bab iv hasil penelitian dan pembahasanrepository.unj.ac.id/3344/10/11-bab iv1.pdf · hasil...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Hasil penelitian mengenai penelusuran kompetensi pedagogik
guru PAUD di KB-TK Pembangunan Jaya I Bintaro dilihat dari indikator
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
yang dijabarkan kembali menjadi:
1. Menerapkan berbagai strategi bermain sambil belajar yang
bersifat holistik, otentik, bermakna, yang terkait dengan
berbagai lingkup pengembangan di PAUD.
2. Menerapkan berbagai pendekatan bermain sambil belajar yang
bersifat holistik, otentik, bermakna, yang terkait dengan
berbagai lingkup pengembangan di PAUD.
3. Menerapkan berbagai metode bermain sambil belajar yang
bersifat holistik, otentik, bermakna, yang terkait dengan
berbagai lingkup pengembangan di PAUD.
4. Menerapkan berbagai teknik bermain sambil belajar yang
bersifat holistik, otentik, bermakna, yang terkait dengan
berbagai lingkup pengembangan di PAUD.
5. Kualifikasi akademik untuk guru PAUD.
96
Dalam penelitian ini, angket disebarkan kepada 15 orang guru.
Data yang diperoleh merupakan hasil penelitian menggunakan
instrumen berupa kuesioner, obervasi dan wawancara kepada Kepala
Sekolah dan guru. Instrumen kuesioner yang terdiri dari 45 butir
pernyataan, observasi yang terdiri dari 15 butir pernyataan dan
wawancara kepada Kepala Sekolah terdiri dari 5 pertanyaan, serta
wawancara guru yang terdiri dari 9 pertanyaan.
Berikut merupakan tabel tabulasi data hasil dari penyebaran
kuesioner yang didapatkan dari seluruh guru, yaitu:
No Responden Pendidikan
Terakhir
Indikator Rata-
Rata Strategi Pendekatan Metode Teknik
1 Guru 1 S2-
Manajemen
Pendidikan
3,4 2,83 3,05 3,14 3,10
2 Guru 2 S2-
Manajemen
Pendidikan
3,53 2,67 3,12 2,71 3,00
3 Guru 3 S1 – PGSD 3,47 3,17 3,24 2,71 3,15
4 Guru 4 S1 – PG
PAUD
4 3,50 3,82 4 3,83
5 Guru 5 S2–
Manajemen
Pendidikan
4 4 3,41 3,71 3,78
6 Guru 6 S2-
Manajemen
Pendidikan
3 3,17 3 3,14 3,08
7 Guru 7 S1-PGSD 3,2 3,5 3,35 3,57 3,41
8 Guru 8 SMA 3,93 3,67 3,65 3,71 3,74
9 Guru 9 S2-
Manajemen
Pendidikan
3,60 3,33 3,53 3,71 3,54
10 Guru 10 S1-PGSD 3,80 3,83 3,65 3,14 3,61
11 Guru 11 S1-PG
PAUD
3,60 3,50 3,53 3,43 3,52
97
Data yang telah dikumpulkan dikategorikan berdasarkan 4
komponen yang dijabarkan menjadi indikator-indikator yaitu, strategi,
pendekatan, metode dan teknik. Berikut adalah deskripsi frekuensi
jawaban perkomponen:
1. Kemampuan Menerapkan Strategi Pembelajaran
Pada indikator strategi dijabarkan mengenai penerapan
berbagai strategi bermain sambil belajar yang bersifat holistik otentik,
bermakna, yang terkait dengan berbagai lingkup pengembangan di
PAUD.
Pada indikator ini terdiri dari 4 subindikator yang dijabarkan
sebagai berikut:
1) Guru menentukan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
2) Guru menentukan kegiatan bermain sambil belajar yang
sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3) Guru menentukan kegiatan bermain sambil belajar yang
sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
12 Guru 12 S1-PG
PAUD
3,87 3,50 3,82 4 3,80
13 Guru 13 S1-Sistem
Informasi
3,20 2,67 2,82 3,14 2,96
14 Guru 14 S1-PGSD 2,93 2,83 2,82 3 2,86
15 Guru 15 S1-
PSIKOLOGI
4 3,50 3,65 4 3,79
98
4) Guru menyusun perencanaan semester, mingguan dan
harian dalam berbagai pengembangan kegiatan di PAUD.
Dari 4 subindikator tersebut dijabarkan kedalam pernyataan yang
terdiri dari 15 pernyataan yang terbagi ke dalam beberapa butir
pernyataan yaitu pada instrumen kuesioner terdapat pada nomor 16-30.
Data mengenai kemampuan guru dalam menerapkan strategi melalui
penyebaran angket dapat dilihat hasilnya dalam tabel berikut:
Tabel 4.1 Prosentase Hasil Angket Terhadap Penerapan Strategi
Responden Nilai Rata-Rata
Jawaban Responden
Guru 1 3,40
Guru 2 3,53
Guru 3 3,47
Guru 4 4
Guru 5 4
Guru 6 3
Guru 7 3,20
Guru 8 3,93
Guru 9 3,60
Guru 10 3,80
Guru 11 3,60
99
Guru 12 3,87
Guru 13 3,20
Guru 14 2,93
Guru 15 4
Skor Rata-Rata 3,57
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui skor rata-
rata hasil indikator strategi yaitu sebesar 3,57 yang masuk kedalam
kategori “sangat baik”.
2. Kemampuan Menerapkan Pendekatan Pembelajaran
Pada indikator pendekatan dijabarkan mengenai penerapan
berbagai pendekatan bermain sambil belajar yang bersifat holistik
otentik, bermakna, yang terkait dengan berbagai lingkup
pengembangan di PAUD.
Pada indikator ini terdiri dari 2 subindikator yang dijabarkan
sebagai berikut:
1) Guru menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2) Guru menciptakan suasana bermain sambil belajar yang
menyenangkan, edukatif dan kreatif.
100
Dari 2 subindikator tersebut dijabarkan kedalam pernyataan yang
terdiri dari 6 pernyataan yang terbagi ke dalam beberapa butir
pernyataan yaitu pada instrumen kuesioner terdapat pada nomor
31,32,34,35,36, dan 37. Data mengenai kemampuan guru dalam
menerapkan strategi melalui penyebaran angket dapat dilihat hasilnya
dalam tabel berikut:
Tabel 4.2 Prosentase Hasil Angket Terhadap Penerapan Pendekatan
Responden Nilai Rata-Rata
Jawaban Responden
Guru 1 2,83
Guru 2 2.67
Guru 3 3,17
Guru 4 3,50
Guru 5 4
Guru 6 3,17
Guru 7 3,50
Guru 8 3,67
Guru 9 3,33
Guru 10 3,83
Guru 11 3,50
Guru 12 3,50
101
Guru 13 2,67
Guru 14 2,83
Guru 15 3,50
Skor Rata-Rata 3,31
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui skor hasil
indikator pendekatan yaitu sebesar 3,31 yang masuk kedalam kategori
“baik”.
3. Kemampuan Menerapkan Metode Pembelajaran
Pada indikator metode dijabarkan mengenai menerapkan berbagai
metode, bermain sambil belajar yang bersifat holistik otentik,
bermakna, yang terkait dengan berbagai lingkup pengemangan di
PAUD.
Pada indikator ini terdiri dari 2 subindikator sebagai berikut:
1) Guru menerapkan berbagai macam metode yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
2) Guru memanfaatkan media dan sumber belajar sesuai
dengan materi dan metode yang digunakan.
Dari 2 subindikator tersebut dijabarkan kedalam pernyataan yang
terdiri dari 17 pernyataan yang terbagi ke dalam beberapa butir
102
pernyataan yaitu pada instrumen kuesioner terdapat pada nomor 1-15
dan 38-39. Data mengenai kemampuan guru dalam menerapkan
metode melalui penyebaran angket dapat dilihat hasilnya dalam tabel
berikut:
Tabel 4.3 Prosentase Hasil Angket Terhadap Penerapan Metode
Responden Nilai Rata-Rata
Jawaban Responden
Guru 1 3,05
Guru 2 3,12
Guru 3 3,24
Guru 4 3,82
Guru 5 3,41
Guru 6 3
Guru 7 3,35
Guru 8 3,65
Guru 9 3,53
Guru 10 3,65
Guru 11 3,53
Guru 12 3,82
Guru 13 2,82
Guru 14 2,82
103
Guru 15 3,65
Skor Rata-Rata 3,35
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui skor hasil
indikator metode yaitu sebesar 3,35 yang masuk kedalam kategori
“baik”.
4. Kemampuan Menerapkan Teknik Pembelajaran
Pada indikator teknik dijabarkan mengenai penerapan berbagai
teknik bermain sambil belajar yang bersifat holistik otentik, bermakna,
yang terkait dengan berbagai lingkup pengembangan di PAUD.
Pada indikator ini terdiri dari 8 subindikator yang dijabarkan
sebagai berikut:
1) Guru menerapkan teknik bermain sambil belajar untuk
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
kondusif sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2) Guru menyusun silabus sesuai dengan kurikulum.
3) Guru merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
kurikulum dan mengkaitkannya dengan konsteks kehidupan
sehari-hari peserta didik.
104
4) Guru merencanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan
untuk membantu proses belajar peserta didik.
5) Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan
rencana yang telah disusun secara lengkap.
6) Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
7) Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang terkait
satu sama lain sesuai dengan tujuan pembelajaran.
8) Guru merencanakan pengembangan diri dalam upaya
peningkatan kinerja profesinya.
Dari 8 subindikator tersebut dijabarkan kedalam pernyataan yang
terdiri dari 7 pernyataan yang terbagi ke dalam beberapa butir
pernyataan yaitu pada instrumen kuesioner terdapat pada nomor 33,
40, 41, 42, 43, 44, dan 45. Data mengenai kemampuan guru dalam
menerapkan strategi melalui penyebaran angket dapat dilihat hasilnya
dalam tabel berikut:
Tabel 4.4 Prosentase Hasil Angket Terhadap Penerapan Teknik
Responden Nilai Rata-Rata
Jawaban Responden
Guru 1 3,14
105
Guru 2 2,71
Guru 3 2,71
Guru 4 4
Guru 5 3,71
Guru 6 3,14
Guru 7 3,57
Guru 8 3,71
Guru 9 3,71
Guru 10 3,14
Guru 11 3,43
Guru 12 4
Guru 13 3,14
Guru 14 3
Guru 15 4
Skor Rata-Rata 3,41
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui skor hasil
indikator pendekatan yaitu sebesar 3,41 yang masuk kedalam kategori
“baik”.
Secara lebih jelas untuk mengetahui hasil rekapitulasi data pada
ke-4 indikator tersebut dapat dilihat melalui diagram di bawah ini.
106
Berdasarkan penyebaran angket terhadap guru dapat diketahui data
sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram Prosentase Hasil Rekapitulasi Data Penyebaran Angket Terhadap
Guru
5. Kualifikasi Akademik Guru PAUD
Selain itu berdasarkan hasil observasi dokumen mengenai
kualifikasi akademik guru PAUD di Sekolah KB-TK Pembangunan
Jaya I Bintaro, diketahui data yang dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Observasi Dokumen Pendidikan Terakhir Guru
No Responden Jabatan Pendidikan Terakhir Lama Bekerja
1 Kepala
Sekolah
Kepala Sekolah S2- Manajemen
Pendidikan
25 tahun
2 Wakil Kepala
Sekolah
Wakil Kepala
Sekolah
S2- Manajemen
Pendidikan
20 tahun
3 Guru 1 Leader
Kurikulum
S2- Manajemen
Pendidikan
18 tahun
4 Guru 2 Leader Humas S2- Manajemen
Pendidikan
18 tahun
3,15
3,2
3,25
3,3
3,35
3,4
3,45
3,5
3,55
3,6
Strategi Pendekatan Metode Teknik
107
Setelah deskripsi hasil data dari penyebaran angket, berikut merupakan
data yang diperoleh dari wawancara terhadap kepala sekolah TK-KB
Pembangunan Jaya I Bintaro, diketahui data yang dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 4.6 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah
Pertanyaan Jawaban
1. Upaya apa saja yang dilakukan guru dalam
mengembangkan kurikulum yang sudah ada menjadi lebik
baik?
Sejauh ini, guru sering mencari banyak referensi lain agar lebih
bervariasi, membaca buku referensi yang diberikan, dan rutin mengikuti
bimbingan oleh konsultan dan yayasan. Selain itu para guru juga sering berdikusi satu dengan yang lain mengenai pembuatan RPP,
RPM dan RPH. Pada tahun ajaran yang akan datang, akan terjadi perubahan kelas kembali, yang tadinya menggunakan 4 sentra
5 Guru 3 Guru S1 – PGSD 3 tahun
6 Guru 4 Guru S1 – PG PAUD 18 tahun
7 Guru 5 Guru S2–Manajemen
Pendidikan
20 tahun
8 Guru 6 Guru S2-Manajemen
Pendidikan
20 tahun
9 Guru 7 Guru S1-PGSD 3 tahun
10 Guru 8 Guru SMA 2 tahun
11 Guru 9 Guru S2-Manajemen
Pendidikan
10 tahun
12 Guru 10 Guru S1-PGSD 10 tahun
13 Guru 11 Guru S1-PG PAUD 1 tahun
14 Guru 12 Guru S1-PG PAUD 18 tahun
15 Guru 13 Guru S1-Sistem Informasi 10 tahun
16 Guru 14 Guru S1-PGSD 1 tahun
17 Guru 15 Guru S1-PSIKOLOGI 21 tahun
108
utama, nanti akan diubah menggunakan sentra murni (sentra dinas). Sehingga nanti merubah lagi
cara menyusun RPP, proses pembelajaran yang nanti
menyesuaikan dengan sentra dinas, sehingga nanti juga
mempengaruhi dalam pengembangan kurikulum yang
akan digunakan.
2. Bagaimana etos kerja dan tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugasnya?
Cukup baik, para guru memaksimalkan jam kerja untuk
meningkatkan pelayanan terhadap peserta didik. Beberapa guru juga aktif mencari seminar pendidikan di
luar, untuk menambah pengetahuannya secara pribadi dan mendiskusikan dan menyebarkan pengalamannya kepada sesama
guru yang lain tetapi belum maksimal dan detail.
3. Upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kinerja dan
kompetensi untuk menjalankan profesinya?
beberapa guru mengikuti seminar, workshop dan pelatihan serta study banding yang diadakan oleh pihak
yayasan dengan memanggil beberapa narasumber, tetapi ini
masih rencana kedepan.
4. Apa saja yang sudah dilakukan oleh guru dalam mengembangkan dirinya?
Sebagian guru kurang aktif dalam mengikuti seminar pendidikan yang di adakan oleh pihak yayasan yaitu
sebanyak 2 kali dalam setahun. Selain itu guru juga rutin mengikuti
study banding yang diadakan sebanyak 1 kali dalam setahun.
Tetapi pelatihan dan seminar yang diadakan belom detail dan
maksimal.
5. Upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam meningkatkan kinerja dan kompetensi guru untuk menjalankan profesinya?
Pihak sekolah dan yayasan semaksimal mungkin memberikan
pelatihan dan bimbingan dalam meningkatkan kinerja para guru dan
mengadakan study banding dan
109
workshop untuk guru dalam rangka menambah pengetahuan.
Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dan observasi terhadap
beberapa guru secara acak. Wawancara tersebut dilakukan terhadap 4 orang
guru yang diambil secara acak, yaitu 1 orang guru dari tiap levelnya, dan
melakukan observasi terhadap proses pembelajaran di dalam kelas serta
melakukan observasi dokumen berupa RPP. Berikut merupakan data yang
diperoleh dari hasil wawancara dengan 1 orang guru dari KB Junior, 1 orang
guru dari KB Senior, 1 orang guru dari TK A dan 1 orang guru dari TK B,
diketahui data yang dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.7 Hasil Wawancara Guru
Butir Pertanyaan
Guru TK B
Guru TK A
Guru KB Senior
Guru KB Junior
1 Memberikan banyak
latihan dan bimbingan
agar tercapai standar target
Memberikan motivasi belajar kepada peserta
didik
Dengan memahami karakteristik
masing-masing peserta didik,
sehingga dapat
memberikan materi
dengan tepat
Memberikan motivasi belajar kepada
peserta didik dan
menyiapkan media yang
akan digunakan di dalam kelas
2 Disesuaikan dengan usia dan tingkat
perkembang
Dengan menyiapkan materi yang
akan
Disesuaikan dengan tahap
perkembang
Disesuaikan dengan tahap
perkembang
110
an peserta didik
diberikan dengan
matang dan mendalam
an peserta didik
an peserta didik
3 Dengan pendekatan bermain dan
bercerita
Dengan mengajak peserta
didik untuk bernyanyi sebelum
mulai pembelajara
n
Dengan mengulangi
kembali materi
sebelumnya (recall)
Dengan mengajak
peserta didik untuk
melakukan berbagai
gerak tepuk dan
bernyanyi
4 Media yang dekat
dengan peserta
didik seperti boneka, mainan, lego dan
balok
Media yang mudah
dipahami oleh peserta
didik
Media yang akrab
dengan kehidupan sehari-hari
peserta didik
Media yang mudah
didapatkan dan dikenal oleh peserta
didik
5 Dengan menggunakan portofolio
dan observasi langsung
Observasi langsung
dan portofolio
Observasi langsung
Portofolio dan
observasi langsung
6 Bercerita, tanya jawab,
bermain bersama,
pemberian tugas dan bernyanyi
Bernyanyi, dan tanya
jawab
Demonstrasidan tanya
jawab
Pemberian tugas dan bernyanyi
7 Mengikuti berbagai seminar
workshop dan study banding
Membaca referensi buku dan mengikuti seminar
Aktif berdiskusi
dengan guru yang lain
Sering mengikuti
seminar dan workshop
111
serta pelatihan
8 Mengikuti banyak
seminar, workshop
dan pelatihan, Melakukan
study banding
Baca buku untuk
mengetahui perkembang
an pengetahua
n saat ini dan
mengikuti seminar
Beberapa kali
mengikuti pelatihan
dan seminar
Beberapa kali
mengikuti seminar
mengenai pendidikan
9 Mengikuti seminar
pendidikan minimal 2 kali dalam
setahun dan study
banding minimal 1
kali setahun
Aktif mengikuti
seminar dan study
banding dari pihak
yayasan
Mengikuti seminar
yang diadakan oleh pihak yayasan
Rutin mengikuti
seminar dan study
banding yang
diadakan oleh pihak yayasan
B. Analisis Data
Berdasarkan deskirpsi data yang telah diuraikan di atas, dapat
diperoleh gambaran mengenai kompetensi pedagogik guru PAUD KB-
TK Pembangunan Jaya I Bintaro khususnya pada indikator menguasai
teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik yang
dijabarkan kembali menjadi menerapkan berbagai strategi, pendekatan,
metode dan teknik bermain sambil belajar yang bersifat holistik otentik,
112
bermakna, yang terkait dengan berbagai lingkup pengembangan di
PAUD.
Selanjutnya, untuk memperoleh gambaran mengenai dimensi
kompetensi pedagogik guru di KB-TK Pembangunan Jaya I Bintaro,
diklasifikasikan ke dalam butir indikator. Berikut merupakan analisis
data pada deskripsi di atas. Berikut penjabaran dari masing-masing skor
yang didapat oleh guru.
Pada guru 1 memiliki kualifikasi pendidikan S2- Manajemen
pendidikan dengan pengalaman lama bekerja selama 18 tahun. Guru
tersebut memiliki skor nilai pada subindikator strategi sebesar 3,4, pada
subindikator pendekatan 2,83, pada subindikator metode 3,05, dan
pada subindikator teknik 3,14. Sehingga memiliki skor hasil rata-rata
sebesar 3,1 yang masuk kedalam kategori “baik”. Dengan pengalaman
lama bekerja yang dimiliki dan skor nilai yang didapat guru 1 sudah
memiliki kemampuan khususnya pada kompetensi pedagogik dalam
kategori “baik”.
Pada guru 2 memiliki kualifikasi pendidikan S2- Manajemen
pendidikan dengan pengalaman lama bekerja selama 18 tahun. Guru
tersebut memiliki skor nilai pada subindikator strategi sebesar 3,53,
pada subindikator pendekatan 2,67, pada subindikator metode 3,12,
dan pada subindikator teknik 2,17. Sehingga memiliki skor hasil rata-
rata sebesar 3,0075 yang masuk kedalam kategori “baik”. Dengan
113
pengalaman lama bekerja yang dimiliki dan skor nilai yang didapat guru
2 sudah memiliki kemampuan khususnya pada kompetensi pedagogik
dalam kategori “baik”. Tetapi guru tersebut memiliki kekurangan pada
subindikator teknik yang masuk ke dalam kategori “kurang baik”.
Pada guru 3 memiliki kualifikasi pendidikan S1-PGSD dengan
pengalaman lama bekerja selama 3 tahun. Guru tersebut memiliki skor
nilai pada subindikator strategi sebesar 3,47, pada subindikator
pendekatan 3,17, pada subindikator metode 3,24, dan pada
subindikator teknik 2,71. Sehingga memiliki skor hasil rata-rata sebesar
3,15 yang masuk kedalam kategori “baik”. Dengan pengalaman lama
bekerja yang terhitung masih baru, skor nilai yang didapat guru 3 sudah
memiliki kemampuan khususnya pada kompetensi pedagogik dalam
kategori “baik”.
Pada guru 4 memiliki kualifikasi pendidikan S2-PG PAUD
dengan pengalaman lama bekerja selama 18 tahun. Guru tersebut
memiliki skor nilai pada subindikator strategi sebesar 4, pada
subindikator pendekatan 3,50, pada subindikator metode 3,82, dan
pada subindikator teknik 4. Sehingga memiliki skor hasil rata-rata
sebesar 3,83 yang masuk kedalam kategori “sangat baik”. Dengan
pengalaman lama bekerja yang dimiliki dan skor nilai yang didapat guru
4 sudah memiliki kemampuan khususnya pada kompetensi pedagogik
dalam kategori “sangat baik”.
114
Pada guru 5 memiliki kualifikasi pendidikan S2- Manajemen
pendidikan dengan pengalaman lama bekerja selama 20 tahun. Guru
tersebut memiliki skor nilai pada subindikator strategi sebesar 4, pada
subindikator pendekatan 4, pada subindikator metode 3,41, dan pada
subindikator teknik 3,71. Sehingga memiliki skor hasil rata-rata sebesar
3,78 yang masuk kedalam kategori “sangat baik”. Dengan pengalaman
lama bekerja yang dimiliki dan skor nilai yang didapat guru 5 sudah
memiliki kemampuan khususnya pada kompetensi pedagogik dalam
kategori “sangat baik”.
Pada guru 6 memiliki kualifikasi pendidikan S2- Manajemen
pendidikan dengan pengalaman lama bekerja selama 18 tahun. Guru
tersebut memiliki skor nilai pada subindikator strategi sebesar 3, pada
subindikator pendekatan 3,17, pada subindikator metode 3, dan pada
subindikator teknik 3,14. Sehingga memiliki skor hasil rata-rata sebesar
3,08 yang masuk kedalam kategori “baik”. Dengan pengalaman lama
bekerja yang dimiliki dan skor nilai yang didapat guru 6 sudah memiliki
kemampuan khususnya pada kompetensi pedagogik dalam kategori
“baik”.
Pada guru 7 memiliki kualifikasi pendidikan S1-PGSD dengan
pengalaman lama bekerja selama 3 tahun. Guru tersebut memiliki skor
nilai pada subindikator strategi sebesar 3,2, pada subindikator
pendekatan 3,5, pada subindikator metode 3,35, dan pada subindikator
115
teknik 3,57. Sehingga memiliki skor hasil rata-rata sebesar 3,41 yang
masuk kedalam kategori “sangat baik”. Dengan pengalaman bekerja
yang terhitung baru, guru tersebut memiliki skor nilai yang didapat
sudah memiliki kemampuan khususnya pada kompetensi pedagogik
dalam kategori “sangat baik”.
Pada guru 8 memiliki kualifikasi pendidikan SMA dengan
pengalaman lama bekerja selama 2 tahun. Guru tersebut memiliki skor
nilai pada subindikator strategi sebesar 3,93, pada subindikator
pendekatan 3,67, pada subindikator metode 3,65, dan pada
subindikator teknik 3,71. Sehingga memiliki skor hasil rata-rata sebesar
3,74 yang masuk kedalam kategori “sangat baik”. Dengan pengalaman
bekerja yang terhitung baru guru tersebut memiliki dan skor nilai yang
didapat khususnya pada kompetensi pedagogik dalam kategori “sangat
baik”.
Pada guru 9 memiliki kualifikasi pendidikan S2- Manajemen
pendidikan dengan pengalaman lama bekerja selama 10 tahun. Guru
tersebut memiliki skor nilai pada subindikator strategi sebesar 3,60,
pada subindikator pendekatan 3,33, pada subindikator metode 3,53,
dan pada subindikator teknik 3,71. Sehingga memiliki skor hasil rata-
rata sebesar 3,54 yang masuk kedalam kategori “sangat baik”. Dengan
pengalaman lama bekerja yang dimiliki dan skor nilai yang didapat guru
116
9 sudah memiliki kemampuan khususnya pada kompetensi pedagogik
dalam kategori “sangat baik”.
Pada guru 10 memiliki kualifikasi pendidikan S1-PGSD dengan
pengalaman lama bekerja selama 10 tahun. Guru tersebut memiliki skor
nilai pada subindikator strategi sebesar 3,80, pada subindikator
pendekatan 3,83, pada subindikator metode 3,65, dan pada
subindikator teknik 3,14. Sehingga memiliki skor hasil rata-rata sebesar
3,61 yang masuk kedalam kategori “sangat baik”. Dengan pengalaman
lama bekerja yang dimiliki dan skor nilai yang didapat guru 10 sudah
memiliki kemampuan khususnya pada kompetensi pedagogik dalam
kategori “sangat baik”.
Pada guru 11 memiliki kualifikasi pendidikan S1-PG PAUD
dengan pengalaman bekerja baru 1 tahun. Guru tersebut memiliki skor
nilai pada subindikator strategi sebesar 3,60, pada subindikator
pendekatan 3,50, pada subindikator metode 3,53, dan pada
subindikator teknik 3,43. Sehingga memiliki skor hasil rata-rata sebesar
3,52 yang masuk kedalam kategori “sangat baik”. Dengan pengalaman
bekerja yang terhitung baru, guru tersebut sudah memiliki skor nilai dan
kemampuan khususnya pada kompetensi pedagogik dalam kategori
“sangat baik”.
Pada guru 9 memiliki kualifikasi pendidikan S1-PG PAUD dengan
pengalaman lama bekerja selama 18 tahun. Guru tersebut memiliki skor
117
nilai pada subindikator strategi sebesar 3,87, pada subindikator
pendekatan 3,50, pada subindikator metode 3,82, dan pada
subindikator teknik 4. Sehingga memiliki skor hasil rata-rata sebesar
3,70 yang masuk kedalam kategori “sangat baik”. Dengan pengalaman
lama bekerja yang dimiliki dan skor nilai yang didapat guru 12 sudah
memiliki kemampuan khususnya pada kompetensi pedagogik dalam
kategori “sangat baik”.
Pada guru 13 memiliki kualifikasi pendidikan S1-Sistem Informasi
dengan pengalaman lama bekerja selama 10 tahun. Guru tersebut
memiliki skor nilai pada subindikator strategi sebesar 3,20, pada
subindikator pendekatan 2,67, pada subindikator metode 2,82, dan
pada subindikator teknik 3,14. Sehingga memiliki skor hasil rata-rata
sebesar 2,96 yang masuk kedalam kategori “baik”. Dengan pengalaman
lama bekerja yang dimiliki dan skor nilai yang didapat guru 13 sudah
memiliki kemampuan khususnya pada kompetensi pedagogik dalam
kategori “baik”.
Pada guru 14 memiliki kualifikasi pendidikan S1-PGSD dengan
pengalaman lama bekerja selama 1 tahun. Guru tersebut memiliki skor
nilai pada subindikator strategi sebesar 2,93, pada subindikator
pendekatan 2,83, pada subindikator metode 2,82, dan pada
subindikator teknik 3. Sehingga memiliki skor hasil rata-rata sebesar
2,86 yang masuk kedalam kategori “baik”. Dengan pengalaman lama
118
bekerja yang terhitung baru, guru tersebut memiliki skor nilai yang
didapat khususnya pada kompetensi pedagogik dalam kategori “baik”.
Pada guru 15 memiliki kualifikasi pendidikan S1-Psikologi
dengan pengalaman lama bekerja selama 21 tahun. Guru tersebut
memiliki skor nilai pada subindikator strategi sebesar 4, pada
subindikator pendekatan 3,50, pada subindikator metode 3,65, dan
pada subindikator teknik 4. Sehingga memiliki skor hasil rata-rata
sebesar 3,79 yang masuk kedalam kategori “sangat baik”. Dengan
pengalaman lama bekerja yang dimiliki dan skor nilai yang didapat guru
15 sudah memiliki kemampuan khususnya pada kompetensi pedagogik
dalam kategori “sangat baik”.
Berdasarkan deskripsi data tersebut dapat dilihat bahwa, para
guru tersebut sudah memiliki kemampuan pada kompetensi pedagogik
masuk dalam kategori baik. Lama bekerja dan latar belakang
pendidikan mempengaruhi skor yang didapatkan.
Selain itu berikut merupakan analisis data pada deskripsi di atas
yaitu:
1. Kemampuan Menerapkan Strategi Pembelajaran
Pada indikator ini diketahui skor rata-rata yang didapat
dari penyebaran angket terhadap guru di KB-TK
Pembangunan Jaya I Bintaro sebesar 3,57, yang berarti
119
menyatakan bahwa indikator penerapan strategi termasuk
kedalam kategori “baik”.
Berdasarkan rerata nilai yang diperoleh dari penyebaran
angket guru yang memiliki 15 butir pernyataan, diperoleh hasil
penelitian bahwa terdapat 3 orang guru yang memperoleh
nilai tertinggi yaitu 4 masuk dalam kategori “sangat baik”,
sedangkan terdapat 1 orang guru yang memperoleh nilai
terendah yaitu 2,93 yang masuk kedalam kategori “baik”.
Strategi sendiri pada dasarnya masih bersifat konseptual
tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu
pelaksanaan pembelajaran.
Pengamatan saat observasi di dalam kelas dan observasi
dokumen berupa RPP dan RPM, sebagian besar guru sudah
memahami dalam menyusun RPP sebagai salah satu
penerapan strategi. Setiap RPP yang sudah dibuat oleh guru
harus melalui pengecekan dan persetujuan dari Kepala
Sekolah, tujuannya adalah untuk memastikan apakah guru
sudah baik dan sesuai dengan materi dalam menyusun RPP
tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa, para guru sudah baik dalam
menyusun RPP sehingga kegiatan pembelajaran
120
berlangsung baik sehingga tujuan yang sudah ditetapkan
dapat tercapai dengan baik.
Jadi, hasil observasi, wawancara dan angket dengan nilai
3,57 dapat mencerminkan bahwa kemampuan guru dalam
melakukan penerapan strategi bermain sambil belajar yang
bersifat holistik otentik, bermakna, yang terkait dengan
berbagai lingkup pengembangan di PAUD sudah berjalan
dengan baik.
2. Kemampuan Menerapkan Pendekatan Pembelajaran
Pada indikator ini diketahui skor rata-rata yang didapat
dari penyebaran angket terhadap guru di KB-TK
Pembangunan Jaya I Bintaro sebesar 3,31, yang berarti
menyatakan bahwa indikator penerapan strategi termasuk
kedalam kategori “baik.
Berdasarkan rerata nilai yang diperoleh dari
penyebaran angket guru yang memiliki 6 butir pernyataan,
diperoleh hasil penelitian bahwa terdapat 1 orang guru yang
memperoleh nilai tertinggi yaitu 4 masuk dalam kategori
“sangat baik”, sedangkan terdapat 4 orang guru yang
memperoleh nilai terendah yaitu 2,67 dan 2,83 yang masuk
kedalam kategori “cukup baik”.
121
Pada indikator ini terdapat 1 pernyataan yang
berkonotasi negatif yaitu pada soal nomor 35 sehingga
hampir semua guru menyatakan ketidakpernahannya
terhadap pernyataan tersebut. Berdasarkan data yang
didapat, mereka merasa bahwa menciptakan suasana
menyenangkan, edukatif dan kreatif saat proses
pembelajaran berlangsung adalah hal yang penting.
Tetapi hasil peneiltian melalui pengamatan saat
observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukan terdapat
kelas yang suasana kelasnya tidak berjalan baik, sehingga
tidak tercipta suasana menyenangkan, edukatif dan kreatif.
Pada awal pembukaan belajar guru sudah menjelaskan
tujuan dari pembelajaran tersebut dan menjelaskan
bagaimana cara menyelesaikan tugas yang akan diberikan,
tetapi saat guru mencontohkan cara menyelesaikan tugas
guru hanya berfokus kepada peserta didik yang duduk dibaris
depan. Hal ini berkaitan dengan pendekatan pembelajaran
yang berorientasi atau berpusat pada siswa atau student
centered yang juga diadopsi oleh guru di sekolah tersebut.
Jadi, hasil observasi dan hasil nilai 3,31 yang diperoleh
dari kuesioner sesuai menunjukan bahwa penerapan
122
berbagai pendekatan bermain sambil belajar yang bersifat
holistik otentik, bermakna, yang terkait dengan berbagai
lingkup pengembangan di PAUD sudah berjalan baik
walaupun masih ada yang harus diperbaiki.
3. Kemampuan Menerapkan Metode Pembelajaran
Pada indikator ini diketahui skor rata-rata yang didapat
dari penyebaran angket terhadap guru di KB-TK
Pembangunan Jaya I Bintaro sebesar 3,35, yang berarti
menyatakan bahwa indikator penerapan metode termasuk
kedalam kategori “baik”.
Berdasarkan rerata nilai yang diperoleh dari penyebaran
angket guru yang memiliki 17 butir pernyataan, diperoleh hasil
penelitian bahwa terdapat 2 orang guru yang memperoleh
nilai tertinggi yaitu 3,82 masuk dalam kategori “sangat baik”,
sedangkan terdapat 2 orang guru yang memperoleh nilai
terendah yaitu 2,8 yang masuk kedalam kategori “cukup
baik”.
Dalam hasil wawancara hanya 1 dari 4 guru yang
menggunakan berbagai macam metode untuk menciptakan
suasana belajar yang bermakna dan kondusif, sisanya 3
orang guru hanya menggunakan 2 metode saja untuk
123
menciptakan suasana belajar yang bermakna dan kondusif.
Selain itu dalam hasil observasi di dalam kelas, kesesuaian
metode yang dijabarkan di dalam RPP tidak sesuai dengan
proses pembelajaran di dalam kelas. Terdapat kelas yang
melewatkan kegiatan dan tidak menggunakan metode yang
sesuai dengan yang dijabarkan pada RPP.
Metode pembelajaran sendiri dapat diartikan sebagai
suatu cara yang sistematis untuk melakukan aktivitas atau
kegiatan pembelajaran yang tujuannya mempermudah dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dalam
proses pembelajaran menggunakan metode diperbolehkan
untuk menggunakan lebih dari satu metode pembelajaran.
Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui,
memahami, mempergunakan, dan menguasai apa yang
didapatkan saat proses pembelajaran berlangsung.
Dalam hal ini guru sudah baik dalam menggunakan
berbagai macam metode sebagai alat agar dapat tercipta
tujuan pembelajaran. Sehingga anak belajar melalui berbagai
metode dan bermain, belajar yang menyenangkan sehingga
merangsang anak untuk bereksplorasi dengan menggunakan
benda-benda yang ada disekitarnya. Seperti yang
124
diungkapkan oleh Froebell bahwa guru bertanggungjawab
membimbing dan mengarahkan anak.
Jadi, berdasarkan hasil observasi tidak sesuai dengan
hasil angket yang memperoleh nilai 3,35. Hal ini berarti masih
terdapat beberapa guru yang kurang memiliki penguasaan
terhadap penerapan metode.
Selain itu, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah
KB-TK Pembangunan Jaya I Bintaro, pada tahun ajaran
mendatang akan terjadi perubahan pada sentra. Sentra yang
akan digunakan pada tahun ajaran baru menggunakan sentra
murni atau sentra dinas. Perubahan tersebut dilakukan atas
perubahan kebijakan oleh ketua Yayasan Pendidikan Jaya
yang menginginkan adanya perubahan baik sentra maupun
proses pembelajarannya, sehingga ini berpengaruh kepada
penerapan metode yang akan digunakan di dalam kelas.
4. Kemampuan Menerapkan Teknik Pembelajaran
Pada indikator ini diketahui skor rata-rata yang didapat
dari penyebaran angket terhadap guru di KB-TK
Pembangunan Jaya I Bintaro sebesar 3,41, yang berarti
125
menyatakan bahwa indikator penerapan teknik termasuk
kedalam kategori “baik.
Berdasarkan rerata nilai yang diperoleh dari
penyebaran angket guru yang memiliki 7 butir pernyataan,
diperoleh hasil penelitian bahwa terdapat 3 orang guru yang
memperoleh nilai tertinggi yaitu 4 masuk dalam kategori
“sangat baik”, sedangkan terdapat 2 orang guru yang
memperoleh nilai terendah yaitu 2,71 yang masuk kedalam
kategori “cukup baik”.
Teknik pembelajaran sendiri adalah jalan, alat, atau
media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan
kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang ingin dicapai.
Teknik pembelajaran yaitu cara konkret yang digunakan guru
dalam menerapkan suatu metode pembelajaran.
Dalam hasil pengamatan saat observasi di dalam
kelas, guru memberikan pemberian tugas dalam bentuk lisan
ataupun lembar tugas. Pada awal pembelajaran guru
memberikan apersepsi tentang materi yang akan diberikan
126
dengan menggunakan metode yang sesuai, sehingga
peserta didik dapat memahami materi yang akan diberikan.
Selanjutnya guru memberikan resitasi atau pemberian
tugas kepada peserta didik dengan menggunakan lembar
tugas yang harus diselesaikan. Selain itu guru juga mengajak
peserta didik untuk mempraktekan suatu kegiatan yang
sesuai dengan materi yang diberikan contohnya dengan
praktek membuang sampah pada tempatnya dan mewarnai
gambar tempat sampah. Hal ini bertujuan agar peserta didik
dapat menyadari dan memahami langsung mengenai materi
yang diberikan.
Berdasarkan hasil wawancara guru, menyatakan
bahwa penilaian yang dilakukan menggunakan observasi
langsung dan portofolio. Penilaian tersebut meliputi aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Setelah nilai tersebut
direkap, lalu dilaporkan dalam bentuk rapor hasil belajar
peserta didik yang akan diserahkan kepada orang tua peserta
didik.
Jadi hasil observasi, wawancara dan pada hasil angket
dengan nilai 3,41, sesuai dan dapat mencerminkan bahwa
penerapan teknik bermain sambil belajar yang bersifat holistik
127
otentik, bermakna yang terkait dengan berbagai lingkup
pengembangan di PAUD sudah memenuhi kategori “baik”.
5. Kualifikasi Akademik Guru PAUD
Menurut Permendiknas No 16 Tahun 2007 mengenai
standar kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan
jalur formal mencakup kualifikasi akademik guru pendidikan
Anak Usia Dini/ Taman Kanak-kanak/Raudatul Atfal
(PAUD/TK/RA), harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)
dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang
diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Hasil penelitian melalui observasi dokumen mendapatkan
bahwa ada 1 guru yang masih belum memenuhi kualifikasi
akademik karna pendidikan terakhirnya yaitu SMA. Terdapat
4 orang guru yang memiliki gelar S1-PGSD dan 1 orang guru
memiliki gelar S1-Sistem Informasi. Selanjutnya hanya
terdapat 4 orang guru yang memenuhi standar kualifikasi
akademik yaitu S1-PG PAUD dan S1-Psikologi. Selain itu
terdapat 7 orang guru termasuk Kepala Sekolah dan Wakil
Kepala Sekolah yang memiliki gelar S2-Manajemen
Pendidikan.
128
Hal ini dapat disimpulkan bahwa, hanya terdapat 4 orang
guru yang memenuhi kualifikasi akademik yang sesuai
dengan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari betul penelitian ini jauh
dari kata sempurna, banyak keterbatasan pada penelitian ini yang tidak
dapat dihindari, diantaranya sebagai berikut:
1. Peneliti hanya melakukan 4 observasi kelas, dan 4 orang guru untuk
di wawancarai, hal ini dilakukan karna peneliti hanya mengambil 1
kelas dari masing-masing level yang ada. Yaitu 1 kelas pada TK B,
1 kelas pada TK A, 1 kelas pada KB Senior dan 1 kelas pada KB
Junior.
2. Wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai aspek yang dibahas
dalam penelitian ini kurang luas dan mendalam.
3. Analisis data yang dilakukan kurang begitu menyeluruh dan
mendalam.
4. Dalam melakukan penelitian, peneliti tidak memanfaatkan semua
instrumen seperti angket, observasi, wawancara pada setiap
indikator.
5. Instrumen yang digunakan belum sepenuhnya mewakili aspek yang
ingin diukur.