bab iv hasil penelitian dan pembahasan - a...
TRANSCRIPT
65
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian yang akan memberikan
jawaban atas permasalahan yang diteliti. Penelitian ini secara umum ingin
mengetahui pengaruh terapi musik Mozart dalam meningkatkan kemampuan
bahasa reseptif dan ekspresif anak autistik kelas VIII SMPLB di SLB BC
Pambudi Dharma 1. Target Behavior dalam penelitian ini adalah kemampuan
bahasa reseptif dan ekspresif anak autistik yang ditujukan dengan persentase
perilaku yang muncul. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Single Subject Research (Penelitian dengan Subjek Tunggal)
dengan pola disain A-B-A. Pencatatan data pada penelitian ini diolah dan
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Kemampuan Bahasa Reseptif
a. Hasil Baseline 1 (A1)
Proses baseline 1 dilaksanakan sebagai langkah awal dalam
pengambilan data yang merujuk pada target behavior yang telah ditentukan
sebelumnya yaitu kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif anak autistik.
Peneliti menjabarkan deskripsi data kemampuan bahasa reseptif dan
ekspresif secara terpisah supaya mudah memahaminya.
Data baseline 1 ini diperoleh dari hasil tes lisan dan tes perbuatan
sebanyak 20 soal berkenaan dengan bahasa reseptif yang diberikan tanpa
66
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
adanya perlakuan atau intervensi. Pada tahap ini dilakukan selama 4 sesi
dengan alokasi waktu 1x30 menit. Selanjutnya data yang diperoleh berupa
skor kemampuan anak di persentasekan (%), dengan cara membagi skor
yang diperoleh anak dengan jumlah skor maksimum lalu dikalikan 100.
Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1 Fase Baseline 1 (A1)
Kemampuan Bahasa Reseptif
Sesi
(S)
Jumlah Tes Skor Perolehan Persentase
Nilai (N)
1 20 9 45%
2 20 9 45%
3 20 9 45%
4 20 8 40%
Rata-rata (x) atau x = 𝐍
𝐒 43,75%
Hasil dari tabel di atas dijabarkan dalam grafik berikut :
Grafik 4. 1 Fase Baseline 1 (A1)
Kemampuan Bahasa Reseptif
45% 45% 45%40%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
1 2 3 4Sesi
Kem
ampuan
Bah
asa
Res
epti
f
67
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Mengacu pada tabel dan grafik di atas, maka diperoleh data hasil
pengamatan penelitian tentang kemampuan bahasa reseptif pada subjek
AK dengan rata-rata (mean level) 43,75%.
b. Hasil Intervensi
Langkah selanjutnya setelah fase baseline 1 adalah intervensi. Fase
intervensi ini dilakukan terhadap target behavior, yaitu kemampuan bahasa
reseptif dan ekspresif anak autistik, dimana perlakuannya adalah dengan
menerapkan terapi musik Mozart.
Proses intervensi ini dilakukan dalam kegiatan pembelajaran
tematik yaitu 2x30 menit, dimana subjek dikondisikan untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran seperti biasanya, namun diberikan suatu perlakuan
yaitu peneliti memperdengarkan musik Mozart selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Adapun hasil intervensi yang dilakukan
terhadap subjek adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Fase Intervensi (B)
Kemampuan Bahasa Reseptif
Sesi Jumlah Tes Skor Perolehan Persentase
Nilai (N)
5 20 13 65%
6 20 15 75%
7 20 16 80%
8 20 16 80%
9 20 17 85%
10 20 18 90%
11 20 18 90%
12 20 18 90%
68
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Rata-rata (x) atau x = 𝐍
𝐒 81,87%
Hasil dari tabel di atas dijabarkan dalam grafik berikut :
Grafik 4.2 Fase Intervensi (B)
Kemampuan Bahasa Reseptif
Mengacu pada tabel dan grafik di atas, maka diperoleh data hasil
pengamatan penelitian tentang kemampuan bahasa reseptif pada subjek
AK selama diberikan terapi musik Mozart dengan rata-rata (mean level)
81,87%. Dari data tersebut terlihat adanya peningkatan sebesar 38,12%
dari baseline 1.
c. Hasil Baseline 2 (A2)
Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah fase baseline 2,
dimana peneliti perlu mengadakan kontrol untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh intervensi yang telah diberikan kepada subjek.
65%
75%80% 80%
85%90% 90% 90%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
5 6 7 8 9 10 11 12
69
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Proses baseline 2 dilaksanakan sama seperti pada proses baseline 1
yaitu peneliti memberikan tes lisan dan tes perbuatan sebanyak 20 soal
pada anak namun tidak diberikan perlakuan atau intervensi. Adapun
hasilnya dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 4.3 Fase Baseline 2 (A2)
Kemampuan Bahasa Reseptif
Sesi
(S)
Jumlah Tes Skor Perolehan Persentase
Nilai (N)
13 20 15 75%
14 20 16 80%
15 20 16 80%
16 20 16 80%
Rata-rata (x) atau x = 𝐍
𝐒 78,75%
Hasil dari tabel di atas dijabarkan dalam grafik berikut :
Grafik 4. 3 Fase Baseline 2 (A2)
Kemampuan Bahasa Reseptif
75%80% 80% 80%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
13 14 15 16Sesi
70
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Mengacu pada tabel dan grafik di atas, maka diperoleh data hasil
pengamatan penelitian tentang kemampuan bahasa reseptif setelah
diberikan terapi musik Mozart pada subjek AK yang dilakukan sebanyak 4
sesi, dimana setiap sesinya menghabiskan waktu 30 menit. Bila dirata-
ratakan (mean level) dengan persen (%) diperoleh hasil 78,75 % dari
seluruh jumlah tes yang ada.
Rekapitulasi mengenai kemampuan bahasa reseptif subjek dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Rekapitulasi Perkembangan Kemampuan Bahasa Reseptif Subjek
dengan Terapi Musik Mozart
Sesi
Baseline 1
(A-1)
dalam %
Sesi Intervensi (B)
dalam % Sesi
Baseline 2
(A-2)
dalam %
1 45% 5 65% 13 75%
2 45% 6 75% 14 80%
3 45% 7 80% 15 80%
4 40% 8 80% 16 80%
9 85%
10 90%
11 90%
12 90%
Data tabel 4.1, 4.2, 4.3 menunjukkan bahwa pengamatan penelitian
pada semua fase, yaitu fase baseline 1 (A1), intervensi (B) dan baseline 1
(A2) dapat digambarkan sebagai berikut :
71
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Grafik 4. 4
Rekapitulasi Perkembangan Kemampuan Bahasa Reseptif Subjek
Melalui Terapi Musik Mozart
Berdasarkan grafik 4.4 pada fase baseline 1 (A1), intervensi (B)
dan baseline 2 (A2) yang pada sesi 1 menunjukkan adanya peningkatan
mean level. Peningkatan tersebut dapat divisualisasikan sebagai berikut :
Grafik 4.5
Mean Level Kemampuan Bahasa Reseptif Subjek
45%45%45%40%
65%
75%80%80%
85%90%90%90%
75%80%80%80%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
44%
82% 79%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
A-1 B A-2
72
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
2. Deskripsi Data Kemampuan Bahasa Ekspresif
a. Hasil Baseline 1 (A1)
Data baseline 1 ini diperoleh dari hasil tes lisan dan tes perbuatan
sebanyak 20 soal mengenai kemampuan bahasa ekspresif anak tanpa
diberikannya perlakuan atau intervensi.
Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.5 Fase Baseline 1 (A1)
Kemampuan Bahasa Ekspresif
Sesi
(S)
Jumlah Tes Skor Perolehan Persentase
Nilai (N)
1 20 4 20%
2 20 4 20%
3 20 4 20%
4 20 4 20%
Rata-rata (x) atau x = 𝐍
𝐒 20%
Hasil dari tabel di atas dijabarkan dalam grafik berikut :
Grafik 4.6 Fase Baseline 1 (A1)
Kemampuan Bahasa Ekspresif
20% 20% 20% 20%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
1 2 3 4
Kem
ampuan
Bah
asa
Eksp
resi
f
Sesi
73
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Mengacu pada tabel dan grafik di atas, maka diperoleh data hasil
pengamatan penelitian tentang kemampuan bahasa ekspresif pada subjek
AK dengan rata-rata (mean level) 20%. Sesi yang dilakukan pada tahap ini
sebanyak 4 kali dengan durasi waktu 1x30 menit.
b. Hasil Intervensi (B)
Data kemampuan bahasa ekspresif anak pada saat intervensi adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.6 Fase Intervensi (B)
Kemampuan Bahasa Ekspresif
Sesi Jumlah Tes Skor Perolehan Persentase
Nilai (N)
5 20 8 40%
6 20 9 45%
7 20 9 45%
8 20 11 55%
9 20 13 65%
10 20 14 70%
11 20 15 75%
12 20 15 75%
Rata-rata (x) atau x = 𝐍
𝐒 58,75%
Hasil dari tabel di atas dijabarkan dalam grafik berikut :
74
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Grafik 4.7 Fase Intervensi (B)
Kemampuan Bahasa Ekspresif
Mengacu pada tabel dan grafik di atas, maka diperoleh data hasil
pengamatan penelitian tentang kemampuan bahasa ekspresif pada subjek
AK selama diberikan terapi musik Mozart dengan rata-rata (mean level)
58,75%. Dari data tersebut terlihat adanya peningkatan sebesar 38,75%
dari baseline 1.
c. Hasil Baseline (2)
Data kemampuan bahasa ekspresif anak pada kondisi baseline 2
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik berikut ini:
Tabel 4.7 Fase Baseline 2 (A2)
Kemampuan Bahasa Ekspresif
Sesi
(S)
Jumlah Tes Skor Perolehan Persentase
Nilai (N)
13 20 12 60%
14 20 13 65%
40%45% 45%
55%
65%70%
75% 75%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
5 6 7 8 9 10 11 12
75
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
15 20 13 65%
16 20 13 65%
Rata-rata (x) atau x = 𝐍
𝐒 63,75%
Hasil dari tabel di atas dijabarkan dalam grafik berikut :
Grafik 4. 8 Fase Baseline 2 (A2)
Kemampuan Bahasa Ekspresif
Mengacu pada tabel dan grafik di atas, maka diperoleh data hasil
pengamatan penelitian tentang kemampuan bahasa ekspresif setelah
diberikan terapi musik Mozart pada subjek AK yang dilakukan sebanyak 4
sesi, dimana setiap sesinya menghabiskan waktu 30 menit. Bila dirata-
ratakan (mean level) dengan persen (%) diperoleh hasil 63,75% dari
seluruh jumlah tes yang ada.
Rekapitulasi mengenai kemampuan bahasa reseptif subjek dapat
dilihat pada tabel berikut :
60%65% 65% 65%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
13 14 15 16
Sesi
76
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Tabel 4.8
Rekapitulasi Perkembangan Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak
Autistik dengan Terapi Musik Mozart
Sesi
Baseline 1
(A-1)
dalam %
Sesi Intervensi (B)
dalam % Sesi
Baseline 2
(A-2)
dalam %
1 20% 5 40% 13 60%
2 20% 6 45% 14 65%
3 20% 7 45% 15 65%
4 20% 8 55% 16 65%
9 65%
10 70%
11 75%
12 75%
Data tabel 4.1, 4.2, 4.3 menunjukkan bahwa pengamatan penelitian
pada semua fase, yaitu fase baseline 1 (A1), intervensi (B) dan baseline 1
(A2) dapat digambarkan sebagai berikut :
Grafik 4.9
Rekapitulasi Perkembangan Kemampuan Bahasa Ekspresif dengan
Terapi Musik Mozart
20%20%20%20%
40%45%45%
55%
65%70%
75%75%
60%65%65%65%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
77
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Berdasarkan grafik 4.4 pada fase baseline 1 (A1), intervensi (B)
dan baseline 2 (A2) yang pada sesi 1 menunjukkan adanya peningkatan
mean level. Peningkatan tersebut dapat divisualisasikan sebagai berikut :
Grafik 4.10
Mean Level Kemampuan Bahasa Ekspresif
3. Analisis Data
Analisis data merupakan tahap akhir sebelum penarikan kesimpulan.
Analisis data dalam modifikasi perilaku dilakukan untuk mengetahui efek
atau pengaruh intervensi terhadap target behavior. Dalam analisis data
terdapat komponen-komponen yang dianalisis yaitu dalam kondisi dan antar
kondisi.
a. Analisis Dalam Kondisi
Analisis perubahan dalam kondisi merupakan analisis perubahan
data dalam suatu kondisi baseline atau intervensi. Karena penelitian ini
20%
59% 64%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
A-1 B A-2
78
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
menggunakan desain A-B-A, maka komponen-komponennya adalah
sebagai berikut:
1) Panjang Kondisi
Panjang kondisi menunjuk pada banyaknya data dalam suatu
kondisi (banyaknya sesi yang dilakukan dalam satu kondisi). Pada
penelitian ini terdapat tiga tahap, diantaranya tahap baseline 1 (A1) yang
terdiri dari empat sesi, tahap intervensi (B) yang terdiri dari delapan sesi
dan tahap baseline 2 (A2) yang terdiri dari empat sesi. Kondisi dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.9
Data Panjang Kondisi Penelitian
Kondisi Baseline 1 (A1) Intervensi (B) Baseline (A2)
Panjang Kondisi 4 8 4
2) Estimasi Kecenderungan Arah
Estimasi kecenderungan arah adalah melihat perilaku dengan
menarik garis naik, sejajar atau turun dengan membelah dua (split-middle)
dengan cara:
a) Membagi data pada tahap baseline atau intervensi menjadi dua bagian.
b) Bagian kanan kiri juga masing-masing dibagi dua lagi.
c) Tarik garis sejajar dengan absis yang menghubungkan titik temu antar
garis grafik dengan garis belahan kanan dan kiri. Garisnya naik,
mendatar atau turun. Penjelasan tersebut digambarkan pada grafik
berikut :
79
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Grafik 4.11
Estimasi Kecenderungan Arah
Kemampuan Bahasa Reseptif
Grafik di atas dimasukan ke dalam bentuk tabel estimasi
kecenderungan arah, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.10
Estimasi Kecenderungan Arah
Kemampuan Bahasa Reseptif
Kondisi Kecenderungan Arah
A1 B A2
Estimasi Kecenderungan Arah
Menurun Meningkat Meningkat
Berdasarkan grafik dan tabel di atas dapat dilihat bahwa
kecenderungan data baseline-1 (A-1) menurun dan pada fase intervensi
dan baseline-2 (A2) kurvanya naik. Pada fase baseline-2 (A-2) garisnya
45% 45% 45%40%
65%
75%80% 80%
85%90% 90% 90%
75%80% 80% 80%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
80
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
menunjukkan adanya perubahan yang signifikan akibat diberikannya
intervensi.
Grafik 4.12
Estimasi Kecenderungan Arah
Kemampuan Bahasa Ekspresif
Grafik di atas dimasukan ke dalam bentuk tabel estimasi
kecenderungan arah, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.11
Estimasi Kecenderungan Arah
Kemampuan Bahasa Ekspresif
Kondisi Kecenderungan Arah
A1 B A2
Estimasi Kecenderungan Arah
Mendatar Meningkat Meningkat
20% 20% 20% 20%
40%45% 45%
55%
65%70%
75% 75%
60%65% 65% 65%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
81
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Berdasarkan grafik dan tabel di atas dapat dilihat bahwa
kecenderungan data baseline-1 (A-1) mendatar dan pada fase intervensi
dan baseline-2 (A2) kurvanya naik. Pada fase baseline-2 (A-2) garisnya
menunjukkan adanya perubahan yang signifikan akibat diberikannya
intervensi.
3) Kecenderungan Stabilitas
Menentukan kecenderungan stabilitas kemampuan anak dalam
kondisi baseline maupun intervensi, dalam hal ini menggunakan kriteria
stabilitas 15%. “Secara umum jika 85%-90% data masih berada pada 15%
di atas dan di bawah mean, maka dikatakan stabil.” (Sunanto et.al, 2005:
112-113). Maka perhitungannya sebagai berikut :
a) menghitung rentang stabilitas 15% (nilai tertinggi x 0,15), b)
menghitung mean level (jumlah persentase dibagi banyaknya sesi),
c) menentukan batas atas (mean level ditambah setengah dari rentang
stabilitas), d) menentukan batas bawah (mean level dikurangi
setengah dari rentang stabilitas), e) menentukan kecenderungan
stabilitas data point (menghitung banyaknya data sesi yang berada
dalam rentang batas atas dan batas bawah, dibagi banyaknya sesi).
Jika persentase stabilitas sebesar 85% - 90% maka data dikatakan
stabil, sedangkan di bawah itu tidak stabil atau variabel. Berikut adalah
perhitungan kecenderungan stabilitas:
a) Menghitung rentang stabilitas 15% (nilai tertinggi x 0,15), dimana
nilai tertinggi untuk tahap baseline 1 (A1), intervensi (B) dan baseline
2 (A2) pada kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif, masing-masing
nilai tersebut dikalikan 0,15. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
82
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Tabel 4.12
Rentang Stabilitas
Target Behavior Rentang Stabilitas
A1 B A2
Kemampuan Bahasa
Reseptif
(45 x 0,15)
6,75
(90 x 0,15)
13,5
(80 x0,15)
12
Kemampuan Bahasa
Ekspresif
(20 x 0,15)
3
(75 x 0,15)
11,25
(65 x 0,15)
9,75
b) Menghitung mean level (jumlah point data dibagi banyaknya sesi)
Jumlah nilai setiap sesi untuk tahap baseline 1 (A1), intervensi (B)
dan tahap baseline 2 (A2) pada kemampuan bahasa reseptif dan
ekspresif, dimana masing-masing nilai tersebut dibagi banyaknya sesi
pada setiap tahap. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.13
Mean Level
Target Behavior Mean Level
A1 B A2
Kemampuan Bahasa
Reseptif
(175 : 4)
43,75
(655 : 8)
81,87
(315 : 4)
78,75
Kemampuan Bahasa
Ekspresif
(80 : 4)
20
(470 : 8)
58,75
(255 : 4)
63,75
c) Menghitung batas atas (mean level ditambah setengah dari rentang
stabilitas), dimana masing-masing nilai pada setiap tahap tersebut
ditambah setengah dari rentang stabilitas pada setiap tahapnya,
hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
83
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Tabel 4.14
Batas Atas
Target Behavior Batas Atas
A1 B A2
Kemampuan Bahasa
Reseptif
(43,75 + 3,37)
47,12
(81,87 + 6,75)
88,62
(78,75 + 6)
84,75
Kemampuan Bahasa
Ekspresif
(20 + 1,5 )
21,5
(58,75 + 5,62)
64,37
(63,75 + 4,87)
68,62
d) Menghitung batas bawah (mean level dikurangi setengah dari rentang
stabilitas), dimana masing-masing nilai pada setiap tahap tersebut
dikurangi setengah dari rentang stabilitas pada setiap tahapnya, hasilnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.15
Batas Bawah
Target Behavior Batas Bawah
A1 B A2
Kemampuan Bahasa
Reseptif
(43,75 – 3,37)
40,38
(81,87 – 6,75)
75,12
(78,75 – 6)
72,75
Kemampuan Bahasa
Ekspresif
(20 – 1,5 )
18,5
(58,75 – 5,62)
53,13
(63,75 – 4,87)
58,88
e) Menghitung persentase data point atau persentase stabilitas (banyaknya
data point yang ada dalam rentang : banyaknya data). Dimana banyaknya
data point yang ada dalam rentang batas atas dan batas bawah pada setiap
tahap.
84
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Grafik 4.13
Jumlah Point Dalam Rentang Setiap Tahap
Kemampuan Bahasa Reseptif
Pada grafik di atas, terlihat untuk tahap baseline 1 (A1) sebanyak 3 point,
tahap intervensi (B) sebanyak 3 point dan tahap baseline 2 (A2) sebanyak
4 point, masing-masing nilai pada setiap tahap tersebut dibagi banyaknya
data pada setiap tahapnya, hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.16
Persentase Stabilitas
Kemampuan Bahasa Reseptif
Target Behavior Persentase Stabilitas
A1 B A2
Kemampuan Bahasa
Reseptif
(3 : 4)x 100%
75%
(Variabel)
(3 : 8)x100%
37,5%
(Variabel)
(4 : 4)x100%
100%
(Stabil)
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
85
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Grafik 4.14
Jumlah Point Dalam Rentang Setiap Tahap
Kemampuan Bahasa Ekspresif
Pada grafik di atas, terlihat untuk tahap baseline 1 (A1) sebanyak 4 point,
tahap intervensi (B) sebanyak 1 point dan tahap baseline 2 (A2) sebanyak
4 point, masing-masing nilai pada setiap tahap tersebut dibagi banyaknya
data pada setiap tahapnya, hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.17
Persentase Stabilitas
Kemampuan Bahasa Ekspresif
Target Behavior Persentase Stabilitas
A1 B A2
Kemampuan Bahasa
Ekspresif
(4 : 4)x100%
100%
(Stabil)
(1 : 8)x100%
12,5%
(Variabel)
(4 : 4)x100%
100%
(Stabil)
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
86
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
4) Kecenderungan Jejak Data
Menentukan kecenderungan jejak data sama halnya dengan
menentukan arah naik turunnya data. Kecenderungan data dijabarkan pada
tabel berikut :
Tabel 4.18
Kecenderungan Jejak Data
Kondisi A1 B A2
Kecenderungan jejak data
kemampuan bahasa reseptif
(-)
(+)
(+)
Kecenderungan jejak data
kemampuan bahasa ekspresif
(=)
(+)
(+)
5) Level Stabilitas Rentang
Menentukan level stabilitas dan rentang adalah dengan cara
memasukan masing-masing kondisi angka terkecil dan angka terbesar
sebagaimana terlihat pada tabel sebelumnya. Hasil dapat terlihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.19
Level Stabilitas dan Rentang
Kondisi A1 B A2
Level stabilitas dan
rentang kemampuan
bahasa reseptif
Variabel
40%-45%
Variabel
65%-90%
Stabil
75%-80%
Level stabilitas dan
rentang kemampuan
bahasa ekspresif
Stabil
20%-20%
Variabel
40%-75%
Stabil
60%-65%
87
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
6) Level Perubahan
Menentukan level perubahan yaitu dengan cara menghitung selisih
data sesi pertama pada setiap kondisi, hal tersebut menentukan arah naik atau
menurun, dan diberi tanda (+) jika membaik, menurun atau memburuk diberi
tanda (-), dan tanda (=) jika tidak ada perubahan. Baik buruknya kondisi
sesuai dengan tujuan penelitian. Data tersebut dimasukkan ke dalam tebel
berikut :
Tabel 4.20
Data Level Perubahan
Kondisi A1 B A2
Data Level Perubahan
Kemampuan Bahasa Reseptif
40%-45% 90%-65% 80%-75%
Hasil Perhitungan -5 +25 +5
Data Level Perubahan
Kemampuan Bahasa
Ekspresif
20%-20% 75%-40% 65-40%
Hasil Perhitungan = 0 +35 +25
Level perubahan ini adalah untuk melihat bagaimana data pada sesi
terakhir. Dapat dilihat pada kemampuan bahasa reseptif bahwa terjadi
penurunan pada baseline 1 dari sesi pertama hingga sesi terakhir. Sedangkan
pada tahap intervensi dan baseline 2 kondisi membaik. Pada kemampuan
bahasa ekspresif, tidak terjadi perubahan pada tahap baseline 1 (A1) dari sesi
pertama hingga akhir, sedangkan pada tahap intervensi perubahan yang
terjadi adalah sebesar (+35%) dan pada tahap baseline 2 (A2) perubahan yang
terjadi adalah sebesar (+5%).
88
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Apabila keenam komponen analisis dalam kondisi dimasukan ke
format rangkuman, maka hasilnya seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.21
Hasil Analisis Dalam Kondisi
Kemampuan Bahasa Reseptif
Kondisi A1 B A2
Panjang Kondisi 4 8 4
Estimasi Kecenderungan
Arah
(-)
(+)
(+)
Kecenderungan Stabilitas 75%
(Variabel)
37,5%
(Variabel)
100%
(Stabil)
Jejak Data
(-)
(+)
(+)
Level Stabilitas dan Rentang 40%-45%
Variabel
65%-90%
Variabel
75%-80%
Stabil
Level Perubahan 40%-45% 90%-65% 80%-75%
-5 +25 +5
Tabel 4.22
Hasil Analisis Dalam Kondisi
Kemampuan Bahasa Ekspresif
Kondisi A1 B A2
Panjang Kondisi 4 8 4
Estimasi Kecenderungan
Arah
(=)
(+)
(+)
Kecenderungan Stabilitas 100%
(Stabil)
12,5%
(Variabel)
100%
(Stabil)
Jejak Data
(=)
(+)
(+)
89
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Level Stabilitas dan Rentang 20%-20%
Stabil
40%-75%
Variabel
60%-65%
Stabil
Level Perubahan 20%-20% 75%-40% 65-40%
= 0 +35 +25
b. Analisis Antar Kondisi
1) Jumlah Variabel yang Diubah
Pada data rekaan variabel yang diubah pada kondisi baseline 1
(A1) ke intervensi (B) adalah 1, dengan demikian format atau tabel akan
terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.23
Data Jumlah Variabel yang Diubah
Perbandingan Kondisi Intervensi (B) ke
Baseline-1 (A-1)
Intervensi (B) ke
Baseline-2 (A-2)
Jumlah variabel yang diubah 1 1
2) Perubahan Kecenderungan Efeknya
Menentukan perubahan kecenderungan arah dengan mengambil
data pada analisis dalam kondisi di atas (naik, tetap atau turun), yaitu
untuk melihat perubahan perilaku.
Tabel 4.24
Perubahan Kecenderungan Arah
Perbandingan Kondisi Intervensi (B) ke
Baseline-1 (A-1)
Intervensi (B) ke
Baseline-2 (A-2)
Perubahan Kecenderungan
Arah Kemampuan Bahasa
Reseptif
(+) (-)
(+) (+)
90
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Perubahan Kecenderungan
Arah Kemampuan Bahasa
Ekspresif
(+) (=)
(+) (+)
3) Perubahan Kecenderungan Stabilitas
Perubahan kecenderungan stabilitas yaitu langkah untuk melihat
stabilitas perilaku subjek dalam kondisi baseline dan intervensi. Hasil
dari perubahan kecenderungan stabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.25
Perubahan Kecenderungan Stabilitas
Perbandingan Kondisi Intervensi (B) ke
Baseline-1 (A-1)
Intervensi (B) ke
Baseline-2 (A-2)
Perubahan Kecenderungan
Stabilitas Kemampuan
Bahasa Reseptif
Variabel ke Variabel Stabil ke Variabel
Perubahan Kecenderungan
Stabilitas Kemampuan
Bahasa Ekspresif
Variabel ke Stabil Stabil ke Variabel
4) Perubahan Level Data
Perubahan level data yaitu langkah dalam mengetahui selisih
yang terjadi antara sesi terakhir dengan sesi awal pada fase berikutnya,
kemudian hasil dari pada selisih tersebut ditandai dengan (+,-,=). Baik
buruknya kondisi sesuai dengan tujuan penelitian.
91
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Tabel 4.26
Perubahan Level Data
Perbandingan Kondisi Intervensi (B) ke
Baseline-1 (A-1)
Intervensi (B) ke
Baseline-2 (A-2)
Perubahan Level Data
Kemampuan Bahasa
Reseptif
90%-45%
(+45)
80%-65%
(+15)
Perubahan Level Data
Kemampuan Bahasa
Ekspresif
75%-20%
(+55)
65%-40%
(+25)
5) Persentase Overlap
Overlap dalah kesamaan kondisi antara baseline 1 (A1) dengan
intervensi (B), dengan kata lain semakin kecil persentase overlap maka
semakin baik pengaruh intervensi terhadap target behavior.
a) Overlap tahap baseline 1 (A1) dan intervensi (B) adalah untuk
mengetahui apakah dalam intervensi ada skor yang masuk ke dalam
batas atas dan batas bawah baseline 1, seperti tampak pada grafik
berikut ini:
92
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Grafik 4.15
Overlap Kondisi Baseline 1 (A1) terhadap Intervensi (B)
Kemampuan Bahasa Reseptif
b) Overlap tahap intervensi (B) dan baseline 2 (A2) adalah untuk
mengetahui apakah dalam tahap baseline 2 (A2) ada skor yang masuk
ke dalam batas atas dan batas bawah intervensi. Dapat dilihat pada
grafik berikut ini:
404244464850525456586062646668707274767880828486889092949698
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
93
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Grafik 4.16
Overlap Kondisi Baseline 2 (A2) terhadap Intervensi (B)
Kemampuan Bahasa Reseptif
Berdasarkan kedua grafik tersebut, maka data disimpulkan
dalam tabel berikut :
Tabel 4.27
Data Persentase Overlap
Kemampuan Bahasa Reseptif
Perbandingan
Kondisi
Baseline-1 (A-1)
terhadap Intervensi
(B)
Intervensi (B)
terhadap Baseline-2
(A-2)
Persentase Overlap 0 : 8 x 100%
0%
3 : 4 x 100%
75%
404244464850525456586062646668707274767880828486889092949698
100
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
94
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Tabel di atas menunjukkan pengertian bahwa kondisi baseline-
1 terhadap kondisi intervensi tidak terdapat data yang tumpang tindih
atau overlap, sedangkan pada intervensi terhadap baseline-2 terdapat
dua data yang tumpang tindih sebesar 75% dari empat sesi baseline-2.
Grafik 4.17
Overlap Kondisi Baseline 1 (A1) terhadap Intervensi (B)
Kemampuan Bahasa Ekspresif
101214161820222426283032343638404244464850525456586062646668707274767880
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
95
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Grafik 4.18
Overlap Kondisi Baseline 2 (A2) terhadap Intervensi (B)
Kemampuan Bahasa Ekspresif
Berdasarkan kedua grafik tersebut, maka data disimpulkan
dalam tabel berikut :
20222426283032343638404244464850525456586062646668707274767880
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
96
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Tabel 4.28
Data Persentase Overlap
Kemampuan Bahasa Ekspresif
Perbandingan
Kondisi
Baseline-1 (A-1)
terhadap Intervensi
(B)
Intervensi (B)
terhadap Baseline-2
(A-2)
Persentase Overlap 0 : 8 x 100%
0%
1 : 4 x 100%
25%
Tabel di atas menunjukkan pengertian bahwa kondisi baseline-
1 terhadap kondisi intervensi tidak terdapat data yang tumpang tindih
atau overlap, sedangkan pada intervensi terhadap baseline-2 terdapat
dua data yang tumpang tindih sebesar 25% dari empat sesi baseline-2.
Tabel 4.29
Hasil Analisis Antar Kondisi
Kemampuan Bahasa Reseptif
Perbandingan Kondisi B/A-1 A2-B
Jumlah Variabel yang Diubah 1 1
Perubahan Kecenderungan
Arah dan Efeknya
(+) (-)
(+) (+)
Perubahan Kecenderungan
Stabilitas Variabel ke Variabel Stabil ke Variabel
Perubahan Level 90%-45%
(+45)
80%-65%
(+15)
Persentase Overlap 0 : 8 x 100%
0%
3 : 4 x 100%
75%
97
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
Tabel 4.30
Hasil Analisis Antar Kondisi
Kemampuan Bahasa Ekspresif
Perbandingan Kondisi B/A-1 A2-B
Jumlah Variabel yang Diubah 1 1
Perubahan Kecenderungan
Arah dan Efeknya
(+) (=)
(+) (+)
Perubahan Kecenderungan
Stabilitas
Variabel ke Stabil Stabil ke Variabel
Perubahan Level 75%-20%
(+55)
65%-40%
(+25)
Persentase Overlap 0 : 8 x 100%
0%
1 : 4 x 100%
25%
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data serta grafik disain A-B-A yang diuraikan
sebelumnya ternyata menghasilkan suatu penilaian bahwa terapi musik Mozart
telah terbukti memberikan pengaruh terhadap kemampuan bahasa reseptif dan
ekspresif anak autistik di SLB BC Pambudi Dharma 1 Cimahi. Hal ini sesuai
dengan kajian teori pada bab sebelumnya yang menyatakan bahwa musik Mozart
dapat menstimulasi saraf-saraf di otak khususnya di lobus temporalis sebagai
pusat bahasa sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak termasuk
perbendaharaan kata, kemampuan berekspresi dan kelancaran berkomunikasi.
Anak autistik mengalami gangguan dalam tiga aspek perkembangan yaitu,
interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. Kemampuan komunikasi dan bahasa
mereka sangat berbeda dengan anak pada umumnya dan tidak menunjukkan
98
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
perkembangan yang semestinya, khususnya dalam bahasa berbahasa baik secara
reseptif dan ekspresif. Oleh karenanya diperlukan suatu upaya pembelajaran yang
mampu meningkatkan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif mereka agar
lebih bermakna, yaitu melalui terapi musik Mozart.
Melalui hasil analisis dan pengolahan data yang telah dilakukan dan
disajikan dalam bentuk grafik garis maupun batang dengan menggunakan disain
A-B-A, dapat dilihat bahwa penggunaan terapi musik Mozart mampu memberikan
efek positif terhadap kemampuan bahasa bahasa reseptif dan ekspresif anak
autistik dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini mengacu pada perolehan persentase
yang diperoleh subjek secara keseluruhan, mulai dari fase baseline 1, intervensi,
dan fase baseline 2.
Berdasarkan hasil penelitian pada subjek AK menunjukkan adanya tingkat
perkembangan dalam kemampuan bahasa reseptif yang dicapai pada fase baseline
1 selama empat kali pengukuran, fase intervensi selama delapan kali, dan fase
baseline 2 selama empat kali. Pada fase baseline 1, persentase tertinggi yang
dicapai subjek adalah 45% di sesi satu sampai tiga, sedangkan persentase terendah
adalah 40% di sesi ke empat. Pada fase intervensi, persentase tertinggi yang
dicapai subjek adalah 90% yang diperoleh pada sesi terakhir, sedangkan
persentase terendah didapat pada fase lima yaitu 65%. Dan pada fase baseline 2,
subjek mendapat persentase tertinggi sebesar 82,5% pada sesi 15 dan 16,
sedangkan persentase terendah yakni pada sesi 13 sebesar 75%. Sedangkan pada
aspek kemampuan bahasa ekspresifnya di fase baseline anak tidak mengalami
peningkatan apapun dengan persentase sebesar 20% dari sesi satu sampai empat,
99
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
lalu pada fase intervensi anak mendapat persentase terendah sebesar 40% dan
persentase tertinggi sebesar 75%. Dan pada fase baseline 2 anak mendapat
persentase terendah 60% dan tertinggi 65%.
Grafik 4.5 (mean level) rata-rata perkembangan kemampuan bahasa
reseptif subjek pada fase baseline 1 yaitu sebesar 43,75% yang dibulatkan
menjadi 44%, fase intervensi sebesar 81,87% yang kemudian dibulatkan menjadi
82%, dan fase baseline 2 sebesar 78,75% yang dibulatkan menjadi 79%. Dan pada
grafik 4.10, mean level kemampuan bahasa ekspresif pada fase baseline 1 sebesar
20%, intervensi 58,75% dan baseline 2 63,75%.
Analisis terhadap persentase stabilitas kemampuan bahasa reseptif AK,
yakni memperoleh persentase sebesar 75% pada fase baseline 1, 37,5% pada fase
intervensi, dan 100% pada fase baseline 2. Sedangkan untuk kemampuan bahasa
reseptifnya memperoleh persentase sebesar 100% pada fase baseline 1, 12,5%
pada fase intervensi dan 100% pada fase baseline 2.
Mengkaji hasil pengolahan data dan analisis data, ternyata secara
keseluruhan tingkat penguasaan dalam kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif
subjek mengalami peningkatan. Melihat peningkatan tersebut, hal ini
menunjukkan bahwa terapi musik Mozart dapat dikatakan mempunyai pengaruh
dalam meningkatkan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data di lapangan, tingkat
kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif pada subjek terlihat adanya kenaikan
pada grafik. Hal ini menunjukkan persentase kemampuan bahasa reseptif dan
ekspresif pada subjek semakin membaik, walaupun peningkatan yang dicapai dari
100
Friska Nisa Khairin, 2012 Pengaruh Terapi Musik Mozart Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Dan Ekspresif Pada Anak Autistik Di Slb Bc Pambudi Dharma 1 Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar: 019/Skripsi/PLB/Oktober/2012
segi analisis stabilitas masih ada fase yang mempersentasekan hasil tidak stabil
atau variabel. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hambatan, diantaranya:
karakteristik yang dimiliki subjek seperti konsentrasi yang mudah teralih dan
cepat bosan, juga adanya gangguan dari luar sehingga membuat suasana belajar
menjadi kurang kondusif.
Mengacu pada data yang diperoleh subjek pada kondisi baseline-1 (A1),
intervensi (B) dan baseline-2 (A2), telah terjadi peningkatan dalam kemampuan
bahasa bahasa reseptif dan ekspresif anak autistik. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penerapan terapi musik Mozart dapat meningkatkan kemampuan bahasa
reseptif dan ekspresif anak autistik kelas VIII SMPLB C1 di SLB BC Pambudi
Dharma 1 Cimahi.