bab iii sajian dan analisis data - abstrak.ta.uns.ac.id · “kadang sih mbak, tapi aku stalking...

77
101 BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA Berikut ini merupakan beberapa hasil temuan yang diperoleh oleh penulis melalui sajian dan analisis data untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan mengenai bagaimana praktik mediated voyeurism pada media sosial Path oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip UNS Surakarta angkatan 2010-2012 dan apa saja motif praktik mediated voyeurism tersebut. Telah disebutkan dalam Bab I bahwa saluran atau media adalah alat yang digunakan oleh sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima (komunikan). Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, komunikasi interpersonal dapat dilakukan tanpa bertatap muka. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Uns Suakarta Angkatan 2010-2012 memanfaatkan Path untuk melakukan praktik mediated voyeurism. Mahasiswa memanfaatkan tidak adanya notifikasi visit apabila mereka mengunjungi akun orang lain. Media sosial digunakan agar komunikator (orang yang diintai) tidak mengetahui aktivitas tersebut. Pemakaian Path dapat meminimalisir jarak dan waktu, dimana narasumber tidak berada di tempat yang sama dengan komunikan dan berjauhan. Mediated voyeurism pada media sosial Path adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal melalui media (sarana). Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS Surakarta Angkatan 2010-2012 sebagai komunikan atau pihak yang menerima pesan yang diunggah dari komunikator melakukan pengintaian akun media sosial Path orang lain, mayoritas orang yang

Upload: vandien

Post on 16-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

101

BAB III

SAJIAN DAN ANALISIS DATA

Berikut ini merupakan beberapa hasil temuan yang diperoleh oleh penulis

melalui sajian dan analisis data untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian

yang dilakukan mengenai bagaimana praktik mediated voyeurism pada media sosial

Path oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip UNS Surakarta angkatan 2010-2012 dan

apa saja motif praktik mediated voyeurism tersebut.

Telah disebutkan dalam Bab I bahwa saluran atau media adalah alat yang

digunakan oleh sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima

(komunikan). Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, komunikasi

interpersonal dapat dilakukan tanpa bertatap muka. Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Fisip Uns Suakarta Angkatan 2010-2012 memanfaatkan Path untuk melakukan

praktik mediated voyeurism. Mahasiswa memanfaatkan tidak adanya notifikasi visit

apabila mereka mengunjungi akun orang lain. Media sosial digunakan agar

komunikator (orang yang diintai) tidak mengetahui aktivitas tersebut. Pemakaian Path

dapat meminimalisir jarak dan waktu, dimana narasumber tidak berada di tempat

yang sama dengan komunikan dan berjauhan. Mediated voyeurism pada media sosial

Path adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal melalui media (sarana).

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS Surakarta Angkatan 2010-2012

sebagai komunikan atau pihak yang menerima pesan yang diunggah dari komunikator

melakukan pengintaian akun media sosial Path orang lain, mayoritas orang yang

Page 2: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

102

diintai berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah teman, keluarga,

pacar, mantan, dan orang baru yang ingin berteman pada media sosial Path.

Dikatakan sebagai komunikator, karena mahasiswa yang aktif bersosial

media Path telah menerima pesan yang diunggah dalam Path berupa moment yaitu

status, share location, share musik, film, buku, program acara televisi, foto/gambar,

video, bersama siapa dan lain-lain. Narasumber menerima pesan berarti mereka

membaca bahkan memberikan komentar yang menafsirkan moment yang diunggah

berdasaran pengetahuan, perasaan, persepsi dan pola pikirnya.

Berdasarkan hasil temuan, narasumber menggunakan istilah cyberstalking

atau stalking karena bagi mereka istilah tersebut lebih akrab di telinga. Bocij dan L.

McFarlane (2002), cyberstalking adalah sekelompok perilaku di yang seorang

individu, sekelompok individu atau organisasi menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi untuk melecehkan salah satu atau lebih individu. Cyberstalking

(Laughren, 2000; Ellison & Akdeniz, 1998; CyberAngels, 1999; Dean, 2000; Ogilvie,

2000) didefinisikan sebagai penggunaan komunikasi elektronik, termasuk pager,

telepon seluler, email, dan internet, untuk mem-bully, mengancam, melecehkan, dan

mengintimidasi korban. Cyberstalking tidak lebih buruk dari terror emosional. Hasil

temuan yang ditemukan, lebih menitik beratkan pada perilaku seseorang yang

melihat-lihat moment yang diunggah oleh orang lain yang dapat menjelaskan tentang

aktivitas orang lain. fenomena tersebut lebih tepat dikatan sebagai praktik mediated

voyeurism.

Page 3: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

103

Mediated voyeurism, pada dasarnya merupakan ketertarikan seseorang

terhadap aktivitas seksual orang lain. Namun pada voyeurism yang terjadi pada

jejaring sosial, tidak hanya menjadi sebuah perilaku yang tertarik pada aktivitas

seksual saja. Calvert mengungkapkan bahwa voyeurism sebagai sebuah ketertarikan

berlebih yang dilakukan untuk melihat bagaimana target yang sebenarnya atau

privasinya dari apa yang dia unggah di media sosial. Menurut nrasumber, praktik

voyeurism lebih aman dan mudah dilakukan pada media elektronik yang termasuk di

dalamnya media sosial Path yang didorong adanya perkembangan teknologi internet.

Path, sebuah media sosial sebagai jurnal pribadi bagi penggunanya

memberikan fitur-fitur yang dapat memudahkan narasumber melakukan praktik

mediated voyeurism. Fitur-fitur tersebut berupa share location, status, lagu, film, tv

show, buku, bersama siapa, dll. Hal tersebut menjadikan narasumber (dengan catatan

telah berteman pada media sosial Path dengan target) lebih mudah mengetahui apa

saja yang menajdi aktivitas sehari-hari target. Menurut narasumber, pada media sosial

Path tertera denga jelas dimana keberadaan target, bersama siapa dan apa yang

sedang dipikirkan oleh target.

Menurut narasumber, adanya privasi bagi pengguna Path (dimana hanya

yang telah berteman pada media sosial Path yang dapat mengunjungi laman akun

pengguna lain), para target menjadi lebih terbuka untuk mengunggah moment pada

media sosial Path. Kemudahan yang disediakan oleh Path, bagi narasumber tidak

perlu lagi mencari informasi secara face-to-face kepada target tentang apa yang

menjadi aktivitasnya karena target bisa saja tidak nyaman karena narasumber

Page 4: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

104

memiliki ketertarikan berlebih untuk menggali informasi mengenai target. Dan, bagi

narasumber, apabila target mengetahui mereka kepo akan timbul perasaan malu.

Selain itu, rasa aman dapat timbul karena dari pihak Path telah

menghilangkan notifikasi visit. Bagi narasumber, hal tersebut menjadi kabar baik bagi

mereka. Narasumber memiliki keberanian lebih kepercayaan diri yang lebih untuk

mengunjungi laman akun orang lain. sebab, seberapa sering narasumber mengunjungi

akun target, tidak aka nada notif yang dapat diketahui oleh taget bahwa akunnya

sedang dikunjungi orang lain.

A. PRAKTIK MEDIATED VOYEURISM PADA MEDIA SOSIAL PATH

OLEH MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI FISIP UNS SURAKARTA

ANGKATAN 2010-2012

Berdasarkan hasil penelitian, praktik mediated voyeurism yang

dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Uns Surakarta Angkatan

2010-2012 adalah sebagai berikut.

1. Melakukan praktik mediated voyeurism dengan melakukan pengintaian

langsung ke laman akun Path orang yang dituju

Narasumber mengunjungi laman akun orang lain yang dilakukan

dengan niat dari awal membuka media sosial Path. Narasumber mencari

akun orang yang dicari, dan kemudian mengunjungi laman akun tersebut,

membuka dan membaca setiap moment yang diunggah orang tersebut.

Seperti Anta yang langsung mencari nama target yang dikehendaki.

Page 5: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

105

“Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, aku mau pergi ke tempat makan dan temenku tuh pernah kesana ngepath disana biasanya aku lansung buka Path search nama dia aku scrolling timeline dia pas dia pernah ke tempat itu kaya gimana.” Anta (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 10 September 2015.

Gambar III. 1

Iis (21) juga mengungkapkan hal yang sama bahwa dia langsung

mencari akun nama orang yang ingin dia ketahui aktivitasnya.

“iya mbak aku kadang gitu (buka akun orang lain). Kan dulu ada kakak senior waktu sma aku penasaran aku pengen tau sekarang dia gimana kerja dimana aku buka di Path gitu aku cari aku stalking. Hehe.” Iis (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Page 6: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

106

Gambar III. 2

Iis juga mengungkapkan bahwa informasi dari teman-temannya

tentang moment yang diunggah seseorang membuatnya ingin stalking

dengan langsung melihat akun orang tersebut.

“…dari temen ngasih tau eh si ini lagi galau loh nyindir-nyindir orang lewat lagu gitu. Biasanya aku langsung cek gitu mbak.” Iis (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Lukas (23) juga langsung mencari akun si A orang yang ingin

Lukas ketahui apa saja yang si A unggah ke media sosialnya.

Page 7: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

“EmmA melbakal suntuk Mahas2015.

GambarPemilik

Paulin

“…dikupdatePath, kMahas2015.

m.. situasionaakukan sesustalking dia beberapa s

siswa Ilmu K

r III. 3 akun disam

na (21) juga m

kasih tau teme, atau abis kalo aku punsiswa Ilmu K

al. Kalo ada uatu atau dia

update apasaat tentangKomunikasi

markan

mengungkap

men-temen ddikirimin s

nya PathnyaKomunikasi

temen yanga update, akua aja dan akag update-an i 2010 waw

Gambar II Pemilik ak

pkan hal seru

di grup kan nscreenshoot a aku stalkini 2012 waw

g ngasih kabu sama temean berdiskus

si A itu.”wancara pada

II. 4 kun disamar

upa.

ngasih tau mnya kan te

ng akunnya.”wancara pada

1

bar kalo ada nku bakal casi sama tem” Lukas (23a 7 Septemb

rkan

misal si X aberus aku bu” Paulina (2a 8 Septemb

107

si ari

men 3), ber

bis uka 1), ber

Page 8: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

108

Gambar III. 5

Begitu juga Rere (21) yang juga membuka akun Path nya dang

langsung memasuki akun orang yang ingin dia ketahui aktivitasnya.

“Kadang emang langsung gitu mbak emang niat buka Path buat stlking dia…” Rere (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 11 September 2015.

Page 9: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

109

Gambar III. 6

Dan hal tersebut juga terjadi pula pada Wandha (21) yang

merasakan dia ingin stalking seseorang maka dia akan langsung membuka

akun orang tersebut pada media sosial Path.

“Biasanya lagi pengen kepo nya. Biasanya ‘aku pengen kepo ini’…… Iya mbak. Lebih seringnya kaya gitu sih (langsung buka akunnya).” Wandha (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 10 September 2015.

Page 10: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

110

Gambar III. 7

2. Praktik mediated voyeurism melalui halaman timeline

Narasumber membuka akun Path milik pribadi, men-scroll down

timeline miliknya dan ketika telah menemukan moment atau nama akun

orang lain yang bagi mereka menarik untuk ditelisik maka narasumber akan

membuka halaman akun orang tersebut dan membaca apa saja yang

diunggah oleh orang tersebut. Sehingga narasumber dapat mengetahui apa

saja yang dilakukan, kemana saja, apa yang dipikirkan dan bersama siapa

moment itu terjadi.

Page 11: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

111

Seperti yang diungkapkan Anta, yang melakukan stalkng dari

timeline dan terdapat moment yang menarik maka Anta akan masuk ke akun

orang tersebut.

“Iya mbak, dari timeline ada moment yang menarik comment nya banyak aku stalking.” Anta (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 10 September 2015.

Gambar III. 8

Selain itu, Anta mengatakan bahwa hal tersebut membuatnya

penasaran dalam satu moment memiliki banyak comment, sehingga dia

penasaran apa saja yang dibicarakan di dalamnya.

“Haha kalo stalking liat foto misalnya ada yang ganti foto profilnya atau ada yang cantik aku stalking mbak. aku liat wajahnya dulu

Page 12: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

112

kayak gimana. Kalo cantik aku stalking. Ya lihat-lihat dia kesehariannya gimana, ngeposting apa aja, dimana aja gitu-gitu. Posting lagu apa mungkin kan bisa lagu kesukaan dia. Terus ya kalo enggak stalking comment gitu mbak. jadi misalnya ada moment apa gitu comment nya sampai 20, 30 apa 40an gitu kan aku penasaran ngomongin apa gitu mbak makanya aku buka.” Anta (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 10 September 2015.

Gambar III. 9 tentang moment dengan jumlah komentar banyak

Menurut Chandra (22), menelisik akun Path orang lain yang dia

lalukan berawal dari scrolling timeline. Ketika scrolling tersebut dia

memiliki keinginan untuk mengetahui lebih banyak aktivias target maka dia

akan buka akun orang tersebut.

“Biaasanya aku dari timeline mbak, scroll timeline ada yang pengen aku buka ya tak buka. Kayak temenku bikin status apa gitu mbak. meme apa gitu. Location juga. Kalo spontan pengen buka stalking akun seseorag sih enggak mbak.” Chandra (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 11 September 2015.

Page 13: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

113

Gambar III. 10

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Daniel (22) yang stalking

berawal dari scolling timeline dan ketika menemukan moment yang menarik

dia akan membuka akun orang tersebut.

“Aku biasanya dari scrolling timeline kan mbak, aku liat ada yang menarik baru aku buka akun dia. Jadi bukan dari awal buka Path itu mau buka Path dia. Tidak direncanakan dan situasional mbak.” Daniel (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 3 September 2015.

Page 14: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

114

Gambar III. 11 tentang mem-visit dari moment yang diunggah pada

Timeline.

Menurutnya, Daniel tidak pernah membuka media sosial Path

miliknya dengan niat ingin menelisik aktivitas orang lain.

“Cuma kepo kepo yang emang bener-bener niat pengen kepo orang itu sengaja buka Path buat buka akun dia hampir nggak pernah deh mbak.” Daniel (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 3 September 2015.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Gigih (23), di mana dia akan

melihat-lihat timeline terlebih dulu setelah itu dia akan visit akun orang yang

dikehendaki.

“Biasanya buka timeline sik baru tak visit, Nggit. Apa ngerti update an temen apa gitu baru tak visit tak stalking.” Gigih (23),

Page 15: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

akti

sos

Path

teta

ung

mil

Mahas2015.

Gamba

Nama

Menur

ivitas orang

ial Path nya

h miliknya

api, lain haln

ggah ke med

lik temannya

siswa Ilmu K

ar III. 12

akun disama

rut Hilma (2

g lain terkad

. Dia mengu

dengan tuju

nya jika dia

dia sosial P

a.

Komunikasi

arkan

22), keingin

dang karena

ungkapkan b

uan utama la

a membutuhk

Path, Hilma

i 2010 waw

Gam

Nam

nan menelis

a melihat ti

ahwa dia tid

angsung mem

kan informa

akan langsu

wancara pada

mbar III.13

ma disamarka

ik lebih dal

imeline pada

dak pernah m

mbuka akun

asi yang per

ung membu

1

a 7 Septemb

an

lam mengen

a akun med

membuka ak

n teman. Ak

rnah temann

uka akun Pa

115

ber

nai

dia

kun

kan

nya

ath

Page 16: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

116

“Ndak pernah buka Path dengan tujuan utama langsung stalking akun temen tuh aktivitasnya apa aja kayak gimana itu ndak pernah mbak. hehe. Kalo emang ada tujuannya ya stalking bukan karena yang iseng-iseng buka akun orang. Aku biasanya liat timeline baru stalking dengan tujuan tertentu. Jadi keinginan stalking itu ada terkadang karena buka timeline dulu liat nama seseorang baru stalking. Dan kalo pun bukan Path langsung mau stalking itu karena aku butuh informasi yang pernah dia update. Malahan tuh gini mbak, misal kan sama mantanku dulu ya, dia bilang mau pergi gitu mbak nanti malem, nah itu jadi aku punya keinginan lebih buat kepo dia mbak dia kemana sama siapa aja. Gitu sih.” Hilma (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 8 September 2015.

Gambar III. 14

Sementara itu, menurut Iis (21), ketika rasa penasaran muncul saat

membaca moment teman yang muncul pada timeline akun media sosial Path

miliknya, dan selanjutnya akan membuka akun teman untuk menggali

informasi lebih banyak.

Page 17: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

117

“Dan setiap buka Path gitu aku penasaran sama moment yang ada di timeline tuh aku pasti buka, kadang aku buka momennya itu aja, tapi kalo aku sampe penasaran banget sebelum-sebelumnya dia posting apa aja yang aku langsung buka ja akunnya langsung aku stalking.” Iis (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Gambar III. 15

Menurut Lukas (23), pada timeline media sosial Path miliknya,

apabila orang yang ingin di stalking si A, dan ada orang lain yang

mengunggah sebuah moment dan menurut Lukas unggahan tersebut menarik

untuk ditelisik lebih dalam, maka dia akan masuk kea kun orang tersebut dan

melihat apa saja yang moment yang diunggah sebelumnya.

“…aku scroll timeline dan kalo ada si A ini atau ada orang lain yang update dan menarik untuk ditelisik lebih banyak lagi ya baru aku masuk ke akunnya dia.” Lukas (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015.

Page 18: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

118

Gambar III. 16

Nama peniliki akun disamarkan

Dan, Paulina (21) juga mengungkapkan hal yang sama seperti

narasumber di atas yaitu stalking karena melihat timeline pada aku miliknya.

“Kebanyakan temen sih mbak. Itu juga dari scrolling timeline kan mbak kalo ada apa yang pengen aku stalking ya aku stalking. Iseng-iseng aja sih mbak……Paling Cuma liat-liat timeline. Stalking moment. Stalking dikit.” Paulina (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Page 19: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

119

Gambar III. 17

Praktik mediated voyeurism baik secara langsung maupun tidak

langsung, untuk mendapatkan informasi mengenai orang lain dilakukan

narasumber dengan tiga cara atau strageti yang berbeda. Adapun strategi yang

dimaksud adalah :

a. Strategi pasif

Narasumber hanya melakukan pengamatan pada moment yang

diunggah oleh orang yang dia visit tanpa memberikan feedback apapun

kepada orang tersebut maupun orang lain. Narasumber hanya bertindak

sebagai komunikan yang pasif yang hanya melihat dan membaca moment

yang diunggah oleh target secara diam-diam.

Page 20: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

120

b. Strategi aktif

1) Obrolan pribadi kepada orang ketiga (bukan pengunggah moment)

Narasumber menghubungi teman dari target yang akun media

sosial Path diintai oleh narasumber apakah sedang bersama dengannya

atau tidak dan menanyakan kepada teman terdekat tentang hal-hal yang

berkaitan dengan moment yang diunggah. Narasumber melakukan

obrolan pribadi kepada orang lain yang bukan penggunggah moment

tersebut terhadap moment apa yang diunggah pada medi sosial Path

komunikator.

Misalnya, Wanda (21), menanyakan sesuatu hal misalnya

menyanyakan tempat langsung ke pesan pribadi tetapi bukan kepada

orang yang dia lihat moment-nya tetapi kepada teman dekatnya.

“Tapi kalo location gitu misal Yellow Truck kan di Solo masih baru, aku biasanya tanya ke temen-temen deket itu tempatnya gimana.” Wandha (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 10 September 2015.

2) Timbul “stalking” baru

Setelah melakukan praktik mediated voyeurism akan timbul

stalking baru kepada orang lain. menurut Hilma (22), ketika sedang

stalking dan menemukan sesuatu yang menarik maka dia akan stalking

lagi. Misalnya saja ketika stalking dan mengatahui siapa saja mutual

friend nya atau berdasarkan moment yang diunggah ternayata orang

yang dia stalking kenal dengan orang lain lagi.

Page 21: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

121

“Kadang tuh dari stalking itu nemu sesuatu yang bisa di stalking-stalking lagi. Misalnya, dari mutual friends atau dari moment nya dia eh ternyata kenal ini temennya ini. Jadi stalking lagi deh.” Hilma (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 8 September 2015.

Gambar III. 18 Gambar III. 19

Page 22: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

122

Gambar III. 20

3) Mencari informasi lewat alat pencari Google

Setelah memperoleh refrensi mengenai suatu tempat makan dan

film, narasumbr dapat mencri informasi tambahan dari alat pencari

Google. Hal tersebut menjadi alternatif lain selain memberikan

komentar pada moment yang diunggah atau chat personal kepada yang

bersangkutan. Mencari refrensi pada media pencari lain dapat

menambah kaya informasi yang diinginkan.

Dalam hal ini, Daniel (22) mengungkapkan, dia sampai

mencari pada mesin pencari google karena rasa penasaran dan untuk

memperoleh informasi tentang sebuah lokasi dan refrensi film.

Page 23: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

123

“Kalo enggak googling aja aku mbak. kadang kalo penasaran banget sampai searching di goole cari tau tempat itu dimana dan kayak gimana menunya harganya atau misalnya film itu ceritanya tentang apa kan bisa baca refrensi di internet.” Daniel (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 3 September 2015.

Gambar III. 21 pencarian tentang Queen of South Resort melalui mesin pencari Google

4) Membicarakan dengan teman sekelompok

Narasumber mendapat informasi mengenai aktivitas target dan

tidak dapat dihindarkan adanya pertukaran informasi dengan teman

sekelompoknya. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Gigih (23),

bahwa dia tidak mengunggah status atau moment yang lainnya, tetapi

dia melakukan obrolan dengan teman-temannya. Obrolan tersebut

membahas tentang target.

Page 24: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

124

“Nek bikin status sih enggak apalagi chat personal, paling rasan-rasan sama temen-temenku sekelompok lah. Kan aku kan punya grup temen-temen yang biasanya bareng, Nggit, nati tuh pasti jadi obrolan bareng-bareng. Kan biasanya nanti pada capture to pada dikirim di grup dibahas di grup.” Gigih (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015.

c. Strategi interaktif

Dalam strategi ini, narasumber berkomunikasi dengan target

misalnya memberikan komentar pada moment yang diunggah oleh target,

memberikan like melakukan chat pribadi pada target untuk memperoleh

wawasan atau pengertian. Selain itu, narasumber juga memberikan timbal

balik sebagai bentuk mencari pengungkapan yaitu dengan mengunggah

moment sebagai respon dari narasumber setelah mengintai unggahan orang

tersebut, baik berupa status maupun lagu.

1) Memberikan komentar (comment)

Memberikan comment atau komentar pada moment yang

diunggah untuk menjawab rasa penasaran dan ingin tahu narasumber

tentang lokasi, film atau lagu terbaru.

Menurut Daniel (22), memberikan komentar ada moment yang

diunggah oleh teman di Path lebih cepat direspon kembali oleh orang

ang bersangkutan daripada harus chat personal.

“Langsung comment mbak, lebih cepet dibalesnya juga. Langsung Tanya dan penasarannya terbayar…… Temenku ada yang dia tuh suka nongkrong suka jajan-jajan gitu dia suka update di Path gitu aku Tanya di comment path dia. Itu gak cm

Page 25: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

125

tempat sih yang film tadi juga mbak. Ada tuh temenku yang punya taste film bagus dan review film dari dia oke biasanya aku yang tertarik Tanya gitu dan itu juga bikin tertarik nonton mbak.” Daniel (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 3 September 2015.

Gambar III. 22

Lebih lanjut Daniel (22) mengungkapkan bahwa memberikan

komentar pada moment teman menurutnya sebagai langkah crosscheck

yang kebetulan tidak hanya dia yang mengunggah moment di lokasi

yang sama dengan temannya atau di saat di mana dia ingin menghadiri

suatu acara dan temannya sudah terlebih dulu datang. Dengan

memberikan komentar Daniel lebih tau bagaimana acara tersebut.

“Iya mbak, tapi motifnya bukan yang pengen tahu kebenarannya kayak misalnya sama pacar kan crosschecknya “kamu tadi abis dari sini to?” enggak sih gak gitu. Biasanya kayak aku nge-Path check in di suatu tempat dan kebetulan

Page 26: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

126

temenku check in di tempat yang sama biasanya aku temuin gitu. Atau kalau nggak, misalnya aku mau ke acara apa nih dan temenku udah kesana duluan jadi aku Tanya-tanya ke dia dulu acarany va gimana gitu. Jadi bukan yang insecure gitu mbak.” Daniel (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 3 September 2015.

Selain Daniel, Iis (21) juga memberikan komentar pada

moment yang diunggah oleh temannya. Namun, tidak semua moment dia

memberikan komentar. Dia hanya melihat-lihat saja dan ketika dia

menemukan moment yang menarik misalnya lokasi tempat makan Iis

hanya berani memberikan komentar apabila moment tersebut masih

dalam hitungan satu hari.

“Kalo misalkan kaya aku abis stalking abis kepoin moment nya dia abis pergi kemana apa nonton film apa gitu aku berani buat comment tanya-tanya gimana film nya bagus enggak misalkan gitu masih sehari masih baru-baru aja aku berani comment, tapi kalo udah lama waktunya misalkan udah kemarin atau beberapa hari yang lalu aku enggak berani, nanti ketauan keponya dong mbak. hehe…… Berani comment kalo emang pengen kaya yang tadi update dimana aku tanya kemarin abis kesitu ya.” Iis (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Page 27: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

127

Gambar III. 23

2) Obrolan pribadi

Selain memberikan komentar langsung pada moment yang

diunggah oleh objek stalking, Narasumber juga menayakan langsung

melalui chat messenger personal. Menurut Anta, dia lebih memilih

untuk chat personal LINE karena mengomentari pada moment yang

diunggah, notifikasi akan masuk ke akunnya apabila ada orang lain lagi

yang mengomentari atau orang yg bersangkutan yang membalas

komentar dari Anta. Sehingga dia lebih memilih chat langsung ke objek

stalkingnya.

“Emm aku gak sukanya kalo comment di Path tuh notifikasi nya masuk semua mbak ke akun kita kan mbak. hehe. Aku

Page 28: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

128

biasanya lebih ke chat personal tanya ke dia lewat chat di Line mbak.” Anta (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 10 September 2015. Anta menambahkan, dia tidak pernah mengungkapkan kembali

perasaannya melalui status di sosial media karena hal tersebut dapat

membuatnya ketahuan stalking oleh objek stalkingnya.

“Enggak mbak. Nanti ketauan dong kalo aku stalking mbak. hehe. Biasanya bikin status tuh kalo tanya nomer telpon temen karena kalo di Line di BBM slow respon, tapi dia update terus di Path.” Anta, Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 10 September 2015. Sama halnya dengan Anta, Hilma (22) juga memilih chat

personal daripada memberikan komentar di moment yang diunggah

temannya. hal itu dia lakukan apabila saat dia stalking sebuah location

di Path tidak jelas detail alamatnya atau lokasinya dimana.

“Kalo harus banget personal tuh misalnya location di Path nya nggak jelas tuh aku baru tanya. Kan location di Path bisa di cari tau tempat-tempatnya detail alamatnya. Tapi kalo gak jelas ya aku baru tanya.” Hilma (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 8 September 2015. Selain itu, Lukas (23) juga akan memberikan respon langsung

melalui chat messenger atau mengomentari moment yang diunggah

apabila dia stalking teman dekatnya.

“Kalo yang aku stalking temen deket biasanya lagsung aku Tanya personal ke dianya sih, Nggit. Atau kan bisa komentar lagsung di Path.” Lukas (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015.

Page 29: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

129

Berbeda dengan narasumber di atas, berdasarkan hasil

penelitian ditemukan narasumber yang memastikan kebenaran momen

yang diunggah dengan mengirim pesan pribadi pada aplikasi messenger

lainnya selain Path kepada orang lain yang bukan kepada objek

stalkingnya.

Menurut Paulina (21), setelah stalking teman pacarnya atau

pacarnya memperoleh informasi mengenai dimana keberadaan

pacarnya, dia biasa bertanya langsung kepada teman yang ditandai oleh

pacar Paulina pada moment yang diunggah untuk memastikan kebenaran

pacarnya.

“Iya biasanya aku langsung bbm atau chat temen pacar aku,

lagi disini sama si ini apa enggak, sama pacar apa enggak, gitu.

Jadi ngecek aja bener enggaknya.” Paulina (21), Mahasiswa

Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Page 30: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

130

Gambar III. 24

3) Memberikan like

Selain dengan mengunggah moment pada media sosial Path,

ditemukan pula narasumber memberikan emoticon pada moment yang

diunggah oleh target.

Seperti Chandra (22) yang memberikan emoticon pada moment

yang diunggah oleh mantannya, bukan dengan membuat status atau

mengunggah moment yang lainnya.

“Enggak mbak kalo aku. Aku kalo nge-share sesuatu itu karena emang kepengenanku sendiri bukan karena orang lain. jadi kalo sampai bikin status dan lain-lain sih enggak mbak. tapi biasanya tak frowned semua momentnya. Haha.” Chandra (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 11 September 2015.

Page 31: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

131

Gambar III. 25

4) Mengunggah moment

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan adanya respon dari

narasumber adalah mengungkapkan pemikiran dan perasaannya melalui

sebuah tulisan atau status di media sosial. Tindakan ini bertujuan untuk

memberikan sindiran terhadap apa-apa saja yang diunggah oleh orang

lain tersebut. Namun, narasumber tidak memberikan keterangan bahwa

status tersebut diperuntukkan bagi yang mengunggah moment di Path.

Yaitu Lukas (23) yang mengungkapkan pemikirannya dengam

membuat tulisan atau status pada media sosial.

“Emm.. aku biasanya nyetatus, Nggit. Harusnya kan negur langsung ke orangnya. Tapi aku kan orangnya agak frontal jadi

Page 32: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

132

misalnya abis stalking gitu aku bikin status nyindir si dia yang aku stalking yang drama itu.” Lukas (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015.

Gambar III. 26 Gambar III. 27

Gambar III. 28

Selain dengan mengunggah status pada media sosial,

ditemukan juga adanya unggahan berupa “listening to” yaitu sebuah

fitur pada media sosial Path yang dapat mengunggah lagu. Fitur tersebut

Page 33: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

133

digunakan untuk mewakili perasaan dalam bentuk lagu. Sehingga secara

tidak langsung ditujukan kepada target.

Seperti halnya Lukas yang mengunggah sebuah lagu untuk

memberikan semangat kepada gebetan. Lagu dapat dipilih sesuai

dengan keinginan dan perasaan.

“Beda lagi kalo sama orang yang aku suka biasanya aku langsung ngepost listening music gitu, lagu yang kira-kira cocok, misalnya dia lagi sedih ya aku posting lagi yang ceritanya nyemangatin dia atau yang ceritanya aku akan selalu ada buat dia kalo lagi sedih. Hahaha.” Lukas (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015.

Gambar III. 29 Gambar III. 30

Page 34: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

134

B. MOTIF MEDIATED VOYEURISM MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI

FISIP UNS SURAKARTA ANGKATAN 2010-2012

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa setiap narasumber

memiliki motif tersendiri yang mendorongnya melakukan praktik mediated

voyeurism dan ingin memperoleh informasi atau pengetahuan lebih terhadap

orang lain yang menjadi target melalui media sosial Path.

Berikut kemungkinan kebutuhan sosial dan motif dari praktik mediated

voyeurism.1

a. Social Idenity

Social Identity bagian dari konsep diri individu yang berasal dari

keanggotaannya dalam satu kelompok sosial dengan mencari konten media

yang orang lain lihat dan berperilaku seperti mereka dan siapa saja yang satu

kelompok dengannya. Setelah melakukan pengawasan terhadap apa yang

diunggah oleh target pada media sosial Path, Narasumber dapat

mengidentifikasi di kelompok mana yang sesuai dengannya dan di mana dia

ingin berada dengan mengamati moment yang diunggah target.

Berdasarkan apa yang diunggah oleh target, yang mana narasumber

tidak hanya mengamati satu akun media sosial Path saja, narasumber dapat

mengidentifikasi dirinya berada pada kelas sosial yang mana.

1 Ibid. hlm 15-20.

Page 35: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

135

Social Identity mengacu pada sejauh mana seseorang

mendefinisikan diri mereka dan dilihat oleh orang lain sebagai anggota

kategori sosial tertentu. Seseorang yang terindikasi kuat dengan kelompok

sosial mereka, mereka mungkin terdorong untuk bertindak sebagai anggota

kelompok. Misalnya, narasumber yang melakukan praktik mediated

voyeurism dengan melakukan pengamatan terhadap akum media sosial Path

target karena terdorong atas informasi yang diberikan oleh anggota

kelompoknya (geng) ataupun narasumber memberikan informasi mengenai

apa yang dia ketahui setelah mengunjungi laman akun Path target kepada

anggota kelompok yang lain. Tindakan tersebut dapat berupa screenshot

moment yang diunggah oleh target untuk selanjutnya didiskusikan (rasan-

rasan) dengan anggota kelompoknya.

Menurut salah satu narasumber, Paulina, alasannya stalking juga

karena adanya faktor sosial dari teman-teman sekelompoknya yang

mendorongnya stalking. Adanya obrolan grup yang menginformasikan

tentang seseorang membuat Paulina men-stalking akun tersebut apabila dia

memiliki akun tersebut.

“Kalo temen-temen iseng mbak. Itu juga karena dikasih tau temen-temen di grup kan ngasih tau misal si A abis update, atau abis dikirimin screenshoot nya kan terus aku buka Path, kalo aku punya Pathnya aku stalking akunnya.” Paulina (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015. Lebih lanjut, menurut narasumber, setiap moment yang diunggah

oleh target dan menjadi objek rasan-rasan bagi narasumber dan

Page 36: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

136

kelompoknya, menjadikan pembelajaran baginya untuk tidak melakukan hal

yang serupa seperti yang dilakukan oleh target. Misalnya, terlalu terbuka

tentang kehidupan percintaan pada media sosial dan terlalu gamblang

menceritakan masalah pribadi pada media sosial.

“Kalo orang jawa bilang itu rasan-rasan, Nggit, itu pasti lah wajar lah, Nggit. Nanti dibahas sama temen-temen lain yang kebetulan aku kan punya temen deket atau gengku kumpul lah git nanti dibahas lah itu, dan aku yo dadi punya pembelajaran aku jangan sampe kaya gitu. Dan aku kalo stalking kadang kan bertanya-tanya kenapa dia kaya gitu kaya yang aku terangin tadi Nggit, jadi aku bakal cari tau di Path postingan dia sebelum-sebelumnya dia itu kenapa atau hal apa yang buat dia kaya gitu. Jadi pertanyaan dan penasarannya terbayar.” Lukas (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015.

b. Social comparison

Social comparsion mengacu pada membandingkan kehidupan sosial

pribadi denga kehidupan sosial orang lain. dalam penelitian ini,

perbandingan dilakukan pada media sosial Path berdasarkan moment yang

diunggah oleh orang lain.

Melalui moment yang diunggah oleh target, seperti status, foto,

video, film, lagu, lokasi berserta caption dan bersama siapa target,

menumbulkan dugaan dan persepsi tersendiri bagi narasumber yang

membaca unggahan tersebut. Narasumber dapat menilai orang tersebut alay,

lebay, temperamental, narasumber dapat menduga target sedang sedih

karena mengunggah lagu yang memiliki lirik yang sedih atau patah hati,

Page 37: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

137

sedang memiliki masalah ataupun sedang marah berdasarkan apa yang target

unggah berupa kata-kata dengan nada tinggi maupun umpatan-umpatan.

Menurut Lukas, apa yang diunggah seseorang pada media sosial

dapat mencerminkan bagaimana orang tersebut.

“O iya setelah stalking itu biasanya bisa menduga-duga kan ternyata si itu gitu to si ini gini to orangnya. Jadi kaya punya penilaian sendiri sama orang yang aku stalking. Ya mungkin menghakimi, karena kadang sikap dan sifat orang kan bisa tercermin dari apa yang dia posting atau apa yang dia uangkapkan di medsos. Jadi menurutku, tiap kita posting sesuatu tetep ada filternya, Nggit.” Lukas (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015.

Gambar III. 31 tentang moment yang diunggah oleh target Lukas yang menilai unggahan orang tersebut kurang difilter dan menurut Lukas moment tersebut menunjukkan dia seseorang yang drama karena lika-liku kehidupan pribadi terlalu diunggah di media sosial.

Berdasarkan unggahan lokasi-lokasi yang mewah atau hits dan

barang-barang mahal tidak jarang narasumber memberikan labeling orang

Page 38: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

138

tersebut memiliki gaya hidup yang high class dan memiliki kelas sosial yang

tinggi. Narasumber membandingkan kehidupan sosial orang lain yang sering

mengunggah lokasi-lokasi atau moment lain yang dapat menunjukkan dia

pada kelas sosial yang tinggi (high class) dibandingkan dengan moment yang

diunggah oleh narasumber.

“Emm.. paling yang nge-Path dia check in di tempat-tempat yang katakanlah hits gitu kan Nggit. Yang gaya hidupnya sedang wow. Terus sama ada temen yang kalo update di Path itu bahsannya tentang pacarannya dia sama pacarnya yang menurutku bukan tempatnya dia share di medsos gitu. Kalo aku ya menurutku, Nggit. Tiap orang kan punya gaya hidupnya sendiri tp ada orang kalo check in atau update yang high-high banget gitu tertarik sih buat stalking.” Lukas (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015. Selain Lukas, Iis secara tidak langsung melakukan labeling

terhadap orang tersebut dikehidupan sehari-hari.

“Kalo aku pribadi pengaruh sih mbak, aku jadi lebih nge-label-in seseorang tapi diem-diem mbak buat aku sendiri sih. Soalnya aku ada nih mbak punya temen kan di Path dia suka upload foto gitu kan dengan caption yang panjang-panjang dengan kata-kata mutiara gitu mbak dan dia juga suka dengerin lagu terus captionnya tuh dikasih kata-kata mutiara gitu mbak, aku jadi ngelabelin dia yang galau lah, alay lah, yang baper-an mbak bawa perasaan gitu. Tapi kalo ketemu aku di kehidupan nyata tuh dia enggak baper-an mbak. Jadi, aku cenderng melabeli seseorang dari apa yang dia posting di Path. dia posting di tempat-tempat hits biar di kira dia anak hits” Iis (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Page 39: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

139

Gambar III. 32 Gambar III. 33

Gambar III. 34 Gambar III. 35

Page 40: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

140

Namun, tidak selalu labeling berupa hal negatif. Bagi seorang

narasumber memberikan label kepada seseorang dapat berupa label positif.

Misalnya, seseorang yang memberikan inspirasi bagi orang lain melalui apa

yang dia unggah ke media sosial dengan konten yang berbobot.

“Tp labeling ga selalu negatif ya mbak. Bisa aja labeling positif. Misalnya labeling orang sbg orang yg cerdas karena postingannya berbobot terus… Mungkin pengaruh yg lain bisa juga inspiring. Misalnya aku sering stalking Strategic Planner nya Leo Burnett, aku jd kepengen bisa kerja jd SP di LB gitu. Jadi menurutku stalking bisa berpengaruh positif atau negatif. Tinggal gimana niat awalnya aja sih, mbak.” Daniel (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara ada 3 September 2015. Social comparison juga dapat dilihat dari narasumber yang secara

tidak langsung membandingkan kehidupan pribadinya dengan target yang

diunggah pada media sosial Path. misalnya, narasumber yang telah

melakukan pengamatan terhadap moment yang diunggah oleh target,

membandingkan dengan kehidupannya sendiri. Sehingga narasumber dapat

menilai bahwa target terlalu berlebihan, terlalu drama dalam masalah

percintaan dan mengunggah sesuatu ke media sosial Path. Hal tersebut

membuat narasumber dan mungkin juga para viewer yang lain menilai apa

yang dilakukan oleh target tidak sesuai bahkan tidak dilakukan oleh

narasumber (mengunggah hal-hal yang terlalu pribadi ke media sosial

dimana banyak orang melihat dan mengetahui hal tersebut. Oleh karena itu,

narasumber membandingkan kehidupan sosial dan pribadi target dengan

narasumber.

Page 41: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

141

Narasumber memiliki kecenderungan akan mengetahui bagaimana

cerminan sikap dan sifat target pada media sosial sehingga narasumber dapat

memiliki penilaian tersendiri terhadap target dan narasumber dapat

menentukan sikap selanjutnya kepada target, baik berupa sikap yang

menujukkan kesukaan maupun ketidaksukaannya terhadapt target

berdasarkan moment yang diunggah oleh target.

c. Surveillance

Fokus pada detail pribadi dengan tujuan mempengaruhi, melindungi

dan manajemen kontrol. Pada media sosial lebih mudah melakukan

pengawasan terhadap orang lain, mengumpulkan informasi dan memonitor

kegiatan. Narasumber menggunakan media sosial Path untuk mengawasi

target yaitu pacar, mantan pacar dan teman. Narasumber mengawasi akun

target untuk mengetahui moment terbaru apa yang diunggah oleh target.

Sehingga tidak terlewat satu moment pun.

Seperti yang diungkapkan oleh Iis (21) bahwa dengan stalking

dapat membuat bersosial media menjadi lebih seru dan tidak ketinggalan

moment orang lain.

“Ada mbak. Kalo nggak stalking tuh timeline kan gitu-gitu doang kan ya. Jadi kan kalo stalking kan jadi seru, jadi nggak ketinggalan berita tentang dia, mbak. haha. Soalnya aku jadi ingin tau ingin tau mbak orangya, biar seru dan gak bosen.” Iis (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Page 42: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

142

Narasumber lain mengungkapkan, pengawasan lebih mudah

dilakukan melalui media sosial Path dikarenakan Path lebih aman

dibandingkan bertanya langsung pada orang yang bersangkutan. Hal tersebut

memicu perasaan malu bagi narasumber apabila target memberikan

penolakan dan narasumber merasa hal tersebut tidak perlu diketahui oleh

target.

“Iya lah mbak. Kan lebih privat, lebih terbuka, lebih keseharian jadi lebih masuk aja kalo stalking di Path. Dan aku kan kalo stalking mungkin orang lain juga gitu kan, aku tuh gengsi kalo sampai keliatan banget stalkingnya. Dengan nggak adanya notif visit ya sangat berpengaruh sekali mbak buat stalking. Dan lebih berani.” Hilma (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 8 September 2015. Menurut Anta, praktik mediated voyeurism pada media sosial Path

lebih mudah dan aman. Jika narasumber bertanya kepada teman,

kecenderungannya orang tersebut akan melaporkannya kepada target.

““Jadi nggak ketauan mbak. kan kalo misalnya kita kepo-kepo ke orang kan bisa aja orang itu cerita ke orang yang kita kepoin kan mbak. Malu kalo sampai dianya tau. Hehe. Kalai di medsos apalagi Path kan tinggal buka akun dia kan udah langsung tau segala sesuatu yang di lakukan, dimana, sama siapa aja, dan lebih pribadi mbak, karena Cuma kita, Path dan Tuhan yang tau. Hahaha. Jadi dengan ada nya medsos Path itu memudahkan kita buat stalking kehidupan sosial orang lain. Terima kasih, Path. Hahaha.” Anta (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 10 September 2015. Selain itu, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis,

narasumber merasa bahwa target akan lebih terbuka dan pasti akan

mengunggah moment tertentu pada laman akun media sosial Path. Sehingga

Page 43: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

143

untuk mengetahui kegiatan tersbut, narasumber melakukan pengawasan

terhadap akun Path target. Misal, target tidak memberitahukan

keberadaannya, pemikirannya dan bersama siapa dia berada kepada

narasumber dengan alasan tertentu dan menggunggah kegiatannya ke media

sosial Path miliknya. Maka, narasumber secara otomatis mengawasi

pergerakan target pada media sosialnya.

“Terus kalo di Facebook dan Twitter kan kalo nggak berteman pun bisa lihat to kalo di Path kan harus add dulu baru bs liat timeline nya dia. Kan kalo kaya gitu kan kita jadi lebih terbuka kalo mau posting di Path soalnya itu bener-bener temen deket banget. Jadi lebih bebas, kan Path juga kaya diary gitu aktivitas sehari-hari…Ditambah lagi, orang cenderung lebih terbuka di medsos kan mbak.” Anta (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 10 September 2015.

d. Uses and Gratifications

Pada Uses and gratification, pengguna media berusaha mencari

sumber media paling tepat di dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya.

Narasumber memilih Pah sebagai media untuk melakukan praktik mediated

voyeurism berdasarkan kelebihan yang dimiliki oleh media sosial Path.

Adapun kelebihlan Path yang menurut narasumber Path memiliki

kelebihan yang tidak dimiliki oleh media sosial lain. Narasumber

menyebutkan Path sebagai media sosial yang privat dan ekslusif. Dikatakan

privat yaitu hanya pengguna yang sudah dikonfirmasi pertemanannya yang

dapat mengakses halaman akun Path seeorang. Path, media sosial yang

eksklusif karena ada pembatasan pertemanan ada media sosial Path pada

Page 44: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

144

awal munculnya hanya 150 pertemanan dan seiring dengan kepopuleran

Path, pertemanan Path bertambah hingga 500 pertemanan. Menurut CEO

Path sendiri, David Morin penambahan pertemanan tersebut tidak bertolak

belakang dari tujuan awal diciptakan Path dan para penggunanya akan lebih

selektif lagi dalam memilih siapa saja temannya.

“Kalo aku privasinya mbak. Dulu kan jumlah temennya dibatasi 150 orang kan. Meskipun sekarang jadi 500 orang kan kita bener-bener cari yang close friend kita mbak. Terus kalo di Facebook dan Twitter kan kalo nggak berteman pun bisa lihat to kalo di Path kan harus add dulu baru bs liat timeline nya dia.” Anta (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 10 September 2015. Hal serupa juga disampaikan oleh Chandra (22) Mahasiswa Ilmu

Komunikasi Angkatan 2011, menurut Chandra (22), salah satu kelebihan

Path adalah pada privasi dan ekslusifitas yang dimilikinya.

“Kelebihannya menurutku, privat sih. Soalnya kan waktu Path awal-awal kan jumlah temennya dibatasi itu jadi aku nge-add temen-temen yang bener-bener kenal, sampai sekarang juga gitu. Di Path itu orang-orang yang bener aku kenal tok.” Chandra (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 11 September 2015. “Emm.. dulu kan awal sebelum booming kan aku udah pakai Path. Itu aku tau dari temen. Terus aku bikin duluan jarang pakai. Abis udah booming dan temennya juga dulu dibatasi 150 orang kan. Dan Path itu menurut aku emang bener-bener temen-temen deket kan jadi lebih intim, lebih privat mbak.” Daniel (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 3 September 2015.

Daniel (22) menilai, dengan adanya Path yang privat dan ekslusif,

hanya orang-orang terdekat yang berteman di Path yang dapat membuka

Page 45: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

145

akun orang lain. tidak seperti media sosial lain seperti Twitter dan Facebook

yang tidak berteman pun dapat membuka akun orang lain.

Paulina (21), mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2012,

mengungkapkan bahwa ia tertarik menggunakan Path karena menurutnya

Path lebih privat dibanding media sosial yang lain dan berisi teman-teman

terdekatmya saja.

“O iya sama lebih privat juga kan soalnya isinya bener-bener temen deket aja mbak. Nggak kayak Facebook dan Twitter terlalu luas terus nggak berteman pun bisa buka-buka profil kita kan mbak.” Paulina (21) (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Seiring sejalan dengan Wandha (21), Angkatan 2012 ini

mengungkapkan privasi dan ekslusifitas sebagai kelebihan Path.

Menurutnya, jumlah pertemanan di Path tidak terlalu banyak seperti di

Facebook, sehingga lebih privat.

“Terus lebih privat karena nggak kebanyakan orang yang jadi temen di Path. Terus abis itu kalo di Facebook banyak yang alay jadi pindah ke Path. Banyak iklan juga kalo di Facebook. Terus kalo di Path itu lebih deket sama temen yang lain. soalnya kalo nggak berteman kan gak bisa buka akunnya juga. Lebih bersih aja.” Wandha (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 10 September 2015..

Dan, menurut Hilma (22), Path berisi teman-teman dekat sehingga

berbagi apapun di sana menjadi lebih nyaman karena Path adalah media

sosial yang privat.

“Iya lah mbak. Kan lebih privat, lebih terbuka, lebih keseharian jadi lebih masuk aja kalo stalking di Path…Dan lebih berani. Dan prinsipku kalo di Path kalo nggak kenal-kenal banget enggak aku

Page 46: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

146

add dan enggak aku accept kalo yang add aku. Hehe.” Hilma (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 8 September 2015. Fitur Path yang variatif dan lengkap seperti profil, sticker shop,

mengunggah moment berupa ststus, foto, video, musik, film, acara televisi,

buku, lokasi, sleep and awake, dan dapat pula mencantumkan teman dalam

moment yang diunggah, mengirim pesan obrolan, memberikan komentar dan

like, selain itu narasumber dapat memilih inner circle dan privat moment

serta setiap moment yang diunggah dapat disinkronkan pada media sosial

lainnya seperti Facebook, Twitter, Tumblr, Wordpress dan Foursquare.

Daniel (22), sebagai pengguna Path yang aktif merasa sangat

praktis sekali menggunakan Path karena didukung dengan banyaknya fitur

yang tersedia dalam satu media sosial.

“Dan dari fitur udah banyak maksudnya path kaya diary bisa share status, lagi dimana, sama siapa, dengerin apa, nonton apa, check in dimana , ya bener-bener daily activity banget mbak.” Daniel (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 3 September 2015.

Menurut Daniel (22), fitur synchronize pada Path juga membantu

apa bila dirinya atau ungkin pengguna lainnya masih ingin terlihat aktif di

media sosial lainnya. Sehingga dari satu media sosial dapat terkoneksi

dengan media sosial yang lain.

“Dan bisa disinkronkan ke medsos lain. kalau masih mau keliatan aktif di Twitter atau Facebook kan dari Path bisa di share juga di medsos itu.” Daniel (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 3 September 2015.

Page 47: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

147

Selain itu, Gigih (23) mengetakan jika fitur-fitur pada Path lebih

menyenangkan dan ditambah dengan emotikon yang menarik, lucu dan

mudah di-download. Path juga dapat disinkronkan ke berbagai media sosial

lain dalam satu klik, seperti Twitter dan Facebook.

“Mungkin fitur-fiture kali ya, Nggit. Fiture lebih menyenangkan. Haha. Terus emoticone lebih menarik menyenangkan. Isoh di download dan lucu. Sekali update Path isoh nge-link ke berbagai medsos. Jadi penak. Tinggal satu klik bisa ke sinkron ke Twitter, Facebook.” Gigih (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015.

Liliana (Iis (21)) juga mengungkapkan hal serupa mengenai fitur-

fitur dalam media sosial Path.

“Kan di Path ada nonton apa, dengerin apa, sama siapa, fitur-fiturnya kan banyak, misalnya kayak ala-ala Foursquare gitu check in dimana.” Iis (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Sama seperti narasumber-narasumber sebelumnya, Paulina (21)

juga sependapat dengan daya tarik fitir-fitur pada Path menjadi kelebihan

bagi Path yang membuat mereka tertarik menggunakan Path. Menurutnya,

fitur yang lengkap dan praktis digunakan karena dapat disinkronkan ke

berbagai media sosial lain dalam satu wadah dan dalam satu klik saja.

“Karena jadi satu sih jadi bisa update dari satu medsos aja kan mbak. bisa disinkronkan di Facebook di Twitter. Misalnya lagi dimana, lagi dengerin lagu apa, atau lagi nonton film apa, bisa upload foto dan video juga dalam satu media sosial jadi lebih praktis mbak. Ya kan bisa bikin status bisa add location bisa tag temen juga, foto, video, lagu, sama film dalam satu wadah kan lebih

Page 48: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

148

praktis aja.” Paulina (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Menurut Wandha (21), “Komplit. Di Path bisa share moment, dari

status, foto, video, lagu, film, tempat, ada with nya juga.” Wandha (21),

Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 10 September 2015.

Ditambah lagi tidak adanya notifikasi apabila narasumber mem-

visit akun orang lain sehingga mereka lebih berani untuk melihat apa saja

yang diunggah, apa saja aktivitas orang tersebut. Narasumber merasa

diuntungkan dengan dihilangkannya notifikasi visit apabila narasumber

mengunjungi laman akun orang lain.

“ … Dengan nggak adanya notif visit ya sangat berpengaruh sekali mbak buat stalking. Dan lebih berani. Dan prinsipku kalo di Path kalo nggak kenal-kenal banget enggak aku add dan enggak aku accept kalo yang add aku. Hehe.” Hilma (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 8 September 2015. “Kan sekarang juga gak ada notif kalo abis visit kan jadi enak kalo visit-visit.” Rere (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 11 September 2015. “Dulu kan kalo visit orang ada notif tapi kalo aku biasa wae mbak. visit yo visit lah. Santai wae. Hahaha.” Chandra (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 11 September 2015. “…Kan sekarang udah gak ada notif nya mbak, jadi lebih enak aja kalo mau visit. Jadi makin sering. Hehe…” Iis (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015. Menurut narasumber, Path adalah media sosial yang tidak terdapat

iklan atau promosi didalamnya, sehingga menurut mereka tampilan Path

menjadi lebih bersih dan tidak terganggu dengan adanya iklan. Path lebih

Page 49: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

149

terfokus pada penggunanya dan kenyamanan penggunanya dalam

menggunakan dan mengoperasikan Path.

“Banyak iklan juga kalo di Facebook kalo di Path enggak, lebih bersih.” Wandha (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 10 September 2015. Dengan adanya berbagai kelebihan yang dimiliki oleh media sosial

Path, narasumber diuntungkan. Media sosial memberikan keuntungan bagi

orang-orang dan orang-orang menggunakan media sosial tersebut (utilitas).

Keuntungan tersebut membawa kemudahan bagi narasumber untuk

memperoleh infomasi karena Path sebagai jurnal pribadi yang berisi

kegiatan sehari-hari pengguna, berupa status, share location, share musik,

film, buku, program acara televisi, foto/gambar, video, bersama siapa dan

lain-lain.

“Kalo perbedaan ya paling dari kedalaman info yg kita tahu ttg seseorang aja. Kalo stalking ya pasti tahu lebih banyak daripada yg ga stalking.” Daniel (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 3 September 2015.

Adapun Lukas (23) juga berpendapat sama, bahwa Lukas lebih tau

banyak kegiatan yang dilakukan orang lain.

“Kalo stalking jadi mungkin bisa tau lebih banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan orang lain, Nggit. Kalo nggak stalking mungkin gak sebanyak info yang didapet pas stalking.” Lukas (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015.

Page 50: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

150

Selain itu, Wandha (21) juga mengungkapkan hal yang serupa,

bahwa stalking membuat Wandha memiliki lebih banyak informasi baru dan

kegiatan orang yang Wandha stalking.

“Ada, Mbak. Bedanya lebih kayak pas stalking jadi lebih tau lebih banyak informasi baru daripada nggak stalking kan.” Wandha (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 10 September 2015. Dengan menggunakan media sosial Path, narasumber memiliki

kedalaman informasi yang lebih dibandingkan dengan menggunakan media

sosial yang lainnya. Selama, narasumber berteman dengan target, maka akan

dengan mudah narasumber dapat memperoleh infomasi berdasarkan apa saja

yang diunggah oleh target. Narasumber dapat juga mengunjungi laman akun

target untuk mengetahui aktivitas target yang telah lama dilakukan dan

tentunya diunggh pada media sosial Path. Sehingga narasumber tidak

kehilangan moment dari target. Bagi narasumber, terdapat rasa penasaran

ketika mereka tidak melakukan voyeurism dengan memantau aktivitas target

pada media sosial. Sebaliknya, narasumber akan memiliki perasaan takut

apabila tidak memantau aktivitas target. Menurut mereka, akan terasa kurang

puas dan dihantui oleh rasa penasaran.

“Kayak ada perasaan “kok aku baru tau ya” gitu. Tau lebih banyak tau kegiatan orang yang aku stalking juga.” Wandha (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 10 September 2015. Dilihat dari intensitas membuka media sosial Path, jika seluruh

jumlah membuka Path perhari para narsumber dibagi jumlah narasumber

Page 51: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

151

maka rata-rata frekuensi membuka Path perhari narasumber adalah dua

puluh kali sehari. Adapun perincian frekuensi narasumber yaitu, Anta,

Gigih, Iis dan Lukas sebanyak 30 kali, Chandra , Daniel dan Rere sebanyak

20 kali, Wanda sebanyak 10 kali, Paulina sebanyak 7-8 kali dan Hilma

sebanyak 5 kali dalam waktu sehari.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan motif lain melakukan praktik

mediated voyeurism, yaitu :

a. Adanya rasa ingin tahu

Narasumber memiliki rasa ingin tahu yang berlebih tentang

aktivitas apa saja yang dilakukan, apa saja yang sedang target pikirkan dan

sedang berada di mana serta bersama siapa. Hal tersebut dapat diketahui

berdasarkan apa-apa saja moment yang diunggah oleh target. Narasumber

biasanya muncul rasa penasaran melihat moment pada timeline dan ingin

mengetahui lebih banyak moment apa saja yang diunggah oleh orang

tersebut.

“Kalo karena iseng-iseng aja sih mbak. Suka pengen tau aja mbak. Mungkin pengen tau dia lagi apa, lagi dimana, bersama siapa gitu sih mbak tapi itu juga iseng aja sekedar pengen tau aja mbak. kalo nggak ya mbak kalo abis nerima temen baru kan scrolling deh timeline nya dia. Hehe.” Anta (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 10 September 2015. Lebih lanjut Anta juga mengungkapkan jika rasa penasaran juga

membuatnya stalking teman.

Page 52: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

152

“Haha kalo stalking liat foto misalnya ada yang ganti foto profilnya atau ada yang cantik aku stalking mbak. aku liat wajahnya dulu kayak gimana. Kalo cantik aku stalking. Ya lihat-lihat dia kesehariannya gimana, ngeposting apa aja, dimana aja gitu-gitu. Posting lagu apa mungkin kan bisa lagu kesukaan dia. Terus ya kalo enggak stalking comment gitu mbak. jadi misalnya ada moment apa gitu comment nya sampai 20, 30 apa 40an gitu kan aku penasaran ngomongin apa gitu mbak makanya aku buka..” Anta (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 10 September 2015. Anta dia tidak tertuju pada moment tertentu saja saat melakukan

praktik mediated voyeurism.

“Ya moment nya mbak, entah itu dia check in dimana, sama siapa, statusnya apa aja, semuanya, fotonya, meme nya juga, sama mutual friends nya juga mbak. kadang tuh ‘oh ternyata temenan sama ini itu juga’ gitu.” Anta (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 10 September 2015.

Page 53: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

153

Gambar III. 36 Narasumber menunujukkan screenshot moment berupa gambar, lokasi, “with” yang diunggah oleh target.

Sama seperti Anta yang stalking orang lain karena ingin tahu

kegiatan orang tersebut. Begitu pula dengan Chandra, bagi Chandra yang

mengaku sebagai orang yang kepo, ingin tahu kegiatan mantan pacarnya

setelah mereka putus dan juga kegiatan teman-temannya, oleh karena itu

dia stalking.

“Ya aku pengen ngerti dia (mantan) ngapain aja. Nek sekarang temen, soalnya aku kan orangnya kepo. Dulu kan kalo visit orang ada notif tapi kalo aku biasa wae mbak. visit yo visit lah. Santai wae. Hahaha. Ya sama sih mbak, pengen tau dia (temen) lagi apa dimana sapa siapa ngapain aja.” Chandra (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 11 September 2015.

Page 54: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

154

Chandra (22) yang melihat semua momentnya dan tidak tertuju

pada satu moment tertentu saja.

“Semua momentnya sih mbak. ya location, ya apa yang dia pikirin. Ya foto, meme, lagu, film, dan with nya mbak, dengan siapanya. Haha.” Chandra (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 11 September 2015.

Gambar III. 37 Narasumber menunjukkan moment berupa foto dan status keluah kesah target pada moment yang diunggah. Hal serupa juga dikemukakan oleh Hilma, adanya rasa ingin tau

terhadap keadaan atau kabar dari mantan yang sekarang jauh di Jakarta

menjadi alasan bagi Hilma untuk men-stalking akun mantan pacarnya.

“Kalo mantan nggak juga sih tapi ya kadang mbak. soalnya masih berteman di Path juga kan mbak, kadang kalo nggak tau kabarnya ya aku stalking dari Path aja dia aktivitasnya ngapain aja, kabarnya gimana lagi sibuk apa gitu sih mbak dan itu pas dia update muncul di timeline aku baru aku liat aku stalking momentnya dia yg lain. kan jauh juga sekarang dia di Jakarta. Hehe.” Hilma (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 8 September 2015.

Page 55: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

155

Hal serupa juga diungkapkan oleh Iis yang stalking karena rasa

ingin tahunya terhadap apa yang di posting oleh temannya.

“….Di Path kan juga menimbulkan rasa ingin tau. ” Iis (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015. Selain Iis, Lukas (23) juga memiliki rasa ingin tau terhadap

gebetan melalui Path. Lukas mengemukakan stalking dilakukan saat dia

memiliki perasaan pada orang tersebut dan ketika perasaan itu hilang dia

sudah tidak melalukan stalking pada orang tersebut.

“… karena pengen tau dia dimana, sama siapa, lagi dengerin lagu apa atau pengen apa nonton apa ya sehari-harinya dial ah, Nggit.” Lukas (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015. Gigih juga mengemukakan rasa ingintahu membawanya stalking.

“Yo pengen ngerti wae. Orange lagi ngapain, dimana, sama siapa, gitu-gitu.” Gigih (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015.

Wandha, juga mengaku rasa ingin tahu membuatnya stalking Path pacar dan temannya.

“Kalo location ya aku pengen tau tempatnya dimana, kayak gimana menunya harganya mungkin rasanya kan kadang temen ada yang bikin review juga kalo tempatnya, makanannya, rasanya, harganya gini-gini gitu.” Wandha (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 10 September 2015.

Page 56: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

156

Dan menurut Daniel, alasannya tertarik untuk stalking adalah

karena rasa ingin tahu.

“Ya itu mbak tempat-tempat dia check in. misalnya aku baru tau apa tempat itu baru hits. Atau temen-temenku banyak yang check in di situ, kan jadi penasaran. terus itu mbak, kan ada tuh di Path yang share film yang lagi ditonton. Biasanya film-film terbaru gitu tau dari situ terus kaya penasaran filmnya gimana. Kadang kan temen ada yang ngasih komen bagus ada yang rekomendasiin ini itu.” Daniel (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 3 September 2015.

b. Memiliki tujuan tertentu

Narasumber melakukan praktik mediated voyeurism dengan

tujuan ingin memperoleh kembali atau mencari moment yang telah dibaca

sebelumnya sebagai pengingat atau sebagai informasi yang dibutuhkan saat

ini. Oleh karena itu, narasumber mengunjungi laman akun target untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Narasumber dapat melihat kembali moment yang diunggah

sehingga mereka mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

“Ya itu sih mbak, kaya yang aku bilang tadi kalo stalking emang karena hal penting yang bertujuan banget… Dari kesemuanya itu aku kalo stalking pasti ada tujuannya mbak… karena mau liat lagi yang pernah dia update, mau tempat, status, film gitu-gitu.” Hilma (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 8 September 2015. Menurut Wandha (21), stalking menjadi cara untuk memenuhi

tujuan membaca kembli moment dan artikel yang sebelumnya pernah

dibaca. hal tersebut dia lakukan agar dapat memperoleh informasi dari

artikel atau moment yang diunggah oleh temannya.

Page 57: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

157

“Kalo yang ngepost gitu kan kadang ada meme-meme lucu, terus kalo kepo artikel itu karena artikelnya bener-bener penting jadi aku pengen baca lagi.” Wandha (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 10 September 2015.

c. Rasa percaya

Naarasumber memiliki rasa percaya dan keyakinannya terhadap

target bahwa target akan mengunggah moment tertentu pada laman akun

pribadinya. Narasumber percaya dengan mengunjungi akun target pada

media sosial Path tentang apa yang sedang dilakukan dan dipikirkan oleh

target terungkap dari apa yang diunggah oleh target. Dan tak jarang

narasumber membuktikan kebenaran moment tersebut dengan

mengkonformasi pada target atau orang lain yang sedang berada pada saat

yang bersamaan dengan target.

“Pacar kadang gak update kalo pergi jadi ngawasin dari akun temennya… Jadi ngecek aja bener enggaknya.” Paulina (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Menurut Paulina, praktik mediated voyeurism dilakukan untuk

memeriksa kebenaran apa saja yang dilakukan, dimana saja dan bersama

siapa saja dengan cara melakukan obrolan di chat personal dengan

pacarnya. Sehingga dia tau kebenaran apa yang diunggah temannya sama

dengan yang disampaikan oleh pacarnya sama atau tidak.

Selain Paulina, Rere (21) juga mengatakan hal yang serupa. Rere

stalking utuk memeriksa apakah pacarnya sudah update apa belum. Rere

Page 58: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

158

memiliki keyakinan atau kepercayaan bahwa pacarnya akan update saat

persiar untuk memastikan benar atau salah kepercayaannya tersebut.

“Kan kalo aku nggak buka Path, terus pas sabtu minggu kan dia pesiar, mau liat dia udah update belom, mau ngecek aja… Soalnya kan kita jauh, LDR-an mbak. gak pasti ketemu……. kan kadang ada hal yang gampang kita tau ya dari sosial media…… jadi tau kebenarannya kalo ngecek di Path kan. Biar lebih gimana ya lebih meyakinkan aja. Kan ngecek aja sih……” Rere (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 11 September 2015. Bagi Rere lebih meyakinan kalau sudah memastikan di media

sosial.

Sementara itu, menggali informasi aktivitas target mengunjungi laman

akun Path oleh narasumber pada media sosial Path yaitu dari moment yang

diunggah di media sosial. Aktivitas-aktivitas pengguna media sosial Path

tertuang dalam moment yang mereka unggah, antara lain lokasi (check in),

musik (lagu), film, status, dapat juga memasukkan link sebuah artikel atau

lainnya, gambar atau foto, dalam moment tersebut juga dapat menandai teman

yang lain (with), juga dapat menambahkan caption pada gambar (foto), lagu

atau film yang diunggah, serta new friends atau teman baru yang ditambahkan

juga akan tampil pada timeline.

Beberapa dari narasumber memperhatikan semua moment yang

diuggah namun beberapa lainnya hanya terfokus pada salah satu moment

tertentu.

Page 59: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

159

Seperti Anta yang stalking moment orang lain dia tidak tertuju pada

moment tertentu saja.

“Ya moment nya mbak, entah itu dia check in dimana, sama siapa, statusnya apa aja, semuanya, fotonya, meme nya juga, sama mutual friends nya juga mbak. kadang tuh ‘oh ternyata temenan sama ini itu juga’ gitu.” Anta (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 10 September 2015.

Gambar III. 38 Narasumber menunujukkan screenshot moment berupa gambar, lokasi, “with” yang diunggah oleh target.

Begitu pula dengan Chandra (22) yang melihat semua momentnya dan

tidak tertuju pada satu moment tertentu saja.

Page 60: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

160

“Semua momentnya sih mbak. ya location, ya apa yang dia pikirin. Ya foto, meme, lagu, film, dan with nya mbak, dengan siapanya. Haha.” Chandra (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 11 September 2015.

Gambar III. 39 Narasumber menunjukkan moment berupa foto dan status keluah kesah target padamoment yang diunggah.

Sama Seperti Anta dan Chandra, Gigih (23) juga men-stalking semua

moment yang diunggah.

“Semua moment sih, Nggit. Ya location ya status ya film, foto, captionnya, semuanya Nggit. Pernah tu Nggit ada pengalaman dulu waktu stalking-in gebetan aku liat dia lagi pengen nonton salah satu film terus langsung aku ajak nonton. Hehe. Karena stalking jadi ngerti.” Gigih (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015.

Page 61: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

161

Gambar III. 40 Narasumber menunjukkan moment berupa foto, lokasi dan bersama siapa saja target saat itu.

Gambar III. 41 Menunjukkan moment yang diunggah berupa status berupa ulasan mengenai film Captain America : Civil War.

Page 62: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

162

Gambar III. 42 Menunjukkan moment berupa film yang sedang ditonton, lokasi dan deskripsi target tentang rekan nonton film bersama, serta unggahan lagu.

Gigih juga mengungkapkan visit akun Path orang lain membuatnya

mengetahui apa yang diinginkan oleh target.

Dan Iis (21) juga mengungkapkan hal serupa bahwa dia tidak tertuju

pada moment tertentu saja.

“Apa yah mbak, semua kontennya sih mbak, kaya misalnya ada temenku check in dimana sama siapa, terus kalo ada postingan meme atau foto yang lucu gitu biasanya aku stalking, atau nonton apa sama siap terus dengerin lagu apa buat siapa gitu-gitu aku bisa penasaran mbak. aku kan kadang selo juga kan.” Iis (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Page 63: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

163

Gambar III. 43 Menunjukkan moment berupa foto, lokasi dan bersama siapa target.

Page 64: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

164

Gambar III. 44 Menunjukkan moment unggahan lagu (musik).

Page 65: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

165

Gambar III. 45

Menunjukkan unggahan lokasi, foto dan bersama siapa target saat itu.

Page 66: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

166

Gambar III. 46 Menunjukkan moment berupa lokasi, sedang menonton film, dan bersama siapa target saat itu.

Page 67: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

167

Gambar III. 47 Menunjukkan moment berupa lagu yang sedang didengarkan oleh target.

Selain itu, hal tersebut juga dirasakan oleh Rere (21) seperti yang

diungkapkan oleh narasumber-narasumber sebelumnya.

“Dia abis kemana, ngapain aja, dia abis acc siapa, berteman sama siapa, gitu doang.” Rere (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 11 September 2015.

Page 68: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

168

Gambar III. 48 Menunjukkan lokasi (sedang berada dimana) dan bersama siapa target, serta adanya pertemanan baru.

Page 69: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

169

Gambar III. 49 Menunjukkan moment foto yang diunggah oleh target, lokasi (sedang berada dimana) dan bersama siapa saja.

Adapun beberapa narasumber hanya terfokus pada moment tertentu

saja. Seperti moment location sharing, beberapa narasumber lebih tertarik pada

lokasi yang diunggah oleh orang lain. Seperti Daniel (22) yang tertarik dengan

unggahan lokasi temannya di Path.

“Ya itu mbak tempat-tempat dia check in. misalnya aku baru tau apa tempat itu baru hits. Atau temen-temenku banyak yang check in di situ, kan jadi penasaran.” Daniel (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 3 September 2015.

Page 70: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

170

Gambar III. 50 Menunjukkan moment berupaa lokasi.

Gambar III. 51 Menunjukkan lokasi.

Page 71: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

171

Sama halnya dengan Hilma (22) yang mem-visit moment berupa

location sharing-nya.

“Kebanyakan location sih mbak, soalnya kan bisa buat refrensi tempat nongkrong atau kumpul bareng temen.” Hilma (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 8 September 2015.

Gambar III. 52 Menunjukkan lokasi.

Serta Paulina (21) tertarik pada uanggahan location dimana teman

pacarnya atau pacarnya check in.

“Kalo temen pacar ke moment location check in dimana…” Paulina (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 8 September 2015.

Page 72: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

172

Gambar III. 53

Juga Wandha (21) yang tertarik pada unggahan lokasi berupa tempat

makan atau tempat nongkrong.

“…kalo nggak sih biasanya lokasi juga tempat makan atau nongkrong.” Wandha (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012 wawancara pada 10 September 2015.

Page 73: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

173

Gambar III. 54 Menunjukkan lokasi.

Selain lokasi check in, moment berupa unggahan film, juga menjadi

salah satu moment. Bagi Daniel (22), Path membuat dia mengetahui film

terbaru dari apa yng diunggah temannya dan mendapat review terhadap film

tersebut.

“…terus itu mbak, kan ada tuh di Path yang share film yang lagi ditonton. Biasanya film-film terbaru gitu tau dari situ teru kaya penasaran filmnya gimana. Kadang kan temen ada yang ngasih komen bagus ada yang rekomendasiin ini itu.” Daniel (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 3 September 2015.

Page 74: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

174

Gambar III. 55 Menunjukkan unggahan ulasan film Captain America : Civil War.

Adapula unggahan lagu juga menjadi moment yang menarik bagi

narasumber. Yaitu, Hilma (22) yang mem-visit untuk memperoleh refrensi lagu

yang akan diunduh.

“…Terus sama lagu sh mbak, kan ada yang listening music itu to ya buat refrensi kalo mau download lagu atau update lagu-lagu terbaru gitu sih mbak…” Hilma (22), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2011 wawancara pada 8 September 2015.

Page 75: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

175

Gambar III. 56 Menunjukkan unggahan lagu (musik).

Gambar III. 57 Menunjukkan unggahan lagu (musik).

Page 76: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

176

Dan, adanya kolom caption pada unggahan foto, lokasi, lagu maupun

film juga tak lupus menjadi salah satu yang membuat narasumber tertarik untuk

visit. seperti halnya Lukas (23) yang lebih tertarik pada caption yang diunggah

bersamaan dengan moment yang lain. Menurut Lukas, moment yang diunggah

seperti foto tampak biasa saja namun akan menjadi kontroversi setelah adanya

caption yang membumbui moment tersebut.

“Aku pribadi lebih di caption nya, Nggit. Soale kan kadang yang bikin sesuatu jadi kontroversi kan captionnya yang aku baca kadang bernada pamer atau berlebih atau yang biasa aja. Misalnya caption foto gitu, kadang fotonya biasa gitu atau meme tapi captionnya lucu atau captionnya bikin aku tertarik buat stalking, Nggit. Yang menurut aku berlebihan. Karena kan kita kalo baca sesuatu kan setiap orang punya persepsi yang berbeda-beda gitu. Misalnya, ada itu temenku yang pajang foto menyayat pergelangan tangan terus captionnya itu bilang yang perih tangan ini gak seperih sakit hatiku atau yang bilang biarlah kamu bahagia dengan siapa aku disini dengan sakit perihku sendiri. Ah aku pikir ini alay, bunuh diri kok share disini gitu kan. Itu aku stalking aku liat postingannya sebelum ini, dan kalo dia update lagi aku liat lagi. Hahahaha…” Lukas (23), Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2010 wawancara pada 7 September 2015..

Page 77: BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA - abstrak.ta.uns.ac.id · “Kadang sih mbak, tapi aku stalking nya juga karena punya tujuan gitu, misalnya, ... penasaran apa saja yang dibicarakan

momen

tersebu

penget

Wandh

yaitu a

Gambar IMenunjukNama pem

Tidak dap

nt dengan m

ut berisi in

tahuian baru

ha (21), di m

adanya link a

“Aku lebgitu mbawawanca

III. 58 kkan captionmilik akun d

pat dipungk

mencantumka

nformasi ar

u bagi yang

mana dia leb

artikel untuk

ih banyak kak.” Wandh

ara pada 10 S

n foto yang mdisamarkan.

kiri pula pen

an juga link

rtikel yang

membaca. H

bih tertarik p

k menambah

ke artikel-artiha (21), M

September 20

menurut Luk

ngguna Path

sebuah blog

secara len

Hal tersebut

pada salah s

h informasi d

ikel yang diMahasiswa 015.

kas berlebiha

yag mengu

g, artikel, ma

ngkap dapat

seperti yang

atu moment

dan pengetah

ia share yangIlmu Kom

1

an.

unggah sebu

aupun web. h

t memberik

g diungkapk

yang diugg

huan.

g link nya amunikasi 20

177

uah

hal

kan

kan

gah

ada 12