bab iii.pd - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/workshop_akutansi_pajak/bab...

8
BAB III PENYEBAB BEDA AKUNTANSI PAJAK DAN KOMERSIAL A. Adanya Pengeluaran atau Beban yang Tidak Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto akan Dilakukan KOREKSI FISKAL POSITIF. 1. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen, termasuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi 2. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu atau anggota 3. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan kecuali cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank, sewa guna usaha dengan hak opsi, cadangan untuk usaha asuransi dan cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan. 4. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi kecuali jika dibayarkan oleh pihak pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak yang bersangkutan. 5. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali : A. Sampai dengan tahun pajak 2000 a. Didaerah tertentu (daerah terpencil), atau b. Merupakan keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan atau yang berkenaan dengan situasi lingkungan kerja c. Di KAPET (Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu) B. Sejak tahun pajak 2001 a. Penyediaan makanan/minuman ditempat keja bagi seluruh pegawai secara bersama-sama atau Akuntansi Perpajakan Laboratorium Pengembangan Akuntansi 23

Upload: dinhtruc

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III.pd - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/workshop_akutansi_pajak/BAB III… · sehubungan dengan berakhirnya masa perjanjian bangun guna serah atau

BAB III

PENYEBAB BEDA AKUNTANSI PAJAK DAN KOMERSIAL

A. Adanya Pengeluaran atau Beban yang Tidak Dapat Dikurangkan dari

Penghasilan Bruto akan Dilakukan KOREKSI FISKAL POSITIF.

1. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen,

termasuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada

pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi

2. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi

pemegang saham, sekutu atau anggota

3. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan kecuali cadangan piutang tak

tertagih untuk usaha bank, sewa guna usaha dengan hak opsi, cadangan

untuk usaha asuransi dan cadangan biaya reklamasi untuk usaha

pertambangan.

4. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi

dwiguna, dan asuransi bea siswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang

pribadi kecuali jika dibayarkan oleh pihak pemberi kerja dan premi tersebut

dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak yang bersangkutan.

5. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang

diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali :

A. Sampai dengan tahun pajak 2000

a. Didaerah tertentu (daerah terpencil), atau

b. Merupakan keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan atau yang

berkenaan dengan situasi lingkungan kerja

c. Di KAPET (Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu)

B. Sejak tahun pajak 2001

a. Penyediaan makanan/minuman ditempat keja bagi seluruh pegawai

secara bersama-sama atau

Akuntansi Perpajakan Laboratorium Pengembangan Akuntansi

23

Page 2: BAB III.pd - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/workshop_akutansi_pajak/BAB III… · sehubungan dengan berakhirnya masa perjanjian bangun guna serah atau

b. Yang meupakan keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai

sarana keselamatan kerja atau karena sifat pekerjaan tersebut

mengharuskannya. Seperti pakaian dan peralatan keselamatan kerja,

pakaian seragam satpam, dan

c. Antar jemput karyawan serta

d. Penginapan untuk awak kapal dan yang sejenisnya, serta

e. Penggantian atau imbalan bentuk natura dan kenikmatan yang

diberikan berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu

- Tempat tinggal, termasuk perumahan bagi pegawai dan keluarganya

- Pelayanan kesehatan, pendidikan bagi pegawai dan keluarganya

- Pengangkutan bagi pegawai dan keluarganya

- Olah raga bagi pegawai dan keluarganya tidak termasuk golf, boating dan

pacuan kuda

Sepanjang fasilitas dan sarana yang mempunyai masa manfaat lebih

dari 1 (satu) tahun pembebanannya dilakukan melalui penyusutan.

6. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham

atau pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan

sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan

7. Harta yang dihibahkan, bantuan (kecuali untuk GNOTA) atau sumbangan,

dan warisan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dan b

kecuali zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan oleh Wajib

Pajak orang pribadi pemeluk agama Islam dan atau Wajib Pajak badan dalam

negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada Badan Amil Zakat

atau Lembaga Amil Zakat yang dibentuk atau disyahkan oleh Pemerintah.

8. Pajak Penghasilan, kecuali PPh Pasal 26 (tidak termasuk dividen) sepanjang

PPh dimaksud ditambahkan sebagai dasar penghitungan untuk pemotongan

PPh Pasal 26

9. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Wajib

Pajak atau orang yang menjadi tanggungannya

Akuntansi Perpajakan Laboratorium Pengembangan Akuntansi

24

Page 3: BAB III.pd - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/workshop_akutansi_pajak/BAB III… · sehubungan dengan berakhirnya masa perjanjian bangun guna serah atau

10. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan

komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham

11. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana

berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di

bidang perpajakan

12. Biaya entertainment, representasi, jamuan tamu dan sejenisnya, kecuali

Wajib Pajak dapat membuktikan bahwa biaya tersebut telah benar-benar

dikeluarkan (formal) dan benar ada hubungannya dengan kegiatan

perusahaan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

perusahaan (materiil), dengan melampirkan pada SPT daftar nominatif yang

berisis nama, tempat, atau alamat, jenis dan jumlah entertainment yang telah

diberikan, nama, posisi, nama perusahaan, jenis usaha relasi yang

menerima entertainment

13. Pajak Masukan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat 8 huruf f dan

huruf g UU PPN sepanjang tidak dapat dibuktikan bahwa Pajak Masukan

tersebut benar-benar telah dibayar dan PPN Masukan berkenaan dengan

pengeluaran yang tidak dapat dikurangkan dalam menentukan besarnya

Penghasilan Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) UU

PPh

14. Penghapusan Piutang Tak Tertagih (Piutang Usaha) kecuali Wajib Pajak

telah :

a. Membebankan piutang tak tertagih sebagai biaya atau kerugian

perusahaan dalam Laporan Keuangan Komersial

b. Menyerahkan dan mendaftarkan gugatan perdata atas nama debitur serta

jumlah piutang tak tertagih (telah menyerahkan perkara penagihannya)

kepada Pengadilan Negeri atau kepada Badan Urusan Pitang dan Lelang

Neraca/BPULN atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan

piutang/pembebasan hutang antara kreditur dan debitur yang

bersangkutan

c. Telah dipublikasikan atau mengumumkan daftar nama debitur yang

penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan Negeri atau

Akuntansi Perpajakan Laboratorium Pengembangan Akuntansi

25

Page 4: BAB III.pd - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/workshop_akutansi_pajak/BAB III… · sehubungan dengan berakhirnya masa perjanjian bangun guna serah atau

BUPLN, dalam suatu penerbitan umum atau tertentu (khusus) seperti

penerbitan intern pada asosiasi usaha tersebut atau penerbitan lainnya

dan

d. Menyerahkan dan melaporkan kepada Direktur Jenderal Pajak Daftar

Piutang yang tidak dapat ditagih atau yang dihapuskan yang

mencantumkan nama, alamat, NPWP dan jumlahnya

15. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

a. Bukan merupakan Objek Pajak

b. Pengenaan pajaknya bersifat final

c. Dikenakan pajak berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Netto

dan Norma Penghitungan Khusus

16. Kerugian dari harta atau hutang yang tidak dipergunakan untuk

mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang merupakan objek

pajak.

17. Bunga pinajaman (seluruhnya), dalam hal jumlah rata-rata pinjaman sama

besarnya dengan atau lebih kecil dari jumlah rata-rata dana yang

ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya di dalam

negeri, kecuali :

a. Dana pinjaman tersebut disimpan atau ditempatkan dalam bentuk,

rekening giro yang atas jasanya dikenakan PPh final, atau

b. Adanya keharusan bagi wajib pajak untuk menempatkan dana dalam

jumlah tertentu pada suatu bank dalam bentuk deposito berdasarkan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sepanjang jumlah

deposito dan tabungan tersebut semata-mata untuk memenuhi

keharusan tersebut.

c. Dapat dibuktikan bahwa penempatan deposito atau tabungan tersebut

dananya berasal dari tambahan modal dan sisa laba setelah pajak

18. Bunga pinjaman (sebagian) yaitu sejumlah selisih beban bunga sebenarnya

dengan yang diperkenankan dalam hal julah rata-rata pinjaman lebih besar

dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau

tabungan lainnya.

Akuntansi Perpajakan Laboratorium Pengembangan Akuntansi

26

Page 5: BAB III.pd - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/workshop_akutansi_pajak/BAB III… · sehubungan dengan berakhirnya masa perjanjian bangun guna serah atau

Beban bunga yang diperkenankan dihitung dari :

“ Tingkat bunga pinjaman ( Rata-rata pinjaman dikurangi Rata-rata deposito

atau tabungan )”

B. Adanya Pendapatan yang Tidak Digunggungkan dengan Penghasilan

Lainnya Namun Tetap Dilaporkan akan Dilakukan KOREKSI FISKAL

NEGATIF

1a. Bantuan, sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat

atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disyahkan oleh Pemerintah dan

para penerima zakat yang berhak

b. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan

lurus satu derajat, dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau

badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan

Menteri Keuangan

• Sepanjang tidak ada hubungan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau

penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan

2. Warisan

3. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh Badan sebagai pengganti

saham atau sebagai pengganti penyertaan modal

4. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas

sebagai WP dalam negeri, koperasi, yayasan, atau organisasi yang sejenis,

BUMN, atau BUMD, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan

dan bertempat kedudukan di Indonesia (s.d tahun pajak 2000)

Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas

sebagai WP dalam negeri, koperasi, BUMN, atau BUMD, dari penyertaan modal

Akuntansi Perpajakan Laboratorium Pengembangan Akuntansi

27

Page 6: BAB III.pd - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/workshop_akutansi_pajak/BAB III… · sehubungan dengan berakhirnya masa perjanjian bangun guna serah atau

pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan

syarat:

• Dividen berasal cadangan laba ditahan, dan

• Bagi perseroan terbatas, BUMN dan BUMD yang menerima dividen,

kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah

25% dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar

kepemilikan saham tersebut

5. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah

disahkan Menkeu, baik yang dibayar oleh pemberi kerja, maupun pegawai,

dan penghasilan dana pensiun tersebut dari modal yang ditanamkan dalam

bidang-bidang tertentu yaitu deposito, sertifikat deposito, tabungan pada bank

di Indonesia, Sertifikat BI, obligasi yang diperdagangkan di pasar modal di

Indonesia, saham pada PT yang tercatat di bursa efek Indonesia.

Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer

yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan,

fima dan kongsi

6. Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana selama 5

tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian ijin usaha

7. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan Modal Ventura berupa

bagian laba dari pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau

kegiatan di Indonesia dan keuntungan dengan syarat badan pasangan usaha

tersebut :

a. Merupakan perusahaan kecil, menengah yaitu yang penjualan bersihnya

setahun tidak melebihi Rp 5 milyar, atau yang menjalankan kegiatan

dalam sektor usaha yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan

b. Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia

8. Bunga yang berasal dari deposito atau tabungan baik yang ditempatkan di

dalam negeri maupun di luar negeri melaui bank yang didirikan di Indonesia

Akuntansi Perpajakan Laboratorium Pengembangan Akuntansi

28

Page 7: BAB III.pd - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/workshop_akutansi_pajak/BAB III… · sehubungan dengan berakhirnya masa perjanjian bangun guna serah atau

atau cabang bank luar negeri di Indonesia, termasuk jasa giro serta Diskonto

Sertifikat Bank Indonesia

9. Penghasilan yang berasal dari penjualan saham pendiri dan bukan pendiri di

bursa efek

10. Penjualan saham milik Perusahaan Modal Ventura

11. Penghasilan yang diterima sehubungan dengan usaha sebagai

Penyalu/Dealer/Agen produk Pertamina dan premix berupa premium, solar,

pelumas, gas LPG, minyak tanah dan premix yang telah dibayar atau

dipungut PPh bersifat final

12. Penghasilan yang diterima sehubungan dengan usaha sebagai

Penyalur/Grosir tepung terigu dan gula pasir dari Bulog

13. Penghasilan yang diterima sehubungan dengan usaha sebagai

Penyalur/Distributor rokok dari pabrikan rokok

14. Penghasilan yang berasal dari pengalihan hak atas tanah dan/atau

bangunan sepanjang yang melakukan pengalihan orang pribadi

15. Penghasilan yang diterima dari persewaan tanah dan/atau bangunan

16. Selisih penilaian kembali aktiva

17. Bunga atau diskonto obligasi yang dijual di bursa efek

18. Hadiah dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diberikan melalui cara

undian

19. Penghasilan WP yang bergerak di bidang usaha pelayaran dalam negeri dari

pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari satu pelabuhan ke

pelabuhan lain di Indonesia dan atau dari pelabuhan di Indonesia ke

pelabuhan luar negeri dan atau sebaliknya

20. Penghasilan WP yang bergerak di bidang usaha pelayaran

atau penerbangan LN

21. Penghasilan WP Luar Negeri yang mempunyai kantor perwakilan dagang di

Indonesia

22. Penghasilan dari usaha jasa konstruksi yang mempunyai nilai pengadaan

sampai dengan Rp 1.000.000.000

Akuntansi Perpajakan Laboratorium Pengembangan Akuntansi

29

Page 8: BAB III.pd - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/workshop_akutansi_pajak/BAB III… · sehubungan dengan berakhirnya masa perjanjian bangun guna serah atau

23. Penerimaan bangunan yang dibangun di atas tanah yang dimiliki WP

sehubungan dengan berakhirnya masa perjanjian bangun guna serah atau

Built Operate and Transfer

C. Adanya Beban yang Dapat Dilakukan KOREKSI FISKAL POSITIF ATAU

NEGATIF

Beda cara penghitungan antara Standar Akuntansi Keuangan dengan Ketentuan

Undang-undang Perpajakan, yang antara lain ;

1. Beban Penyusutan aktiva tetap

2. Beban Amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud

dan pengeluaran lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu

tahun

3. Penghitungan harga pokok penjualan

4. Penghasilan dilaporkan terlalu kecil dan beban/pengurang penghasilan

dilaporkan terlalu besar

5. Penghasilan dilaporkan terlalu besar dan beban/pengurang penghasilan

dilaporkan terlalu kecil

Akuntansi Perpajakan Laboratorium Pengembangan Akuntansi

30