bab iv analisa perbandingan pengaruh penyalaan lampu terhadap bahan bakar
DESCRIPTION
analisa perbandingan pengaruh penyalaan lampu terhadap bahan bakar bab 4TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengujian
Dari hasil pengujian pengaruh Penyalaan lampu sepeda motor terhadap
konsumsi bahan bakar dan daya yang di serap pada dua tipe kendaraan Motor
Bebek 125 cc Dan Motor Matic 125 cc. percobaan pengujian ini di tetapkan
dengan jumlah bahan bakar 100 ml di setiap pengujian dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut :
Tabel 4.1 Tabel hasil pengujian
No.Putaran Mesin(rpm)
Type Kendaraan
Vbb
(ml)
Waktu Pemakaian
Bahan bakar(s)
V(Volt)
I(A)
Pengujian
1. 3600
Motor Bebek 100 881.85 13.5 0.3 Light OFF
100 768.15 13 0.3 Light ON
Motor Matic100 735.76 12.5 0.45 Light OFF
100 614.03 12.5 0.4 Light ON
2. 3800
Motor Bebek 100 842.86 14 0.4 Light OFF
100 735.47 14 0.35 Light ON
Motor Matic100 704.03 12.5 0.5 Light OFF
100 579.88 13 0.45 Light ON
3. 4000
Motor Bebek 100 809.02 15 0.45 Light OFF
100 698.18 14.5 0.4 Light ON
Motor Matic100 671.92 13.5 0.5 Light OFF
100 554.32 13.5 0.45 Light ON
4.2. HASIL PEGUJIAN
Setelah pengujian dilakukan data hasil pengujian dihitung menggunakan
beberapa metode atau formula yang telah ditetapkan dari berbagai ketetapan dan
referensi yang ada. Penghitungan ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan
konsumsi bahan bakar dan daya antara lampu sepeda motor di nyalakan dan
dengan lampu sepeda motor tidak di nyalakan. Data hasil pembahasan di
cantumkan dalam tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2 Hasil Pembahasan
No.N
(rpm)
Type
Kendaraan
FC
(L/h)
∆FC
(L/h)
P
(watt)
T
(s)
E
(Joule)
Penghematan
Bahan Bakar
(%)
1. 3600
Bebek0.408
0.0614.05 0.017 0.069
130.469 3.9 0.017 0.066
Matic0.489
0.0975.62 0.017 0.095
160.586 5 0.017 0.085
2. 3800
Bebek0.427
0.0625.6 0.016 0.089
12.70.489 4.9 0.016 0.078
Matic0.511
0.1096.24 0.016 0.099
17.50.621 5.85 0.016 0.093
3. 4000
Bebek0.445
0.076.75 0.015 0.101
13.60.515 5.8 0.015 0.087
Matic0.535
0.116.75 0.015 0.101
16.90.65 6.07 0.015 0.091
Dari tabel 4.2 dapat kita tarik kesimpulan bahwa penyalaan lampu kepala
pada sepeda motor menimbulkan meningkatnya konsumsi bahan bakar, daya, dan
energy. Dengan mengurangi penyalaan lampu pada tempat – tempat tertentu dapat
menghemat konsumsi bahan bakar tersebut. Hal ini terjadi di setiap putaran mesin
dalam pengujian.
Menurunnya energy listrik yang di serap terjadi disebabkan adanya
penyerapan daya dan arus saat penyalaan lampu sepeda motor sehingga daya yang
di kirim ke kabel tegangan koil menurun menyebabkan sedikit berkurangnya
tegangan percikan bunga api pada busi dan memaksa mesin bekerja lebih keras
dengan penambahan bahan bakar.
4.3 PEMBAHASAN
Dari hasil pembahasan akan di jelaskan mengenai penganalisaan dari
pengujian – pengujian yang dilakukan sebagai berikut :
4.3.1 Analisa Konsumsi Bahan Bakar
Penyalaan lampu ternyata berdampak terhadap konsumsi bahan bakar
dengan kebutuhan arus yang menyerap baterai melalui altenator yang bekerja
lebih berat karena suplai setrum dari t berkurang menyebabkan gas di keluarkan
lebih besar untuk mencapai performa yang di inginkan. Pada grafik 4.3 dan grafik
4.4. menjelaskan perubahan konsumsi bahan bakar saat penyalaan lampu dengan
tidak menyalakan pada tiga variasi putaran mesin.
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Putaran mesin terhadap Konsumsi bahan bakar Motor Bebek.
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Putaran mesin terhadap Konsumsi bahan bakar Motor Matic.
Terlihat Dari gambar 4. 3 dan gambar 4.4 sepeda motor dengan tidak
menyalakan lampu (Light Off) pada putaran 3600 rpm konsumsi bahan bakar 0.41
L/h pada motor bebek dan 0.49 L/h pada motor matic. Sementara pada putaran
3800 rpm konsumsi bahan bakar sebesar 0.43 L/h pada motor bebek dan 0.51 L/h
pada motor matic. Dan pada putaran 4000 rpm konsumsi bahan bakar pada motor
bebek 0.44 L/h dan motor matic 0.54 L/h.
Jika di bandingkan dengan konsumsi bahan bakar saat penyalaan lampu
(Light On) konsumsi bahan bakar sedikit meningkat yaitu pada 3600 rpm naik
sekitar 0.06 L/h pada motor bebek, 0.1 L/h pada motor matic yaitu menjadi 0.47
L/h dan 0.59 L/h. pada putaran 3800 rpm naik 0.06 L/h pada motor bebek 0.11L/h
pada matic menjadi 0.49 L/h dan 0.62 L/h. dan juga sama halnya pada putaran
4000 rpm sedikit meningkat sebesar 0.07 L/h pada motor bebek, 0.11 pada motor
matic yaitu menjadi 0.5i L/h dan 0.65 L/h.
Gambar 4.5 GrafikPersentase Penghematan Bahan Bakar Terhadap Putaran Mesin
Dilihat pada gambar 4.5 jika dipersentasekan untuk putaran 3600 rpm jika
tanpa penyalaan lampu sedikit menghemat bahan bakar sekitar 13 % pada motor
bebek, 16 % pada matic, serta pada putaran mesin 3800 rpm penghematan sekitar
12.7 % motor bebek dan 17.5 pada motor matic, dan pada putaran 4000 rpm
menghemat bahan bakar 13.6 % pada motor bebek dan 16.9 % pada motor matic.
4.3.2 Analisa Daya yang Diserap
Penyalaan lampu jelas menyerap daya dan energy listrik yang tidak sedikit
yang juga berpengaruh terhadap putaran mesin dikarenakan suplai arus sedikit
berkurang ke coil sehingga pemasukan bahan bakar sedikit di tambah
menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar. Dapt dilihat perbedaan tanpa
penyalaan lampu (Light On) dengan tidak (Light Off) pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Grafik Hubungan Putaran Mesin Terhadap Daya yang di serap Saat Light Off dan Light On
Dari gambar 4.6 dapat di simpulkan bahwa daya yang di alirkan dari
baterai ke cdi saat penyalaan lampu menurun jika di bandingkan saat tanpa
penyalaan Lampu.
Dari grafik terlihat pada putaran mesin 3600 rpm daya dari 4.05 watt
motor bebek dan 5.62 watt motor matic mengalami penurunan menjadi 3.9 watt
untuk motor bebek dan 5 watt untuk motor matic, pada putaran 3800 rpm daya
yang semula 5.6 watt motor bebek 6.24 watt menurun menjadi 4.9 watt pada
motor bebek dan 5.85 pada motor matic dan pada putaran 4000 rpm semula daya
6.75 watt pada motor bebek, 6.75 pada motor matic menurun menjadi 5.8 watt
pada motor bebek dan 6.07 pada motor matic.
Jadi semakin besar daya yang diserap maka semakin menurun suplai arus
pada coil yang berpengaruh terhadap pengapian motor bakar sehingga konsumsi
bahan bakar meningkat.
4.3.3 Analisa Energi yang Diserap
Sama halnya daya, energy listrik juka akan menurun jika penyerapannya
di bagi ke komponen listrik lainnya salah satunya lampu kepala. Untuk lebih jelas
bisa di lihat pada gambar 4.7 terlihat penurunan daya tanpa penyalaan lampu
dengan penurunan energy listrik saat penyalaan lampu.
Gambar 4.7 Hubungan Putaran Mesin Terhadap Energi yang diserap
Besarnya energy ini di hitung berdasarkan daya yang di proleh dengan
rentan waktu pengisian baterai sehingga di proleh besaran energy yang di
kelurkan dari cdi menuju coil. Dengan energy yang lebih besar akan
menghasilkan performa mesin yang lebih baik.
Papa gambar 4.7 terlihat penyerapan energy di masing – masing putaran
pada putaran 3600 rpm dengan energy 0.069 joule motor bebek, 0.095 joule
motor matic mengalami penurunan energy menjadi 0.066 joule pada motor bebek
dan 0.085 joule pada motor matic
Pada putaran 3800 rpm energy listrik motor bebek tanpa penyalaan lampu
0.089 joule menjadi 0.078 joule saat penyalaan lampu, dan pada motor matic dari
0.099 joule menjadi 0.093 joule saat penyalaan lampu.
Begitu juga dengan pada putaran 4000 rpm energy listrik motor bebek
tanpa penyalaan lampu 0.101 joule menurun menjadi 0.087 joule saat penyalaan
lampu, dan pada motor matic dari 0.101 joule menurun menjadi 0.091 joule saat
penyalaan lampu.