bab iv hasil dan pembahasan 4sir.stikom.edu/id/eprint/1136/6/bab_iv.pdfhitung tingkat kesalahan...

19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Sistem Minimum Pengujian sistem minimum dilakukan dengan memprogram sistem minimum untuk mengeluarkan nilai positif pada PORTD.6. Kemudian PORTD.6 akan diukur dengan avometer. 4.1.1 Tujuan Pengujian sistem minimum ini untuk memastikan bahwa sistem minimum yang digunakan pada penelitian ini tidak rusak. Sehingga program yang ditanamkan pada microcontroller mampu untuk mengontrol kualitas air seperti yang diharapkan. 4.1.2 Alat yang digunakan 1. Sistem minimum 2. Catu daya 3. Avometer 4. PC 5. CVAVR 6. Kabel ISP 7. Stopwatch 4.1.3 Prosedur Pengujian 1. Hubungkan catu daya ke sistem minimum. 59

Upload: vuongphuc

Post on 08-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Sistem Minimum

Pengujian sistem minimum dilakukan dengan memprogram sistem

minimum untuk mengeluarkan nilai positif pada PORTD.6. Kemudian PORTD.6

akan diukur dengan avometer.

4.1.1 Tujuan

Pengujian sistem minimum ini untuk memastikan bahwa sistem minimum

yang digunakan pada penelitian ini tidak rusak. Sehingga program yang

ditanamkan pada microcontroller mampu untuk mengontrol kualitas air seperti

yang diharapkan.

4.1.2 Alat yang digunakan

1. Sistem minimum

2. Catu daya

3. Avometer

4. PC

5. CVAVR

6. Kabel ISP

7. Stopwatch

4.1.3 Prosedur Pengujian

1. Hubungkan catu daya ke sistem minimum.

59

2. Buka CVAVR.

3. Lakukan konfigurasi terlebih dahulu.

Pilih File->New maka akan keluar Windowseperti Gambar 4.1

Gambar 4.1 WindowsCreate New File

Pilih option Project->OK->Yes kemudian akan muncul window

seperti Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Window AVR Chip Type

Pilih option AT90, ATtiny, ATmega, FPSLIC, pemilian ini

berdasarkan pada jenis microcontroller yang digunakan. Pada penelitian ini

menggunakan jenis ATmega. Kemudian klik OK maka akan muncul gambar

konfigurasi seperti Gambar 4.3.

60

Gambar 4.3 Konfigurasi microcontroller pada CVAVR

Pilih konfigurasi seperti pada Gambar 4.3 dengan external clock

11.0592Mhz. Pilih menu Port set PORTD 6 menjadi output dapat dilihat pada

Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Menu PORT

Setelah PORTD 6 di set sebagai output selanjutnya klik generate

program. Maka akan muncul program yang telah dikonfigurasi.

4. Download program untuk membuat PORTD 6 menjadi positif dan negatif.

PORTD.6=1; delay_ms(1000); PORTD.6=0; delay_ms(1000);

61

Agar dapat men-download program ke microcontroller terlebih

dahulu kita harus memilih Project->Configure->After Build pilih option

Program The Chip dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Configure Project

Pemilihan No protection digunakan agar microcontroller dapat

deprogram kembali. Fuse bit digunakan untuk memilih clock yang akan

digunakan.

5. Hubungkan avometer ke PORTD.6

6. Tekan reset sistem minimum dan tombol mulai stopwatch, kemudian secara

bersamaan lepas.

7. Amati nilai dari avometer dan stopwatch, catat perubahan setiap 1 detik.

4.1.4 Hasil Pengujian Sistem Minimum

Hasil pengujian sistem minimum dapat dilihat pada Tabel 4.1.

62

Tabel 4.1 Hasil pengujian sistem minimum

Waktu (detik) Keluaran Avometer (PORTD.6) 1 1 2 0 3 1 4 0 5 1 6 0 7 1 8 0

4.2 Pengujian LCD

Pengujian LCD menggunakan sistem minimum sebagai alat untuk

memerintahkan LCD menampilkan beberapa karakter. Pada pengujian LCD ini

sistem minimum diberi program untuk menampilkan 16 karakter pada tiap baris.

4.2.1 Tujuan

Pengujian LCD bertujuan untuk memastikan LCD nya dapat berjalan

dengan baik. Sehingga pada proses pemantuan air tambak akan didapatkan data

yang baik.

4.2.2 Alat yang digunakan

1. Sistem minimum

2. Catu daya

3. LCD

4. CVAVR

5. PC

6. Kabel ISP

4.2.3 Prosedur Pengujian

1. Hubungkan catu daya, sistem minimum, dan LCD.

63

2. Konfigurasi Pin LCD dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.6 Konfigurasi Pin LCD

3. Download program yang menampilkan karakter sebanyak 16x2.

lcd_puts(“ABCDEFGHIJKLMNOP”);

lcd_gotoxy(0,1);

lcd_puts(“123456789abcdefg”);

4. Amati tampilan pada LCD, pastikan semua karakter benar.

4.2.4 Hasil Pengujian LCD

LCD dapat menampilkan 16x2 karakter. Untuk baris pertama program

memerintahkan LCD untuk menampilkan alphabet dari A-P, sedangkan pada

baris kedua menampilkan angka 1-9 kemudian diikuti a-e. Gambar 4.9

menunjukan hasil pengujian LCD.

64

Gambar 4.7 Hasil Pengujian LCD

4.3 Pengujian Sensor Temperatur

Pengujian sensor temperatur dilakukan dengan menguji kinerja dari

sensorLM35 yang dibandingkan dengan termometer digital.

4.3.1 Tujuan

Pengujian sensor temperatur ini bertujuan untuk melihat tingkat akurasi

sensor LM35.

4.3.2 Peralatan yang Digunakan

Peralatan yang digunakan dalam pengujian sensor temperatur LM35 adalah

sebagai berikut.

1. Sistem Minimum

2. LCD

3. Kabel ISP

4. CVAVR

5. Avometer

6. Air.

7. Catu daya

8. Termometer digital

9. Pemanas

4.3.3 Prosedur Pengujian

1. Hubungkan LM35, sistem minimum, LCD, dan catu daya.

2. Nyalakan catu daya.

3. Download program perhitungan temperatur.

65

temp=(read_adc(1)*350)/1023; tampil(temp);

4. Hubungkan avometer dengan keluaran sensor LM35

5. Letakan sensor LM35 dan termometer digital dalam gelas yang berisi

dengan air.

6. Hubungkan avometer ke keluaran sensor LM35.

7. Masukan pemanas dan nyalakan.

8. Apabila terjadi perubahan pada termometer digital lihat nilai yang ada di

avo dan catat.

9. Hitung tingkat kesalahan sensor LM35 terhadap termometer digital. Proses

perhitungan dapat menggunakan rumus kesalahan absolut yang dijelaskan

Persamaan 4.5.

....................................................................................(4.1)

........................................................................................(4.2)

dengan:

yn = nilai eksak.

xn = nilai perkiraan.

En = kesalahan terhadap nilai eksak.

Perbandingan tingkat kesalahan dengan nilai eksak dapat dihitung

menggunakan rumus kesalahan relatif.

………………………………………………………..(4.3)

dengan:

= kesalahan relatif terhadap nilai eksak.

Dari persamaan (4.2) dan (4.3) maka didapatkan rumus:

66

……………………………………..……………..(4.4)

Untuk sampel yang lebih dari satu, maka rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut:

……………………………………………(4.5)

4.3.4 Hasil PengujianSensor Temperatur

Pada datasheet sensor LM35 disebutkan bahwa LM35 memliki jarak

pengukuran sebesar -55°C - 150°C, dengan nilai +10mV/°C. Pada penerapan alat

ini sensor LM35 tidak menggunakan full-range centigrade temperatur sensor,

sehingga keluaran sensor tidak perlu pull-down dengan –Vs. Berikut adalah tabel

hasil pengukuran keluaran sensor LM35.

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Keluaran Sensor Temperatur

Waktu (menit)

Termometer Digital (°C)

Keluaran LM35 (mV)

Pembacaan Sistem

Minimum (°C)

Kesalahan ()

0 18.4 185 18.45 0.309952 1 25.5 245 24.26 4.833027 2 28.6 284 28.36 0.807201 3 35.3 340 33.83 4.141953 4 41.4 413 41.01 0.928442 5 44.5 442 44.09 0.91731 6 50.1 504 50.24 0.287706 7 55.1 550 54.68 0.748639

67

Gambar 4.8 Hasil Pembacaan Sensor LM35 oleh Sistem Minimum

Berdasarkan persamaan rumus 4.5 maka tingkat kesalahan pada Tabel 4.2

adalah sebesar 1,62%. Dengan tingkat kesalahan yang terbilang kecil, sensor

LM35 memiliki tingkat akurasi yang baik.

4.4 Pengujian Sensor pH

Pengujian sensor pH dilakukan dengan membandingkan sensor pH yang

digunakan pada sistem yakni pH-BTA milik vernier dengan sensor pH-108 milik

puhe instrument.

4.4.1 Tujuan

Pengujian sensor pH-BTA ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ke

akuratan sensor pH-BTA.

4.4.2 Alat yang Digunakan

Peralatan yang digunakan dalam proses pengujian sensor pH adalah sebagai

berikut.

1. Sistem minimum

2. Catu daya

3. Larutan AQUA, Sabun, soda, susu, dan asam cuka

68

4. pH-108 Puhe instrument

5. LCD

6. CVAVR

7. PC

8. Avometer

9. Kabel ISP

4.4.3 Prosedur Pengujian

1. Hubungkan catu daya dengan sumber tegangan 220/240V PLN.

2. Hubungkan catu daya, sistem minimum, dan sensor pH-BT.

3. Tekan tombol power pada catu daya untuk mengaktifkan sistem minimum

dan sensor pH.

4. Download program perhitungan pH kedalam sistem minimum.

ph=14-((read_adc(2)*14)/1023); tampil(ph); 5. Berikan tegangan 3.5V pada Vref sistem minimum dengan cara memutar Vr.

6. Masukan sensor pH-105 untuk mengetahui pH dari masing-masing larutan.

7. Masukan sensor pH-BTA untuk melihat perbedaan nilai yang diperoleh pH-

105, lakukan pada masing-masing larutan.

4.4.4 Hasil PengujianSensor pH

Sebagai jembatan antara sistem dengan media tambak, sensor berperan

penting dalam pengambilan keputusan oleh sistem. Oleh karena itu, dibutuhkan

sensor yang memiliki tingkat akurasi yang baik. Hal ini dilakukan agar sistem

dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan dari pembuatan sistem itu

sendiri. Pada proses pengujian sensor pH-BTA ini, dilakukan dengan cara

69

membandingkan nilai perhitungan sensor pH-BTA dengan sensor buatan Puhe

Intstrumen tipe pH-105 terhadap tiga larutan. Larutan yang digunakan pada

pengujian sensor ini adalah larutan AQUA, Sabun, Soda, Susu, dan asam cuka

yang akan ditunjukan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Sensor pH-BTA

Larutan pH-105

(pH) pH-BTA

(V) Tampilan LCD (pH)

Kesalahan (%)

Asam Cuka

3 2.75 2.95 1.666667

Cola 3.7 2.58 3.71 0.27027 Susu 7.2 1.7 7.17 0.416667

AQUA 7.4 1.64 7.43 0.405405 Sabun 9.7 1.06 9.75 0.515464

Berdasarkan Persamaan 4.5 tingkat kesalahan sensor pH-BTA sebesar

0.65%, dengan demikian tingkat akurasi sensor pH-BTA sebesar 99.35%. Hal ini

ditunjukan oleh perbandingan sensor pH-105 buatan Puhe instrument dengan pH-

BTA, bahkan sensor pH-BTA mampu mengukur hingga 2 angka dibelakang

koma. Selain itu keakuratan sensor pH-BTA ini ditunjukan dengan output sensor

yang mendekati nilai dari datasheet sensor.

4.5 Pengujian Secara Keseluruhan

Pengujian secara keseluruhan dilakukan untuk menguji sistem secara

keseluruhan. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengaktifkan pemanas dan

memberi larutan asam cuka pada air. Pemberian larutan asam cuka nantinya akan

menurunkan pH air, sehingga sistem akan berusaha untuk menstabilkan pH air

sesuai dengan kebutuhan udang windu. Sedangkn untuk pemanas, dengan

70

diaktifkannya pemanas maka sistem akan berusaha untuk menurunkan temperatur

air.

4.5.1 Tujuan

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan sistem dalam

mengontrol kualitas air. Dalam hal ini dengan mengontrol 2 parameter air, yakni

pH dan temperatur.

4.5.2 Alat yang digunakan

1. Asam cuka

2. Air Kapur

3. Pemanas

4. Digital termometer

5. PC

6. CVAVR

7. Kabel ISP

8. Miniatur Tambak

9. Pompa Air

10. Keran Kapur

11. Kincir Air

12. Sensor LM35

13. Sensor pH-BTA

14. LCD

15. Driver Motor

16. Rangkaian Relay.

71

4.5.3 Prosedur Pengujian

1. Download Program ke sistem minimum (Program sistem keseluruhan

dapat dilihat pada Lampiran)

2. Tekan tombol catu daya sistem.

3. Beri 20 liter air yang telah dipanaskan mencapai 69°C.

4. Beri 1 botol larutan asam cuka.

5. Rekam data perubahan temperatur dan pH menggunakan program record

yang terbuat dari VB6.0 melalui komunikasi serial.

6. Analisis data yang telah diperoleh.

4.5.4 Hasil Pengujian Secara Keseluruhan

Pengujian sistem secara keseluruhan ini dilakukan dengan cara memberikan

gangguan terhadap parameter yang dikontrol. Untuk temperatur gangguan yang

diberikan berupa air yang telah dipanaskan mencapai temperatur 69°C dengan

volume 20 liter ditambahkan ke dalam minimatur tambak dengan volume 126 liter

dengan temperatur 30°C. Pada Tebel 4.5 OCR1A merupakan nilai dari kontrol pin

yang menghasilkan PWM pada micrcontroller, nilai ini diisi dengan nilai fuzzy

hasil perhitungan program. Sedangkan fuzzy perhitungan merupakan perhitungan

fuzzy secara manual dengan menggunakan microsoft excel. Perhitungan ini

didapatkan dari fuzzyfikasi, operasi fuzzylogic, dan defuzzyfikasi yang terdapat

pada .persamaan 3.3 sampai 3.7.

Tabel 4.4 Hasil pengujian pemberian air panas pada miniatur tambak

Temperatur (°C)

∆Temperatur (°C) OCR1A Fuzzy Perhitungan

30.1235 0 0 0 30.311 0.187501 0 0

72

Temperatur (°C)

∆Temperatur (°C) OCR1A Fuzzy Perhitungan

30.31287 0.001875 0 0 32.67129 2.358418 508 507.7994 38.05425 5.382957 1023 1023 39.06945 1.015198 1023 1023 38.97956 0 1023 1023 38.81245 0 1023 1023 38.66595 0 1023 1023 38.52094 0 1023 1023 38.55257 0.031635 1023 1023 38.43093 0 1023 1023 38.45735 0.026416 1023 1023 38.1292 0 1023 1023 38.20453 0.075333 1023 1023 38.14035 0 1023 1023 37.97564 0 1023 1023 38.15192 0.176277 1023 1023 38.04412 0 1023 1023 37.96101 0 1023 1023 37.86321 0 1023 1023 37.60373 0 1023 1023 37.57692 0 1023 1023 37.48451 0 1023 1023 37.25815 0 1023 1023 37.0127 0 1023 1023 37.16114 0.148445 1023 1023 37.12503 0 1023 1023 36.96061 0 1023 1023 36.99998 0.039372 1023 1023 37.07215 0.07217 1023 1023 37.01476 0 1023 1023 36.99026 0 1023 1023 37.11648 0.12622 1023 1023 37.0323 0 1023 1023 37.07931 0.047012 1023 1023 37.04902 0 1023 1023 36.95301 0 1023 1023 36.70937 0 1023 1023 36.65567 0 1023 1023 36.40903 0 1023 1023 36.30061 0 1023 1023 36.24826 0 1023 1023

73

Temperatur (°C)

∆Temperatur (°C) OCR1A Fuzzy Perhitungan

36.32538 0.077122 1023 1023 36.1904 0 1023 1023 36.36678 0.176381 1023 1023 36.22386 0 1023 1023 36.16888 0 1023 1023 36.14782 0 1023 1023 36.03823 0 1023 1023 35.92093 0 1023 1023 35.85139 0 1023 1023 35.90197 0.050575 1023 1023 35.9264 0.02443 1023 1023 35.85487 0 1023 1023 35.78238 0 1023 1023 35.74239 0 1023 1023 35.71289 0 1023 1023 35.49385 0 1023 1023 35.41934 0 1023 1023 35.34735 0 1023 1023 35.46627 0.118912 1023 1023 35.3239 0 1023 1023 34.99557 0 1023 1023 35.12095 0.125381 1023 1023 34.82826 0 1023 1023 35.02016 0.191898 1023 1023 34.95713 0 1023 1023 34.84376 0 1023 1023 34.68535 0 1023 1023 34.74529 0.05994 1023 1023 34.66386 0 1023 1023 34.66646 0.002605 1023 1023 34.67674 0.010281 1023 1023 34.65292 0 1023 1023 34.5956 0 1023 1023 34.75806 0.162464 1023 1023 34.47599 0 1023 1023 34.45267 0 1023 1023 34.36346 0 1023 1023 34.56092 0.19746 1023 1023 34.15957 0 1023 1023 34.23417 0.074597 1023 1023 34.47418 0.240009 1023 1023

74

Temperatur (°C)

∆Temperatur (°C) OCR1A Fuzzy Perhitungan

34.37746 0 1023 1023 34.30813 0 1023 1023 34.02032 0 1023 1023 34.20202 0.181694 1023 1023 34.16282 0 1023 1023 34.03938 0 1023 1023 34.14752 0.108142 1023 1023 34.06999 0 1023 1023 34.05212 0 1023 1023 34.06903 0.01691 1023 1023 33.89831 0 792 792.4684 33.78322 0 610 610.4708 33.56235 0 386 386.3534 33.72366 0.161302 537 537.4766 33.45632 0 312 312.4576 32.89425 0 84 83.72444 32.54873 0 8 8.516315 32.12658 0 0 0 32.00925 0 0 0 31.86452 0 0 0 31.75028 0 0 0 32.00207 0.251787 0 0

Berdasarkan Tabel 4.5 ketika air panas ditambahkan pada miniatur tambak

temperatur air akan naik hingga 39°C. Dengan menggunakan kincir air yang di

kontrol menggunakan fuzzy logic, sistem dapat menurunkan temperatur dari 39°C

menjadi 32°C dalam waktu 16 menit dengan kondisi temperatur ruang sebesar

27°C.

Proses pengambilan data pada pengujian sistem dengan pemberian asam

cuka tidak menggunakan program VB6.0 sebagai media untuk mengambil data,

melainkan menggunakan hasil rekaman video pada saat percobaan pertama. Hal

ini dikarenakan sensor pH-BTA yang digunakan pada pengujian awal rusak

setelah masuk kedalam larutan HCL. Ketika larutan pH-BTA masuk kedalam

75

larutan HCL 0.1M sampai HCL 1M maka elektroda pH-BTA akan mengalami

shock, sehingga elektroda pH-BTA tidak dapat melepas ion +H dan tidak dapat

menerima ion −OH dengan baik. Sehingga pembacaan sensor akan selalu bernilai

2.68 pada larutan asam maupun basa.

Penulis tidak dapat mengganti sensor pH-BTA dengan yang baru

mengingat harga sensor yang relatif mahal. Oleh karena itu penulis menampilkan

data dari hasil saringan video pada percobaan pertama. Tabel 4.5 Waktu(video)

merupakan waktu panjang video, pH merupakan nilai pH yang ditampilkan oleh

LCD pada video rekaman, dan kincir(%) merupakan kondisi dari sudut putar

kincir dalam %.

Tabel 4.5 Hasil percobaan pertama pH terhadap pemberian larutan asam

Waktu (video) pH Keran (%) 0:04 8.22 5 0:25 7.96 5 0:29 7.44 5 0:31 7.21 5 1:21 6.56 33.57 2:13 6.66 26.7 2:34 6.73 25.35 3:06 6.82 21.75 3:23 6.86 16.42 3:28 6.95 15 3:33 6.99 15 3:36 7.04 14.64 3:58 7.15 12.85 4:12 7.17 12.85 6:00 7.21 12.85

12:13 7.26 11.78 14:00 7.26 11.78 14:37 7.26 11.78 14:57 7.26 11.78

76

Berdasarkan Tabel 4.5 sistem ini dapat meningkatkan pH 6.56 menjadi 7.26

dalam waktu 14:57 menit. Hal ini dikarenakan ketika keran kapur terbuka maka

larutan kapur yang ada di dalam botol akan keluar dan bercampur dengan air pada

miniatur tambak. Pemberian larutan kapur dapat menaikan nilai pH. Gambar 4.14

merupakan hasil capture screen dari video pengujian pH pada percobaan pertama.

Gambar 4.9 LCD Capture dari video percobaan pH pertama

77