bab iii (perencanaan produksi)

Upload: arlita-nurmaya-asri

Post on 06-Feb-2018

367 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Bab III (Perencanaan Produksi)

    1/13

    1

    Modul Praktikum Sistem Produksi 2013

    Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

    Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    Fakultas Teknik UGM

    BAB III

    PERENCANAAN PENGADAAN BARANG

    3.1. Tujuan Praktikum

    3.1.1.Praktikan mampu memahami dan membuatList of Activity.

    3.1.2.Praktikan mampu memahami dan membuatAssembly Chart.

    3.1.3.Praktikan mampu memahami dan membuat Operation Process Chart.

    3.1.4.Praktikan mampu memahami dan membuatPrecedence Diagram.

    3.1.5.Praktikan mampu memahami dan menjalankansoftwareFlexible Line

    Balancing.

    3.1.6.

    Praktikan mampu memahamiList Of Activitydari produk Tamiya.

    3.2. Materi 1

    3.2.1

    Assembly Chart (AC)

    Assembly Chart merupakan diagram yang menggambarkan

    hubungan antara komponen komponen yang akan dirakit menjadi

    sebuah produk. Akan terlihat bahwaAssembly Chart menunjukkan

    cara yang mudah untuk memahami :

    1.

    Komponen-komponen yang membentuk produk.

    2. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama.

    2.

    Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian.

    3. Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan.

    4. Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian.

    5. Gambaran menyeluruh dari proses rakitan.

    6. Urutan waktu komponen bergabung bersama.

    7. Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan.

  • 7/21/2019 Bab III (Perencanaan Produksi)

    2/13

    2

    Modul Praktikum Sistem Produksi 2013

    Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

    Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    Fakultas Teknik UGM

    Gambar 3.1. ContohAssembly ChartGitar Akustik

    3.2.2Operation Process Chart (OPC)

    Operation Process Chart adalah diagram yang menggambarkanlangkah-langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku

    (material) hingga menjadi komponen atau produk jadi.

    Manfaat OPC :

    1. Untuk mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya.

    2. Untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku.

    3. Salah satu alat untuk menentukan tataletak pabrik.

    4. Salah satu alat perbaikan cara kerja yang sedang berlaku.

  • 7/21/2019 Bab III (Perencanaan Produksi)

    3/13

    3

    Modul Praktikum Sistem Produksi 2013

    Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

    Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    Fakultas Teknik UGM

    5. Sebagai alat untuk latihan kerja.

    Prinsip-prinsip Penyusunan OPC :

    1.

    Kepala peta Operation Process Chart: nama objek yang

    dipetakan, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, cara lama

    atau cara sekarang, nomor peta, dan nomor gambar.

    2.

    Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horizontal,

    untuk me-nunjukkan material tersebut masuk ke dalam proses.

    3.

    Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang

    menunjukkan terjadi-nya perubahan proses.

    4. Penomoran kegiatan operasi secara berurutan, sesuai dengan

    urutan operasi atau proses yang terjadi.

    6. Penomoran inspeksi diberikan secara tersendiri.

    7. Pada bagian bawah OPC dibuat ringkasan yang memuat

    informasi: jumlah operasi, jumlah inspeksi, serta jumlah waktu.

    Macam-macam simbol ASME :

    1. Operasi.Simbol: lingkaran

    Tuliskan di samping lambang ini: nama proses, nama mesin,

    lama waktu proses, serta jumlah scrap yang terbuang pada

    proses ini.

    2. Inspeksi.

    Simbol: kotak

    Tuliskan di samping lambang ini: nama kegiatan inspeksi serta

    lama waktunya.

    3. Penyimpanan.

    Simbol: segitiga terbalik

    Cantumkan lambang ini setelah seluruh proses selesai.

    4. Transportasi

    Simbol : tanda panah

  • 7/21/2019 Bab III (Perencanaan Produksi)

    4/13

    4

    Modul Praktikum Sistem Produksi 2013

    Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

    Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    Fakultas Teknik UGM

    Terjadi bila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami

    perpindahan tempat dan bukan bagian dariproses operasi.

    5.

    Delay (Menunggu)

    Simbol : seperti huruf D

    Terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan tidak

    mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu.

    6. Aktivitas gabungan

    Simbol : lingkaran didalam kotak

    Terjadi apabila antar aktivitas dan pemeriksaan dilakukan secara

    bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja.

    Gambar 3.2. Contoh Operating Process Chart

  • 7/21/2019 Bab III (Perencanaan Produksi)

    5/13

    5

    Modul Praktikum Sistem Produksi 2013

    Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

    Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    Fakultas Teknik UGM

    3.2.3Precedence Di agram (PD)

    Precedence Diagram menggambarkan hubungan antara dua atau

    lebih aktivitas dalam suatu network. Terdapat dua jenis representasi

    proyek dalam jaringan, yaitu event-on-node dan activity-on-node.

    Precedence diagrammerupakan salah satu bentuk activity-on-node.

    Aktivitas 1 mendahului aktivitas 2, artinya aktivitas 1 harus

    diselesaikan terlebih dahulu sebelum aktivitas 2 dimulai; aktivitas 2

    mendahului aktivitas 3 dan 4, aktivitas 5 dikerjakan setelah aktivitas 3

    selesai, sedangkan aktivitas 7 hanya bisa dimulai setelah aktivitas 4, 5,

    dan 6 selesai dikerjakan.

    Gambar 3.3. ContohPrecedence Diagram

  • 7/21/2019 Bab III (Perencanaan Produksi)

    6/13

    6

    Modul Praktikum Sistem Produksi 2013

    Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

    Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    Fakultas Teknik UGM

    3.2.4L ist of Activity

    Merupakan daftar urutan-urutan atau langkah-langkah yang

    dilakukan untuk membuat suatu produk. List Of Activity ini nantinya

    digunakan untuk membuat Precedence Diagram seperti di atas.

    Gambar 3.4. ContohList of Activity

  • 7/21/2019 Bab III (Perencanaan Produksi)

    7/13

    7

    Modul Praktikum Sistem Produksi 2013

    Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

    Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    Fakultas Teknik UGM

    3.3. Materi 2 (F lexible Line Balancing)

    Flexible Line Balancing (FLB) adalah sebuah pendekatan untuk

    mendapatkan penyelesaian dari masalah industri manufaktur pada umumnya

    yaitu dengan konsep Line Balancing. Tujuan yang ingin dicapai dengan

    menggunakan software FLB ini adalah mengalokasikan pekerja ke dalam

    lini assembly progressive untuk mencapai output yang produktif dan

    optimal sekaligus pembiayaan yang efektif. Dengan menggunakan software

    ini maka efisiensi suatu lini perakitan dapat dianalisis sehingga diharapkan

    dapat diperoleh lini yang seimbang.

    Diawali dengan membuat skenario lini perakitan yang akan

    dianalisis, berisi tentang segala informasi yang diperlukan, seperti aktivitas,

    waktu standar dari tiap-tiap elemental task, hingga hubungan dari elemental

    task. Setelah selesai membuat scenario tersebut maka software FLB akan

    secara otomatis menghitung efisiensi dari lini perakitan yang telah didesain

    setelah criteria yang tersedia diisi terlebih dahulu. Kriteria yang digunakan

    padasoftwareini adalah task time(disebut juga dengan waktu siklus (CT))atau jumlah pekerja (memilih salah satu). Hasil dari analisis skenario yang

    dilakukan oleh software ini berupa grafik yang berisi jumlah workstation

    dan standard time serta efisiensi dari lini perakitan tersebut. Setelah

    dihitung maka dapat dilakukan perubahan-perubahan pada skenario tersebut

    untuk memperoleh efisiensi yang terbaik.

    Membangun Precedence Diagram :

    Diagram ini menunjukkan urutan dari pekerjaan yang dibutuhkan.

    Setelah kita meng-klik menu standard elemental task maka akan muncul

    workplace di mana kita akan menuliskan elemental task beserta standard

    time dan hubungan antar aktivitas elemental task ini disimpan untuk

    dipergunakan lagi saat membangun skenario proses nanti. Setipa kita

    menuliskan elemental task pada workplace maka secara otomatis akan

    muncul lingkaran yang merepresentasikan elemental task tersebut dengan

    garis penghubung yang menunjukkan hubungan antar elemental task.

  • 7/21/2019 Bab III (Perencanaan Produksi)

    8/13

    8

    Modul Praktikum Sistem Produksi 2013

    Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

    Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    Fakultas Teknik UGM

    Gambar 3.5 Cara memulai membuatprecedence diagram

    Gambar 3.6 Tampilan untuk membuat deskripsi pekerjaan pada FLB

    Klik standard

    elemental task

    Tulis deskripsi

    pekerjaan

  • 7/21/2019 Bab III (Perencanaan Produksi)

    9/13

    9

    Modul Praktikum Sistem Produksi 2013

    Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

    Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    Fakultas Teknik UGM

    Untuk mengisi kolom hubungan antar elemental task, di bawah ini

    dijelaskan mengenai macam-macam hubungan dari elemental task.

    Elemental Task Relationship :

    a. Prec(Preceding Elemental Task Number)

    Menunjukkan elemental task tersebut dikerjakan setelah elemental

    taskyang sebelumnya selesai dikerjakan.

    Selected elemental task Number3

    Preceding Elemental task number1,2

    Gambar 3.7Preceeding Elemental Task Number

    b. Sep(Separate Elemental Task Number)

    Menunjukkan elemental task yang terpisah dengan elemental task

    yang lain dan tidak dapat ditempatkan pada satu workstation.

    Selected elemental task number3

    Separate elemental task number1

    Gambar 3.8 Separate Elemental Task Number

    c.

    Ind(Independent Elemental Task Number)

    Menunjukkan bahwa sebuah elemental task tidak bergantung pada

    elemental taskyang ditunjuk, misalnya: inspeksi.

    Selected Elemental task number3

  • 7/21/2019 Bab III (Perencanaan Produksi)

    10/13

    10

    Modul Praktikum Sistem Produksi 2013

    Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

    Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    Fakultas Teknik UGM

    Gambar 3.9Independent Elemental Task Number

    d. Grp(Grouped Elemental Task Number)

    Menunjukkan bahwa kumpulan dari beberapa elemental task yang

    tidak bisa dikerjakan pada workstationyang berlainan. Hubungan ini

    ditandai dengan perbedaan warna lingkaran elemental task.

    Gambar 3.10 Grouped Elemental Task Number

    e. Conn(Connected Elemental Task Number)

    Menunjukkan elemental taskyang dikerjakan segera setelah pekerjaan

    sebelumnya selesai dikerjakan.

    Selected elemental task number1

    Connected elemental task number3

    Gambar 3.11 Connected Elemental Task Number

    f. Cont(Contained Elemental Task Number)

    Menunjukkan suatu elemental taskyang meliputi elemental taskyang

    dihubungkan dengannya. Hubungan ini ditandai dengan suatu garis

    putus-putus.

  • 7/21/2019 Bab III (Perencanaan Produksi)

    11/13

    11

    Modul Praktikum Sistem Produksi 2013

    Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

    Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    Fakultas Teknik UGM

    Selected elemental task number1

    Contained elemental task number3

    Gambar 3.12 Contained Elemental Task Number

    Membangun Skenario Proses

    Setelah precedence diagram selesai dibuat, langkah selanjutnya

    adalah mebangun skenario proses. Pada menu file import kita buka

    elemental taskyang telah dibuat dan disimpan tadi. Kemudian kita jalankan

    skenario kita dengan meng-klik menu RUN.

    Gambar 3.13 Tampilan untuk Membua Skenario Proses

    Klik process

  • 7/21/2019 Bab III (Perencanaan Produksi)

    12/13

    12

    Modul Praktikum Sistem Produksi 2013

    Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

    Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    Fakultas Teknik UGM

    Gambar 3.14 Tampilan Sub Menu untuk impor elemental task

    Melakukan Analisis What if

    Gambar 3.15 Tampilan untuk melakukan analisis What If

    Klik RUN

    Pilih Kriteria

    dan diisi

  • 7/21/2019 Bab III (Perencanaan Produksi)

    13/13

    13

    Modul Praktikum Sistem Produksi 2013

    Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

    Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    Fakultas Teknik UGM

    Gambar 3.16 Hasil analisisIine balancing

    Setelah kita melihat hasilnya, maka kita dapat mencoba mengganti

    takt time atau worker untuk melihat dampak perubahan yang kita buat

    terhadap efisiensinya.

    Efisiensi 83,3%

    4 workstation

    Dengan kriteria

    Worker 4