bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. deskripsi … · tugas untuk membawa atribut lain dengan...

31
21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Gambar 4.1. Peta Lokasi SMA Negeri 8 Surakarta Sumber : (Google Map, diakses Sabtu , 10 Oktober 2015) Lokasi penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta yang berlokasi di Jl. Sumbing VI/ No 49 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Surakarta. SMA Negeri 8 Surakarta memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : a) Batas sebelah timur SMP Muhammadiyah Surakarta, b) Batas sebelah selatan Kampung Kandangsapi, c) Batas sebelah barat Jl. Tentara Pelajar, d) Batas sebelah utara Jl. Brigjen Katamso. SMA Negeri 8 Surakarta merupakan alih fungsi dari SGPLB ( Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa ). Sedangkan bangunan SMA Negeri 8 Surakarta merupakan hibah dari bangunan SGPLB yang didirikan pada tahun 1984 dengan SK Penegerian Nomor : 0106/O/1996. Pada tahun 1995/1996 merupakan awal

Upload: others

Post on 25-Oct-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Lokasi Penelitian

Gambar 41 Peta Lokasi SMA Negeri 8 Surakarta

Sumber (Google Map diakses Sabtu 10 Oktober 2015)

Lokasi penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta yang berlokasi

di Jl Sumbing VI No 49 Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Surakarta

SMA Negeri 8 Surakarta memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut a) Batas

sebelah timur SMP Muhammadiyah Surakarta b) Batas sebelah selatan Kampung

Kandangsapi c) Batas sebelah barat Jl Tentara Pelajar d) Batas sebelah utara Jl

Brigjen Katamso

SMA Negeri 8 Surakarta merupakan alih fungsi dari SGPLB ( Sekolah Guru

Pendidikan Luar Biasa ) Sedangkan bangunan SMA Negeri 8 Surakarta

merupakan hibah dari bangunan SGPLB yang didirikan pada tahun 1984 dengan

SK Penegerian Nomor 0106O1996 Pada tahun 19951996 merupakan awal

22

tahun ajaran dimulainya kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 8 Surakarta

Pembiayaan ditunjang dengan dana sumbangan dan SPP karena SMA Negeri 8

Surakarta belum mendapatkan alokasi dana DIK dari pemerintah

SMA Negeri 8 Surakarta dengan luas tanah plusmn sekitar 4200 msup2 memiliki

fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya adalah Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru

Ruang TU Ruang BK 30 ruang kelas yang dilengkapi dengan LCD

Laboratorium Fisika Laboratorium Biologi Laboratorium Kimia Laboratorium

IPS Laboratorium Komputer Aula ( ruang serba guna) Mushola Kantin Ruang

OSIS UKS Perpustakaan dan halaman parkir Untuk menuju SMA Negeri 8

Surakarta para siswa dan guru biasanya menggunakan kendaraan pribadi atau

ojeg karena untuk menuju SMA Negeri 8 Surakarta tidak terdapat kendaraan

umum seperti angkutan kota

B Deskripsi Temuan Penelitian

1 Gambaran umum MOS SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta dilaksanakan selama 3 hari

karena pada tahun ini kegiatan MOS bertepatan dengan bulan puasa Berbeda

dengan kegiatan MOS pada tahun-tahun sebelumnya MOS dilaksanakan hingga 6

hari karena tidak bertepatan dengan bulan puasa Kegiatan MOS dimulai pada

pukul 0700 WIB Siswa dikumpulkan di dalam ruang aula dan dikelompokkan

berdasarkan kelas yang telah ditentukan untuk melaksanakan acara upacara

pembukaan kegiatan MOS Siswa baru menggunakan seragam asal sekolah

masing-masing Untuk setiap peserta MOS putri wajib menguncir rambutnya

dengan menggunakan pita berwarna merah putih sedangkan peserta MOS putra

rambut dipotong bros yaitu pada bagian samping kanan dan kiri 1 cm dan bagian

tengah rambut 2 cm

23

Gambar 42 Peserta putri menguncir rambut dengan pita berwarna merah putih

sedangkan peserta putra dengan potongan rambut bros

Hari pertama kegiatan MOS diisi dengan pengenalan siswa baru dengan

bapak-ibu guru panitia MOS yang merupakan anggota OSIS dan semua

ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 8 Surakarta Dari hari pertama kegiatan

MOS sudah diisi dengan pemberian materi hingga hari ketiga Pemberian materi

tersebut dilakukan oleh bapak-ibu guru pihak kepolisian serta pihak Angkatan

Udara Republlik Indonesia (selanjutnya akan disebut AURI) SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan pihak AURI untuk memberikan materi Bela

Negara Cinta Tanah Air serta pelatihan kedisiplinan dalam kegiatan MOS

Setelah acara pemberian materi kemudian acara dilanjutkan oleh OSIS

Pada hari pertama panitia dari OSIS akan memerintahkan untuk membawa

atribut serta barang-barang yang harus dibawa pada hari selanjutnya Atribut dan

barang-barang tersebut berupa co-card berlogo SMA Negeri 8 Surakarta berwarna

biru yang dibuat dari kardus kemudian diberi tali rafia dengan menyertakan

24

nama serta foto Selanjutnya peserta MOS diperintahkan untuk membawa barang

yang harganya banyak mengandung angka 8 misalnya Rp 8800- berikut dengan

notanya Angka 8 tersebut dipilih sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Apabila peserta MOS tidak membawa atau tidak melengkapi atribut dan

barang-barang yang telah diperintahkan maka peserta MOS akan dikenakan

hukuman Hukumannya dapat berupa menyanyi atau menari di depan kelas

Untuk hari terakhir kegiatan MOS panitia memerintahkan untuk membawa kado

yang telah ditentukan harga maksimalnya yaitu sebesar Rp 5000-orang Serta

membawa sembako untuk keperluan baksos Kado tersebut difungsikan sebagai

kenang-kenangan dari peserta MOS kepada panitia MOS

2 Hasil Temuan Penelitian

a Persepsi MOS

1 Persepsi MOS Bagi Siswa ( Panitia MOS )

Pada penelitian ini peneliti mengambil tiga informan panitia MOS

Informan pertama adalah MG (17 th) ia merupakan siswi kelas XI MG

merupakan anggota OSIS yang menjadi panitia MOS Dalam kegiatan MOS

jabatannya adalah menjadi bagian kerohanian keristen Informan kedua yaitu

JN (17 th) JN siswa kelas XI Jabatannya dalam kegiatan MOS adalah pada

bagian kedisiplinan Dan informan yang ketiga adalah LS (16 th) siswi kelas

XI ini merupakan anggota OSIS yang menjadi panitia MOS pada bagian

demokrasi Ketiga informan tersebut juga merupakan anggota OSIS SMA

Negeri 8 Surakarta Karena pada dasarnya panitia MOS di SMA Negeri 8

Surakarta merupakan anggota OSIS

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan ditemukan fakta-fakta bahwa

setiap siswa memmiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai pelaksanaan

kegiatan MOS meski memiliki kesamaan makna Seperti yang diungkapkan

oleh salah satu informan yang peneliti temui mengenai MOS secara umum

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu

buat mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya

25

gininya itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun

kemandirian sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kata ldquomandiriinrdquo berasal dari kata mandiri Dalam kamus Bahasa

Indonesia kata mandiri memiliki arti ldquodalam keadaan berdiri sendirirdquo Mandiri

berarti keadaan dimana seseorang dapat mengurus atau mengatasi

kepentingannya sendiri tanpa tergantung kepada orang lain Kegiatan MOS

dilaksanakan untuk melatih peserta MOS agar dapat mengatasi kepentingan

tanpa harus tergantung kepada orang lain

Kata ldquobriefingrdquo berasal dari Bahasa Inggris yang memiliki arti

ldquopenerangan yang ringkas uraianrdquo Penerangan ringkas berupa penjelasan

materi berdasarkan pokok-pokok bahasan yang disampaikan secara ringkas

Dalam hal ini pihak sekolah memberikan penjelasan dari pokok-pokok bahasan

secara ringkas sebelum kegiatan MOS dimulai

Senada dengan pernyataan yang diungkapkan oleh MG pernyataan yang

serupa juga disampaikan oleh JN yang sama-sama merupakan anggota OSIS

panitia kegiatan MOS

ldquoMOS itu menurut saya tahapan pada awal sekolah untuk mengenal

lingkungan sekolah yang barurdquo(W JN 06 06 2015)

Sebelum dimulainya kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

untuk para panitia MOS Di dalam briefing dijelaskan mengenai peraturan-

peraturan dalam kegiatan MOS oleh Kepala Sekolah

ldquosebelum kegiatan MOS kita ada briefing jadi dikasihtahu bagaimana

pelaksanaannya peraturan-peraturannya gitu mbakrdquo (W LS 10 06

2015)

Sedangkan informan MG mengatakan

ldquoJadi kita kan sebelum pra MOS itu kan kita ada itu mba ada kaya

briefing kita nerapin itu di briefingrdquo (W MG 03 06 2015)

Salah satu informan menjelaskan rangkaian kegiatan MOS yang

dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

26

ldquoDari hari pertama sampai hari ketiga kalo hari pertama itu paling kita

dikasih yang kaya materi materi itu tiga kali tiga tahap jadi ada tiga kali

tahap gurunya beda-beda Trus nanti jam terakhir itu paling ibadah sama

osis Osis itu acaranya yang kaya tadi itu ngumpul-ngumpulin barang-

barang yang kemaren udah disyaratin dikumpulin trus besok kalo gak

bawa besok dihukum didepan teman-temannya mungkin kaya gitu

Hukumannya biasanya nyanyi narirdquo(W MG 03 06 2015)

Sama seperti kegiatan MOS pada umumnya kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini juga memberikan instruksi kepada peserta MOS untuk

membawa atribut-atribut serta perlengkapan MOS lainnya yang akan

digunakan oleh peserta MOS

ldquoPaling cuma co-card yang isine foto terus nanti kita biasanya ngasih clue

bawa barang yang hargane misal ada angka delapannya gitu lho mbak

karena kan sekolah kita SMA 8 jadi misal harganya Rp 8800- sekianlah

gitu Sama paling yang cewe dikuncir dikasih pita trus yang cowo

dipotong bros rambutnya yang 121 itu mbak Sama nanti disuruh bawa

sembako untuk baksosrdquo(W LS 10 06 2015)

Atribut seperti co-card yang diperintahkan oleh panitia tujuannya sebagai

tanda pengenal peserta MOS Co-card berbentuk lambang sekolah berukuran

besar sekitar plusmn15 cm kemudian diberikan tali rafia pada sisi kanan dan kiri

untuk digantungkan pada leher Bentuk co-card dengan lambang sekolah

fungsinya adalah untuk memahami arti filosofi lambang tersebut Tugas untuk

membawa atribut lain dengan menggunakan clue maknanya adalah agar

peserta lebih mandiri memiliki inisiatif serta usaha untuk mengumpulkan

atribut-atribut tersebut Sedangkan intruksi menguncir rambut serta

menggunakan pita berwarna pada peserta MOS putri dan potong rambut bros

pada peserta MOS putra adalah untuk mengajarkan kedisiplinan kerapihan

yang harus diterapkan siswa disekolah

Apabila peserta MOS tidak membawa ataupun tidak melengkapi barang-

barang yang telah diinstruksikan oleh panitia MOS maka peserta akan

dikenakan hukuman Hukuman tersebut biasanya berupa nyanyi atau menari

Peserta MOS yang terkena hukuman harus menyanyi atau menari didepan

kelas Berikut pernyataan informan JN

27

ldquoHukumane paling ya maju kedepan disuruh nyanyi apa joget gitu lho

mbak nggak yang berat-berat sih mbakrdquo(W JN 06 06 2015)

Serupa dengan JN informan MG juga mengatakan

ldquoterus besok kalo gak bawa besok dihukum didepan teman-temannya

mungkin kaya gitu Hukumannya biasanya nyanyi narirdquo(W MG 03 06

2015)

2 Persepsi MOS Bagi Siswa ( Peserta MOS )

Peneliti memilih tiga informan peserta MOS Informan yang pertama

adalah KN (15 th) ia merupakan siswa kelas X Alasannya memilih SMA

Negeri 8 Surakarta karena ia memiliki kakak yang sekolah di SMA yang sama

Setiap hari KN berangkat kesekolah bersama kakaknya dengan menggunakan

sepedah motor KN mengikuti kegiatan MOS secara penuh dari hari pertama

hingga hari terakhir kegiatan Informan kedua yaitu KT (16 th) ia merupakan

siswi kelas X Alasannya memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena lokasi

rumah yang tidak terlalu jauh dari sekolah disamping itu karena nilainya yang

tidak terlalu tinggi sehingga pilihan SMA jatuh pada pilihan kedua yaitu SMA

Negeri 8 Surakarta Hampir setiap hari KT mengendarai sepedah motor ke

sekolah namun tidak jarang juga KT diantar oleh ayahnya KT mengikuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan Kemudian

informan ketiga yaitu AP (15 th) ia merupakan siswi kelas X Alasannya

memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena nilainya yang memang tidak terlalu

tinggi sehingga pilihannya jatuh pada SMA Negeri 8 Surakarta AP mengikkuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan MOS Ia

mengaku senang mengikuti kegiatan MOS meskipun terkadang bosan karena

penjelasan materi yang terlalu banyak Ketiga informan merupakan siswa kelas

X yang pernah mengikuti kegiatan MOS Hasil wawancara yang peneliti

dapatkan dari informan menunjukkan jawaban yang beragam dari setiap

informan meski memiliki kesamaan makna Informan menjelaskan bagaimana

kegiatan MOS secara umum

ldquoMasa orientasi jadi kaya mendidik karakter siswa baru untuk menjadi

siswa yang berdisiplin berbudi pekerti dan mengikuti tata tertib di

sekolah yang baru iturdquo (W AP 23 06 2015)

28

Kata ldquoberbudi pekertirdquo terdiri dari 2 kata yaitu ldquoberbudirdquo dan ldquopekertirdquo

Dalam kamus Bahasa Indonesia ldquoberbudirdquo memiliki arti ldquomempunyai akhlak

baikrdquo sedangkan ldquopekertirdquo memiliki arti ldquowatak perbuatanrdquo Berbudi pekerti

berarti dimana seseorang memiliki prilaku akhlak yang baik Kegiatan MOS

mengajarkan kepada peserta MOS untuk menjadi siswa yang memiliki budi

pekerti yaitu penanaman nilai-nilai akhlak yang baik kedalam diri siswa

Sedangkan informan KN mengatakan bahwa

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh kedua informan yaitu AP dan

KN menunjukkan kesamaan makna mengenai kegiatan MOS Banyak

keuntungan yang didapatkan oleh siswa baru dari kegiatan MOS tersebut

Diantaranya siswa baru akan mendapatkan pengetahuan diluar materi pelajaran

seperti materi kenakalan remaja materi kedisiplinan kemudian materi bela

negara dan cinta tanah air Para siswa baru mendapatkan materi tersebut tidak

hanya dari guru-guru melainkan dari pihak luar juga ikut terlibat Pada MOS

yang baru dilaksanakan ini SMA Negeri 8 Surakarta bekerjasama dengan

pihak AURI Jadi pada kegiatan MOS pihak AURI mengisi acara dengan

memberikan materi kepada siswa baru peserta MOS Kegiatan MOS yang

demikian terlihat berbeda dengan kegiatan-kegiatan MOS pada tahun-tahun

sebelumnya Hal demikian disampaikan oleh salah satu informan

ldquoMemperkenalkan yang pertama kita baru masuk awal memperkenalkan

sesama teman dulu lingkungan sekitar tentang sekolah itu Terus yang

kedua untuk salah satu pendidikan melatih mental juga untuk lebih disiplin

lagi Untuk tahun dulu-dulu kan MOS masih ada gojlok-gojlokan mungkin

dari tahunnya mbak kan masih ada kan perkembangan jaman kan semakin

beda jadi semakin kita itu anak-anak sekarang kan beda pikiran dengan

29

tahun-tahun lalu jadi kita lebih tidak memikirkan mental tapi langsung ke

materi ajardquo (W KN 13 06 2015)

Kata ldquogojlok-gojlokanrdquo berasal dari kata ldquogojlokrdquo Dalam kamus Bahasa

Indonesia gojlok memiliki arti ldquomengguncang-guncangkan mengacaukan

perasaan mengolok-olokrdquo Informan mengatakan pada kegiatan MOS tahun

sebelumnya berbeda dengan kegiatan MOS yang dilaksanakannya Pada

kegiatan MOS tahun sebelumnya dijumpai aksi gojlok-gojlokan berupa

bentakan dengan nada suara tinggi Sedangkan pada kegiatan MOS yang

dilaksanakannya lebih cenderung pada kegiatan pemberian materi

Para informan mengaku pentingnya pelaksanaan kegiatan MOS disekolah

pada awal tahun ajaran bagi siswa baru Jawaban dari alasan untuk pengenalan

lingkungan sekolah yang akan digunakan kegiatan belajar mengajar kepada

siswa baru menjadi alasan yang dominan yang diberikan oleh informan kepada

peneliti Selain itu pentingnya kegiatan MOS ini adalah sebagai sarana

pembelajaran untuk dapat berbicara didepan umum bagi para panitia OSIS

khususnya Kemudian sebagai sarana pembelajaran untuk mendapatkan

pengetahuan umum serta soft skill bagi para siswa baru seperti pernyataan

informan KN

ldquoKalau saya sih penting karena kan mereka juga dapat ilmu terus bagi

panitia kan juga ada kegiatan Jadi para panitia OSIS juga kan untuk saling

belajar juga untuk bisa berani berbicara kepada adik-adiknya juga mbak

Jadi ada menguntungkannya juga bagi murid-murid yang baru dan juga

yang seniorrdquo (W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoPenting sih untuk pengenalan biar kita tahu disekolah itu ada apa aja gitu

sih mbakrdquo (W KT 17 06 2015)

Hal serupa diungkapkan juga oleh AP

ldquoPenting juga sih kan buat pelajaran buat pengenalan siswa baru terhadap

lingkungan sekolah terus ngenalin lingkungan itu terus didik karakter

siswa jugardquo (W AP 23 06 2015)

30

Pentingnya kegiatan MOS membuat kegiatan ini menjadi kegiatan rutin

yang selalu dilakukan pada awal tahun ajaran baru di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS ini memiliki kesan-kesan tersendiri bagi peserta MOS Seperti

yang diungkapkan oleh informan AP

ldquoKesannya seru sih tapi agak bosenin Bosennya Cuma di acara sesi-sesi

seminar gitu kakak-kakak tingkat Cuma sedikit ngisi acaranyardquo (W AP

23 06 2015)

Juga diungkapkan oleh Informan KT

ldquoAda senangnya sih mengenal banyak teman barurdquo (W KT 17 06

2015)

Dalam kegiatan MOS tidak hanya anggota dari OSIS yang terlibat namun

para guru-guru juga turut terlibat dalam kegiatan MOS Selain itu perwakilan

dari anggota ekstrakulikuler juga terlibat untuk memperkenalkan

ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 8 Surakarta kepada siswa baru

Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA Negeri 8 Surakarta berlangsung

selama 3 hari mengingat waktu pelaksanaan kegiatan MOS pada saat bulan

puasa Namun pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan MOS dilaksanakan

hingga 6 hari karena waktu pelaksanaannya bukan bertepatan dengan bulan

puasa

Kegiatan MOS yang terdiri dari 3 hari tersebut dimulai dengan pembukaan

apel pagi yang dilakukan di Aula para siswa baru menggunakan seragam

sekolah SMP masing-masing Kemudian acara diisi oleh panitia dari anggota

OSIS yang menjelaskan mengenai tata tertib selama kegiatan MOS

berlangsung Selanjutnya acara diisi dengan pengenalan-pengenalan dari

panitia OSIS guru-guru serta pengenalan ekstrakulikuler kepada siswa baru

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian materi dari pihak sekolah yaitu

dari guru-guru dan dari pihak AURI Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

yang diberikan oleh informan KN

ldquo MOS sekarang 3 hari tapi kalau dulu 6 hari 6 hari kan karena bukan

bulan puasa kalau sekarang 3 hari karena MOSnya pas bulan puasa Hari

pertama pengenalan biasa pengenalan ekstra-ekstra dulu ekstra-ekstra itu

31

apa aja memperkenalkan panitia-panitia juga terus barang-barang bawaan

untuk hari berikute terus untuk hari kedua itu udah materi Yang pertama

tata tertib sekolah itu gimana terus passing grade-passing grade mengenai

rata-rata sekolah jugardquo(W KN 13 06 2015)

Senada dengan pernyataan KN informan AP juga menyatakan

ldquoCuma kaya dimotivasi trus Cuma dijelas-jelasin gitu Hari pertama

biasanya pembukaan apel di dalam aula dijelasin sama kaka kelas jangan

main HP jangan berisik setelah itu ada yang isi acara trus sampai hari

ketiganya penutupan itu pakai seragam SMPrdquo (W AP 23 06 2015)

Dalam kegiatan MOS ada barang-barang yang harus dibawa dan harus

dipakai oleh siswa peserta MOS Biasanya pada hari pertama kegiatan MOS

panitia dari anggota OSIS akan memberitahu barang-barang yang harus dibawa

dan dikenakan oleh siswa peserta MOS pada hari selanjutnya Barang-barang

tersebut berupa co-card yang berlogo SMA Negeri 8 Surakarta kemmudian

kado untuk diberikan kepada kakak panitia OSIS pada hari terakhir MOS

biasanya panitia OSIS akan memberikan budget maksimal untuk kado tersebut

Selanjutnya peserta MOS disuruh membawa sembako yang akan digunakan

untuk kegiatan bakti sosial dan peserta harus mencari serta membawa barang

yang seharga Rp 8800- berikut dengan nota pembelian barang tersebut Salah

satu informan yang peneliti wawancara mengatakan

ldquoCuma co-card co-cardnya Cuma logo SMA 8 ukuran berapa saya kurang

tahu pokoknya besar warna biru terus bentuknya kardus terus ditali rafia

biru dikasih nama foto asal sekolah Selain co-card disuruh bawa kado

kado buat senior terus sama bawa sembako juga buat baksos Terus harus

nyari barang yang harganya misal yang Rp 8800- harus ada notane

harus ada barange Tapi pas tahun-tahun sebelumnya ada suruh bawa

belut harus lurus panjangnya 30 cm itu harus di goreng itu kan susah

mbak belut kan di goreng kan udah melengkung-melengkung nah ini

harus lurus 30 cm jadi harus masukin kawat rdquo(W AP 23 06 2015)

Apabila peserta MOS tidak membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan oleh panitia OSIS maka peserta MOS akan mendapatkan

hukuman Hukuman yang diberikan oleh panitia OSIS kepada peserta MOS

yang tidak membawa barang-barang ataupun tidak lengkap membawa barang-

barang yang telah diinstruksikan menurut para informan masih dalam batas

32

wajar Hukuman tersebut biasanya berupa menyanyikan sebuah lagu menari

selain itu tidak jarang panitia bertanya kepada peserta MOS lain mengenai

hukuman apa yang akan diberikan kepada teman-teman yang tidak membawa

ataupun tidak lengkap dalam membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan pada hari sebelumnya Hukuman tersebut diberikan dengan

maksud agar peserta MOS yang merupakan calon peserta didik SMA Negeri 8

Surakarta terlatih untuk memiliki sikap disiplin dan mematuhi segala perintah

yang telah diberikan Seperti penuturan KN berikut

ldquoHukumannya disuruh nyanyi di depan yang jelas ngga dipermainkan kok

mbak Terus suruh minum 1 botol aqua yang besar untuk yang dihukum

tadirdquo(W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoYa Cuma itu tadi mbak Cuma disuruh kedepan nyanyi joget kadang

dari pesertanya mintanya disuruh apa gitu mbakrdquo(W KT 17 06

2015)

Salah satu informan yaitu KT mengatakan bahwa ia merasa tidak senang

pada saat mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada

peserta yang tidak membawa salah satu atribut yang telah di instruksikan

ldquonggak senengnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

Salah satu informan yaitu KN mengaku sempat menemukan tindakan

bullying yang dilakukan teman-temannya terhadap salah satu teman

dikelasnya

ldquoItu paling Cuma sesama teman-teman aja mbak kan kadang kan ada anak

yang pendiam juga kan akhirnya di bully sama teman-teman Paling Cuma

di ledekin aja gitu lho mbak Di ledekin diketawa-ketawain gitu lho

mbakrdquo (W KN 13 06 2015)

3 Persepsi MOS Bagi Pihak Sekolah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan mengenai Persepsi

pihak sekolah terkait kegiatan MOS yang dilakukan untuk menyambut siswa

33

baru di SMA Negeri 8 Surakarta peneliti memilih Bapak Katimo SPd selaku

wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta Berdasarkan

hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo selaku Wakil

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta mengenai kegiatan MOS ini

menurutnya kegiatan MOS merupakan kegiatan yang sangat penting yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru rangkaian kegiatan

MOS ini dapat membantu siswa baru dalam pengenalan lingkungan sekolah

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah Pernyataan

tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Katimo

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Menurut Bapak Katimo kegiatan MOS harus selalu ada disamping untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar kepada siswa baru kegiatan MOS ini juga memiliki tujuan-

tujuan lainnya seperti memperkenalkan tata tertib yang ada di SMA Negeri 8

Surakarta kemudian memperkenalkan siswa baru kepada bapak dan ibu guru

yang nantinya akan mengajar para siswa tersebut selama bersekolah di SMA

Negeri 8 Surakarta serta mengenalkan juga kepada kakak-kakak kelas agar

siswa baru dapat dengan mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru

Bahkan menurut Bapak Katimo apabila kegiatan MOS tidak dilakukan

maka proses belajar mengajar dihari-hari pertama akan banyak mengalami

gangguan karena para siswa belum mengenal satu sama lain belum mengenal

guru yang mengajar dikelas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang

nyaman Maka itu sangat diperlukan kegiatan MOS pada hari-hari pertama

masuk sekolah diawal tahun ajaran bagi peserta didik baru Selain itu Bapak

Katimo juga menjelaskan bagaimana acara dalam kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

22

tahun ajaran dimulainya kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 8 Surakarta

Pembiayaan ditunjang dengan dana sumbangan dan SPP karena SMA Negeri 8

Surakarta belum mendapatkan alokasi dana DIK dari pemerintah

SMA Negeri 8 Surakarta dengan luas tanah plusmn sekitar 4200 msup2 memiliki

fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya adalah Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru

Ruang TU Ruang BK 30 ruang kelas yang dilengkapi dengan LCD

Laboratorium Fisika Laboratorium Biologi Laboratorium Kimia Laboratorium

IPS Laboratorium Komputer Aula ( ruang serba guna) Mushola Kantin Ruang

OSIS UKS Perpustakaan dan halaman parkir Untuk menuju SMA Negeri 8

Surakarta para siswa dan guru biasanya menggunakan kendaraan pribadi atau

ojeg karena untuk menuju SMA Negeri 8 Surakarta tidak terdapat kendaraan

umum seperti angkutan kota

B Deskripsi Temuan Penelitian

1 Gambaran umum MOS SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta dilaksanakan selama 3 hari

karena pada tahun ini kegiatan MOS bertepatan dengan bulan puasa Berbeda

dengan kegiatan MOS pada tahun-tahun sebelumnya MOS dilaksanakan hingga 6

hari karena tidak bertepatan dengan bulan puasa Kegiatan MOS dimulai pada

pukul 0700 WIB Siswa dikumpulkan di dalam ruang aula dan dikelompokkan

berdasarkan kelas yang telah ditentukan untuk melaksanakan acara upacara

pembukaan kegiatan MOS Siswa baru menggunakan seragam asal sekolah

masing-masing Untuk setiap peserta MOS putri wajib menguncir rambutnya

dengan menggunakan pita berwarna merah putih sedangkan peserta MOS putra

rambut dipotong bros yaitu pada bagian samping kanan dan kiri 1 cm dan bagian

tengah rambut 2 cm

23

Gambar 42 Peserta putri menguncir rambut dengan pita berwarna merah putih

sedangkan peserta putra dengan potongan rambut bros

Hari pertama kegiatan MOS diisi dengan pengenalan siswa baru dengan

bapak-ibu guru panitia MOS yang merupakan anggota OSIS dan semua

ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 8 Surakarta Dari hari pertama kegiatan

MOS sudah diisi dengan pemberian materi hingga hari ketiga Pemberian materi

tersebut dilakukan oleh bapak-ibu guru pihak kepolisian serta pihak Angkatan

Udara Republlik Indonesia (selanjutnya akan disebut AURI) SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan pihak AURI untuk memberikan materi Bela

Negara Cinta Tanah Air serta pelatihan kedisiplinan dalam kegiatan MOS

Setelah acara pemberian materi kemudian acara dilanjutkan oleh OSIS

Pada hari pertama panitia dari OSIS akan memerintahkan untuk membawa

atribut serta barang-barang yang harus dibawa pada hari selanjutnya Atribut dan

barang-barang tersebut berupa co-card berlogo SMA Negeri 8 Surakarta berwarna

biru yang dibuat dari kardus kemudian diberi tali rafia dengan menyertakan

24

nama serta foto Selanjutnya peserta MOS diperintahkan untuk membawa barang

yang harganya banyak mengandung angka 8 misalnya Rp 8800- berikut dengan

notanya Angka 8 tersebut dipilih sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Apabila peserta MOS tidak membawa atau tidak melengkapi atribut dan

barang-barang yang telah diperintahkan maka peserta MOS akan dikenakan

hukuman Hukumannya dapat berupa menyanyi atau menari di depan kelas

Untuk hari terakhir kegiatan MOS panitia memerintahkan untuk membawa kado

yang telah ditentukan harga maksimalnya yaitu sebesar Rp 5000-orang Serta

membawa sembako untuk keperluan baksos Kado tersebut difungsikan sebagai

kenang-kenangan dari peserta MOS kepada panitia MOS

2 Hasil Temuan Penelitian

a Persepsi MOS

1 Persepsi MOS Bagi Siswa ( Panitia MOS )

Pada penelitian ini peneliti mengambil tiga informan panitia MOS

Informan pertama adalah MG (17 th) ia merupakan siswi kelas XI MG

merupakan anggota OSIS yang menjadi panitia MOS Dalam kegiatan MOS

jabatannya adalah menjadi bagian kerohanian keristen Informan kedua yaitu

JN (17 th) JN siswa kelas XI Jabatannya dalam kegiatan MOS adalah pada

bagian kedisiplinan Dan informan yang ketiga adalah LS (16 th) siswi kelas

XI ini merupakan anggota OSIS yang menjadi panitia MOS pada bagian

demokrasi Ketiga informan tersebut juga merupakan anggota OSIS SMA

Negeri 8 Surakarta Karena pada dasarnya panitia MOS di SMA Negeri 8

Surakarta merupakan anggota OSIS

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan ditemukan fakta-fakta bahwa

setiap siswa memmiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai pelaksanaan

kegiatan MOS meski memiliki kesamaan makna Seperti yang diungkapkan

oleh salah satu informan yang peneliti temui mengenai MOS secara umum

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu

buat mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya

25

gininya itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun

kemandirian sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kata ldquomandiriinrdquo berasal dari kata mandiri Dalam kamus Bahasa

Indonesia kata mandiri memiliki arti ldquodalam keadaan berdiri sendirirdquo Mandiri

berarti keadaan dimana seseorang dapat mengurus atau mengatasi

kepentingannya sendiri tanpa tergantung kepada orang lain Kegiatan MOS

dilaksanakan untuk melatih peserta MOS agar dapat mengatasi kepentingan

tanpa harus tergantung kepada orang lain

Kata ldquobriefingrdquo berasal dari Bahasa Inggris yang memiliki arti

ldquopenerangan yang ringkas uraianrdquo Penerangan ringkas berupa penjelasan

materi berdasarkan pokok-pokok bahasan yang disampaikan secara ringkas

Dalam hal ini pihak sekolah memberikan penjelasan dari pokok-pokok bahasan

secara ringkas sebelum kegiatan MOS dimulai

Senada dengan pernyataan yang diungkapkan oleh MG pernyataan yang

serupa juga disampaikan oleh JN yang sama-sama merupakan anggota OSIS

panitia kegiatan MOS

ldquoMOS itu menurut saya tahapan pada awal sekolah untuk mengenal

lingkungan sekolah yang barurdquo(W JN 06 06 2015)

Sebelum dimulainya kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

untuk para panitia MOS Di dalam briefing dijelaskan mengenai peraturan-

peraturan dalam kegiatan MOS oleh Kepala Sekolah

ldquosebelum kegiatan MOS kita ada briefing jadi dikasihtahu bagaimana

pelaksanaannya peraturan-peraturannya gitu mbakrdquo (W LS 10 06

2015)

Sedangkan informan MG mengatakan

ldquoJadi kita kan sebelum pra MOS itu kan kita ada itu mba ada kaya

briefing kita nerapin itu di briefingrdquo (W MG 03 06 2015)

Salah satu informan menjelaskan rangkaian kegiatan MOS yang

dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

26

ldquoDari hari pertama sampai hari ketiga kalo hari pertama itu paling kita

dikasih yang kaya materi materi itu tiga kali tiga tahap jadi ada tiga kali

tahap gurunya beda-beda Trus nanti jam terakhir itu paling ibadah sama

osis Osis itu acaranya yang kaya tadi itu ngumpul-ngumpulin barang-

barang yang kemaren udah disyaratin dikumpulin trus besok kalo gak

bawa besok dihukum didepan teman-temannya mungkin kaya gitu

Hukumannya biasanya nyanyi narirdquo(W MG 03 06 2015)

Sama seperti kegiatan MOS pada umumnya kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini juga memberikan instruksi kepada peserta MOS untuk

membawa atribut-atribut serta perlengkapan MOS lainnya yang akan

digunakan oleh peserta MOS

ldquoPaling cuma co-card yang isine foto terus nanti kita biasanya ngasih clue

bawa barang yang hargane misal ada angka delapannya gitu lho mbak

karena kan sekolah kita SMA 8 jadi misal harganya Rp 8800- sekianlah

gitu Sama paling yang cewe dikuncir dikasih pita trus yang cowo

dipotong bros rambutnya yang 121 itu mbak Sama nanti disuruh bawa

sembako untuk baksosrdquo(W LS 10 06 2015)

Atribut seperti co-card yang diperintahkan oleh panitia tujuannya sebagai

tanda pengenal peserta MOS Co-card berbentuk lambang sekolah berukuran

besar sekitar plusmn15 cm kemudian diberikan tali rafia pada sisi kanan dan kiri

untuk digantungkan pada leher Bentuk co-card dengan lambang sekolah

fungsinya adalah untuk memahami arti filosofi lambang tersebut Tugas untuk

membawa atribut lain dengan menggunakan clue maknanya adalah agar

peserta lebih mandiri memiliki inisiatif serta usaha untuk mengumpulkan

atribut-atribut tersebut Sedangkan intruksi menguncir rambut serta

menggunakan pita berwarna pada peserta MOS putri dan potong rambut bros

pada peserta MOS putra adalah untuk mengajarkan kedisiplinan kerapihan

yang harus diterapkan siswa disekolah

Apabila peserta MOS tidak membawa ataupun tidak melengkapi barang-

barang yang telah diinstruksikan oleh panitia MOS maka peserta akan

dikenakan hukuman Hukuman tersebut biasanya berupa nyanyi atau menari

Peserta MOS yang terkena hukuman harus menyanyi atau menari didepan

kelas Berikut pernyataan informan JN

27

ldquoHukumane paling ya maju kedepan disuruh nyanyi apa joget gitu lho

mbak nggak yang berat-berat sih mbakrdquo(W JN 06 06 2015)

Serupa dengan JN informan MG juga mengatakan

ldquoterus besok kalo gak bawa besok dihukum didepan teman-temannya

mungkin kaya gitu Hukumannya biasanya nyanyi narirdquo(W MG 03 06

2015)

2 Persepsi MOS Bagi Siswa ( Peserta MOS )

Peneliti memilih tiga informan peserta MOS Informan yang pertama

adalah KN (15 th) ia merupakan siswa kelas X Alasannya memilih SMA

Negeri 8 Surakarta karena ia memiliki kakak yang sekolah di SMA yang sama

Setiap hari KN berangkat kesekolah bersama kakaknya dengan menggunakan

sepedah motor KN mengikuti kegiatan MOS secara penuh dari hari pertama

hingga hari terakhir kegiatan Informan kedua yaitu KT (16 th) ia merupakan

siswi kelas X Alasannya memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena lokasi

rumah yang tidak terlalu jauh dari sekolah disamping itu karena nilainya yang

tidak terlalu tinggi sehingga pilihan SMA jatuh pada pilihan kedua yaitu SMA

Negeri 8 Surakarta Hampir setiap hari KT mengendarai sepedah motor ke

sekolah namun tidak jarang juga KT diantar oleh ayahnya KT mengikuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan Kemudian

informan ketiga yaitu AP (15 th) ia merupakan siswi kelas X Alasannya

memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena nilainya yang memang tidak terlalu

tinggi sehingga pilihannya jatuh pada SMA Negeri 8 Surakarta AP mengikkuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan MOS Ia

mengaku senang mengikuti kegiatan MOS meskipun terkadang bosan karena

penjelasan materi yang terlalu banyak Ketiga informan merupakan siswa kelas

X yang pernah mengikuti kegiatan MOS Hasil wawancara yang peneliti

dapatkan dari informan menunjukkan jawaban yang beragam dari setiap

informan meski memiliki kesamaan makna Informan menjelaskan bagaimana

kegiatan MOS secara umum

ldquoMasa orientasi jadi kaya mendidik karakter siswa baru untuk menjadi

siswa yang berdisiplin berbudi pekerti dan mengikuti tata tertib di

sekolah yang baru iturdquo (W AP 23 06 2015)

28

Kata ldquoberbudi pekertirdquo terdiri dari 2 kata yaitu ldquoberbudirdquo dan ldquopekertirdquo

Dalam kamus Bahasa Indonesia ldquoberbudirdquo memiliki arti ldquomempunyai akhlak

baikrdquo sedangkan ldquopekertirdquo memiliki arti ldquowatak perbuatanrdquo Berbudi pekerti

berarti dimana seseorang memiliki prilaku akhlak yang baik Kegiatan MOS

mengajarkan kepada peserta MOS untuk menjadi siswa yang memiliki budi

pekerti yaitu penanaman nilai-nilai akhlak yang baik kedalam diri siswa

Sedangkan informan KN mengatakan bahwa

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh kedua informan yaitu AP dan

KN menunjukkan kesamaan makna mengenai kegiatan MOS Banyak

keuntungan yang didapatkan oleh siswa baru dari kegiatan MOS tersebut

Diantaranya siswa baru akan mendapatkan pengetahuan diluar materi pelajaran

seperti materi kenakalan remaja materi kedisiplinan kemudian materi bela

negara dan cinta tanah air Para siswa baru mendapatkan materi tersebut tidak

hanya dari guru-guru melainkan dari pihak luar juga ikut terlibat Pada MOS

yang baru dilaksanakan ini SMA Negeri 8 Surakarta bekerjasama dengan

pihak AURI Jadi pada kegiatan MOS pihak AURI mengisi acara dengan

memberikan materi kepada siswa baru peserta MOS Kegiatan MOS yang

demikian terlihat berbeda dengan kegiatan-kegiatan MOS pada tahun-tahun

sebelumnya Hal demikian disampaikan oleh salah satu informan

ldquoMemperkenalkan yang pertama kita baru masuk awal memperkenalkan

sesama teman dulu lingkungan sekitar tentang sekolah itu Terus yang

kedua untuk salah satu pendidikan melatih mental juga untuk lebih disiplin

lagi Untuk tahun dulu-dulu kan MOS masih ada gojlok-gojlokan mungkin

dari tahunnya mbak kan masih ada kan perkembangan jaman kan semakin

beda jadi semakin kita itu anak-anak sekarang kan beda pikiran dengan

29

tahun-tahun lalu jadi kita lebih tidak memikirkan mental tapi langsung ke

materi ajardquo (W KN 13 06 2015)

Kata ldquogojlok-gojlokanrdquo berasal dari kata ldquogojlokrdquo Dalam kamus Bahasa

Indonesia gojlok memiliki arti ldquomengguncang-guncangkan mengacaukan

perasaan mengolok-olokrdquo Informan mengatakan pada kegiatan MOS tahun

sebelumnya berbeda dengan kegiatan MOS yang dilaksanakannya Pada

kegiatan MOS tahun sebelumnya dijumpai aksi gojlok-gojlokan berupa

bentakan dengan nada suara tinggi Sedangkan pada kegiatan MOS yang

dilaksanakannya lebih cenderung pada kegiatan pemberian materi

Para informan mengaku pentingnya pelaksanaan kegiatan MOS disekolah

pada awal tahun ajaran bagi siswa baru Jawaban dari alasan untuk pengenalan

lingkungan sekolah yang akan digunakan kegiatan belajar mengajar kepada

siswa baru menjadi alasan yang dominan yang diberikan oleh informan kepada

peneliti Selain itu pentingnya kegiatan MOS ini adalah sebagai sarana

pembelajaran untuk dapat berbicara didepan umum bagi para panitia OSIS

khususnya Kemudian sebagai sarana pembelajaran untuk mendapatkan

pengetahuan umum serta soft skill bagi para siswa baru seperti pernyataan

informan KN

ldquoKalau saya sih penting karena kan mereka juga dapat ilmu terus bagi

panitia kan juga ada kegiatan Jadi para panitia OSIS juga kan untuk saling

belajar juga untuk bisa berani berbicara kepada adik-adiknya juga mbak

Jadi ada menguntungkannya juga bagi murid-murid yang baru dan juga

yang seniorrdquo (W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoPenting sih untuk pengenalan biar kita tahu disekolah itu ada apa aja gitu

sih mbakrdquo (W KT 17 06 2015)

Hal serupa diungkapkan juga oleh AP

ldquoPenting juga sih kan buat pelajaran buat pengenalan siswa baru terhadap

lingkungan sekolah terus ngenalin lingkungan itu terus didik karakter

siswa jugardquo (W AP 23 06 2015)

30

Pentingnya kegiatan MOS membuat kegiatan ini menjadi kegiatan rutin

yang selalu dilakukan pada awal tahun ajaran baru di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS ini memiliki kesan-kesan tersendiri bagi peserta MOS Seperti

yang diungkapkan oleh informan AP

ldquoKesannya seru sih tapi agak bosenin Bosennya Cuma di acara sesi-sesi

seminar gitu kakak-kakak tingkat Cuma sedikit ngisi acaranyardquo (W AP

23 06 2015)

Juga diungkapkan oleh Informan KT

ldquoAda senangnya sih mengenal banyak teman barurdquo (W KT 17 06

2015)

Dalam kegiatan MOS tidak hanya anggota dari OSIS yang terlibat namun

para guru-guru juga turut terlibat dalam kegiatan MOS Selain itu perwakilan

dari anggota ekstrakulikuler juga terlibat untuk memperkenalkan

ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 8 Surakarta kepada siswa baru

Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA Negeri 8 Surakarta berlangsung

selama 3 hari mengingat waktu pelaksanaan kegiatan MOS pada saat bulan

puasa Namun pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan MOS dilaksanakan

hingga 6 hari karena waktu pelaksanaannya bukan bertepatan dengan bulan

puasa

Kegiatan MOS yang terdiri dari 3 hari tersebut dimulai dengan pembukaan

apel pagi yang dilakukan di Aula para siswa baru menggunakan seragam

sekolah SMP masing-masing Kemudian acara diisi oleh panitia dari anggota

OSIS yang menjelaskan mengenai tata tertib selama kegiatan MOS

berlangsung Selanjutnya acara diisi dengan pengenalan-pengenalan dari

panitia OSIS guru-guru serta pengenalan ekstrakulikuler kepada siswa baru

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian materi dari pihak sekolah yaitu

dari guru-guru dan dari pihak AURI Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

yang diberikan oleh informan KN

ldquo MOS sekarang 3 hari tapi kalau dulu 6 hari 6 hari kan karena bukan

bulan puasa kalau sekarang 3 hari karena MOSnya pas bulan puasa Hari

pertama pengenalan biasa pengenalan ekstra-ekstra dulu ekstra-ekstra itu

31

apa aja memperkenalkan panitia-panitia juga terus barang-barang bawaan

untuk hari berikute terus untuk hari kedua itu udah materi Yang pertama

tata tertib sekolah itu gimana terus passing grade-passing grade mengenai

rata-rata sekolah jugardquo(W KN 13 06 2015)

Senada dengan pernyataan KN informan AP juga menyatakan

ldquoCuma kaya dimotivasi trus Cuma dijelas-jelasin gitu Hari pertama

biasanya pembukaan apel di dalam aula dijelasin sama kaka kelas jangan

main HP jangan berisik setelah itu ada yang isi acara trus sampai hari

ketiganya penutupan itu pakai seragam SMPrdquo (W AP 23 06 2015)

Dalam kegiatan MOS ada barang-barang yang harus dibawa dan harus

dipakai oleh siswa peserta MOS Biasanya pada hari pertama kegiatan MOS

panitia dari anggota OSIS akan memberitahu barang-barang yang harus dibawa

dan dikenakan oleh siswa peserta MOS pada hari selanjutnya Barang-barang

tersebut berupa co-card yang berlogo SMA Negeri 8 Surakarta kemmudian

kado untuk diberikan kepada kakak panitia OSIS pada hari terakhir MOS

biasanya panitia OSIS akan memberikan budget maksimal untuk kado tersebut

Selanjutnya peserta MOS disuruh membawa sembako yang akan digunakan

untuk kegiatan bakti sosial dan peserta harus mencari serta membawa barang

yang seharga Rp 8800- berikut dengan nota pembelian barang tersebut Salah

satu informan yang peneliti wawancara mengatakan

ldquoCuma co-card co-cardnya Cuma logo SMA 8 ukuran berapa saya kurang

tahu pokoknya besar warna biru terus bentuknya kardus terus ditali rafia

biru dikasih nama foto asal sekolah Selain co-card disuruh bawa kado

kado buat senior terus sama bawa sembako juga buat baksos Terus harus

nyari barang yang harganya misal yang Rp 8800- harus ada notane

harus ada barange Tapi pas tahun-tahun sebelumnya ada suruh bawa

belut harus lurus panjangnya 30 cm itu harus di goreng itu kan susah

mbak belut kan di goreng kan udah melengkung-melengkung nah ini

harus lurus 30 cm jadi harus masukin kawat rdquo(W AP 23 06 2015)

Apabila peserta MOS tidak membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan oleh panitia OSIS maka peserta MOS akan mendapatkan

hukuman Hukuman yang diberikan oleh panitia OSIS kepada peserta MOS

yang tidak membawa barang-barang ataupun tidak lengkap membawa barang-

barang yang telah diinstruksikan menurut para informan masih dalam batas

32

wajar Hukuman tersebut biasanya berupa menyanyikan sebuah lagu menari

selain itu tidak jarang panitia bertanya kepada peserta MOS lain mengenai

hukuman apa yang akan diberikan kepada teman-teman yang tidak membawa

ataupun tidak lengkap dalam membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan pada hari sebelumnya Hukuman tersebut diberikan dengan

maksud agar peserta MOS yang merupakan calon peserta didik SMA Negeri 8

Surakarta terlatih untuk memiliki sikap disiplin dan mematuhi segala perintah

yang telah diberikan Seperti penuturan KN berikut

ldquoHukumannya disuruh nyanyi di depan yang jelas ngga dipermainkan kok

mbak Terus suruh minum 1 botol aqua yang besar untuk yang dihukum

tadirdquo(W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoYa Cuma itu tadi mbak Cuma disuruh kedepan nyanyi joget kadang

dari pesertanya mintanya disuruh apa gitu mbakrdquo(W KT 17 06

2015)

Salah satu informan yaitu KT mengatakan bahwa ia merasa tidak senang

pada saat mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada

peserta yang tidak membawa salah satu atribut yang telah di instruksikan

ldquonggak senengnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

Salah satu informan yaitu KN mengaku sempat menemukan tindakan

bullying yang dilakukan teman-temannya terhadap salah satu teman

dikelasnya

ldquoItu paling Cuma sesama teman-teman aja mbak kan kadang kan ada anak

yang pendiam juga kan akhirnya di bully sama teman-teman Paling Cuma

di ledekin aja gitu lho mbak Di ledekin diketawa-ketawain gitu lho

mbakrdquo (W KN 13 06 2015)

3 Persepsi MOS Bagi Pihak Sekolah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan mengenai Persepsi

pihak sekolah terkait kegiatan MOS yang dilakukan untuk menyambut siswa

33

baru di SMA Negeri 8 Surakarta peneliti memilih Bapak Katimo SPd selaku

wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta Berdasarkan

hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo selaku Wakil

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta mengenai kegiatan MOS ini

menurutnya kegiatan MOS merupakan kegiatan yang sangat penting yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru rangkaian kegiatan

MOS ini dapat membantu siswa baru dalam pengenalan lingkungan sekolah

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah Pernyataan

tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Katimo

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Menurut Bapak Katimo kegiatan MOS harus selalu ada disamping untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar kepada siswa baru kegiatan MOS ini juga memiliki tujuan-

tujuan lainnya seperti memperkenalkan tata tertib yang ada di SMA Negeri 8

Surakarta kemudian memperkenalkan siswa baru kepada bapak dan ibu guru

yang nantinya akan mengajar para siswa tersebut selama bersekolah di SMA

Negeri 8 Surakarta serta mengenalkan juga kepada kakak-kakak kelas agar

siswa baru dapat dengan mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru

Bahkan menurut Bapak Katimo apabila kegiatan MOS tidak dilakukan

maka proses belajar mengajar dihari-hari pertama akan banyak mengalami

gangguan karena para siswa belum mengenal satu sama lain belum mengenal

guru yang mengajar dikelas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang

nyaman Maka itu sangat diperlukan kegiatan MOS pada hari-hari pertama

masuk sekolah diawal tahun ajaran bagi peserta didik baru Selain itu Bapak

Katimo juga menjelaskan bagaimana acara dalam kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

23

Gambar 42 Peserta putri menguncir rambut dengan pita berwarna merah putih

sedangkan peserta putra dengan potongan rambut bros

Hari pertama kegiatan MOS diisi dengan pengenalan siswa baru dengan

bapak-ibu guru panitia MOS yang merupakan anggota OSIS dan semua

ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 8 Surakarta Dari hari pertama kegiatan

MOS sudah diisi dengan pemberian materi hingga hari ketiga Pemberian materi

tersebut dilakukan oleh bapak-ibu guru pihak kepolisian serta pihak Angkatan

Udara Republlik Indonesia (selanjutnya akan disebut AURI) SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan pihak AURI untuk memberikan materi Bela

Negara Cinta Tanah Air serta pelatihan kedisiplinan dalam kegiatan MOS

Setelah acara pemberian materi kemudian acara dilanjutkan oleh OSIS

Pada hari pertama panitia dari OSIS akan memerintahkan untuk membawa

atribut serta barang-barang yang harus dibawa pada hari selanjutnya Atribut dan

barang-barang tersebut berupa co-card berlogo SMA Negeri 8 Surakarta berwarna

biru yang dibuat dari kardus kemudian diberi tali rafia dengan menyertakan

24

nama serta foto Selanjutnya peserta MOS diperintahkan untuk membawa barang

yang harganya banyak mengandung angka 8 misalnya Rp 8800- berikut dengan

notanya Angka 8 tersebut dipilih sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Apabila peserta MOS tidak membawa atau tidak melengkapi atribut dan

barang-barang yang telah diperintahkan maka peserta MOS akan dikenakan

hukuman Hukumannya dapat berupa menyanyi atau menari di depan kelas

Untuk hari terakhir kegiatan MOS panitia memerintahkan untuk membawa kado

yang telah ditentukan harga maksimalnya yaitu sebesar Rp 5000-orang Serta

membawa sembako untuk keperluan baksos Kado tersebut difungsikan sebagai

kenang-kenangan dari peserta MOS kepada panitia MOS

2 Hasil Temuan Penelitian

a Persepsi MOS

1 Persepsi MOS Bagi Siswa ( Panitia MOS )

Pada penelitian ini peneliti mengambil tiga informan panitia MOS

Informan pertama adalah MG (17 th) ia merupakan siswi kelas XI MG

merupakan anggota OSIS yang menjadi panitia MOS Dalam kegiatan MOS

jabatannya adalah menjadi bagian kerohanian keristen Informan kedua yaitu

JN (17 th) JN siswa kelas XI Jabatannya dalam kegiatan MOS adalah pada

bagian kedisiplinan Dan informan yang ketiga adalah LS (16 th) siswi kelas

XI ini merupakan anggota OSIS yang menjadi panitia MOS pada bagian

demokrasi Ketiga informan tersebut juga merupakan anggota OSIS SMA

Negeri 8 Surakarta Karena pada dasarnya panitia MOS di SMA Negeri 8

Surakarta merupakan anggota OSIS

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan ditemukan fakta-fakta bahwa

setiap siswa memmiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai pelaksanaan

kegiatan MOS meski memiliki kesamaan makna Seperti yang diungkapkan

oleh salah satu informan yang peneliti temui mengenai MOS secara umum

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu

buat mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya

25

gininya itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun

kemandirian sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kata ldquomandiriinrdquo berasal dari kata mandiri Dalam kamus Bahasa

Indonesia kata mandiri memiliki arti ldquodalam keadaan berdiri sendirirdquo Mandiri

berarti keadaan dimana seseorang dapat mengurus atau mengatasi

kepentingannya sendiri tanpa tergantung kepada orang lain Kegiatan MOS

dilaksanakan untuk melatih peserta MOS agar dapat mengatasi kepentingan

tanpa harus tergantung kepada orang lain

Kata ldquobriefingrdquo berasal dari Bahasa Inggris yang memiliki arti

ldquopenerangan yang ringkas uraianrdquo Penerangan ringkas berupa penjelasan

materi berdasarkan pokok-pokok bahasan yang disampaikan secara ringkas

Dalam hal ini pihak sekolah memberikan penjelasan dari pokok-pokok bahasan

secara ringkas sebelum kegiatan MOS dimulai

Senada dengan pernyataan yang diungkapkan oleh MG pernyataan yang

serupa juga disampaikan oleh JN yang sama-sama merupakan anggota OSIS

panitia kegiatan MOS

ldquoMOS itu menurut saya tahapan pada awal sekolah untuk mengenal

lingkungan sekolah yang barurdquo(W JN 06 06 2015)

Sebelum dimulainya kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

untuk para panitia MOS Di dalam briefing dijelaskan mengenai peraturan-

peraturan dalam kegiatan MOS oleh Kepala Sekolah

ldquosebelum kegiatan MOS kita ada briefing jadi dikasihtahu bagaimana

pelaksanaannya peraturan-peraturannya gitu mbakrdquo (W LS 10 06

2015)

Sedangkan informan MG mengatakan

ldquoJadi kita kan sebelum pra MOS itu kan kita ada itu mba ada kaya

briefing kita nerapin itu di briefingrdquo (W MG 03 06 2015)

Salah satu informan menjelaskan rangkaian kegiatan MOS yang

dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

26

ldquoDari hari pertama sampai hari ketiga kalo hari pertama itu paling kita

dikasih yang kaya materi materi itu tiga kali tiga tahap jadi ada tiga kali

tahap gurunya beda-beda Trus nanti jam terakhir itu paling ibadah sama

osis Osis itu acaranya yang kaya tadi itu ngumpul-ngumpulin barang-

barang yang kemaren udah disyaratin dikumpulin trus besok kalo gak

bawa besok dihukum didepan teman-temannya mungkin kaya gitu

Hukumannya biasanya nyanyi narirdquo(W MG 03 06 2015)

Sama seperti kegiatan MOS pada umumnya kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini juga memberikan instruksi kepada peserta MOS untuk

membawa atribut-atribut serta perlengkapan MOS lainnya yang akan

digunakan oleh peserta MOS

ldquoPaling cuma co-card yang isine foto terus nanti kita biasanya ngasih clue

bawa barang yang hargane misal ada angka delapannya gitu lho mbak

karena kan sekolah kita SMA 8 jadi misal harganya Rp 8800- sekianlah

gitu Sama paling yang cewe dikuncir dikasih pita trus yang cowo

dipotong bros rambutnya yang 121 itu mbak Sama nanti disuruh bawa

sembako untuk baksosrdquo(W LS 10 06 2015)

Atribut seperti co-card yang diperintahkan oleh panitia tujuannya sebagai

tanda pengenal peserta MOS Co-card berbentuk lambang sekolah berukuran

besar sekitar plusmn15 cm kemudian diberikan tali rafia pada sisi kanan dan kiri

untuk digantungkan pada leher Bentuk co-card dengan lambang sekolah

fungsinya adalah untuk memahami arti filosofi lambang tersebut Tugas untuk

membawa atribut lain dengan menggunakan clue maknanya adalah agar

peserta lebih mandiri memiliki inisiatif serta usaha untuk mengumpulkan

atribut-atribut tersebut Sedangkan intruksi menguncir rambut serta

menggunakan pita berwarna pada peserta MOS putri dan potong rambut bros

pada peserta MOS putra adalah untuk mengajarkan kedisiplinan kerapihan

yang harus diterapkan siswa disekolah

Apabila peserta MOS tidak membawa ataupun tidak melengkapi barang-

barang yang telah diinstruksikan oleh panitia MOS maka peserta akan

dikenakan hukuman Hukuman tersebut biasanya berupa nyanyi atau menari

Peserta MOS yang terkena hukuman harus menyanyi atau menari didepan

kelas Berikut pernyataan informan JN

27

ldquoHukumane paling ya maju kedepan disuruh nyanyi apa joget gitu lho

mbak nggak yang berat-berat sih mbakrdquo(W JN 06 06 2015)

Serupa dengan JN informan MG juga mengatakan

ldquoterus besok kalo gak bawa besok dihukum didepan teman-temannya

mungkin kaya gitu Hukumannya biasanya nyanyi narirdquo(W MG 03 06

2015)

2 Persepsi MOS Bagi Siswa ( Peserta MOS )

Peneliti memilih tiga informan peserta MOS Informan yang pertama

adalah KN (15 th) ia merupakan siswa kelas X Alasannya memilih SMA

Negeri 8 Surakarta karena ia memiliki kakak yang sekolah di SMA yang sama

Setiap hari KN berangkat kesekolah bersama kakaknya dengan menggunakan

sepedah motor KN mengikuti kegiatan MOS secara penuh dari hari pertama

hingga hari terakhir kegiatan Informan kedua yaitu KT (16 th) ia merupakan

siswi kelas X Alasannya memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena lokasi

rumah yang tidak terlalu jauh dari sekolah disamping itu karena nilainya yang

tidak terlalu tinggi sehingga pilihan SMA jatuh pada pilihan kedua yaitu SMA

Negeri 8 Surakarta Hampir setiap hari KT mengendarai sepedah motor ke

sekolah namun tidak jarang juga KT diantar oleh ayahnya KT mengikuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan Kemudian

informan ketiga yaitu AP (15 th) ia merupakan siswi kelas X Alasannya

memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena nilainya yang memang tidak terlalu

tinggi sehingga pilihannya jatuh pada SMA Negeri 8 Surakarta AP mengikkuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan MOS Ia

mengaku senang mengikuti kegiatan MOS meskipun terkadang bosan karena

penjelasan materi yang terlalu banyak Ketiga informan merupakan siswa kelas

X yang pernah mengikuti kegiatan MOS Hasil wawancara yang peneliti

dapatkan dari informan menunjukkan jawaban yang beragam dari setiap

informan meski memiliki kesamaan makna Informan menjelaskan bagaimana

kegiatan MOS secara umum

ldquoMasa orientasi jadi kaya mendidik karakter siswa baru untuk menjadi

siswa yang berdisiplin berbudi pekerti dan mengikuti tata tertib di

sekolah yang baru iturdquo (W AP 23 06 2015)

28

Kata ldquoberbudi pekertirdquo terdiri dari 2 kata yaitu ldquoberbudirdquo dan ldquopekertirdquo

Dalam kamus Bahasa Indonesia ldquoberbudirdquo memiliki arti ldquomempunyai akhlak

baikrdquo sedangkan ldquopekertirdquo memiliki arti ldquowatak perbuatanrdquo Berbudi pekerti

berarti dimana seseorang memiliki prilaku akhlak yang baik Kegiatan MOS

mengajarkan kepada peserta MOS untuk menjadi siswa yang memiliki budi

pekerti yaitu penanaman nilai-nilai akhlak yang baik kedalam diri siswa

Sedangkan informan KN mengatakan bahwa

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh kedua informan yaitu AP dan

KN menunjukkan kesamaan makna mengenai kegiatan MOS Banyak

keuntungan yang didapatkan oleh siswa baru dari kegiatan MOS tersebut

Diantaranya siswa baru akan mendapatkan pengetahuan diluar materi pelajaran

seperti materi kenakalan remaja materi kedisiplinan kemudian materi bela

negara dan cinta tanah air Para siswa baru mendapatkan materi tersebut tidak

hanya dari guru-guru melainkan dari pihak luar juga ikut terlibat Pada MOS

yang baru dilaksanakan ini SMA Negeri 8 Surakarta bekerjasama dengan

pihak AURI Jadi pada kegiatan MOS pihak AURI mengisi acara dengan

memberikan materi kepada siswa baru peserta MOS Kegiatan MOS yang

demikian terlihat berbeda dengan kegiatan-kegiatan MOS pada tahun-tahun

sebelumnya Hal demikian disampaikan oleh salah satu informan

ldquoMemperkenalkan yang pertama kita baru masuk awal memperkenalkan

sesama teman dulu lingkungan sekitar tentang sekolah itu Terus yang

kedua untuk salah satu pendidikan melatih mental juga untuk lebih disiplin

lagi Untuk tahun dulu-dulu kan MOS masih ada gojlok-gojlokan mungkin

dari tahunnya mbak kan masih ada kan perkembangan jaman kan semakin

beda jadi semakin kita itu anak-anak sekarang kan beda pikiran dengan

29

tahun-tahun lalu jadi kita lebih tidak memikirkan mental tapi langsung ke

materi ajardquo (W KN 13 06 2015)

Kata ldquogojlok-gojlokanrdquo berasal dari kata ldquogojlokrdquo Dalam kamus Bahasa

Indonesia gojlok memiliki arti ldquomengguncang-guncangkan mengacaukan

perasaan mengolok-olokrdquo Informan mengatakan pada kegiatan MOS tahun

sebelumnya berbeda dengan kegiatan MOS yang dilaksanakannya Pada

kegiatan MOS tahun sebelumnya dijumpai aksi gojlok-gojlokan berupa

bentakan dengan nada suara tinggi Sedangkan pada kegiatan MOS yang

dilaksanakannya lebih cenderung pada kegiatan pemberian materi

Para informan mengaku pentingnya pelaksanaan kegiatan MOS disekolah

pada awal tahun ajaran bagi siswa baru Jawaban dari alasan untuk pengenalan

lingkungan sekolah yang akan digunakan kegiatan belajar mengajar kepada

siswa baru menjadi alasan yang dominan yang diberikan oleh informan kepada

peneliti Selain itu pentingnya kegiatan MOS ini adalah sebagai sarana

pembelajaran untuk dapat berbicara didepan umum bagi para panitia OSIS

khususnya Kemudian sebagai sarana pembelajaran untuk mendapatkan

pengetahuan umum serta soft skill bagi para siswa baru seperti pernyataan

informan KN

ldquoKalau saya sih penting karena kan mereka juga dapat ilmu terus bagi

panitia kan juga ada kegiatan Jadi para panitia OSIS juga kan untuk saling

belajar juga untuk bisa berani berbicara kepada adik-adiknya juga mbak

Jadi ada menguntungkannya juga bagi murid-murid yang baru dan juga

yang seniorrdquo (W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoPenting sih untuk pengenalan biar kita tahu disekolah itu ada apa aja gitu

sih mbakrdquo (W KT 17 06 2015)

Hal serupa diungkapkan juga oleh AP

ldquoPenting juga sih kan buat pelajaran buat pengenalan siswa baru terhadap

lingkungan sekolah terus ngenalin lingkungan itu terus didik karakter

siswa jugardquo (W AP 23 06 2015)

30

Pentingnya kegiatan MOS membuat kegiatan ini menjadi kegiatan rutin

yang selalu dilakukan pada awal tahun ajaran baru di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS ini memiliki kesan-kesan tersendiri bagi peserta MOS Seperti

yang diungkapkan oleh informan AP

ldquoKesannya seru sih tapi agak bosenin Bosennya Cuma di acara sesi-sesi

seminar gitu kakak-kakak tingkat Cuma sedikit ngisi acaranyardquo (W AP

23 06 2015)

Juga diungkapkan oleh Informan KT

ldquoAda senangnya sih mengenal banyak teman barurdquo (W KT 17 06

2015)

Dalam kegiatan MOS tidak hanya anggota dari OSIS yang terlibat namun

para guru-guru juga turut terlibat dalam kegiatan MOS Selain itu perwakilan

dari anggota ekstrakulikuler juga terlibat untuk memperkenalkan

ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 8 Surakarta kepada siswa baru

Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA Negeri 8 Surakarta berlangsung

selama 3 hari mengingat waktu pelaksanaan kegiatan MOS pada saat bulan

puasa Namun pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan MOS dilaksanakan

hingga 6 hari karena waktu pelaksanaannya bukan bertepatan dengan bulan

puasa

Kegiatan MOS yang terdiri dari 3 hari tersebut dimulai dengan pembukaan

apel pagi yang dilakukan di Aula para siswa baru menggunakan seragam

sekolah SMP masing-masing Kemudian acara diisi oleh panitia dari anggota

OSIS yang menjelaskan mengenai tata tertib selama kegiatan MOS

berlangsung Selanjutnya acara diisi dengan pengenalan-pengenalan dari

panitia OSIS guru-guru serta pengenalan ekstrakulikuler kepada siswa baru

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian materi dari pihak sekolah yaitu

dari guru-guru dan dari pihak AURI Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

yang diberikan oleh informan KN

ldquo MOS sekarang 3 hari tapi kalau dulu 6 hari 6 hari kan karena bukan

bulan puasa kalau sekarang 3 hari karena MOSnya pas bulan puasa Hari

pertama pengenalan biasa pengenalan ekstra-ekstra dulu ekstra-ekstra itu

31

apa aja memperkenalkan panitia-panitia juga terus barang-barang bawaan

untuk hari berikute terus untuk hari kedua itu udah materi Yang pertama

tata tertib sekolah itu gimana terus passing grade-passing grade mengenai

rata-rata sekolah jugardquo(W KN 13 06 2015)

Senada dengan pernyataan KN informan AP juga menyatakan

ldquoCuma kaya dimotivasi trus Cuma dijelas-jelasin gitu Hari pertama

biasanya pembukaan apel di dalam aula dijelasin sama kaka kelas jangan

main HP jangan berisik setelah itu ada yang isi acara trus sampai hari

ketiganya penutupan itu pakai seragam SMPrdquo (W AP 23 06 2015)

Dalam kegiatan MOS ada barang-barang yang harus dibawa dan harus

dipakai oleh siswa peserta MOS Biasanya pada hari pertama kegiatan MOS

panitia dari anggota OSIS akan memberitahu barang-barang yang harus dibawa

dan dikenakan oleh siswa peserta MOS pada hari selanjutnya Barang-barang

tersebut berupa co-card yang berlogo SMA Negeri 8 Surakarta kemmudian

kado untuk diberikan kepada kakak panitia OSIS pada hari terakhir MOS

biasanya panitia OSIS akan memberikan budget maksimal untuk kado tersebut

Selanjutnya peserta MOS disuruh membawa sembako yang akan digunakan

untuk kegiatan bakti sosial dan peserta harus mencari serta membawa barang

yang seharga Rp 8800- berikut dengan nota pembelian barang tersebut Salah

satu informan yang peneliti wawancara mengatakan

ldquoCuma co-card co-cardnya Cuma logo SMA 8 ukuran berapa saya kurang

tahu pokoknya besar warna biru terus bentuknya kardus terus ditali rafia

biru dikasih nama foto asal sekolah Selain co-card disuruh bawa kado

kado buat senior terus sama bawa sembako juga buat baksos Terus harus

nyari barang yang harganya misal yang Rp 8800- harus ada notane

harus ada barange Tapi pas tahun-tahun sebelumnya ada suruh bawa

belut harus lurus panjangnya 30 cm itu harus di goreng itu kan susah

mbak belut kan di goreng kan udah melengkung-melengkung nah ini

harus lurus 30 cm jadi harus masukin kawat rdquo(W AP 23 06 2015)

Apabila peserta MOS tidak membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan oleh panitia OSIS maka peserta MOS akan mendapatkan

hukuman Hukuman yang diberikan oleh panitia OSIS kepada peserta MOS

yang tidak membawa barang-barang ataupun tidak lengkap membawa barang-

barang yang telah diinstruksikan menurut para informan masih dalam batas

32

wajar Hukuman tersebut biasanya berupa menyanyikan sebuah lagu menari

selain itu tidak jarang panitia bertanya kepada peserta MOS lain mengenai

hukuman apa yang akan diberikan kepada teman-teman yang tidak membawa

ataupun tidak lengkap dalam membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan pada hari sebelumnya Hukuman tersebut diberikan dengan

maksud agar peserta MOS yang merupakan calon peserta didik SMA Negeri 8

Surakarta terlatih untuk memiliki sikap disiplin dan mematuhi segala perintah

yang telah diberikan Seperti penuturan KN berikut

ldquoHukumannya disuruh nyanyi di depan yang jelas ngga dipermainkan kok

mbak Terus suruh minum 1 botol aqua yang besar untuk yang dihukum

tadirdquo(W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoYa Cuma itu tadi mbak Cuma disuruh kedepan nyanyi joget kadang

dari pesertanya mintanya disuruh apa gitu mbakrdquo(W KT 17 06

2015)

Salah satu informan yaitu KT mengatakan bahwa ia merasa tidak senang

pada saat mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada

peserta yang tidak membawa salah satu atribut yang telah di instruksikan

ldquonggak senengnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

Salah satu informan yaitu KN mengaku sempat menemukan tindakan

bullying yang dilakukan teman-temannya terhadap salah satu teman

dikelasnya

ldquoItu paling Cuma sesama teman-teman aja mbak kan kadang kan ada anak

yang pendiam juga kan akhirnya di bully sama teman-teman Paling Cuma

di ledekin aja gitu lho mbak Di ledekin diketawa-ketawain gitu lho

mbakrdquo (W KN 13 06 2015)

3 Persepsi MOS Bagi Pihak Sekolah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan mengenai Persepsi

pihak sekolah terkait kegiatan MOS yang dilakukan untuk menyambut siswa

33

baru di SMA Negeri 8 Surakarta peneliti memilih Bapak Katimo SPd selaku

wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta Berdasarkan

hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo selaku Wakil

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta mengenai kegiatan MOS ini

menurutnya kegiatan MOS merupakan kegiatan yang sangat penting yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru rangkaian kegiatan

MOS ini dapat membantu siswa baru dalam pengenalan lingkungan sekolah

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah Pernyataan

tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Katimo

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Menurut Bapak Katimo kegiatan MOS harus selalu ada disamping untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar kepada siswa baru kegiatan MOS ini juga memiliki tujuan-

tujuan lainnya seperti memperkenalkan tata tertib yang ada di SMA Negeri 8

Surakarta kemudian memperkenalkan siswa baru kepada bapak dan ibu guru

yang nantinya akan mengajar para siswa tersebut selama bersekolah di SMA

Negeri 8 Surakarta serta mengenalkan juga kepada kakak-kakak kelas agar

siswa baru dapat dengan mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru

Bahkan menurut Bapak Katimo apabila kegiatan MOS tidak dilakukan

maka proses belajar mengajar dihari-hari pertama akan banyak mengalami

gangguan karena para siswa belum mengenal satu sama lain belum mengenal

guru yang mengajar dikelas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang

nyaman Maka itu sangat diperlukan kegiatan MOS pada hari-hari pertama

masuk sekolah diawal tahun ajaran bagi peserta didik baru Selain itu Bapak

Katimo juga menjelaskan bagaimana acara dalam kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

24

nama serta foto Selanjutnya peserta MOS diperintahkan untuk membawa barang

yang harganya banyak mengandung angka 8 misalnya Rp 8800- berikut dengan

notanya Angka 8 tersebut dipilih sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Apabila peserta MOS tidak membawa atau tidak melengkapi atribut dan

barang-barang yang telah diperintahkan maka peserta MOS akan dikenakan

hukuman Hukumannya dapat berupa menyanyi atau menari di depan kelas

Untuk hari terakhir kegiatan MOS panitia memerintahkan untuk membawa kado

yang telah ditentukan harga maksimalnya yaitu sebesar Rp 5000-orang Serta

membawa sembako untuk keperluan baksos Kado tersebut difungsikan sebagai

kenang-kenangan dari peserta MOS kepada panitia MOS

2 Hasil Temuan Penelitian

a Persepsi MOS

1 Persepsi MOS Bagi Siswa ( Panitia MOS )

Pada penelitian ini peneliti mengambil tiga informan panitia MOS

Informan pertama adalah MG (17 th) ia merupakan siswi kelas XI MG

merupakan anggota OSIS yang menjadi panitia MOS Dalam kegiatan MOS

jabatannya adalah menjadi bagian kerohanian keristen Informan kedua yaitu

JN (17 th) JN siswa kelas XI Jabatannya dalam kegiatan MOS adalah pada

bagian kedisiplinan Dan informan yang ketiga adalah LS (16 th) siswi kelas

XI ini merupakan anggota OSIS yang menjadi panitia MOS pada bagian

demokrasi Ketiga informan tersebut juga merupakan anggota OSIS SMA

Negeri 8 Surakarta Karena pada dasarnya panitia MOS di SMA Negeri 8

Surakarta merupakan anggota OSIS

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan ditemukan fakta-fakta bahwa

setiap siswa memmiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai pelaksanaan

kegiatan MOS meski memiliki kesamaan makna Seperti yang diungkapkan

oleh salah satu informan yang peneliti temui mengenai MOS secara umum

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu

buat mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya

25

gininya itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun

kemandirian sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kata ldquomandiriinrdquo berasal dari kata mandiri Dalam kamus Bahasa

Indonesia kata mandiri memiliki arti ldquodalam keadaan berdiri sendirirdquo Mandiri

berarti keadaan dimana seseorang dapat mengurus atau mengatasi

kepentingannya sendiri tanpa tergantung kepada orang lain Kegiatan MOS

dilaksanakan untuk melatih peserta MOS agar dapat mengatasi kepentingan

tanpa harus tergantung kepada orang lain

Kata ldquobriefingrdquo berasal dari Bahasa Inggris yang memiliki arti

ldquopenerangan yang ringkas uraianrdquo Penerangan ringkas berupa penjelasan

materi berdasarkan pokok-pokok bahasan yang disampaikan secara ringkas

Dalam hal ini pihak sekolah memberikan penjelasan dari pokok-pokok bahasan

secara ringkas sebelum kegiatan MOS dimulai

Senada dengan pernyataan yang diungkapkan oleh MG pernyataan yang

serupa juga disampaikan oleh JN yang sama-sama merupakan anggota OSIS

panitia kegiatan MOS

ldquoMOS itu menurut saya tahapan pada awal sekolah untuk mengenal

lingkungan sekolah yang barurdquo(W JN 06 06 2015)

Sebelum dimulainya kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

untuk para panitia MOS Di dalam briefing dijelaskan mengenai peraturan-

peraturan dalam kegiatan MOS oleh Kepala Sekolah

ldquosebelum kegiatan MOS kita ada briefing jadi dikasihtahu bagaimana

pelaksanaannya peraturan-peraturannya gitu mbakrdquo (W LS 10 06

2015)

Sedangkan informan MG mengatakan

ldquoJadi kita kan sebelum pra MOS itu kan kita ada itu mba ada kaya

briefing kita nerapin itu di briefingrdquo (W MG 03 06 2015)

Salah satu informan menjelaskan rangkaian kegiatan MOS yang

dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

26

ldquoDari hari pertama sampai hari ketiga kalo hari pertama itu paling kita

dikasih yang kaya materi materi itu tiga kali tiga tahap jadi ada tiga kali

tahap gurunya beda-beda Trus nanti jam terakhir itu paling ibadah sama

osis Osis itu acaranya yang kaya tadi itu ngumpul-ngumpulin barang-

barang yang kemaren udah disyaratin dikumpulin trus besok kalo gak

bawa besok dihukum didepan teman-temannya mungkin kaya gitu

Hukumannya biasanya nyanyi narirdquo(W MG 03 06 2015)

Sama seperti kegiatan MOS pada umumnya kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini juga memberikan instruksi kepada peserta MOS untuk

membawa atribut-atribut serta perlengkapan MOS lainnya yang akan

digunakan oleh peserta MOS

ldquoPaling cuma co-card yang isine foto terus nanti kita biasanya ngasih clue

bawa barang yang hargane misal ada angka delapannya gitu lho mbak

karena kan sekolah kita SMA 8 jadi misal harganya Rp 8800- sekianlah

gitu Sama paling yang cewe dikuncir dikasih pita trus yang cowo

dipotong bros rambutnya yang 121 itu mbak Sama nanti disuruh bawa

sembako untuk baksosrdquo(W LS 10 06 2015)

Atribut seperti co-card yang diperintahkan oleh panitia tujuannya sebagai

tanda pengenal peserta MOS Co-card berbentuk lambang sekolah berukuran

besar sekitar plusmn15 cm kemudian diberikan tali rafia pada sisi kanan dan kiri

untuk digantungkan pada leher Bentuk co-card dengan lambang sekolah

fungsinya adalah untuk memahami arti filosofi lambang tersebut Tugas untuk

membawa atribut lain dengan menggunakan clue maknanya adalah agar

peserta lebih mandiri memiliki inisiatif serta usaha untuk mengumpulkan

atribut-atribut tersebut Sedangkan intruksi menguncir rambut serta

menggunakan pita berwarna pada peserta MOS putri dan potong rambut bros

pada peserta MOS putra adalah untuk mengajarkan kedisiplinan kerapihan

yang harus diterapkan siswa disekolah

Apabila peserta MOS tidak membawa ataupun tidak melengkapi barang-

barang yang telah diinstruksikan oleh panitia MOS maka peserta akan

dikenakan hukuman Hukuman tersebut biasanya berupa nyanyi atau menari

Peserta MOS yang terkena hukuman harus menyanyi atau menari didepan

kelas Berikut pernyataan informan JN

27

ldquoHukumane paling ya maju kedepan disuruh nyanyi apa joget gitu lho

mbak nggak yang berat-berat sih mbakrdquo(W JN 06 06 2015)

Serupa dengan JN informan MG juga mengatakan

ldquoterus besok kalo gak bawa besok dihukum didepan teman-temannya

mungkin kaya gitu Hukumannya biasanya nyanyi narirdquo(W MG 03 06

2015)

2 Persepsi MOS Bagi Siswa ( Peserta MOS )

Peneliti memilih tiga informan peserta MOS Informan yang pertama

adalah KN (15 th) ia merupakan siswa kelas X Alasannya memilih SMA

Negeri 8 Surakarta karena ia memiliki kakak yang sekolah di SMA yang sama

Setiap hari KN berangkat kesekolah bersama kakaknya dengan menggunakan

sepedah motor KN mengikuti kegiatan MOS secara penuh dari hari pertama

hingga hari terakhir kegiatan Informan kedua yaitu KT (16 th) ia merupakan

siswi kelas X Alasannya memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena lokasi

rumah yang tidak terlalu jauh dari sekolah disamping itu karena nilainya yang

tidak terlalu tinggi sehingga pilihan SMA jatuh pada pilihan kedua yaitu SMA

Negeri 8 Surakarta Hampir setiap hari KT mengendarai sepedah motor ke

sekolah namun tidak jarang juga KT diantar oleh ayahnya KT mengikuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan Kemudian

informan ketiga yaitu AP (15 th) ia merupakan siswi kelas X Alasannya

memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena nilainya yang memang tidak terlalu

tinggi sehingga pilihannya jatuh pada SMA Negeri 8 Surakarta AP mengikkuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan MOS Ia

mengaku senang mengikuti kegiatan MOS meskipun terkadang bosan karena

penjelasan materi yang terlalu banyak Ketiga informan merupakan siswa kelas

X yang pernah mengikuti kegiatan MOS Hasil wawancara yang peneliti

dapatkan dari informan menunjukkan jawaban yang beragam dari setiap

informan meski memiliki kesamaan makna Informan menjelaskan bagaimana

kegiatan MOS secara umum

ldquoMasa orientasi jadi kaya mendidik karakter siswa baru untuk menjadi

siswa yang berdisiplin berbudi pekerti dan mengikuti tata tertib di

sekolah yang baru iturdquo (W AP 23 06 2015)

28

Kata ldquoberbudi pekertirdquo terdiri dari 2 kata yaitu ldquoberbudirdquo dan ldquopekertirdquo

Dalam kamus Bahasa Indonesia ldquoberbudirdquo memiliki arti ldquomempunyai akhlak

baikrdquo sedangkan ldquopekertirdquo memiliki arti ldquowatak perbuatanrdquo Berbudi pekerti

berarti dimana seseorang memiliki prilaku akhlak yang baik Kegiatan MOS

mengajarkan kepada peserta MOS untuk menjadi siswa yang memiliki budi

pekerti yaitu penanaman nilai-nilai akhlak yang baik kedalam diri siswa

Sedangkan informan KN mengatakan bahwa

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh kedua informan yaitu AP dan

KN menunjukkan kesamaan makna mengenai kegiatan MOS Banyak

keuntungan yang didapatkan oleh siswa baru dari kegiatan MOS tersebut

Diantaranya siswa baru akan mendapatkan pengetahuan diluar materi pelajaran

seperti materi kenakalan remaja materi kedisiplinan kemudian materi bela

negara dan cinta tanah air Para siswa baru mendapatkan materi tersebut tidak

hanya dari guru-guru melainkan dari pihak luar juga ikut terlibat Pada MOS

yang baru dilaksanakan ini SMA Negeri 8 Surakarta bekerjasama dengan

pihak AURI Jadi pada kegiatan MOS pihak AURI mengisi acara dengan

memberikan materi kepada siswa baru peserta MOS Kegiatan MOS yang

demikian terlihat berbeda dengan kegiatan-kegiatan MOS pada tahun-tahun

sebelumnya Hal demikian disampaikan oleh salah satu informan

ldquoMemperkenalkan yang pertama kita baru masuk awal memperkenalkan

sesama teman dulu lingkungan sekitar tentang sekolah itu Terus yang

kedua untuk salah satu pendidikan melatih mental juga untuk lebih disiplin

lagi Untuk tahun dulu-dulu kan MOS masih ada gojlok-gojlokan mungkin

dari tahunnya mbak kan masih ada kan perkembangan jaman kan semakin

beda jadi semakin kita itu anak-anak sekarang kan beda pikiran dengan

29

tahun-tahun lalu jadi kita lebih tidak memikirkan mental tapi langsung ke

materi ajardquo (W KN 13 06 2015)

Kata ldquogojlok-gojlokanrdquo berasal dari kata ldquogojlokrdquo Dalam kamus Bahasa

Indonesia gojlok memiliki arti ldquomengguncang-guncangkan mengacaukan

perasaan mengolok-olokrdquo Informan mengatakan pada kegiatan MOS tahun

sebelumnya berbeda dengan kegiatan MOS yang dilaksanakannya Pada

kegiatan MOS tahun sebelumnya dijumpai aksi gojlok-gojlokan berupa

bentakan dengan nada suara tinggi Sedangkan pada kegiatan MOS yang

dilaksanakannya lebih cenderung pada kegiatan pemberian materi

Para informan mengaku pentingnya pelaksanaan kegiatan MOS disekolah

pada awal tahun ajaran bagi siswa baru Jawaban dari alasan untuk pengenalan

lingkungan sekolah yang akan digunakan kegiatan belajar mengajar kepada

siswa baru menjadi alasan yang dominan yang diberikan oleh informan kepada

peneliti Selain itu pentingnya kegiatan MOS ini adalah sebagai sarana

pembelajaran untuk dapat berbicara didepan umum bagi para panitia OSIS

khususnya Kemudian sebagai sarana pembelajaran untuk mendapatkan

pengetahuan umum serta soft skill bagi para siswa baru seperti pernyataan

informan KN

ldquoKalau saya sih penting karena kan mereka juga dapat ilmu terus bagi

panitia kan juga ada kegiatan Jadi para panitia OSIS juga kan untuk saling

belajar juga untuk bisa berani berbicara kepada adik-adiknya juga mbak

Jadi ada menguntungkannya juga bagi murid-murid yang baru dan juga

yang seniorrdquo (W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoPenting sih untuk pengenalan biar kita tahu disekolah itu ada apa aja gitu

sih mbakrdquo (W KT 17 06 2015)

Hal serupa diungkapkan juga oleh AP

ldquoPenting juga sih kan buat pelajaran buat pengenalan siswa baru terhadap

lingkungan sekolah terus ngenalin lingkungan itu terus didik karakter

siswa jugardquo (W AP 23 06 2015)

30

Pentingnya kegiatan MOS membuat kegiatan ini menjadi kegiatan rutin

yang selalu dilakukan pada awal tahun ajaran baru di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS ini memiliki kesan-kesan tersendiri bagi peserta MOS Seperti

yang diungkapkan oleh informan AP

ldquoKesannya seru sih tapi agak bosenin Bosennya Cuma di acara sesi-sesi

seminar gitu kakak-kakak tingkat Cuma sedikit ngisi acaranyardquo (W AP

23 06 2015)

Juga diungkapkan oleh Informan KT

ldquoAda senangnya sih mengenal banyak teman barurdquo (W KT 17 06

2015)

Dalam kegiatan MOS tidak hanya anggota dari OSIS yang terlibat namun

para guru-guru juga turut terlibat dalam kegiatan MOS Selain itu perwakilan

dari anggota ekstrakulikuler juga terlibat untuk memperkenalkan

ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 8 Surakarta kepada siswa baru

Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA Negeri 8 Surakarta berlangsung

selama 3 hari mengingat waktu pelaksanaan kegiatan MOS pada saat bulan

puasa Namun pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan MOS dilaksanakan

hingga 6 hari karena waktu pelaksanaannya bukan bertepatan dengan bulan

puasa

Kegiatan MOS yang terdiri dari 3 hari tersebut dimulai dengan pembukaan

apel pagi yang dilakukan di Aula para siswa baru menggunakan seragam

sekolah SMP masing-masing Kemudian acara diisi oleh panitia dari anggota

OSIS yang menjelaskan mengenai tata tertib selama kegiatan MOS

berlangsung Selanjutnya acara diisi dengan pengenalan-pengenalan dari

panitia OSIS guru-guru serta pengenalan ekstrakulikuler kepada siswa baru

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian materi dari pihak sekolah yaitu

dari guru-guru dan dari pihak AURI Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

yang diberikan oleh informan KN

ldquo MOS sekarang 3 hari tapi kalau dulu 6 hari 6 hari kan karena bukan

bulan puasa kalau sekarang 3 hari karena MOSnya pas bulan puasa Hari

pertama pengenalan biasa pengenalan ekstra-ekstra dulu ekstra-ekstra itu

31

apa aja memperkenalkan panitia-panitia juga terus barang-barang bawaan

untuk hari berikute terus untuk hari kedua itu udah materi Yang pertama

tata tertib sekolah itu gimana terus passing grade-passing grade mengenai

rata-rata sekolah jugardquo(W KN 13 06 2015)

Senada dengan pernyataan KN informan AP juga menyatakan

ldquoCuma kaya dimotivasi trus Cuma dijelas-jelasin gitu Hari pertama

biasanya pembukaan apel di dalam aula dijelasin sama kaka kelas jangan

main HP jangan berisik setelah itu ada yang isi acara trus sampai hari

ketiganya penutupan itu pakai seragam SMPrdquo (W AP 23 06 2015)

Dalam kegiatan MOS ada barang-barang yang harus dibawa dan harus

dipakai oleh siswa peserta MOS Biasanya pada hari pertama kegiatan MOS

panitia dari anggota OSIS akan memberitahu barang-barang yang harus dibawa

dan dikenakan oleh siswa peserta MOS pada hari selanjutnya Barang-barang

tersebut berupa co-card yang berlogo SMA Negeri 8 Surakarta kemmudian

kado untuk diberikan kepada kakak panitia OSIS pada hari terakhir MOS

biasanya panitia OSIS akan memberikan budget maksimal untuk kado tersebut

Selanjutnya peserta MOS disuruh membawa sembako yang akan digunakan

untuk kegiatan bakti sosial dan peserta harus mencari serta membawa barang

yang seharga Rp 8800- berikut dengan nota pembelian barang tersebut Salah

satu informan yang peneliti wawancara mengatakan

ldquoCuma co-card co-cardnya Cuma logo SMA 8 ukuran berapa saya kurang

tahu pokoknya besar warna biru terus bentuknya kardus terus ditali rafia

biru dikasih nama foto asal sekolah Selain co-card disuruh bawa kado

kado buat senior terus sama bawa sembako juga buat baksos Terus harus

nyari barang yang harganya misal yang Rp 8800- harus ada notane

harus ada barange Tapi pas tahun-tahun sebelumnya ada suruh bawa

belut harus lurus panjangnya 30 cm itu harus di goreng itu kan susah

mbak belut kan di goreng kan udah melengkung-melengkung nah ini

harus lurus 30 cm jadi harus masukin kawat rdquo(W AP 23 06 2015)

Apabila peserta MOS tidak membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan oleh panitia OSIS maka peserta MOS akan mendapatkan

hukuman Hukuman yang diberikan oleh panitia OSIS kepada peserta MOS

yang tidak membawa barang-barang ataupun tidak lengkap membawa barang-

barang yang telah diinstruksikan menurut para informan masih dalam batas

32

wajar Hukuman tersebut biasanya berupa menyanyikan sebuah lagu menari

selain itu tidak jarang panitia bertanya kepada peserta MOS lain mengenai

hukuman apa yang akan diberikan kepada teman-teman yang tidak membawa

ataupun tidak lengkap dalam membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan pada hari sebelumnya Hukuman tersebut diberikan dengan

maksud agar peserta MOS yang merupakan calon peserta didik SMA Negeri 8

Surakarta terlatih untuk memiliki sikap disiplin dan mematuhi segala perintah

yang telah diberikan Seperti penuturan KN berikut

ldquoHukumannya disuruh nyanyi di depan yang jelas ngga dipermainkan kok

mbak Terus suruh minum 1 botol aqua yang besar untuk yang dihukum

tadirdquo(W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoYa Cuma itu tadi mbak Cuma disuruh kedepan nyanyi joget kadang

dari pesertanya mintanya disuruh apa gitu mbakrdquo(W KT 17 06

2015)

Salah satu informan yaitu KT mengatakan bahwa ia merasa tidak senang

pada saat mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada

peserta yang tidak membawa salah satu atribut yang telah di instruksikan

ldquonggak senengnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

Salah satu informan yaitu KN mengaku sempat menemukan tindakan

bullying yang dilakukan teman-temannya terhadap salah satu teman

dikelasnya

ldquoItu paling Cuma sesama teman-teman aja mbak kan kadang kan ada anak

yang pendiam juga kan akhirnya di bully sama teman-teman Paling Cuma

di ledekin aja gitu lho mbak Di ledekin diketawa-ketawain gitu lho

mbakrdquo (W KN 13 06 2015)

3 Persepsi MOS Bagi Pihak Sekolah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan mengenai Persepsi

pihak sekolah terkait kegiatan MOS yang dilakukan untuk menyambut siswa

33

baru di SMA Negeri 8 Surakarta peneliti memilih Bapak Katimo SPd selaku

wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta Berdasarkan

hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo selaku Wakil

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta mengenai kegiatan MOS ini

menurutnya kegiatan MOS merupakan kegiatan yang sangat penting yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru rangkaian kegiatan

MOS ini dapat membantu siswa baru dalam pengenalan lingkungan sekolah

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah Pernyataan

tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Katimo

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Menurut Bapak Katimo kegiatan MOS harus selalu ada disamping untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar kepada siswa baru kegiatan MOS ini juga memiliki tujuan-

tujuan lainnya seperti memperkenalkan tata tertib yang ada di SMA Negeri 8

Surakarta kemudian memperkenalkan siswa baru kepada bapak dan ibu guru

yang nantinya akan mengajar para siswa tersebut selama bersekolah di SMA

Negeri 8 Surakarta serta mengenalkan juga kepada kakak-kakak kelas agar

siswa baru dapat dengan mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru

Bahkan menurut Bapak Katimo apabila kegiatan MOS tidak dilakukan

maka proses belajar mengajar dihari-hari pertama akan banyak mengalami

gangguan karena para siswa belum mengenal satu sama lain belum mengenal

guru yang mengajar dikelas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang

nyaman Maka itu sangat diperlukan kegiatan MOS pada hari-hari pertama

masuk sekolah diawal tahun ajaran bagi peserta didik baru Selain itu Bapak

Katimo juga menjelaskan bagaimana acara dalam kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

25

gininya itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun

kemandirian sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kata ldquomandiriinrdquo berasal dari kata mandiri Dalam kamus Bahasa

Indonesia kata mandiri memiliki arti ldquodalam keadaan berdiri sendirirdquo Mandiri

berarti keadaan dimana seseorang dapat mengurus atau mengatasi

kepentingannya sendiri tanpa tergantung kepada orang lain Kegiatan MOS

dilaksanakan untuk melatih peserta MOS agar dapat mengatasi kepentingan

tanpa harus tergantung kepada orang lain

Kata ldquobriefingrdquo berasal dari Bahasa Inggris yang memiliki arti

ldquopenerangan yang ringkas uraianrdquo Penerangan ringkas berupa penjelasan

materi berdasarkan pokok-pokok bahasan yang disampaikan secara ringkas

Dalam hal ini pihak sekolah memberikan penjelasan dari pokok-pokok bahasan

secara ringkas sebelum kegiatan MOS dimulai

Senada dengan pernyataan yang diungkapkan oleh MG pernyataan yang

serupa juga disampaikan oleh JN yang sama-sama merupakan anggota OSIS

panitia kegiatan MOS

ldquoMOS itu menurut saya tahapan pada awal sekolah untuk mengenal

lingkungan sekolah yang barurdquo(W JN 06 06 2015)

Sebelum dimulainya kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

untuk para panitia MOS Di dalam briefing dijelaskan mengenai peraturan-

peraturan dalam kegiatan MOS oleh Kepala Sekolah

ldquosebelum kegiatan MOS kita ada briefing jadi dikasihtahu bagaimana

pelaksanaannya peraturan-peraturannya gitu mbakrdquo (W LS 10 06

2015)

Sedangkan informan MG mengatakan

ldquoJadi kita kan sebelum pra MOS itu kan kita ada itu mba ada kaya

briefing kita nerapin itu di briefingrdquo (W MG 03 06 2015)

Salah satu informan menjelaskan rangkaian kegiatan MOS yang

dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

26

ldquoDari hari pertama sampai hari ketiga kalo hari pertama itu paling kita

dikasih yang kaya materi materi itu tiga kali tiga tahap jadi ada tiga kali

tahap gurunya beda-beda Trus nanti jam terakhir itu paling ibadah sama

osis Osis itu acaranya yang kaya tadi itu ngumpul-ngumpulin barang-

barang yang kemaren udah disyaratin dikumpulin trus besok kalo gak

bawa besok dihukum didepan teman-temannya mungkin kaya gitu

Hukumannya biasanya nyanyi narirdquo(W MG 03 06 2015)

Sama seperti kegiatan MOS pada umumnya kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini juga memberikan instruksi kepada peserta MOS untuk

membawa atribut-atribut serta perlengkapan MOS lainnya yang akan

digunakan oleh peserta MOS

ldquoPaling cuma co-card yang isine foto terus nanti kita biasanya ngasih clue

bawa barang yang hargane misal ada angka delapannya gitu lho mbak

karena kan sekolah kita SMA 8 jadi misal harganya Rp 8800- sekianlah

gitu Sama paling yang cewe dikuncir dikasih pita trus yang cowo

dipotong bros rambutnya yang 121 itu mbak Sama nanti disuruh bawa

sembako untuk baksosrdquo(W LS 10 06 2015)

Atribut seperti co-card yang diperintahkan oleh panitia tujuannya sebagai

tanda pengenal peserta MOS Co-card berbentuk lambang sekolah berukuran

besar sekitar plusmn15 cm kemudian diberikan tali rafia pada sisi kanan dan kiri

untuk digantungkan pada leher Bentuk co-card dengan lambang sekolah

fungsinya adalah untuk memahami arti filosofi lambang tersebut Tugas untuk

membawa atribut lain dengan menggunakan clue maknanya adalah agar

peserta lebih mandiri memiliki inisiatif serta usaha untuk mengumpulkan

atribut-atribut tersebut Sedangkan intruksi menguncir rambut serta

menggunakan pita berwarna pada peserta MOS putri dan potong rambut bros

pada peserta MOS putra adalah untuk mengajarkan kedisiplinan kerapihan

yang harus diterapkan siswa disekolah

Apabila peserta MOS tidak membawa ataupun tidak melengkapi barang-

barang yang telah diinstruksikan oleh panitia MOS maka peserta akan

dikenakan hukuman Hukuman tersebut biasanya berupa nyanyi atau menari

Peserta MOS yang terkena hukuman harus menyanyi atau menari didepan

kelas Berikut pernyataan informan JN

27

ldquoHukumane paling ya maju kedepan disuruh nyanyi apa joget gitu lho

mbak nggak yang berat-berat sih mbakrdquo(W JN 06 06 2015)

Serupa dengan JN informan MG juga mengatakan

ldquoterus besok kalo gak bawa besok dihukum didepan teman-temannya

mungkin kaya gitu Hukumannya biasanya nyanyi narirdquo(W MG 03 06

2015)

2 Persepsi MOS Bagi Siswa ( Peserta MOS )

Peneliti memilih tiga informan peserta MOS Informan yang pertama

adalah KN (15 th) ia merupakan siswa kelas X Alasannya memilih SMA

Negeri 8 Surakarta karena ia memiliki kakak yang sekolah di SMA yang sama

Setiap hari KN berangkat kesekolah bersama kakaknya dengan menggunakan

sepedah motor KN mengikuti kegiatan MOS secara penuh dari hari pertama

hingga hari terakhir kegiatan Informan kedua yaitu KT (16 th) ia merupakan

siswi kelas X Alasannya memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena lokasi

rumah yang tidak terlalu jauh dari sekolah disamping itu karena nilainya yang

tidak terlalu tinggi sehingga pilihan SMA jatuh pada pilihan kedua yaitu SMA

Negeri 8 Surakarta Hampir setiap hari KT mengendarai sepedah motor ke

sekolah namun tidak jarang juga KT diantar oleh ayahnya KT mengikuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan Kemudian

informan ketiga yaitu AP (15 th) ia merupakan siswi kelas X Alasannya

memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena nilainya yang memang tidak terlalu

tinggi sehingga pilihannya jatuh pada SMA Negeri 8 Surakarta AP mengikkuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan MOS Ia

mengaku senang mengikuti kegiatan MOS meskipun terkadang bosan karena

penjelasan materi yang terlalu banyak Ketiga informan merupakan siswa kelas

X yang pernah mengikuti kegiatan MOS Hasil wawancara yang peneliti

dapatkan dari informan menunjukkan jawaban yang beragam dari setiap

informan meski memiliki kesamaan makna Informan menjelaskan bagaimana

kegiatan MOS secara umum

ldquoMasa orientasi jadi kaya mendidik karakter siswa baru untuk menjadi

siswa yang berdisiplin berbudi pekerti dan mengikuti tata tertib di

sekolah yang baru iturdquo (W AP 23 06 2015)

28

Kata ldquoberbudi pekertirdquo terdiri dari 2 kata yaitu ldquoberbudirdquo dan ldquopekertirdquo

Dalam kamus Bahasa Indonesia ldquoberbudirdquo memiliki arti ldquomempunyai akhlak

baikrdquo sedangkan ldquopekertirdquo memiliki arti ldquowatak perbuatanrdquo Berbudi pekerti

berarti dimana seseorang memiliki prilaku akhlak yang baik Kegiatan MOS

mengajarkan kepada peserta MOS untuk menjadi siswa yang memiliki budi

pekerti yaitu penanaman nilai-nilai akhlak yang baik kedalam diri siswa

Sedangkan informan KN mengatakan bahwa

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh kedua informan yaitu AP dan

KN menunjukkan kesamaan makna mengenai kegiatan MOS Banyak

keuntungan yang didapatkan oleh siswa baru dari kegiatan MOS tersebut

Diantaranya siswa baru akan mendapatkan pengetahuan diluar materi pelajaran

seperti materi kenakalan remaja materi kedisiplinan kemudian materi bela

negara dan cinta tanah air Para siswa baru mendapatkan materi tersebut tidak

hanya dari guru-guru melainkan dari pihak luar juga ikut terlibat Pada MOS

yang baru dilaksanakan ini SMA Negeri 8 Surakarta bekerjasama dengan

pihak AURI Jadi pada kegiatan MOS pihak AURI mengisi acara dengan

memberikan materi kepada siswa baru peserta MOS Kegiatan MOS yang

demikian terlihat berbeda dengan kegiatan-kegiatan MOS pada tahun-tahun

sebelumnya Hal demikian disampaikan oleh salah satu informan

ldquoMemperkenalkan yang pertama kita baru masuk awal memperkenalkan

sesama teman dulu lingkungan sekitar tentang sekolah itu Terus yang

kedua untuk salah satu pendidikan melatih mental juga untuk lebih disiplin

lagi Untuk tahun dulu-dulu kan MOS masih ada gojlok-gojlokan mungkin

dari tahunnya mbak kan masih ada kan perkembangan jaman kan semakin

beda jadi semakin kita itu anak-anak sekarang kan beda pikiran dengan

29

tahun-tahun lalu jadi kita lebih tidak memikirkan mental tapi langsung ke

materi ajardquo (W KN 13 06 2015)

Kata ldquogojlok-gojlokanrdquo berasal dari kata ldquogojlokrdquo Dalam kamus Bahasa

Indonesia gojlok memiliki arti ldquomengguncang-guncangkan mengacaukan

perasaan mengolok-olokrdquo Informan mengatakan pada kegiatan MOS tahun

sebelumnya berbeda dengan kegiatan MOS yang dilaksanakannya Pada

kegiatan MOS tahun sebelumnya dijumpai aksi gojlok-gojlokan berupa

bentakan dengan nada suara tinggi Sedangkan pada kegiatan MOS yang

dilaksanakannya lebih cenderung pada kegiatan pemberian materi

Para informan mengaku pentingnya pelaksanaan kegiatan MOS disekolah

pada awal tahun ajaran bagi siswa baru Jawaban dari alasan untuk pengenalan

lingkungan sekolah yang akan digunakan kegiatan belajar mengajar kepada

siswa baru menjadi alasan yang dominan yang diberikan oleh informan kepada

peneliti Selain itu pentingnya kegiatan MOS ini adalah sebagai sarana

pembelajaran untuk dapat berbicara didepan umum bagi para panitia OSIS

khususnya Kemudian sebagai sarana pembelajaran untuk mendapatkan

pengetahuan umum serta soft skill bagi para siswa baru seperti pernyataan

informan KN

ldquoKalau saya sih penting karena kan mereka juga dapat ilmu terus bagi

panitia kan juga ada kegiatan Jadi para panitia OSIS juga kan untuk saling

belajar juga untuk bisa berani berbicara kepada adik-adiknya juga mbak

Jadi ada menguntungkannya juga bagi murid-murid yang baru dan juga

yang seniorrdquo (W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoPenting sih untuk pengenalan biar kita tahu disekolah itu ada apa aja gitu

sih mbakrdquo (W KT 17 06 2015)

Hal serupa diungkapkan juga oleh AP

ldquoPenting juga sih kan buat pelajaran buat pengenalan siswa baru terhadap

lingkungan sekolah terus ngenalin lingkungan itu terus didik karakter

siswa jugardquo (W AP 23 06 2015)

30

Pentingnya kegiatan MOS membuat kegiatan ini menjadi kegiatan rutin

yang selalu dilakukan pada awal tahun ajaran baru di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS ini memiliki kesan-kesan tersendiri bagi peserta MOS Seperti

yang diungkapkan oleh informan AP

ldquoKesannya seru sih tapi agak bosenin Bosennya Cuma di acara sesi-sesi

seminar gitu kakak-kakak tingkat Cuma sedikit ngisi acaranyardquo (W AP

23 06 2015)

Juga diungkapkan oleh Informan KT

ldquoAda senangnya sih mengenal banyak teman barurdquo (W KT 17 06

2015)

Dalam kegiatan MOS tidak hanya anggota dari OSIS yang terlibat namun

para guru-guru juga turut terlibat dalam kegiatan MOS Selain itu perwakilan

dari anggota ekstrakulikuler juga terlibat untuk memperkenalkan

ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 8 Surakarta kepada siswa baru

Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA Negeri 8 Surakarta berlangsung

selama 3 hari mengingat waktu pelaksanaan kegiatan MOS pada saat bulan

puasa Namun pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan MOS dilaksanakan

hingga 6 hari karena waktu pelaksanaannya bukan bertepatan dengan bulan

puasa

Kegiatan MOS yang terdiri dari 3 hari tersebut dimulai dengan pembukaan

apel pagi yang dilakukan di Aula para siswa baru menggunakan seragam

sekolah SMP masing-masing Kemudian acara diisi oleh panitia dari anggota

OSIS yang menjelaskan mengenai tata tertib selama kegiatan MOS

berlangsung Selanjutnya acara diisi dengan pengenalan-pengenalan dari

panitia OSIS guru-guru serta pengenalan ekstrakulikuler kepada siswa baru

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian materi dari pihak sekolah yaitu

dari guru-guru dan dari pihak AURI Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

yang diberikan oleh informan KN

ldquo MOS sekarang 3 hari tapi kalau dulu 6 hari 6 hari kan karena bukan

bulan puasa kalau sekarang 3 hari karena MOSnya pas bulan puasa Hari

pertama pengenalan biasa pengenalan ekstra-ekstra dulu ekstra-ekstra itu

31

apa aja memperkenalkan panitia-panitia juga terus barang-barang bawaan

untuk hari berikute terus untuk hari kedua itu udah materi Yang pertama

tata tertib sekolah itu gimana terus passing grade-passing grade mengenai

rata-rata sekolah jugardquo(W KN 13 06 2015)

Senada dengan pernyataan KN informan AP juga menyatakan

ldquoCuma kaya dimotivasi trus Cuma dijelas-jelasin gitu Hari pertama

biasanya pembukaan apel di dalam aula dijelasin sama kaka kelas jangan

main HP jangan berisik setelah itu ada yang isi acara trus sampai hari

ketiganya penutupan itu pakai seragam SMPrdquo (W AP 23 06 2015)

Dalam kegiatan MOS ada barang-barang yang harus dibawa dan harus

dipakai oleh siswa peserta MOS Biasanya pada hari pertama kegiatan MOS

panitia dari anggota OSIS akan memberitahu barang-barang yang harus dibawa

dan dikenakan oleh siswa peserta MOS pada hari selanjutnya Barang-barang

tersebut berupa co-card yang berlogo SMA Negeri 8 Surakarta kemmudian

kado untuk diberikan kepada kakak panitia OSIS pada hari terakhir MOS

biasanya panitia OSIS akan memberikan budget maksimal untuk kado tersebut

Selanjutnya peserta MOS disuruh membawa sembako yang akan digunakan

untuk kegiatan bakti sosial dan peserta harus mencari serta membawa barang

yang seharga Rp 8800- berikut dengan nota pembelian barang tersebut Salah

satu informan yang peneliti wawancara mengatakan

ldquoCuma co-card co-cardnya Cuma logo SMA 8 ukuran berapa saya kurang

tahu pokoknya besar warna biru terus bentuknya kardus terus ditali rafia

biru dikasih nama foto asal sekolah Selain co-card disuruh bawa kado

kado buat senior terus sama bawa sembako juga buat baksos Terus harus

nyari barang yang harganya misal yang Rp 8800- harus ada notane

harus ada barange Tapi pas tahun-tahun sebelumnya ada suruh bawa

belut harus lurus panjangnya 30 cm itu harus di goreng itu kan susah

mbak belut kan di goreng kan udah melengkung-melengkung nah ini

harus lurus 30 cm jadi harus masukin kawat rdquo(W AP 23 06 2015)

Apabila peserta MOS tidak membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan oleh panitia OSIS maka peserta MOS akan mendapatkan

hukuman Hukuman yang diberikan oleh panitia OSIS kepada peserta MOS

yang tidak membawa barang-barang ataupun tidak lengkap membawa barang-

barang yang telah diinstruksikan menurut para informan masih dalam batas

32

wajar Hukuman tersebut biasanya berupa menyanyikan sebuah lagu menari

selain itu tidak jarang panitia bertanya kepada peserta MOS lain mengenai

hukuman apa yang akan diberikan kepada teman-teman yang tidak membawa

ataupun tidak lengkap dalam membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan pada hari sebelumnya Hukuman tersebut diberikan dengan

maksud agar peserta MOS yang merupakan calon peserta didik SMA Negeri 8

Surakarta terlatih untuk memiliki sikap disiplin dan mematuhi segala perintah

yang telah diberikan Seperti penuturan KN berikut

ldquoHukumannya disuruh nyanyi di depan yang jelas ngga dipermainkan kok

mbak Terus suruh minum 1 botol aqua yang besar untuk yang dihukum

tadirdquo(W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoYa Cuma itu tadi mbak Cuma disuruh kedepan nyanyi joget kadang

dari pesertanya mintanya disuruh apa gitu mbakrdquo(W KT 17 06

2015)

Salah satu informan yaitu KT mengatakan bahwa ia merasa tidak senang

pada saat mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada

peserta yang tidak membawa salah satu atribut yang telah di instruksikan

ldquonggak senengnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

Salah satu informan yaitu KN mengaku sempat menemukan tindakan

bullying yang dilakukan teman-temannya terhadap salah satu teman

dikelasnya

ldquoItu paling Cuma sesama teman-teman aja mbak kan kadang kan ada anak

yang pendiam juga kan akhirnya di bully sama teman-teman Paling Cuma

di ledekin aja gitu lho mbak Di ledekin diketawa-ketawain gitu lho

mbakrdquo (W KN 13 06 2015)

3 Persepsi MOS Bagi Pihak Sekolah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan mengenai Persepsi

pihak sekolah terkait kegiatan MOS yang dilakukan untuk menyambut siswa

33

baru di SMA Negeri 8 Surakarta peneliti memilih Bapak Katimo SPd selaku

wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta Berdasarkan

hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo selaku Wakil

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta mengenai kegiatan MOS ini

menurutnya kegiatan MOS merupakan kegiatan yang sangat penting yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru rangkaian kegiatan

MOS ini dapat membantu siswa baru dalam pengenalan lingkungan sekolah

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah Pernyataan

tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Katimo

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Menurut Bapak Katimo kegiatan MOS harus selalu ada disamping untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar kepada siswa baru kegiatan MOS ini juga memiliki tujuan-

tujuan lainnya seperti memperkenalkan tata tertib yang ada di SMA Negeri 8

Surakarta kemudian memperkenalkan siswa baru kepada bapak dan ibu guru

yang nantinya akan mengajar para siswa tersebut selama bersekolah di SMA

Negeri 8 Surakarta serta mengenalkan juga kepada kakak-kakak kelas agar

siswa baru dapat dengan mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru

Bahkan menurut Bapak Katimo apabila kegiatan MOS tidak dilakukan

maka proses belajar mengajar dihari-hari pertama akan banyak mengalami

gangguan karena para siswa belum mengenal satu sama lain belum mengenal

guru yang mengajar dikelas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang

nyaman Maka itu sangat diperlukan kegiatan MOS pada hari-hari pertama

masuk sekolah diawal tahun ajaran bagi peserta didik baru Selain itu Bapak

Katimo juga menjelaskan bagaimana acara dalam kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

26

ldquoDari hari pertama sampai hari ketiga kalo hari pertama itu paling kita

dikasih yang kaya materi materi itu tiga kali tiga tahap jadi ada tiga kali

tahap gurunya beda-beda Trus nanti jam terakhir itu paling ibadah sama

osis Osis itu acaranya yang kaya tadi itu ngumpul-ngumpulin barang-

barang yang kemaren udah disyaratin dikumpulin trus besok kalo gak

bawa besok dihukum didepan teman-temannya mungkin kaya gitu

Hukumannya biasanya nyanyi narirdquo(W MG 03 06 2015)

Sama seperti kegiatan MOS pada umumnya kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini juga memberikan instruksi kepada peserta MOS untuk

membawa atribut-atribut serta perlengkapan MOS lainnya yang akan

digunakan oleh peserta MOS

ldquoPaling cuma co-card yang isine foto terus nanti kita biasanya ngasih clue

bawa barang yang hargane misal ada angka delapannya gitu lho mbak

karena kan sekolah kita SMA 8 jadi misal harganya Rp 8800- sekianlah

gitu Sama paling yang cewe dikuncir dikasih pita trus yang cowo

dipotong bros rambutnya yang 121 itu mbak Sama nanti disuruh bawa

sembako untuk baksosrdquo(W LS 10 06 2015)

Atribut seperti co-card yang diperintahkan oleh panitia tujuannya sebagai

tanda pengenal peserta MOS Co-card berbentuk lambang sekolah berukuran

besar sekitar plusmn15 cm kemudian diberikan tali rafia pada sisi kanan dan kiri

untuk digantungkan pada leher Bentuk co-card dengan lambang sekolah

fungsinya adalah untuk memahami arti filosofi lambang tersebut Tugas untuk

membawa atribut lain dengan menggunakan clue maknanya adalah agar

peserta lebih mandiri memiliki inisiatif serta usaha untuk mengumpulkan

atribut-atribut tersebut Sedangkan intruksi menguncir rambut serta

menggunakan pita berwarna pada peserta MOS putri dan potong rambut bros

pada peserta MOS putra adalah untuk mengajarkan kedisiplinan kerapihan

yang harus diterapkan siswa disekolah

Apabila peserta MOS tidak membawa ataupun tidak melengkapi barang-

barang yang telah diinstruksikan oleh panitia MOS maka peserta akan

dikenakan hukuman Hukuman tersebut biasanya berupa nyanyi atau menari

Peserta MOS yang terkena hukuman harus menyanyi atau menari didepan

kelas Berikut pernyataan informan JN

27

ldquoHukumane paling ya maju kedepan disuruh nyanyi apa joget gitu lho

mbak nggak yang berat-berat sih mbakrdquo(W JN 06 06 2015)

Serupa dengan JN informan MG juga mengatakan

ldquoterus besok kalo gak bawa besok dihukum didepan teman-temannya

mungkin kaya gitu Hukumannya biasanya nyanyi narirdquo(W MG 03 06

2015)

2 Persepsi MOS Bagi Siswa ( Peserta MOS )

Peneliti memilih tiga informan peserta MOS Informan yang pertama

adalah KN (15 th) ia merupakan siswa kelas X Alasannya memilih SMA

Negeri 8 Surakarta karena ia memiliki kakak yang sekolah di SMA yang sama

Setiap hari KN berangkat kesekolah bersama kakaknya dengan menggunakan

sepedah motor KN mengikuti kegiatan MOS secara penuh dari hari pertama

hingga hari terakhir kegiatan Informan kedua yaitu KT (16 th) ia merupakan

siswi kelas X Alasannya memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena lokasi

rumah yang tidak terlalu jauh dari sekolah disamping itu karena nilainya yang

tidak terlalu tinggi sehingga pilihan SMA jatuh pada pilihan kedua yaitu SMA

Negeri 8 Surakarta Hampir setiap hari KT mengendarai sepedah motor ke

sekolah namun tidak jarang juga KT diantar oleh ayahnya KT mengikuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan Kemudian

informan ketiga yaitu AP (15 th) ia merupakan siswi kelas X Alasannya

memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena nilainya yang memang tidak terlalu

tinggi sehingga pilihannya jatuh pada SMA Negeri 8 Surakarta AP mengikkuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan MOS Ia

mengaku senang mengikuti kegiatan MOS meskipun terkadang bosan karena

penjelasan materi yang terlalu banyak Ketiga informan merupakan siswa kelas

X yang pernah mengikuti kegiatan MOS Hasil wawancara yang peneliti

dapatkan dari informan menunjukkan jawaban yang beragam dari setiap

informan meski memiliki kesamaan makna Informan menjelaskan bagaimana

kegiatan MOS secara umum

ldquoMasa orientasi jadi kaya mendidik karakter siswa baru untuk menjadi

siswa yang berdisiplin berbudi pekerti dan mengikuti tata tertib di

sekolah yang baru iturdquo (W AP 23 06 2015)

28

Kata ldquoberbudi pekertirdquo terdiri dari 2 kata yaitu ldquoberbudirdquo dan ldquopekertirdquo

Dalam kamus Bahasa Indonesia ldquoberbudirdquo memiliki arti ldquomempunyai akhlak

baikrdquo sedangkan ldquopekertirdquo memiliki arti ldquowatak perbuatanrdquo Berbudi pekerti

berarti dimana seseorang memiliki prilaku akhlak yang baik Kegiatan MOS

mengajarkan kepada peserta MOS untuk menjadi siswa yang memiliki budi

pekerti yaitu penanaman nilai-nilai akhlak yang baik kedalam diri siswa

Sedangkan informan KN mengatakan bahwa

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh kedua informan yaitu AP dan

KN menunjukkan kesamaan makna mengenai kegiatan MOS Banyak

keuntungan yang didapatkan oleh siswa baru dari kegiatan MOS tersebut

Diantaranya siswa baru akan mendapatkan pengetahuan diluar materi pelajaran

seperti materi kenakalan remaja materi kedisiplinan kemudian materi bela

negara dan cinta tanah air Para siswa baru mendapatkan materi tersebut tidak

hanya dari guru-guru melainkan dari pihak luar juga ikut terlibat Pada MOS

yang baru dilaksanakan ini SMA Negeri 8 Surakarta bekerjasama dengan

pihak AURI Jadi pada kegiatan MOS pihak AURI mengisi acara dengan

memberikan materi kepada siswa baru peserta MOS Kegiatan MOS yang

demikian terlihat berbeda dengan kegiatan-kegiatan MOS pada tahun-tahun

sebelumnya Hal demikian disampaikan oleh salah satu informan

ldquoMemperkenalkan yang pertama kita baru masuk awal memperkenalkan

sesama teman dulu lingkungan sekitar tentang sekolah itu Terus yang

kedua untuk salah satu pendidikan melatih mental juga untuk lebih disiplin

lagi Untuk tahun dulu-dulu kan MOS masih ada gojlok-gojlokan mungkin

dari tahunnya mbak kan masih ada kan perkembangan jaman kan semakin

beda jadi semakin kita itu anak-anak sekarang kan beda pikiran dengan

29

tahun-tahun lalu jadi kita lebih tidak memikirkan mental tapi langsung ke

materi ajardquo (W KN 13 06 2015)

Kata ldquogojlok-gojlokanrdquo berasal dari kata ldquogojlokrdquo Dalam kamus Bahasa

Indonesia gojlok memiliki arti ldquomengguncang-guncangkan mengacaukan

perasaan mengolok-olokrdquo Informan mengatakan pada kegiatan MOS tahun

sebelumnya berbeda dengan kegiatan MOS yang dilaksanakannya Pada

kegiatan MOS tahun sebelumnya dijumpai aksi gojlok-gojlokan berupa

bentakan dengan nada suara tinggi Sedangkan pada kegiatan MOS yang

dilaksanakannya lebih cenderung pada kegiatan pemberian materi

Para informan mengaku pentingnya pelaksanaan kegiatan MOS disekolah

pada awal tahun ajaran bagi siswa baru Jawaban dari alasan untuk pengenalan

lingkungan sekolah yang akan digunakan kegiatan belajar mengajar kepada

siswa baru menjadi alasan yang dominan yang diberikan oleh informan kepada

peneliti Selain itu pentingnya kegiatan MOS ini adalah sebagai sarana

pembelajaran untuk dapat berbicara didepan umum bagi para panitia OSIS

khususnya Kemudian sebagai sarana pembelajaran untuk mendapatkan

pengetahuan umum serta soft skill bagi para siswa baru seperti pernyataan

informan KN

ldquoKalau saya sih penting karena kan mereka juga dapat ilmu terus bagi

panitia kan juga ada kegiatan Jadi para panitia OSIS juga kan untuk saling

belajar juga untuk bisa berani berbicara kepada adik-adiknya juga mbak

Jadi ada menguntungkannya juga bagi murid-murid yang baru dan juga

yang seniorrdquo (W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoPenting sih untuk pengenalan biar kita tahu disekolah itu ada apa aja gitu

sih mbakrdquo (W KT 17 06 2015)

Hal serupa diungkapkan juga oleh AP

ldquoPenting juga sih kan buat pelajaran buat pengenalan siswa baru terhadap

lingkungan sekolah terus ngenalin lingkungan itu terus didik karakter

siswa jugardquo (W AP 23 06 2015)

30

Pentingnya kegiatan MOS membuat kegiatan ini menjadi kegiatan rutin

yang selalu dilakukan pada awal tahun ajaran baru di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS ini memiliki kesan-kesan tersendiri bagi peserta MOS Seperti

yang diungkapkan oleh informan AP

ldquoKesannya seru sih tapi agak bosenin Bosennya Cuma di acara sesi-sesi

seminar gitu kakak-kakak tingkat Cuma sedikit ngisi acaranyardquo (W AP

23 06 2015)

Juga diungkapkan oleh Informan KT

ldquoAda senangnya sih mengenal banyak teman barurdquo (W KT 17 06

2015)

Dalam kegiatan MOS tidak hanya anggota dari OSIS yang terlibat namun

para guru-guru juga turut terlibat dalam kegiatan MOS Selain itu perwakilan

dari anggota ekstrakulikuler juga terlibat untuk memperkenalkan

ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 8 Surakarta kepada siswa baru

Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA Negeri 8 Surakarta berlangsung

selama 3 hari mengingat waktu pelaksanaan kegiatan MOS pada saat bulan

puasa Namun pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan MOS dilaksanakan

hingga 6 hari karena waktu pelaksanaannya bukan bertepatan dengan bulan

puasa

Kegiatan MOS yang terdiri dari 3 hari tersebut dimulai dengan pembukaan

apel pagi yang dilakukan di Aula para siswa baru menggunakan seragam

sekolah SMP masing-masing Kemudian acara diisi oleh panitia dari anggota

OSIS yang menjelaskan mengenai tata tertib selama kegiatan MOS

berlangsung Selanjutnya acara diisi dengan pengenalan-pengenalan dari

panitia OSIS guru-guru serta pengenalan ekstrakulikuler kepada siswa baru

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian materi dari pihak sekolah yaitu

dari guru-guru dan dari pihak AURI Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

yang diberikan oleh informan KN

ldquo MOS sekarang 3 hari tapi kalau dulu 6 hari 6 hari kan karena bukan

bulan puasa kalau sekarang 3 hari karena MOSnya pas bulan puasa Hari

pertama pengenalan biasa pengenalan ekstra-ekstra dulu ekstra-ekstra itu

31

apa aja memperkenalkan panitia-panitia juga terus barang-barang bawaan

untuk hari berikute terus untuk hari kedua itu udah materi Yang pertama

tata tertib sekolah itu gimana terus passing grade-passing grade mengenai

rata-rata sekolah jugardquo(W KN 13 06 2015)

Senada dengan pernyataan KN informan AP juga menyatakan

ldquoCuma kaya dimotivasi trus Cuma dijelas-jelasin gitu Hari pertama

biasanya pembukaan apel di dalam aula dijelasin sama kaka kelas jangan

main HP jangan berisik setelah itu ada yang isi acara trus sampai hari

ketiganya penutupan itu pakai seragam SMPrdquo (W AP 23 06 2015)

Dalam kegiatan MOS ada barang-barang yang harus dibawa dan harus

dipakai oleh siswa peserta MOS Biasanya pada hari pertama kegiatan MOS

panitia dari anggota OSIS akan memberitahu barang-barang yang harus dibawa

dan dikenakan oleh siswa peserta MOS pada hari selanjutnya Barang-barang

tersebut berupa co-card yang berlogo SMA Negeri 8 Surakarta kemmudian

kado untuk diberikan kepada kakak panitia OSIS pada hari terakhir MOS

biasanya panitia OSIS akan memberikan budget maksimal untuk kado tersebut

Selanjutnya peserta MOS disuruh membawa sembako yang akan digunakan

untuk kegiatan bakti sosial dan peserta harus mencari serta membawa barang

yang seharga Rp 8800- berikut dengan nota pembelian barang tersebut Salah

satu informan yang peneliti wawancara mengatakan

ldquoCuma co-card co-cardnya Cuma logo SMA 8 ukuran berapa saya kurang

tahu pokoknya besar warna biru terus bentuknya kardus terus ditali rafia

biru dikasih nama foto asal sekolah Selain co-card disuruh bawa kado

kado buat senior terus sama bawa sembako juga buat baksos Terus harus

nyari barang yang harganya misal yang Rp 8800- harus ada notane

harus ada barange Tapi pas tahun-tahun sebelumnya ada suruh bawa

belut harus lurus panjangnya 30 cm itu harus di goreng itu kan susah

mbak belut kan di goreng kan udah melengkung-melengkung nah ini

harus lurus 30 cm jadi harus masukin kawat rdquo(W AP 23 06 2015)

Apabila peserta MOS tidak membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan oleh panitia OSIS maka peserta MOS akan mendapatkan

hukuman Hukuman yang diberikan oleh panitia OSIS kepada peserta MOS

yang tidak membawa barang-barang ataupun tidak lengkap membawa barang-

barang yang telah diinstruksikan menurut para informan masih dalam batas

32

wajar Hukuman tersebut biasanya berupa menyanyikan sebuah lagu menari

selain itu tidak jarang panitia bertanya kepada peserta MOS lain mengenai

hukuman apa yang akan diberikan kepada teman-teman yang tidak membawa

ataupun tidak lengkap dalam membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan pada hari sebelumnya Hukuman tersebut diberikan dengan

maksud agar peserta MOS yang merupakan calon peserta didik SMA Negeri 8

Surakarta terlatih untuk memiliki sikap disiplin dan mematuhi segala perintah

yang telah diberikan Seperti penuturan KN berikut

ldquoHukumannya disuruh nyanyi di depan yang jelas ngga dipermainkan kok

mbak Terus suruh minum 1 botol aqua yang besar untuk yang dihukum

tadirdquo(W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoYa Cuma itu tadi mbak Cuma disuruh kedepan nyanyi joget kadang

dari pesertanya mintanya disuruh apa gitu mbakrdquo(W KT 17 06

2015)

Salah satu informan yaitu KT mengatakan bahwa ia merasa tidak senang

pada saat mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada

peserta yang tidak membawa salah satu atribut yang telah di instruksikan

ldquonggak senengnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

Salah satu informan yaitu KN mengaku sempat menemukan tindakan

bullying yang dilakukan teman-temannya terhadap salah satu teman

dikelasnya

ldquoItu paling Cuma sesama teman-teman aja mbak kan kadang kan ada anak

yang pendiam juga kan akhirnya di bully sama teman-teman Paling Cuma

di ledekin aja gitu lho mbak Di ledekin diketawa-ketawain gitu lho

mbakrdquo (W KN 13 06 2015)

3 Persepsi MOS Bagi Pihak Sekolah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan mengenai Persepsi

pihak sekolah terkait kegiatan MOS yang dilakukan untuk menyambut siswa

33

baru di SMA Negeri 8 Surakarta peneliti memilih Bapak Katimo SPd selaku

wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta Berdasarkan

hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo selaku Wakil

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta mengenai kegiatan MOS ini

menurutnya kegiatan MOS merupakan kegiatan yang sangat penting yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru rangkaian kegiatan

MOS ini dapat membantu siswa baru dalam pengenalan lingkungan sekolah

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah Pernyataan

tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Katimo

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Menurut Bapak Katimo kegiatan MOS harus selalu ada disamping untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar kepada siswa baru kegiatan MOS ini juga memiliki tujuan-

tujuan lainnya seperti memperkenalkan tata tertib yang ada di SMA Negeri 8

Surakarta kemudian memperkenalkan siswa baru kepada bapak dan ibu guru

yang nantinya akan mengajar para siswa tersebut selama bersekolah di SMA

Negeri 8 Surakarta serta mengenalkan juga kepada kakak-kakak kelas agar

siswa baru dapat dengan mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru

Bahkan menurut Bapak Katimo apabila kegiatan MOS tidak dilakukan

maka proses belajar mengajar dihari-hari pertama akan banyak mengalami

gangguan karena para siswa belum mengenal satu sama lain belum mengenal

guru yang mengajar dikelas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang

nyaman Maka itu sangat diperlukan kegiatan MOS pada hari-hari pertama

masuk sekolah diawal tahun ajaran bagi peserta didik baru Selain itu Bapak

Katimo juga menjelaskan bagaimana acara dalam kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

27

ldquoHukumane paling ya maju kedepan disuruh nyanyi apa joget gitu lho

mbak nggak yang berat-berat sih mbakrdquo(W JN 06 06 2015)

Serupa dengan JN informan MG juga mengatakan

ldquoterus besok kalo gak bawa besok dihukum didepan teman-temannya

mungkin kaya gitu Hukumannya biasanya nyanyi narirdquo(W MG 03 06

2015)

2 Persepsi MOS Bagi Siswa ( Peserta MOS )

Peneliti memilih tiga informan peserta MOS Informan yang pertama

adalah KN (15 th) ia merupakan siswa kelas X Alasannya memilih SMA

Negeri 8 Surakarta karena ia memiliki kakak yang sekolah di SMA yang sama

Setiap hari KN berangkat kesekolah bersama kakaknya dengan menggunakan

sepedah motor KN mengikuti kegiatan MOS secara penuh dari hari pertama

hingga hari terakhir kegiatan Informan kedua yaitu KT (16 th) ia merupakan

siswi kelas X Alasannya memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena lokasi

rumah yang tidak terlalu jauh dari sekolah disamping itu karena nilainya yang

tidak terlalu tinggi sehingga pilihan SMA jatuh pada pilihan kedua yaitu SMA

Negeri 8 Surakarta Hampir setiap hari KT mengendarai sepedah motor ke

sekolah namun tidak jarang juga KT diantar oleh ayahnya KT mengikuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan Kemudian

informan ketiga yaitu AP (15 th) ia merupakan siswi kelas X Alasannya

memilih SMA Negeri 8 Surakarta karena nilainya yang memang tidak terlalu

tinggi sehingga pilihannya jatuh pada SMA Negeri 8 Surakarta AP mengikkuti

kegiatan MOS dari hari pertama hingga hari terakhir kegiatan MOS Ia

mengaku senang mengikuti kegiatan MOS meskipun terkadang bosan karena

penjelasan materi yang terlalu banyak Ketiga informan merupakan siswa kelas

X yang pernah mengikuti kegiatan MOS Hasil wawancara yang peneliti

dapatkan dari informan menunjukkan jawaban yang beragam dari setiap

informan meski memiliki kesamaan makna Informan menjelaskan bagaimana

kegiatan MOS secara umum

ldquoMasa orientasi jadi kaya mendidik karakter siswa baru untuk menjadi

siswa yang berdisiplin berbudi pekerti dan mengikuti tata tertib di

sekolah yang baru iturdquo (W AP 23 06 2015)

28

Kata ldquoberbudi pekertirdquo terdiri dari 2 kata yaitu ldquoberbudirdquo dan ldquopekertirdquo

Dalam kamus Bahasa Indonesia ldquoberbudirdquo memiliki arti ldquomempunyai akhlak

baikrdquo sedangkan ldquopekertirdquo memiliki arti ldquowatak perbuatanrdquo Berbudi pekerti

berarti dimana seseorang memiliki prilaku akhlak yang baik Kegiatan MOS

mengajarkan kepada peserta MOS untuk menjadi siswa yang memiliki budi

pekerti yaitu penanaman nilai-nilai akhlak yang baik kedalam diri siswa

Sedangkan informan KN mengatakan bahwa

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh kedua informan yaitu AP dan

KN menunjukkan kesamaan makna mengenai kegiatan MOS Banyak

keuntungan yang didapatkan oleh siswa baru dari kegiatan MOS tersebut

Diantaranya siswa baru akan mendapatkan pengetahuan diluar materi pelajaran

seperti materi kenakalan remaja materi kedisiplinan kemudian materi bela

negara dan cinta tanah air Para siswa baru mendapatkan materi tersebut tidak

hanya dari guru-guru melainkan dari pihak luar juga ikut terlibat Pada MOS

yang baru dilaksanakan ini SMA Negeri 8 Surakarta bekerjasama dengan

pihak AURI Jadi pada kegiatan MOS pihak AURI mengisi acara dengan

memberikan materi kepada siswa baru peserta MOS Kegiatan MOS yang

demikian terlihat berbeda dengan kegiatan-kegiatan MOS pada tahun-tahun

sebelumnya Hal demikian disampaikan oleh salah satu informan

ldquoMemperkenalkan yang pertama kita baru masuk awal memperkenalkan

sesama teman dulu lingkungan sekitar tentang sekolah itu Terus yang

kedua untuk salah satu pendidikan melatih mental juga untuk lebih disiplin

lagi Untuk tahun dulu-dulu kan MOS masih ada gojlok-gojlokan mungkin

dari tahunnya mbak kan masih ada kan perkembangan jaman kan semakin

beda jadi semakin kita itu anak-anak sekarang kan beda pikiran dengan

29

tahun-tahun lalu jadi kita lebih tidak memikirkan mental tapi langsung ke

materi ajardquo (W KN 13 06 2015)

Kata ldquogojlok-gojlokanrdquo berasal dari kata ldquogojlokrdquo Dalam kamus Bahasa

Indonesia gojlok memiliki arti ldquomengguncang-guncangkan mengacaukan

perasaan mengolok-olokrdquo Informan mengatakan pada kegiatan MOS tahun

sebelumnya berbeda dengan kegiatan MOS yang dilaksanakannya Pada

kegiatan MOS tahun sebelumnya dijumpai aksi gojlok-gojlokan berupa

bentakan dengan nada suara tinggi Sedangkan pada kegiatan MOS yang

dilaksanakannya lebih cenderung pada kegiatan pemberian materi

Para informan mengaku pentingnya pelaksanaan kegiatan MOS disekolah

pada awal tahun ajaran bagi siswa baru Jawaban dari alasan untuk pengenalan

lingkungan sekolah yang akan digunakan kegiatan belajar mengajar kepada

siswa baru menjadi alasan yang dominan yang diberikan oleh informan kepada

peneliti Selain itu pentingnya kegiatan MOS ini adalah sebagai sarana

pembelajaran untuk dapat berbicara didepan umum bagi para panitia OSIS

khususnya Kemudian sebagai sarana pembelajaran untuk mendapatkan

pengetahuan umum serta soft skill bagi para siswa baru seperti pernyataan

informan KN

ldquoKalau saya sih penting karena kan mereka juga dapat ilmu terus bagi

panitia kan juga ada kegiatan Jadi para panitia OSIS juga kan untuk saling

belajar juga untuk bisa berani berbicara kepada adik-adiknya juga mbak

Jadi ada menguntungkannya juga bagi murid-murid yang baru dan juga

yang seniorrdquo (W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoPenting sih untuk pengenalan biar kita tahu disekolah itu ada apa aja gitu

sih mbakrdquo (W KT 17 06 2015)

Hal serupa diungkapkan juga oleh AP

ldquoPenting juga sih kan buat pelajaran buat pengenalan siswa baru terhadap

lingkungan sekolah terus ngenalin lingkungan itu terus didik karakter

siswa jugardquo (W AP 23 06 2015)

30

Pentingnya kegiatan MOS membuat kegiatan ini menjadi kegiatan rutin

yang selalu dilakukan pada awal tahun ajaran baru di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS ini memiliki kesan-kesan tersendiri bagi peserta MOS Seperti

yang diungkapkan oleh informan AP

ldquoKesannya seru sih tapi agak bosenin Bosennya Cuma di acara sesi-sesi

seminar gitu kakak-kakak tingkat Cuma sedikit ngisi acaranyardquo (W AP

23 06 2015)

Juga diungkapkan oleh Informan KT

ldquoAda senangnya sih mengenal banyak teman barurdquo (W KT 17 06

2015)

Dalam kegiatan MOS tidak hanya anggota dari OSIS yang terlibat namun

para guru-guru juga turut terlibat dalam kegiatan MOS Selain itu perwakilan

dari anggota ekstrakulikuler juga terlibat untuk memperkenalkan

ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 8 Surakarta kepada siswa baru

Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA Negeri 8 Surakarta berlangsung

selama 3 hari mengingat waktu pelaksanaan kegiatan MOS pada saat bulan

puasa Namun pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan MOS dilaksanakan

hingga 6 hari karena waktu pelaksanaannya bukan bertepatan dengan bulan

puasa

Kegiatan MOS yang terdiri dari 3 hari tersebut dimulai dengan pembukaan

apel pagi yang dilakukan di Aula para siswa baru menggunakan seragam

sekolah SMP masing-masing Kemudian acara diisi oleh panitia dari anggota

OSIS yang menjelaskan mengenai tata tertib selama kegiatan MOS

berlangsung Selanjutnya acara diisi dengan pengenalan-pengenalan dari

panitia OSIS guru-guru serta pengenalan ekstrakulikuler kepada siswa baru

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian materi dari pihak sekolah yaitu

dari guru-guru dan dari pihak AURI Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

yang diberikan oleh informan KN

ldquo MOS sekarang 3 hari tapi kalau dulu 6 hari 6 hari kan karena bukan

bulan puasa kalau sekarang 3 hari karena MOSnya pas bulan puasa Hari

pertama pengenalan biasa pengenalan ekstra-ekstra dulu ekstra-ekstra itu

31

apa aja memperkenalkan panitia-panitia juga terus barang-barang bawaan

untuk hari berikute terus untuk hari kedua itu udah materi Yang pertama

tata tertib sekolah itu gimana terus passing grade-passing grade mengenai

rata-rata sekolah jugardquo(W KN 13 06 2015)

Senada dengan pernyataan KN informan AP juga menyatakan

ldquoCuma kaya dimotivasi trus Cuma dijelas-jelasin gitu Hari pertama

biasanya pembukaan apel di dalam aula dijelasin sama kaka kelas jangan

main HP jangan berisik setelah itu ada yang isi acara trus sampai hari

ketiganya penutupan itu pakai seragam SMPrdquo (W AP 23 06 2015)

Dalam kegiatan MOS ada barang-barang yang harus dibawa dan harus

dipakai oleh siswa peserta MOS Biasanya pada hari pertama kegiatan MOS

panitia dari anggota OSIS akan memberitahu barang-barang yang harus dibawa

dan dikenakan oleh siswa peserta MOS pada hari selanjutnya Barang-barang

tersebut berupa co-card yang berlogo SMA Negeri 8 Surakarta kemmudian

kado untuk diberikan kepada kakak panitia OSIS pada hari terakhir MOS

biasanya panitia OSIS akan memberikan budget maksimal untuk kado tersebut

Selanjutnya peserta MOS disuruh membawa sembako yang akan digunakan

untuk kegiatan bakti sosial dan peserta harus mencari serta membawa barang

yang seharga Rp 8800- berikut dengan nota pembelian barang tersebut Salah

satu informan yang peneliti wawancara mengatakan

ldquoCuma co-card co-cardnya Cuma logo SMA 8 ukuran berapa saya kurang

tahu pokoknya besar warna biru terus bentuknya kardus terus ditali rafia

biru dikasih nama foto asal sekolah Selain co-card disuruh bawa kado

kado buat senior terus sama bawa sembako juga buat baksos Terus harus

nyari barang yang harganya misal yang Rp 8800- harus ada notane

harus ada barange Tapi pas tahun-tahun sebelumnya ada suruh bawa

belut harus lurus panjangnya 30 cm itu harus di goreng itu kan susah

mbak belut kan di goreng kan udah melengkung-melengkung nah ini

harus lurus 30 cm jadi harus masukin kawat rdquo(W AP 23 06 2015)

Apabila peserta MOS tidak membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan oleh panitia OSIS maka peserta MOS akan mendapatkan

hukuman Hukuman yang diberikan oleh panitia OSIS kepada peserta MOS

yang tidak membawa barang-barang ataupun tidak lengkap membawa barang-

barang yang telah diinstruksikan menurut para informan masih dalam batas

32

wajar Hukuman tersebut biasanya berupa menyanyikan sebuah lagu menari

selain itu tidak jarang panitia bertanya kepada peserta MOS lain mengenai

hukuman apa yang akan diberikan kepada teman-teman yang tidak membawa

ataupun tidak lengkap dalam membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan pada hari sebelumnya Hukuman tersebut diberikan dengan

maksud agar peserta MOS yang merupakan calon peserta didik SMA Negeri 8

Surakarta terlatih untuk memiliki sikap disiplin dan mematuhi segala perintah

yang telah diberikan Seperti penuturan KN berikut

ldquoHukumannya disuruh nyanyi di depan yang jelas ngga dipermainkan kok

mbak Terus suruh minum 1 botol aqua yang besar untuk yang dihukum

tadirdquo(W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoYa Cuma itu tadi mbak Cuma disuruh kedepan nyanyi joget kadang

dari pesertanya mintanya disuruh apa gitu mbakrdquo(W KT 17 06

2015)

Salah satu informan yaitu KT mengatakan bahwa ia merasa tidak senang

pada saat mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada

peserta yang tidak membawa salah satu atribut yang telah di instruksikan

ldquonggak senengnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

Salah satu informan yaitu KN mengaku sempat menemukan tindakan

bullying yang dilakukan teman-temannya terhadap salah satu teman

dikelasnya

ldquoItu paling Cuma sesama teman-teman aja mbak kan kadang kan ada anak

yang pendiam juga kan akhirnya di bully sama teman-teman Paling Cuma

di ledekin aja gitu lho mbak Di ledekin diketawa-ketawain gitu lho

mbakrdquo (W KN 13 06 2015)

3 Persepsi MOS Bagi Pihak Sekolah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan mengenai Persepsi

pihak sekolah terkait kegiatan MOS yang dilakukan untuk menyambut siswa

33

baru di SMA Negeri 8 Surakarta peneliti memilih Bapak Katimo SPd selaku

wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta Berdasarkan

hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo selaku Wakil

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta mengenai kegiatan MOS ini

menurutnya kegiatan MOS merupakan kegiatan yang sangat penting yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru rangkaian kegiatan

MOS ini dapat membantu siswa baru dalam pengenalan lingkungan sekolah

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah Pernyataan

tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Katimo

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Menurut Bapak Katimo kegiatan MOS harus selalu ada disamping untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar kepada siswa baru kegiatan MOS ini juga memiliki tujuan-

tujuan lainnya seperti memperkenalkan tata tertib yang ada di SMA Negeri 8

Surakarta kemudian memperkenalkan siswa baru kepada bapak dan ibu guru

yang nantinya akan mengajar para siswa tersebut selama bersekolah di SMA

Negeri 8 Surakarta serta mengenalkan juga kepada kakak-kakak kelas agar

siswa baru dapat dengan mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru

Bahkan menurut Bapak Katimo apabila kegiatan MOS tidak dilakukan

maka proses belajar mengajar dihari-hari pertama akan banyak mengalami

gangguan karena para siswa belum mengenal satu sama lain belum mengenal

guru yang mengajar dikelas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang

nyaman Maka itu sangat diperlukan kegiatan MOS pada hari-hari pertama

masuk sekolah diawal tahun ajaran bagi peserta didik baru Selain itu Bapak

Katimo juga menjelaskan bagaimana acara dalam kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

28

Kata ldquoberbudi pekertirdquo terdiri dari 2 kata yaitu ldquoberbudirdquo dan ldquopekertirdquo

Dalam kamus Bahasa Indonesia ldquoberbudirdquo memiliki arti ldquomempunyai akhlak

baikrdquo sedangkan ldquopekertirdquo memiliki arti ldquowatak perbuatanrdquo Berbudi pekerti

berarti dimana seseorang memiliki prilaku akhlak yang baik Kegiatan MOS

mengajarkan kepada peserta MOS untuk menjadi siswa yang memiliki budi

pekerti yaitu penanaman nilai-nilai akhlak yang baik kedalam diri siswa

Sedangkan informan KN mengatakan bahwa

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh kedua informan yaitu AP dan

KN menunjukkan kesamaan makna mengenai kegiatan MOS Banyak

keuntungan yang didapatkan oleh siswa baru dari kegiatan MOS tersebut

Diantaranya siswa baru akan mendapatkan pengetahuan diluar materi pelajaran

seperti materi kenakalan remaja materi kedisiplinan kemudian materi bela

negara dan cinta tanah air Para siswa baru mendapatkan materi tersebut tidak

hanya dari guru-guru melainkan dari pihak luar juga ikut terlibat Pada MOS

yang baru dilaksanakan ini SMA Negeri 8 Surakarta bekerjasama dengan

pihak AURI Jadi pada kegiatan MOS pihak AURI mengisi acara dengan

memberikan materi kepada siswa baru peserta MOS Kegiatan MOS yang

demikian terlihat berbeda dengan kegiatan-kegiatan MOS pada tahun-tahun

sebelumnya Hal demikian disampaikan oleh salah satu informan

ldquoMemperkenalkan yang pertama kita baru masuk awal memperkenalkan

sesama teman dulu lingkungan sekitar tentang sekolah itu Terus yang

kedua untuk salah satu pendidikan melatih mental juga untuk lebih disiplin

lagi Untuk tahun dulu-dulu kan MOS masih ada gojlok-gojlokan mungkin

dari tahunnya mbak kan masih ada kan perkembangan jaman kan semakin

beda jadi semakin kita itu anak-anak sekarang kan beda pikiran dengan

29

tahun-tahun lalu jadi kita lebih tidak memikirkan mental tapi langsung ke

materi ajardquo (W KN 13 06 2015)

Kata ldquogojlok-gojlokanrdquo berasal dari kata ldquogojlokrdquo Dalam kamus Bahasa

Indonesia gojlok memiliki arti ldquomengguncang-guncangkan mengacaukan

perasaan mengolok-olokrdquo Informan mengatakan pada kegiatan MOS tahun

sebelumnya berbeda dengan kegiatan MOS yang dilaksanakannya Pada

kegiatan MOS tahun sebelumnya dijumpai aksi gojlok-gojlokan berupa

bentakan dengan nada suara tinggi Sedangkan pada kegiatan MOS yang

dilaksanakannya lebih cenderung pada kegiatan pemberian materi

Para informan mengaku pentingnya pelaksanaan kegiatan MOS disekolah

pada awal tahun ajaran bagi siswa baru Jawaban dari alasan untuk pengenalan

lingkungan sekolah yang akan digunakan kegiatan belajar mengajar kepada

siswa baru menjadi alasan yang dominan yang diberikan oleh informan kepada

peneliti Selain itu pentingnya kegiatan MOS ini adalah sebagai sarana

pembelajaran untuk dapat berbicara didepan umum bagi para panitia OSIS

khususnya Kemudian sebagai sarana pembelajaran untuk mendapatkan

pengetahuan umum serta soft skill bagi para siswa baru seperti pernyataan

informan KN

ldquoKalau saya sih penting karena kan mereka juga dapat ilmu terus bagi

panitia kan juga ada kegiatan Jadi para panitia OSIS juga kan untuk saling

belajar juga untuk bisa berani berbicara kepada adik-adiknya juga mbak

Jadi ada menguntungkannya juga bagi murid-murid yang baru dan juga

yang seniorrdquo (W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoPenting sih untuk pengenalan biar kita tahu disekolah itu ada apa aja gitu

sih mbakrdquo (W KT 17 06 2015)

Hal serupa diungkapkan juga oleh AP

ldquoPenting juga sih kan buat pelajaran buat pengenalan siswa baru terhadap

lingkungan sekolah terus ngenalin lingkungan itu terus didik karakter

siswa jugardquo (W AP 23 06 2015)

30

Pentingnya kegiatan MOS membuat kegiatan ini menjadi kegiatan rutin

yang selalu dilakukan pada awal tahun ajaran baru di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS ini memiliki kesan-kesan tersendiri bagi peserta MOS Seperti

yang diungkapkan oleh informan AP

ldquoKesannya seru sih tapi agak bosenin Bosennya Cuma di acara sesi-sesi

seminar gitu kakak-kakak tingkat Cuma sedikit ngisi acaranyardquo (W AP

23 06 2015)

Juga diungkapkan oleh Informan KT

ldquoAda senangnya sih mengenal banyak teman barurdquo (W KT 17 06

2015)

Dalam kegiatan MOS tidak hanya anggota dari OSIS yang terlibat namun

para guru-guru juga turut terlibat dalam kegiatan MOS Selain itu perwakilan

dari anggota ekstrakulikuler juga terlibat untuk memperkenalkan

ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 8 Surakarta kepada siswa baru

Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA Negeri 8 Surakarta berlangsung

selama 3 hari mengingat waktu pelaksanaan kegiatan MOS pada saat bulan

puasa Namun pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan MOS dilaksanakan

hingga 6 hari karena waktu pelaksanaannya bukan bertepatan dengan bulan

puasa

Kegiatan MOS yang terdiri dari 3 hari tersebut dimulai dengan pembukaan

apel pagi yang dilakukan di Aula para siswa baru menggunakan seragam

sekolah SMP masing-masing Kemudian acara diisi oleh panitia dari anggota

OSIS yang menjelaskan mengenai tata tertib selama kegiatan MOS

berlangsung Selanjutnya acara diisi dengan pengenalan-pengenalan dari

panitia OSIS guru-guru serta pengenalan ekstrakulikuler kepada siswa baru

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian materi dari pihak sekolah yaitu

dari guru-guru dan dari pihak AURI Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

yang diberikan oleh informan KN

ldquo MOS sekarang 3 hari tapi kalau dulu 6 hari 6 hari kan karena bukan

bulan puasa kalau sekarang 3 hari karena MOSnya pas bulan puasa Hari

pertama pengenalan biasa pengenalan ekstra-ekstra dulu ekstra-ekstra itu

31

apa aja memperkenalkan panitia-panitia juga terus barang-barang bawaan

untuk hari berikute terus untuk hari kedua itu udah materi Yang pertama

tata tertib sekolah itu gimana terus passing grade-passing grade mengenai

rata-rata sekolah jugardquo(W KN 13 06 2015)

Senada dengan pernyataan KN informan AP juga menyatakan

ldquoCuma kaya dimotivasi trus Cuma dijelas-jelasin gitu Hari pertama

biasanya pembukaan apel di dalam aula dijelasin sama kaka kelas jangan

main HP jangan berisik setelah itu ada yang isi acara trus sampai hari

ketiganya penutupan itu pakai seragam SMPrdquo (W AP 23 06 2015)

Dalam kegiatan MOS ada barang-barang yang harus dibawa dan harus

dipakai oleh siswa peserta MOS Biasanya pada hari pertama kegiatan MOS

panitia dari anggota OSIS akan memberitahu barang-barang yang harus dibawa

dan dikenakan oleh siswa peserta MOS pada hari selanjutnya Barang-barang

tersebut berupa co-card yang berlogo SMA Negeri 8 Surakarta kemmudian

kado untuk diberikan kepada kakak panitia OSIS pada hari terakhir MOS

biasanya panitia OSIS akan memberikan budget maksimal untuk kado tersebut

Selanjutnya peserta MOS disuruh membawa sembako yang akan digunakan

untuk kegiatan bakti sosial dan peserta harus mencari serta membawa barang

yang seharga Rp 8800- berikut dengan nota pembelian barang tersebut Salah

satu informan yang peneliti wawancara mengatakan

ldquoCuma co-card co-cardnya Cuma logo SMA 8 ukuran berapa saya kurang

tahu pokoknya besar warna biru terus bentuknya kardus terus ditali rafia

biru dikasih nama foto asal sekolah Selain co-card disuruh bawa kado

kado buat senior terus sama bawa sembako juga buat baksos Terus harus

nyari barang yang harganya misal yang Rp 8800- harus ada notane

harus ada barange Tapi pas tahun-tahun sebelumnya ada suruh bawa

belut harus lurus panjangnya 30 cm itu harus di goreng itu kan susah

mbak belut kan di goreng kan udah melengkung-melengkung nah ini

harus lurus 30 cm jadi harus masukin kawat rdquo(W AP 23 06 2015)

Apabila peserta MOS tidak membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan oleh panitia OSIS maka peserta MOS akan mendapatkan

hukuman Hukuman yang diberikan oleh panitia OSIS kepada peserta MOS

yang tidak membawa barang-barang ataupun tidak lengkap membawa barang-

barang yang telah diinstruksikan menurut para informan masih dalam batas

32

wajar Hukuman tersebut biasanya berupa menyanyikan sebuah lagu menari

selain itu tidak jarang panitia bertanya kepada peserta MOS lain mengenai

hukuman apa yang akan diberikan kepada teman-teman yang tidak membawa

ataupun tidak lengkap dalam membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan pada hari sebelumnya Hukuman tersebut diberikan dengan

maksud agar peserta MOS yang merupakan calon peserta didik SMA Negeri 8

Surakarta terlatih untuk memiliki sikap disiplin dan mematuhi segala perintah

yang telah diberikan Seperti penuturan KN berikut

ldquoHukumannya disuruh nyanyi di depan yang jelas ngga dipermainkan kok

mbak Terus suruh minum 1 botol aqua yang besar untuk yang dihukum

tadirdquo(W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoYa Cuma itu tadi mbak Cuma disuruh kedepan nyanyi joget kadang

dari pesertanya mintanya disuruh apa gitu mbakrdquo(W KT 17 06

2015)

Salah satu informan yaitu KT mengatakan bahwa ia merasa tidak senang

pada saat mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada

peserta yang tidak membawa salah satu atribut yang telah di instruksikan

ldquonggak senengnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

Salah satu informan yaitu KN mengaku sempat menemukan tindakan

bullying yang dilakukan teman-temannya terhadap salah satu teman

dikelasnya

ldquoItu paling Cuma sesama teman-teman aja mbak kan kadang kan ada anak

yang pendiam juga kan akhirnya di bully sama teman-teman Paling Cuma

di ledekin aja gitu lho mbak Di ledekin diketawa-ketawain gitu lho

mbakrdquo (W KN 13 06 2015)

3 Persepsi MOS Bagi Pihak Sekolah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan mengenai Persepsi

pihak sekolah terkait kegiatan MOS yang dilakukan untuk menyambut siswa

33

baru di SMA Negeri 8 Surakarta peneliti memilih Bapak Katimo SPd selaku

wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta Berdasarkan

hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo selaku Wakil

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta mengenai kegiatan MOS ini

menurutnya kegiatan MOS merupakan kegiatan yang sangat penting yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru rangkaian kegiatan

MOS ini dapat membantu siswa baru dalam pengenalan lingkungan sekolah

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah Pernyataan

tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Katimo

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Menurut Bapak Katimo kegiatan MOS harus selalu ada disamping untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar kepada siswa baru kegiatan MOS ini juga memiliki tujuan-

tujuan lainnya seperti memperkenalkan tata tertib yang ada di SMA Negeri 8

Surakarta kemudian memperkenalkan siswa baru kepada bapak dan ibu guru

yang nantinya akan mengajar para siswa tersebut selama bersekolah di SMA

Negeri 8 Surakarta serta mengenalkan juga kepada kakak-kakak kelas agar

siswa baru dapat dengan mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru

Bahkan menurut Bapak Katimo apabila kegiatan MOS tidak dilakukan

maka proses belajar mengajar dihari-hari pertama akan banyak mengalami

gangguan karena para siswa belum mengenal satu sama lain belum mengenal

guru yang mengajar dikelas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang

nyaman Maka itu sangat diperlukan kegiatan MOS pada hari-hari pertama

masuk sekolah diawal tahun ajaran bagi peserta didik baru Selain itu Bapak

Katimo juga menjelaskan bagaimana acara dalam kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

29

tahun-tahun lalu jadi kita lebih tidak memikirkan mental tapi langsung ke

materi ajardquo (W KN 13 06 2015)

Kata ldquogojlok-gojlokanrdquo berasal dari kata ldquogojlokrdquo Dalam kamus Bahasa

Indonesia gojlok memiliki arti ldquomengguncang-guncangkan mengacaukan

perasaan mengolok-olokrdquo Informan mengatakan pada kegiatan MOS tahun

sebelumnya berbeda dengan kegiatan MOS yang dilaksanakannya Pada

kegiatan MOS tahun sebelumnya dijumpai aksi gojlok-gojlokan berupa

bentakan dengan nada suara tinggi Sedangkan pada kegiatan MOS yang

dilaksanakannya lebih cenderung pada kegiatan pemberian materi

Para informan mengaku pentingnya pelaksanaan kegiatan MOS disekolah

pada awal tahun ajaran bagi siswa baru Jawaban dari alasan untuk pengenalan

lingkungan sekolah yang akan digunakan kegiatan belajar mengajar kepada

siswa baru menjadi alasan yang dominan yang diberikan oleh informan kepada

peneliti Selain itu pentingnya kegiatan MOS ini adalah sebagai sarana

pembelajaran untuk dapat berbicara didepan umum bagi para panitia OSIS

khususnya Kemudian sebagai sarana pembelajaran untuk mendapatkan

pengetahuan umum serta soft skill bagi para siswa baru seperti pernyataan

informan KN

ldquoKalau saya sih penting karena kan mereka juga dapat ilmu terus bagi

panitia kan juga ada kegiatan Jadi para panitia OSIS juga kan untuk saling

belajar juga untuk bisa berani berbicara kepada adik-adiknya juga mbak

Jadi ada menguntungkannya juga bagi murid-murid yang baru dan juga

yang seniorrdquo (W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoPenting sih untuk pengenalan biar kita tahu disekolah itu ada apa aja gitu

sih mbakrdquo (W KT 17 06 2015)

Hal serupa diungkapkan juga oleh AP

ldquoPenting juga sih kan buat pelajaran buat pengenalan siswa baru terhadap

lingkungan sekolah terus ngenalin lingkungan itu terus didik karakter

siswa jugardquo (W AP 23 06 2015)

30

Pentingnya kegiatan MOS membuat kegiatan ini menjadi kegiatan rutin

yang selalu dilakukan pada awal tahun ajaran baru di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS ini memiliki kesan-kesan tersendiri bagi peserta MOS Seperti

yang diungkapkan oleh informan AP

ldquoKesannya seru sih tapi agak bosenin Bosennya Cuma di acara sesi-sesi

seminar gitu kakak-kakak tingkat Cuma sedikit ngisi acaranyardquo (W AP

23 06 2015)

Juga diungkapkan oleh Informan KT

ldquoAda senangnya sih mengenal banyak teman barurdquo (W KT 17 06

2015)

Dalam kegiatan MOS tidak hanya anggota dari OSIS yang terlibat namun

para guru-guru juga turut terlibat dalam kegiatan MOS Selain itu perwakilan

dari anggota ekstrakulikuler juga terlibat untuk memperkenalkan

ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 8 Surakarta kepada siswa baru

Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA Negeri 8 Surakarta berlangsung

selama 3 hari mengingat waktu pelaksanaan kegiatan MOS pada saat bulan

puasa Namun pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan MOS dilaksanakan

hingga 6 hari karena waktu pelaksanaannya bukan bertepatan dengan bulan

puasa

Kegiatan MOS yang terdiri dari 3 hari tersebut dimulai dengan pembukaan

apel pagi yang dilakukan di Aula para siswa baru menggunakan seragam

sekolah SMP masing-masing Kemudian acara diisi oleh panitia dari anggota

OSIS yang menjelaskan mengenai tata tertib selama kegiatan MOS

berlangsung Selanjutnya acara diisi dengan pengenalan-pengenalan dari

panitia OSIS guru-guru serta pengenalan ekstrakulikuler kepada siswa baru

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian materi dari pihak sekolah yaitu

dari guru-guru dan dari pihak AURI Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

yang diberikan oleh informan KN

ldquo MOS sekarang 3 hari tapi kalau dulu 6 hari 6 hari kan karena bukan

bulan puasa kalau sekarang 3 hari karena MOSnya pas bulan puasa Hari

pertama pengenalan biasa pengenalan ekstra-ekstra dulu ekstra-ekstra itu

31

apa aja memperkenalkan panitia-panitia juga terus barang-barang bawaan

untuk hari berikute terus untuk hari kedua itu udah materi Yang pertama

tata tertib sekolah itu gimana terus passing grade-passing grade mengenai

rata-rata sekolah jugardquo(W KN 13 06 2015)

Senada dengan pernyataan KN informan AP juga menyatakan

ldquoCuma kaya dimotivasi trus Cuma dijelas-jelasin gitu Hari pertama

biasanya pembukaan apel di dalam aula dijelasin sama kaka kelas jangan

main HP jangan berisik setelah itu ada yang isi acara trus sampai hari

ketiganya penutupan itu pakai seragam SMPrdquo (W AP 23 06 2015)

Dalam kegiatan MOS ada barang-barang yang harus dibawa dan harus

dipakai oleh siswa peserta MOS Biasanya pada hari pertama kegiatan MOS

panitia dari anggota OSIS akan memberitahu barang-barang yang harus dibawa

dan dikenakan oleh siswa peserta MOS pada hari selanjutnya Barang-barang

tersebut berupa co-card yang berlogo SMA Negeri 8 Surakarta kemmudian

kado untuk diberikan kepada kakak panitia OSIS pada hari terakhir MOS

biasanya panitia OSIS akan memberikan budget maksimal untuk kado tersebut

Selanjutnya peserta MOS disuruh membawa sembako yang akan digunakan

untuk kegiatan bakti sosial dan peserta harus mencari serta membawa barang

yang seharga Rp 8800- berikut dengan nota pembelian barang tersebut Salah

satu informan yang peneliti wawancara mengatakan

ldquoCuma co-card co-cardnya Cuma logo SMA 8 ukuran berapa saya kurang

tahu pokoknya besar warna biru terus bentuknya kardus terus ditali rafia

biru dikasih nama foto asal sekolah Selain co-card disuruh bawa kado

kado buat senior terus sama bawa sembako juga buat baksos Terus harus

nyari barang yang harganya misal yang Rp 8800- harus ada notane

harus ada barange Tapi pas tahun-tahun sebelumnya ada suruh bawa

belut harus lurus panjangnya 30 cm itu harus di goreng itu kan susah

mbak belut kan di goreng kan udah melengkung-melengkung nah ini

harus lurus 30 cm jadi harus masukin kawat rdquo(W AP 23 06 2015)

Apabila peserta MOS tidak membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan oleh panitia OSIS maka peserta MOS akan mendapatkan

hukuman Hukuman yang diberikan oleh panitia OSIS kepada peserta MOS

yang tidak membawa barang-barang ataupun tidak lengkap membawa barang-

barang yang telah diinstruksikan menurut para informan masih dalam batas

32

wajar Hukuman tersebut biasanya berupa menyanyikan sebuah lagu menari

selain itu tidak jarang panitia bertanya kepada peserta MOS lain mengenai

hukuman apa yang akan diberikan kepada teman-teman yang tidak membawa

ataupun tidak lengkap dalam membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan pada hari sebelumnya Hukuman tersebut diberikan dengan

maksud agar peserta MOS yang merupakan calon peserta didik SMA Negeri 8

Surakarta terlatih untuk memiliki sikap disiplin dan mematuhi segala perintah

yang telah diberikan Seperti penuturan KN berikut

ldquoHukumannya disuruh nyanyi di depan yang jelas ngga dipermainkan kok

mbak Terus suruh minum 1 botol aqua yang besar untuk yang dihukum

tadirdquo(W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoYa Cuma itu tadi mbak Cuma disuruh kedepan nyanyi joget kadang

dari pesertanya mintanya disuruh apa gitu mbakrdquo(W KT 17 06

2015)

Salah satu informan yaitu KT mengatakan bahwa ia merasa tidak senang

pada saat mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada

peserta yang tidak membawa salah satu atribut yang telah di instruksikan

ldquonggak senengnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

Salah satu informan yaitu KN mengaku sempat menemukan tindakan

bullying yang dilakukan teman-temannya terhadap salah satu teman

dikelasnya

ldquoItu paling Cuma sesama teman-teman aja mbak kan kadang kan ada anak

yang pendiam juga kan akhirnya di bully sama teman-teman Paling Cuma

di ledekin aja gitu lho mbak Di ledekin diketawa-ketawain gitu lho

mbakrdquo (W KN 13 06 2015)

3 Persepsi MOS Bagi Pihak Sekolah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan mengenai Persepsi

pihak sekolah terkait kegiatan MOS yang dilakukan untuk menyambut siswa

33

baru di SMA Negeri 8 Surakarta peneliti memilih Bapak Katimo SPd selaku

wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta Berdasarkan

hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo selaku Wakil

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta mengenai kegiatan MOS ini

menurutnya kegiatan MOS merupakan kegiatan yang sangat penting yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru rangkaian kegiatan

MOS ini dapat membantu siswa baru dalam pengenalan lingkungan sekolah

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah Pernyataan

tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Katimo

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Menurut Bapak Katimo kegiatan MOS harus selalu ada disamping untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar kepada siswa baru kegiatan MOS ini juga memiliki tujuan-

tujuan lainnya seperti memperkenalkan tata tertib yang ada di SMA Negeri 8

Surakarta kemudian memperkenalkan siswa baru kepada bapak dan ibu guru

yang nantinya akan mengajar para siswa tersebut selama bersekolah di SMA

Negeri 8 Surakarta serta mengenalkan juga kepada kakak-kakak kelas agar

siswa baru dapat dengan mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru

Bahkan menurut Bapak Katimo apabila kegiatan MOS tidak dilakukan

maka proses belajar mengajar dihari-hari pertama akan banyak mengalami

gangguan karena para siswa belum mengenal satu sama lain belum mengenal

guru yang mengajar dikelas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang

nyaman Maka itu sangat diperlukan kegiatan MOS pada hari-hari pertama

masuk sekolah diawal tahun ajaran bagi peserta didik baru Selain itu Bapak

Katimo juga menjelaskan bagaimana acara dalam kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

30

Pentingnya kegiatan MOS membuat kegiatan ini menjadi kegiatan rutin

yang selalu dilakukan pada awal tahun ajaran baru di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS ini memiliki kesan-kesan tersendiri bagi peserta MOS Seperti

yang diungkapkan oleh informan AP

ldquoKesannya seru sih tapi agak bosenin Bosennya Cuma di acara sesi-sesi

seminar gitu kakak-kakak tingkat Cuma sedikit ngisi acaranyardquo (W AP

23 06 2015)

Juga diungkapkan oleh Informan KT

ldquoAda senangnya sih mengenal banyak teman barurdquo (W KT 17 06

2015)

Dalam kegiatan MOS tidak hanya anggota dari OSIS yang terlibat namun

para guru-guru juga turut terlibat dalam kegiatan MOS Selain itu perwakilan

dari anggota ekstrakulikuler juga terlibat untuk memperkenalkan

ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 8 Surakarta kepada siswa baru

Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA Negeri 8 Surakarta berlangsung

selama 3 hari mengingat waktu pelaksanaan kegiatan MOS pada saat bulan

puasa Namun pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan MOS dilaksanakan

hingga 6 hari karena waktu pelaksanaannya bukan bertepatan dengan bulan

puasa

Kegiatan MOS yang terdiri dari 3 hari tersebut dimulai dengan pembukaan

apel pagi yang dilakukan di Aula para siswa baru menggunakan seragam

sekolah SMP masing-masing Kemudian acara diisi oleh panitia dari anggota

OSIS yang menjelaskan mengenai tata tertib selama kegiatan MOS

berlangsung Selanjutnya acara diisi dengan pengenalan-pengenalan dari

panitia OSIS guru-guru serta pengenalan ekstrakulikuler kepada siswa baru

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian materi dari pihak sekolah yaitu

dari guru-guru dan dari pihak AURI Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

yang diberikan oleh informan KN

ldquo MOS sekarang 3 hari tapi kalau dulu 6 hari 6 hari kan karena bukan

bulan puasa kalau sekarang 3 hari karena MOSnya pas bulan puasa Hari

pertama pengenalan biasa pengenalan ekstra-ekstra dulu ekstra-ekstra itu

31

apa aja memperkenalkan panitia-panitia juga terus barang-barang bawaan

untuk hari berikute terus untuk hari kedua itu udah materi Yang pertama

tata tertib sekolah itu gimana terus passing grade-passing grade mengenai

rata-rata sekolah jugardquo(W KN 13 06 2015)

Senada dengan pernyataan KN informan AP juga menyatakan

ldquoCuma kaya dimotivasi trus Cuma dijelas-jelasin gitu Hari pertama

biasanya pembukaan apel di dalam aula dijelasin sama kaka kelas jangan

main HP jangan berisik setelah itu ada yang isi acara trus sampai hari

ketiganya penutupan itu pakai seragam SMPrdquo (W AP 23 06 2015)

Dalam kegiatan MOS ada barang-barang yang harus dibawa dan harus

dipakai oleh siswa peserta MOS Biasanya pada hari pertama kegiatan MOS

panitia dari anggota OSIS akan memberitahu barang-barang yang harus dibawa

dan dikenakan oleh siswa peserta MOS pada hari selanjutnya Barang-barang

tersebut berupa co-card yang berlogo SMA Negeri 8 Surakarta kemmudian

kado untuk diberikan kepada kakak panitia OSIS pada hari terakhir MOS

biasanya panitia OSIS akan memberikan budget maksimal untuk kado tersebut

Selanjutnya peserta MOS disuruh membawa sembako yang akan digunakan

untuk kegiatan bakti sosial dan peserta harus mencari serta membawa barang

yang seharga Rp 8800- berikut dengan nota pembelian barang tersebut Salah

satu informan yang peneliti wawancara mengatakan

ldquoCuma co-card co-cardnya Cuma logo SMA 8 ukuran berapa saya kurang

tahu pokoknya besar warna biru terus bentuknya kardus terus ditali rafia

biru dikasih nama foto asal sekolah Selain co-card disuruh bawa kado

kado buat senior terus sama bawa sembako juga buat baksos Terus harus

nyari barang yang harganya misal yang Rp 8800- harus ada notane

harus ada barange Tapi pas tahun-tahun sebelumnya ada suruh bawa

belut harus lurus panjangnya 30 cm itu harus di goreng itu kan susah

mbak belut kan di goreng kan udah melengkung-melengkung nah ini

harus lurus 30 cm jadi harus masukin kawat rdquo(W AP 23 06 2015)

Apabila peserta MOS tidak membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan oleh panitia OSIS maka peserta MOS akan mendapatkan

hukuman Hukuman yang diberikan oleh panitia OSIS kepada peserta MOS

yang tidak membawa barang-barang ataupun tidak lengkap membawa barang-

barang yang telah diinstruksikan menurut para informan masih dalam batas

32

wajar Hukuman tersebut biasanya berupa menyanyikan sebuah lagu menari

selain itu tidak jarang panitia bertanya kepada peserta MOS lain mengenai

hukuman apa yang akan diberikan kepada teman-teman yang tidak membawa

ataupun tidak lengkap dalam membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan pada hari sebelumnya Hukuman tersebut diberikan dengan

maksud agar peserta MOS yang merupakan calon peserta didik SMA Negeri 8

Surakarta terlatih untuk memiliki sikap disiplin dan mematuhi segala perintah

yang telah diberikan Seperti penuturan KN berikut

ldquoHukumannya disuruh nyanyi di depan yang jelas ngga dipermainkan kok

mbak Terus suruh minum 1 botol aqua yang besar untuk yang dihukum

tadirdquo(W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoYa Cuma itu tadi mbak Cuma disuruh kedepan nyanyi joget kadang

dari pesertanya mintanya disuruh apa gitu mbakrdquo(W KT 17 06

2015)

Salah satu informan yaitu KT mengatakan bahwa ia merasa tidak senang

pada saat mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada

peserta yang tidak membawa salah satu atribut yang telah di instruksikan

ldquonggak senengnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

Salah satu informan yaitu KN mengaku sempat menemukan tindakan

bullying yang dilakukan teman-temannya terhadap salah satu teman

dikelasnya

ldquoItu paling Cuma sesama teman-teman aja mbak kan kadang kan ada anak

yang pendiam juga kan akhirnya di bully sama teman-teman Paling Cuma

di ledekin aja gitu lho mbak Di ledekin diketawa-ketawain gitu lho

mbakrdquo (W KN 13 06 2015)

3 Persepsi MOS Bagi Pihak Sekolah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan mengenai Persepsi

pihak sekolah terkait kegiatan MOS yang dilakukan untuk menyambut siswa

33

baru di SMA Negeri 8 Surakarta peneliti memilih Bapak Katimo SPd selaku

wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta Berdasarkan

hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo selaku Wakil

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta mengenai kegiatan MOS ini

menurutnya kegiatan MOS merupakan kegiatan yang sangat penting yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru rangkaian kegiatan

MOS ini dapat membantu siswa baru dalam pengenalan lingkungan sekolah

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah Pernyataan

tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Katimo

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Menurut Bapak Katimo kegiatan MOS harus selalu ada disamping untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar kepada siswa baru kegiatan MOS ini juga memiliki tujuan-

tujuan lainnya seperti memperkenalkan tata tertib yang ada di SMA Negeri 8

Surakarta kemudian memperkenalkan siswa baru kepada bapak dan ibu guru

yang nantinya akan mengajar para siswa tersebut selama bersekolah di SMA

Negeri 8 Surakarta serta mengenalkan juga kepada kakak-kakak kelas agar

siswa baru dapat dengan mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru

Bahkan menurut Bapak Katimo apabila kegiatan MOS tidak dilakukan

maka proses belajar mengajar dihari-hari pertama akan banyak mengalami

gangguan karena para siswa belum mengenal satu sama lain belum mengenal

guru yang mengajar dikelas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang

nyaman Maka itu sangat diperlukan kegiatan MOS pada hari-hari pertama

masuk sekolah diawal tahun ajaran bagi peserta didik baru Selain itu Bapak

Katimo juga menjelaskan bagaimana acara dalam kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

31

apa aja memperkenalkan panitia-panitia juga terus barang-barang bawaan

untuk hari berikute terus untuk hari kedua itu udah materi Yang pertama

tata tertib sekolah itu gimana terus passing grade-passing grade mengenai

rata-rata sekolah jugardquo(W KN 13 06 2015)

Senada dengan pernyataan KN informan AP juga menyatakan

ldquoCuma kaya dimotivasi trus Cuma dijelas-jelasin gitu Hari pertama

biasanya pembukaan apel di dalam aula dijelasin sama kaka kelas jangan

main HP jangan berisik setelah itu ada yang isi acara trus sampai hari

ketiganya penutupan itu pakai seragam SMPrdquo (W AP 23 06 2015)

Dalam kegiatan MOS ada barang-barang yang harus dibawa dan harus

dipakai oleh siswa peserta MOS Biasanya pada hari pertama kegiatan MOS

panitia dari anggota OSIS akan memberitahu barang-barang yang harus dibawa

dan dikenakan oleh siswa peserta MOS pada hari selanjutnya Barang-barang

tersebut berupa co-card yang berlogo SMA Negeri 8 Surakarta kemmudian

kado untuk diberikan kepada kakak panitia OSIS pada hari terakhir MOS

biasanya panitia OSIS akan memberikan budget maksimal untuk kado tersebut

Selanjutnya peserta MOS disuruh membawa sembako yang akan digunakan

untuk kegiatan bakti sosial dan peserta harus mencari serta membawa barang

yang seharga Rp 8800- berikut dengan nota pembelian barang tersebut Salah

satu informan yang peneliti wawancara mengatakan

ldquoCuma co-card co-cardnya Cuma logo SMA 8 ukuran berapa saya kurang

tahu pokoknya besar warna biru terus bentuknya kardus terus ditali rafia

biru dikasih nama foto asal sekolah Selain co-card disuruh bawa kado

kado buat senior terus sama bawa sembako juga buat baksos Terus harus

nyari barang yang harganya misal yang Rp 8800- harus ada notane

harus ada barange Tapi pas tahun-tahun sebelumnya ada suruh bawa

belut harus lurus panjangnya 30 cm itu harus di goreng itu kan susah

mbak belut kan di goreng kan udah melengkung-melengkung nah ini

harus lurus 30 cm jadi harus masukin kawat rdquo(W AP 23 06 2015)

Apabila peserta MOS tidak membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan oleh panitia OSIS maka peserta MOS akan mendapatkan

hukuman Hukuman yang diberikan oleh panitia OSIS kepada peserta MOS

yang tidak membawa barang-barang ataupun tidak lengkap membawa barang-

barang yang telah diinstruksikan menurut para informan masih dalam batas

32

wajar Hukuman tersebut biasanya berupa menyanyikan sebuah lagu menari

selain itu tidak jarang panitia bertanya kepada peserta MOS lain mengenai

hukuman apa yang akan diberikan kepada teman-teman yang tidak membawa

ataupun tidak lengkap dalam membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan pada hari sebelumnya Hukuman tersebut diberikan dengan

maksud agar peserta MOS yang merupakan calon peserta didik SMA Negeri 8

Surakarta terlatih untuk memiliki sikap disiplin dan mematuhi segala perintah

yang telah diberikan Seperti penuturan KN berikut

ldquoHukumannya disuruh nyanyi di depan yang jelas ngga dipermainkan kok

mbak Terus suruh minum 1 botol aqua yang besar untuk yang dihukum

tadirdquo(W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoYa Cuma itu tadi mbak Cuma disuruh kedepan nyanyi joget kadang

dari pesertanya mintanya disuruh apa gitu mbakrdquo(W KT 17 06

2015)

Salah satu informan yaitu KT mengatakan bahwa ia merasa tidak senang

pada saat mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada

peserta yang tidak membawa salah satu atribut yang telah di instruksikan

ldquonggak senengnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

Salah satu informan yaitu KN mengaku sempat menemukan tindakan

bullying yang dilakukan teman-temannya terhadap salah satu teman

dikelasnya

ldquoItu paling Cuma sesama teman-teman aja mbak kan kadang kan ada anak

yang pendiam juga kan akhirnya di bully sama teman-teman Paling Cuma

di ledekin aja gitu lho mbak Di ledekin diketawa-ketawain gitu lho

mbakrdquo (W KN 13 06 2015)

3 Persepsi MOS Bagi Pihak Sekolah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan mengenai Persepsi

pihak sekolah terkait kegiatan MOS yang dilakukan untuk menyambut siswa

33

baru di SMA Negeri 8 Surakarta peneliti memilih Bapak Katimo SPd selaku

wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta Berdasarkan

hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo selaku Wakil

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta mengenai kegiatan MOS ini

menurutnya kegiatan MOS merupakan kegiatan yang sangat penting yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru rangkaian kegiatan

MOS ini dapat membantu siswa baru dalam pengenalan lingkungan sekolah

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah Pernyataan

tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Katimo

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Menurut Bapak Katimo kegiatan MOS harus selalu ada disamping untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar kepada siswa baru kegiatan MOS ini juga memiliki tujuan-

tujuan lainnya seperti memperkenalkan tata tertib yang ada di SMA Negeri 8

Surakarta kemudian memperkenalkan siswa baru kepada bapak dan ibu guru

yang nantinya akan mengajar para siswa tersebut selama bersekolah di SMA

Negeri 8 Surakarta serta mengenalkan juga kepada kakak-kakak kelas agar

siswa baru dapat dengan mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru

Bahkan menurut Bapak Katimo apabila kegiatan MOS tidak dilakukan

maka proses belajar mengajar dihari-hari pertama akan banyak mengalami

gangguan karena para siswa belum mengenal satu sama lain belum mengenal

guru yang mengajar dikelas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang

nyaman Maka itu sangat diperlukan kegiatan MOS pada hari-hari pertama

masuk sekolah diawal tahun ajaran bagi peserta didik baru Selain itu Bapak

Katimo juga menjelaskan bagaimana acara dalam kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

32

wajar Hukuman tersebut biasanya berupa menyanyikan sebuah lagu menari

selain itu tidak jarang panitia bertanya kepada peserta MOS lain mengenai

hukuman apa yang akan diberikan kepada teman-teman yang tidak membawa

ataupun tidak lengkap dalam membawa barang-barang yang telah

diinstruksikan pada hari sebelumnya Hukuman tersebut diberikan dengan

maksud agar peserta MOS yang merupakan calon peserta didik SMA Negeri 8

Surakarta terlatih untuk memiliki sikap disiplin dan mematuhi segala perintah

yang telah diberikan Seperti penuturan KN berikut

ldquoHukumannya disuruh nyanyi di depan yang jelas ngga dipermainkan kok

mbak Terus suruh minum 1 botol aqua yang besar untuk yang dihukum

tadirdquo(W KN 13 06 2015)

Sedangkan informan KT mengatakan bahwa

ldquoYa Cuma itu tadi mbak Cuma disuruh kedepan nyanyi joget kadang

dari pesertanya mintanya disuruh apa gitu mbakrdquo(W KT 17 06

2015)

Salah satu informan yaitu KT mengatakan bahwa ia merasa tidak senang

pada saat mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada

peserta yang tidak membawa salah satu atribut yang telah di instruksikan

ldquonggak senengnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

Salah satu informan yaitu KN mengaku sempat menemukan tindakan

bullying yang dilakukan teman-temannya terhadap salah satu teman

dikelasnya

ldquoItu paling Cuma sesama teman-teman aja mbak kan kadang kan ada anak

yang pendiam juga kan akhirnya di bully sama teman-teman Paling Cuma

di ledekin aja gitu lho mbak Di ledekin diketawa-ketawain gitu lho

mbakrdquo (W KN 13 06 2015)

3 Persepsi MOS Bagi Pihak Sekolah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan mengenai Persepsi

pihak sekolah terkait kegiatan MOS yang dilakukan untuk menyambut siswa

33

baru di SMA Negeri 8 Surakarta peneliti memilih Bapak Katimo SPd selaku

wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta Berdasarkan

hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo selaku Wakil

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta mengenai kegiatan MOS ini

menurutnya kegiatan MOS merupakan kegiatan yang sangat penting yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru rangkaian kegiatan

MOS ini dapat membantu siswa baru dalam pengenalan lingkungan sekolah

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah Pernyataan

tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Katimo

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Menurut Bapak Katimo kegiatan MOS harus selalu ada disamping untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar kepada siswa baru kegiatan MOS ini juga memiliki tujuan-

tujuan lainnya seperti memperkenalkan tata tertib yang ada di SMA Negeri 8

Surakarta kemudian memperkenalkan siswa baru kepada bapak dan ibu guru

yang nantinya akan mengajar para siswa tersebut selama bersekolah di SMA

Negeri 8 Surakarta serta mengenalkan juga kepada kakak-kakak kelas agar

siswa baru dapat dengan mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru

Bahkan menurut Bapak Katimo apabila kegiatan MOS tidak dilakukan

maka proses belajar mengajar dihari-hari pertama akan banyak mengalami

gangguan karena para siswa belum mengenal satu sama lain belum mengenal

guru yang mengajar dikelas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang

nyaman Maka itu sangat diperlukan kegiatan MOS pada hari-hari pertama

masuk sekolah diawal tahun ajaran bagi peserta didik baru Selain itu Bapak

Katimo juga menjelaskan bagaimana acara dalam kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

33

baru di SMA Negeri 8 Surakarta peneliti memilih Bapak Katimo SPd selaku

wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta Berdasarkan

hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo selaku Wakil

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta mengenai kegiatan MOS ini

menurutnya kegiatan MOS merupakan kegiatan yang sangat penting yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru rangkaian kegiatan

MOS ini dapat membantu siswa baru dalam pengenalan lingkungan sekolah

yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah Pernyataan

tersebut seperti yang diungkapkan oleh bapak Katimo

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Menurut Bapak Katimo kegiatan MOS harus selalu ada disamping untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar kepada siswa baru kegiatan MOS ini juga memiliki tujuan-

tujuan lainnya seperti memperkenalkan tata tertib yang ada di SMA Negeri 8

Surakarta kemudian memperkenalkan siswa baru kepada bapak dan ibu guru

yang nantinya akan mengajar para siswa tersebut selama bersekolah di SMA

Negeri 8 Surakarta serta mengenalkan juga kepada kakak-kakak kelas agar

siswa baru dapat dengan mudah menyesuaikan diri di lingkungan yang baru

Bahkan menurut Bapak Katimo apabila kegiatan MOS tidak dilakukan

maka proses belajar mengajar dihari-hari pertama akan banyak mengalami

gangguan karena para siswa belum mengenal satu sama lain belum mengenal

guru yang mengajar dikelas sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang

nyaman Maka itu sangat diperlukan kegiatan MOS pada hari-hari pertama

masuk sekolah diawal tahun ajaran bagi peserta didik baru Selain itu Bapak

Katimo juga menjelaskan bagaimana acara dalam kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

34

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

ldquoKalau dipetunjuk teknisnya kan bisa berlangsung antara 3 sampai 1

minggu samapai 6 hari Kemudian ya penyajiannya tentang materi kalau

yang di dalam materi itu yang pertama tentang tata tertib kemudian

tentang kenakalan remaja kemudian apa itu tentang bela negara cinta

tanah air Biasanya kita itu mengundang penyaji dari luar bisa dari

POLRESTA dari KODIM giturdquo(W PK 31 07 2015)

Dalam kegiatan MOS SMA Negeri 8 Surakarta juga masih

memberlakukan adanya atribut-atribut yang harus dikenakan oleh siswa baru

namun menurut Bapak Katimo atribut yang diberlakukan di SMA Negeri 8

Surakarta masih terbilang wajar dan tidak memberatkan

ldquokalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo (W PK 31 07 2015)

Atribut-atribut yang diperintahkan kepada pserta MOS dianggap wajar

oleh informan Hal tersebut dikarenakan menurut pihak sekolah atribut yang

diperintahkan kepada peserta MOS tidak berlebihan serta tidak mengganggu

kegiatan MOS Menurut siswa selaku panitia MOS hal tersebut wajar karena

dengan memerintahkan atribut untuk dibawa pada saat MOS dapat melihat

keseriusan peserta MOS dalam menjalankan kegiatan MOS Sedangkan

menurut siswa peserta MOS atribut yang diperintahkan tidak merepotkan serta

berguna dalam pelaksanaan kegiatan MOS sehingga masih dikatakan wajar

Sebelum dimulai kegiatan MOS pihak sekolah mengadakan briefing

dengan panitia MOS untuk membahas rangkaian kegiatan MOS dalam

penyambutan siswa baru hal ini dilakukan agar kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

35

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkanrdquo (W

PK 31 07 2015)

b Alasan MOS Tetap Dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta

Kegiatan MOS yang merupakan kegiatan pengenalan sekolah kepada

siswa baru memang merupakan kegiatan yang harus selalu ada dan tidak dapat

dipisahkan dari agenda rutin sekolah pada penerimaan siswa pada tahun ajaran

baru Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Katimo selaku Wakil Kepala

Sekolah bagian kesiswaan SMA Negeri 8 Surakarta

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan

dalam proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa

baru untuk mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk

menuntut ilmu di sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita ketahui bagaimana pentingnya

kegiatan MOS bagi siswa baru Para siswa baru perlu mengetahui bagaimana

keadaan lingkungan sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar Tidak hanya mengenal lingkungan sekolah namun

siswa baru juga perlu mengetahui tentang bagaimana peraturan-peraturan serta

sanksi-sanksi yang berlaku di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam kegiatan MOS

ini tentu akan dikenalkan juga dengan para guru yang akan mengajar

Tujuannya adalah agar para siswa baru dan guru dapat saling mengenal

karakter masing-masing sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri demi

kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang pertama kalau tujuan MOS itu kan untuk mengetahui lingkungan

yang baru di sekolah yang baru tentang aturan-aturan yang baru tata tertib

yang baru termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan bagi siswa yang akan

belajar di sekolah yang baru kemudian juga tentang orientasinya atau

observasi tentang lingkungan yang baru keadaan sekolahnya bagaimana

lingkungannya bagaimana situasi disekolah termasuk kakak-kakak kelas

dan bapak ibu guru kan juga perlu untuk diketahui lebih dini sehingga

peserta didik itu nanti cepat bisa menyesuaikan dirirdquo(W PK 31 07

2015 )

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

36

Selain itu MOS juga memiliki tujuan yang sangat positif bagi siswa baru

Tidak hanya pengenalan lingkungan sekolah namun rangkaian kegiatan MOS

juga mengenalkan kepada siswa baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di

sekolah Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut berupa ekstrakulikuler yang ada di

SMA Negeri 8 Surakarta Kemudian di dalam kegiatan MOS tersebut bertujuan

mengenalkan peraturan sekolah kepada siswa baru karena sejatinya siswa baru

harus mengetahui dan mentaati peraturan sekolah demi menjaga stabilitas

sekolah yang sudah berlangsung selama ini

Dalam rangkaian kegiatan MOS di SMA Negeri 8 Surakarta juga terdapat

serangkaian acara dimana dalam acara tersebut berupa pemberian materi yang

diberikan oleh guru dan pihak AURI Materi tersebut mengenai kedisiplinan

bela negara dan cinta tanah air Kegiatan MOS yang berlangsung di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat dikatakan sudah ideal Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Katimo

ldquoYa yang dilaksanakan disekolah SMA 8 itu sudah sudah ideal Untuk

tahun ini memang dilaksanakan didalam kombinasi intern dan nanti diluar

ada outbondnya gitu Kemudian untuk tahun-tahun yang lalu itu

disentralkan diluar semua tentang pelatihan kedisiplinan bela negara

cinta tanah air Waktu tahun sebelumnya itu dilaksanakan di AURI jadi

langsung timnya dari AURI sana Itu juga untuk untuk apa untuk

mencari alternatif yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Katimo

menunjukkan bahwa kegiatan MOS tidak dapat dipisahkan dari agenda awal

tahun ajaran baru di sekolah Rangkaian kegiatan MOS yang bertujuan untuk

memudahkan siswa peserta MOS yang notabene adalah warga baru SMA

Negeri 8 Surakarta untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru

dan juga pembekalan pengetahuan umum yang diberikan kepada siswa peserta

MOS Hal-hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan MOS yang sangat

pernilai positif bagi siswa peserta MOS Hal tersebut sejalan dengan

pernyataan yang disampaikan Bapak Katimo kepada penulis

ldquoYa penting dan sangat diperlukan karena saya punya anggapan kalau

tidak ada kegiatan MOS maka proses belajar dihari-hari pertama itu

mungkin akan banyak mengalami gangguan karena antara siswa yang lain

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

37

belum kenal antara siswa dengan guru semuanya belum kenal antara

siswa dengan lingkungan belum kenal jadi sangat mendukung untuk

proses KBM dihari-hari awal sekolah giturdquo(W PK 31 07 2015)

Selain itu kegiatan MOS ini juga didukung oleh permendikbud dengan

surat edaran Nomor 59389MPKPD2015 Kegiatan MOS tetap dilaksanakan

pada setiap awal tahun ajaran baru namun dalam surat tersebut menjelaskan

pihak-pihak seperti gubernur bupati dan wali kota menginstruksikan kepada

kepala dinas pendidikan untuk mengontrol kegiatan MOS agar kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya dan jauh dari tindakan bullying Kepala

sekolah serta pihak pelaksana kegiatan MOS menjadi pihak yang bertanggung

jawab sepenuhnya atas pelaksanaan MOS di sekolah

c Upaya Sekolah Meminimalisir Tindakan Bullying Dalam Kegiatan MOS

di SMA Negeri 8 Surakarta

Maraknya tindakan bullying dalam ranah pendidikan khususnya pada saat

kegiatan MOS tentu sangat membuat resah masyarakat Indonesia Dengan

adanya berita semacam ini tentu menjadi perhatian sekolah dalam menjalankan

kegiatan MOS Ada beberapa cara yang ditempuh pihak sekolah untuk

mencegah tindakan bullying diantaranya

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh Kepala Sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Kepala Sekolah memberikan peraturan serta menghimbau

agar kegiatan MOS dapat berjalan tertib dan sesuai dengan tujuannya Hal

tersebut disampaikan pada saat briefing sebelum dimulainya kegiatan MOS

untuk panitia dan pada saat pembukaan kegiatan MOS bagi para peserta

MOS

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang

akan dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

38

mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam

buku panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman

dalam melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi

acara dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela

negara serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi

sebuah alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang

kurang bermanfaat

Pada kegiatan MOS yang baru dilaksanakan ini guru-guru semua terlibat

langsung dalam kegiatan MOS Panitia dari anggota OSIS hanya membantu

mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam kegiatan MOS

Hal ini juga yang menekan agar tidak terjadinya tindakan bullying pada saat

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam pelaksanaan kegiatan MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang masih menggunakan atribut yang biasa

digunakan pada saat MOS Atribut tersebut berupa co-card Namun biasanya

bagi peserta siswi pada bagian rambut diikat kemudian diberi pita berwarna

Menurut Bapak Katimo atribut ini masih dalam batas wajar dan tidak

memberatkan peserta MOS

ldquoKalau atribut yang kita lakuakan kemarin batas wajar saja hanya yang

perempuan rambutnya dikuncir satu seperti ekor kuda itu pake tali merah

putih kemudian apa tuh mbak yang nama iturdquo(W PK 31 07 2015)

Untuk pencegahan terjadinya tindakan bullying pada saat MOS di SMA

Negeri 8 Surakarta pihak sekolah membuat tata tertib pelaksanaan kegiatan

MOS Selain itu Kepala Sekolah beserta panitia kegiatan MOS

bertanggungjawab atas kegiatan MOS yang berlangsung

ldquoYang jelaskan didalam kegiatan MOS itu kan ada panitianya dan semua

penanggungjawab kepala sekolah dan pasti selaku pimpinan kepala

sekolah sudah berpesan atau berwanti-wanti supaya pelaksanaan MOS itu

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

39

tidak lepas dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Biasanyakan ada apa

ada petunjuk teknis dari dinas dari balai kota kan sudah ada petunjuknya

jadi ya setiap hari setiap hari dalam pelaksanaan MOS itu kan ada kaya di

briefing jadi ada pertemuan singkat antara panitia-kepala sekolah yang

selalu mengingatkan supaya tidak terjadirdquo(W PK 31 07 2015)

C Intepretasi dan Analisis Data

Pada sub bab sebelumnya telah peneliti paparkan deskripsi hasil penelitian

yang peneliti lakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Dalam sub bab ini akan peneliti

jelaskan hasil penelitian yang dihubungkan dengan kajian teori

Kegiatan MOS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah pada

awal tahun ajaran baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa

baru Pentingnya kegiatan MOS yang disampaikan oleh para informan tentu

memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang kegiatan MOS Persepsi

adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Leavitt 1978) Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan informan dapat kita tahu bagaimana pandangan informan dalam melihat

kegiatan MOS Menurut salah satu informan panitia MOS menurutnya

ldquoKalo menurut saya MOS itu kaya kaya suatu pembekalan siswa itu kalo

mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam sekolah jadi MOS itu kan

ada macam-macam di SMP SMA sama di kuliahan gitu Jadi MOS itu buat

mandiriin aja trus buat mengenal kalo SMA itu kaya gini Jadi kaya gininya

itu dalam arti ada peningkatanlah dalam pergaulan maupun kemandirian

sama yang lain-lainrdquo( W MG 03 06 2015 )

Kemudian menurut informan peserta MOS

ldquoKalo MOS itu kan masa orientasi siswa baru Jadi disitu kan kita kan

diajarkan untuk pengenalan pendidikan berkarakter dulu kita cara

pengenalan SMA dulu Trus dan juga kan disitu kita dilatih untuk cara

disiplin awal dari siswa-siswa baru masuk sekolah kan belum tau kan

sekolah ini gimana-gimana nah dengan MOS kan diperkenalkan entah itu

guru-gurunya ntah itu lingkungan sekitar SMA 8 Dan juga MOS kan

kegiatan yang menguntungkan misal waktu materi seminar kenakalan

remaja ataupun lain-lain kan diajarkan untuk siswa waktu MOS iturdquo (W

KN 13 06 2015)

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

40

Sedangkan menurut pihak sekolah yang dalam hal ini disampaikan oleh

Bapak Katimo kegiatan MOS sangat penting untuk dilaksanakan serta tidak dapat

dipisahkan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Rangkaian kegiatan

MOS dapat membantu siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar

ldquoYa MOS itu kan merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru Dan itu sangat penting bagi siswa baru untuk

mengetahui keadaan sekolah yang akan dia pakai untuk menuntut ilmu di

sekolah yang barurdquo(W PK 31 07 2015)

Dari jawaban yang telah didapat dari informan mengenai pandangannya

terhadap kegiatan MOS maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan MOS

merupakan rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa

baru kegiatan MOS ini tidak dapat terpisahkan dari proses penerimaan siswa baru

di SMA Negeri 8 Surakarta Dengan adanya kegiatan MOS ini mampu

menyatukan dari banyaknya persepsi pihak sekolah dan siswa baik itu panitia

kegiatan MOS maupun peserta MOS dalam menjalani kegiatan MOS Didalam

kegiatan tersebut terdapat tujuan-tujuan penting bagi peserta didik yang baru

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam kegiatan ini siswa akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang

akan digunakan dalam proses belajar mengajar siswa dikenalkan kepada warga

sekolah seperti kaka kelas dan bapak-ibu guru kemudian kegiatan-kegiatan

sekolah berupa ekstrakulikuler serta para siswa baru akan mendapatkan materi

pengetahuan umum serta soft skil dari para guru yang akan memberikan materi

serta dari pihak luar seperti AURI Karena SMA Negeri 8 Surakarta biasanya

bekerja sama dengan pihak luar seperti AURI dan POLRI untuk memberikan

materi dalam kegiatan MOS

Kegiatan MOS ini harus selalu ada karena apabila tidak dilaksanakan maka

akan mengganggu efektifitas pada awal-awal kegiatan belajar mengajar Jika kita

kaitkan dengan kajian teori kegiatan MOS ini dapat dikaitkan dengan upacara

Inisiasi Inisiasi merupakan upacara yang dilangsungkan sewaktu seseorang

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

41

memasuki golongan sosial tertentu dan karena itu mengandung unsur-unsur

upacara untuk saat-saat kritis dalam kehidupan seseorang (Koentjaraningrat

1997)

Kegiatan MOS merupakan upacara inisiasi suatu ritual yang menandakan

perubahan status seseorang yang mulanya siswa SMP menjadi siswa SMA

Kegiatan ini menjadi kegiatan yang rutin dalam hal penerimaan siswa baru baik

itu pada jenjang SMP SMA maupun pada tingkat Universitas Kegiatan ini

bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan barunya Karena pasti

akan terdapat perbedaan struktur serta sistem yang ada di lingkungan baru

tersebut Banyaknya tujuan-tujuan penting yang terdapat dalam serangkaian

kegiatan MOS yang menjadi alasan pentingnya dilaksanakan MOS pada waktu

penerimaan siswa baru di setiap awal tahun ajaranKegiatan MOS ini harus selalu

dilaksanakan dalam proses penerimaan siswa baru di sekolah Karena dengan

kegiatan MOS ini dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu

efektifitas di awal kegiatan belajar mengajar

Dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari informan kegiatan

MOS penting untuk dilaksanakan siswa dapat mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan MOS dengan baik Namun berdasarkan penuturan informan didapatkan

data bahwa terjadi tindakan bullying pada saat kegiatan MOS Bullying yang

ditemukan adalah jenis bullying verbal seperti membentak Biasanya bullying

verbal ini terjadi tanpa disadari oleh pelaku dan korbannya Sejiwa (2008)

mengungkapkan bahwa bullying verbal merupakan jenis bullying yang juga dapat

terdeteksi karena dapat tertangkap indera pendengaran Seperti ketika peneliti

menanyakan mengenai tindakan bullying pada saat kegiatan MOS para informan

mengaku tidak menemukan tindakan bullying hal demikian dikarenakan peserta

MOS menganggap sebagai suatu hal yang wajar Meskipun dari hasil cerita salah

satu informan ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak senang pada saat

mendengar omelan yang dilakukan kakak panitia MOS kepada temannya yang

tidak melengkapi atribut yang telah diperintahkan

ldquonggak senangnya waktu melihat teman dimarahin karena dia melanggar

tidak membawa co-card tapi masih dalam batas wajar aja sih mbakrdquo (W

KT 17 06 2015)

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

42

Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terjadi kekerasan

simbolik Nurul Hasfi (dalam Indi Aunullah 2006 111) menyatakan kekerasan

simbolik adalah sebuah model dominasi kultural dan sosial yang berlangsung

secara tidak sadar dalam kehidupan masyarakat yang meliputi tindakan

diskriminasi terhadap kelompok tertentu

Tindakan bullying seperti ini justru ditemui karena adanya perintah

membawa atribut-atribut perlengkapan MOS Siswa diperintahkan membuat

atribut-atribut seperti co-card dengan segala ketentuannya kemudian

menggunakan pita kuncir berwarna merah putih bagi siswa putri serta membawa

barang-barang yang telah ditentukan oleh panitia MOS Perintah tersebut

disampaikan dalam bentuk kebahasaan yang khas misalnya kerupuk yang bikin

kangen Kerupuk tersebut bermerk rindu Kemudian membawa barang yang

hargannya mengandung angka 8 sebagai simbol SMA Negeri 8 Surakarta

Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa harus melengkapi segala

atribut serta barang-barang yang telah diperintahkan oleh panitia MOS Karena

akan ada hukuman bagi siswa yang tidak membawa atau melengkapi atribut serta

barang-barang yang telah diperintahkan Hukuman-hukuman tersebut biasanya

bersifat mempermalukan kemudian bentakan yang dilakukan panitia MOS

kepada siswa yang diberi hukuman Hal demikian tentu tidak sesuai dengan tujuan

utama kegiatan MOS yaitu pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru

Dalam setiap tahunnya kegiatan MOS mengalami perubahan Disetiap akhir

kegiatan MOS dilakukan evaluasi hal tersebut dilakukan agar dapat terlihat

keefektifan kegiatan MOS yang telah dilaksanakan Sehingga kegiatan MOS pada

tahun selanjutnya dapat lebih baik Pada kegiatan MOS yang telah dilakukan ini

pihak sekolah memberikan buku panduan Gunanya adalah agar para siswa baru

dapat memahami dan mentaati segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan

tercantum dalam buku panduan Selain itu pihak sekolah bekerja sama dengan

pihak AURI dan kepolisian untuk memberikan materi pengetahuan umum bagi

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

43

para siswa baru Hal tersebut menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat

Dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsionalis milik Parsons

mengenai 4 skema fungsi untuk semua sistem tindakan yang terkenal dengan

sebutan skema AGIL Fungsi adalah ldquosuatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem

itu Menurut Parsons ada 4 imperatif fungsional yang perlu bagi semua sistem

yaitu (A) Adaptation (G) Goal attainment (I) Integration (L) Latency Semua

fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh suatu sistem agar tetap bertahan

1 Adaptation suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat

situasional eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya

2 Goal attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya

3 Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian dari

komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya

4 Latency suatu sistem harus menyediakan memelihara dan memperbarui baik

motivasi para individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi itu ( Ritzer 2012 409-410 )`

Jika kita kaitkan dengan teori ini kegiatan MOS dibutuhkan sebagai sarana

beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar siswa baru

tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala peraturan yang

berlaku di sekolah (SMA) Siswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan

baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di SMP akan sangat berbeda

dengan yang ada di sekolah baru mereka (SMA) maka MOS dikatakan sebagai

proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaian kegiatanya tujuan MOS

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

44

harus tersampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia selaku

pelaksana kegiatan MOS

Dalam hal ini pihak sekolah telah mendapat surat edaran Nomor

59389MPKPD2015 menekankan orientasi yang bersifat akademik dan

pengenalan lingkungan tanpa tidakan bullying dengan pengawasan guru Adanya

peraturan pemerintah yaitu Permendikbud Nomor 55 tahun 2014 memberi

penjelasan yang lebih spesifik mengenai larangan tindakan yang mengarah pada

tindakan bullying dalam MOPDB Aturan tersebut juga merubah nama MOS

menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) Upaya yang dilakukan

pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah mengenai kegiatan MOS yang

bersifat akademik dan pengenalan lingkungan yaitu

1 Sosialisasi tata tertib

Sosialisasi tata tertib ini diberikan oleh kepala sekolah kepada panitia dan

peserta MOS Hal ini dilakukan pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan MOS

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya

2 Buku panduan

Sebelum kegiatan MOS berlangsung pihak sekolah khususnya panitia

kegiatan MOS serta bapak-ibu guru membuat petunjuk teknis mengenai tata

cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS Semuanya dirangkum

dalam sebuah buku panduan kegiatan MOS Buku panduan tersebut yang akan

dibagikan kepada seluruh siswa peserta MOS dan para siswa wajib mentaati

segala petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan tercantum dalam buku

panduan Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam

melaksanakan kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3 Kerjasama dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia)

Adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 8 Surakarta

dengan pihak AURI Pada kegiatan MOS tersebut pihak AURI mengisi acara

dengan memberikan materi-materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara

serta cinta tanah air Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

45

alternatif sekolah untuk menghindari dari kegiatan-kegiatan yang kurang

bermanfaat

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kegiatan MOS dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu orientasi yang bersfat akademik dan pengenalan

lingkungan sekolah tanpa ada tindakan bullying dengan pengawasan pihak

sekolah Segala rangkaian kegiatan MOS yang telah dilakukan harus dapat

mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga sekolah

Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat menjamin stabilitas

sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga antar hubungan pada

bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah harus dapat memelihara dan

memperbarui motivasi setiap individu maupun pola budaya yang menciptakan dan

menopang motivasi tersebut

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

46

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut

1 Dari persepsi-persepsi yang telah dipaparkan kemudian ditarik kesimpulan

terkait kegiatan MOS bahwa kegiatan tahunan rutin yang di lakukan di SMA

Negeri 8 Surakarta ini memang penting kegiatan MOS yang memiliki tujuan

utama pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru juga memiliki hal

positif lain seperti pemberian materi yang diberikan pihak sekolah untuk

menambah wawasan siswa baru

2 Kegiatan MOS ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses penerimaan siswa baru di SMA Negeri 8 Surakarta Kegiatan yang

memiliki tujuan utama pengenalan llingkungan sekolah kepada siswa baru ini

juga memiliki peranan penting bagi SMA Negeri 8 Surakarta Jika kegiatan ini

tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu efektifitas pada hari-hari

pertama masuk sekolah

3 Upaya yang dilakukan pihak sekolah sejalan dengan peraturan pemerintah

mengenai kegiatan MOS yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan

tanpa adanya tindakan bullying Sekolah memberikan sosialisasi tata tertib

kepada panitia dan peserta MOS agar pelaksanaan kegiatan MOS dapat

berjalan sesuai dengan tujuannya Kemudian sekolah memberikan buku

panduan mengenai tata cara peraturan-peraturan serta jadwal kegiatan MOS

Dengan adanya buku panduan tersebut menjadi pedoman dalam melaksanakan

kegiatan MOS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan SMA Negeri 8

Surakarta bekerjasama dengan AURI dan kepolisian untuk memberikan materi-

materi berupa pelatihan kedisiplinan bela negara serta cinta tanah air Dengan

adanya kegiatan seperti ini menjadi sebuah alternatif sekolah untuk

menghindari dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

menimbulkan bullying dalam kegiatan MOS

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

47

B IMPLIKASI

1 Implikasi Praktis

Implikasi praktis berkaitan erat dengan hasil penelitian Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa persepsi siswa dan sekolah mengenai kegiatan

MOS di SMA Negeri 8 Surakarta ini penting untuk dilakukan pada setiap awal

tahun ajaran sekolah Selain bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekolah

kegiatan ini juga untuk menambah wawasan serta melatih kemandirian siswa

baru kegiatan MOS harus selalu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran di

SMA Negeri 8 Surakarta karena apabila tidak dilaksanakan akan mengganggu

efektifitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada hari-hari pertama sekolah

Bersamaan dengan adanya peraturan pemerintah bahwa kegiatan MOS

harus bersifat akademik dengan pengenalan lingkungan tanpa adanya tindakan

bullying sekolah berupaya menyajikan rangkaian kegiatan MOS yang

bernuansa edukatif yaitu dengan pemberian materi oleh pihak sekolah AURI

serta kepolisian kepada siswa baru hal tersebut dilakukan untuk menghindari

dari kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan bullying

2 Implikasi Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan bentuk

penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan

maknapersepsi dimana penelitian ini dapat mengungkap berbagai informasi

kualitatif untuk menjelaskan permasalahan penelitian di SMA Negeri 8

Surakarta

3 Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsional struktural

Talcott Parsons Dalam teori ini terdapat 4 skema fungsi untuk semua sistem

tindakan Skema tersebut disebut dengan skema AGIL yaitu (A) Adaptation

suatu sistem harus mengatasi kebutuhan mendesak yang bersifat situasional

eksternal Sistem itu harus beradaptasi dengan lingkungannya dan

mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya (G) Goal

attainment suatu sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

48

( I ) Integration suatu sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian

dari komponennya Ia juga harus mengelola hubungan di antara tiga imperatif

fungsional lainnya Dan (L) Latency suatu sistem harus menyediakan

memelihara dan memperbarui baik motivasi para individu maupun pola-pola

budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu

Jika dikaitkan dengan penelitian ini MOS merupakan suatu kompleks

kegiatan yang ada di dalam sekkolah Kegiatan MOS dibutuhkan sebagai

sarana beradaptasi bagi para siswa baru di SMA Tidak hanya dengan antar

siswa baru tetapi juga dengan warga sekolah lingkungan sekolah dan segala

peraturan yang berlaku di sekolah tersebut Siswa perlu melakukan adaptasi

dengan lingkungan baru tersebut karena segala bentuk struktur yang ada di

SMP akam sangat berbeda dengan yang ada di SMA maka MOS dikatakan

sebagai proses adaptasi Kemudian dengan segala rangkaiannya tujuan MOS

harus tersampampaikan kepada siswa-siswa peserta MOS dibantu oleh panitia

selaku pelaksana kegiatan MOS Segala rangkaian MOS yang telah dilakukan

harus dapat mengintegrasi siswa baru karena sudah menjadi bagian dari warga

sekolah Dengan menjalankan kegiatan MOS siswa diharapkan dapat

menjamin stabilitas sekolah Sebuah sistem harus dapat mengatur dan menjaga

antar hubungan pada bagian-bagian yang menjadi komponennya Sekolah

harus dapat memelihara dan memperbarui motivasi setiap individu maupun

pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut

C SARAN

1 Saran bagi siswa

a Diharapkan siswa memahami tujuan kegiatan MOS dengan benar sehingga

kegiatan MOS dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

b Siswa yang menyaksikan atau mendapat perlakuan bullying diharapkan

melapor kepada pihak sekolah

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

49

2 Saran bagi pihak sekolah

a Sekolah membuat kebijakan serta tindakan nyata kepada seluruh komponen

sekolah untuk meminimalisir tindakan bullying

b Sosialisasi oleh guru BK untuk membangun kesadaran serta pemahaman

kepada siswa mengenal dampak tindakan bullying

c Sekolah mengutamakan unsur pendidikan disamping pengenalan

lingkungan sekolah dalam rangkaian kegiatan MOS agar kegiatan MOS

bermanfaat bagi siswa

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N (2013) Meminimalisir Bullying di Sekolah Diperoleh 23 Juni 2015

dari

httpdownloadportalgarudaorgarticlephparticle=253200ampval=6820

amptitle=meminimalisirbullyingdisekolah

Ahmadi R (2014) Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta Ar-Ruzz Media

Bintoro T Marhaenis Lika-Liku Perjalanan Mahasiswa Baru Mencapai Cita-cita

Bangsa Indonesia Edisi OSPEK Diperoleh 12 Februari 2016 dari

httpgmniunyfileswordpresscom

Fakultas Psikologi UI (2009) Psikologi Sosial Jakarta Salemba Humanika

FauziahN (2015) Mos di Depok masih diwarnai kegiatan nyeleneh Diperoleh

13 Desember 2015 dari httpmmerdekacomperistiwamos-di-depok-

masih-diwarnai-kegiatan-nyelenehhtml

Hasfi N Kekerasan Simbolik (symbolic violence) Terhadap Suku Jawa Dalam

Program TV ldquoHidup Ini Indahrdquo di Trans TV Diperoleh 21 September

2015 dari httpcoreacukdownloadpdf11731990pdf

Hizair MA (2013) Kamus Lengkap Jakarta TAMER Jakarta

Ikhsan M (2013) Sidak MOS Rina Larang Keras Praktik Perploncoan

Diperoleh 25 Maret 2015 dari httpjoglosemarco201307sidak-

mos-rina-larang-keras-praktik-perploncoanhtml

Kompascom 2011 Baru 2 Hari Sekolah Amanda Meninggal Dalam

(httpedukasikompascomread2011071313353954Baru2HariSeko

lahAmandaMeninggal) diakses pada Jumat 12 Februari 2016

Muhary I (2006) Ritus Penyambutan Mahasiswa Baru di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara Diperoleh 24 Agustus 2015

dari httprepositoryusuacidbitstream123456789154261ker-mar-

2006-(13)pdf

Muljati WH (2014) KPAI Kekerasan Dalam MOS Terus Berulang Diperoleh

20 Maret 2015 dari httpsinarharapanconewsread140714217kpai-

kekerasan-dalam-mos-terus-berulang

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi … · Tugas untuk membawa atribut lain dengan menggunakan clue ... Sedangkan intruksi menguncir rambut serta menggunakan pita

51

Noviana A (2009) OSPEK dan Fenomena Kekerasan (Studi Fenomenologi

Tentang Pelaksanaan OSPEK Pada Mahasiswa di FKIP UNS Tahun

Ajaran 20082009) Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Pratiwi A (2012) Senioritas dan Perilaku Kekerasan Dikalangan Siswa (Studi

Kasus SMP PGRI 1 Ciputat Tangsel) Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Program Studi Sosiologi

Ritzer George 2012 Teori Sosiologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Sarwono J (2006) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Yogyakarta

Graha Ilmu

Sobur A (2013) Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah Bandung CV

Pustaka Setia

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Sugiyono (2014) Memahami Penelitian Kualitatif Bandung ALFABETA CV

Sutopo HB (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta Universitas

Sebelas Maret

Usman I Perilaku Bullying Ditinjau Dari Peran Kelompok Teman Sebaya dan

Iklim Sekolah Pada Siswa SMA di Kota Gorontalo Diperoleh 23 Juni

2015 dari httpperilaku-bullying-ditinjau-dari-peran-kelompok-teman-

sebaya-dan-iklim-sekolah-pada-siswa-sma-di-kota-gorontalopdf

Wagito B (2003) Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta Andi

Winangun YW W (1990) Masyarakat Bebas Struktur Yogyakarta Kanisius

(anggota IKAPI)

Yuniar T (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta PT Agung

Media Mulia