bab iv hasil dan pembahasanmedia.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150056_4_1083.pdf · hasil...

21
50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini diambil secara umum dengan syarat yaitu mahasiswa PTN Kota Bandung yang masih tercatat aktif sebagai mahasiswa hingga tahun 2018 dan juga beragama Islam. Karakteristik responden dapat menggambarkan baik individu maupun populasi dan kebiasaan dalam mengonsumsi makanan halal, terdapat beberapa kategori dalam menggambarkan karakteristik responden, kategori terkait terdapat seperti dibawah: 1. Nama Responden Nama Responden diperlukan untuk memastikan bahwa responden tidak memalsukan data dirinya dan data yang terhimpun dapat dipertanggung jawabkan oleh responden, nama juga diperlukan untuk mempermudah peneliti dalam menganalisa dan menggunakan data responden. Data yang diisi oleh responden bersifat rahasia untuk kepentingan penelitian semata. Terdapat 112 responden yang mengisi kuisioner dan hanya 100 yang dijadikan sampel pada penelitian in.

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini diambil secara umum dengan

syarat yaitu mahasiswa PTN Kota Bandung yang masih tercatat aktif sebagai

mahasiswa hingga tahun 2018 dan juga beragama Islam. Karakteristik responden dapat

menggambarkan baik individu maupun populasi dan kebiasaan dalam mengonsumsi

makanan halal, terdapat beberapa kategori dalam menggambarkan karakteristik

responden, kategori terkait terdapat seperti dibawah:

1. Nama Responden

Nama Responden diperlukan untuk memastikan bahwa responden tidak

memalsukan data dirinya dan data yang terhimpun dapat dipertanggung jawabkan oleh

responden, nama juga diperlukan untuk mempermudah peneliti dalam menganalisa dan

menggunakan data responden. Data yang diisi oleh responden bersifat rahasia untuk

kepentingan penelitian semata. Terdapat 112 responden yang mengisi kuisioner dan

hanya 100 yang dijadikan sampel pada penelitian in.

51

2. Jenis Kelamin Responden

Gambar 4. 1 Presentase Jenis Kelamin Responden

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Jenis kelamin responden yang mengisi data untuk penelitian kebiasaan

konsumsi makanan halal ini adalah 51 orang perempuan dan 49 orang laki-laki.

3. Asal Universitas Responden

Responden yang dapat menjadi objek penelitian terdiri dari hanya 4 Perguruan

Tinggi Negeri Kota Bandung, yaitu unpad, ITB, UPI dan UIN SGD

Gambar 4. 2 Persentase Asal Universitas

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Laki-Laki; 49; 49%

Perempuan; 51; 51%

Jenis Kelamin Responden

Laki-LakiPerempuan

32%

11%33%

24%

Asal Universitas Responden

Universitas Padjadjaran

Institut TeknologiBandung

Universitas PendidikanIndonesia

UIN Sunan Gunung Djati

52

Presentase responden diatas telah disesuaikan dengan populasi yang terdapat

dari data riset dikti, sehingga dari 100 responden, terdapat 32 orang dari universitas

Padjadjaran, 11 orang dari Institut Teknlogi Bandung, 24 orang dari UIN Sunan

Gunung Djati dan 33 orang responden dari Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Program Studi

Program studi dari masing-masing responden tidak sama, terdapat beberapa

program studi dari responden, yaitu Ekonomi Islam, Ekonomi, Pendidikan Akuntansi,

Manajemen Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam, PAI, Teknik Lingkungan, Teknik

Industri, Teknik Mesin, Pendidikan Teknik Bangunan, BSA, Sastra Inggris,

Pendidikan Bahasa Inggris, Biologi, Pendidikan Guru MI, Teknik Perminyakan,

Teknologi Pascapanen, Teknik Informatika, Manajemen Rekayasa Industri, Teknik

Kelautan, Teknik Material, Manajemen Resort dan Leisure, Ilmu Pendidikan IPA,

Administrasi Negara, Manajemen perkantoran, Pendidikan Teknik Arsitektur,

Psikologi dan Matematika.

5. Tahun Masuk Universitas Responden

Mengetahui tahun masuk responden sangatlah penting, mengetahui data

populasi yang tersedia adalah sampai tahun 2019, sehingga mahasiswa yang masih

aktif hingga awal tahun 2019 dapat dikategorikan sebagai responden.

53

Gambar 4. 3 Tahun Masuk Responden

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa responden dengan tahun masuk 2014

hanya satu orang, dan yang terbanyak terdapat pada responden dengan tahun masuk

2015 yaitu 42 orang, lalu pada tahun masuk 2016 yaitu 28 orang, 2017 dengan 22

orang dan 2018 dengan 7 orang.

6. Jumlah Pemasukan Responden Perbulan

Data jumlah pemasukan responden dapat mencerminkan pengeluaran

responden terhadap kebiasaan konsumsi sehari-harinya, jumlah pemasukan ini diukur

dengan satuan rupiah dan dalam kurun waktu satu bulan.

Gambar 4. 4 Persentase Pemasukan Responden Perbulan

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

15%

34%39%

12%

Pemasukan Perbulan *dalam rupiah

< 500.000

500.000- 1.000.000

1.000.000 - 2.000.000

>2.000.000

42%

28%

1%

22%7%

Tahun Masuk Responden

2015

2016

2014

2017

2018

54

Terdapat 15 responden dengan pemasukan < 500.000, 34 responden dengan

pemasukan diantara 500.000 – 1.000.000, 39 responden dengan pemasukan diantara

1.000000 – 2.000.000 dan 12 responden dengan pemasukan > 2.000.000

4.2 Tanggapan Responden terhadap Variabel Bebas

4.2.1 Variabel Isyraf (X1)

Pertanyaan berikut yang dirasa sesuai dengan teori pada penelitian mengenai

Isyraf (X1) yang mempengaruhi keputusan konsumsi makanan halal, berikut tanggapan

responden:

Tabel 4. 1 Tanggapan Responden terhadap Variabel Isyraf

Pertanyaan

STS

(1)

ST

(2)

R

(3)

SS

(4)

SS

(5)

Rata-

Rata

% % % % % 1 - 5

Apakah Anda TIDAK

mengonsumsi makanan berat

lebih dari 3 kali dalam satu

hari?

9% 14% 26% 21% 30% 3,49

Apabila Anda dalam

keadaan sangat lapar, apakah

anda TIDAK akan

mengonsumsi makanan lebih

dari biasanya?

8% 29% 39% 16% 8% 2,87

Apakah Anda lebih memilih

mengonsumsi makanan yang

lebih murah dibanding

makanan yang bermerek dan

cenderung lebih mahal

dengan kandungan yang

sama?

2% 5% 16% 36% 41% 4,09

Rata-rata skor 3,483333

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Dari hasil perhitungan terhadap tiga pertanyaan pada variabel isyraf, terdapat

skor rata-rata akhir 3,483 yang berarti mahasiswa PTN Kota Bandung telah cukup baik

dan terkategori tinggi dalam mengonsumsi makanan dengan prinsip isyraf atau tidak

55

berlebih-lebihan, seperti pada surat Al A’raf ayat 31, bahwa Allah SWT tidak

menyukai orang yang berlebih-lebihan dan juga pada hadist yang memiliki isi bahwa

Rasul berkata agar mengnsumsi makanan dan lainnya tanpa berlebihan dan sombong,

seharusnya wajar apabila mahasiswa, khususnya PTN Kota Bandung memahami

bahwa konsumsi berlebihan dan boros itu tidak baik menurut agama.

Hasil dari kuisioner yang diisi oleh responden menyatakan bahwa dari tiga butir

pertanyaan pada variabel ini, nilai paling tinggi terdapat pada pertanyaan ketiga yang

menyatakan bahwa mahasiswa cenderung lebih senang mengnsumsi makanan yang

lebih murah dibanding makanan yang lebih mahal dengan kandungan yang sama,

dengan rata-rata 4,09 menyatakan bahwa mahasiswa telah mengerti bahwa sifat boros

dan berlebihan tidaklah baik.

4.2.2 Variabel Tabzir (X2)

Pertanyaan dibawah menggambarkan adanya deteksi kebiasaan konsumsi

yang mubazir atau tabzir (X2) dan pengaruhnya terhadap konsumsi makanan halal

mahasiswa. Pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tabzir

Pertanyaan

STS

(1)

ST

(2) R (3)

SS

(4)

SS

(5)

Rata-

Rata

% % % % % 1-5

Pada saat makan, apakah

Anda selalu

menghabiskan makanan

Anda?

0% 1% 12% 38% 49% 4,35

Apakah anda merasa

sedih/ gelisah saat tidak

menghabiskan makanan?

2% 16% 21% 29% 32% 3,73

56

Apakah tidak pernah

terdapat makanan yang

kadaluarsa pada stok

makanan yang Anda

beli?

12% 20% 22% 27% 19% 3,21

Apakah Anda tidak

pernah membeli

makanan pada saat sudah

kenyang?

6% 13% 29% 34% 18% 3,45

Apakah Anda secara

rutin bersedekah? 0% 9% 48% 36% 7% 3,41

rata- rata skor

3,63

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Pada variabel tabzir (X2) yang berarti mubazir, memiliki rata-rata skor 3,63 dari

lima butir pertanyaan yang berarti responden telah cukup memahami konsumsi

makanan dan terkategori tinggi dengan tidak mubazir terhadap makanan yang

dikonsumsi, ayat al isra ayat 27, yang mengatakan bahwa pemboros adalah teman dari

setan sehingga sangat bijak apabila responden telah memahami prinsip tersebut.

Pada lima pertanyaan diatas, yang memiliki skor paling tinggi adalah

pertanyaan tabzir yang pertama yaitu mengenai apakah responden selalu

menghabiskan makanannya, mmiliki rata-rata skor 4,35 yang menyatakan bahwa

responden telah mengerti baik dalam menangani perilaku tabzir.

57

4.2.3 Variabel Maslahah (X3)

Tabel 4. 3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Maslahah

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Hasil pada rata-rata skor variabel maslahah (X3) ialah 3,7 dari lima butir

pertanyaan yang menunjukkan bahwa prinsip konsumsi responden telah cukup sesuai

dan terkategori tinggi dengan prinsip Islam, dengan rata-rata skor paling tingg yaitu

pertanyaan pertama dengan isi apakah responden berdoa sebelum mengonsumsi

makanan, dan rata-rata skornya adalah 4,1 yang menunjukkan bahwa responden telah

cukup menjalankan prinsip konsumsi yang sesuai dengan perintah agama Islam, seperti

Pertanyaan

STS

(1)

ST

(2) R (3)

SS

(4)

SS

(5)

Rata-

Rata

% % % % % 1-5

Apakah Anda berdoa

sebelum dan setelah

mengonsumsi

makanan?

1% 6% 16% 36% 41% 4,1

Apakah Anda sudah

mengonsumsi

makanan sesuai

dengan kebutuhan

tubuh Anda?

0% 10% 31% 47% 12% 3,61

Apakah Anda

memperhatikan

keberkahan pada

konsumsi makanan

Anda sehari-hari?

3% 9% 25% 38% 25% 3,73

Apakah Anda

memperhatikan

manfaat dari

konsumsi makanan

Anda sehari-hari?

1% 7% 29% 43% 20% 3,74

Apakah Anda

memperhatikan

pahala yang akan

didapatkan dari

konsumsi makanan

Anda sehari-hari?

4% 19% 31% 33% 13% 3,32

Rata-Rata Skor

3,7

58

pada surat Al Mu’minun ayat 51 yang memiliki isi bahwa kita diperintahkan untuk

memakan makanan yang baik dan berbuat amal saleh, dengan berdoa sebelum makan

menandakan responden berbuat amal soleh sebelum mengnsumsi makanan dan berdoa

agar makanan yang dikonsumsi ialah makanan yang baik.

4.2.4 Variabel Tingkat Kepuasan (X4)

Tabel 4. 4 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tingkat Kepuasan

Pertanyaan STS (1)

ST

(2) R (3)

SS

(4)

SS

(5)

Rata-

Rata

% % % % % 1-5

Apakah Anda

mengonsumsi makanan

untuk memenuhi

kebutuhan tubuh Anda

dibanding keinginan

semata?

2% 12% 26% 38% 22% 3,66

Apakah Anda TIDAK

merasa lebih puas

dengan mengonsumsi

makanan dalam jumlah

banyak?

8% 20% 37% 23% 12% 3,11

Apakah Anda

merasakan penyesalan

dengan mengonsumsi

makanan dengan rasa

yang lebih enak

walaupun kurang

sehat?

10% 13% 38% 27% 12% 3,18

Apakah Anda merasa

berkurangnya kepuasan

dengan mengonsumsi

jenis makanan yang

sama dalam jumlah

banyak?

5% 8% 32% 42% 13% 3,5

Rata-Rata Skor

3,3625

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Pada variabel tingkat kepuasan (X4), dengan rata-rata skor responden 3,3625

dapat dikatakan bahwa responden sudah cukup dan terkategori sedang karena telah

dapat mengaplikasikan prinsip konsumsi Islam yaitu mendahulukan kebutuhan

59

dibanding keinginan, keinginan yang dapat meningkatkan tingkat kepuasan, namun

pada titik tertentu kepuasan akan menurun dan manusia tidak memiliki batas dalam

keinginannya, sehingga dalam agama Islam, diajarkan untuk senantiasa mendahulukan

kebutuhan dibanding keinginan. Tingkat kepuasan sendiri berasal dari teori ekonomi

konvensional sehingga kebiasaan mengikuti keinginan untuk mencapai kepuasan telah

menjadi kebiasaan manusia, namun dengan prinsip konsumsi Islam yang melarang sifat

boros, mubazir dan berlebihan, juga dengan prinsip maslahah menjadikan tolak ukur

bagi muslim untuk dapat lebih memprioritaskan kebutuhan dibanding keinginan.

Hasil dari olahan data mengenai variabel tingkat kepuasan memiliki empat

pertanyaan untuk responden dan pertanyaan pertama dengan bahasan apakah

responden lebih mendahulukan konsumsi kebutuhan dibanding keinginan memiliki

rata-rata skor paling besar diantara pertanyaan lainnya, yaitu sebesar 3,66.

4.2.5 Variabel Pemasukan (X5)

Tabel 4. 5 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pemasukan

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Pertanyaan

STS

(1)

ST

(2) R (3)

SS

(4)

SS

(5)

Rata-

Rata

% % % % % 1-5

Apakah Anda dapat

menyesuaikan pemasukan

Anda dengan konsumsi

makanan Anda sehari-hari?

1% 4% 17% 49% 29% 4,01

Apakah Anda lebih memilih

mengonsumsi makanan

dibanding kebutuhan Anda

lainnya?

1% 3% 35% 45% 16% 3,72

Apakah Anda merasa

pemasukan Anda dapat

mencukupi kebutuhan

konsumsi makanan Anda?

0% 2% 17% 53% 28% 4,07

rata-rata skor 3,933333

60

Variabel pemasukan (X5) memiliki tiga komponen pertanyaan, dengan rata-rata

3,93, variabel ini adalah variabel bebas dengan rata-rata skor terbesar diantara lainnya

yang berarti terkategori tinggi, responden dapat dinyatakan telah memahami prinsip

konsumsi Islam melalui manajemen keuangan yang baik. Pertanyaan dengan rata-rata

skor tertinggi adalah pertanyaan terakhir, yaitu apakah responden merasa

pemasukannya cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi responden, dengan rata-

rata skor 4,07.

4.2.6 Variabel Keputusan Konsumsi Makanan Halal (Y)

Pada variabel terikat ini, yaitu variabel konsumsi makanan halal (Y), peneliti

mengajukan enam butir pertanyaan yang berhubungan dengan keputusan konsumsi

makanan halal responden, berikut hasil olahan data pada variabel ini:

Tabel 4. 6 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumsi Makanan Halal

Pertanyaan

STS

(1)

ST

(2) R (3)

SS

(4)

SS

(5)

Rata-

Rata

% % % % % 1-5

Apakah Anda menyadari konsumsi

makanan halal perlu sesuai dengan

prinsip Islam?

1% 1% 6% 21% 71% 4,6

Apakah Anda merasa konsumsi

makanan sesuai dengan prinsip Islam

adalah kebutuhan?

1% 1% 7% 34% 57% 4,45

Apakah Anda memperhatikan proses

pembuatan makanan yang anda

konsumsi sudah sesuai dengan prinsip

Islam?

2% 11% 31% 41% 15% 3,56

Apakah Anda merasa lebih aman

dengan mengonsumsi makanan sesuai

dengan prinsip Islam?

0% 1% 6% 22% 71% 4,63

Apakah Anda telah menerapkan

konsumsi makanan dengan prinsip

Islam?

1% 2% 24% 50% 23% 3,92

Apakah Anda akan menerapkan

konsumsi makanan dengan prinsip

Islam kepada lingkungan Anda?

1% 2% 19% 41% 37% 4,11

61

Rata-Rata Skor 4,211667

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Hasil olah data pada kuisioner responden terhadap variabel dependen dan

hubungannya dengan prinsip konsumsi dalam Islam memiliki rata-rata skor 4,212 yang

memiliki arti bahwa responden telah memahami dengan baik dan terkategori sangat

tinggi dalam memahami dan mengaplikasikan prinsip konsumsi makanan dalam Islam.

Pentingnya memahami prinsip konsumsi makanan dalam Islam telah dinyatakan dalam

beberapa peringatan dalam Al Quran maupun Hadist melalui Rasulullah SAW.

Pertanyaan pada variabel ini yang memiliki nilai tertinggi ialah yang berisi mengenai

responden merasa lebih aman dengan mengonsumsi makanan sesuai dengan prinsip

Islam sebesar 4,63. maka dari itu dapat disimpulkan bahwa responden telah memahami

dan mengonsumsi makanan sesuai dengan prinsip Islam.

4.3 Hasil Analisis Data

4.3.1 Analisis Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan tahap awal yang digunakan sebagai syarat agar

dapat melakukan uji berikutnya, uji ini dilakukan agar nilai pada regresi linear

berganda, data memiliki hasil yang baik, konsisten dan tidak bias, maka dari itu, uji

asumsi klasik yang dilakukan ada empat uji, yaitu:

a) Uji Normalitas

62

Uji normalitas yang dilakukan menggunakan uji Kolmogrof-smirnov yang

bertujuan untuk mengetahui apakah dalam regresi telah terdapat distribusi data yang

normal atau tidak normal.

63

Tabel 4. 7 Hasil uji Kolmogrof-smirnov

Unstandarized Residual

N 100

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,183

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Kriteria pada uji kolmogrov-smirnov terdapat pada perbandingan hasil Asymp.

Sig. Dengan tingkat signifikansi yaitu 0,05 karena dapat menggambarkan data telah

berdistribusi normal atau tidak. Pada uji diatas, Asymp. Sig adalah 0,183 yang berarti

lebih besar dari 0,05 sehingga data dapat dikatakan berdistribusi normal.

b) Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui adakah data yang memiliki

gejala multikoleniaritas, dalam uji ini, dapat dilakukan analisa terhadap nilai VIF

(Variance Inflation Factor) dan nilai toleransi. Kriterianya adalah apabila hasil olahan

memnggambarkan nilai VIF dibawah 10 dan toleransi lebih dari 0,1.

Tabel 4. 8 Hasil uji Multikoleniaritas

Variabel Toleransi VIF

Isyraf 0,869 1,150

Tabzir 0,792 1,263

Maslahah 0,860 1,163

Tingkat Kepuasan 0,839 1,192

Pemasukan 0,829 1,206

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Dari data diatas, dapat disimpulkan hasil olahan tidak terdapat multikoleniaritas

karena semua nilai toleransi diatas 0,1 dan juga pada semua nilai VIF dibawah 10

seperti tertera pada tabel.

64

c) Uji Heterokedastisitas

Pada uji ini, analisa yang dilakukan adalah data terdapat heterokedastisitas atau

tidak, yang akan menunjukkan apakah terdapat penyimpangan dari varians terhadap

residualnya. Kriteria pada uji ini adalah dengan melihat tingkat signifikansi setiap

variabel harus lebih dari 0,05. Apabila signifikansi pada olah data kurang dari 0,05,

maka data dikatakan terdapat gejala heterokedastisitas pada data.

Tabel 4. 9 Hasil uji Heterokedastisitas

Variabel Signifikansi

Isyraf (X1) 0,199

Tabzir (X2) 0,689

Maslahah (X3) 0,107

Tingkat Kepuasan (X4) 0,593

Pemasukan (X5) 0,113

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Dengan hasil signifikansi seperti pada tabel, menggambarkan bahwa variabel

dependen semuanya tidak terjadi masalah heterokedastisitas, karena signifikansi

masing-masing variabel diatas 0,05.

4.3.2 Analisis Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana

keadaan variabel dependen, naik maupun turunnya (Sugiyono, 2013). Hasil analisis

regresi linear berganda dengan SPSS pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel

berikut:

65

Tabel 4. 10 tabel hasil analisis linear berganda

5 Model

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

(Constant) 13,401 2,762

Isyraf ,261 ,152

Tabzir -,008 ,126

Maslahah ,267 ,088

tingkat kepuasan ,184 ,125

Pemasukan ,160 ,184

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat hasil dari perhitungan regresi linear

Berganda dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut:

Y = 13,401 + 0,261 X1 – 0,008 X2 + 0,267 X3 + 0,184 X4 + 0,160 X5 + e

Adapun arti dari koefisien regresi diatas adalah sebagai berikut:

a. Konstanta = 13,401

Artinya apabila tidak dipengaruhi oleh variabel isyraf, tabzir, maslahah, tingkat

kepuasan dan pemasukan, maka keputusan konsumsi makanan halal mahasiswa

PTN Kota Bandung memiliki nilai sebesar 13,401, ceteris paribus.

b. Koefisien regresi b1 = 0,261

Apabila kebiasaan isyraf (berlebihan) meningkat maka akan meningkatkan

keputusan konsumsi makanan halal mahasiswa PTN Kota Bandung sebesar 0,261,

ceteris paribus.

66

c. Koefisien regresi b2 = –0,008

Apabila kebiasaan tabzir (mubazir) meningkat atau mengalami perubahan positif,

maka keputusan konsumsi makanan halal mahasiswa PTN Kota Bandung justru

akan menurun sebesar 0,008, ceteris paribus.

d. Koefisien regresi b3 = 0,267

Apabila kebiasaan maslahah (manfaat dalam Islam) mahasiswa meningkat atau

mengalamimaka keputusan konsumsi makanan halal mahasiswa PTN Kota

Bandung meningkat sebesar 0,184, ceteris paribus.

e. Koefisien regresi b4 = 0,184

Apabila tingkat kepuasan meningkat atau mengalami perubahan positif, maka

akan menaikkan keputusan konsumsi makanan halal mahasiswa PTN Kota

Bandung sebesar0,184, ceteris paribus.

f. Koefisien regresi b5 = 0,160

Apabila pemasukan meningkat atau mengalami perubahan yang positif, maka

keputusan konsumsi makanan halal mahasiswa PTN Kota Bandung akan naik

sebesar 0,160, ceteris paribus.

67

a. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikat (parsial), kriteria untuk uji t adalah apabila hasil t hitung lebih

besar dari t tabel dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,1, maka terdapat pengaruh

terhadap variabel terikat (Y) begitu pula dengan sebaliknya. t tabel dapat diketahui

dengan rumus berikut:

t tabel = 1,660

Berikut hasil olah data uji t:

Tabel 4. 11 Hasil uji Durbin Wattson

Variabel Signifikansi t hitung Keterangan

Isyraf (X1) 0,089 1,717 Terdapat korelasi

terhadap variabel Y

Tabzir (X2) 0,949 0,64 Tidak terdapat

korelasi terhadap

variabel Y

Maslahah (X3) 0,003 3,047 Terdapat korelasi

terhadap variabel Y

Tingkat Kepuasan

(X4)

0,145 1,469 Tidak terdapat

korelasi terhadap

variabel Y

Pemasukan (X5) 0,388 0,868 Tidak terdapat

korelasi terhadap

variabel Y

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Dari hasil uji data diatas, menunjukan bahwa yang memiliki pengaruh secara

parsial terhadap variabel terikat adalah variable isyraf (X1) dan variabel maslahah

68

(X3), variabel bebas lainnya tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel

terikat secara parsial. Variabel bebas lainnya, X2, X4 dan X5 tidak menunjukkan

pengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel terikat.

b. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas secara

keseluruhan terhadap variabel terikat. Hasil uji dapat menggambarkan bahwa variabel

dependen (X) secara simultan memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (Y) apabila

memenuhi kriteria F hitung lebih besar dari F tabel dan apabila tingkat signifkansi

kurang dari 0,1, maka variabel dependen dapat dikatakan berpengaruh secara simultan

terhadap variabel terikat. F tabel dapat diketahui dengan menghitung rumus berikut:

F tabel = F(k:n – k)

= 2,31

Tabel 4. 12 Hasil Uji Tabel Anova

Uji F

F hitung 5,253

Signifikansi 0,000

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Dari hasil uji F, dengan menganalisa tabel anova, terdapat hasil bahwa F hitung

> F tabel dan signifikansi < 0,1 sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh variabel

dependen dalam penelitian ini (Isyraf, Tabzir, Maslahah, Tingkat Kepuasan dan

Pemasukan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Keputusan

Konsumsi Makanan Halal).

69

c. Uji Korelasi Koefisien

Uji korelasi koefisien dalam penelitian ini dapat menunjukkan jumlah pengaruh

simultan variabel X terhadap variabel Y. Berikut hasil koefisien R2 dari pengujian:

Tabel 4. 13 Hasil Uji Koefisien Korelasi

R R2 Adjusted R2 Std. Error of the Estimate

0,467 0,218 0,177 3,01016

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Dari hasil uji koefisien R2 diatas, terdapat hasil bahwa terdapat keterkaitan

antara variabel bebas (isyraf, tabzir, maslahah, tingkat kepuasan dan pemasukan)

terhadap variabel terikat (keputusan konsumsi makanan halal) sebesar 21,8% atau

0,218.

70