bab iii sistem kemudi dan suspensi

9
15 BAB III SISTEM SUSPENSI 9. Umum Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. 10. Fungsi Sistem Suspensi. Adapun fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut : a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama- sama dengan roda menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang. b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-roda. 11. Prinsip Kerja Sistem Suspensi. Saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.

Upload: rizky-putra

Post on 16-Apr-2017

273 views

Category:

Automotive


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Sistem kemudi dan suspensi

15

BAB IIISISTEM SUSPENSI

9. Umum Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi

meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang

tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian

kendaraan.

10. Fungsi Sistem Suspensi. Adapun fungsi sistem suspensi pada kendaraan

adalah sebagai berikut :

a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan

roda menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini

untuk memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang.

b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan

antara jalan dengan roda-roda.

c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi

dan roda-roda.

11. Prinsip Kerja Sistem Suspensi. Saat roda roda menerima kejutan dari

permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut

ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan

pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber)

agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak

pada jalan.

12. Jenis-Jenis Suspensi Pada Kendaraan. Beberapa tipe pegas yang digunakan

pada sistem suspensi :

a. Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama '’per keong’', jenis yang

digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.

b. Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat

atau niaga dengan sistem suspensi dependen.

c. Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar

spring), umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.

Page 2: Bab III Sistem kemudi dan suspensi

16

13. Komponen suspensi.a. Pegas. Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-

roda agar tidak diteruskan ke bodi secara langsung, juga untuk mencegah daya

cengkeram ban terhadap permukaan jalan.

Gambar 3.1 Pegas

b. Shock Absorber. Dalam menyerap kejutan-kejutan, pegas harus bekerja

sama dengan Shock absorber . Tanpa shock absorber pegas akan bergetar naik

turun lébih lama. Shock absorber mampu meredamgetaran pegas Seketika dan

membuangnya menjadi energi panas.

c. Ball joint. Ball joint selain berfungsi sebagai sumbu putaran roda juga

menerima beban vertikal maupun lateral. di dalam ball joint terdapat gemuk

untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap periode tertentu gemuk

harus diganti.

Gambar 3.2 Ball Joint

1

2

3

45

Page 3: Bab III Sistem kemudi dan suspensi

17

Keterangan:

1. Stud.

2. Boot.

3. Seat.

4. Seat.

5. Housing.

6. Screw Plug.

d. Stabilizer bar. Stabilizer bar (batang penyetabil) berfungsi mengurangi

kemiringan mobil akibat gaya sentrifugal pada saat mobil membelok. Disamping

itu, untuk menambah daya jejak ban. Pada suspensi depan,stabllizer bar

biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan linkage,

Pada bagian tengah diikat ke rangka atau bodi pada dua tempat melalui

bushing.

Gambar 3.3 Stabilizer bar

Page 4: Bab III Sistem kemudi dan suspensi

18

e. Strut bar. Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak

bergerak mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak

rata atau dorongan akibat terjadi pengereman.

Gambar 3.4 Strut bar

f. Lateral control rod. Komponen ini dipasang di antara poros penyangga

(axel) dan bodi mobil. Fungsinya untuk menahan axel selalu pada posisinya bila

menerima beban samping.

Gambar 3.5 Lateral control rod

Page 5: Bab III Sistem kemudi dan suspensi

19

14. Penggolongan suspensi.a. Suspensi poros kaku (suspensi rigid). Semula semua suspensi mobil

menggunakan model ini, bahkan sekarang pun masih banyak digunakan pada

kendaraan berat. Poros kaku (yang tunggal) dihubungkan ke rangka atau bodi

dengan pegas (pagas daun atau pegas koil) dan shock absorber. Jadi, tidak ada

lengan-lengan suspensi seperti pada suspensi independen.

Gambar 3.6 Suspensi pada kendaraan mobil

1) Sifat-sifat suspensi rigid (kaku).

a) Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain.

b) Konstruksi sederhana, perawatan mudah.

c) Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda.

d) Memerlukan ruang pemegasan yang besar.

e) Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan

kurang).

f) Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan

kurang).

g) Bodi sedikit miring pada saat belok.

2) Keuntungan dan kekurangan suspensi rigid (kaku), yaitu

a) Keuntungan :

(1) Konstruksi sederhana dan kuat.

Page 6: Bab III Sistem kemudi dan suspensi

20

(2) Perubahan tread atau chamber yang di sebabkan

oleh gerakan axle kecil.

b) Kerugian :

(1) Kualitas mengendarai serta stabilitas kemudi di

kurang.

(2) Kecenderungan terjadi gerakan horizontal.

b. Suspensi bebas (suspensi independen). Suspensi independen adalah

istilah untuk sistem suspensi mobil yang memungkinkan setiap roda pada poros

yang sama untuk bergerak secara vertikal (yaitu bereaksi terhadap gundukan di

jalan) independen ( bebas ) tidak bergantung satu sama lain. Perhatikan bahwa

"independen" mengacu pada gerakan atau jalur pergerakan roda/suspensi. Sisi

kiri dan kanan dari suspensi untuk dihubungkan dengan anti-roll bar atau

mekanisme seperti lainnya. Biasanya suspensi independen ini digunakan pada

roda mobil penumpang atau truk kecil. Tetapi sekarang suspensi bebas banyak

digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang. Pada suspensi

independen roda-roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada

poros tunggal. Kedua roda bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi.

Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah roda ditanggulangi hanya roda itu

saja.

Gambar 3.7 Suspensi independen

Page 7: Bab III Sistem kemudi dan suspensi

21

1) Sifat-sifat suspensi independen.

a) Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain.

b) Konstruksi agak rumit.

c) Membutuhkan sedikit tempat.

d) Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan.

e) Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman).

f) Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu

mengantar gerakan roda).

g) Perawatan lebih sulit.

2) Keuntungan dan kekurangan suspensi independen (bebas), yaitu :

a) Keuntungan:

(1) Kwalitas mengendarai lebih baik.

(2) Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik

( road holding)

b) Kerugian. Konstruksinya lebih rumit.