiap tahunnya.

Jadwal pemeliharaan yang ditentukan umumnya hanya pada kegiatan

pemeliharaan soft material yang bersifat rutin, sedangkan yang bersifat tidak rutin

dan insidental serta kegiatan pemeliharaan hard material tidak dijadwalkan secara

rinci. Kegiatan pemeliharaan hard material contohnya adalah perawatan

perangkat bermain. Jenis pekerjaannya adalah pembersihan/pengelapan perangkat

43

 

Gambar 29 Kegiatan Pemeliharaan

(a) Penyapuan (b) Pembuangan Sampah

(c) Perbaikan Mainan (d) Pengecatan

bermain, penggantian spare part, pengecatan, dan perbaikan mainan (insidental).

Untuk pemeliharaan kolam renang dilakukan tiap dua kali seminggu (setiap hari

Senin dan Selasa). Kegiatan pemeliharaannya, antara lain, berupa penyaringan

sampah, pengurasan, penyedotan, dan pengobatan (dengan kaporit).

Untuk kegiatan pengelolaan sampah, terdapat tempat pembuangan sampah

(TPS) di sebelah belakang taman sebagai tempat pengumpulan sampah. Sampah

tersebut kemudian diangkut oleh truk sampah dari Dinas Kebersihan, Kotamadya

Bandung, setiap dua hari sekali. Untuk sampah organik, setelah dikumpulkan di

suatu tempat, sampah tersebut didiamkan sampai membusuk sehingga dapat

digunakan sebagai pupuk organik. Beberapa jenis kegiatan pemeliharaan dapat

dilihat pada Gambar 29.

.

4.4.3 Alat dan Bahan

Dalam pelaksanaan pemeliharaan diperlukan alat dan bahan untuk

mendukung keberhasilan pemeliharaan. Alat dan bahan yang diperlukan dalam

kegiatan pemeliharaan disediakan oleh pihak pengelola Taman Lalu Lintas

Bandung. Alat yang digunakan secara umum seperti sapu, kape, gunting pangkas,

babatan, selang air, keranjang, sapu lidi, sikat kawat, mesin rumput, gerobak

sampah, kain lap, dan kain pel (Tabel 11).

44

 

Tabel 11 Jenis Alat dan Bahan Pekerjaan Pemeliharaan

Sumber: Pengelola Taman Lalu Lintas Bandung, 2010

Alat dan bahan yang tersedia di Taman Lalu Lintas Bandung secara

keseluruhan berada dalam kondisi yang cukup baik dan berfungsi secara optimal

(Gambar 30). Selain itu, jumlah yang tersedia sudah mencukupi untuk melakukan

pekerjaan pemeliharaan Taman Lalu Lintas Bandung. Kondisi dan jumlah alat dan

bahan ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses pekerjaan. Jika terdapat

alat dan bahan di lapangan yang kurang dan tidak berfungsi, para karyawan

lapang wajib melaporkan kepada pengawas untuk pengadaan penambahan alat

dan bahan.

No Jenis Peralatan Bahan Jumlah Fungsi 1. Mesin rumput Bensin 5 unit Pemangkasan rumput 2. Kape/kored 24 unit Pemangkasan rumput 3. Gunting pangkas 24 Buah Pemangakasan

daun/tanaman 4. Babatan 24 unit Pemangakasan

daun/tanaman 5. Keranjang 24 Buah Pengangkutan sampah 6. Selang air Air 5 unit Penyiraman 7. Sapu lidi 24 unit Penyapuan 8. Sapu 24 unit Penyapuan 9. Sikat kawat 24 unit Pembersihan hard

material 10. Gerobak sampah 3 unit Pengangkutan sampah 11. Pompa air Selang, solar,

air 2 unit Penyiraman

12. Mesin penyedot Bensin, selang

1 unit Penyedot Air

13. Saringan 2 unit Pengangkutan sampah 14. Kain lap - Pembersihan hard

material 15. Kain pel - Pembersihan hard

material

45

 

4.4.4 Pengelolaan Karcis

Karcis masuk Taman Lalu Lintas Bandung untuk satu pengunjung

dikenakan Rp 4.000,00 pada hari Senin–Sabtu, sedangkan pada hari Minggu/libur

para pengunjung dikenakan tarif Rp 5.000,00.

Beberapa sarana bermain di Taman Lalu Lintas Bandung juga

menggunakan karcis. Rincian jenis sarana bermain dengan karcis dan tarif

karcisnya dapat dilihat pada Tabel 12.

(d) Gerobak Sampah (e) Pompa Air

Gambar 30 Peralatan Pemeliharaan

(a) Mesin Pemotong Rumput (b) Sapu (c) Saringan

46

 

Tabel 12 Sarana Bermain Berkarcis dan Tarif Karcisnya

No. Sarana Bermain Tarif Karcis 1. 2. 3. 4 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Kereta api mini Karosel Kolam renang Pelampung Kolam pancing Sepeda mini Kereta motor (kermot) Mobil baterai Balon loncat Flying fox Kincir Gajah terbang Sport kids Kereta listrik Mandi bola Koin arena mainan anak (AMA)

Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 6.000,00 Rp 2.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 2.000,00

Sumber: Pengelola Taman Lalu Lintas Bandung, 2010

Untuk pengelolaan karcis masuk, Taman Lalu Lintas Bandung bekerja

sama dengan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bandung, Dispenda Kota

Bandung yang membuat karcis masuk dan pihak pengelola Taman Lalu Lintas

Bandung yang menjualnya. Dispenda Kota Bandung mendapat bagian 10% dari

hasil penjualan tiket masuk. Untuk pengelolaan karcis area permainan, pembuatan

karcisnya dilakukan oleh pengelola sendiri.

Laporan penjualan karcis dilakukan setiap hari. Pertama-tama, staf bagian

karcis akan mengecek karcis yang telah diterima dari Dispenda. Kemudian data

tersebut dirapikan menjadi data penerimaan karcis masuk dari Dispenda

(Lampiran 5). Selanjutnya, karcis tersebut diberikan kepada petugas loket (portir)

untuk dijual. Setelah Taman Lalu Lintas Bandung tutup, petugas loket

menyetorkan hasil penjualan karcis kepada bagian pemegang kas. Laporan

tersebut ditulis dalam formulir laporan harian (Lampiran 6). Kemudian formulir

laporan harian tersebut akan dimasukan ke dalam formulir laporan bulanan oleh

bagian pemegang kas (Lampiran 7). Data laporan penjualan karcis masuk

dilaporkan juga kepada Pemda kota Bandung dengan formulir laporan yang

berbeda (Lampiran 8).

47

 

Hasil pendapatan dari penjualan karcis digunakan untuk kegiatan

pendidikan (misalnya program PPKLL), biaya operasional taman, dan biaya

pemeliharaan. Anggaran biaya pemeliharaan yang dikeluarkan oleh pengelola

Taman Lalu Lintas Bandung setiap bulannya sebesar kurang lebih Rp

150.000.000,00. Biaya yang dianggarkan ini harus mencukupi kegiatan

pemeliharaan di lapang walaupun pada kenyataannya terdapat pemeliharaan

insidental yang menyebabkan dibutuhkannya biaya lebih banyak daripada yang

dianggarkan.

4.4.5 Program

Sebagai taman pendidikan kelalulintasan, Taman Lalu Lintas Bandung

memiliki program tahunan berupa Penyuluhan dan Pendidikan Keamanan Lalu

Lintas (PPKLL). Program ini diadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu dengan

melakukan penyuluhan kepada para guru TK dan atau sekolah dasar yang ada di

kota Bandung dan sekitarnya. Pihak pengelola melakukan kerja sama dengan

pihak dinas pendidikan, kepolisian lalu lintas, dan dinas perhubungan untuk

memberikan materi dalam PPKLL, misalnya cara menyeberang jalan supaya

aman (camejasa). Diharapkan para guru tersebut mengajarkan materi yang telah

didapatkannya itu kepada anak muridnya disekolah. Pada akhir program, sekolah-

sekolah yang mengikuti program ini diundang ke Taman Lalu Lintas Bandung

untuk mengikuti perlombaan tentang camejasa. Perlombaan ini bertujuan melihat

apakah materi camejasa tersebut dapat dipahami oleh murid-murid sekolah itu

atau tidak.

Untuk menunjang fungsi Taman Lalu Lintas Bandung sebagai taman

lingkungan hidup, Taman Lalu Lintas Bandung belum memiliki program

tersendiri. Namun, di dalam PPKLL disisipkan juga materi tentang pendidikan

lingkungan hidup.