bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran ipa...

22
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pra Siklus Pra siklus pembelajaran IPA kelas 5 SDN Mangunsari 03 Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2016/2017, permasalahan pembelajaran yang terjadi bukan merupakan acuan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta perangkat pembelajaran secara tertulis untuk 2 kali pertemuan dengan mengacu pada silabus KTSP. Perangkat pembelajaran seperti ringkasan materi pembelajaran dipersiapkan oleh guru yang diambil dari buku pendamping guru dan buku paket BSE IPA Kelas 5 semester II. Tujuan pembelajaran yang telah ditentukan agar guru dan siswa terarah dalam kegiatan pembelajaran, meskipun belum mengikuti model dan pendekatan tertentu. Penggunaan model pembelajaran dan media pembelajaran harus menjadi pertimbangan seorang guru untuk menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang tidak hanya mendengarkan saja saat belajar di dalam kelas. Agar dapat memperlancar penyampaian pesan dengan baik maka diperlukan suatu media dalam pembelajaran. Pada saat kegiatan awal pembelajaran, mula-mula siswa mengucapkan salam kepada guru dan guru menjawab salam dari siswa. Siswa dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa, ketua kelas memimpin doa dan siswa lain mengikuti dengan baik. Guru kemudian melakukan absensi, semua siswa hadir dengan jumlah 37 siswa. Guru bertanya kepada siswa, apa yang dimaksud evaporasi. Ada beberapa siswa menjawab, sedangkan sebagian besar siswa diam dan tidak menjawab pertanyaan. Beberapa siswa ada yang sibuk menggambar karena siswa itu duduk dibangku belakang dan ada siswa yang duduk dengan posisi yang tidak benar seperti; menyandarkan badan dimeja dan siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya saat itu. Guru kemudian menegaskan jawaban siswa yang sudah menjawab pertanyaan, selanjutnya memperingatkan siswa lain agar mendengarkan saat temannya menjawab. Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran IPA yang dipelajari mengenai materi siklus air.

Upload: others

Post on 25-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Pra Siklus

Pra siklus pembelajaran IPA kelas 5 SDN Mangunsari 03 Kota Salatiga

semester II tahun pelajaran 2016/2017, permasalahan pembelajaran yang terjadi

bukan merupakan acuan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta

perangkat pembelajaran secara tertulis untuk 2 kali pertemuan dengan mengacu

pada silabus KTSP. Perangkat pembelajaran seperti ringkasan materi

pembelajaran dipersiapkan oleh guru yang diambil dari buku pendamping guru

dan buku paket BSE IPA Kelas 5 semester II. Tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan agar guru dan siswa terarah dalam kegiatan pembelajaran, meskipun

belum mengikuti model dan pendekatan tertentu. Penggunaan model

pembelajaran dan media pembelajaran harus menjadi pertimbangan seorang guru

untuk menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang tidak hanya mendengarkan

saja saat belajar di dalam kelas. Agar dapat memperlancar penyampaian pesan

dengan baik maka diperlukan suatu media dalam pembelajaran.

Pada saat kegiatan awal pembelajaran, mula-mula siswa mengucapkan

salam kepada guru dan guru menjawab salam dari siswa. Siswa dan guru memulai

pembelajaran dengan berdoa, ketua kelas memimpin doa dan siswa lain mengikuti

dengan baik. Guru kemudian melakukan absensi, semua siswa hadir dengan

jumlah 37 siswa. Guru bertanya kepada siswa, apa yang dimaksud evaporasi. Ada

beberapa siswa menjawab, sedangkan sebagian besar siswa diam dan tidak

menjawab pertanyaan. Beberapa siswa ada yang sibuk menggambar karena siswa

itu duduk dibangku belakang dan ada siswa yang duduk dengan posisi yang tidak

benar seperti; menyandarkan badan dimeja dan siswa yang berbicara dengan

teman sebangkunya saat itu. Guru kemudian menegaskan jawaban siswa yang

sudah menjawab pertanyaan, selanjutnya memperingatkan siswa lain agar

mendengarkan saat temannya menjawab. Guru tidak menyampaikan tujuan

pembelajaran IPA yang dipelajari mengenai materi siklus air.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

39

Pada kegiatan inti, guru menyajikan materi dengan berceramah namun

juga menuliskan pokok-pokok materi dipapan tulis. Selanjutnya, siswa diminta

untuk membaca materi tentang pengertian evaporasi yang ada didalam buku LKS

secara bergantian. Namun, ada siswa yang ketika membaca suaranya tidak

kedengaran atau terlalu kecil, maka guru memotivasi siswa itu agar lebih nyaring

saat membaca. Guru menambah penjelasan yang ada pada buku mengenai materi

siklus air, siswa mengidentifikasi pengertian evaporasi dengan memberikan

contoh yang gambar yang relevan kepada siswa seperti; skema siklus air . Dari

penjelasan guru mengenai evaporasi,pertipasi dan kondensasi, tampak bahwa

siswa menyimak materi yang disampaikan dengan posisi duduk yang tenang,

hanya saja ada 4 siswa yang duduk tidak dengan posisi yang baik dan benar, ada

beberapa siswa yang mengobrol dengan siswa yang duduk dibagian belakang

sibuk menggambar. Kemudian guru menghampiri dan menasehati siswa tersebut

untuk duduk yang baik dan benar dan menyimak materi yang disampaikan guru

dengan baik. dan siswa pun mengikuti perintah guru. Guru tidak mendorong siswa

untuk mendiskusikan masalah yang diajukan dalam kelompok, tetapi siswa hanya

bekerja secara individual. Guru tidak mendorong siswa untuk membentuk

kelompok masing-masing 5 sampai 6 orang untuk berdiskusi, tidak ada

pengumpulan data dari masalah yang diterima oleh siswa tentang siklus air. Guru

tidak mendorong siswa untuk berdiskusi memecahkan masalah berdasarkan

analisis data, karena sebelumnya tidak dilakukan pengumpulan data/laporan.

Kegiatan pembelajaran tidak terlihat, siswa diminta untuk mengerjakan latihan

soal berbentuk essay yang dibacakan langsung oleh guru. Siswa juga tidak

diberikan suatu masalah dalam pembelajaran yang akan dipelajari, karena materi

atau permasalahan telah dibahas oleh guru kelas. Siswa tidak menerima tugas

untuk membuat laporan dan guru tidak terlihat memberikan penghargaan untuk

siswa seperti memberi ucapan selamat karena siswa sudah mengerjakan tugas

ataupun menjawab pertanyaan.

Pada akhir pembelajaran, guru tidak memberi kesempatan kepada siswa

untuk merefleksikan yang sudah siswa pelajari. Akhir pembelajaran siswa

menghitung skor hasil latihan soal dengan bimbingan guru, dan kemudian guru

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

40

memberikan 5 soal perbaikan untuk 21 siswa yang belum mencapai KKM.

Pengukuran hasil belajar siswa di kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga diperoleh

dari skor tes seperti gabungan dari nilai tes harian, tes tengah, akhir semester.

Hasil belajar yang diperoleh 21 siswa kelas 5 pada pra siklus belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal KKM ≥75. Hasil belajar kognitif pra siklus disajikan

melalui tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar Kognitif IPA Pra Siklus

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa hasil belajar kognitif siswa pada mata

pelajaran IPA kelas 5 sebanyak 37 orang yang terdiri dari 20 siswa perempuan

dan 17 siswa laki-laki menunjukkan bahwa siswa yang tuntas sebanyak 16 siswa

(43%) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 21 siswa (57%). Adapun skor

minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata hasil belajar kognitif IPA siswa

pada pra siklus menunjukkan bahwa skor minimum hasil belajar yang dicapai

siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor

maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar 64.

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan tahapan

yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, dan tahap

refleksi. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam siklus I sebagai berikut:

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah menemukan

permasalahan pembelajaran. Berdasarkan permasalahan pembelajaran yang

ditemukan, dilakukan analisis masalah dan dari analisis masalah disusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta perangkat pembelajaran IPA dengan KD

7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat

Skor Kriteria Hasil Belajar Pra Siklus

Jumlah siswa Persentase (%)

75 Tidak Tuntas 21 57%

≥ 75 Tuntas 16 43%

Jumlah 37 100%

skor maksimum 80

skor minimum 45

skor rata-rata 64

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

41

mempengaruhinya dengan indikator : menjelaskan evaporasi, menjelaskan

prespitasi, menjelaskan kondensasi dan menjelaskan hubungan evaporasi

presipitasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus I disiapkan

untuk dua kali pertemuan. Selain membuat RPP guru juga menyiapkan media

gambar dan power point dan alat dan bahan dalam pembuatan siklus air.

Perangkat Pembelajaran Siklus I yang disajikan pada lampiran RPP dan

Perangkat Pembelajaran Siklus I, disajikan pada lampiran RPP dan Perangkat

Pembelajaran Siklus I, membuat penghargaan untuk siswa pada lampiran RPP,

membuat perangkat penilaian yang berupa kisi-kisi penilaian siklus I, membuat

instrumen berupa butir soal siklus I disajikan pada lampiran RPP dan Perangkat

Pembelajaran Siklus I, serta membuat rubrik pengamatan sebagai alat ukur untuk

mengetahui hasil belajar siswa siklus I, membuat lembar observasi aktivitas

tindakan pendekatan PBL dengan model pembelajaran ENE untuk guru kelas 5

siklus I, membuat lembar observasi aktivitas tindakan model pembelajaran PBL

untuk siswa kelas 5 siklus I yang disajikan pada lampiran. Buku sumber yang

mendukung dari buku paket Buku Sekolah Elektronik,IPA Salingtemas 5,

Karangan Choiril Azmiyawati, Penerbit Pusat Pembukuan Departemen

Pendidikan Nasional Tahun 2008. Diakhir pembelajaran siklus I akan

dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif berbentuk pilihan ganda.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Dalam siklus I dibuat 2 pertemuan, implementasi pembelajaran dalam

pertemuan pertama mata pelajaran IPA dilaksanakan pada hari selasa 25 juli 2017

selama 2 x 35 menit dengan materi Siklus air dan dampak kegiatan manusia yang

mempengaruhi daur air dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga langkah pembelajaran, yaitu kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Pada kegiatan awal, siswa mengucapkan salam kepada guru dan guru

menjawab salam dari siswa kemudian guru mengajak siswa untuk memulai

pembelajaran dengan berdoa. Guru mepersiapkan alat percobaan yang akan

digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru kemudian

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

42

melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan: "anak-anak proses

perubahan uap air menjadi awan sering juga disebut "?.

Pada kegiatan inti, pembelajarannya dilakukan sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran melalui pendekatan PBL dan model pembelajaran ENE

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan evaporasi, presipitasi dan kondensasi yang dikatakan oleh

siswa. Guru menjelaskan tentang Evaporasi adalah proses penguapan air yang ada

di permukaan bumi karena adanya energi panas dari matahari. Air dalam bentuk

cair dari beragam sumber air (seperti laut, danau, sungai, tanah, dan lain

sebagainya) berubah menjadi uap air dan naik ke atas lapisan atmosfer. Semakin

besar energi panas matahari yang sampai ke permukaan bumi, maka laju

eveporasi juga akan semakin besar, Kondensasi adalah ketika air menguap

menjadi uap air, ia akan naik ke lapisan atas atmosfer. Di ketinggian tertentu, uap

air berubah menjadi partikel es yang berukuran sangat kecil karena karena

pengaruh suhu udara yang rendah. Proses ini disebut kondensasi. Partikel-partikel

es tadi akan saling mendekati satu sama lain, bersatu kemudian membentuk awan

dan kabut di langit. Presipitasi atau pengendapan adalah Awan (uap air yang

terkondensasi) kemudian turun ke permukaan bumi sebagai hujan karena

pengaruh angin panas atau perubahan suhu. Jika suhu sangat rendah (di bawah 0

derajat), tetesan air jatuh sebagai salju atau hujan es. Melalui salah satu proses

dalam daur air ini, air kemudian masuk kembali ke lapisan litosfer.

Kemudian guru membimbing siswa dalam membuat kelompok secara

heterogen, guru membagikan lembar tugas dan alat media yaitu gelas bening,

karet gelang, plastik bening, air panas dan es batu untuk mengetahui proses atau

tahapan evaporasi, presipitasi dan kondensasi. Guru memberi petunjuk dan

memberi kesempatan kepada para siswa untuk memperhatikan dan menganalisa

cara penggunaan alat yang akan digunakan tentang evaporasi, presipitasi dan

kondensasi yang dipersiapkan oleh guru, tampak beberapa siswa nampak asik

mengobrol dengan teman sebangkunya, guru kemudian diam sambil menatap

semua siswa dan menunggu sampai siswa tenang kemudian guru menasehati

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

43

siswa supaya mendengarkan dan menghargai siapapun yang sedang berbicara

setelah itu siswa terlihat mengikuti yang guru katakan.

Pada saat siswa sudah tenang, guru kemudian melanjutkan membantu siswa

merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang

(evaporasi, presipitasi dan kondensasi), dan membantu mereka untuk berbagi

tugas dengan temannya. Guru Membimbing siswa dalam membacakan lembar

kerja/ hasil diskusi tentang (evaporasi, presipitasi dan kondensasi) didepan kelas.

guru meminta siswa tersebut untuk mendeskripsikan praktikum yang telah

dilaksanakan, siswa tersebut bisa mendeskripsikan praktikum yang telah

dilakukan, hanya saja siswa tersebut tidak serius melainkan tertawa. Guru

memberikan penegasan pada semua siswa agar tenang ketika guru menyampaikan

materi dan harus bersikap serius dan menghargai satu sama lain ketika belajar.

Setelah membuat laporan siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan

kelompok lain menanggapi dan memberi pendapat kepada kelompok yang

presentasi dan selanjutnya siswa telah mempresentasikan hasil kerja kelompok

guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu membuat

siklus air/hujan buatan.

Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk merefleksikan atau

evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses praktikum yang telah mereka

lakukan namun yang terlihat hanya beberpa siswa yang berani menyampaikan

refleksi sedangkan siswa yang lain tidak menyampaikan Selanjutnya guru menilai

hasil kerja kelompok, kemudian guru bertanya jawab tentang materi yang baru

saja diajarkan. Kemudian siswa membuat kesimpulan tentang materi yang baru

saja diajarkan, kemudian guru menutup dan mengakhiri pembelajaran dan

menyampaikan pembelajaaran berikutnya yaitu dampak kegiatan manusia yang

mempengaruhi daur air. Saat pembelajaran siklus I pertemuan 1 berlangsung,

dilakukan pengamatan oleh 1 observer. Observer mengamati proses pembelajaran

dari awal sampai akhir pembelajaran, dengan cara mengisi lembar observasi yang

telah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk mengamati

aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran, dan kegiatan siswa dalam

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

44

mengikuti pembelajaran. Dari hasil observasi, dapat diketahui apa yang menjadi

kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

Pelaksanaan pembelajaran siklus I, pada pertemuan ke 2 dilaksanakan pada

hari senin 31 juli 2017, dengan materi kegiatan manusia yang mempengaruhi daur

air. selama 2 x 35 menit.

Pada kegiatan awal, Guru mengajak siswa memulai pembelajaran dengan

berdoa, kemudian Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru

mempersiapkan alat peraga yang berupa media gambar tentang kegiatan manusia

yang mempengaruhi daur air, siswa mempersiapkan diri untuk memulai

pembelajaran yang akan berlangsung, kemudian Guru menunjukan contoh

gambar tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. Guru melakukan

melakukan apersepsi “ mengapa air sangat berperan dalam kehidupan manusia”?.

Pada kegiatan inti guru membantu siswa untuk mendefenisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar daur air dapat terganggu dengan adanya kegiatan

manusia. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terganggunya daur air

adalah penebangan pohon di hutan secara belebihan yang mengakibatkan hutan

menjadi gundul.. Kelangsungan daur air terkait dengan iklim. Cahaya matahari,

udara, arah angin, dan kelembapan udara, berpengaruh pada kelangsungan daur

air kemudian guru memberikan petunjuk dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memperhatikan dan menganalisa contoh gambar tentang kegiatan

manusia yang mempengaruhi daur air, kemudian guru memberikan contoh

gambar kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air yaitu penebangan hutan

secara berlebihan yang menyebabkan hutan menjadi gundul jika hutan terus

menerus akan mengakibatkan banjir dan longsor karena penebangan hutan secara

berlebihan. Kemudian siswa mengumpukan informasi tentang kegiatan manusia

yang mempengaruhi daur air, guru membagi kelompok masing-masing terdiri dari

5-6 siswa kemudian guru mengawasi siswa mengerjakan tugas kelompok yang

telah disiapkan pada lembar kerja kelompok yaitu menyebutkan kegiatan manusia

dan dampak dari kegiatan manusia kemudian siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompok dan kelompok yang lain memberi tanggapan atau pertanyaan kepada

kelompok yang presentasi didepan kelas. Selanjutnya guru memberikan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

45

penjelasan tentang hasil kerja kelompok yang telah dilakukan tentang kegiatan

manusia dan dampak kegiatan manusia yang mempengaruhinya.

Pada Pada kegiatan penutup pembelajaran, Guru membantu siswa

melakukan refleksi terhadap penyelidikan dan proses yang mereka lakukan.

semua siswa sudah berani dan mau merefleksikan pelaksanaan pembelajaran,

namun ada sebagian siswa yang belum menyampaikan refleksi kemudian guru

memberikan evaluasi siklus I kepada siswa, siswa kemudian mengerjakan soal

dengan tenang tetap diawasi oleh guru. Pada saat siswa selesai mengerjakan

evaluasi, guru menutup dan mengakhiri pembelajaran.

Saat pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung, dilakukan

pengamatan oleh 1 observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari awal

sampai akhir pembelajaran, dengan cara mengisi lembar observasi yang telah

disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk mengamati

aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran dan kegiatan siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Hasil observasi, dapat diketahui apa yang menjadi

kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

3. Refleksi Siklus I

Tahapan selanjutnya setelah kegiatan pelaksanaan dan observasi pembelajaran

siklus 1 adalah refleksi. Tahapan ini dilakukan dengan menganalisis skor hasil

belajar kognitif IPA siswa siklus I yang disajikan pada tabel 4.2 dan hasil

observasi dari lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang disajikan.

Skor tes diperoleh dari kegiatan evaluasi akhir pembelajaran pada pertemuan 2

siklus I. Persentase hasil belajar IPA berdasarkan ketuntasan siswa kelas 5 siklus

1, dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

46

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kognitif IPA Berdasarkan

Ketuntasan Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga Semester II Tahun

Pelajaran 2016/2017 Siklus I

Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 4.2, maka distribusi frekuensi hasil belajar kognitif IPA

berdasarkan ketuntasan siswa dapat disajikan dalam diagram lingkaran melalui

gambar 4.1 berikut ini :

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kognitif IPA

Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga Semester

II Tahun Pelajaran 2016/2017 Siklus I

Gambar 4.1 di atas, menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif IPA

berdasarkan ketuntasan siswa kelas 5, pada siklus I mencapai 68% (25 siswa dari

37 siswa) tuntas dalam belajar IPA dan 32% ( 12 siswa dari 37 siswa) tidak tuntas

dalam belajar IPA dengan KKM yang ditentukan adalah ≥ 75.

Pendekatan PBL dengan model pembelajaran ENE dalam penerapannya di

kelas sudah terlihat adanya peningkatan hasil kognitif yang signifikan disetiap

pertemuan yang dilakukan guru, lembar observasi aktivitas tindakan pendekatan

PBL dengan model ENE untuk guru kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga Siklus

I dan peningkatan aktivitas siswa yang disajikan pada lampiran, hasil belajar IPA

68%

32%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Tuntas Tidak Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

Skor Kriteria Hasil Belajar Siklus I

Jumlah siswa Persentase (%)

75 Tidak Tuntas 12 32%

≥ 75 Tuntas 25 68%

Jumlah 37 100%

skor maksimum 85

skor minimum 50

skor rata-rata 73

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

47

siswa kelas 5 dengan menggunakan pendekatan PBL dengan model ENE dalam

siklus I ini belum seluruhnya mencapai KKM yang ditargetkan ≥75, atau dengan

kata lain hanya 25 siswa yang tuntas (68% dari jumlah siswa keseluruhan). Oleh

karena itu, perlu dilakukan perbaikan pembelajaran IPA di siklus II melalui

pendekatan PBL dengan model ENE dengan persiapan yang lebih baik. Hasil

belajar siswa yang belum sepenuhnya mencapai KKM, yang menjadi refleksi

dalam siklus I juga mengenai siswa yang selalu bicara saat guru menyampaikan

materi. Adapun siswa yang selalu menggangu temannya, ketika ditempatkan

dalam sebuah kelompok heterogen, siswa yang bersangkutan tidak di senangi

teman kelompoknya, karena dianggap mengganggu.

Berdasarkan kedua masalah tersebut, maka perlu dilakukan pendekatan

kepada siswa untuk mengetahui yang dibutuhkan siswa tersebut dalam belajar, hal

ini akan diupayakan dengan mengacak anggota kelompok pada setiap

pertemuannya, agar semua siswa berbaur dengan siswa lain dan adapun siswa

yang suka ribut, akan diacak dan dipastikan untuk tidak berada di dalam

kelompok yang sama. Siswa yang selalu menggangu temannya, akan diawasi oleh

guru lebih dekat saat bekerja kelompok agar tidak mengganggu temannya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dalam siklus I, dapat

dikatakan bahwa pembelajaran belum berhasil sepenuhnya, masih ada kekurangan

yang harus diperbaiki seperti aktivitas guru dan siswa yang belum seluruhnya

dilaksanakan. Meskipun terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah

diberikan tindakan pada siklus I, diketahui bahwa ketuntasan belajar ini belum

memberikan hasil yang diharapkan yaitu minimal 80% dari total siswa tuntas

belajar atau tuntas KKM yang ditetapkan sekolah = 75. Dengan kata lain, dengan

hasil ini diperlukan lagi tindakan yang harus dilaksanakan pada siklus II.

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus 2

Pelaksanaan siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan tahapan

yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, dan tahap

refleksi. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam siklus I sebagai berikut:

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

48

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan pada siklus II merupakan perbaikan dari tindakan

siklus I. Perbaikan didasarkan pada hasil refleksi dan analisis hasil belajar

Kognitif IPA siswa pada siklus I. Tujuan diadakannya perbaikan pada siklus II ini

adalah untuk menyempurnakan pembelajaran pada siklus I agar tercapai hasil

belajar secara optimal dan memenuhi KKM yang telah ditentukan. Berdasarkan

kekurangan yang terdapat pada siklus I, maka disusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) beserta perangkat pembelajaran IPA siklus II yang disajikan

dengan KD 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang dan yang terjadi di

Indonesia dan dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran dalam siklus II disiapkan untuk dua kali pertemuan.

Selain membuat RPP, juga menyiapkan media pembelajaran seperti video

penanggulangan banjir dan media gambar sebagai contoh dampak akibat banjir.

Membuat instrumen berupa butir soal siklus II disajikan pada lampiran RPP

dan Perangkat Pembelajaran siklus II, serta membuat rubrik lembar pengamatan

sebagai alat ukur untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa siklus II, membuat

lembar observasi pendekatan PBL dengan model pembelajaran ENE untuk guru

kelas 5 siklus II, membuat lembar observasi aktivitas tindakan pendekatan PBL

dengan ENE untuk siswa kelas 5 siklus II. Buku Sekolah Elektronik,IPA

Salingtemas 5,Karangan Choiril Azmiyawati, Penerbit Pusat Pembukuan

Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008. Diakhir pembelajaran siklus II

pertemuan 2 akan dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif

berbentuk pilihan ganda yang disajikan pada lampiran RPP dan Perangkat

Pembelajaran siklus II.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Dalam siklus II dibuat 2 pertemuan, implementasi pembelajaran dalam

pertemuan pertama mata pelajaran IPA dilaksanakan pada hari 3 Agustus 2017

selama 2 x 35 menit dengan KD 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi

di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan, yang telah di

rancang dan di susun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kegiatan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

49

pembelajaran terdiri dari tiga langkah pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan

inti dan kegiatan akhir.

Pada kegiatan awal, siswa mengucapkan salam kepada guru dan guru

menjawab salam dari siswa, guru menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran

yaitu dengan meminta siswa untuk duduk tenang, kemudian siswa mengikuti.

Selanjutnya, guru mempersiapkan gambar yang berkaitan dengan materi yaitu

bencana alam banjir dan tanah longsor. Guru kemudian menulis dipapan tulis

topik yang akan dipelajari yaitu bencana alam banjir dan tanah longsor dengan

penyampaian materi. Guru kemudian melakukan apersepsi dengan memberikan

pertanyaan kepada siswa; Pernahkah kamu melihat banjir? Apa penyebabnya?

Guru memberi penguatan akan jawaban siswa dengan mengungkapkan kembali

apa yang sudah dikatakan oleh siswa.

Pada kegiatan inti, pembelajarannya dilakukan sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran melalui pendekatan PBL dengan model pembelajaran ENE

yang telah dirancang. Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan

menunjukkan gambar bencana banjir guru meminta siswa memperhatikan agar

terlihat dengan jelas, guru membantu siswa mendefenisikan tugas belajar yang

berhubungan dengan banjir dan tanah longsor. Guru dan siswa bersama

mendiskusikan masalah yang terjadi dalam gambar yang telah diperlihatkan

sebelumnya. Suasana kelas menjadi ramai, karena siswa terlalu ingin menjawab

setiap pertanyaan dari guru. Guru membimbing siswa membentuk 6 kelompok

secara heterogen sesuai yang telah ditentukan oleh guru. Pada saat pembentukan

kelompok, siswa langsung bergabung bersama kelompok di meja yang ditentukan

guru. Guru kemudian memberikan masalah bencana alam banjir dan tanah longsor

untuk setiap kelompok, kelompok untuk berdiskusi untuk memecahkan masalah

bencana alam banjir dan tanah longsor yang diberikan guru, guru kemudian

berkeliling dan mengawasi setiap kelompok untuk membimbing ketika diskusi

kelompok. Pada saat tugas selesai dikerjakan oleh kelompok, siswa diminta

mengumpulkan lembar kerja kepada guru dan kemudian guru membimbing siswa

untuk mengumpulkam informasi tentang masalah yaitu bencana banjir dan tanah

longsor. Selanjutnya siswa mencatat hasil dan dicatat pada lembar kerja kelompok

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

50

untuk mempresentasikan hasil diskusi yang dibantu oleh guru dalam

merencanakan laporan tentang bencana alam banjir dan tanah longsor dan siswa

berbagi tugas dengan teman kelompoknya, setelah selesai membuat laporan kerja

kelompok siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok siswa yaitu cara

mengatasi banjir dan tanah longsor serta penyebab terjadinya banjir, kelompok

lain menanggapi atau memberi pendapat kepada kelompok yang sedang presentasi

didepan kelas. Mulai dari tanggapan atau pendapat kelompok lain guru mulai

menjelaskan materi tentang cara mengatasi banjir dan tanah longsor. Banjir

merupakan luapan air yang melebihi batas. Bencana banjir diawali dengan curah

hujan yang sangat tinggi. Curah hujan dikatakan tinggi jika hujan turun secara

terus-menerus dan besarnya lebih dari 50 mm per hari. Air hujan dapat

mengakibatkan banjir jika tidak mendapat cukup tempat untuk mengalir.

Seringkali sungai tidak mampu menampung air hujan sehingga air meluap

menjadi banjir. selain curah hujan tinggi juga membiarkan lahan

kosong,penebangan hutan secara terus menerus. Cara mengatasi banjir adalah

melakukan tidak membuang sampah di sungai dan melakukan reboisasi.

Sedangkan tanah longsor disebabkan oleh erosi tanah misalnya derasnya aliran

sungai yang yang menyerang kaki-kaki lereng sehingga bertambah curam,

penyebab lain juga tanah tidak padat yang berpotensi tanah longsor karena curah

hujan terlalu tinggi. Cara mencegah tanah longsor antara lain tidak membuat

sawah dilereng, tidak menebang hutan dilereng, tidak membuat bangunan

ditebing.

Pada kegiatan penutup guru membantu siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran yang sudah dilakukan. Tetapi ada beberapa siswa yang diam dan

malu menyampaikan pendapatnya..

Saat pembelajaran siklus II pertemuan 1 berlangsung, dilakukan

pengamatan oleh 1 observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari awal

sampai akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah

disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk mengamati

aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran dan kegiatan siswa dalam

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

51

mengikuti pembelajaran. Dari hasil observasi dapat diketahui apa yang menjadi

kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

Pelaksanaan pembelajaran siklus II, pada pertemuan ke 2 dilaksanakan

pada hari Selasa, 9 Agustus 2017 dengan materi dampak peristiwa alam (gunung

meletus,longsor,angin puting beliung, dsb) selama 2 x 35 menit. Kegiatan

pembelajaran pada pertemuan ini dimulai dengan memberikan apersepsi melalui

tanya jawab mengulang materi pada pertemuan pertama yaitu tentang penyebab

banjir dan tanah longsor, siswa terlihat berani menyampaikan pendapat mengenai

materi yang sudah dipelajari di pertemuan sebelumnya.

Pada kegiatan awal, siswa mengucapkan salam kepada guru dan guru

menjawab salam dari siswa, guru menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran

yaitu dengan meminta siswa untuk duduk tenang, kemudian siswa mengikuti.

Guru mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen siswa dan semua siswa hadir

saat itu. Selanjutnya, guru mempesiapkan video tsunami. Guru kemudian

melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan: pernahkan kalian melihat

video tsunami di aceh? siapa yang yang tahu tahun berapa bencana tsunami itu?

Siswa menjawab: ya, pernah. Guru kemudian memberi penguatan terhadap

jawaban siswa, dan menyampaikan kembali jawaban yang telah disampaikan oleh

siswa.

Pada kegiatan inti, pembelajarannya dilakukan sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran melalui pendekatan PBL dengan model pembelajaran ENE

yang telah dirancang. Kegiatan yang pertama yaitu guru menyampaikan materi

yang akan dipelajari yaitu tentang dampak peristiwa alam di Indonesia. Guru

menulis pokok materi di papan tulis dan mengenalkan kepada siswa tentang

gambar dampak bencana alam yang terjadi di Indonesia dan dilanjutkan dengan

menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa menyimak tujuan pembelajaran dan

tugas pembelajaran yang disampaikan dengan duduk tenang, kemudian guru

menampilkan video tsunami di Aceh . Siswa sangat antusias dan memperhatikan

video tersebut, ada siswa yang mengatakan bahwa video ditampilkan lagi, tetapi

karena mengingat waktu yang tidak cukup, maka guru tidak menampilkan

kembali. Setelah selesai gambar ditampilkan, guru melakukan tanya jawab dengan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

52

siswa mengenai video yang sudah ditampilkan seperti: apa yang terjadi dalam

video tadi? Siswa sangat antusias dan aktif menjawab setiap pertanyaan dari guru.

Guru membimbing siswa membentuk 5 kelompok secara acak.

Pada saat pembentukan kelompok, siswa tertib dan bergabung dengan

anggota kelompoknya. Siswa sudah menerima teman-teman kelompoknya tanpa

protes. Guru kemudian memberikan masalah tentang dampak peristiwa alam yang

terjadi di Indonesia, kemudian berdiskusi untuk memecahkan masalah dampak

banjir, dampak gunung meletus, dampak angin puting beliung, dampak gempa

bumi dan dampak banjir, semua siswa terlihat sudah mengalami perkembangan

dan dapat mengajukan pendapat dalam kelompok, guru tetap harus membimbing

setiap kelompok, karena saat guru meninggalkan kelompok, akan ada siswa yang

mengobrol dengan temannya. Guru memberi batas waktu untuk kelompok

menyelesaikan tugas kelompok selama 25 menit. Guru mengingatkan waktu yang

tersisa, sehingga siswa bekerja dengan cepat dan tidak banyak mengobrol dengan

teman saat harus diskusi kelompok. Siswa selalu meminta penambahan waktu,

tetapi guru tetap konsisten dengan waktu yang diberikan. Pada saat tugas selesai

dikerjakan oleh kelompok, siswa diminta mengumpulkan lembar kerja kepada

guru dan kemudian guru membimbing siswa untuk membuat laporan untuk

mempresentasikan didepan kelas. Saat kelompok di depan sedang

mempresentasikan kelompok lain memberikan tanggapan tentang masalah yang

mereka bahas. Selanjutnya guru mulai menjelaskan materi berdasarkan tujuan

pembelajaran yang akan di capai yaitu dampak bencana alam dampak negatif

yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa,

rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian

hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan

bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung

meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan

tanah longsor. Dampak banjir yang ditimbulkan adalah kerusakan bangunan

termasuk jembatan, selokan bawah tanah,dan jalan raya, berkurangnya penyedian

air bersih sumber air bersih terkontaminasii oleh banjir, munculnya wabah

penyakit kulit, hasil pertanian dan persediaan makanan berkurang, kelangkaan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

53

hasil pertanian disebabkan disebabkan oleh kegagalan panen.dan sebagainya.

Pada saat selesai guru menjelaskan materi siswa mengumpulkan laporan yang

telah dipresentasikan untuk diberi nilai oleh guru, siswa dibimbing untuk

merefleksikan pelaksanaan pembelajaran yang sudah dilakukan, semua siswa

sudah berani dan mau merefleksikan pelaksanaan pembelajaran bahkan suasana

kelas lebih interaktif. Diakhir pembelajaran, guru memberikan evaluasi siklus II

kepada siswa, siswa kemudian mengerjakan soal dengan tenang tetap diawasi oleh

guru.

Saat pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung dilakukan pengamatan

oleh 1 observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari awal sampai akhir

pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan.

Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk mengamati aktivitas guru

dalam pengelolaan pembelajaran, dan kegiatan siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Dari hasil observasi, dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan

dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

3. Refleksi Siklus II

Tahapan selanjutnya setelah kegiatan pelaksanaan dan observasi pembelajaran

siklus 1 adalah refleksi. Tahapan ini dilakukan dengan menganalisis skor hasil

belajar kognitif IPA siswa dan hasil observasi dari lembar observasi guru yang

disajikan melalui Pendekatan PBL dengan model pembelajaran ENE dan lembar

observasi siswa. Skor tes diperoleh dari kegiatan evaluasi akhir pembelajaran pada

pertemuan 2 siklus II yang mengukur kegiatan menjelaskan penyebab dan dampak

peristiwa alam bagi kehidupan dan lingkungan (bencana alam di Indonesia)

Penilaian unjuk kerja dilakukan melalui pendekatan PBL dengan model

pembelajaran ENE, meliputi: menerima jenis permasalahan dampak peristiwa

alam yang terjadi di indonesia meliputi diskusi pemecahan masalah mengenai

dampak peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, mendefenisikan dampak

bencana alam, membuat laporan, terampil mempresentasikan, dan terampil

merefleksi. Persentase berdasarkan ketuntasan skor hasil belajar kognitif IPA

siswa kelas 5 siklus II, dapat diketahui besarnya skor hasil belajar berupa skor

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

54

minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5

berikut ini.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kognitif IPA Berdasarkan

Ketuntasan Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga Semester II Tahun

Pelajaran 2016/2017 Siklus II

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 4.3, maka distribusi frekuensi hasil belajar kognitif IPA

berdasarkan ketuntasan siswa dapat disajikan dalam diagram lingkaran melalui

gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Distribusi Hasil Belajar Kognitif IPA

Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga Semester

II Tahun Pelajaran 2016/2017 Siklus II

Mendasarkan gambar 4.2 di atas, menunjukkan bahwa hasil belajar

kognitif IPA siswa yang sudah mencapai KKM ≥ 75 pada siklus II berjumlah 35

siswa atau 95% dari keseluruhan jumlah siswa dikelas 5. Namun, masih ada 2

siswa yang memperoleh skor dibawah KKM atau dengan kata lain 5% dari jumlah

keseluruhan siswa kelas 5 belum mencapai KKM. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilaksanakan dalam siklus II, dapat dikatakan bahwa aktivitas pembelajaran

guru dan siswa sudah dilaksanakan semuanya dengan baik. Hasil belajar yang

diperoleh pada siklus II ini juga mengalami peningkatan dari siklus I.

Tuntas ; 95%

Tidak Tuntas

; 5%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Tuntas Tidak Tuntas

Skor Kriteria Hasil Belajar Siklus II

Jumlah siswa Persentase (%)

75 Tidak Tuntas 2 5 %

≥ 75 Tuntas 32 95 %

Jumlah 35 100

skor maksimum 100

skor minimum 65

skor rata-rata 79

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

55

Pendekatan PBL dengan model pembelajaran ENE dalam penerapannya di

kelas sudah terlihat bahwa semua skor aktivitas guru dan skor aktivitas siswa

sudah terlaksana seluruhnya dengan baik. Peningkatan juga terlihat dari aktifitas

siswa siklus II juga meningkat dari setiap pertemuan termasuk juga siswa yang

memiliki masalah dikelas seperti yang dijelaskan pada refleksi siklus I. Hasil

belajar IPA siswa kelas 5 dengan menggunakan pendekatan PBL dengan model

pembelajaran ENE dalam siklus II ini sudah mencapai KKM yang ditargetkan

≥75, walaupun belum 100% tuntas, tetapi peningkatan jumlah siswa yang tuntas

pada siklus II ini lebih besar persentasenya dibandingkan dengan jumlah siswa

tuntas pada siklus I. Adapun siswa yang tidak tuntas pada siklus II berjumlah 2

orang siswa, tetapi nilai yang dicapai oleh kedua siswa ini hampir mencapai

KKM.

Berdasarkan hasil belajar yang dicapai oleh siswa pada siklus I dan siklus

II, yang terlihat adanya peningkatan ketuntasan skor hasil belajar pada siklus I

sebesar 68% meningkat menjadi 95% untuk kategori siswa yang tuntas mencapai

KKM. Maka, dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan PBL dengan model pembelajaran ENE dapat meningkatkan hasil

belajar kognitif siswa, selain juga dapat membuat siswa lebih aktif dan guru lebih

mudah dalam penciptaan suasana belajar yang menyenangkan. Berikut disajikan

perbandingan distribusi frekuensi hasil belajar IPA berdasarkan ketuntasan siswa

siklus I dan siklus II melalui tabel 4.4.

Tabel 4.4 Perbandingan Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kognitif IPA

Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga Semester

II Tahun Pelajaran 2016/2017 Siklus I dan Siklus II

Sumber: Data Primer

Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

Tuntas 16 43 25 68 35 95

Belum Tuntas 21 57 12 32 2 5

Jumlah 37 100 37 100 37 100

skor maksimum 80 85 100

skor minimum 45 50 65

skor rata-rata 64 71 79

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

56

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, menunjukkan bahwa adanya peningkatan

hasil belajar kognitif IPA siswa dari pra siklus, siklus I ke siklus II dengan

ditunjukkan siswa yang tuntas pra siklus adalah 16 siswa (43%), pada siklus I

jumlah siswa yang tuntas sebanyak 25 siswa (68%), sedangkan pada siklus II

jumlah siswa tuntas sebanyak 35 (95%). Berdasarkan tabel 4.8 diatas,

menunjukkan bahwa yang tidak tuntas pra siklus sebanyak 21 siswa (57%),siklus

I sebanyak 12 siswa (32%), dan siklus II sebanyak 2 siswa (5%). Adapun

perolehan skor maksimum pada pra siklus 80, siklus I 85 dan siklus II sebesar

100. Skor minimum pada pra siklus 45, siklus 1 sebesar 50 dan pada siklus 2

sebesar 65. Sedangkan skor rata-rata pada pra siklus 64, siklus 1 sebesar 71 dan

pada siklus 2 sebesar 79. Dapat dikatakan bahwa skor minimum, skor maksimum,

dan skor rata-rata dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan. Berdasarkan

tabel 4.7 perbandingan distribusi berdasarkan ketuntasan skor hasil belajar

kognitif IPA siswa antara pra siklus, siklus I dan siklus II, terlihat adanya

peningkatan yang cukup besar dari 9 siswa tuntas meningkat menjadi 35 siswa

tuntas.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan ini adalah peningkatan hasil belajar kognitif IPA siswa

kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga melalui pendekatan PBL dengan model

pembelajaran ENE. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas

tindakan pendekatan PBL dengan model pembelajaran ENE yang dilakukan oleh

guru pada siklus I dengan lembar observasi, aktivitas tindakan yang dilakukan

oleh guru dengan menggunakan pendekatan PBL dengan model pembelajaran

ENE, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh

guru di siklus I pada pertemuan pertama guru kurang optimal membimbing siswa

dalam kelompok untuk mengumpulkan data pemecahan masalah ketika proses

pembelajaran berlangsung. Namun, pada pertemuan 2 guru sudah dapat

melaksanakan semua aktivitas berdasarkan indikator. Aktivitas tindakan

menggunakan pendekatan PBL dengan model pembelajaran ENE yang dilakukan

oleh guru kelas 5 pada siklus I, juga dilakukan oleh guru pada siklus II.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

57

Berdasarkan lembar observasi aktivitas tindakan menggunakan pendekatan

PBL dengan model pembelajaran ENE yang dilakukan oleh guru kelas 5 pada

siklus II, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh

guru pada setiap pertemuan di siklus II sudah terlaksana semua sudah

dilaksanakan oleh guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus II ini

aktivitas tindakan yang guru laksanakan sudah lebih baik dari siklus I. Aktivitas

tindakan menggunakan pendekatan PBL dengan model pembelajaran ENE yang

dilakukan oleh guru, aktivitas tindakan juga dilakukan oleh siswa kelas 5.

Berdasarkan aktivitas tindakan menggunakan pendekatan PBL dengan model

pembelajaran ENE yang dilakukan oleh siswa kelas 5 pada siklus I, menunjukkan

bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh siswa sudah

dilaksanakan oleh siswa, pada saat diskusi pemecahan masalah siswa belum

melaksanakannya ketika proses pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan kedua

sudah nampak siswa melaksanakan semua aktivitas berdasarkan indikator.

Pada lembar observasi aktivitas tindakan model pembelajaran pendekatan

PBL dengan model pembelajaran ENE yang dilakukan oleh Siswa kelas 5 Siklus

II, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh siswa

pada setiap pertemuan di siklus II sudah terlaksana dari seluruh indikator sudah

dilaksanakan oleh siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, pada siklus II

ini aktivitas tindakan yang siswa laksanakan sudah lebih baik dari siklus I.

Peningkatan aktivitas guru dan siswa kelas 5 dalam kegiatan pembelajaran

melalui pendekatan PBL dengan model pembelajaran ENE, juga terjadi

peningkatan hasil belajar kognitif IPA siswa kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga

semester II tahun pelajaran 2016/2017. Perbandingan ketuntasan skor hasil belajar

kognitif IPA yang dicapai berdasarkan KKM ≥75 antara siswa yang tuntas pra

siklus adalah 16 siswa (57%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I terjadi

peningkatan jumlah ketuntasan siswa menjadi 25 siswa (68%). Setelah diberikan

tindakan pada siklus II, terjadi lagi peningkatan jumlah ketuntasan menjadi 32

siswa (95%). Siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan adalah 21

siswa (43%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I, berkurang menjadi 12

siswa (32%). Setelah dilaksanakan lagi tindakan pada siklus II, menjadi 2 siswa

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

58

(5%) yang belum tuntas, pada pra siklus nilai maksimum 80, siklus I 85 dan siklus

II 100. Adapun nilai minimum pra siklus 45, siklus I 50 dan siklus II 65, dengan

nilai rata-rata pra siklus 64, siklus I 71 dan siklus II 79. maka telah memenuhi

syarat penelitian dengan indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 80%. Pelaksanaan

perbaikan siklus ini dapat diakhiri pada siklus 2. Setelah melakukan wawancara

dengan guru kelas dan pengamatan ketika pembelajaran maka dapat diketahui

bahwa dua siswa tersebut dalam pembelajaran sehari-hari memang memiliki

kemampuan yang rendah dalam memahami dan menguasai materi pembelajaran

dibandingkan dengan teman-temannya. Terhadap 2 siswa yang nilai ulangannya

belum mencapai kriteria ketuntasan minimal disebabkan karena anak tersebut

kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal maupun tugas yang diberikan oleh

guru rendah sekali, Siswa tersebut diminta untuk mengerjakan soal yang sama

dengan soal tes untuk dikerjakan dirumah dengan bimbingan orang tua. Nilai hasil

soal yang dikerjakan di rumah tersebut digunakan untuk memperbaiki Nilai tes

formatif setara dengan standar Nilai kriteria ketuntasan minimal. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad Nurtanto,

(2015) Implementasi Problem-Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Kognitif, Psikomotor, Dan Afektif Siswa di SMK dan penelitian yang telah

dilakukan oleh Penelitian Gd. Gunantara, (2014) Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Siswa Kelas V. menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem-

Based Learning dapat meningkatkan Kognitif, Psikomotor, Dan Afektif Siswa

Dan Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa selain itu,

penelitian tindakan yang dilakukan oleh Nurul Astuty Yensy. B,(2012) Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples Dengan

Menggunakan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas

VIII SMP N 1 Argamakmur dan Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad

Ridwan (2012) Penerapan Model Example Non Example dalam Meningkatkan

Kemampuan Menulis Berita pada Siswa Kelas VIII Mts Ash-Shoheh Citeureup

menunjukkan bahwa model pembelajaran Examples Non Examples dapat

meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dan Kemampuan Menulis Berita. Selain

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA Pra Siklus sebesar 45 sedangkan skor maksimum sebesar 80 dan skor rata-rata sebesar

59

mendukung dua hasil penelitian sebelumnya, hasil penelitian ini juga mendukung

pernyataan teoritis menurut Sanjaya (2010:214) mengatakan bahwa pendekatan

Problem Based Learning (PBL) adalah rangkaian aktivitas pembelajaran yang

menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah dan

Hamzah B. Uno (2012:117) mengatakan bahwa model pembelajaran examples

non examples adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh

melalui kasus atau gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar. Melalui

model pembelajaran ini siswa diharapkan dapat memilih dan menyesuaikan

contoh-contoh yang ada melalui gambar tersebut sehingga diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dengan menerapkan langkah

pendekatan PBL dengan model pembelajaran ENE dengan tepat, dan dengan

memperhatikan karakateristik siswa, kemudian dibagi dengan belajar tim yang

menerapkan unsur orientasi siswa pada masalah kemudian mengorganisasi siswa

untuk belajar selanjutnya membimbing pengalaman individual/kelompok dengan

memberikan kesempatan siswa dalam mengembangkan dan menyajikan hasil

karya selanjutnya siswa bersam dengan guru menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah. Dengan demikian pendekatan PBL dengan model

pembelajaran ENE mampu meningkatkan ketuntasan hasil belajar pada mata

pelajararn IPA, materi siklus air dan dampak peristiwa alam pada siswa kelas 5

SDN Mangunsari 03 Kota Salatiga, Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.