bab iv hasil penelitian dan pembahasan...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Karang Taruna Huyula di Desa Bongohulawa Kecamatan Bongomeme
merupakan salah satu organisasi pemuda yang terdapat di desa yang sedang berupaya
untuk menggalang potensi pemuda agar ikut dalam kegiatan pembangunan desa.
Karang Taruna Huyula di Desa Bongohulawa saat ini memiliki anggota sebanyak 175
anggota yang tersebar pada 4 dusun di Desa Bongohulawa
Karang Taruna Huyula di Desa Bongohulawa Kecamatan Bongomeme yang
menjadi subjek penelitian ini memiliki komposisi pengurus sebagai berikut:
Ketua
Oslan Ahyar
Sekretaris
Moh. Taufik Rahman
Wakil Ketua
Suwardi Rahman Bendahara
Maryam Umar
Sosial dan
Pendidikan
Erlin Ibrahim
Keagamaan
Marlin Ramlin
Ekonomi dan
Usaha
Umar Saban
Bidang
Anggota
Gambar 1: Struktur Organisasi Karang Taruna Huyula Desa Bongohulawa
Karang taruna ini didirikan sejak tahun 2007. Selama rentang waktu tahun
2007 sampai dengan tahun 2012 karang taruna ini telah berupaya untuk
memberdayakan potensi pemuda melalui berbagai kegiatan. Beberapa program yang
dilaksanakan oleh karang taruna ini meliputi program dalam bidang agama,
program dalam bidang ekonomi, serta program dalam bidang sosial budaya
4.1.2 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan pemberdayaan pemuda
melalui kegiatan karang taruna di Desa Bongohulawa Kecamatan Bongomeme.
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data hasil penelitian terkait pemberdayaan
pemuda melalui kegiatan karang taruna yang meliputi 3 aspek pokok yaitu:
a) pemberdayaan pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang agama,
b) pemberdayaan pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang ekonomi dan
c) pemberdayaan pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang sosial budaya.
Ketiga hal yang menjadi fokus penelitian tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Pemberdayaan pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang agama
Sesuai hasil wawancara dengan Oslan Ahyar (Ketua Karang Taruna,
wawancara 8 Maret 2012 tentang apa saja yang program karang taruna di bidang
keagaaman, responden ini menjawab bahwa:
39
“Kami karang taruna memiliki program dalam bidang keagamaan seperti
peringatan hari-hari besar Islam. Dalam kegiatan tersebut kami melakukan
berbagai kegiatan yang bernuansa Islami. Kegiatan yang dilakukan tersebut
antara lain kegiatan ceramah agama, diskusi ilmiah tentang masalah yang
berhubungan dengan akidah, akhlak sehingga diharapkan mampu
mengembangkan kepekaaan pemuda terhadap masalah yang berhubungan
dengan keagamaan.”
Pendapat di atas menunjukkan bahwa karang taruna memiliki program dalam
bidang keagamaan seperti peringatan hari-hari besar Islam. Dalam konteks ini para
pemuda melakukan berbagai kegiatan yang bernuansa Islami. Hasil wawancara di
atas menunjukkan bahwa kegiatan bernuansa Islami dilakukan antara lain kegiatan
ceramah agama, diskusi ilmiah tentang masalah yang berhubungan dengan akidah,
akhlak sehingga diharapkan mampu mengembangkan kepekaaan pemuda terhadap
masalah yang berhubungan dengan keagamaan. Dengan kegiatan tersebut
menunjukkan bahwa karang taruna memiliki program dalam bidang keagamaan dan
proaktif dalam melaksanakannya.
Sesuai hasil wawancara dengan Hasna Mohi (Tokoh Masyarakat) wawancara
8 Maret 2012 tentang bagaimana bentuk pemberdayaan pemuda yang dilakukan oleh
karang taruna di bidang keagaaman, responden ini menjawab bahwa::
“Saya melihat bentuk pemberdayaan yang dilakukan pemuda untuk
mengembangkan pemuda di bidang keagaaman dilakukan dengan melibatkan
pemuda secara penuh dalam semua kegiatan keagaamaan yang dilakukan di
desa. Strategi yang dilakukan dalam memberdayakan potensi pemuda dibahas
bersama dalam rapat awal, dan dalam rapat tersebut dilakukan pembagian
proporsi tugas secara merata sehingga setiap pemuda mendapat tugas dalam
setiap pelaksanaan kegiatan keagamaan. Biasanya tugas yang diberikan
kepada para pemuda divariasikan sehingga setiap pemuda akan memperoleh
pengalaman untuk melaksanakan berbagai hal yang terkait dengan masalah
tekniks atau masalah substansial pelaksanaan kegiatan keagamaan. Dengan
demikian pemuda mendapatkan pengalaman yang sifatnya kontekstual dalam
pelaskanaan program di bidang keagamaan.”
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa karang taruna telah melakukan
kegiatan pemberdayaan untuk mengembangkan potensi pemuda dengan melibatkan
pemuda secara penuh dalam semua kegiatan keagaamaan yang dilakukan di desa.
Dalam konteks ini strategi yang dilakukan dalam memberdayakan potensi pemuda
dibahas bersama dalam rapat awal, dan dalam rapat tersebut dilakukan pembagian
proporsi tugas secara merata sehingga setiap pemuda mendapat tugas dalam setiap
pelaksanaan kegiatan keagamaan. Untuk dapat membagi tugas secara merata maka
setiap pemuda mendapat tugas secara bervariasi sehingga setiap pemuda akan
memperoleh pengalaman untuk melaksanakan berbagai hal yang terkait dengan
masalah tekniks atau masalah substansial pelaksanaan kegiatan keagamaan. Kondisi
ini sangat positif dalam memberikan pengalaman kepada pemuda dalam
melaksanakan program di bidang keagamaan.
Sesuai hasil wawancara dengan Marlin Ramlin Ketua Bidang Keagamaan
Karang Taruna, wawancara 8 Maret 2012 tentang bagaimana antusias dan dukungan
pemuda dalam mendukung kegiatan karang taruna dalam bidang keagaaman,
responden ini menjawab bahwa::
“Para pemuda yang ada di desa ini sangat bersemangat dan memiliki antusias
yang tinggi untuk ikut terlibat dalam kegiatan kepemudaan. Mereka saling
bahu membahu dalam bekerja, dan sebagian besar sangat simpati dengan
kegiatan yang dilakukan. Meskipun terdapat beberapa orang pemuda yang
kurang proaktif dalam mendukung pelaksanaan kegiatan namun hal tersebut
kurang mempengaruhi semangat serta antusias dan dukungan pemuda dalam
mendukung kegiatan karang taruna dalam bidang keagaaman.”
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa pada umumnya para pemuda
yang ada di desa ini sangat bersemangat dan memiliki antusias yang tinggi untuk ikut
terlibat dalam kegiatan kepemudaan. Dalam konteks ini pemuda yang ada di desa
saling bahu membahu dalam bekerja, dan sebagian besar sangat simpati dengan
kegiatan yang dilakukan. Namun responden ini mengakui bahwa terdapat oknum
pemuda yang kurang proaktif dalam mendukung pelaksanaan kegiatan namun hal
tersebut kurang mempengaruhi semangat serta antusias dan dukungan pemuda dalam
mendukung kegiatan karang taruna dalam bidang keagaaman. Dalam konteks ini
secara umum para pemuda sangat antusias untuk mengikuti kegiatan keagamaan dan
secara proaktif melaksanakan kegiatan keagamaan sesuai dengan yang diharapkan.
Sesuai hasil wawancara dengan Umar Saban Ketua bidang Ekonomi dan
Usaha Karang Taruna, wawancara 8 Maret 2012 tentang apa implikasi dari
pemberdayaan pemuda yang dilakukan oleh karang taruna di bidang keagaaman,
responden ini menjawab bahwa::
“Kegiatan dalam bidang keagamaan memberikan implikasi yang positif bagi
pemberdayaan pemuda. Dalam konteks ini para pemuda memperoleh
kesemapatan yang sangat luas untuk mengembangkan kemampuanya antara
lain menjadi perencana yang baik dalam setiap kegiatan. Pemuda yang lain
dapat mengambil bagian dalam memfasilitasi prosesi acara sehingga
mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pengalaman serta dapat
memanfaatkan potensi diri yang dimiliki dalam membantu pelaksanaan
kegiatan di bidang keagamaan. Bagi pemuda yang lainnya mendapatkan
kesempatan dalam hal yang lain untuk menyumbangkan potensi yang
dimilikinya sehingga potensinya terberdayakan dengan optimal.”
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa kegiatan dalam bidang
keagamaan memberikan implikasi yang positif bagi pemberdayaan pemuda. Dalam
konteks ini para pemuda memperoleh kesemapatan yang sangat luas untuk
mengembangkan kemampuanya antara lain menjadi perencana yang baik dalam
setiap kegiatan. Hasil wawancara bahwa pemuda yang lain dapat mengambil bagian
dalam memfasilitasi prosesi acara sehingga mendapatkan kesempatan untuk
memperoleh pengalaman serta dapat memanfaatkan potensi diri yang dimiliki dalam
membantu pelaksanaan kegiatan di bidang keagamaan. Bagi pemuda yang lainnya
mendapatkan kesempatan dalam hal yang lain untuk menyumbangkan potensi yang
dimilikinya sehingga potensinya terberdayakan dengan optimal. Temuan di atas
menunjukkan bahwa pemuda merasa terberdayakan dengan kegiatan khususnya
dalam bidang keagamaan.”
Sesuai hasil wawancara dengan Kasmin Lasena (Pemudi Desa Bongohulawa,
wawancara 8 Maret 2012 tentang upaya apa yang dilakukan untuk memberdayakan
pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang keagaaman, responden ini
menjawab bahwa::
“Saya sebagai pemuda yang ada di desa merasa terberdayakan dengan adanya
kegiatan karang taruna di bidang keagaaman. Dalam konteks ini saya
merasakan bahwa kegiatan karang taruna dalam bidang keagamaan mampu
memberdayakan potensi pemuda sehingga para pemuda dalam
mengaktualiasikakan potensi yang dimiliki bagi pengembangan kemampuan
pemuda.”
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa pemuda yang ada di desa
merasa terberdayakan dengan adanya kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di desa.
Para pemuda memperoleh kesempatan untuk melaksanakan tugas dalam bidang
keagamaan sehingga mereka memperoleh pengalaman yang sangat bermanfaat bagi
pengembangan potensi diri pemuda yang ada di desa.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa secara umum kegiatan
keagamaan telah dilaksanakan oleh karang taruna. Terkait dengan kegiatan
keagamaan yang dilaksanakan tersebut telah mampu mengembangkan dan
memberdayakan potensi pemuda sehingga memiliki kapasitas dan kemampuan yang
baik dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan.
2. Pemberdayaan pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang ekonomi
Sesuai hasil wawancara dengan Oslan Ahyar (Ketua Karang Taruna,
wawancara 15 Maret 2012 tentang apa saja yang menjadi program karang taruna di
bidang ekonomi, responden ini menjawab bahwa:
“Selaku karang taruna kami memiliki program untuk memberdayakan
pemuda dalam bidang ekonomi. Program kami ini dalam bentuk pemberian
bimbingan teknis tentang cara melakukan usaha baik berupa kerajinan
maupun membuka usaha dagang kecil. Hal ini kami lakukan karena ada
beberapa anggota karang taruna yang merupakan sarjana dalam bidang
ekonomi, kemudian mereka ini mempunyai pengalaman dalam memberikan
bimbingan teknis kepada masyarakat, sehingga mereka ini yang kami
manfaatkan untuk membina dan mengembangkan potensi yang dimiliki
generasu muda sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuannya
untuk melakuan usaha ekonomi baik berupa kerajinan maupun dalam bentuk
usaha perdagangan.”
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa karang taruna memiliki
program untuk memberdayakan pemuda dalam bidang ekonomi. Dalam konteks ini
karang taruna tersebut memfokuskan program pada pemberian bimbingan teknis
tentang cara melakukan usaha baik berupa kerajinan maupun membuka usaha dagang
kecil. Strategi tersebut dilakukan karena terdapat beberapa anggota karang taruna
yang merupakan sarjana dalam bidang ekonomi, sehingga oleh para pengurus dan
anggota mereka dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan potensi yang
dimiliki generasi muda sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuannya
untuk melakuan usaha ekonomi baik berupa kerajinan maupun dalam bentuk usaha
perdagangan. Upaya ini dilakukan secara terkoordinasi sehingga cukup memberikan
kontribusi yang signifikan bagi pengembangan usaha ekonomi di desa dan
memberdayakan generasi muda untuk ikut berperan aktif dalam pengembanga
kegiatan ekonomi kemasyarakatan.
Sesuai hasil wawancara dengan Hasna Mohi (Tokoh Masyarakat, wawancara
15 Maret 2012 tentang bagaimana bentuk pemberdayaan pemuda yang dilakukan
oleh karang taruna di bidang ekonomi, responden ini menjawab bahwa:
“Kami para pengurus karang taruna memang memiliki beberapa program
yang berkaitan dengan upaya untuk pemberdayaan pemuda di bidang
ekonomi. Hal tersebut antara lain kami lakukan dengan memediasi para
pemuda untuk mendapatkan dana atau pinjaman dari lembaga keuangan
dengan bunga yang sangat rendah. Dengan demikian maka pemuda dapat
memanfaatkan peluang yang dimiliki tersebut untuk mengembangkan
usahanya dengan baik karena bunga yang dikenakan sangat rendah.”
Pendapat di atas menunjukkan bahwa pengurus karang taruna memiliki
beberapa program yang berkaitan dengan upaya untuk pemberdayaan pemuda di
bidang ekonomi. Dan hasil wawancara dengan responden penelitian menunjukkan
bahwa pengurus karang taruna memediasi para pemuda untuk mendapatkan dana atau
pinjaman dari lembaga keuangan dengan bunga yang sangat rendah. Cara ini sangat
baik. Karena pemuda sebagian besar kurang memiliki modal usaha yang cukup
sehingga mereka merasa sangat kekurangan dana dan tidak dapat mengembangkan
usahanya. Dengan adanya upaya fasilitasi yang dilakukan dalam bentuk pemberian
modal terhadap usaha yang dikembangkan oleh pemuda diharapkan menjadi motivasi
bagi pemuda untuk mengembangkan usahanya sehingga setiap pemuda memiliki
kesempatan untuk memiliki usaha yang diperoleh melalui dana berupa pinjaman
lunak tersebut.
Sesuai hasil wawancara dengan Marlin Ramlin Ketua Bidang Keagamaan
Karang Taruna, wawancara 15 Maret 2012 tentang bagaimana antusias dan dukungan
pemuda dalam mendukung kegiatan karang taruna dalam bidang ekonomi responden
ini menjawab bahwa:
“Saya melihat bahwa pemuda memiliki antusias dan dukungan yang sangat
tinggi terhadap program ekonomi yang telah dicanangkan oleh karang taruna.
hal ini antara lain dapat dilihat dari adanya dukungan mereka untuk mengikuti
sosialisasi sampai dengan rapat-rapat evaluasi yang berkaitan dengan upaya
pengembangan potensi generasi muda dalam kegiata ekonomi. Mereka juga
secara proaktif melakukan diskusi dan membahas bersama strategi yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan usahanya. Dengan demikian antara
pemuda dapat saling memberikan masukan dan saling berkontribusi dalam
meningkatkan modal usaha sehingga dapat meraih sukses dalam usahanya.”
Pendapat di atas menunjukkan bahwa pemuda pada umumnya memiliki
antusias dan dukungan yang sangat tinggi terhadap program ekonomi yang telah
dicanangkan oleh karang taruna. Dalam konteks ini ditunjukkan dengan adanya
dukungan para pemuda untuk mengikuti sosialisasi sampai dengan rapat-rapat
evaluasi yang berkaitan dengan upaya pengembangan potensi generasi muda dalam
kegiata ekonomi. Para pemuda juga secara proaktif melakukan diskusi dan membahas
bersama strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan usahanya. Strategi
yang dilakukan ini sangat positif dalam mengembangkan nalar para pemuda dan
dapat saling memberikan masukan dan saling berkontribusi dalam meningkatkan
usaha yang digelutinya.
Sesuai hasil wawancara dengan Umar Saban Ketua bidang Ekonomi dan
Usaha Karang Taruna, wawancara 15 Maret 2012 tentang apa implikasi dari
pemberdayaan pemuda yang dilakukan oleh karang taruna di bidang ekonomi,
responden ini menjawab bahwa::
“Implikasi dari pemberdayaan pemuda yang dilakukan oleh karang taruna di
bidang ekonomi ini sangat membantu para pemuda yang kurang memiliki
kemampuan atau kapasitas yang baik dalam memahami tata cara berusaha.
Dimana mereka ini setelah mendapatkan bimbingan teknis, mereka dapat
mengembangkan usahanya dengan baik. Kemudian bagi pemuda yang kurang
memiliki modal usaha yang cukup maka denga adanya fasilitasi yang
dilakukan oleh karang taruna akan mampu meningkatkan modal usaha dan
kerajinannya sehingga mereka dapat mengembangkan usahanya lebih baik
lagi.”
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa pemberdayaan pemuda yang
dilakukan oleh karang taruna di bidang ekonomi memiliki implikasi dalam hal
membantu para pemuda yang kurang memiliki kemampuan atau kapasitas yang baik
dalam memahami tata cara berusaha menjadi memiliki keahlian dan keterampilan
yang memadai dalam bidang ekonomi. Hal tersebut sebagai implikasi dari adanya
bimbingan teknis yang diperoleh khususnya dalam pengembangan usahanya dalam
konteks yang bersamaan khusus bagi pemuda yang kurang memiliki modal usaha
yang cukup maka dengan adanya fasilitasi yang dilakukan oleh karang taruna akan
berimplikasi pada peningkatan modal usaha dan kerajinannya sehingga pada pemuda
memperoleh kesempatan untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih baik lagi.
Sesuai hasil wawancara dengan Kasmin Lasena (Pemudi Desa Bongohulawa,
wawancara 15 Maret 2012 tentang upaya apa yang dilakukan untuk memberdayakan
pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang ekonomi, responden ini menjawab
bahwa:
“Karang taruna yang ada di desa kami ini memang memiliki beberapa upaya
atau kegiatan dalam bidang ekonomi yang sangat membantu dalam
memberdayakan pemuda yang ada di desa. Kami selaku pemuda desa sangat
terbantu dengan upaya yang dilakukan oleh karang taruna di desa ini. Hal ini
antara lain dapat dilihat dari adanya upaya karang taruna dalam memediasi
para pemuda untuk mendapatkan dana atau pinjaman dari lembaga keuangan
dengan bunga yang sangat rendah. Dengan demikian maka pemuda dapat
memanfaatkan peluang yang dimiliki tersebut untuk mengembangkan
usahanya dengan baik karena bunga yang dikenakan sangat rendah. Karang
taruna juga memberikan bimbingan teknis tentang cara melakukan usaha baik
berupa kerajinan maupun membuka usaha dagang kecil, sehingga hal ini
sangat bermanfaat dalam mengembangkan potensi ekonomi kerakyatan yang
dimiliki oleh pemuda di desa kami.”
Pendapat di atas menunjukkan bahwa pemuda yang ada di desa merasa
terberdayakan dengan adanya program dalam bidang ekonomi sehingga mereka
merasakan bahwa karang taruna memiliki kontribusi yang sangat signifikan dalam
mendukung dan mengembangkan potensi pemuda yang ada di desa.
Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa kegiatan karang taruna
di bidang ekonomi memiliki implikasi terhadap pemberdayaan pemuda yang ada di
desa khususnya dalam memberikan bekal wawasan dan modal sehingga dapat
mengembangkan usahanya dengan baik. Temuan ini sekaligus menunjukkan bahwa
kegiatan karang taruna di bidang ekonomi telah dapat dirasakan manfaatnya oleh para
pemuda melalui upaya proaktif yang dilakukan dalam mengembangkan kemampuan
ekonomi kemasyarakatan yang dipelopori oleh para pemuda.
3. Pemberdayaan pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang sosial budaya
Sesuai hasil wawancara dengan Oslan Ahyar (Ketua Karang Taruna,
wawancara 22 Maret 2012 tentang apa yang program karang taruna di bidang sosial
budaya, responden ini menjawab bahwa:
Karang taruna yang ada di desa kami ini memiliki program dalam bidang
sosial budaya. Program yang kami miliki antara lain membantu fakir miskin
dan masyarakat yang kurang mampu. Untuk membantu mereka kami
melakukan kegiatan pengumpulan dana melalui malam hiburan rakyat. Dalam
proses pelaksanaan hiburan tersebut kami para pemuda saling membantu
sehingga pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik dan kami memperoleh
dana sesuai dengan yang diharapkan. Di samping itu pula kami memiliki
program dalam hal seni serta budaya. Kami melakukan pentas seni adat
tradisional masyarakat Gorontalo sehingga para pemuda semakin memahami
seni budaya daearah sendiri serta termotivasi untuk ikut serta
melestarikannya.
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa karang taruna memiliki
program dalam bidang sosial budaya. Program tersebut antara lain membantu fakir
miskin dan masyarakat yang kurang mampu. Hasil wawancara juga menunjukkan
bahwa untuk membantu fakir miskin karang taruna melakukan kegiatan
pengumpulan dana melalui malam hiburan rakyat. Hal tersebut menjadi kesempatan
bagi para pemuda untuk saling membantu sehingga pelaksanaan kegiatan berjalan
dengan baik dan kami memperoleh dana sesuai dengan yang diharapkan.
Hasil wawancara lainnya menunjukkan bahwa karang taruna memiliki
program dalam hal seni serta budaya, berupa upaya untuk mengembangkan potensi
adat tradisional masyarakat Gorontalo melalui kegiatan parade seni. Melalui kegiatan
tersebut maka para pemuda ikut berpartisipasi dalam melestarikan potensi serta
tradisi masyarakat Gorontalo.
Sesuai hasil wawancara dengan Hasna Mohi (Tokoh Masyarakat, wawancara
22 Maret 2012 tentang bagaimana bentuk pemberdayaan pemuda yang dilakukan
oleh karang taruna di bidang sosial budaya, responden ini menjawab bahwa::
“Bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh karang taruna di bidang sosial
budaya yaitu dengan melibatkan potensi semua pemuda yang ada di desa
untuk ikut ambil bagian dalam melaksanakan kegiatan kepemudaan sehingga
semua pemuda mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
kemampuannya dalam bidang sosial budaya. Seperti halnya bidang ekonomi
dan keagaaman, dalam bidang sosial budaya ini pula setiap pemuda
mendapatkan peran yang bervariasi sehingga potensi yang ada dalam dirinya
dapat dikembangkan secara optimal sesuai dengan perannya.”
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa bentuk pemberdayaan yang
dilakukan oleh karang taruna di bidang sosial budaya yaitu dengan melibatkan
potensi semua pemuda yang ada di desa untuk ikut ambil bagian dalam melaksanakan
kegiatan kepemudaan sehingga semua pemuda mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan kemampuannya dalam bidang sosial budaya. hasil wawancara
menunjukkan bahwa seperti halnya bidang ekonomi dan keagaaman, dalam bidang
sosial budaya ini pula setiap pemuda mendapatkan peran yang bervariasi sehingga
potensi yang ada dalam dirinya dapat dikembangkan secara optimal sesuai dengan
perannya
Sesuai hasil wawancara dengan Marlin Ramlin Ketua Bidang Keagamaan
Karang Taruna, wawancara 22 Maret 2012 tentang bagaimana antusias dan dukungan
pemuda dalam mendukung kegiatan karang taruna dalam bidang sosial budaya,
responden ini menjawab bahwa:
“Para pemuda yang ada di desa ini sangat bersemangat dan memiliki antusias
yang tinggi untuk ikut terlibat dalam kegiatan kepemudaan. Mereka saling
bahu membahu dalam bekerja, dan sebagian besar sangat simpati dengan
kegiatan yang dilakukan. Meskipun terdapat beberapa orang pemuda yang
kurang proaktif dalam mendukung pelaksanaan kegiatan namun hal tersebut
kurang mempengaruhi semangat serta antusias dan dukungan pemuda dalam
mendukung kegiatan karang taruna dalam bidang sosial budaya.”
Hasil wawancara di atas menunjukkan para pemuda yang ada di desa ini
sangat bersemangat dan memiliki antusias yang tinggi untuk ikut terlibat dalam
kegiatan kepemudaan. Dalam konteks ini para pemuda saling bahu membahu dalam
bekerja, dan sebagian besar sangat simpati dengan kegiatan yang dilakukan. Namun
demikian responden ini menegaskan bahwa terdapat beberapa orang pemuda yang
kurang proaktif dalam mendukung pelaksanaan kegiatan namun hal tersebut kurang
mempengaruhi semangat serta antusias dan dukungan pemuda dalam mendukung
kegiatan karang taruna dalam bidang sosial budaya
Sesuai hasil wawancara dengan Umar Saban Ketua bidang Ekonomi dan
Usaha Karang Taruna, wawancara 22 Maret 2012 tentang apa implikasi dari
pemberdayaan pemuda yang dilakukan oleh karang taruna di bidang sosial budaya
responden ini menjawab bahwa:
“Kegiatan dalam bidang sosial budaya memberikan implikasi yang positif
bagi pemberdayaan pemuda. Dalam konteks ini para pemuda memperoleh
kesemapatan yang sangat luas untuk mengembangkan kemampuannya antara
lain menjadi perencana yang baik dalam setiap kegiatan. Pemuda yang lain
dapat mengambil bagian dalam memfasilitasi prosesi acara sehingga
mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pengalaman serta dapat
memanfaatkan potensi diri yang dimiliki dalam membantu pelaksanaan
kegiatan di bidang sosial budaya. Bagi pemuda yang lainnya mendapatkan
kesempatan dalam hal yang lain untuk menyumbangkan potensi yang
dimilikinya sehingga potensinya terberdayakan dengan optimal.”
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa kegiatan dalam bidang sosial
budaya memberikan implikasi yang positif bagi pemberdayaan pemuda. Dalam
konteks ini para pemuda memperoleh kesemapatan yang sangat luas untuk
mengembangkan kemampuannya antara lain menjadi perencana yang baik dalam
setiap kegiatan. Namun demikian program ini memberikan kesempatan bagi pemuda
yang lain dapat mengambil bagian dalam memfasilitasi prosesi acara sehingga
mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pengalaman serta dapat memanfaatkan
potensi diri yang dimiliki dalam membantu pelaksanaan kegiatan di bidang sosial
budaya. Bagi pemuda yang lainnya mendapatkan kesempatan dalam hal yang lain
untuk menyumbangkan potensi yang dimilikinya sehingga potensinya terberdayakan
dengan optimal. Hasil wawancara ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan di
bidang sosial budaya mampu memberdayakan potensi pemuda yang ada di desa.
Sesuai hasil wawancara dengan Kasmin Lasena (Pemudi Desa Bongohulawa,
wawancara 22 Maret 2012 tentang upaya apa yang dilakukan untuk memberdayakan
pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang sosial budaya, responden ini
menjawab bahwa:
“Karang taruna yang ada di desa kami ini memang memiliki beberapa upaya
atau kegiatan dalam bidang sosial budaya yang sangat membantu dalam
memberdayakan pemuda yang ada di desa. Dalam konteks ini pemuda yang
ada di desa terberdayakan dengan adanya kegiatan sosial budaya melalui
kegiatan yang dilaksanakan secara terprogram. Dalam konteks yang
bersamaan pemuda sangat merasakan manfaat yang sangat besar dari
pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan karena memperoleh pengalaman riil
di lapangan.
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa karang taruna yang ada di desa
kami ini memang memiliki beberapa upaya atau kegiatan dalam bidang sosial budaya
yang sangat membantu dalam memberdayakan pemuda yang ada di desa. Dengan
adanya program tersebut maka pemuda yang ada di desa terberdayakan dengan
adanya kegiatan sosial budaya melalui kegiatan yang dilaksanakan secara terprogram.
Dalam konteks yang bersamaan pemuda sangat merasakan manfaat yang sangat besar
dari pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan karena memperoleh pengalaman riil di
lapangan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa pemberdayaan
pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang sosial budaya telah dilaksanakan
dengan baik dan hal tersebut mampu memberikan kontribusi yang positif bagi
pengembangan potensi pemuda. Dalam konteks ini melalui kegiatan yang difasilitasi
oleh karang taruna mampu mengembangkan dan mencari jati diri sebagai pemuda
yang ideal dalam mendarmabaktikan kemampuannya bagi pembangunan yang
dilaksanakan di desa khususnya yang terkait dengan kegiatan kepemudaan.
1.2 Pembahasan
Karang Taruna adalah organisasi sosial wadah pembinaan dan
pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran
dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda
di wilayah Desa/Kelurahan atau komunitas sederajat dan terutama bergerak di bidang
usaha kesejahteraan sosial. Sedangkan keanggotannya bersifat stelsel pasif, artinya
seluruh generasi muda dalam lingkungan Desa/Kelurahan atau komunitas adat
sederajat yang bersusia 11 tahun sampai 45 tahun yang selanjutnya disebut Warga
Karang Taruna. Dengan adanya Karang Taruna dimaksudkan sebagai wadah untuk
menampung aspirasi masyarakat, khususnya generasi muda dalam rangka
mewujudkan rasa kesadaran dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat pada
umumnya. Tujuannya tidak lain adalah terwujudnya kesejahteraan sosial yang
semakin meningkat bagi generasi muda di Desa/Kelurahan yang memungkinkan
pelaksanaan fungsionalnya sebagai manusia pembangunan yang mampu mengatasi
masalah kesejahteraan sosial di lingkungannya melalui usaha-usaha pencegahan,
pelayanan dan pengembangan sosial
Alfianto (2009:1) mengemukakan bahwa Karang Taruna berasal dari kata
Karang yang berarti pekarangan, halaman, atau tempat. Sedangkan Taruna yang
berarti remaja. Jadi Karang Taruna berarti tempat atau wadah pengembangan remaja
yang ada di Indonesia.
Hasil penelitian terkait pemberdayaan pemuda melalui kegiatan karang taruna
di Desa Bongohulawa Kecamatan Bongomeme secara umum menunjukkan bahwa
pemberdayaan karang taruna meliputi 3 aspek pokok yaitu: a) pemberdayaan
pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang agama, b) pemberdayaan pemuda
melalui kegiatan karang taruna di bidang ekonomi, dan c) pemberdayaan pemuda
melalui kegiatan karang taruna di bidang sosial budaya.
Temuan hasil penelitian bahwa karang taruna memiliki program dalam bidang
keagamaan seperti peringatan hari-hari besar Islam. Dalam konteks ini para pemuda
melakukan berbagai kegiatan yang bernuansa Islami. Hasil wawancara di atas
menunjukkan bahwa kegiatan bernuansa Islami dilakukan antara lain kegiatan
ceramah agama, diskusi ilmiah tentang masalah yang berhubungan dengan akidah,
akhlak sehingga diharapkan mampu mengembangkan kepekaaan pemuda terhadap
masalah yang berhubungan dengan keagamaan. Dengan kegiatan tersebut
menunjukkan bahwa karang taruna memiliki program dalam bidang keagamaan dan
proaktif dalam melaksanakannya.
Hasil penelitian lainya menunjukkan karang taruna telah melakukan kegiatan
pemberdayaan untuk mengembangkan potensi pemuda dengan melibatkan pemuda
secara penuh dalam semua kegiatan keagaamaan yang dilakukan di desa. Dalam
konteks ini strategi yang dilakukan dalam memberdayakan potensi pemuda dibahas
bersama dalam rapat awal, dan dalam rapat tersebut dilakukan pembagian proporsi
tugas secara merata sehingga setiap pemuda mendapat tugas dalam setiap
pelaksanaan kegiatan keagamaan. Untuk dapat membagi tugas secara merata maka
setiap pemuda mendapat tugas secara bervariasi sehingga setiap pemuda akan
memperoleh pengalaman untuk melaksanakan berbagai hal yang terkait dengan
masalah tekniks atau masalah substansial pelaksanaan kegiatan keagamaan. Kondisi
ini sangat positif dalam memberikan pengalaman kepada pemuda dalam
melaksanakan program di bidang keagamaan.
Hasil penelitian bahwa karang taruna memiliki program untuk
memberdayakan pemuda dalam bidang ekonomi. Dalam konteks ini karang taruna
tersebut memfokuskan program pada pemberian bimbingan teknis tentang cara
melakukan usaha baik berupa kerajinan maupun membuka usaha dagang kecil.
Strategi tersebut dilakukan karena terdapat beberapa anggota karang taruna yang
merupakan sarjana dalam bidang ekonomi, sehingga oleh para pengurus dan anggota
mereka dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan potensi yang dimiliki
generasi muda sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuannya untuk
melakuan usaha ekonomi baik berupa kerajinan maupun dalam bentuk usaha
perdagangan. Upaya ini dilakukan secara terkoordinasi sehingga cukup memberikan
kontribusi yang signifikan bagi pengembangan usaha ekonomi di desa dan
memberdayakan generasi muda untuk ikut berperan aktif dalam pengembanga
kegiatan ekonomi kemasyarakatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengurus karang taruna memediasi para
pemuda untuk mendapatkan dana atau pinjaman dari lembaga keuangan dengan
bunga yang sangat rendah. Cara ini sangat baik. Karena pemuda sebagian besar
kurang memiliki modal usaha yang cukup sehingga mereka merasa sangat
kekurangan dana dan tidak dapat mengembangkan usahanya. Dengan adanya upaya
fasilitasi yang dilakukan dalam bentuk pemberian modal terhadap usaha yang
dikembangkan oleh pemuda diharapkan menjadi motivasi bagi pemuda untuk
mengembangkan usahanya sehingga setiap pemuda memiliki kesempatan untuk
memiliki usaha yang diperoleh melalui dana berupa pinjaman lunak tersebut.
Temuan lainnya berdasarkan hasil wawancara bahwa karang taruna memiliki
program dalam bidang sosial budaya. Program tersebut antara lain membantu fakir
miskin dan masyarakat yang kurang mampu. Hasil wawancara juga menunjukkan
bahwa untuk membantu fakir miskin karang taruna melakukan kegiatan
pengumpulan dana melalui malam hiburan rakyat. Hal tersebut menjadi kesempatan
bagi para pemuda untuk saling membantu sehingga pelaksanaan kegiatan berjalan
dengan baik dan kami memperoleh dana sesuai dengan yang diharapkan.
Smentara itu terkait bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh karang taruna
di bidang sosial budaya yaitu dengan cara melibatkan potensi semua pemuda yang
ada di desa untuk ikut ambil bagian dalam melaksanakan kegiatan kepemudaan
sehingga semua pemuda mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
kemampuannya dalam bidang sosial budaya. hasil wawancara menunjukkan bahwa
seperti halnya bidang ekonomi dan keagaaman, dalam bidang sosial budaya ini pula
setiap pemuda mendapatkan peran yang bervariasi sehingga potensi yang ada dalam
dirinya dapat dikembangkan secara optimal sesuai dengan perannya
Temuan lainnya menunjukkan bahwa para pemuda yang ada di desa ini sangat
bersemangat dan memiliki antusias yang tinggi untuk ikut terlibat dalam kegiatan
kepemudaan. Dalam konteks ini para pemuda saling bahu membahu dalam bekerja,
dan sebagian besar sangat simpati dengan kegiatan yang dilakukan. Namun demikian
responden ini menegaskan bahwa terdapat beberapa orang pemuda yang kurang
proaktif dalam mendukung pelaksanaan kegiatan namun hal tersebut kurang
mempengaruhi semangat serta antusias dan dukungan pemuda dalam mendukung
kegiatan karang taruna dalam bidang sosial budaya
Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan secara umum pemberdayaan
pemuda melalui kegiatan karang taruna di desa Bongohulawa Kecamatan
Bongomeme telah dilaksanakan bertumpu pada 3 kegiatan pokok yaitu:
a) pemberdayaan pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang ekonomi,
b) pemberdayaan pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang agama, dan
c) pemberdayaan pemuda melalui kegiatan karang taruna di bidang sosial budaya.