bab iv hasil dan pembahasan...

28
53 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Deskripsi Penelitian 4.1.1. Profil Sekolah SD Negeri Kemirirejo 1 terletak ditengah Kota Magelang, letaknya sangat strategis mudah dijangkau dari arah manapun, beralamat di Jalan Tentara Pelajar No 110 B Magealang.SD Negeri Kemirirejo 1 berdiri pada tahun 1958 adapun penegriannya pada tahun 1985. SD Negeri Kemirirejo1memiliki NPSN 20327660 dan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 101036003027, Sedangkan nilai akreditasi sekolah terakhir mendapat nilai A. Berdasarkan Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) diketahui bahwa misi SD Negeri Kemirirejo 1adalah: “Unggul Dalam Dinamika Prestasi Santun Dalam Budi Pekerti”. Adapun misinya adalah: 1) Memberikan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan; 2) Menumbuhkan pola kehidupan yang berdasarkan norma agama, budaya, estetika dan kebangsaan; 3) Menjunjung tinggi adi wiyata, lingkungan yang bersih, hijau dan nyaman; 4)Menumbuhkembangkan budaya 3 S (Senyum, Salam, Salim); 5) Mengembangkan budaya malu, malu terlambat, malu melakukan kesalahan, malu tidak berprestasi; 6)

Upload: vuongdan

Post on 07-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Deskripsi Penelitian 4.1.1. Profil Sekolah

SD Negeri Kemirirejo 1 terletak ditengah Kota

Magelang, letaknya sangat strategis mudah dijangkau dari

arah manapun, beralamat di Jalan Tentara Pelajar No 110 B

Magealang.SD Negeri Kemirirejo 1 berdiri pada tahun 1958

adapun penegriannya pada tahun 1985. SD Negeri

Kemirirejo1memiliki NPSN 20327660 dan Nomor Statistik

Sekolah (NSS) 101036003027, Sedangkan nilai akreditasi

sekolah terakhir mendapat nilai A.

Berdasarkan Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan

Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) diketahui

bahwa misi SD Negeri Kemirirejo 1adalah: “Unggul Dalam

Dinamika Prestasi Santun Dalam Budi Pekerti”.

Adapun misinya adalah: 1) Memberikan pembelajaran yang

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan; 2) Menumbuhkan

pola kehidupan yang berdasarkan norma agama, budaya,

estetika dan kebangsaan; 3) Menjunjung tinggi adi wiyata,

lingkungan yang bersih, hijau dan nyaman;

4)Menumbuhkembangkan budaya 3 S (Senyum, Salam,

Salim); 5) Mengembangkan budaya malu, malu terlambat,

malu melakukan kesalahan, malu tidak berprestasi; 6)

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

54

Meningkatkan nilai prestasi UN, KKM, dan Standar

Kelulusan 7) Meningkatkan berbudaya ibadah

Adapun tujuan sekolah yang akan dicapai sebagai berikut:

1) Menumbuhkembangkan pembelajaran PAKEM secara

menyeluruh dari 4 mata pelajaran menjadi 7 mata

pelajaran; 2) Meningkatkan nilai rata-rata kenaikan kelas I -

V dari 6,00 menjadi 6,50; 3) Meningkatkan standar

kelulusan dari 4,50 menjadi 5,00; 4) Memberdayakan

potensi guru dalam bidang akademik dari 70% menjadi

85%; 5) Meningkatkan kejuaraan bola volly mini dan sepak

takraw menjadi juara I Tingkat Jawa Tengah; 6)

Meningkatkan prestasi kepramukaan menjadi juara I

Tingkat Karesidenan; 7) Meningkatkan prestasi atletik

menjadi juara I Tingkat Jawa Tengah; 8) Meningkatkan

kuantitas kegiatan keagamaan dari 75% menjadi 90%; 9)

Meningkatkan budaya disiplin warga sekolah dari 70%

menjadi 90%; 10) Meningkatkan peran Orang Tua Murid

dari 60% menjadi 80%; 11) Meningkatkan Peran Serta

Masyarakat dari 50% menjadi 70%; 12) Meningkatkan

pemeliharaan kelas dari 70% menjadi 90%; 13)

Meningkatkan kebersihan lingkungan halaman dari 70%

menjadi 90%; 14) Meningkatkan lingkungan indah dari 60%

menjadi 80%; 15) Meningkatkan keagamaan , sholat jamaah

dhuhur, kultum Kamis pagi jam 06.45-07.15; 16)

Meningkatkan nilai kejujuran dengan adanya kantin

kejujuran

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

55

Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1

Kota Magelang memiliki peserta didik 415 siswa, yang

terbagi dalam 12 rombongan belajar, tiap kelas terdiri dari 2

rombongan belajar.

Berdasarkan identifikasi dokumen sekolah dapat

diketahui bahwa jumlah pendidik dan tenaga kependidikan

di SD Negeri Kemirirejo 1 berjumlah 22 orang dengan

rincian guru berjumlah 17 orang dan pegawai administrasi/

karyawan berjumlah 5 orang. Sedangkan guru yang

berjumlah 17 orang terdiri dari guru berstatus PNS

sebanyak 14 orang dan guru tidak tetap (GTT) sebanyak 3

orang (Profil Sekolah:2015)

Adapun guru-guru tersebut mengajar sebagai guru kelas

sebanyak 10 orang, guru olah raga 1 orang, guru agama

Islam 1 orang, guru agama Katolik 1 orang, guru agama

Kristen 1 orang.

Kepala Sekolah telah menjabat kurang lebih 6 tahun

akan tetapi di sekolah ini baru 2 tahun, walaupun belum

lama karena kekeluargaan dibangun dengan baik kepala

sekolah sudah mengetahui karakter guru-gurunya,

diketahui dari wawancara. Untuk penilaian kinerja mengajar

guru-guru di SD Negeri Kemirirejo 1 rata-rata baik.

Adapun sarana dan prasarana SD Kemirirejo 1 cukup

karena sering mendapat bantuan dari pemerintah berupa

gedung dan alat-alat peraga.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

56

Prestasi sekolah bagus utamaya bidang olah raga

sepak takraw, catur, dan Bola Volly mini hampir tiap tahun

mewakili Kota Magelang maju lomba tingkat Karesidenan

maupun tingkat Provinsi.

4.1.2. Masalah-masalah dalam Penelitian Tindakan Sekolah

RPP yang dibawa guru ke kelas untuk panduan

mengajar merupakan hasil kopi paste dan tidak disesuaikan

dengan keadaan siswa di kelas. RPP hanya sekedar

formalitas untuk memenuhi tuntutan administrasi, RPP

tidak dipelajari terlebih dahulu, padahal RPP adalah

panduan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran

yang berlangsung terkesan seadanya. Alokasi waktu tidak

sesuai dengan RPP, terkadang pembelajaran menjadi keluar

jalur atau tidak sesuai dengan waktu yang dijadwalkan

dalam RPP sehingga tujuan pembelajaran ada yang tidak

tercapai.

Alat peraga yang digunakan hanya gambar yang ada

pada buku, alat peraga yang digunakan terkesan ala

kadarnya, padahal jika guru mau berusaha di sekolah

banyak alat peraga dari pemerintah, atau dengan cara lain

guru bisa membuat alat peraga sederhana dengan

menggunakan barang yang ada di sekitar atau bisa juga

siswa diajak ke luar kelas memanfaatkan lingkungan yang

disesuaikan dengan materi pembelajaran.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

57

Akhir pembelajaran kadang guru tidak melaksanakan

evaluasi karena dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar guru kurang memperhatikan waktu yang tersedia

dan sering mengambil jam mata pelajaran lain untuk

menambah kekurangan waktunya tersebut.

4.1.3. Alternatif Pemecahan Masalah Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi

guru yang berhubungan dengan peningkatan kinerja

mengajar guru peneliti menawarkan kepada kepala sekolah

mengadakan: 1) studi banding, guru diajak ke suatu sekolah

yang lebih maju untuk melihat cara mengajar/ observasi

dengan harapan guru dapat mengambil manfaat untuk

meningkatkan kinerjanya, 2) diadakan seminar di sekolah

dengan mengundang nara sumber, 3) diadakan peer

teaching dari guru yang mengajar lebih baik dan 4)

diadakan pendampingan oleh kepala sekolah kepada guru

dengan supervisi.

Setelah dilakukan diskusi dengan kepala sekolah dan

guru SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang disepakati

mengadakan pendampingan kepala sekolah pada waktu

melaksanakan supervisi kunjungan kelas dengan

menggunakan beberapa pertanyaan yang berupa lembar

observasi dengan dua siklus.

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

58

4.1.3.1. Pemecahan Masalah pada Siklus 1 a. Perencanaan

Agar tujuan tindakan dapat tercapai yaitu

“peningkatan kinerja mengajar guru dalam proses

pembelajaran melalui supervisi akademik kepala

sekolah” dipersiapkan semua aspek yang berkaitan

dengan hal tersebut terutama yang berkaitan dengan

guru dan supervisor. Untuk mengukur kinerja mengajar

guru perlu dipersiapkan angket. Angket diadopsi dari

Lampiran Penilaian Kinerja Mengajar Guru. Angket ini

berisi 40 (empat puluh) deskriptor, yaitu deskriptor 1-8

berkaitan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), deskriptor 9-32 berkaitan dengan Pelaksanaan

Pembelajaran, dan descriptor 33-40 berkaitan dengan

Evaluasi Pembelajaran.

Lembar observasi ini digunakan oleh kepala

sekolah (supervisor) sebagai daftar penilaian terhadap

kinerja mengajar guru. Skala nilai adalah 1-5 dengan

ketentuan sebagai berikut: Nilai 5 jika semua deskriptor

tampak, nilai 4 jika sebagian besar deskriptor yang

tampak, nilai 3 jika hanya sebagian deskriptor yang

tampak, nilai 2 jika hanya sebagian kecil deskriptor yang

tampak, dan nilai 1 jika tidak ada deskriptor yang

tampak. Selain itu perlu dipersiapkan jadwal

pelaksanaan supervisi. Agar pelaksanaan supervisi dapat

dilaksanakan dalam waktu yang tidak lama maka jadwal

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

59

yang sudah ada direvisi kembali sehingga

pelaksanaannya hanya memakan waktu 1 (satu) minggu

untuk tiga orang guru.

Mengingat jadwal pelaksanaan supervisi yang

begitu padat, maka kepala sekolah dibantu oleh seorang

supervisor. Kepala sekolah melaksanakan supervisi

akademik kepada guru yang mengajar kelas rendah 1

orang, kelas tinggi 1 orang dan guru mata pelajaran 1

orang disupervisi oleh supervisor yang ditunjuk.

b. Pelaksanaan Supervisi dilaksanakan di dalam ruang kelas 1,

ruang kelas 5 dan ruang kelas 3 untuk guru mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam. Supervisi

dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit)

untuk tiap-tiap guru. Pelaksanaan tindakan dimulai

minggu keempat Maret 2015.Guru mengkondisikan kelas

untuk kegiatan pembelajaran, setelah itu guru

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan di kelas

didominasi guru dengan metode ceramah sehingga siswa

kurang aktif, karena guru tidak menggali potensi siswa,

pengetahuan yang diterima siswa terkesan dangkal,

siswa masih kurang memperhatikan.

c. Pengamatan dan Evaluasi Pengamatan dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh

supervisor. Observer memantau secara langsung di

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

60

dalam ruang belajar. Observer berpedoman kepada

lembar observasi (angket) yang disediakan.

Evaluasi dilakukan setelah proses pembelajaran

selesai dengan menjumlahkan skor perolehan masing-

masing guru yang ada dalam lembar observasi yang

terdiri dari 40 butir deskriptor, masing-masing deskriptor

diberi skor/nilai 1-5.

d. Refleksi Setelah memperhatikan seluruh rangkaian

pelaksanaan tindakan pada siklus 1, terdapat beberapa

hal yang perlu mendapat perhatian, antara lain:

1) Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP

tidak semuanya tercapai oleh guru. Guru perlu

dibekali untuk menyusun RPP yang benar agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

2) Secara umum guru hanya menggunakan buku paket

sebagai media pembelajaran. Gambar-gambar yang

ada dalam buku paket pada umumnya dijadikan

sebagai media. Media kreasi guru tidak ditemukan

selama pelaksanaan tindakan siklus 1.

3) Tidak semua guru menyediakan instrumen penilaian

untuk materi pembelajaran yang diajarkannya.

Sebaiknya guru mempersiapkannya sejalan dengan

pembuatan RPP.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

61

4.1.3.2. Pemecahan Masalah pada Siklus 2 a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, hal-hal yang

perlu disempurnakan pada siklus 2 adalah sebagai

berikut:

1) Pembekalan diberikan kepada guru untuk menyusun

RPP yang benar agar seluruh kegiatan tidak lari dari

tujuan pembelajaran. Pembekalan dilakukan secara

umum untuk seluruh guru.

2) Mengingat pentingnya media pembelajaran maka

supervisor menyarankan kepada guru agar

memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia di

sekolah dan media buatan guru.

3) Diingatkan kepada guru untuk menyusun instrumen

penilaian (soal, kunci, pedoman penskoran) sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam

RPP.

Supervisor mengumpulkan seluruh guru di kantor

guru untuk menindaklanjuti hasil refleksi siklus 1.

Supervisor menjelaskan secara umum temuan-temuan

yang diperoleh selama supervisi kelas dilaksanakan.

Supervisor mempersiapkan alat/bahan yang dibutuhkan

untuk menjelaskan hal-hal tersebut di atas, seperti

Angket (Lembar Observasi), materi dalam bentuk power

point, laptop, LCD (in focus), dan lain-lain.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

62

b. Pelaksanaan Sama halnya dengan pelaksanaan pada siklus 1,

pada siklus 2 ini supervisor melaksanakan supervisi di

dalam ruang kelas selama 2 x 35 menit/ guru.

Pelaksanaan tindakan berlangsung selama satu minggu

yaitu minggu kedua April 2015. Guru lebih mampu

mengkondisikan kelas untuk kegiatan pembelajaran,

setelah itu guru melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Kegiatan di kelas sudah tidak didominasi guru dan

siswa-siswa lebih aktif, karena guru menggali potensi

siswa dengan tanya jawab dan diskusi.

Pada saat guru melaksanakan proses

pembelajaran, supervisor mengamati proses

pembelajaran dan sekaligus mengisi angket yang telah

disediakan. Supervisor mengikuti semua kegiatan guru

dan siswa, mulai dari pembukaan, pelaksanaan, sampai

dengan penutup.

c. Pengamatan dan Evaluasi Pengamatan dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh

supervisor. Observer memantau secara langsung di

dalam ruang belajar. Observer berpedoman kepada

lembar observasi (angket) yang disediakan.

Evaluasi dilakukan setelah proses pembelajaran

selesai dengan menjumlahkan skor perolehan masing-

masing guru yang ada dalam lembar observasi yang

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

63

terdiri dari 40 butir deskriptor, masing-masing deskriptor

diberi skor/nilai 1-5.

d. Refleksi Setelah memperhatikan seluruh rangkaian

pelaksanaan tindakan pada siklus 2, hal-hal yang

menjadi perhatian utama, yakni:

1) Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP

sudah tercapai oleh guru karena guru dapat

menyusun RPP yang efektif dan efisien.

2) Media kreasi guru sudah ada ditemukan selama

pelaksanaan tindakan siklus 2.

3) Semua guru telah menyediakan instrumen penilaian

untuk materi pembelajaran yang diajarkannya.

4.1.3.3. Deskripsi Hasil Penelitian a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pernyataan 1-8

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mencakup

kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak

menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku

hasil belajar), pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan

dan karakteristik peserta didik), pengorganisasian materi

ajar (keruntutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan

alokasi waktu), pemilihan sumber/media pembelajaran

(sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta

didik), kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah

kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup), kerincian

skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

64

strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap),

kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran, dan

kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran).

Secara rinci tiap guru diperoleh hasil sebagai berikut.

1) Guru Kelas 1

Guru Kelas 1 memberikan gambaran dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1

diperoleh skor 34 dan siklus 2 diperoleh skor 35.Skor

maksimal dari 8 pernyataan adalah 40, sehingga

pencapaian skor 34 dan 35 diperoleh nilai 34/40= 85

dan 35/40= 87,5. Gambaran pencapaian skor siklus 1

dan 2 pada guru kelas 1 adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Kategori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Kelas 1 Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus

2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 34 35 85,00 87,50 2,50 Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa guru kelas 1 dalam kegiatan rencana pelaksanaan

pembelajaran berada pada kategori kedua diantara 80-89

dan dikategorikan baik. Peningkatan rencana

pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada

pernyataan nomor 5, yaitu kejelasan skenario

pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran:

awal, inti, dan penutup).

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

65

2) Guru Kelas 5 Guru kelas 5 memberikan gambaran dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1

diperoleh skor 35 dan siklus 2 diperoleh skor 36. Skor

maksimal dari 8 pernyataan adalah 40, sehingga

pencapaian skor 35 dan 36 diperoleh nilai 35/40= 87,5

dan 36/40= 90. Gambaran pencapaian skor siklus 1 dan

2 pada guru kelas 5 adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Kategori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Kelas 5 Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 35 36 87,50 90,00 2,50 Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa guru kelas 5 dalam kegiatan rencana pelaksanaan

pembelajaran siklus 1 berada pada kategori kedua

diantara 80-89 dan dikategorikan baik dan siklus 2

berada pada kategori pertama diantara 90-100 dan

dikategorikan sangat baik. Peningkatan rencana

pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada

pernyataan nomor 1, yaitu kejelasan perumusan tujuan

pembelajaran (tidak menimbulkan penafsiran ganda dan

mengandung perilaku hasil belajar).

3) Guru Mata Pelajaran PAI

Guru mata pelajaran PAI memberikan gambaran

dalam rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

66

diperoleh skor 36 dan siklus 2 diperoleh skor 37. Skor

maksimal dari 8 pernyataan adalah 40, sehingga

pencapaian skor 36 dan 37 diperoleh nilai 36/40= 90

dan 37/40= 92,5. Gambaran pencapaian skor siklus 1

dan 2 pada Guru mata pelajaran PAI adalah sebagai

berikut.

Tabel 4. Kategori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Mata Pelajaran PAI Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 36 37 90,00 92,5 2,50 Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa guru mata pelajaran PAI dalam kegiatan rencana

pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada

kategori pertama diantara 90-100 dan dikategorikan

sangat baik. Peningkatan rencana pelaksanaan

pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada pernyataan

nomor 5, yaitu kejelasan skenario pembelajaran

(langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan

penutup).

b. Pelaksanaan Pembelajaran pernyataan 9-32 Pelaksanaan pembelajaran mencakup 24 penilaian

yang terdiri dari memeriksa kesiapan siswa, melakukan

kegiatan apersepsi, menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran, mengaitkan materi dengan pengetahuan lain

yang relevan, menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

67

dengan hierarki belajar, mengaitkan materi dengan realitas

kehidupan, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) yang akan dicapai, melaksanakan

pembelajaran secara runtut, menguasai kelas,

melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual,

melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif, melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan,

menggunakan media secara efektif dan efisien,

menghasilkan pesan yang menarik, melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media, menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran, menunjukkan sikap terbuka terhadap

respons siswa, menumbuhkan keceriaan dan antusisme

siswa dalam belajar, memantau kemajuan belajar selama

proses, melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan), menggunakan bahasa lisan dan tulis

secara jelas, baik, dan benar, menyampaikan pesan dengan

gaya yang sesuai, melakukan refleksi atau membuat

rangkuman dengan melibatkan siswa, melaksanakan tindak

lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau

tugas sebagai bagian remidi/pengayaan. Secara rinci tiap

guru diperoleh hasil sebagai berikut.

1) Guru Kelas 1

Guru Kelas 1 memberikan gambaran dalam

pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 diperoleh skor

100 dan siklus 2 diperoleh skor 102. Skor maksimal dari

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

68

24 pernyataan adalah 120, sehingga pencapaian skor

100 dan 102 diperoleh nilai 100/120= 83,33 dan

102/120= 85,00. Gambaran pencapaian skor siklus 1

dan 2 pada guru kelas 1 adalah sebagai berikut.

Tabel 5. Kategori Pelaksanaan Pembelajaran Guru Kelas 1 Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 100 102 83,33 85,00 1,67 Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa guru kelas 1 dalam kegiatan pelaksanaan

pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada kategori kedua

diantara 80-89 dan dikategorikan baik. Peningkatan

rencana pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada

pernyataan nomor 20, yaitu Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan dan

nomor 27, yaitu Memantau kemajuan belajar selama

proses.

2) Guru Kelas 5

Guru kelas 5 memberikan gambaran dalam

pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 diperoleh skor

99 dan siklus 2 diperoleh skor 104. Skor maksimal dari

24 pernyataan adalah 120, sehingga pencapaian skor 99

dan 104 diperoleh nilai 99/120= 82,50 dan 104/120=

86,67. Gambaran pencapaian skor siklus 1 dan 2 pada

guru kelas 5 adalah sebagai berikut.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

69

Tabel 6. Kategori Pelaksanaan Pembelajaran Guru Kelas 5 Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 99 104 82,50 86,67 4,17 Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa guru kelas 5 dalam kegiatan pelaksanaan

pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada kategori kedua

diantara 80-89 dan dikategorikan baik. Peningkatan

rencana pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada

pernyataan nomor 9, yaitu memeriksa kesiapan siswa,

nomor 11, yaitu menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran, nomor 17, yaitu menguasai kelas, dan

nomor 26, yaitu menunjukkan sikap terbuka terhadap

respons siswa.

3) Guru Mata Pelajaran PAI

Guru mata pelajaran PAI memberikan gambaran

dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 diperoleh

skor 98 dan siklus 2 diperoleh skor 99. Skor maksimal

dari 24 pernyataan adalah 120, sehingga pencapaian

skor 98 dan 99 diperoleh nilai 98/120= 86,70 dan

99/120= 82,50. Gambaran pencapaian skor siklus 1 dan

2 pada guru mata pelajaran PAI adalah sebagai berikut.

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

70

Tabel 7. Kategori Pelaksanaan Pembelajaran Guru Mata Pelajaran PAI Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 98 99 81,67 82,50 0,83 Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa guru mata pelajaran PAI dalam kegiatan

pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada

kategori kedua diantara 80-89 dan dikategorikan baik.

Peningkatan rencana pembelajaran pada siklus 2 terjadi

pada pernyataan nomor 29, yaitu menggunakan bahasa

lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar.

c. Evaluasi Pembelajaran pernyataan 33-40 Evalusi pembelajaran terdiri dari 8 item penilaian

yang meliputi, penilaian relevan dengan tujuan yang telah

ditetapkan, mencantumkan bentuk evaluasi,

mencantumkan jenis evaluasi, disesuaikan dengan alokasi

waktu yang tersedia, evaluasi disesuaikan dengan kaidah

evaluasi, penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP,

menggunakan rubrik penilaian yang tepat, memberikan

tugas (remedial/enrichment) kepada siswa baik secara

individu maupun kelompok. Secara rinci gambaran

perolehan penilaian kijerna guru tentang evaluasi

pembelajaran adalah sebagai berikut.

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

71

1) Guru Kelas 1

Guru Kelas 1 memberikan gambaran dalam

evaluasi pembelajaran pada siklus 1 diperoleh skor 32

dan siklus 2 diperoleh skor 34. Skor maksimal dari 8

pernyataan adalah 40, sehingga pencapaian skor 32 dan

34 diperoleh nilai 32/40= 80,00 dan 34/40= 85,00.

Gambaran pencapaian skor siklus 1 dan 2 pada guru

kelas 1 adalah sebagai berikut.

Tabel 8. Kategori Evaluasi Pembelajaran Guru Kelas 1 Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 32 34 80,00 85,00 5,00 Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa guru kelas 1 dalam kegiatan evaluasi

pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada kategori kedua

diantara 80-89 dan dikategorikan baik. Peningkatan

rencana pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada

pernyataan nomor 36, yaitu disesuaikan dengan alokasi

waktu yang tersedia.

2) Guru Kelas 5

Guru Kelas 5 memberikan gambaran dalam

evaluasi pembelajaran pada siklus 1 diperoleh skor 34

dan siklus 2 diperoleh skor 35. Skor maksimal dari 8

pernyataan adalah 40, sehingga pencapaian skor 34 dan

35 diperoleh nilai 34/40= 85,00 dan 35/40= 87,50.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

72

Gambaran pencapaian skor siklus 1 dan 2 pada guru

kelas 5 adalah sebagai berikut.

Tabel 9. Kategori Evaluasi Pembelajaran Guru Kelas 5 Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 34 35 85,00 87,50 2,50 Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa guru kelas 5 dalam kegiatan evaluasi

pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada kategori kedua

diantara 80-89 dan dikategorikan baik. Peningkatan

rencana pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada

pernyataan nomor 34, yaitu mencantumkan bentuk

evaluasi.

3) Guru Mata Pelajaran PAI

Guru mata pelajaran PAI memberikan gambaran

dalam evaluasi pembelajaran pada siklus 1 diperoleh

skor 33 dan siklus 2 diperoleh skor 34. Skor maksimal

dari 8 pernyataan adalah 40, sehingga pencapaian skor

33 dan 34 diperoleh nilai 33/40= 82,50 dan 34/40=

85,00. Gambaran pencapaian skor siklus 1 dan 2 pada

guru mata pelajaran PAI adalah sebagai berikut.

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

73

Tabel 10. Kategori Evaluasi Pembelajaran Guru Mata Pelajaran PAI Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 33 34 82,50 85,00 2,50 Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa guru mata pelajaran PAI dalam kegiatan evaluasi

pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada kategori kedua

diantara 80-89 dan dikategorikan baik. Peningkatan

rencana pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada

pernyataan nomor 36, yaitu disesuaikan dengan alokasi

waktu yang tersedia.

4.2. Pembahasan 4.2.1. Pendampingan Supervisi Kunjungan Kelas

Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga guru

diperoleh hasil bahwa rata-rata perolehan skor kinerja

mengajar guru baik dari segi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajar dan Evaluasi

Pembelajaran dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat

dari hasil skor yang diperoleh dari beberapa pernyataan.

Rincian hasil perolehan penilaian kinerja mengajar guru dari

ketiga guru adalah sebagai berikut.

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

74

Tabel 11. Rekapitulasi Skor Kinerja mengajar Guru Siklus 1 dan 2

No. Guru

Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus

1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1 34 35 85,00 87,50 2,50 2 35 36 87,50 90,00 2,50 3 36 37 90,00 92,50 2,50

Rata-rata 35,00 36,00 87,50 90,00 2,50

Pelaksanaan Pembelajaran 1 100 102 83,33 85,00 1,67 2 99 104 82,50 86,67 4,17 3 98 99 81,67 82,50 0,83

Rata-rata 99,00 101,67 82,50 84,72 2,22

Evaluasi Pembelajaran 1 32 34 80,00 85,00 5,00 2 34 35 85,00 87,50 2,50 3 33 34 82,50 85,00 2,50

Rata-rata 33,00 34,33 82,50 85,83 3,33

Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan hasil penelitian pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran diperoleh nilai 87,50 pada siklus

1 dengan kategori baik dan nilai 90,00 pada siklus 2

kategori sangat baik. Rata-rata peningkatan sebesar 2,50%.

Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

baik sangat penting karena rencana pelaksanaan

pembelajaran memuat tentang tujuan dari pembelajaran

yang mana setiap pokok bahasan akan memiliki tujuan

yang berbeda. Selain itu RPP juga memuat tentang

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

75

perencanaan bahan, perencanaan alat peraga, metode

pengajaran dan prosedur-prosedur pembelajaran. Minimal

dengan guru membuat RPP guru akan tau materi apa yang

akan ia ajarkan untuk siswa-siswinya esok hari. Maka dari

itu setiap guru, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun,

guru tetap harus membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), karena perencanaan merupakan

pedoman pembelajaran. Dalam mengajar Guru boleh tidak

membuat kurikulum, boleh juga tidak membuat alat peraga,

bahkan dalam hal tertentu tidak melakukan penilaian,

tetapi tidak boleh tidak membuat perencanaan.

Demikian pentingnya perencanaan bagi guru,

sehingga salah kalau ada anggapan bahwa guru cukup

mengembangkan silabus. Silabus itu masih umum dan

masih perlu dijabarkan ke dalam perencanaan atau RPP

yang lebih khusus. Dalam hal ini, silabus belum memuat

secara rinci apa yang harus dilakukan oleh peserta didik,

apa yang harus dilakukan guru dalam membantu peserta

didik membentuk kompetensi, apa yang harus digunakan,

bagaimana caranya, serta berapa lama waktu yang

diperlukan. Oleh karena itu, dalam setiap implementasi

kurikulum, guru tetap dituntut dan harus membuat RPP,

hanya caranya bisa lebih disederhanakan.

Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk

memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran. Upaya tersebut perlu dilakukan

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

76

untuk mengkoordinasikan komponen-komponen

pembelajaran, yakni kompetensi dasar, materi standar,

indikator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas (PBK).

Berdasarkan hasil penelitian pada Pelaksanaan

Pembelajaran diperoleh nilai 82,50 pada siklus 1 dengan

kategori baik dan nilai 84,72 pada siklus 2 kategori baik.

Rata-rata peningkatan sebesar 2,22%.

Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi

dari perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas dari

perencanaan pengajaran/ pembelajaran/ pembelajaran yang

sudah dibuat. Oleh karenanya dalam pelaksanaannya akan

sangat tergantung pada bagaimana perencanaan pengajaran

sebagai operasionalisasi dari sebuah kurikulum.

Pemeriksaan kesiapan siswa, melakukan kegiatan

apersepsi, menunjukkan penguasaan materi pembelajaran,

mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,

menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan

hierarki belajar, mengaitkan materi dengan realitas

kehidupan, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai, melaksanakan pembelajaran

secara runtut, menguasai kelas, melaksanakan

pembelajaran yang bersifat kontekstual, melaksanakan

pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan, menggunakan media secara

efektif dan efisien, menghasilkan pesan yang menarik,

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

77

melibatkan siswa dalam pemanfaatan media,

menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran,

menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa,

menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam

belajar, memantau kemajuan belajar selama proses,

melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

(tujuan), menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,

baik, dan benar, menyampaikan pesan dengan gaya yang

sesuai, melakukan refleksi atau membuat rangkuman

dengan melibatkan siswa, melaksanakan tindak lanjut

dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas

sebagai bagian remidi/pengayaan. Kaitannya dengan

kinerja, guru harus mampu melaksanakan semua proses

pelaksanaan pembelajaran agar kinerja mengajar guru

dapat dikatakan baik atau bahkan sangat baik.

Berdasarkan hasil penelitian pada Evaluasi

Pembelajaran diperoleh nilai 82,50 pada siklus 1 dengan

kategori baik dan nilai 85,83 pada siklus 2 kategori baik.

Rata-rata peningkatan sebesar 3,33%.

Evaluasi proses pembelajaran merupakan tahap yang

perlu dilakukan oleh guru untuk menentukan kualitas

pembelajaran. Kegiatan ini sering disebut juga sebagai

refleksi proses pembelajaran, karena kita akan menemukan

kelebihan dan kekurangan dari proses pembelajaran yang

telah dilakukan. Dalam Permen No. 41 tahun 2007 tentang

Standar proses dinyatakan bahwa evaluasi proses

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

78

pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas

pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap

perencanaan poses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Evaluasi

proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara: (a)

membandingkan poses pembelajaran yang dilaksanakan

guru dengan standar proses dan (b) mengidentifikasi kinerja

mengajar guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan

kompetensi guru. Evaluasi pembelajaran setidaknya

memenuhi penilaian relevan dengan tujuan yang telah

ditetapkan, mencantumkan bentuk evaluasi,

mencantumkan jenis evaluasi, disesuaikan dengan alokasi

waktu yang tersedia, evaluasi disesuaikan dengan kaidah

evaluasi, penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP,

menggunakan rubrik penilaian yang tepat, memberikan

tugas (remedial/enrichment) kepada siswa baik secara

individu maupun kelompok.

Secara keseluruhan penilaian kinerja mengajar guru

dari skor perolehan pada siklus 2 lebih tinggi bila

dibandingkan dengan perolehan pada siklus 1 seperti

terlihat pada tabel 2 berikut.

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

79

Tabel 12. Rekapitulasi Skor Kinerja Mengajar Guru Secara Umum Siklus 1 dan 2

No. Guru

Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus

1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2 1 166 171 83,00 85,50 2,50 2 168 175 84,00 87,50 3,50 3 167 170 83,50 85,00 1,50

Rata-rata 167,00 172,00 83,50 86,00 2,50

Sumber: Data diolah, 2015

Pada tabel di atas kelihatan bahwa rata-rata skor

pada siklus 1adalah 167 dan nilai perolehan adalah 83,5

(Baik). Sedangkan rata-rata skor pada siklus 2 adalah 172

dan nilai perolehan 86 (Baik). Terdapat selisih antara kedua

siklus sebesar 2,5 yang berarti bahwa perolehan pada siklus

2 lebih tinggi dari siklus 1.

Berdasarkan hasil tersebut di atas, disimpulkan

bahwa kemampuan kinerja mengajar guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran di SD Negeri Kemirirejo

1 Kota Magelang dapat ditingkatkan melalui supervisi

kunjungan kelas oleh kepala sekolah.

Hasil penelitian di atas mendukung pendapat

Sahertian (2008:49) bahwa, standar kinerja mengajar guru

itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan

tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual,

(2) persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3)

pendayagunaan media pembelajaran, (4) melibatkan siswa

dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/13/T2_942013194_BAB... · 55 Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

80

yang aktif dari guru. Penelitian Hasanah dan Sholen (2014)

juga menyimpulkan bahwa persepsi guru terhadap

pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah mendapat

tanggapan yang positif karena dengan persepsi dari berbagai

faktor yang diterima guru, mempengaruhi kinerja pada

proses pembelajaran. Hasil penelitian ini sejalan dengan Lili

Ng Chui Mi dan Regina (2013) serta Obiweluozor dkk (2013)

yang menyimpulkan bahwa kegiatan supervisi adalah untuk

mempertahankan standar yang diperlukan pendidikan dan

meningkatkan pertumbuhan profesional guru.

4.2.2. Peningkatan Kemampuan Proses Pembelajaran di Kalangan Guru SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

Sisi lain yang perlu dikembangkan dalam teknik

kunjungan kelas dan observasi menurut Sahertian

(2008:56) yakni menghilangkan hal-hal adanya kesan

atasan dan bawahan, sebab kesan ini akan menimbulkan

kesan negatif baik bagi yang melaksanakan observasi

ataupun yang diobservasi itu sendiri, akan tetapi hubungan

yang harus dikembangkan adalah atas dasar kerjasama dan

profesionalisme antara guru, kepala sekolah dan supervisor

itu sendiri. Penelitian yang dilakukan sebelumnya yang

dilakukan oleh Rahmayanti, Khairuddin & Nasir Usman

(2014) memfokuskan pada supervisi pengajaran dan

supervisi klinis, perbedaan dengan penelitian ini adalah

dengan supervisi kunjungan kelas.