bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran...

24
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negri 01 Trembulrejo yang beralamat di Jl. Raya Purwodadi – Blora, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Tepatnya di desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Jumlah murid yang ada di SD Negri 01 Trembulrejo Kec. Ngawen Kab. Blora mulai dari kelas I sampai kelas VI sebanyak 192 siswa dengan keadaan bakat, keterampilan, kemampuan, dan intelegensi yang berbeda – beda. Agama yang mereka anut mayoritas adalah Islam. Diantara 192 siswa tersebur mempunyai bakat yang berbeda dan sebagai juara perlombaan juga telah diraih. Jumlah tenaga pendidik di SD ini ada sebanyak 16 orang. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN 01 Trembulrejo Kec. Ngawen Kab. Blora. Siswa kelas IV ini umumnya berasal dari keluarga petani. Jumlah siswa kelas IV SDN Trembulrejo keseluruhan ada 40 siswa. Untuk kelas kelas IV A ada 18 siswa yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 10 siswa laki – laki. Sedangkan kelas IV B ada 22 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 12 siswa laki – laki. Adapun alasan yang menjadikan pertimbangan penelitian memilih SDN 01 Trembulrejo adalah bahwa penelitian dengan topik pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil balajar dan motivasi siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV belum pernah dilakukan di SD Negri Trembulrejo 01 Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Disini guru hanya menggunakan pembelajaran yang masih menggunakan pembelajaran konvensional dan rata – rata hasil belajar di SDN Trembul rejo juga masih perlu ditingkatkan. Pekerjaan orang tua siswa mayoritas adalah petani, sebagian besar siswa SD Negri 01 Trembulrejo tingal bersam orang tua dan juga terdapat beberapa siswa yang tinggal bersama kakek dan nenek, karena orang tua mereka pergi merantau keluar kota.

Upload: vuongtruc

Post on 30-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negri 01 Trembulrejo yang beralamat di Jl.

Raya Purwodadi – Blora, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Tepatnya di desa

Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.

Jumlah murid yang ada di SD Negri 01 Trembulrejo Kec. Ngawen Kab.

Blora mulai dari kelas I sampai kelas VI sebanyak 192 siswa dengan keadaan

bakat, keterampilan, kemampuan, dan intelegensi yang berbeda – beda. Agama

yang mereka anut mayoritas adalah Islam. Diantara 192 siswa tersebur

mempunyai bakat yang berbeda dan sebagai juara perlombaan juga telah diraih.

Jumlah tenaga pendidik di SD ini ada sebanyak 16 orang.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN 01 Trembulrejo Kec.

Ngawen Kab. Blora. Siswa kelas IV ini umumnya berasal dari keluarga petani.

Jumlah siswa kelas IV SDN Trembulrejo keseluruhan ada 40 siswa. Untuk kelas

kelas IV A ada 18 siswa yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 10 siswa laki –

laki. Sedangkan kelas IV B ada 22 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan

12 siswa laki – laki.

Adapun alasan yang menjadikan pertimbangan penelitian memilih SDN 01

Trembulrejo adalah bahwa penelitian dengan topik pengaruh metode demonstrasi

terhadap hasil balajar dan motivasi siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV belum

pernah dilakukan di SD Negri Trembulrejo 01 Kecamatan Ngawen Kabupaten

Blora. Disini guru hanya menggunakan pembelajaran yang masih menggunakan

pembelajaran konvensional dan rata – rata hasil belajar di SDN Trembul rejo juga

masih perlu ditingkatkan.

Pekerjaan orang tua siswa mayoritas adalah petani, sebagian besar siswa

SD Negri 01 Trembulrejo tingal bersam orang tua dan juga terdapat beberapa

siswa yang tinggal bersama kakek dan nenek, karena orang tua mereka pergi

merantau keluar kota.

48

4.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SD Negri 01 Trembulrejo pada

semester II tahun pelajaran 2011/2012. Siswa kelas IV SD Negri 01 Trembulrejo

ada 2 kelas yaitu kelas IV A sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 18 anak

dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 22 anak.

Kelompok eksperimen dan kelompok control diberikan pretest untuk menguji

kesamaan varian sehingga kedua kelompok tersebut menunjukkan keadaan kedua

kelompok yang homogen. Artinya data tersebut berdistribusi normal dan memiliki

varian yang tidak berbeda secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa sebelum

diberi perlakuan kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen mempunyai kemampuan awal yang sama. Sehingga kelompok

eksperimen dapat diberi perlakuan perlakuan yaitu dengan menggunakan motode

demonstrasi dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran yang

konvensional. Setelah diberi perlakuan, kelas eksperimen dan kelas control

diberikan tes akhir atau posttest pada akhir pertemuan. Dalam proses

pembelajaran ini waktu yang digunakan adalah 2 kali pertemuan (4 jam

pelajaran). Dan untuk

Pada awal pelaksanaan treatment pada siswa kelas eksperimen merasa

bingung dan mereka juga merasa mendapat beban dengan adanya suatu metode

yang tidak biasa digunakan dalam proses pembelajaran yang tidak biasa mereka

dapatkan. Tapi dengan bimbingan dan penjelasan guru melalui arahan yang

dijelaskan oleh guru secara rinci, siswa mulai dapat memahami dan dapat

menyesuaikan diri dengan metode demonstrasi. Setelah mereka paham apa yang

dijelaskan oleh guru, mereka sudah tidak merasa kebingungan bagaimana

menggunakan alat peraga setelah guru memberi contoh dengan

mendemonstrasikan alat peraga. Saat pembelajaran berlangsung terkadang terjadi

kegaduhan yang menyita waktu pembelajaran, Dan ada pula siswa yang tidak

fokus saat pembelajaran berlangsung, tapi setelah diingatkan oleh teman atau

siswa yang lain siswa yang tidak fokus kembali memperhatikan dan mengikuti

proses pembelajaran dan menjadi aktif dengan kegiatan yang menyenangkan.

49

Apalagi guru memberi kesempatan siswa untuk mendemonstrasikan kembali

kegiatan yang telah di lakukan oleh guru. Akhirnya siswa menjadi aktif dan selalu

ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, dan juga siswa termotivasi

dengan adanya metode yang disajikan oleh guru. Dengan adanya kebebasan yang

lebih untuk beraktifitas, proses pembelajaran saat itu sangat terkendali karena

siswa sangat tertarik dengan penjelasan materi dengan menggunakan metode

demonstrasi. Dengan metode yang disajikan oleh guru, siswa merasa ingin

mengetahui lebih dalam dan termotivasi, yaitu dengan mencoba

mendemonstrasikan sendiri setiap kali percobaan dilakukan.

Pada kelompok kontrol, siswa diberikan pepembelajaran yang

konvensional. Karena baru pertama kalinya peneliti masuk didalam kelas dan

mengajar, semua siswa memperhatikan penjelasan guru saat kegiatan

pembelajaran berlangsung dan juga ada yang hanya diam. Setelah beberapa saat

kegiatan pembelajaran berlangsung, sebagian siswa sudah ada yang gaduh dan

ramai sendiri. Tetapi dengan teguran yang dilakukan oleh guru, keadaan kelas

akhirnya bisa terkontrol dan menjadi tenang kembali. Saat guru menjelaskan

materi, siswa terlihat bosan dan jenuh dengan pembelajaran yang disajikan dan

kurang memperhatikan dengan sungguh – sungguh. Dengan keadaan yang seperti

itu, guru menaggapi siswa dengan wajar dan menegur kembali siswa agar kembali

fokus pada pembelajaran.

Setelah semua materi yang diberikan oleh guru selama 2 kali pertemuan (4

jam pelajaran), guru memberikan posttest kepada masing – masing kelas yaitu

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Saat proses pengerjaan soal, siswa

mengarjakan dengan tenang. Setelah selesai mengarjakan soal, guru kemudian

memberikan angket motivasi kepada siswa.

Untuk penilaian terhadap penggunaan metode demonstrasi pada proses

pembelajaran, maka dilakukan penilaian yang dilakukan oleh observer. Dalam

melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran observer menilai tentang

jalannya kegiatan pembelajaran apakah sudah sesuai dengan penggunaan metode

demonstrasi atau bukan pada lembar pengamatan terhadap guru.

50

4.3 Uji Hasil Validitas dan Reliabilitas

4.3.1 Uji Hasil Validitas Pretest

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Pretest

Bentuk

Instrumen

Item soal Valid Tidak valid

Soal tes

(pilihan

ganda)

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,

14,15,16,17,18,19,20,21,22,2

3,24,25,

1,3,4,5,7,8,9,11,12,

13,15,16,17,18,19,

22,23,24

2,6,10,14,20,21,25

Angket

motivasi

belajar

siswa

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,

14,15,16,17,18,19,20,21,22,

23,24,25

1,2,3,4,5,7,9,11,13,

16,17,18,,19,20,23,

24

6,8,10,12,14,15,21,

22,25

4.3.2 Hasil Uji validitas Postest

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Instrumen posttest dan Angket Motivasi Belajar Siswa

Bentuk Instrumen

Item soal Valid Tidak Valid

Soal Tes (posttest)

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,111,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,

30

1,7,8,9,10,11,12,16,17,18,19,20,21,22,24,

25,29,30

2,3,4,5,6,13,14,15,23,26,27,28

Angket Motivasi Belajar Siswa

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,2

1,22,23,24,25

1,2,3,4,5,7,9,11,13,16,17,18,19,20,23,24

6,8,10,12,14,15,21,22,25

4.3.3 Hasil Uji Reliabilitas Pretest

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas Pretest dan Angket Motivasi Belajar siswa

Bentuk Instrumen Koefisien reliabilitas (�) Kategori Soal tes 0,819 Dapat diterima Angket Motivasi Belajar Siswa

0,835 Dapat diterima

4.3.4 Hasil Uji Reliabilitas Posttest

51

Tabel 4.4

Hasil Uji Instrumen Postest dan Angket Motivasi Belajar Siswa

Bentuk Instrumen Koefisien reliabilitas (�) Kategori Soal tes 0,813 Dapat diterima Angket Motivasi Belajar Siswa

0,835 Dapat diterima

4.4 Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang terkumpul adalah data kuantitatif yaitu data

yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (scoring)

(Sugiyono,2010). Oleh karena itu dapat dilakukan analisis data kuantitatif yaitu

uji normalitas, homogenitas, dan dilanjutkan dengan uji beda rata- rata hasil

belajar siswa ( tes kelompok ekontrol dan eksperimen, angket kelompok control

dan eksperimen). Berikut adalah penjelasan penghitungan secara rinci.

Uji Normalitas Data Pretest dan Postest

Untuk hasil uji normalitas data hasil tes homogenitas adalah seperti table dibawah

ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji normalitas pretest kelas kontrol

Kontrol

N Mean Asymp.Sig

18 60.72 .828

Keterangan: P > .05

Tabel 4.6

Uji normalitas pretest kelas eksperimen

Eksperimen

N Mean Asymp.Sig

22 51.45 808

Keterangan: P > .05

Dari table normalitas diatas, hasil pretest dapat disimpulkan bahwa:

1) Nilai pretest kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorof –

Smirnov Test dari table diatas Nampak tingkat signifikasi dua sisi dengan

52

taraf kepercayaan 5% ( asymp. sig. 2 – tailed) adalah 0,828 dan p > 0,05.

Pada table diatas menunjukkan bahwa p = 0,828. Artinya berdasarkan

perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,828 > 0,05. Artinya

data dari nilai pretest kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal.

2) Nilai pretest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorof –

Smornov Test dari table diatas Nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan

taraf kepercayaan 5% (asymp.sig.2 – tailed) adalah 0,808 dan p > 0,05. Pada

table diatas menunjukkan bahwa p = 0,808. Artinya berdasarkan perhitungan

peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,808 > 0,05. Artinya data dari

nilai pretest kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal.

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Data Angket Pretest Kelas Kontrol

Kontrol

N Mean Asymp.Sig

18 36.22 .439

Keterangan: P > .05

Tabel 4.8

Uji normalitas Data Angket Pretest Kelas Eksperimen

Eksperimen

N Mean Asymp.Sig

22 38.77 .732

Keterangan: P > .05

Dari table di atas dapat di juelaskan bahwa:

1) Nilai Angket pretest kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorof

– Smornov Test dari table diatas Nampak tingkat signifikasi dua sisi dengan

taraf kepercayaan 5% ( asymp. sig. 2 – tailed) adalah 0,439 dan p > 0,05.

Pada table diatas menunjukkan bahwa p = 0,439. Artinya berdasarkan

perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,439 > 0,05. Artinya

data dari nilai angket pretest kelompok kontrol adalah berdistribusi normal.

2) Nilai pretest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorof –

Smornov Test dari table diatas Nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan

53

taraf kepercayaan 5% (asymp.sig. 2 – tailed) adalah 0,732 dan p > 0,05. Pada

table diatas menunjukkan bahwa p = 0,732. Artinya berdasarkan perhitungan

peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,732 > 0,05. Artinya data dari

nilai angket pretest kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal. Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Data Nilai Postest Kelas Kontrol

Kontrol

N Mean Asymp.Sig

18 61.61 .402

Keterangan: P > .05

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas Data Nilai Postest Kelas Eksperimen

Eksperimen

N Mean Asymp.Sig

22 75.09 .357

Keterangan: P > .05

Dari table diatas tentang uji normalitas data dapat disimpulkan bahwa:

1) Nilai tes kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-

Smirnov Test. Dari table diatas Nampak tingkat signifikansi dua sisi

dengan tara kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,357 dan p >

0,05. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa p = 0,357. Artinya

berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,357

> 0,05. Artinya data nilai tes kelompok eksperimen adalah berdistribusi

normal.

2) Nilai tes kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-

Smirnov Test. Dari table diatas Nampak tingkat signifikansi dua sisi

dengan tara kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,402 dan p >

0,05. Pada table diatas menunjukkan bahwa p = 0,402. Artinya

berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,402

> 0,05. Artinya data nilai tes kelompok kontrol adalah berdistribusi

normal.

54

Tabel 4.11

Hasil Uji Nomalitas Data Angket Motivasi (Pretest)

Kontrol

N Mean Asymp.Sig

18 42.22 .636

Keterangan: P > .05

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas Data Angket Motivasi (posttest)

Eksperimen

N Mean Asymp.Sig

22 47.22 .734

Keterangan: P > .05

Dari table diatas tentang uji normalitas data dapat disimpulkan bahwa:

1) Nilai angket motivasi kelompok eksperimen dengan teknik One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test. Dari table diatas Nampak tingkat signifikansi

dua sisi dengan tara kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,734

dan p > 0,05. Pada table diatas menunjukkan bahwa s = p = 0,734. Artinya

berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,734

> 0,05. Artinya data angket kelompok eksperimen adalah berdistribusi

normal.

2) Nilai angket motivasi kelompok kontrol dengan teknik One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test. Dari table diatas Nampak tingkat signifikansi

dua sisi dengan tara kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,636

dan p > 0,05 . Pada table diatas menunjukkan bahwa p = 0,636. Artinya

berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,636

> 0,05. Artinya data angket kelompok kontrol adalah berdistribusi normal.

55

Uji Homogenitas Pretest dan Postest Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen

Tabel 4.13

Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic Sig.

.523 .724

Dari data hasil tes homogenitas antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen dapat dilakukan uji homogenitas. Setelah pengujian homogenitas,

dapat dilihat pada table Test of Homogeneity of Variances nilai probabilitas

(signifikansi) adalah 0,724 lebih besar dari 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa

kedua varian sama (varian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen) jadi

dapat dilakukan tindakan pada kelompok eksperimen yaitu penggunaan metode

demonstrasi dalam pembelajaran.

Tabel 4.14

Hasil Uji Homogenitas Angket Pretest

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic Sig.

1.813 .198

Dari data hasil angket homogenitas antara kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen dapat dilakukan uji homogenitas. Setelah pengujian

homogenitas, dapat dilihat pada table Test of Homogeneity of Variances nilai

probabilitas (signifikansi) adalah 0,198 lebih besar dari 0,05, jadi dapat

disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen) jadi dapat dilakukan tindakan pada kelompok eksperimen yaitu

penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran. Tabel 4.15

Hasil Uji Homogenitas Data Nilai Tes (Posttest)

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic Sig.

1.613 .240

56

Data dari hasil tes homogenitas antara kelompok control dan kelompok

eksperimen (dapat dilihat dilampiran) dapat dilakukan uji homogenitas. Setelah

pengujian homogenitas, dapat dilihat pada table Test of Homogeneity of Variance

nilai probabilitas (signifikansi) adalah 0,240 lebih besar dari 0,05, jadi dapat

disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen). Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka

semakin besar homogenitasnya.

Tabel 4.16

Hasil Uji Homogenitas Angket Motivasi Belajar (Postest)

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic Sig.

.133 .966

Data dari hasil tes homogenitas antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen (dapat dilihat dilampiran) dapat dilakukan uji homogenitas. Setelah

pengujian homogenitas, dapat dilihat pada table Test of Homogeneity of Variance

nilai probabilitas (signifikansi) adalah 0,966 lebih besar dari 0,05, jadi dapat

disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen). Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka

semakin besar homogenitasnya.

4.5 Analisis Deskriptif Setiap Variabel

4.5.1 Analisis Deskriptif Penggunaan Metode Demonstrasi Pada

Pembelajaran

Langkah pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi terdiri

dari pra pembelajaran, kegiatan inti dan penutup. Penggunaan metode demonstrasi

diharapkan dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran,

yaitu energi panas dan bunyi. Dan juga bermanfaat untuk siswa yaitu

mempermudah memahami konsep energy panas dan bunyi dan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati peneliti dalam

menggunakan metode demonstrasi apakah sesuai dengan prosedur penggunaan

metode demonstrasi. Observasi dilakukan dengan indicator kinerja dalam

57

penggunaan metode demonstrasi yaitu sebesar 80%. dikatakan baik apabila

peneliti dalam menggunakan metode demonstrasi sudah melakukan minimal 80%

dengan baik (nilai 3 dan 4) dari semua prosedur penggunaan metode demonstrasi.

Hasil observasi selama 2 kali pertemuan pada kelas eksperimen tentang

langkah – langkah penggunaaan metode demonstrasidapat dilihat pada table

berikut.

Tael 4.17

Hasil Observasi Pertemuan 1

No Indikator/aspek yang diamati Skala partisipasi 4 3 2 1

I Kegiatan awal - Gemeriksa kesiapan siswa dalam

mengikuti pembelajaran - Guru melakukan apersepsi kepasa

siswa - Siswa diminta untuk mengalami

sendiri kejadian yang terkait dengan topik yang di bicarakan.

� � �

II 1.

Kegiatan inti pembelajaran Orientasi siswa pada masalah

� menyebutkan topik yang akan dipelajari dan tujuan yang akan dipelajari

� Guru mendemonstrasikan kegiatan yang berkaitan mengenai topic yang dipelajari

� Siswa mendiskusikan dan menyimpulkan kegiatan yang telah didemonstrasikan

� �

2. Membagi siswa kedalam kelompok dengan pertimbangan kemampuan akademis yang heterogen

� Guru membagi lembar kerja kelompok kepada siswa

3. Membeimbing penyelidikan individual maupun kelompok

� Guru mengontrol pelaksanaan

58

demonstrasi praktikum � Guru memantau kemajuan belajar

siswa selama proses pembelajaran � Guru memberi hadiah/pujian/semangat

kepada peserta didik selama proses pembelajaran

� Siswa membuat kesimpulan jawaban yang telah dilakukan selama praktikum

� �

4. Menyajikan hasil demonstrasi oleh siswa dalam kelompok

� Mempresentasikan hasil demonstrasi kelompok

� Mendiskusikan /memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain�

III Kegiatan akhir Evaluasi hasil demonstrasi

� Guru bersama siswa mengkonfirmasi dan atau memberi pengantar informasi hasil demonstrasi

� Guru bersama siswa menyimpulkan hasil demonstrasi

� Guru melakukan penilaian yaitu pada lembar kerja kelompok (lembar evaluasi)

� Pemberian hadiah pada kelompok yang menjawab benar evaluasi yang dilakukan siswa.

� � � �

Jumlah 12 5 Persentase (%) 70,6 29,4

Dari hasil observasi pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi

di kelas IV B SD Negri Trembulrejo pada pertemuan ke-1 menunjukkan bahwa

guru sudah memenuhi kriteria penggunaan metode demonstrasi dengan benar

karena terlihat pada table diatas bahwa skor 3 dan 4 sudah dilakukan 100% dari

seluruh prosedur penggunaan metode demonstrasi. Oleh karena itu pada

pertemuan ke-1, guru sudah menggunakan metode demonstrasi dengan baik dan

benar.

59

Tabel 4.18

Hasil Observasi Pertemuan 2

No Indikator/aspek yang diamati Skala partisipasi 4 3 2 1

I Kegiatan awal - Gemeriksa kesiapan siswa dalam

mengikuti pembelajaran - Guru melakukan apersepsi kepasa

siswa - Siswa diminta untuk mengalami

sendiri kejadian yang terkait dengan topik yang di bicarakan.

� � �

II 1.

Kegiatan inti pembelajaran Orientasi siswa pada masalah

� menyebutkan topik yang akan dipelajari dan tujuan yang akan dipelajari

� Guru mendemonstrasikan kegiatan yang berkaitan mengenai topic yang dipelajari

� Siswa mendiskusikan dan menyimpulkan kegiatan yang telah didemonstrasikan

� �

2. Membagi siswa kedalam kelompok dengan pertimbangan kemampuan akademis yang heterogen

� Guru membagi lembar kerja kelompok kepada siswa

3. Membeimbing penyelidikan individual maupun kelompok

� Guru mengontrol pelaksanaan demonstrasi praktikum

� Guru memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran

� Guru memberi hadiah/pujian/semangat kepada peserta didik selama proses pembelajaran

� Siswa membuat kesimpulan jawaban

� � �

60

yang telah dilakukan selama praktikum

4. Menyajikan hasil demonstrasi oleh siswa dalam kelompok

� Mempresentasikan hasil demonstrasi kelompok

� Mendiskusikan /memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain�

� �

III Kegiatan akhir Evaluasi hasil demonstrasi

� Guru bersama siswa mengkonfirmasi dan atau memberi pengantar informasi hasil demonstrasi

� Guru bersama siswa menyimpulkan hasil demonstrasi

� Guru melakukan penilaian yaitu pada lembar kerja kelompok (lembar evaluasi)

� Pemberian hadiah pada kelompok yang menjawab benar evaluasi yang dilakukan siswa.

� � � �

Jumlah 15 2 Persentase (%) 88,3 11,7

Pada pertemuan 2 yang dilakukan menunjukkan bahwa guru juga sudah

memenuhi kriteria penggunaan metode demonstrasi dengan benar karena terlihat

pada table diatas bahwa skor 3 dan 4 sudah diklakukan 100% dari seluruh

prosedur penggunaan metode demonstrasi pada energy panas dan bunyi. Oleh

karena itu, pada pertemuan 2 juga dapat dikatakan guru sudah menggunakan

metode demonstrasi dengan baik.

4.5.2 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa

Pada pengumpulan data hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol yaitu di SD Negri 01 Trembulrejo, peneliti menggunakan

teknik tes yaitu setelah dilakukan pembelajaran kepada kedua kelompok

kemudian diberikan tes. Intrumen tes, sebelumnya telah dilakukan uji coba pada

kelas uji coba yaitu di SD Negri 02 Trembulrejo yang selanjutnyaa dilakukan uji

validitas, uji reliabilitas dan uji tingkat kesukaran instrument dan eliminasi

61

terhadap beberapa soal yang tidak memenuhi asumsi validitas yaitu nilai koefisien

> 0,2. Selanjutnya diperoleh soal yang valid dan reliabel. Instrumen tes yang valid

dan reliabel tersebut diberikan pada SD Negri 01 Trembulrejo.

Setelah dilakukan pembelajaran selama 2 kali pertemuan pada kedua

kelompok yang berbeda tindakan (kelompok eksperimen menggunakan metode

demonstrasi dan kelompok kontrol menggunakan metode konvensional). Setelah

dilakukan tes maka diperoleh hasil dari tes pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol yang dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 4.19

Rekap Nilai Tes Hasil Belajar

No Nilai Tes Eksperimen Kontrol

Jumlah % Jumlah % 1 �85 5 22,8 1 5,9 2 80-84 0 0 1 5,9 3 75-79 7 31,8 2 11,8 4 70-74 2 9 0 0 5 65-69 7 31,9 5 29,4 6 60-64 1 4,5 5 23,6 7 55-59 0 0 2 11,7 8 50-54 0 0 2 11,7 9 �49 0 0 0 0

10 Minimum 61 50 11 Maksimum 94 88 12 Std. Deviation 9,3753 18,5952 13 Mean 75,019 61,6 Tidak tuntas 1 4,5 9 48 Tuntas 21 95,5 9 52

Dapat dilihat pada table diatas tentang nilai tes hasil belajar kelompok

eksperimen dan kelompok control. Stelah diberikan tes pada kedua kelompok dan

didapatkan hasil rata – rata nilai pada kelas eksperimen sebesar 75,019 dan rata –

rata pada kelas control sebesar 61,6, dari hasil rata- rata tes pada kelas eksperimen

dan kelas control terlihat tesdapat perbedaan yang cukup berarti. Pada tingkat

ketuntasan terlihat bahwa dikelas eksperimen 21 siswa tuntas dan hanya 1 siswa

yang tidak tuntas dari KKM 64, sedangkan pada kelas kontrol terdapat 8 siswa

yang tidak tuntas dari 17 siswa dari nilai KKM. Untuk standar deviasi nilai tes

pada kelas eksperimen sebesar 0,93753 dan pada kelas control sebesar 1,85952.

62

Hal ini berarti menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan metode demonstrasi

yang digunakan dalam menyampaikan materi terhadap hasil belajar siswa.

Tabel 4.20

Rekap Angket Motivasi Belajar Siswa

No Total Angket

Eksperimen Kontrol Jumlah % Jumlah %

1 �50 7 31,8 0 0 2 45-49 11 50 4 22 3 40-44 4 18,2 11 61 4 �39 0 0 3 17 5 Minimum 40 37 6 Maksimum 51 49 7 Std. Deviation 3,02273 3,00109 8 Mean 47,2273 42,2222

Tidak tuntas 4 18,2 14 78 Tuntas 18 81,8 4 22

Dapat dilihat pada table diatas tentang nilai angket motivasi belajar

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah diberikan angket pada

kedua kelompok dan didapatkan hasil rata – rata nilai pada kelas eksperimen

sebesar 47,2273 dan rata – rata pada kelas kontrol sebesar 42,2222, dari hasil rata-

rata angket pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat tesdapat perbedaan

yang cukup berarti. Pada tingkat ketuntasan terlihat bahwa kelas eksperimen

siswa tuntas semuanya dan dari KKM 45, sedangkan pada kelas kontrol terdapat 3

siswa yang tidak tuntas dari 18 siswa dari nilai KKM. Untuk standar deviasi nilai

tes pada kelas eksperimen sebesar 3,02273 dan pada kelas kontrol sebesar

3,00109. Hal ini berarti menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan metode

demonstrasi yang digunakan dalam menyampaikan materi terhadap hasil belajar

siswa.

4.6 Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan kondisi semula, kondisi siswa yaitu antara kelompok control

dan kelompok eksperimen diukur menggunakan tes homogenitas menunjukkan

kedua kelompok adalah homogen, selanjutnya diberikan treatmen pada kedua

kelompok akan tetapi treatmennya berbeda. Untuk kelas IV A menggunakan

pembelajaran konvensional sedangkan untuk kelas IV B menggunakan

pembelajaran dengan metode demonstrasi. Kemudian masing – masing kelompok

63

di berikan soal tes dan angket motivasi belajar dimana instrument tes dan angket

adalah sama. Setelah dilakukan koreksi hasil belajar siswa kelompok eksperimen

menunjukkan nilai lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. Sedangkan rata- rata

tes hasil belajar yang diperoleh pada kelompok eksperimen mencapai 7,5019 dan

kelompok kontrol sebesar 6,1611. Kemudian nilai rata – rata angket dari

kelompok eksperimen mencapai 47,2273 dan kelompok control sebesar 42,2222.

Setelah dilihatdari nilai rata – rata antara hasil tes dan motivasi belajar siswa,

kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok control. Oleh

karena itu disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat berpengaruh

terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran

IPA. Kemudian pada uji normalitas bahwa data yang diperoleh adalah

berdistribusi normal karena dilihat pada nilai sig dalam table menunjukkan data

tes homogenitas kelompok eksperimen 0,808 dan tes homogenitas kelompok

control 0,828, selanjutnya angket motivasi homogenitas untuk kelompok

eksperimen 0,732 dan kelompok control 0,439. Kemudian nilai test kelompok

eksperimen 0,357 dan kelompok control 0,402, selanjutnya untuk angket motivasi

belajar siswa untuk kelompok eksperimen 0,734 dan kelompok control 0,636.

Dilihat bahwa pengambilan keputusan, jika data berdistribusi normal adalah nilai

sig > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa data nilai tes dan motivasi pada uji

homogenitas dan tes, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

memiliki data yang berdistribusi normal.

Dari hasil uji normalitas dan homogenitas yang telah disimpulkan bahwa

data hasil belajar siswa dan motivasi belajar pada kelompok eksperimen dan

kelompok control berdistribusi normal dan kedua kelompok adalah homogeny,

berdasarkan asumsi tersebut maka dapat dilanjutkan dengan uji hipotesis.

4.7 Hasil Uji Hipotesis

Dari hipotesis yang sudah dirumuskan pada bab II yaitu:

Yaitu rata - rata hasil belajar kelas eksperimen dan motivasi belajar kelas

Kelas IV B eksperimen dan kelas control kelas IV A, artinya terdapat pengaruh

penggunaan metode demonstrasi terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa.

64

Maka dapat dilakukan uji hipotesis untuk menguji hipotesis. Untuk

menguji hipotesis digunakan uji beda rata – rata yaitu Independent Sample T-Test,

sedangkan untuk pengambilan keputusan apakah hipotesis diterima atau ditolak

maka menggunakan taraf signifikansi > 0,05 jadi hipotesis diterima, jika

signifikansi < 0,05 maka hipotesis ditolak.

Setelah dilakukan uji perbedaan rata – rata dengan Independent Sample

T-Test, maka diperoleh output sebagai berikut.

Tabel 4.21

Hasil Uji Hipotesis Nilai Tes

kontrol Ekperimen N Mean N Mean t tStat p 22 61,611 18 75,019 -1,686 -3,357 0,002 Note: maximum score possible = 100 p=�.05

Berdasarkan table output dari penghitungan uji beda rata – rata hasi belajar

kelompok eksperimen yaitu SD Negri 01 Trembulrejo kelas IV B yang

menggunakan metode demonstrasi dan kelompok kontrol yaitu kelas IV A dengan

pembelajaran secara konvensional maka dapat dilihat pada table group statistics

bahwa mean atau rata – rata hasil belajar, kelompok eksperimen memiliki mean

sebesar 75,019 sedangkan kelompok kontrol sebesar 61,611. Jadi rata rata

kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok control. Pada kolom T-Test

For Equality Of (p) diperoleh nilai 0,002, jika pada rumusan hipotesis: p< 0,05

artinya terdapat perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan kelass eksperimen

(terdapat pengaruh penggunaan metode demonstrasi). Maka dari hasil output

disimpulkan bahwa hipotesis diterima karena p < 0,05 yaitu 0,002 < 0,05 artinya

bahwa hasil belajar siswa kelompok eksperimen yaitu kelas IV B menggunakan

metode demonstrasi berbeda dengan kelompok kontrol yang pembelajaran secara

konvensional (biasa). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan

metode demonstrasi dapat berpengaruh terhadap hasil belajar IPA pada materi

energy panas dan bunyi.

65

Tabel 4.22

Hasil Uji Hipotesis Angket

Kontrol Eksperimen N Mean N Mean t tStat p 22 45.6 18 57.5 -1,686 -4,624 0.000 Note: maximum score possible = 100 p=�.05

Berdasarkan table output dari penghitungan uji beda rata – rata dari angket

motivasi belajar siswa kelompok eksperimen yaitu SD Negri 01 Trembulrejo

kelas IV B yang menggunakan metode demonstrasi dan kelompok kontrol yaitu

kelas IV A dengan pembelajaran cesara konvensional maka dapat dilihat pada

table group statistics bahwa mean atau rata – rata motivasi belajar, kelompok

eksperimen memiliki mean sebesar 47,2273 sedangkan kelompok kontrol sebesar

42,222. Jadi rata rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok

kontrol. Pada kolom T-Test For Equality Of diperoleh nilai 0,000, jika pada

rumusan hipotesis yaitu : p < 0,05 artinya terdapat perbedaan motivasi belajar

kelas kontrol dan kelass eksperimen (terdapat pengaruh penggunaan metode

demonstrasi). Maka dari hasil output disimpulkan bahwa hipotesis diterima karena

p< 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 artinya bahwa motivasi belajar siswa kelompok

eksperimen yaitu kelas IV B menggunakan metode demonstrasi berbeda dengan

kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran secara konvensional (biasa).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi

dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar IPA pada materi energi panas dan

bunyi.

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Trembulrejo Kecamatan Ngawen

Kabupaten Blora pada kelas IV semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang

berjumlah 40 siswa yaitu kelas IVA sebanyak 18 siswa sebagai kelas kontrol dan

kelas IV B 22 siswa sebagai kelas eksperimen.

Hasil pengamatan awal yang dilakukan di SD N 01 Trembulrejo

Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora pada kelas IV mata pelajaran IPA masih

banyak mengalami kesulitan, hal ini terlihat dari rendahnya nilai mata pelajaran

66

IPA yaitu rata rata nilai 51 yang diambil dari nilai kelas IV B sedangkan KKM

yang ditentkan guru adalah 64. Berdasarkan hasil observasi di SD N 01

Trembulrejo ditemukan bahwa pada saat proses belajar mengajar, guru lebih

banyak menggunakan metode konvensional atau biasa. Hal ini dapat

memungkinkan siswa untuk berfikir abstrak sehingga siswa kurang termotivasi

untuk belajar. Dengan keadaan yang seperti itu, siswa berbicara dengan teman

sebelah, dan informasi yang didapat sangat kurang.

Sebelum pelaksanaan penelitian kedua kelas yaitu kelas IV A sebagai

kelas kontrol dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen terlebih dahulu diberi

pretest dan angket motivasi belajar. Setelah kedua kelas diberi pretest kemudian

dilakukan uji homogenitas dengan syarat sig > 0,05, hasil dari uji homogeniitas

menunjukkan untuk nilai hasil belajar 0,724. dan untuk hasil motivasi belajar

menunjukkan 0,198. Itu berarti kedua kelas tersebut homogen.

Untuk mengetahui nilai rata – rata siswa dengan bantuan SPSS 19,0 dapat

diketahui yaitu, rata – rata nilai pretest siswa kelas IV B sebagai kelas eksperimen

pada mata pelajaran IPA sebesar 5,1450, sedangkan nilai pretest untuk kelas IV A

sebagai kelas kontrol dengan nilai rata rata 6,0722. Nilai rata - rata posttest untuk

kelas IV B sebagai kelas eksperimen sebesar 7,5091, sedangkan nilai posttest IV

A sebagai kelas control sebesar 6,1611.

Dalam aspek motivasi siswa, dalam pengolahan data menggunakan SPSS

19,0 dapat diketahui nilai rata rata angket pretest kelas eksperimen sebesar

38,7727, sedangkan nilai angket pretest kelas kontrol sebesar 36,2222. Nilai rata –

rata angket posttest kelas eksperimen sebesar 47,2273 sedangkan nilai angket

posttest kelas kontrol sebesar 42,2222.hasil Berdasarkan indikator kinerja yang dilakukan peneliti dan diperoleh hasil

dari rekap nilai tes hasil belajar menunjukkan bahwa nilai kelas eksperimen siswa

yang tuntas sebanyak 21 yaitu 95,5 % siswa tuntas dengan penggunaan metode

demonstrasi dan yang tidak tuntas hanya 1 anak. Sedangkan untuk kelompok

kontrol siswa yang tuntas sebanyak 9 yaitu 52% dan yang tidak tuntas 9 siswa.

Kemudian untuk hasil angket motivasi belajar menunjukkan bahwa nilai kelas

eksperimen siswa tuntas sebanyak 18 yaitu 81,8% siswa tuntas dengan

penggunaan metode demonstrasi dan yang tidak tuntas hanya 4 anak. Sedangkan

67

untuk kelompok kontrol siswa yang tuntas hanya 4 siswa yaitu 22% dan yang

tidak tuntas sebanyak 14 siswa. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan metode demonstrasi pada kelas eksperimen sudah mencapai target

yang diinginkan yaitu lebih dari 80% siswa tuntas dalam pembelajaran.

Pada penelitian ini peneliti mengembangkan langkah – langkah metode

demonstrasi menurut Moedjiono dan Dimyati yaitu pada kegiatan pembelajran

guru pertama kali memperagakan alat untuk didemonstrasikan kemudian

memberikan penjelasan tentang prosedur pelaksanaan. Kemudian siswa mencoba

melakukan kegiatan demonstrasi. Setelah itu, siswa berdiskusi mengenai proses

atau tindakan yang telah dilakukan. Setelah itu guru bersama siswa

mengkonfirmasi jawaban yang telah disimpulkan.

Salah satu instrument dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar

observasi ini diisi oleh observer. Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa dalam

pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

sudah termasuk dalam kategori baik. Perbedaan perlakuan yang diterapkan di kelas eksperimen dan kelas

kontrol membuat rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari

kelas kontrol. Itu dapat dilihat pada uji beda rata- rata nilai tes kelompok

eksperimen yaitu dengan rata- rata 75,019 dan kelompok kontrol rata – rata

nilainya 61,611 kemudian hasil uji beda rata - rata angket motivasi kelompok

eksperimen yaitu 47,2273 dan kelompok kontrol rata – rata nilainya 42,222. Dan

pengujian dilakukan dengan Independent Sample T-Test yang menunjukkan nilai

sig pada nilai tes adalah 0,002 yang artinya perbedaan rata – rata nilai kedua

kelompok sangat signifikan. Dan juga nilai pada angket motivasi adalah 0,000

yang artinya perbedaan rata- rata nilai kedua kelompok juga sangat signifikan.

Maka dapat disimpulakan bahwa penggunaan metode demonstrasi dalam kegiatan

pembelajaran dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar dan

motivasi siswa kelas IV B pada materi IPA.

Peningkatan hasil belajar IPA tersebut relevan dengan penelitian yang

dilakukan Rachmawati (2011) Pengaruh Penggunaan metode demonstrasi pada

mata pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N karanggeneng 1

68

Kec. Kunduran Kab. Blora tahun pelajaran 2010/2011. Hasilnya yaitu: Metode

demonstrasi terhadap hasil belajar IPA pokok bahasan Energi panas dan Energi

bunyi pada siswa kelas IV SD N Karanggeneng 1 Kec kunduran kab, blora

semester II Tahun Pelajaran 2010/2011. Disini kelas IV A sebagai kelas

eksperimen (menggunakan treatmen metode demonstrasi) dan Kelas IV B sebagai

kelas control( tanpa menggunakan treatment). Analisis perbedaan menggunakan

analisis uji t, uji t ini di gunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata – rata

kelas eksperimen dan kelas control. Hasil analisis pada kelas eksperimen

perhitungan menunjukkan bahwa nilai T hitung sebesar 3.474 dan f table sebesar

0.676, jadi T hitung > Ftabel (3.474>0.676), dan nilai probabilitas (0,001<0,05)

maka Ho ditolak, jadi ada perbedaan penggunaan metode demonstrasi dengan

pembelajaran tanpa menggunakan metode demonstrasi artinya metode

demonstrasi berpengaruh positif dalam pembelajaran terhadap hasil belajar IPA

pokok bahasan energy panas dan energy bunyi pada siswa kelas IV SD N

Karanggeneng 1 Kec. Kunduran Kab. Blora pada semester II Tahun Pelajaran

2010/2011.

7. � �������� ���� �� � ���� ��� !���� � ���� !�"�#�$��� %&'� ��$����$ ��� !���"������ (���

$�"����� (��� ��"� ) ��� Atminah (2010) Upaya Pemberian Motivasi Belajar

Siswa untuk Meningkatkan Penguasaan Kompetensi Pembuatan Suatu

Karya/Model Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD N Wateshaji Kec.

Pucakwangi Kab. Pati Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010. Hasil

penelitian ini adalah terjadi peningkatan kompetensi membuat suatu

karya/model. Peningkatan ketuntasan prestasi belajar siswa tersebut terjadi

secara bertahap, dimana pada kondisi awal hanya terdapat 6 siswa (28,57%)

yang telah tuntas dalam belajarnya, pada Siklus I melalui 3 pertemuan

ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 21 siswa (100%) yang telah

tuntas, dan pada Siklus II melalui 1 pertemuan ketuntasan belajar siswa tetap

100%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian motivasi belajar

dapat meningkatkan penguasaan kompetensi pembuatan suatu karya/model

pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD N Wateshaji Kec. Pucakwangi

Kab. Pati Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010.

69

Dengan melalui metode demonstrasi pada materi “Energi panas dan Energi

bunyi” dikelas IV B mengalami peningkatan pada hasil belajar dan motivasi

siswa. Melalui metode demonstrasi, siswa mampu membuktikan energy panas dan

energy bunyi secara langsung melalui percobaan. Berdasarkan pembahasan diatas,

maka didapatkan bahwa pembelajaran dengan metode demonstrasi dapat

meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa.

Dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran dikelas IV

B. Seluruh siswa dikelas eksperimen mengalami peningkatan pada hasil belajar

dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Dengan begitu maka dapat

dijelaskan beberapa implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

a. Setelah membendingkan metode demonstrasi dengan poenelitian ini

hasilnya adalah sejalan dan saling melengkapi. Setelah pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi disesuaikan dengan standar proses/EEK,

maka metode pembelajaran demonstrasi mengalami perubahan dari teori

aslinya. Guru menjadi lebih mudah dalam menggunakan metode demonstrasi

dan hasilnya dengan menggunakan metode demonstrasi hasil belajar siswa

dapat meninkat.

b. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat hasil bahwa motivasi siswa

merupakan salah satu aspek dari karakter. Motivasi siswa adalah salah satu

aspek penting untuk mendorong siswa agar memiliki kemauan untuk belajar

dikelas. Dalam penelitian ini terbukti bahwa metode demonstrasi dapat

meningkatkan motivasi siswa.

2. Implikasi Praktis

a. Pembelajaran dengan metode demonstrasi dapat digunakan sebagai salah

satu metode pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti yang menyatakan

bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar. Dalam metode

demonstrasi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan

demonstrasi. Setiap siswa harus turut aktif dalam percobaan demonstrasi.

70

Dalam percobaan ini guru membimbing dan mengarahkan jalannya

demonstrasi dengan mengawasi pekerjaan siswa. Guru juga member saran

atau pertanyaan yang akan menunjang kesempurnaan jalannya demonstrasi.

Dengan begitu kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif. Siswa terlibat

aktif dalam pembelajaran dan bisa menguasai materi dengan baik. Maka

gunakan metode demonstrasi jika siswa di kelas pasif dalam kegiatan

pembelajaran, dengan begitu siswa akan menjadi aktif dan hasilnya akan

meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Pembelajaran dengan metode eksperimen dapat digunakan sebagai metode

yang dapat meningkatkan motivasi siswa. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Atminah pada mata pelajaran IPA dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi siswa adalah bagian

terpenting yang harus dimiliki siswa agar siswa mau belajar dan ikut aktif di

kelas. Karakteristik siswa yang memiliki motivasi adalah siswa yang mau

belajar dan mau melakukan apa yang di minta guru dalam proses belajar

mengajar.