bab iv hasil penelitian dan pembahasan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4190/5/t2... ·...
TRANSCRIPT
62
Bab IV
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
4.1. Gambaran Umum Subyek PenelitianSubyek penelitian berasal dari dua sekolah
swasta Kristen yang berada Propinsi Jawa Tengah. SMA
Kristen Terang Bangsa terletak di Jl. Arteri Utara,
Kompleks Grand Marina Semarang, dan SMA Kristen 1
terletak di Jl. Osa Maliki No. 32 Salatiga. Informasi
jumlah dari subyek penelitian yang lengkap disajikan
pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian
Nama Sekolah L P Jumlah
SMA Kristen TerangBangsa Semarang
42 39 81
SMA Kristen 1 Salatiga 42 39 81
Jumlah Total 84 78 162Sumber data: SMA Kristen Terang Bangsa Semarang danSMA Kristen 1 Salatiga (2013)L : Laki laki; P: Perempuan
Subyek dalam penelitian adalah 162 orang
peserta didik kelas XI IPS yang diambil dari 81 orang
peserta didik dari SMA Kristen Terang Bangsa
Semarang sebagai kelompok eksperimen yang terdiri
dari 42 laki-laki, 39 perempuan dan 81 orang peserta
63
didik lainnya dari SMA Kristen 1 Salatiga sebagai
kelompok kontrol terdiri dari 42 laki-laki, 39
perempuan seperti pada pada Tabel 4.1. Lebih lanjut,
hasil pengumpulan data jenis umur subyek penelitian
disajikan pada Tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2. Data Jenis Umur Subyek Penelitian
No Umur(tahun)
SMA Kristen TerangBangsa Semarang
SMA Kristen 1Salatiga
Jumlah Persentase(%)
Jumlah Persentase(%)
1 15 7 8,64 8 9,88
2 16 39 48,15 40 49,38
3 17 31 38,27 30 37,04
4 18 4 4,94 3 3,70
Total 81 100 81 100
Sumber data: SMA Kristen Terang Bangsa Semarang dan SMAKristen 1 Salatiga (2013)% = ( jumlah peserta didik / total peserta didik) x 100%
Tabel 4.2 sebagian besar usia subyek penelitian
di kedua sekolah menunjukkan rata-rata 16 tahun
dengan persentase 48,15% dan 49,38%. Usia terendah
15 tahun dan usia tertinggi 18 tahun. Berikut adalah
hasil pengumpulan data jenis agama subyek penelitian
yang disajikan pada Tabel 4.3.
64
Tabel 4.3. Data Jenis Agama Subyek Penelitian
No Agama
SMA Kristen TerangBangsa Semarang
SMA Kristen 1Salatiga
Jumlah Persentasi(%)
Jumlah Persentasi(%)
1 Kristen
Protestan
67 82,72 69 85,18
2 Katholik 9 11,11 6 7,41
3 Islam 5 6,17 6 7,41
Total 81 100 81 100
Sumber data: SMA Kristen Terang Bangsa Semarang dan SMAKristen 1 Salatiga (2013)% = ( jumlah peserta didik / total peserta didik) x 100%
Kedua sekolah memiliki status yang sama
sebagai sekolah swasta Kristen. Pada Tabel 4.3 nampak
bahwa mayoritas subyek penelitian juga beragama
Kristen Protestan yaitu 82,72 % di SMA Kristen Terang
Bangsa Semarang dan 85,18% di SMA Kristen 1
Salatiga.
Kedua sekolah sama-sama memiliki guru wanita
yang mengajar matematika di kelas XI IPS. Kedua guru
merupakan guru lulusan FKIP Matematika Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga.
Nilai NEM dari para peserta setelah dianalisis
menggunakan uji homogenitas yaitu uji t, diperoleh
hasil tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai
NEM kedua sekolah (lihat Tabel 4.4).
65
Tabel 4.4. Uji T untuk NEM/SKHU Kelas Eksperimendan Kelas Kontrol
Sumber: Data primer diolah (2013)
Berdasarkan Tabel 4.4 hasil perhitungan analisis
Paired Sample Test nilai t test sebesar 0,541 dengan
angka probabilitas (sig) sebesar 0,590 > 0,05 yang
berarti bahwa hipotesis nihil diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan prestasi belajar matematika dari awal masuk
SMA antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Hasil UAS semester 2 pada saat subyek
penelitian di kelas X sebelum kenaikan kelas dapat di
lihat pada Tabel 4.5 dibawah ini.
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig.(2-
tailed)Mean Std.Deviation
Std.ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair1
NEMSMAKristenTerangBangsaSemarangdanSMAKristen 1Salatiga
,33407 5,55946 ,61772 -,89522 1,56337 ,541 80 ,590
66
Tabel 4.5. Uji t Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)Matematika Subyek Penelitian Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol di Kelas X
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig.(2-
tailed)MeanStd.
Deviation
Std.ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair1
UAS SMAKristenTerangBangsaSemarangdan SMAKristen 1Salatiga
,37037 8,08153 ,89795 -1,41660 2,15734 ,412 80 ,681
Sumber: Data primer diolah (2013)
Nilai UAS Matematika di kelas X yang
ditunjukkan ada Tabel 4.5 nampak bahwa subyek
penelitian juga menunjukkan nilai t test sebesar 0,412
dengan angka probabilitas (sig) sebesar 0,681 > 0,05
yang berarti bahwa hipotesis nihil diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan nilai UAS antara prestasi belajar matematika
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
4.2. Analisis Statistik DeskriptifAnalisis statistik deskriptif dalam penelitian ini
dipergunakan untuk memperoleh gambaran umum
jumlah nilai, nilai rata-rata, standar deviasi, nilai
maksimum dan nilai minimum dari nilai pretest dan
67
nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
4.2.1. Analisis Deskriptif Pretest Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Deskripsi hasil pretest dari kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol ditunjukkan pada Tabel 4.6. di
bawah ini.
Tabel 4.6. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen danKelompok Kontrol
No Range KategoriKelompok
EksperimenKelompokKontrol
Frekuensi % Frekuensi %1 81–100 Tinggi
Sekali0 0 0 0
2 61–80 Tinggi 0 0 0 0
3 41–60 Cukup 15 28,40 7 8,64
4 21–40 Rendah 43 53,09 49 60,49
5 0–20 RendahSekali
23 18,52 25 30,86
Jumlah Total 81 100 81 100
Mean 27,3965 26,3386Std. Deviation 11,45708 10,04743
Minimum 0 0
Maximum 47,62 42,86Sumber: Data primer diolah (2013)
Pada Tabel 4.6 nampak bahwa nilai rata-rata dari
subyek penelitian kelompok eksperimen adalah
27,3965 yang bervariasi dengan standar deviasi
68
11,45708 dari nilai terendah 0,00 sampai dengan nilai
tertinggi 47,62. Bila dilihat dari hasil pretest kelompok
eksperimen pada Tabel 4.6, dapat dikatakan bahwa
prestasi atau kemampuan mengerjakan soal pretest
Matematika subyek penelitian kelompok eksperimen ini
masih dikategorikan rendah. Tabel 4.7 juga
menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari subyek
penelitian kelompok kontrol adalah 26,3386 yang
bervariasi dengan standar deviasi 10,04743 dari nilai
terendah 0,00 sampai dengan nilai tertinggi 42,86. Bila
dilihat dari hasil pretest kelompok kontrol, dapat
dikatakan bahwa kemampuan mengerjakan soal pretest
Matematika subyek penelitian kelompok kontrol juga
masih tergolong rendah. Hasil prestasi belajar
matematika peserta didik dilihat dari nilai KKM dapat
dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Hasil Pre Test Prestasi Belajar Matematika
No Range KKM KelompokEksperimen
KelompokKontrol
Frekuensi % Frekuensi %1 > 70 Tuntas 0 0 0 02 ≤ 70 Tidak
Tuntas81 100 81 100
Jumlah Total 81 100 81 100KKM = Kriteria Ketuntasan Minimal
Nilai KKM untuk mata pelajaran Matematika adalah 70.
Hasil pretest pada Tabel 4.7 menunjukkan 162 orang
69
peserta didik di kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dinyatakan tidak tuntas.
4.2.2. Analisis Deskriptif Posttest Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Deskripsi hasil posttest dari kelompok eks-
perimen dan kelompok kontrol ditunjukkan pada Tabel
4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen danKelompok Kontrol
No Range KategoriKelompok
EksperimenKelompok Kontrol
Frekuensi % Frekuensi %1 81 – 100 Tinggi
Sekali9 11,11 0 0
2 61 – 80 Tinggi 57 70,37 9 11,11
3 41 – 60 Cukup 14 17,28 46 56,79
4 21 – 40 Rendah 1 1,23 25 30,86
5 0 – 20 RendahSekali
0 0 1 1,23
Jumlah Total 81 100 81 100
Mean 69,4880 45,2089Std. Deviation 11,58597 11,37145
Minimum 23,81 0
Maximum 90,48 66,67Sumber: Data primer diolah (2013)
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa perolehan nilai
rata-rata posttest kelompok eksperimen adalah 69,4880
dengan standar deviasi 11,58597 dari nilai terendah
70
23,81 sampai dengan nilai tertinggi 90,48. Bila dilihat
dari nilai matematika posttest kelompok eksperimen,
dapat dikatakan bahwa rata-rata kemampuan
mengerjakan soal posttest matematika tergolong tinggi
walaupun terdapat variasi nilai setelah mendapatkan
perlakuan Brain Gym dalam proses belajar mengajar.
Nilai terendah masih digolongkan dalam kategori
rendah, tetapi nilai tertinggi dapat digolongkan dalam
kategori tinggi sekali. Selain itu pada Tabel 4.8 nampak
bahwa nilai rata-rata hasil posttest matematika
kelompok kontrol adalah 45,2089 dengan standar
deviasi 11,37145 dari nilai terendah 0,00 sampai
dengan nilai tertinggi 66,67. Dari hasil perolehan nilai
posttest kelompok kontrol seperti pada Tabel 4.8 dapat
dikatakan bahwa kemampuan mengerjakan soal
posttest dari kelompok kontrol dikategorikan cukup.
Hasil prestasi belajar matematika peserta didik dilihat
dari nilai KKM dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Hasil Post Test prestasi belajar Matematika
No Range KKM KelompokEksperimen
KelompokKontrol
Frekuensi % Frekuensi %1 > 70 Tuntas 41 50,62 0 02 ≤ 70 Tidak
Tuntas40 49,38 81 100
Jumlah Total 81 100 81 100KKM = Kriteria Ketuntasan Minimal
71
Hasil posttest pada Tabel 4.9 menunjukkan dari 81
orang peserta didik di kelompok eksperimen 41 orang
atau sebesar 50,62% dinyatakan tuntas memenuhi
KKM, sedangkan 40 orang atau sebesar 49,38%
dinyatakan tidak tuntas. Pada 81 orang di kelompok
kontrol menunjukkan 100% tidak tuntas memenuhi
KKM.
4.3. Analisis Statistik Inferensial4.3.1. Uji Normalitas Nilai Pretest
4.3.1.1. Uji Normalitas Nilai Pretest Kelompok
Eksperimen
Tingkat kenormalan distribusi nilai pretest
kelompok eksperimen dapat diketahui melalui
pengujian normalitas data dengan menggunakan teknik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam
Tabel 4.10.
Tabel 4.10. Uji Normalitas Nilai Pretest KelompokEksperimen
Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.Pre Test SMA Kristen Terang
Bangsa,097 81 ,059
a. Lilliefors Significance CorrectionSumber: Data primer diolah (2013)
Hasil uji normalitas pada Tabel 4.10
menunjukkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
72
sebesar 0,097 dengan nilai probabilitas (sig) 0,059 >
0,05 yang berarti bahwa distribusi sebaran hasil
pengukuran prestasi belajar matematika adalah
normal. Untuk memperkuat hasil perhitungan tersebut,
berikut ini adalah hasil pengujian normalitas melalui
analisis grafik kurva normal yang tampak pada Gambar
4.1.
Gambar 4.1. Grafik Kurva Normal Pretest KelompokEksperimen
73
4.3.1.2. Uji Normalitas Nilai Pretest Kelompok
Kontrol
Tingkat kenormalan distribusi nilai pretest
kelompok kontrol dapat diketahui melalui pengujian
normalitas data dengan menggunakan teknik One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam
Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Uji Normalitas Nilai Prettest KelompokKontrol
Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.Pre Test SMA Kristen 1
Salatiga,095 81 ,070
a. Lilliefors Significance CorrectionSumber: Data primer diolah (2013)
Untuk hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test sebesar 0.95 dengan probabilitas (sig) 0,070 > 0,05
menunjukkan bahwa distribusi pengukuran untuk nilai
pretest kelompok kontrol adalah normal. Hal ini juga
diperkuat dengan hasil pengujian yang terlihat pada
grafik kurva normal di Gambar 4. 2
74
Gambar 4.2. Grafik Kurva Normal Pretest KelompokKontrol
4.3.2. Uji Normalitas Nilai Posttest
4.3.2.1. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok
Eksperimen
Tingkat kenormalan distribusi nilai posttest
kelompok eksperimen dapat diketahui melalui
pengujian normalitas data dengan menggunakan teknik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam
Tabel 4.12.
75
Tabel 4.12. Uji Normalitas Nilai Posttest KelompokEksperimen
Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.Post Test SMA Kristen Terang
Bangsa,095 81 ,066
a. Lilliefors Significance CorrectionSumber: Data primer diolah (2013)
Hasil uji normalitas pada Tabel 4.12
menunjukkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
sebesar 0,095 dengan probabilitas (sig) 0,066 > 0,05
yang berarti bahwa distribusi sebaran hasil
pengukuran prestasi belajar matematika adalah
normal. Untuk memperkuat hasil perhitungan tersebut,
berikut ini adalah hasil pengujian normalitas melalui
analisis grafik kurva normal yang tampak pada Gambar
4.3.
76
Gambar 3.3. Grafik Kurva Normal Posttest KelompokEksperimen
4.3.2.2. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok
Kontrol
Tingkat kenormalan distribusi nilai posttest
kelompok kontrol dapat diketahui melalui pengujian
normalitas data dengan menggunakan teknik One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam
Tabel 4.13.
77
Tabel 4.13. Uji Normalitas Nilai Posttest KelompokKontrol
Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.Post Test SMA Kristen 1
Salatiga,097 81 ,056
a. Lilliefors Significance CorrectionSumber: Data primer diolah (2013)
Hasil uji normalitas pada Tabel 4.13 me-
nunjukkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
sebesar 0,097 dengan probabilitas (sig) 0,056 > 0,05
yang berarti bahwa distribusi sebaran hasil
pengukuran prestasi belajar matematika adalah
normal. Untuk memperkuat hasil perhitungan tersebut,
berikut ini adalah hasil pengujian normalitas melalui
analisis grafik kurva normal yang tampak pada Gambar
4.4.
78
Gambar 4.4. Grafik Kurva Normal Posttest KelompokKontrol
4.3.3. Analisis Perbedaan Nilai Pretest Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Hasil analisis dengan t test untuk uji beda nilai
pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol secara lengkap disajikan pada lampiran dan
dan secara ringkas disajikan pada Tabel 4.14 berikut.
79
Tabel 4.14. Hasil Analisis Paired Sample StatisticsUntuk Uji Beda Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.(2-
tailed)MeanStd.
Deviation
Std.ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pre TestSMAKristenTerangBangsaSemarangdan SMAKristen 1Salatiga
1,05790 11,44374 1,27153 -1,47252 3,58832 ,832 80 ,408
Sumber: Data primer diolah (2013)
Berdasarkan Tabel 4.14 hasil perhitungan
dengan menggunakan SPSS for windows 17.0
memperlihatkan bahwa dapat dilihat angka t test yang
mengasumsikan perbedaaan rata-rata nilai pretest
prestasi belajar matematika antara kelompok
eksperimen dan kontrol adalah 0,832 pada derajat
kebebasan 80 dengan probabilitas (sig) sebesar 0,408 >
0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak
ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai pretest
prestasi belajar matematika kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
80
4.3.4. Analisis Perbedaan Nilai Posttest Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Hasil analisis dengan t test untuk uji beda nilai
posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol secara lengkap disajikan pada lampiran dan
dan secara ringkas disajikan pada Tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.15. Hasil Uji Beda Nilai Posttest KelompokEksperimen dan Kelompok Kontrol
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig.(2-
tailed)MeanStd.
Deviation
Std.ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Post TestSMAKristenTerangBangsaSemarangdan SMAKristen 1Salatiga
24,27914 4,29985 ,47776 23,32836 25,22991 50,819 80 ,000
Sumber: Data primer diolah (2013)
Hasil perhitungan analisis uji beda pada Tabel
4.15 dengan menggunakan SPSS for windows 17.0
menunjukkan angka nilai t test yang mengasumsikan
perbedaaan rata-rata nilai posttest prestasi belajar
matematika antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah 50,819 pada derajat
kebebasan 80 dengan probalilitas (sig) sebesar 0.00 <
81
0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya ada
perbedaan yang signifikan antara nilai posttest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah
kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan yaitu
dengan intervensi gerakan Brain Gym pada saat proses
belajar mengajar Matematika.
4.4. Pembahasan Hasil PenelitianBerangkat dari hasil uji perbedaan nilai pretest
dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang
menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan
yaitu nilai t test 0,832 pada derajat kebebasan 80
dengan probabilitas (sig) sebesar 0,408 > 0,05 dan
sudah memenuhi syarat normalitas data, maka peneliti
melanjutkan memberikan intervensi gerakan-gerakan
Brain Gym pada kelompok eksperimen. Pada saat
intervensi gerakan-gerakan diberikan pada kelompok
eksperimen, para siswa dengan antusias melakukan
setiap gerakan Brain Gym. Gerakan Brain Gym yang
sederhana dan menyenangkan membuat situasi yang
menyenangkan terjadi pada saat pelatihan Brain Gym.
Dengan pemberian Brain Gym sebelum pembelajaran
matematika dimulai, siswa disiapkan untuk masuk
dalam proses belajar matematika. Setelah penelitian
dilaksanakan dan posttest dilakukan, maka hasil
perhitungan uji perbedaan (t test) pada nilai rata-rata
hitung t test posttest pada kedua kelompok sebesar
82
50,819 pada derajat kebebasan 80 dengan probalilitas
(sig) sebesar 0.00 < 0,05 (Tabel 4.15) yang me-
nunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari nilai
posttest pada kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol. Nilai rata-rata (Mean) posttest baik kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol menunjukkan
adanya perbedaan. Pada kelompok eksperimen
menunjukkan nilai rata-rata kelompok eksperimen
yang diberi Brain Gym 69,4880 lebih besar daripada
kelompok kontrol yang tidak diberi Brain Gym 45,2089.
Penulis menyimpulkan hipotesis yang diuji
terbukti secara statistik bahwa ada perbedaan yang
signifikan dari prestasi belajar matematika pada
kelompok yang diberi gerakan-gerakan Brain Gym pada
saat sebelum pembelajaran dimulai (kelompok
eksperimen) dengan kelompok yang tanpa diberikan
gerakan-gerakan Brain Gym (kelompok kontrol). Adanya
perbedaan nilai rata-rata jauh lebih besar pada
kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol
menunjukkan bahwa intervensi gerakan–gerakan Brain
Gym membuat kedua belahan otak bekerjasama
bersamaan secara optimal, sehingga meningkatkan
kemampuan siswa dalam belajar. Salah satu fungsi
tambahan dari belahan otak kanan ketika diaktifkan
adalah kemampuan untuk memahami jawaban dengan
menggunakan naluri/intuisi (Pink, 2006). Dennison &
Dennison dalam Wolfsont (2002) menyatakan Brain
83
Gym adalah satu sistem kesiapan belajar, yang me-
manfaatkan satu set latihan fisik sederhana untuk
meningkatkan kinerja dalam semua bidang, termasuk
akademik. Gerakan-gerakan Brain Gym yang sederhana
dan menyenangkan dapat merangsang dan meng-
aktifkan kerja dan fungsi kedua belahan otak yaitu
otak kanan dan otak kiri sehingga memberikan
pengaruh positif pada peningkatan daya ingat, mem-
perbaiki konsentrasi belajar, dan meningkatkan ke-
mampuan belajar matematika.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang telah dilakukan oleh Prihastuti (2009) me-
nunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari rata-
rata hasil tes berhitung sebelum dan sesudah
perlakuan Brain Gym.
Temuan penelitian yang menunjukkan gerakan-
gerakan Brain Gym dapat memberikan kontribusi
terhadap prestasi belajar matematika semakin
mendukung pernyataan yang disampaikan oleh
Dennison, Paul.E, dan Gail Dennison (2007) bahwa
individu dari berbagai usia melakukan gerakan–
gerakan Brain Gym untuk memperoleh perbaikan yang
cepat dan seringkali dramatis, salah satunya pada
kemampuan belajar matematika.
Sebaliknya, hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian Spaulding, et al (2010) yang
mendeskripsikan Brain Gym dinyatakan tidak memiliki
84
bukti penelitian empiris yang cukup dan akurat dapat
meningkatkan secara signifikan prestasi belajar peserta
didik. Hasil penelitian ini sudah menunjukkan sebagai
salah satu bukti empiris yang cukup dan akurat bahwa
ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar
matematika dengan dan tanpa Brain Gym.