bab iv analisis 4.1 gambaran umum analisis...
TRANSCRIPT
66
BAB IV
ANALISIS
4.1 Gambaran Umum Analisis Perancangan
Analisis dalam perancangan smart masjid ini dilakukan untuk mengetahui
alternatif-alternatif apa saja yang dapat terjadi dalam proses perancangan. Dari
alternatif tersebut kemudian dipilih salah satu yang terbaik, yang nantinya akan
digunakan sebagai konsep dalam perancangan smart masjid ini.
Secara umum, terdapat beberapa tahapan dalam proses analisis. Dalam
perancangan smart masjid ini, prosesnya dimulai dengan melakukan analisis
kawasan untuk menentukan lokasi perancangan yang tepat untuk perancangan
smart masjid ini. Selanjutnya dilakukan analisis fungsi untuk menentukan fungsi-
fungsi apa saja yang terakomodasi dalam perancangan smart masjid ini. Hal ini
terkait dengan tujuan perancangan smart masjid yang memiliki fungsi ibadah,
pendidikan, ekonomi, dan pengembangan masyarakat. Tujuan perancangan
tersebut dijabarkan dalam analisis fungsi yang disesuaikan dengan kondisi
lingkungan masyarakat sekitar tapak, sehingga hasil perancangan yang diperoleh
nantinya dapat tepat sasaran dan tujuan perancangan dapat terpenuhi.
Setelah melakukan analisis fungsi, langkah selanjutnya adalah melakukan
analisis aktivitas dan pengguna. Analisis aktivitas dan pengguna berfungsi sebagai
dasar dalam penentuan kebutuhan dan dimensi ruang pada smart masjid.
Selanjutnya hasil analisis ruang dibawa ke analisis tapak untuk diolah sehingga
mendapatkan alternatif perancangan yang sesuai. Untuk lebih jelasnya konsep
berpikir dalam perancangan smart masjid ini dapat dilihat pada gambar berikut
ini:
67
Gambar 4.1. Skema konsep berpikir dalam analisis perancangan smart masjid
(sumber: hasil analisis, 2012)
4.2 Analisis Kawasan
4.2.1 Dasar Pemilihan Tapak
Dalam rancangannya, lingkup pelayanan smart masjid ini direncanakan
berskala regional, sehingga dalam proses pemilihan lokasi tapak harus disesuaikan
dengan peruntukan lokasi yang ada. Sebelumnya telah dipilih tiga alternatif lokasi
tapak untuk perancangan smart masjid ini yakni lokasi pertama berada di jalan
Panji Suroso, Kecamatan Blimbing, Malang, lokasi kedua di jalan Ikan Tombro,
Kelurahan Mojolangu, Malang dan lokasi ketiga di jalan Soekarno Hatta,
Kelurahan Tunjungsekar, Malang. Lokasi ketiga alternatif tapak dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
68
Gambar 4.2. Alternatif lokasi tapak perancangan
(sumber: hasil analisis, 2012)
Berdasarkan arahan rancangan peraturan daerah Kota Malang Tahun 2011
tentang rencana detail tata ruang kota sub pusat Malang Utara tahun 2012-2032,
dalam paragraf 8 pasal 42 ayat 2 disebutkan bahwa rencana kawasan peruntukan
peribadatan untuk wilayah Kota Malang sub pusat Malang Utara meliputi:
a. Pengembangan masjid di Kelurahan Tasikmadu, Tunggulwulung, Merjosari,
Tulusrejo dan Tunjungsekar dengan luas empat hektar
b. Pengembangan musholla di Kelurahan Mojolangu, Lowokwaru dan Dinoyo
dengan luas satu koma lima hektar.
Selain itu juga terdapat ketentuan dalam pembangunan tempat peribadatan
sebagaimana tercantum dalam penjelasan ketentuan peraturan zonasi kawasan
peruntukan peribadatan pasal 57 ayat (2) huruf b butir 8 menjelaskan bahwa:
1. Sarana peribadatan tidak diperbolehkan dibangun pada ruang industri dan
pertanian.
2. Jenis penggunaan ruang yang diperbolehkan meliputi Ruang Terbuka Hijau
(RTH), permukiman, perdagangan dan jasa serta perkantoran.
69
3. Sarana ibadah yang dikembangkan dalam satu zona tersendiri meliputi sarana
ibadah tingkat pelayanan kecamatan atau lebih besar.
4. Sarana peribadatan dengan skala pelayanan lebih rendah dari tingkat
kecamatan tidak dikembangkan dalam satu zona tersendiri namun merupakan
satu kesatuan dengan permukiman (bagian dari fasilitas perumahan); dan
5. Fasilitas peribadatan dengan skala pelayanan lebih besar atau sama dengan
tingkat kecamatan dikembangkan dengan jalan akses minimum jalan
kolektor.
Dari ketentuan tersebut dijabarkan kembali menjadi beberapa kriteria dalam
pemilihan lokasi tapak untuk perancangan smart masjid ini. Kriteria ini dibuat
berdasarkan ketentuan pemerintah tersebut, yakni:
1. Tapak harus terletak minimum pada jalan kolektor
2. Tapak berada di Kelurahan Tasikmadu, Tunggulwulung, Merjosari, Tulusrejo
dan Tunjungsekar untuk perancangan tempat peribadatan berskala besar atau
terletak di Kelurahan Mojolangu, Lowokwaru dan Dinoyo untuk perancangan
berskala lebih kecil. Selain lokasi tapak diatas, pemilihan lokasi tapak
diperbolehkan memakai area Ruang Terbuka Hijau (RTH), permukiman,
perdagangan dan jasa serta perkantoran.
3. Pemilihan lokasi disesuaikan dengan populasi agama di sekitarnya.
Ketiga kriteria tersebut menjadi dasar dalam pemilihan lokasi tapak untuk
perancangan smart masjid ini. Proses pemilihan lokasi tapak dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
70
Tabel 4.1. Analisis pemilihan lokasi tapak perancangan
Tapak harus
terletak
minimum
pada jalan
kolektor
Tapak terletak pada
jalur kolektor primer
Tapak terletak pada
jalur kolektor sekunder
Tapak terletak pada
jalur kolektor primer
Lokasi tapak
harus sesuai
dengan
peruntukan
lokasi
Tapak berada di luar
daerah Malang sub
pusat Malang Utara.
Peruntukan lahan tidak
diketahui
Terletak di Kelurahan
Mojolangu.
Peruntukan untuk
tempat ibadah berskala
kecil
Terletak di Kelurahan
Tunjungsekar.
Peruntukan untuk
tempat ibadah berskala
besar
Pemilihan
lokasi
disesuaikan
dengan
populasi
agama di
sekitarnya.
Populasi penduduk di
sekitar tapak multi
agama dengan
dominan utama agama
Islam
Populasi agama di
sekitar tapak dominan
Islam
Populasi penduduk di
sekitar tapak multi
agama dengan
dominan utama agama
Islam
Keputusan
Peruntukan lokasi
tapak tidak diketahui
karena berada di luar
area Malang Utara.
Tapak tidak dipilih
untuk perancangan
smart masjid ini.
Peruntukan tapak
untuk perancangan
tempat ibadah berskala
kecil, sedangkan objek
perancangan
direncanakan berskala
besar. Tapak tidak
dipilih untuk
perancangan smart
masjid ini.
Tapak sesuai dengan
kriteria pemilihan.
Tapak dipilih untuk
perancangan smart
masjid ini.
(sumber: hasil analisis, 2012)
Dari hasil analisis di atas, diperoleh tapak yang sesuai dengan kriteria
pemilihan yang akan digunakan sebagai lokasi perancangan. Tapak yang dipilih
71
adalah tapak yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Mojolangu,
Malang. Lokasi tapak dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.3. Lokasi tapak perancangan
(sumber: hasil analisis, 2012)
4.3 Analisis Fungsi
Perancangan smart masjid bermula dari sebuah gagasan untuk merancang
sebuah masjid yang tidak hanya dapat berfungsi sebagai tempat ibadah semata,
tetapi juga dapat berfungsi sebagai tempat pengembangan masyarakat, khususnya
masyarakat di sekitar masjid ini berada. Hal ini dituangkan dalam konsep dasar
smart masjid yang menekankan pentingnya program masjid sebagai landasan
dalam merancang, ditopang teknologi smart building sebagai basis
pengelolaannya, yang pada akhirnya akan menghasilkan sebuah smart masjid
sebagai tujuan akhir perancangannya. Secara umum, hal ini dapat dilihat pada
skema konsep dasar perancangan smart masjid berikut ini:
72
Gambar 4.4. Skema konsep dasar perancangan
(sumber: hasil analisis, 2012)
Karena pentingnya smart program sebagai dasar dalam perancangan smart
masjid ini, maka kesesuaian fungsi yang diakomodasi dengan kondisi lingkungan
sekitar tempat masjid ini berada mutlak diperlukan. Hal ini agar tidak terjadi
kesia-siaan karena program yang dibuat salah sasaran atau tidak sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang ada. Lebih jauh mengenai kondisi lingkungan
masyarakat di sekitar lokasi tapak dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.5. Kondisi lingkungan masyarakat di sekitar lokasi tapak
(sumber: hasil analisis, 2012)
smart program
smart building
smart masjid
73
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa lingkungan sekitar lokasi tapak
didominasi oleh area permukiman, area bisnis dan perdagangan serta area
kampus. Oleh karena itu, secara umum program yang dibuat harus
mempertimbangkan tiga area tersebut sebagai calon penyumbang utama jama’ah
yang akan memanfaatkan smart masjid, yakni masyarakat sekitar, karyawan atau
pekerja sekitar dan mahasiswa.
Lebih jauh agar rumusan masalah yang menjadi latar belakang
perancangan dapat terselesaikan, penentuan fungsi bangunan hendaklah merujuk
pada tujuan awal perancangan. Dalam perancangan smart masjid ini, penentuan
fungsi merujuk pada tujuan utama perancangan smart masjid, yaitu menghasilkan
rancangan masjid yang memiliki fungsi ibadah, ekonomi, pendidikan, dan
pengembangan masyarakat di dalamnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
uraian berikut ini:
4.3.1 Fungsi Primer
Fungsi primer adalah fungsi utama yang diakomodasi dalam sebuah
perancangan. Fungsi primer pada smart masjid meliputi:
4.3.1.1 Fungsi Ibadah
Fungsi utama sebuah masjid adalah sebagai tempat ibadah. Atas dasar
itulah maka fungsi utama smart masjid juga adalah sebagai tempat ibadah. Smart
program yang dibuat pada smart masjid terkait fungsi ibadah, memiliki kesamaan
dengan program-program ibadah masjid pada umumnya. Hal ini karena ibadah
mempunyai sifat yang universal, artinya sama dimanapun tempatnya dikerjakan.
Smart program tersebut antara lain meliputi shalat berjama’ah lima waktu, kultum
sehabis shalat, ceramah agama, serta program mengaji al-Qur’an secara berkala.
74
Juga terdapat program lainnya terkait peringatan hari besar agama Islam seperti
peringatan hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha dan tahun baru Islam yang
termasuk dalam smart program dari smart masjid ini. Selain itu juga terdapat
baitul mal yang dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan ibadah lainnya yakni
pembayaran zakat. Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian fungsi ibadah
tersebut, dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.6. Skema program kegiatan terkait fungsi primer smart masjid
(sumber: hasil analisis, 2012)
4.3.2 Fungsi Sekunder
Fungsi sekunder adalah fungsi pendukung yang diakomodasi dalam
sebuah perancangan. Fungsi sekunder umumnya dibuat berdasarkan tujuan awal
perancangan yang kemudian disesuaikan kembali dengan kondisi lingkungan di
sekitar lokasi perancangan. Dalam penentuan fungsi sekunder sebuah bangunan,
perlu disesuaikan dengan fungsi primernya, untuk menghindari timbulnya
permasalahan akibat perbedaan fungsi yang terlalu besar dikemudian hari.
Dalam perancangan smart masjid ini, beberapa fungsi sekunder yang ada
sudah disesuaikan dengan tujuan perancangan. Beberapa fungsi sekunder pada
smart masjid antara lain:
75
4.3.2.1 Fungsi Pendidikan
Melihat kondisi lingkungan sekitar lokasi perancangan yang didominasi
tiga jenis wilayah yakni permukiman, perdagangan dan kampus, fungsi
pendidikan pada smart masjid diarahkan lebih untuk menguatkan dan
menghidupkan kembali nilai-nilai ajaran Islam melalui program kajian agama
untuk orang dewasa dan pembelajaran al-Qur’an untuk anak-anak. Untuk usia
dini, terdapat program pendidikan khusus yang dibuat dalam format penitipan
anak, sehingga selain bermanfaat sebagai tempat belajar, juga dapat membantu
meringankan beban masyarakat sekitar masjid yang notabene merupakan
masyarakat urban yang sibuk bekerja. Dengan begitu, secara tidak langsung anak
akan diajarkan untuk cinta terhadap masjid sejak dini sehingga diharapkan
nantinya akan lebih mudah untuk meramaikan masjid di kemudian hari.
Sedangkan bagi orang tua, hal ini akan bermanfaat karena dapat tenang bekerja
karena selain dititipkan, anak mereka juga diberi pembelajaran yang baik. Selain
itu juga disediakan perpustakaan sebagai penunjang fungsi masjid sebagai tempat
pendidikan. Lebih jauh mengenai fungsi pendidikan pada smart masjid dapat
dilihat pada bagan berikut ini:
Gambar 4.7. Skema program kegiatan terkait fungsi pendidikan smart masjid
(sumber: hasil analisis, 2012)
76
4.3.2.2 Fungsi Ekonomi
Area sekitar lokasi perancangan masjid yang ramai serta lokasi tapak
yang strategis merupakan dua faktor yang sangat mendukung fungsi ekonomi dari
smart masjid ini. Fungsi ekonomi penting bagi smart masjid untuk membiayai
operasional masjid dan agar smart masjid dapat berjalan secara mandiri, tidak
bergantung pada sumbangan jama’ahnya tapi justru dapat memakmurkan
jama’ahnya. Walau begitu fungsi ekonomi smart masjid tidak sepenuhnya
mengejar nilai keuntungan semata karena harus ada sisi pembelajaran yang dapat
diambil pada fungsi ekonomi smart masjid ini, agar mempunyai nilai lebih
dibanding fungsi-fungsi ekonomi pada umumnya. Smart program terkait fungsi
ekonomi smart masjid, antara lain meliputi:
a. Kantin Halal
Kantin halal adalah kantin yang dirancang sebagai bentuk kampanye
masjid akan pengenalan kembali masalah halal haram. Masalah halal haram
sebenarnya merupakan masalah lama yang bersifat pokok, artinya sudah jelas
karena terdapat aturannya dalam al-Qur’an dan al-Hadits. Namun karena
masyarakat kita sekarang cenderung mengabaikan hal tersebut maka hal ini
kemudian diangkat kembali sebagai bagian dari smart program oleh smart masjid.
b. Syariah Bussiness Center
Syariah bussiness center adalah bagian dari smart program untuk
pengembangan ekonomi dari smart masjid. Ekonomi nerupakan penopang utama
keberadaan smart masjid karena biaya investasi untuk pengembangan smart
masjid membutuhkan biaya investasi yang besar. Konsep syariah bussiness center
adalah konsep perbelanjaan supermarket yang menekankan pada prinsip-prinsip
77
ekonomi syariah yang berdasar pada al-Qur’an dan al-Hadits. Prinsip-prinsip itu
antara lain:
1. Tidak curang, meliputi penerapan sistem input output barang agar penjualan
barang kadaluarsa pada pembeli dapat dihindari
2. Pengambilan untung maksimal tidak boleh melebihi setengah dari pada harga
modal. Hal ini untuk menjaga nilai ekonomis barang karena pada prinsipnya
syariah bussiness center ini dibuat tidak hanya untuk mencari keuntungan
ekonomis semata tetapi juga sebagai wadah pengenalan konsep ekonomi
syari’ah langsung kepada masyarakat.
3. Tidak dzalim, hal ini terutama terkait pada masalah pembulatan nominal
belanja yang sering dilakukan di supermarket-supermarket umum. Sedapat
mungkin hal ini dihindari pada syariah bussiness center dengan menetapkan
nominal-nominal yang bulat. Sebagai contoh harga sebotol minuman tidak
ditulis Rp.1225,- tetapi ditulis Rp.1200,- agar kembalian yang dihasilkan masih
berupa bilangan bulat.
4.3.2.3 Fungsi Pengembangan Masyarakat
Permasalahan utama masyarakat kota adalah kurangya kesempatan untuk
bersosialisasi yang disebabkan oleh keterbatasan ruang publik yang ada dan
kecendrungan waktu yang habis untuk bekerja. Selain itu, kecendrungan bahwa
masjid hanya didatangi oleh orang tua merupakan merupakan dua contoh
permasalahan yang banyak dihadapi pada masjid-masjid saat ini. Oleh karena itu,
pada smart masjid ini dibuat beberapa program sebagai respon atas hal tersebut,
yakni:
78
a. Sillaturrahim Public Space
Sillaturrahim public space adalah bagian dari smart program yang
menggabungkan antara fungsi masjid sebagai tempat ibadah dengan public space
sebagai area berinteraksi antar jamaahnya. Dengan silaturrahim public space
diharapkan ukhuwah islamiyah antar umat Islam khususnya dapat ditingkatkan
sehingga nantinya akan tercipta masyarakat kota yang islami.
Konsep sillaturrahim public space adalah bagaimana menciptakan ruang
terbuka yang dapat mendukung terjadinya interaksi antar jama’ah dengan
penyediaan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung hal tersebut seperti taman,
area duduk, dan sebagainya. Selain itu, sillaturrahim public space juga dapat
menjadi tempat untuk melestarikan lingkungan, yang diwujudkan dalam bentuk
penanaman pohon-pohon langka sebagai peneduh dan pembuatan biopori di
sekitar area masjid. Lebih jauh, sillaturrahim public space juga dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan sosial masyarakat sekitar, sehingga diharapkan
nantinya antara masjid dan masyarakat di sekitarnya akan dapat terjalin hubungan
yang baik dan saling mendukung.
b. Masjid Creative Program
Masjid creative program adalah program dari smart masjid yang menyasar
segmen muda. Program ini dibuat sebagai perhatian masjid terhadap golongan
muda sehingga kedepannya diharapkan masjid tidak hanya didatangi oleh kaum
tua saja tetapi dapat menjadi tempat bagi semua golongan. Masjid creative
program terdiri dari beberapa kegiatan dengan tujuan utama mengembangkan
potensi dan bakat dari pemuda-pemudi di sekitar masjid. Diharapkan nantinya
79
masjid creative program ini juga dikelola oleh remaja masjid ini sendiri sehingga
setiap tahunnya smart masjid akan memiliki program atau agenda yang tetap.
Karena fokus utama program ini adalah golongan muda, maka kegiatan
yang dibuat disesuaikan dengan karakteristik jiwa pemikiran mereka. Hal ini
antara lain mencakup karakter remaja yang mudah bosan, ditanggapai dengan
membuat konsep program yang berbeda setiap tahunnya, karakter suka bersenang-
senang dibuat dalam bentuk program yang menyenangkan namun tetap mendidik,
serta karakter suka meniru dibuat dalam bentuk kerja sama dengan sekolah-
sekolah disekitarnya sehingga diharapkan akan lebih banyak remaja yang
berpartisipasi. Programnya sendiri dibagi menjadi tiga bagian, bagian pertama
yaitu program pengembangan seni Islam, mencakup pengembangan budaya lokal
yang memiliki nilai Islam, kategori pengembangan ilmu karya lokal, mencakup
pelatihan kerja untuk pemuda-pemudi sekitar, dan kategori pengembangan mental
berupa konseling atau seminar motivasi.
4.3.3 Fungsi Penunjang
Fungsi penunjang adalah fungsi yang menunjang keberadaan fungsi
primer dan sekunder agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Beberapa fungsi
penunjang pada perancangan smart masjid ini antara lain area pakir, tempat
wudhu, kamar mandi, menara penyimpanan air, ruang pengelola, area terbuka dan
sebagainya.
Lebih jauh mengenai garis besar hubungan antar fungsi dalam
perancangan smart masjid ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:
80
Gambar 4.8. Garis besar hubungan antar fungsi pada perancangan smart masjid
(sumber: hasil analisis, 2012)
4.4 Analisis Aktivitas
Setelah menentukan fungsi-fungsi yang diakomodasi dalam perancangan
smart masjid ini, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis aktivitas.
Analisis aktivitas perlu dilakukan untuk mengetahui jenis kegiatan dan perilaku
beraktivitas dari kegiatan-kegiatan yang mungkin terjadi di dalam masjid. Lebih
jauh mengenai analisis aktivitas dalam perancangan smart masjid ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2. Analisis aktivitas pada perancangan smart masjid
Klasifika
si Fungsi
Jenis
Fungsi Jenis Aktivitas
Sifat
Aktivitas Perilaku Beraktivitas
Primer
Beribadah
Shalat
Wudhu Privat,
statis
Berdiri, membungkuk, diam
Adzan Privat,
statis
Muadzin: Berdiri, bersuara
lantang, menghadap kiblat
Iqomat Privat,
statis
Berdiri, bersuara lantang,
menghadap kiblat
81
Shalat
Privat,
tenang
Imam: Berada di depan
ma’mum, berorientasi ke
kiblat, memimpin jama’ah
Ma’mum: Posisi saling rapat
di belakang imam,
berorientasi ke kiblat
Ceramah
agama
Privat,
Aktif
Duduk, berdiri, bersuara
keras, berjalan kecil
Membaca
al-Qur’an
Privat,
tenang
Duduk, bersuara keras atau
lemah lembut, disunnahkan
berorientasi ke kiblat
Perayaan
hari besar
Islam(Idul
Fitri, Idul
Adha,
Tahun Baru
Islam)
Publik,
Aktif
Shalat, mendengarkan
ceramah, bersalam-salaman,
memotong hewan kurban
I’tikaf
Privat,
tenang
Duduk merenung dengan
bertafakur, bertadzabur,
mengucap asma Allah,
dengan lemah lembut,
suasana hening, disunnahkan
berorientasi ke kiblat
Memba-
yar
zakat
Menerima
zakat
Publik,
statis
Berdiri, bergerak statis
Mendata Privat,
statis
Berdiri, duduk
Berzakat Privat,
statis
Berdiri, duduk
Menyimpa
n data
Privat,
statis
Berdiri, duduk
Menyimpa
n zakat
Privat,
statis
Berdiri, bergerak dinamis
Belajar
al-
Qur’an
Belajar Publik,
aktif
Duduk, lesehan, saling
berinteraksi satu sama lain
Mengaji al-
Qur’an dan
al-Hadits
Publik,
tenang
Duduk, bersuara keras atau
lemah lembut, disunnahkan
berorientasi ke kiblat
Mengajar Publik,
aktif
Duduk, berdiri, bersuara
keras, berjalan kecil
Melakukan
Penilaian
Privat,
tenang Duduk, suasana tenang
Istirahat
dan makan
Privat,
tenang
Duduk, ngobrol, bercanda,
berjalan-jalan
82
Sekunder
Pendidi-
kan
Menyim
pan berkas
Privat,
statis Berdiri, bergerak, duduk
Istirahat
pengajar
Privat,
tenang
Duduk, santai, ngobrol
Kajian
Agama Ceramah
Privat,
Aktif
Duduk, berdiri, bersuara
keras, berjalan kecil
Menitip
kan
anak
Bermain Privat,
Aktif
Duduk, lesehan, saling
berinteraksi satu sama lain
Memberi
materi
pelajaran
Privat,
Aktif
Duduk, lesehan, saling
berinteraksi satu sama lain
Istirahat Privat,
Statis
Tidur, suasana tenang
Perpusta
kaan
Lavatory Privat,
statis Berdiri, duduk
Penerimaan Publik,
statis Berdiri
Penitipan
Barang
Publik,
statis Berdiri, bergerak
Menyim
pan koleksi
Publik,
statis Berdiri, bergerak
Membaca Privat,
tenang Duduk, bersantai
Melayani
Adminis
trasi
Publik,
statis Berdiri
Mengganda
kan
Privat,
statis Berdiri
Ekonomi
Kantin
Halal
Menyiapka
n makanan
Privat,
statis
Berdiri, duduk, bergerak,
dinamis
Mengolah
makanan
Privat, aktif Berdiri, duduk, bergerak,
dinamis
Menyajikan
makanan
Privat, aktif Berdiri, duduk, bergerak,
dinamis
Menyim
pan bahan
Privat,
statis
Berdiri, duduk, bergerak,
dinamis
Makan,
minum
Publik,
statis
Duduk, lesehan
Mencuci Privat,
statis
Berdiri, membungkuk
Melakukan
transaksi
Publik,
statis
Berdiri
83
Syariah
Bussi-
ness
Center
Jual beli Publik,
aktif
Berdiri, duduk, bergerak
statis
Penurunan
barang
Publik,
aktif
Berdiri, bergerak dinamis
Penyimpa
n an barang
Privat,
statis
Berdiri, bergerak dinamis
Transaksi Publik,
statis
Berdiri, duduk, bergerak
statis
Rapat
harian
Privat,
statis
Berdiri, duduk, bergerak
dinamis
Pengemba
ngan
Masyara
kat
Sillaturr
ahim
Public
Space
Sillaturrah
mi
Publik,
aktif
Berdiri, duduk, berjalan,
mengobrol, bergerak dinamis
Kegiatan
sosial
masyarakat
Publik,
aktif
Berdiri, duduk, berjalan,
mengobrol, bergerak dinamis
Pelestarian
lingkungan
Publik,
aktif
Berdiri, duduk, menanam
pohon
Masjid
Creative
Program
Pengemban
gan seni
Publik,
aktif
Berdiri, duduk, berjalan,
mengobrol, bergerak dinamis
Pengemban
gan ilmu
Publik,
aktif
Berdiri, duduk, berjalan,
mengobrol, bergerak dinamis
Pengemban
gan mental Privat, aktif
Duduk, mendengarkan,
mengobrol.
Penun
jang
Pengelola
Meninjau
kegiatan
masjid
Privat, aktif Berdiri, duduk, berjalan,
bergerak dinamis
Mengatur
kesekretari
atan
Privat, aktif Berdiri, duduk, berjalan,
bergerak dinamis
Rapat,
presentasi Privat, aktif
Berdiri, duduk, berjalan,
bergerak dinamis
Mengatur
fasilitas
pendidikan
Privat, aktif Berdiri, duduk, berjalan,
bergerak dinamis
Mengatur
fasilitas
ekonomi
Privat, aktif Berdiri, duduk, berjalan,
bergerak dinamis
Mengatur
fungsi
interaksi
dan
pelestarian
lingkungan
Privat, aktif Berdiri, duduk, berjalan,
bergerak dinamis
84
Servis
Makan dan
minum
Publik,
statis
Duduk, lesehan
Parkir Publik,
aktif
Berdiri, duduk
Lavatory Privat,
statis
Duduk, berkeliliing,
bergerak dinamis, berdiri
Menjaga
keamanan
Privat, aktif Duduk, berkeliliing, bergerak
dinamis, berdiri
Mengatur
ME
Privat, aktif Duduk, berkeliliing,
bergerak dinamis, berdiri
Bongkar
muat
barang
Privat, aktif Duduk, berkeliliing,
bergerak dinamis, berdiri
Menyimpa
n peralatan
Privat, aktif Duduk, berkeliliing,
bergerak dinamis, berdiri
(sumber: hasil analisis, 2012)
4.5 Analisis Pengguna
Pengguna smart masjid secara umum dibagi menjadi dua, yaitu pengelola
masjid (ta’mir) dan pengguna masjid (jama’ah). Pengelola masjid (ta’mir)
merupakan perorangan atau sekelompok orang yang tergabung dalam organisasi
masjid yang mempunyai tugas untuk mengelola dan merawat masjid. Aktivitas
pengelola adalah aktivitas struktural kelembagaan yang terkait secara langsung
maupun tidak langsung dengan bangunan dan pengunjung masjid. Struktur
kelembagaan dalam susunan pengurus dalam masjid dijelaskan sebagai berikut:
85
Gambar 4.9. Struktur kelembagaan dalam susunan pengurus masjid
(sumber: hasil analisis, 2012)
Jama’ah masjid sendiri secara umum terbagi menjadi dua, yaitu jama’ah
tetap dan jama’ah tidak tetap. Jama’ah tetap berasal dari masyarakat di sekitar
masjid yang secara rutin beribadah di masjid. Perkiraan jumlah jama’ah tetap
masjid adalah sekitar 500 orang, dilihat dari perkiraan jumlah penduduk muslim
di sekitar tapak. Jama’ah masjid lainnya adalah jama’ah tidak tetap yakni
masyarakat umum yang tidak secara rutin beribadah di masjid.
Lebih jauh mengenai aktivitas masing-masing pengguna pada smart
masjid ini akan dijelaskan pada tabel berikut ini:
86
Tabel 4.3. Analisis pengguna pada perancangan smart masjid
Klasifika
si Fungsi Jenis Aktifitas Jenis Pengguna
Jumlah
Pengguna
Rentang
Waktu
Pengguna
Alur Sirkulasi
Primer
Shalat
Wudhu
Ta’mir masjid 5-10 orang 5-10 menit
Gambar 4.5. Skema aktivitas pengunjung umum
(sumber: hasil analisis, 2012)
Gambar 4.6. Skema aktivitas pengunjung khusus
(sumber: hasil analisis, 2012)
Jama’ah masjid 500 orang 5-10 menit
Masyarakat
umum
10-20
orang 5-10 menit
Adzan Ta’mir masjid 1 orang 5 menit
Iqomat Ta’mir masjid 1 orang 5 menit
Shalat
Imam 1 orang 15-10
menit
Jama’ah masjid 500 orang 15-20
menit
I’tikaf Ta’mir 500 orang 15-30
menit
Membaca al-Qur’an
Imam/ ustadz 1 orang 15-60
menit
Jama’ah 25-50
orang
15-60
menit
Ceramah agama
Imam/ Ta’mir
1 orang 15-60
menit
Jama’ah 500 orang 15-60
menit
87
Sekunder
Taman
Pendidi
kan al-
Qur’an
Belajar Murid 50 orang 60 menit
Gambar 4.7. Skema aktivitas pengajar TPQ
(sumber: hasil analisis, 2012)
Mengaji al-
Qur’an dan al-
Hadits
Pengajar 1-2 orang 30 menit
Murid 50 orang 30 menit
Mengajar Pengajar 1-2 orang 60 menit
Melakukan
Penilaian
Pengajar 1-2 orang 10-15
menit
Istirahat dan
makan
Pengajar 1-2 orang 10-15
menit
Murid 50 orang 10-15
menit
Menyimpan
berkas
Pengajar 1-2 orang 10-15
menit
Lavatory Pengajar 1-2 orang 5-10 menit
Murid 50 orang 5-10 menit
Perpusta
kaan
Penerimaan Staff
perpustakaan 3 orang 5-10 menit
Penitipan
Barang
Petugas
Penitipan 1-2 orang 5-10 menit
Pengguna
perpustakaan
50-100
orang 5-10 menit
Menyimpan
koleksi
Staff
perpustakaan
10-15
orang 1-2 jam
Membaca Pengguna
perpustakaan
50-100
orang
30-60
menit
88
Melayani
Administrasi
Staff
perpustakaan 5 orang 5-10 menit
Gambar 4.8. Skema aktivitas petugas perpustakaan
(sumber: hasil analisis, 2012)
Menggandakan Staff
perpustakaan 3 orang 5-10 menit
Pelatihan
masyara
kat
Penerimaan Resepsionis 1-2 orang 5-10 menit
Gambar 4.9. Skema aktivitas petugas pelatihan masyarakat
(sumber: hasil analisis, 2012)
Melakukan
diskusi
Moderator 1 orang
1-2 jam Narasumber 1-3 orang
Peserta diskusi 50 orang
Praktek kerja
Staff pelatihan 1 orang
1-2 jam
Narasumber 1-3 orang
Peserta
pelatihan 50 orang
89
Baitul
maal
Menerima zakat Petugas baitul
maal 1-3 orang
10-15
menit
Gambar 4.10. Skema aktivitas petugas baitul maal
(sumber: hasil analisis, 2012)
Mendata Petugas baitul
maal 1-3 orang
10-15
menit
Berzakat Jama’ah masjid 500 orang 10-15
menit
Menyimpan data Petugas baitul
maal 1-3 orang
10-15
menit
Menyimpan
zakat
Petugas baitul
maal 1-3 orang
10-15
menit
Koperasi
Mendata
anggota Petugas koperasi 3-5 orang
10-15
menit
Gambar 4.11. Skema aktivitas petugas koperasi
(sumber: hasil analisis, 2012)
Melayani
anggota Petugas koperasi 3-5 orang
10-15
menit
Konsultasi
Petugas koperasi 3-5 orang 15-30
menit
Anggota
koperasi/
jama’ah masjid
50-100
orang
15-30
menit
Melakukan
pengarsipan Petugas koperasi 3-5 orang
15-30
menit
90
Kantin
Menyiapkan
makanan Petugas kantin 3-5 orang
15-30
menit
Gambar 4.12. Skema aktivitas penjaga kantin
(sumber: hasil analisis, 2012)
Mengolah
makanan Petugas kantin 3-5 orang
15-30
menit
Menyajikan
makanan Petugas kantin 3-5 orang 5-10 menit
Menyimpan
bahan Petugas kantin 3-5 orang
15-30
menit
Makan, minum Pembeli/
jama’ah masjid
50-100
orang
15-30
menit
Mencuci Petugas kantin 3-5 orang 5-10 menit
Melakukan
transaksi
Kasir 1-3 orang
5-10 menit Pembeli
50-100
orang
Toko
Jual beli Supplier 1-3 orang 15-30
menit
Gambar 4.13. Skema aktivitas penjaga toko
(sumber: hasil analisis, 2012)
Pengelola toko 3-5 orang
Penurunan
barang Karyawan toko 3-5 orang
15-30
menit
Penyimpanan
barang Karyawan toko 3-5 orang
30-60
menit
Transaksi
Karyawan toko/
kasir 1-2 orang
5-10 menit Pembeli/
jama’ah masjid
20-50
orang
Rapat harian Seluruh
karyawan toko
10-15
orang
15-30
menit
91
Penun
jang
Pengelola
Menerima tamu
Pengelola
masjid 3-5 orang 15-30
menit
Gambar 4.14. Skema aktivitas kepala pengelola masjid
(sumber: hasil analisis, 2012)
Gambar 4.15. Skema aktivitas kepala bagian
(sumber: hasil analisis, 2012)
Tamu 3-5 orang
Meninjau
kegiatan masjid
Pengelola
masjid 3-5 orang
15-30
menit
Mengatur
kesekretariatan
Pengelola
masjid 3-5 orang
15-30
menit
Rapat
Seluruh
pengurus/
pengelola
masjid
10-15
orang
15-30
menit
Mengatur
fasilitas
pendidikan
Pengelola
masjid bag.
pendidikan
3-5 orang 30-60
menit
Mengatur
fasilitas
ekonomi
Pengelola
masjid bag.
ekonomi
3-5 orang 30-60
menit
Mengatur fungsi
interaksi dan
pelestarian
lingkungan
Pengelola
masjid bag.
Humas dan
pelestarian
lingkungan
3-5 orang 30-60
menit
92
Gambar 4.16. Skema aktivitas bagian interaksi sosial dan
pelestarian lingkungan
(sumber: hasil analisis, 2012)
Servis
Makan dan
minum Petugas kantin 3-5 orang
15-30
menit
Gambar 4.17. Skema aktivitas cleaning service
(sumber: hasil analisis, 2012)
Parkir Petugas parkir 1-3 orang 5-10 menit
Lavatory Petugas
kebersihan 5-10 orang
30-60
menit
Menjaga
keamanan
Petugas
keamanan
(satpam)
3-5 orang 12 jam
(shift)
Mengatur
mekanikal dan
elektrikal
Pengelola
masjid 3-5 orang
30-60
menit
Bongkar muat
barang Karyawan toko 3-5 orang
30-60
menit
93
Menyimpan
peralatan
Pengelola
masjid
3-5 orang
15-30
menit
Gambar 4.18. Skema aktivitas petugas keamanan
(sumber: hasil analisis, 2012)
(sumber: hasil analisis, 2012)
94
4.6 Analisis Ruang
4.6.1 Kebutuhan dan Dimensi Ruang
Kebutuhan ruang dihasilkan dari aktvitas dan pengguna dari smart masjid
ini. Dari kedua analisis tersebut diperoleh ruang-ruang yang dibutuhkan dalam
perancangan smart masjid ini, yaitu:
1. Kelompok Primer, merupakan kelompok ruang yang mewadahi fungsi
utama masjid sebagai tempat ibadah, terdiri atas:
a. Ruang shalat
b. Mimbar
c. Mihrab
d. Serambi masjid
e. Perluasan area shalat
f. Ruang adzan dan iqamat
g. Baitul Maal
2. Kelompok Sekunder, merupakan ruang yang mewadahi program
kegiatan masjid, terdiri atas:
a. Fungsi Pendidikan
- Tempat pembelajaran al-Qur’an dan kajian agama
- Tempat penitipan anak Islami
- Perpustakaan
b. Fungsi Ekonomi
- Kantin Halal
- Syariah Bussiness Center
95
c. Fungsi Pengembangan Masyarakat
- Sillaturrahim Public Space
- Masjid Creative Program
3. Kelompok Penunjang, merupakan ruang yang mewadahi fungsi servis,
yaitu sebagai berikut:
a. Gudang
b. KM/WC
c. Pos Keamanan
d. Kantor Pengelola
e. Ruang Administrasi
Lebih jauh mengenai kebutuhan dan dimensi ruang pada perancangan
smart masjid ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
96
Tabel 4.4. Analisis kebutuhan dan dimensi ruang pada perancangan smart masjid
Klasifika
si Fungsi
Jenis
Aktivitas Kebutuhan Ruang
Jumlah
ruang
Kapasitas
Ruang
Standar
ukuran
(m2/org/
unit)
Sumber
Dimensi Ruang
(jumlah ruang x
kapasitas x
standar ukuran) +
sirkulasi
Luas
Ruang
(m2)
Perabot
Primer
Shalat
Tempat
Ibadah
R.Wudhu
-Pria
-Wanita
1
1
10 orang
10 orang
0,9
0,9
PPM
PPM
(1x10x0,9)+20%
(1x10x0,9)+20%
10,8
10,8
rak penitipan
rak penitipan
R. Adzan 1 1 orang 1 A (1x1x1)+20% 1,2 sound system
R. Iqomat 1 1 orang 1 A (1x1x1)+20% 1,2 sound system
R. Sholat
- Mihrab
- R. Shalat
1
1
2 orang
500 orang
0,9
0,9
PPM
PPM
(1x20x0,9)+20%
(1x500x0,9)+20%
21,6
540
-
-
Mimbar 1 1 orang 2 A (1x1x2)+20% 2,4 Meja mimbar
Serambi 1 200 orang 0,4 A (1x200x0,4)+20% 96 -
Toilet 5 10 orang 3 A (5x10x3)+20% 180 -
97
Ruang
Ta’mir
1 1 orang 15 A (1x1x15)+20% 18 Rak buku-buku
Membaca
al-Qur’an
Tempat
Ibadah
R. Sholat
- Mihrab
-Liwan
1
1
2 orang
500 orang
0,9
0,9
PPM
PPM
(1x20x0,9)+20%
(1x500x0,9)+20%
Idem
idem
Rak al-Qur’an
Rak al-Qur’an
Mendengar
ceramah
Tempat
Ibadah
R. Sholat
- Mihrab
-Liwan
1
1
2 orang
500 orang
0,9
0,9
PPM
PPM
(1x20x0,9)+20%
(1x500x0,9)+20%
Idem
idem
sound system
sound system
Total 882 m2
Total luas primer 882 m2
Belajar al-
Qur’an
Tempat
pembelajar
an al-
Qur’an
R. Belajar 1 20 orang 2 NAD (1x20x2)+20% 48 Meja, kursi, papan
tulis
R. Mengaji 1 20 orang 2 NAD (1x20x2)+20% 48 Dudukan al-Qur’an
Kantor 1 5 orang 2 NAD (1x5x2)+20% 12 Meja, kursi, lemari
Kantin 1 10 orang 0,8 A (1x10x0,8)+20% 9,6 Meja, kursi
R. Arsip 1 4 orang 0,9 NAD (1x4x0,9)+20% 4,32 Loker arsip
98
Sekunder
Total 121,92 m2
Membaca
atau
meminjam
buku
Perpustaka
an
Lobby 1 1 unit 6 A (1x1x6)+20% 7,2 Kursi tunggu
R.
Penitipan
1 1 unit 6 A (1x1x6)+20% 7,2 Rak/loker penitipan
R. Koleksi
Buku
1 10 rak 0,15 NAD (1x10x0,15)+20% 1,8 Rak buku
R. Baca 1 50 orang 1,4 NAD (1x50x1,4)+20% 84 Meja, kursi
R.
Administra
si
1 2 orang 10,5 A (1x2x10,5)+20% 25,2
Meja, kursi, komputer
R. Fotokopi 1 2 unit
mesin
1,2 NAD (1x2x1,2)+20% 2,88 Mesin fotokopi,
counter
Toilet 1 2 unit 3 A (1x2x3)+20% 7,3 -
Total 119,38 m2
Pelatihan
masyarakat
Aula serba
guna
Lobby 1 1 unit 6 A (1x1x6)+20% 7,2 Kursi tunggu
R. Kelas 1 50 orang 1,4 NAD (1x50x1,4)+20% 84 Meja, kursi, papan
tulis
R. Sound
System
1 1 unit 10 A (1x1x10)+20% 12 Rak
99
Bengkel 1 1 unit 20 A (1x1x20)+20% 24 Papan tulis
R. Display 1 1 unit 3 A (1x1x3)+20% 3,6 Counter display
Toilet 1 2 unit 3 A (1x2x3)+20% 7,2 -
Total 138 m2
Membayar
zakat Baitul Maal
R.
Penerima
1 1 unit 6 A (1X1X6)+20% 7,2 Kursi, meja tamu
R. Arsip 1 4 orang 0,9 NAD (1X4X0,9)+20% 4,32 Rak arsip
Gudang 1 1 unit 5x2 A (1X1X10)+20% 12 -
Total 23,52 m2
Menabung
dan
meminjam
uang
Koperasi
Kantor
koperasi
1 1 unit 6 A (1X1X6)+20% 7,2 Kursi, meja, lemari
R. tamu
koperasi
1 1 unit 6 A (1X1X6)+20% 7,2 Kursi, meja tamu
R. arsip 1 4 orang 0,9 NAD (1X4X0,9)+20% 4,42 Rak arsip
Total 18,82 m2
Kantin Dapur 1 1 unit 15% R. NAD (15% R. 14,04 Rak penyimpanan,
100
Makan dan
minum
Makan Makan)+20% kulkas
R. Saji 1 1 unit 3 A (1x1x3)+20% 3,6 Meja panjang
Gudang
Makanan
1 I unit 1,3
NAD (1x50x1,3)+20%
78
Rak makanan
R. Makan 1 50 orang
195 tamu
0,15
m2/tamu
NAD
(1x195x0,15)+20%
35,1 Meja,kursi
R. Cuci 1 20%
ruang
makan
NAD (20% R.
Makan)+20%
18,72
-
Kasir 1 2 orang 4 A (1x2x4)+20% 9,6 Meja kasir
Total 159,06 m2
Belanja
barang
kebutuhan
sehari-hari
Toko
R. Display 1 1 unit 3 A (1x1x3)+20% 3,6 Rak display
Loading
dock
1 2 unit
mobil 15 NAD
(1x2x15)+20% 36 -
Gudang 1 1 unit 5x2 A (1x1x10)+20% 12 -
Kasir 1 2 orang 4 A (1x2x4)+20% 9,6 Meja kasir
R. Dalam 1 1 unit 6 A (1x1x6)+20% 7,2 Rak dispaly
101
Toko
Toilet 1 2 unit 3 A (1x2x3)+20% 7,2 Orinoir
Total
75,6 m2
Total luas
sekunder 656,3 m
2
Penun
jang
Mengelola
Masjid
Ruang
Pengelola
R. Tamu 1 1 unit 6 A (1X1X6)+20% 7,2 Meja dan kursi tamu
R. Rapat 1 1 unit 6 A (1X1X6)+20% 7,2
Meja, kursi, papan
tulis
Kantor
Pengelola
1 5 unit 6 A (1X5X6)+20% 36 Meja, kursi, leamari
Toilet 1 2 unit 3 A (1x2x3)+20% 7,2 Orinoir
Total 57,6 m2
Area
Service
Tempat
parkir
Pos
Keamanan
2 1 9 A (2x1x9)+20% 21,6 cctv, meja, kursi
Parkir
Mobil
1 50 15 NAD (1x50x15)+20% 900 -
102
Parkir
Sepeda
Motor
1 300 2 NAD (1x300x2)+20%
720 -
Mekanikal
Elektrikal
Ruang
Panel 1 1 unit 9 A (1x1x9)+20% 10,8 -
Bongkar
muat
barang
Loading
dock 1
2 unit
mobil 15 NAD (1x2x15)+20% 36 -
Tempat Air Menara air 1 1 unit 30 A (1x1x30)+20% 36 Pompa
Tempat
peralatan Gudang 1 1 unit 5x2 A (1x1x10)+20% 12 -
Total 1736,4 m2 Total keseluruhan
Total luas
penunjang
1794 m2 3332,3 m
2
(sumber: hasil analisis, 2012)
Keterangan :
1. NAD : Neufert Architect’s Data
2. PPM : Pedoman Pembinaan Masjid
3. A : Asumsi
103
Mengacu pada peraturan daerah Kota Malang no 4 tahun 2011 tentang koefisien dasar bangunan (KDB), koefisein luas bangunan
(KLB), dan tinggi lantai bangunan (TLB), terdapat aturan bahwa untuk bangunan fasilitas umum pada pusat kota termasuk diantaranya
tempat ibadah, KDB yang diperbolehkan antara 40-60% dari luas lahan dan KLB antara 0,4-1,2 serta TLB 1-3 lantai. Dari aturan tersebut
dapat disimpulkan bahwa lokasi tapak yang dipilih minimal mempunyai luas 7000m2 karena luas keseluruhan area yang dibutuhkan untuk
perancangan smart masjid ini adalah 3332,3 m2.
Tabel 4.5. Persyaratan ruang
Jenis Ruang Aksesbilitas
Pencahayaan Penghawaan
Ketenangan
View
Kebersihan Saluran
sanitasi Alami Buatan Alami Buatan
Ke
luar
Ke
dalam
Ruang Shalat +++ +++ ++ +++ ++ +++ + ++ +++ -
Ruang Ta’mir ++ +++ ++ +++ + ++ ++ + ++ -
104
Ruang Kelas +++ +++ ++ +++ ++ +++ + ++ +++ -
Perpustakaan +++ +++ ++ +++ + +++ ++ ++ +++ -
Aula serba guna +++ +++ ++ +++ ++ +++ ++ + +++ -
Baitul Maal ++ +++ ++ +++ + + ++ ++ ++ -
Koperasi ++ +++ ++ +++ + + ++ ++ ++ -
Kantin +++ +++ ++ +++ + + +++ +++ +++ -
Toko +++ +++ ++ +++ + + +++ ++ +++ -
Ruang Pengelola ++ +++ ++ +++ + ++ ++ + ++ -
Tempat Parkir +++ +++ ++ +++ - - ++ ++ ++ -
Ruang Panel ++ +++ ++ ++ + + ++ + ++ -
Loading Dock +++ ++ ++ ++ + + ++ ++ ++ -
Menara Air + ++ ++ ++ - - ++ ++ ++ +++
Gudang ++ +++ ++ ++ - - + + ++ -
Kamar Mandi +++ +++ ++ +++ + + - - +++ +++
Tempat Wudhu +++ +++ ++ +++ - + + + +++ +++
(sumber: hasil analisis, 2012)
105
Keterangan:
+ kurang diperlukan
++ diperlukan
+++ sangat diperlukan
- tidak diperlukan
106
4.6.2 Hubungan Antar Ruang
Pola hubungan ruang berfungsi untuk menunjukkan kedekatan hubungan
tiap-tiap ruang yang ada pada suatu kelompok kegiatan. Kegiatan hubungan ruang
terbagi menjadi tiga sifat hubungan ruang, yatu berhubungan langsung,
berhubungan tidak langsung dan tidak berhubungan. Kriteria penentuan sifat
hubungan ruang dipengaruhi oleh karakter kegiatan yang dilakukan di dalam
ruangan satu dan lainnya. Hubungan ruang juga harus memiliki fleksibilitas
kegiatan di dalamnya. Lebih jauh mengenai pola hubungan antar ruang dalam
perancangan smart masjid ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6. Hubungan Antar Ruang
(sumber: hasil analisis, 2012)
Keterangan:
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116