bab iv hasil penelitian dan...

32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Latar SMA N 1 Boja Kendal merupakan SMA negeri terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0601/0/1985. Letaknya strategis di Jalan Raya Bebengan No. 203 D Boja - Kabupaten Kendal Kode Pos 51381 Jawa Tengah Indonesia dan terakreditasi A (Nilai 94). SMA N 1 Boja Kendal memiliki tanah seluas 28.000 m 2 , memiliki 27 kelas (Rombel), dengan daya tampung tiap kelasnya rata-rata 32 siswa. Ekstra Kurikuler siswa yang dimiliki 11 macam secara akademik dan non akademik terdiri dari Olah Raga sebanyak 8 jenis, Seni 8 jenis, Patriotisme 4 jenis, Ketrampilan 2 jenis, waktu belajar pagi hari dari pukul 07.00 14.00. Pertama berdiri SMA Negeri 1 Boja menempati gedung SMPN 1 Boja dalam melaksanakan KBM yang dilaksanakan siang hari. Penggunaan gedung SMPN 1 Boja ini berlangsung selama 2 tahun menunggu pembangunan gedung sekolah selesai dibangun.

Upload: phamdang

Post on 07-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Diskripsi Latar

SMA N 1 Boja Kendal merupakan SMA negeri

terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun

1985 melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia No. 0601/0/1985. Letaknya

strategis di Jalan Raya Bebengan No. 203 D Boja -

Kabupaten Kendal Kode Pos 51381 Jawa Tengah –

Indonesia dan terakreditasi A (Nilai 94). SMA N 1 Boja

Kendal memiliki tanah seluas 28.000 m2, memiliki 27

kelas (Rombel), dengan daya tampung tiap kelasnya

rata-rata 32 siswa. Ekstra Kurikuler siswa yang dimiliki

11 macam secara akademik dan non akademik terdiri

dari Olah Raga sebanyak 8 jenis, Seni 8 jenis,

Patriotisme 4 jenis, Ketrampilan 2 jenis, waktu belajar

pagi hari dari pukul 07.00 – 14.00.

Pertama berdiri SMA Negeri 1 Boja menempati

gedung SMPN 1 Boja dalam melaksanakan KBM yang

dilaksanakan siang hari. Penggunaan gedung SMPN 1

Boja ini berlangsung selama 2 tahun menunggu

pembangunan gedung sekolah selesai dibangun.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

Sejak tahun pelajaran 2006/2007 menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi

kelas X, XI, XII dan tahun 2009 menjadi Sekolah

Bertaraf Internasional (RSBI) kemudian di tahun

2010/2011 mendapat sertifikat ISO 9001:2008 sampai

sekarang.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Evaluasi Konteks

Evaluasi konteks pada penelitian ini

menggambarkan kondisi lingkungan pembelajaran yang

tergambar dalam visi dan misi di SMA N 1 Boja Kendal.

4.2.1.1 Visi dan misi SMA N 1 Boja Kendal

a. Visi

Terwujudnya SMA Bertaraf Internasional

yang religius, berdaya saing global, berwawasan

lingkungan, dan berakar pada budaya bangsa.

b. Misi

1) Meningkatkan ketersediaan layanan

pendidikan di SMA N 1 Boja berupa sarana-

prasarana dan infra struktur pendidikan

(sekolah) dan penunjang lainnya.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

2) Memperluas jangkauan layanan pendidikan

yaitu mengupayakan kebutuhan biaya

pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat,

dengan mencari sumber- sumber yang sah.

3) Meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi

layanan pendidikan, sebagai upaya mencapai

kualitas pendidikan yang berstandar

internasional dalam rangka meningkatkan

mutu dan daya saing di era global.

4) Mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh

layanan pendidikan, tanpa membedakan

layanan pendidikan antar wilayah, suku,

agama, status sosial, serta gender.

5) Menjamin kepastian memperoleh layanan

pendidikan. Adanya jaminan lulusan sekolah

untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan

selanjutnya atau mendapatkan lapangan

kerja sesuai kompetensi.

Berdasarkan data di atas dapat dikatakan

bahwa visi dan misi tersebut telah sesuai

Permendiknas no. 19 tahun 2007 tentang standar

pengelolaan, bagian A, sub bagian 1dan 2 tentang visi

dan misi.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

4.2.1.2 Tujuan

a. Menumbuhkan semangat kebangsaan yang kuat

pada warga sekolah.

b. Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan jiwa

patriotisme pada warga sekolah.

c. Membentuk sikap cinta terhadap bahasa dan

budaya daerah.

d. Mewujudkan pengamalan agama warga sekolah

sesuai dengan agama yang .dianut.

e. Mewujudkan sikap toleransi beragama pada warga

sekolah

f. Mengembangkan budi pekerti luhur dan perilaku

santun pada seluruh warga sekolah.

g. Mengembangkan akhlak mulia dalam pola pikir,

rasa, ucap, dan tindakan warga sekolah.

h. Menanamkan sikap untuk selalu meningkatkan

kompetensi pada tenaga kependidikan dan non

kependidikan.

i. Memberikan pendidikan kepada peserta didik

untuk mengembangkan kecerdasan dalam bidang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan olah raga,

iman dan taqwa, serta kecerdasan sosial dan

emosional.

j. Memberikan pelayanan bimbingan kepada siswa

untuk mengembangkan potensi dirinya.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

k. Membekali siswa dengan kemampuan akademik

maupun non akademik untuk bekal hidup dan

meneruskan ke perguruan tinggi baik dalam

maupun luar negeri.

l. Membekali siswa dengan kemampuan teknologi

dan komunikasi untuk bisa hidup di dunia global.

m. Meningkatkan kualitas hidup warga sekolah untuk

bisa hidup aman, bahagia, dan sejahtera.

n. Menumbuhkan kerja sama antara warga sekolah

dan luar warga sekolah untuk meningkatkan mutu

pendidikan.

4.2.1.3 Kebijakan Pemerintah

SMA N 1 Boja Kendal sebagai lembaga

sekolah dari SSN, RSBI, dan menetapkan visi dan misi

lembaga sebagai kebijakan mutunya. Hal ini seperti

dipaparkan oleh Asari, M.Pd. sebagai kepala sekolah

sebagai berikut:

“Kebijakan mutu yang ditetapkan menyeluruh mengarah kepada tahapan perkembangan

sekolah dari SSN, RSBI dibutuhkan penerapan ISO 9001:2008. Kemudian dilakukan pembenahan terhadap sumber

daya, infrastruktur, dan juga mengajak teman-teman untuk menggalang komitmen

positif bersentuhan dengan pelayanan peserta didik. Dasar pertimbangan diambil untuk menjadikan sesuai visi misi sekolah,

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

diperlukan perbaikan menyeluruh. (Kepala Sekolah, 20-12-2014)

Kebijakan mutu SMA N 1 Boja Kendal yang

mengacu kepada visi dan misi sekolah juga diperkuat

oleh beberapa staf wakil kepala sekolah seperti hasil

wawancara dibawah ini:

“Kebijakan mutu ditetapkan menerjemahkan kebijakan mutu umum kepala sekolah

menuju kebijakan ideal sekolah sebagai lembaga yaitu terlaksananya visi misi sekolah

secara 100% “. (Lukman, S.Pd sebagai waka kurikulum, 16-12-2014)

“Kebijakan yang telah ditetapkan mengarah

kepada manajemen sumber daya manusia dan manajemen sekolah lainnya yang mengacu kepada visi dan misi sekolah”. (Dra.

Kami Hartati, M.Pd sebagai waka humas , 19-20-2014)

“Kebijakan dilakukan secara menyeluruh terhadap tugas tiap unit kerja dan juga kebijakan terhadap kewenangan pengelolaan

anggaran bermuara pada output siswa, yaitu menghasilkan lulusan andal yang mengacu

kepada visi misi sekolah”. (Drs. Santoso, sebagai waka kesiswaan, 19-12-2014)

Kemudian untuk perwakilan dewan guru juga

mengatakan bahwa kebijakan mutu sekolah sesuai

atau mengacu kepada visi dan misi sekolah seperti

yang diungkapkan dalam wawancara penelitian ini:

“Kebijakan mengarah pada perbaikan kurikulum di program studi yang diarahkan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

untuk meningkatkan kekompakan guru-guru produktif, adaptif, dan normative yang bertujuan untuk menghasilkan peserta didik

sesuai visi misi sekolah yaitu lulusan profesional, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa” (Linda Yuana, S.Pd sebagai guru,

16-12-2014) “Kebijakan tentang perangkat kurikulum

kelengkapan pengajaran sumber daya guru untuk meningkatkan kompetensi siswa maksimal berpatokan pada visi misi sekolah”

(Linda Yuana, S.Pd sebagai guru, 16-12-2014) “Kebijakan sebagai ketua program studi

hanya meneruskan kebijakan atasan meliputi kebijakan sumber daya manusia, perbaikan manajemen program studi dalam hal

kedisiplinan untuk proses pembelajaran yang dimulai dari perbaikan inputnya menuju kualitas outputnya sesuai dengan visi misi

sekolah” (Dra. Yulianti, sebagai guru, 16-12-2014)

“Kebijakan yang ditetapkan secara menyeluruh dari berbagai segi seoperti sumber daya manusia, sarana prasarana,

kurikulum pembelajaran dimana kesemuanya menuju kepada sekolah berkualitas yang

tercermin dari visi misi dan tujuan sekolah.” (Dra. Yulianti, sebagai guru, 16-12-2014)

Adapun hasil wawancara yang telah

dipaparkan oleh informan dalam penelitian ini adalah

bahwa kebijakan mutu SMA N 1 Boja Kendal mengacu

kepada visi dan misi sekolah. Sedangkan ada informan

lainnya menyatakan bahwa kebijakan mutu SMA N 1

Boja Kendal masih jauh dari visi dan misi sekolah. Hal

ini dipaparkan dalam hasil wawancara sebagai berikut.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

“Kebijakan yang tidak jauh-jauh, yang menyangkut pemenuhan jam pelajaran 96 minggu efektif selama 3 tahun”. (Nurhadi,S.Pd

sebagai waka manajemen mutu, 10-1-2015) “Kebijakan yang telah dilakukan pada saat ini

belum mengarah kepada manajemen yang

mengarah kepada pelayanan peserta didik yang seharusnya sesuai dengan mengacu

kepada visi dan misi sekolah. Bisa dikatakan sudah ada upaya kepada visi misi, namun implementasinya masih jauh untuk hal-hal

tersebut”. (Drs. Teguh sebagai waka sarpras, 20-12-2014)

Hasil wawancara yang menyatakan bahwa

kebijakan mutu SMA N 1 Boja Kendal sudah mengarah

kepada pencapaian visi dan misi sekolah diperkuat

pula dengan hasil observasi peneliti sebagai berikut.

“Dalam pengamatan peneliti pada kegiatan

belajar mengajar sehari-hari siswa selalu berada di kelas mengikuti proses pembelajaran dan setelah jam 12.00 selalu

diadakan sholat berjamaah yang diimami salah seorang guru yang dilanjutkan dengan

kegiatan kultum”. (Dra. Yulianti, sebagai guru, 16-12-2014)

4.2.2 Evaluasi Input

Evaluasi input pada penelitian ini adalah

menggambarkan tentang pendidik, tenaga

kependidikan, peserta didik, kurikulum, ketersedian

sarana dan prasarana pembelajaran dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SMA N 1 Boja

Kendal.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

4.2.2.1 Pendidik

Ditinjau dari tenaga pendidik , SMA N 1 Boja

Kendal memiliki 47 tenaga pendidik yaitu Guru Tetap

(PNS) maupun GTT (Guru Tidak Tetap), yang terdiri dari

1 guru dengan kualifikasi akademik Diploma 2 (D2)

(sedang menempuh S1), 1 guru dengan kualifikasi

akademik Diploma 3 (D3) (sedang menempuh S1) , 39

guru dengan kualifikasi akademik Strata 1 (S1) ( 10

guru sedang menempuh S2); 6 guru dengan kualifikasi

akademik Strata 2 (S2).

Adapun hasil wawancara yang dipaparkan

oleh informan dalam penelitian ini untuk meningkatkan

mutu pendidikan di SMA N 1 Boja Kendal upaya yang

dilakukan adalah sebagai berikut.

“Dengan merekrut tenaga-tenaga pengajar yang masih bugar/ bersemangat namun berpengalaman/telah memiliki pengalaman

yang banyak dalam pendidikan” (Ummu Azka sebagai siswa, 19-12-2014)

Seperti yang dinyatakan oleh informan,

keterlibatan bapak/ibu guru dalam pelaksanaan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMA N 1 Boja

Kendal adalah sebagai berikut.

“Banyak bapak/ibu guru yang terlibat dalam

pelaksanaan ISO 9001:2008, saya pernah terlibat sebagai sekretaris ISO, jadi ikut secara langsung mengorganisir pelaksanaaan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.” (Linda Yuana, S.Pd sebagai guru, 19-12-2014)

Ketika bapak/ibu guru meningkatkan

kualitas/mutu pengajaran di SMA N 1 Boja Kendal

reward yang diberikan oleh bapak kepala sekolah

adalah seperti yang dikemukan oleh informan sebagai

berikut

“Bapak/ibu guru ketika meningkatkan kualitas/mutu pengajaran akan menerima

reward dalam bentuk fresh Money.” (Linda Yuana, S.Pd sebagai guru, 19-12-2014)

4.2.2.2 Tenaga Kependidikan

Ditinjau dari tenaga kependidikan, SMA N 1

Boja Kendal memiliki 10 orang tenaga kependidikan,

terdiri dari 6 orang dengan kualifikasi akademik

Diploma 2 (D2), 2 orang dengan kualifikasi akademik

Diploma 3 (D3), 2 orang dengan kualifikasi akademik

Strata 1 (S1). Berdasarkan uraian tersebut bahwa

kualifikasi akademik dari tenaga kependidik cukup

memadai.

Adapun hasil wawancara yang dipaparkan

oleh informan dalam penelitian ini untuk meningkatkan

mutu pendidikan di SMA N 1 Boja Kendal upaya yang

dilakukan adalah sebagai berikut.

“Upaya yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA N 1

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

Boja Kendal adalah dengan meningkatkan SDM dari tenaga kependidikan supaya dapat menguasai IT dengan cara diberi motivasi

sesuai dengan program dari dinas pendidikan Kendal untuk melanjutkan kuliah yang dibiayai oleh dinas pendidikan Kendal dengan

cara pengajuan terlebih dahulu atau dikursuskan.” (Widodo,S.H., sebagai tata

usaha, 19-12-2014)

4.2.2.3 Peserta Didik

Calon siswa baru yang menjadi siswa SMA N

1 Boja Kendal adalah lulusan dari Sekolah Menengah

Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs). Adapun

hasil wawancara dengan informan (waka kurikulum,16-

12-2014), terdapat data terkait dengan kemampuan

awal siswa berdasarkan nilai NEM terendah dan

tertinggi 3 tahun terakhir rata-rata pada mata

pelajaran yang diujikan secara nasional adalah sebagai

berikut:

4.1 Tabel NEM calon siswa baru yang diterima di SMA N 1 Boja Kendal

Tahun Ajaran Rendah Tinggi

2012-2013 19 37.8

2013-2014 21 38,6

2014-1015 20,5 37,5

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

Bapak/ibu guru memandang siswa sebagai

“pelanggan” yang harus dilayani sebaik-baiknya. Hasil

wawancara dengan informan sebagai berikut.

“Karena dalam lembaga pendidikan siswa adalah “konsumen” yang secara langsung

ataupun tidak langsung menjadi ujung tombak yang merasakan jasa pendidikan maka harus dilayani sebaik-baiknya.” (Linda

Yuana, S.Pd sebagai guru, 19-12-2014)

4.2.2.4 Kurikulum

Kurikulum merupakan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan dari

standar isi. Standar isi tersebut tertuang pada

Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi

(SI). Berdasarkan SI tersebut, selanjutnya dituangkan

menjadi analisis tujuan mata pelajaran, analisis

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK-KD)

atau pemetaan SK-KD, Silabus dan RPP. Dokumen

KTSP tersebut dibagi menjadi dua: 1) dokumen I dan

dokumen II. Dokumen I berisi landasan aturan, filosofis

KTSP, karakter sekolah menurut muatan lokal dan

pengembangan diri, serta struktur kurikulum.

Gambaran jenis dokumen kurikulum.

Penyusunan kurikulum implementatif

termasuk dalam perencanaan mutu, sesuai dengan

prinsip pengembangan kurikulum pada sekolah

menengah, dikembangkan dengan memperhatikan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

kebutuhan siswa. Kurikulum yang digunakan SMA N 1

Boja adalah kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dengan mengikuti perkembangan spectrum

kurikulum terbaru secara nasional. Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) didasarka pada prinsip :

(1)berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan

dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; (2)

tanggap terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi; (3) relevan dengan kebutuhan

kehidupan; (4) menyeluruh dan berkesinambungan;

dan (5) seimbang antara kepentingan nasional dan

kepentingan daerah. Hal ini seperti dikatakan informan

dalam wawancara penelitian sebagai berikut.

“Pengembangan kurikulum sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Depdiknas, menggunakan pendekatan KBK (Kurikulum

Berbasis Kompetensi) dengan penyempurnaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang memperhatikan sumber daya serta daya

dukung yang ada di tingkat satuan pendidikan”. (Lukman, S.Pd sebagai waka

kurikulum, 16-12-2014)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dikembangkan di SMA N 1 Boja Kendal seperti telah

dijelaskan sebelumnya merupakan penyempurnaan

dari pendekatan kurikulum sebelumnya yaitu

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Berbagai alasan

tentang pendekatan kurulum KBK dengan

penyempurnaan KTSP dan dilanjutkan dengan

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

penyempurnaan mengacu pada spectrum terbaru

diberlakukan secara nasional dapat dilihat dari

paparan jawaban informan sebagai berikut.

“Pendekatan kurikulum berbasis kompetensi dengan penyempurnaan KTSP seperti yang

telah disebutkan bahwa diibaratkan satu perjalanan menuju kepada tiga tujuan, yaitu peserta didik dapat bekerja, berwirausaha,

dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, Dengan pertimbangan ini maka pendekatan kurikulum yang digunakan

berbasis kompetensi disesuaikan dengan tingkat satuan pendidikan”. (Nurhadi,S.Pd

sebagai waka manajemen mutu, 10-1-2015)

Pengembangan diri bukan merupakan mata

pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan

diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Dilakukan

dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang

dilaksanakan setelah KBM selesai.

OSIS SMA N 1 Boja Kendal sebagai organisasi

pelajar yang cukup strategis untuk pengembangan

siswa terutama ketrampilan manajemen dan

merupakan wadah kegiatan SMA N 1 Boja Kendal di

sekolah. Kegiatan yang dikelola OSIS antara lain:

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

bidang penalaran, bidang bakat dan minat, bidang

kesejahteraan, bidang humas.

4.2.2.5 Sarana dan Prasarana

Ruang belajar yang dimiliki SMA N 1 Boja

Kendal 27 Kelas. Hasil wawancara dengan informan

adalah sebagai berikut.

“Daya tampung dan jumlah kelas (rombel) sudah sesuai 27 kelas” (Drs. Teguh, sebagai

waka sarpras, 16-12-2014)

Berdasarkan dokumen dan hasil pengamatan

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.2 Jumlah kelas di SMA N 1 Boja Kendal

Kelas IPA IPS BAHASA

X 3 5 1

XI 3 5 1

XII 3 5 1

Hasil observasi dan penelusuran secara

dokumentasi diketahui fasilitas yang ada di setiap

ruang kelas adalah bangku belajar, dimana jumlah

bangku sesuai dengan kapasitas kelas, white board

atau papan tulis di masing-masing kelas, meja dan

kursi guru satu set, LCD Proyektor, Soundsystem, dan

dilengkapi dengan akses internit/WiFi. Semua fasilitas

di kelas dalam kondisi cukup baik. Sesuai dengan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

Permendiknas no 24 tahun 2007, bagian D tentang

kelengkapan sarana dan prasarana, kondisi ruang

kelas digambarkan dalam kondisi cukup nyaman.

Tabel 4.3 Keadaan ruang labaoratorium dan ruang

tambahan :

No Jenis Ruang Jumlah

Ruang

Baik Kurang

Baik

Tidak

Ada

1 Ruang Perpustakaan 1

2 Ruang Laboratorium :

a. Fisika

b. Kimia

c. Biologi

d. Bahasa

e. Komputer

1

1

1

1

1

3 Ruang Kesenian 2

3 Ruang Ketrampilan 1

5 Ruang Olah Raga 3

6 Ruang Kepala Sekolah 1

7 Ruang Guru 1

8 Ruang Bimbingan dan

Konseling

1

9 Ruang Tata Usaha 1

10 Ruang Aula 1

11 Ruang Mushola 1

12 Ruang Koperasi 6

13 Ruang OSIS 1

14 Ruang Pramuka 1

15 Ruang UKS 1

16 Gudang 2

17 Kamar Kecil 17

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

Hasil observasi dan dokumen didukung

dengan hasil wawancara dari informan yang

mendukung/menunjang Implementasi SMM ISO

9001:2008 sebagai berikut.

“ketersediaan teknologi untuk peningkatan mutu belajar siswa telah sesuai, setiap kelas

lengkap dengan LCD proyektor, akses internet WiFi” (Drs. Teguh, sebagai waka sarpras, 16-12-2014)

“Komputer yang ada di laboratorium komputer untuk pembelajaran siswa 41 unit,

dan untuk perpustakaan siswa ada 3 unit” (Drs. Teguh, sebagai waka sarpras, 16-12-2014)

“Penambahan sarana dan prasana dan penambahan buku di perpustakaan” (Mundi Hastuti,S.Pd., sebagai koordinator

perpustakaan, 19-12-2014) “Pendanaan program jangka panjang dan

jangka pendek di perpustakaan.” (Mundi Hastuti,S.Pd sebagai koordinator perpustakaan, 19-12-2014)

Dari hasil wawancara dengan informan upaya

sekolah menyediakan atau memperbaiki sarpras adalah

sebagai berikut,

“Upaya sekolah untuk dapat memperbaiki

sarpras dengan mengalokasikan dana BOS pada RAPBS” (Drs. Teguh, sebagai waka

sarpras, 16-12-2014)

Kendala yang dihadapi dalam Implementasi

SMM ISO 9001:2008 adalah sebagai berikut,

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

“Keterbatasan besarnya jumlah dana dengan kebutuhan” (Drs.Teguh, sebagai waka sarpras, 16-12-2014)

“Sarana dan prasarana di perpustakaan yang kurang mendukung misalnya ruang kurang luas, saluran internet kurang lancar,

komputer siswa kurang, dan koleksi buku masih kurang.” (Mundi Hastuti,S.Pd

koordinator perpustakaan, 19-12-2014)

4.2.3 Evaluasi Proses

Evaluasi proses pada penelitian ini adalah

menggambarkan kinerja guru SMA N 1 Boja Kendal

dalam mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001: 2008 dalam pembelajaran yang meliputi;

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran

dan evaluasi dalam pembelajaran. Hasil yang diperoleh

dari hasil pengamatan komponen proses melalui

wawancara dan studi dokumen, selanjutnya

dibandingkan dengan kriteria yang digunakan dalam

evaluasi proses.

4.2.3.1 Perencanaan Pembelajaran

Penting sekali bagi seorang guru dalam

membuat perencanaan sebelum mengimplementasikan

pembelajaran. Kegiatan-kegiatan dari perencanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh para guru SMA N 1

Boja Kendal tampak dalam perangkat pembelajaran

yang meliputi program tahunan berdasarkan kalender

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

pelajaran, program semester yang dituangkan dalam

jadwal pembelajaran, silabus mata pelajaran dan RPP

yang dilengkapi instrumen penilaian, bahan ajar dan

instrumen evaluasi yang dituangkan dalam kisi-kisi.

Dari hasil wawancara dengan informan dalam

perencanaan pembelajaran untuk

mengimplementasikan SMM ISO 9001:2008 adalah

sebagai berikut,

“Semakin termotivasinya bapak/ ibu guru

untuk membuat perangkat pembelajaran sebelum mengajar karena adanya reward yang diberikan sekolah kepada bapak/ibu

guru ketika sudah melaksanakannya, namun masih ada yang belum termotivasi untuk membuat rencana pembelajaran dan

perangkat pembelajaran lain.” (Asari, M.Pd., sebagai kepala sekolah, 20-12-2014)

4.2.3.2 Pelaksanaan Pembelajaran

Proses pembelajaran yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran di SMA

N 1 Boja Kendal tahun pelajaran 2014/2015. Process

pembelajaran dilaksanakan enam hari dalam seminggu

yang telah disusun oleh bagian kurikulum, di mulai

dari hari senin sampai dengan sabtu, kecuali hari libur.

Jadwal pembelajaran yang dilaksanakan dimulai dari

jam 07.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB. Penentuan

guru mata pelajaran disesuaikan dengan spesifikasi

pendidikan guru.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

Pengamatan terhadap guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran, diperoleh bahwa

pembelajaran dimulai tepat waktu. Kepala SMA N 1

Boja Kendal memberikan contoh datang jauh lebih

awal, sehingga sebagian besar guru datang tepat waktu

walaupun masih ada yang terlambat antara 5-10 menit

pada jam pertama. Sebagian besar durasi pembelajaran

dilaksanakan sesuai dengan volume jam yang

dijadwalkan.

Hasil wawancara dengan informan untuk

mendukung/menunjang pelaksanaan SMM ISO

9001:2008 dalam pengajaran bapak/ibu guru di SMA N

1 Boja Kendal adalah sebagai berikut:

“Yang mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen adalah terorganisirnya semua dokumen pembelajaran sehingga guru akan

dengan mudah mendapatkan rekan jejak proses pembelajarannya.” (Linda Yuana,S.Pd sebagai guru, 19-12-2014)

Hasil wawancara dengan informan yang

dilakukan bapak/ibu guru ketika meninggalkan

pelajaran sebelum selesai adalah sebagai berikut:

“Memberikan tugas kepada para siswa

berdasarkan materi pelajaran yang disampaikan pada hari itu.” (Pinky sebagai

siswa, 19-12-2014) “Mereview materi kembali dan memberikan ringkasan atau kesimpulan dari apa yang

diajarkan di kelas, memberikan 1 atau 2 pertanyaan yang bersangkutan dengan materi

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

yang baru saja dibahas.” (Ummu Azka sebagai siswa, 19-12-2014)

Cara bapak/ibu guru menyampaikan materi

pembelajaran menurut hasil wawancara dengan

informan adalah sebagai berikut:

“Guru menyampaikan materi berbeda-beda, sesuai dengan karakteristik masing-masing,

ada yang menggunakan LCD untuk menyampaikan materi, ada juga yang membiarkan siswanya agar aktif dan

membahas/berdiskusi tentang materi tersebut.” (Ummu Azka sebagai siswa, 19-12-

2014) “Ada yang menyampaikan dengan kuis sebelum menyampaikan materi atau sesudah

menyampaikannya.” (Pinky sebagai siswa, 19-12-2014)

4.2.3.3 Evaluasi Pembelajaran

Penilaian hasil belajar dilakukan oleh guru,

sekolah dan pemerintah. Hasil observasi dan

pendekatan dokumentasi yang dilakukan, ditemukan

informasi tentang pelaksanaan evaluasi yang dilakukan

oleh para guru. Evaluasi yang dilaksanakan dalam

pembelajaran dilaksanakan setidaknya ada empat

tahap evaluasi yaitu, pertama: evaluasi dilakukan

dalam bentuk ulangan harian, setelah satu kompetensi

dasar diajarkan. Evaluasi ini merupakan evaluasi yang

dilakukan guru. Kedua, evaluasi yang dilakukan pada

pertengahan semester dalam bentuk ulangan tengah

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

semester dilaksanakan pada minggu ke delapan dari

minggu efektif. Ketiga, evaluasi dilakukan persemester

atau setiap enam bulan sekali. Pelaksanaan evaluasi di

akhir semester ini terjadwal secara khusus dan

merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh

sekolah dan dibuktikan dengan penyerahan Laporan

Hasil Belajar (LHB), Keempat adalah evaluasi oleh

pemerintah dalam bentuk Ujian Akhir Nasional (UAN).

Hasil wawancara dengan informan tentang

evaluasi belajar adalah sebagai berikut:

“Evaluasi belajar dilaksanakan setelah setiap KD diajarkan berupa Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester dilaksanakan

setelah minggu kedelapan dari minggu efektif, Ulangan Semester dilaksanakan setelah semua KD telah dilaksanakan pembelajaran

yang dibuktikan dengan laporan belajar/rapot.”(Lukman, S.Pd., sebagai waka

kurikulum, 16-12-2014)

4.2.4 Evaluasi Produk

4.2.4.1 Kelengkapan Dokumen Pembelajaran dan

Kinerja Guru

Berdasarkan uraian sebelumnya, sebagian

besar unsur yang membentuk kinerja telah dilakukan

oleh guru SMA N 1 Boja Kendal, mekipun tidak secara

keseluruhan dilaksanakan dengan baik tetapi sebagian

besar unsur tersebut telah dilaksanakan dengan baik.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

Guru telah merancang pembelajaran dengan cukup

baik. Adapun hambatan /kendala dalam pelaksanaan

SMM ISO 9001:2008 dalam pengajaran bapak/ibu guru

di SMA N 1 Boja Kendal disampaikan oleh informan

dalam wawancaranya adalah sebagai berikut:

“Kendala yang dihadapi adalah time manajement atau pembagian waktu, karena

adanya jam tatap muka yang penuh/padat ditambah lagi tugas tambahan yang menyita waktu jadi sangat sulit untuk meluangkan

waktu dalam me-manage dokumen yang dimiliki.” (Linda Yuana, S.Pd., 19-12-2014)

4.2.4.2 Prestasi Peserta Didik

Hasil rekapitulasi nilai rata-rata yang

diperoleh oleh siswa kelas XII 3 tahun terakhir pada

saat UAN menurut informan waka kurikulum

Lukman,S.Pd dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Nilai rata-rata hasil UAN 3 tahun terakhir

Tahun Ajaran Rendah Tinggi

2011-2012 28,0 47,3

2012-2013 28,6 47,8

2013-2014 30,5 48,5

Melihat rata-rata yang diperoleh 3 tahun

terakhir setelah UAN menunjukkan bahwa evaluasi

belajar terlaksana dengan baik dan setiap tahunnya

semakin meningkat hasil rata-ratanya.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

Hasil wawancara dengan informan waka

kurikulum Lukman,S.Pd, selain meningkatnya hasil

belajar UAN tahun Ajaran 2013-2014 juga diperoleh

prestasi akademik maupun non akademik. Dapat

dilihat pada tabel 4.5 untuk Prestasi Akademik dan 4.6

Prestasi Non Akademik

Tabel 4.5 Hasil Prestasi Akademik yang telah diraih

dalam tiga tahun terakhir

.Tabel 4.6 Hasil prestasi non akademik yang telah

diraih dalam tiga tahun terakhir

Tahun Olah

Raga

(kali)

Seni

(kali)

Patriotisme

(kali)

Ketrampilan

(kali)

Jumlah

2012 20 11 4 2 37

2013 16 17 6 - 38

2014 57 14 1 - 72

Motivasi belajar yang selalu diberikan sekolah

untuk meningkatkan prestasi belajar menurut hasil

wawancara dengan informan adalah sebagai berikut:

“Dengan cara memberitahukan prestasi kakak kelas sebelumnya, sehingga para siswa dapat

termotivasi untuk meraih prestasi seperti

Tahun Jumlah (kali)

2012 8

2013 7

2014 19

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

kakak kelasnya atau lebih baik, dan dengan memberikan bea siswa kepada para siswa yang meraih peringkat terbaik di setiap

kelasnya.” (Pinky sebagai siswa, 19-12-2014) “Adanya lagu Indonesia Raya sebelum KBM dimulai dan lagu Bagimu Negeri setelah KBM

sehingga para siswa lebih semangat karena merasa bahwa mereka belajar bukan untuk

SMA N 1 Boja Kendal saja, melainkan untuk Indonesia, serta penyampaiam motivasi dari guru di kelas dan pembina upacara di hari

Senin.” (Ummu Azka sebagai siswa, 19-12-2014)

4.3 Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan

cara mendiskusikan temuan-temuan penelitian

berdasarkan pandangan peneliti dan kondisi ideal

menurut teori dan peraturan yang relevan terkait

dengan Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008.

4.3.1 Evaluasi Konteks

Berdasarkan hasil wawancara langkah-

langkah penyelenggaraan sekolah dalam menjalankan

Misi SMA N 1 Boja Kendal masih sejalan dengan

visinya. Visi bukan hanya sekedar rumusan tujuan dari

sebuah institusi, terlebih lagi merupakan gambaran

keinginan bersama dari seluruh masyarakat sebuah

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

organisasi. Visi yang telah ada di SMA N 1 Boja Kendal

merupakan gambaran keinginan bersama dari setiap

masyarakat pelaku dalam institusi atau para

pemangku kebijakan. Tentunya Visi akan terwujud jika

misi-misi yang telah dirumuskan merupakan suatu

langkah yang sistematis yang mengarah pada

perwujudan visi yang ada. Visi dan misi yang

diciptakan dan dipahami dengan baik dan benar dalam

sebuah organisasi tentunya akan menciptakan budaya

kerja yang pada akhirnya akan membentuk budaya

personel dalam institusi tersebut.

Ditinjau dari Benon (2010: 13) “Quality

learning is a function of the three elements that can

improve quality in education, and these include the

teacher, the learner, and the curriculum”. Sedangkan

Ditinjau dari Isjoni (2006: 22-23), dalam pembangunan

pendidikan hendaknya diarahkan kepada beberapa

sektor yang merupakan kebutuhan mendasar, karena

langsung memberikan dampak terhadap peningkatan

mutu pendidikan.

Kebijakan mutu yang ditetapkan menyeluruh

mengarah kepada tahapan perkembangan sekolah dari

SSN, RSBI dibutuhkan penerapan ISO 9001:2008.

Kemudian dilakukan pembenahan terhadap sumber

daya, infrastruktur, dan juga mengajak teman-teman

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

untuk menggalang komitmen positif bersentuhan

dengan pelayanan peserta didik. Dasar pertimbangan

diambil untuk menjadikan sesuai visi misi sekolah,

diperlukan perbaikan menyeluruh, menghasilkan

lulusan andal yang mengacu kepada visi misi sekolah.

Kebijakan yang telah dilakukan pada saat ini

belum mengarah kepada manajemen yang mengarah

kepada pelayanan peserta didik yang seharusnya

sesuai dengan mengacu kepada visi dan misi sekolah.

Dengan evaluasi ini SMA N 1 Boja berusaha untuk

dapat memperbaiki manajemen mutunya supaya

Sertifikat ISO 9001:2008 tetap dapat diraihnya,

walaupun upaya itu masih jauh dari sempurna.

4.3.2 Evaluasi Input

Berdasarkan hasil wawancara dalam lembaga

pendidikan siswa adalah “konsumen” yang secara

langsung ataupun tidak langsung menjadi ujung

tombak yang merasakan jasa pendidikan maka sekolah

merekrut tenaga-tenaga pengajar yang masih bugar/

bersemangat namun berpengalaman/telah memiliki

pengalaman yang banyak dalam pendidikan.

Keterlibatan guru secara langsung dalam mengorganisir

pelaksanaaan sistem manajemen mutu. Ketika

bapak/ibu guru meningkatkan kualitas/mutu

pengajaran di SMA N 1 Boja Kendal reward yang

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

diberikan oleh bapak kepala sekolah adalah dalam

bentuk fresh Money.”

Upaya yang dilakukan sekolah untuk

meningkatkan mutu pendidikan di SMA N 1 Boja

Kendal adalah dengan meningkatkan SDM dari tenaga

kependidikan supaya dapat menguasai IT dengan cara

diberi motivasi sesuai dengan program dari dinas

pendidikan Kendal untuk melanjutkan kuliah yang

dibiayai oleh dinas pendidikan Kendal dengan cara

pengajuan terlebih dahulu atau dikursuskan.

Ketersediaan teknologi untuk peningkatan

mutu belajar siswa telah sesuai, setiap kelas lengkap

dengan LCD proyektor, akses internet WiFi. Komputer

yang ada di laboratorium komputer untuk

pembelajaran siswa 41 unit, dan untuk perpustakaan

siswa ada 3 unit. Penambahan sarana dan prasana dan

penambahan buku di perpustakaan adalah untuk

merealisaikan dana BOS pada RAPBS. Kendala yang

dihadapi dalam Implementasi SMM ISO 9001:2008

adalah sebagai keterbatasan besarnya jumlah dana

dengan kebutuhan, adapun sarana dan prasarana di

perpustakaan yang kurang mendukung misalnya ruang

kurang luas, saluran internet kurang lancar, komputer

siswa kurang, dan koleksi buku masih kurang.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

Pengembangan kurikulum sesuai dengan

pedoman yang ditetapkan Depdiknas, menggunakan

pendekatan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)

dengan penyempurnaan KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) yang memperhatikan sumber daya

serta daya dukung yang ada di tingkat satuan

pendidikan. Pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi dengan penyempurnaan KTSP seperti yang

telah disebutkan bahwa diibaratkan satu perjalanan

menuju kepada tiga tujuan, yaitu peserta didik dapat

bekerja, berwirausaha, dan dapat melanjutkan ke

jenjang pendidikan tinggi, Dengan pertimbangan ini

maka pendekatan kurikulum yang digunakan berbasis

kompetensi disesuaikan dengan tingkat satuan

pendidikan.

Ditinjau dari Djatmiko dan Jumaedi (2011: 7-

9) mengatakan bahwa ISO 9001:2008 memiliki 8

prinsip/klausal dan kunci sukses agar penerapan

sistem manajemen mutu berjalan efektif. Kedelapan

prinsip tersebut adalah (1) berfokus pada pelanggan

(customer focus) (2) Kepemimpinan (leadership); (3)

Keterlibatan Karyawan/semua orang dalam organisasi

(4) Pendekatan Proses; (5) Pendekatan sistem pada

manajemen; (6) Peningkatan yang berkesinambungan;

(7) Pendekatan faktual untuk pengambilan keputusan;

(8) Hubungan pelanggan yang bermanfaat bagi kedua

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

pihak; kerjasama yang saling menguntungkan dengan

pengguna lulusan.

Dengan penerapan sistem manajemen mutu

berjalan efektif 8 klausal kunci, maka SMA N 1 Boja a

menjadi sekolah yang semakin maju.

4.3.3 Evaluasi Proses

Berdasarkan hasil wawancara ditinjau dari

Gaspersz (2008: 268) yaitu merupakan sekumpulan

prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar

untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin

kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau

jasa) terhadap kebutuhan persyaratan tertentu yang

ditentukan oleh pelanggan dan organisasi.

Semakin termotivasinya bapak/ibu guru

untuk membuat perangkat pembelajaran sebelum

mengajar karena adanya reward yang diberikan sekolah

kepada bapak/ibu guru ketika sudah

melaksanakannya, namun masih ada yang belum

termotivasi untuk membuat rencana pembelajaran dan

perangkat pembelajaran lain. Dengan Sistem

Manajemen maka terorganisirnya semua dokumen

pembelajaran sehingga guru akan dengan mudah

mendapatkan rekan jejak proses pembelajarannya

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

Cara bapak/ibu guru menyampaikan materi

berbeda-beda, sesuai dengan karakteristik masing-

masing, ada yang menggunakan LCD untuk

menyampaikan materi, ada juga yang membiarkan

siswanya agar aktif dan membahas/berdiskusi tentang

materi tersebut, ada yang menyampaikan dengan kuis

sebelum menyampaikan materi atau sesudah

menyampaikannya. Apabila bapak/ibu guru

berhalangan hadir dalam pembelajaran, maka

bapak/ibu guru memberikan tugas kepada para siswa

berdasarkan materi pelajaran yang disampaikan pada

hari itu. Evaluasi belajar dilaksanakan setelah setiap

KD diajarkan berupa Ulangan Harian, Ulangan Tengah

Semester dilaksanakan setelah minggu kedelapan dari

minggu efektif, Ulangan Semester dilaksanakan setelah

semua KD telah dilaksanakan pembelajaran yang

dibuktikan dengan laporan belajar/rapot.

4.3.4 Evaluasi Produk

Berdasarkan hasil wawancara Produk

kelulusan 3 tahun terakhir semakin meningkat, hasil

prestasi belajar baik akademik maupun non akademik

semakin 3 tahun terakhhir juga semakin meningkat.

Motivasi yang diberikan bapak/ibu guru kepada siswa

dengan cara memberitahukan prestasi kakak kelas

sebelumnya, sehingga para siswa dapat termotivasi

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15564/4/T2_942013061_BAB IV...terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri

untuk meraih prestasi seperti kakak kelasnya atau

lebih baik, dan dengan memberikan bea siswa kepada

para siswa yang meraih peringkat terbaik di setiap

kelasnya. Motivasi bapak/ibu guru dalam perangkat

pembelajaran juga semakin meningkat walaupun masih

ada bapak/ibu guru yang belum melaksanakan dengan

baik.

Ditinjau dari Hadari Nawawi (2005: 46)

bahwa: Manajemen Mutu adalah Manajemen fungsional

dengan pendekatan yang secara terus menerus

difokuskan pada peningkatan kualitas, agar produknya

sesuai dengan standar kualitas dari masyarakat yang

dilayani dalam pelaksanaan tugas pelayanan umum

(public servise) dan pembangunan masyarakat

(community development)”.

Dengan adanya Manajemen Mutu akan

meningkatkan motivasi bapak/ibu guru sehingga

prestasi akademik maupun non akademik yang diraih

semakin meningkat.