bab iv hasil dan pembahasan - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/19353/5/14.b1.0044 aji...
TRANSCRIPT
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
57
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
57
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Penentuan Batas DAS
Dalam menentukan batas DAS Sengkarang dalam penelitian ini, dibantu
dengan data Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), software Universal Map
Downloader dan ArcMap 10.3 dapat dilihat pada lampiran L.A2.
4.1.1. Batas DAS Sengkarang
DAS Sengkarang dalam Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) terletak pada
lembar 1408-443 (Bandar), lembar 1408-441 (Batur), lembar 1409-111 (Comal),
lembar 1408-434 (Doro), lembar 1408-433 (Kajen), lembar 1408-432
(Kalibening), lembar 1409-114 (Panjang), dan lembar 1409-112 (Pekalongan)
yang digunakan untuk menentukan batas DAS Sengkarang dalam penelitian ini.
Lembar-lembar peta RBI tersebut masih dalam keadaan terpisah, untuk
menyatukan perlu dilakukan registrasi citra atau georeferencing terlebih dahulu
dengan bantuan ArcMap 10.3. Registrasi citra adalah proses penempatan objek
berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke
dalam sistem koordinat dan proyeksi tertentu. Pada registrasi citra ini
menggunakan sistem koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) WGS
1984. Sistem koordinat UTM membagi bumi kedalam 60 zona. Sistem koordinat
UTM juga membagi bumi kedalam dua bagian yaitu belahan bumi utara (northern
hemisphere) dan belahan bumi selatan (southern hemisphere). DAS Sengkarang
yang terletak di daerah Jawa Tengah termasuk dalam zona 49S.
Proses selanjutnya adalah melakukan digitizing untuk menandai lokasi
penting, menandai alur atau jalur serta membentuk batas DAS pada peta.
Digitizing dimulai dengan menandai seluruh alur sungai dari hulu hingga hilir
dengan Bendung Pesantren Kletak sebagai titik kontrol. Selanjutnya menentukan
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
58
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
batas DAS Sengkarang. Syarat menentukan garis batas DAS adalah sebagai
berikut:
1. Batas DAS terletak pada punggung bukit dan memotong kontur (tidak
sejajar kontur)
2. Batas DAS dapat menggunakan alur jalan, jika kontur tidak terlalu jelas
3. Batas DAS tidak boleh memotong alur sungai.
Hasil dari proses digitizing dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Batas DAS Sengkarang (Sumber: Digambar Ulang dari
Bakosurtanal, 2000)
Garis-garis yang berwarna hitam pada Gambar 4.1 merupakan alur sungai yang
ada di DAS Sengkarang. Sementara warna coklat adalah gambar wilayah DAS
Sengkarang dengan luas wilayah DAS Sengkarang dari hulu hingga titik kontrol
Bendung Pesantren Kletak dapat dilihat pada L.A.2 adalah 383,173 km2.
4.1.2. Area Pengaruh Poligon Thiessen
Poligon Thiessen berguna untuk melakukan perhitungan curah hujan area.
Penetuan area pengaruh poligon berdasarkan pada jumlah dan lokasi stasiun
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
59
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
hujan. DAS Sengkarang, stasiun hujan yang memberikan pengaruh ada 5, yaitu
Stasiun Hujan Pekalongan, Stasiun Hujan Pesantren Kletak, Stasiun Hujan
Karangsari, Stasiun Hujan Karanggondang, dan Stasiun Hujan Kutosari. Contoh
stasiun hujan dapat dilihat pada L.C.7.
Stasiun Hujan Pakalongan terletak pada 060
53.244' Lintang Selatan dan
109040.246 Bujur Timur. Stasiun Hujan Pesantren Kletak terletak pada 06
0 58'
761'' Lintang Selatan dan 1090 38' 897'' Bujur Timur. Stasiun Hujan Karangsari
terletak pada 070 01' 870'' Lintang Selatan dan 109
0 37' 351'' Bujur Timur. Stasiun
Hujan Karanggondang terletak pada 070 02' 790'' Lintang Selatan dan 109
0 37'
654'' Bujur Timur.
Stasiun Hujan Kutosari terletak pada 070 01' 220'' LS dan 109
0 41' 33'' BT.
Stasiun hujan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Lokasi Stasiun Hujan pada DAS Sengkarang (Sumber: Digambar
Ulang dari Bakosurtanal, 2000)
Sesudah mengetahui dan menandai lokasi dari kelima stasiun hujan tersebut pada
gambar DAS Sengkarang, selanjutnya adalah proses pembuatan area pengaruh
Poligon Thiessen. Poligon Thiessen membagi DAS berdasarkan pengaruh dari
Stasiun Hujan Pekalongan
Stasiun Hujan Ps. Kletak
Stasiun Hujan Kutosari Stasiun Hujan Karangsari
Stasiun Hujan karanggondang
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
60
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
stasiun hujan yang ada. Hasil dari Poligon Thiessen dapat dilihat pada Gambar 4.3
DAS Sengkarang terbagi menjadi empat area pengaruh Poligon Thiessen.
Area yang dipengaruhi Stasiun Hujan Pesantren Kletak adalah seluas 24,315
km2, area yang dipengaruhi Stasiun Hujan Karangsari adalah seluas 12,562 km
2,
area yang dipengaruhi Stasiun Hujan Karanggondang 167,725 km2, area yang
dipengaruhi Stasiun Hujan Kutosari ada seluas 178,570 km2. Total luas DAS
Sengkarang dari hulu hingga titik kontrol Bendung Pesantren Kletak adalah
383,173 km2. Area pengaruh poligon tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Area Pengaruh Poligon pada DAS Sengkarang (Sumber:
Digambar Ulang dari Bakosurtanal, 2000)
4.1.3. Pembagian Sub DAS
Hal yang dilakukan selanjutnya adalah membagi DAS Sengkarang ke dalam
sub DAS-sub DAS. Pembagian sub DAS dilakukan dengan cara menentukan
terlebih dahulu titik-titik kontrol yaitu titik-titik percabangan antara sungai utama
dengan anak-anak sungai. Setelah penentuan titik kontrol, selanjutnya adalah
membuat batas sub DAS berdasarkan titik-titik kontrol ini. Berikut gambar
pembagian Sub DAS berdasarkan titik kontrol menggunakan Sofware ArcMap
dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
61
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Gambar 4.4 Hasil Pembagian Sub-DAS Sengkarang (Sumber: Digambar
Ulang dari Bakosurtanal, 2000)
DAS Sengkarang dibagi menjadi 4 sub DAS. Luas masing-masing dari sub
tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Luas Sub DAS
Sub DAS Luas
( km2)
1 75,17
2 52,46
3 36,45
4 74,73
Total luas DAS Sengkarang dari hulu hingga titik kontrol Bendung Pesantren
Kletak adalah 383,173 km2.
4.2. Perhitungan Kemiringan Dasar Sungai
Berdasarkan data yang diperoleh dari standard cross section dapat dilihat
pada lampiran L.B1, perhitungan kemiringan dapat dilihat pada tabel 4.2.
Sub DAS 4
Sub DAS 3
Sub DAS 1
Sub DAS 2
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
62
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Tabel 4.2. Data Kemiringan Rata-rata Sungai Sengkarang
No STA
Beda Tinggi
(H)
Jarak memanjang
(x) Kemiringan Dasar
saluran
(m) m m
1 1000 15,044 0,000 0
2 999 15,170 34,482 0,43994
3 998 14,016 54,914 0,25524
4 997 14,346 64,535 0,22230
5 996 14,403 72,882 0,19762
6 995 14,688 82,479 0,17808
7 994 13,168 92,749 0,14197
8 993 16,464 99,613 0,16528
9 992 11,270 111,815 0,10079
10 991 11,267 118,974 0,09470
Kemiringan rata-rata 0,00673
Tabel 4.2 dapat diperoleh hasil kemiringan dasar Sungai Sengkarang (S)
pada lokasi yang ditinjau senilai 0,00673 m. Data ini merupakan sampel dari
standard cross section yang didapat dari BPDAS Jawa Tengah. Data yang
didapatkan digunakan untuk menghitung angkutan sedimen pada Sungai
Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan menggunakan ketiga metode yang
telah dipilih.
4.3. Uji Saringan
Uji saringan dapat dilihat pada Lampiran L.B2 yang bertujuan untuk
memperoleh distribusi besaran atau jumlah prosentase butiran kasar. Distribusi
yang diperoleh dapat ditunjukan dalamTabel 4.3 dan Tabel 4.4.
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Saringan Sample I
No.
Saringan
ASTM
Berat
cawan
(gram)
Ukuran
butir
(mm)
Berat
tertahan
+ cawan
(gram)
Berat
tertahan
(gram)
Prosentase
berat
tertahan
(%)
Prosentase
tertahan
komulatif
(%)
Prosentase
lolos
komulatif
(%)
4 0 4,75 0 0 0.00 0,00 100,00
10 7 2,00 7.8 0,8 0,16 0,16 99,84
20 7 0,850 9.4 2,4 0,48 0,64 99,36
40 7 0,425 22.2 15,2 3,06 3,71 96,29
80 24,4 0,180 282.4 258 52,00 55,70 44,30
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
63
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
LanjutanTabel 4.3 Tabel Hasil Pengujian Saringan Sample I
No
Saringan
ASTM
Berat
Cawan
(gram)
Ukuran
butir
(mm)
Berat
tertahan
+ cawan
(gram)
Berat
tertahan
(gram)
Prosentase
berat
tertahan
(%)
Prosentase
tertahan
komulatif
(%)
Prosentase
lolos
komulatif
(%)
200 73 0,075 179 106 21,36 92,99 7,01
Pan 6,8
41,6 34,8 7,01 100,00 0,00
JUMLAH 496,2 100,0
Dari perhitungan tabel hasil pengujian saringan dapat digambarkan sebuah grafik
distribusi ukuran butir (grain distribution size) untuk menentukan coefficient of
uniformity (Cu) dan coefficient of curvature (Cc). Grafik tersebut dapat dilihat
pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Grafik Distribusi Ukuran Butir (Grain Distribution Size) Sample I
Berdasarkan hasil grafik distribusi ukuran butir (grain size distribution) sample I
sedimen Sungai Sengkarang diperoleh nilai:
D10 = 0,081 mm Gravel = 0,00 %
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
64
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
D30 = 0,028 mm Sand = 92,99 %
D50 = 0,185 mm Clay = 7,01 %
dari nilai tersebut, karakteristik tanah berdasar distribusi partikelnya dapat di
ketahui:
Koefisien keseragaman (uniformity coefficient) Cu.
u 60
10 u= 2,29
Koefisien gradasi (Coefficient of Curvature) Cc.
c 30
2
60 x 10 c = 0,05
Tabel 4.4. Hasil Pengujian SaringanSample II
No
Saringan
ASTM
Berat
cawan
(gram)
Ukuran
butir
(mm)
Berat
tertahan
+ cawan
(gram)
Berat
tertahan
(gram)
Prosentase
berat
tertahan
(%)
Prosentase
tertahan
komulatif
(%)
Prosentase
lolos
komulatif
(%)
4 0 4,75 0 0 0,00 0,00 100,00
10 7 2 42 35,0 7,09 7,09 92,91
20 7 0,850 53,8 46,8 9,48 16,56 83,44
40 7 0,425 39,6 32,6 6,60 23,16 76,84
80 24,4 0,180 71,4 47 9,52 32,68 67,32
100 6,8 0,125 45,2 38,4 7,77 40,45 59,55
200 73 0,075 302,3 229,3 46,43 86,88 13,12
Pan 6,8
71,6 64,8 13,12 100,00 0,00
JUMLAH 493,9 100,00
Perhitungan tabel hasil pengujian saringandapat digambarkan sebuah grafik
distribusi ukuran butir (grain distribution size) untuk menentukan coefficient of
uniformity (Cu) dan coefficient of curvature (Cc). Grafik tersebut dapat dilihat
pada Gambar 4.6 untuk mengetahui sample sedimen kedalam kategori bergradasi
baik atau tidak.
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
65
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Gambar 4.6 Grafik Distribusi Ukuran Butir (Grain Distribution Size) Sample II
Berdasarkan hasil grafik distribusi ukuran butir (grain size distribution) sample II
(dua) sedimen Sungai Sengkarang diperoleh nilai:
D10 = 0,046 mm Gravel = 0,00 %
D30 = 0,027 mm Sand = 86,88 %
D50 = 0,115 mm Clay = 13,12 %
Dari nilai tersebut, karakteristik tanah berdasar distribusi partikelnya dapat
diketahui:
Koefisien keseragaman (uniformity coefficient) Cu.
u 60
10
D60 = diameter yang bersesuaian dengan 60% lolos ayakan.
D10 = diameter yang bersesuaian dengan 10% lolos ayakan.
u = 2,48
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
66
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Koefisien gradasi (Coefficient of Curvature) Cc.
u 30
2
60 x 10
D30= diameter yang bersesuaian dengan 30% lolos ayakan.
u = 0,13
Tanah yang bergradasi baik mempunyai Cu>4 dan Cc antara 1 dan 3 untuk
tanah berkerikil, sementara tanah pasir memiliki Cu>6 dan Cc antara 1 dan 3.
Tanah dikatakan bergradasi buruk (poorly graded) jika sebagian dari
butirannya mempunyai ukuran yang sama atau tidak beragam ukurannya. Ukuran
butiran bergradasi baik (well graded) jika tanah terbagi merata atau ukuran dari
yang besar sampai ke yang kecil ada disana.
4.4. Uji Kecepatan Jatuh
Kecepatan jatuh (fall velocity) dapat dilihat pada Lampiran L.B3 bertujuan
untuk mengetahui kecepatan akhir sedimen untuk mengendap pada air diam.
Prosedur Percobaan :
1. Mengisi tabung dengan zat cair yang bersih.
2. Menyediakan butiran-butiran pasir dari 2 sample yang ada.
3. Menjatuhkan sample I dari atas tabung sampai mencapai dasar tabung.
4. hitung dan catatdengan stopwatch,waktu yang ditempuh sample tersebut
mulai dari tanda start sampai ke tanda lintasan 30 cm.
5. Mengosongkan kembali isi tabung.
6. Ulangi percobaan di atas untuk sample 2 - 5.
Data hasil percobaan:
Sample I
Data kecepatan jatuh hasil uji laboratorium sedimen Sungai Sengkarang dapat
dilihat pada Tabel 4.5.
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
67
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Tabel 4.5 Data Kecepatan Jatuh Hasil Uji Laboratorium Sedimen Sungai
Sengkarang Sample I
Percobaan 1 2 3 4 5
Tinggi (m) 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300
Waktu (s) 1,890 2,200 2,340 1,800 1,710
Kecepatan (m/s) 0,159 0,136 0,128 0,167 0,175
Kecepatan rata-rata = 0,153
Sample II
Data kecepatan jatuh hasil uji laboratorium sedimen Sungai Sengkarang dapat
dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Data Kecepatan Jatuh Sedimen Sungai Sengkarang Sample II
Percobaan 1 2 3 4 5
Tinggi (m) 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300
Waktu (s) 1,530 1,390 1,480 1,570 1,570
Kecepatan (/s) 0,196 0,216 0,203 0,191 0,191
Kecepatan rata-rata = 0,199
Maka kecepatan jatuh (ω) rata-rata = (0,153 + 0,199) / 2 = 0,344 m/s.
Dari hasil percobaan uji kecepatan jatuh didapatkan data yang digunakan untuk
menghitung angkutan sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan dengan
menggunakan ketiga metode yang telah dipilih. Data yang digunakan yaitu
sebesar 0,344 m/s.
4.5. Uji Berat Jenis Sedimen
Percobaan uji Berat Jenis Sedimen dapat dilihat pada lampiran L.B4.
Prosedur percobaan dapat dilihat sebagai berikut,
Prosedur Percobaan:
1. Menumbuk benda uji sampai halus.
2. Memasukan benda uji ke dalam piknometer dan timbang bersama
tutupnya dengan ketelitian 0,01 gram (W2).
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
68
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
3. Menambahkan air suling sampai piknometer terisi 2/3 tinggi
piknometer.
4. Mendidihkan piknometer selama 10 menit dan memiringkan botol
sesekali untuk mempercepat pengeluaran udara yang tersekap.
5. Kemudian mengisi piknometer dengan air suling dan membiarkan agar
suhu konstan di dalam bejana air atau dalam ruangan (24 jam).
6. Menambahkan air suling seperlunya sampai tanda batas atau sampai
penuh.
7. Selanjutnya menutup piknometer dan mengeringkan bagian luarnya
serta menimbangnya (W3).
Data hasil uji Laboratorium berat jenis sedimen Sungai Sengkarang dapat dilihat
pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8.
Tabel 4.7 Data Berat Jenis Sedimen Sungai Sengkarang Sample I
No Uraian Pengujian Satuan Data
Sample I
1 Temperatur celcius 28
2 Berat piknometer + sample (W2) gram 55,1
3 Berat piknometer (W1) gram 40,1
4 Berat bahan kering gram 15
5 Berat piknometer + air (W4) gram 77,68
6 Berat piknometer + air (koreksi) (WK) gram 77,62
7 Berat total gram 92,62
8 Berat piknometer + air + bahan kering (W3) gram 87
9 Volume bahan kering gram 5,62
10 Berat Jenis 2,67
Tabel 4.8 Data Berat Jenis Sedimen Sungai Sengkarang Sample II
No Uraian Pengujian Satuan Data
Sample II
1 Temperatur celcius 28
2 Berat piknometer + sample (W2) gram 53,7
3 Berat piknometer (W1) gram 38,7
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
69
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Lanjutan Tabel 4.8 Data Berat Jenis Sedimen Sungai Sengkarang
No Uraian Pengujian Satuan Data
Sample II
4 Berat bahan kering gram 15
5 Berat piknometer + air (W4) gram 89,49
6 Berat piknometer + air (koreksi) (WK) gram 89,42
7 Berat total gram 104,42
8 Berat piknometer + air + bahan kering (W3) gram 99
9 Volume bahan kering gram 5,42
10 Berat Jenis 2,77
Contoh perhitungan
W1=40,1gram W3= 87gram
W2=55,1gram W4=77,68gram
WK= W4x 0.9997 = 77,62gram
( )
( ) ( )
(55,1 - 40,1)
(77,62-40,1) - (87 - 55,1)
15
5,62
= 2,684
Kalibrasi piknometer:
a. Piknometer dibersihkan, dikeringkan, ditimbang dan beratnya dicatat
(W1). Piknometer diisi air suling dan dimasukkan ke dalam bejana air
pada suhu 25ºC, sesudah itu isi botol (piknometer) mencapai suhu
25ºC tutupnya dipasang. Bagian luar piknometer beserta isinya
ditimbang (W25).
b. Dari nilai W25 yang ditentukan pada temperatur 25ºC disusun tabel
harga W4 untuk suatu urutan suhu kira-kira 18ºC sampai 31ºC. Jika
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
70
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
temperatur tidak sama dengan 25ºC maka harga W4 dihitung:
W4 = W25 x K
W4 = Berat piknometer dan air yang telah dikoreksi
W25 = Berat piknometer dan air pada suhu25ºC
K = Faktor koreksi
c. Faktor koreksi sebagai berikut:
Tabel 4.9 Data Faktor Koreksi Sedimen Sungai Sengkarang I
Temperatur 18 19 20 21 22 23 24
Koreksi 1,0016 1,0014 1,0012 1,001 1,0007 1,0005 1,0003
Tabel 4.10 Data Faktor Koreksi Sedimen Sungai Sengkarang II
Temperatur 25 26 27 28 29 30 31
Koreksi 1 0,9997 0,9995 0,9992 0,9989 0,9986 0,9983
Berat jenis merupakan besaran yang membandingkan berat butiran tanah
terhadap volume yang ditempatinya. Nilai berat jenis atau specific gravity dari
sampel tanah yang diuji adalah GS = 2,71. Nilai berat jenis tesebut masuk
golongan lanau atau lempung, karena tanah lanau atau lempung mempunyai
berat jenis berkisar antara 2,70 – 2,80. Nilai hasil percobaan berat jenis partikel
dipengaruhi oleh pengambilan sedimen yang pengambilannya tidak di tengah
sungai. Percobaan yang dilakukan untuk mendapatkan nilai Gs, selanjutnya nilai
Gs yang diperoleh digunakan untuk mendapatkan nilai s. Nilai s diperoleh dari
perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Gs =
................................................................................................... (4.1)
Keterangan:
Gs = Berat jenis sedimen
s = Berat volume butiran (kg/cm3)
w = Berat volume air (kg/cm3)
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
71
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
dimana data dapat diketahui dan data Gs didapatkan saat melakukan pengujian
berat jenis sedimen di Laboratorium Universitas Katolik Soegijapranata. Hasil
perhitungan untuk mencari nilai s sebagai berikut:
Gs =
s = Gs * w
= 2,71 * 999,14
s = 2707,67 kg/cm3
4.6. Data Kedalaman dan Debit Sungai Sengkarang
Data kedalaman Sungai Sengkarang ini diperoleh dari data cross section
yang didapat dari BPDAS Jawa Tengah, sedangkan data debit didapat saat
melakukan kunjungan ke Bendung Pesantren Klatak data yang diperoleh sebanyak
100 data kedalaman cross section Sungai Sengkarang. Data kedalaman Sungai
dan Debit Sengkarang dapat dilihat pada Tabel 4.11, Tabel 4.12, Tabel 4.13, dan
Tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.11 Data Debit dan Kedalaman Sungai Sengkarang 1 September 2017
Jam Debit per jam (m3/s)
Kedalaman
(m)
1.00 56,20 12,5
2.00 55,84 12,5
3.00 31,83 9,5
4.00 17,05 9,5
5.00 9,25 9,5
6.00 2,54 9,3
7.00 1,08 9,1
8.00 1,15 9,1
9.00 1,19 8,7
10.00 1,20 8,5
11.00 1,21 8,1
12.00 1,22 8,1
13.00 1,22 8,1
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
72
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Lanjutan Tabel 4.11 Data Debit dan Kedalaman Sungai Sengkarang 1 September
2017
Jam Debit per jam (m3/s)
Kedalaman
(m)
14.00 1,22 6,5
15.00 1,3 6,5
16.00 1,75 5,9
17.00 2,02 5,9
18.00 1,44 5,3
19.00 5,56 5,3
20.00 8,49 5,3
21.00 12,53 5,3
22.00 17,65 4,9
23.00 30,45 4,9
24.00 39,10 3,5
Tabel 4.12 Data Debit dan Kedalaman Sungai Sengkarang 2 September 2017
Jam Debit per jam (m3/s)
Kedalaman
(m)
1.00 36,00 3,5
2.00 36,00 1,9
3.00 34,23 1,9
4.00 31,97 1,3
5.00 31,40 1,3
6.00 30,90 1,3
7.00 1,51 1,3
8.00 29,54 2
9.00 20,73 2,4
10.00 6,97 2,6
11.00 7,98 3
12.00 0,09 3,1
13.00 0,17 3,4
14.00 0,27 3,9
15.00 3,26 4
16.00 4,22 4
17.00 0,08 4,5
18.00 0,06 4,98
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
73
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Lanjutan Tabel 4.12 Data Debit dan Kedalaman Sungai Sengkarang 2 September
2017
Jam Debit per jam (m3/s)
Kedalaman
(m)
19.00 1,22 5
20.00 0,21 5,5
21.00 1,04 5,9
22.00 0,74 5,9
23.00 0,48 6
24.00 0,47 6,5
Tabel 4.13 Data Debit dan Kedalaman Sungai Sengkarang 3 September 2017
Jam Debit per jam (m3/s)
Kedalaman
(m)
1.00 30,20 6,5
2.00 30,00 5,9
3.00 14,31 5,9
4.00 2,01 5,3
5.00 0,08 5,3
6.00 2,15 5,3
7.00 5,72 5,3
8.00 11,14 4,9
9.00 13,06 4,9
10.00 4,71 3,5
11.00 0,13 3,5
12.00 0,12 1,9
13.00 0,11 1,9
14.00 0,09 1,3
15.00 0,13 1,3
16.00 0,25 1,3
17.00 1,49 1,3
18.00 2,42 1
19.00 0,40 2
20.00 0,02 3
21.00 0,03 3
22.00 0,01 4
23.00 0,02 5
24.00 0,03 6
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
74
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Tabel 4.14 Data Debit dan Kedalaman Sungai Sengkarang 4 September 2017
Jam Debit per jam (m3/s)
Kedalaman
(m)
1.00 14,57 7
2.00 14,15 8
3.00 13,90 8
4.00 13,35 8
5.00 13,58 9
6.00 13,74 9
7.00 13,17 8
8.00 13,32 8
9.00 11,27 7
10.00 11,21 6
11.00 11,31 5
12.00 9,24 1,3
13.00 9,82 1,7
14.00 10,40 1,7
15.00 10,48 1,7
16.00 10,23 1,7
17.00 8,99 1,7
18.00 8,42 2,3
19.00 9,15 2,7
20.00 9,36 2,7
21.00 9,44 3,5
22.00 9.64 3,6
23.00 9,18 3,6
24.00 9,18 3,7
Tabel diatas merupakan data debit yang diperoleh dari tinjuan langsung
dilapangan pada Bendung Pesantren Kletak. Data yang diperoleh selama 4 hari
yaitu pada tanggal 1 September sampai dengan 4 September 2017. Proses
penentuan debit lapangan dapat dilakukan dengan 2 cara, langkah pertama yaitu
dengan menggunakan alat bantu current meter dengan tinjuan secara langsung
pada Sungai Sengkarang, selain menggunakan alat dapat dilakukan dengan
menghitung secara langsung. Data yang dibutuhkan untuk menghitung secara
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
75
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
langsung yaitu data ketinggian aliran yang dapat dilihat secara langsung pada
Bendung Pesantren Kletak.
4.7. Perhitungan Angkutan Sedimen Menggunakan Bantuan HEC-RAS
Angkutan sedimen dbapat dihitung dengan bantuan software HEC-RAS,
data yang perlu dipersiapkan yaitu data debit dan kedalaman. Data debit dan
kedalaman diperoleh saat melakukan tinjuan ke Bendung Pesantren Klatak.
Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu memasukan data aliran ke
dalam item flow data, selain data aliran perlu ditambahkan data kedalaman atau
stage untuk melakukan simulasi menggunakan software HEC-RAS.
Berikut perhitungan yang dilakukan menggunakan bantuan software HEC-RAS.
4.7.1. Hasil Output Software HEC-RAS
Hasil output akan keluar setelah analisa menggunakan software dinyatakan
berhasil yaitu dengan melihat proses hasil pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Proses Analisa Angkutan Sedimen dengan Bantuan HEC-RAS
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
76
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Setelah dinyatakan berhasil dan sukses waktu simulasi dengan bantuan
software maka selanjutnya dapat melihat output simulasi per titik. Hasil output ini
digunakan untuk melakukan perhitungan angkutan sedimen, hasil output yang
diperoleh pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15 Hasil Output dari Simulasi HEC-RAS
Hasil output ini merupakan hasil melakukan simulasi dengan bantuan HEC-RAS.
Hasil simulasi HEC-RAS mendapatkan berbagai data yang digunakan sebagai
dasar untuk melakukan perhitungan ketiga metode angkutan sedimen. Selain
menggunakan bantuan output HEC-RAS perhitungan ini menggunakan data hasil
pengujian, pengujian yang dilakukan di Laboratorium Universitas Katolik
Soegijapranata adalah pengujian agregat, pengujian kecepatan jatuh dan pengujian
berat jenis sedimen. Data hasil output sebagai data pendukung dan sebagai
melengkapi data-data yang tidak dilakukan secara langsung saat tinjauan
dilapangan seperti kemiringan sungai dan lebar sungai. Data hasil output HEC-
RAS dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
77
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Tabel 4.16 Hasil Tabel Output dari Program HEC-RAS
QTotal El. Min W E.G. Slope Vel Chnl Top Width
Ps.Kletak-
Muara36 14.57 147 0.000018 0.01 314.48
Ps.Kletak-
Muara36 14.15 204.96 0.000009 0.04 256.56
Ps.Kletak-
Muara34.23 13.9 163.79 0.000004 0.04 225.51
Ps.Kletak-
Muara31.97 13.35 159.06 0.000014 0.02 228.69
Ps.Kletak-
Muara31.4 13.58 149.44 0.000018 0.01 210.13
Ps.Kletak-
Muara30.9 13.74 141.26 0.000025 0.15 205.7
Ps.Kletak-
Muara1.51 13.17 138.52 0.000056 0.17 186.52
Ps.Kletak-
Muara29.54 13.32 133.5 0.00001 0.02 190.14
Ps.Kletak-
Muara20.73 11.27 132.18 0.000007 0.06 174.74
Ps.Kletak-
Muara6.97 11.21 134.97 0.000159 0.06 182.55
Ps.Kletak-
Muara7.98 11.21 134.97 0.000001 0.67 208.16
Ps.Kletak-
Muara0.09 9.24 146.44 0.000014 0.4 238.41
Ps.Kletak-
Muara0.17 7.82 123.32 0.000004 0.04 242.67
Ps.Kletak-
Muara0.27 10.4 79.89 0.000031 0.04 208.77
Ps.Kletak-
Muara3.26 10.48 62.85 0.000001 0.09 182.96
Ps.Kletak-
Muara4.22 10.23 52.99 0.000018 0.37 191.98
Ps.Kletak-
Muara0.08 8.99 83.79 0.000036 0.37 171.7
Ps.Kletak-
Muara0.06 8.42 85.75 0.000001 0.22 154.83
Ps.Kletak-
Muara1.22 9.15 83.16 0.000001 0.21 147.36
Ps.Kletak-
Muara0.21 9.36 95.23 0.000004 0.48 194.53
Ps.Kletak-
Muara1.04 9.44 97.76 0.000004 0.19 184.39
Ps.Kletak-
Muara0.74 9.64 118.31 0.000001 0.16 179.19
Ps.Kletak-
Muara0.48 9.18 129.48 0.000003 0.11 194.31
Lebar Atas
Saluran (m)
Reach Debit
(m3/s)
Muka Air
(m)
Lebar dasar
sungai (m)
Kemiringan
(m)
Kecepatan
Aliran (m/s)
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
78
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Setelah proses simulasi berhasil, data tersebut digunakan sebagai dasar untuk
melakukan perhitungan angkutan sedimen. Rekap hasil dari simulasi dapat dilihat
pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Hasil Rekapitulasi Tabel Output dari Program HEC-RAS
Q Total El. Min E.G. Slope Vel Chnl W
Debit Muka Air Kemiringan Kecepatan Aliran Lebar dasar Sungai
(m3/s) (m) (m/m) (m/s) (m)
162,45795 14,57 0,000056 0,10256 118,771
4.7.2. Perhitungan Angkutan SedimenSungai Sengkarang dengan Metode
Yang
Output hasil simulasi dari software HEC-RAS dan hasil dari pengujian
sample sedimen di Laboratorium Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang. Data ini sebagai dasar untuk melakukan perhitungan angkutan
sedimen dengan menggunakan Metode Yang yang dapat dilihat pada Tabel
4.18.
Tabel 4.18 Data Metode Yang
No Uraian Simbol Data Satuan
1 ukuran diameter sedimen d50 0,185 m
2 Kemiringan sungai S 0,0067 m
3 Lebar dasar sungai W 118,771 m
4 Berat jenis sedimen s 2707,67 kg/cm3
5 Berat jenis air 999,140 kg/cm3
6 Gravitasi g 9,810 m2/s
7 Kecepatan jatuh ω 0,344 m/s
8 Menghitung nilai Reynold R 1,657
9 Viskositas kinematik v 0,0000016 m2/s
Data pada tabel di atas merupakan parameteruntuk melakukan perhitungan
angkutan sedimen dengan menggunakan Metode Yang. Langkah-langkah
untuk menghitung angkutan sedimen menggunakan Metode Yang dapat
dilihat pada Tabel 4.19.
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
79
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Tabel 4.19 Perhitungan MetodeYang
No Uraian Hasil Perhitungan Satuan
1 Luas Penampang 2566,360 m2
2 Hitung kecepatan rata-rata 0,014 m/s
3 Hitung kecepatan geser 0,109 m/s
4 Nilai bilangan Reynold 1,443
5 harga parameter kecepatan kritis 16,305
6 konsentrasi sedimen total 3,389
7 hitung 24253,848
8 Muatan sedimen 0,082 kg/s
9 Muatan sedimen 295,926 kg/jam
10 Muatan sedimen 0,296 ton/jam
Dari tabel di atas dapat dijelaskan contoh perhitungan dan data yang
dibutuhkan untuk menghitung angkutan sedimen sebagai berikut:
1. Ukuran sedimen didapat dari melakukan uji saringan di Laboratorium
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang (Bab 4 tentang uji saringan).
2. Kemiringan sungai didapat dari hasil output HEC-RAS. Perhitungan
kemiringan sungai untuk mendapatkan rata-rata kemiringan Sungai
Sengkarang, data dapat dilihat pada tabelhasil tabel output dari program
HEC-RAS.
3. Lebar dasar sungai didapat dari hasil output HEC-RAS pada Tabel 4.7 hasil
output program HEC-RAS.
4. Berat jenis sedimen didapat dari data melakukan uji saringan di
Laboratorium Universitas Katolik Soegijapranata Semarang kemudian
dihitung menggunakan rumus. Perhitungan dapat dilihat pada (Bab 4
tentang uji berat jenis sedimen).
5. Berat jenis air 999.14 kg/m3.
6. Gravitasi 9.81 m2/s.
7. Kecepatan jatuh dapat dilihat pada tabel data kecepatan jatuh sedimen
Sungai Sengkarang.
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
80
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
8. Menghitung nilai R diambil dari percobaan terdahulu yang dilakukan oleh
Boangmanalu dan Indrawan (2012).
9. Viskositas kinematik diambil dari percobaan terdahulu yang dilakukan oleh
Boangmanalu dan Indrawan (2012).
10. Hitung luas penampang (A)
A = B*D + 2 D2
= 147*14,57 + 2 (14,57) = 2566,36 m
11. Hitung kecepatan rata-rata (V)
V=
= 36
2566,360
= 0,014 m/s
12. Hitung kecepatan geser
U*= (g.R.S)0.5
= (9,81*1,656957*0,00673)0.5
= 0,109 m/s
13. Hitung nilai bilangan Reynold
Re= *d50
= 0,109*0,185
0,014
= 1,443
14. Hitung harga parameter kecepatan kritis
Vcr = 2.5
log( *d50
v)- 0,06
+ 0,66
= 2,5
log(18,31868)- 0,06+0,66
= 16,305
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
81
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
15. Konsentrasi sedimen total
Log Ct= 5.435 – 0.286 logωd50
v- 0.457 log
*
ω +(
1.799 – 0.409 log ωd50
v - 0.314 log
*
ω
) log
( S
ω–
crS
ω)
=5.435– 0.286 log (0,344*0,185
0,0000016) – 0,457 log
0,109
0,344 +
(1,799 – 0,409 log 0,344*0,185
0,0000016–0,314 log
0,109
0.344)Log
(0,014*0,00673
0,344–
0,090*0,00673
0,344)
=3,389
16. Hitung
GW= * W * D * V
= 999,14*118,771*14,57*0,014
= 24253,84
17. Muatan sedimen
Qs= Ct*Gw
= (3,389/1000000)*24253,84
= 0,0082 kg/s = 295,926 kg = 0,296 ton
Setelah melakukan perhitungan menggunakan data-data yang di dapat dari
melakukan percobaan uji di Laboratorium Universitas Katolik Soegijapranata dan
menggunakan output hasil simulasi program HEC-RAS, perhitungan yang di dapat
dapat dijadikan sebagai dasar untuk menghitung angkuta sedimen Sungai
Sengkarang Kabupaten Pekalongan, maka hasil perhitungan volume angkutan
sedimen dengan menggunakan perhitungan Metode Yang selama empat hari dapat
dilihat pada Tabel 4.20.
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
82
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Sedimen Metode Yang
Bentuk grafik dari tabel hasil perhitungan sedimen di atas adalah dapat dilihat
pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Grafik Perhitungan Sedimen Menggunakan Metode Yang
0.000
0.200
0.400
0.600
0.800
1.000
0 6 12 18 24
Tota
l Se
dim
en
(To
n)
Jam
Metode Yang
1-Sep-17
2-Sep-17
3-Sep-17
4-Sep-17
Metode Jam
1 September 2017 2 September 2017 3 September 2017 4 September 2017
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( Ton )
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( Ton )
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( Ton )
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( Ton )
Metode
Yang
1 56,2 0,296 36,000 0,296 30,2 0,031 14,57 0,015
2 55,84 0,543 36,000 0,398 30 0,334 14,15 0,158
3 31,83 0,339 34,230 0,362 14,31 0,156 13,9 0,151
4 17,05 0,186 31,970 0,339 2,01 0,021 13,35 0,146
5 9,25 0,099 31,400 0,328 0,08 0,001 13,58 0,146
6 2,54 0,027 30,900 0,319 2,15 0,022 13,74 0,146
7 1,08 0,011 1,510 0,016 5,72 0,061 13,17 0,141
8 1,15 0,012 29,540 0,301 11,14 0,118 13,32 0,141
9 1,19 0,013 20,730 0,221 13,06 0,142 11,27 0,123
10 1,2 0,013 6,970 0,076 4,71 0,051 11,21 0,122
11 1,21 0,013 7,980 0,087 0,13 0,001 11,31 0,123
12 1,22 0,013 0,090 0,001 0,12 0,001 9,24 0,104
13 1,22 0,013 0,170 0,002 0,11 0,001 9,82 0,110
14 1,22 0,012 0,270 0,003 0,09 0,001 10,4 0,104
15 1,3 0,012 3,260 0,031 0,13 0,001 10,48 0,098
16 1,75 0,016 4,220 0,039 0,25 0,002 10,23 0,090
17 2,02 0,021 0,080 0,001 1,49 0,015 8,99 0,093
18 1,44 0,015 0,060 0,001 2,42 0,026 8,42 0,089
19 5,56 0,058 1,220 0,013 0,4 0,004 9,15 0,095
20 8,49 0,090 0,210 0,002 0,02 0,000 9,36 0,099
21 12,53 0,131 1,040 0,011 0,03 0,000 9,44 0,100
22 17,65 0,187 0,740 0,008 0,01 0,000 9,64 0,105
23 30,45 0,433 0,480 0,005 0,018 0,000 9,18 0,102
24 39,1 0,729 0,470 0,004 0,03 0,000 9,18 0,082
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
83
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui total angkutan sedimen
tertinggi pada tanggal 01 September pukul 24.00 WIB sebesar 0,729 ton dan yang
terkecil pada tanggal 03 September 2017 pukul 20.00 sampai dengan 24.00 WIB
sebesar 0,000 ton. Hal ini sejalan dengan penelitian Ronggodigdo (2011) yang
menyatakan bahwa tingginya angkutan sedimen dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satu faktornya adalah debit aliran.
Debit aliran didapatkan dari perhitungan dan peninjauan secara langsung ke lokasi
penelitian. Tampilan grafik antara debit aliran dan total sedimen dari tanggal 01
September sampai 04 September 2017 dapat dilihat pada Gambar 4.9, Gambar
4.10, Gambar 4.11 dan Gambar 4.12
Gambar 4.9 Grafik antara Debit dan Perhitungan Sedimen menggunakan
Metode Yang tanggal 01 September 2017
Gambar 4.9 menunjukkan bahwa dari data penelitian mendapatkan R2
mendekati 1 dengan rumus persamaan y = 0,0113x0,9055
hal ini membuktikan
bahwa persamaan ini cukup relevan terhadap uji penelitian pengaruh total
sedimen terhadap debit aliran pada Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan.
y = 0.0113x0.9055
R² = 0.8985
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0 10 20 30 40 50
TO
TA
L S
ED
IME
N (
TO
N)
Debit (m3/s)
Metode Yang
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
84
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Gambar 4.10 Grafik antara Debit dan Perhitungan Sedimen menggunakan
Metode Yang tanggal 02 September 2017
Gambar 4.10 menunjukkan bahwa dari data penelitian mendapatkan R2
mendekati 1 dengan rumus persamaan y = 0,0105x1,0123
hal ini membuktikan
bahwa persamaan ini cukup relevan terhadap uji penelitian pengaruh total
sedimen terhadap debit aliran pada Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan.
Gambar 4.11 Grafik antara Debit dan Perhitungan Sedimen menggunakan
Metode Yang tanggal 03 September 2017
y = 0.0105x1.0123 R² = 0.9992
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0 5 10 15 20 25 30 35 40
TOTA
L SE
DIM
EN (
TON
)
Debit (m3/s)
Metode Yang
y = 0.0069x0.79 R² = 0.6345
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0 5 10 15 20 25 30
TOTA
L SE
DIM
EN (
TON
)
Debit (m3/s)
Metode Yang
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
85
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Gambar 4.11 menunjukkan bahwa dari data penelitian mendapatkan R2
tidak mendekati 1 dengan rumus persamaan y = 0,0069x0,79
hal ini membuktikan
bahwa persamaan ini tidak cukup relevan terhadap uji penelitian pengaruh total
sedimen terhadap debit aliran pada Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan.
Gambar 4.12 Grafik antara Debit dan Perhitungan Sedimen menggunakan Metode
Yang tanggal 04 September 2017
Gambar 4.12 menunjukkan bahwa dari data penelitian mendapatkan R2
tidak mendekati 1 dengan rumus persamaan y = 0,0007x + 0,1127 hal ini
membuktikan bahwa persamaan ini tidak cukup relevan terhadap uji penelitian
pengaruh total sedimen terhadap debit aliran pada Sungai Sengkarang Kabupaten
Pekalongan.
4.7.3. Perhitungan Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang dengan Metode
Shen and Hung
Output hasil simulasi dari software HEC-RAS dan hasil dari pengujian
sample sedimen di Laboratorium Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang. Data ini sebagai dasar untuk melakukan perhitungan angkutan
sedimen dengan menggunakan Metode Shen and Hung yang dapat dilihat
pada Tabel 4.21.
y = 0.0007x + 0.1127 R² = 0.2608
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0 10 20 30 40 50
TOTA
L SE
DIM
EN (
TON
)
Debit (m3/s)
Metode Yang
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
86
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Tabel 4.21 Data Metode Shen and Hung
No Uraian Simbol Data Satuan
1 ukuran diameter sedimen d50 0,185 m
2 Kemiringan sungai S 0,0067 m
3 Lebar dasar sungai W 118,771 m
4 Berat jenis sedimen s 2707,67 kg/cm3
5 Berat jenis air 999,140 kg/cm3
6 Gravitasi g 9,810 m2/s
7 Kecepatan jatuh ω 0,344 m/s
8 Menghitung nilai Reynold R 1,657
9 Viskositas kinematik v 0,0000016 m2/s
Data pada tabel di atas merupakan parameter untuk melakukan perhitungan
angkutan sedimen dengan menggunakan Metode Yang. Langkah-langkah
untuk menghitung angkutan sedimen menggunakan Metode Shen and Hung
dapat dilihat pada Tabel 4.22.
Tabel 4.22 Perhitungan Metode Shen and Hung
No Uraian Hasil Perhitungan Satuan
1 Luas Penampang 2566,360 m2
2 Hitung kecepatan rata-rata 0,022 m/s
3 konsentrasi sedimen total 12,045 m/s
Y (parameter) 0,946
4 hitung volume air berat 37862,952
5 Muatan sedimen 0,456 kg/s
6 Muatan sedimen 1641,763 kg/jam
7 Muatan sedimen 1,642 ton/jam
Dari tabel di atas dapat dijelaskan contoh perhitungan dan data yang
dibutuhkan untuk menghitung angkutan sedimen sebagai berikut:
1. Ukuran sedimen didapat dari melakukan uji saringan di Laboratorium
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang (Bab 4 tentang uji saringan).
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
87
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
2. Kemiringan sungai didapat dari hasil output HEC-RAS. Perhitungan
kemiringan sungai untuk mendapatkan rata-rata kemiringan Sungai
Sengkarang, data dapat dilihat pada Tabel 4.7 hasil tabel output dari
program HEC-RAS.
3. Lebar dasar sungai didapat dari hasil output HEC-RAS pada Tabel 4.7 hasil
tabel output dari program HEC-RAS.
4. Berat jenis sedimen didapat dari data melakukan uji saringan di
Laboratorium Universitas Katolik Soegijapranata Semarang kemudian
dihitung menggunakan rumus. Perhitungan dapat dilihat pada (Bab 4
tentang uji berat jenis sedimen)
5. Berat jenis air 999.14 kg/m3.
6. Gravitasi 9.81 m2/s.
7. Kecepatan jatuh dapat dilihat pada Tabel 4.4 data kecepatan jatuh sedimen
Sungai Sengkarang.
8. Menghitung nilai R diambil dari percobaan terdahulu yang dilakukan oleh
Boangmanalu dan Indrawan (2012).
9. Viskositas kinematik diambil dari percobaan terdahulu yang dilakukan oleh
Boangmanalu dan Indrawan (2012).
10. Hitung luas penampang (A)
A= B*D + 2 D2
= 147*14,57 + 2 (14,57)
= 2566,36 m
11. Hitung kecepatan rata-rata (V)
V =
= 56,2
2566,360
= 0,022 m/s
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
88
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
12. Konsentrasi sedimen total
Log Ct =-107404,459+324214,747*Y– 326309,589*Y2 + 109503,872*Y3
Keterangan:
Y =[ S
0.57
ω0.32]0.0075
=[0,022*0,00673
0.57
0,3440.32]0.0075
= 12,045
13. Hitung
GW = * W * D * V
= 997*118,771*14,57*0,22
= 37862,95
14. Muatan sedimen
Qs = Ct*Gw
= (12,045/1000000)*37781,856
= 0,456 kg/s = 1641,763 kg = 1,642 ton
Tabel hasil perhitungan volume sedimen dengan menggunakan perhitungan
Metode Shen and Hung yang hasilnya sesuai dengan perhitungan di atas dapat
dilihat pada Tabel 4.23.
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Sedimen Metode Shen and Hung
Metode Jam
1 September 2017 2 September 2017 3 September 2017 4 September 2017
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( Ton )
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( Ton )
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( Ton )
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( Ton )
Metode
Shen and
Hung
1 56,2 1,642 36,000 1,291 30,2 1,169 14,57 0,756
2 55,84 1,389 36,000 1,087 30 0,977 14,15 0,615
3 31,83 1,125 34,230 1,172 14,31 0,697 13,9 0,684
4 17,05 0,779 31,970 1,128 2,01 0,188 13,35 0,670
5 9,25 0,552 31,400 1,157 0,08 0,017 13,58 0,703
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
89
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Lanjutan Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Sedimen Metode Shen and Hung
Metode Jam
1 September 2017 2 September 2017 3 September 2017 4 September 2017
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( Ton )
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( Ton )
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( Ton )
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( Ton )
Metode
Shen and
Hung
6 2,54 0,239 30,900 1,183 2,15 0,213 13,74 0,732
7 1,08 0,131 1,510 0,167 5,72 0,417 13,17 0,712
8 1,15 0,140 29,540 1,172 11,14 0,656 13,32 0,733
9 1,19 0,141 20,730 0,909 13,06 0,693 11,27 0,633
10 1,2 0,140 6,970 0,462 4,71 0,358 11,21 0,624
11 1,21 0,141 7,980 0,504 0,13 0,027 11,31 0,627
12 1,22 0,129 0,090 0,019 0,12 0,023 9,24 0,499
13 1,22 0,145 0,170 0,033 0,11 0,024 9,82 0,538
14 0,189 0,189 0,270 0,064 0,09 0,028 10,4 0,756
15 0,225 0,225 3,260 0,415 0,13 0,042 10,48 0,847
16 0,298 0,298 4,220 0,527 0,25 0,076 10,23 0,891
17 0,253 0,253 0,080 0,024 1,49 0,206 8,99 0,650
18 0,196 0,196 0,060 0,019 2,42 0,278 8,42 0,606
19 0,491 0,491 1,220 0,181 0,4 0,082 9,15 0,663
20 0,597 0,597 0,210 0,047 0,02 0,008 9,36 0,633
21 0,743 0,743 1,040 0,148 0,03 0,010 9,44 0,630
22 0,829 0,829 0,740 0,104 0,01 0,004 9,64 0,582
23 1,028 1,028 0,480 0,071 0,018 0,006 9,18 0,531
24 1,603 1,603 0,470 0,120 0,03 0,015 9,18 0,810
Bentuk grafik dari tabel perhitungan di atas adalah sebagai berikut:
Gambar 4.13 Grafik Perhitungan Sedimen menggunakan Metode Shen and Hung
0.000
0.200
0.400
0.600
0.800
1.000
1.200
1.400
1.600
1.800
0 6 12 18 24
Tota
l Se
dim
en
(to
n)
Jam
Metode Shen and Hung
1-Sep-17
2-Sep-17
3-Sep-17
4-Sep-17
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
90
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui total angkutan sedimen
terbesar pada tanggal 01 September 2017 pukul 01.00 WIB sebesar 1,642 ton dan
yang terkecil pada tanggal 03 September 2017 pukul 22.00 WIB sebesar 0,004
ton. Hal ini sejalan dengan penelitian Ronggodigdo (2011) yang menyatakan
bahwa tingginya angkutan sedimen dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu
faktornya adalah debit aliran. Debit aliran didapatkan dari perhitungan dan
peninjauan secara langsung ke lokasi penelitian (Ronggodigdo, 2011).
. Berikut adalah tampilan grafik antara debit aliran dan total sedimen dari
tanggal 01 September sampai 04 September 2017 dapat dilihat pada Gambar 4.14,
Gambar 4.15, Gambar 4.16 dan Gambar 4.17.
Gambar 4.14 Grafik antara Debit dan Perhitungan Sedimen menggunakan
Metode Shen and Hung tanggal 01 September 2017
Gambar 4.14 menunjukkan bahwa dari data penelitian mendapatkan R2 mendekati
1 dengan rumus persamaan y = 0,0005x2 + 0,0504x + 0,1409 hal ini membuktikan
bahwa persamaan ini cukup relevan terhadap uji penelitian pengaruh total
sedimen terhadap debit aliran pada Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan.
y = -0,0005x2 + 0,0504x + 0,1409 R² = 0,9036
0.000
0.400
0.800
1.200
1.600
2.000
0 10 20 30 40 50
TOTA
L SE
DIM
EN (
TON
)
Debit (m3/s)
Metode Shen and Hung
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
91
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Gambar 4.15 Grafik antara Debit dan Perhitungan Sedimen menggunakan
Metode Shen And Hung tanggal 02 September 2017
Gambar 4.15 menunjukkan bahwa dari data penelitian mendapatkan R2 mendekati
1 dengan rumus persamaan y = 0,1486x0,3892
hal ini membuktikan bahwa
persamaan ini cukup relevan terhadap uji penelitian pengaruh total sedimen
terhadap debit aliran pada Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan.
Gambar 4.16 Grafik antara Debit dan Perhitungan Sedimen menggunakan
Metode Shen And Hung tanggal 03 September 2017
y = 0,1486x0,3892 R² = 0,8636
0.000
0.400
0.800
1.200
1.600
2.000
0 5 10 15 20 25 30 35 40
TOTA
L SE
DIM
EN (
TON
)
Debit (m3/s)
Metode Shen and Hung
y = -0,0003x2 + 0,0349x + 0,0749 R² = 0,9559
0.000
0.400
0.800
1.200
1.600
2.000
0 5 10 15 20 25 30
TOTA
L SE
DIM
EN (
TON
)
Debit (m3/s)
Metode Shen and Hung
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
92
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Gambar 4.16 menunjukkan bahwa dari data penelitian mendapatkan R2 mendekati
1 dengan rumus persamaan y = 0,0003x2 + 0,0349x + 0,0749
hal ini membuktikan
bahwa persamaan ini cukup relevan terhadap uji penelitian pengaruh total
sedimen terhadap debit aliran pada Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan.
Gambar 4.17 Grafik antara Debit dan Perhitungan Sedimen menggunakan
Metode Shen and Hung tanggal 04 September 2017
Gambar 4.17 menunjukkan bahwa dari data penelitian mendapatkan R2 tidak
mendekati 1 dengan rumus persamaan y = 0,003ln (x) + 0,6731 hal ini
membuktikan bahwa persamaan ini tidak cukup relevan terhadap uji penelitian
pengaruh total sedimen terhadap debit aliran pada Sungai Sengkarang Kabupaten
Pekalongan.
4.7.4. Perhitungan Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang dengan Metode
Engelund and Hansen
Output hasil simulasi dari software HEC-RAS dan hasil dari pengujian
sample sedimen di Laboratorium Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang. Data ini sebagai dasar untuk melakukan perhitungan angkutan
sedimen dengan menggunakan Metode Shen and Hung yang dapat dilihat
pada Tabel 4.24.
y = -0.003ln(x) + 0.6731 R² = 0.0024
0.000
0.400
0.800
1.200
1.600
2.000
0 10 20 30 40 50
TOTA
L SE
DIM
EN (
TON
)
Debit (m3/s)
Metode Shen and Hung
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
93
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Tabel 4.24 Data Metode Engelund andHansen
No Uraian Simbol Data Satuan
1 ukuran diameter sedimen d50 0,185 m
2 Kemiringan sungai S 0,0067 m
3 Lebar dasar sungai W 118,771 m
4 Berat jenis sedimen s 2707,67 kg/cm3
5 Berat jenis air 999,140 kg/cm3
6 Gravitasi g 9,810 m2/s
7 Kecepatan jatuh ω 0,344 m/s
8 Menghitung nilai Reynold R 1,657
9 Viskositas kinematik v 0,0000016 m2/s
Data pada tabel di atas merupakan parameter untuk melakukan perhitungan
angkutan sedimen dengan menggunakan Metode Yang. Langkah-langkah
untuk menghitung angkutan sedimen menggunakan Metode Shen and Hung
dapat dilihat pada Tabel 4.25.
Tabel 4.25 Perhitungan Metode Engelund and Hansen
No Uraian Hasil Perhitungan Satuan
1 Luas Penampang 2566,35 m2
2 Hitung kecepatan rata-rata 0,021 m/s
3 Hitung 97,971
4 qs 0,00186 5 Muatan sedimen 0,221 kg/s
6 Muatan sedimen 796 kg/jam
7 Muatan sedimen 0,796 ton/jam
Dari Tabel 4.25 di atas dapat dijelaskan contoh perhitungan dan data yang
dibutuhkan untuk menghitung angkutan sedimen sebagai berikut:
1. Ukuran sedimen didapat dari melakukan uji saringan di Laboratorium
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang (Bab 3 tentang uji saringan).
2. Kemiringan sungai didapat dari hasil output HEC-RAS. Perhitungan
kemiringan sungai untuk mendapatkan rata-rata kemiringan Sungai
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
94
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Sengkarang, data dapat dilihat pada Tabel 4.7 hasil tabel output dari
program HEC-RAS.
3. Lebar dasar sungai didapat dari hasil output HEC-RAS pada Tabel 4.7 hasil
tabel output dari program HEC-RAS.
4. Berat jenis sedimen didapat dari data melakukan uji saringan di
Laboratorium Universitas Katolik Soegijapranata Semarang kemudian
dihitung menggunakan rumus. Perhitungan dapat dilihat pada (Bab 4
tentang uji berat jenis sedimen).
5. Berat jenis air 999.14 kg/m3.
6. Gravitasi 9.81 m2/s.
7. Kecepatan jatuh dapat dilihat pada Tabel 4.4 data kecepatan jatuh sedimen
Sungai Sengkarang.
8. Menghitung nilai R diambil dari percobaan terdahulu yang dilakukan oleh
Boangmanalu dan Indrawan (2012).
9. Viskositas kinematik diambil dari percobaan terdahulu yang dilakukan oleh
Boangmanalu dan Indrawan (2012).
10. Hitung luas penampang (A)
A = B*D + 2 D2
= 147*14.57 + 2 (14.57)
= 2566,36 m
11. Hitung kecepatan rata-rata (V)
V =
= 56,2
2566,360
= 0,021 m/s
12. Hitung
τ0 = * D * S
= 997*14,57*0.00673
= 97,971
qs = 0.05 s V2[d50
g s
-1]
*τ0
( s- )-d50+
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
95
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
=0.05*2642.8*(0.02)2[
9.81 2642.8
997-1]
1/2
*97,761
(2642.8-999.14)0.00033+3/2
= 0,00186
13. Muatan sedimen
Qs = W*qs
= 118.771*0.00186= 0,221kg/s = 796 kg =0,796 ton
Tabel hasil perhitungan volume sedimen dengan menggunakan
perhitungan Metode Shen and Hung yang hasilnya sesuai dengan perhitungan di
atas dapat dilihat pada Tabel 4.20.
Tabel 4.26 Hasil Perhitungan Sedimen Metode Engelund and Hansen
Metode Jam
1 September 2017 2 September 2017 3 September 2017 4 September 2017
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( ton )
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( ton )
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( ton )
Debit
(m3/s)
Total
Sedimen
( ton )
1 56,2 0,796 36,000 0,327 30,2 0,230 14,57 0,054
2 55,84 0,785 36,000 0,326 30 0,227 14,15 0,050
3 31,83 0,305 34,230 0,353 14,31 0,062 13,9 0,058
4 17,05 0,092 31,970 0,324 2,01 0,001 13,35 0,057
5 9,25 0,028 31,400 0,322 0,08 0,000 13,58 0,060
6 2,54 0,002 30,900 0,321 2,15 0,002 13,74 0,064
7 1,08 0,000 1,510 0,001 5,72 0,012 13,17 0,061
8 1,15 0,000 29,540 0,313 11,14 0,044 13,32 0,064
9 1,19 0,001 20,730 0,178 13,06 0,071 11,27 0,053
10 1,2 0,001 6,970 0,020 4,71 0,009 11,21 0,051
11 1,21 0,001 7,980 0,026 0,13 0,000 11,31 0,052
12 1,22 0,001 0,090 0,000 0,12 0,000 9,24 0,038
13 1,22 0,001 0,170 0,000 0,11 0,000 9,82 0,055
14 1,22 0,001 0,270 0,000 0,09 0,000 10,4 0,066
15 1,3 0,001 3,260 0,007 0,13 0,000 10,48 0,076
16 1,75 0,002 4,220 0,014 0,25 0,000 10,23 0,081
17 2,02 0,003 0,080 0,000 1,49 0,002 8,99 0,055
18 1,44 0,001 0,060 0,000 2,42 0,004 8,42 0,050
19 5,56 0,021 1,220 0,001 0,4 0,000 9,15 0,056
20 8,49 0,043 0,210 0,000 0,02 0,000 9,36 0,053
21 12,53 0,092 1,040 0,001 0,03 0,000 9,44 0,052
22 17,65 0,158 0,740 0,000 0,01 0,000 9,64 0,047
23 30,45 0,469 0,480 0,000 0,018 0,000 9,18 0,041
24 39,1 1,356 0,470 0,000 0,03 0,000 9,18 0,076
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
96
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Bentuk grafik dari tabel hasil perhitungan angkutan sedimen di atas dapat dilihat
pada Gambar 4.18.
Gambar 4.18 Grafik Perhitungan Sedimen menggunakan Metode Engelund and
Hansen
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahuitotal angkutan sedimen
terbesar pada tanggal 01 September 2017 pukul 24.00 WIB sebesar 1,356 ton dan
yang terkecil pada tanggal 01 September 2017 pukul 07.00 WIB sebesar 0,000
ton. Penelitian Ronggodigdo (2011) yang menyatakan bahwa tingginya angkutan
sedimen dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktornya adalah debit
aliran. Debit aliran didapatkan dari perhitungan dan peninjauan secara langsung
ke lokasi penelitian.
Berikut adalah tampilan grafik antara debit aliran dan total sedimen dari
tanggal 01 September sampai 04 September 2017 dapat dilihat pada Gambar 4.14,
Gambar 4.15, Gambar 4.16 dan Gambar 4.17.
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0.800
0.900
1.000
1.100
1.200
1.300
1.400
1.500
0 6 12 18 24
To
tal
Sed
imen
(to
n)
Jam
Metode Engelund and Hansen
1-Sep-17
2-Sep-17
3-Sep-17
4-Sep-17
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
97
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Gambar 4.19 Grafik antara Debit dan Perhitungan Sedimen menggunakan
Metode Engelund and Hansen tanggal 01 September 2017
Gambar 4.17 menunjukkan bahwa dari data penelitian mendapatkan R2
mendekati 1 dengan rumus persamaan y = 0,0007x1,7298
hal ini membuktikan
bahwa persamaan ini cukup relevan terhadap uji penelitian pengaruh total
sedimen terhadap debit aliran pada Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan.
Gambar 4.20 Grafik antara Debit dan Perhitungan Sedimen menggunakan
Metode Engelund and Hansen tanggal 02 September 2017
Gambar 4.20 menunjukkan bahwa dari data penelitian mendapatkan R2
tidak mendekati 1 dengan rumus persamaan y = 0,0005x2 - 0,0098x + 0,0359 hal
ini membuktikan bahwa persamaan ini tidak cukup relevan terhadap uji penelitian
pengaruh total sedimen terhadap debit aliran pada Sungai Sengkarang Kabupaten
Pekalongan.
y = 0.0007x1.7298 R² = 0.7966
-0.2000.0000.2000.4000.6000.8001.0001.200
0 10 20 30 40 50TOTA
L SE
DIM
EN
(TO
N)
Debit (m3/s)
Metode Engelund and Hansen
y = 0.0005x2 - 0.0098x + 0.0359 R² = 0.6541
-0.2000.0000.2000.4000.6000.8001.0001.200
0 5 10 15 20 25 30 35 40
TOTA
L SE
DIM
EN (
TON
)
Debit (m3/s)
Metode Engelund and Hansen
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
98
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Gambar 4.21 Grafik antara Debit dan Perhitungan Sedimen menggunakan
Metode Engelund and Hansen tanggal 03 September 2017
Gambar 4.21 menunjukkan bahwa dari data penelitian mendapatkan R2
tidak mendekati 1 dengan rumus persamaan y = 0,0006x2 + 0,0308x + 0,0038 hal
ini membuktikan bahwa persamaan ini tidak cukup relevan terhadap uji penelitian
pengaruh total sedimen terhadap debit aliran pada Sungai Sengkarang Kabupaten
Pekalongan.
Gambar 4.22 Grafik antara Debit dan Perhitungan Sedimen menggunakan
Metode Engelund and Hansen tanggal 04 September 2017
Gambar 4.22 menunjukkan bahwa dari data penelitian mendapatkan R2
tidak mendekati 1 dengan rumus persamaan y = -0,0003x2 + 0,0075x + 0,0173 hal
ini membuktikan bahwa persamaan ini tidak cukup relevan terhadap uji penelitian
y = -0.0006x2 + 0.0308x + 0.0038 R² = 0.4398
-0.200
0.000
0.200
0.400
0.600
0.800
1.000
1.200
0 5 10 15 20 25 30TOTA
L SE
DIM
EN (
TON
)
Debit (m3/s)
Metode Engelund and Hansen
y = -0.0003x2 + 0.0075x + 0.0173 R² = 0.0065
-0.2000.0000.2000.4000.6000.8001.0001.200
8 9 10 11 12 13 14 15 16
TOTA
L SE
DIM
EN (
TON
)
Debit (m3/s)
Metode Engelund and Hansen
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
99
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
pengaruh total sedimen terhadap debit aliran pada Sungai Sengkarang Kabupaten
Pekalongan.
4.7.5. Total Angkutan Sedimen Metode Yang, Shen and Hung, dan Engelund
and Hansen
Metode yang peneliti gunakan menggunakan metode Yang, Shen and Hung,
dan Engelund and Hansen. Ketiga metode tersebut peneliti jadikan satu kedalam
grafik harian dari tanggal 01 September 2017 sampai 04 September 2017. Di
bawah ini adalah grafik harian total sedimen ketiga metode.
Gambar 4.23 Grafik Total Angkutan Sedimen ketiga Metode tanggal 01
September 2017
Hasil dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa total sedimen pada pada
tanggal 1 September 2017 angkutan sedimen Metode Yang sebesar 3,392 ton,
Metode Shen and Hung sebesar 13,141 ton dan Metode Engelund and Hansen
sebesar 0,796 ton.
0.000
0.200
0.400
0.600
0.800
1.000
1.200
1.400
1.600
1.800
0 6 12 18 24
Tota
l Se
dim
en
(To
n)
Jam
01 September 2017
Metode Yang Metode Shen and Hung Metode Engelund and Hansen
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
100
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Gambar 4.24 Grafik Total Angkutan Sedimen ketiga Metode tanggal 02
September 2017
Hasil grafik di atas dapat disimpulkan bahwa total sedimen pada pada
tanggal 2 September 2017 angkutan sedimen Metode Yang sebesar 2,863 ton,
Metode Shen and Hung sebesar 12,005 ton dan Metode Engelund and Hansen
sebesar 0,353 ton.
Gambar 4.25 Grafik Total Angkutan Sedimen ketiga Metode tanggal 03
September 2017
0.000
0.200
0.400
0.600
0.800
1.000
1.200
1.400
1.600
0 6 12 18 24
Tota
l Se
dim
en
(To
n)
Jam
02 September 2017
Metode Yang Metode Shen and Hung Metode Engelund and Hansen
0.000
0.250
0.500
0.750
1.000
1.250
1.500
0 6 12 18 24
Tota
l Se
dim
en
(To
n)
Jam
03 September 2017
Metode Yang Metode Shen and Hung Metode Engelund and Hansen
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
101
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Hasil grafik di atas dapat disimpulkan bahwa total sedimen pada pada
tanggal 3 September 2017 angkutan sedimen Metode Yang sebesar 0,991 ton,
Metode Shen and Hung sebesar 6,214 ton dan Metode Engelund and Hansen
sebesar 0,230 ton.
Gambar 4.26 Grafik Total Angkutan Sedimen ketiga Metode tanggal 04
September 2017
Hasil grafik di atas dapat disimpulkan bahwa total sedimen pada pada
tanggal 4 September 2017 angkutan sedimen Metode Yang sebesar 2,686 ton,
Metode Shen and Hung sebesar 16,125 ton dan Metode Engelund and Hansen
sebesar 0,076 ton.
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0.800
0.900
1.000
0 6 12 18 24
Tota
l Se
dim
en
(To
n)
Jam
04 September 2017
Metode Yang Metode Shen and Hung Metode Engelund and Hansen
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
102
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Di bawah ini adalah grafik gabungan ketiga metode dari tanggal 01
September – 04 September 2017:
Gambar 4.27 Grafik Total Angkutan Sedimen ketiga Metode selama 4 hari
Berdasarkan grafik gabungan ketiga metode di atas dapat disimpulkan
bahwa total angkutan sedimen tertinggi dan terbesar jatuh pada metode Shen and
Hung sebesar 16,16 ton. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Ronggodigdo
(2011) yang menyatakan bahwa metode Shen and Hung adalah metode yang
paling mendekati kesesuaian hasil di lapangan, namun hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti belum dapat dijadikan acuan perhitungan angkutan
sedimen karena peneliti hanya mengkaji secara garis besar tentang angkutan
sedimen Sungai Sengkarang. Hasil analisa Metode Yang dan Metode Engelund
and Hansen hampir mendekati hasil yang sama, sedangkan hasil metode Shen and
Hung terpaut jauh. Hal ini karena beberapa parameter yang menyebabkan
perbedaan pada ketiga metode angkutan sedimen. Parameter yang digunakan pada
metode Shen and Hung yaitu membutuhkan nilai Log Ct
( og t 107404,45938164+324214,74734085 -326309,58908739 2+109503,87232539 3 ).
3.40 2.86
0.99
2.69
13.17 12.03
6.23
16.16
4.16
2.53
0.66 1.37
0.000
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
18.000
1-Sep-17 2-Sep-17 3-Sep-17 4-Sep-17
Tota
l Se
dim
en
Tanggal
Metode Yang Metode Shen and hung Metode Engelund and Hansen
Tugas Akhir
Kajian Angkutan Sedimen Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan
103
Nanda Nyno Pratama Putra 14.B1.0043 Universitas Katolik Soegijapranata
Aji Wijanarko 14.B1.0044 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Nilai Log Ct yang digunakan untuk menghitung metode Shen and Hung tidak
terlalu banyak parameter yang digunakan hanya menggunakan parameter Y,
sehingga hasil perhitungan yang didapatkan berbeda jauh dengan metode Yang
dan metode Engelund and Hansen, sedangkan metode lainnya untuk menghitung
Log Ct banyak menggunakan parameter untuk menghitung nilai Log Ct
contohnya pada metode Yang untuk menghitung nilai Log Ct ( 5.435 – 0.286
log ωd50
v- 0.457 log
*
ω + (
1.799 – 0.409 log ωd50
v - 0.314 log
*
ω
) log ( S
ω–
crS
ω) ) menggunakan nilai
parameter Hitung kecepatan geser (U*), nilai bilangan Reynold (Re), harga
parameter kecepatan kritis (Vcr) sedangkan metode Engelund and Hansen tidak
menghitung nilai Log Ct. Nilai parameter secara detail dapat di lihat pada
(Gambar 3.8 Diagram Alir Penelitian).