bab iv hasil penelitian dan pembahasanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/917/5/t1_292008183_bab...
TRANSCRIPT
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tlahap yang terletak di perbatasan
Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo. SDN Tlahap terletak di Desa
Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung merupakan SD paralel. SDN
Tlahap merupakan salah satu SD Negeri di gugus Ki Hajar Dewantara. SDN
Tlahap merupakan gabungan SDN Tlahap 1 dan SDN Tlahap 2. SDN Tlahap
berjarak 20 km dari pusat kota dan berjarak 2 km dari Kecamatan.
Jumlah seluruh peserta didik dari kelas I sampai kelas VI yaitu 385 peserta
didik. SD Negeri Tlahap mempunyai 19 tenaga pendidik, dua belas (12) di
antaranya sudah berstatus PNS (Kepala Sekolah, guru kelas IA, guru kelas IIB
guru kelas III , guru kelas IV B, guru Kelas V A dan V B, guru Kelas VI, guru
agama Islam) dan empat guru wiyata bakti .
Penelitian ini dilakukan di kelas V dengan Kelas V terdiri dari VA dan VB.
Kelas VA dengan jumlah peserta didik 31 orang terdiri atas 15 laki-laki dan 16
perempuan. Kelas VB dengan jumlah peserta didik 32 orang terdiri atas 18 laki-
laki dan 14 perempuan. pertemuan pertama pada 24 Maret 2012, pertemuan
kedua 26 Maret 2012.
4.2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan penelitian dilakukan dua kali pertemuan, pelaksanaan pertama
dimulai tanggal 24 maret 2012 dan pertemuan kedua dimulai pada tanggal 26
maret 2012.
4.2.1. Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME).
4.2.1.1 Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME) pertemuan pertama.
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) dalam pembelajaran matematika pada kelas eksperimen yang
dilaksanakan pada tanggal 24 maret 2012. Guru menyiapakan Rencana
35
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),lembar observasi aktivitas guru dan peserta
didik,lembar kerja peserta didik, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran dan
ruang untuk proses pembelajaran. Materi pembelajaran operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan pada pecahan dengan penyebut yang berbeda.
Kegiatan pembelajaran 1 x 70 menit (1xpertemuan) dengan langkah-langkah
pembelajaran sebagai berikut:
a. Guru melakukan apersepsi, memotivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran
dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Guru membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok setiap kelompok
terdiri dari 4-5 peserta didik.
c. Guru menjelaskan materi penjumlahan dan pengurangan operasi hitung
pecahan dengan penyebut yang berbeda menggunakan pendekatan Realistik
Mathematic Education (RME).
d. Guru memberikan masalah konstektual kepada peserta didik untuk diselesaikan
secara kelompok. Guru meminta peserta didik mengerjarkan penjumlahan dan
pengurangan operasi hitung campuran pecahan dengan penyebut yang berbeda
menggunakan kertas berwarna.
e. Peserta didik menyelesaikan masalah konstektual yang diberikan guru secara
diskusi kelompok peserta didik mengerjarkan penjumlahan dan pengurangan
operasi hitung campuran pecahan dengan penyebut yang berbeda
menggunakan kertas berwarna. Peserta didik menyelesaikan masalahnya
menggunakan cara peserta didik sendiri karena guru memberi kebebasan
peserta didik.
f. Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
kemudian membandingkan hasil diskusi kelompok dari setiap peserta didik.
g. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik.
h. Guru memberikan kesimpulan pelajaran mengenai penjumlahan dan
pengurangan operasi hitung pecahan dengan penyebut yang berbeda.
i. Guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada peserta didik.
j. Guru memberikan penugasan kepada peserta didik untuk mempelajari kembali
materi yang sudah dijelaskan.
36
4.2.1.2 Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME) pertemuan kedua.
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) dalam pembelajaran matematika pada kelas eksperimen yang
dilaksanakan pada tanggal 26 maret 2012. Guru menyiapakan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),lembar observasi aktivitas guru dan peserta
didik,lembar kerja peserta didik, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran dan
ruang untuk proses pembelajaran. Materi pembelajaran operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan pada pecahan dengan penyebut yang
berbeda.operasi hitung penjumlahan dan pengurangan campuran pada pecahan
yang berhubungan dengan masalah sehari-hari peserta didik. Kegiatan
pembelajaran 1 x 70 menit (1xpertemuan) dengan langkah-langkah pembelajaran
sebagai berikut:
a. Guru melakukan apersepsi, memotivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran
dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Guru membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok setiap kelompok
terdiri dari 4-5 peserta didik.
c. Guru menjelaskan materi penjumlahan dan pengurangan operasi hitung
pecahan dengan penyebut yang berbeda dan penyelesaian masalah yang
berhubungan dengan masalah sehari-hari peserta didik menggunakan
pendekatan Realistik Mathematic Education (RME).
d. Guru memberikan masalah konstektual kepada peserta didik untuk diselesaikan
secara kelompok. Guru meminta peserta didik mengerjarkan penjumlahan dan
pengurangan operasi hitung campuran pecahan dengan penyebut yang berbeda
menggunakan kertas berwarna dan penyelesaian masalah yang berhubungan
dengan masalah sehari-hari peserta didik berupa soal cerita.
e. Peserta didik menyelesaikan masalah konstektual yang diberikan guru secara
diskusi kelompok peserta didik mengerjarkan penjumlahan dan pengurangan
operasi hitung campuran pecahan dengan penyebut yang berbeda
menggunakan kertas berwarna dan penyelesaian masalah yang berhubungan
dengan masalah sehari-hari peserta didik berupa soal cerita . Peserta didik
37
menyelesaikan masalahnya menggunakan cara peserta didik sendiri karena
guru memberi kebebasan peserta didik.
f. Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
kemudian membandingkan hasil diskusi kelompok dari setiap peserta didik.
g. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik.
h. Guru memberikan kesimpulan pelajaran mengenai penjumlahan dan
pengurangan operasi hitung pecahan dengan penyebut yang berbeda dan
penyelesaian masalah berupa soal cerita.
i. Guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada peserta didik.
j. Guru memberikan posttes kepada peserta didik
k. Peserta didik mengerjakan posttes
l. Guru meminta peserta didik mengumpulkan posttes dan menutup
pembelajaran.
4.2.2. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Matematika
Mekanistik.
4.2.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Matematika
Mekanistik Pada Pertemuan Pertama.
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan matematika mekanistik
dalam pembelajaran matematika pada kelas eksperimen yang dilaksanakan pada
tanggal 24 maret 2012. Guru menyiapakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP),lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik,lembar kerja peserta
didik, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran dan ruang untuk proses
pembelajaran. Materi pembelajaran operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
pada pecahan dengan penyebut yang berbeda.operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan campuran pada pecahan yang berhubungan dengan masalah sehari-
hari peserta didik. Kegiatan pembelajaran 1 x 70 menit (1xpertemuan) dengan
langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Guru melakukan apersepsi, memotivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran
dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
38
b. Guru menjelaskan materi penjumlahan dan pengurangan operasi hitung
pecahan dengan penyebut yang berbeda menggunakan pendekatan matematika
mekanistik.
c. Guru memberikan contoh soal sesuai materi kemudian guru memberikan soal-
soal untuk dikerjakan peserta didik secara berlomba.
d. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikan guru.
e. Guru membahas soal yang telah dikerjakan peserta didik
f. Guru memberikan kesimpulan pelajaran ,mengenai operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan pecahan dengan penyebut yang berbeda.
g. Guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada peserta didik.
h. Memberikan penugasan kepada peserta didik untuk mempelajari materi yang
sudah dijelaskan.
4.2.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Matematika
Mekanistik Pada Pertemuan Kedua.
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan matematika mekanistik
dalam pembelajaran matematika pada kelas eksperimen yang dilaksanakan pada
tanggal 26 maret 2012. Guru menyiapakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP),lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik,lembar kerja peserta
didik, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran dan ruang untuk proses
pembelajaran. Materi pembelajaran operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
pada pecahan dengan penyebut yang berbeda.operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan campuran pada pecahan yang berhubungan dengan masalah sehari-
hari peserta didik. Kegiatan pembelajaran 1 x 70 menit (1xpertemuan) dengan
langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Guru melakukan apersepsi, memotivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran
dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Guru menjelaskan materi penjumlahan dan pengurangan operasi hitung
pecahan dengan penyebut yang berbeda dan penyelesaian masalah yang
berhubungan dengan masalah sehari-hari peserta didik menggunakan
pendekatan matematika mekanistik.
39
c. Guru memberikan contoh soal sesuai materi kemudian guru memberikan soal-
soal untuk dikerjakan peserta didik secara berlomba.
d. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikan guru.
e. Guru membahas soal yang telah dikerjakan peserta didik
f. Guru memberikan kesimpulan pelajaran ,mengenai operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan pecahan dengan penyebut yang berbeda.
g. Guru memberikan posttes kepada peserta didik
h. Peserta didik mengerjakan posttes.
i. Guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada peserta didik.
j. Guru menutup pelajaran.
4.3. Analisis Data Pendahuluan
4.3.1. Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau
berbeda.
Tabel 4.1.Hasil Uji Homogenitas Varian
Levene Statistic Sig.
0,122 0,728
Perhitungan pengujian homogenitas Test of Homogeneity of
Variance yang tertera pada lampiran . Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa
levene statistic sebesar dengan probabilitas 0,728 > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa kedua kelompok memiliki varian yang sama (varian kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen). Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil
nilainya maka semakin besar homogenitasnya.
4.3.2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang
berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak.
4.3.2.1. Hasil Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
40
Tabel 4.2Hasil Uji Normalitas Pretes
Eksperimen Kontrol
Asymp. Sig (2-tailed) 0,231 0,587
Perhitungan data normalitas pretes dapat dilihat pada lampiran XVIIIa dan
diperoleh data bahwa:
1. Nilai pretes kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmoogov-
Smirov Test. Dari tabel 4.2 tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi
dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah . Jika nilai Asymp.
Sig (2 tailed) > 0,05 nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai
dari Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,231 > 0,05, artinya data dari nilai pretes
kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal. Berikut gambaran visual
kenormalan penyebaran data pretes kelompok eksperimen.
Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen
2. Nilai pretes kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmoogov-Smirov
Test. Dari tabel 4.2 tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan taraf
kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah . Jika nilai Asymp. Sig (2
tailed) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp.
Sig (2-tailed) adalah 0,587 > 0,05, artinya data dari nilai pretes kelompok
kontrol adalah berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan
penyebaran data pretes kelompok kontrol.
41
Gambar 4.2 Grafik Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol
4.3.2.2. Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Posttest
Eksperimen Kontrol
Asymp. Sig (2-tailed) 0,248 0,835
Perhitungan data normalitas posttest dapat dilihat pada lampiran dan diperoleh
data bahwa:
1. Nilai posttest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmoogov-
Smirov Test. Dari tabel 4.3 tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi
dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah . Jika nilai Asymp.
Sig (2 tailed) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari
Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,248 > 0,05, artinya data dari nilai posttest
kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal. Berikut gambaran visual
kenormalan penyebaran data posttest kelompok eksperimen.
Gambar 4.3 Grafik Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen
42
2. Nilai posttest kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmoogov-Smirov
Test. Dari tabel 4.3 tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan taraf
kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah . Jika nilai Asymp. Sig (2
tailed) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp.
Sig (2-tailed) adalah 0,835 > 0,05, artinya data dari nilai posttest kelompok
kontrol adalah berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan
penyebaran data posttest kelompok kontrol.
Gambar 4.4 Grafik Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol
4.3.3 Hasil Uji Beda (t-test)
Uji beda atau t-test untuk menguji signifikansi perbedaan mean antar
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji beda (t-test) digunakan untuk
menguji signifikansi perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Perhitungan hasil uji beda menggunakan Independent Samples
Test tertera pada lampiran 44. Pada tabel 4.4 hasil uji beda (t-test) nilai posttest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4.4.Hasil Uji Beda (T-Test) Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
F Sig. T Sig.(2-
tailed)
Lower Upper
Nilai Equal
variances
assumed
Equal variances
0,123 0,727 3,529
3,531
0,001
0,001
5,60075
5,60463
20,24199
20,23811
43
not assumed
Hasil tabel 4.5 terlihat hasil F hitung levene test sebesar dengan probabilitas
0,727 > 0,05, maka kedua kelompok memiliki varian yang sama atau homogen.
Semakin kecil levene maka semakin besar tingkat homogenitasnya. Dengan
demikian analisis uji beda (t-test) harus menggunakan asumsi equal variance
assumed. Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai t adalah dengan probabilitas
signifikansi 0,001 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikansi untuk pembelajaran yang menggunakan pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME) dengan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan matematika mekanistik. Perbedaan rata-rata antara 5,60075 sampai
dengan perbedaan rata-rata 20,24199 dan diperkuat lagi dengan adanya nilai rata-
rata posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol .
4.4. Analisis Lanjutan
4.4.1. Analisis Deskriptif Penggunaan Pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) pada pembelajaran
Hasil penelitian ini meliputi aktivitas guru dan aktivitas peserta didik dalam
pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME).
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME) terdiri dari kegiatan pra pembelajaran, kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Penggunaan pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME) diharapkan dapat mempermudah guru dalam
menyampaikan konsep yang ada dalam materi pelajaran yaitu penjumlahan dan
pengurangan pada pecahan dengan penyebut yang berbeda yang berhubungan
dengan pengalaman sehari-hari peserta didik dan juga bermanfaat untuk peserta
didik yaitu mempermudah memahami konsep penjumlahan dan pengurangan pada
pecahan dengan penyebut yang berbeda yang disampaikan oleh guru dan dapat
meningkatkan hasil belajar. Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati
peneliti dalam menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)
apakah sesuai dengan langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan
44
pendekatan Realistic Mathematic Education (RME). Observasi dilakukan dengan
indikator kinerja dalam langkah-langkah yaitu Indikator penggunaan pendekatan
Realistic Mathematic Education (RME): penelitian ini dapat dikatakan berhasil
jika sudah melakukan pembelajaran sesuai dalam langkah-langkah Realistic
Mathematic Education (RME) dengan kriteria apabila rata-rata individu dari hasil
observasi guru dan peserta didik ≥ 3 dan rata-rata seluruh aktivitas guru dan
peserta didik ≥ 4 dari seluruh item yang telah diisikan oleh observer. Peneliti
menyusun penelitian eksperimen menjadi dua pertemuan dan juga menyusun
penelitian kontrol menjadi dua pertemuan.
Hasil observasi dikelompokan menjadi dua yaitu hasil observasi pada saat
pertemuan pertama dan hasil observasi pada pertemuan kedua.
1. Hasil observasi pada pertemuan pertama
Pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu pada tanggal 24 Maret 2012 hasil
observasi aktivitas guru pada kegitan awal guru melakukan kegiatan pra
pembelajaran dengan mengecek kesiapan peserta didik, kegiatan awal guru
memberikan apersepsi , motivasi dan tujuan pembelajaran, dan pada kegiatan inti
guru menjelaskan materi menggunakan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME). Pada kegiatan inti peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok (dapat dilihat pada lampiran 40) untuk melakukan diskusi kelompok
dan mempresentasikan hasilnya (dapat dilihat pada lampiran 41). Guru
membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam melakukan dikusi kelompok.
Pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)
Peserta didik diberi kebebasan untuk mengerjakannya dengan cara mereka sendiri
(mengeksplorasi kemampuan peserta didik) dengan berdiskusi kelompok peserta
didik dapat saling berinteraksi dengan peserta didik lainnya dan dapat
mengkonfirmasikan hasil dari diskusi kelompok.
Hasil dari perhitungan observasi aktivitas guru dan peserta didik
didapatkan data rata-rata aktivitas guru 3,82 dan rata-rata peserta didik 3,89. Rata-
rata seluruh aktivitas guru dan peserta didik 3,85. Rincian pendapatan setiap item
dapat dilihat pada tabel 4.5:
45
Tabel 4.5.Jumlah Skor Penggunaan
Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Pertemuan ISkor 1 2 3 4 5
Jumlah Frekuensi 0 0 23 57 16
Pelaksanaan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)
menunjukkan bahwa guru sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan langkah-
langkah penggunaan Realistic Mathematic Education (RME) dalam kegiatan
pembelajaran bahwa skor 3 dan 4 banyak mendapat skor rata-rata aktivitas guru
dan peserta didik 3,85 dari seluruh prosedur penggunaan pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME) oleh karena itu pada pertemuan I pada
pembelajaran yang menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education
(RME) dikatakan belum berhasil karena belum mencapai rata-rata 4 maka pada
pertemuan yang kedua peneliti memperbaiki pada indikator dalam observasi yang
masih mendapatkan skor 3 yaitu pada indikator guru mendampingi peserta didik
dalam melaksanakan diskusi kelompok.
2. Hasil Observasi Pada Pertemuan Kedua
Pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu pada tanggal 26 Maret 2012
hasil observasi aktivitas guru pada kegitan awal guru melakukan kegiatan pra
pembelajaran dengan mengecek kesiapan peserta didik, kegiatan awal guru
memberikan apersepsi , motivasi dan tujuan pembelajaran, dan pada kegiatan inti
guru menjelaskan materi menggunakan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME). Pada kegiatan inti peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok (dapat dilihat pada lampiran 37) untuk melakukan diskusi kelompok
dan mempresentasikan hasilnya (dapat dilihat pada lampiran 41 dan 42). Guru
membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam melakukan dikusi kelompok.
Pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)
Peserta didik diberi kebebasan untuk mengerjakannya dengan cara mereka sendiri
( mengeksplorasi kemampuan peserta didik) dengan berdiskusi kelompok peserta
didik dapat saling berinteraksi dengan peserta didik lainnya dan dapat
mengkonfirmasikan hasil dari diskusi kelompok.
46
Hasil dari perhitungan observasi aktivitas guru dan peserta didik didapatkan
data rata-rata aktivitas guru 4,02 dan rata-rata peserta didik 4,02. Rincian
pendapatan setiap item dapat dilihat pada tabel 4.6:
Tabel 4.6.Jumlah Skor Penggunaan
Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Pertemuan IISkor 1 2 3 4 5
Jumlah Frekuensi 0 0 18 58 20
Hasil observasi (terdapat pada lampiran 37) pembelajaran yang
menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) menunjukkan
bahwa guru sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan langkah-langkah
penggunaan Realistic Mathematic Education (RME) dalam kegiatan pembelajaran
bahwa skor 3 dan 4 banyak mendapat skor rata-rata aktivitas guru dan peserta
didik 4,02 dari seluruh prosedur penggunaan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) oleh karena itu pada pertemuan 2 pada pembelajaran yang
menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dikatakan
berhasil karena sudah mencapai rata-rata 4,02 maka perbaikan pada pertemuan
yang kedua dapat mempengaruhi proses pembelajaran dari yang belum berhasil
menjadi berhasil dengan rata-rata 4,02.
4.4.2. Analisis Deskriptif Penggunaan Pendekatan Matematika Mekanistik
pada Pembelajaran Matematika
Hasil penelitian ini meliputi aktivitas guru dan aktivitas peserta didik dalam
pembelajaran menggunakan pendekatan matematika mekanistik. Langkah-
langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metematika mekanistik
terdiri dari kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Penggunaan pendekatan matematika mekanistik diharapkan dapat
mempermudah guru dalam menyampaikan konsep yang ada dalam materi
pelajaran yaitu penjumlahan dan pengurangan pada pecahan dengan penyebut
yang berbeda dengan mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran dengan
memberikan soal-soal dalam penyampaian materi oleh guru dan dapat
meningkatkan hasil belajar. Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati
47
peneliti dalam menggunakan pendekatan matemtika mekanistik apakah sesuai
dengan langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan pendekatan
matematika menakistik. Observasi dilakukan dengan indikator kinerja dalam
langkah-langkah yaitu Indikator penggunaan pendekatan matematika mekanistik:
penelitian ini dapat dikatakan berhasil jika sudah melakukan pembelajaran sesuai
dalam langkah-langkah pendekatan matematika mekanistik dengan kriteria
apabila rata-rata dari individu aktivitas guru dan peserta didik ≥ 3 dan rata-rata
seluruh aktivitas guru dan peserta didik ≥ 4 dari seluruh item yang telah diisikan
oleh observer. Peneliti menyusun penelitian eksperimen menjadi dua pertemuan
dan juga menyusun penelitian kontrol menjadi dua pertemuan.
1. Hasil Observasi Pertemuan Pertama
Hasil observasi pada penggunaan pendekatan matematika mekanistik pada
Pada pertemuan yang pertama 24 maret 2012 diperoleh hasil aktivitas guru dan
peserta didik. Rata-rata aktivitas guru 3,81 dan rata-rata aktivitas peserta didik
3,91. Rincian pendapatan setiap item dapat dilihat pada tabel 4.7:
Tabel 4.7Jumlah Skor Penggunaan
Pendekatan Matematika Mekanistik Pertemuan ISkor 1 2 3 4 5
Jumlah Frekuensi 0 0 37 37 6
Hasil observasi (terdapat pada lampiran 38) pembelajaran yang
menggunakan pendekatan matematika mekanistik menunjukkan bahwa guru
sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan langkah-langkah penggunaan
pendekatan matematika mekanistik dalam kegiatan pembelajaran bahwa skor 3
dan 4 banyak mendapat skor rata-rata aktivitas guru dan peserta didik 3,86 dari
seluruh prosedur penggunaan pendekatan matematika mekanistik oleh karena itu
pada pertemuan 1 pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan matematika
mekanistik dikatakan belum berhasil karena belum mencapai rata-rata 4 maka
pada pertemuan yang kedua peneliti memperbaiki pada indikator dalam observasi
yang masih mendapatkan skor 3 yaitu pada indikator guru menjelaskan materi
menggunakan pendekatan matematika mekanistik.
48
2. Hasil Observasi Pertemuan Kedua
Hasil observasi pada penggunaan pendekatan matematika mekanistik pada
pertemuan yang kedua diperoleh data aktivitas guru dan peserta didik. Rata-rata
aktivitas guru 4,03dan rata-rata aktivitas peserta didik 4,04. Rincian pendapatan
setiap item dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel. 4.8Jumlah Skor Pembelajaran
Penggunaan Pendekatan Matematika Mekanistik Pertemuan IISkor 1 2 3 4 5
Jumlah Frekuensi 0 0 32 40 10
Hasil observasi (terdapat pada lampiran 39) pembelajaran yang
menggunakan pendekatan matematika mekanistik menunjukkan bahwa guru
sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan langkah-langkah penggunaan
pendekatan matematika mekanistik dalam kegiatan pembelajaran bahwa skor 3
dan 4 banyak mendapat skor rata-rata aktivitas guru dan peserta didik 4,02 dari
seluruh prosedur penggunaan pendekatan matematika mekanistik oleh karena itu
pada pertemuan 2 pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan matematika
mekanistik dikatakan sudah berhasil sudah mencapai rata-rata 4,02 perbaikan rata-
rata skor karena pada indikator pertemuan yang pertama guru belum berhasil pada
pertemuan kedua menjadi berhasil dari 3 menjadi 4 skornya.
4.5 Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis yang sudah dirumuskan pada bab II yaitu hipotesis statistik yang
diuji dalam penelitian ini adalah:
H0 : 1 = 2
Yaitu: “rata-rata hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen dalam
penggunaan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) sama dengan
kelompok kontrol pembelajaran penggunaan pendekatan matematika mekanistik”.
Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika peserta didik yang
pembelajarannya menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education
(RME) dalam pembelajaran matematika.
H1 : 1 2
49
Yaitu: “rata-rata hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen dalam
penggunaan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) tidak sama
dengan rata-rata hasil belajar peserta didik kelompok kontrol pembelajaran
penggunaan pendekatan mekanistik”. Ada perbedaan hasil belajar matematika
peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME)dalam pembelajaran matematika. Penggunakan
pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) efektif dalam pembelajaran
matematika ditunjukan dengan adannya perbedaan hasil belajar kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Analisis uji hipotesis H0 diterima jika signifikasi lebih besar dari 0,05 (H0 >
0,05) dan H0 ditolak jika signifikansi lebih kecil dari 0,05 (H0 < 0,05). Uji
perbedaan rata-rata dengan Independent Samples T-Test dapat diperoleh output
pada lampiran 44.
Hasil t-hitung yang telah dilakukan diperoleh signifikansi 0,001 lebih kecil
dari 0,05 (0,001 < 0,05). Karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka h0 ditolak
dan h1 diterima yang menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan
pendekatan memiliki perbedaan hasil belajar pada pelajaran matematika kelas Va
yang menggunakan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME).
Sehingga pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) efektif dalam
pembelajaran matematika. Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan
nilai rata-rata posttest peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata
untuk kelas eksperimen yaitu sebesar 79,4839 dan rata-rata kelompok kontrol
sebesar 66,5625 berarti rata-rata nilai posttest antara peserta didik yang
menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dengan peserta
didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan matematika mekanistik
berbeda. Nilai posttest peserta didik yang menggunakan pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME) lebih tinggi daripada nilai peserta didik yang
menggunakan pendekatan matematika mekanistik. Dalam hal ini diartikan ada
perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang menggunakan pendekatan
Realistic Mathematic Education (RME) dengan peserta didik yang menggunakan
pendekatan matematika mekanistik dan penggunaan pendekatan Realistic
50
Mathematic Education (RME) efektif dalam pembelajaran matematika peserta
didik kelas V SD.
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini, dengan pokok bahasan yang disampaikan pada
kelompok eksperimen dan kontrol sama yaitu tentang operasi hitung campuran
pada pecahan dengan penyebut yang berbeda. Jadi perlakuan yang berbeda hanya
terletak pada pendekatan yang digunakan. Setelah itu pada kedua kelas diberi
perlakuan yang berbeda, yaitu pada kelas eksperimen menggunakan pendekatan
Realistic Mathematic Education (RME) untuk kelompok kontrol menggunakan
pendekatan matematika mekanistik.
Pemberian perlakuan yang tidak sama antara kedua kelompok dan
pembelajaran kedua kelompok kelas yang sudah benar-benar dilaksanakan sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) dan penggunaan pendekatan matematika mekanistik, ternyata
diperoleh hasil yang berbeda secara signifikan berdasarkan hasil posttest yang
dikerjakan oleh peserta didik. Hasil observasi penilaian yang diperoleh kedua
kelompok tersebut seimbang antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9.
Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen Penggunaan Pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME) dan Kelompok Kontrol Penggunaan
Pendekatan Matematika Mekanistik
No Keterangan Kelompok
Eksperimen
Kelompok
Kontrol
1. Rata-Rata Hasil Pretes 65,49 66,13
2. Rata-Rata Hasil Posttes 79,48 66,56
3. Uji Homogenitas Pretes sig 0,728
4. Uji Normalitas Pretes 0,231 0,587
5. Uji Normalitas Posttes 0,248 0,835
6. Uji Homogenitas Posttes sig 0,727
51
7. Uji beda (t-tes) 0,001
8. Hasil Observasi Pertemuan I 3,85 3,86
9. Hasil Observasi Pertemuan II 4,02 4,02
Hasil pembahasan dari tabel 4.9. diperoleh data hasil nilai pretes yang
berupa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen 65,49 dengan kelas
kontrol 66,13. Hasil rata-rata posttes kelas eksperimen 79,48 sedangkan hasil rata-
rata kelas kontrol 66,56. Dari data pada tabel 4.13 dapat dilihat perbedaan rata-
rata kelas eksperimen sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran menggunakan
pendekatan Realistik Mathematic Education (RME).
Uji homogenitas varian setelah kedua kelas diberi pretes menunjukkan bahwa
kedua kelas bervarian sama dengan ditunjukkan signifikansi > 0,05,
signifikansinya 0,728 sehingga dapat dilakukan penelitian dengan memberikan
tindakan pada kelas eksperimen dalam pembelajaran matematika menggunakan
pendekatan Realistic Mathematic Education (RME).
Uji normalitas dari hasil pretes menunjukkan kedua kelas berdistribusi normal
dengan ditunjukan signifikasi kedua kelas > 0,05 yaitu signifikansi kelas
eksperimen 0,231 dan pada kelas kontrol 0,587 sedangkan hasil uji normalitas
dari hasil posttes menunjukkan kedua kelas juga masih berdistribusi normal
setelah diberikan treatmen pada kelas eksperimen dengan ditunjukkan signifikasi
kedua kelas > 0,05 yaitu signifikansi kelas eksperimen 0,248 dan pada kelas
kontrol 0,835.
Uji Homogenitas of varian menggunakan hasil posttes digunakan untuk
melakukan uji hipotesis jika kedua kelas tersebut bervarian yang sama maka dapat
dilakukan uji hipotesis. Kedua kelas bervarian yang sama dengan ditunjukan
signifikansi > 0,05 yaitu 0,727.
Uji beda (t-test) dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta
didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) dengan peserta didik yang pembelajaranya menggunakan
pendekatan matematika mekanistik dilihat dari tabel 4.9 sig (2-tailed) < 0,05 ,
signifikansinya 0,001. Perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol
52
menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan Realistic Mathematic Education
(RME) efektif dalam pembelajaran matematika kelas V SD.
Hasil observasi kelas eksperimen pada pertemuan yang pertama belum
berhasil dengan ditunjukan rata-rata hasil observasi belum mencapai 4, rata-
ratanya masih 3,85. Hasil observasi kelas kontrol pada pertemuan pertama
dikatakan belum berhasil karena rata-rata hasil observasi 3,86 yang belum
mencapai rata-rata 4. Hasil observasi pada pertemuan yang kedua pada kelas
eksperimen mencapai rata-rata 4,02 sehingga dikatakan sudah berhasil karena
mencapai rata-rata lebih dari 4. Hasil observasi pada pertemuan kelas kontrol juga
sudah berhasil dengan memperoleh hasil rata-rata 4,02 yang sudah melebihi rata-
rata 4. Hasil observasi pada kedua kelas sama jadi pembelajaran pada kedua kelas
dikatakan sebanding.
Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) sesuai digunakan dalam pembelajaran matematika di Sekolah
Dasar karena dalam pendekatan Relistic Mathematic Education (RME) terdapat
beberapa karakteristik yang mengarahkan peserta didik dalam pembelajaran harus
melalui proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dalam proses. Konteks yang
digunakan dalam pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) adalah
memberikan kesempatan peserta didik untuk melakukan eksplorasi strategi
penyelesaian masalah. Penggunaan konteks diawal pembelajaran bisa
meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran matematika peserta didik. Selain
itu pendekatan ini mendorong peserta didik untuk saling berinteraksi. Hasil
temuan penelitian dari pembelajaran matematika menggunakan pendekatan
Realistic Mathematic Education (RME) dalam pembelajaran yaitu:
1. Adanya kemampuan maksimal peserta didik diantaranya hasil belajar
akademik peserta didik meningkat setelah guru menyampaikan pembelajaran
menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME).
2. Peserta didik dapat berinteraksi ketika melakukan diskusi kelompok sehingga
kemampuan interaksi peserta didik meningkat bukan hanya interaksi dengan
peserta didik lain tetapi dengan guru juga.
53
3. Kemampuan bernalar, bereksplorasi menjadi maksimal, dan
mengkonfirmasikan hasil dari pembelajaran sehingga membuat peserta didik
lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
matematika.
Pembelajaran menggunakan pendekatan mekanistik merupakan salah satu
pendekatan yang masih digunakan dalam pembelajaran matematika. Pada
pembelajaran menggunakan pendekatan matematika mekanistik merupakan
pendekatan yang tidak memerlukan matematisasi horisontal dan matematisasi
vertikal. Sehingga dalam pembelajaran menggunakan pendekatan peserta didik
yang sudah paham sangat menyukai pembelajaran menggunakan pendekatan
matematika mekanistik yang membuat peserta didik berlomba untuk mengerjakan
soal yang diberikan oleh guru. Hasil temuan dari penelitian pembelajaran
matematika menggunakan pendekatan matematika mekanistik didapatkan hasil
temuan sebagai berikut:
1. Peserta didik antusias mengikut pelajaran matematika dengan aktif
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
2. Pemahaman mengenai materi pada pembelajaran mulai dipahami oleh
peserta didik.
3. Adanya interaksi antara guru dan peserta didik dalam setiap kegiatan
pembelajaranya dan adanya sikap terbuka dari peserta didik yang belum
mengerti tentang materi pembelajaran.
Pemilihan pendekatan dalam pembelajaran berdampak pada hasil belajar dan
aktivitas peserta didik. Pemilihan pendekatan Pembelajaran menggunakan
pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dapat dijadikan suatu
alternatif untuk membuat hasil belajar peserta didik lebih baik serta pemahaman
peserta didik terhadap mata pelajaran matematika ditunjukan dengan hasil temuan
yang telah dipaparkan peneliti sehingga pembelajaran yang berlangsung dapat
menjadi lebih baik dan memperoleh hasil yang maksimal. Penggunaan
pendekataan Realistic Mathematic Education (RME) lebih efektif digunakan
dalam proses pembelajaran peserta didik dibandingkan dengan pembelajaran yang
menggunakan pendekatan mekanistik