bab iv analisis dan pembahasan -...

62
57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data yang menggambarkan karakteristik responden merupakan informasi tambahan untuk memahami hasil penelitian. Karakteristik responden dalam penelitian ini disajikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, status perkawinan, golongan, gaji, gaji pasangan, dan jumlah anggota keluarga. Ringkasan berbagai karakteristik tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik Kategori N % Jenis Kelamin Laki-Laki 52 26.0 Perempuan 148 74.0 Total 200 100.0 Usia 20 – 29 63 31.5 30 – 39 63 31.5 40 – 49 43 21.5 ≥ 50 24 12.0 Tidak mengisi 7 3.5 Total 200 100.0 Sumber : data primer yang diolah, 2012.

Upload: dinhnhi

Post on 10-Jul-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

57

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden digunakan untuk

memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data

yang menggambarkan karakteristik responden

merupakan informasi tambahan untuk memahami hasil

penelitian. Karakteristik responden dalam penelitian ini

disajikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan

terakhir, status perkawinan, golongan, gaji, gaji

pasangan, dan jumlah anggota keluarga. Ringkasan

berbagai karakteristik tersebut dapat dilihat pada tabel

4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

Karakteristik Kategori N %

Jenis Kelamin Laki-Laki 52 26.0

Perempuan 148 74.0

Total 200 100.0

Usia 20 – 29 63 31.5

30 – 39 63 31.5

40 – 49 43 21.5

≥ 50 24 12.0

Tidak mengisi 7 3.5

Total 200 100.0

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

Page 2: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

58

Tabel 4.1 (Lanjutan) Karakteristik Responden

Karakteristik Kategori N %

Pendidikan Terakhir SMA 30 15

D1 0 0.0

D2 0 0.0

D3 64 32.0

S1 82 41.0

S2 16 8.0

Tidak mengisi 8 4.0

Total 200 100.0

Status Perkawinan Belum Menikah 49 24.5

Menikah 151 75.5

Total 200 100.0

Golongan

2 81 40.5

3 106 53.0

4 13 6.5

Total 200 100.0

Gaji 1.000.000 – 1.999.999 16 8.0

2.000.000 – 2.999.999 160 80.0

3.000.000 – 3.999.999 19 9.5

≥ 4.000.000 5 2.5

Total 200 100.0

Gaji Pasangan 1.000.000 – 1.999.999 81 40.5

2.000.000 – 2.999.999 115 57.5

3.000.000 – 3.999.999 4 2.0

Total 200 100.0

Jumlah Anggota Keluarga

2 8 4.0

3 31 15.5

4 60 30.0

5 21 10.5

6 14 7.0

7 7 3.5

Tidak mengisi 59 29.5

Total 200 100.0

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

Page 3: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

59

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dikatakan bahwa

responden terbanyak dalam penelitian ini berjenis

kelamin perempuan dengan jumlah 148 responden

(74,0%), dimana sebagian besar responden (63%) berada

pada kisaran usia 20-39 tahun. Selanjutnya dari 200

responden tersebut, kebanyakan memiliki tingkat

pendidikan terakhir S1 dengan jumlah 82 responden,

diikuti dengan pendidikan D3 sebanyak 64 responden.

Pada karakteristik status perkawinan menunjukkan

bahwa mayoritas responden telah menikah yaitu sebesar

75.5%. Sementara itu, dari karakteristik golongan,

sebagian besar responden bekerja sebagai PNS dengan

golongan 3 pada berbagai tingkatan, dengan kisaran gaji

antara Rp. 2.000.000 – Rp. 2.999.999. Sedangkan pada

karakteristik gaji pasangan, diantara 200 responden

sebagian besar pendapatan pasangan berkisar antara Rp.

2.000.000 – Rp. 2.999.999. Terakhir, pada karakteristik

jumlah anggota keluarga, sebagian besar responden

memiliki jumlah anggota keluarga antara 3 sampai

dengan 4 orang dalam satu keluarga.

Page 4: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

60

4.2. Uji Asumsi-asumsi Structural Equation

Model

4.2.1 Uji Normalitas

Normalitas data pada masing-masing variabel

merupakan langkah yang penting pada setiap analisis

multivariate, khususnya bila diestimasi dengan

menggunakan Maximum Likelihood Estimation Technique.

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria

critical ratio skewness value sebesar + 2,58 pada tingkat

signifikansi 1% atau 0,01 (Ghozali, 2008). Data dapat

disimpulkan mempunyai distribusi norma jika critical

ratio skewness value dibawah nilai mutlak 2,58. Hasil uji

normalitas dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 tersebut menunjukkan bahwa nilai

critical ratio (CR) positif terbesar adalah 7,310 dan CR

negatif terbesar adalah -8,932. Jadi nilai CR lebih besar

dari ± 2,58. Selain itu pada kolom CR untuk multivariate

nilainya adalah 82,726 dan dibandingkan dengan nilai

mutlaknya 2,58 maka dapat disimpulkan bahwa

distribusi data tidak normal. Ketidaknormalan distribusi

data dikarenakan adanya data outlier. Untuk mengetahui

data outlier maka selanjutnya dilakukan uji outliers.

Page 5: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

61

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

Y4 1,000 7,000 -,486 -2,802 -,154 -,444

Y5 1,000 7,000 -,999 -5,756 ,074 ,214

Y6 2,000 7,000 -1,220 -7,028 1,775 5,110

Y1 1,000 7,000 -,236 -1,359 -,849 -2,443

Y2 1,000 7,000 -,924 -5,322 ,458 1,318

Y3 2,000 7,000 -,994 -5,726 ,425 1,224

X19 1,000 7,000 -,794 -4,575 -,285 -,821

X20 1,000 7,000 -,563 -3,241 ,075 ,216

X21 1,000 7,000 ,202 1,162 -,860 -2,478

X22 1,000 7,000 -,698 -4,021 -,254 -,730

X23 1,000 7,000 -,360 -2,075 -,542 -1,561

X24 2,000 7,000 -,773 -4,455 -,141 -,406

X25 2,000 7,000 -,808 -4,654 ,377 1,085

X26 1,000 7,000 -,918 -5,284 1,269 3,655

X27 2,000 7,000 -,194 -1,115 -,072 -,207

X28 2,000 7,000 -,813 -4,680 ,194 ,559

X29 2,000 7,000 -,642 -3,696 -,283 -,815

X18 1,000 7,000 -,260 -1,499 -,378 -1,088

X17 1,000 7,000 -,364 -2,098 -,616 -1,774

X16 1,000 7,000 -,505 -2,908 -,441 -1,271

X15 1,000 7,000 -,988 -5,689 -,084 -,243

X14 2,000 7,000 -,567 -3,265 -,494 -1,422

X7 1,000 7,000 ,267 1,537 -1,107 -3,188

X6 1,000 7,000 -,512 -2,950 -,877 -2,525

X5 1,000 7,000 ,060 ,346 -1,528 -4,399

X4 1,000 7,000 ,165 ,948 -1,051 -3,026

X3 1,000 7,000 1,269 7,310 ,202 ,582

X2 1,000 7,000 -1,025 -5,900 ,137 ,394

X1 1,000 7,000 ,131 ,755 -,941 -2,711

X13 3,000 7,000 -1,313 -7,562 1,556 4,481

X12 2,000 7,000 -1,501 -8,643 2,954 8,507

X11 3,000 7,000 -1,301 -7,495 1,485 4,275

X10 3,000 7,000 -1,289 -7,424 1,183 3,407

X9 2,000 7,000 -1,551 -8,932 2,456 7,072

X8 2,000 7,000 -1,449 -8,342 1,024 2,947

Multivariate

596,892 82,726

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

Page 6: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

62

4.2.2 Uji Outliers

Outliers adalah observasi yang muncul dengan

nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun

multivariat karena kombinasi karakteristik unik yang

dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari

observasi-observasi lainnya (Hair dkk. dalam Ferdinand,

2002). Outliers dapat dievaluasi dengan dua cara, yaitu

analisis terhadap univariate outliers dan analisis terhadap

multivariate outliers.

1. Univariate Outliers

Deteksi terhadap adanya univariate outliers

dapat dilakukan dengan menentukan nilai ambang

batas yang akan dikategorikan sebagai outliers dengan

cara mengkonversi nilai data penelitian ke dalam

standard score atau yang biasa disebut “z-score”, yang

memiliki nilai rata-rata nol dengan standar deviasi

sebesar satu (Hair et al., 2006). Untuk sampel besar

(di atas 80 observasi), pedoman evaluasinya adalah

nilai ambang batas dari z-score berada pada rentang 3

sampai dengan 4. Oleh karena itu, kasus-kasus atau

observasi-observasi yang mempunyai z-score ≥ 4,0

akan dikategorikan sebagai outliers. Pengujian

univariate outliers ini dilakukan per konstruk variabel

dengan program SPSS 16.0, yang hasilnya dapat

dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.

Page 7: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

63

Tabel 4.3 Deskriptive Statistics-Zscore

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

Zscore(X1) 200 -1.629 2.393 .000 1.000

Zscore(X2) 200 -2.417 1.254 .000 1.000

Zscore(X3) 200 -.797 2.267 .000 1.000

Zscore(X4) 200 -1.487 2.208 .000 1.000

Zscore(X5) 200 -1.355 1.554 .000 1.000

Zscore(X6) 200 -2.135 1.365 .000 1.000

Zscore(X7) 200 -1.325 1.715 .000 1.000

Zscore(X8) 200 -3.075 .740 .000 1.000

Zscore(X9) 200 -3.956 .874 .000 1.000

Zscore(X10) 200 -3.564 .843 .000 1.000

Zscore(X11) 200 -3.258 .814 .000 1.000

Zscore(X12) 200 -3.834 .977 .000 1.000

Zscore(X13) 200 -4.273 .754 .000 1.000

Zscore(X14) 200 -2.140 1.451 .000 1.000

Zscore(X15) 200 -2.787 .962 .000 1.000

Zscore(X16) 200 -2.318 1.492 .000 1.000

Zscore(X17) 200 -2.475 1.528 .000 1.000

Zscore(X18) 200 -2.200 1.626 .000 1.000

Zscore(X19) 200 -3.179 1.136 .000 1.000

Zscore(X20) 200 -2.910 1.391 .000 1.000

Zscore(X21) 200 -1.786 1.710 .000 1.000

Zscore(X22) 200 -2.887 1.137 .000 1.000

Zscore(X23) 200 -2.413 1.299 .000 1.000

Zscore(Y1) 200 -2.383 1.331 .000 1.000

Zscore(Y2) 200 -3.468 1.046 .000 1.000

Zscore(Y3) 200 -3.072 1.046 .000 1.000

Zscore(Y4) 200 -3.146 1.447 .000 1.000

Zscore(Y5) 200 -3.301 .864 .000 1.000

Zscore(Y6) 200 -3.648 1.197 .000 1.000

Zscore(X24) 200 -3.254 1.016 .000 1.000

Zscore(X25) 200 -3.818 1.166 .000 1.000

Zscore(X26) 200 -3.707 1.460 .000 1.000

Zscore(X27) 200 -3.095 1.601 .000 1.000

Zscore(X28) 200 -3.399 1.067 .000 1.000

Zscore(X29) 200 -3.178 1.193 .000 1.000

Valid N (listwise)

200

Sumber : hasil pengolahan SPSS 16.0, 2012

Page 8: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

64

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa semua nilai yang

telah distandarisasi dalam bentuk z-score mempunyai

rata-rata sama dengan nol dengan standar deviasi

sebesar satu, sehingga hal ini sesuai dengan teori di

atas. Begitupun dengan hasil komputasi yang

menunjukkan sebagian besar observasi memiliki nilai

z-score kurang dari + 4,0, kecuali z-score (X13).

2. Multivariate Outliers

Evaluasi terhadap multivariate outliers perlu

dilakukan sebab meskipun data yang dianalisa

menunjukkan tidak adanya outliers pada tingkat

univariat, tetapi observasi-observasi itu dapat menjadi

outliers jika sudah dikombinasikan. Jarak

Mahalanobis (the Mahalanobis distance) digunakan

untuk melihat ada tidaknya outliers secara

multivariate. Uji terhadap multivariate outliers

dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak

Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak

Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ2

pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang

digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini

digunakan 35 variabel, sehingga kriteria jarak

mahalanobis pada tingkat p < 0,001 dengan 35

variabel, yaitu χ2 (35, 0,001) = 66,62 adalah outlier

multivariate.

Page 9: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

65

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan

SPSS 16.0 seperti tampak pada dalam tabel 4.4

berikut ini, dapat diketahui bahwa jarak Mahalanobis

maximum adalah 35,490 sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat multivariate outliers.

Tabel 4.4

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean

Std. Deviation N

Predicted Value 8.7084 20.6087 16.6100 2.37002 200

Std. Predicted Value -3.334 1.687 .000 1.000 200

Standard Error of Predicted Value

.205 .906 .380 .111 200

Adjusted Predicted Value

8.9057 20.5915 16.6045 2.38751 200

Residual -1.24617E1

7.50925 .00000 2.08343 200

Std. Residual -5.890 3.550 .000 .985 200

Stud. Residual -6.110 3.928 .001 1.013 200

Deleted Residual -1.34076E1

9.19510 .00553 2.20911 200

Stud. Deleted Residual

-6.786 4.084 -.002 1.041 200

Mahal. Distance .871 35.490 5.970 4.575 200

Cook's Distance .000 .495 .009 .046 200

Centered Leverage Value

.004 .178 .030 .023 200

Hasil Pengolahan SPSS 16.0 , 2012

4.3. Uji Pemodelan Structural Equation Model

Ferdinand (2002) mengemukakan bahwa

pemodelan SEM dapat dilakukan dengan pendekatan dua

langkah (two-stepmodelling approach) yaitu : (1)

Page 10: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

66

mengembangkan model pengukuran (measurement model)

yang bertujuan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi

atau faktor berdasarkan indikator-indikator empirisnya,

dimana akan diestimasi dengan teknik Confirmatory

Factor Analysis, dan (2) model struktural (structural

model) adalah model mengenai struktur hubungan yang

membentuk atau menjelaskan kausalitas antar faktor,

dimana akan diestimasi dengan teknik Full Structural

Equation Model.

4.3.1 Confirmatory Factor Analysis

Menurut Ferdinand (2002), teknik Confirmatory

Factor Analysis (analisis faktor konfirmatori) ini ditujukan

untuk mengestimasi measurement model, menguji

unidimensionalitas dari konstruk-konstruk eksogen dan

konstruk-konstruk endogen. Selanjutnya disebut sebagai

teknik analisis faktor konfirmatori, sebab pada tahap ini

model akan mengkonfirmasi apakah variabel yang

diamati dapat mencerminkan faktor yang dianalisis.

4.3.1.1 Uji Konfirmatori antar Konstruk Eksogen

Hair et al., (2006) mengemukakan bahwa konstruk

eksogen adalah variabel yang memengaruhi variabel lain

tanpa pernah dipengaruhi oleh variabel lain dalam satu

rangkaian hubungan kausalitas antar variabel. Konstruk

Eksogen dikenal juga sebagai “source variables” atau

“independent variables” yang tidak diprediksi oleh

Page 11: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

67

variabel yang lain dalam model (Ferdinand, 2002). Dalam

model ini, konstruk eksogen ada 5 yaitu : (1) power-

prestige, (2) retention-time, (3) norma subjektif, (4) kontrol

perilaku, dan (5) conscientiousness seperti tampak dalam

gambar 4.1. Selanjutnya hasil pengolahan uji

konfirmatori antar konstruk eksogen dapat dilihat dalam

tabel 4.5, dimana hasilnya menunjukkan model tidak fit.

Menurut Ghozali (2008), untuk memperbaiki model

menjadi fit maka harus dilihat nilai convergent validity

yaitu indikator dengan loading factor yang berada di

bawah 0,50 dapat dinyatakan tidak valid sebagai

pengukur konstruk eksogen sehingga harus dikeluarkan

dari analisis. Datanya dapat dilihat pada tabel 4.6.

Page 12: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

68

Gambar 4.1 Posisi awal Uji Konfirmatori Konstruk Eksogen

Kelima variabel konstruk

,31

power

X11,74

e1

1,00

1X2

1,72

e2

1,75

1X3

1,00

e3

3,041

X42,26

e41,091

X52,75

e5 2,201

X61,62

e62,06

1X7

2,01

e72,50

1

1,22

retention

X8,49

e8

1,00

1X9

,48

e9

,701

X10

,26

e10,691

X11

,40

e11 ,681X12

,37

e12 ,76

1X13

,31

e13,51

1

,69

norma

X14

1,18

e14

1,00

1X15

1,56

e15

1,051

X16

1,02

e161,421

X17

,32

e17 1,641

X18,64

e181,60

1

,26

kontrol

,30

conscientiousness

X19

1,66

e19

1,00

1X20

,79

e20

2,101

X21

1,49

e212,351

X22

1,36

e22 1,801

X23

1,18

e232,30

1

X24

1,06

e24

1,00

1X25

,51

e25

1,281

X26

,59

e261,571

X27

,43

e27 1,521X28

,17

e28 1,89

1X29

,25

e291,87

1

,23

,34

,15

,11

-,07

,08

,12

,30

,29

,16

Chi-Square=2301,156p=,000

GFI=,554AGFI=,471

TLI=,536CFI=,581

RMSEA=,163df=367

cmin/df=6,270

Page 13: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

69

Tabel 4.5 Posisi awal Goodness-of-fit Indices

Konstruk Eksogen

Goodness-of-fit

Index

Cut-off Value Hasil Analisis

Evaluasi Model

Chi Square Diharapkan kecil

2301,156 Kurang Baik

Significance Probability

≥ 0.05 0.000 Kurang Baik

RMSEA ≤ 0.08 0.163 Kurang Baik

CMIN/DF ≤ 2.00 6,270 Kurang Baik

GFI ≥ 0.90 0.554 Kurang Baik

AGFI ≥ 0.90 0.471 Kurang Baik

TLI ≥ 0.90 0.536 Kurang Baik

CFI ≥ 0.95 0.581 Kurang Baik

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

Tabel 4.6

Squared Multiple Correlations : (Group number 1 - Default model)

Estimate

X29

,802 X28

,865

X27

,612 X26

,557

X25 ,486 X24

,214

X18

,758 X17

,875

X16

,551 X15

,268

X14 ,281 X23

,525

X22 ,389 X21

,468

X20

,568 X19

,135

X7

,531

Page 14: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

70

Estimate

X6 ,400 X5

,360

X4 ,136 X3

,756

X2 ,318 X1

,147

X13

,509 X12

,658

X11

,574 X10

,703

X9

,569 X8

,721

Dari tabel 4.6 tersebut terlihat bahwa indikator

yang dibuang karena nilainya kurang dari 0,50 adalah

X1, X2, X4, X5, X6, X14, X15, X19, X21, X22, X24, dan

X25. Selanjutnya hasil output revisi model tampak

seperti di gambar 4.2.

Hasil chi-squares 151,074 dengan probabilitas p =

0,060 begitu juga nilai kriteria fit CMIN/DF, GFI, AGFI,

TLI, CFI dan RMSEA menunjukkan nilai fit seperti

tampak pada tabel 4.7 sehingga menunjukkan model

telah fit.

Page 15: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

71

Gambar 4.2

Posisi akhir Uji Konfirmatori Konstruk Eksogen Kelima variabel konstruk

Page 16: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

72

Tabel 4.7 Posisi akhir Goodness-of-fit Indices

Konstruk Eksogen

Goodness-of-fit

Index

Cut-off Value Hasil Analisis

Evaluasi Model

Chi Square Diharapkan kecil 151,074 Baik

Significance Probability

≥ 0.05 0.060 Baik

CMIN\DF ≤ 2.00 1,386 Baik

RMSEA ≤ 0.08 0.065 Baik

GFI ≥ 0.90 0.914 Baik

AGFI ≥ 0.90 0.998 Baik

TLI ≥ 0.90 0.913 Baik

CFI ≥ 0.95 0.970 Baik

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

4.3.1.2 Uji Konfirmatori antar Konstruk Endogen

Hair et al., (2006) mengemukakan bahwa konstruk

endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain tetapi bisa saja variabel ini pada saat bersamaan

juga memengaruhi variabel lain dalam suatu hubungan

kausalitas antar variabel. Dalam model ini, konstruk

endogen ada 2 yaitu : (1) niat melakukan perilaku self-

control dalam mengelola keuangan pribadi dan (2)

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi.

Selanjutnya uji konfirmatori kedua konstruk

endogen tampak dalam gambar 4.3, dimana keseluruhan

hasilnya dapat dilhat pada tabel 4.8 yang menunjukkan

model tidak fit.

Page 17: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

73

Gambar 4.3 Posisi awal Uji Konfirmatori Konstruk Endogen

Kedua variabel konstruk

Tabel 4.8

Posisi awal Goodness-of-fit Indices Konstruk Endogen

Goodness-of-fit Index

Cut-off Value Hasil Analisis

Evaluasi Model

Chi Square Diharapkan kecil 114,557 Kurang Baik

Significance Probability

≥ 0.05 0.000 Kurang Baik

CMIN/DF ≤ 2.00 14,320 Kurang Baik

RMSEA ≤ 0.08 0.259 Kurang Baik

GFI ≥ 0.90 0.848 Kurang Baik

AGFI ≥ 0.90 0.600 Kurang Baik

TLI ≥ 0.90 0.650 Kurang Baik

CFI ≥ 0.95 0.813 Kurang Baik

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

niat

Y11,38

e301,00

1Y2

,70

e31,931

Y3,51

e32 ,891

perilaku

Y4,74

e33

1,00

1Y5

1,15

e34

,98

1Y6

,50

e35

,76

1

1,21

z11

,18

z21,80

data awal:Chi-Square=114,557

p=,000GFI=,848

AGFI=,600TLI=,650CFI=,813

RMSEA=,259Cmin/df=14,320

Page 18: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

74

Untuk memperbaiki model menjadi fit maka harus

dilihat nilai convergent validity yaitu indikator dengan

loading factor yang berada di bawah 0,50 dapat

dinyatakan tidak valid. Datanya dapat dilihat pada tabel

4.9 dibawah ini, dimana hasilnya menunjukkan bahwa

indikator yang harus dibuang karena nilainya kurang

dari 0,50 adalah Y1 dan Y5. Selanjutnya hasil output

revisi model seperti tampak pada gambar 4.4.

Hasil chi-squares 9,089 dengan probabilitas p =

0,071 begitu juga nilai kriteria fit CMIN/DF, GFI, AGFI,

TLI, CFI dan RMSEA menunjukkan nilai fit seperti

tampak pada tabel 4.10 sehingga menunjukkan model

telah fit.

Tabel 4.9 Squared Multiple Correlations : (Group number 1 - Default model)

Estimate

Y6

,517

Y5

,441

Y4

,569

Y3

,645

Y2

,597

Y1

,471

Page 19: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

75

Gambar 4.4

Posisi akhir Uji Konfirmatori Konstruk Endogen Kedua variabel konstruk

Tabel 4.10 Posisi akhir Goodness-of-fit Indices

Konstruk Endogen

Goodness-of-fit

Index

Cut-off Value Hasil Analisis

Evaluasi Model

Chi Square Diharapkan kecil 9,089 Baik

Significance Probability

≥ 0.05 0.071 Baik

RMSEA ≤ 0.08 0.074 Baik

GFI ≥ 0.90 0.976 Baik

AGFI ≥ 0.90 0.959 Baik

TLI ≥ 0.90 0.923 Baik

CFI ≥ 0.95 0.970 Baik

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

Page 20: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

76

4.3.2 Full Structural Equation Model Analysis

Menurut Ferdinand (2002), teknik Full Structural

Equation Model digunakan untuk menguji model

kausalitas yang telah dinyatakan sebelumnya dalam

berbagai hubungan sebab-akibat (causal model). Melalui

analisis ini akan terlihat ada tidaknya kesesuaian model

dan hubungan kausalitas yang dibangun dalam model

yang diuji.

4.3.2.1 Uji Kesesuaian Model

Setelah dilakukan analisis faktor konfirmatori,

langkah selanjutnya adalah melakukan estimasi model

full structural yang hanya memasukkan indikator

konstruk eksogen dan endogen yang telah diuji dengan

analisis faktor konfirmatori, dimana hasilnya tampak

pada gambar 4.5 berikut ini.

Selanjutnya pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa

hasil chi-square sebagai kriteria model fit menunjukkan

nilai sebesar 1454,625 dengan probabilitas p = 0.000.

Selain itu kriteria fit lainnya yakni GFI, AGFI, TLI, CFI,

RMSEA dan CMIN/DF berada di nilai kritis. Hal ini

menunjukkan bahwa model tidak fit.

Page 21: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

77

Gambar 4.5 Posisi awal Full Model Struktural

2,39

powerX7

1,53

e71,001

X31,30

e3 1,031

1,25

retention

X8,45

e8

1,00

1X9

,47

e9

,691

X10,24

e10,691

X11,43

e11 ,661X12

,41

e12 ,731

X13,32

e13

,50

1

1,16

norma

X161,25

e161,00

1X17

,07

e171,351

X18,69

e18 1,221

,99

conscientiousness

X29

,31

e29

1,00

1

X28

,10

e28

1,08

1

X27

1,13

e271

X26

,60

e26

,87

1

1,00

kontrol

X20,94

e20

1,00

1X231,03

e23

1,24

1

niat

Y3

,51

e32

1,00

1

Y2

,76

e31

1,02

1

,16

z1

1 perilaku

Y6

,52

e35

1,00

1

Y4

,81

e33

1,29

1

,03

z2

1

-,16

,08

,08 ,45

,67

,74

-,02

Chi-Square=1454,625p=,000

GFI=,626AGFI=,528

TLI=,562CFI=,618

RMSEA=,187CMIN/DF=7,949

Page 22: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

78

Tabel 4.11 Posisi awal Goodness-of-fit Indices

Full Model Struktural

Goodness-of-fit Index

Cut-off Value Hasil Analisis

Evaluasi Model

Chi Square Diharapkan kecil 1454,625 Kurang Baik

Significance Probability

≥ 0.05 0.000 Kurang Baik

CMIN/DF ≤ 2.00 7,949 Kurang Baik

RMSEA ≤ 0.08 0.187 Kurang Baik

GFI ≥ 0.90 0.626 Kurang Baik

AGFI ≥ 0.90 0.528 Kurang Baik

TLI ≥ 0.90 0.562 Kurang Baik

CFI ≥ 0.95 0.618 Kurang Baik

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

Oleh karena model tidak fit, perlu dilakukan

modifikasi untuk membuat model menjadi fit, dimana

modifikasi model dilakukan dengan mengkorelasikan e3,

e7, e9, e10, e11, e13, e18, e23, e26, e27, e28, e29, e31,

e32, dan e33 sebagimana terdapat di gambar 4.6 berikut

ini. Dari hasil evaluasi terhadap model yang telah

dimodifikasi yang tampak dalam tabel 4.12 tersebut

meenunjukkan bahwa model secara keseluruhan telah

memenuhi beberapa kriteria statistik yang disyaratkan,

meskipun terdapat nilai CFI yang belum memenuhi

batasan goodness-of-fit atau marginal. Dengan demikian

dapat dinyatakan bahwa model telah fit.

Page 23: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

79

Gambar 4.6 Posisi Akhir Full Model Struktural

Page 24: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

80

Tabel 4.12 Posisi akhir Goodness-of-fit Indices

Full Model Struktural

Goodness-of-fit

Index

Cut-off Value Hasil Analisis

Evaluasi Model

Chi Square Diharapkan kecil 101,209 Baik

Significance Probability

≥ 0.05 0.070 Baik

CMIN/DF ≤ 2.00 1,391 Baik

RMSEA ≤ 0.08 0.079 Baik

GFI ≥ 0.90 0.900 Baik

AGFI ≥ 0.90 0.935 Baik

TLI ≥ 0.90 0.997 Baik

CFI ≥ 0.95 0.914 Marginal

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

4.3.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi

internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang

menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing

indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk laten

yang umum (Ferdinand, 2002). Disebutkan bahwa ada

dua cara yang dapat digunakan yaitu : composite atau

construct reliability dan variance extract. Cut-off value dari

contruct reliability adalah minimal 0,70 sedangkan cut-off

value dari variance extract minimal 0,50. Uji reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan construct reliability

dengan rumus sebagai berikut :

Construct Reliability = �∑ ���������� �������

�∑ ���������� ��������∑��

Dimana :

Page 25: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

81

a) Standardized loading diperoleh dari standardized

loading untuk tiap-tiap indikator yang didapat

dari hasil output perhitungan AMOS 7.0 seperti

dalam tabel 4.13 di bawah.

b) εj adalah measurement error dari tiap-tiap

indikator yang besarnya sama dengan

εj = 1 – standardized loading2

Adapun hasil pengujian reliabilitasnya adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Construct Reliability

Estimate

Construct Reliability

X7 <--- power ,588 0,749

X3 <--- power ,783

X8 <--- retention ,794

0,958

X9 <--- retention ,841

X10 <--- retention ,880

X11 <--- retention ,758

X12 <--- retention ,911

X13 <--- retention ,761

X16 <--- norma ,720

0,934 X17 <--- norma ,955

X18 <--- norma ,868

X29 <--- conscientiousness ,902

0,965 X28 <--- conscientiousness ,928

X27 <--- conscientiousness ,902

X26 <--- conscientiousness ,817

X20 <--- kontrol ,756 0,811

X23 <--- kontrol ,730

Y3 <--- niat ,801 0,851

Y2 <--- niat ,768

Y6 <--- perilaku ,651 0,749

Y4 <--- perilaku ,720

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

Page 26: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

82

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa semua nilai

construct reliability lebih besar dari 0.7. Hal ini

menandakan bahwa semua konstruk penelitian adalah

reliabel.

4.4. Statistik Deskriptif

Gambaran mengenai variabel sikap terhadap uang

yang terdiri atas power-prestige dan retention-time, norma

subjektif, kontrol perilaku, conscientiousness, niat

melakukan perilaku self-control dalam mengelola

keuangan pribadi serta perilaku self-control dalam

mengelola keuangan pribadi akan dibahas dalam bagian

analisis statistik deskriptif berikut ini, baik terhadap

variabel secara keseluruhan maupun terhadap setiap

indikator dari variabel yang diteliti.

Adapun yang dibahas dalam analisis statistik

deskriptif ini hanya indikator yang tersisa dari konstruk

eksogen dan endogen yang telah melewati uji pemodelan

Structural Equation Model secara keseluruhan dan

dinyatakan valid seperti yang tampak dalam posisi akhir

Full Model Struktural (gambar 4.6) yang telah dipaparkan

sebelumnya.

Page 27: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

83

4.4.1 Statistik Deskriptif Sikap Terhadap Uang

Variabel sikap terhadap uang diukur dengan

menggunakan dua subvariabel yakni : power-prestige

yang terdiri dari 2 indikator dan retention-time yang

terdiri dari 6 indikator. Deskripsi jawaban responden

untuk variabel sikap terhadap uang diuraikan pada tabel

4.14 berikut ini.

Data statistik deskriptif pada tabel 4.14 untuk

panel A mengenai power-prestige menunjukkan skor rata-

rata power-prestige secara keseluruhan adalah 3,128. Hal

ini berarti sikap terhadap uang yang ditunjukkan melalui

dimensi power-prestige dipersepsikan cenderung rendah

oleh responden. Hal ini dapat dilihat lebih lanjut dari

nilai rata-rata tertinggi pernyataan sebesar 3,675, dimana

mayoritas responden sebanyak 60 memilih netral (antara

setuju dan tidak) bahwa uang merupakan simbol

kesuksesan. Sementara nilai rata-rata terendah sebesar

2,580, dimana sebanyak 79 responden memilih tidak

setuju jika uang digunakan untuk memengaruhi orang

lain. Sedangkan nilai rata-rata standar deviasi secara

keseluruhan sebesar 1,974 menunjukkan bahwa jawaban

responden sangat bervariasi, dimana jawaban responden

menyebar ke dalam tujuh kategori dengan

kecenderungan yang berbeda-beda.

Selanjutnya tabel 4.14 untuk panel B mengenai

retention-time, rata-rata secara keseluruhannya sebesar

6,149. Ini berarti bahwa sikap terhadap uang yang

Page 28: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

84

ditunjukkan melalui dimensi retention-time dipersepsikan

sangat tinggi oleh responden. Hal ini menunjukkan

bahwa responden sangat setuju jika pengelolaan

keuangan pribadi dilakukan dengan berhati-hati atau

cermat yang akan mengarah kepada penghematan,

dimana responden melakukan penganggaran uang setiap

bulannya sehingga mengurangi kecemasan yang

selanjutnya berdampak pada rasa aman. Responden

peduli terhadap setiap pengeluaran uang mereka dan

melakukan perencanaan keuangan untuk masa depan

mereka dengan cara menabung untuk mempersiapkan

hari tua. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata tiga indikator

retention-time yang masuk dalam kategori sangat tinggi,

dimulai dari perencanaan keuangan untuk masa depan,

peduli dengan pengeluaran uang dan menabung untuk

persiapan hari tua. Selanjutnya tiga indikator berikutnya

yaitu penganggaran uang, penghematan dan berhati-hati

dalam menggunakan uang masuk dalam kategori tinggi.

Sedangkan nilai rata-rata standar deviasi secara

keseluruhan sebesar 1,015 menunjukkan bahwa jawaban

responden sangat bervariasi, dimana jawaban responden

menyebar ke dalam tujuh kategori dengan

kecenderungan yang berbeda-beda.

Lebih lanjut, tabel 4.14 juga memberikan informasi

bahwa rata-rata skor untuk sikap terhadap uang secara

keseluruhan adalah 4,639 dengan standar deviasi

sebesar 1,495. Hal ini berarti bahwa persepsi responden

Page 29: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

85

terhadap sikap terhadap uang secara keseluruhan berada

pada kategori cenderung tinggi, dimana diantara kedua

subvariabel, retention-time yang mendominasi dengan

total skor rata-rata secara keseluruhan sebesar 6,149.

Hal ini menunjukkan bahwa responden cenderung

mempunyai sikap terhadap uang sebagai retention-time,

dimana sikap ini merefleksikan sikap positif yang apabila

dikaitkan dengan perilaku self-control dalam mengelola

keuangan pribadi maka dapat dikatakan bahwa sikap

retention-time responden mencerminkan sikap yang

positif terhadap perilaku self-control dalam mengelola

keuangan pribadi.

Dengan demikian, berdasarkan keseluruhan data

tampak jelas bahwa dalam variabel sikap terhadap uang,

responden yang merupakan PNS di lingkup Pemerintah

Kabupaten Rote Ndao cenderung kurang power-prestige

dan lebih memilih bersikap terhadap uang sebagai

retention-time. Atau dengan kata lain PNS di lingkup

Pemerintah Kabupaten Rote Ndao lebih memilih sikap

self-control dalam mengelola keuangan pribadi mereka.

Page 30: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

86

Tabel 4.14 Statistik Deskriptif Variabel Sikap Terhadap Uang

PERNYATAAN Frekuensi Jawaban Responden Skor Rata-rata Standar

Deviasi

1 2 3 4 5 6 7

PANEL A : POWER-PRESTIGE

1. Saya menggunakan uang untuk memengaruhi orang lain agar berbuat sesuatu bagi saya

71 79 1 4 22 3 20 516 2,580 1,963

2. Saya percaya bahwa uang merupakan simbol kesuksesan

33 45 5 60 10 22 25 735 3,675 1,985

Total 1215 6,255 3,948

Rata-rata 625,5 3,128 1,974

PANEL B : RETENTION-TIME

1. Saya merasa lebih aman jika melakukan penghematan

0

2

19

8

11

65 95

1203

6,015

1,309

2. Melakukan penganggaran uang setiap bulannya dapat mengurangi kecemasan saya

0 2 3 18 8 93 76 1215 6,075 1,037

3. Saya peduli dengan setiap pengeluaran uang yang saya miliki

0 0 1 17 10 80 92 1245 6,225 0,921

4. Saya menabung untuk mempersiapkan hari tua saya

0 0 6 4 33 59 98 1239 6,195 0,986

5. Saya sangat berhati-hati dalam menggunakan uang

0 4 1 13 24 92 66 1197 5,985 1,039

6. Saya melakukan perencanaan keuangan untuk masa depan

0 0 1 4 21 62 112 1280 6,400 0,796

Total 7379 36,895 6,088

Rata-rata 1229,8 6,149 1,015

Rata-rata Sikap Terhadap Uang 927,650 4,639 1,495

Sumber : lampiran 8, statistik deskriptif jawaban responden, 2012.

Page 31: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

87

4.4.2 Statistik Deskriptif Norma Subjektif

Variabel norma subjektif diukur dengan

menggunakan tiga indikator. Adapun hasil statistik

deskriptif dari variabel norma subjektif dipaparkan pada

tabel 4.15 berikut ini.

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa skor rata-rata

norma subjektif secara keseluruhan adalah 4,643. Hal ini

dapat diartikan bahwa norma subjektif dipersepsikan

cenderung berpengaruh oleh responden. Hal ini

menunjukkan bahwa responden cukup setuju jika

tekanan sosial dapat memengaruhi perilaku self-control

mereka dalam mengelola keuangan pribadi. Tekanan

sosial tersebut ditunjukkan dengan adanya rekan kerja

yang cenderung tidak boros dalam membelanjakan

uangnya dengan rata-rata skor sebesar 4,695, warga di

lingkungan sekitar yang cenderung cermat dalam

menggunakan uangnya dengan rata-rata skor sebesar

4,750 dan tetangga yang cenderung hemat dengan rata-

rata skor sebesar 4,485 sehingga responden merasa

bahwa perilaku self-control dalam mengelola keuangan

pribadi mereka cukup terpengaruh dengan adanya

perilaku self-control dari lingkungannya tersebut.

Sedangkan nilai rata-rata standar deviasi secara

keseluruhan sebesar 1,532 menunjukkan jawaban

responden menyebar ke dalam tujuh kategori dengan

Page 32: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

88

kecenderungan yang berbeda-beda atau sangat

bervariasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PNS di

lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao cenderung

dipengaruhi oleh norma subjektif yang cenderung self-

control dalam mengelola keuangan pribadi.

Page 33: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

89

Tabel 4.15 Statistik Deskriptif Variabel Norma Subjektif

PERNYATAAN Frekuensi Jawaban Responden Skor Rata-

rata Standar Deviasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Rekan kerja cenderung tidak boros dalam membelanjakan uangnya

6 19 14 45 43 53 20 939 4,695 1,557

2. Warga di lingkungan sekitar saya cenderung cermat dalam menggunakan

uangnya

0 26 3 63 32 55 21 950 4,750 1,479

3. Tetangga saya cenderung berhemat dalam menggunakan uang yang dimilikinya

9 15 14 77 23 41 21 897 4,485 1,559

Total 2786 13,930 4,595

Rata-rata 928,67 4,643 1,532

Sumber : lampiran 8, statistik deskriptif jawaban responden, 2012.

Page 34: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

90

4.4.3 Statistik Deskriptif Kontrol Perilaku

Variabel Kontrol perilaku diukur dengan

menggunakan dua indikator. Adapun hasil statistik

deskriptif jawaban responden untuk variabel kontrol

perilaku dipaparkan pada tabel 4.16 berikut ini.

Berdasarkan jawaban responden pada tabel 4.16

diketahui bahwa skor rata-rata kontrol perilaku secara

keseluruhan adalah 4,990. Angka ini terletak pada

tingkat skala 5 dengan interval jawaban 4,44 – 5,29,

dimana responden menjawab agak setuju terhadap

pernyataan variabel kontrol perilaku. Hal ini berarti

bahwa responden memiliki kontrol perilaku yang

cenderung besar. Kontrol perilaku tersebut terkait

dengan kemudahan untuk melakukan perilaku self-

control dalam mengelola keuangan pribadi, dimana

dengan adanya kontrol perilaku, responden dapat

mengendalikan pengeluaran mereka meskipun tingginya

godaan barang konsumtif yang memberikan tawaran

menarik dan kesempatan yang dimiliki untuk membeli

barang tersebut kecil karena tidak adanya uang yang

cukup untuk membelinya. Keterbatasan sumber daya

yang dimiliki dalam hal ini ketersediaan uang serta

didukung lagi dengan pengendalian diri yang cenderung

tinggi pada akhirnya mempermudah responden untuk

melakukan perilaku self-control dalam mengelola

keuangan pribadi mereka. Selanjutnya diantara kedua

indikator variabel kontrol perilaku, terlihat bahwa yang

Page 35: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

91

memiliki nilai rata-rata tertinggi (sebesar 5,060) yaitu

indikator yang mencerminkan pengendalian diri. Hal ini

lebih mempertegas bahwa responden memiliki self-control

yang tinggi dalam mengelola keuangan pribadi mereka,

karena sebelumnya dalam variabel sikap terhadap uang

telah lebih dahulu mencerminkan sikap self-control

responden yang sangat tinggi. Sedangkan nilai rata-rata

standar deviasi secara keseluruhan sebesar 1,500

menunjukkan jawaban responden bervariasi.

Berdasarkan keseluruhan data statistik deskriptif

tersebut terlihat bahwa PNS di lingkup Pemerintah

Kabupaten Rote Ndao cenderung memiliki kontrol

perilaku yang besar sehingga memudahkan mereka

untuk melakukan perilaku self-control dalam mengelola

keuangan pribadi, dimana hal tersebut terkait dengan

ketersediaan uang, pengendalian diri serta kesempatan.

Page 36: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

92

Tabel 4.16 Statistik Deskriptif Variabel Kontrol Perilaku

PERNYATAAN Frekuensi Jawaban Responden Skor Rata-

rata Standar Deviasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Saya orang yang mudah mengendalikan pengeluaran meskipun tingginya godaan barang konsumtif yang beredar di pasaran

3 10 2 60 39 54 32 1012 5,060 1,395

2. Saya tidak memiliki uang yang cukup untuk berbelanja barang kesukaan saya

4 18 4 57 46 23 48 984 4,920 1,605

Total 1996 9,980 3,000

Rata-rata 998 4,990 1,500

Sumber : lampiran 8, statistik deskriptif jawaban responden, 2012.

Page 37: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

93

4.4.4 Statistik Deskriptif Conscientiousness

Variabel conscientiousness diukur dengan

menggunakan empat indikator, dimana tabel 4.17 berikut

ini merupakan data statistik deskriptif yang menyajikan

pernyataan-pernyataan variabel conscientiousness.

Dari tabel 4.17 terlihat bahwa skor rata-rata

conscientiousness secara keseluruhan adalah 5,510. Hal

ini dapat diartikan bahwa responden memiliki tingkat

conscientiousness yang tinggi, dimana terlihat dari

keempat indikatornya yang menunjukkan nilai rata-rata

yang tinggi. Pertama dengan nilai rata-rata sebesar 5,805

menunjukkan bahwa responden cenderung mengerjakan

sesuatu dengan teliti. Kedua dan ketiga, responden

memiliki disiplin diri dan cenderung rapi dengan nilai

rata-rata berturut-turut sebesar 5,635 dan 5,305.

Indikator yang terakhir dengan nilai rata-rata sebesar

5,295 serta mayoritas responden sebanyak 68 responden

menunjukkan sifat kepribadian yang terorganisir/teratur.

Sedangkan nilai rata-rata standar deviasi secara

keseluruhan sebesar 1,122 menunjukkan bahwa variasi

jawaban responden terhadap variabel ini relatif besar

atau sangat bervariasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

mayoritas PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote

Ndao memiliki conscientiousness yang tinggi, yang

ditunjukkan dengan sifat yang cenderung rapi, teliti,

memiliki disiplin diri serta terorganisir/teratur.

Page 38: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

94

Tabel 4.17 Statistik Deskriptif Variabel Conscientiousness

PERNYATAAN Frekuensi Jawaban Responden Skor Rata-

rata Standar Deviasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Saya cenderung meletakkan segala barang dengan rapi

2 2 11 24 64 73 24 1061 5,305 1,161

2. Saya melakukan segala sesuatu dengan

terorganisir/teratur

0 3 0 45 68 55 29 1059 5,295 1,065

3. Saya cenderung mengerjakan sesuatu dengan teliti

0 2 2 27 35 70 64 1161 5,805 1,119

4. Saya memiliki disiplin diri dalam melakuan suatu kegiatan

0 2 2 40 28 79 49 1127 5,635 1,144

Total 4408 22,040 4.489

Rata-rata 1102 5,510 1,122

Sumber : lampiran 8, statistik deskriptif jawaban responden, 2012.

Page 39: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

95

4.4.5 Statistik Deskriptif Niat Melakukan Perilaku

Self-Control Dalam Mengelola Keuangan

Pribadi

Variabel niat melakukan perilaku self-control dalam

mengelola keuangan pribadi diukur dengan

menggunakan dua indikator. Tabel 4.18 berikut ini akan

menyajikan hasil statistik deskriptif dari variabel niat

melakukan perilaku self-control dalam mengelola

keuangan pribadi.

Berdasarkan data statistik deskriptif pada tabel

4.18 terlihat bahwa skor rata-rata niat melakukan

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi

secara keseluruhan adalah 5,670 yang masuk dalam

kategori tinggi. Hal ini mencerminkan bahwa mayoritas

responden setuju untuk berusaha melakukan perilaku

self-control dalam mengelola keuangan pribadi, yang

dinyatakan responden melalui keinginan yang kuat

untuk menunda pembelian barang yang sifatnya hanya

untuk memuaskan keinginan semata dan akan mencoba

melakukan penghematan dengan cara mengalokasikan

uang yang dimiliki ke dalam pos-pos tertentu sehingga

tidak tergoda untuk menggunakan uang tersebut untuk

kepentingan lain. Apabila dikaitkan dengan theory of

planned behavior yang mengungkapkan bahwa niat

seseorang dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan

kontrol perilaku, maka niat yang besar untuk melakukan

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi

Page 40: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

96

yang ditunjukkan oleh responden ini terjadi karena

mereka mempunyai sikap self-control (sikap yang positif),

cenderung dipengaruhi oleh norma subjektif yang

cenderung self-control serta cenderung memiliki kontrol

perilaku yang besar. Selanjutnya nilai rata-rata standar

deviasi secara keseluruhan sebesar 1,272 menunjukkan

bahwa jawaban responden sangat bervariasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PNS di

lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao memiliki niat

yang besar untuk melakukan perilaku self-control dalam

mengelola keuangan pribadi.

Page 41: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

97

Tabel 4.18

Statistik Deskriptif Variabel Niat Melakukan Perilaku Self-Control dalam Mengelola Keuangan Pribadi

PERNYATAAN Frekuensi Jawaban Responden Skor Rata-rata

Standar Deviasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Saya mempunyai keinginan yang kuat untuk menunda pembelian barang yang hanya bersifat memuaskan keinginan semata demi mengurangi pengeluaran yang tidak perlu

1 6 4 32 35 60 62 1122 5,610 1,329

2. Saya akan mencoba untuk melakukan penghematan dengan cara

mengalokasikan uang yang dimiliki ke dalam pos-pos tertentu sehingga saya tidak tergoda untuk menggunakan uang tersebut untuk kepentingan lain

0 4 4 33 18 83 58 1146 5,730 1,214

Total 2268 11,340 2,543

Rata-rata 1134 5,670 1,272

Sumber : lampiran 8, statistik deskriptif jawaban responden, 2012.

Page 42: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

98

4.4.6 Statistik Deskriptif Perilaku Self-Control Dalam

Mengelola Keuangan Pribadi

Variabel perilaku self-control dalam mengelola

keuangan pribadi diukur dengan menggunakan dua

indikator. Adapun hasil statistik deskriptif dari variabel

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi

dipaparkan pada tabel 4.19 berikut ini.

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa skor rata-rata

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi

secara keseluruhan adalah 5,438 dengan standar deviasi

sebesar 1,169. Ini berarti bahwa jawaban responden

menyebar ke dalam tujuh kategori atau sangat bervariasi,

namun mayoritas responden sebanyak 66 dan 107

responden untuk masing-masing indikator setuju dengan

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi

yang ditunjukkan dengan kemampuan mereka dalam

mengontrol pengeluaran keuangan ketika berada di pusat

perbelanjaan serta melakukan penghematan dengan cara

mengalokasikan uang mereka ke dalam pos-pos tertentu

untuk menghindari kepentingan yang tidak perlu. Terkait

dengan theory of planned behavior yang menjelaskan

bahwa perilaku seseorang pada umumnya didasari oleh

adanya niat untuk berperilaku maka jelaslah bahwa

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi

yang ditunjukkan responden didasari oleh adanya niat

yang besar untuk melakukan perilaku self-control dalam

mengelola keuangan pribadi.

Page 43: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

99

Dengan demikian, terlihat bahwa mayoritas PNS di

lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao menunjukkan

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi,

yang dilakukan melalui pembatasan diri dan alokasi

dana/uang dengan tujuan penghematan.

Page 44: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

100

Tabel 4.19 Statistik Deskriptif Variabel Perilaku Self-Control dalam Mengelola Keuangan Pribadi

PERNYATAAN Frekuensi Jawaban Responden Skor Rata-

rata

Standar

Deviasi 1 2 3 4 5 6 7

1. Selama ini saya selalu dapat

mengontrol pengeluaran dan

tidak tergoda dengan

tawaran diskon meskipun

berada di pusat perbelanjaan

2 4 11 56 34 66 27 1022 5,110 1,306

2. Saya melakukan

penghematan dengan cara

mengalokasikan uang yang

dimiliki ke dalam pos-pos

tertentu sehingga saya tidak

tergoda untuk menggunakan

uang tersebut untuk

kepentingan lain

0 3 2 23 24 107 41 1153 5,765 1,032

Total 2175 10,875 2,338

Rata-rata 1087,5 5,438 1,169

Sumber : lampiran 8, statistik deskriptif jawaban responden, 2012.

Page 45: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

101

4.5. Pengujian Hipotesis

Berikut ini adalah ringkasan output table pengujian

hipotesis penelitian dengan menggunakan AMOS 7.0.

Tabel 4.20 Regression Weights

Estimate S.E. C.R. P Label

niat <--- power -,249 ,043 -5,866 *** par_14

niat <--- retention ,142 ,043 3,277 ,001 par_15

niat <--- norma ,019 ,042 ,450 ,653 par_16

niat <--- kontrol ,408 ,066 6,144 *** par_17

niat <--- conscientiousness ,706 ,057 12,373 *** par_18

perilaku <--- niat ,647 ,073 8,847 *** par_19

perilaku <--- kontrol ,009 ,053 ,165 ,869 par_20

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

Tabel 4.21 Standardized Regression Weights

Estimate

niat <--- power -,294

niat <--- retention ,154

niat <--- norma ,022

niat <--- kontrol ,448

niat <--- conscientiousness ,749

perilaku <--- niat ,955

perilaku <--- kontrol ,014

Sumber : Data primer yang diolah, 2012.

4.5.1 Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis pertama menyatakan bahwa power-

prestige berpengaruh negatif terhadap niat melakukan

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi.

Hasil uji pada tabel 4.20 dan 4.21 menunjukkan bahwa

parameter estimasi power-prestige terhadap niat

Page 46: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

102

menunjukkan ada pengaruh negatif -0.294 dengan nilai

critical ratio (CR) sebesar -5,866 dan nilai p-value sebesar

0,000. Nilai-nilai tersebut telah sesuai dengan batasan

statistik yang disyaratkan yaitu CR ≥ 2.00 dan p ≤ 0.05.

Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama dapat

diterima.

4.5.2 Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis kedua menyatakan bahwa retention-time

berpengaruh positif terhadap niat melakukan perilaku

self-control dalam mengelola keuangan pribadi. Parameter

estimasi retention-time terhadap niat menunjukkan ada

pengaruh positif 0,154 dengan nilai critical ratio (CR)

sebesar 3,277 dan nilai p-value sebesar 0,001. Nilai-nilai

tersebut telah sesuai dengan batasan statistik yang

disyaratkan yaitu CR ≥ 2.00 dan p ≤ 0.05. Hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis kedua dapat diterima.

4.5.3 Pengujian Hipotesis 3

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa norma

subjektif berpengaruh terhadap niat melakukan perilaku

self-control dalam mengelola keuangan pribadi. Parameter

estimasi norma subjektif terhadap niat menunjukkan ada

pengaruh positif 0,022 dengan nilai critical ratio (CR)

sebesar 0,450 dengan nilai p-value sebesar 0,653. Nilai-

nilai tersebut tidak sesuai dengan batasan statistik yang

disyaratkan yaitu CR ≥ 2.00 dan p ≤ 0.05. Hal ini

Page 47: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

103

menunjukkan bahwa hipotesis ketiga tidak dapat

diterima.

4.5.4 Pengujian Hipotesis 4

Hipotesis keempat menyatakan bahwa kontrol

perilaku berpengaruh terhadap niat melakukan perilaku

self-control dalam mengelola keuangan pribadi. Parameter

estimasi kontrol perilaku terhadap niat menunjukkan ada

pengaruh positif 0,448 dengan nilai critical ratio (CR)

sebesar 6,144 dengan nilai p-value sebesar 0,000. Nilai-

nilai tersebut telah sesuai dengan batasan statistik yang

disyaratkan yaitu CR ≥ 2.00 dan p ≤ 0.05. Hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis keempat dapat diterima.

4.5.5 Pengujian Hipotesis 5

Hipotesis kelima menyatakan bahwa kontrol

perilaku berpengaruh secara langsung terhadap perilaku

self-control dalam mengelola keuangan pribadi. Parameter

estimasi kontrol perilaku terhadap perilaku

menunjukkan ada pengaruh positif 0.014 dengan nilai

critical ratio (CR) sebesar 0,165 dengan nilai p-value

sebesar 0,869. Nilai-nilai tersebut tidak sesuai dengan

batasan statistik yang disyaratkan yaitu CR ≥ 2.00 dan p

≤ 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kelima

tidak dapat diterima.

Page 48: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

104

4.5.6 Pengujian Hipotesis 6

Hipotesis keenam menyatakan bahwa niat

melakukan perilaku self-control dalam mengelola

keuangan pribadi berpengaruh terhadap perilaku self-

control dalam mengelola keuangan pribadi. Parameter

estimasi niat terhadap perilaku menunjukkan ada

pengaruh positif 0.955 dengan nilai critical ratio (CR)

sebesar 8,847 dengan nilai p-value sebesar 0,000. Nilai-

nilai tersebut telah sesuai dengan batasan statistik yang

disyaratkan yaitu CR ≥ 2.00 dan p ≤ 0.05. Hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis keenam dapat diterima.

4.5.7 Pengujian Hipotesis 7

Hipotesis ketujuh menyatakan bahwa

conscientiousness berpengaruh terhadap niat melakukan

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi.

Parameter estimasi conscientiousness terhadap niat

menunjukkan ada pengaruh positif 0,749 dengan nilai

critical ratio (CR) sebesar 12,373 dengan nilai p-value

sebesar 0,000. Nilai-nilai tersebut sesuai dengan batasan

statistik yang disyaratkan yaitu CR ≥ 2.00 dan p ≤ 0.05.

Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis ketujuh dapat

diterima.

Secara keseluruhan hasil uji hipotesis dirangkum

dalam tabel 4.22 berikut ini.

Page 49: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

105

Tabel 4.22 Rangkuman Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis Pernyataan Hipotesis Nilai C.R

dan P Keterangan

H1 Power-prestige berpengaruh negatif terhadap niat melakukan perilaku self-control dalam mengelola keuangan

pribadi

CR = -5,866

P = 0,000 Diterima

H2 Retention-time berpengaruh positif terhadap niat melakukan perilaku self-control dalam

mengelola keuangan pribadi

CR = 3,277

P = 0,001 Diterima

H3 Norma subjektif berpengaruh terhadap niat melakukan perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi

CR = 0,450

P = 0,653 Tidak Diterima

H4 Kontrol perilaku berpengaruh terhadap niat melakukan perilaku self-control dalam mengelola keuangan

pribadi

CR = 6,144

P = 0,000 Diterima

H5 Kontrol perilaku berpengaruh secara langsung terhadap perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi

CR = 0,165

P = 0,869 Tidak Diterima

H6 Niat melakukan perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi berpengaruh terhadap perilaku self-

control dalam mengelola keuangan pribadi

CR = 8,847

P = 0,000 Diterima

H7 Conscientiousness berpengaruh terhadap niat melakukan perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi

CR = 12,373

P = 0,000 Diterima

Sumber : data primer yang diolah, 2012.

Page 50: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

106

4.6. Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Power-Prestige Terhadap Niat

Melakukan Perilaku Self-Control Dalam

Mengelola Keuangan Pribadi

Hipotesis pertama menyatakan bahwa power-

prestige berpengaruh negatif terhadap niat melakukan

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi.

Dari pengujian, maka hasilnya mendukung hipotesis

pertama dan pengaruh yang ditunjukkan bersifat negatif,

artinya semakin tinggi power-prestige maka semakin

rendah niat untuk melakukan perilaku self-control dalam

mengelola keuangan pribadi.

Ketika seseorang dengan sikap power-prestige

memiliki uang maka ia akan berusaha menunjukkan

eksistensi dirinya supaya orang lain mengakui

keberadaannya dan hal ini akan menyebabkan sikapnya

juga akan berbeda terhadap uang. Mereka akan menilai

bahwa uang berperan penting untuk mendapatkan

pengakuan dari pihak lain (eksternal), status sosial,

achievement, dominasi atas orang lain dan pada akhirnya

uang dipandang sebagai simbol status dan kesuksesan.

Selain itu, uang juga dipandang sebagai alat untuk

mendapatkan kekuasaan (power) atas lingkungan dan

orang disekitarnya sehingga uang dipakai untuk

memengaruhi dan mengesankan orang lain.

Page 51: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

107

Seseorang dengan sikap power-prestige yang tinggi

akan membelanjakan uang mereka demi menaikkan

posisis ekonomi dan sosial mereka serta demi memberi

kesan terhadap orang lain, sehingga cenderung tidak

memiliki niat untuk melakukan perilaku self-control

dalam pengelolaan keuangan pribadi mereka.

Hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa PNS di lingkup Pemerintah

Kabupaten Rote Ndao menunjukkan skor yang cenderung

rendah pada power-prestige atau dengan kata lain

mereka cenderung kurang power-prestige, sedangkan

pada niat menunjukkan kategori yang tinggi dimana

mereka berusaha untuk melakukan perilaku self-control

dalam pengelolaan keuangan pribadi mereka. Seseorang

yang tidak menggunakan uang untuk memengaruhi

orang lain dan tidak menganggap uang sebagai simbol

kesuksesan akan memiliki niat untuk menunda

pembelian barang yang sifatnya hanya memuaskan

keinginan saja dan melakukan penghematan dengan

mengalokasikan uang yang dimiliki ke dalam pos-pos

tertentu sehingga tidak tergoda untuk menggunakan

uang tersebut untuk kepentingan lain.

Dengan demikian maka temuan hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian d’Astous and Trembly

(1989); Roberts (1998); serta Roberts & Martinez (1997)

yang menunjukkan bahwa compulsive buyers lebih

dihubungkan dengan pembelian untuk status sosial serta

Page 52: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

108

hubungan yang positif antara status sosial dengan buying

& compulsive buying.

4.6.2 Pengaruh Retention-Time Terhadap Niat

Melakukan Perilaku Self-Control Dalam

Mengelola Keuangan Pribadi

Hipotesis kedua menyatakan bahwa retention-time

berpengaruh positif terhadap niat melakukan perilaku

self-control dalam mengelola keuangan pribadi. Dari

pengujian, maka hasilnya mendukung hipotesis kedua

dan pengaruhnya bersifat positif yang berarti semakin

tinggi retention-time maka semakin tinggi niat untuk

melakukan perilaku self-control dalam mengelola

keuangan pribadi.

Retention-time menggambarkan penggunaan uang

yang diarahkan kepada masa depan, yang memerlukan

perencanaan keuangan. Orang dengan sikap retention-

time akan berhati-hati dalam menggunakan uang serta

sangat peduli dengan situasi keuangan yang terjadi.

Mereka menggunakan uang dengan cermat serta

melakukan pembelian dengan perencanaan terlebih

dahulu sehingga tidak cenderung menjadi compulsive

shoppers. Mereka mengatur uang melalui penganggaran

uang, memiliki pengendalian diri (self-control), penundaan

pemuasan, berhemat serta melakukan konsumsi yang

bermanfaat. Hal ini menunjukkan bahwa mereka

memikirkan segala sesuatu yang berhubungan dengan

Page 53: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

109

masa depannya dan percaya bahwa uang merupakan

sumber daya yang harus dikelola dengan baik.

Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan

bahwa PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao

cenderung bersikap terhadap uang sebagai retention-time,

dimana mereka memiliki perencanaan keuangan,

melakukan penganggaran uang, berhati-hati dalam

menggunakan uang serta peduli terhadap setiap

pengeluaran uang sehingga melakukan penghematan dan

menabung. Atau dengan kata lain mereka memiliki niat

untuk melakukan perilaku self-control dalam mengelola

keuangan pribadi mereka.

Hasil temuan penelitian ini sejalan dengan hasil

penemuan Romal & Kaplan (1995) serta Youn & Faber

(2000) yang menunjukkan bahwa orang dengan self-

control yang tinggi berkorelasi positif dengan saving serta

berkorelasi negatif dengan impulse buying.

Selain itu apabila dikaitkan dengan theory of

planned behavior yang mengemukakan bahwa sikap

merupakan salah satu faktor yang memengaruhi niat

berperilaku (behavioral intention) maka hasil pengujian

hipotesis 1 dan 2 mendukung teori ini. Hal ini sesuai

dengan penemuan Ajzen (1991); Ardhianto & Kriestian

(2008); Bobek and Hatfield (2003; Buchan (2005);

Carpenter and Reimers (2005); Chang (1998); Conner and

Armitage (1998); Foedjiawati & Semuel (2007); Hanno and

Violette (1996); Mustikasari (2007); Sheppard et al.,

Page 54: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

110

(1988); Uddin (2000); Weidman et al., (2004); serta

Zawawi, Idris and Rahman (2011).

4.6.3 Pengaruh Norma Subjektif Terhadap Niat

Melakukan Perilaku Self-Control Dalam

Mengelola Keuangan Pribadi

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa norma

subjektif berpengaruh terhadap niat melakukan perilaku

self-control dalam mengelola keuangan pribadi. Dari

pengujian, norma subjektif berpengaruh positif terhadap

niat melakukan perilaku self-control namun tidak

signifikan yang ditunjukkan dengan nilai standardized

regression weight sebesar 0,022 dengan nilai CR sebesar

0,450 dengan nilai signifikansi 0,653.

Adanya pengaruh yang tidak signifikan dari

variabel norma subjektif ini menunjukkan bahwa

walaupun PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote

Ndao cenderung dipengaruhi oleh norma subjektif namun

hal ini tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap

niat untuk melakukan perilaku self-control dalam

mengelola keuangan pribadi. Jika melihat hasil analisis

deskriptif variabel norma subjektif dapat dikatakan

bahwa jawaban responden hanya masuk dalam kategori

cukup berpengaruh. Dari dua indikatornya yaitu

pengaruh warga dilingkungan sekitar dan pengaruh

tetangga, kita dapat melihat bahwa mayoritas jawaban

responden justru berada pada tingkat skala 4 dimana

Page 55: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

111

responden menjawab antara setuju dan tidak (netral)

sedangkan 1 indikator yang tersisa yaitu pengaruh rekan

kerja, responden yang menjawab netral sebanyak 45

responden (terbanyak diurutan kedua). Hal ini

menunjukkan bahwa banyak PNS di lingkup Pemerintah

Kabupaten Rote Ndao ragu-ragu terhadap pengaruh

norma subjektif terhadap diri mereka. Selain itu jika

melihat nilai rata-rata standar deviasi variabel norma

subjektif secara keseluruhan sebesar 1,532 maupun

masing-masing indikatornya sebesar 1,557, 1,479 dan

1,559 maka terlihat bahwa kisaran jawaban responden

sangat bervariasi dari sangat tidak setuju sampai sangat

setuju yang mengakibatkan penilaian PNS di lingkup

Pemerintah Kabupaten Rote Ndao terhadap variabel

norma subjektif menjadi tidak konstan (sangat

menyebar).

Apabila dikaitkan dengan theory of planned

behavior yang menjelaskan bahwa norma subjektif

merupakan salah satu variabel yang memengaruhi niat

seseorang untuk melakukan perilaku tertentu maka dari

hasil pengujian hipotesis 3 tidak mendukung teori ini.

Norma subjektif merupakan faktor di luar individu (faktor

eksternal) yang kemudian diasumsikan memengaruhi

niat berperilaku seseorang. Dengan hasil uji hipotesis 3

ini dapat dijelaskan bahwa faktor eksternal tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap niat melakukan

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi.

Page 56: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

112

Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa meskipun ada

sedikit pengaruh eksternal (norma subjektif), namun

pada akhirnya yang akan lebih menentukan niat

melakukan perilaku self-control dalam mengelola

keuangan pribadi adalah pribadi responden sendiri

(faktor internal) yang ditunjukkan melalui sikapnya

terhadap uang.

Selanjutnya apabila dikaji dari hasil analisis

statistik deskriptif dari variabel conscientiousness terlihat

bahwa PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao

memiliki conscientiousness yang tinggi. Jika melihat dari

ciri-ciri kepribadian conscientiousness yang ditunjukkan

melalui sifat yang cenderung rapi, teliti, memiliki disiplin

diri serta terorganisir/teratur tentunya orang dengan

conscientiousness yang tinggi memiliki kontrol diri yang

tinggi dan orang dengan kepribadian seperti ini

cenderung sulit untuk dipengaruhi oleh pihak luar.

Dengan demikian hasil dari penelitian ini

mendukung hasil penelitian Buchan (2005); Chang

(1998); dan Uddin (2000) yang menunjukkan norma

subjektif tidak berpengaruh terhadap niat berperilaku.

Page 57: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

113

4.6.4 Pengaruh Kontrol Perilaku Terhadap Niat

Melakukan Perilaku Self-Control Dalam

Mengelola Keuangan Pribadi

Hipotesis keempat menyatakan bahwa kontrol

perilaku berpengaruh terhadap niat melakukan perilaku

self-control dalam mengelola keuangan pribadi. Dari

pengujian, maka hasilnya mendukung hipotesis keempat

dan pengaruhnya bersifat positif yang berarti semakin

besar kontrol perilaku maka semakin besar niat untuk

melakukan perilaku self-control dalam mengelola

keuangan pribadi.

Kontrol perilaku mengacu kepada persepsi

seseorang terhadap kemudahan atau kesulitan untuk

melakukan perilaku yang diinginkan, terkait dengan

keyakinan akan tersedia atau tidaknya sumber daya dan

kesempatan yang diperlukan untuk mewujudkan

perilaku tertentu (Ajzen 1991). Dari hasil analisis

deskriptif statistik menunjukkan bahwa PNS di lingkup

Pemerintah Kabupaten Rote Ndao cenderung memiliki

kontrol perilaku yang besar, dimana hal ini dipengaruhi

oleh keterbatasan sumber daya yang dimiliki dalam hal

ini ketersediaan uang serta didukung lagi dengan

pengendalian diri yang cenderung tinggi. Selanjutnya

didukung lagi oleh sikap retention-time (sikap self-control)

mereka yang tinggi membuat mereka semakin memiliki

niat yang besar untuk melakukan perilaku self-control

dalam mengelola keuangan pribadi dan hal ini terbukti

Page 58: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

114

dalam pengujian hipotesis 4. Hasil pengujian hipotesis 4

ini juga mendukung theory of planned behavior yang

mengemukakan bahwa kontrol perilaku merupakan salah

satu variabel yang berpengaruh terhadap niat seseorang,

bahkan jika dibandingkan dengan sikap dan norma

subjektif, variabel inilah yang pada akhirnya paling

menentukan niat dan perilaku seseorang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Bobek & Hatfield (2003), Elliott,

Armitage & Baughan (2003), Foedjiawati & Semuel

(2007), Kusminanti (2005) serta Mustikasari (2007) yang

menunjukkan bahwa kontrol perilaku berpengaruh

terhadap niat berperilaku.

4.6.5 Pengaruh Kontrol Perilaku Terhadap Perilaku

Self-Control Dalam Mengelola Keuangan

Pribadi

Hipotesis kelima menyatakan bahwa kontrol

perilaku berpengaruh secara langsung terhadap perilaku

self-control dalam mengelola keuangan pribadi. Dari

pengujian, hasil tidak menunjukkan dukungan terhadap

hipotesis ini, artinya kontrol perilaku tidak secara

langsung memengaruhi perilaku self-control.

Seseorang yang memiliki kontrol perilaku yang

besar tidak serta merta melakukan perilaku self-control

dalam pengelolaan keuangan mereka. Hal ini juga

dipengaruhi oleh kondisi pengendalian yang nyata di

Page 59: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

115

lapangan (actual behavioral control). Semakin besar

kontrol perilaku seseorang serta didukung dengan sikap

yang positif dan norma subjektif akan memunculkan niat

untuk berperilaku self-control dan diikuti dengan perilaku

self-control dalam mengelola keuangan pribadi. Akan

tetapi kadangkala kondisi di lapangan tidak

memungkinkan memunculkan perilaku yang telah

diniatkan sehingga dengan cepat akan memengaruhi

kontrol perilaku (perceived behavioral control) individu

tersebut. Kontrol perilaku yang telah berubah akan

memengaruhi perilaku yang ditampilkan sehingga tidak

sama lagi dengan yang diniatkan (Mustikasari, 2007).

Sehingga dapat dikatakan bahwa kontrol perilaku tidak

secara langsung memengaruhi perilaku self-control.

Penemuan ini sejalan dengan penemuan dari

penelitian yang dilakukan oleh Bobek & Hatfield (2003),

Blanthorne (2000) serta Hidayat dan Nugroho (2010)

tidak menemukan pengaruh yang signifikan antara

kontrol perilaku dan perilaku.

4.6.6 Pengaruh Niat Melakukan Perilaku Self-Control

Dalam Mengelola Keuangan Pribadi Terhadap

Perilaku Self-Control Dalam Mengelola

Keuangan Pribadi

Hipotesis keenam menyatakan bahwa niat

melakukan perilaku self-control dalam mengelola

keuangan pribadi berpengaruh terhadap perilaku self-

Page 60: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

116

control dalam mengelola keuangan pribadi. Dari

pengujian, maka hasilnya mendukung hipotesis keenam

dan pengaruhnya bersifat positif yang berarti semakin

besar niat untuk melakukan perilaku self-control maka

semakin besar pula keberhasilan prediksi perilaku

tersebut.

Niat untuk melakukan perilaku self-control dalam

mengelola keuangan pribadi merupakan kecenderungan

yang akan mendorong seseorang untuk melakukan

perilaku tersebut atau sebaliknya. Seseorang yang

memiliki niat untuk melakukan perilaku self-control akan

cenderung melaksanakan niatnya tersebut karena

didasari dengan pertimbangan-pertimbangan yang

didasari oleh sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku.

Jika seseorang memiliki keinginan yang kuat untuk

melakukan perilaku self-control maka kemungkinan besar

akan berperilaku seperti yang telah diniatkan.

Dari hasil statistik deskriptif terlihat bahwa PNS di

lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao memiliki niat

yang besar untuk melakukan perilaku self-control dalam

mengelola keuangan pribadi dan hal ini selanjutnya

memengaruhi perilaku mereka sehingga pada akhirnya

mereka menunjukkan perilaku self-control dalam

mengelola keuangan pribadi, yang dilakukan melalui

pembatasan diri dan alokasi dana/uang dengan tujuan

penghematan. Selanjutnya hasil pengujian hipotesis 6 ini

mendukung theory of planned behavior yang

Page 61: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

117

mengemukakan bahwa perilaku individu pada umumnya

didasari oleh adanya niat untuk berperilaku.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penemuan dari

penelitian yang dilakukan oleh Blanthorne (2000); Bobek

& Hatfield (2003); Hanno & Violette (1996); Hidayat &

Nugroho (2010); dan Mustikasari (2007) yang

menunjukkan niat berperilaku berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap perilaku.

4.6.7 Pengaruh Conscientiousness Terhadap Niat

Melakukan Perilaku Self-Control Dalam

Mengelola Keuangan Pribadi

Hipotesis ketujuh menyatakan bahwa

conscientiousness berpengaruh terhadap niat melakukan

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi.

Dari pengujian, maka hasilnya mendukung hipotesis

ketujuh dan pengaruhnya bersifat positif yang berarti

semakin tinggi conscientiousness maka seseorang

cenderung memiliki niat yang besar untuk melakukan

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi.

Dari hasil analisis statistik deskriptif terlihat bahwa

mayoritas PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote

Ndao memiliki conscientiousness yang tinggi. Menurut

John and Srivastava (1999), conscientiousness

menggambarkan kontrol terhadap lingkungan sosial,

berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan,

mengikuti peraturan dan norma, terencana, terorganisir,

Page 62: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2485/5/T2_912010006_BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... merupakan informasi tambahan

118

dan memprioritaskan tugas. Conscientiousness

mendeskripsikan orang-orang yang disiplin dan

terkontrol. Seseorang yang memiliki conscientiousness

tinggi cenderung berpikir cermat sebelum mengunakan

uang yang dimilikinya, dalam kegiatan belanja lebih

didorong oleh faktor kebutuhan daripada keinginan

(dapat membatasi pembelian) sehingga mereka cenderung

memiliki niat untuk melakukan perilaku self-control

dalam mengelola keuangan pribadi mereka. Dalam

perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi

diperlukan kontrol diri yang tinggi untuk dapat menunda

kepuasan serta dapat berpikir cermat dalam

merencanakan pengelolaan keuangannya dan tentunya

orang dengan conscientiousness yang tinggi berniat untuk

melakukan perilaku ini karena sesuai juga dengan ciri-

ciri kepribadian mereka.

Penemuan ini dari sisi yang berbeda memperkuat

penemuan dari penelitian yang dilakukan oleh Pirog dan

Robert (2007) serta Soewanoto dan Supramono (2008)

yang menunjukkan bahwa conscientiousness

berpengaruh secara negatif terhadap perilaku

penyalahgunaan kartu kredit, dimana perilaku ini

merupakan refleksi dari salah satu perilaku konsumtif

(tidak memiliki self-control yang baik).