bab iv inventarisasi 4.1 kondisi umum · atraksi seni budaya yang ditampilkan misalnya sulap, reog,...
TRANSCRIPT
23
BAB IV
INVENTARISASI
4.1 Kondisi Umum
Taman Lalu Lintas Bandung terletak di Kelurahan Merdeka, Kecamatan
Sumur Bandung, Wilayah Pengembangan Cibeunying, Kota Bandung, Provinsi
Jawa Barat. Kecamatan Sumur Bandung secara umum berada pada ketinggian
687,5 m diatas permukaan air laut dengan suhu rata-rata 23,6 oC (Dinas Tata
Ruang dan Cipta Karya, 2006). Secara geografis, taman ini terletak di antara 1070
61’ 235” Bujur Timur dan 60 91’ 20,48” Lintang Selatan. Luas taman ini kurang
lebih 3,5 hektar dan dilengkapi dengan berbagai jenis pohon dan tanaman
berbunga.
Taman Lalu Lintas Bandung berada di wilayah pusat Kota Bandung yang
merupakan pusat aktivitas manusia. Taman ini dibatasi oleh empat ruas jalan,
yaitu Jalan Aceh (sebelah utara), Jalan Belitung (sebelah selatan), Jalan
Kalimantan (sebelah timur), dan Jalan Sumatera (sebelah barat). Penggunaan
lahan di sekitar taman sangat bervariasi seperti yang dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 Lokasi Taman Lalu Lintas Bandung (Sumber: http://maps.google.com, 2010)
Taman Lalu Lintas Ade
Irma Suryani B d
U
Tanpa Skala
Markas Kodam II Siliwangi
Gedung Sabau
SMA 3 dan SMA 5Bandung
p
M
m
B
m
u
(
b
t
m
t
t
t
K
G
S
t
r
4
P
Tam
pada hari
Minggu/libu
memasuki ta
Belitung yan
masuk dan
untuk karya
(Gambar 10)
Akse
beberapa ar
tersebut dap
maupun um
tersedia di
transportasi
transportasi
Kalapa–Cica
Gede Bage–
Serang–St. H
taman denga
ruas Jalan B
4.2 Aspek F
Aspe
Perolehan d
an Lalu Lint
Senin–Kam
ur. Untuk h
aman ini, di
ng mempuny
keluar pada
wan dan par
).
esibilitas me
rah melalui
pat dicapai
mum, serta da
sepanjang
umum yan
umum ters
aheum, Ant
–St. Hall,
Hall. Penggu
an lahan park
elitung.
Fisik
ek fisik me
data untuk a
Gambar 1(a) Pintu Ge
tas Bandung
mis dan S
hari Jumat
sediakan pin
yai jalur ken
a ruas Jalan
ra siswa yan
enuju Tama
jaringan jal
baik denga
apat ditempu
jalan raya.
ng melewati
ebut di anta
tapani–Ciroy
Abdul Mui
una kendaraa
kir yang ters
eliputi sirku
aspek fisik
10 Pintu Gerberbang Utama
g dibuka unt
abtu serta
libur, kecu
ntu gerbang
ndaraan satu
n Kalimanta
ng bersekola
an Lalu Lin
lan yang m
an kendaraan
uh dengan b
Taman in
nya, seperti
aranya angk
yom, Kalap
is–Dago, A
an pribadi d
sedia di depa
ulasi serta
didapatkan
bang Taman L(b
tuk umum pa
pukul 08
uali libur n
masuk dan
arah. Terda
an. Namun,
ah di Taman
ntas Bandun
mengelilingi
n bermotor
berjalan kak
ni juga ditu
i angkutan
kot dengan j
a-Ledeng, D
Abdul Muis–
dapat secara
an pintu gerb
fasilitas, sa
melalui lit
Lalu Lintas Bb) Pintu Gerba
ada pukul 08
.00–16.00
nasional. Un
keluar pada
apat pula pin
pintu terseb
n Lalu Linta
ng dapat di
taman. Jari
yang bersi
ki melalui tr
unjang deng
kota (angko
jurusan Dag
Dipatiukur–P
–Ledeng, da
langsung me
bang utama,
arana, dan
teratur serta
Bandung ang khusus
24
8.00–15.00
pada hari
ntuk dapat
a ruas Jalan
ntu gerbang
but khusus
as Bandung
icapai dari
ngan jalan
fat pribadi
rotoar yang
gan sarana
ot). Sarana
go–Kalapa,
Panghegar,
an Sadang
engunjungi
yaitu pada
prasarana.
a observasi
25
lapang secara langsung dan wawancara dengan pengelola Taman Lalu Lintas
Bandung.
4.2.1 Sirkulasi
Sirkulasi di dalam Taman Lalu Lintas Bandung terdiri dari dua jenis, yaitu
jalan beraspal yang merupakan jalan utama di dalam tapak dan jalan setapak yang
berupa perkerasan atau paving (Gambar 11). Beberapa bagian jalan utama ada
yang dilengkapi dengan trotoar. Sirkulasi di luar maupun di dalam tapak pada
hari-hari biasa cukup ramai karena adanya aktivitas yang berlangsung di sekitar
taman, baik aktivitas kantor, sekolah, maupun rekreasi. Pada saat ramai oleh
pengunjung, tepi jalan di sekeliling (sebelah barat dan timur) terkadang digunakan
untuk parkir mobil jika ruang parkir yang tersedia penuh.
4.2.2 Fasilitas, Sarana, dan Prasarana
Taman Lalu Lintas Bandung merupakan salah satu taman di Kota
Bandung yang ramai dikunjungi oleh warga masyarakat terutama untuk kegiatan
rekreasi. Fasilitas yang nyaman merupakan suatu hal utama yang diperlukan
dalam suatu taman. Fasilitas, sarana, dan prasarana yang ada di taman ini dapat
dilihat pada Lampiran 2 dan secara rinci dijelaskan sebagai berikut.
1. TK dan Playgroup (Kelompok Bermain)
Taman Lalu Lintas Bandung menyediakan sarana belajar formal, yaitu
berupa TK dan playgroup (Gambar 12). Taman ini telah menerima siswa-
siswi sejak tahun 1992. TK yang berada di dalam Taman Lalu Lintas Bandung
ini memiliki keunggulan, yaitu adanya kurkulum tetang pendidikan keamanan
lalu lintas. Selain itu, anak-anak juga dapat menikmati berbagai sarana
Gambar 11 Sirkulasi di Dalam Taman Lalu Lintas Bandung (a) Jalan Beraspal (b) Jalan Setapak (Paving)
2
3
bermain
terlalu m
(kelomp
2. Pondok B
Men
belajar
membac
Pondok
ini. Pon
penyedia
14.00 (h
3. Sarana B
Seb
dilengka
terdiri d
dengan k
Gam
yang terdap
muda untuk m
ok bermain)
Baca
ngunjungi T
kelalulintasa
ca buku-buku
Baca ini dap
ndok Baca
aan buku-bu
ari Rabu dan
Bermain Ana
agai taman
api berbagai
dari sarana
karcis, diken
Gamba
mbar 12 Sarana
(a) Tam
pat di Tama
mengikuti TK
) yang mener
aman Lalu L
an saja. Na
u yang terd
pat dinikma
bekerja sa
uku bacaan.
n Sabtu) dan
ak-Anak
n bermain
sarana berm
bermain ka
nakan tarif k
ar 13 Pondok
a Belajar Form
man Kanak-Kan
an Lalu Lint
K, anak-anak
rima anak-an
Lintas Bandu
amun, di t
dapat di Pon
ati secara gra
ama dengan
Pondok ba
n pukul 08.00
dan belajar
main. Saran
arcis dan no
karcis yang b
Baca Taman
mal yang Ada
nak
as Bandung
k dapat masu
nak berusia
ung tidak ha
taman ini a
ndok Baca (
atis oleh set
n Rotary C
aca ini dibuk
0–14.00 (har
r, Taman L
na bermain y
on-karcis. U
berkisar anta
Lalu Lintas B
a di Taman L
(b) Playg
. Jika usia a
uk ke dalam
di bawah lim
anya dapat be
anak-anak j
(Gambar 13
tiap pengunj
Club Bandu
ka pada puk
ri Mingggu)
Lalu Lintas
yang ada di
Untuk saran
ara Rp 2.000
Bandung
Lalu Lintas Ba
group
26
anak masih
m playgroup
ma tahun.
ermain dan
juga dapat
). Fasilitas
jung taman
ung dalam
kul 09.00–
.
s Bandung
i taman ini
na bermain
0,00 sampai
andung
27
dengan Rp 6.000,00. Sedangkan untuk sarana bermain non-karcis dapat
digunakan secara gratis.
Sarana bermain karcis umumnya menggunakan tenaga mesin/listrik
seperti kereta api mini, mobil baterai, kereta motor, kereta listrik, kincir,
karosel, gajah terbang, dan permainan koin (Gambar 14). Sarana bermain
karcis yang lain adalah sarana bermain yang dapat melatih ketangkasan dan
kebugaran anak seperti sepeda mini, kolam renang, kolam pancing, mandi
bola, flying fox, dan sport kids (Gambar 15).
Sarana bermain non-karcis merupakan perangkat bermain sederhana
seperti ayunan, panjatan, komidi putar, luncuran, jungkitan, dan panjatan
spiral (Gambar 16).
Gambar 14 Sarana Bermain Karcis yang Bertenaga Mesin (a) Kereta Api Mini (b) Kinciran
Gambar 15 Sarana Bermain Karcis yang Melatih Ketangkasan dan Kebugaran (a) Sepeda Mini (b) Kolam Renang
Gambar 16 Sarana Bermain Non-Karcis (a) Luncuran (b) Panjatan
28
4. Rambu-Rambu Lalu Lintas dan Street Furniture
Sebagai sarana pendidikan kelalulintasan untuk anak-anak, Taman Lalu
Lintas Bandung dilengkapi oleh fasilitas rambu-rambu (rambu-rambu lalu
lintas, lampu merah), street furniture/perangkat jalan (halte dan zebra cross),
dan papan informasi yang berisi pendidikan kelalulintasan (Gambar 17).
Untuk rambu-rambu lalu lintas berada pada suatu tiang yang diletakkan di
tengah kanal, dekat dengan gerbang masuk. Tulisan yang ada pada rambu-
rambu agak kecil sehingga agak sulit terbaca.
5. Fasilitas Toilet
Fasilitas toilet merupakan fasilitas penting yang dibutuhkan oleh
pengunjung (Gambar 18). Toilet dibuka dan dijaga setiap hari. Kebersihan
toilet dijaga setiap waktu oleh petugas kebersihan sehingga kebersihannya
terus terpantau dan bersifat insidental. Akan tetapi, lokasi toilet ini kurang
banyak dan tidak tersebar merata serta sulit diakses oleh pengunjung
berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, perlu penyediaan fasilitas toilet yang
lebih banyak dan jalur akses toilet yang lebih mudah digunakan oleh semua
golongan umur dan fisik pengunjung taman.
(a) Rambu Larangan dan Perintah (b) Rambu Peringatan
Gambar 17 Rambu-Rambu dan Street Furniture
(c) Zebra Cross (d) Halte
29
6. Fasilitas Peribadatan
Di dalam Taman Lalu Lintas Bandung terdapat fasilitas peribadatan yaitu
sebuah musala. Musala ini terletak di dekat kantor pengelola harian (Gambar
19). Kebersihan dalam musala dijaga setiap hari oleh petugas sehingga
kebersihannya terus terpantau.
7. Kafetaria dan Kantin
Taman Lalu Lintas Bandung menyediakan fasilitas kafetaria dan kantin
bagi pengunjung yang ingin membeli makanan atau minuman (Gambar 20).
Kafetaria terletak di sebelah barat taman, dekat arena bermain sepeda mini,
sedangkan kantin terletak di sebelah utara taman dekat kolam renang.
Kafetaria dibangun dengan aksen dinding bata yang dicat warna biru.
Kantin/kafetaria ini disewakan kepada masyarakat umum dengan biaya sewa
Rp 400.000,00 – Rp 500.000,00 per bulan.
Gambar 18 Fasilitas Toilet (a) Kondisi Bangunan (b) Kebersihan
(a) Kondisi Bangunan (b) Kebersihan Gambar 19 Fasilitas Peribadatan
30
8. Panggung dan Ruang Serba guna
Panggung dan gedung serba guna dapat digunakan oleh umum dengan
biaya sewa masing-masing Rp 300.000,00 untuk panggung dan Rp 400.000,00
untuk ruang serba guna.
Pada hari-hari tertentu terutama hari libur atau hari Minggu, Taman Lalu
Lintas Bandung menyelenggarakan acara khusus seperti atraksi seni budaya
dan perlombaan-perlombaan. Atraksi seni budaya yang ditampilkan misalnya
sulap, reog, pencak silat, orkes/band, dan seni tari, sedangkan perlombaan
yang diadakan seperti lomba nyanyi, tari, dan lukis (Gambar 21). Untuk ruang
serba guna, biasanya digunakan oleh Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki)
sebagai tempat untuk terapi pada hari Rabu.
Fasilitas penunjang rekreasi lain seperti tempat sampah, tempat duduk,
lampu taman, dan patung cukup tersebar di dalam Taman Lalu Lintas Bandung.
Pada umumnya kondisi fasilitas tersebut cukup baik, tetapi masih ditemukan
beberapa fasilitas yang kurang terawat/rusak.
(a) Kondisi Bangunan (b) Ketika Ada Perlombaan Gambar 21 Fasilitas Panggung
(a) Kafetaria (b) Kantin Gambar 20 Fasilitas Kafetaria dan Kantin
31
4.2 Aspek Biofisik
Aspek biofisik diperoleh melalui studi literatur dan survei lapang secara
langsung dan wawancara dengan pengelola Taman Lalu Lintas Bandung. Data
aspek biofisik meliputi hidrologi, vegetasi, dan satwa.
4.2.1 Hidrologi
Sumber air yang dimanfaatkan di Taman Lalu Lintas Bandung adalah air
pompa dan sumur (air tanah). Pemanfaatan air dari sumur untuk kebutuhan air
bersih, sedangkan air pompa digunakan untuk menyiram tanaman dan kebutuhan
air kolam renang.
Di dalam Taman Lalu Lintas Bandung terdapat kanal yang lebarnya
kurang lebih 1–2 meter dengan kedalaman sekitar satu meter yang mengalir dari
arah utara ke arah selatan. Namun, di kanal tersebut jarang dijumpai air karena air
yang mengalir ke kanal tersebut biasanya banyak mengandung limbah dari hotel
atau perkantoran. Oleh karena itu, dilakukan buka dan tutup pintu air (yang berada
di sebelah utara taman) agar air yang mengalir ke dalam taman merupakan air
yang bersih (Gambar 22).
4.2.2 Vegetasi
Pada awalnya Taman Lalu Lintas Bandung merupakan taman kota
(insulinde park) yang dibuat dengan gaya “indische tropische” (taman tropis
Indonesia). Menurut perkumpulan “Bandoeng Vooruit” (dalam Kunto, 1986),
konsep taman tropis Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Tipe taman merupakan taman terbuka, warga kota dapat berkunjung, berjalan-
jalan, dan berekreasi di dalamnya.
2. Jenis flora tropis dominan dalam taman. Flora tropis ini yang menjadi ciri khas
dari “Indische Park” (Taman Indonesia) yang menonjolkan aksen tropis.
(a) Kondisi Fisik (b) Pintu Air Gambar 22 Kanal
32
3. Bangunan dan perlengkapan taman dari bahan besi, batu bata, semen, dan kayu
dibatasi pemakaiannya dengan maksud agar taman selalu mengungkap wajah
alamiah.
4. Koleksi pohon lindung dan tanaman hiasnya dipilih dari jenis tumbuhan yang
kuat, unik, khas, dan langka ditemui di tempat lain.
5. Bentuk tanaman organik umumnya alamiah, tidak teratur (asimetris), dan non-
formal.
6. Taman dilengkapi dengan saluran air atau kolam air.
Gaya kolonial juga mempengaruhi karakter dari Taman Lalu Lintas
Bandung, yaitu dengan adanya elemen taman seperti kanal, air mancur serta
vegetasi yang tua dan langka. Hal ini dapat memberi kenikmatan psikologis bagi
pengunjung yang mengamatinya, yaitu melihat dan merasakan eksistensi mereka
dalam arus kesinambungan sejarah antara masa lampau, masa kini, dan masa yang
akan datang.
Secara umum vegetasi yang ada dalam taman ini terdiri dari vegetasi
rumput, penutup tanah (ground cover), semak, perdu, tanaman merambat
(climber), tanaman air (aquatic), dan pohon. Keberadaan pohon pelindung yang
dominan, membuat konsep taman tropis masih terasa di dalam taman ini.
Beberapa di antara pohon tersebut ada yang telah berusia kurang lebih 70 tahun,
antara lain dari jenis angsana (Pterocarpus indicus), beringin karet (Ficus
elastica), pohon sosis (Parmentiera cereifera), palem raja (Roystenia regia),
kecrutan (Spathodea campanulata), ki hujan (Samanea saman), dan sawo kecik
(Manilkara kauki) (Gambar 23). Jenis rumput yang umum dijumpai adalah
rumput paetan (Axonopus compressus). Secara rinci data vegetasi dalam Taman
Lalu Lintas Bandung dapat dilihat pada Tabel 9.
(a) Pohon Ki Hujan (b) Pohon Sosis
Gambar 23 Pohon Tua di Taman Lalu Lintas Bandung
33
Tabel 9 Data Vegetasi di Taman Lalu Lintas Bandung
No Nama Tanaman
Jumlah Nama Latin Nama Lokal/Lain
Penutup Tanah/Ground Cover 1 Althernantera sp. Krokot 4 m2
2 Arachis pintoi Kacang-kacangan 10 m2
3 Carex morrowii Kucai 72 m2
4 Chlorophytum sp. Lili paris 11 m2
5 Iresine herbstii Simbang darah 19 m2
6 Rhoeo discolor Adam hawa 43 m2
7 Sansevieria sp. Lidah mertua 14 m2
8 Spathiphyllum sp. Peace lily 10 pbSemak 1 Acalypha macrophylla Teh-tehan 246 pb2 Acalypha wilkesiana Daun renda 4 pb3 Alocasia sp. Talas 8 pb4 Arundinaria pumila Bambu jepang 9 pb5 Canna sp. Kana 180 pb6 Duranta sp. Pangkas kuning 23 pb7 Furcraea gigantea Giant false agave 10 pb8 Hemma sp. Kemoceng 85 pb9 Hibiscus sp. Kembang sepatu 4 pb10 Hymenocalis speciosa Spider lily 3 pb11 Impatiens sp. Pacar air 9 m2
12 Ixora sp. Soka 2 pb13 Jatropha pandurifolia Batavia 1 pb14 Neomarica longifolia Iris 277 m2
15 Pedilanthus tithymaloides Patah tulang 52 m2
16 Phyllantus urinaria Cendrawasih 52 pb17 Rhapis excelsa Palem wregu 12 pb18 Schefflera sp. Walisongo 2 pb19 Zinnia elegans Bunga kertas 10 m2
Perdu 1 Chrysalidocarpus lutescens Palem kuning 11 pb2 Codiaeum sp. Puring 59 pb3 Cordyline fruticosa Hanjuang hijau variegata 22 pb4 Cordyline terminalis Hanjuang merah 838 pb5 Dracaena sp. Drasena 4 pb6 Euphorbia mili Euphorbia 3 pb7 Malvaviscus arboreus Turkish cap 2 pb8 Mussaenda sp. Nusa indah 16 pb9 Pachystachys lutea Lolipop 8 pb
34
10 Pandanus amaryllifolius Pandan 10 pb11 Phaleria macrocarpa Mahkota dewa 2 pb12 Rhododendron sp. Azalea 4 pbPohon 1 Acacia longifolia Akasia 1 pb2 Areca catechu Pinang 3 pb3 Artocarpus communis Sukun 21 pb4 Artocarpus integra Nangka 15 pb5 Bambusa sp. Bambu 11 pb6 Bauhinia blakeana Bunga kupu-kupu 6 pb7 Bismarckia nobilis Palem kipas 3 pb8 Caesalpinia pulcherrima Kembang merak 2 pb9 Carica papaya Pepaya 7 pb10 Casuarina sp. Cemara angin 18 pb11 Citrus sp. Jeruk 28 pb12 Delonix regia Flamboyan -13 Ficus benjamina Beringin 14 pb14 Ficus elastica Beringin karet 4 pb15 Filicium decipiens Kerai payung 6 pb16 Lagerstromia speciosa Bungur 1 pb17 Mangifera indica Mangga 43 pb18 Manilkara kauki Sawo kecik -19 Mimusoph elengi Tanjung -20 Muntingia calabura Kersen 5 pb21 Paraserianthes falcatarina Sengon 6 pb22 Parmentiera cereifera Pohon sosis/Candle tree 1 pb23 Phoenix roebelenii Palem phoenix 12 pb24 Pinus merkusii Pinus 87 pb25 Pisonia grandis Kol banda 1 pb26 Plumeria sp. Kamboja 1 pb27 Podocarpus nerifalius Kiputri 2 pb28 Psidium guajava Jambu 9 pb29 Pterocarpus indicus Angsana 6 pb30 Roystenia regia Palem raja 8 pb31 Samanea saman Ki hujan 5 pb32 Spathodea campanulata Kecrutan -33 Stelechocarpus burahol Buah kepel -34 Swietenia mahogany Mahoni 10 pb35 Tectona grandis Jati 7 pb36 Terminalia catappa Ketapang 10 pb37 Wodyetia bifurcata Palem ekor tupai 22 pb
35
Tanaman Merambat /Climber 1 Allamanda sp. Alamanda 3 pb2 Bougainvillea sp. Bugenvil 2 pb3 Mansoa hymenaea Garlic vine 2 pb4 Philodendron sp. Daun pilo 2 pb
Tanaman Air/Aquatic 1 Equisetum hymale Paku ekor kuda 1 pb
Keterangan: Pb = Polybag
4.2.3 Satwa
Tidak banyak satwa yang dapat dinikmati sebagai obyek penglihatan dan
pendengaran, selain dari beberapa satwa burung seperti jalak, titiran, manyar,
engang, blekok, pelatuk, perkutut, gereja, pipit, dan cangkurileung. Satwa lain
yang dijumpai di dalam Taman Lalu Lintas Bandung adalah kadal, belalang,
kupu-kupu, tawon, semut, dan ulat bulu.
4.3 Aspek Sosial
Aspek sosial Taman Lalu Lintas Bandung meliputi sejarah Taman Lalu
Lintas Bandung dan pengunjung. Data untuk aspek sosial didapatkan dengan
observasi secara langsung, kuisioner, dan wawancara dengan pengelola dan
pengunjung.
4.3.1 Sejarah Taman Lalu Lintas Bandung
Kota Bandung dikenal dengan sebutan Kota Taman. Hal ini bukan hanya
karena memiliki banyak taman dan lahan terbuka, tetapi juga karena tata kotanya
mengacu pada konsep kota taman (garden city), seperti yang dianut oleh banyak
negara di Eropa. Dari sekian banyak taman dan lahan terbuka tempo dulu itu,
hanya tersisa sedikit saja sekarang ini. Kebanyakan taman dan lahan terbuka telah
hilang atau berubah fungsi, terutama pada lahan terbuka yang berukuran kecil.
Salah satu taman tempo dulu yang masih ada sampai sekarang adalah Taman Lalu
Lintas Bandung.
Taman Lalu Lintas Bandung atau lebih dikenal dengan Taman Lalu Lintas,
merupakan tempat belajar kelalulintasan bagi anak-anak agar mereka dapat
berlatih sopan santun berlalu-lintas dan bersikap sebagai seorang pengguna jalan
yang taat akan peraturan lalu lintas. Anak-anak akan senang belajar kelalulintasan
di taman ini karena metode yang digunakan adalah bermain sambil belajar. Di
36
taman ini tersedia permainan yang dapat membantu anak mempelajari etika dan
peraturan lalu lintas. Selain itu, terdapat pula berbagai wahana permainan dan
rekreasi yang menyatu dengan alam.
Pada awalnya, lahan tempat Taman Lalu Lintas Bandung ini berada
merupakan lahan berawa dan di sekelilingnya terdapat rumpun bambu. Untuk
mengeringkan lahan itu dibuat saluran drainase yang melintasi bagian tengahnya.
Mengingat lahan tersebut letaknya di lingkungan kompleks militer, lahan itu
digunakan sebagai tempat upacara dan latihan olahraga bagi anggota militer pada
tahun 1915-1919. Secara bertahap dan teratur, mulai tahun 1919, lahan tersebut
ditanami berbagai jenis pohon pelindung, tanaman hias, dan tanaman berbunga.
Lapangan itu diubah menjadi sebuah taman bergaya indische tropische park
(taman tropis) di Kota Bandung pada tahun 1920. Kemudian, oleh Gemeente
Bandung, taman tropis tersebut diberi nama Insulinde Park pada tahun 1925
(Kunto, 1986).
Pada tahun 1935 Insulinde Park telah memiliki 90 jenis tanaman keras dan
bunga-bungaan. Selanjutnya nama Insulinde Park diganti menjadi Taman
Nusantara pada tanggal 28 April 1950. Pada tahun 1958, Badan Keamanan Lalu
Lintas Bandung merencanakan membangun Taman Lalu Lintas (Traffic Garden)
untuk wadah penyelenggaraan pendidikan kelalulintasan (traffic education),
terutama kepada anak sekolah, generasi muda, dan umum. Kepala polisi Provinsi
Jawa Barat pada saat itu, R. Enoch Danubrata (alm.), menganjurkan agar Taman
Lalu Lintas dibangun di Taman Nusantara (Buku 33 Tahun Taman Lalu Lintas
Ade Irma Suryani Nasution Bandung, 1991). Akhirnya pada 1 Maret 1958, Taman
Nusantara menjadi Taman Lalu Lintas Bandung dan diresmikan penggunaannya
untuk umum sebagai tempat pendidikan dan rekreasi. Sebagai pengelola tetap dari
taman rekreasi tersebut, dibentuk Yayasan Taman Lalu Lintas (YTLL) Bandung
pada tahun 1960 .
Berdasarkan SK Menteri Kehakiman No. 58/60 dalam tambahan
berdasarkan SK Ketua DPR-GR Kodya Bandung No. 18660/65, Taman lalu
Lintas diganti namanya menjadi Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution
(pada akhir tahun 1965). Pergantian nama ini dimaksudkan untuk mengenang
putri dari almarhum Jenderal Bintang Lima (Purn.) Abdul Haris Nasution, yang
37
meninggal tertembak dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S). Dengan
adanya perubahan nama tersebut, pengelola taman mempunyai nama baru pula
yaitu Yayasan Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution (YTLL-AISN).
Selama pergantian tahun dan pergantian kepengurusan pengelolaan,
Taman Lalu Lintas Bandung pernah terlantar menjadi hutan ilalang. Rel kereta api
mini yang mengelilingi taman hilang tertimbun oleh sampah dedaunan. Baru
sekitar tahun 1974, beberapa orang ibu dari perkumpulan Bandung Kota Kembang
turun tangan membenahinya hingga menjadi tempat rekreasi, juga sebagai salah
satu wadah pendidikan dan latihan, khususnya pendidikan informal tentang
kelalulintasan (Azhariyah, 1994). Pada tanggal 1 Maret 2007, dalam rangka
memperingati hari jadi Taman Lalu Lintas Bandung yang ke-49, walikota
Bandung, Dada Rosada, mengukuhkan Taman Lalu Lintas Bandung sebagai
taman pendidikan kelalulintasan dan taman lingkungan hidup.
Visi dan misi Taman Lalu Lintas Bandung tetap dipegang teguh sejak
pendiriannya sampai sekarang, yaitu memberikan pendidikan keamanan dan
ketertiban lalu lintas kepada anak-anak agar dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Pelaksanaannya melalui bentuk rekreasi dan hiburan dalam sebuah taman yang
juga menjadi salah satu taman kota.
4.3.2 Pengunjung
Pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung didominasi oleh anak-anak dan
para orang tua yang mengantar anaknya. Hal ini dikarenakan sarana bermain yang
ada di taman ini diperuntukkan bagi anak-anak berusia di bawah 13 tahun. Oleh
karena itu, perlu pendampingan dari orang tua. Kebanyakan anak-anak
didampingi oleh ibu mereka. Hal ini sesuai dengan hasil kuisioner, yang dibagikan
kepada 46 orang pendamping anak-anak, yang menunjukkan 41% responden
bekerja sebagai ibu rumah tangga (Gambar 24a). Selain itu, mayoritas responden
mengunjungi Taman Lalu Lintas Bandung dengan tujuan untuk
bermain/berekreasi dengan persentase 53% (Gambar 24b). Hal ini menunjukkan
bahwa fungsi taman lalu lintas sebagai taman bermain/berekreasi lebih menonjol
dibandingkan fungsi lainnya, yaitu sebagai taman pendidikan kelalulintasan dan
lingkungan hidup.
38
Pengunjung yang datang ke Taman Lalu Lintas Bandung mayoritas berasal
dari Kota Bandung. Hal ini dapat dilihat pada hasil kuisioner yang menunjukkan
67% responden menjawab Kota Bandung sebagai daerah asal (Gambar 25a). Pada
Gambar 25b dapat dilihat bahwa tidak ada pengunjung yang datang sendiri.
Kebanyakan responden (37%) datang bersama rombongan. Dari hasil tersebut,
dapat disimpulkan bahwa taman ini cukup dikenal di wilayah Kota Bandung.
Berdasarkan hasil wawancara kepada pengelola, taman ini sering menjadi tempat
diadakannya lomba-lomba yang diikuti TK/SD yang ada di Kota Bandung.
Kebanyakan dari TK/SD tersebut datang secara rombongan ke taman ini.
Seratus persen pengunjung menyatakan sudah pernah mengunjungi Taman
Lalu Lintas Bandung. Dari seratus persen, 85% menyatakan jarang/tidak tentu
mengunjungi Taman Lalu Lintas Bandung, sedangkan 15% responden
menyatakan mengunjungi taman sebanyak 1–2 kali seminggu (Gambar 26a).
Gambar 25 Karakteristik Pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung Berdasarkan Daerah Asal (a) dan Pendamping Saat Berkunjung (b)
Gambar 24 Karakteristik Pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung berdasarkan Pekerjaan (a) dan Tujuan (b)
(a) (b)
(a) (b)
Kota Bandung
67%
Kabupa-ten
Bandung20%
Lainnya13%
Sendiri0%
Keluarga33%
Rombong-an
37%
Teman17%
Teman dan Keluarga
13%
Ibu Rumah Tangga
41%
Pelajar/Mahasiswa
15%
PNS/Swasta35%
Wira-swasta
7%
Lainnya2%
Bermain/Berekreasi
53%
BelajarKelalu-lintasan
12%
Jalan-Jalan7%
Bersantai15%
Lainnya13%
39
Berdasarkan hari kunjungan, sebanyak 35% responden mengunjungi taman pada
hari Minggu (Gambar 26b). Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan
pengunjung, yang menyatakan bahwa kedatangannya ke Taman Lalu Lintas
Bandung jika ada acara atau perlombaan yang biasanya diadakan pada akhir
pekan atau hari libur.
Pada Gambar 27 dapat dilihat bahwa kebanyakan pengunjung (52%)
mengetahui informasi tentang Taman Lalu Lintas Bandung dari keluarga dan 31%
dari teman. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya media promosi dari pengelola.
Menurut hasil wawancara dengan beberapa pengunjung, kedatangan mereka ke
taman ini merupakan suatu kegiatan untuk mengenang masa kanak-kanaknya
dahulu sewaktu bermain di Taman Lalu Lintas Bandung sekaligus
memperkenalkan taman ini kepada anak-anak mereka.
Gambar 26 Karakteristik Pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung Berdasarkan Frekuansi Berkunjung (a) dan Hari Kunjungan (b)
Gambar 27 Karakteristik Pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung Berdasarkan Sumber Informasi
(a) (b)
Hari Sabtu28%
Hari Minggu
35%
Hari Kerja13%
Hari Libur Nasional
22%
Setiap Hari2%
Teman31%
Keluarga52%
Media Cetak4%
Media Elektronik
2%
Lainnya11%
1-2 Kali Seminggu
15%
Baru Pertama
Kali0%
Setiap Hari0%
Jarang/Tidak Tentu85%
40
Taman Lalu Lintas Bandung ramai dikunjungi pada akhir pekan (Sabtu dan
Minggu) dan hari libur (Lebaran, Natal, dan tahun baru). Hal ini dapat dilihat pada
grafik jumlah pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung berdasarkan hari pada
Gambar 28.
4.4 Aspek Pengelolaan dan Pemeliharaan
Aspek pengelolaan dan pemeliharaan terdiri dari struktur organisasi,
tenaga kerja dan penjadwalan, alat dan bahan, pengelolaan karcis, dan anggaran
biaya.
4.4.1 Struktur Organisasi
Setelah Taman Lalu Lintas diresmikan pemakaiannya pada tanggal 1
Maret 1958, taman ini kemudian dikelola oleh Badan Keamanan Lalu Lintas
(BKLL). Dalam perkembangannya tersebut, tidak ada pasal yang menyinggung
mengenai tata cara/peraturan tentang pengurus/pengelola Taman Lalu Lintas
dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga BKLL dari pusat. Oleh karena
itu, BKLL cabang Bandung meminta persetujuan pada BKLL pusat mengenai
rencana pembentukan yayasan sebagai pemilik dan pengelola Taman Lalu
Lintas.
Pada tanggal 24 Juni 1960, Ketua BKLL Pusat memberikan persetujuan
secara tertulis. Selanjutnya, dibentuk Badan Pendiri Taman Lalu Lintas dengan
anggota sebanyak 21 orang yang semuanya merupakan anggota BKLL dari
cabang Bandung yang kemudian mendirikan Yayasan Taman Lalu Lintas (YTLL)
dengan akte No. 58 tertanggal 9 Juli 1960 oleh notaris Bapak Noezar di Bandung.
Pada tanggal 19 Mei 1966 merupakan awal dari penggunaan nama Yayasan
Gambar 28 Jumlah Pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung Berdasarkan Hari
1291 1606 1356 1479807
62725333
01000200030004000500060007000
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat sabtu Minggu
Jum
lah
Peng
unju
ng (O
rang
)
41
Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani (YTLL BANDUNG) Bandung. Pergantian
nama ini dimaksudkan untuk mengenang putri dari almarhum Jenderal Bintang
Lima (Purn.) Abdul Haris Nasution, yang meninggal tertembak dalam peristiwa
Gerakan 30 September (G30S) (http://patrolikeamanansekolah01.wordpress.com).
Struktur organisasi Taman Lalu Lintas Bandung dapat dilihat pada Lampiran 3.
4.4.2 Tenaga Kerja dan Penjadwalan
Tenaga kerja yang terlibat dalam pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung
berjumlah 50 orang, 37 laki-laki dan 13 perempuan (BPS, 2009). Kelimapuluh
tenaga kerja tadi terdiri dari 10 orang pengurus harian, 6 di bidang pendidikan, 24
orang karyawan lapang, 4 orang keamanan, dan 6 orang tenaga bantuan. Jadwal
tenaga kerja tersebut terbagi ke dalam dua shift: pukul 07.00 – 14.00 untuk
karyawan lapang dan 08.00 – 15.00 untuk karyawan lainnya.
Sebelum taman dibuka pada pukul 08.00, seluruh karyawan lapang
melakukan kegiatan membersihkan taman sampai dengan pukul 08.00. Setelah
kegiatan pembersihan taman tersebut, para karyawan lapang menjadi portir
(penjaga loket) pada area permainan berkarcis. Karyawan lapang yang berjumlah
24 orang tersebut dibagi per area kerja, 15 petugas di depan dan 9 lainnya
bertugas di area belakang. Karyawan lapang ini selain merangkap menjadi potir,
mereka juga merangkap menjadi teknisi bila ada sarana bermain yang rusak.
Terdapat enam orang tenaga pembantu. Tenaga pembantu tersebut tidak
datang setiap hari di Taman Lalu Lintas Bandung. Mereka diperlukan pada hari-
hari tertentu, yaitu pada saat ramai pengunjung (biasanya pada hari Sabtu dan
Minggu atau hari libur nasional). Tugas mereka adalah sebagai porter dan
pendokumentasi. Tenaga pembantu ini biasanya merupakan kerabat dari karyawan
Taman Lalu Lintas Bandung.
Jadwal pemeliharaan yang telah dibuat di Taman Lalu Lintas Bandung
terdiri dari jadwal pemeliharaan harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan
insidental (Tabel 10).
42
Tabel 10 Jadwal Pemeliharaan Taman Lalu Lintas Bandung
Kegiatan Jenis Pekerjaan Frekuensi Kegiatan Pemangkasan Pemangkasan rumput Mingguan
Pemangkasan daun tanaman Bulanan Penebangan pohon Insidental
Perawatan Perawatan pohon/tanaman Bulanan Perawatan pagar Bulanan Perawatan rambu-rambu Tahunan Perawatan sumur resapan Bulanan Perawatan air mancur Bulanan
Pembersihan Penyapuan area Harian Pembersihan patung-patung Mingguan Pembersihan kursi taman Mingguan Pembersihan selokan Mingguan Pembersihan toilet Harian Pembersihan lantai gedung Harian Pembersihan kaca gedung Harian Pembersihan paving block Mingguan Pembersihan tempat sampah Harian Pembersihan atap gedung Bulanan Pembuangan sampah ke TPS Harian
Pengecatan Pengecatan kanstien Tahunan Pengecatan alat mainan Tahunan
Sumber: Pengelola Taman Lalu Lintas Bandung, 2010
Kegiatan pemeliharaan dibagi menjadi 18 area pekerjaan, yaitu area depan
dan area belakang. Agar kegiatan pemeliharaan dapat berjalan optimal, dilakukan
pengawasan oleh pengawas yang berkeliling mengontrol jalannya kegiatan
pemeliharaan. Sejak bulan Februari 2010, diberlakukan daily report, yaitu catatan
hasil pekerjaan tiap karyawan yang akan diperiksa oleh pengawas setiap harinya
(Lampiran 4). Daily report ini dibagikan ke masing-masing karyawan lapang dan
tiap karyawan mendapat tugas yang berbeda (sesuai dengan area kerjanya). Daily
report akan diperiksa oleh pengawas dan akan dikembalikan ke petugas lagi agar
petugas tersebut dapat mengetahui hasil kinerjanya. Bagi petugas yang memiliki
penilaian yang baik, diberikan reward atau penghargaan tiap tahunnya.
Jadwal pemeliharaan yang ditentukan umumnya hanya pada kegiatan
pemeliharaan soft material yang bersifat rutin, sedangkan yang bersifat tidak rutin
dan insidental serta kegiatan pemeliharaan hard material tidak dijadwalkan secara
rinci. Kegiatan pemeliharaan hard material contohnya adalah perawatan
perangkat bermain. Jenis pekerjaannya adalah pembersihan/pengelapan perangkat
43
Gambar 29 Kegiatan Pemeliharaan
(a) Penyapuan (b) Pembuangan Sampah
(c) Perbaikan Mainan (d) Pengecatan
bermain, penggantian spare part, pengecatan, dan perbaikan mainan (insidental).
Untuk pemeliharaan kolam renang dilakukan tiap dua kali seminggu (setiap hari
Senin dan Selasa). Kegiatan pemeliharaannya, antara lain, berupa penyaringan
sampah, pengurasan, penyedotan, dan pengobatan (dengan kaporit).
Untuk kegiatan pengelolaan sampah, terdapat tempat pembuangan sampah
(TPS) di sebelah belakang taman sebagai tempat pengumpulan sampah. Sampah
tersebut kemudian diangkut oleh truk sampah dari Dinas Kebersihan, Kotamadya
Bandung, setiap dua hari sekali. Untuk sampah organik, setelah dikumpulkan di
suatu tempat, sampah tersebut didiamkan sampai membusuk sehingga dapat
digunakan sebagai pupuk organik. Beberapa jenis kegiatan pemeliharaan dapat
dilihat pada Gambar 29.
.
4.4.3 Alat dan Bahan
Dalam pelaksanaan pemeliharaan diperlukan alat dan bahan untuk
mendukung keberhasilan pemeliharaan. Alat dan bahan yang diperlukan dalam
kegiatan pemeliharaan disediakan oleh pihak pengelola Taman Lalu Lintas
Bandung. Alat yang digunakan secara umum seperti sapu, kape, gunting pangkas,
babatan, selang air, keranjang, sapu lidi, sikat kawat, mesin rumput, gerobak
sampah, kain lap, dan kain pel (Tabel 11).
44
Tabel 11 Jenis Alat dan Bahan Pekerjaan Pemeliharaan
Sumber: Pengelola Taman Lalu Lintas Bandung, 2010
Alat dan bahan yang tersedia di Taman Lalu Lintas Bandung secara
keseluruhan berada dalam kondisi yang cukup baik dan berfungsi secara optimal
(Gambar 30). Selain itu, jumlah yang tersedia sudah mencukupi untuk melakukan
pekerjaan pemeliharaan Taman Lalu Lintas Bandung. Kondisi dan jumlah alat dan
bahan ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses pekerjaan. Jika terdapat
alat dan bahan di lapangan yang kurang dan tidak berfungsi, para karyawan
lapang wajib melaporkan kepada pengawas untuk pengadaan penambahan alat
dan bahan.
No Jenis Peralatan Bahan Jumlah Fungsi 1. Mesin rumput Bensin 5 unit Pemangkasan rumput 2. Kape/kored 24 unit Pemangkasan rumput 3. Gunting pangkas 24 Buah Pemangakasan
daun/tanaman 4. Babatan 24 unit Pemangakasan
daun/tanaman 5. Keranjang 24 Buah Pengangkutan sampah 6. Selang air Air 5 unit Penyiraman 7. Sapu lidi 24 unit Penyapuan 8. Sapu 24 unit Penyapuan 9. Sikat kawat 24 unit Pembersihan hard
material 10. Gerobak sampah 3 unit Pengangkutan sampah 11. Pompa air Selang, solar,
air 2 unit Penyiraman
12. Mesin penyedot Bensin, selang
1 unit Penyedot Air
13. Saringan 2 unit Pengangkutan sampah 14. Kain lap - Pembersihan hard
material 15. Kain pel - Pembersihan hard
material
45
4.4.4 Pengelolaan Karcis
Karcis masuk Taman Lalu Lintas Bandung untuk satu pengunjung
dikenakan Rp 4.000,00 pada hari Senin–Sabtu, sedangkan pada hari Minggu/libur
para pengunjung dikenakan tarif Rp 5.000,00.
Beberapa sarana bermain di Taman Lalu Lintas Bandung juga
menggunakan karcis. Rincian jenis sarana bermain dengan karcis dan tarif
karcisnya dapat dilihat pada Tabel 12.
(d) Gerobak Sampah (e) Pompa Air
Gambar 30 Peralatan Pemeliharaan
(a) Mesin Pemotong Rumput (b) Sapu (c) Saringan
46
Tabel 12 Sarana Bermain Berkarcis dan Tarif Karcisnya
No. Sarana Bermain Tarif Karcis 1. 2. 3. 4 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Kereta api mini Karosel Kolam renang Pelampung Kolam pancing Sepeda mini Kereta motor (kermot) Mobil baterai Balon loncat Flying fox Kincir Gajah terbang Sport kids Kereta listrik Mandi bola Koin arena mainan anak (AMA)
Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 6.000,00 Rp 2.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 2.000,00
Sumber: Pengelola Taman Lalu Lintas Bandung, 2010
Untuk pengelolaan karcis masuk, Taman Lalu Lintas Bandung bekerja
sama dengan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bandung, Dispenda Kota
Bandung yang membuat karcis masuk dan pihak pengelola Taman Lalu Lintas
Bandung yang menjualnya. Dispenda Kota Bandung mendapat bagian 10% dari
hasil penjualan tiket masuk. Untuk pengelolaan karcis area permainan, pembuatan
karcisnya dilakukan oleh pengelola sendiri.
Laporan penjualan karcis dilakukan setiap hari. Pertama-tama, staf bagian
karcis akan mengecek karcis yang telah diterima dari Dispenda. Kemudian data
tersebut dirapikan menjadi data penerimaan karcis masuk dari Dispenda
(Lampiran 5). Selanjutnya, karcis tersebut diberikan kepada petugas loket (portir)
untuk dijual. Setelah Taman Lalu Lintas Bandung tutup, petugas loket
menyetorkan hasil penjualan karcis kepada bagian pemegang kas. Laporan
tersebut ditulis dalam formulir laporan harian (Lampiran 6). Kemudian formulir
laporan harian tersebut akan dimasukan ke dalam formulir laporan bulanan oleh
bagian pemegang kas (Lampiran 7). Data laporan penjualan karcis masuk
dilaporkan juga kepada Pemda kota Bandung dengan formulir laporan yang
berbeda (Lampiran 8).
47
Hasil pendapatan dari penjualan karcis digunakan untuk kegiatan
pendidikan (misalnya program PPKLL), biaya operasional taman, dan biaya
pemeliharaan. Anggaran biaya pemeliharaan yang dikeluarkan oleh pengelola
Taman Lalu Lintas Bandung setiap bulannya sebesar kurang lebih Rp
150.000.000,00. Biaya yang dianggarkan ini harus mencukupi kegiatan
pemeliharaan di lapang walaupun pada kenyataannya terdapat pemeliharaan
insidental yang menyebabkan dibutuhkannya biaya lebih banyak daripada yang
dianggarkan.
4.4.5 Program
Sebagai taman pendidikan kelalulintasan, Taman Lalu Lintas Bandung
memiliki program tahunan berupa Penyuluhan dan Pendidikan Keamanan Lalu
Lintas (PPKLL). Program ini diadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu dengan
melakukan penyuluhan kepada para guru TK dan atau sekolah dasar yang ada di
kota Bandung dan sekitarnya. Pihak pengelola melakukan kerja sama dengan
pihak dinas pendidikan, kepolisian lalu lintas, dan dinas perhubungan untuk
memberikan materi dalam PPKLL, misalnya cara menyeberang jalan supaya
aman (camejasa). Diharapkan para guru tersebut mengajarkan materi yang telah
didapatkannya itu kepada anak muridnya disekolah. Pada akhir program, sekolah-
sekolah yang mengikuti program ini diundang ke Taman Lalu Lintas Bandung
untuk mengikuti perlombaan tentang camejasa. Perlombaan ini bertujuan melihat
apakah materi camejasa tersebut dapat dipahami oleh murid-murid sekolah itu
atau tidak.
Untuk menunjang fungsi Taman Lalu Lintas Bandung sebagai taman
lingkungan hidup, Taman Lalu Lintas Bandung belum memiliki program
tersendiri. Namun, di dalam PPKLL disisipkan juga materi tentang pendidikan
lingkungan hidup.