bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. deskripsi obyek penelitian...
TRANSCRIPT
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan pada tanggal 14 Agustus
1990 di Jakarta dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, kemudian pada tahun
1994 berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur. PT Indofood Sukses
Makmur Tbk saat ini berpusat di Gedung Ario Bimo Sentral 12th Floor Jl. H.
R. Rasuna Said X-2 Kav 5 Kuningan Jakarta 12950. PT Indofood Sukses
Makmur Tbk saat ini dipimpin oleh Anthony Salim. Tipe bisnis yang saat ini
sedang dijalani oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah dalam bidang
exporter dan producer. PT Indofood Sukses Makmur Tbk saat ini memiliki
beberapa divisi perusahaan, diantaranya divisi mie instan, divisi tepung terigu,
dan divisi minyak goreng nabati.
Indomie merupakan produk dari divisi mie instan paling sukses dari PT
Indofood Sukses Makmur Tbk, pada semester I 2012 ini terjadi kenaikan
penjualan mi instan sebesar 17,5% menjadi Rp 7,53 triliun dibandingkan tahun
lalu kenaikan penjualan yang hanya mencapai 6,7%1Harga Indomie yang
ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia
membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Selain
1 http://www.indonesiafinancetoday.com/read/33754/Kontribusi-Penjualan-Mi-Instan-Indofood-
CBP-Meningkat-di-Semester-I
36
dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca
negara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan
Afrika serta negara-negara Eropa, dan itu menjadikan Indomie sebagai salah
satu dari segelintir produk asli Indonesia yang mampu menembus pasar
internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan
istilah generik yang merujuk kepada mi instan.
Prestasi yang diraih oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada divisi
mie instan, pada tahun 2005 Indomie memecahkan rekor dunia dalam Guinness
Book of World Records untuk kategori "Paket Terbesar Mi Instan" dengan
menciptakan paket dengan ukuran 3,4m x 2,355m x 0,47m, dengan berat bersih
664,938 kilogram, dimana berat ini adalah 8.000 kali berat standar sebuah paket
mi instan. Paket tersebut dibuat dengan bahan yang sama seperti sebuah
bungkus mi instan dan disertifikasi layak untuk konsumsi manusia. Pada
tanggal 13 Desember 2009, Indomie disebut oleh Roger Ebert, kritikus film
populer dari Amerika Serikat untuk majalah Chicago Sun-Times, sebagai salah
satu kado Natal pilihan di urutan #1. Indomie adalah makanan yang sangat
populer di Nigeria. Di Nigeria, Indomie diproduksi oleh De-United foods
industries ltd, anak perusahaan Dufil Group, hasil joint venture Tolaram Group
dari Singapura dengan Salim Group dari Indonesia. Saat ini ada 2 pabrik yang
memproduksi Indomie di Nigeria, yang pertama adalah pabrik De United Foods
Industries limited yang didirikan 1995 di Ota Ogun State, merupakan pabrik
pertama yang memproduksi Indomie di Nigeria dan merupakan produsen mi
37
instan terbesar di Afrika Barat. Pabrik kedua adalah Dufil Prima Foods Plc
yang dioperasikan sejak 2001, terletak di Choba, Port Harcourt, Rivers State2.
Salah satu yang menentukan kepopuleran Indomie yaitu pada kekuatan
modalnya untuk beriklan. Indomie beriklan sejak tahun 1993 dan telah
mewarnai dunia periklanan di televisi Indonesia, hasilnya kini perusahaan
makanan cepat saji tersebut begitu populer. Indomie melakukan strategi
involvement (keterlibatan) konsumen dengan kampanye “Cerita Punya Kita”
yang tidak hanya dikomunikasikan di media konvensional namun juga menjadi
pembicaraan di media digital seperti social media. Pada iklan ini Indomie
berusaha mengajak masyarakat untuk ikut berbagi pengalaman mereka melalui
cerita pengalaman pribadi masing-masing konsumen indomie.
4.2. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini, responden yang diambil sebagai sampel adalah
mahasiswa Universtitas Satya Wacana, serta yang pernah melihat atau
menonton Iklan televisi produk Indomie versi ”Cerita Punya Kita” lebih dari
satu kali dan pernah mengkonsumsi produk. Jumlah responden yang mewakili
populasi berjumlah 150 orang, responden yang terpilih memiliki beberapa
karakteristik yaitu usia, jenis kelamin, dan fakultas. Pertimbangan dalam
memilih karekteristik responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa UKSW
Salatiga dengan kisaran umur kurang dari 21 sampai 30 tahun.
2www.IndofoodCBP.com
38
4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase
(%)
Laki-laki 88 59.00
Perempuan 62 41.00
Total 150 100.00
Sumber: Analisis Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden dengan jenis
kelamin perempuan adalah sebesar 41% dan laki-laki 59%, selisih yang tidak
begitu besar menyatakan bahwa segmen pasar Indomie ditujukan untuk semua
jenis kelamin. Peneliti menggunakan Sampling Purposive dimana penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu, seperti mahasiswa yang pernah melihat
iklan Indomie versi “cerita punya kita” lebih dari satu kali.
4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Umur Juml
ah
Presentase
(%)
< 21 Tahun 36 24.00
21-25 Tahun 111 74.00
26-30 Tahun 3 2.00
Total 150 100.00
Sumber: Analisis Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang terbanyak
adalah berumur antara 21 – 25 tahun sebanyak 74.00, diikuti dengan usia
responden kurang dari 21 tahun sebanyak 24.00, dan 2.00 untuk responden
39
berumur antara 26-30 tahun. Hasil dari presentase demikian menyatakan bahwa
mahasiswa merupakan pasar yang dibidik oleh Indomie, berdasarkan data yang
diperoleh kisaran usia 21-25 merupakan pangsa pasar yang sangat besar.
4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Fakultas
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Fakultas
Fakultas Jumlah
Responden
Presentase
(%)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi 19 13.00
Fakultas Teknik Informatika 23 16.00
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 38 26.00
Fakultas Bahasa dan Sastra 24 16.00
Fakultas Psikologi 12 8.00
Fakultas Ilmu Kesehatan 2 1.00
Fakultas Hukum 3 2.00
Fakultas Ekonomi dan Bisnis 17 11.00
Fakultas Seni Pertujukan 2 1.00
Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer 2 1.00
Fakultas Pertanian 2 1.00
Fakultas Sains dan Matematika 6 4.00
Jumlah 150 100.00
Sumber: Analisis Data Primer, 2013
Dengan teknik sampel yang digunakan oleh peneliti, keterlibatan
karakteristik fakultas dalam penelitian ini tidak mempersoalkan proposionalitas.
Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa di UKSW, distribusi dari
responden dapat dilihat pada grafik diatas.
4.2.4. Karakteristik Informan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif namun untuk
memperkuat data interaktif analisanya perlu didukung data-data kualitatif
dengan wawancara mendalam kepada informan yang terpilih. Informan tersebut
40
adalah Widhi dan Fatra. Widhi adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
Komunikasi UKSW angkatan 2008, Widhi berasal dari Salatiga usianya 22
tahun dan telah menonton iklan Indomie versi “cerita punya kita” lebih dari
satu kali juga pernah mengkonsumsi produk Indomie. Informan kedua adalah
Fatra seorang mahasiswi Fakultas Bahasa Sastra UKSW angakatan tahun 2007,
usianya 24 tahun dan berasal dari Salatiga. Fatra telah menonton iklan Indomie
versi “cerita punya kita” lebih dari satu kali dan pernah mengkonsumsi produk
Indomie.
4.3. Karakteristik Variabel
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah dimensi-dimensi dari
EPIC Model, yaitu Emphaty, Persuasi, Impact , Communication, dan variabel
Efektifitas Iklan. Dalam sub bab ini akan dijelaskan deskripsi hasil pengukuran
pengaruh dari variabel EPIC Model terhadap variabel Efektifitas Iklan.
Pengukuran variabel pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif
dengan bantuan Statistical and Service Solution (SPSS) versi 17.
4.3.1. Variabel Dimensi Empathy
Pada variabel ini aspek yang diukur adalah Empathy, Dimensi Empathy
memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek.
Sedangkan menurut Kamus besar bahasa Indonesia, keadaan mental yang
membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada
keadaan perasaan atau fikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.
41
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran Variabel Dimensi Empathy
Jumlah Responden
Atribut Bobot Empathy-1 Empathy-2 Empathy-3 Empathy-4 Empathy-5
Sangat Tidak Setuju 1 7 5 26 6 9
Tidak Setuju 2 36 25 72 23 38
Setuju 3 84 107 48 103 88
Sangat Setuju 4 23 13 4 18 15
Total 150 150 150 150 150
Nilai/Skor rata-rata Variabel Empathy, sebagai berikut:
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
Posisi keputusannya sebagai berikut:
STE TE E SE
1 1,75 2,5 3,25 4
Empathy
Diketahui bahwa pada dimensi empathy iklan televisi Indomie versi “cerita
punya kita” masuk dalam rentang skala efektif dengan nilai 2,702. Hal ini
menunjukkan bahwa responden menilai iklan Indomie bagus dan menyukai iklan
42
tersebut, sehingga iklan Indomie versi “Cerita Punya Kita” bisa dikatakan efektif
untuk membuat konsumen menyukai iklan ini.
4.3.2. Variabel Dimensi Persuasi
Dimensi Persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan
untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek. Sedangkan menurut
Peter dan Olson (1996), Persuasi memiliki arti perubahan kepercayaan, sikap
dan keinginan berperilaku yang disebebkan oleh suatu komunikasi promosi,
proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan tingkat keterlibatan
konsumen dalam pesan produk.
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran Variabel Dimensi Persuasi
Jumlah Responden
Atribut Bobot Persuasi-1 Persuasi-2 Persuasi-3 Persuasi-4
Sangat Tidak
Setuju
1 5 15 9 12
Tidak Setuju 2 42 70 42 63
Setuju 3 86 55 83 58
Sangat Setuju 4 17 10 16 17
Total 150 150 150 150
Nilai/Skor rata-rata Variabel Persuasi, sebagai berikut:
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
43
Posisi keputusannya sebagai berikut:
STE TE E SE
1 1,75 2,5 3,25 4
Persuasi
Diketahui bahwa pada dimensi Persuasi iklan Indomie versi “cerita punya
kita” masuk dalam rentang skala efektif dengan nilai 2,605. Dalam dimensi
Persuasi ini menunjukkan bahwa responden tertarik dengan tayangan iklan
versi “cerita punya kita” yang dilakukan oleh perusahaan Indomie untuk
membujuk para konsumen agar terlibat dengan produk Indomie.
4.3.3. Variabel Dimensi Impact
Dimensi Dampak/Impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat
menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu
iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang di sampaikan. Pada
dimensi ini dapat dilihat dampak yang dimaksud adalah jumlah pengetahuan
produk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan
produk atau pada proses pemilihan.
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran Variabel Dimensi Impact Jumlah Responden
Atribut Bobot Impact-1 Impact-2 Impact-3 Impact-4 Impact-5
Sangat Tidak
Setuju
1 20 6 15 15 6
Tidak Setuju 2 52 33 56 33 20
Setuju 3 67 89 66 84 100
Sangat Setuju 4 13 22 13 18 24
Total 150 150 150 150 150
Nilai/Skor rata-rata Variabel Impact, sebagai berikut:
44
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
Posisi keputusannya sebagai berikut:
STE TE E SE
1 1,75 2,5 3,25 4
Impact
Diketahui bahwa pada dimensi Impact iklan Indomie versi “cerita punya
kita” masuk dalam rentang skala efektif dengan nilai 2,708. Dalam dimensi
Impact ini menunjukkan bahwa responden mengenal produk Indomie dan iklan
Indomie lebih kreatif dari iklan produk mie instan lainnya, sehingga dimensi
Impact iklan produk Indomie ini dapat dinyatakan efektif.
45
4.3.4. Variabel Dimensi Communication
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan
konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman
konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut.
Tabel 4.7
Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran Variabel Dimensi
Communication
Jumlah Responden
Atribut Bobot Communication-1 Communication-2 Communication-3 Communication-4
Sangat Tidak
Setuju
1 9 10 8 6
Tidak Setuju 2 23 44 43 47
Setuju 3 97 75 77 76
Sangat Setuju 4 21 21 22 21
Total 150 150 150 150
Nilai/Skor rata-rata Variabel Communication, sebagai berikut:
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
Posisi keputusannya sebagai berikut:
46
STE TE E SE
1 1,75 2,5 3,25 4
Communication
Variabel communication merupakan variabel yang paling efektif
dibandingkan variabel lainnya dengan skor rata-rata 2,797 dan tergolong pada
rentang skala efektif. Hal ini menunjukkan bahwa responden mengetahui maksud
dari iklan Indomie, keunggulan produk Indomie, pemahaman produk Indomie dan
slogan dari iklan televisi Indomie versi ”Cerita Punya Kita” yang mencerminkan
kenikmatan saat mengkonsumsinya.
4.3.5. Rangkuman Metode EPIC Model
Hasil dari keseluruhan variabel EPIC Model secara singkat dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.8
EPIC Model pada iklan Indomie versi “Cerita Punya Kita”
No Dimensi Rata-rata Keterangan
1 Empathy 2,70 Efektif
2 Persuasi 2,60 Efektif
3 Impact 2,70 Efektif
4 Communication 2,79 Efektif
Rata-rata 2,70 Efektif
Sumber: Analisis Data Primer, 2013
Secara keseluruhan, rata-rata dari Dimensi EPIC adalah 2,7 artinya iklan
produk Indomie versi “Cerita Punya Kita” di Universitas Kristen Satya Wacana
efektif diukur dengan menggunakan EPIC Model. Dari hasil skor rata-rata
diperoleh nilai skor rata-rata variabel komunikasi/Communication paling besar.
47
Gambar 1
Grafik EPIC Model pada iklan iklan Indomie versi “Cerita Punya
Kita”
Empathy
4
3
2
Impact 1 1 2 3 4 Persuasi
4 3 2 1 1
2
3
4
Communication
Dari grafik diatas dimensi Communication memiliki rata-rata tertinggi
sebesar 2,79. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan efektivitas iklan televisi
Indomie versi “Cerita Punya Kita” terletak pada dimensi Communication.
4.4.Analisa Unsur-Unsur EPIC Model
4.4.1. Pengaruh Unsur-Unsur EPIC Model Terhadap Efektifitas Iklan
Secara Koefisien Regresi Sederhana
Hipotesis: Dengan adanya unsur-unsur EPIC model (Emphaty, Persuation,
Impact & Communication) iklan produk Indomie versi “cerita punya kita”
menjadi lebih efektif, hal ini dapat diketahui dengan melihat hasil perhitungan
sebagai berikut:
Rumus: Y=a+bX
Keterangan:
Y = Variabel dependen yang diprediksi
X = Variabel Independen yang mempunyai nilai tertentu
2,70= efektif
2,60=efektif 2,79=efektif
2,70=efektif
48
a = nilai intercept (konstan)
b = Koefisien Variabel Independen
Tabel 4.9
Rangkuman Sumbangan Efektif Koefisien Determinasi Unsur-Unsur
EPIC Model dari Hasil Analisa Regresi Sederhana
Dari hasil pengujian didapat nilai Koefisien Determinasi variabel terpisah,
Dimensi Empathy sebesar 0.496. Hal ini berarti bahwa sumbangan efektif yang
diberikan Dimensi Empathy terhadap Efektivitas Iklan adalah sebesar 49,6 %.
Nilai koefisien determinasi secara terpisah untuk variabel Persuasi sebesar
0.572. Sumbangan efektif yang diberikan Dimensi Persuasi (X2) terhadap
Efektifitas Iklan (Y) adalah sebesar 57,2 %. Untuk variabel Dimensi Impact
nilai koefisien determinasinya sebesar 0,364, sumbangan efektif yang diberikan
Dimensi Impact (X3) terhadap Efektivitas Iklan (Y) adalah sebesar 36,4 %.
Untuk variabel Dimensi Communication nilai koefisien determinasinya sebesar
0,561, sumbangan efektif yang diberikan Dimensi Communication (X4)
terhadap Efektifitas Iklan (Y) adalah sebesar 56,1%.
4.4.2. Besarnya Sumbangan Efektif EPIC Model Metode Pengukuran
Efektiftas Iklan Secara Koefisien Regresi Berganda
Hipotesis: Dengan adanya unsur-unsur EPIC model (Emphaty, Persuation,
Impact & Communication) iklan produk Indomie versi “cerita punya kita”
menjadi lebih efektif. Untuk melihat bagaimana pengaruh Emphaty,
No. Variabel R square Sumbangan Efektif
1. Empathy 0,496 49,6%
2. Persuasi 0.572 57,2%
3. Impact 0,364 36,4%
4. Communication 0,561 56,1%
Sumber: Analisis Data Primer, 2013
49
Persuasion, Impact, Communication dalam menopang efektifitas iklan produk
Indomie versi “Cerita Punya Kita” dapat diketahui dengan melihat hasil
perhitungan berikut:
Rumus:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Dimana :
Y = Efektifitas Iklan
a = nilai intercept (konstan)
b = Koefisien Variabel Independen
X1 = Emphaty
X2 = Persuasion
X3 = Impact
X4 = Communication
Tabel 4.10
Rangkuman hasil penelitian koefisien determinasi unsur-unsur EPIC
Model
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .830 .688 .680 3.226
Sumber:Rangkuman Output SPSS, 2013
Keterangan :
a. R = 0,830 berarti hubungan antara emphaty (X1), persuasion (X2), impact
(X3), dan communication (X4) terhadap efektivitas iklan (Y) sebesar 0,830,
artinya hubungannya yang positif dan kuat karena nilainya mendekati 1.
b. Adjusted R Square sebesar 0,680 berarti EPIC Model (Emphaty, Persuasion,
Impact dan Communication) mempengaruhi efektivitas iklan produk Indomie
versi “Cerita Punya Kita” 68% dan sisanya sebesar 32% dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
50
4.4.3. Pengaruh Unsur-Unsur EPIC Model Terhadap Efektifitas Iklan
Secara Regresi Linier Sederhana
Hipotesis: Dengan adanya unsur-unsur EPIC model (Emphaty, Persuation,
Impact & Communication) iklan produk Indomie versi “cerita punya kita”
menjadi lebih efektif, hal ini dapat diketahui dengan melihat hasil perhitungan
regresi linear sederhana sebagai berikut:
Rumus: Y=a+bX
Dimana:
Y = Variabel dependen yang diprediksi
a = nilai intercept (konstan)
b = Koefisien Variabel Independen
X = Variabel Independen yang mempunyai nilai tertentu
Tabel 4.11
Rangkuman hasil penelitian analisa regresi sederhana unsur-unsur
EPIC Model
Sumber: Analisis Data Primer, 2013
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disusun persamaan regresi linear
Sederhana sebagai berikut:
Y = a + bX1
YEfektivitas Iklan = 22,628 + 1,466 Empathy
Nilai constant efektivitas iklan pada variabel Empathy sebesar 22,628 dan nilai
koefisien regresi variabel Empathy sebesar 1,466, diartikan bahwa dengan
penambahan variabel Empathy maka akan meningkatkan nilai efektifitas iklan
sebesar 24,094.
Y = a + bX2
No. Variabel Constant Beta Total
1. Empathy 22,628 1,466 24,094
2. Persuasi 22,452 1,910 24,362
3. Impact 24,721 1,308 26,029
4. Communication 22,622 1,785 24,407
51
Y Efektivitas Iklan = 22,452 + 1,910 Persuasi
Nilai constant efektivitas iklan pada variabel Persuasi sebesar 22,452 dan
nilai koefisien regresi variabel Persuasi sebesar 1,910, diartikan bahwa dengan
penambahan variabel Persuasi maka akan meningkatkan nilai efektifitas iklan
sebesar 24,362.
Y = a + bX3
Y Efektivitas Iklan = 24,721 + 1,308 Impact
Nilai constant efektivitas iklan pada variabel Impact sebesar 24,721 dan
nilai koefisien regresi variabel Impact sebesar 1,308, diartikan bahwa dengan
penambahan variabel Impact maka akan meningkatkan nilai efektifitas iklan
sebesar 26,029.
Y = a + bX4
Y Efektivitas Iklan = 22,622 + 1,785 Communication
Nilai constant efektivitas iklan pada variabel Communication sebesar
22,622 dan nilai koefisien regresi variabel Communication sebesar 1,785,
diartikan bahwa dengan penambahan variabel Communication maka akan
meningkatkan nilai efektivitas iklan sebesar 24,407.
4.4.4. Besarnya Sumbangan Efektif EPIC Model Metode Pengukuran Efektiftas
Iklan Secara Koefisien Regresi Linier Berganda
Hipotesis: Dengan adanya unsur-unsur EPIC model (Emphaty, Persuation,
Impact & Communication) iklan produk Indomie versi “cerita punya kita”
menjadi lebih efektif, hal ini dapat diketahui dengan melihat hasil perhitungan
persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Rumus:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Keterangan :
Y = Efektivitas Iklan
a = nilai intercept (konstan)
b = Koefisien Variabel Independen
X1 = Emphaty
52
X2 = Persuasion
X3 = Impact
X4 = Communication
Tabel 4.12
Rangkuman Hasil Penelitian Analisa Regresi Berganda Unsur-Unsur
EPIC Model
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.677 1.518 11.646 .000
Empathy .514 .147 .247 3.505 .001
Persuasi .810 .194 .321 4.173 .000
Impact -.067 .154 -.031 -.436 .663
Communication .925 .185 .388 4.988 .000
Sumber:Rangkuman Output SPSS, 2013
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disusun persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut:
Yefektivitas iklan=17.677 + 0.514 + 0.810 - 0.67+ 0.925
Nilai Constant sebesar 17,677, diartikan jika tidak ada variabel Empathy,
Persuasi, Impact, Communication, maka besarnya efektifitas adalah 17,677.
Koefisien regresi sebesar 0,514, artinya setiap penambahan Empathy maka akan
meningkatkan efektivitas sebesar 0,514. Dengan penambahan Persuasi maka
akan meningkatkan efektivitas sebesar 0,810, dengan penambahan Impact maka
akan mengurangi efektivitas sebesar -0,067, dengan penambahan
Communication maka akan meningkatkan efektivitas sebesar 0,925.
53
4.5. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis statistik, diketahui bahwa unsur-unsur EPIC
Model dapat dijadikan sebagai prediktor terhadap Efektivitas Iklan, dari hasil-
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Febe Melisa Krisharmoni
(2011) dengan nilai-nilai efektivitas sebesar 3,03 untuk dimensi Empathy, 2,65
untuk dimensi Persuasi, 2,85 untuk dimensi Impact, 2,57 untuk dimensi
Communication. Dan Icha Santika (2011) dengan nilai Efektivitas iklan dari
keempat faktor EPIC yaitu 3,558 untuk dimensi Empathy, 2,395 untuk dimensi
Persuasi, 3,570 untuk dimensi Impact, dan 3,870 untuk dimensi
Communication. Dari penelitian sebelumnya menyatakan bahwa ada pengaruh
positif signifikan unsur-unsur EPIC Model terhadap efektivitas iklan, untuk
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dijelaskan sebagai berikut:
Menurut Peter dan Olson (Durianto 2003:86) dimensi Empathy
melibatkan afeksi dan kognisi konsumen, afeksi melibatkan perasaan sementara
kognisi melibatkan pemikiran, variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian
positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, dan konsumen
dapat merasakan empat jenis tanggapan afektif yaitu emosi, perasaan khusus,
suasana hati dan evaluasi yang berbeda dalam tingkat intensitas dan daya
improvisasinya. Dimensi Empathy terdapat 2 indikator perasaan responden saat
menonton iklan televisi Indomie versi “Cerita Punya Kita”. Indikator Empathy
1 (E1) berisikan penilaian konsumen terhadap Iklan dan indikator Empathy 2
(E2) yang berisikan respon dari responden terhadap tampilan iklan. Hasil
analisis penelitian pengukuran efektivitas iklan televisi Indomie versi “Cerita
54
Punya Kita” berdasarkan EPIC Model diketahui bahwa pada dimensi empathy
iklan televisi Indomie versi “Cerita Punya Kita” masuk dalam rentang skala
efektif dengan nilai 2,702. Hal ini menunjukkan bahwa responden menilai iklan
Indomie bagus dan menyukai iklan tersebut, sehingga iklan Indomie versi
“Cerita Punya Kita” bisa dikatakan efektif untuk membuat konsumen menyukai
iklan ini.
Dimensi Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan
berperilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi. Pada dimensi Persuasi
terdapat 2 indikator yang mengukur sikap dan keinginan berperilaku responden
yang disebabkan suatu komunikasi promosi melalui iklan televisi Indomie versi
“Cerita Punya Kita”. Indikator Persuasi 1 (P1) adalah indikator yang berisikan
ketertarikan dengan merek yang diiklankan dan indikator Persuasi 2 (P2) yaitu
keinginan untuk mencoba merek yang diiklankan. Hasil analisis penelitian
pengukuran efektivitas iklan televisi Indomie versi “Cerita Punya Kita”
berdasarkan EPIC Model diketahui bahwa pada dimensi Persuasi iklan Indomie
masuk dalam rentang skala efektif dengan nilai 2,605. Menurut Durianto (2003)
periklanan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk
membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang
menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Dalam dimensi Persuasi ini
menunjukkan bahwa responden tertarik dengan iklan Indomie tetapi keinginan
untuk membeli dan mengkonsumsi produk Indomie kurang karena dari keempat
dimensi EPIC Model, dimensi Persuasi memiliki nilai rata-rata terendah.
55
Dimensi Impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat
menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu
iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang di sampaikan. Pada
dimensi Impact terdapat 2 indikator yang mengukur pengetahuan responden
terhadap merek produk Indomie pada iklan televisi Indomie versi “Cerita Punya
Kita”. Indikator Impact 1 (I1) yaitu indikator tingkat pengetahuan konsumen
terhadap produk dan indikator Impact 2 (I2) yaitu indikator tentang tingkat
kreativitas Iklan. Hasil analisis penelitian pengukuran efektivitas iklan televisi
Indomie versi “Cerita Punya Kita” berdasarkan Epic Model diketahui bahwa
iklan Indomie masuk dalam rentang skala efektif dengan nilai 2,708. Dampak
yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk yang
dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan produk dan
atau proses pemilihan. Dalam dimensi Impact ini menunjukkan bahwa
responden mengenal produk Indomie dan iklan Indomie lebih kreatif dari iklan
produk mie instan lainnya, sehingga dimensi Impact iklan produk Indomie ini
dapat dinyatakan efektif.
Dimensi Communication memberikan informasi tentang kemampuan
konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman
konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Proses
dimulai ketika iklan Indomie versi “Cerita Punya Kita” memberikan informasi
dengan cara menjelaskan pesan tersebut dalam bentuk simbol-simbol yang
paling tepat seperti menggunakan kata “awalnya selera akhirnya jadi banyak
cerita terima kasih Indomieku”, kemudian dengan menunjukkan visual seperti
56
gambar membicarakan produk Indomie lewat jejaring sosial dan tindakan
mengkonsumsi Indomie saat bersama diberbagai tempat yang berarti produk
Indomie dapat dinikmati dimanapun anda berada. Pada dimensi Communication
ini terdapat 4 indikator yang mengukur pemahaman responden terhadap iklan
televisi Indomie versi “Cerita Punya Kita”. Communication 1 (C1) Pemahaman
kejelasan iklan, Communication 2 (C2) Kemampuan iklan dalam
menyampaikan keunggulannya, Communication 3 (C3) Pemahaman iklan, dan
Communication 4 (C4) Kemampuan iklan dalam menyampaikan slogannya.
Hasil analisis penelitian pengukuran efektifitas iklan televisi Indomie versi
“Cerita Punya Kita” berdasarkan EPIC Model diketahui masuk dalam rentang
skala efektif dengan nilai tertinggi yaitu 2,797. Hal ini menunjukkan bahwa
responden mengetahui kejelasan maksud dari iklan Indomie, keunggulan
produk Indomie, pemahaman produk Indomie dan slogan dari iklan televisi
Indomie versi ”Cerita Punya Kita” mencerminkan kenikmatan dalam
mengkonsumsinya.
Secara keseluruhan dari penelitian pengukuran efektivitas iklan televisi
Indomie versi ”cerita punya kita” pada mahasiswa Universitas Kristen Satya
Wacana adalah efektif dengan nilai 2,70. Iklan Indomie ini mampu membuat
konsumen tertarik untuk membeli produknya dan mampu menyampaikan
dengan baik informasi keunggulan dari produk yang ada didalamnya selain itu
dengan iklan yang efektif, konsumen menjadi menyukai dan tertarik terhadap
produk Indomie. Hal ini penting bagi produsen karena iklan saat ini menjadi
pertarungan merek-merek dibenak konsumen.
57
Berdasarkan hasil analisis uji pengaruh unsur-unsur dari EPIC model
(Emphaty, Persuation, Impact & Communication) dalam menopang efektivitas
iklan produk Indomie versi “cerita punya kita”, menunjukkan bahwa adanya
topangan dari variabel unsur-unsur EPIC model terhadap efektivitas iklan,
dapat dilihat dari nilai adjusted R square sebesar 0,680 atau 68 % sedangkan
sisanya sebesar 32 % dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian
ini. Menurut Rangkuty (1997:136) efektifitas iklan merupakan suatu
pengukuran iklan dalam arti tercapainya sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya, dalam hal ini sumbangan EPIC model sebesar 68% bisa dikatakan
efektif karena mencapai tujuan yang telah ditetapkan efektivitas iklan yaitu
Informing dan Persuading. Informing, yaitu memberikan informasi kepada
konsumen sehingga dapat membuat keputusan yang optimal, dalam iklan
Indomie versi “Cerita Punya Kita” informasi yang diberikan seperti pada
produk Indomie merupakan makanan instant disaat kebersamaan dan
dimanapun berada dengan ditunjukkannya anak dan ibu sedang makan Indomie
bersama, perempuan mengenakan pakaian adat sedang makan Indomie bersama
sambil bercanda tawa, orang yang akan bepergian dengan memasukkan
bungkus Indomie kedalam kopernya, pada email Cerita Indomie inbox
mencapai 21.768, dan membicarakan produk Indomie lewat jejaring sosial.
Persuading, yaitu membujuk pengguna sehingga apa yang disampaikan dapat
dipahami dengan baik dan benar, dalam iklan Indomie versi “Cerita Punya
Kita” bujukan agar pesan yang disampaikan dapat dipahami selain dari gambar
visual yang sudah dijelaskan juga didukung dengan kata-kata narasi yaitu
58
“awalnya selera akhirnya jadi banyak cerita, cerita tentang kita cerita tentang
satu cinta, terima kasih untuk ceritamu dan cinta yang selalu dihati”.
Dari hasil pengujian variabel terpisah, pengaruh unsur-unsur EPIC dalam
menopang efektivitas iklan televisi produk Indomie versi “Cerita Punya Kita”
di Universitas Kristen Satya Wacana dijelaskan sebagai berikut, variabel
dimensi Empathy mempunyai pengaruh cukup besar terhadap efektivitas iklan.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan adanya unsur Empathy iklan
produk Indomie versi “cerita punya kita” menjadi lebih efektif. Dengan
ditunjukkan besarnya sumbangan efektif yang diberikan dimensi Empathy (X1)
terhadap Efektivitas Iklan (Y) adalah sebesar 0.496, atau dengan kata lain
sumbangan efektif yang diberikan dimensi Empathy terhadap Efektivitas Iklan
sebesar 49,6 % akan meningkatkan efektivitas iklan Indomie tersebut, sehingga
hipotesis pertama diterima. Hasil ini menunjukkan Empathy merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi efektivitas iklan melalui media televisi.
Semakin tingginya unsur Empathy didalam iklan yang ditayangkan di televisi,
maka khalayak akan semakin sering melihat iklan tersebut. Dengan terpaan
iklan yang berkali-kali, pemirsa akan lebih mudah mengingat pesan iklan dan
disamping itu pesan dari iklan juga akan cepat tersampaikan. Dengan
persaingan mie instant yang semakin ketat, Indomie harus lebih sering
mengeluarkan iklan produknya di televisi agar merek Indomie selalu ada di
benak pemirsa. Indomie harus membuat strategi iklan yang efektif jika tidak
ingin pesaingnya mengambil hati konsumennya, strategi iklan yang efektif ini
digunakan untuk membangun merek (brand). Hal itu dilakukan dengan
59
mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk maupun jasa yang
diiklankan, perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek
serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan seperti ini akan
mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta
meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai
pengaruh terbesar terhadap efektivitas iklan adalah variabel dimensi Persuasi.
Hipotesis dalam penelitian ini dengan adanya unsur Persuasi pada iklan produk
Indomie versi “cerita punya kita” akan menjadi lebih efektif. Dengan
ditunjukkan besarnya sumbangan efektif yang diberikan dimensi Persuasi (X2)
terhadap Efektivitas Iklan (Y) adalah sebesar 0.572, atau dengan kata lain
sumbangan efektif yang diberikan dimensi Persuasi terhadap Efektivitas Iklan
sebesar 57,2 % akan meningkatkan efektivitas iklan televisi Indomie versi
”Cerita Punya Kita”. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa
variabel dimensi Persuasi menopang efektifitas iklan, sehingga hipotesis kedua
diterima. Pesan iklan Indomie yang disampaikan dengan baik dan jelas serta
memberikan informasi secara tepat akan dapat mempengaruhi pemirsanya.
Pemirsa akan terpengaruh oleh pesan yang disampaikan setelah melihat iklan
tersebut sehingga dapat membujuk pemirsa untuk menjadi konsumen dari
produk Indomie. Menurut Wells( 2003:5) Iklan yang efektif bekerja pada dua
level, yang pertama mereka harus memuaskan pemikiran konsumen dengan
mengikat mereka dan mengirimkan pesan yang relevan. Kedua, iklan harus
dapat mempengaruhi dan membujuk pemilihan produk konsumen dan
60
mengingatkan mereka mengenai kebutuhan mereka untuk dapat merasa puas.
Seperti pernyataan Wells (2003), dimensi Persuasi pada iklan Indomie ini
bertugas untuk memberikan pesan yang menyakinkan, mempengaruhi, dan
membujuk pemilihan produk konsumen.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel dimensi Impact
mempunyai pengaruh terhadap efektivitas iklan. Hipotesis dalam penelitian ini
adalah dengan adanya unsur Impact pada iklan produk Indomie versi “Cerita
Punya Kita” akan menjadi lebih efektif. Dengan ditunjukkan besarnya
sumbangan efektif yang diberikan dimensi Impact (X3) terhadap Efektivitas
Iklan (Y) adalah sebesar 0.364, atau dengan kata lain sumbangan efektif yang
diberikan dimensi Impact terhadap Efektivitas Iklan sebesar 36,4 % akan
meningkatkan keefektifan dari iklan televisi Indomie versi ”Cerita Punya Kita”,
sehingga hipotesis ketiga diterima. Dengan menunjukkan dimensi Impact
sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas iklan Indomie versi
“Cerita Punya Kita” melalui media televisi, merek dari produk yang diiklankan
tersebut menjadi terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang
serupa dan iklan tersebut mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang
disampaikan. Dengan adanya pengaruh dari dimensi Impact maka tingkat
keterlibatan konsumen dengan produk dan proses pemilihan produk akan
meningkat karena dimensi Impact menginginkan jumlah pengetahuan produk
(product knowledge) yang dicapai konsumen. Unsur dimensi Impact yang
terdapat pada iklan Indomie versi “cerita punya kita” akan menarik pemirsa
untuk selalu melihat iklan tersebut dan akan selalu mengingatnya, seperti
61
penggunaan endoser yang cocok dan menarik akan membuat khalayak ingin
mengikuti seperti apa yang dipakai dan apa yang dilakukan oleh endoser
tersebut. Sehingga mendorong pemirsa untuk melakukan pembelian produk, hal
ini dapat menjelaskan bahwa iklan yang ditampilkan efektif.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel dimensi
Communication mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
efektivitas iklan. Hipotesis dalam penelitian ini dengan adanya unsur
Communication pada iklan produk Indomie versi “Cerita Punya Kita” akan
menjadi lebih efektif. Dengan ditunjukkan besarnya sumbangan efektif yang
diberikan dimensi Communication (X4) terhadap Efektivitas Iklan (Y) sebesar
0.561, atau dengan kata lain sumbangan efektif yang diberikan dimensi
Communication terhadap Efektifitas Iklan sebesar 56,1 % akan meningkatkan
efektivitas suatu iklan, sehingga hipotesis keempat diterima. Dimensi
Communication memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam
mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta
kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Informasi pada iklan ini
mampu membuat konsumen mengingat dan memahami pesan yang
disampaikan, serta meninggalkan kesan terhadap konsumen. Dilihat dari iklan
Indomie pada penggambaran orang yang akan bepergian dengan memasukkan
Indomie didalam kopernya dan juga penggambaran orang yang sedang berada
diluar negeri menandakan bahwa Indomie dapat dibawa kemana saja dan tidak
memakan tempat, hal tersebut memudahkan konsumen untuk memahami dan
mengingat pesan yang disampaikan. Seperti pada penggambaran Ibu dan anak
62
yang sedang makan Indomie bersama, perempuan memakai pakaian adat yang
sedang makan Indomie bersama, kemudian Ibu yang sedang menyuapi anaknya
menandakan bahwa konsumen mendapat kesan disaat kebersamaan, dari iklan
tersebut konsumen mendapatkan kesan yang ditinggalkan pesan dari iklan
Indomie tersebut. Hal ini dapat menjelaskan bahwa iklan yang ditampilkan
efektif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis dari
regresi linier berganda unsur-unsur dari EPIC Model memiliki pengaruh yang
kuat terhadap efektivitas iklan. Besarnya pengaruh dari variabel unsur-unsur
EPIC Model terhadap efektifitas iklan dapat dilihat dari nilai Constant sebesar
17,677. Efektivitas periklanan sendiri merupakan suatu pengukuran dalam arti
tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, maka efektifitas dapat
didefinisikan dengan melakukan pekerjaan yang benar, dalam ukuran
efektivitas iklan Indomie versi “cerita punya kita” diartikan jika tidak ada
variabel Empathy, Persuasi, Impact, Communication, maka nilai efektivitas
hanya sebesar 17,677. Dengan nilai koefisien regresi Empathy sebesar 0,514,
maka akan meningkatkan efektivitas sebesar 0,514. Diartikan iklan Indomie
dengan adanya unsur Empathy akan menjadi lebih efektif, Emphaty merupakan
kemampuan dari perusahaan dalam memberikan perhatian yang bersifat
individual atau pribadi kepada para konsumen. Dalam iklan Indomie unsur
Empathy terdapat pada potongan scene yang menceritakan tentang Ibu dan anak
sedang makan Indomie semangkok berdua.
63
Gambar 2
Scene yang menceritakan tentang Ibu dan anak sedang makan Indomie
semangkok berdua.
Sumber: Youtube
Dengan nilai koefisien regresi Persuasi sebesar 0,810, maka akan
meningkatkan nilai efektivitas sebesar 0,810. Diartikan dengan adanya
penambahan unsur Persuasi pada iklan Indomie maka iklan tersebut akan
menjadi lebih efektif. Wells (2003: 171) mengatakan :“A persuasive message
tries to establish, reinforce, or change an attitude, touch an emotion, or anchor
a conviction firmly in the potential customer’s belief structure. There are four
surrogate measures in persuasion like attitudes, emotions, involvement, and
conviction” atau dalam terjemahan bebasnya dikatakan bahwa pesan persuasif
mencoba untuk mendirikan, memperkuat, mengubah perilaku, menyentuh
perasaan, atau menjangkau orang yang berpendirian yang dapat menjadi
pembeli yang potensial. Ada empat faktor dalam dimensi persuasi yaitu
perilaku, emosi, keterlibatan, dan pendirian. Perilaku pada iklan Indomie ini
menggambarkan dengan tujuan untuk mempengaruhi keyakinan konsumen
dalam perilaku. Emosi menunjukkan pengaruh terhadap perubahan perilaku,
sebagaimana digambarkan pada iklan Indomie versi “cerita punya kita” saat
64
seseorang merasakan nikmatnya Indomie. Keterlibatan lebih kepada
menciptakan hubungan, seperti yang digambarkan iklan Indomie dengan
keterlibatan konsumen dengan produk Indomie menjadikan pesan yang
disampaikan lebih sempurna atau mudah dimengerti. Pendirian lebih kepada
menciptakan kepastian, sebuah pendirian merupakan bentuk dari keyakinan
yang kuat, seperti pada penggambaran perempuan menggunakan pakaian adat
yang dimana perasaan kebangsaan dan mengenai budaya merupakan
keseluruhan bagian dari bentuk persuasi yang dapat mendorong untuk menjadi
suatu keyakinan.
Gambar 3
Scene yang menceritakan perempuan menggunakan pakaian adat makan
Indomie dengan suasana canda tawa
Sumber: Youtube
Dengan nilai koefisien regresi Impact sebesar -0,067, maka akan
mengurangi nilai keefektifan sebesar -0,067. Dapat diartikan dengan adanya
unsur Impact ini tidak memberikan sumbangan efektif, dilihat dari hasil
perhitungan regresi berganda dengan nilai Beta Impact paling kecil dan nilai
Sig paling besar. Unsur Impact menunjukkan bahwa suatu produk bisa terlihat
menonjol dibandingkan produk lain pada kategori yang serupa. Produk Indomie
dalam iklan versi “cerita punya kita” ini memang terlihat menonjol tetapi iklan
Indomie ini kurang mampu mempengaruhi keinginan konsumen untuk
65
mengambil tindakan terhadap produk, karena Indomie sudah menjadi brand
image mie instan yang kuat tertanam di benak banyak orang sehingga tanpa
dipengaruhi oleh iklan, konsumen tetap akan terlibat dengan produk Indomie.
Dengan nilai koefisien regresi Communication sebesar 0,925, maka akan
meningkatkan nilai efektivitas sebesar 0,925. Dapat diartikan dengan adanya
penambahan unsur Communication pada iklan Indomie maka iklan tersebut
akan menjadi lebih efektif. Menurut Wells (2003:206) tugas komunikasi yang
berdasarkan pada model hierarki proses komunikasi, ada empat tahapan antara
lain : kesadaran, pemahaman, pendirian, dan tindakan. Kesadaran lebih
menunjukkan akan pesan merek, diartikan iklan Indomie ingin menunjukkan
merek melalui pesan yang disampaikan, seperti pada gambar berikut:
Gambar 4
Scene yang menceritakan keunggulan merk melalui pesan
Sumber: Youtube
Pemahaman membangun sebuah pengertian konsumen mengenai produk
Indomie dan apa yang dapat dilakukannya untuk konsumen, seperti pada scene-
scene iklan Indomie versi “cerita punya kita” yanng menggambarkan bahwa
produk Indomie merupakan makanan disaat kebersamaan, saat akan bepergian,
bahkan saat diluar negeri sekalipun. Pendirian, mengembangkan sebuah
66
mindset pada konsumen untuk membeli produk, keefektifan dari iklan Indomie
versi “cerita punya kita” merupakan daya tarik untuk mempengaruhi konsumen
untuk membeli produknya. Tindakan yaitu memastikan konsumen membeli
produk, melalui pengaruh yang sudah dilakukan, dari 3 tahapan tadi mindset
konsumen akan terpengaruh kemudian akan mengambil tindakan selanjutnya
terhadap produk Indomie.
Berdasarkan hasil penelitian, dimensi Empathy, Persuasi, Impact dan
Communication menopang efektivitas iklan televisi produk Indomie versi “cerita
punya kita” di Universitas Kristen Satya Wacana, dengan nilai dimensi Empathy
sebesar 0.496 menunjukkan bahwa sumbangan efektif yang diberikan dimensi
Empathy terhadap Efektivitas Iklan adalah sebesar 49,6 %. Dengan nilai dimensi
Persuasi sebesar 0.572 menunjukkan bahwa sumbangan efektif yang diberikan
dimensi Persuasi terhadap Efektifitas Iklan sebesar 57,2 %. Dengan nilai dimensi
Impact sebesar 0,364 menunjukkan bahwa sumbangan efektif yang diberikan
dimensi Impact terhadap Efektivitas Iklan sebesar 36,4 %. Dengan nilai dimensi
Communication sebesar 0,561 menunjukkan bahwa sumbangan efektif yang
diberikan sebesar 56,1%.