bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/bab iv.pdfsma...

33
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Sekunder SMA Negeri 2 Klaten beralamat di Jalan Angsana, Trunuh, Klaten. Sekolah ini berada di Dusun Gadingan, Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten. Kecamatan Klaten Selatan sendiri berbatasan dengan kecamatan Klaten Utara dan Klaten Tengah di bagian timur, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Wedi dan Kecamatan Kalikotes, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Jogonalan Dan sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Karangnongko dan Kecamatan Ngawen. Sekolah ini termasuk sekolah yang strategis, karena sekolah ini masih dalam lingkup Kota Klaten yang juga berada di dekat Jalan Solo-Jogja sehingga mudah dijangkau dengan berbagai transportasi darat. SMA Negeri 2 Klaten bersebelahan dengan SMA Kartika yang berada pada sebelah utara SMA Negeri 2 Klaten. Selain bersebelahan dengan SMA Kartika, sekolah ini juga dekat dengan perkampungan masyarakat, ruko, kantor desa, dan sekolah ini juga dekat dengan area persawahan. Sekolah ini memiliki area seluas 15151m 2 . Untuk mengenalkan sekolah ini kepada masyarakat luas sekolah ini juga memiliki akses internet berupa situs web atau sosial media lainnya yang akan memudahkan masyarakat khususnya calon peserta didik yang ingin mendaftar sekolah di SMA Negeri 2 Klaten agar lebih selektif dalam memilih sekolah. SMA Negeri 2 Klaten memiliki situs web yang dapat diakses sendiri yaitu http://sman2klaten.sch.id di dalam situs ini para peserta didik maupun masyarakat dapat melihat profile sekolah dan program pendidikan di SMA Negeri 2 Klaten dengan agenda yang telah disusun dikalender akademik Kabupaten Klaten. Untuk mengetahui Letak SMA Negeri 2 Klaten dapat digambarkan dalam gambar 4.1.

Upload: lenguyet

Post on 29-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Data Sekunder

SMA Negeri 2 Klaten beralamat di Jalan Angsana, Trunuh, Klaten.

Sekolah ini berada di Dusun Gadingan, Desa Trunuh, Kecamatan Klaten

Selatan, Kabupaten Klaten. Kecamatan Klaten Selatan sendiri berbatasan dengan

kecamatan Klaten Utara dan Klaten Tengah di bagian timur, sebelah selatan

berbatasan dengan Kecamatan Wedi dan Kecamatan Kalikotes, sebelah barat

berbatasan dengan Kecamatan Jogonalan Dan sebelah Utara berbatasan dengan

Kecamatan Karangnongko dan Kecamatan Ngawen. Sekolah ini termasuk

sekolah yang strategis, karena sekolah ini masih dalam lingkup Kota Klaten

yang juga berada di dekat Jalan Solo-Jogja sehingga mudah dijangkau dengan

berbagai transportasi darat. SMA Negeri 2 Klaten bersebelahan dengan SMA

Kartika yang berada pada sebelah utara SMA Negeri 2 Klaten. Selain

bersebelahan dengan SMA Kartika, sekolah ini juga dekat dengan

perkampungan masyarakat, ruko, kantor desa, dan sekolah ini juga dekat dengan

area persawahan.

Sekolah ini memiliki area seluas 15151m2. Untuk mengenalkan sekolah

ini kepada masyarakat luas sekolah ini juga memiliki akses internet berupa situs

web atau sosial media lainnya yang akan memudahkan masyarakat khususnya

calon peserta didik yang ingin mendaftar sekolah di SMA Negeri 2 Klaten agar

lebih selektif dalam memilih sekolah. SMA Negeri 2 Klaten memiliki situs web

yang dapat diakses sendiri yaitu http://sman2klaten.sch.id di dalam situs ini para

peserta didik maupun masyarakat dapat melihat profile sekolah dan program

pendidikan di SMA Negeri 2 Klaten dengan agenda yang telah disusun

dikalender akademik Kabupaten Klaten. Untuk mengetahui Letak SMA Negeri 2

Klaten dapat digambarkan dalam gambar 4.1.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

35

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

36

SMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang

sudah mendapatkan akreditasi A. SMA Negeri 2 Klaten mempunyai Visi :

Menghasilkan Lulusan yang Beriman, Luhur dalam Budi Pekerti, Berwawasan

Lingkungan Mitigasi Bencana, Sains dan Teknologi, Unggul dan Kompetisi.

Memiliki Misi sebagai berikut:

1. Membentuk karakter siswa beriman, bertaqwa, berbudi pekerti luhur, sesuai

dengan agama dan nilai budaya

2. Menggunakan pelayanan pendidikan berbasis teknologi informasi dan

komunikasi

3. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik sesuai dengan bakat

minat dan potensi siswa sejalan dengan tuntutan era globalisasi

4. Menjaga dan melestarikan lingkungan hidup

5. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah

6. Menciptakan sekolah sebagai pusat pendidikan tentang lingkungan hidup dan

bencana di setiap daerah dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang

memadai

7. Memberdayakan civitas akademika sekolah untuk berperan aktif dalam

melakukan pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana di sekolah

8. Memunculkan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan hidup serta

tanggap melalui pendidikan di sekolah dengan memaksimalkan perilaku

kehidupan di lingkungan masyarakat

SMA Negeri 2 Klaten merupakan sekolah yang memprakarsai berdirinya

SWALIBA (Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana

Alam) pertama di Kabupaten Klaten. Swaliba sendiri adalah program unggulan

yang mengajarkan agar siswa bersikap menjaga lingkungan dan bersiaga dalam

menghadapi bencana. Selain menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan

dalam program ini siswa juga dituntut untuk mengenali bencana apa saja yang

ada disekitarnya yang dapat terjadi, sehingga siswa juga sigap dalam

menghadapi bencana. Dalam pelaksanaan program ini sekolah berkerjasama

dengan berbagai instansi di Kabupaten Klaten. Selain berkerja sama dengan

instansi terkait SMA Negeri 2 Klaten juga berkerjasama dengan perguruan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

37

tinggi salah satunya dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta berkerja sama dalam rangka mengembangkan program sekolah

adiwiyata yang dapat diterapkan pada semua warga sekolah. kerjasama tersebut

dapat menghasilkan siswa tanggap dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya

yang terintegrasi dalam pembelajaran di sekolah.

Program sekolah adiwiyata merupakan bagian dari kegiatan akademik di

sekolah yang terbagi dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dan Non-KBM.

Pelaksanaan sekolah adiwiyata sekolah harus mampu memberi wadah untuk

mengembangkan minat dan bakat siswa yang sesuai dengan kemampuan

masing-masing siswa. Sesuai visi dan misi di SMA Negeri 2 Klaten maka

kegiatan tersebut diintegrasikan kegiatan ekstrakulikuler sekolah yang bertujuan

mengasah dan mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki oleh masing-

masing siswa. Ekstrakurikuler sendiri merupakan sarana untuk mengembangkan

minat dan bakat atau potensi yang dimiliki siswa termasuk dalam bidang

akademik. Kegiatan ekstrakurikuler sendiri bersifat tidak mengikat peserta didik,

akan tetapi memilih yang sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa masing-

masing. Berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi unggulan di

SMA Negeri 2 Klaten salah satunya adalah Sekolah Siaga Bencana (SSB).

Ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana adalah kegiatan yang merupakan salah

satu bagian dari sekolah adiwiyata untuk menigkatkan kesadaran siswa terhadap

bencana yang masuk dalam kegiatan ekstra kepramukaan. Tidak hanya

kepramukaan, sekolah ini juga memiliki ekstrakurikuler yang lain yaitu Pasada,

Paskibraka/Dewagna Prameya. EC Basket SMADA, Karate, Futsal, renang,

badminton, PMR dan Rohis. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler disekolah

diselenggarakan di luar jam kegiatan belajar mengajar. Sehingga diharapkan

siswa dapat memilih ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat yang

dimiliki masing-masing siswa.

SMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah favorit di

Kabupaten Klaten yang banyak diminati oleh para peserta didik baru untuk

melanjutkan jenjang berikutnya. Banyaknya minat para calon peserta didik

untuk masuk ke SMA Negeri 2 Klaten mengharuskan sekolah untuk lebih

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

38

selektif dalam memilih calon peserta didik agar sesuai dengan visi dan midi

sekolah menciptakan siswa yang unggul dalam bidang akademik dan non

akademik yang sejalan dengan tuntutan era globalisasi. Saat ini atau tahun ajaran

2015/2016 jumlah siswa di SMA Negeri 2 Klaten mencapai 1009 siswa terdiri

dari 347 jumlah siswa laki-laki dan 652 jumlah siswa perempuan.

Secara umum, proses kegiatan pembelajaran di sekolah dilakukan secara

formal guna meningkatkan ketrampilan siswa melalui kegiatan belajar mengajar.

Selain kegiatan ekstrakurikuler sekolah ini juga menekankan pembelajaran di

dalam kelas maupun praktik di laboratorium yang memang dikhususkan untuk

mata pelajaran tertentu. Dalam proses kegiatan belajar mengajar perlu ditunjang

dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk memudahkan pembelajaran di

kelas. Sarana dan prasarana yang memadai tentunya tidak hanya bermanfaat bagi

siswa tapi juga bermafaat bagi guru yang mengajar untuk memudahkan dalam

penyampaian materi. Tidak hanya itu, penyediaan sarana dan prasarana yang

memadai di sekolah merupakansalah satu bagian terpenting untuk menunjang

keberhasilan suswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. SMA Negeri 2

Klaten salah satu sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai

untuk membantu proses belajar mengajar peserta didik di dalam kelas. Hal ini

dapat dibuktingan dengan adanya LCD dan white board dikeseluruhan ruang

kelas dengan jumlah 32 kelas yang dapat mendukung proses kegiatan belajar

mengajar. Tidak hanya dapat dibuktikan dengan sarana dan prasarana didalam

kelas sekolah juga mempunyai 6 Laboratorium, 1 perpustakaan, 1 masjid, 2

ruang UKS untuk perempuan dan laki-laki dan 1 GOR.

Pembelajaran pada tahun ajaran 2015/2016 SMA Negeri 2 Klaten

menggunakan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Pelaksanaan pembelajaran

menggunakan kurikulum baru di SMA Negeri 2 Klaten sudah diterapkan oleh

para guru di sekolah tersebut. Kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut

sudah terbiasa dengan menggunakan kurikulum baru, hal ini dikarenakan adanya

kebijakan agar sekolah ini menjadi salah satu percontohan untuk keberhasilan

dalam penerapan kurikulum baru. Setiap mengajar guru tidak lupa untuk

membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentunya disesuaikan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

39

dengan krikulum baru. Dalam pembuatan RPP guru diharapkan menyampaikan

materi yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pembelajaran

guru juga sudah melakukan pendekata saintific yang ada pada kurikulum 2013

walaupun pada pelaksanaan di kelas belum bisa sepenuhnya sempurna.

Penerapan kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Klaten sudah dilaksanakan

sejak kurikulum 2013 diperkenalkan dan digunakan sebagai standar baru di

sekolah. Pelaksanaan kurikulum baru ini memang dirasa sangat berat dan

membingungkan karena guru juga belum sepenuhnya memahami secara

keseluruhan tentang kurikulum 2013 ini. Tidak hanya di SMA Negeri 2 Klaten

saja yang merasa bahwa awal penerapan kurikulum 2013 itu dirasa berat dan

membingungkan, mungkin semua sekolah merasa kesulitan untuk menyesuaikan

proses belajar mengajar menggunakan kurikulum baru bahkan pemerintah

mengeluarkan kebijakan dari kementrian pendidikan nasional untuk

menghentikan penggunaan kurikulum 2013. Guru juga perlu mempelajari

sistematika kurikulum baru akan tetapi juga membutuhkan waktu untuk

memahami secara keseluruhan tentang kurikulum baru tersebut baik secara

penerapan, penilaian dan juga pelaksanaannya saat proses pembelajaran

berlangsung. Penilaian dalam kurikulum 2013 sangat berbeda dengan penilaian

dari kurikulum KTSP. Kurikulim KTSP menggunakan standar proses

pembelajaran yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, sedangkan

pada kurikulum 2013 menggunakan penilaian sikap, pengetahuan dan

ketrampilan dengan menggunakan pendekatan saintific yaitu standar proses

dalam pembelajaran yang terdiri dari mengamati, menanya, mengolah,

menyajikan, menyimpulkan dan mencipta.

Kurikulum baru yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Klaten masih terus

berjalan dan banyak perbaikan dalam pembelajaran menggunakan kurikulum

2013. Proses pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten, guru hanya menjadi

mediator dan fasilitator sedangkan murid diharuskan aktif dan kritis dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar didalam kelas. Proses pelaksanaan

pembelajarn di kelas siswa memperhatikan dengan seksama materi yang telah

disampaikan oleh guru dan dengan demikian siswa akan memiliki pola pikir

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

40

yang kritis ketika belum jelas atau belum paham maka akan memunculkan sikap

untuk menanya. Kurikulum 2013 menilai pengetahuan siswa didapat ketika

siswa mampu menjawab semua soal dari guru, sedangkan nilai ketrampilan

didapat karena siswa mampu memecahkan setiap masalah secara diskusi

kelompok sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Materi pembelajaran pada penelitian ini yaitu materi tentang gempa

bumi. Materi tersebut membahas mengenai pengertian gempa bumi, jenis-jenis

gempa bumi, penyebab gempa bumi, mekanisme perusakan gempa bumi kajian

bahaya, gejala dini dan parameter gempa bumi. Selain itu didalam materi

tersebut juga membahas tentang komponen apa saja yang terancam ketika terjadi

gempa bumi serta upaya mitigasi dan penanggulangan bencana gempa bumi, dan

tentunya dalam materi tersebut juga diselipkan gempa bumi di Kabupaten Klaten

yang terdiri sejarah gempa bumi yang pernah terjadi di Kabupaten Klaten dan

kerentanan bencana alam di Kabupaten Klaten. Materi tersebut dalam

pembelajaran buku panduan pembelajaran kebencanaan Kabupaten Klaten

dengan materi gempa bumi dibuat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Klaten. Materi bencana alam gempa bumi mengambil SK dan KD

dari buku panduan pembelajaran kebencanaan Kabupaten Klaten yaitu

mengambil Standar Kompetensi 1 Memahami Konteks Kesiapsiagaan dan

Mitigasi bencana Karena Faktor Kombinasi Alam dan Ulah Manusia, dan

mengambil KD 1.1 yaitu Menjelaskan berbagai jenis (resiko) bencana di

Kabupaten Klaten diturunkan kedalam beberapa indikator dan tujuan

pembelajran yang diharapkan.

Proses belajar mengajar yang menarik di kelas sangat diperlukan untuk

menarik perhatian siswa agar lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Strategi pembelajaran yang menarik juga harus dipilih sesuai materi yang

disampaikan agar pembelajaran dikelas dapat mencapai tujuan yang diinginkan

dan siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini

menggunakan 2 strategi pembelajaran bertujuan untuk menarik minat siswa

belajar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dikelas. Selain itu, penelitian

ini menggunakan dua strategi untuk membandingkan diantara kedua strategi

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

41

tersebut manakah yang lebih efektif bila digunakan untuk menyampaikan materi

gempa bumi diatas. Strategi yang digunakan yaitu Team Game Tournament dan

Snow Balling. Kedua strategi tersebut mempunyai kesamaan yaitu menitik

beratkan pada kerja kelompok siswa dalam kelompok kecil dan siswa berkerja

sama ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri. Kegiatan

pembelajaran menggunakan strategi Team Game Tournamentsiswa dibagi

menjadi tujuh kelompok yang masing-sing kelompok terdiri dari 5-6 siswa

dengan cara berhitung dan dibagian materi gempa bumi yang sama pada

keseluruhannya. Setelah pembagian kelompok dan materi usai siswa diberikan

waktu beberapa menit untuk mempelajari materi yang telah diberikan oleh

peneliti. Masing-masing kelompok yang sudah diberikan materi diberi

kebebasan untuk membagi materi yang dipelajari dengan syarat setiap siswa

mendapat bagian untuk mempelajari sub materi didalamnya. Strategi Team

Game Tournamentmenitik beratkan kerjasama kelompok untuk menjatuhkan

kelompok yang lainnya untuk masuk kebabak selanjutnya. Strategi Team Game

Tournament ini permainan dibagi menjadi 3 babak untuk mendikualifikasi

kelompok yang nilainya tidak memenuhi. Penilaian pokok untuk maju kebabak

selanjutnya ditentukan dengan BENAR dan CEPAT, sehingga setiap kelompok

dituntut untuk mengerjakan dengan benar dan harus mengumpulkan dengan

cepat pula. Setelah 3 babak terlewati disisakan dua kelompok dengan nilai

tertinggi untuk maju kebabak final. Babak final setiap kelompok diberikan dua

soal yang sama dan diberikan waktu untuk berdiskusi kelompok dan

menentukan satu orang yang akan mempresentasikan didepan kelas. Penilaian

pada babak final tentunya berbeda dengan babak kualifikasi. Penilaian yang

menentukan sebagai pemenang ditentukan oleh berapa banyak siswa yang

tanggap terhadap penjelasan yang disampaikan temannya dan ada penilaian dari

peneiti yang dilihat dari kelengkapan materi yang dipresentasikan.

Pelaksanaan model belajar kooperatif Snow Balling sedikit berbeda

dengan strategi Team Game Tournament. Strategi ini siswa dibagi menjadi enam

kelompok dengan cara berhitung yang terdiri dari 5-6 siswa. Setelah siswa

berkumpul sesuai kelompok, siswa dibagikan materi sesuai dengan sub materi

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

42

gempa bumi. Siswa diberikan waktu beberapa menit untuk belajar materi yang

diberikan dan diberi tugas untuk membuat dua soal beserta jawabannya tiap

kelompok yang nantinya akan dilempar ke kelompok yang lainnya untuk

dijawab. Benar atau tidaknya yang tau nantinya adalah kelompok yang membuat

soal. Peneliti tidak mengetahui soal dan jawaban yang dibuat oleh kelompok,

sehingga nilai yang memberikan adalah kelompok yang membuat soal dengan

menuliskan kelompok yang menjawab. Kedua strategi yang digunakan tersebut

peneliti bermaksud ingin menguji efektifitas bahan ajar panduan pembelajaran

kebencanaan Kabupaten Klaten melalui strategi Team Game Tournament dan

Snow Balling terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 2 Klaten.

Pelaksanaan penelitian ini semula adalah menguji bahan ajar

kebencanaan yang dibuat dan disusun oleh Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Klaten digunakan untuk pembelajaran pada kegiatan

ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana (SSB) dengan menggunakan strategi

pembelajaran yang inovatif yang akan memudahkan siswa memahami materi

kebencanaan yang diberikan. SMA Negeri 2 Klaten salah satu sekolah yang

memiliki ekstrakurikuler sekolah siaga bencana yang dilaksanakan satu minggu

sekali yaitu pada hari jum’at bersamaan dengan kegiatan kepramukaan. Siswa

yang mengikuti ekstrakurikuler sekolah siaga bencana diambil dari perwakilan

kelas X dan kelas XI. Proses pelaksanaan pembelajaran kebencanaan ini

berlangsung selama lebih kurang dua bulan untuk melakukan pengamatan pada

lingkungan sekolah serta untuk melakukan pengamatan pada proses kegiatan

belajar mengajar di kelas. Pengamatan ini membantu peneliti untuk memahami

aktivitas pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah

sehingga pembelajaran yang nantinya dipelajari dapat menyesuaikan dengan

karakter siswa selama permbelajaran ekstrakurikuler berlangsung.

Proses pembelajaran kegiatan ekstrakurikuler sekolah siaga bencana

banyak menemui kendala antara lain banyaknya kegiatan diluar kegiatan

ekstrakurikuler sekolah yang mengharuskan kegiatan ekstrakurikuler sekolah

siaga bencana libur dan tidak ada jam penggantinya. Kendala yang lainnya

adalah penurunan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

43

siaga bencana, dalam setiap kali pembelajaran siswa yang mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler tidak tetap dampaknya siswa tidak akan utuh menerima materi

pembelajaran. Banyaknya kendala di lapangan ketika kegiatan ekstrakurikuler

peneliti mengganti subyek penelitian dari kegiatan ekstrakurikuler menjadi

kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dengan berbagai pertimbangan. Alasan

kenapa diganti dengan kegiatan belajar mengajar di kelas adalah karena siswa di

KBM tetap dan tidak bergiliran sehingga memudahkan peneliti dalam

mengendalikan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Peneliti juga

menyesuaikan dengan jam pelajaran terkait dengan metri kebencanaan yaitu

pelajaran geografi. Peneliti kemudian mengambil siswa pada kegiatan belajar

mengajar pada siswa kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2 dengan menggunakan

bahan ajar kebencanaan melalui strategi Team Game Tournament dan Snow

Balling untuk melihat strategi mana yang sesuai dengan meteri buku panduan

pembelajaran kebencanaan Kabupaten Klaten dengan materi gempa bumi. Nilai

kenaikan kelas pada pembelajaran geografi disini dijadikan kelas kontrol pada

masing-masing kelas dan kemudian ditentukan kelas eksperimen XI IPS 1

dengan metode Snow Balling dan kelas XI IPS 2 dengan strategi Team Game

Tournament. Kedua kelas tersebut terdapat mata pelajaran geografi sehingga

siswa sudah memiliki dasar pengetahuan akan kebencanaan gempa bumi.

Pengambilan data dalam penelitian ini melalui tes dan dokumentasi. Tes

dalam penelitian berisi 30 soal pilihan ganda yang tentunya semua dengan

meteri gempa bumi. Sebelum diajukan kepada responden soal dites terlebih

dahulu dan hasilnya soal yang valid berjumlah 10 soal. Dokumentasi dalam

penelitian ini berupa foto yang diambil ketika pembelajaran berlangsung dan

data nilai kenaikan kelas siswa kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2

Klaten. Kedua kelas tersebut merupakan kelas eksperimen. Data yang diambil

peneliti diperlukan untuk mengetahui bahan ajar tersebut lebih efektif dengan

menggunakan strategi Team Game Tournament atau Snow Balling.

Responden dalam pengambilan data pada penelitian ini sebanyak 70

siswa yang terbagi dalam 2 kelas. Pengambilan data menggunakan tes dengan

pertanyaan sebanyak 10 butir soal pilihan ganda. Pertanyaan yang

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

44

diajukanpeneliti kepada responden sudah mencakup kedalam 5 parameter dan 2

parameter ketrampilan. Parameter pengetahuan tersebut terdiri dari menjelaskan

pengertian dan menyebutkan jenis-jenis gempa bumi berdasarkan penyebebnya

(1), menjelaskan penyebeb gempa bumi dan mekanisme perusakan gempa bumi

(2), mengetahui kajian bahaya dan peringatan dini gempa bumi (3),

menyebutkan parameter dan komponen apa saja yang terancam ketika gempa

bumi terjadi (4), mengetahui upaya mitigasi bencana ketika terjadi gempa bumi

dan pengurangan resiko bencana (5). Parameter ketrampilan terdiri dari (1)

mendiskusikan secara kelompok tentang gempa bumi dan mitigasinya, (2)

mempresentasikan kedepan kelas hasil dari diskusi kelompok tentang materi

gempa bumi. Pengambilan data melalui tes ini dilakukan sedudah diberi

perlakuan strategi pada kelas eksperimen.

Pengambilan data ini dilakukan selama 2 hari yaitu dikelas XI IPS 1 dan

XI IPS 2 yang keduanya merupakan kelas eksperimen. Pengambilan data setiap

kelas dilakukan selama 90 menit berupa penyampaian materi dengan strategi

yang digunakan pada masing-masing kelas eksperimen, dan penyebaran soal

untuk test. Data yang diperoleh peneliti kemudian dilakukan tabulasi data untuk

mengetahui bahan ajar panduan kebencanaan Kabupaten Klaten tersebut lebih

efektif dengan menggunakan strategi Team Game Tournament atau Snow

Balling. Kegiatan penelitian ini dibantu oleh seorang rekan yang membantu

dalam mengambil foto saan penelitian berlangsung dan membantu menyebarkan

soal test. Namun pada kegiatan pembelajaran dilakukan sendiri oleh peneliti.

SMA Negeri 2 Klaten merupakan sekolah yang memiliki program

mitigasi bencana alam melalui kegiatan ekstrakurikuler sekolah siaga bencana.

Akan tetapi masih belum efektif karena kegiatan ekastrakurikuler sekolah siaga

bencana hanya dilakukan setiap minggu sekali. Dalam pelaksanaan

pembelajaran perlu diintegrasikan kedalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

sehingga guru selaku pendidik utama mengetahui pentingnya materi

kebencanaan yang dimasukkan ke dalam setiap materi pelajaran yang saling

terkait sehingga secara tidak langsung guru menanamkan kepada setiap peserta

didik apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana serta mitigasinya dan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

45

juga mengenalkan lingkungan sekolah dan sekitarnya tentang jalur evakuasi

yang merupakan jalur yang paling aman menuju titik berkumpul atau mengungsi

saat terjadi bencana.

B. Diskripsi Data Primer

Sebelum dilakukannya penelitian ini dilakukan uji validitas terlebih

dahulu untuk mengetahui kelayakan soal yang nantinya akan digunakan pada

penelitian ini. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Mei

2016 di SMA Negeri 1 Jatinom. Penyebaran soal uji validitas dilakukan dikelas

XI IPS 3. Uji persyaratan analisis pada penelitian ini adalah uji validitas dengan

menggunakan Product Moment. Sedangkan reabilitas menggunakan Cronbach

Alpha. Sebelum soal test ini digunakan dalam penelitian maka terlebih dahulu

diujikan kelayakan pada 29 siswa kelas XI IPS 3 di SMA Negeri 1 Jatinom

Kabupaten Klaten.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir soal

dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar

pertanyaan ini umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji

validitas dilakukan setiap butir soal. Jika r hitung > r tabel maka soal

dinyatakan valid

Uji vaiditas dalam penelitian ini menggunakan soal tes dengan jumlah

soal 30 butir soal pilihan ganda. Menggunakan microsoft excel 2010 untuk

menguji validitas soal dinyatakan 10 soal valid yaitu pada nomor

2‚6‚11‚14‚16‚19‚24‚27‚28 dan 30. Selanjutnya soal yang dinyatakan tidak

valid kemudian dihilangkan dan soal yang dinyatakan valid digunakan

kepada subyek penelitian. Soal yang dinyatakan valid tersebut selanjutnya

dilakukan uji reabilitas guna melihat tingkat konsisten suatu instrument soal

tersebut. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.1

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

46

Tabel 4.1 Uji Validitas

IPS 2 SMA N 1 Jatinom, Kabupaten Klaten

Soal r hitung r tabel Keterangan

1 0,158 0,367 Tidak Valid

2 0,537 0,367 Valid

3 -0,033 0,367 Tidak Valid

4 -0,158 0,367 Tidak Valid

5 0,248 0,367 Tidak Valid

6 0,519 0,367 Valid

7 0,146 0,367 Tidak Valid

8 -0,103 0,367 Tidak Valid

9 0,214 0,367 Tidak Valid

10 0,246 0,367 Tidak Valid

11 0,393 0,367 Valid

12 -0,027 0,367 Tidak Valid

13 -0,313 0,367 Tidak Valid

14 0,418 0,367 Valid

15 0,019 0,367 Tidak Valid

16 0,417 0,367 Valid

17 0,096 0,367 Tidak Valid

18 0,132 0,367 Tidak Valid

19 0,533 0,367 Valid

20 0,205 0,367 Tidak Valid

21 0,289 0,367 Tidak Valid

22 -0,040 0,367 Tidak Valid

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

47

Sumber: Hasil olah Ms Excel 2010, 2016

2. Uji Reabilitas

Uji reabilitas merupakan suatu ukuran kestabilan dan konsistensi

responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk

pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam

suatu bentuk kuisioner. Setelah dilakukan uji validitas soal yang

dinyatakan valid selanjutnya dilakukan uji reabilitas. Dengan dilakukan

pengukuran menggunakan uji reabilitas maka butir-butir soal tersebut bisa

digunakan untuk penelitian selanjutnya. Pengukuran reabilitas soal

dilakukan melalui metode Alpha Cronboach’s diprogam SPSS. Uji

reliabilitas menghasilkan reliabel 0,735>0,367. Hasil uji reabilitas dapat

dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Uji Reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

.730 .735 10

Sumber: Hasil olah SPSS 21, 2016

Setelah dilakukan uji validitas di SMA Negeri 1 Jatinom dan

mendapatkan soal yang valid. Maka, soal yang telah diuji validitasnya dan

23 0,147 0,367 Tidak Valid

24 0,416 0,367 Valid

25 0,259 0,367 Tidak Valid

26 0,095 0,367 Tidak Valid

27 0,504 0,367 Valid

28 0,519 0,367 Valid

29 0,254 0,367 Tidak Valid

30 0,444 0,367 Valid

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

48

reliabilitasnya tersebut digunakan untuk penelitian yang dilakukan di SMA

Negeri 2 Klaten. Adapun pelaksanaan penelitian yang dilakukan sebagai

berikut :

a. Hari Sabtu‚ 13 Agustus 2016

Pengambilan data pertama di sekolah tersebut adalah pada kelas

XI IPS 1 dengan metode Snow Balling yang dimulai jam 11.30-13.00

WIB. Kelas XI IPS 1 merupakan kelas eksperimen pertama sehingga

dalam pembelajaran menggunakan strategi Snow Balling. Proses

pembelajaran yang menggunakan strategi Snow Balling awalnya siswa

belum mengerti bagaimana strategi tersebut. Akan tetapi, dengan

dijelaskan sedikit dan berjalannya waktu siswa mulai mengerti

bagaimana sistematika strategi Snow Balling tersebut. Sebelum

pembelajaran materi gempa bumi dilaksanakan siswa diberikan soal

unruk mengerjakan soal pretest dari peneliti. Setelah itu, sebelum strategi

pembelajaran Snow Balling diterapkan, siswa di dalam kelas dengan

jumlah 35 siswa dibagi menjadi 6 kelompok disesuaikan dengan sub

materi gempa bumi. Siswa cukup antusias dalam mengikuti pembelajaran

ketika diberikan tugas oleh peneliti untuk membuat 2 soal serta

jawabannya sesuai sub materi yang diberikan oleh peneliti yang nantinya

akan dijawab oleh kelompok yang lain. Tugas tersebut tiap kelompok

berlomba-lomba membuat soal yang sulit agar kelompok yang nantinya

mendapatkan soal tersebut mengalami kesulitan dalam menjawabnya.

Setelah selesai belajar dengan materi yang diberikan oleh peneliti soal

yang dibuat oleh kelompok tersebut dilemparkan ke kelompok yang

lainnya yang nantinya harus dijawab oleh kelompok yang menerima soal

tersebut begitu seterusnya hingga soal dari masing-asing kelompok sudah

habis. Setelah pembelajaran berakhir peneliti dan siswa melakukan

evaluasi sedikit tentang materi gempa bumi. Setelah tidak ada pertanyaan

maka siswa diminta untuk menyelesaikan soal test yang diberikan oleh

peneliti.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

49

Peneliti menyampaikan materi pembelajaran dengan

menggunakan strategi Snow Balling di kelas XI IPS 1. Kegiatan

pembelajaran dengan metode Snow Balling dilakukan sebelum diberikan

soal test. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi Snow

Balling dirasa siswa kurang antusias dikarenakan mata pelajaran geografi

tersebut merupakan jam terakhir dan selain itu pada hari penelitian

tersebut ada event yang mengharuskan pihak sekolah untuk

memulangkan siswa lebih awal, sehingga siswa banyak yang sudah

malas atau tidak berkonsentrasi untuk mengikuti pembelajaran. Pada saat

mengerjakan test diakhir pembelajaran siswa terlihat tidak sungguh-

sungguh dalam mengerjakan soal. Setelah dilakukan kegiatan penelitian

test peneliti dengan menggunakan strategi snow baliing mendapatkan

hasil 56,85

b. Hari Selasa, 30 Agustus 2016

Pengambilan data yang kedua di sekolah tersebut pada kelas XI

IPS 2 yaitu pukul 11.30-01.00 WIB. Kelas XI IPS 2 ini juga merupakan

kelas eksperimen sehingga pembelajarannya menggunakan strategi yaitu

strategi Team Game Tournament. Sebelum pembelajaran dimulai siswa

diberikan soal pretest untuk dikerjakan. Setelah itu siswa dengan jumlah

33 siswa tersebut dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa.

Setelah pembagian kelompok siswa diberikan materi yang sama antar

kelompok dan diberikan beberapa menit untuk mempelajari materi yang

diberikan oleh peneiti. Dengan penyampaian materi dengan

menggunakan metode Team Game Tournament tersebut siswa dinilai

lebih antusias karena pada strategi ini siswa dituntut untuk mengerjakan

soal dengan benar yang diberikan oleh peneliti agar kelompok yang

lainnya gugur dan tidak masuk pada babak final. Pada babak final pada

strategi tersebut siswa diberi 2 soal untuk berdiskusi dan salah satu dari

kelompoknya tersebut mempresentasikan jawaban dari kelompoknya.

Setelah penyampaian materi selesai dilakukan evaluasi materi sedikit dan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

50

memberika waktu pada siswa untuk bertanya apabila ada materi yang

dirasa belum mengerti. Apabila tidak ada yang bertanya maka siswa

diberikan soal test untuk dikerjakan. Untuk melihat pembelajaram kelas

ekperimen terdapat dokumentasi bagaimana suasana belajar di dalam

kelas. Peneliti sedang membagikan soal pretest yang dapat dilihat pada

gambar 4.2.

Gambar 4.2 kegiatan pretest kelas XI IPS 2

Peneliti membagikan soal pretest kepada siswa sebelum

pembelajaran materi gempa bumi dengan metode Team Game

Tournament dimulai. Memberikan soal pretest ini dimaksudkan untuk

melihat seberapa baik ingatan siswa tentang materi gempa bumi. Nilai

yang didapatkan pada soal pretest ini nantinya akan dibandingkan dengan

nilai posttest yang akan dilakukan setelah pembelajaran materi gempa

bumi dengan menggunakan strategi Team Game Tournament selesai.

Kegiatan pembelajaran Team Game Tournament dapat dilihat pada

gambar 4.3.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

51

Gambar 4.3 kegiatan pembelajaran XI IPS 2

Peneliti melakukan posttest di kelas eksperimen dengan soal yang

sama dengan soal pretest. Dengan ini nantinya diharapkan adanya

peningkatan nilai dari soal pretest yang diberikan sebelum pembelajaran

dengan menggunakan strategi Team Game Tournament. Kegiatan post

test dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.2 kegiatan postest kelas XI IPS 2

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

52

Penelitimenyampaikan materi pembelajaram dengan strategi Team

Game Tournament di kelas XI IPS 2. Dikelas XI IPS 2 ini juga merupakan

kelas eksperimen sehingga pembelajaran yang dilakukan menggunakan

strategi Team Game Tournament. Kegiatan pembelajaran di kelas yang

menggunakan strategi Team Game Tournament dirasa siswa lebih antusias

dalam pembelajaran. Pada awal pembentukan kelompok siswa terlihat tidak

antusias dalam pembelajaran karena mereka harus berjalan dari tempat duduk

awal ke tempat duduk yang sudah disiapkan sesuai kelompoknya, memang

bagi siswa apabila sudah memasuki jam terakhir pembelajaran konsentrasi

siswa sudah pecah karena sudah lelah. Tetapi setelah diberikan instruksi

bagaimana sistematika pembelajaran dilakukan siswa mulai berkonsentrasi

penuh ketika materi dibagikan oleh peneliti. Setelah siswa diberi perlakuan

dengan strategi Team Game Tournament pada kegiatan test peneliti

mendapatkan hasil sebesar 70,60

Penelitian yang dilakukan pada hari sabtu dan selasa tanggal 13 dan

30 Agustus 2016 di SMA Negeri 2 Klaten tersebut dilakukan pada proses

pembelajaran dengan materi gempa bumi. Penelitian tersebut tidak hanya

membahas soal materi gempa bumi saja melainkan juga membahas mengenai

kebencanaan yang terjadi akibat gempa bumi dan bencana ikutan gempa bumi

seperti kebakaran, kegagalan teknologi, wabah penyakit dan kecelakaan.

Selain itu juga membahas kaitan antara gempa bumi dengan tsunami yang

sering terjadi apabila gempa bumi dengan skala yang besar. Dalam

pembelajaran di kelas peneliti tidak hanya menekankan pada materi gempa

bumi semata, tetapi juga tentang pendapat siswa mengenai kebencanaan di

daerahnya terutama gempa bumi. Sebagian besar siswa sudah tahu mengenai

kebencanaan gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Klaten dan penyebab

gempa bumi serta dampaknya bagi masyarakat. Siswa juga sudah tahu

mitigasi bencana gempa bumi ketika sedang berada di ruang kelas dan

mitigasinya ketika berada di rumah dalam menghadapi bencana gempa bumi

seperti berlindung di bawah meja apabila sedang diruang kelas dan lari

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

53

menjauh ke tempat yang lapang. Apabila keadaan harus memaksa masyarakat

untuk tinggal di tempat pengungsian siswa juga sudah tau barang apa saja

yang harus dibawa ketempat pengungsian seperti surat berharga dan makanan

instant serta membawa uang.

Setelah dilakukan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 13 dan

30 Agustus tersebut mendapatkan data yang nantinya akan diolah untuk

mendapatkan hasil dari Uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesa.

Adapun pengolahan data pada penelitian ini sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi datadalam

variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Uji Normalitas One

Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil pada soal pilihan ganda melalui

strategi Team Game Tournament 0,644 yang jelas lebih besar dari taraf

signifikan 0,05 dan hasil dari pilihan ganda yang menggunakan strategi

Snow Balling 0,348 yang juga lebih besar dari taraf signifikan 0,05. Jadi

persebaran data dari soal pilihan ganda tersebut adalah normal. Dapat

dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Uji Normalitas

No Kelas Taraf

signifikan

P Value / Asymp.

Sig (2-taled)

Keterangan

1 Kelas Snow Ball 0,05 0,348 Normal

2 Kelas TGT 0,05 0,644 Normal

Sumber: Hasil olah SPSS 21, 2016

b. Uji Homogenitas

Setelah data diketahui normal, maka langkah selanjutnya adalah uji

homogenitas. Uji homogenitas dilakukan guna mengetahui hasil test dari

kedua strategi yang digunakan memiliki tingkat varians dan nilai yang

sama. Uji homogenitas dengan menggunakan F test (Levens’s Test), jika

uji homogenitas menunjukan varian yang sama maka uji t nya

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

54

menggunakan Equel Verience assumed atau diasumsikan varian sama.

Uji homogenitas dilakukan dengan program SPSS 21 mengambil uji

Independen Sampel T Test, dengan ketentuan hipotesis:

H0: Hasil test dari strategi Team Game Tournament dan Strategi Snow

Balling adalah sama atau homogen (tidak ada perbedaan signifikan

antara hasil test dari kedua strategi yang digunakan).

H1: Hasil test dari strategi Team Game Tournamet dan Snow Balling

adalah tidak sama atau tidak homogen ( ada perbedaan yang

signifikan antara hasil test dari kedua strategi yang digunakan.

Kriteria yang dipakai dalam uji homogenitas (berdasarkan signifikasi)

H0: Diterima jika p value (Equality of variances) > 0,05

H1: Ditolak jika p value (Equality of variances) < 0,05

Dapat diihat hasil uji homogenitas seperti tabel 4.4

Tabel 4.4 Uji Homogenitas

No

Kelas Taraf

signifikan

P Value / Equality

of Variances

Keterangan

1 Kelas Snowball 0,05 0,093 Homogen

2 Kelas TGT 0,05 0,976 Homogen

Sumber: Hasil oleh SPPS 21, 2016

c. Uji Hipotesis

Pada uji hipotesis ini ada 2 pengujian hipotesis yang berkaitan dengan

rumusan masalah dan yang berkaitan analisis hipotesa yang dibuat oleh

peneliti. Pada uji hipotesis yang pertama peneliti hanya akan dijelaskan

secara diskriptif.

1) Hipotesis bahan ajar

Bahan ajar disusun berdasarkan tujuan atau sasaran

instruksional yang hendak dicapai sesuai Rencana Pembelajaran dan

Program pembelajaran. Bahan ajar yang baik akan meningkatkan

motivasi belajar siswa, mengatasi kelemahan sistem pengajaran

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

55

tradisional dan yang lain sebagainya. Bahan ajar dapat berupa

handout, buku, lembar kegiatan siswa (LKS), modul, brosur atau

leaflet, Wallchart, Foto/Gambar, Model/Maket. Dalam menyusun

bahan yang perlu diperhatikan adalah bahwa judul atau materi yang

disajikan harus berintikan KD atau materi pokok yang harus dicapai

oleh peserta didik, di samping itu menurut Steffen-Peter Ballstaedt

bahan ajar cetak harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a) Susunan tampilan, yang menyangkut: Urutan yang mudah,

judul yang singkat, terdapat daftar isi, struktur kognitifnya jelas,

rangkuman, dan tugas pembaca.

b) Bahasa yang mudah, menyangkut: mengalirnya kosa kata,

jelasnya kalimat, jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang tidak

terlalu panjang.

c) Menguji pemahaman, yang menyangkut: menilai melalui

orangnya, check list untuk pemahaman.

d) Stimulan,yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisan

mendorong pembaca untuk berfikir, menguji stimulan.

e) Kemudahan dibaca,yang menyangkut: keramahan terhadap

mata (huruf yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca),

urutan teks terstruktur, mudah dibaca.

f) Materi instruksional, yang menyangkut: pemilihan teks, bahan

kajian, lembar kerja (work sheet).

Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten

ada 8 bencana alam yang dijelaskan didalam buku tersebut. Bencana

yang dijelaskan tersebut tentunya yang berpotensi di Kabupaten

Klaten seperti, gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi,

kekeringan dsb. Setiap bencana yang dijelaskan meliputi pengertian,

penyebab, mekanisme perusakan, kajian bahaya, sejarah dan

peringatan dini, parameter, komponen yang terancam, upaya mitigasi

dan penanggulangan bencana serta sejarah dan kerentanan bencana

yang pernah terjadi di Kabupaten Klaten. Bahan ajar yang disusun

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

56

oleh Badan Penanggunlangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten

Klaten diharapkan dapat memberikan pedoman bagi guru dalam

memberikan pembelajaran kebencanaan dari tingkat pra sekolah

sampai dengan Sekolah Menengah Umum dan tentunya memberikan

pengetahuan dasar kepada siswa untuk meningkatkan kesiapsiagaan

sejak dini dalam rangka pengurangan resiko bencana di Kabupaten

Klaten. Sedikit banyak dijelaskan bencana apa saja yang pernah

terjadi dan juga bencana yang dapat menjadi ancaman di Kabupaten

Klaten tersebut. Sehingga dengan disusunnya bahan ajar tersebut

dapat menjadi salah satu pengurangan resiko dengan pembelajaran

tentang bencana sejak dini. Dalam penyusunan bahan ajar Panduan

Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten tersebut tentunya

banyak kekurangan. Dengan adanya evaluasi penyusunan bahan ajar

yang sesuai dengan Panduan Pengembangan Bahan Ajar yang

dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Berikut beberapa

hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar dan

perbandingan dari buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan

Kabupaten Klaten dilampirkan pada tabel 4.8:

Penyusunan bahan ajar cetak

berupa buku sesuai dengan

Panduan Pengembangan Bahan

Ajar

Buku panduan

pembelajaran kebencanaan

Kabupaten Klaten

Susunan tampilan, yang

menyangkut: Urutan yang mudah,

judul yang singkat, terdapat daftar

isi, struktur kognitifnya jelas,

rangkuman, dan tugas pembaca.

Judul buku terlalu panjang,

terdapat daftar isi, strukturnya

jelas, tidak terdapat

rangkuman, dan tidak ada

tugas

Bahasa yang mudah,

menyangkut: mengalirnya kosa

Bahasa mudah dipahami.

Kalimat yang terdapat pada

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

57

kata, jelasnya kalimat, jelasnya

hubungan kalimat, kalimat yang

tidak terlalu panjang.

buku sudah jelas, tetapi ada

sedikit bahasa yang tidak

dipahami siswa. Dan kalimat

tidak terlalu panjang.

Menguji pemahaman, yang

menyangkut: menilai melalui

orangnya, check list untuk

pemahaman.

Dalam buku tidak terdapat

soal untuk menguji

pemahaman peserta didik.

Stimulan,yang menyangkut: enak

tidaknya dilihat, tulisan

mendorong pembaca untuk

berfikir, menguji stimulan.

Tulisan yang digunakan

cukup enak untuk dibaca.

Kemudahan dibaca,yang

menyangkut: keramahan terhadap

mata (huruf yang digunakan tidak

terlalu kecil dan enak dibaca),

urutan teks terstruktur, mudah

dibaca.

huruf yang digunakan tidak

terlalu kecil dan enak dibaca,

urutan teks terstruktur dan

mudah dibaca.

Materi instruksional, yang

menyangkut: pemilihan teks,

bahan kajian, lembar kerja (work

sheet).

Pemilihan teks baik, bahan

kajian sudah lengkap, tidak

ada lembar kerja atau soal

untuk peserta didik.

Sumber: Hasil Olah Peneliti, 2016

Tabel 4.8 Hasil Analisis Buku Panduan Pembelajaran

Kebencanaan Kabupaten Klaten

Pembahasan diatas sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Yani Ramdani (2012), bahwa dalam

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

58

pengembangan bahan ajar banyak langkah-langkah yang harus

dilakukan agar mencapai bahan ajar yang diinginkan dan harus

sesuai dengan instrumen penelitian yang memiliki validitas,

reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda yang memadai

meliputi(1) menganalisis secara teoritis instrumen, rubrik, dan

bahan ajar; (2) menganalisis secara teoritis tentang komunikasi,

penalaran, dan koneksi matematis; (3) menganalisis secara

empiris identifikasi permasalahan lapangan berkenaan dengan

bahan ajar, pembelajaran, dan instrumen dalam mengevaluasi; (4)

mengembangkan prototipe instrumen, rubrik, dan bahan ajar; (5)

analisis teoritik istrumen, rubrik dan bahan ajar; (6) model

konseptual yang telah disusun kemudian divalidasi oleh pakar

sesuai dengan keahliannya agar model konseptual tersebut

mempunyai dasar teori yang ajeg dan sesuai dengan kaidah

ilmiah, (7) penyempurnaan model instrumen; (8) ujicoba terbatas

instrumen dan rubrik; (9) penyempurnaan instrumen dan rubrik.

Begitu juga dengan Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan

Kabupaten Klaten yang juga masih banyak kekurangan. Sehingga

untuk mencapai buku yang baik masih harus melalui banyak

langkah yang nantinya akan menjadikan buku Panduan

Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten tersebut menjadi

baik dan layak digunakan untuk semua siswa dari berbagai

tingkatan.

Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Uki

Hares Yulianti (2011), dengan judul Analisis perbandingan

kualitas buku teks BSE bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VII

karya Ratna Susanti,, Atikah Anindyarini-Sri Ningsih, dan

Maryati Sutopo: kajian isi, penyajian dan bahasa. kesimpulan

yang dapat diambil dari penelitian ini adalah ketiga BSE bahasa

Indonesia untuk SMP kelas VII tersebu sudah layak dan dapat

digunakan sebagai pedoman pembelajaran bagi guru dengan rata-

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

59

rata penilaian kurang lebih 90%. Saran yang dapat diberikan

antara lain, BSE karya Atikah Anindyarini-Sri Ningsih perlu

memperhatikan kriteria subaspek keakuratan dalam pemilihan

contoh, dan kesesuaian fitur/ contoh/ latihan/ rujukan agar dalam

hal pemilihan contoh baik wacana, cerpen, puisi, maupun drama

sesuai dengan tingkat perkembangan siswa kelas VII dan

mengandung keunggulan nilai-nilai moral. Pada kelayakan pola

penyajian BSE karya Ratna dalam penyajiannya perlu

dicantumkan SK dan KD yang hendak dicapai siswa kelas VII.

Adapun, pada BSE karya Maryati Sutopo hendaknya pada akhir

bab atau pokok bahasan disertakan evaluasi dan rujukan

2) Hipotesis penelitian

Pengujian hipotesa dalam penelitian menggunakan uji T dengan

metode uji T tipe Independent Paired T Test. Sehingga dengan

metode seperti itu akan terlihat hasil dari penelitian bahwa

perbandingan antara kedua kelas eksperimen dengan hipotesis

seperti dibawah ini:

H0: tidak ada perbedaan hasil belajar melalui strategi Team Game

Tournament dan Snow Balling dengan bahan ajar buku panduan

kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana gempa bumi di

SMA N 2 Klaten

H1: ada perbedaan hasil belajar melalui strategi Team Game

Tournament dan Snow Balling dengan bahan ajar buku panduan

kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana gempa bumi di

SMA N 2 Klaten.

Pengambilan hipotesan dengan keputusan yang berdasarkan

nilai probabilitas (Signifikasi)

- Jika Probabilitas (Sig) >0,05, maka H0 diterima

- Jika Probabilitas (Sig) <0,05, maka H0 ditolak

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

60

Berdasarkan perhitungan olah data dengan program SPSS untuk

kedua kelas eksperimen diperoleh sebagai berikut. Dapat dilihat pada

tabel 4.5

Tabel 4.5 Hasil Uji t Pre Test Eksperimen

Data Tarif

Signifikan

Df Sig (2-tailed) Keterangan

Pre tes 0,05 67 0,14 H0

Diterima

Sumber: Hasil olah SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa kedua kelas

eksperimen yang pree test memiliki Sig (2-tailed) 0,14. Melihat dari

data tersebut maka H0 diterima, karena Sig (2-tailed) lebih besar dari

pada 0,05. Jadi sebelum diberi perlakuan dengan strategi dan bahan

ajar buku panduan kebencanaan Kabupaten Klaten keadaan kedua

kelas tersebut tidak ada perbedaan. Pengujian tersebut dilakukan

dengan tipe Indenpenden Simples T Test.

Langkah selanjutnya yaitu menguji data pos test untuk

mengetahui ada perbedaan atau tidak setelah diberi perlakuan oleh

peneliti. Uji ini akan memberikan gambaran oleh peneliti untuk

mengetahui keadaan kelas yang menggunnakan strategi Snowball

dan kelas yang menggunakan strategi Team Game Tournament

dengan syarat yang sama dengan data pre test yaitu ketentuan untuk

mengambil keputusan. Berikut ini adalah ketentuan hipotesis uji “t”

dalam peneltian ini:

H0: tidak ada perbedaan hasil belajar melalui strategi Team Game

Tournament dan Snow Balling dengan bahan ajar buku panduan

kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana gempa bumi di

SMA N 2 Klaten

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

61

H1: ada perbedaan hasil belajar melalui strategi Team Game

Tournament dan Snow Balling dengan bahan ajar buku panduan

kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana gempa bumi di

SMA N 2 Klaten.

Berdasarkan perhitungan dengan olah progam SPSS untuk soal pos

test diperoleh hasil pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Uji t Pos Test Kelas Eksperimen

Data Tarif

Signifikan

Df Sig (2-tailed) Keterangan

Pos tes 0,05 67 0,02 H0 Ditolak

Sumber: Hasil olah SPSS 21, 2016

Berdasarkan hasil uji t yang sudah dimasukan ditabel diatas

menunjukan bahwa data pos test memiliki Sig (2-tailed) 0,02. Data

tersebut berarti kurang dari 0,05 sebagai taraf signifikannya. Jadi

kedua kelas eksperimen pos testnya memiliki perbedaan setelah

diberikan perlakuan dengan strategi dan bahan ajar buku panduan

kebencanaan Kabupaten Klaten.

Pengujian hipotesa selanjutnya adalah menguji efektivitas

bahan ajar dengan menggunakan uji “t” tipe Simple Paired T Test.

Dalam uji ini dilakukan untuk membandingkan hasil pembelajaran

siswa kedua kelas eskperimen. Perbandingan hasil belajar dalam

penelitian ini mengambil hipotesis:

H0: tidak ada peningkatan hasil belajar melalui strategi Team Game

Tournament dan Snow Balling dengan bahan ajar buku panduan

kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana gempa bumi di

SMA N 2 Klaten

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

62

H1: ada peningkatan hasil belajar melalui strategi Team Game

Tournament dan Snow Balling dengan bahan ajar buku panduan

kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana gempa bumi di

SMA N 2 Klaten.

Pengambilan keputusan dalam penelitian ini berdasarkan

perbandingan nilai probabilitas atau Sig (2-tailed) dapat dilihat pada

tabel 4.7:

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesa

Data Tarif

Signifikan

Df Sig (2-tailed) Keterangan

Kelas

Eksperimen

0,05 67 0,000 H0 Ditolak

Sumber: Hasil olah SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa kedua kelas

eksperimen memiliki probabalitas /signifikan (2-tailed) dibawah

0,05. Sehingga keputusan yang diambil adalah H0 ditolak, ketika H0

ditolak maka ada peningkatan hasil belajar melalui strategi Snow

BallingdanTeam Game Tournament dengan bahan ajar buku

panduan kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana gempa bumi

di SMA N 2 Klaten.

C. Pembahasan

Pada uji persyaratan diatas seperti uji normalitas menunjukan signifikan

diatas 0,05 yang artinya data dari kedua kelas eksperimen adalah normal. Setelah

mengetahui data tersebut normal, maka langkah selanjutnya adalah uji

homogenitas untuk mengetahui nilai dari kedua kelas eksperimen tersebut

memiliki varians sama. Uji homogenitas menunjukan bahwa data tersebut tidak

homogen semua, karena kedua kelas eksperimen memiliki nilai P Value /

Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05. Setelah uji homogenitas, maka langkah

selanjutnya adalah uji hipotesa.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

63

Uji hipotesa dengan menggunakan uji t dengan tipe Paired Simples

Test. Uji ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dari kedua

kelas eksperimen dengan menggunakan bahan ajar buku panduan

kebencanaan Kabupaten Klaten dengan materi gempa bumi. Hasil uji ini

menunjukan bahwa nilai Sig (2-tailed) dibawah dari nilai probabilitas. Nilai

yang dihasilkan oleh uji ditunjukan dengan skor 0,02<0,05. Disimpulkan

dengan syarat yang sudah ditentukan bahwa nilai jika dibawah 0,05 maka H0

ditolak. Jadi ada perbedaan hasil belajar melalui strategi Team Game

Tournament dengan melalui strategi Snow Balling dengan menggunakan

bahan ajar buku panduan kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana

gempa bumi di SMA Negeri 2 Klaten.

Pembelajaran dalam penelitian ini memiliki perbedaan dalam strategi

yang digunakan. Walaupun dalam penerapannya di kelas kedua strategi yang

digunakan tersebut menjadikan beberapa kelompok untuk berdiskusi. Kedua

kelas ekperimen tersebut diberikan perlakuan pembelajaran dengan

menggunakan bahan ajar buku panduan kebencanaan Kabupaten Klaten

memiliki perbedaan hasil belajar, terbukti dari nilai test yang diberikan.

Sumber: Hasil olah data peneliti

Grafik 4.1 Grafik Nilai Rata-Rata Hasil Pembelajaran Kelas eksperimen

Snow Balling di Kelas XI IPS 1

42,28 56,85

0

10

20

30

40

50

60

Pretest Posttest

Tabel Kelas XI IPS 1 dengan Strategi Snow Balling

Pretest

Posttest

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

64

Grafik diatas menunjukan nilai tabulasi data yang diolah peneliti di

kelas eksperimen Snow Balling yang berjumlah 35 siswa, menunjukan bahwa

nilai rata-rata pretest sebelum diberi perlakuan yaitu 42,28, sedangkan nilai

posttestnya 56,8. Seperti yang ditunjukan oleh grafik 4.1. Siswa di kelas

ekperimen Snow Balling ketika diberi perlakuan dalam pembelajaran siswa

sebagian tidak respon. Ada dari mereka yang berbicara dengan teman

sebangkunya ada juga sebagian yang mainan Hp. Nilai rata-rata kelas

eksperimen dengan melalui strategi Snow Balling termasuk nilai yang rendah.

Nilai tersebut merupakan hasil dari pembelajaran dengan bahan ajar buku

panduan kebencanaan Kabupaten Klaten yang dijabarkan dengan strategi

Snow Balling.

Sumber: Hasil olah data peneliti

Grafik 4.2 Grafik Nilai Rata-Rata Hasil Pembelajaran di Kelas XI IPS 2

Kelas ekperimen kedua dengan menggunakan strategi Team Game

Tournament mendapatkan nilai rata-rata pretest 49,09 dan mendapatkan nilai

rata-rata posttest sebesar 70,6. Kelas ekperimen dengan menggunakan strategi

Team Game Tournment mempunyai rata-rata lebih tinggi dari pada nilai kelas

eksperimen yang menggunakan strategi Snow Balling. Jadi dapat

disimpulkan, bahwa bahan ajar buku panduan kebencanaan Kabupaten Klaten

dengan menggunakan strategi Team Game Tournament dalam pembelajaran

49,09 70,6

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pretest Posttest

Tabel Kelas XI IPS 2 dengan Strategi Team Game Tournament

Pretest

Posttest

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

65

lebih efektif dari pada kelas yang menggunakan strategi Snow Balling dengan

menggunakan bahan ajar dengan materi yang sama.

Pembahasan diatas sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan

Sudarti (2015), dengan judul peningkatan prestasi belajar IPS melalui Team

Game Tournament (TGT) di kelas V SD Negeri 1 Gemaharjo Kecamatan

Watulimo Kabupaten Trenggalek bahwa dari hasil tes tersebut diketahui

bahwa prestasi belajar siswa pada bidang study IPS sebelum siklus nilai rata-

rata 61,79 dengan prosentase ketuntasan siswa sebesar 73,68% dan pada

siklus kedua mengalami peningkatan ketuntasan belajar siswa 36,84%, siklus

I diperoleh nilai rata - rata: 67,37 dengan prosentase ketuntasan belajar siswa

sebesar 73,68% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 82,63

dengan prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100,00%. Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Team

Games Tournament dapat meningkatkan motivasi belajar bidang studi IPS

pada siswa Kelas V Semester II SD Negeri 2 Sambitan Tahun 2013/2014.

Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Fransisca Siska (2014), dengan

judul peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran ilmu pengetahuan

sosial dengan Team Game Rournamnet di kelas IV SDN 07 Sadaniang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan hasil kemampuan

guru melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan

menerapkan pembelajaran kooperatif Team Game Tournament total skor

yaitu 12,22 dan rata-rata skor yaitu 3,05. Jumlah perolehan nilai hasil belajar

siswa siklus I adalah 510 dengan rata-rata 56,66. Dari analisis data yang

diperoleh hasil belajar siswa siklus II adalah 650 dengan rata-rata 72,22.

Maka, peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II sebanyak

15,56

Hasil dari penelitian-penelitian diatas secara garis besar bahwa

metode Team Game Tournament memiliki pengaruh terhadap semangat dan

motivasi siswa kemudian hasil belajar siswa, dengan metode menggunakan

strategi Team Game Tournament ada perbedaan dari pembelajaran

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi …eprints.ums.ac.id/51924/6/BAB IV.pdfSMA Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah tingkat atas yang ... Yogyakarta berkerja

66

sebelumnya. Hal tersebut karena dengan strategi Team Game Tournament

sendiri merupakan strategi yang didalamnya terdapat kompetiai yang dapat

memotivasi siswa untuk menjadi yang terbaik untuk menjatuhkan lawannya.

Sehingga peserta didik akan belajar dengan baik dan memenangkan kompetisi

tersebut. Peningkatan tersebut terjadi pada motivasi siswa maupun hasil

belajar siswa. Terlihat dari hasil test yang dilakukan penelitian-penelitian

sebelumnya yang memakai Team Game Tournamet dengan bahan ajar yang

digunakan dalam pembelajaran.

D. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Klaten telah

diusahakan sesuai dengan prosedur, namun masih banyak keterbatasan yaitu:

1. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuisioner yaitu

terkadang jawaban yang diberikan oleh sampel tidak murni dari

pemikirannya sendiri atau dapat dikatakan menyontek dari temannya.

2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini hanya mencakup dimensi

produk yaitu berupa hasil belajar dengan menggunakan tes. Untuk dimensi

proses dan sikap belum diteliti secara khusus.

3. Penelitian hanya dilakukan satu kali pertemuan pada masing-masing kelas

eksperimen.