bab iv hasil penelitian dan pembahasan · 2018. 8. 10. · mengaitkan pengetahuan tentang sumber...

28
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang dilaksanakan dalam proses penelitian. Selain itu menjelaskan tentang deskripsi pra siklus, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil siklus II, perbandingan hasil penelitian pra siklus, siklus I dan siklus II, serta pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian. 4.1 Deskripsi Pra Siklus Proses penelitian yang berjudul “Peningkatan K reativitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Taruna Bangsa Melalui Pendekatan Problem Based Learning Tahun Ajaran 2017/2018” dilakukan di SD Taruna Bangsa dengan jumlah siswa 31 anak yang terdiri dari 12 laki-laki dan 19 perempuan. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan, diperoleh daftar hasil belajar siswa pada matapelajaran IPA (Lampiran 3) . Hasil pembelajaran IPA siswa pra siklus atau sebelum diadakannya tindakan dapat dilihat dari tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Hasil Belajar IPA Siswa Pra Siklus Nilai Jumlah Siswa Presentase% Keterangan <70 18 58% Tidak Tuntas 70 13 42% Tuntas Jumlah 41 100% Nilai rata-rata 69 Nilai Tertinggi 92 Nilai Terendah 52 Berdasarkan hasil observasi yang terdapat pada tabel 4.1 terlihat bahwa sebelum diadakan tindakan hanya ada 13 orang siswa yang tuntas IPA dengan nilai 70 dan presentase 42%. Sementara 18 orang yang belum tuntas pada pembelajaran IPA dengan nilai 70 dan presentase 52%. Dalam hal ini terdapat pula kesenjangan yang cukup besar antara siswa dengan nilai tertinggi yaitu 92 dengan siswa yang mendapatkan nilai terendah yakni 52. Berdasarkan tabel 4.1 disajikan gambar diagram lingkaran presentase hasil belajar IPA pada siklus I, yang dapat dilihat pada diagram 4.1 berikut :

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 49

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang

    dilaksanakan dalam proses penelitian. Selain itu menjelaskan tentang deskripsi pra siklus,

    deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil siklus II, perbandingan hasil penelitian pra siklus,

    siklus I dan siklus II, serta pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian.

    4.1 Deskripsi Pra Siklus

    Proses penelitian yang berjudul “Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Siswa

    Kelas 5 SD Taruna Bangsa Melalui Pendekatan Problem Based Learning Tahun Ajaran

    2017/2018” dilakukan di SD Taruna Bangsa dengan jumlah siswa 31 anak yang terdiri dari 12

    laki-laki dan 19 perempuan. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi yang

    dilakukan, diperoleh daftar hasil belajar siswa pada matapelajaran IPA (Lampiran 3) .

    Hasil pembelajaran IPA siswa pra siklus atau sebelum diadakannya tindakan dapat

    dilihat dari tabel 4.1 berikut:

    Tabel 4.1

    Hasil Belajar IPA Siswa Pra Siklus

    Nilai Jumlah Siswa Presentase% Keterangan

  • 50

    Gambar 4.1

    Diagram Lingkaran Presentase Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

    Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Taruna Bangsa dikarenakan bahwa

    dalam proses pembelajaran IPA yang dilakukan guru belum melakukan persiapan yang

    matang. Tidak ada RPP tertulis yang dibawa guru dalam proses pembelajaran, sehingga

    proses pembelajaran yang dilakukan tidak terencana dan tersusun dengan baik. Selama

    pembelajaran berlangsung guru menjadi pusat pembelajaran. Dengan guru sebagai sumber

    pembelajaran maka peran siswa dalam proses pembelajaran hanyalah sebagai objek

    pembelajaran, pertukaran informasi yang bersumber dari guru hanya bersifat informatif tanpa

    adanya pemahaman yang mendalam dari siswa. Saat pembelajaran berlangsung hanya

    sebagian siswa yang aktif untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Model

    pembelajaran yang konvensional seperti ini siswa akan menjadi cepat bosan dalam mengikuti

    pembelajaran. Banyak siswa lebih memilih untuk bermain bersama temannya saat kegiatan

    belajar berlangsung, sering ijin ke kamar mandi ,dan tak jarang mereka mencari perhatian

    dengan membuat gaduh suasana kelas. Selain itu kendala yang dihadapi adalah kreativitas

    yang dimiliki siswa dalam pembelajaran IPA juga masih kurang, karena guru masih menjadi

    pusat belajar dan membuat siswa pasif dan kurang memiliki kreativitas untuk belajar. Hal ini

    akan berdampak pada pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan mempengaruhi

    kreativitas dan hasil belajar mereka.

    Hasil kreativitas dan belajar siswa yang terdapat dalam kegiatan pra siklus, maka akan

    dijadikan sebagai sampel dalam kegiatan penelitian dengan menggunakan penerapan

    pendekatan Problem Based Learning dalam pembelajaran IPA di kelas 5 SD Taruna Bangsa.

  • 51

    4.2 Deskripsi Pelaksanaan pembelajaran Pendekatan PBL pada siklus I

    4.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I

    Proses pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan,

    dengan perencanaan peneliti akan berkolaborasi dengan guru kelas 5 SD Taruna Bangsa

    untuk menentukan materi pelajaran IPA yang akan diajarkan kepada para siswa dan juga

    didalam proses pelaksanaan kegiatan pada siklus I. Setelah peneliti dan guru menentukan

    materi yang akan digunakan maka kegiatan selanjutnya adalah menentukan kompetensi dasar

    yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

    (RPP) dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.

    Siklus ini dilaksanakan sebanyak 2x pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit

    pada setiap pertemuan. Sebelum kegiatan mengajar dilakukan guru menyampaikan kegiatan

    pembelajaran yang sesuai dengan materi Fungsi organ tubuh manusia dan hewan dan

    mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti juga

    mempersiapkan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa

    selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Based

    Learning.

    4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

    Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan I

    dilaksanakan pada hari senin 17 Juli 2017 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa

    18 Juli 2017 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada setiap pertemuan. Adapun kegiatan

    yang dilakukan pada pertemuan I dan II adalah:

    Pertemuan I

    Proses pembelajaran yang dilakukan guru adalah memperiapkan alat dan media serta

    ruang kelas yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. kemudian mengajak para siswa

    untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, memeriksa kehadiran siswa,

    dan memberikan apersepsi kepada siswa dengan menyanyikan lagu dan menyampaikan tujuan

    pembelajaran yang akan dilaksanakan. Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran guru

    memberikan pertanyaan kepada siswa misalnya: apakah kalian tau tentang organ manusia?

    Apa saja organ manusia yang kalian ketahui?

    Pada kegiatan inti guru menjelaskan kepada siswa tentang materi fungsi organ tubuh

    pada manusia dengan berbantu media peta konsep dan juga membahas pertanyaan yang

  • 52

    ditanyakan pada siswa di awal proses pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan sesudahnya

    yakni membagi siswa kedalam kelompok hal ini sesuai dengan prinsip Poblem Based

    learning. Kemudian siswa bersama kelompoknya diberi penugasan yang didalamnya

    mengaitkan pengetahuan tentang sumber fungsi organ tubuh pada manusia melalui sistem

    pernapasan, alat pencernaan dan alat peredaran darah pada setiap kelompok akan

    mendapatkan sebuah lembar kerja siswa (LKS) yang berisi pertanyaan tentang fungsi organ

    tubuh pada manusia dan hewan. Setelah semua siswa mengerjakan tugas dari guru maka

    kegiatan selanjutnya adalah mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas dengan

    membawa hasil kreativitas peta konsep. Apabila sebagian besar siswa sudah maju untuk

    mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas maka guru melakukan kegiatan tanya jawab

    dengan siswa untuk memberikan kesempatan pada siswa dalam pemahaman lebih lanjut

    tentang materi fungsi organ tubuh pada manusia dan hewan. Pada kegiatan akhir guru

    menutup kegiatan pembelajaran.

    Pertemuan II

    Pada kegiatan awal pembelajaran memeriksa kehadiran siswa, dan memberikan

    apersepsi kepada siswa dengan menyanyikan lagu dan menyampaikan tujuan pembelajaran

    yang akan dilaksanakan. Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran guru memberikan

    pertanyaan kepada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, misalnya:

    apakah masih ada yang ingat tentang materi yang kita pelajari kemarin? apa sajakah organ

    tubuh yang kita miliki ?

    Pada kegiatan inti guru mulai menerapkan pendekatan Problem Based Learning

    dengan langkah-langkah yaitu guru menjelaskan materi tentang fungsi organ tubuh pada

    manusia yang merupakan kelanjutan dari materi pertemuan sebelumnya. Kemudian guru

    membagi siswa kedalam kelompok sesuai dengan langkah yang ada pada pembelajaran

    Problem Based Learning. Setiap kelompok siswa akan mendapatkan lembar kerja yang

    didalamnya terdapat soal mengaitkan pengetahuan tentang fungsi organ tubuh pada manusia.

    Setelah kegiatan ini diselesaikan oleh para siswa, maka kegiatan selanjutnya adalah

    mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas secara bergantian. Setelah siswa maju

    mempresentasikan hasil diskusinya guru mempersilahkan siswa untuk menanyakan hal yang

    belum dipahami tentang materi fungsi organ tubuh pada manusia dan meluruskan kesalahan-

    kesalahan yang terjadi dalam diskusi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah

  • 53

    dilaksanakan pada pertemuan yang ke II di siklus I.

    Pada kegiatan akhir pembelajaran guru melakukan refleksi tentrang kegiatan

    pembelajaran yang telah dilakukan dari awal sampai akhir, dan memberikan tindak lanjut

    tentang materi yang baru saja dibahas bersama siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk

    mengukur tingkat pemahaman terhadap materi fungsi organ tubuh pada manusia yang telah

    dipelajari bersama dan guru menutup kegiatan pembelajaran.

    4.2.3 Hasil Kreativitas , Belajar dan Observasi Siklus I

    Hasil tindakan dan observasi yang telah dilaksanakan pada siklus I pertemuan I dan II

    dibuat berdasarkan hasil seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan

    guru dan juga siswa pada pembelajaran IPA tentang sumber daya alam dengan menggunakan

    pendekatan Problem Based Learning. Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi kegiatan

    belajar mengajar guru dan siswa pada siklus I pertemuan I dan II adalah sebagai berikut:

    a. Hasil Tindakan Siklus I

    Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada proses kegiatan belajar mengajar

    siklus I melalui pemberikan soal evaluasi secara tertulis kepada siswa dengan butir soal

    pilihan ganda pada akhir pertemuan siklus I. Dapat diketahui hasil belajar siswa kelas 5 yang

    menunjukkan bahwa masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai

  • 54

    Hasil tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kreativitas siswa

    dilakukan dengan membuat kreativitas peta konsep dengan lima indikator penilaian. Masing-

    masing indikator memiliki maksimal nilai sebesar 20, sehingga apabila di total akan

    menghasilkan skor nilai 100. Jumlah nilai terendah yang terdapat pada setiap kelompok

    adalah

  • 55

    Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) guru dan siswa siklus I pertemuan I dan II .

    Pertemuan I

    Selama tindakan siklus I pertemuan ke 1 berlangsung, peneliti dan observer

    berkolaborasi mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dari pra pembelajaran, kegiatan inti,

    hingga kegiatan penutup sesuai dengan tahap-tahap Problem Based Learning secara runtut .

    Observer melakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan juga

    lembar aktivitas siswa. Dalam memulai pembelajaran guru sudah memberikan permasalahan

    dengan baik karena sudah menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan tingkat berpikir

    siswa sehingga permasalahan yang diberikan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Dalam

    kegiatan inti guru sudah membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara acak dan, siswa

    mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Dalam kegiatan akhir, guru sudah melakukan

    refleksi.

    Pada pemanfaatan sumber belajar, guru sudah menggunakan sumber belajar dengan

    baik yakni dari materi yang telah disediakan dan lingkungan sekitar sekolah. Penggunaan

    media pembelajaran dilaksanakan secara efektif dan efisien karena mampu melibatkan

    beberapa siswa dalam pemanfaatn media pembelajaran. Hasil dari lembar observasi siswa,

    pada pra pembelajaran siswa sudah menempati tempat duduknya, dan siap untuk menerima

    pembelajaran. Pada kegiatan awal siswa sudah mampu menjawab pertanyaan apersepsi

    dengan baik. Pada kegiatan inti terdapat beberapa interaksi positif antara siswa dan guru.

    Dalam pemanfaatan media pembelajaran siswa merasa tertarik terhadap materi yang disajikan

    dan siswa semakin jelas dengan materi yang diajarkan.

    Sedangkan yang menjadi kelemahan berdasarkan hasil pengamatan lembar observasi

    guru antara lain yakni guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilakukan, tidak

    adanya pemberian motivasi, guru belum membimbing siswa untuk membuat rangkuman

    kesimpulan, serta belum memberikan tugas atau pekerjaan rumah sebagai tindak lanjut di

    kegiatan akhir.

    Hasil dari aktivitas siswa adalah ada beberapa tindakan yang belum dilakukan oleh

    siswa dan perlu adanya peningkatan pada pertemuan selanjutnya. Pengamatan yang

    berdasarkan lembar observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran siswa menggunakan

  • 56

    pendekatan problem based learning belum mendapatkan penjelasan tentang tujuan

    pembelajaran yang akan dilakukan (orientasi siswa pada masalah), dalam kegiatan

    mengerjakan tugas dari guru masih ada siswa yang belum berpartisipasi dengan aktif dan baik

    kepada kelompoknya (membimbing siswa untuk belajar), serta tidak mendengarkan penjelasn

    guru dengan baik (mengorganisasi siswa untuk belajar), tidak semua kelompok

    mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, pada kegiatan akhir siswa belum ada yang

    menjawab pertanyaan dari guru, dan belum membuat laporan yang berupa rangkuman dari

    hasil kerja kelompok dan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

    Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan

    selanjutnya adanya usaha untuk mengatasi berbagai kelemahan tersebut agar pelaksanaan

    proses pembelajaran dapat diperbaiki. Usaha tersebut diantaranya peneliti dengan guru

    berdiskusi bersama mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil dari diskusi

    antara lain yaitu penyampaian tujuan pembelajaran, adanya motivasi agar siswa berpartisipasi

    aktif dengan baik kepada kelompoknya, adanya perbaikan semua kelompok

    mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, dan adanya tindak lanjut berupa pekerjaan

    rumah, dan mampu mendorong siswa untuk membuat rangkuman.

    Pertemuan II

    Hasil dari lembar observasi aktivitas guru pada pelaksanaan pembelajaran guru sudah

    melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah Problem Based Learning

    secara runtut dari mulai pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti sampai kegiatan akhir

    guru sudah memberikan apersepsi dengan baik,menyampaikan tujuan pembelajaran kepada

    siswa ( orientasi siswa pada masakah) dan mampu memberikan permasalahan dengan baik

    karena guru menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan tingkat berpikir siswa sehingga

    permasalahn dapat dipahami oleh siswa dengan mudah( mengorganisasi siswa untuk belajar).

    Dalam kegiatan inti guru juga sudah membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara acak

    (mengebangkan dan menyajikan hasil karya). Dalam kegiatan akhir, guru memberikan soal

    evaluasi untuk dikerjakan dengan tekun dan tenang, guru juga sudah melakukan refleksi,

    memberikan motivasi, meluruskan kesalahpahaman dan memberikan tindak lanjut berupa

    pekerjaan rumah kepada siswa.

  • 57

    Pada pemanfaatan sumber belajar, guru sudah menggunakan sumber belajar dengan

    baik yakni dari materi yang sudah disediakan dan lingkungan sekitar sekolah. Penggunaan

    media pembelajaran sudah dilaksanakan secara efektif dan efisien karena mampu melibatkan

    beberapa siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran. Selanjutnya dalam penilaian akhir

    guru sudah memberikan tindak lanjut berupa pekerjaa rumah.

    Hasil dari lembar pengamatan siswa, pada pra pembelajaran siswa sudah menempati

    tempat duduknya, siap menerima pelajaran. Pada kegiatan awal siswa mendengarkan

    kompetensi yang hendak dicapai. Pada kegiatan inti terdapat beberapa interaksi positif antara

    beberapa siswa dengan guru. Pada pelaksanaan strategi pembelajaran siswa sudah termotivasi

    dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam pemanfaatan media pembelajaran siswa merasa

    tertarik terhadap materi yang disajikan. Dalam penilaian proses dan hasil belajar siswa sudah

    berani mempresentasikan hasil belajar kelompoknya di depan kelas, dan siswa sudah

    mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru sesuai dengan alokasi waktu yang sudah

    ditentukan. Pada kegiatan penutup siswa melakukan refleksi dan meluruskan kesalahpahaman

    bersama guru.

    Selama tindakan pembelajaran siklus I pertemuan ke 2 berlangsung, peneliti bersama

    observer bekerja sama untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir.

    Observer melakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

    Hasil dari pengamatan di aktivitas guru ketika proses pembelajaran berlangsung yaitu dalam

    menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran belum terlaksana, dan guru belum membimbing

    siswa untuk membuat rangkuman.

    Hasil pengamatan dari lembar observasi siswa terdapat beberapa hal yang belum

    dilakukan siswa dan perlu adanya peningkatan pada pertemuan di siklus selanjutnya yaitu

    sama dengan pertemuan 1 siswa belum mendapatkan penjelasan dari guru mengenai tujuan

    pembelajaran yang dilaksanakan, dalam kegiatan mengerjakan tugas kelompok siswa belum

    aktif dengan kelompoknya sehingga siswa tidak mendengarkan penjelasan dari guru serta

    tidak membuat laporan yang berupa rangkuman dari hasil diskusi kelompok dan hasil

    pembelajaran yanh telah dilakukan.

  • 58

    Dari kelemahan dalam pembelajaran pada perremuan kedua, maka pada pertemuan

    selanjutnya perlu adanya usaha untuk mengatasi kelemahan tersebut agar pelaksanaan proses

    pembelajaran dapat diperbaiki.usaha tersebut diantaranta peneliti bersama guru berdiskusi

    mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya,

    adanya penyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa, membimbing siswa untuk membuat

    laporan yang berupa rangkuman pembelajaran dan memantau siswa dalam diskusi kelompok.

    4.2.4 Refleksi Siklus 1

    Seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dilaksanakan di siklus I pertemuan ke 1 dan

    pertemuan ke 2 kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah refleksi tentang seluruh kegiatan

    yang dilakukan pada kegiatan belajar mengajar. Kegiatan refleksi mengacu pada seluruh

    kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran berlangsung diantaranya ialah

    hasil belajar siswa, hasil observasi kegiatan mengajar guru, dan hasil observasi kegiatan

    belajar yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 tentang fungsi

    organ tubuh pada manusia dan hewan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk bahan perbaikan

    dengan membandingkan proses pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan indikator

    yang ingin dicapai dalam penelitian. Refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut :

    Pertemuan 1

    Hasil observasi kegiatan mengajar guru yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan ke

    1 masih terdapat beberapa kekurangan dan belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang

    ingin dicapai peneliti, antara lain adalah guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang

    akan dilaksanakan, tidak adanya pemberian motivasi kepada siswa, dan guru belum

    meluruskan kesalah pahaman yang terjadi dan belum memberikan tindak lanjut berupa

    pekerjaan rumah tentang materi yang diajarkan. Guru juga perlu meningkatkan keaktifan

    siswa dalam mengerjakan tugas dan kegiatan bekerja secara kelompok.

    Berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar mengajar siswa di siklus I pertemuan ke

    1 bahwa ada beberapa yang belum dilakukan oleh siswa antara lain adalah siswa belum

    mendapatkan penjelasan mengenai tujuan kegiatan pembelajaran dari guru, kegiatan

    mengerjakan tugas dari guru masih ada siswa yang belum berpartisipasi aktif dengan

    kelompoknya dan tidak mendengarkan perintah yang diberikan oleh guru dengan baik.

    Kegiatan akhir pada pembelajaran siswa tidak membuat rangkuman hasil pembelajaran

  • 59

    tentang fungsi organ tubuh pada manusia. Kekurangan yang dimiliki pada siklus I pertemuan

    ke 1 akan dijadikan acuan untuk memperbaiki proses belajar siswa dan perlu adanya

    peningkatan pada pertemuan selanjutnya.

    Tabel tentang aspek kegiatan yang belum dilaksanakan guru dan siswa sesuai dengan

    lembar observasi siklus I pertemuan ke 1 dengan rincian sebagai berikut :

    Tabel 4.4

    Aspek kegiatan yang belum dilaksanakan pada Siklus I Pertemuan ke 1

    Nomor

    kegiatan Aspek Kegiatan Penilaian

    Ya Tidak

    Guru

    7. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan

    pembelajaran yang akan dilakukan.

    9. Kegiatan motivasi dan eksplorasi sesuai yang direncakan

    dalam RPP.

    25. Membimbing siswa membuat rangkuman kesimpulan

    pembelajaran.

    26. Memberikan pekerjaan rumah atau soal latihan.

    Siswa

    7. Siswa memperhatikan penjelasan guru ketika menyampaikan

    tujuan pembelajran

    9. Melaksanakan kegiatan eksplorasi sesuai petunjuk guru

    20. Semua kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

    24. Siswa membuat laporan lembar kerja kelompok berupa

    rangkuman.

    23. Siswa menjawab tugas soal, atau pertanyaan dari guru

    Pertemuan 2

    Hasil data yang diperoleh dari siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar untuk siswa

    juga belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti yaitu 16 siswa

    harus tuntas, yang artinya 84% dari 31 siswa mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan

    yakni 70. Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I pertemuan ke 2 menunjukkan bahwa masih

    ada beberapa anak yang belum mencapai KKM. Hal ini bisa dilihat dari 31 siswa terdapat 5

  • 60

    siswa yang memperoleh dibawah 70, sedangkan 16 siswa lainya sudah mendapatkan nilai 70

    bahkan lebih dari 70.

    Pada lembar observasi mengajar di guru siklus I pada pertemuan ke 2 masih ada

    beberapa aspek yang belum dilaksanakan oleh guru antaranya guru belum memberikan

    apersepsi kepada siswa, guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran dari kegiatan yang

    akan dilaksanakan, belum membahas materi yang telah dipelajarinya, guru tidak melakukan

    tanya jawab dengan siswa serta tidak membimbing siswa untuk membuat rangkuman kegiatan

    pembelajaran. Guru harus meningkatkan partisipasi siswa yang belum aktif dalam hal diskusi

    kelompok.

    Lembar observasi keterlibatan siswa pada siklus I pertemuan ke 2 ada juga beberapa

    tindakan yang belum dilaksanakan oleh siswa dan perlu adanya peningkatan untuk pertemuan

    di siklus selanjutnya. Hasil observasi yang terdapat pada lembar observasi kegiatan belajar

    siswa dalam kegiatan pembelajaran terdapat beberapa yang belum dilaksanakan siswa dengan

    baik, yang dilakukan pada pertemuan ke 2 sama halnya yang dilakukan pada pertemuan ke 1

    yaitu siswa belum mendapatkan kejelasan tentang tujuan kegiatan pembelajaran yang akan

    dilaksanakan, untuk kegiatan mengerjakan tugas dari guru masih ada siswa yang belum

    berpartisipasi dengan baik dan aktif kepada kelompoknya. Kegiatan akhir pembelajaran siswa

    tidak membuat rangkuman hasil pembelajaran tentang materi fungsi organ tubuh pada

    manusia. Kekurangan pada siklus I pertemuan ke 2 akan dijadikan sebagai acuan untuk

    memperbaiki proses belajar siswa dan perlu ditingkatkan pada pertemuan selanjutnya.

    Adapun tabel tentang aspek kegiatan yang belum dilaksanakan guru dan siswa sesuai

    dengan hasil lembar observasi siklus I pertemua ke 2 sebagai berikut :

    Tabel 4.5

    Aspek kegiatan yang belum dilaksanakan siklus I pertemuan 2

    Nomor

    kegiatan Aspek Kegiatan

    Penilaian

    Ya Tidak

    Guru

    7. Menyampaikan tujuan Pembelajaran dan kegiatan pembelajaran

    yang akan dilakukan

    23. Membimbing siswa membuat rangkuman kesimpulan pembelajaran

  • 61

    Siswa

    7. Siswa memperhatikan penjelasan guru ketika menyampaikan tujuan

    pembelajran

    23. Siswa membuat laporan berupa rangkuman

    Hasil dari tindakan dan observasi yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan 1 dan

    pertemuan 2 dibuat sesuai dengan hasil semua rangkaian kegiatan proses pembelajaran yang

    telah dilaksanakan oleh guru dan siswa pada pembelajaran IPA tentang benda dan sifatnya

    dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL). Adapun hasil belajar siswa

    dan hasil observasi kegiatan proses belajar mengajar guru dan siswa pada siklus I pertemuan 1

    dan pertemuan 2 dapat penjelasan sesuai hasil penelitian yang diperoleh pada saat proses

    kegiatan belajar mengajar di siklus I melalui pemberian soal evaluasi secara tertulis kepada

    siswa dengan menggunakan butir soal pilihan ganda pada akhir pertemuan di siklus I. Hasil

    belajar siswa kelas 5 dapat diketahui bahwa masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai

    kurang dari standar minimal yang terdapat pada KKM. Dari 31 siswa hanya ada 5 siswa yang

    memperoleh nilai kurang dari KKM yaitu 70 dan 16 siswa yang mendapatkan nilai 70.

    4.3 Deskripsi Hasil Siklus II

    4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II

    Setelah melihat kekurangan dan yang terjadi pada siklus I pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2

    maka dibuatlah siklus II dengan perencanaan siklus sebagai penyempurnaan dan juga sebagai

    kegiatan tindak lanjut dari siklus I yang telah dilaksanakan. Pada proses perencanaan ini

    peneliti masih bekerjasama dengan guru kelas 5 SD Taruna Bangsa dalam materi fungsi organ

    tubuh manusia dan hewan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.

    Sama dengan siklus I, pada siklus II ini akan dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan

    dengan masing-masing pertemuan menggunakan alokasi waktu yang sudah ditentukan yaitu 2

    x 35 menit. Sebelum guru menyampaikan pembelajaran, peneliti terlebih dahulu

    menyampaikan tentang isi RPP tentang fungsi organ tubuh manusia dan hewan. Kepada guru

    kelas 5 SD Taruna Bangsa agar pembelajaran berjalan dengan baik, mempersiapkan alat yang

    dibutuhkan sesuai dalam kegiatan pembelajaran, soal evaluasi, dan juga mempersiapkan

    lembar observasi yang digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses

  • 62

    pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.

    4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

    Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan selama dua kali pertemuan, dimana setiap

    pertemuan akan menggunakan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pertemuan ke 1 dilaksanakan pada

    hari rabu, 19 Juli 2017 dan pertemuan ke 2 dilakukan pada hari kamis, 20 Juli 2017. Adapun

    kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 yakni sebagai berikut :

    Pertemuan 1

    Kegiatan pertemuan ke 1 pada siklus II dilakukan pada hari Rabu tanggal 19 Juli 2017.

    Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru yaitu menyusun perangkat pembelajaran yang

    meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tentang benda dan sifat bahan

    pembentuknya, serta mempersiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran antara

    lain materi pembelajaran, peta konsep, lembar kerja permasalahan, lembar observasi

    pelaksanaan RPP. Pada tahap Problem Based Learning yang pertama adalah orientasi

    permasalah pada siswa yakni guru mengajak siswa terlebih dahulu berdoa menurut agama dan

    kepercayaan masing-masing, memeriksa kehadiran siswa, dan memberikan apersepsi kepada

    siswa dengan menyanyikan lagu, guru memberikan pertanyaan kepada siswa misalnya : “apa

    yang kalian organ pada hewan? , serta guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

    dilaksanakan.

    Pada kegiatan inti guru menjelaskan kepada siswa tentang materi fungsi organ

    pernapasan pada hewan dengan menggunakan peta konsep yang ditempelkan pada papan tulis

    dan menjelaskan tentang fungsi organ pernapasan pada hewan serta membahas pertanyaan

    yang ditanyakan pada siswa diawal proses pembelajaran. Tahap-tahap Problem Based

    Learning yang kedua mengorganisasi siswa untuk belajar yaitu kegiatan yang dilaksanakan

    membagi siswa dalam beberapa kelompok. Kemudian siswa bersama kelompoknya diberi

    penugasan atau Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi pemecahan masalah sesuai dengan

    materi yang disampaikan oleh guru. Problem Based Learning yang ketiga membimbing

    pengalaman individual/ kelompok dengan cara guru membimbing siswa untuk pengumpulan

    informasi dan membimbing siswa untuk mengerjakan tugas yang terdapat pada LKS yang

    sesuai dengan tugas yang telah diberikan oleh guru.

    Tahap pada Problem Based Learning yang ke empat mengembangkan dan menyajikan

    hasil karya dengan cara siswa mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas setelah semua

  • 63

    siswa selesai dan mempersilahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi

    kelompok yang sudah maju. mengerjakan tugas yang terdapat pada LKS. Tahap selanjutnya

    yaitu tahap kelima menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dengan cara

    guru guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa, setelah beberapa kelompok maju

    mempresentasikan hasil diskusinya kedepan kelas. Pada kegiatan akhir guru menutup

    kegiatan pembelajaran, memberikan refleksi.

    Pertemuan 2

    Kegiatan pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 Juli

    2017 dengan alokasi yang ditentukan yaitu 2 x 35 menit. Perencanaan pembelajaran yang

    disiapkan guru yaitu RPP tentang hubungan sifat bahan dengan kegunaanya, selanjutnya

    media yang digunakan yaitu peta konsep tentang hubungan sifat bahan dan kegunaanya,

    lembar permasalahan atau lembar kerja siswa yang berisi permasalahan, soal evaluasi, serta

    lembar observasi. Proses pembelajaran pada tahan Problem Based learning yang pertama

    orientasi siswa pada masalah yakni guru membuka pembelajaran dan berdoa bersama siswa

    sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing yang dimiliki oleh siswa, memeriksa

    kehadiran siswa, memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang akan

    dilaksanakan serta memberikan apersepsi dengan menyanyikan lagu daerah. Guru

    menanyakan tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya, misalnya:

    “apakah masih ada yang ingat tentang materi yang kita pelajari kemari?” dan “sebutkan

    macam-macam hewan beserta alat pernapasannya?”. Guru juga menyampaikan tujuan

    pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan ke 2 tentang materi fungsi organ

    pernapasan pada hewan.

    Guru memulai menjelaskan tentang fungsi organ pernapasan pada hewan pada

    kegiatan inti. Tahap selanjutnya yaitu tahap kedua dari Problem Based Learning

    mengorganisasi siswa untuk belajar dengan cara siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

    oleh guru sesuai dengan tahap pembelajaran Problem Based Learning. Setiap kelompok siswa

    mendapatkan lembar kerja siswa yang didalamnya terdapat soal mengaitkan pengetahuan

    tentang fungsi organ pernapasan pada hewan. Tahap ketiga yaitu membimbing pengalaman

    individual/ kelompok dengan cara guru mengamati siswa dalam mengerjakan soal diskusi

    yang berkaitan dengan fungsi organ pernapasan pada hewan.

    Tahap-tahap Problem Based Learning yang keempat (mengembangkan dan

  • 64

    menyajikan hasil karya) dengan cara ketika diskusi selesai dilakukan, maka siswa maju

    kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian. Guru juga

    mempersilahkan siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami tentang yang

    dipresentasikan oleh temannya dan tentang materi hubungan sifat bahan dan kegunaanya.

    Tahap yang kelima dari Problem based Learning (menganalisis dan mengevaluasi proses

    pemecahan masalah) yaitu guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang di

    sampaikan serta meluruskan kesalah pahaman yang terjadi dalam diskusi yang berkaitan

    dengan materi pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan yang ke 2 di siklus II. Guru

    memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap

    materi yang sudah dijelaskan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

    Problem Based Learning.

    Pada kegiatan akhir guru menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah

    dilaksanakan dan dan meminta siswa untuk mengeluarkan pendapat tentang apa saja yang

    sudah dilaksanakan selama proses pembelajaran.

    Pada pertemuan di siklus II semua kekurangan yang ada pada siklus 1 sudah

    diperbaiki, guru telah membimbing siswa untuk membuat rangkuman ataupun laporan tentang

    hasil diskusi dengan kelompoknya dan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru juga

    sudah memberikan soal evaluasi, keterlibatan siswa lebih aktif dalam diskusi kelompok, dan

    proses pembelajaran pun berjalan dengan baik sesuai dengan RPP menggunakan pendekatan

    Problem Based Learning.

    Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran sudah mengalami

    peningkatan, terlihat pada siswa mengalami semua kegiatan dengan sangat baik, diawal

    pelajaran siswa menjawab pertanyaan dari guru, pada saat mengerjakan tugas kelompok

    mereka bekerja sama dengan baik bersama anggota kelompoknya dan perwakilan kelompok

    sangat komunikatif dalam menyampaikn hasil diskusi kelompoknya di depan kelas di akhir

    pembelajaran sudah membuat laporan dan rangkuman hasil diskusi kelompok dan hasil

    pembelajaran.

    4.3.3 Hasil Kreativitas, Belajar dan Observasi Siklus II

    Hasil tindakan dan observasi yang dilakukan pada siklus II pertemuan ke 1 dan

    pertemuan ke 2 dibuat sesuai dengan hasil seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran yang

  • 65

    telah dilakukan guru dan siswa pada pembelajaran IPA tentang fungsi organ tubuh pada

    hewan dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Hasil belajar siswa dan

    hasil observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa pada siklus II pertemuan ke 1 dan 2

    adalah sebagai berikut :

    Mengacu pada hasil belajar siswa yang diperoleh melalui hasil kolaborasi peneliti

    dengan guru kelas 5 SD Taruna Bangsa pada siklus II dengan memberikan soal evaluasi

    secara tertulis dengan model soal pilihan ganda kepada siswa pada akhir pertemuan di siklus I

    dan siklus II. Terlihat bahwa hasil evaluasi siswa kelas 5 untuk mata pelajaran IPA siklus 2

    menunjukkan hasil yang memuaskan dan juga peningkata kreativitas kelompok dalam

    membuat peta konsep meningkat. Dari 31 siswa terdapat 30 siswa yang memperoleh nilai

    tuntas ≥70 sedangkan 1 anak mendapatkan nilai

  • 66

    Tabel 4.7 Peningkatan Kreativitas IPA Siswa Siklus II

    n

    N

    o

    Aspek Penilaian

    Alternatif Penilaian

    Siklus I

    Kel

    1

    Kel

    2

    Kel

    3

    Kel

    4

    Kel

    5

    Kel

    6

    1. Mampu membuat konsep 20 20 15 20 20 20

    2. mampu membuat konsep umum ke khusus 15 17 15 20 20 15

    3. mampu menyebutkan contoh 13 18 20 20 18 20

    4. kelompok mampu membuat gambar garis yang unik 17 18 20 20 17 18

    5. Mampu mengkreasikan bentuk garis dengan setiap aplikasi

    gambar 17 18 20 17 20 15

    Jumlah Skor 82 91 90 97 95 88

    Dari data yang diperoleh pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa kreativitas yang dimiliki

    masing-masing kelompok mata pelajaran IPA pada siklus II, terdapat 6 kelompok yang sudah

    tuntas

  • 67

    permasalahan dengan baik sesuai dengan tingkat berpikir siswa sehingga permasalahan yang

    diberikan mudah dipahami oleh siswa. Dalam kegiatan inti guru juga sudah membagi siswa

    menjadi beberapa kelompok secara acak dan membimbing siswa dengan baik dalam mencari

    solusi pemecahan masalah yang disediakan, dan meberikan kesempatan kepada siswa untuk

    mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas. Dalam kegiatan akhir, guru juga sudah

    melaksanakan refleksi dan meluruskan kesalahpahaman yang terjadi antara siswa dengan

    guru.

    Pada pemanfaatan sumber belajar, guru sudah menggunakan sumber dengan baik dari

    materi yang telah disediakan. Penggunaan media pembelajaran sudah dilaksanakan secara

    efektif dan efisien karena mampu melibatkan beberapa siswa dalam pemanfaatan media

    pembelajaran. Selanjutnya dalam penilaian proses dan hasil, guru juga memantau kemajuan

    belajar siswa dan melakukan penilaian akhir yang sesuai dengan kompetensi sebagai umpan

    balik terhadap proses pembelajaran yang sudah diberikan.

    Hasil dari pengamatan siswa, pada pra pembelajaran siswa telah menempati tempat

    duduknya, siap menerima pelajaran. Pada kegiatan awal siswa mendengarkan secara seksama

    saat dijelaskan tujuan yang hendak dicapai, siswa memperhatikan dengan serius materi

    pelajaran yang sudah diajarkan. Pada pelaksanaan strategi belajar siswa termotivasi dalam

    mengikuti proses pembelajaran. Dalam pemanfaatan media pembelajaran siswa sudah jelas

    terhhadap materi yang diajarkan.dalam penilaian hasil belajar siswa sudah berani

    mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Pada kegiatan penutup guru

    meberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah.

    Sedangkan yang menjadi kelemahan berdasarkan hasil pengamatan diantaranya adalah

    guru tidak membimbing siswa untuk membuat laporan yang berupa rangkuman dari lembar

    kerja dan kesimpulan pembelajaran, serta guru tidak memberikan tugas kecil agar siswa bisa

    mengingat materi yang diajarkan. Pada kegiatan akhir siswa belum mebuat laporan yang

    berupa rangkuman, dalam menjawab pertanyaan dari guru siswa belum benar-benar mampu

    menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dan dalam penggunaan bahasa, siswa belum

    dapat mengungkapkan pendapatnya dengan lancar.

  • 68

    Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama ini maka pada

    pertemuan selanjutnya perlu adanya usaha untuk mengatasi berbagai kelemahan agar

    terlaksana proses pembelajaran dapat diperbaiki. Usaha tersebut diantaranya peneliti

    berdiskusi dengan guru mengenai kelamahan-kelemahan yakni membimbing seharusnya

    membimbing siswa untuk membuat laporan yang berupa rangkuman, memberikan tugas kecil,

    dan memotivasi siswa agar berani menjawab pertanyaan dari guru lancar.

    Pertemuan II

    Hasil dari lembar pengamatan observasi guru yaitu pelaksanaan pembelajaran guru

    sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator pembelajaran mengarah pada pegembangan

    tingkat berpikir siswa SD, dan kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran siswa

    yang aktif karena guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran sesuia dengan tahap-tahap

    Problem Based Learning secara runtut dari pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti,

    sampai dengan kegiatan akhir.

    Dalam memulai pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan guru

    sudah mampu meberikan permasalahan dengan baik karena menggunakan bahasa yang

    mampu dipahami oleh siswa, guru juga sudah memberikan motivasi siswa untuk

    mengemukakan pendapat. Dalam kegiatan inti, guru juga sudah membagi siswa dengan

    menjadi beberapa kelompok dan membimbing serta mengarahkan siswa dengan baik dalam

    mencari solusi pemecahan masalah yang disediakan, mempresentasikan hasil diskusi di depan

    kelas. Dalam kegiatan akhir guru juga sudah melakukan refleksi dan memberikan tindak

    lanjut berupa pekerjaan rumah.

    Pada pemanfaatan sumber belajar, guru sudah menggunakan sumber belajar dengan

    baik yaitu dari materi dan lingkungan sekitar sekolah. Penggunaan media pembelajaran sudah

    dilaksanakan secara baik sehingga mampu melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

    pembelajaran. Guru juga sudah melakukan pemantauan tentang kemajuan belajar selama

    proses pembelajaran.

    Hasil dari pengamatan lembar observasi siswa, pada pra pembelajaran siswa telah

    menempati duduknya dan siap menerima pelajaran. Pada kegiatan awal siswa sudah

  • 69

    mendengarkan secara seksama saat dijelaskan tujuan yang akan diapai, siswa mampu

    menjawab pertanyaan apersepsi yang diberikan oleh guru dan siswa sudah mampu menjawab

    pertanyaan dari guru serta menyelesaikan rumusan permasalahan yang diajukan oleh guru.

    Pada kegiatan inti siswa memperhatikan dengan serius materi pelajaran yang akan diajarkan

    dan sudah aktif bertanya saat proses belajar mengajar berlangsung. Dalam diskusi kelompok

    sudah terdapat interaksi positif antara siswa maupun siswa dan antara siswa dengan guru.

    Pada pelaksanakaan strategi belajar siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran .

    dalam pemanfaatan media pembelajaran siswa merasa tertarik terhadap materi yang disajikan.

    Sedangkan pada siklus II pertemuan kedua ini semua kelemahan yang pada

    pembelajaran di siklus I sudah diperbaiki, guru sudah menjelaskan tujuan pembelajaran

    dengan baik kepada siswa, guru juga sudah membimbing siswa untuk membuat rangkuman,

    sudah mendengarkan penjelasan guru dengan baik.

    4.3.4 Refleksi Siklus II

    Setelah semua kegiatan pada siklus II di pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 dilakukan

    sebagai pemantapan dari siklus I, maka selanjutnya akan diadakan refleksi terhadap semua

    kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan pada siklus II. Hasil refleksi diambil dari

    semua kegiatan yang telah dilakukan pada saat pembelajaran antara lain yaitu hasil belajar

    siswa, hasil observasi kegiatan mengajar guru dan hasil observasi kegiatan belajar siswa

    tentang fungsi pernapasan pada hewan yang telah dilakukan pada siklus II petemuan ke 1 dan

    pertemuan ke 2.

    Refleksi digunakan sebagai bahan untuk memantapkan apakah dalam kegiatan proses

    pembelajaran yang dilakukan pada siklus II sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang

    ingin dicapai oleh peneliti atau belum. Hasil analisis data yang diperoleh pada siklus II

    sebagai berikut :

    Pertemuan 1

    Dari hasil observasi kegiatan mengajar guru yang dilaksanakan pada siklus 2

    pertemuan ke 1 bahwa hampir semua kegiatan yang direncanakan telah dilakukan oleh guru

    dalam kegiatan pembelajaran pertemuan ke 1 pada siklus II. Kekurangan yang ada pada siklus

    I mengalami perbaikan yaitu ketika memulai pembelajaran guru sudah menyampaikan tujuan

    pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

  • 70

    Berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar mengajarr/ keterlibatan siswa pada siklus

    II pertemuan ke 1 bahwa adanya kekurangan pada siklus 1 sudah mengalami perbaikan antara

    lain siswa sudah lebih aktif dalam berdiskusi dengan kelompoknya, pada saat kegiatan akhir

    siswa tidak membuat rangkuman hasil pembelajaran tentang materi benda dan sifat bahan

    pembentuknya yang sudah dijelaskan.

    Adapun tabel tentang aspek kegiatan yang belum dilaksanakan guru dan siswa sesuai

    hasil pada lembar observasi siklus II pertemuan ke 1.

    Tabel 4.8

    Aspek kegiatan yang belum dilakukan siklus II pertemuan 1

    Nomor

    kegiatan Aspek Kegiatan

    Penilaian

    Ya Tidak

    Guru

    25. Membimbing siswa membuat laporan yang berupa

    rangkuman dari lembar kerja siswa dan kesimpulam

    pembelajaran.

    26. Memberikan pekerjaan rumah atau soal latihan

    Siswa

    24. Siswa membuat laporan yang berupa rangkuman

    26. Siswa menjawab tugas, soal atau pertanyaan dari guru

    Pertemuan 2

    Hasil data yang diperoleh dari siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sangat

    memuaskan mesikpun ada siswa yang belum mencapai KKM. Hasil pembelajaran pada siklus

    II menunjukkan bahwa 30 siswa atau 97% dari jumlah siswa 31 mencapai KKM ≥70, akan

    tetapi masih ada 1 siswa atau 3% dari jumlah 31 siswa masih mendapatkan nilai dibawah

    KKM.

    Pada lembar observasi mengajar guru di siklus II semua kekurangan yang ada pada

    pembelajaran siklus I sudah diperbaiki, guru telah membimbing siswa untuk mrmbuat

    rangkuman tentang hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru sudah memberikan

    tugas soal evaluasi, siswa juga sudah terlibat aktif dalam diskusi kelompok, serta proses

  • 71

    pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan RPP yang menggunakan pendekatan

    Problem Based Learning tentang materi benda dan sifatnya mengenai fungsi pernapsan pada

    hewan.

    Pada lembar observasi keterlibatan siswa di siklus II semua aspek sudah dilaksanakan

    siswa, kekurangan yang ada pada siklus I sudah mengalami perbaikan antara lain dalam

    berdiskusi, siswa sudah aktif berdiskusi dengan kelompoknya, serta diakhir kegiatan

    pembelajaran yang dilaksanakan siswa sudah membuat rangkuman tentang kegiatan

    pembelajaran dan juga mengerjakan soal evaluasi dengan baik.

    Hasil tindakan dan obsevasi yang telah dilaksanakan pada siklus II pertemuan ke 1 dan

    pertemuan ke 2 dibuat berdasarkan hasil seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah

    dilakukan guru dan juga siswa pada pembelajaran IPA materi hubungan sifat bahan dengan

    kegunaanya dengan pendekatan Problem Based Learning.

    4.4 Peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II

    4.4.1 Peningkatan Kreativitas Kelompok

    Kreativitas yang semula pada pra siklus tidak terlihat dari siswa, setelah dilakukan

    kegiatan pembelajaran pada siklus I dan II terlihat mengalami peningkatan terhadap enam

    kelompok yang sudah dibagi guru selama pembelajaran dua siklus berlangsung. Hal ini

    terlihat dari pra siklus tidak ada kreativitas yang siswa tunujukan dan setelah di lakukan

    kegiatan pada siklus I hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Taruna Bangsa mengalami

    peningkatan yaitu 5 kelompok mendapatkan nilai tuntas ≥70. Setelah siklus I dilakukan

    peneliti melakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan di siklus I dan

    menyempurnakannya di siklus II. Hal ini terlihat pada kreativitas kelompok di siklus II

    menunjukkan indikator pencapaian kreativitas yang sangat memuaskan dengan keenam

    kelompok mendapatkan skor nilai ≥70. Adapun peningkatan kreativitas kelompok pada siklus

    I, dan siklus II dapat dilihat pada table berikut ini :

  • 72

    Tabel 4.9

    Peningkatan Kreativitas Kelompok dalam membuat Peta Konsep

    1. N

    o

    Aspek

    Penilaian

    Alternatif Penilaian

    Siklus I Siklus II

    Kel

    1

    Kel

    2

    Kel

    3

    Kel

    4

    Kel

    5

    Kel

    6

    Kel

    1

    Kel

    2

    Kel

    3

    Kel

    4

    Kel

    5

    Kel

    6

    1. Mampu

    membuat

    konsep

    15 18 10 18 20 18 20 20 15 20 20 20

    2. mampu

    membuat

    konsep umum

    ke khusus

    10 13 10 20 15 13 15 17 15 20 20 15

    3. mampu

    menyebutkan

    contoh

    8 15 20 17 10 18 13 18 20 20 18 20

    4. kelompok

    mampu

    membuat

    gambar garis

    yang unik

    15 15 18 15 18 15 17 18 20 20 17 18

    5. Mampu

    mengkreasikan

    bentuk garis

    dengan setiap

    aplikasi

    gambar

    15 17 18 15 13 10 17 18 20 17 20 15

    Jumlah Skor 63 78 76 85 76 74 82 91 90 97 95 88

    4.4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa

    Setelah kegiatan pembelajaran dilakukan, hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I

    dan siklus II mengalami peningkatan. Hal ini terlibat dari hasil belajar siswa pra siklus hanya

    ada 13 siswa yang mendapatkan tuntas ≥70. Setelah dilakukan kegiatan pada siklus I hasil

    belajar IPA siswa kelas 5 SD Taruna Bangsa mengalami peningkatan yaitu 16 siswa

    mendapatkan nilai tuntas ≥70. Setelah siklus I dilakukan peneliti melakukan refleksi untuk

  • 73

    mengetahui kekurangan di siklus I dan menyempurnakannya di siklus II. Hal ini terlihat pada

    hasil belajar siswa di siklus II menunjukkan indikator pencapaian hasil belajar yang sangat

    memuaskan dengan hasil belajar 30 siswa mendapatkan nilai tuntas ≥70, yang artinya 97%

    siswa sudah mendapatkan nilai diatas KKM. Adapun peningkatan hasil belajar siswa pada pra

    siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini :

    Tabel 4.10

    Peningkatan Hasil Belajar Siswa

    NO NILAI

    Pra Siklus Siklus I Siklus II

    Jumlah

    Siswa

    Presentas

    e (% )

    Jumlah

    Siswa

    Presentase

    (% )

    Jumlah

    Siswa

    Presentase

    (% )

    1 Tuntas 13 42% 16 84% 30 97%

    2 Tidak

    Tuntas

    18 58% 5 16% 1 3%

    Jumlah 31 100% 31 100% 31 100%

    Dari data yang ada pada tabel 4.7 Diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa

    dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa

    yang mengacu pada KKM mata pelajaran IPA yaitu ≥ 70. Pada pra siklus terdapat 14 siswa

    yang tuntas dalam mata pelajatan IPA dengan presentasi 56%. Kemudian meningkat di siklus

    I yang terlihat dari 19 siswa yang tuntas pada mata pelajaran IPA dengan presentase 76%.

    Hasil yang memuaskan terlihat pada siklus II yaitu 24 siswa mencapai ketuntasan pada mata

    pelajaran IPA dengan presentase 96%, yang artinya sebagian besar siswa sudah tuntas dalam

    mata pelajaran IPA.

    Berdasarkan tabel 4.7 dapat disajikan diagram perbandingan ketuntasan hasil belajar

    siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II pada gambar 4.4 berikut ini :

  • 74

    Gambar 4.4

    Diagram Perbandingan Presentase Hasil Belajar Siswa

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    Pra Siklus Siklus I Siklus II

    Chart Title

    Tuntas Tidak Tuntas

    Dari gambar diagram batang tentang perbandingan presentase hasil belajar IPA pra

    siklus, siklus I, dan siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

    Hal ini terlihat dari presentase siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA kelas 5 SD Truna

    Bangsa semester I tahun ajaran 2017/2018 pada pra siklus adalah 42%, untuk siklus I tuntas

    dengan presentase 84%, dan pada siklus II tuntas dengan presentase 97% dengan kriteria

    ketuntasan minimal (KKM) hasil belajar siswa 70. Dari hasil presentase hasil belajar siswa

    menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Based

    Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD Taruna Bangsa semester I tahun

    ajaran 2017/2018 sebesar 97% sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh

    peneliti.

    4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

    Berdasarkan uraian dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada kelas 5 SD Taruna

    Bangsa semester I tahun ajaran 2017/2018 dapat diketahui adanya peningkatan kreativitas dan

    hasil belajar siswa di kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II dengan menggunakan

    pendekatan Problem Based Learning). Hal ini dapat diketahui dari ketuntasan hasil belajar

  • 75

    siswa pada mata pelajaran IPA dari pra siklus sampai siklus II. Kreativitas melalui peta

    konsep, presentase dalam berdiskusi dan keberanian bertanya mengalami peningkatan dari

    sebelum tindakan hingga dilaksanakan tindakan pada siklus II.

    Hasil dari penelitian membuktikan bahwa penggunaan pendekatan Problem Based

    Learning dapat mengubah pola berpikir siswa yang awalnya malas menjadi berpikir kritis,

    memiliki peningkatan kreativitas, dana analitis untuk menjadi ingin tahu dengan hal-hal yang

    baru, melaksanakan penelusuran ilmiah hingga memperoleh kesimpulan sendiri melalui

    pembuktian yang nyata secara berkelompok dimana guru hanya bertindak sebagai fasilitator.

    Inilah yang menjadikan siswa terbiasa dan tidak mengalami kesulitan untuk memecahkan

    masalah mulai dari masalah yang mudah misalnya masalah dalam tes yang diberikan dalam

    penelitian sampai masalah yang lebih kompleks contohnya masalah yang terjadi pada

    kehidupan sehari-hari siswa. Perubahan pola pikir yang dimiliki siswa membuat hasil

    peningkatan belajar siswa. Hal ini sesuai dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh

    Ruswinarno hasil penelitian yang ditunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa pada saat

    menggunakan pendekatan Problem Based Learning.

    Pada Problem Based Learning menjelaskan bahwa guru didalam kelas selama

    pembelajaran berlalku sebagai fasilitator membntu siswa dengan indikator : orientasi siswa

    pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing pengalaman kelompok /

    individual,mengembangkan dan menyajian hasil karya, menganalisis proses pemecahan

    masalah ( Rusman 2014:243). Pengertian bahwa kreativitas adalah salah satu pemikiran yang

    berinovasi, berdaya guna, dan dapat dimengerti (David Camp dalam Beni S. Ambarjaya

    2012:35) inilah diambil untuk membuat indikator meningkatkan kreativitas siswa dalam

    pelajaran IPA. Indikator yang ada untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan membuat

    peta konsep yaitu : ketepatan dalam membuat konsep utama pembelajaran, ketepatan dalam

    membuat konsep dai umum ke khusus, kelompok mampu menyebutkan contoh fungsi organ

    tubuh pada manusia dan hewan,kelompok mampu membuat gambar garis yang unik,

    kelompok mampu mengkreasikan bentuk garis pada stiap aplikasi gambar.

    Penelitian yang dilakukan selama dua siklus ini mendapat temuan bahwa isiswa akan

    aktif belajar apabila siswa diberi kesempatan dalam mengasah kreativitas mereka selam

    pembelajaran, kemampuan yang siswa miliki ini yang akan menghasilkan peningkatan hasil

    belajar juga. Karena setiap siswa dapat mengingat pembelajaran yang mereka ikut dengan

  • 76

    cara yang mereka miliki, salah satunya dengan kreativitas menggambar yang mereka miliki

    dalam mengingat pembelajaran. Guru yang berlaku sebagai fasilitator sangat membantu siswa

    dalam pembelajran yang berlangsung, siswa menjadi tidak bosan dan bersemangat selama jam

    pelajaran berlangsung.

    Demikian hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa apabila pembelajaran

    menerapkan pendekatan Problem Based Learning maka dapat meningkatkan kreativitas hasil

    belajar siswa dalam pembelajaran IPA.