bab iii upaya nasionalisme arab muammar qadhafimenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi...

34
74 BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFI Nasionalisme Arab di Libya menjadi perbincangan ramai sejak pergerakan sosial tahun 1951 dan dipercepat dengan penemuan minyak sekitar tahun 1960. Tahun-tahun ini dunia Arab sedang dihadapkan dengan perkembangan fenomena sosial Pan-Arabisme. Kekuasaan Raja Idris dalam sistem pemerintahan monarki runtuh setelah mobilisasi massa Libya, penemuan minyak, dan nilai Pan- Arabisme yang mendorong Muammar Qadhafi melakukan revolusi pada tahun 1969. Pemikiran nasionalisme Arab yang dibawa Qadhafi dalam revolusinya didasarkan atas nilai-nilai kesukuan dan keislaman 1 . Tujuan Muammar Qadhafi dijabarkan secara jelas bahwa ia ingin membuat blok Islam yang bergantung kepada Teori Universal Dunia Ketiga. Qadhafi menjadikan negara Libya sebagai model percontohan dalam menerapkan teori tersebut. Rangkaian kreasi tindakannya dimaksudkan untuk menghukum bangsa Barat yang berlebihan pada masa lalu ketika melawan bangsa Arab. Ia ingin membawa negara-negara Arab, Afrika, dan negara Non-Blok menuju kancah internasional dan dalam posisi yang adil dalam menjalankan aktivitas keagamaan 2 . Langkah ini menjadi langkah awal Qadhafi dalam mengupayakan pemikiran nasionalisme Arab. Dengan demikian, publik internasional akan dapat menerima pemahaman Teori Universal Dunia Ketiga sebagai bentuk penolakan terhadap sistem kapitalisme dan komunisme. 1 Michael C Hudson, op. cit, halaman 314. 2 Lillian Craig Harris, op. cit, halaman 54.

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

74

BAB III

UPAYA NASIONALISME ARAB

MUAMMAR QADHAFI

Nasionalisme Arab di Libya menjadi perbincangan ramai sejak pergerakan

sosial tahun 1951 dan dipercepat dengan penemuan minyak sekitar tahun 1960.

Tahun-tahun ini dunia Arab sedang dihadapkan dengan perkembangan fenomena

sosial Pan-Arabisme. Kekuasaan Raja Idris dalam sistem pemerintahan monarki

runtuh setelah mobilisasi massa Libya, penemuan minyak, dan nilai Pan-

Arabisme yang mendorong Muammar Qadhafi melakukan revolusi pada tahun

1969. Pemikiran nasionalisme Arab yang dibawa Qadhafi dalam revolusinya

didasarkan atas nilai-nilai kesukuan dan keislaman1.

Tujuan Muammar Qadhafi dijabarkan secara jelas bahwa ia ingin

membuat blok Islam yang bergantung kepada Teori Universal Dunia Ketiga.

Qadhafi menjadikan negara Libya sebagai model percontohan dalam menerapkan

teori tersebut. Rangkaian kreasi tindakannya dimaksudkan untuk menghukum

bangsa Barat yang berlebihan pada masa lalu ketika melawan bangsa Arab. Ia

ingin membawa negara-negara Arab, Afrika, dan negara Non-Blok menuju

kancah internasional dan dalam posisi yang adil dalam menjalankan aktivitas

keagamaan2. Langkah ini menjadi langkah awal Qadhafi dalam mengupayakan

pemikiran nasionalisme Arab. Dengan demikian, publik internasional akan dapat

menerima pemahaman Teori Universal Dunia Ketiga sebagai bentuk penolakan

terhadap sistem kapitalisme dan komunisme.

1 Michael C Hudson, op. cit, halaman 314.

2 Lillian Craig Harris, op. cit, halaman 54.

Page 2: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

75

A. Upaya Nasionalisme Arab dalam Bidang Politik

1. Pendirian Negara Jamâhiriyah

Revolusi Al-Fâtih 1 September 1969 merupakan fenomena unik karena

bukan hanya berbicara mengenai janji-janji jangka pendek, melainkan mengenai

nasib bangsa untuk jangka panjang. Tujuan ini menjadi pembicaraan dalam

Majelis Komando yang terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertama membahas

permasalahan kenegaraan, kelemahan, dan masa depannya, sedangkan kelompok

kedua membahas persoalan negara-negara dunia ketiga. Hal ini diungkapkan

dalam pengumuman resmi oleh Dewan Komando Revolusi3.

1. Semua dewan legislatif pada rezim lama dibubarkan.

2. Dewan Komando Revolusi adalah satu-satunya dewan yang

memiliki wewenang untuk mengatur administrasi Republik Rakyat

Libya.

3. Dewan Revolusi diharapkan dapat mewujudkan keinginan dan

nasib rakyat untuk membangun Libya yang baru dengan

masyarakat revolusioner, sosialis, berdasarkan karakter bangsa dan

menolak semua doktrin ajaran bahasa asing dengan kepercayaan

terhadap tercapainya kemajuan sejarah. Maksudnya adalah untuk

membangkitkan Libya dari kemiskinan dan pemerintahan yang

buruk menuju Libya progresif yang menentang segala bentuk

penjajahan dan kolonialisme serta akan membantu negara-negara

terjajah.

3 Lihat Mahmoud Ayoub, 1991, Islam and Third Universal theory: The Religious Thought of

Mu’ammar al Qadhdhafi halaman 51-52 yang diterjemahkan oleh Wahdad Qurdi, 2004, dengan

judul Islam dan Teori Dunia Ketiga: Pemikiran Keagamaan Mu’ammar Qadhafi sebagaimana

dikutip dalam skripsi Melia Rahmawati, 2012, Jakarta: Universitas Indonesia.

Page 3: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

76

4. Dewan Revolusi segera melakukan konsolidasi untuk

mempersatukan negara-negara dunia ketiga, dan segala daya upaya

yang di arahkan guna menyelesaikan persoalan ekonomi dan sosial

negara-negara miskin di dunia.

5. Dewan Revolusi harus senantiasa memegang teguh keyakinan

yang mendalam terhadap cita-cita revolusi berdasarkan kebebasan

yang bersumber dari ajaran-ajaran agama dan nilai moral yang

terdapat dalam al-Qur’an. Revolusi akan senantiasa

mempertahankan dan memegang teguh itu semua.

Revolusi tersebut dideklarasikan dalam pernyataan formal yang

menjadikan Libya sebagai negara sosialis modern dengan tujuan untuk mencapai

keadilan sosial dan menghapus semua bentuk penjajahan. Undang-undang serta

hukum negara harus didasarkan atas nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan

warisan ajaran agama Islam dan pemikiran ini telah terkandung dalam Al-Kitâb

Al-Akhdar. Aturan baru hukum negara Libya diumumkan secara resmi pada 26

September 1969 yang salah satunya melarang buruh dijadikan komoditi

perdagangan4. Penekanan Qadhafi juga terletak pada sistem politik yang

menegaskan bahwa kekuasaan sepenuhnya adalah di tangan rakyat sehingga

rakyat dapat terlibat langsung dan bukan melalui perwakilan.

Beberapa hari setelah revolusi, Muammar Qadhafi berpidato menjelaskan

ide dasarnya dalam melakukan revolusi. Ia mengatakan tujuan revolusi adalah

untuk membawa Libya menuju kebebasan, sosialisme, dan kesatuan. Maksud

kebebasan Qadhafi adalah kebebasan yang dimiliki oleh negara dan

4 Ibid.

Page 4: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

77

masyarakatnya serta kebebasan individu maupun orang Arab di Libya. Sosialisme

yang dibawanya merupakan ikatan bersama dalam melakukan produksi dan

pekerjaan, juga distribusi dalam produksi yang berdasarkan pada keadilan dan

persamaan hak. Ia membawa nilai sosialisme ini berdasarkan nilai-nilai Islam

yang telah menjadi warisan, kepercayaan, dan kejayaan sejarah. Adapun persatuan

dimaksudkan Qadhafi tidak hanya untuk rakyat Libya, tetapi juga bangsa Arab

secara keseluruhan untuk menentukan sejarah dalam menjawab tantangan zaman

melawan imperialisme dan zionisme5.

Qadhafi menjelaskan bahwa faktor penting dalam terbentuknya sebuah

bangsa adalah agama. Menurutnya, agama bisa menjadi faktor yang menentukan

dalam pembentukan suatu bangsa apabila agama dapat mengakomodir

kepentingan atau identitas etnis-etnis yang ada. Namun, apabila yang terjadi

sebaliknya, yakni struktur politik atau ideologi tidak sesuai atau bahkan

bertentangan dengan kepentingan identitas kesukuan masyarakat, maka kehendak

untuk membuat atau menjaga keberlangsungan hidup suatu bangsa akan gagal6.

Ide Arabisme yang dibawa Qadhafi ini bertentangan dengan ide sebagian

umat Islam yang menghendaki Islam sebagai faktor utama pemersatu umat, baik

dari segi politik kenegaraan maupun segi sosial dan ekonomi. Kelompok yang

menganggap Islam sebagai alat pemersatu umat ini menggunakan konsep Umat

atau Umamiyah sebagai lawan dari konsep Qaumiyah atau nasionalisme seperti

yang dibawa oleh Qadhafi. Konsep Umamiyah menghendaki internasionalisasi

5 Dikutip oleh Michael C Hudson, op. cit, halaman 314 dari Merredith O.Ansell dan Ibrahim M

al-Arif. 6 Endang Mintarja, op. cit, halaman 196.

Page 5: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

78

Islam sebagai kekuatan politik, sosial ekonomi, dan budaya. Konsep ini tidak ada

padanannya dalam terminologi Barat7.

Qadhafi lebih cenderung memilih ikatan kesukuan daripada keagamaan

dalam mewujudkan suatu masyarakat bangsa (nation society). Ia dengan yakin

mengatakan bahwa cita-cita Pan-Islamisme tidak akan terwujud. Akan tetapi,

yang dapat diwujudkan adalah negara-negara muslim yang saling bekerja sama

sekaligus memelihara dan mengembangkan identitas nasionalnya masing-masing.

Qadhafi meyakini teori kenegaraan dibangun berdasarkan identitas kesukuan dan

mereka berhak mendapatkan kemerdekaannya sendiri. Ia menyebutkan

ketidakpercayaannya bahwa nasionalisme Arab berarti dapat mendominasi

(menjajah) bangsa lain.

Selama periode 1969-1975 Qadhafi fokus dalam mewujudkan kerja sama

yang baik dan efektif di antara elemen-elemen yang aktif di masyarakat.

Sebenarnya tahun 1973 ide dasar Al-Kitâb Al-Akhdar untuk membentuk suatu

kedaulatan penuh di tangan rakyat telah dideklarasikan dalam bentuk tata

kenegaraan Jamâhiriyah meskipun belum berfungsi secara maksimal. Deklarasi

itu melahirkan Kongres Rakyat, Komite Rakyat, union dan sindikat-sindikat.

Adapun 5 gagasan yang dibawanya yakni:

1. Menghapus segala aturan hukum yang dipaksakan dan

menggantinya dengan hukum rakyat yang sesuai dengan Islam.

2. Membersihkan negara dari semua “orang sakit”, yakni mereka

yang tidak berpartisipasi dalam perjuangan dan menentang cita-cita

7 Ibid, halaman 202.

Page 6: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

79

revolusi, serta menyingkirkan segala bentuk ide yang diimpor dari

bangsa asing (Barat).

3. Deklarasi menyatakan bahwa rakyat, semua rakyat, memiliki

kebebasan penuh, tapi tidak ada kebebasan bagi musuh rakyat.

4. Menjadikan revolusi sebagai pengganti sektor administratif dan

segala bentuk birokrasi yang rumit dan berbelit-belit.

5. Mendeklarasikan terwujudnya sebuah revolusi kebudayaan

melawan semua buku dan ide asing yang telah menggiring dan

membuat rakyat meragukan warisan Islam dan Arab mereka

sendiri.8

Doktrin-doktrin yang disampaikan Qadhafi tersebut tak lain adalah untuk

membuat sebuah ketatanegaraan yang efektif dan mandiri. Periode ini Libya telah

menikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal

yang ilegal kecuali untuk mendukung politik pemerintahan.

Sistem pemerintahan Libya terbagi ke dalam dua cabang, yaitu sektor

revolusioner dan sektor Jamâhiriyah. Sektor revolusioner terdiri dari pemimpin

revolusi yakni Muammar Qadhafi sendiri, Komite Revolusioner, dan anggota-

anggota lainnya yang terdiri dari 12 orang Dewan Komando Revolusioner, yang

berdiri tahun 1969. Kepemimpinan revolusi ini tidak dapat diganggu gugat

kekuasaannya, mereka tidak dipilih dan tidak dapat diberhentikan. Hal ini karena

mereka berada dalam kekuasaan yang berdasarkan bagaimana eksistensi mereka

dalam revolusi. Adapun sektor Jamâhiriyah terdiri dari Kongres Rakyat, Kongres

8 Ibid, halaman 160.

Page 7: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

80

Rakyat Sha’biyat untuk daerah, dan Kongres Rakyat Nasional dan para

anggotanya dipilih setiap 4 tahun9.

Tahun 1972, pemerintah melarang tumbuhnya partai politik melalui

Undang-undang Nomor 71. Menurut undang-undang tersebut, pembentukan

organisasi non-pemerintah diperbolehkan, tetapi mereka harus sejalan dengan

cita-cita revolusi, sedangkan tujuan berdirinya partai-partai terkadang tidak

sejalan dengan apa yang dicita-citakan dan memiliki tujuan sendiri. Jumlah

organisasi yang sejalan dengan revolusioner terbilang kecil dan terdiri dari

asosiasi profesional yang diintegrasikan ke dalam struktur negara sebagai pilar

ketiga, dan bersamaan dengan Kongres Rakyat dan Komite Rakyat. Asosiasi

profesional ini kemudian bertugas untuk mengirim delegasinya ke Kongres

Rakyat Umum dan mereka pun memiliki hak representatif dalam pemerintahan.10

Ada satu hal penting lain dari tatanan pemerintahan Libya setelah revolusi,

yaitu Muammar Qadhafi sebagai pemimpin revolusioner tidak duduk menjadi

seorang diktator seumur hidup. Tahun 1977 ketika Libya menemukan bentuknya

yang dikehendaki, di mana kedaulatan langsung berada di tangan rakyat, Qadhafi

menyerahkan kekuasannya kepada Kongres Rakyat Nasional (Mu’tamar Syu’ab

Al-‘Am/General People’s Congress). Saat itu pula nama negara resmi negara

berubah dari Republik Rakyat Libya menjadi Republik Rakyat Sosialis Arab

Libya (Al-Jamâhiriyah Al-‘Arabiyah Al-Lîbyah Al-Istirâkiyah Al-‘Uzhmâ)11

.

Struktur masyarakat ideal menurut Muammar Qadhafi telah dijelaskan

secara rinci dalam Al-Kitâb Al-Akhdar. Ia dengan tegas menolak sistem negara

9 Apriadi Tamburaka, 2011, Revolusi Timur Tengah, Yogyakarta: Penerbit Narasi, halaman 224.

10 Ibid.

11 Endang Mintarja, op. cit, halaman 125-126.

Page 8: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

81

komunis, kapitalis, dan sistem ketatanegaraan lainnya untuk mencapai sebuah

demokrasi. Demokrasi terbaik menurutnya adalah dengan demokrasi langsung

oleh rakyat dan segala bentuk demokrasi yang tidak menggunakan demokrasi

langsung adalah tidak demokratis. Salah satu instrumennya yaitu melalui Kongres

Rakyat.

Pembentukan Kongres Rakyat dalam menggantikan sistem perwakilan

demokrasi merupakan kebijakan politik yang populer setelah revolusi, meskipun

banyak di antara mereka yang tidak menyukai politik dipaksa berpartisipasi dalam

proses politik. Ia berupaya melibatkan masyarakat Libya dalam menjalankan

proses politik negara mereka seperti ketika Revolusi Budaya tahun 1973 dan

pembentukan Libya sebagai “Negara Massa” tahun 197712

.

Pembentukan sistem ketatanegaraan tak lepas dari permasalahan hukum

yang mengatur negara tersebut. Qadhafi berpendapat bahwa hukum alami suatu

masyarakat berasal dari tradisi maupun agama. Tidak valid dan tidak logis apabila

penetapan suatu hukum dalam masyarakat tidak berlandaskan dua hal ini. Hukum

alami dalam sistem yang diterapkannya menunjukkan Kongres Rakyat dan

Komite Rakyat membutuhkan peranan dari rakyat sebagai pengawas bagi dirinya

sendiri13

. Sistem ketatanegaraan dengan hukum seperti ini yang diterapkan oleh

Qadhafi di negara Libya dengan sebutan Jamâhiriyah atau yang berarti “Negara

Massa”.

Sebagai sosok pemimpin yang religius, Qadhafi juga menutup tempat-

tempat yang menjual minuman beralkohol dan menutup lembaga-lembaga non-

12

Lillian Craig Harris, op. cit, halaman 63-64. 13

Ibid, halaman 57.

Page 9: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

82

muslim. Melalui ketaatannya, reformasi merambah ke bidang hukum dengan

berdasar kepada al-Qur’an. Qadhafi menganggap sistem hukum syariat lebih

unggul dibandingkan dengan sistem peradilan sipil dan agama yang diterapkan

selama pemerintahan monarki. Masyarakat Libya tidak lagi diizinkan berjudi,

melakukan riba, dan tempat prostitusi diberangus.

Namun, pengurangan kekuatan Kongres Rakyat Dasar secara dramatis

untuk mendukung sistem Komite Revolusioner pada awal tahun 1980 menjadikan

konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan karena meskipun upaya

dan fakta bahwa Masyarakat Sosialis Jamâhiriyah disebut sebagai “demokrasi

populer”, otoritas terakhir tetap berada di tangan Qadhafi sendiri. Eksperimen

politik Libya di bawah kepemimpinan Qadhafi kemudian mengarah ke sistem

otoritarianisme karena apabila kebanyakan orang tidak setuju, maka ia akan

mengeluarkan hak vetonya. Qadhafi menyebut hal ini sebagai “petunjuk

demokrasi”, karena ia menganggap dirinya sebagai salah satu orang yang

berpengatahuan lebih daripada orang lain14

.

2. Membentuk Persatuan Arab

Setelah proklamasi Republik Libya pada 1 September 1969, Qadhafi

menegaskan niatnya untuk mengembalikan kehormatan bangsa Libya. Langkah

pertama yang diambilnya adalah dengan mengusir Italia dari Libya sebagai

manifestasi prinsip kebebasan. Tujuan Qadhafi adalah mengevakuasi bangsa asing

untuk kemudian menciptakan netralitas di antara negara-negara adidaya agar

14

Ibid, halaman 86.

Page 10: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

83

mudah mewujudkan persatuan nasional dan persatuan bangsa Arab yang ia cita-

citakan15

.

Selama kurun waktu kurang lebih setahun setelah revolusi, Qadhafi

berhasil memaksa Inggris menyerahkan pangkalan mereka kepada tentara Libya

dan juga mengusir kekuatan militer Amerika Serikat dari Wheel Air Base, Tripoli.

Ia memerintahkan agar negara menyita seluruh aset orang Italia dan

memerintahkan mereka pulang ke negara asalnya. Mulai saat itu, orang-orang

Italia memberikan pelayanan kepada negara Libya dengan kontrak terbatas.

Libya adalah sebuah negara, tetapi identitas sebenarnya adalah bagian dari

bangsa Arab. Oleh sebab itu, Muammar Qadhafi selalu berupaya untuk

mempersatukan politik negara Libya dengan negara-negara Arab lain16

. Kebijakan

luar negeri yang diambilnya harus selalu berlandaskan Al-Kitâb Al-Akhdar dan hal

ini mengizinkannya untuk melawan kebijakan luar negeri yang agresif.

Apa yang dilakukan Qadhafi mendapatkan pujian serta kekaguman di

antara orang-orang Arab maupun masyarakat internasional karena ia dengan

sungguh-sunguh mengembalikan dasar kebijakan luar negeri Libya untuk

melawan komunisme, kapitalisme, dan imperialisme. Selain itu, Qadhafi juga

dianggap berhasil mengembalikan kebanggaan bangsa Arab yang patut dicontoh

bagi pemuda-pemuda Arab dalam berkomitmen mempersatukan bangsa Arab dan

membela bangsa Palestina.

Contoh terakhir merupakan salah satu wujud nyata perjuangan Qadhafi

untuk membangun persatuan bangsa Arab yang sempat dipermalukan Israel pada

15

Ibid, halaman 15. 16

Ibid, halaman 59.

Page 11: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

84

Perang Enam Hari 1967. Upaya Israel menduduki Palestina sebenarnya telah

menjadi bahasan utama para nasionalis Arab sejak tahun 1948. Kegiatan

intelektual kaum nasionalis Arab pada tahap ini sedang berusaha mencari jalan

keluar atas besarnya ancaman zionis, hubungan negara-negara Arab dengan Barat,

dan keadaan pemerintahan Arab yang berusaha berkembang setelah Perang Dunia

Kedua17

.

Qadhafi menggerakkan revolusi Al-Fâtih terinspirasi oleh Revolusi Mesir

1952 yang diprakarsai Jamal Abdul Naseer. Setelah menduduki kursi presiden

dalam pemerintahan, Naseer kemudian berambisi untuk mempersatukan bangsa

Arab. Ia merupakan salah satu tokoh penting dalam pertumbuhan awal

nasionalisme Arab. Hal paling mendasar dalam terbentuknya nasionalisme

menurut Naseer dibangun atas rasa solidaritas atau persatuan di antara bangsa

Arab. Apabila persatuan bangsa Arab telah tercipta, maka kawasan Arab akan

menjadi lebih kuat baik dalam hal ekonomi, militer, budaya, bahkan kebijakan

luar negeri18

.

Muammar Qadhafi sangat mengagumi sosok Jamal Abdul Naseer dan

menjadikannya sebagai model pemikiran yang kemudian ia tanamkan kepada para

anggota gerakannya. Naseer adalah salah satu sosok yang mampu memberikan

semangat kepada masyarakat Mesir secara khusus dan bangsa Arab secara umum.

Pan-Arabisme yang diperjuangkan Naseer merupakan dasar bagi kebijakan

negaranya, dan digunakan untuk bersatu dengan negara Syria19

.

17

Walid Kazziha, op. cit, halmaan 14. 18

Adeed Dawisha, op. cit, halaman 1. 19

David E.Long, Bernard Reich, 1980, The Government and Politics of the Middle East and North

Africa, United States of America: Westview Press, halaman 376.

Page 12: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

85

Perjuangan paling menonjol Naseer adalah membantu menyelesaikan

persoalan yang terjadi antara Israel dan Palestina. Ia menganggap persatuan

bangsa Arab bisa menjadi alternatif pemecahan masalah karena apabila bangsa-

bangsa Arab bisa bersatu maka tidak akan ada lagi konflik yang menimbulkan

perpecahan. Konflik antara Israel dan Palestina mendapat banyak perhatian dari

bangsa-bangsa Arab dan juga dunia internasional. Mesir sendiri banyak

membantu Palestina dengan mengirim tentara walau hasilnya tidak sesuai

harapan, tapi perjuangan Mesir ini meningkatkan semangat yang tinggi di antara

bangsa Arab agar bersatu untuk membantu Palestina20

.

Naseer menunjukkan pemikiran nasionalisme Arabnya dengan

mengatakan bahwa Mesir merupakan sebuah negara dan sebuah pergerakan

revolusi. Mesir sebagai sebuah negara mengakui batasan-batasan atau peraturan

yang berhubungan dengan pemerintahan, sedangkan Mesir sebagai sebuah

pergerakan revolusi seharusnya tidak ragu untuk berhenti sebelum batasan-

batasan peraturan tersebut. Akan tetapi, pemikiran itu seharusnya membawa pesan

melewati batasan peraturan dengan tujuan menginisiasi misi revolusioner untuk

masa depan persatuan negara Arab21

.

Sejak zaman Naseer memang tidak ada pemimpin yang memiliki karisma

untuk menggerakkan orang-orang Arab. Qadhafi seolah memiliki daya tarik

tersendiri bagi para pendukung Nasir serta dari kalangan rakyat pengangguran dan

kelas rakyat miskin. Ia memberikan proyeksi gambaran dari kejujuran dan otoritas

keagamaan yang melibatkan simbol serta kitab suci umat Islam, bahkan Qadhafi

20

Ibid. 21

Adeed Dawisha op. cit, halaman 153.

Page 13: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

86

menyamakan dirinya dengan tokoh nasionalisme Arab modern paling hebat,

Jamal Abdul Naseer22

.

Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab di Rabat, Maroko pada Desember

1969 merupakan kali pertama Qadhafi muncul di forum internasional. Ia

berpidato dengan mengungkapkan keinginannya untuk mempersatukan bangsa

Arab dan berjuang membebaskan rakyat Arab Palestina dari pendudukan Israel.

Menurutnya, negara Israel memiliki kepentingan lain di wilayah Arab23

.

Jauh pada periode sebelumnya, Fayis Sayigh telah beranggapan bahwa

pembentukan Israel adalah sebuah tahapan dan langkah awal usaha Zionisme

untuk mencapai tujuannya yang terakhir, yakni menundukkan seluruh bangsa

Arab sebagai bentuk dan bagian imperialisme yang paling buruk24

. Benar

tidaknya anggapan tersebut, yang perlu dicatat adalah pembentukan Israel diikuti

oleh ancaman Zionis yang mendasar terhadap pendudukan kembali tanah-tanah

Arab dan hal ini terbukti setelah bertahun-tahun kemudian Israel menguasai

sebagian besar wilayah Palestina.

Pidato yang diutarakan Qadhafi dalam KTT Arab di Maroko langsung

mencuri perhatian para petinggi negara-negara Arab. Ketika membuka pidato, ia

menyebut nama pemimpin konferensi hanya dengan panggilan “Saudara Hassan”

dan menyebut nama Raja Faisal Ibnu Abdul Aziz al-Saud dengan panggilan

“Saudara Faisal” tapa gelar “Raja”. Tentu saja, hal ini membuat Raja Faisal

merasa tidak suka dengan sikap Qadhafi tersebut. Selain itu, interupsi Qadhafi

diutarakan dengan lantang untuk mengkritk Raja Hassan dari Maroko yang masih

22

Michael C Hudson, op.cit, halaman 321. 23

Agung D H, op. cit, halaman 28. 24

Ibid, halaman 15.

Page 14: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

87

menggunakan sistem negara feodal. Ia menyatakan sikap tegasnya bahwa semua

pemimpin baik mereka itu raja, sultan, amir, maupun presiden adalah sama

kedudukannya sebagai manusia. Qadhafi tidak senang melihat para pemimpin

Arab dihormati berlebihan seperti layaknya orang suci.

Beberapa bulan pascarevolusi, Qadhafi mulai mengupayakan langkah-

langkah persatuan Arab. Langkah pertama ia lakukan dengan melakukan

pertemuan segitiga antara Jamal Abdul Naseer (Mesir), Numeri (Sudan), dan

dirinya sebagai perwakilan dari bangsa Libya. Pertemuan tersebut menghasilkan

Pakta Tripoli yang mengarah kepada penyatuan ketiga negara. Tahun yang sama,

Presiden Syria Hafez Al-Asad meminta untuk bergabung dengan kesepakatan tiga

pemimpin tersebut.25

Rencana pertemuan itu dikabarkan untuk melakukan

kerjasama dalam bidang ekonomi, militer, dan politik. Mereka bersepakat untuk

membuat sebuah federasi dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur persatuan

bangsa Arab. Akan tetapi, ketika Naseer wafat tahun 1970 Presiden Mesir

selanjutnya, Anwar Sadat dianggap Qadhafi tidak mendukung cita-cita ini.

Qadhafi tidak patah arang untuk menegakkan kesatuan rakyat Arab

meskipun ditinggal kolega sekaligus gurunya, Jamal Abdul Naseer. Tahun 1972

Qadhafi memproklamirkan “Federation of Arab Republic” yang beranggotakan

Libya, Mesir, Syria, dan Sudan (saat-saat terakhir penandatanganan perjanjian

Federation of Arab Republic, Sudan mengundurkan diri karena negaranya

mengalami kerusuhan). Akan tetapi, usia federasi ini tidak bertahan lama karena

Presiden Mesir, Anwar Sadat membelot dari Liga Arab dan merapat ke

25

Endang Mintarja, op. cit, halaman 124.

Page 15: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

88

Washington26

. Sadat lebih memilih perundingan damai dengan mengakui adanya

negara Israel. Apa yang Sadat lakukan kontradiktif dengan tujuan pembentukan

federasi pada perjanjian awal, yakni berkoalisi melawan Israel.

Tindakan Mesir di bawah Sadat dikecam semua negara Arab, tak

terkecuali Libya di bawah Qadhafi yang tengah gencar memperjuangkan

persatuan bangsa Arab. Sayangnya kecaman tersebut tidak dilanjutkan dengan

tindakan tegas. Presiden Sudan, Jafar Numeiri memilih diam. Tindakan Jafar

dianggap sebagai ketidakseriusan untuk mempersatukan Arab oleh Qadhafi,

sehingga ia menempuh jalan lain dengan mulai menyokong perjuangan rakyat

Palestina guna mengusir Israel27

.

Qadhafi kemudian dikabarkan sebagai penyokong kuat perjuangan rakyat

Palestina. Tidak hanya pendanaan, ia juga mensuplai senjata dan melatih pejuang

Islam Palestina untuk melawan imperialisme Israel. Apabila ingin mengembalikan

kekuasaan dan kehormatan bangsa Arab, maka upaya awal yang harus dilakukan

adalah menghancurkan Israel.

Semangat nasionalisme Qadhafi yang masih tinggi untuk mempersatukan

bangsa Arab ditunjukkan dengan menggandeng Tunisia dalam mendirikan

Republik Islam Arab pada tahun 1974. Namun, usaha ini lagi-lagi gagal. Meski

keinginan Qadhafi untuk mewujudkan persatuan Arab (Pan-Arabisme) merupakan

keinginan mayoritas bangsa Arab juga, beberapa penguasa Arab memandang

bahwa secara prinsip keinginan Qadhafi itu mengancam kedudukan mereka. Oleh

26

Agung D H, op. cit, halaman 31. 27

Ibid.

Page 16: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

89

sebab itu, dukungan mereka hanyalah sebuah bentuk kepura-puraan saja.28

Implementasi pemikiran nasionalisme Arab Muammar Qadhafi untuk

menciptakan persatuan bangsa Arab agaknya menemui jalan buntu setelah tahun-

tahun ini.

Melalui Teori Universal Dunia Ketiga, Qadhafi merefleksikan sisi lain dari

model perjuangan Naseer dalam membangun sebuah nasionalisme Arab. Ia berani

memimpin dan menentang perusahaan minyak milik negara Barat dan berperan

sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kenaikan harga minyak di awal

tahun 1970. Desakkannya dalam membentuk persatuan Arab membuat Qadhafi

menjadi tokoh yang spektakuler saat itu. Namun, cara Qadhafi dalam menghadapi

negara Arab yang tidak mendukung pendapatnya cenderung kontroversial.

Berpegang pada prinsip revolusi Qadhafi melakukan percobaan pembunuhan

Perdana Menteri Tunisia yang dianggapnya tidak sejalan. Ia juga melakukan

usaha pembunuhan Raja Hassan karena menolong musuh rezim Numeri di Sudan

serta memberi bantuan untuk kekuatan sayap kiri di Libanon dan Palestina dalam

Perang Saudara Libanon29

. Selebihnya, banyak pendapat yang menyebutkan ia

membantu aktivitas terorisme di berbagai negara sebagai bentuk perlawanannya

kepada negara-negara Barat.

Minimnya kesadaran akan kemenangan yang dibawa Qadhafi dalam

Revolusi Al-Fâtih menandakan bahwa simbol kebangkitan Islam dan bangsa Arab

belum sepenuhnya terbangun. Rasa persamaan itu hanya dapat dirasakan oleh

beberapa pemimpin Arab yang merasakan buruk dan pedihnya nasib di bawah

28

Lihat Endang Mintarja halaman 125 dikutip dari Mahmud Ayyoub Islam and The Third

Universal Theory. 29

Michael C Hudson, op. cit, halaman 324.

Page 17: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

90

imperium asing. Sementara itu, bagi pemimpin Arab lain yang sedang menikmati

kekuasaan atas sokongan asing seperti Amerika dan negara kolonial lainnya,

kemenangan Qadhafi justru menjadi ancaman serius bagi stabilitas kekuasaan

negara mereka. Akibatnya, hubungan Libya dengan negara-negara tersebut

dipenuhi dengan konflik kepentingan dan sarat akan permusuhan.

Harris menyebutkan bahwa identitas Qadhafi sebagai seorang Arab dan

seorang muslim merupakan hiasan belaka untuk menutupi ketidakmampuannya

dalam membujuk orang-orang Arab bergabung bersama melawan Israel dan

menolak paham Barat30

.

Apa pun yang terjadi pada periode selanjutnya, eksperimen neo-Nasiris di

Libya merupakan ujian penting dalam hubungan dari strategi legitimasi

revolusioner yang kuat pada tahun 1950 untuk membedakan keadaan Arab pada

tahun 1970an. Kebijakan regional Arab Libya menemui banyak jalan buntu bukan

hanya dalam usaha penyatuan dengan Mesir, Sudan, Syria, dan Tunisia. Akan

tetapi, Qadhafi telah melahirkan rezim baru permusuhan Arab yang luas dan

membuat para pemimpin lainnya merasa lebih baik jika berada dalam posisi

bertahan. Tahun 1976, Mesir, Arab Saudi, dan Sudan mulai berkordinasi

menggulingkan rezim Qadhafi. Namun, dukungan kuat massa terhadap Qadhafi

sangat sulit untuk membuat rezimnya jatuh. Munculnya kembali pemikiran

nasionalisme Arab oleh Qadhafi dapat dikatakan sebagai paham Nasirisme yang

baru. Teori Nasirisme meskipun mengalami kemunduran berarti tidak akan mati

dan tujuan nasionalisme Arab yang diteruskan Qadhafi telah tertancap dengan

kuat. Jika rezim Qadhafi dianggap kurang berbobot dan struktur internalnya dapat

30

Lillian Craig Harris, op. cit, halaman 93.

Page 18: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

91

berkembang menghadapi ancaman dari luar maupun dalam negeri, maka ini

membuktikan proses panjang untuk memiliki legitimasi massa yang lebih kuat

daripada tetangganya31

.

B. Upaya Nasionalisme Arab dalam Bidang Ekonomi

Bermula dari kepemimpinan Raja Idris, Libya mulai mengembangkan

sayapnya dengan negara-negara tetangga, baik Barat maupun dunia Islam secara

keseluruhan. Ditambah lagi saat ditemukannya sumber minyak Libya sekitar

tahun 1953 dan dimulainya eksploitasi pada tahun 1956. Setahun setelah itu Libya

mulai melakukan aksi penjualan minyak ke Eropa32

.

Sejarah ekonomi Libya menunjukkan bahwa selain kekayaan minyak

bumi, tidak ada lagi kekuatan ekonomi yang menunjukkan kesuksesan. Negara

Libya hanya memiliki lahan pertanian yang sedikit dan masih dalam proses

perkembangan karena lahan pengairan terlalu sempit. Sumbangan ekonomi selain

minyak yang besar adalah kunjungan turis karena secara geografis berada di

tengah jalur pantai mediterania serta memiliki iklim matahari yang cerah. Standar

taraf hidup semenjak revolusi 1969 mengalami peningkatan signifikan, tetapi pada

kenyatannya tidak ada masalah ekonomi negara yang berubah menjadi lebih baik.

Libya dengan kondisi seperti ini menggambarkan sebuah negara dengan industri

dan infrastruktur kecil yang masih memerlukan persediaan teknologi serta para

ahli33

.

31

Michael C Hudson, op. cit, halaman 324-325. 32

Agastya ABM, op. cit, halaman 91. 33

Lillian Craig Harris, op. cit, halaman 107.

Page 19: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

92

Sama seperti negara-negara Timur Tengah lain yang memproduksi

minyak, keuntungan memberikan peningkatan kebutuhan hidup masyarakat

termasuk pendidikan. Sayangnya, rezim Monarki Raja Idris maupun rezim

Qadhafi belum dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki Libya.34

Muammar Qadhafi membawa slogan “Sosialisme, Persatuan, dan

Kebebasan” dalam mengembangkan masyarakat baru berbasis sosialisme Islam35

.

Salah satu aturan yang ia terapkan adalah zakat sebagai prinsip jaminan sosial. Ia

berkata dalam pidatonya: “Wahai saudara-saudara kaum muslimin, zakat adalah

pelaksanaan keadilan sosial dala Islam. Keadilan seperti itu dalam masa modern

ini, dianggap sebagai pondasi terciptanya sosialisme, kita telah melakukannya

beberapa abad yang lalu”36

. Zakat yang telah terkumpul secara terpusat pada

perbendaharaan negara kemudian dibagikan kepada rakyat miskin dan juga untuk

membiayai proyek-proyek publik.

Sosialisme sejati menurut Qadhafi merupakan ajaran yang hendak

mewujudkan persamaan dalam kesempatan (equal opportunity), keadilan sosial

(social justice), dan pengakuan terhadap ikatan sakral antara elemen masyarakat.

Sosialisme sejati ini adalah sosialisme Arab dan Islam yang merupakan ideologi

masyarakat Dunia Ketiga. Qadhafi menekankan sebelum Marx dan Lenin

sebenarnya Islam telah mengajarkan sosialisme37

.

Orang-orang Marxis sering bangga dengan prestasi mereka dalam

mengatasi pengangguran dan menjamin kesempatan kerja terhadap semua orang

34

Ibid, halaman 108. 35

Agung D H, op. cit, halaman 25. 36

Endang Mintarja, op. cit, halaman 147. 37

Lihat tulisan Muammar Qadhafi, Al-Sijjil Al-Qaumi vol 14, halaman 51-52 sebagaimana

dikutip Endang Mintarja, loc. cit.

Page 20: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

93

yang mempunyai kemampuan sesuai lowongan pekerjaan tersebut. Namun,

mereka sering mengabaikan kesejahteraan pekerja yang mendapatkan imbalan

tidak sepadan dengan hasil kerja mereka. Sistem kapitalis ataupun sosialis, fungsi

negara atau pemerintah adalah sama yaitu untuk megontrol rakyat dengan

kekuatan bersenjata atau polisi. Jika dalam sistem sosialis kekuatan itu digunakan

untuk mempertahankan partai yang berkuasa, maka dalam sistem kapitalis

kekuatan bersenjata digunakan demi kepentingan orang-orang kaya saja38

.

Qadhafi mencoba menguraikan permasalahan ekonomi di antara dua

sistem ekonomi raksasa tersebut. Ia berusaha untuk menghapus eksploitasi pada

masa lalu dan memberikan orang-orang Libya tanggung jawab terhadap masa

depan mereka sendiri. Menurutnya, ekonomi yang kuat adalah kunci kestabilan

masa depan Libya. Oleh karena itu, Qadhafi menerapkan sistem ekonomi dengan

maksud distribusi yang lebih adil kepada masyarakat, kontrol pemerintah terhadap

permasalahan ekonomi serta tidak bergantung kepada pengaruh asing39

.

Tiga bidang yang menjadi perhatian Qadhafi adalah bangunan, tanah, dan

modal. Ketiganya merupakan kekayaan yang dimiliki Libya. Berlandaskan prinsip

sosialisme, Qadhafi berusaha mengubah Libya menjadi masyarakat yang

menguntungkan individu bahkan dengan menghapus peredaran uang. Implikasi

keadilan bagi setiap masyarakat oleh Qaadhafi diterapkan melalui program

pendistribusian kepemilikan tanah secara adil kepada masyarakat. Maskipun

demikian, cara yang dilakukan Qadhafi menuai perlawanan dari para pemilik

38

Ibid, halaman 179-180. 39

Lillian Craig Harris, op. cit, halaman 110.

Page 21: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

94

tanah serta suku-suku yang kaya karena merasa dirugikan secara ekonomi dan

politik40

.

Sebelum revolusi, rakyat Libya tidak memiliki tanah-tanah yang

menghasilkan. Tanah-tanah di Libya kebanyakan dikuasai oleh tuan tanah warisan

imperium Italia, para pangeran, pejabat, dan pegawai kerajaan. Setelah revolusi

Qadhafi melakukan perombakan dengan prinsip ekonomi sosialisme, yakni tidak

ada penguasaan penuh terhadap sesuatu dan semua dikembalikan kepada rakyat.

Langkah cepat ia ambil dengan melakukan renegoisasi perusahan-perusahaan

minyak asing di Libya. Hasilnya, perusahaan-perusahaan tadi berhasil

dinasionalisasikan sepenuhnya, beberapa di antaranya tetap beroperasi, namun

tetap berada di bawah perusahaan minyak Libya.

Perusahaan Minyak Nasional Libya atau National Oil Corporation (NOC)

pada tahun 1970 telah mendominasi daerah-daerah sumber penghasil minyak.

Awal berproduksinya NOC, perusahaan ini menandatangani perjanjian bagi hasil

dengan Occidental Petroleum, Sincat (Italia). NOC juga membentuk sebuah

perusahaan pengeboran bersama dengan Saipem (anak perusahaan Eni),

menasionalisasikan ConocoPhillips’s Farud Umm (1970), British Petroleum Sarir

(1971), dan Amoco’s Sahabir (1976)41

.

Minyak memang menjadi komoditi utama negara ini dan mengalami

booming karena Qadhafi membawa minyak sebagai sumber devisa paling besar.

Dampaknya cukup signifikan karena Rakyat Libya mendapatkan banyak

keuntungan dari revolusi tahun 1969 ini. Kekayaan negara Libya dan pengaruh

40

Ibid, halaman 113. 41

Agung D H, op. cit, halaman 27.

Page 22: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

95

internasional mengalami peningkatan sehingga standar kehidupan secara nasional

meningkat drastis. Libya mulai menampakkan diri sebagai negara yang sejahtera

dengan tidak adanya pengemis dan pengangguran, begitu juga dengan distribusi

kekayaan yang merata dari hasil minyak bumi. Dengan demikian, Libya benar-

benar telah menjadi negara yang merdeka secara ekonomi.

Melalui kebijakan nasionalisasi dan pemusatan, monopoli perusahaan

asing berhasil dikendalikan. Cara tersebut membuat pemerintah memiliki saham

terbesar, sekurang-kurangnya 51%. Prestasi ini menjadikan Libya sebagai negara

berkembang pertama yang berhasil mendapatkan bagian mayoritas dari

pendapatan produksi minyak di wilayahnya. Keberhasilan ini kemudian diikuti

oleh negara-negara lain di wilayah Arab42

.

Letak geografis Libya yang dekat dengan Eropa memberikan keuntungan

lebih. Sejak tahun 1970 Libya telah menjadi satu dari tiga penyuplai terbesar

minyak di Eropa Barat. Libya di bawah rezim Qadhafi telah menjelma menjadi

salah satu negara dengan “senjata minyak” yang potensial pada tahun 1971. Mulai

saat itu Qadhafi berani melancarkan sikap langsung melawan Barat dengan

mendukung pengurangan suplai minyak terhadap Amerika (United States of

America/USA) selama Perang Timur Tengah 1973-197443

.

Keuntungan besar dari hasil minyak bumi meningkatkan standar hidup

masyarakat Libya tidak hanya di bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan, tetapi

juga upah para pekerja. Hal ini merefleksikan Teori Universal Dunia Ketiga

bahwa dalam tatanan negara sosialis tidak lagi ada sistem perburuhan, yang ada

42

Ibid, halaman 28. 43

Lillian Craig Harris, op. cit, halaman 111-112.

Page 23: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

96

hanyalah partner. Tahun 1976 setelah lima tahun pertumbuhan ekonomi dan

rencana transformasi sosial, Qadhafi memberikan prioritas pembangunan untuk

bidang pertanian, perindustrian, kelistrikan, pendidikan, perkotaan dan

perumahan.

Pertanian merupakan salah satu sektor yang perkembangannya jauh lebih

baik pascarevolusi. Fakta bahwa sebagian besar tanah Libya merupakan padang

pasir tidak mempengaruhi ambisi Qadhafi untuk membawa Libya ke arah

kemandirian pangan. Contohnya adalah usaha membangun peternakan di Oasis

Kufra dan membuat ladang gandum di Gefara Plain. Tahapan ini menunjukkan

kontribusi pertanian terhadap Gross National Product (GNP) atau Produk

Nasional Bruto Libya mengalami sedikit peningkatan pada pertengahan 198044

.

Sektor lain yang menjadi sorotan Qadhafi adalah perindustrian, meskipun

pada umumnya usaha ini kurang berhasil termasuk usaha Qadhafi membangun

proyek industri tekstil, mesin elektrik, dan proses makanan. Permasalahannya

terletak pada harga produk yang dihasilkan dari industri tersebut lebih tinggi

daripada harga yang ditawarkan oleh produk impor, sehingga banyak ditolak oleh

masyarakat.

Sisi positif lain dari pertumbuhan ekonomi Libya ditunjukkan dengan

edukasi dan peningkatan profesi untuk wanita. Tingkat kejahatan pun telah

menurun dan perhatian internasional terhadap Libya meningkat dengan investasi

pemerintah pada jalan, pelabuhan, bandara, dan sistem komunikasi45

.

44

Ibid, halaman 115. 45

Lillian Craig Harris, loc. cit.

Page 24: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

97

Bagaimanapun juga, tidaklah bisa dipungkiri bahwa setelah revolusi

rakyat Libya dapat menemukan kembali identitas dirinya serta mengangkat

martabatnya sebagai negara yang berdaulat penuh. Kemakmuran ekonomi rakyat

Libya menjadi lebih meningkat, dan kebutuhan pokok mereka menyangkut

sandang, pangan, dan papan menjadi lebih terjamin.

Itulah salah satu bentuk keberhasilan Sosialisme Islam Qadhafi yang

diberikan kepada rakyat secara nyata. Peranan agama sebagai pembentuk dan

pembimbing watak masyarakat juga betul-betul dikembalikan dan syariat Islam

sebagaimana yang tercantum dalam al-Qur’an diundangkan. Dengan demikian,

kekuatan sosialisme Islam sebagai kunci kestabilan masa depan telah berhasil

diterapkan oleh Qadhafi di Libya. Kestabilan ini yang kemudian digunakan

Qadhafi untuk menginvasi semangat nasionalisme ke negara-negara Arab lainnya

untuk melawan sistem ekonomi asing yang bersifat imperial.

C. Upaya Qadhafi Melawan Dominasi Barat

Qadhafi adalah tokoh dunia Arab yang kontroversial dan kerap memicu

“kekesalan” dunia Barat khususnya Amerika Serikat. Penyebabnya ialah sikap

Qadhafi yang terbuka dalam memberikan dukungan dan pendanaan kelompok-

kelompok Islam militan dan teroris. Memasuki era 1980-an, ia memberi

keleluasaan bagi kelompok pemberontak dari Afrika Barat dan organisasi-

organisasi pembebasan Palestina untuk membuka tempat latihan di Libya. Alasan-

Page 25: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

98

alasan tadi kemudian menjadikan Libya di bawah kepemimpinan Qadhafi sebagai

negara yang diisolasi Barat dalam dunia internasional46

.

Setiap memiliki kesempatan berpidato di forum internasional, Qadhafi

sering kali mengkritik dengan keras situasi yang terjadi di Palestina, sikap arogan

negara Barat, serta hubungan Islam dengan negara Barat. Ia menyerukan kepada

rakyat Palestina yang terusir dari tanah Palestina untuk menciptakan krisis dunia

dengan cara mengepung wilayah yang saat itu diduduki oleh Israel. Munculnya

gerakan terorisme oleh al-Qaeda menurut Qadhafi merupakan respon atas

arogansi serta intervensi Amerika dan negara-negara Barat terhadap negara-

negara Islam47

. Tidak seperti negara-negara Arab lainnya, Libya di bawah

kepemimpinan Qadhafi dikenal dengan kemandirian ekonomi sehingga ia berani

berteriak lantang melawan sistem ekonomi yang berasal dari Barat karena ia tidak

memiliki ketergantungan terhadap bantuan asing.

Akar dari kebijakan luar negeri Libya berasal dari pengalaman sejarah,

refleksi konflik sosial, dan filosofi Naseer yang menggambarkan karakteristik

Arab selama tahun 1950-1960. Namun, cara Qadhafi mengambil keputusan sering

kali berbeda dari prosedur normal organisasi dan pemerintahan lain. Ia membuat

persepsi bahwa bangsa Libya adalah korban, sedangkan negara-negara Barat

adalah pelaku kejahatan. Ia berusaha mengubah opini publik regional dan

internasional agar mendapat simpati sebagai korban dari kejahatan yang dilakukan

negara-negara tersebut.

46

Agastya ABM, op. cit, halaman 93. 47

Ibid, halaman 130.

Page 26: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

99

Ia mencontohkan bahwa alasan kehadiran militer Amerika seperti dalam

konflik Afghanistan, Perang Iran-Irak, atau isu mengenai harga minyak adalah

alasan yang dibuat-buat. Muammar Qadhafi mengamati bahwa Amerika telah

menjustifikasi keberadaannya di tanah Arab melalui invasi Soviet pada

Afghanistan. Apabila Amerika benar-benar mempedulikan nasib Afghanistan,

maka seharusnya mereka mengirim bantuan untuk mengamankan keadaan di

wilayah tersebut. Amerika pun menggunakan konflik antara Iran dan Irak sebagai

batu loncatan untuk mengirim pesawat-pesawat pengintainya ke daerah

Semenanjung Arab kemudian memaksa negara-negara teluk bergabung dalam

persekutuan mereka.

Qadhafi pernah mengirim telegram kepada negara-negara Arab seperti

Saudi dan beberapa negara teluk lainnya. Isi telegram itu menegaskan bahwa

pendudukan dan pengaruh Amerika merupakan sumber instabilitas bangsa Arab

dan keberadaan mereka di tanah Arab merupakan hasil dari bantuan zionis Israel.

Ia juga menekankan kehadiran Amerika di tanah Arab bukan merupakan bentuk

persahabatan ataupun persekutuan, tetapi sebuah ancaman bagi kemerdekaan

bangsa Arab dan muslim di seluruh dunia48

.

Negara Barat khusunya Amerika Serikat dalam sudut pandang Qadhafi

merupakan hambatan terbesar dalam mencapai tujuan dan ideologi politiknya. Ia

mendeskripsikan Amerika sebagai negara “yang misinya adalah untuk menguasai

dunia”. Ketika diwawancara oleh televisi Vienna tahun 1984, Qadhafi dengan

tegas mengatakan bahwa Amerika berada dalam pengaruh zionisme. Zionisme

mencoba untuk memimpin Amerika hingga terjadinya bencana, karena kebijakan

48

Endang Mintarja, op. cit, halaman 128 dikutip dari Mahmoud Ayyoub.

Page 27: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

100

Amerika di bawah pemerintahan Reagan akan menghadapi bentrokan dengan Uni

Soviet secara langsung di Timur Tengah. Qadhafi sering kali menyatakan bahwa

ia ingin membangun hubungan baik dengan Amerika, tetapi pihak Amerika

menolak hubungan ini. Menurutnya, Amerika ingin ikut menyertakan Libya di

bawah pengaruhnya. Akan tetapi, Libya di bawah rezim Qadhafi lebih

menginginkan kebebasan49

.

Intensitas penolakan masuknya paham Barat oleh Qadhafi di Libya

membuat hubungan kedua negara memburuk. Tahun 1981 Ronald Reagen

menarik perwakilan diplomatiknya dari Tripoli. Semenjak itulah Amerika

menuduh Qadhafi sebagai dalang terorisme yang kerap terjadi di Eropa50

. Tanggal

3 November 1985, The Washington Post, dalam head line-nya mengungkapkan

bahwa CIA anti-Qadhafi, dan menyokong penuh rencana pemerintahan Reagen

untuk melakukan serangkaian operasi militer meruntuhkan rezim Libya. Tuduhan

ini kemudian dipropagandakan ke negara-negara di Afrika Utara, Aljazair, Mesir

dan menyerukan kepada negara-negara tersebut untuk meruntuhkan rezim

Qadhafi51

Qadhafi pada awalnya menyangkal bahwa ia terlibat dalam aksi terorisme

internasional. Setahun setelah revolusi, ia mulai memperkuat kekuatan negara

dengan melatih pasukan militer, meningkatkan keuangan negara, dan memberikan

keamanan kepada rakyatnya agar siap melawan kekuatan asing dalam bentuk apa

pun. Ia juga memperluas dukungan melalui kelompok-kelompok di Eropa hingga

Amerika Latin dengan tujuan mendapatkan koalisi kekuatan melawan negara

49

Lillian Craig Harris, op. cit, halaman 99. 50

Agung D H, op. cit, halaman 33. 51

Endang Mintarja, op. cit, halaman 129.

Page 28: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

101

adidaya Amerika. Contohnya adalah dukungan Qadhafi terhadap kelompok

pembela Palestina yang dikomandoi Abu Nidal dan Abu Musa, Pasukan Merah

Jepang, Moro National Liberation Front di Filipina, dan beberapa kelompok

hitam di tubuh Amerika sebagai stimulasi menggoyahkan kekuasan pemerintahan

Amerika dari dalam52

.

Dukungan Qadhafi dalam terorisme internasional dibagi menjadi dua

bentuk, yaitu melalui dukungan kepada kelompok non-Libya dan kelompok yang

terdiri dari orang Libya sendiri. Kedua kelompok ini didukung Qadhafi sebagai

usaha mengeliminasi lawan politiknya. Ia cenderung tidak senang apabila ada

yang menolak ideologinya dalam membentuk persatuan Arab dan masuknya

paham Barat di tanah Arab. Oleh sebab itu, dengan cara apa pun ia akan berusaha

menyingkirkan lawan-lawannya ini, meskipun harus melalui jalur dukungan

terorisme. Misalnya apa yang terjadi dalam usaha pembunuhan terhadap para

pemimpin Arab seperti King Hussein dari Jordan, Presiden Numeri dari Sudan,

atau pejabat pemerintahan Saudi, Mesir dan Iraq yang dianggapnya tidak

sejalan53

.

Hal ini pernah diungkapkannya dalam pidato pada Maret 1985. Ia mencaci

orang-orang Arab yang menyerahkan dirinya sendiri kepada kekuasaan Gedung

Putih, Amerika. Saat itu tujuan persatuan Arabnya mulai bergeser ke arah

“penghancuran” terhadap mereka yang tunduk kepada Amerika. Qadhafi

mengklaim bahwa meskipun Libya di satu sisi mendpat kecaman eksternal,

52

Lillian Craig Harris, halaman 89-90. 53

Ibid.

Page 29: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

102

namun di sisi lain mulai tumbuh dukungan dari negara-negara “revolusioner”

yang menghendaki persatuan internasional untuk melawan Amerika Serikat.

Memasuki tahun 1986, ketegangan Libya dan Amerika mulai meningkat

tajam. Pihak Washington menuduh Libya terlibat dalam peristiwa serangan teroris

di Eropa dan akhirnya menjatuhkan sanksi kepada Libya. Amerika sebagai negara

superpower menunjukkan kekuatannya di Wilayah Informasi Penerbangan

Tripoli. Qadhafi merespon tindakan ini dengan menikmati perhatian internasional

agar mendapatkan opini publik dalam mendukung perlawanan negara superpower.

Reagen memilih bertindak tegas dengan memberangkatkan pasukan

militer ke Libya. Tanggal 14 April 1986, Amerika dengan kekuatan 45 kapal

Angkatan Laut (AL) dan 200 pesawat tempur sudah bersiap di Teluk Sidra.

Keesokan harinya, 30 pesawat bom Angkatan Udara (AU) Amerika menyerang

Tripoli dan Benghazi. Serangan militer ini menewaskan 40 warga termasuk anak

perempuan angkatnya yang masih berusia 15 bulan. Lebih dari 226 orang terluka

karena serangan tersebut54

.

Berada di bawah tekanan Amerika Serikat, Qadhafi memutuskan untuk

membela diri melalui satu-satunya senjata yang paling efektif menurutnya, yakni

terorisme. Mengikuti serangan Amerika pada bulan April tersebut, ia berjanji

untuk memperluas pengaruh tindakan revolusioner. Tindakan balas dendam

melawan Amerika dan sekutunya Inggris dimulai dengan menculik tiga orang

Inggris yang langsung dieksekusi di Beirut dan menembak orang Amerika yang

bekerja di Kedutaan Besar di Khartoum.

54

Agung D H, op. cit, halaman 34.

Page 30: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

103

Selain dengan konfrontasi kekuatan militer, sejak pertengahan tahun 1970

Amerika telah mencoba menjegal kekuatan Libya di bawah rezim Qadhafi melalui

sanksi ekonomi. Tahun 1978 ekspor berbagai macam barang termasuk pesawat

dan peralatan militer serta nuklir ke pasar Libya telah dilarang. Sanksi paling

besar yang dihadapi Libya adalah embargo terhadap eskpor minyak Libya ke

Amerika pada tahun 1982. Embargo minyak Libya ini merupakan kebijakan yang

diprakarsai Amerika dan disahkan oleh Dewan PBB. Masa-masa ini kemudian

menjadikan industri minyak Libya kritis dalam menghadapi masa depan yang

tidak pasti55

.

Tidak berhenti sampai di situ, ketakutan negara-negara Barat terhadap

pemikiran nasionalisme Arab yang dibawa Qadhafi memaksa mereka untuk

melancarkan propaganda. Dikutip oleh Mahmoud Ayooub dari Muhammad ibn

abd al-Karim al-Jaziri, para ulama pemerintah digiring untuk memberikan fatwa

bahwa Qadhafi adalah orang yang sesat dan menyesatkan. Ia juga dituduh sebagai

ahli bid’ah karena menerapkan sistem politik dan paham keagamaan yang

merusak kemapanan paham tradisional seperti: penolakan terhadap hadis,

menawarkan konsep zakat sebagai jaminan sosial, perubahan awal penanggalan

qamariah sebagai tahun Islam, penolakan terhadap poligami dan pembelaannya

terhadap emansipasi wanita.56

Qadahafi juga dituding atheis dan pro terhadap Uni Soviet dengan

mendukung pendudukan Rusia atas Afghanistan, padahal tidak ada kaitan sama

sekali antara gerakan dan ide Qadhafi dengan Soviet. Ia bahkan membantu

55

Lillian Craig Harris, op. cit, halaman 117. 56

Endang Mintarja, loc. cit.

Page 31: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

104

pejuang mujahidin Afghanistan dalam membebaskan tanah air mereka. Tuduhan

Barat tidak hanya sampai di situ, Qadhafi dipandang sebagai rezim otoriter dan

kejam dengan menangkap para ulama yang paham keagamaan dan visi politiknya

berbeda dengan dirinya. Faktanya, jangankan ulama yang nyata-nyata seagama,

dalam pemerintahan Qadhafi orang-orang non-muslim pun dapat hidup dengan

bebas dan dapat menyalurkan aspirasinya langsung dalam mu’tamar sya’b

al’asâsi.

Pola pikir Qadhafi yang dianggap menyesatkan ini mengakibatkan banyak

pihak menyarankan agar ia dikeluarkan dari semua kerja sama dalam bidang

Islam internasional. Qadhafi dituduh menyebarkan keraguan di kalangan umat

Islam dalam persoalan sunah nabi, yakni berupa penentangannya terhadap

poligami yang dianggap tidak beriman atau kurf, dan juga penentangannya

terhadap pemakaian kerudung yang dianggap sebagai fitnah melawan ketentuan

al-Qur’an. Pernyataan Jurnal Liga Dunia Islam, menyatakan bahwa Qadhafi tidak

beriman tersebut didasarkan atas delapan tuduhan spesifik, yaitu:

1. Penolakannya terhadap otoritas sunah nabi.

2. Keraguannya terhadap ayat-ayat tertentu dalam al-Qur’an.

3. Pernyataan yang meragukan otoritas kenabian.

4. Penolakannya terhadap keputusan al-Qur’an dalam persoalan

poligami.

5. Penolakanya terhadap ajaran al-Qur’an mengenai kewajiban

mengenakan kerudung untuk wanita.

6. Penghapusan sistem penanggalan hijriah.

7. Seruan untuk menghapus ibadah haji.

Page 32: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

105

8. Dukungan terhadap penaklukan Afghanistan oleh Uni Soviet57

.

Menurut Mahmoud Ayyoub, Qadhafi sebenarnya tidak pernah meragukan

ajaran-ajaran yang terkandung dalam al-Qur’an atau juga mempertanyakan

keaslian serta kebenarannya. Begitu pula terhadap sunah nabi, keraguannya akan

hadis tertentu sebenarnya merupakan sikap yang juga terjadi di kalangan pemuka

hadis sepanjang sejarah peradaban Islam. Ia tidak memberikan penolakan

terhadap keberadaan hadis dalam prinsipnya. Penolakannya terhadap poligami

sebagai upaya kaum laki-laki untuk pemuasan nafsu juga merupakan pandangan

yang terdapat pada banyak pemikir Islam lainnya. Mengenai tuduhan terhadap

penghapusan ibadah haji, sejatinya, ia tidak pernah menyerukan terhadap hal

tersebut, tetapi menyerukan kepada pemurnian serta pembaharuan makna dan

signifikansinya untuk masyarakat muslim58

.

Sebagian pemimpin Arab dan segelintir ulama memaknai propaganda

dengan sikap apriori dan provokatif. Ini disebabkan karena kesalahpahaman

mereka terhadap sumber-sumber media yang dilancarkan oleh Barat. Tujuannya

adalah untuk terus melanggengkan dan mengamankan kepentingan mereka di

negara-negara muslim dengan sumber daya alam yang melimpah, terutama

minyak. Akan tetapi, di mata Barat sosok Qadhafi merupakan orang yang akan

merusak kepentingan mereka di negara-negara muslim. Maka dari itu, Barat terus

menekan Qadhafi melalui propaganda, bahkan agen-agen CIA dan PBB. Begitu

kerasnya tekanan yang diberikan Barat kepada Qadhafi tidak lain karena

kekhawatiran mereka atas sikap dan ideologi yang dibawanya.

57

Lihat Mahmoud Ayyoub yang diterjemahkan Wahdad Qurdi halaman 232 sebagaimana dikutip

dalam skripsi Melia Rahmawati. 58

Ibid.

Page 33: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

106

Banyak akademisi, jurnalis, dan pengamat Barat khususnya Amerika yang

menaruh perhatian serius dalam perkembangan yang terjadi di Libya semasa

pemerintahan Qadhafi. Salah satunya Cooley. Ia merupakan seorang wartawan

Amerika Serikat yang terkenal memaparkan bahwa ide-ide Qadhafi dalam The

Green Book sebenarnya hanyalah sekedar terjemahan Arab yang isinya campuran

konsep filsafat, sosiologi, dan sejarah. Cooley menegaskan bahwa salah satu

sumber Barat yang mendasari ide-ide Qadhafi adalah “teori fasis seperti yang

diterapkan Musolini di Italia dan De Oliveire Salazar dari Portugal”. Menurut

Cooley, unsur fasis dalam pemikiran Qadhafi terletak pada penekanannya

mengenai hubungan darah sebagai faktor utama pembentukan suku yang

kemudian membentuk sebuah bangsa. Hal ini dilatarbelakangi oleh kehidupan

padang pasir dan sifat kesukuan Qadhafi.

Beberapa peneliti Barat telah menolak Teori Dunia Ketiga. Mereka

menganggap teori tersebut sebagai sebuah hal yang tidak benar. Namun, para

peneliti yang menolak paham ini seharusnya tidak menganggap remeh keefektifan

politiknya. Teori Universal Dunia Ketiga sebagai sebuah legitimasi merupakan

sebuah hal penting karena menekankan pada pemikiran murni yang bersifat

absolut. Rezim Muammar Qadhafi di Libya menggambarkan dirinya sebagai

sebuah kekuatan yang lebih Islamis, lebih nasionalis Arab, dan lebih demokratis

daripada rezim-rezim lainnya. Jika hal ini dipahami oleh bangsa Arab secara luas,

maka ideologi Qadhafi –yang mengkombinasikan antara ideologi suci dan

progresif- telah memberikan keuntungan yang rasional dan efektif. Selain itu,

Page 34: BAB III UPAYA NASIONALISME ARAB MUAMMAR QADHAFImenikmati kedewasaan dalam berpolitik, tetapi aktivitas politik merupakan hal ... konsep Jamâhiriyah sebuah paradoks. Hal ini disebabkan

107

implikasi dari ideologi Qadhafi menunjukkan bagaimana ia konsisten dengan

tujuan yang telah diungkapkannya, yaitu kebebasan dan persatuan Arab59

.

Namun demikian, usaha Amerika untuk menekan Libya dan negara-negara

Timur Tengah lainnya tidak pernah berhenti, meskipun telah berganti-ganti rezim.

Mereka bahkan memperalat PBB sebagai media penekan dengan menjatuhkan

berbagai sanksi termasuk embargo minyak terhadap Libya. Hal ini membuktikan

bahwa Amerika adalah agen zionis –bahkan zionis itu sendiri- untuk menjajah

negara-negara Islam dan Arab60

.

Sebenarnya Qadhafi telah berkali-kali mencoba melakukan dialog dengan

Amerika dan sekutu-sekutunya di Eropa. Akan tetapi, hingga rezim George Bush

yang menggantikan Reagen, usaha tersebut tidak ditanggapi bahkan ditolak

mentah-mentah. Akibat dari keras kepala dan keangkuhan pemerintah Amerika

inilah yang membuat Qadhafi harus tetap mewaspadai setiap gerakan negara

adidaya itu beserta antek-anteknya. Setelah berhasil menjatuhkan rezim Iraq,

semangat Amerika untuk melumpuhkan Libya bangkit kembali, dan tampaknya

sedang dalam perencanaan dengan menghembuskan isu terorisme internasional.

59

Michael C Hudson, op. cit, halaman 321. 60

Endang Mintarja, op. cit, halaman 131.