bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi … · a. melakukan analisis skl, ki, kd dan...

29
91 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dan pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar tema 1 Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan subtema 4 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan telah dilaksanakan menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa kelas 3 sekolah dasar, mengetahui kualitas model desain pembelajaran tematik integratif berbasis kebutuhan belajar siswa kelas 3 sekolah dasar, dan mengetahui seberapa tinggi model desain pembelajaran tematik integratif berbasis kebutuhan belajar siswa kelas 3 sekolah dasar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pada sub bab ini penelitian ini akan disajikan proses pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan survai lapangan dengan melakukan observasi terhadap pembelajaran di kelas 3 sekolah dasar. Dari hasil survai lapangan ditemukan bahwa guru di Sekolah Dasar di Salatiga masih belum memahami konsep pembelajaran tematik terpadu secara utuh dan masih kesulitan dalam merancang pembelajaran di kelas. Guru kelas hanya menggunakan dan melaksanakan pembelajaran yang ada pada buku pegangan guru yang disediakan oleh pemerintah. Sehingga perlu adanya langkah-langkah model desain pembelajaran tematik terpadu yang tepat untuk dijadikan bekal guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Langkah yang kedua yaitu peneliti melakukan perencanaan konsep Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar. Jika konsep desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa sudah jadi maka peneliti melakukan validasi

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 91

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

    Penelitian dan pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

    Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar tema 1

    Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan subtema 4 Pertumbuhan dan

    Perkembangan Tumbuhan telah dilaksanakan menggunakan metode Research

    and Development (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan

    model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa

    kelas 3 sekolah dasar, mengetahui kualitas model desain pembelajaran

    tematik integratif berbasis kebutuhan belajar siswa kelas 3 sekolah dasar, dan

    mengetahui seberapa tinggi model desain pembelajaran tematik integratif

    berbasis kebutuhan belajar siswa kelas 3 sekolah dasar dapat meningkatkan

    hasil belajar peserta didik. Pada sub bab ini penelitian ini akan disajikan

    proses pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis

    Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

    Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan survai

    lapangan dengan melakukan observasi terhadap pembelajaran di kelas 3

    sekolah dasar. Dari hasil survai lapangan ditemukan bahwa guru di Sekolah

    Dasar di Salatiga masih belum memahami konsep pembelajaran tematik

    terpadu secara utuh dan masih kesulitan dalam merancang pembelajaran di

    kelas. Guru kelas hanya menggunakan dan melaksanakan pembelajaran yang

    ada pada buku pegangan guru yang disediakan oleh pemerintah. Sehingga

    perlu adanya langkah-langkah model desain pembelajaran tematik terpadu

    yang tepat untuk dijadikan bekal guru dalam melaksanakan pembelajaran di

    kelas.

    Langkah yang kedua yaitu peneliti melakukan perencanaan konsep

    Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

    Kelas 3 Sekolah Dasar. Jika konsep desain pembelajaran tematik terpadu

    berbasis kebutuhan belajar siswa sudah jadi maka peneliti melakukan validasi

  • 92

    desain pembelajaran tematik terpadu oleh ahli yang berupa model, silabus dan

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain ahli desain peneliti juga

    melakukan validasi materi yang ada dalam penggalan Buku Siswa. Setelah

    melakukan validasi ahli, peneliti melakukan revisi desain yang berupa

    silabus, RPP dan penggalan buku siswa sebelum melakukan uji coba terbatas

    pada siswa kelas 3 SDN Salatiga 06 dan SDN Mangunsari 01. Setelah uji

    coba terbatas selesai dilakukan revisi produk yang menandakan tahap sudah

    selesai dan model dikatakan final.

    4.1.1 Hasil Studi Pendahuluan Model Desain Pembelajaran Tematik

    Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

    Dari survey pada studi pendahuluan diketahui bahwa terjadi

    kesenjangan antara kondisi ideal dan kondisi di lapangan

    padaimplementasi pembelajaran pada Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.

    Beberapa guru kelas mengatakan bahwa Buku Siswa belum sesuai dengan

    kebutuhan belajar siswa. Walaupunketidaksesuaian itu telah diakui oleh

    responden namun guru tetapberpanduan pada Buku siswa dari

    Pemerintah.Hal itudisebabkan karena guru tidak sempat mengembangkan

    Buku Siswa yang sesuai dengan karakteristik siswa. Semestinya guru

    melakukan usahamandiri untuk menciptakan pembelajaran yang relevan

    terhadap kebutuhan belajar siswa dan situasi kelas yang dihadapi, karena

    yang dapat mengertikarakteristik siswa dan kebutuhan belajar siswa adalah

    guru sebagaipengelola pembelajaran tersebut, bukan Pemerintah yang

    hanyamenerka-nerka situasi pembelajaran yang akan terjadi.

    Selain itu beberapa guru mengatakan Buku Siswa hanya menerangkan

    materi secara singkat, seharusnya Buku Siswa berperan aktif penanaman

    pengetahuan siswa, namun karena kurangnya pendalaman materi pada

    Buku Siswa membuat siswa kesulitan dalam pemahaman materi. Pada

    Kurikulum 2013 siswa dituntut aktif dalam memperoleh pengetahuannya

    sendiri dengan bantuan Buku Siswa seharusnya siswa dapat menemukan

    pengetahuannya sendiri, namun karena kurangnya pendalaman materi juga

  • 93

    membuat siswa kesulitan mendapatkan pengetahuannya sendiri. Dengan

    pengembangan pembelajaran tematik siswa akan mudah memperoleh

    pengetahuannya sendiri mengingat pembelajaran tematik menuntut siswa

    aktif dalam pembelajaran dengan penggunakan tema yang disesuaikan

    dengan karakteristik siswa kelas 3 sekolah dasar. Sehingga dengan adanya

    pengembangan desain pembelajaran tematik terpadu tersebut dapat

    menjadi kebutuhan guru agar kedepannya lebih bisa mempersiapkan

    pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

    4.1.2 Hasil Pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

    Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

    Desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa

    adalah perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran terpadu yang

    didasarkan pada tema-tema tertentu yang disusun sesuai dengan tahap

    perkembangan siswa sekolah dasar yaitu konkret, integrated dan hierarkis

    agar sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

    Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mendesain pembelajaran

    tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa yang diadaptasi dari teori

    yang dikembangkan oleh Atwi Suparman (2014:131).

    a. Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik

    Dalam tahap ini, dilakukan observasi dengan siswa kelas 3 SD dan

    guru kelas yang bertujuan untuk menentukan tema pembelajaran

    yang perlu diajarkan dan tidak perlu diajarkan kepada peserta didik,

    kemudian dilakukan pengembangan subtema yang dikembangkan.

    Pada tahap mengembangkan subtema dihasilkan produk berupa

    jaringan subtema.

    b. Melakukan analisis instruksional

    Dalam tahap ini langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan

    analisis instruksional dalam pembelajaran tematik terpadu agar

    sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, yaitu:

  • 94

    a. Melakukan analisis SKL, KI, KD dan membuat indikator

    b. Membuat hubungan pemetaan antara KD dan indikator

    dengan tema

    c. Membuat jaring KD

    Pada tahap analisis instruksional dihasilkan tabel analisis SKL, KI,

    KD dan membuat Indikator yang sesuai dengan kebutuhan belajar

    siswa, tabel keterhubungan KD dan indikator, dan jaring KD dan

    indikator.

    c. Menyusun strategi instruksional

    Dalam strategi instruksional dilakukan langkah-langkah sebagai

    berikut:

    (1) Menyusun silabus

    (2) Menyusun RPP

    (3) Menyusun penggalan buku siswa

    Pada tahap ini dihasilkan silabus, RPP dan penggalan buku siswa.

    d. Menyusun alat penilaian hasil belajar

    Dalam tahap ini, penulis menggunakan teknik tes dan non tes

    untuk mengukur tingkat penguasaan setiap siswa.

    Pada langkah mengembangkan model desain pembelajaran tematik

    terpadu menurut Atwi Suparman kemudian di padukan dengan kebutuhan

    belajar siswa. Tujuan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

    berbasis Kebutuhan belajar siswa adalah sebagai pedoman bagi guru

    dalam merancang dan mengembangkan pembelajaran Tematik Terpadu

    berbasis kebutuhan belajar siswa yang digunakan guru untuk

    melaksanakan pembelajaran sehingga berdampak pada kompetensi Hasil

    Belajar.

    Muatan pelajaran yang dipadukan adalah muatan pembelajaran Bahasa

    Indonesia, SBdP, PPKn dan Matematika. Dalam kurikulum 2013, tema

    sudah disiapkan pemerintah dan sudah dikembangkan menjadi subtema

    dan satuan pembelajaran. Dalam model desain pembelajaran Tematik

    Terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa dilakukan pengembangan materi

  • 95

    sesuai dengan revisi tahun 2016. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan

    perbaikan pembelajaran yang sebelumnya dan menjadikan pembelajaran

    lebih terfokus, spesifik dan lebih konkret. Berikut gambar Model Desain

    Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3

    Sekolah Dasar.

    Gambar 4.1 Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis

    Kebutuhan Belajar Siswa

    Memilih Tema

    Melakukan analisis

    SKL, KI, KD dan

    membuat indikator

    Membuat hubungan

    pemetaan antara KD dan

    indikator dengan tema

    Membuat jaringan KD

    Menyusun silabus

    Menyusun RPP

    Menyusun Buku Siswa

    Jaringan KD dan indikator

    Silabus

    RPP

    Menyusun Buku Siswa

    Tabel keterhubungan

    KD dan indikator

    dengan tema

    Tabel analisis SKL,

    KI, KD dan

    membuat indikator

    Kebutuhan

    Belajar Siswa

    Pedoman bagi guru dalam merancang dan

    mengembangkan pembelajaran Tematik Terpadu berbasis

    kebutuhan belajar siswa.

    Kompetensi Hasil Belajar

    Melakukan analisis

    instruksional

    Menyusun strategi

    instruksional

    Menyusun alat

    penilaian hasil belajar

    Mengidentifikasi

    perilaku dan karakteristik

    awal peserta didik

    Mengembangkan sub-

    sub tema

  • 96

    4.1.2.1 Validasi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis

    Kebutuhan Belajar Siswa

    Validasi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis

    Kebutuhan Belajar Siswa menggunakan 2 ahli model desain

    pembelajaran yaitu Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. (A1) dan

    Supriyadi, S.Pd, M.Pd. (A2). Data validasi ahli yaitu data yang

    diperoleh berdasarkan penilaian ahli model desain pembelajaran

    melalui lembar penilaian. Berikut merupakan hasil penilaian ahli

    model desain pembelajaran pada model, silabus dan RPP.

    Tabel 4.1 Hasil Validasi Model oleh Ahli Model Desain Pembelajaran

    Model Pernyataan Skor

    A1 A2

    Desain

    Pembelajaran

    Tematik Terpadu

    Sistematika yang runtut, logis,dan jelas

    yang menggambarkan model desain

    pembelajaran tematik terpadu berbasis

    kebutuhan belajar siswa

    4 4

    Kejelasan tujuan model desain

    pembelajaran tematik terpadu dengan

    kebutuhan belajar siswa

    4 4

    Kesusuaian dengan kebutuhan belajar

    siswa 5 4

    Memperhatikan konsep-konsep model

    desain pembelajaran tematik terpadu

    berbasis kebutuhan belajar siswa

    4 4

    Total 17 16

    Jumlah 33

    Rata-rata 16,5

    Angka Persentase 82,5%

    Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian ahli model

    desain pembelajaran pada model sebesar 16,5 dan angka presentase

    menggunakan teknik deskriptif presentase dan katagoris sebesar

    82,5%. Maka pada kesimpulan akhir ahli model desain pembelajaran

    menyatakan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis

    Kebutuhan Belajar Siswa memenuhi syarat dan layak diuji cobakan

    setelah perbaikan sesuai saran. Dengan menggunakan rentang skor 1

    sampai 5.

  • 97

    Berdasarkan angka persentase yang diperoleh dengan

    menggunakan rumus dan di kelompokkan ke dalam kategori maka

    model tergolong kategori “Sangat Tinggi” dengan interval 81% sampi

    100%. Walaupun model sudah teramasuk dalam kategori “Sangat

    Tinggi” namun masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desan

    pembelajaran sehingga dilakukan revisi dan perbaikan sebelum

    dilakukan uji coba terbatas. Adapun yang perlu diperbaiki menurut

    Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. tidak ada yang perlu diperbaiki.

    Sedangkan menurut Supriyadi, S.Pd, M.Pd. perlu adanya perbaikan

    pada bahasa/alat komunikasi agar sesuai dengan perkembangan siswa

    kelas 3 sekolah dasar.

    Tabel 4.2 Revisi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

    Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

    Model

    Alur gambar perlu diperjelas

    Sebelum Sesudah

  • 98

    Perbaikan bahasa agar sesuai dengan perkembangan siswa kelas 3 Sekolah Dasar

    Sebelum Sesudah

    -

  • 99

    Tabel 4.3 Hasil Validasi Silabus oleh Ahli Model Desain Pembelajaran

    Desain Butir Pernyataan Skor

    A1 A2

    Silabus

    1. Kelengkapan komponen silabus 4 5

    2. Kemampuan komponen silabus dalam mencakup pencapaian 4 Kompetensi Inti (KI) 5 5

    3. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan fisik peserta didik 4 5

    4. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan intelektual 4 4

    5. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan sosial 4 4

    6. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan emosional 4 4

    7. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan spiritual 4 4

    8. Kesesuaian pemilihan KD dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 5 5

    9. Kemampuan caupan indikator dalam menunjang KD 5 5

    10. Kesesuaian antara tujuan pembelajaran dengan indikator 5 5

    11. Kesesuaian antara indikator dan tujuan pembelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 5

    12. Kesesuaian antara kegiatan pembelajaran dengan indikator 4 5

    13. Kesesuaian antara pengalaman belajar tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa dengan indikator 4 4

    14. Ketercakupan materi pokok dalam menunjang pencapaian KD 5 5

    15. Kesesuaian materi pelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 5

    16. Kesesuaian instumen penilaian dengan tujuan pembelajaran 1 4

    17. Kesesuaian antara teknik penilaian dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik 1 4

    18. Kesesuaian antara alokasi waktu dengan keleluasaan/kedalaman materi 4 4

    19. Kesesuaian antara mata pelajaran yang dipadukan dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 5

    20. Kesesuaian antara sumber belajar dengan indikator 4 5

    21. Kesesuaian antara sumber belajar dengan pencapaian KD 4 5

    Total 83 97

    Jumlah 180

    Rata-rata 90

    Angka Presentase 85%

  • 100

    Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian ahli model

    desain pembelajaran pada silabus sebesar 90 dan angka presentase

    menggunakan teknik deskriptif presentase dan katagoris sebesar 85%.

    Maka pada kesimpulan akhir ahli model desain pembelajaran

    menyatakan Silabus Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

    Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa memenuhi syarat dan layak diuji

    cobakan setelah perbaikan sesuai saran. Dengan menggunakan rentang

    skor 1 sampai 5.

    Berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan rumus dan

    di kelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong kategori

    “Sangat Tinggi” dengan interval 81% sampai 100%, namun model

    masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desain pembelajaran

    sehingga dilakukan revisi dan perbaikan. Ada pun yang perlu

    diperbaiki menurut Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. yaitu pada

    silabus perlu ditambahkan penilaian dan media pembelajaran.

    Sedangkan menurut Supriyadi, S.Pd, M.Pd. tidak ada yang perlu

    diperbaiki.

    Tabel 4.4 Revisi Silabus Model Desain Pembelajaran Tematik

    Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

    Silabus

    Penambahan penilaian dan media pembelajaran

    Sebelum Sesudah

  • 101

    Tabel 4.5 Hasil Validasi RPP oleh Ahli Model Desain Pembelajaran

    Desain Butir Pernyataan Skor

    A1 A2

    RPP

    1. Kelengkapan identitas RPP 5 5

    2. Kelengkapan komponen RPP secara keseluruhan 4 5

    3. Kesesuaian pemilihan KD mata pelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 5

    4. Kemampuan jaringan KD dalam mencapai 4 KI 4 5

    5. Kemampuan cakupan indikator dalam menunjang KD 4 5

    6. Kesesuaian pemilihan indikator dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 5

    7. Kejelasan rumusan indikator dalam mencapai tujuan pembelajaran 4 5

    8. Banyaknya indikator dibandingkan dengan waktu yang disediakan 4 5

    9. Kesesuaian indikator dengan aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan 4 4

    10. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan KD dan indikator 4 4

    11. Kesesuaian proses dan hasil belajar dengan tujuan pembelajaran 4 4

    12. Kesesuaian materi pelajaran dengan tujuan pembelajaran 4 4

    13. Kesesuaian materi pelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 4

    14. Kesesuaian materi pelajaran dengan materi sajian pada buku siswa 4 4

    15. Kesesuaian alokasi waktu dengan keluasaan/kedalaman materi 5 4

    16. Kesesuaian alokasi waktu untuk setiap tahapan pembelajaran 5 4

    17. Kesesuaian pendekatan dan strategi pembelajaran dengan materi pembelajaran 4 4

    18. Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan dan strategi pembelajaran 4 3

    19. Kesesuaian pendekatan dengan pendekatan dan strategi pembelajaran dengan alokasi waktu 4 4

    20. Kesesuaian pendekatan dan strategi pembelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 4

    21. Tingkat kerincian langkah-langkah pembelajaran 4 4

    22. Kejelasan dan tingkat operasionalisasi kegiatan pembelajaran 4 4

    23. Kemampuan membangun pemahaman peserta didik dalam memfasilitasi peserta didik 4 4

    24. Kemampuan kegiatan pembelajaran dalam menerapkan pendekatan scientific 4 4

    25. Kemudahan bahasa yang digunakan untuk dipahami 4 4

    26. Tingkat kesesuaian bahasa dengan taraf berpikir peserta didik 4 4

    27. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran 4 4

    28. Kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran 3 4

    29. Tingkat kemampuan instrumen evaluasi dalam mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran 1 4

    30. Kesesuaian jumlah butir soal instrumen penilaian hasil belajar dengan alokasi waktu yang tersedia 4 4

    31. Kesesuaian rumus penilaian hasil belajar dengan kaidah penilaian 5 4

    32. Cakupan isi instrumen penilaian dengan indikator pencapaian 4 4

    Jumlah 128 135

    Total 263

    Rata-rata 131,5

    Angka Presentase 82%

  • 102

    Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian ahli model

    desain pembelajaran pada silabus sebesar 131,5 dan angka presentase

    menggunakan teknik deskriptif presentase dan katagoris sebesar 82%.

    Maka pada kesimpulan akhir ahli model desain pembelajaran

    menyatakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Desain

    Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

    memenuhi syarat dan layak diuji cobakan setelah perbaikan sesuai

    saran. Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 5.

    Berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan rumus dan

    di kelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong kategori

    “Sangat Tinggi” dengan interval 81% sampai 100%, namun model

    masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desain pembelajaran

    sehingga dilakukan revisi dan perbaikan. Ada pun yang perlu

    diperbaiki menurut Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. yaitu pada RPP

    perlu ditambahkan instrument penilaian. Sedangkan menurut

    Supriyadi, S.Pd, M.Pd. perlu adanya perbaikan pada metode

    pembelajaran yang digunakan agar sesuai dengan kegiatan

    pembelajaran.

    Tabel 4.6 Revisi RPP Model Desain Pembelajaran Tematik

    Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

    Silabus

    Penambahan penilaian dan media pembelajaran

    Sebelum Sesudah

  • 103

    Tuliskan instrumen penilaian

    Sebelum Sesudah

    4.1.2.2 Validasi Materi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

    Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

    Penilaian materi menggunakan 2 ahli materi yaitu Romirio Torang

    Purba, S.Pd., M.Pd. (A1) dan Marhaeni Widayanti, S.Pd., M.Pd. (A2).

    Berikut merupakan hasil penilaian materi oleh ahli materi.

    Tabel 4.7 Hasil penilaian materi oleh ahli materi

    Desain Pernyataan Skor

    A1 A2

    Materi

    1. Kemudahan bahasa yang digunakan untuk dipahami 4 4

    2. Tingkat kerincian langkah-langkah penyajian materi 4 4

    3. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indikator 3 4

    4. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan tujuan 3 4

    5. Ketercakupan materi pokok dalam menunjang pencapaian KD

    3 4

    6. Kesesuaian materi pembelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

    5 5

    7. Kelengkapan materi pembelajaran 4 4

    8. Kesesuaian antara alokasi waktu dengan keleluasan/kedalaman materi

    3 4

    9. Kesesuaian pemilihan KD dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

    3 4

    10. Kesesuaian antara tujuan pembelajaran dengan indikator

    3 4

    11. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa 4 4

    12. Kesesuaian dengan kebutuhan belajar siswa 4 4

    13. Kesesuaian antara pengalaman belajar tematik 3 4

  • 104

    terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa dengan

    indikator

    14. Kesuaian soal dengan KD 3 4

    15. Kesesuaian soal dengan indikator 4 4

    16. Kesesuaian soal dengan kegiatan 4 4

    17. Kualitas soal 3 4

    18. Kesesuaian instrumen penilaian dengan tujuan pembelajaran

    3 4

    Jumlah 61 73

    Total 134

    Rata-rata 67

    Angka Persentase 74%

    Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian ahli materi

    sebesar 67 dan angka presentase menggunakan teknik deskriptif

    presentase dan katagoris sebesar 74%. Maka pada kesimpulan akhir

    ahli model desain pembelajaran menyatakan Model Desain

    Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

    memenuhi syarat dan layak diuji cobakan setelah perbaikan sesuai

    saran. Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 5

    Berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan rumus dan

    di kelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong

    kategori“Tinggi” dengan interval 61% sampai 80%, namun model

    masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desain pembelajaran

    sehingga dilakukan revisi dan perbaikan. Adapun yang perlu

    diperbaiki menurut Romirio Torang Purba, S.Pd., M.Pd adalah KD,

    Indikator, dan tujuan pembelajaran, serta alokasi waktu tiap

    pembelajaran atau per aktivitas harus ditampilkan di buku. Sedangkan

    menurut Marhaeni Widayanti, S.Pd., M.Pd. tidak ada yang perlu

    diperbaiki.

  • 105

    4.1.2.3 Validasi Soal Pretest dan Posttest Model Desain Pembelajaran

    Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

    Validasi soal pretest dan posttest dilakukan oleh Giman S.Pd. Data

    validasi ahli yaitu data yang diperoleh berdasarkan penilaian ahli

    melalui lembar penilaian. Berikut merupakan hasil penilaian soal

    pretest dan posttest

  • 106

    Tabel 4.8 Hasil validasi soal pretest

    Mata Pelajaran

    Kompetensi Dasar Indikator Jumlah

    soal Jumlah

    soal Valid

    Jumlah

    soal Tidak

    Valid

    Bahasa Indonesia

    3.4 Mencermati dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan,

    dan perkembangan makhluk hidup yang ada di

    lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dan visual

    Menjelaskan cara perkembangbiakan tumbuhan sesuai teks yang dibaca

    melalui kegiatan mengamati lingkungan

    sekitar

    25 15 10

    4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri,

    kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di

    lingkungan setempat secara tertulis menggunakan

    kosakata baku dan kalimat efektif

    Mengidentifikasi perkembangan

    tanaman semangka

    Mengidentifikasi perkembang biakan

    buatan (cangkok)

    Mengidentifikasi cara pengolahan umbi

    menjadi makanan

    SBdP 4.1 Membuat karya dekoratif Mengetahui alat dan bahan, serta cara

    pembuatan karya kolase menggunakan biji-bijian

    Matematika 4.3 Menyajikan suatu bilangan sebagai jumlah, selisih,

    hasil kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah

    Menyelesaikan soal pembagian 2 angka

    dengan 1 angka

    Menyelesaikan soal pembagian 3 angka dengan 1 angka

    Menyelesaikan soal pembagian 2 angka

    dengan 1 angka melalui soal cerita

    Menyelesaikan soal pembagian 3 angka dengan 1 angka melalui soal cerita

    PPKn 3.4 Mengemukakan makna bersatu dalam keberagaman

    di lingkungan sekitar

    Menjelaskan pentingnya kerja sama

  • 107

    Tabel 4.9 Hasil validasi soal posttest

    Mata Pelajaran

    Kompetensi Dasar Indikator Jumlah

    soal Jumlah soal

    Valid

    Jumlah

    soal Tidak

    Valid

    Bahasa Indonesia

    3.4 Mencermati dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan,

    dan perkembangan makhluk hidup yang ada di

    lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dan visual

    Menjelaskan cara perkembangbiakan tumbuhan sesuai teks yang dibaca

    melalui kegiatan mengamati

    lingkungan sekitar

    25 18 7

    4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan

    dan perkembangan makhluk hidup yang ada di

    lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif

    Mengidentifikasi perkembangan

    tanaman semangka

    Mengidentifikasi perkembang biakan buatan (cangkok)

    Mengidentifikasi cara pengolahan

    umbi menjadi makanan

    SBdP 4.1 Membuat karya dekoratif Mengetahui alat dan bahan, serta cara pembuatan karya kolase menggunakan

    biji-bijian

    Matematika 4.3 Menyajikan suatu bilangan sebagai jumlah, selisih,

    hasil kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah

    Menyelesaikan soal pembagian 2

    angka dengan 1 angka

    Menyelesaikan soal pembagian 3

    angka dengan 1 angka

    Menyelesaikan soal pembagian 2

    angka dengan 1 angka melalui soal cerita

    Menyelesaikan soal pembagian 3

    angka dengan 1 angka melalui soal cerita

    PPKn 3.4 Mengemukakan makna bersatu dalam

    keberagaman di lingkungan sekitar

    Menjelaskan pentingnya kerja sama

  • 108

    4.1.2.4 Hasil Uji Coba Terbatas Dan Revisi Model Desain Pembelajaran

    Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

    Uji coba terbata dilakukan di kelas 3 SDN Salatiga 06 dan SDN

    Mangunsari 01. Pada uji coba terbatas SDN Mangunsari 01 digunakan

    sebagai kelas control yang dilakukan oleh peneliti dan pengamatan

    oleh guru kelas yaitu Siti Ambarukmi. Siswa yang dilibatkan sejumlah

    30 siswa. Pelaksanaan uji coba dilakukan pada tanggal 8 Juni 2017,

    alokasi waktu yaitu 6×35 menit. Sedangkan, SDN Salatiga 06

    digunakan sebagai kelas eksperimen yang dilakukan oleh peneliti

    sendiri dan pengemat dilakukan oleh guru kelas yaitu Giman (P1) dan

    teman sejawat yaitu Annisa Tiara WS (P2). Siswa yang dilibatkan

    sebagai subjek penelitian sejumlah 28 siswa. Pelaksanaan uji coba

    dilakukan pada tanggal 14 Juni 2017, alokasi waktu yaitu 6×35 menit.

    a) Proses Pembelajaran

    Proses pembelajaran di kelas berpedoman pada RPP yang

    telah disusun. Terdiri dari Pendahuluan atau kegiatan awal,

    kegiatan inti dan penutup atau kegiatan akhir. Pada kegiatan

    awal dilakukan apresepsi yaitu menyanyikan lagu “Lihat

    Kebunku” serta diakhiri dengan pemberian pretest. Pada

    kegiatan inti dilakukan menggunakan buku siswa yang

    dikembangkan oleh peneliti. Kegiatan keseluruhan bertema

    pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kegiatan

    penutup dilakukan kesimpulan bersama siswa dan guru, Tanya

    jawab dan diakhiri dengan pemberian posttest. Posttest

    dilakukan untuk melihat apakah pembelajaran dapat diterima

    dan dipahami oleh siswa, serta mengukur pembelajaran

    berbasis kebutuhan belajar siswa berhasil atau tidak.

    b) Hasil Pengamatan

    Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, teman

    sejawat dan guru kelas tentang pelaksanaan pembelajaran dan

    materi menggunakan model Desain Pembelajaran Tematik

  • 109

    Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa pada uji coba

    terbatas dituliskan dalam tabel berikut ini.

    Tabel 4.10 Hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran pada

    uji coba terbatas

    Butir Pernyataan Nilai

    P1 P2

    1. Penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan yang ada di buku siswa

    4 5

    2. Penyampaian materi dikaitkan dengan kebutuhan belajar siswa atau peristiwa-peristiwa yang ada di

    sekitar siswa

    4 5

    3. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang tertulis di RPP

    4 5

    4. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran 3 5

    5. Siswa mampu bekerja sama dan berdiskusi sesuai dengan materi yang sedang didiskusikan

    4 4

    6. Siswa mampu mengerjakan soal evaluasi 4 5

    7. Memberikan stimulus kepada siswa untuk setiap miskonsepsi yang terdapat pada siswa

    3 4

    8. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan atau rangkuman hasil belajar selama sehari.

    4 5

    Jumlah 30 38

    Total 68

    Rata-rata 34

    Angka Persentase 85%

    Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian

    sebesar 34 dan angka presentase menggunakan teknik deskriptif

    presentase dan katagoris sebesar 85% . Maka pada kesimpulan

    akhir ahli model desain pembelajaran menyatakan Model Desain

    Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar

    “Baik”. Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 5.

    Berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan

    rumus dan di kelompokkan ke dalam kategori maka model

    tergolong kategori “Sangat Tinggi” dengan interval 81% sampai

    100%. Walaupun pembelajaran sudah termasuk dalam kategori

    “Sangat Tinggi” namun masih perlu disempurnakan sesuai saran

    pengamat sehingga dilakukan revisi dan perbaikan sebelum

    produk dikatakan final.

  • 110

    Tabel 4.11 Hasil respon guru terhadap pelaksanaan pembelajaran pada

    uji coba terbatas.

    No Butir Pertanyaan

    SDN Salatiga

    06

    P1 P2

    1 Apakah format perangkat pembelajaran mudah untuk

    dipahami? Ya Ya

    2 Apakah format perangkat pembelajaran mudah untuk

    dilaksanakan? Ya Ya

    3 Apakah materi sudah sesuai dengan tingkat perkembangan

    kognitif peserta didik? Ya Ya

    4 Apakah alokasi waktu sudah sesuai dengan kedalaman

    materi? Ya Ya

    5 Apakah keterpaduan mata pelajaran sudah menunjukkan

    pembentukan sikap dan ketrampilan? Ya Ya

    6 Apakah proses pembelajaran yang dirancang sudah berpusat

    pada peserta didik untuk mengembangkan minat, motivasi,

    rasa ingin tahu, kreatifitas, inspirasi, kemandirian,

    ketrampilan dan kebiasaan belajar?

    Ya Ya

    7 Apakah proses pembelajaran sudah dikembangkan dengan

    kondisi di sekolah (kemampuan awal, minat, potensi, latar

    belakang budaya, nilai dan lingkungan)?

    Ya Ya

    8 Apakah kegiatan pembelajaran yang disusun sudah

    membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran? Ya Ya

    9 Apakah bahasa yang digunakan komunikatif? Ya Ya

    10 Apakah bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami? Ya Ya

    11 Apakah bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan taraf

    berpikir peserta didik? Ya Ya

    12 Apakah jumlah butir soal instrument penilaian hasil belajar

    sudah sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia? Ya Ya

    13 Apakah rumus penilaian hasil belajar sudah sesuai? Ya Ya

    14 Apakah cakupan isi instrumen penilaian sesuai dengan

    indikator pencapaian kompetensi? Ya Ya

    Berdasarkan tabel observasi pelaksanaan pembelajaran dapat

    dilihat bahwa model desain yang disusun peneliti sudah baik.

    Sehingga apabila terjadi nilai kemampuan siswa rendah

    disebabkan oleh faktor internal siswa.

  • 111

    c) Hasil Pretest dan Posttest

    Penentuan jumlah kelas menggunakan rumus

    Sturges(Sugiono, 2013: 35) yaitu:

    K = 1 + 3,3 log n

    K : jumlah kelas

    n : adalah banyaknya siswa

    Maka dapat diperoleh,

    K = 1 + 3,3 log n

    = 1 + 3,3 log 28

    = 1 + 3,3 × 1,4

    = 1 + 4,7

    = 5,7 atau dibulatkan menjadi 6.

    Interval kelas pada skor pretest diperoleh dari

    𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

    𝐾

    76−44

    6 = 5,3 dibulatkan menjadi 5

    Interval kelas pada skor posttest diperoleh dari

    𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡

    𝐾

    100−60

    6 = 6,6 dibulatkan menjadi 7

    Berikut tabel 4.8 hasil pretest dan posttest siswa kelas 3 SDN

    Salatiga 06.

    Tabel 4.12 hasil pretest dan posttest siswa kelas 3

    SDN Salatiga 06

    No Kelas

    Interval

    Skor Pretest Kelas

    Interval

    Skor Posttest

    Frekuensi Persen-

    tase Frekuensi

    Persen-

    tase

    1 44-48 4 14% 60-66 1 4%

    2 49-53 3 11% 67-73 1 4%

    3 54-58 4 14% 74-80 3 11%

    4 59-63 5 18% 81-87 5 18%

    5 64-68 9 32% 88-94 7 25%

    6 69-73 2 7% ≥ 95 11 38%

    7 ≥74 1 4%

    Jumlah 28 100% 28 100%

  • 112

    Melalui tabel diatas dapat dikatakan bahwa skor pretest dari

    28 siswa SDN Salatiga 06 yang memperoleh skor antara 44

    sampai 48 terdapat 4 siswa dengan persentase 14%, antara 49

    sampai 53 terdapat 3 siswa dengan persentase 11%, antara 54

    sampai 58 terdapat 4 siswa dengan persentase 14%, antara 59

    sampai 63 terdapat 5 siswa dengan persentase 18%, antara 64

    sampai 68 terdapat 9 siswa dengan persentase 32%, antara 69

    sampai 73 terdapat 2 siswa dengan persentase 7% dan lebih

    dari sama dengan 74 terdapat 1 siswa dengan persentase 4%.

    Sedangkan diketahui skor posttest dari 28 siswa diperoleh

    skor antara 60 sampai 66 terdapat 1 siswa dengan persentase

    4%, antara 67 sampai 73 terdapat 1 siswa dengan persentase

    4%, antara 74 sampai 80 terdapat 3 siswa dengan persentase

    11%, antara 81 sampai 87 terdapat 5 siswa dengan persentase

    18%, antara 88 sampai 94 terdapat 7 siswa dengan persentase

    25% dan lebih dari sama dengan 95 terdapat 11 siswa dengan

    persentase 38%.

    d) Hasil Uji T

    Untuk mengetahui dampak perlakuan terhadap hasil belajar

    dilakukan uji T berdasarkan hasil posttest kelas eksperimen dan

    kelas kontrol. Berikut tabel hasil uji T skor posttest kelas

    eksperimen dan kelas kontrol.

  • 113

    Tabel 4.13 Hasil Uji T Skor Posttest Kelas Eksperimen Dan

    Kelas Kontrol Uji Coba Terbatas.

    Independent Samples Test

    Levene's Test for

    Equality of Variances t-test for Equality of Means

    F Sig. t df

    Sig. (2-

    tailed)

    Mean

    Difference

    Std. Error

    Difference

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Hasil_Bel

    ajar

    Equal variances

    assumed .089 .767 -3.161 54 .003 -9.143 2.893 -14.942 -3.344

    Equal variances

    not assumed

    -3.161 53.587 .003 -9.143 2.893 -14.943 -3.343

    Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai T tabel 3,161 dengan

    nilai α 0,003 Jika diuji dengan taraf kepercayaan 0,05 maka

    diperoleh hasil α lebih kecil dari 0,05. Artinya kompetensi

    hasil belajar menggunakan Model Desain Pembelajaran

    Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3

    Sekolah Dasar lebih tinggi daripada Model Desain

    Pembelajaran Tematik Terpadu dari Pemerintah.

    e) Hipotesis

    Berdasarkan hasil dari uji T maka hipotesis penelitian ini

    H1diterima yang artinya kompetensi hasil belajar menggunakan

    Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis

    Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar lebih tinggi

    daripada Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu dari

    Pemerintah. Selain itu dari uji T dapat disimpulkan H1diterima

    karena µ1 ≥ µ2 yang artinya kompetensi hasil belajar

    menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

    Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar lebih

    tinggi daripada Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

  • 114

    dari Pemerintah. Pengambilan kesimpulan dilakukan

    berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05,

    sehingga H1diterima dan model dikatakan berhasil.

    f) Respon Siswa

    Pada akhir pembelajaran siswa diminta mengisi lembar respon

    siswa dan semua siswa mengisi “Ya” yang menandakan siswa

    antusias mengikuti pembelajaran dan memberikan respon

    positif terhadap Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

    Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

    Tabel 4.14 Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran

    No Butir Pertanyaan Jawaban

    Ya Tidak

    1. Apa pendapatmu tentang cara

    belajar yang baru saja

    berlangsung?

    Menyenangkan

    Tidak

    Menyenangkan

    2. Apakah kamu tertarik dengan

    pembelajaran yang gurumu

    sampaikan hari ini? Mengapa?

    Tertarik

    Tidak Tertarik

    3. Dengen pembelajaran yang

    melibatkan situasi

    disekitarmu, apakah kamu

    lebih mudah memahami

    materi pelajaran? Mengapa?

    Lebih mudah

    memahami

    Sulit

    memahami

    4. Bagaimana pendapatmu

    tentang buku siswa yang kamu

    gunakan dalam belajar hari

    ini?

    Menarik

    Tidak menarik

    5. Apakah kamu setuju jika buku

    siswa ini digunakan dalam

    pembelajaran sehari-hari?

    Mengapa?

    Setuju

    Tidak setuju

  • 115

    4.2 Pembahasan

    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan langkah-langkah Model

    Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

    Kelas 3 Sekolah Dasar, mengetahui seberapa tinggi tingkat validitas produk

    model pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa, dan

    apakah kompetensi hasil belajar menggunakan model desain pembelajaran

    tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa kelas 3 sekolah dasar lebih

    tinggi daripada kompetensi hasil belajar menggunakan model desain

    pembelajaran tematik terpadu rancangan pemerintah.

    Dalam mengembangkan langkah Model Desain Pembelajaran Tematik

    Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa langkah pertama yang dilakukan

    adalah memilih tema. Pada tahap memilih tema dilakukan pengembangan

    sub-sub tema. Pada tahap pengembangan sub-sub tema dihasilkan jaringan

    tema. Pada penelitian ini peneliti memilih sub-sub tema Pertumbuhan dan

    Perkembangan Tumbuhan untuk melakukan penelitian di kelas 3 Tema 1

    Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 4 Pertumbuhan dan

    Perkembangan Tumbuhan. Pemilihan sub tema disesuaikan dengan

    perkembangan peserta didik di kelas 3, sehingga materi yang disajikan harus

    bersifat kongkret agar sesuai dengan kebutuhan belajar siswa sehingga

    pembelajaran lebih bermakna.

    Langkah kedua melakukan analisis instruksional sehingga dihasilkan tabel

    analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar

    dan membuat Indikator yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, tabel

    keterhubungan KD dan indikator, dan jaring KD dan indikator. Langkah

    ketiga menyusun strategi instruksional menghasilkan silabus, RPP dan

    penggalan buku siswa, pada langkah penyusunan RPP terdapat tahap untuk

    mengembangkan materi, sehingga perlu dilakukan pengembangan materi.

    Materi yang dikembangkan disusun dalam penggalan Buku Siswa sehingga

    perlu melakukan penyusunan Buku siswa. Langkah keempat menyusun alat

    penilaian hasil belajar.

    Dalam mengembangkan buku siswa, peneliti memberikan pendalaman

    materi pada buku siswa sehingga siswa dapat belajar namun juga

  • 116

    menemukan sendiri. Selain itu dengan mengembangkan Model Desain

    Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

    menjadikan guru lebih leluasa dalam merancang pembelajarannya sendiri

    tanpa memikirkan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.

    Tujuan pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

    Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa yaitu mengetahui seberapa tinggi validasi

    produk model oleh ahli. Diperoleh validasi model oleh ahli desain sebesar

    82,5% dengan kategori sanggat tinggi, validasi silabus pembelajaran oleh

    ahli desain sebesar 85% dengan kategori sangat tinggi, validasi RPP oleh ahli

    desain sebesar 82% dengan kategori sangat tinggi dan validasi materi oleh

    ahli materi sebesar 74% dengan kategori tinggi. Selain mengatahui seberapa

    tinggi validasi ahli juga untuk melihat apakah kompetensi hasil belajar

    menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis

    kebutuhan belajar siswa lebih tinggi daripada kompetensi hasil belajar

    menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadu dari Pemerintah.

    Diperoleh hasil Uji T pada uji coba terbatas menunjukkan nilai T tabel 3,161

    dengan nilai α 0,003. Jika diuji dengan taraf kepercayaan 0,05 maka

    diperoleh hasil α lebih kecil dari 0,05. Artinya kompetensi hasil belajar

    menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis

    kebutuhan belajar siswa lebih tinggi daripada kompetensi hasil belajar

    menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadudari Pemerintah,

    dan dapat disimpulkan bahwakompetensi hasil belajar siswa lebih

    tinggi sehingga H1 diterima. Selain itu Model Desain Pembelajaran Tematik

    Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa layak digunakan dalam

    pembelajaran di Sekolah Dasar.

    Pada penelitian terdahulu juga banyak yang mengembangkan model

    pembelajaran tematik terpadu.Walaupun sudah banyak peneliti yang

    mengembangkan model desain pembelajaran tematik terpadu atau

    mengembangkan model pembelajaran tematik terpadu. Namun belum ada

    yang mengembangkan model desain pembelajaran tematik terpadu yang

    disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa. Kebanyakan penelitian

    terdahulu mengembangkan langkah-langkah model pembelajaran tematik

  • 117

    saja tanpa memperhatikan kebutuhan belajar siswa. Sehingga hasil penelitian

    ini menjadi kebaruan dari penelitian terdahulu.

    Berdasarkan penelitian Isniatun Munawaroh (2014) dengan judul

    “Pengembangan Model Pembelajaran Tematik untuk Mengembangkan

    Keterampilan Berpikir Kritis siswa SD Kelas Rendah”. Hasil validasi

    menunjukanmodel cukup valid dengan tingkat presentase 95%, dilihat dari

    kenaikan skor nilai pre-test terhadap skor nilai post-test. Hasil tersebut

    menyatakan bahwa model pembelajaran tematik telah valid dan layak

    digunakan dalam pembelajaran.

    Berdasarkan penelitian Fatchurrohman (2015) dengan judul

    “Pengembangan Model Pembelajaran Tematik Integratif Eksternal dan

    Internal di Madrasah Ibtidaiyah. Hasil menunjukan guru nyaman dan cocok

    terhadap model yang dikembangkan dan hasil evaluasi yang baik. Sehingga

    hasil tersebut menyatakan bahwa model pembelajaran tematik layak

    digunakan dalam pembelajaran.Penelitian Sa’dun Akbar, I Wayan Sutama,

    Pujianto (2010) dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Tematik

    Untuk Kelas 1 dan Kelas 2 Sekolah Dasar”. Hasil pengembangan model

    pembelajaran tematiktema “Keluarga” yang diujicobakan dalam skalaluas ini

    adalah valid/layak digunakan dengan revisikecil. Validitas dan kelayakan

    tersebut ditunjukkan dengan hasil analisis gabungan dengan pencapaiannilai

    80,03% dari skor maksimal yang diharapkan dan penelitian Sukini (2012)

    dengan judul “Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar Kelas Rendah Dan

    Pelaksanaannya”. Hasil dari penelitian tersebut adalah pemberian pelatihan

    pembelajaran tematik pada para guru SD yang mengajar di kelas rendah.

    Hal ini penting dilakukan agar guru benar-benar paham akan seluk-beluk

    pembelajaran tematik, dapat menerapkan pembelajaran tematik itu dalam

    kegiatan pembelajaran sehingga mampu menghasilkan pengalaman belajar

    yang holistik, efektif, dan bermakna bagi siswa SD kelas rendah.

    Berdasarkan ketiga penelitian terdahulu walaupun menunjukan model

    pembelajaran tematik diterima oleh guru dan layak digunakan namun dari

    penelitian terdahulu belum ada yang menggunakan Uji T dalam melihat

    perbedaan kompetensi hasil belajar siswa.Sehingga penelitian ini

  • 118

    menyumbang pengetahuan dalam segi pengembangangan model desain

    pembelajaran juga memberikan pengetahuan dalam melihat perbedaan

    kompetensi hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Desain

    Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasi Kebutuhan Belajar Siswa dengan

    Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu dari Permendikbud.

    Berdasarkan ketiga penelitian terdahulu juga mendukung penelitian ini

    terbukti bahwa dari kedua model pembelajaran tematik terpadu yang

    dikembangkan semuanya menunjukan cocok dan layak digunakan dalam

    pembelajaran di kelas rendah maupun dikelas tinggi, sehingga dapat

    dikatakan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis kebutuhan

    belajar siswa memang tepat diterapkan dalam pembelajaran di Sekolah

    Dasar.

    Dari pencapaian tujuan yang diinginkan, dalam proses pengembangan

    Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar

    Siswa membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan peneliti

    harus menyiapkan segala sesuatunya dengan matang agar mendapat hasil

    yang maksimal. Hasil dari revisi uji coba terbatas keseluruhan dinyatakan

    sangat baik dengan masukan dari pengamat bahwa perlu menggunakan

    bahasa yang mudah dipahami dan belajar penguasaan kelas. Setelah

    diperbaiki diperoleh hasil model final. Pada dasarnya Model Desain

    Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa ini baik

    karena memenuhi kriteria model desain pembelajaran yang baik, dan

    mendapat respon positif dari ahli, guru maupun siswa. Sehingga sudah dapat

    digunakan oleh guru sebagai pedoman untuk mengembangkan model desain

    pembelajaran tematik yang lain. Namun bila hendak diperbanyak sebaiknya

    dilakukan uji coba luas dan uji keefektifan model.

    Model desain pembelajaran yang baik harus selain berdampak pada hasil

    belajar peserta didik juga harus memenuhi 1) rasional teoritik yang logis

    yang disusun penciptanya, 2) tujuan yang hendak dicapai, 3) prosedur yang

    sistematis, dan 4) lingkungan belajar peserta didik. Pada model desain

    pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa memiliki

    dasar rasional teoritik dan prosedur yang sistematis dengan mengambil

  • 119

    langkah-langkah Kemendikbud dalam mengembangkan desain pembelajaran

    dan perpijak pada teori belajar piaget yang menegaskan bahwa peserta didik

    pada jenjang Sekolah Dasar dari sisi perkembangan kognitif berada pada

    tahap operasional konkret. Pada tahap tersebut peserta didik mudah

    mempelajari sesuatu melalui kegiatan dan pengalaman yang nyata dan

    konkret.

    Model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar

    siswa juga memiliki tujuan yang jelas dan dapat dijadikan pedoman bagi

    guru dalam merancang dan mengembangkan pembelajaran Tematik Terpadu

    Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa yang digunakan guru untuk melaksanakan

    pembelajaran. Pengembangan model desain pembelajaran yang

    dikembangkan pada penelitian ini juga dapat digunakan untuk

    mengembangkan ilmu pengetahuan yang terkait dalam mengembangan

    Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar

    Siswa. Buku siswa produk model dapat digunakan siswa dalam belajar di

    sekolah maupun di rumah, silabus dan RPP yangdapat digunakan guru

    sebagai salah satu pedoman dalam melakukan proses belajar mengajar di

    kelas. Selain itu dapat digunakan sebagai bahan informasi guru dalam

    ketrampilan mengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

    Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa yang lain.

    Berdasarkan pemaparan model desain pembelajaran yang baik dapat

    disimpulkan bahwa model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis

    kebutuhan belajar siswa memenuhi kriteria dan layak digunakan dalam

    pembelajaran di Sekolah Dasar.

    4.3 Keterbatasan Penelitian

    Dalam penelitian Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

    Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa terdapat beberapa keterbatasan antara lain:

    1. Penelitian ini hanya sampai tahap uji terbatas

    2. Penelitian pengembangan desain pembelajaran tematik terpadu berbasis

    kebutuhan siswa hanya diujikan di dua sekolah saja

    3. Peneliti hanya membuat satu subtema desain pembelajaran tematik

    terpadu.