bab iv hasil dan pembahasan 4.1 deskripsi tempat … · sains psikologi, kemudian surat ijin...

40
64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi tempat penelitian, karakteristik responden, prosedur penelitian, hasil seleksi aitem dan reliabilitas alat ukur, hasil pengukuran peubah penelitian, hasil uji asumsi klasik dan uji hipotesis serta pembahasan hasil penelitian. 4.1 Deskripsi Tempat Penelitian Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana adalah suatu lembaga pendidikan di Indonesia. Fakultas Psikologi UKSW berdiri sejak tanggal 23 Juni 1999 ini berdiri dengan Surat Keputusan 304/DIKTI/Kep./1999, yang pada waktu itu ditandatangani oleh Satryo Soemantri Brodjonegoro. Fakultas Psikologi UKSW terakreditasi B (029/BAN-PT/Ak-XI/S1/XI/2008). Dekan pertama sekaligus perintis berdirinya Fakultas ini adalah Prof. Dr. Sutarto Wijono, MA., yang saat ini menjadi salah satu dosen di bidang Psikologi Industri dan Organisasi di Program Studi Psikologi (S1) dan Program Studi Magister Sains Psikologi (S2). Sekarang ini Dekan Fakultas Psikologi UKSW dijabat Dr. Christiana Hari Soetjiningsih M.S. Fakultas Psikologi UKSW memiliki misi: 1. Mengembangkan psikologi yang mengintegrasikan tubuh (body), jiwa (mind) dan spriritual secara teoritis maupun praktis. 2. Berkomitmen untuk menciptakan atmosfer pembelajaran berbasis penelitian, dengan berpusat pada mahasiswa, serta mengembangkan bidang layanan psikologis (diantaranya bimbingan dan konseling individu dan kelompok, bimbingan belajar, sosial pskologis, karier, jasa psikotes dan tes kepribadian, persipan memasuki dunia kerja kepada civitas akademika, masyarakat, dan gereja.

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

64

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi tempat penelitian,

karakteristik responden, prosedur penelitian, hasil seleksi aitem dan

reliabilitas alat ukur, hasil pengukuran peubah penelitian, hasil uji asumsi

klasik dan uji hipotesis serta pembahasan hasil penelitian.

4.1 Deskripsi Tempat Penelitian

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana adalah suatu

lembaga pendidikan di Indonesia. Fakultas Psikologi UKSW berdiri sejak

tanggal 23 Juni 1999 ini berdiri dengan Surat Keputusan

304/DIKTI/Kep./1999, yang pada waktu itu ditandatangani oleh Satryo

Soemantri Brodjonegoro. Fakultas Psikologi UKSW terakreditasi B

(029/BAN-PT/Ak-XI/S1/XI/2008). Dekan pertama sekaligus perintis

berdirinya Fakultas ini adalah Prof. Dr. Sutarto Wijono, MA., yang saat ini

menjadi salah satu dosen di bidang Psikologi Industri dan Organisasi di

Program Studi Psikologi (S1) dan Program Studi Magister Sains Psikologi

(S2). Sekarang ini Dekan Fakultas Psikologi UKSW dijabat Dr. Christiana

Hari Soetjiningsih M.S. Fakultas Psikologi UKSW memiliki misi:

1. Mengembangkan psikologi yang mengintegrasikan tubuh (body), jiwa

(mind) dan spriritual secara teoritis maupun praktis.

2. Berkomitmen untuk menciptakan atmosfer pembelajaran berbasis

penelitian, dengan berpusat pada mahasiswa, serta mengembangkan

bidang layanan psikologis (diantaranya bimbingan dan konseling

individu dan kelompok, bimbingan belajar, sosial pskologis, karier, jasa

psikotes dan tes kepribadian, persipan memasuki dunia kerja kepada

civitas akademika, masyarakat, dan gereja.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

65

4.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah mahsiswa tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW. Merujuk pada data yang diperoleh keseluruhan

mahasiswa tingkat akhir berjumlah 157 mahasiswa, berikut dipaparkan

karakteristik responden berdasarkan usia dan jenis kelamin.

4.2.1 Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Karakteristik mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW,

Kota Salatiga berdasarkan usia dan jenis kelamin disajikan dalam Tabel

4.1.

Tabel 4.1 Jumlah dan Persentase Mahasiswa

berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

No. Interval Usia Mahasiswa Mahasiswi Total

1. 28-31 tahun 2 (3%) 2 (2%) 4 (2,6%) 2. 24-27 tahun 8 (14%) 14 (14%) 22 (14%) 3. 19-23 tahun 49 (83%) 82 (84%) 131 (83,4%)

Total 59(100%) 98 (100%) 157 (100%)

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 157 mahasiswa baik yang

laki-laki ataupun perempuan mayoritas berada pada interval usia 19-23

tahun dan jumlah mahasiswi lebih besar dari jumlah mahasiswa.

4.3 Prosedur Penelitian

4.3.1 Pengambilan Data Awal

Sebagai tahap awal, penulis mengumpulkan informasi langsung di

Fakultas Psikologi UKSW pada bulan Oktober sampai bulan Novembar

2016. Dari beberapa sumber informasi dan hasil pengamatan, penulis

menemukan fenomena dan informasi berupa data mahasiswa tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW yang berhubungan dengan permasalahan

kecemasan menghadapi wawancara kerja.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

66

4.3.2 Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian ini dimulai dari penulis mengurus persyaratan

administrasi berupa ijin penelitian dari program Pasca Sarjana Magister

Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas

Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah balasan surat ijin

penelitian dari pihak S1 sebagai tempat penulis di dalam melakukan

penelitian. Sebelum penelitian perlu diadakan uji coba skala psikologi. Uji

coba skala psikologi ini dilakukan penulis dengan cara menyebarkan skala

psikologi saat calon winisuda Fakultas Psikologi melakukan gladi bersih

pra wisuda di Balairung Utama tanggal 21 oktober 2016 pukul 14.00 WIB,

penulis memeroleh 40 orang, sedangkan sisa lainnya penulis peroleh

dengan cara bertemu satu persatu dengan para calon winisuda Fakultas

Psikologi dan memperoleh 10 orang, sehingga total sampel yang

digunakan penulis sejumlah 50 orang. Kendala saat uji coba dari

pengambilan data sampel yang penulis lakukan di antaranya penulis

mengalami kesulitan dalam menghubungi sampel yang lain serta terdapat

beberapa kuesioner yang tidak dikembalikan.

4.3.3 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan setelah penulis terlebih dahulu

melakukan persipaan penelitian. Persiapan penelitian dimulai dari meminta

ijin kepada pihak-pihak yang bersangkutan, melakukan try out dengan

menyebarkan kuesioner ketika mahasiswa sedang gladi bersih pra wisuda.

Dilanjutkan dengan pengolahan data hasil try out dan didapat beberapa

aitem pertanyaan yang gugur, sehingga penulis memerbaiki aitem yang

gugur tersebut dengan alasan aitem yang digunakan masih memenuhi

prasrarat aitem yang baik karena aitem yang gugur masih di bawah 25%,

setelah perbaikan aitem kemudian penulis melanjutkan dengan melakukan

penelitian.

Pelaksanaan penelitian dilakukan penulis pada tanggal 10 November

hingga tanggal 25 November 2016. Skala Kecemasan menghadapi

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

67

wawancara kerja, Kesiapan Kerja dan Konsep Diri dibagikan kepada

mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW. Dalam proses ini,

penulis membagikan skala psikologi untuk mahasiswa tingkat akhir

sejumlah 157 orang saat diadakan program training dan pengembangan

bagi mahasiswa tingkat akhir yang akan magang kerja. Data lain penulis

peroleh dari mahasiswa yang sedang menunggu dosen untuk bimbingan

skripsi, kemudiaan saat mahasiswa mengerjakan skripsinya di

perpustakaan, saat mahasiswa mengurus yudisium (tunggu wisuda) dan

saat mahasiswa mengikuti job fair di UKSW. Kendala saat penelitian dari

pengambilan data sampel yang penulis lakukan diantaranya penulis

mengalami kesulitan untuk menemukan sampel karena banyak mahasiswa

tingkat akhir yang sedang skripsi tidak melakukan registrasi ulang, selain

itu terdapat beberapa kuesioner yang telah diberikan tidak dikembalikan.

4.4 Hasil Seleksi Aitem dan Reliabilitas

4.4.1 Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0. Pengujian

validitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan teknik corrected item-

total correlation untuk setiap aitem. Hasil seleksi aitem skala kecemasan

menghadapi wawancara kerja diperoleh 30 aitem yang memiliki korelasi ≥

0,30 dengan rentang nilai bergerak dari 0,369-0,637. Hasil seleksi aitem

skala kesiapan kerja diperoleh 40 aitem yang memiliki korelasi ≥ 0,30

dengan rentang nilai bergerak dari 0,301-0,614. Sementara itu hasil seleksi

aitem konsep diri diperoleh 50 aitem yang memiliki korelasi ≥ 0,30 dengan

rentang nilai bergerak dari 0,325-0,689. Oleh karena keseluruhan aitem

dari masing-masing skala telah dinyatakan memenuhi syarat, maka skala

dapat digunakan sebagai skala penelitian.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

68

4.4.2 Uji Reliabilitas

4.4.2.1 Skala Kecemasan Menghadapi Wawancara Kerja (KW)

Uji reliabilitas skala kecemasan menghadapi wawancara kerja

dilakukan dengan SPSS 16.0. Berdasarkan hasil perhitungan seleksi aitem

pada proses uji coba (tryout) maka didapatkan koefisien reliabilitas sebesar

0,882 dengan jumlah subjek sebanyak 50 orang dan jumlah aitem 30,

aitem valid berjumlah 28 dan aitem yang < 0,30 dinyatakan gugur terdapat

2 aitem yang gugur yakni nomor 4 dan 23. Sementara itu pada penelitian

didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,920 dengan jumlah subjek

sebanyak 157 orang dan jumlah aitem 30, semua aitem memiliki nilai

>0,30 sehingga semua aitem dinyatakan valid.

Gambaran Uji Reliabilitas Kecemasan menghadapi Wawancara

Kerja (KW) disajikan dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2

Uji Reliabilitas Kecemasan Menghadapi Wawancara Kerja (KW)

No Dimensi Try out

Total Penelitian

Total F UF F UF

1 Komunikasi 1,2,3, 5 4*,6 5 1,2,3, 5 4,6 6

2 Penampilan

Diri

7,8,9,

11,12

10 6 7,8,9,

11,12

10 6

3 Sosial 13,14,

15,16,

17,18

- 6 13,14,

15,16,

17,18

- 6

4 Kinerja 19,20,

21,22,

23*,24

- 5 19,20,

21,22,

23*,24

- 6

5 Perilaku 25,26,

27,28,

29,30

- 6 25,26,

27,28,

29,30

- 6

Total 26 2 28 27 3 30 Keterangan : (*) aitem gugur, F= Favourable; UF= Unfavourable

Keterangan ini juga berlaku untuk tabel 4.3 dan 4.4

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

69

4.4.2.2 Skala Kesiapan Kerja (KK)

Uji reliabilitas skala kesiapan kerja dilakukan dengan SPSS 16.0.

Berdasarkan hasil perhitungan seleksi aitem pada proses uji coba (tryout)

maka didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,898 dengan jumlah subjek

sebanyak 50 orang dan jumlah aitem 40, aitem valid berjumlah 35 dan

aitem yang < 0,30 dinyatakan gugur terdapat 5 aitem yang gugur yakni

nomor 8, 15, 16, 19 dan 20. Sementara itu pada penelitian didapatkan

koefisien reliabilitas sebesar 0,913 dengan jumlah subjek sebanyak 157

orang dan jumlah aitem 40, semua aitem memiliki nilai >0,30 sehingga

semua aitem dinyatakan valid.

Gambaran Uji Reliabilitas Kesiapan Kerja (KK) disajikan dalam Tabel 4.3

Tabel 4.3

Uji Reliabilitas Kesiapan Kerja (KK)

No Aspek Try out

Total Penelitian

Total F UF F UF

1 Tanggung

Jawab

1 ,7

19*, 29

18,

28,

38

6 1 ,7,19, 29 18,

28,

38

7

2 Flesibilitas 17,27,

37,39

2,4,

20*

6 17,27,

37,39

2,4,

20

7

3 Ketrampilan 3,9,21 8*,

16*,

30,

36

5 3,9,21 8,16,

30,

36

7

4 Komunikasi 15*,

31, 35

10,

22,

26

5 15, 31, 35 10,

22,

26

6

5 Pandangan

Diri

5,11,23

25

14,

32,

34,

40

8 5,11,2325 14,3

2,34,

40

8

6 Kebersihan

diri dan

Keselamata

n

13,33 6,12,

24

5 13,33 6,12,

24

5

Total 18 17 35 20 20 40

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

70

4.4.2.3 Skala Konsep Diri (KD)

Uji reliabilitas skala konsep diri dilakukan dengan SPSS 16.0.

Berdasarkan hasil perhitungan seleksi aitem pada proses uji coba (tryout)

maka didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,937 dengan jumlah subjek

sebanyak 50 orang dan jumlah aitem 50, aitem valid berjumlah 38 dan

aitem yang < 0,30 dinyatakan gugur terdapat 12 aitem yang gugur yakni

nomor 1, 5, 8, 15, 16, 18, 24, 33, 37, 43, 49 dan 50. Sementara itu pada

penelitian didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,951 dengan jumlah

subjek sebanyak 157 orang dan jumlah aitem 50, semua aitem memiliki

nilai >0,30 sehingga semua aitem dinyatakan valid.

Gambaran Uji Reliabilitas Konsep Diri (KD) disajikan dalam Tabel

4.4.

Tabel 4.4

Uji Reliabilitas Konsep Diri (KD)

No Aspek Try out

Total Penelitian

Total F UF F UF

1 Diri

Identitas

1*,4,5*,

8*,13

37* 2 1,4,5,8,13 37 6

2 Diri

Pelaku

42 15*,

40,

43*,

46

3 42 15,

40,

43,

46

5

3 Diri

Penilaian

2,25 3,26 4 2,25 3,26 4

4 Diri Fisik 18*,19,

33*,36

20 3 18,19,

33,36

20 5

5 Diri Etik

Moral

21,22,

38

6,23 5 21,22,

38

6,23 5

6 Diri

Pribadi

7,24*,

39,41,

44

9,12 5 7,24,39,4

1,44

9,12 7

7 Diri

Keluarga

10,11,

27,28,

45

29 5 10,11,

27,28,

45

29 6

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

71

Tabel 4.4 (Lanjutan)

No Aspek Try out

Total Penelitian

Total F UF F UF

8 Diri

Sosial

14,30,

31,47,

48

32,

49*

6 14,30,

31,47,

48

32,

49

7

9 Diri

Akademik

/ Kerja

16*,17,

34

35,

50*

3 16,17,

34

35,

50

5

Total 26 12 38 33 17 50

4.5 Deskripsi Hasil Pengukuran Peubah Penelitian

Peubah Kecemasan menghadapi Wawancara Kerja (KW), kesiapan

kerja (KK) dan Konsep Diri (KD) dideskripsikan dalam bentuk tabulasi

yaitu penyajian data yang sudah diklasifikasikan atau dikategorikan ke

dalam bentuk tabel.

4.5.1 Peubah Kecemasan Menghadapi Wawancara Kerja (KW)

Mengukur kategori skor dan menentukan interval peubah

Kecemasan menghadapi Wawancara Kerja menggunakan skala

Kecemasan menghadapi Wawancara Kerja yang terdiri dari 30 aitem

dengan skor empiris diperoleh bergerak dari yang terendah 49 hingga yang

tertinggi 108. Dalam menentukan tinggi rendahnya peubah Kecemasan

menghadapi Wawancara Kerja digunakan lima kategori yakni sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.

Gambaran tinggi rendah Kecemasan menghadapi Wawancara Kerja

(KW) disajikan dalam Tabel 4.5.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

72

Tabel 4.5

Distribusi Frekwensi Peubah Kecemasan menghadapi Wawancara

Kerja (KW)

Kategori Interval Laki-laki Perempuan

Frek % Frek %

Sangat Tinggi 97≤ x ≤108 6 10,2% 9 9,2%

Tinggi 85≤ x ≤96 19 32,2% 31 31,6%

Sedang 73≤ x ≤ 84 23 39% 36 36,7%

Rendah 61≤ x ≤ 72 11 18,6% 17 17,3%

Sangat Rendah 49 ≤ x ≤ 60 0 0% 5 5,1%

Total

Rataan

59

82,57

98

82,97

SD 10,34 11,45

Min 49 49

Maks 96 108

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa sebagian besar responden

memiliki KW yang berada dalam kategori sedang yaitu laki-laki sebanyak

23 responden (39%) dengan nilai rataan = 82,57 dan perempuan sebanyak

36 responden (36,7%) dengan nilai rataan = 82,97.

4.5.2 Peubah Kesiapan Kerja (KK)

Mengukur kategori skor dan menentukan interval peubah kesiapan

kerja menggunakan skala Kesiapan kerja yang terdiri dari 40 aitem dengan

skor empiris diperoleh bergerak dari yang terendah 97 hingga yang

tertinggi 156. Dalam menentukan tinggi rendahnya peubah Kesiapan Kerja

digunakan lima kategori yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan

sangat rendah.

Gambaran tinggi rendah Kesiapan kerja (KK) disajikan dalam Tabel

4.6.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

73

Tabel 4.6

Distribusi Frekwensi Peubah Kesiapan Kerja (KK)

Kategori Interval Laki-laki Perempuan

Frek % Frek %

Sangat Tinggi 145≤ x ≤ 156 8 13,6% 16 16,3%

Tinggi 133≤ x ≤ 144 21 35,6% 30 30,6%

Sedang 121≤ x ≤ 132 22 37,3% 39 39,7%

Rendah 109≤ x ≤ 120 7 11,9% 8 8,1%

Sangat Rendah 97≤ x ≤ 108 1 1,7% 5 5,1%

Total

Rataan

59

132,19

98

126,97

SD 10,63 11,33

Min 99 97

Maks 146 156

Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa sebagian besar responden

memiliki KK yang berada dalam kategori sedang yaitu laki-laki sebanyak

22 responden (37,3%) dengan nilai rataan = 132,19 dan perempuan

sebanyak 39 responden (39,7%) dengan nilai rataan = 126,97.

4.5.3 Peubah Konsep Diri (KD)

Mengukur kategori skor dan menentukan interval peubah Konsep

Diri menggunakan skala Konsep Diri yang terdiri dari 50 aitem dengan

skor empiris diperoleh bergerak dari yang terendah 83 hingga yang

tertinggi 197. Dalam menentukan tinggi rendahnya peubah Konsep Diri

digunakan lima kategori yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan

sangat rendah.

Gambaran tinggi rendah Konsep Diri (KD) disajikan dalam Tabel

4.7.

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

74

Tabel 4.7

Distribusi Frekwensi Peubah Konsep Diri (KD)

Kategori Interval Laki-laki Perempuan

Frek % Frek %

Sangat Tinggi 175≤ x ≤ 197 9 15,3% 0 0%

Tinggi 152≤ x ≤ 174 26 44,1% 1 1%

Sedang 129≤ x ≤ 151 19 32,2% 58 59,2%

Rendah 106≤ x ≤ 128 5 8,5% 33 33,7%

Sangat Rendah 83≤ x ≤ 105 0 0% 6 6,1%

Total

Rataan

59

153,64

98

129,67

SD 17,72 14,19

Min 83 126

Maks 160 197

Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa responden laki-laki memiliki

KD yang berada dalam kategori tinggi sebanyak 26 responden (44,1%)

dengan nilai rataan = 153,64 dan perempuan memiliki KD yang berada

dalam kategori sedang sebanyak 58 responden (59,2%) dengan nilai rataan

= 129,67.

4.6 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.6.1 Uji Normalitas

Untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi skor masing-

masing peubah, maka dilakukan uji normalitas data melalui uji

Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS 16.0 Melalui uji tersebut dapat

diketahui apakah suatu populasi berdistribusi normal atau tidak. Suatu

populasi dikatakan memiliki distribusi normal apabila nilai-p pada uji

Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05.

Gambaran Uji Kolmogorov-Smirnov peubah gayut mahasiswa dan

mahasiswi tingkat akhirdisajikan dalam Tabel 4.8.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

75

Tabel 4.8 Uji Kolmogorov-Smirnov Contoh Tunggal

Mahasiswa dan mahasiswi Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Residual untuk kecemasan menghadapi wawancara kerja mahasiswa tingkat akhir

Mahasiswa Mahasiswi N 59 98 Parameter Normal Rerata 0,0000000 0,0000000 Simpangan Baku 8,83549539 10,41175894 Baku

Perbedaan Paling Ekstrim

Absolut 0,087 0,070 Positif 0,087 0,070 Negatif -0,059 -0,043

Kolmogorov-Smirnov Z 0,665 0,691 Asymp. Sign. (2-tailed) 0,768 0,726 a. Uji sebaran adalah Normal.

Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov

untuk peubah gayut mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW

sebesar 0,665 dengan signifikansi sebesar 0,768 (p>0,05) dan mahasiswi

tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW sebesar 0,691 dengan signifikansi

sebesar 0,726 (p>0,05), maka disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan

normal.

4.6.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar peubah tak gayut. Sebab jika

terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Pengujian akan

dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor

(VIF). Multikolinieritas terjadi jika nilai tolerance≥ 0,10 dan VIF ≤10

(Ghosali, 2009).

Gambaran Uji Multikolinearitas peubah gayut mahasiswa tingkat

akhir Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel 4.9.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

76

Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi

UKSW

Koefisiena

Model Koefisien Tak

Terbakukan

Koefisien

Terbakukan

t Sig Statistik

Kolinieritas

B Kesalahan

Baku

Beta Toleransi VIF

1 (Konstanta) 142,351 15,175 9,381 0,000

KK -0,425 0,112 -0,437 -3,808 0,000 0,990 1,01

0

KD -0,141 0,067 -0,242 -2,108 0,040 0,990 1,01

0

a. Peubah Gayut: KW

Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat hasil uji multikolinieritas kedua

peubah tak gayut untuk mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi

UKSW yang digunakan memiliki nilai toleransi 0,990>0,10 dan nilai VIF

1,010<10. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat masalah

multikolinieritas pada peubah yang digunakan.

Gambaran Uji Multikolinieritas peubah gayut mahasiswi tingkat

akhir Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas Mahasiswi Tingkat Akhir Fakultas Psikologi

UKSW

Koefisiena

Model Koefisien Tak

Terbakukan

Koefisien

Terbakukan

t Sig Statistik

Kolinieritas

B Kesalahan

Baku

Beta Toleransi VIF

1 (Konstanta) 115,785 11,914 9,719 0,000

KK -0,592 0,157 -0,590 -3,763 0,000 0,354 2,825

KD 0,201 0,126 0,249 1,587 0,116 0,354 2,825

a. Peubah Gayut: KW

Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat hasil uji multikolinieritas kedua

peubah tak gayut untuk mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW

yang digunakan memiliki nilai toleransi 0,354>0,10 dan nilai VIF

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

77

2,825<10. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat masalah

multikolinieritas pada peubah yang digunakan.

4.6.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke

pangamatan yang lain. Jika varians dari pengamatan residual satu ke

pangamatan yang lain tetap maka terjadi masalah heteroskedastisitas yaitu

homokedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas yaitu melihat diagram pencar (nilai prediksi dependen

ZPRED dengan residual SRESID). Apabila titik pada grafik diagram

pencar (scatter plot) menyebar secara acak di atas dan di bawah angka nol

pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Santoso,

2000).

Gambaran diagram pencar peubah gayut untuk mahasiswa tingkat

akhir Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Gambar 4.1.

Peubah Gayut : KW

Regresi Nilai Taksiran Terbakukan

Gambar 4.1 R

Regresi Nilai Taksiran Terbakukan

Gambar 4.1

Diagram Pencar Uji Heteroskedastisitas Mahasiswa Tingkat Akhir

Fakultas Psikologi UKSW

Reg

resi

Nil

ai R

esi

du

al

Ter

stu

den

tisa

si

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

78

Berdasarkan Gambar 4.1 terlihat bahwa titik-titik terpencar dengan

tidak membentuk pola tertentu di sekitar garis diagonal, tetapi titik-titik

tersebut menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas sehingga model

regresi dapat dipakai untuk memprediksi KW mahasiswa tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW berdasarkan KK mahasiswa tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW dan KD mahasiswa tingkat akhir Fakultas

Psikologi UKSW.

Gambaran diagram pencar peubah gayut untuk mahasiswi tingkat

akhir Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Gambar 4.2

Peubah Gayut: KW

Regresi Nilai Taksiran Terbakukan

Gambar 4.2

Diagram Pencar Uji Heteroskedastisitas Mahasiswi Tingkat Akhir

Fakultas Psikologi UKSW

Berdasarkan Gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik terpencar dengan

tidak membentuk pola tertentu di sekitar garis diagonal, tetapi titik-titik

tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas sehingga model

regresi dapat dipakai untuk memprediksi KW mahasiswi tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW berdasarkan KK mahasiswi tingkat akhir

Reg

resi

Nil

ai R

esi

du

al

Ter

stu

den

tisa

si

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

79

Fakultas Psikologi UKSW dan KD mahasiswi tingkat akhir Fakultas

Psikologi UKSW.

4.6.4 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan linier antar

peubah. Gambaran Uji Linieritas Kecemasan menghadapi Wawancara

Kerja (KW) dengan Kesiapan Kerja (KK) mahasiswa tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Daftar Sidik Ragam Uji Linieritas

KK dengan KW MahasiswaTingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

db JK KT F Sig.

KK*

KW

Antar

Kelompo

k

(Gabungan) (32) (4.623,194)

Linieritas 1 1.317,539 1.317,539 21,661 0,000

Simpangan

Linieritas

31 3.305,655 106,634 1,753 0,074

Dalam Kelompok 26 1.581,450 60,825

Total 58 6.204,644

Keterangan: KW= Kecemasan menghadapi Wawancara Kerja; KK = Kesiapan Kerja;

db = derajat bebas; JK = Jumlah Kuadrat; KT = Kuadrat Tengah.

Keterangan ini juga berlaku untuk Tabel 4.12.

Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai F= 21,661 dengan

signifikansi 0,000 (p<0,05) dan nilai F beda 1,753 dengan signifikansi =

0,074 (p>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Kesiapan Kerja (KK)

mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW dan Kecemasan

menghadapi wawancara kerja (KW) mahasiswa tingkat akhir Fakultas

Psikologi UKSW berhubungan Linier.

Gambaran Uji Linieritas KK dengan KW mahasiswi tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW dalam Tabel 4.12.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

80

Tabel 4.12 Daftar Sidik Ragam Uji Linieritas

KK dengan KW Mahasiswi Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

db JK KT F Sig.

KK*

KW

Antar

Kelompok

(Gabungan) (41) (7.151,183)

Linieritas 1 1.934,911 1.934,911 19,426 0,000

Simpangan

Linieritas

40 5.216,271 130,407 1,309 0,174

Dalam Kelompok 56 5.577,879 99,605

Total 97 99,605

Berdasarkan Tabel 4.12 terlihat bahwa nilai F= 19,426 dengan

signifikansi 0,000 (p<0,05) dan nilai F beda 1,309 dengan signifikansi

0,174 (p>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Kesiapan Kerja (KK)

mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW dan Kecemasan

menghadapi wawancara kerja (KW) mahasiswi tingkat akhir Fakultas

Psikologi UKSW berhubungan Linier.

Gambaran Uji Linieritas KD dengan KW mahasiswa tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Daftar Sidik Ragam Uji Linieritas

KD dengan KW Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

db JK KT F

hitung

F

Tabel

KD*K

W

Antar

Kelompok

(Gabungan) (37) (3.887,561)

Linieritas 1 504,612 504,612 4,573 4,116

Simpangan

Linieritas

36 3.382,949 93,971 0,852 1,98

Dalam Kelompok 21 2.317,083 110,337

Total 58 6.204,644

Keterangan: KW= Kecemasan menghadapi Wawancara Kerja; KD = Konsep Diri

db = derajat bebas; JK = Jumlah Kuadrat; KT = Kuadrat Tengah.

Keterangan ini juga berlaku untuk Tabel 4.14.

Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa nilai F hitung = 4,573 dengan

F Tabel 4,116 (p>0,05) dan nilai F beda 0,852 dengan F Tabel 1,98

(p>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Konsep Diri (KD) mahasiswa

tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW dan Kecemasan menghadapi

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

81

wawancara kerja (KW) mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi

UKSW berhubungan Linier.

Gambaran Uji Linieritas KD dengan KW mahasiswi tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Daftar Sidik Ragam Uji Linieritas

KD dengan KW Mahasiswi Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

db JK KT F

hitung

F

Tabel

KD*

KW

Antar

Kelompok

(Gabungan) (41) (5.646,061)

Linieritas 1 646,167 646,167 5,109 4,08

Simpangan

Linieritas

40 4.999,894 124,997 0,988 1,63

Dalam Kelompok 56 7.083,000 126,482

Total 97 12.729,061

Berdasarkan Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai F hitung = 5,109 dengan

F Tabel 4,08 (p>0,05) dan F beda 0,988 dengan F Tabel 1,63 (p>0,05)

sehingga dapat disimpulkan bahwa Konsep Diri (KD) mahasiswi tingkat

akhir Fakultas Psikologi UKSW dan Kecemasan menghadapi wawancara

kerja (KW) mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW

berhubungan Linier.

4.7 Uji Hipotesis

Hipotesis pertama, Kesiapan Kerja dan Konsep Diri berpengaruh

secara simultan terhadap Kecemasan menghadapi Wawancara Kerja pada

mahasiswa dan mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW. Hasil

dari ada tidaknya pengaruh antar ketiga peubah tersebut dapat dilakukan

dengan cara:

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

82

4.7.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F) Mahasiswa dan Mahasiswi

Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Hasil uji statistik secara simultan (Uji F) untuk peubah X1 (KK)

dan X2 (KD) terhadap Y (KW) mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi

UKSW disajikan dalam Tabel 4.15

Tabel 4.15 Daftar Sidik Ragam Uji Regresi Berganda

Signifikansi Nilai F Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Model Db JK KT F Sig.

1 Regresi 2 1.676,817 838,409 10,369 0,000a

Sisa 56 4.527,827 80,854 Total 58 3.730,984

a. Prediktor: (Konstanta), KD, KK b. Peubah Gayut: KW

Keterangan: KW = Kecemasan menghadapi Wawancara Kerja; KK = Kesiapan Kerja;

KD= Konsep Diri db = derajat bebas; JK = Jumlah Kuadrat; KT = Kuadrat

Tengah. Keterangan ini juga berlaku untuk Tabel 4.16.

Berdasarkan Tabel 4.15 terlihat bahwa KK dan KD secara simultan

berpengaruh terhadap KW mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi

UKSW. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai F hitung sebesar 10,369 dengan

tingkat signifikansi 0,000 (p<0,05). Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh KK dan KD terhadap KW

mahasiswa tingkat akhir dapat diterima (Ha diterima).

Gambaran uji signifikan (Uji F) untuk peubah X1 (KK) dan X2 (KD)

terhadap Y (KW) mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW

disajikan dalam Tabel 4.16.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

83

Tabel 4.16 Daftar Sidik Ragam Uji Regresi Berganda

Signifikansi Nilai F Mahasiswi Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Model db JK KT F Sig. 1 Regresi 2 2.213,803 1.106,901 10,000 0,000

a

Sisa 95 10.515,258 110,687 Total 97 12.729,061

a. Prediktor: (Konstanta), KD, KK b. Peubah Gayut: KW

Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa KK dan KD secara simultan

berpengaruh terhadap KW mahasiswi tingkat akhir Fakultasi Psikologi

UKSW. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai F hitung sebesar 10,000 dengan

tingkat signifikansi 0,000 (p<0,05). Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh KK dan KD terhadap KW

mahasiswi tingakat akhir dapat diterima (Ha diterima).

4.7.2 Uji Signifikan Parameter Individual/Parsial (Uji t)

Uji t dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari

KK dan KD terhadap KW mahasiswa dan mahasiswi tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW.

Gambaran Uji Signifikansi Parsial (uji t) mahasiswa tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel 4.17.

Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Berganda Signifikansi

Nilai t Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Koefisiena

Model Koefisien Tak Terbakukan

Koefisien Terbakukan

t Sig.

B Kesalahan Baku

Beta

1 (Konstanta) 142,351 15,175 9,381 0,000 KK -0,425 0,112 -0,437 -3,808 0,000 KD -0,141 0,67 -0,242 -2,108 0,040

a. Peubah Gayut: KW

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

84

Berdasarkan Tabel 4.17 terlihat bahwa KK dan KD berpengaruh

secara parsial terhadap KW mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi

UKSW. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai t hitung KK sebesar -3,808

dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) serta nilai t hitung KD sebesar -

2,108 dengan nilai signifikansi 0,040 (p<0,05).

Lebih lanjut berdasarkan Tabel 4.17 di atas dapat disusun persamaan

regresi linier sebagai berikut:

Y = 142,35 - 0,425 X1 - 0,141 X2

Interpretasi dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 142,35 menyatakan bahwa jika peubah tak gayut

dalam hal ini (KK terhadap KD) dianggap konstan, maka nilai

peubah KW mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW

142,35.

2. Koefisien regresi KK sebesar -0,425 dengan signifikansi 0,000

memberikan pemahaman bahwa setiap penurunan satu satuan KK

berdampak terjadi peningkatan terhadap KW sebesar 0,425 satuan

juga.

3. Koefisien regresi KD sebesar -0,141 dengan signifikansi 0,040

memberikan pemahaman bahwa setiap penurunan satu satuan atau

satu tingkatan KD berdampak terjadi peningkatan terhadap KW

sebesar 0,141 satuan juga.

Gambaran uji signifikansi parsial (uji t) mahasiswi tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel 4.18.

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

85

Tabel 4.18 Hasil Uji Regresi Berganda Signifikansi

Nilai t Mahasiswi Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Koefisiena

Model Koefisien Tak Terbakukan

Koefisien Terbakukan

t Sig.

B Kesalahan Baku

Beta

1 (Konstanta) 115,785 11,914 9,719 0,000 KK -0,592 0,157 -0,590 -3,763 0,000 KD 0,201 0,126 0,249 1,587 0,116

a. Peubah Gayut: KW

Berdasarkan Tabel 4.18 terlihat bahwa KK berpengaruh secara

parsial terhadap KW mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW.

Hal tersebut dapat dilihat dari nilai t hitung KK sebesar -3,763 dengan

nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Sedangkan KD tidak berpengaruh secara

parsial terhadap KW mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW.

Hal tersebut dapat dilihat dari nilai t hitung KD sebesar 1,587 dengan nilai

signifikansi 0,116 (p>0,05).

Lebih lanjut berdasarkan Tabel 4.18 di atas dapat disusun persamaan

regresi linier sebagai berikut:

Y = 115,785 - 0,592 X1

Interpretasi dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 115,785 menyatakan bahwa jika peubah tak gayut

dalam hal ini (KK terhadap KD) dianggap konstan, maka nilai peubah

KW mahasiswa tingkat akhir perempuan sebesar 115,785.

2. Koefisien regresi KK sebesar -0,592 dengan signifikansi 0,000

memberikan pemahaman bahwa setiap penurunan satu satuan KK

berdampak terjadi peningkatan terhadap KW sebesar 0,592 satuan

juga.

4.7.3 Koefisien Determinasi (R kuadrat)

Analisis koefisien determinasi (R kuadrat) dilakukan dengan maksud

untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi dari peubah

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

86

KK dan KD secara simultan terhadap KW mahasiswa dan mahasiswi

tingakat akhir Fakultas Psikologi UKSW.

Gambaran nilai koefisien determinasi (R kuadrat) mahasiswa tingkat

akhir Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel 4.19.

Tabel 4.19 Hasil Koefisien Determinasi

Ringkasan Model Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Model R R Kuadrat R Kuadrat

Terkorelasi Kesalahan Tafsiran

1 0,520a 0,270 0,244 8,992

a. Prediktor: (Konstanta), KK, KD b. Peubah Gayut: KW

Berdasarkan Tabel 4.19 terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (R)

adalah sebesar 0,520 yang berarti terdapat korelasi secara simultan antara

KK dan KD terhadap KW. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar

0,270 yang berarti bahwa sumbangan atau kontribusi pengaruh KK dan

KD terhadap KW mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW

adalah sebesar 27% sedangkan sisanya sebesar 73% dipengaruhi peubah

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Gambaran nilai koefisien determinasi (R kuadrat) mahasiswi

tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel 4.20.

Tabel 4.20

Hasil Koefisien Determinasi Ringkasan Model Mahasiswi Tingkat Akhir Fakultas Psikologi

UKSW

Model R R Kuadrat R Kuadrat Terkorelasi

Kesalahan Tafsiran

1 0,417a 0,174 0,157 10,521

a. Prediktor: (Konstanta), KK, KD b. Peubah Gayut: KW

Berdasarkan Tabel 4.20 terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (R)

adalah sebesar 0,417 yang berarti terdapat korelasi secara simultan antara

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

87

KK dan KD terhadap KW. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar

0,174 yang berarti bahwa sumbangan atau kontribusi pengaruh KK dan

KD terhadap KW mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW

adalah sebesar 17,4% sedangkan sisanya sebesar 82,6% dipengaruhi

peubah lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.7.4 Uji Signifikan Simultan (Korelasi)

Gambaran uji signifikan (Uji Korelasi) untuk peubah X1 (KK) dan

X2 (KD) terhadap Y (KW) mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi

UKSW disajikan dalam Tabel 4.21

Tabel 4.21

Hasil Sinifikan Simultan Korelasi Ringkasan Model Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi

UKSW

KW KK KD

KW Pearson Correlation 1 -0,461**

-0,285*

Sig. (2-tailed) .000 0,029

N 59 59 59 KK Pearson Correlation -0,461

** 1 0,099

Sig. (2-tailed) .000 0,455 N 59 59 59

KD Pearson Correlation -0,285* 0,099 1

Sig. (2-tailed) 0,029 0,455 N 59 59 59

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan Tabel 4.21 terlihat bahwa KK dan KD secara simultan

berhubungan negatif dengan KW mahasiswa tingkat akhir Fakultas

Psikologi UKSW. Hubungan negatif signifikan artinya hubungan yang

berlawanan arah apabila Y (KW) tinggi maka peubah X1 (KK) dan X2

(KD) rendah, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai

KW dengan KK sebesar -0,461 dan KW dengan KD sebesar -0,285 yang

artinya terdapat hubungan antara KK dan KD dengan KW mahasiswa

tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW.

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

88

Gambaran uji signifikan (Uji Korelasi) untuk peubah X1 (KK) dan

X2 (KD) terhadap Y (KW) mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi

UKSW disajikan dalam Tabel 4.22.

Tabel 4.22 Hasil Sinifikan Simultan Korelasi

Ringkasan Model Mahasiswi Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

KW KK KD

KW Pearson Correlation 1 -0,390**

-0,225*

Sig. (2-tailed) .000 0,026

N 98 98 98

KK Pearson Correlation -0,390**

1 0,804**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 98 98 98

KD Pearson Correlation -0,225* 0,804

** 1

Sig. (2-tailed) 0,026 .000

N 98 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan Tabel 4.22 terlihat bahwa KK dan KD secara simultan

berhubungan negatif dengan KW mahasiswi tingkat akhir Fakultas

Psikologi UKSW. Hubungan negatif signifikan artinya hubungan yang

berlawanan arah apabila Y (KW) tinggi maka peubah X1 (KK) dan X2

(KD) rendah, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai

KW dengan KK sebesar -0,390 dan KW dengan KD sebesar -0,225 yang

artinya terdapat hubungan antara KK adan KD dengan KW mahasiswi

tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW.

4.7.4 Sumbangan Efektif

Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui seberapa besar

sumbangan efektif dari masing-masing peubah tak gayut. Untuk

mengetahui sumbangan masing-masing peubah tak gayut terhadap peubah

gayut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

89

SE X1= nilai β x koefisien korelasi X1Y x 100%

SE X2= nilai β x koefisien korelasi X2 Y x 100%

Nilai yang digunakan dalam perhitungan adalah nilai yang sudah

standardisasi untuk dapat membandingkan besarnya pengaruh dari peubah

tak gayut terhadap peubah gayut.

Gambaran sumbangan efektif masing-masing peubah tak gayut

mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel

4.23.

Tabel 4.23 Sumbangan Efektif KK dan KD

terhadap KW Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Peubah Sumbangan Efektif

Kesiapan Kerja 20,10% Konsep Diri 6,89%

Total 26,99%

Berdasarkan Tabel 4.23 terlihat bahwa kesiapan kerja memberikan

pengaruh signifikan sebesar 20,10% (β= -0,437) sedangkan konsep diri

memberikan pengaruh signifikan sebesar 6,89% (β= -0,242). Hasil ini

menunjukkan bahwa sumbangan peubah kesiapan kerja lebih besar

terhadap kecemasan menghadapi wawancara kerja dibandingkan pengaruh

konsep diri terhadap kecemasan menghadapi wawancara kerja mahasiswa

tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW. Total sumbangan efektif dari

kedua peubah tak gayut yaitu kesiapan kerja dan konsep diri adalah

sebesar 26,99%. Dengan demikian total sumbangan efektif dari peubah

lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini adalah sebesar 73,01%.

Gambaran sumbangan efektif masing-masing peubah tak gayut

mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel

4.24.

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

90

Tabel 4.24 Sumbangan Efektif KK dan KD

terhadap KW Mahasiswi Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Peubah Sumbangan Efektif

Kesiapan Kerja 23,01% Konsep Diri 5,60%

Total 28,61%

Berdasarkan Tabel 4.24 terlihat bahwa kesiapan kerja memberikan

pengaruh signifikan sebesar 23,01% (β= -0,590) sedangkan konsep diri

memberikan pengaruh signifikan sebesar 5,60% (β= 0,249). Hasil ini

menunjukkan bahwa sumbangan peubah kesiapan kerja lebih besar

terhadap kecemasan menghadapi wawancara kerja dibandingkan pengaruh

konsep diri terhadap kecemasan menghadapi wawancara kerja. Total

sumbangan efektif dari kedua peubah tak gayut yaitu kesiapan kerja dan

konsep diri adalah sebesar 28,61%. Dengan demikian total sumbangan

efektif dari peubah lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini adalah

sebesar 71,39%.

4.7.5 Sumbangan Efektif Masing-masing Aspek

Sumbangan efektif masing-masing aspek digunakan untuk

mengetahui seberapa besar sumbangan efektif aspek dari masing-masing

peubah tak gayut.

Gambaran aspek sumbangan efektif KK terhadap KW mahasiswa

tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel 4.25.

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

91

Tabel 4.25 Aspek Sumbangan Efektif KK terhadap KW

Mahasiwa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Aspek Sumbangan Efektif

Tanggung Jawab 6,9% Fleksibilitas 13,4% Ketrampilan 27,7% Komunikasi 16,9%

Pandangan diri Kebersihan diri dan

Keselamatan

23,6% 6,2%

Total 94,7%

Berdasarkan Tabel 4.25 terlihat bahwa sumbangan efektif terbesar

adalah aspek ketrampilan sebesar 27,7%, aspek pandangan diri sebesar

23,6%, aspek komunikasi sebesar 16,9% dan aspek fleksibilitas sebesar

13,4%.

Gambaran aspek sumbangan efektif KD terhadap KW mahasiswa

tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel 4.26.

Tabel 4.26 Aspek Sumbangan Efektif KD terhadap KW

Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Aspek Sumbangan Efektif

Identitas 3,8% Pelaku 7,3%

Penilaian Fisik Moral Pribadi

Keluarga Sosial

Akademik/Kerja

2,2% 4,5% 5,2% 7,4% 8,4% 3,9% 3,7%

Total 46,4%

Berdasarkan Tabel 4.26 terlihat bahwa sumbangan efektif terbesar

adalah aspek keluarga sebesar 8,4%, aspek pribadi sebesar 7,4% dan

aspek pelaku 7,3%.

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

92

Gambaran aspek sumbangan efektif KK terhadap KW mahasiswi

tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW disajikan dalam Tabel 4.27.

Tabel 4.27 Aspek Sumbangan Efektif KK terhadap KW

Mahasiswi Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Dimensi Sumbangan Efektif

Tanggung Jawab 18,1% Fleksibilitas 21,4% Ketrampilan 26,6% Komunikasi 9,6%

Pandangan diri Kebersihan diri dan

Keselamatan

22,4% 10,9%

Total 109%

Berdasarkan Tabel 4.27 terlihat bahwa sumbangan efektif terbesar

adalah aspek ketrampilan sebesar 26,6%, aspek pandangan diri sebesar

22,4%, aspek fleksibiltas 21,4%, tanggung jawab 18,1% dan kebersihan

diri dan keselamatan 10,9%.

4.7.6 Uji Beda t-test (Uji t contoh Independen)

Hipotesis kedua, tidak ada perbedaan signifikan Kecemasan

menghadapi wawancara kerja ditinjau dari Jenis Kelamin. Gambaran

statistik deskriptif data Kecemasan menghadapi wawancara kerja pada

Jenis Kelamin disajikan dalam Tabel 4.28.

Tabel 4.28 Statistik Deskriptif

Data Kecemasan Menghadapi Wawancara Kerja Pada Jenis Kelamin

Statistik Grup

Jenis Kelamin

N Rataan Simpangan Baku

Kesalahan Baku Taksiran

KW 1 = Laki-laki 59 73,46 10,343 1,347 2 = Perempuan 98 75,78 11,455 1,157

Gambaran hasil signifikansi uji perbedaan data kecemasan

menghadapi wawancara kerja disajikan dalam Tabel 4.29.

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

93

Tabel 4.29 Hasil Signifikansi Uji Perbedaan

Data Kecemasan Menghadapi Wawancara Kerja

Sampel Peubah Bebas

Uji Levene untuk Kesetaraan Ragam

Uji t untuk Kesetaraan Rataan

F Sig. t db Sig. (2-tailed)

KW Diasumsikan Ragam Sama

0,965 0,327 -1,273 155 0,205

Diasumsikan Ragam Berbeda

-1,306 132,191 0,194

Berdasarkan Tabel 4.29 terlihat bahwa hasil uji contoh independen

diperoleh nilai t= -1,273< 1,982 atau (p>0,05) dengan signifikansi sebesar

0,327>0,05. Artinya tidak ada perbedaan signifikan Kecemasan

menghadapi wawancara kerja ditinjau dari Jenis Kelamin, sehingga Ha

ditolak.

4.7.7 Uji Beda Anova (One way- Anova)

Hipotesis ketiga, tidak ada perbedaan signifikan Kecemasan

menghadapi wawancara kerja ditinjau dari Usia. Gambaran statistik

deskriptif data Kecemasan menghadapi wawancara kerja pada Usia

disajikan dalam Tabel 4.30.

Tabel 4.30 Hasil Signifikansi Uji Anova

Data Kecemasan Menghadapi Wawancara Kerja

db JK KT F Sig.

KW Antar

Kelompok

(Gabungan) 2 467,483 233,742 1,929 0,149

Dalam Kelompok 154 18.664,083 121,195

Total 156 19.131,567

Berdasarkan Tabel 4.30 terlihat bahwa hasil uji Anova satu arah

diperoleh nilai F= 1,929 dengan signifikansi sebesar 0,149 > 0,05 Artinya

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

94

tidak ada perbedaan signifikan Kecemasan menghadapi wawancara kerja

ditinjau dari Usia, sehingga Ha ditolak.

4.8 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

Gambaran ringkasan hasil pengujian hipotesis disajikan dalam Tabel

4.31.

Tabel 4.31

Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Mahasiswi Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW

Y = 142,35˗ 0,425 X1- 0,141 X2 Y = 115,785 -0,592 X1

R = 0,520 R = 0,417

R2 = 0,270 (27%) R

2 = 0,174 (17,4%)

Sumbangan Efektif KK =20,10% KD = 6,89%

Sumbangan Efektif KK = 23,01% KD = 5,60%

Aspek KK 1. Tanggung Jawab (6,9%)

2. Fleksibilitas (13,4%)

3. Ketrampilan (27,7%)

4. Komunikasi (16,9%)

5. Pandangan Diri (23,6%)

6. Kebersihan diri dan

Keselamatan (6,2%)

AspekKK 1. Tanggung Jawab (18,1%)

2. Fleksibilitas (21,4%)

3. Ketrampilan (26,6%)

4. Komunikasi (9,6%)

5. Pandangan Diri (22,4%)

6. Kebersihan diri dan

Keselamatan (10,9%)

AspekKD 1. Identitas (3,8%)

2. Pelaku (7,3%)

3. Penilaian(2,2%)

4. Fisik (4,5%)

5. Moral etik (5,2%)

6. Pribadi (7,4%)

7. Keluarga (8,4%)

8. Sosial (3,9%)

9. Akademik/Kerja (3,7%)

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

95

4.9 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji regresi

berganda, uji sidik ragam, uji t dan uji anova, maka pembahasan hipotesis

penelitian adalah sebagai berikut :

4.9.1 Kesiapan Kerja dan Konsep Diri Secara Simultan

Berpengaruh Terhadap Kecemasan Menghadapi Wawancara

Kerja Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi

UKSW.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa Kesiapan Kerja (KK) dan

Konsep Diri (KD) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Kecemasan menghadapi wawancara kerja (KW) mahasiswa tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW. Hasil uji statistik menunjukkan nilai Fhitung =

10,369 dengan tingkat signifikansi 0,000 (p<0,05) dan koefisien

determinasi (R2)= 0,270. Peubah KK dan KD berpengaruh sebesar 27%

terhadap KW, sedangkan 73% sisanya dipengaruhi oleh peubah lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan kata lain, ada beberapa

kemungkinan yang menyebabkan KK dan KD secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap KW mahasiswa tingkat akhir Fakultas

Psikologi UKSW. Ada kemungkinan, ketika mahasiswa tingkat akhir

menganggap bahwa diri mereka telah memiliki penguasaan ilmu yang

sesuai dengan kompetensinya, maka membuat mereka siap untuk

melakukan kompentensi dalam wawancara kerja, dan di dukung oleh

konsep diri yang positif sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan

dalam menghadapi wawancara kerja. Hal ini sejalan dengan pendapat Pool

& Sewell (2007) yang mengatakan bahwa seseorang yang memiliki

kesiapan kerja akan memiliki perencanaan tentang masa depan dan

memiliki konsep diri yang baik sehingga mampu menyikapi suatu keadaan

dengan respon yang positif seperti meningkatkan ketrampilan dan

pemahaman saat menghadapi wawancara kerja serta mampu mengontrol

perasaan cemas yang dirasakan.

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

96

Telaah lebih lanjut, pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi

UKSW diperoleh sumbangan efektif kesiapan kerja sebesar 20,10% dan

konsep diri sebesar 6,89%. Empat aspek yang berkontribusi dari peubah

kesiapan kerja adalah ketrampilan (27,7%), pandangan diri (23,6%),

komunikasi (16,9%), dan fleksibilitas (13,4%). Ada kemungkinan yang

menyebabkan aspek keterampilan dan pandangan diri berkontribusi

terhadap kecemasan menghadapi wawancara kerja mahasiswa tingkat

akhir laki-laki. Kemungkinan pertama, Mahasiswa tingkat akhir

dinyatakan memiliki kesiapan kerja karena telah menguasai segala hal

yang diperlukan sesuai dengan persyaratan kerja yang harus dimiliki. Hal

tersebut sesuai dengan yang diungkapkan menurut Pool dan Sewell (2007),

untuk memiliki kesiapan kerja yang tinggi diperlukan beberapa hal yaitu

ketrampilan dan keahlian sesuai dengan bidangnya, wawasan yang luas,

pemahaman dalam berpikir, dan pandangan diri yang membuat seseorang

dapat memilih dan merasa nyaman sehingga dapat meraih sukses.

Kemungkinan Kedua, sebagian besar mahasiswa tingkat akhir

mempunyai pandangan bahwa keterampilan dalam berkomunikasi

membuat mereka dapat menghadapi kecemasan ketika wawancara kerja,

seperti terlihat bahwa mahasiswa cukup luwes dalam bergaul, cepat

menyesuaikan diri, dan mampu beradaptasi. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian disertasi dari Raftopoulus (2006) dimana mahasiswa yang siap

kerja akan memiliki komunikasi yang efektif sehingga mudah di dalam

penyesuian diri dan mampu menerima segala perubahan yang terjadi.

Dijelaskan lebih lanjut apabila mahasiswa telah siap kerja maka mereka

mampu mengatasi segala kekhawatiran, rasa panik dan rasa cemas dalam

menghadapi segala perubahan yang mungkin muncul saat masuk di dunia

pekerjaan.

Untuk aspek konsep diri yang berkontribusi terhadap kecemasan

menghadapi wawancara kerja mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW

adalah keluarga (8,4%), pribadi (7,4%) dan pelaku (7,3%) Ada

kemungkinan yang menyebabkan aspek keluarga, pribadi dan pelaku

berkontribusi terhadap kecemasan menghadapi wawancara kerja pada

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

97

mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW. Kemungkinan pertama, Sebagian

besar mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW menganggap

bahwa keluarga sangat berperan penting di dalam memberikan dorongan

kepada para mahasiswa untuk lolos seleksi wawancara kerja dan

mendapatkan pekerjaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Berzonsky

(1987) yang mengatakan bahwa peran keluarga memberikan efek yang

besar terhadap perilaku seseorang yang sedang wawancara kerja. Peran

keluarga dapat diperoleh dari orang tua dan lingkungan sosial. Khusus

peran orang tua, interaksi anak dan orang tua sejak dini hingga selesai

sekolah seharusnya menjadi masa persiapan bagi anak-anak mencapai

kematangan karier. Orang tua (keluarga) mendampingi anak-anak dalam

aktivitas yang spontan, alamiah dan tidak terprogram. Individu mengenal

konsep pekerjaan dalam interaksi mereka sejak masa kanak-kanak bersama

orang tua yang kemudian membentuk konsep diri karier. Anak

mengembangkan konsep diri karier melalui pengamatan dan identifikasi

berkelanjutan terhadap aktivitas karier orang tua mereka. Kemungkinan

kedua, sebagian besar mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW

menganggap bahwa dengan memiliki konsep diri yang positif akan

menunjukkan keyakinan bahwa mereka mampu menghadapi kecemasan

dalam wawancara kerja. Individu yang memiliki keyakinan diri yang

tinggi akan memiliki persepsi positif terhadap diri sendiri termasuk dalam

hal pribadi. Konsep diri merupakan variabel yang akan ikut menentukan

bagaimana individu menerima, merasakan dan merespon diri dan

lingkungannya. Bila individu menilai diri pribadinya kurang baik maka

individu akan menganggap remeh dan membayangkan kegagalan dirinya,

sedangkan bila individu menilai diri pribadinya baik atau positif maka

individu akan bersikap optimis terhadap usahanya dalam mengatasi

kesulitan dalam hal ini kesulitan menghadapi wawancara kerja ketika

memasuki dunia kerja. Individu dengan konsep diri positif akan

meletakkan kegagalan dalam wawancara kerja bukan sebagai akhir suatu

usaha (mencari pekerjaan) melainkan lebih menjadikannya sebagai

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

98

pelajaran berharga untuk melangkah ke depan (Fuhrmann, dalam

Pamungkas, 2007).

4.9.2 Kesiapan Kerja Berpengaruh Terhadap Kecemasan

Menghadapi Wawancara Kerja Pada Mahasiswi Tingkat

Akhir Fakultas Psikologi UKSW.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa hanya Kesiapan Keja(KK)

yang berpengaruh terhadap Kecemasan menghadapi wawancara kerja

(KW) mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi UKSW. Hasil uji

statistik menunjukkan nilai Fhitung= 10,000 dengan tingkat signifikansi

0,000 (p<0,05) dan koefisien determinasi (R2) = 0,174, artinya hanya

peubah Kesiapan Kerja yang berpengaruh sebesar 23,01% terhadap

Kecemasan menghadapi wawancara kerja, sedangkan 82,6% sisanya

dipengaruhi oleh peubah lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Dengan kata lain, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan hanya

kesiapan kerja saja yang berpengaruh signifikan terhadap kecemasan

menghadapi wawancara kerja mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi

UKSW. Kemungkinan Pertama, Sebagian besar mahasiswi tingkat akhir

Fakultas Psikologi UKSW telah memahami bahwa mereka berada dalam

masa dewasa awal. Suatu hal yang paling diakui sebagai tanda memasuki

dewasa awal adalah ketika seseorang memeroleh pekerjaannya. Ketika

seseorang memasuki sebuah pekerjaan mereka akan melalui tes seleksi

wawancara kerja hal ini yang memunculkan rasa cemas dalam diri mereka,

rasa cemas yang muncul karena mereka akan dihadapkan pada masalah

dan kondisi yang tidak mereka antisipasi sebelumnya (Santrock, 2012).

Seseorang yang memiliki kesiapan kerja tidak akan mengalami kesulitan

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pada umumnya dan

khususnya dengan lingkungan saat wawancara kerja (Kartono, 1985). Hal

ini sejalan dengan peryataan dari Erickson (1989) bahwa yang paling

menentukan dalam masa dewasa awal apabila orang tersebut bisa menjadi

produktif dan berguna dalam kehidupannya atau tidak. Jika dia

mempunyai sesuatu (penguasaan pengetahuan dan ketrampilan) yang dia

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

99

bisa lakukan dan berguna, dia akan merasa hidupnya berarti. Jika tidak

maka akan muncul perasaan cemas dalam hidup. Kemungkinan kedua,

sebagian besar mahasiswi Fakultas Psikologi UKSW tidak menganggap

konsep diri suatu yang penting untuk dikembangkan. Mahasiswi merasa

memiliki konsep diri yang negatif. Tingkah laku yang ditunjukkan pada

mahasiswi yang memiliki konsep diri negatif seperti kurang sanggup

menerima dirinya dengan baik dan memiliki penghargaan diri yang

rendah. Hal ini sejalan dengan pendapat Burns (1993) bahwa perilaku

yang ditampilkan individu akan sesuai dengan cara individu tersebut

memandang dirinya. Individu yang memiliki konsep diri negatif maka

akan menunjukkan perilaku negatif pula.

Telaah lebih lanjut, pada mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi

UKSW diperoleh sumbangan efektif kesiapan kerja sebesar 23,01% dan

konsep diri sebesar 5,60%. Lima aspek yang berkontribusi dari peubah

kesiapan kerja adalah ketrampilan (26,6%), pandangan diri (22,4%),

fleksibilitas (21,4%), tanggung jawab (18,1%) serta kebersihan diri dan

keselamatan (10,9% ). Kemungkinan Pertama, Sebagian besar

Mahasiswi semester akhir Fakultas Psikologi USKW merupakan calon

lulusan yang kemudian akan melanjutkan ke dunia kerja. Mahasiswi yang

telah siap kerja akan dapat menyesuaikan diri terhadap budaya kerja baru,

mengetahui ketrampilan yang dimiliki termasuk dalam hal kemampuan

yang baik saat di wawancara kerja, mengetahui dengan benar apa yang

diinginkan, dan kapasitas untuk mempelajari sesuatu yang baru. Hal ini

sejalan dengan pendapat Ward & Riddle (2004) bahwa individu yang

dapat berbaur dengan orang lain, memiliki fleksibilitas untuk menghadapi

wawancara keja, memiliki keahlian, mengerti apa yang menjadi harapan

hidup, mengerti apa yang menjadi harapan orang lain dan pekerjaan akan

membuat individu merasa nyaman, tidak khawatir saat diwawancara kerja

untuk sebuah pekerjaan sehingga mampu mengambil keputusan serta

bertanggung jawab. Tanggung jawab yang dimiliki mendukung

terbentuknya kesiapan kerja pada diri individu. Kesiapan kerja yang

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

100

dimiliki individu dapat menghasilkan kinerja yang baik dalam pekerjaan

dan menurukan tingkat kecemasan.

Berdasarkan hasil penelitian ini di dapat bahwa mahasiswi lebih

memiliki tanggung jawab dan fleksibilitas dari pada mahasiswa. Ada

kemungkinan yang menyebabkan mahasiswi lebih memiliki tanggung

jawab dari pada mahasiswa. Hal ini di sebabkan dalam masa pertumbuhan

telah di bekali tanggung jawab karena kelak akan menjadi ibu bagi anak-

anak nya. Hal ini sesuai dengan pendapat Havighurst (dalam Monks,

Knoers & Haditono, 2001) bahwa tugas-tugas perkembangan dewasa

muda, diantaranya: Memilih teman bergaul, belajar hidup bersama dengan

suami istri, mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga, mengelola

rumah tangga dan mulai bekerja dalam suatu jabatan. Selain itu seseorang

yang telah memasuki usia dewasa awal harus memiliki kemampuan

didalam bertanggung jawab atas segala keputusan yang diambil terutama

dalam hal pekerjaan, keluarga, dan tanggung jawab dalam masyarakat.

Mahasiswi tampak lebih luwes dalam bergaul dari pada mahasiswa.

Mahasiswi mampu bersosialisasi dengan baik, dan dapat beradaptasi

dengan cepat terlihat mahasiswi memiliki kemampuan yang baik di dalam

penyesuaian dirinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Monks (2001)

bahwa seseorang yang percaya diri, kreatif, bertindak kritis, mampu

menerima realitas hidup akan memiliki kemampuan di dalam mengatasi

kesulitan sehingga secara tidak langsung mahasiswi terbentuk menjadi

pribadi yang fleksibel.

Sementara itu dari segi komunikasi mahasiswa lebih baik dari

mahasiswi. Ada kemungkinan mahasiswa dituntut untuk mejadi

pemimpin di suatu masyarakat. Oleh karena itu laki-laki cenderung

memiliki kemampaun dalam mendominasi bahasa dari pada perempuan.

Laki-laki diilihat dari otoritas isi pembicaraannya. Gaya keakuan yang

diutarakan laki-laki menonjol sehingga suprioritas terlihat dari isi

pembicaraan laki-laki. Selain itu mahasiswa laki-laki lebih menunjukkan

keberanian untuk mengayomi dan melindungi. Laki-laki cenderung

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

101

berbicara mengenai topik-topik yang berhubungan dengan kegiatan fisik.

Di sisi lain laki-laki juga diperuntukkan untuk menunujukkan status sosial

dimasyarakat, peduli dan bersosialisasi untuk pertemananan dan

persahabatan. Maka dari itu laki-laki cenderung lebih memiliki

komunikasi yang baik dari pada perempuan karena tuntutan tinggi dari

masyarakat yang mengharuskannya memiliki kemampuan akan

komunikasi interpersonal yang baik (Yuliani, 2013).

4.9.3 Kecemasan Menghadapi Wawancara Kerja Antar Jenis

Kelamin Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi

UKSW Tidak Berbeda.

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan nilai t= -1,273< 1,982

atau (p>0,05) dengan signifikansi sebesar 0,327>0,05, sehingga tidak ada

perbedaan Kecemasan menghadapi wawancara kerja (KW) antara

mahasiswa dan mahasiswi tingkat akhir di Fakultas Psikologi Universitas

Kristen Satya Wacana.

Ada kemungkinan, mahasiswa dan mahasiswi memiliki pandangan

yang sama bahwa mereka memiliki komunikasi baik sebagai modal dalam

menghadapi wawancara kerja, sehingga menurunkan rasa cemas pada diri

mahasiswa. Hasil ini sejalan dengan penelitian dari Bagerter & Corvalan

(2014) bahwa tidak adanya perbedaaan yang signifikan antar jenis kelamin

terhadap kecemasan mahasiswa saat seleksi wawancara kerja, Penelitian

lain juga menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan

antara kecemasan saat menghadapi wawancara kerja pada mahasiswa laki-

laki dan perempuan di budapest Hungaria (Orsolya ,2016), dengan

komunikasi yang baik membuat mahasiswa merasa memiliki kemampuan

dalam menjawab pertanyaan yang diajukan pewawancara kerja.

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

102

4.9.4 Kecemasan Menghadapi Wawancara Kerja Antar Usia Pada

Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi UKSW Tidak

Berbeda.

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan nilai F= 1,929 dengan

signifikansi sebesar 0,149 > 0,05, sehingga tidak ada perbedaan

Kecemasan menghadapi wawancara kerja (KW) antara mahasiswa dan

mahasiswi tingkat akhir ditinjau dari Usia di Fakultas Psikologi

Universitas Kristen Satya Wacana.

Ada kemungkinan, mahasiswa dalam rentang usia dewasa awal

telah mempersiapkan dirinya untuk memasuki tahap pemilihan karier.

Pada tahap ini mahasiswa mencari lebih lanjut keputusan mengenai

pekerjaan dengan cara secara intensif mulai mencari pengetahuan dan

pemahaman mengenai pekerjaan, mengikuti pelatihan kerja dan

pengembangan diri, mempersempit pilihan pekerjaan dan mempercayakan

diri mereka pada pekerjaan tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian dari

Latham, Saari, Pursell, & Campion (1980) yang menunujukkan tidak

adanya perbedaan Kecemasan saat wawancara kerja pada mahasiswa usia

dewasa awal, hal ini dikarenakan mahasiswa menganggap seleksi

wawancara kerja merupakan suatu yang harus dilewati sebelum

memperoleh pekerjaan sehingga seseorang yang telah memiliki cukup

penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang baik tidak akan merasa

cemas saat hadapi wawancara kerja.

4.9.5 Kekuataan dan Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan maka dapat

diketahui kekuatan, kebaruan dan keterbatasan penelitian. Kekuatan

penelitian ini adalah telah berhasil membuktikan secara parsial bahwa

skala psikologi yang digunakan tepat di dalam mengukur hipotesis yang

diajukan penulis. Kebaharuan penelitian ini berupa jumlah sampel yang

relatif cukup banyak dan bervariasi. Walaupun penelitian memiliki

kekuatan dan kebaruan namun penelitian ini masih terdapat keterbatasan.

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat … · Sains Psikologi, kemudian surat ijin tersebut diberikan ke Dekan Fakultas Psikologi untuk meminta ijin penelitian, dan dibuatlah

103

Keterbatasan penelitian ini berupa data demografi seperti usia, jenis

kelamin yang masih belum banyak dibahas, begitu pula data penelitian

sebelumnya secara simultan juga belum banyak dibahas oleh penelitian ini.