bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran...

22
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Bringin 01 Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang yang beralamat I Jalan Diponegoro nomor 116 Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. SD N Bringin 01 berdiri tahun 1943 dengan luas taah 953 m 2 dan sekarang berstatus Sekolah Dasar Inti Gugus Gajah Mada UPTD Pendidikan Kecamatan Bringin. SD N Bringin 01 merupakan salah satunya SD dengan kelas paralel di Kecamatan Brigin. Siswa- Siswa SD N Bringin 01 sebagian besar berasal dari daerah setempat. Staf pengajar SD N Bringin 01 sebagian besar sudah berpendidikan S1. Usia pengajar sebagian telah berusia 50 tahun. Visi SD N Bringin 01 adalah “Prestasi gemilang menuju terciptanya peserta didik yang cerdas, terampil, santun, mandiri, kreatif dan beriman”. Misi SD N Bringin 01 adalah 1. Melaksanakan pembelajaran yang efisien dan efektif serta bimbingan belajar dengan berbagai pendekatan yang berpusat pada siswa untuk mengoptimalkan potensi siswa menuju pencapaian prestasi yang optimal. 2. Memiliki kesadaran dan kesungguhan membimbing siswa dan membentuk kepribadian 3. Slalu memberi motivasi untuk mengembangkan bakat, minat 4. Mendorong dan membimbing kepada siswa untuk berlomba dalam meraih prestasi 5. Menjalin keharmonosan antara sekolah dengan masyarakat dan meningkatkan peran serta masyarakat 6. Mengembangkan budaya masyarakat baik yang bersifat agamis maupun kultural demi kelestariannya.

Upload: vokhanh

Post on 07-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Bringin 01 Kecamatan Bringin,

Kabupaten Semarang yang beralamat I Jalan Diponegoro nomor 116

Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. SD N Bringin 01 berdiri tahun 1943

dengan luas taah 953 m2 dan sekarang berstatus Sekolah Dasar Inti Gugus

Gajah Mada UPTD Pendidikan Kecamatan Bringin. SD N Bringin 01

merupakan salah satunya SD dengan kelas paralel di Kecamatan Brigin. Siswa-

Siswa SD N Bringin 01 sebagian besar berasal dari daerah setempat. Staf

pengajar SD N Bringin 01 sebagian besar sudah berpendidikan S1. Usia

pengajar sebagian telah berusia 50 tahun.

Visi SD N Bringin 01 adalah “Prestasi gemilang menuju terciptanya

peserta didik yang cerdas, terampil, santun, mandiri, kreatif dan beriman”. Misi

SD N Bringin 01 adalah

1. Melaksanakan pembelajaran yang efisien dan efektif serta bimbingan

belajar dengan berbagai pendekatan yang berpusat pada siswa untuk

mengoptimalkan potensi siswa menuju pencapaian prestasi yang optimal.

2. Memiliki kesadaran dan kesungguhan membimbing siswa dan membentuk

kepribadian

3. Slalu memberi motivasi untuk mengembangkan bakat, minat

4. Mendorong dan membimbing kepada siswa untuk berlomba dalam meraih

prestasi

5. Menjalin keharmonosan antara sekolah dengan masyarakat dan

meningkatkan peran serta masyarakat

6. Mengembangkan budaya masyarakat baik yang bersifat agamis maupun

kultural demi kelestariannya.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

45

7. Mengupayakan penguasaan teknologi informatika bagi siswa yang

berkompeten.

Subjek penelitian yang diambil adalah kelas Va dengan jumlah siswa

25 banyak siswa putra 12 dan siswa putri 13. Kelas Va di asuh oleh Ibu Sri

Lestari pendidikan SMA lulus PLPG usia 55 tahun. Kelas Va merupakan kelas

yang penulis pilih sebagai subjek penelitian untuk dilakukan eksperimen.

Penenlitian ini terdiri dari satu variabel independen atau variabel perlakuan dan

satu variabel dependen. Yang menjadi variabel independen adalah pemanfaatan

metode inquiry dengan KIT IPA dan variabel dependennya adalah hasil belajar

kogitif,afektif dan psikomotor.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada siswa kelas Va SD Negeri Bringin

semester II tahun pelajaran 2010/2011. Dalam pembelajaran ini waktu yang

digunakan adalah 4 kali pertemuan (8 jam pelajaran).

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian di kelas Va SD N Bringin 01

No. Hari/Tanggal Waktu Uraian Kegiatan

1. Rabu, 21 Maret 2012

2 jam pelajaran

a. Memberikan informasi tentang penelitian kepada siswa.

b. Memberikan pre-tes kepada kelas eksperimen (kelas Va).

2. Senin, 26 Maret 2012

3 jam pelajaran

a. Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas Va tentang cahaya dan sifat-sifatnya.

3. Selasa, 27 Maret 2012

3 jam pelajaran

b. Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas Va tentang cahaya dapat diuraikan.

c. Ditutup dengan post test.

4. Selasa, 28 Maret 2012

1 jam pelajran

a. Mengulas pembelajaran yang telah diberikan pada pertemuan minggu sebelumnya .

b. Memberikan tes angket pada siswa

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

46

Uraian kegiatan pelaksanaan penelitian tersebut dapat di ceritakan

secara lebih rinci. Pelaksanaan penelitian dimulai pada hari Rabu, 21 Maret

2012 dengan perkenalan dan mengemukakan maksud dari penelitian yang akan

dilakukan, tentang hal-hal yang akan dijadikan sebagai variabel penelitian.

Setelah itu siswa diberikan pretest sebagai awal dari penelitian.

Hari Senin, 26 Maret 2012 dilakukan pembelajaran dalam waktu 3 jam

pelajaran dengan materi sifat-saifat cahaya dengan RPP dan alat peraga berupa

KIT IPA yang telah dipersiapkan peneliti dan proses pembelajaran dilakukan

oleh guru kelas sementara peneliti membantu menyiapkan yang akan dilakukan

dalam proses pembelajaran. Pengelolaan kelas secara utuk dilakukan oleh guru

kelas sementara peneliti membantu menyiapkan alat, melakukan penilian unjuk

kerja pada siswa masing-masing.

Hari Selasa, 27 Maret 2012 dilakukan pembelajaran pada pertemuan

kedua dengan waktu 3 jam pelajaran dengan meteri cahaya dapat diuraikan.

Pembelajaran dilakukan sama seperti pada pertemuan sebelumnya namun untuk

pertemuan kedua sebagian dilakukan di luar kelas karena proses pengumpulan

data yang berisi percobaan harus menggunakan cahaya matahari. Pembelajaran

pada pertemuan kedua diakhiri dengan pemberian postest pada siswa kelas Va.

Hari Rabu, 28 Maret 2012 waktu yang digunakan 2 jam pelajaran peneliti

masuk ke kelas Va mengulas tentang apa yang siswa dapat dari pembelajaran

yang mereka lakukan dengan metode inquiry dan pemanfaatan media KIT IPA.

Peneliti memberikan tambahan dan saran pada siswa kekurangan yang masih

ada dalam proses pembelajaran yang mereka lakukan yaitu tentang pengetahuan

tentang materi cahaya, kedisiplinan kelas, dan tanya jawab seputar materi

cahaya yang telah diberikan. Pertemuan ini ditutup dengan memberikan tes

angket pada siswa.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

47

4.3 Hasil Analisis Data

4.3.1 Analisis Data untuk Aspek Kognitif

Analisis yang digunakan untuk menentukan apakah data kognitif yang

telah dilakukan suatu penelitian menggunakan Uji Normalitas dan Uji t.

4.3.1.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya penyeberan

data pada data nilai pretest dan posttest dari hasil perlakuan pada subjek

penelitian.

Uji normalitas data diambil dari nilai pretest dan posttest dari

pembelajaran menggunakan model pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT

IPA di kelas Va sebagai subjek penelitian. Berikut hasil analisis uji normalitas

menggunakan SPSS for windows version 16.0.

Tabel 4.2 Uji Normalitas Pretest dan Posttest

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pre_test post_test

N 25 25

Normal Parametersa Mean 78.4640 62.1440Std. Deviation 1.22727E1 11.94006

Most Extreme Differences Absolute .111 .158Positive .111 .082Negative -.086 -.158

Kolmogorov-Smirnov Z .554 .792Asymp. Sig. (2-tailed) .919 .556a. Test distribution is Normal.

Tabel di atas menunjukkan hasil uji normalitas pretest dan postest dari

subjek peneltian. Sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai pretest dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov Test Dari

tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2-tailed) dengan taraf

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

48

signifikasi 0,919. Jika nilai Asimp. Sig 2-tailed > nilai taraf

signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig 2-tailed

adalah 0,919 > 0,05 maka diambil kesimpulan nilai pretest pada subjek

penelitian berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan

penyebaran data karakteristik pretest kelompok eksperimen merupakan

hasil dari uji normalitas pretest dan postest,. Data dari tabel diatas

menunjukkan bahwa data pretest merupakan data yang normal.

2. Nilai postes subjek penelitian dengan teknik One Sample

Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp.

Sig. 2-tailed) dengan taraf signifikasi 0,556. Jika nilai Asimp. Sig 2-

tailed > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari

Asymp. Sig 2-tailed adalah 0,556 > 0,05 maka diambil kesimpulan

nilai postest subjek penelitian berdistribusi normal. Berikut gambaran

Gambar 4.1 Grafik batang Pretest

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

49

visual kenormalan penyebaran data karakteristik pretest kelompok

kontrol:

4.3.1.2 Uji t Hipotesis

Uji t adalah perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai pretest atau

nilai sebelum dilakukan tidakan dan postest atau nilai setelah dilakukan

tindakan. Uji t dalam penelitian ini dilakukan untuk analisis signifikasi data

pretest dan postest dari aspek kognitif. Berikut adalah hasil analisis data

menggunakan SPSS for windows version 16.0:

Gambar 4.2 Grafik batang Postes

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

50

Tabel 4.3 Output Uji t Hipotesis antara Hasil Pretest dan Postest

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Sebelum perlakuan 62.1440 25 11.94006 2.38801

Setelah perlakuan 78.9240 25 11.97453 2.39491

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Sebelum perlakuan &

Setelah perlakuan25 .630 .001

Paired Samples Test

Paired Differences

t dfSig. (2-tailed)Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Sebelum perlakuan -Setelah perlakuan -1.67800E1 10.29183 2.05837 -21.02826 -

12.53174 -8.152 24 .000

Berdasarkan tabel Paired Samples Statistics nilai rata-rata 62,14

jumlah data 25 deviasi standar 11,94 dan standar error mean 2,38. Sementara

itu untuk data setelah penelitian nilai rata-rata 78,92 jumlah data 25 deviasi

standard 11,947dan standar error mean 2,39. Sehingga dapat dilihat bahwa

ada peningkatan hasil dari sebelum perlakuan ke sesudah perlakuan.

Berdasarkan tabel Paired Sample Corelation didapatkan nilai korelasi

sebesar 0,63 dengan signifikansi 0,01. Hal ini berarti ada hubungan antara

data sebelum dan sesudah perlakuan karena syarat ada hubungan adalah jika

nilai korelasi mendekati 1 atau > 0,5.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

51

Berdasarkan tabel Paired Sample Test didapatkan analisis sebagai

berikut:

a. t hitung adalah -8,152 dan signifikansi 0,000

b. t tabel didapatkan dari 0,05:2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat

kebebasan (df) n-1 = 25-1 = 24. Hasil t tabel sebesar 2,064.

c. Kriteria pengujian

Jika t hitung ≤ t tabel maka ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan.

Jika –t hitung < -t tabel > -t tabel berarti tidak ada perbedaan

sebelum dan sesudah perlakuan.

Berdasarkan hasil signifikansi < 0,05 ada perbedaaan dan > 0,05

tidak ada perbedaan.

d. Kesimpulan yang diperoleh

Karena nilai t hitung < t tabel (-8,152 < 2,064) dan signifikansi <

0,05 (0,000 < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan hasil tes antara

sebelum dan sesudah perlakuan.

Sehingga dari hasil table output Paired Samples Statistics, Paired

Sample Corelation dan Paired Sample Test menyatakan bahwa hasil tes

sebelum dan sesudah perlakuan terdapat perbedaan dan perbedaan tersebut

antara hasil tes sebelum perlakuan lebih rendah dari pada hasil tes sesudah

perlakuan sehingga dikatakan hasil tes meningkat setelah dilakukan penilitian

dengan menerapkan metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan media

KIT IPA. Setelah itu diperkuat dengan melihat signifikansi 2-tailed yang

terdapat pada table Paired Sample Test yang menunjukkan 0,000 yang

menyatakan bahwa perbedaan hasil pretest dan postest signifikan. Semua hasil

dan uraian diatas menyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima bahwa

metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif terhadap hasil

belajar kognitif siswa kelas V SD N Bringin 01.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

52

4.3.2 Analisis Deskriptif untuk Data Afektif dan Psikomotor

4.3.2.1 Analisi Deskriptif untuk Data Afektif

Hasil dari penilaian angket yang dilakukan setelah perlakuan dapat

didiskripsikan bahwa nilai tertinggi adalah 20 didapat oleh 3 siswa, nilai

terendah adalah 14 didapat oleh 1 siswa. Rata-rata kelas penilaian angket

mencapai. 17,36. Sebagaian besar siswa mendapatkan nilai afektif ≥ 13 dengan

kategori baik .

Sehingga dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar afektif

siswa dikatakan baik karena tidak ada yang berada dibawah batas minimum

penilaian afektif yang ditentukan yaitu ≥ 13. Melihat hasil rata-rata kelas yang

mencapai 17,36 hasil belajar afektif siswa, dikategotikan siswa termasuk

merespon pembelajaran dengan model pembelajaran inquiry dan pemanfaatan

KIT IPA. Untuk menentukan tinggi rendahnya nilai digunakan lima kategori

mengikuti acuan penilaian pada SD N Bringin 01 Kecamatan Bringin

Kabupaten Semarang , yaitu : baik sekali, baik, cukup, hampir cukup, kurang.

Untuk menentukan interval kelas digunakan rumus seperti dibawah ini :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Angket

Interval

Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)

17 - 20 Baik Sekali 16 80 13 - 16 Baik 9 45 9 – 12 Cukup 0 0

5 – 8Hampir Cukup 0 0

0 – 4 Kurang 0 0Jumlah 25 100 Nilai Minimum 14 Nilai Maksimum 20 Rata-rata 17,36

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

0

10

20

30

40

50

60

70

1

Dari Tabel 5.0 di atas dapat diketahui tidak ada siswa yang mendapat

nilai 0 sampai 4 dan nilai 5 sampai 8 juga tidak ada sehingga persentase 0%.

Siswa yang mendapat nilai dari rentang 9

sehingga persentase 0 %. Siswa yang mendapat nilai rentang 13 sampai dengan

16 sebanyak 9 anak dengan persentase 45 %. Dan siswa yang mendapat nilai 17

sampai dengan 20 sebanyak 16 siswa dengan persentase 80 %. Di bawah ini

disajikan gambaran visual diagram batang tes angket pada subjek penelitian

kelas Va. Data deskriptif dari hasil angket dapat digambarkan dengan diagram

batang sebagai berikut :

Keterangan :

Angka pada garis vertical ke atas 0

yaitu frekuensi dan persentase.

17 - 20 13 - 16 9 - 12 5 - 8 0 - 4

el 5.0 di atas dapat diketahui tidak ada siswa yang mendapat

4 dan nilai 5 sampai 8 juga tidak ada sehingga persentase 0%.

endapat nilai dari rentang 9 sampai dengan 12 juga tidak ada

ntase 0 %. Siswa yang mendapat nilai rentang 13 sampai dengan

anak dengan persentase 45 %. Dan siswa yang mendapat nilai 17

20 sebanyak 16 siswa dengan persentase 80 %. Di bawah ini

baran visual diagram batang tes angket pada subjek penelitian

deskriptif dari hasil angket dapat digambarkan dengan diagram

berikut :

Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Tes Angket

:

garis vertical ke atas 0-70 digunakan menunjukkan dua indikator

si dan persentase.

53

Frekuensi

Persentase (%)

swa yang mendapat

ngga persentase 0%.

n 12 juga tidak ada

g 13 sampai dengan

ng mendapat nilai 17

80 %. Di bawah ini

da subjek penelitian

kan dengan diagram

ukkan dua indikator

Nilai

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

54

4.3.2.2 Analisi Deskriptif untuk Data Psikomotor

Hasil dari penilaian unjuk kerja yang dilakukan peneliti saat perlakuan

dapat didiskripsikan bahwa nilai tertinggi adalah 55 didapat oleh 1 siswa, nilai

terendah adalah 40 didapat oleh 1 siswa. Rata-rata kelas penilaian angket

mencapai. 46,5. Sebagaian besar siswa mendapatkan nilai diatas 33.

Berdasarkan diskripsi hasil penilian unjuk kerja diatas, maka dapat

diketahui bahwa siswa termasuk aktif karena sebagian besar mencapai batas

minimum nilai unjuk kerja yang ditentukan yaitu > 43. Hasil dari rata-rata

kelas penilian unjuk kerja yang mencapai 46,5,sehingga disimpulkan hasil

belajar psikomotor siswa di kelas Va SD N Bringin 01 bisa dikatakan baik

atau siswa dikatakan aktif.

Tinggi rendahnya nilai digunakan lima kategori mengikuti acuan

penilaian pada SD N Bringin 01 Kecamatan Bringin Kabupaten Semrang,

yaitu : baik sekali, baik, cukup, hampir cukup, kurang. Untuk menentukan

interval kelas digunakan rumus seperti dibawah ini :

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Skor Hasil Penilian Unjuk Kerja

Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase

(%) 52 – 60 Baik Sekali 4 16 43 – 51 Baik 19 76 34 – 42 Cukup 2 8

25 – 33 Hampir Cukup 0 0

15 – 24 Kurang 0 0 Jumlah 25 100 Nilai Minimum 40 Nilai Maksimum 55 Rata-rata 46,5

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

Dari tabel di atas dapat diketahui ada tidak ada siswa yang mendapat nilai

rentang 15 sampai 24 sehingga persentase 0

rentang nilai 25 sampai 33 sehingga persentase 0 %, ada 2 siswa yang

mendapat nilai rentang 34 sampai 42 dengan persentase 8 %, 19 siswa yang

mendapat nilai rentang 43 sampai dengan 51 dengan persentase 76 %, dan 4

siswa yang mendapat nilai rentang 52 sampai dengan 60 dengan persentase 16

%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai yang siswa dapat semua melebihi

dari batas minimum yang ditetuntukan sehingga disimpulkan siswa termasuk

aktif. Di bawah ini disajikan gambaran visual

pada subjek penelitian.

Diagram Batang Hasil Penilaian Unjuk Kerja

Keterangan :

Angka pada garis vertical ke atas 0

yaitu frekuensi dan persentase.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

52 - 60

l di atas dapat diketahui ada tidak ada siswa yang mendapat nilai

mpai 24 sehingga persentase 0 %, tidak ada siswa mendapat

25 sampai 33 sehingga persentase 0 %, ada 2 siswa yang

rentang 34 sampai 42 dengan persentase 8 %, 19 siswa yang

rentang 43 sampai dengan 51 dengan persentase 76 %, dan 4

ndapat nilai rentang 52 sampai dengan 60 dengan persentase 16

but menunjukkan bahwa nilai yang siswa dapat semua melebihi

imum yang ditetuntukan sehingga disimpulkan siswa termasuk

h ini disajikan gambaran visual diagram batang tes unjuk kerja

nelitian.

Gambar 4.4 agram Batang Hasil Penilaian Unjuk Kerja

:

garis vertical ke atas 0-80 digunakan menunjukaan dua indikator

si dan persentase.

43 - 51 34 - 42 25 - 33 15 - 24 Nilai

55

yang mendapat nilai

ada siswa mendapat

ada 2 siswa yang

8 %, 19 siswa yang

entase 76 %, dan 4

engan persentase 16

apat semua melebihi

kan siswa termasuk

atang tes unjuk kerja

a

ukaan dua indikator

Frekuensi

Persentase (%)

ilai

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

56

Hasil diatas merupakan penilaian unjuk kerja unutk siswa. Selain itu

dapat juga disajikan hasil penilaian tiap indikator tes unjuk kerja. Hasil

penilaian unjuk kerja yang ada pada tiap indikator juga menunjukkan nilai

yang tinggi dalam setiap indikator penilaian. Berikut tabel nilai unjuk kerja

tiap indikator :

Tabel 4.6 Nilai Unjuk Kerja pada Tiap Indikator

NO INDIKATOR NILAI

Rata-rata 1 2 3 4

1

Melakukan tahap persiapan dalam percobaan tentang materi CAHAYA

0.2 1.8 7.9 8.3 3.15

2 Melakukan percobaan tentang CAHAYA 0.6 6 8.4 10.2 3.12

3 Menarik kesimpulan. 0.3 3 5.5 9.3 3.03

4 Kerjasama 0.3 1.7 7.3 12.3 3.25

RATA-RATA 0.4 3.1 7.3 10 3.1

Hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa dalam setiap indikator penilaian

unjuk kerja mencapai rata-rata yang tinggi dengan rata-rata > 3. Skor 1 dalam

semua indikator hanya memperoleh rata-rata 0,4. Skor 2 dalam semua indikator

mendapatkan rata-rata 3,1. Skor 3 dalam semua indikator mendapatkan rata-

rata 7,3. Skor 4 dalam semua indikator mendapatkan nilai rata-rata 10.00.

sehingga sebagian siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran karena nilai

yang didapat sebagian besar siswa adalah > 3 dari nilai maksimal 4.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

57

4.4 Hasil Uji Hipotesis

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah diperoleh dari

hasil t-hitung maka analisis hipotesisnya adalah :

1. Metode Inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif tehadap hasil belajar

kognitif siswa kelas V SD.

Efektivitasnya diukur dengan:

c. Hasil µ1 > µ2

d. Ho : µ2 = µ1 ( rata-rata hasil posttest sama dengan rata-

rata hasil pretest ).

Ha : µ2 ≠ µ1 ( rata-rata hasil posttest tidak sama dengan

rata-rata hasil pretest ).

Hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa hasi pretes dengan

signifikansi 0,919 > 0,05 sehingga dinyatakan bahwa nilai pretes pada

subjek penelitin berdistribusi normal. Sementara hasil postes dalam uji

normalitas signifikansi mencapai 0,556 > 0,05 sehingga dinyatakan pula

bahwa nilai dari hasil postes pada subjek penelitian berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas tersebut yang menunjukkan data berdistribusi

norma, sehingga layak untukdilakukan uji hipotesis dengan uji-t.

Berdasarkan uji t dengan paired sampel t test dapat dilihat dari

tiga output tabel yang teleh muncul. Tabel Paired Samples Statistics

data yang dapat dilihat atara lain ; nilai tes rata-rata sebelum diberi

perlakuan adalah 62,14 dari jumlah data 25, deviasi standard 11,94 dan

standard error mean 2,38. Sementara itu untuk nilai rata-rata tes setelah

diberi perlakuan adalah 78,92 dari jumlah data 25 deviasi standard

11,947dan standard error mean 2,39. Sehingga dapat dilihat bahwa ada

peningkatan hasil dari sebelum perlakuan ke sesudah perlakuan.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

58

Berdasarkan Paired Sample Corelation didapatkan nilai korelasi

sebesar 0,63 dengan signifikansi 0,01. Hal ini berarti ada hubungan

antara data sebelum dan sesudah penelitian.

Berdasarkan Output Paired Sample Test didapatkan analisis

sebagai berikut:

a. t hitung adalah -8,152 dan signifikansi 0,000

b. t tabel didapatkan dari 0,05:2 = 0,025(uji 2 sisi) dengan derajat

kebebasan (df) n-1 = 25-1 = 24. Hasil t tabel sebesar 2,064

c. Kriteria pengujian

Jika t hitung ≤ t tabel maka ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

Jika –t hitung < -t tabel > -t tabel berarti tidak ada perbedaan

sebelum dan sesudah penelitian.

Berdasarkan hasil signifikansi < 0,05 ada perbedaaan dan > 0,05

tidak ada perbedaan.

d. Kesimpulan yang diperoleh

Karena nilai t hitung < t tabel (-8,152 < 2,064) dan signifikansi

< 0,05 (0,000 < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan hasil tes

antara sebelum dan sesudah penelitian.

Sehingga dari hasil output Paired Samples Statistics, Paired

Sample Corelation, Output Paired Sample Test. Hasil tes sebelum dan

sesudah penelitian terdapat perbedaan dan perbedaan tersebut hasil tes

sebelum penelitian lebih rendah dari pada hasil tes sesudah penelitian

sehingga dikatakan meningkat. Setelah itu diperkuat dengan Setelah itu

diperkuat dengan melihat signifikansi 2-tailed yang terdapat pada table

Paired Sample Test yang menunjukkan 0,000 yang menyatakan bahwa

perbedaan hasil pretes dan postest signifikan. Semua hasil tersebut

menyatakan bahwa metode pembelajaran inquiri dan pemanfaatan KIT

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

59

IPA efektif terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas V SD N Bringin

01.

2. Hipotesis yang kedua adalah Metode Inquiry dan pemanfaatan KIT IPA

efektif terhadap hasil belajar afektif siswa kelas V SD dengan hasil

angket ≥ 13 (kategori baik). Berdasarkan analisis deskriprif yang

dilakukan terhadap hasil belajar afektif siswa hasil penilaian angket dari

siswa, tidaka ada siswa yang mendapatan nilia rentang 0-4, 5-8, dan 9-

12, ada 9 siswa mendapatkan nilai rentang 13-16 dan 16 siswsa

mendapatlan nilia rentanng 17-20. Rata-rata kelas mencapai 17,36.

Sehigga jika dibandingkan dengan standar yang ditetapkan yaitu 13,

nilai tersebut lebih besar dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis

diterima metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA

efektif terhadap hasil belajar afektif siswa kelas Va SD N Bringin 01

atau siswa diyatakan merespon terhadap pembelajaran tersebut.

3. Hipotesis yang ke tiga yaitu Metode Inquiry dan pemanfaatan KIT IPA

efektif terhadap hasil belajar psikomotor siswa kelas V SD dengan hasil

penilaian unjuk kerja ≥ 43 (kategori baik). Berdasarkan analisis

deskriprif yang dilakukan terhadap hasil belajar psikomotor siswa hasil

penilaian unjuk kerja siswa antara lain; tidak ada siswa yang mendapat

nilai rentang 15-24 dan 25-33, sementara ada 2 siswa yang mendapat

nilai rentang 34-42, 19 siswa yang mendapat nilai rentang 43-51 dan 4

siswa yang mendapat nilai rentang 52-60. Rata-rata kelas yang diperoleh

mencapai 46,5. Sehigga jika dibandingkan dengan standar yang

ditetapkan yaitu 33, nilai tersebut lebih besar dan dapat disimpulkan

bahwa hipotesis diterima bahwa metode pembelajaran inquiry dan

pemanfaatan KIT IPA efektif terhadap hasil belajar psikomotor siswa

kelas Va SD N Bringin 01 atau siswa dinyatakan aktif terhadap

pembelajaran tersebut.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

60

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

4.5.1 Pembahasan Hasil Penelitian pada Aspek Kognitif

Hasil pengolahan data untuk hasil penilian kognitif dimulai dengan

melakukan uji normalitas. Hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa hasil

pretest dengan signifikansi 0,919 > 0,05 sehingga dinyatakan bahwa nilai

pretest pada subjek penelitin berdistribusi normal. Sementara hasil postest

dalam uji normalitas signifikansi mencapai 0,556 > 0,05 sehingga dinyatakan

pula bahwa nilai dari hasil postest pada subjek penelitian berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas tersebut yang menunjukkan data berdistribusi normal,

sehingga masuk dalam statistik paramatrik untuk selanjutnya dilakukan uji

hipotesis dengan uji t.

Hasil dari perhitungan uji t ( paired sample t test). Berdasarkan tabel

Paired Samples Statistics nilai rata-rata sebelum perlakuan 62,14 dari jumlah

data 25 deviasi standard 11,94 dan standard error mean 2,38. Sementara itu

untuk nilai rata-rata setelah perlakuan 78,92 dari jumlah data 25 deviasi

standard 11,947 dan standard error mean 2,39. Sehingga dapat dilihat bahwa

ada peningkatan hasil dari sebelum perlakuan ke sesudah perlakuan.

Berdasarkan Paired Sample Corelation didapatkan nilai korelasi

sebesar 0,63 dengan signifikansi 0,01. Hal ini berarti ada hubungan antara

data sebelum dan sesudah penelitian.

Berdasarkan Output Paired Sample Test didapatkan analisis sebagai

berikut:

a. T hitung adalah -8,152 dan signifikansi 0,000

b. T tabel didapatkan dari 0,05:2 = 0,025(uji 2 sisi) dengan derajat

kebebasan (df) n-1 = 25-1 = 24. Hasil t tabel sebesar 2,064

c. Kriteria pengujian

Jika t hitung ≤ t tabel maka ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

61

Jika –t hitung < -t tabel > t tabel berarti tidak ada perbedaan

sebelum dan sesudah perlakuan..

Berdasarkan hasil signifikansi < 0,05 ada perbedaaan dan > 0,05

tidak ada perbedaan.

d. Kesimpulan yang diperoleh

Karena nilai t hitung < t tabel (-8,152 < 2,064) dan signifikansi <

0,05 (0,000 < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan hasil tes antara

sebelum dan sesudah perlakuan.

Sehingga dari hasil output Paired Samples Statistics, Paired Sample

Corelation, Output Paired Sample Test. Hasil tes sebelum dan sesudah

perlakuan terdapat perbedaan dan perbedaan tersebut hasil tes sebelum

perlakuan lebih rendah dari pada hasil tes sesudah perlakuan sehingga

dikatakan meningkat. Setelah itu diperkuat dengan Setelah itu diperkuat

dengan melihat signifikansi 2-tailed yang terdapat pada table Paired Sample

Test yang menunjukkan 0,000 yang menyatakan bahwa perbedaan hasil pretes

dan postest signifikan. Semua hasil tersebut menyatakan bahwa Ho ditolak

dan Ha diterima bahwa metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT

IPA efektif terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas V SD N Bringin 01.

Secara analisis data metode inquiry dan pemanfaatan KIT IPA

dinyatakan efektif. Beberapa factor yang dapat mempengaruhi proses

pembelajaran dengan metode inquiry dan pemanfaatan KIT IPA sehingga

menaikkan hasil belajar kognitif diantaranya adalah :

1. Siswa menggali sendiri informasi yang harus mereka dapatkan untuk

memperoleh hasil percobaan yang sesuai, dengan membaca buku

sumber dan juga mencatat hal yang diterangkan oleh guru. Sehingga

informasi yang siswa dapatkan lebih mudah mereka ingat, pahami

dan terapkan karena mereka sendiri yang melakukan.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

62

2. Pengetahuan yang didapatkan berdasarkan apa yang mereka sendiri

peroleh dari pertanyaan yang mereka utarakan dalam hipotesis.

Sehingga pengetahuan yang mereka miliki lebih dipahami dan lebih

melekat karena mereka yang mengalami sendiri, atau mereka yang

menyelesaikan sendiri.

3. Inquiry melatih siswa berfikir kritsis dan sistematis sehingga

pengetahuan yang mereka dapatkan dari pembelajaran dengan

metode ini lebih sistematis pula. Siswa mampu menganalisis sesuatu

dengan baik contohnya yaitu saat mendapatkan pertanyaan atau pun

soal.

4. KIT IPA adalah media yang nyata jika digabungkan dengan metode

inquiry bisa menumbuhkan proses berfikir secara rasional atau yang

sesuai. Sehingga dalam menghadapi sesuatu siswa dapat

mempertimbangkan hal yang rasional.

5. Siswa belajar berfikir analitis, sehingga dalam menghadapi sesuatu

siswa terbiasa mempertimbangkan hal-hal yang pernah mereka

ketahui atau yang mereka punyauntuk mengambil suatu jawaban.

4.5.2 Pembahasan Hasil Penelitian pada Aspek Afektif

Berdasarkan analisis deskriprif yang dilakukan terhadap hasil belajar

afektif siswa hasil penilaian angket dari siswa mencapai rata-rata 17,36.

Sehigga jika dibandingkan dengan standar yang ditetapkan yaitu ≥ 13, nilai

tersebut lebih besar dan dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran

inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif terhadap hasil belajar afektif siswa

kelas Va SD N Bringin 01 atau siswa diyatakan merespon terhadap

pembelajaran tersebut.

Hal tersebut merupakan hasil dari analisiss deskriptif yang dilakukan

dengan memberikan tes angket pada siswa dan siswa dinyatakan merespon dari

pemblajaran tersebut. Pembelajaran dengan metode pembelajaran inquiry dan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

63

pemanfaatan KIT IPA dapat meningkatkan hasil belajar afektif karena

disebabkan beberapa faktir yang dapat dilihat baik secara teori ataupun secara

langsung yang dilihat peneliti saat proses penelitian dilkukan. Faktor-faktor

tersebut anatara lain :

1. Secara teori metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA

dapat meningkatkan minat siswa karena pembelajaran tersebut sesuai

dengan hakikat anak SD yang masih dalam tahap operasional konkrit

sehingga segala sesuatu harus nyata dan benar-benar dilakukan

langsung.

2. Hasil penelitian yang diamati langsung oleh peneliti, siswa dalam

proses pembelajaran dengan metode pembelajaran inquiry dan

pemanfaatan KIT IPA siswa cukup antusias. Peneliti melihat

beberapa hal yang lebih dari pada saat pembelajaran secara

konvensional seperti yang penulis lihat dalam proses pembelajaran

biasa adalah siswa terlihat menikmati pembelajaran dengan wajah

yang ceria tanpa ada wajah tertekan.

3. Setelah mereka melakukan pembelajaran dengan menemukan

masalah atau membuat pertanyaan dan menjawabnya sendiri dengan

proses yang mereka lakuakan, terbukti setelah penelitian saat

pelajaran IPA sebagian besar siswa sudah siap dalam mengikuti

pelajaran IPA dengan belajar sendiri dirumah materi yang belum guru

berikan.

4. Pada tahap mengumpulkan data siswa harus memiliki motivasi yang

kuat untuk bisa melakukan sesuatu supaya dapat menemukan

penyelesaian masalah. Sehingga dalam siswa tumbuh rasa optimisme

dalam diri siswa.

5. Inquiry mengajarkan melakukan sesuatu dengan rasa percaya diri atau

optimisme tentang apa yang dikerjakan dalam proses dan hasil yang

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

64

diperoleh, sehingga menumbuhkan rasa optimis siswa terhadapa

sesuatu yang mereka lakukan.

6. Pembelajaran dengan metode inquiry dan pemanfaatan KIT IPA

terdapat tahap menganalisis data. Tahap ini ternyata dapat

meningkatkan antusias siswa apa lagi supaya dapat menjawab

pertanyaan yang diberikan lewat LKS mereka melakukannya dengan

percobaan yang sungguh-sungguh.

7. Metode inquiry melatih siswa melakukan sesuatu secara sistematis

dalam melakukan setiap tahapnya, sehingga dapat menumbuhkan

sikap disiplin yang baik pada siswa.

4.5.3 Pembahasan Hasil Penelitian pada Aspek Psikomotor

Berdasarkan analisis deskriptif yang dilakukan terhadap hasil belajar

psikomotor siswa hasil penilaian unjuk kerja siswa mencapai rata-rata 45,6.

Sehigga jika dibandingkan dengan standar yang ditetapkan yaitu ≥ 43, nilai

tersebut lebih besar dan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inquiry

dan pemanfaatan KIT IPA efektif terhadap hasil belajar psikomotor siswa kelas

V SD N Bringin 01 atau siswa dinyatakan aktif terhadapa pembelajaran

tersebut.

Uraian di atas merupakan hasil dari analisis deskriptif yang menghasilkan

kesimpulan bahwa metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA

efektif terhadap hasil belajar psikomotor siswa. Sementara beberapa yang

didapatkan penulis saat penelitian yang mendukung metode pembelajaran

inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif antara lain adalah :

1. Metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA memiliki

tahap menganalisis data atau melakukan percobaan yang sangat

efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa.

2. Metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan media KIT IPA dalam

penelitian ini mengajak siswa untuk melakukan percobaan yang mana

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2183/5/T1_292008081_BAB IV.pdfVa tentang cahaya dan sifat-sifatnya. 3. Selasa, 27 Maret

65

dalam penelitian ini adalah tetang Cahaya. Kegiatan ini dapat

menumbuhkan ketrampilan siswa dalam mencoba dan mengamati

sesuatu dengan baik.

3. Percobaan dalam metode inquiry juga melatih siswa dalam

mengidentifikasi sesuatu supaya dapat ditarik suatu kesimpulan yang

sesuai dengan permasalahan yang ada dalam hipotesis.

4. Pembelajaran yang dilakuakn dengan metode inquiry dengan fasilitas

KIT IPA dapat meningkatkan keaktifan sekaligus kreatifitas siswa

dalam melakukan percobaan. Karena saat kegiatan yang mereka

lakukan pada perintah LKS sudah selesai mereka melakukan sendiri

kegiatan serupa dengan media yang mereka cari disekitar mereka.

Sebagai contoh saat melakukan percobaan cahaya menembus benda

bening mereka mencobakan juga pada barang-barang yang mereka

bawa ataupun yang ada di sekitar mereka ; kertas, plastik hitam, dan

kaca jendela.

5. Inquiry merupakan metode yang memiliki sasaran untuk menciptakan

keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran,

sehingga meningkatakan hasil belajar psikomotor siswa.

6. Pembelajaran dengan metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan

KIT IPA juga terbukti dapat melatih kerjasama terhadap sesama saat

model pemebalajaran dibuat berkelompok seperti pada penelitian ini.

Siswa saling bekerjasama melengkapi melakukan tugas-tugas sesuai

dengan perintah dari guru dan LKS. Penentuan waktu 10 menit pada

setiap percobaan yang dilakukan membuat siswa dapat bekerjasama

dengan baik.