bab iv gambaran umum program kawasan rumah...
TRANSCRIPT
28
BAB IV
GAMBARAN UMUM PROGRAM KAWASAN RUMAH
PANGAN LESTARI (KRPL) LEDOK
4.1 Latar Belakang Program KRPL Ledok
Pelaksanaan program kegiatan percepatan penganekaragaman
konsumsi papangan (P2KP) ini merupakan implementasi dari rencana strategi
kementrian pertanian yaitu empat suskses pertanian pertanian, yang salah
satunya ialah mengenai peningkatan diversifikasi pangan, yang salah satu
kontrak kerja antara mentri pertanian dengan presiden RI pada tahun 2009-
2014, dengan tujuan untuk meningkatkan keanekaragaman pangan sesuai
dengan karakteristik wilayah. Kontrak kerja ini merupakan tindak lanjut dari
peraturan presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang kebijakan percepatan
penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Peraturan
tersebut merupakan acuan untuk mendorong upaya penganekaragaman
konsumsi pangan dengan cepat melalui basis kearifan lokal serta kerjasama
terintegrasi antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Di tingkat
provinsi, kebijakan tersebut telah ditindak lanjuti melalui surat edaran atau
peraturan Gubernur (Pegub), dan ditingkat kabupaten/kota ditindak lanjuti
dengan surat edaran atau peraturan Bupati/Walikota).
Sebagai bentuk keberlanjutan program percepatan penganekaragaman
konsumsi pangan (P2KP) berbasis Sumber Daya Lokal tahun 2010, pada tahun
2014 program P2KP di implementasikan melalui kegiatan : (1) Optimalisasi
pemanfaatan pekarangan dengan menerapkan konsep Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL), (2) Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L), serta
(3) sosialisasi dan promosi Pokok Lokal. Menurut data kementerian pertanian
(2012) tentang Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), dimana mengatakan
bahwa Kementerian Pertanian telah menginisiasi optimalisasi pemanfaatan
29
pekarangan melalui konsep Rumah Pangan Lestari (RPL). RPL adalah rumah
penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan
dengan berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang menjamin
kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan
beragam. Berikut ini adalah daftar penerima bantuan penerima manfaat dari
program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) yang ada di salatiga antara
lain:
Table 4.1
Daftar Nominatif Kelompok Penerima Bansos P2KP Tahun 2013 Kegiatan
OptimalisasiI Pemanfaatan Pekarangan Melalui Konsep Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL) Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah (Dana APBN)
No
Nama
Kelomok
Penerima
Ketua
Kelompok Alamat
Nama
Bank
Nama
Rekening
Jumlah
Dana(Rp)
1 Kel
Wanita
Dasa
Wisma
Melati
Ari
Supriyatmi
Tegalre
jo RT 6
RW 4
Bank
Jateng
Cabang
Salatiga
Kel Wanita
Dasa
Wisma
Melati
Rp
47.000.000
2 KRPL
Menur Kel
Sidorejo
Lor
Hartati Soka
RW 8
RW 7
Bank
Jateng
Cabang
Salatiga
KRPL
Menur Kel
Sidorejo
Lor
Rp
47.000.000
3 Bant Kel
Wanita
Tani
Cempaka
Sugiyem Nobo
kulon
RT 2
RW 10
Bank
Jateng
Cabang
Salatiga
Bant Kel
Wanita Tani
Cempaka
Rp
47.000.000
4 Bant KWT
Mugi
Lestari
Sulasih Sugih
waras
RT 2
RW 6
Bank
Jateng
Cabang
Salatiga
Bant KWT
Mugi
Lestari
Rp
47.000.000
5 KRPL
Bugel
Romelah Bugel
Sidorej
o
Salatiga
Bank
Jateng
Cabang
Salatiga
KRPL
Bugel
Rp
47.000.000
30
6 Kel
Wanita
Tani Suka
Sari
Suyati Tetep
Wates
RT 2
RW 6
Bank
Jateng
Cabang
Salatiga
Kel Wanita
Tani Suka
Sari
Rp
47.000.000
7 TP PKK
Kel
Sidorejo
Kidul
Ambar
Budiningsih
Jl.
Mardito
mo 39
RT 1
RW 1
Bank
Jateng
Cabang
Salatiga
TP PKK
Kel
Sidorejo
Kidul
Rp
47.000.000
Total Rp329.000.000
(Sumber : BAPPERMAS (Ketahanan pangan) 2013)
Table 4.2
Daftar Nominatif Kelompok Penerima Bansos P2KP Tahun 2014 Kegiatan
Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui Konsep Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL) Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah (Dana APBN)
(Sumber : BAPPERMAS (Ketahanan pangan) 2014)
No.
Nama
Kelomok
Penerima
Ketua
Kelompok Alamat Nama Bank
Jumlah
Dana (Rp.)
1
KRPL PKK
RW 02
TINGKIR
TENGAH
Dwi
Prihartini
SINGOJAY
AN RT 03
RW 02
SALATIGA
Bank Jateng
Cabang
Salatiga 47.000.000
2
KRPL PKK
RT 4 RW IX
KEL DUKUH
Ganti
sumiyati
DUKUH RT
04 RW IX
Bank Jateng
Cabang
Salatiga 47.000.000
3
KELOMPOK
KRPL RW 5,
KELURAHAN
KAUMAN
KIDUL
Sri Utami RW 5,
KELURAHA
N KAUMAN
KIDUL
Bank Jateng
Cabang
Salatiga 47.000.000
4
KRPL RW 1
CEBONGAN
Puji astute CEBONGAN
RT 2 RW 1
Bank Jateng
Cabang
Salatiga 47.000.000
Total RP188.000.000
31
Table 4.3
Data Penerima Hibah Sebesar Rp20.000.000 Unggulan Yang Direkomendasi
Untuk Tahun Anggaran 2014 (Dana APBD)
N
o
NAMA
LEMBAGA
PEMOHON ALAMAT
DESA KELURAHAN KECAMATAN
1
Tim
Penggerak
PKK RW IX
Heny Heryani
Pondok
tlagamukti RT
02 RW 09
Tingkir Tengah Tingkir
2 PKK RW XI
Karang Duwet Eny Sugiyarti
RT 10 RW XI
Karangduwet Kutowinangun Tingkir
3 PKK RW 05
Dusun Krajan Mukhibbah
Krajan RT 01
RW 05 Tingkir Lor Tingkir
4 PKK RW III
Kalibening Nurbadiah RW III Kalibening Tingkir
5 KRPL "Gema
Trubus" RW V Lilik Purnomo W
Jl. Muwardi
No 09 Gendongan Tingkir
6
PKK RW 4
Kalilondo
Sidorejo Kidul
Siti Wasilah Kalilondo RT
2 RW 4 Sidorejo Kidul Tingkir
7 PKK RW III
Tegalrejo Dasar Purwanti RW III Tegalrejo Argomulyo
8 PKK RW 03
Klampeyan
Yayuk
Kuntorowati,S.Ag
Klampeyan
RT 02 RW 03 Noborejo Argomulyo
9 PKK RW VI
Krasak
Sri Wahyuning
Budihayu
Krasak Rt 02
Rw 06 Ledok Argomulyo
1
0
RW 04
Sidoharjo Sutik Suharti P
Sidoharjo Rt
01 Rw 04 Cebongan Argomulyo
1
1 RW 06 Ploso Purwatiningsih Ploso RW 06 Randuacir Argomulyo
1
2
PKK RW 07
Banjaran Dra Puniyem
Banjaran RW
VII Mangunsari Sidomukti
1
3
PKK RW 07
Karangalit Siti Rochana
Jl. Purbaya
III/a Rt 02 Rw
07
Dukuh Sidomukti
1
4
PKK RW 03
Karangpadang Nur Hayati
RT 02 RW 03
Karang padang Kecandran Sidomukti
1
5
PKK RW 6
Kalicacing
Lilis Susan
Herwati
Kalicacing
RW 6 Kalicacing Sidomukti
1
6
KRPL RT 05
RW 05 Kel.
Salatiga
Sri Mulyati Jl. Pramuka
No. 26 Salatiga Sidorejo
32
1
7
PKK RW 02
Bugel Dwi Martini RT 03 RW 02 Bugel Sidorejo
1
8
PKK RW IV
Blotongan Nanik Rustiani RW IV Blotongan Sidorejo
1
9
KRPL RW 06
Legok Badi'ah Legok RW VI Kauman Kidul Sidorejo
2
0
RW XIII
Banyuputih
Barat
Marliyah Banyuputih
Barat RW XIII Sidorejo Lor Sidorejo
2
1
PKK RW I
Rejosari Sutarti
Jl.
Dipomenggolo
No.3
Pulutan Sidorejo
(Sumber : BAPPERMAS (Ketahanan pangan) 2014)
Dari hasil wawancara dengan BAPPERMAS (2015) dapat diketahui
bahwa respon masyarakat dalam kegiatan KRPL ini cukup baik hal ini terlihat
dengan adanya banyak kelurahan yang terus bertambah dalam mengikuti kegiatan
KRPL akan tetapi dalam kegiatan KRPL ini ada yang berkembang dan ada yang
hanya berhenti ditengah jalan karena ada beberapa masyarakat yang hanya
tergantung dengan pendamping sedangkan pendamping itu sendiri ada yang hanya
memanfaatkan kegiatan ini sebagai proyek saja sehingga KRPL yang dikelola
tidak bisa berkembang dengan baik, hal ini terlihat pada saat akan diadakan survei
lapangan ada beberapa daerah yang membeli sayuran diwilayah lain sehingga
pada saat survei tersebut terlihat bahwa KRPL mereka berjalan padahal Kawasan
Rumah Pangan Lestari (KRPL) tersebut tidak berjalan dengan baik.
Dari data penerima bantuan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
senilai 20.000.000 ini salah satunya yaitu Kelurahan Ledok DK. Krasak. Kawasan
Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kelurahan Ledok didirikan pada tanggal 28
Oktober 2013. KRPL ini beranggotakan seluruh warga di di RW VI Dukuh
Krasak, Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo Salatiga yang diketuai oleh Sri
Wahyuningsih, Sekertaris Tri Endah Lestari, Bendahara Sri Purwanti. Adapun
struktur organisasi yanga ada di Kawasan Rumah pangan lestari yang ada di
kelurahan Ledok ini adalah sebagai berikut:
33
Struktur Organisasi Kawasan Ruamah Pangan Lestari RW.VI Dukuh
Krasak Kelurahan Ledok Kecamatan Argomulyo Salatiga
Gambar 4.1
(Sumber : data primer KRPL ledok 2014)
PENDAMPING PPL
M. NAZIRUDIN
SEKERTARIS
TRI ENDAH LESTARI
BENDAHARA
SRI PURWANTI
SEKSI
PEMELIHARAAN
GREENHOUSE
1. Slamet
2. Tafrikin
3. Sujiati
4. Fatimah
SEKSI
PEMASARAN/H
UMAS
1. Sulistyowati
2. Nurul Aini
3. Susilowati
4. Anis Fatiqah
SEKSI
PEMBIBITAN
1. Munzayanah
2. Ndoifah
3. Sunarsih
4. Siti Fitriyanti
SEKSI
PENGEMBANG
AN KAWASAN
1. Muawanah
2. Rasmini
3. Nurjanah
4. Badriyah
KETUA
SRI WAHYUNING
BUDIHAYU
34
4.2 Tujuan Program KRPL Ledok
Tujuan dari kegiatan KRPL itu sendiri yaitu:
1. Meningkatkan kesadaran, peran, dan partisipasi masyarakat dalam
mewujudkan pola konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang,
dan aman (B2SA) serta mengurangi ketergantungan terhadap
bahan pangan pokok beras. Menurut BAPERMAS Salatiga tujuan
pokok dari kegiatan KRPL yaitu mengubah pola prilaku
masyarakat yang tadinya mereka mengkonsumsi makanan secara
sembarangan seperti sayur yang dibeli dari pasar dan mengandung
pertisida maka dengan adanya kegiatan KRPL ini masyarakat dapat
menerapkan hidup sehat karena dari hasil tanaman mereka ini
selain bisa dikonsumsi sendiri tidak usah membeli dari pasar
tanaman yang mereka tanam aman karna tidak mengendung
pertisida dan hanya menggunakan pupuk organik dengan demikian
maka mereka sayuran yang mereka tanam dijamin aman dan sehat
untuk dikonsumsi keluarga.
2. Meskipun tujuan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) belum
sepenuhnya seperti yang diharapkan oleh BAPPERMAS akan
tetapi Tujuan BAPERMAS tersebut sudah di terapkan dibeberapa
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) termasuk di kelurahan
Ledok DK. Krasak dimana dengan menanam sayuran organik ini
maka masyarakat dapat mengkonsumsi sayuran yang sehat dan
dengan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam mendukung
kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ini maka sudah
mengubah pola pikir sebagian besar masyarakat ledok yang ikut
dalam kegiatan tersebut, yang tadinya mereka membeli sayuran di
warung mereka dapat menghasilkan sayurannya sendiri yang sehat
dan bergizi karena sayuran yang mereka hasilkan tidak
menggunakan pertisida dan hanya melalui proses secara organik.
35
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyediaan sumber
pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan
pekarangan sebagai hasil sumber karbonhidrat, protein, vitamin
dan mineral. Dari hasil wawancara dengan ibu yayuk selaku ketua
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Ledok partisipasi
masyarakat dalam mendukung diadakannya Kawasan Rumah
Pangan Lestari ini sangat tingggi hal ini terlihat bahwa Kebun Bibit
Desa (KBD) dibangun secara gotong- royong tidak membayar
tukang sama sekali. Pembangunan green house atau kebun bibit
desa (KBD) ini di cor karena di harapannya usia tidak hanya tujuh
tahun tetapi bisa lebih dari 7 tahun, Pembangunan KBD ini
memang lebih efektif dengan di cor karena selain lebih awet
gangguan serangga yang sering merusak tanaman tidak bisa masuk
karena dilindungi dengan jaring. Selain berpartisipasi masyarakat
untuk mendukung kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) yang ada di Ledok sangat luar biasa dalam proses
pembuatan Kebun Bibit Desa KBD) yang dilakukan dengan sistem
gotong royong, sodakoh masyarakatnya juga tinggi, seperti halnya
pada saat membutuhkan 100 bambu bahkan lebih itu yang beli
hanya 20 yang 80 bambu itu yang swadaya masyarakat. Bambu
diambil dari bawah jurang yang dilakukan pada saat bapak- bapak
ikut dalam kegiatan gotong- royong dan sampai pada proses
pembangunan green house ini dilakukan secara bersama- sama
dilakukan dengan sepenuh hati dengan harapan bahwa usaha yang
dilakukan tersebut dapat bermanfaat dan dapat dinikmati secara
bersama- sama oleh anggota kelompok Kawasan Rumah Pangan
lestari. Swadaya seperti makanan setiap ada kegiatan ibu- ibu
nyangking (membawa) agar pada saat melaksanakan KRPL
makanan tersebut dapat dinikmati bersama.
4. Mengembangkan usaha pengolahan pangan sekala mikro kecil
menengah (UMKM) sumber karbonhidrat selain beras dan terigu
36
yang berbasis sumberdaya dan kearifan lokal. Kawasan Rumah
Pangan Lestari yang ada di kelurahan Ledok ini bukan hanya
menjual tanaman sayuran saja akan tetapi membuat makanan
ringan yang dihasilkan oleh sayuran yang mereka tanam sendiri.
Makanan yang mereka produksi yaitu kripik wiping dan steak
wiping. Keripik wiping dan steak wiping ini adalah makanan
olahan yang bahan dasarnya yaitu dari sayuran sawi jepang,
masyarakat banyak yang belum mengetahuni bahwa sawi jepang
juga merupakan sayuran yang dapat di masak dan minat pembelian
sayur sawi jepang ini masih minim oleh karena itu sawi jepang ini
maka di olah menjadi makanan ringan yang dapat dipasarkan dan
bisa menarik perhatiaan konsumen karena selama ini banyak yang
belum mengetahui bagaimana rasa dari kripik dan sawi jepang itu
seperti apa. Selain itu mengapa dipilih sawi jepang? Karena sawi
jepang merupakan komoditi sayuran yang perawatannya itu medah
dan tidak terlalu memerlukan air banyak sehingga tanaman sawi
jepang tersebut tidak mudah mati.
4.3 Manfaat KRPL Bagi Masyarakat Ledok
Dari hasil wawancara dengan ibu wati dampak yang diperoleh dari
pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) antara lain:
1. Terpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat
melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari. Dengan
adanya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) masyarakat yang ada
di kelurahan ledok khususnya Dukuh Krasak yang ikut dalam kegiatan
ini maka gizi keluarga dapat tercukupi karena tanaman sayur- sayuran
yang mereka konsumsi sudah terjamin tidak menggunakan obat- obatan
pertisida namun mereka hanya menggunakan pupuk organik seperti
pupuk kandang dan sekam sebagai tambahan nutrisi untuk tanaman yang
37
ada pada Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sehingga aman untuk
dikonsumsi oleh anggota keluarga tersebut.
2. Meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan
pekarangan diperkotaan maupun perdesaan untuk budidaya tanaman
pangan, buah, sayur, dan tanaman obat keluarga (toga), ternak dan ikan
serta pengolahan hasil dan limbah rumah tangga menjadi kompos.
Dalam hal ini masyarakat Dukuh Krasak yang ada di kelurahan ledok ini
mendapatkan dampak yang positif selain menghasilkan tanaman yang
sehat akan tetapi juga menambah wawasan masyarakat yang tadinya
mereka tidak tahu sama sekali bagaimana cara bercocok tanaman maka
dengan adanya Kawasan Rumah Pangan Lestari ini maka masyarakat
menjadi tahu bagaimana budidaya tanaman organik dengan baik.
3. Terjaganya kelestarian dan keberagaman sumber pangan lokal. Prosedur
KRPL dari pusat yaitu dengan menanam untuk setiap rumah. Hal ini
dilakukan karena dulu sudah diterapkan setiap rumah mendapatkan 10
bibit tanaman sayur akan tetapi tidak semua masyarakat konsisiten
dengan tanaman yang mereka miliki sehingga tanaman tersebut mati.
Dengan demikian maka sekarang masyarakat tidak dipaksakan untuk
menanam tanaman dirumah masing- masing akan tetapi hanya untuk
yang mau saja sehingga untuk kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) ini fotus kepada kebun percontohan yang terbuat dari bambu
dan dipagari dengan jaring agar hama tidak bisa masuk dan merusak
tanaman. Sayuran yang ada di dalam kebun bibit desa yang digunakan
untuk percontohan ini didalamnya ada bermacam-macam sayur seperti
terong, sawi, cabai, tomat dll.
4. Berkembangnya usaha ekonomi produktif keluarga untuk menopang
kesejahteraan keluarga dan menciptakan lingkungan lestari dan sehat.
Harapan dari BAPPERMAS dalam kegiatan Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL) adalah ibu-ibu anggota PKK maupun kelompok wanita
tani bisa tahu komoditas tanaman yang mempunyai nilai ekonomi dan
tidak menanam tanaman berdasarkan insting saja, dan bisa
38
menumbuhkan Salatiga sebagai sentra sayuran organik yang sehat.
Dimana sebelum adanya Kawasan Rumah Pangan lestari (KRPL)
pengeluaran rumah tangga di kelurahan Ledok Dukuh Krasak ini untuk
membeli sayur dan lauk senilai kurang lebih Rp10.000/hari, namun
setelah adanya KRPL masyarakat sudah tidak mengeluarkan dana untuk
membeli sayur karena mereka bisa mengambil sayur di green house
yang mereka miliki. seperti halnya pada saat harga cabe melambung
tinggi masyarakat tidak lagi merasa resah karena mereka sudah memiliki
tanaman cabe yang yang dapat dikonsumsi tanpa harus membeli cabe
yang harganya sedang melambung tersebut. Selain dikonsumsi sendiri
oleh masyarakat, hasil tanaman yang dihasilkan oleh KRPL juga dijual,
untuk tanaman Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ini mereka
sudah ada yang menampung sehingga masyarakat tidak merasa pusing
bagaimana memasarkan tanaman yang telah mereka tanam selama
didirikannya KRPL ini masyarakat sudah memanen berkali- kali untuk
dijual. Tanaman KRPL ini oleh tengkulak biasanya dipasarkan pada
supermarket dan tanaman yang ditanam oleh masyarakat ini tanaman
yang memang sudah dipesan oleh tengkulak tersebut.
Kendala yang dihadapi oleh setiap Kawasan Rumah Pangan
lestari (KRPL) itu berbeda-beda, kendala yang dihadapi ini ada dua
faktor yaitu faktor teknis dan non teknis. Faktor teknisnya yaitu
berhubungan dengan pendampingan karena ada pendamping yang
menjadikan KRPL ini sebagai proyek sehingga mereka mendampingi
tidak dengan sepenuh hati dan kendala nonteknis misalnya musim atau
faktor air dimana ketersediaan air mereka terbatas. Kendala non teknis
ini dapat ditangani dengan sisitem draisitem pengairan misalnya
menyalurkan pipa-pipa ke kolibet.
39
Dari hasil wawancara dengan ibu yayu kendala yang dihadapi oleh
masyarakat ledok RW 6 Krasak terkait Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) yaitu:
1. Hewan ternak yang merusak tanaman masyarakat seperti ayam, itik,
bebek, angsa.
2. Hama penyakit seperti ulat dan belalang
3. Faktor alam dimana pada saat terjadinya musim hujan maka banyak
tanaman yang rusak dikarenakan busuk sedangkan pada musim kemarau
tanaman banyak yang mati karena layu atau kering karna kurangnya
pasokan air.
4. Dalam segi penggerakan anggota kelompok masih ada hambatan karena
masyarakat untuk menanam di rumah masing- masing masih belum bisa
tergerak, untuk jadwal piket untuk anggota dawis tidak semua anggota
dawis mau datang piket dan ada juga jadwal piket mereka bertabrakan
dengan kegiatan lain, untuk anggota kelompok ini sendiri timeing untuk
bertemu itu tidak bisa intens karena banyak pengurus yang merangkap
sebagai pengurus dalam kegiatan lain oleh karena itu biasanya pertemuan
yang dilakukan secara bersamaan.
5. Dari segi penjualan, harga jual tanaman sayur ini rendah sehingga tidak
mendapatkan keuntungan padahal untuk tanaman organiini seharusnya
lebih tinggi daripada tanaman non organik.
4.4 Pendekatan Kelompok KRPL Ledok
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ini setiap desa terdiri dari 1
kelompok yang beranggotakan minimal 30 rumah tangga yang lokasinya saling
berdekatan dalam satu kawasan dengan kegiatan, dan dalam hal ini pendekatan
yang dilakukan dalam kelompok di kelorahan Ledok Dukuh Krasak yaitu
sebagai berikut:
1. Melaksanakan sosialisasi optimalisasi pemanfaatan pekarangan
oleh penyuluh pendamping kepada kelompok penerima manfaat
40
melalui metode sekolah lapangn (SL), yang diberikan kepada
penerima manfaat. Dalam hal ini Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL) Ledok mengadakan kegiatan Sekolah Lapang
(SL) ini dilakukan satu bulan sekali, masyarakat diberitahu mulai
dari bagaimana cara membuat green house, menanam tanaman,
cara membuat pupuk organik dll.
2. Melaksanakan pengembangan demplot pekarangan sebagai
laboraturium lapangan (LL), sekaligus berperan sebagai
pekarangan percontohan ini antara lain berupa bimbingan,
pembelian sarana produksi adminitrasi dan manajemen
kelompok. Dalam hal ini Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) Ledok mengembangkan demplot dilaksanakan pada saat
piket yang sudah terjadwal setiap harinya.
Luas demplot kelompok berkisar minimal 36 m2 atau
disesuaikan dengan ketersediaan lahan kelompok.
Demplot di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di
kelurahan Ledok Dukuh Krasak ini ditanami berbagai
jenis tanaman (sayur, buah, umbi-umbian) tidak ditanami
hanya satu jenis tanaman saja.
Didalam lahan demplot juga dapat di buat kolam ikan dan
kadang ternak kecil, sebagai pembelajaran untuk
budidaya pangan sumber protein. Hewan ternak yang ada
di Kawasan Rumah Pangan lestari (KRPL) Ledok ini
ayam, kambing, lele, bebek, dan kelinci.
Kebun Bibit Desa (KBD) diusahakan tidak berlokasi
terlalu jauh dari tempat tinggal para anggota, sehingga
memudahkan proses pembelajaran dan praktek langsung
dipekarangan.
Pengelolaan demplot merupakan tanggung jawab anggota
kelompok (dibuat jadwal piket secara bergantian) dan
pada jadwal piket yang dilakukan di Ledok ini dulunya
41
dilakukan setiap hari karna masyarakat begitu antusias
untuk mengikuti kegiatan KRPL ini akan tetapi sekarang
jadwal piket dilakukan dua atau satu minggu sekali hal
ini dilakukan agar tanaman tidak rusak.
3. Mengembangkan bibit kelompok yang diarahkan menjadi cikal
bakal bibit kebun desa.
Bibit yang dikembangkan adalah bibit tanaman sayuran,
buah dan umbi-umbian.
Luas bibit ini berkisar minimal 25 m2
atau disesuaikan
dengan lahan yang tersedia.
Peralatan dan media yang digunakan untuk pembibitan
antara lain adalah : polybag (ukuran kecil/sedang/besar),
pot, tanah, kompos, sekam, dll serta dapat memanfaatkan
bahan daur ulang sebagai media pembibitan (barang-
barang bekas).
Media tanaman untuk perbenihan dikebun bibit
dianjurkan untuk menggunakan campuran tanah, pasir,
dan pupuk kandang yang sudah matang, dengan
perbandingan 1:1:1 dan atau komposisi lainnya sesuai
jenis tanaman.
Kebun bibit kelompok menyuplai bibit untuk angota
kelompok, kebun sekolah dan dapat juga untuk
masyarakat sekitar. Cara distribusi bibit dilakukan sesuai
dengan kesepakatan berdasarkan hasil musyawarah
kelompok.
Lokasi kebun bibit diusahakan terletak pada daerah yang
strategis sehingga mudah dijangkau oleh anggota atau
masyarakat yang membutuhkan bibit.
Pengelolaan dan pemeliharaan kebun bibit menjadi
tanggung jawab kelompok dengan pembagian tugas
berdasarkan musyawarah kelompok.
42
4.5 Peran Aktor Pada Program KRPL Ledok
4.5.1 BAPPERMAS
BAPPERMAS memberikan bantuan kepada beberapa Kawasan
Rumah Pangan Lestari di kelurahan Ledok senilai 20juta, bantuan
tersebut di memberikan melalui rekening kelompok jadi murni
langsung diberikan dan mereka memberikan laporan, nanti dana itu
dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL) kelompok tersebut. Pencairan dana tersebut diadakan
pemantauan supaya eksistensi kelompok tersebut ada. BAPPERMAS
membuat rekomendasi untuk pencairan melalui pengawasan internal,
karena menurut BAPPERMAS apabila dana tersebut hanya diberikan
tanpa adanya pengawasan kebablasan tidak ada tanggung jawab moral
maka dari itu sebagai aparat pemerintah istilahnya “Tutwuri
Handayani” kita dibelakang kita mengarahkan supaya dana tidak sekali
habis karena aktifitas Kawasan Rumah Pangan Lestari ini sifatnya
berkelanjutan.
Upaya yang dilakukan BAPPERMAS dalam kegiata Kawasan
Rumah Pangan Lestari yaitu BAPPERMAS melakukan monitoring
dengan turun kelapangan langsung ke beberapa Kawasan Rumah
Pangan lestari yang ada di Salatiga, dan kegagalan yang terjadi
dibeberapa wilayah menjadi evaluasi dan membuat konsep yang
mungkin lebih lestari yaitu itu tadi evaluasi dari kegagalan tahun lalu.
BAPPERMAS melakukan evaluasi dan monitoring rutin yang
dilakukan satu TIM, pada saat ingin terjun langsung mereka
melakukan peninjauan ke lokasi dilakukan secara mendadak, dengan
cara inilah maka dapat mengetahui bagaimana potret asli atau kondisi
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) itu seperti apa apakah KRPL
itu berhasil atau justru Kawasan Rumah pangan itu gagal.
43
Gambar 4.1
Kunjungan BAPPERMAS
(Sumber: data primer tahun 2015)
Tanaman yang dihasilkan oleh Kawasan Rumah Pangan Lestari
yanga ada di daerah ledok ini tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri
akan tetapi dapat dijual. Pada saat panen perdana Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL) Ledok ini mengundang BAPPERMAS untuk
bisa ikut melakukan panen bersama- sama dan dengan kehadiran
BAPPERMAS maupun pemerintahan lain maka masyarakat krasak
semakin bersemangat karena itu merupakan bentuk perhatian lembaga
pemerintahan yaitu dengan cara monitoring tersebut. Tujuan utama
dari program Kawasan Rumah Pangan Lestari ini sendiri ialah
penambahan gizi keluarga sehingga harapan BAPPERMAS untuk
mengetahui sejauh mana masyarakat pola konsumsinya apakah sudah
beragam, bergizi, seimbang dan aman belum (B2SA) jangan hanya
dominasi karbon hidrat dan protein serta mineralnya tidak seimbang.
Harapan BAPPERMAS dengan keberagaman maka beras ini diganti
dagi buah dan sayur dan jika harga daginng mahal maka bisa di ganti
44
dengan ikan air tawar (lele) yang sudah diberikan kepada penerima
manfaat seperti Kawasan Rumah Pangan Lestari yang ada di kelurahan
Ledok.
Gambar 4.2
Peran serta BAPPERMAS dalam panen Perdana
(Sumber: data primer tahun 2015)
BAPPERMAS melakukan pembinaan disemua Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL) Termasuk Ledok, pembinaan tersebut ini meliputi
pertemuan yang diisi materi- materi yang terkait dengan Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL) misalnya penyampaian materi bagaimana cara
menanam dengan baik dan benar , dan mengenai tanaman Hidroponik,
kemudian memberikan ilmu mengenai prodak olahan yang dilakukan
dengan cara demo masak dengan beberapa anggota Kawasan Rumah
Pangan Lestari yang ada disalatiga dalam hal ini BAPPERMAS
mengundang ahli pembuat kue disitu di ajari bagaimana membuat
makanan ringan atau kue yang dihasilkan dari tanaman yang ada
dilingkungan sekitar atau tanaman yang ditanam pada Kawasan Rumah
Pangan Lestari, makanan yang dibuat itu berfariasi dan sehat tentunya
karna menggunakan bahan dasar dari tanaman organik.
45
Gambar 4.3
Demo masak di BAPPERMAS
(Sumber: data primer tahun 2015)
4.5.2 Kelurahan Ledok
Dari hasil wawancara dengan Titin eka novia selaku seksi ekonomi
pembangunan di kelurahan Ledok respon masyarakat dengan adanya
program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) baik karena tidak ada
penolakan karna Kawasan Rumah Pangan Lestari ini merupakan kegiatan
yang baik akan tetapi ada beberapa kendala yaitu tidak semua masyarakat
itu bisa menanam karena tidak semua orang bisa menanam secara baik
walaupun sudah diberikan ilmu. Upaya yang dilakukan kelurahan Ledok
dalam mendorong kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari Ini yaitu
mengadakan sosialisasi melalui PKK, dalam kegiatan PKK tersebut
sarankan atau dihimbau untuk mencontoh Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) yang sudah berhasil pesat dan dengan cara tersebut maka
masyarakat yang mengikuti program Kawasan Rumah Pangan Lestari
46
menjadi bersemangat dan ingin menghasilkan Kawasan Rumah Pangan
Lestari yang bagus pula.
kerjasama yang dilakukan kelurahan dengan BAPPERMAS
dengan dinas pertanian dalam mendukung kegiatan Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL) yaitu kelurahankan berperan sebagai fasilitator
yang memfasilitasi program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
dengan mencarikan kebun percontohan yang berada dir w 6 krasak
kelurahan ledok hanya sebatas kordinator yang mengkordinasikan antara
masyarakat dengan dinas terkait selain itu kelurahan Ledok juga
mendampingi jika ada kendala kita dan menjadi penghubung antara
BAPPERMAS dengan masyarakat Krasak jika ada kegiatan yang di
lakukan oleh BAPPERMAS maka undangan diberikan kekeluran ledok
dan setelah itu disampaikan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Ledok yang ada di RW 6 Krasak.
Dorongan kelurahan ledok dalam mendukung Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL) agar sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu
dengan studi banding ke magelang, kelurahan bekerjasama dengan PKK
dan cipta taru karena kelurahan sendiri tidak mempunyai dana untuk
kegiatan tersebut dan kegiatan tersebut dilakukan untuk melihat Kawasan
Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang ada disana adapun tujuan tersebut
supaya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) bisa maju seperti mereka.
Kelurahan ledok ini sifatnya hanya memantau dan mendampingi
sewaktuada acara- acara tertentu dan memberikan informasi jika ada
pembinaan dari BAPPERMAS dan pada saat panen maka kelurahan juga
di undang untuk mengikuti panen bersama masyarakat dan BAPPERMAS.
47
Gambar 4.4
Peran serta kelurahan ledok dalam panen Perdana
(Sumber: data primer tahun 2015)
4.5.3 Pendamping
Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam proses
pemberdayaan masyarakat dalam program Kawasan Rumah Pangan lestari
(KRPL) adalah pendampingan karena diyakini mampu mendorong
terjadinya pemberdayaan masyarakat secara optimal. Salah satu
pendamping dalam proses pembangunan pertanian lapangan sebagai unsur
pekerja sosial dilapangan. Pendaping juga dituntut memiliki kemampuan
pengetahuan dan kecakapan yang cukup didalam berkomunikasi dengan
petani untuk memberikan penjelasan yang dapat menghilangkan
kebimbangan petani dalam penerapan informasi teknologi baru yang
disampaikan berkaitan dengan Kawasan Rumah pangan Lestari (KRPL)
di Ledok.
48
Indikator dari peran penyuluh sebagai edukasi ada tiga: pertama,
mengembangkan proses belajar bersama yaitu yang dilakukan setiap
40hari sekali ; kedua, meningkatkan pengetahuan petani yang ikut dalam
kegiatan Kawasan Rumah pangan Lestari yang ada di kelurahan ledok
dalam budidaya tanaman organik; dan ketiga, melaksanakan praktek
langsung kelapangan yaitu pendamping memberikan ilmu bagaimana cara
membuat pupuk cair dan bagaimana cara menanam dengan baik dan benar.
Diketahui bahwa peranpenyuluh dengan indikator mengembangkan proses
belajar bersama sudah terbilang baik hal ini terlihat berdasarkan kegiatan
belajar bersama yang dilakukan oleh pendamping dapat menarik minat
petani untuk ikut serta dalam belajar, baik itu belajar teori ataupun belajar
praktek lapangan. Suatu hal yang dapat menarik minat anggota Kawasan
Rumah Pangan lestari (KRPL) untuk ikut belajar bersama yaitu penyajian
materi yang disampaikan penyuluh sangat menarik dan penyuluh selalu
bercanda hal itu dilakukan supaya petani tidak bosan. Peran penyuluh
dengan indikator meningkatkan pengetahuan anggota KRPL dalam
budidaya tanaman organik.
Peran pendamping dengan indikator menjalin melakukan
pembinaan dalam pengelolaan lahan pekarangan yang ada di kelurahan
Ledok bertujuan untuk mengajak petani bagaimana mengelola lahan
perkarangan dengan baik dan benar. Pendamping yang ada pada Kawasan
Rumah Pangan Lestari di kelurahan Ledok terbilang baik dalam
menyampaikan atau membuat suatu inovasi baru dalam pelaksanaan
program Kawasan Rumah pangan Lestari (KRPL). Inovasi yang dibuat
oleh kedua penyuluh tersebut dalam program Kawasan Rumah pangan
Lestari (KRPL) adalah bagaimana carannya supaya lahan yang sempit bisa
ditanami berbagai jenis tanaman baik tanaman sayur-sayuran maupun
buah-buan dan tanaman pangan lainnya. Selain itu penyuluh juga
mengajarkan kepada petani untuk membuat media tanam dari berbagai
49
barang-barang bekas seperti botol plastik, kaleng, ember bekas, dan barang
bekas lainnya.
peran penyuluh sebagai konsultan adalah untuk menerima dan
membarikan ide atau gagasan yang menjadi kebutuhan anggota Kawasan
Rumah Pangan lestari (KRPL) Ledok, dilakukan ketika anggota KRPL
Ledok mendapat masalah maka memberikan idea tau gagasan dan gagasan
melalui konsultasi dengan petani dan membantu memecahkan masalah
yang dihadapi anggota Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).