bab iii perancangan sistem - repository.uksw.edu€¦ · blok diagram sistem secara keseluruhan....

17
18 BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem Secara Keseluruhan Mekanik Turbin Generator Display mikronkotroler keypad Beban Acs 712 Step up

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 18

    BAB III

    PERANCANGAN SISTEM

    Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi sistem

    yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara

    keseluruhan.

    Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem Secara Keseluruhan

    Mekanik Turbin

    Generator

    Display

    mikronkotroler keypad

    Beban

    Acs 712

    Step up

  • 19

    3.1. Mekanik

    Pada bagian mekanik ini akan ditinjau dalam 2 bagian, yang pertama

    bak penampung yang berfungsi sebagai penampung air dari proses pasang dan

    surut. Terbentuknya energi potensial yang dihasilkan oleh pompa air dan valve

    elektrik di ubah menjadi energi kinetik untuk memutar turbin, dan yang kedua

    adalah pulley di mana energi kinetik dari turbin dikuatkan secara mekanis yang

    akan menentukan kecepatan putar generator. Gambar 3.2 menunjukkan blok

    diagram mekanik, dan Gambar 3.3 menunjukkan dimensi mekanik.

    Gambar 3.2. Blok Diagram Mekanik

    Gambar 3.3. Realisasi Mekanik

    Bak penampung

    Pompa turbin

    Bak pasang surut

    valve turbin

    pulley

  • 20

    Mekanik memiliki dimensi panjang 100 cm, lebar 50 cm, dan tinggi

    120 cm. Dimensi mekanik ini sekaligus menjadi dimensi keseluruhan alat.

    3.1.1. Mekanik Bak Pasang Surut

    Bak simulasi pasang surut dengan dimensi panjang 100 cm, lebar 50

    cm, tinggi 50 cm diharapkan dapat menampung air sebanyak 0,25 , dengan

    perhitungan sebagai berikut:

    V = sisi x sisi x sisi

    = 50 cm x 50 cm x 100 cm

    = 250.000

    = 0.25 ...................................(3.1)

    Untuk menghitung massa air yang terdapat bak simulasi sebagai berikut:

    ρ = massa jenis air 1000 kg/

    m = ρ x V

    = 1000 kg/ x 0.25

    = 250 kg.....................................(3.2)

    Gambar 3.4. Mekanik bak pasang surut

  • 21

    3.1.2. Mekanik Bak Penampung

    Bak penampung dengan dimenensi panjang 100 cm, lebar 50 cm,

    panjang 33 cm diharapkan dapat menampung air sebanyak 0,165 , dengan

    perhitungan sebagai berikut:

    V = sisi x sisi x sisi

    = 50 cm x 33 cm x 100 cm

    = 165.000

    = 0.165 ........................................(3.3)

    Untuk menghitung massa air yang terdapat bak simulasi sebagai berikut:

    ρ = massa jenis air 1000 kg/

    m = ρ x V

    = 1000 kg/ x 0.165

    = 165 kg............................................(3.4)

    Gambar 3.5. Mekanik bak penampung

    3.1.3. Pompa Air

    Pompa air AC adalah pompa yang digerakan oleh catu daya AC atau

    jala – jala listrik PLN. Dalam perancangan tugas akhir ini menggunakan pompa

    air AC typesingle phase, Pompa air menggunakan pompa AC merk DAB

    dengan sepesifikasi sebagai berikut:

  • 22

    Daya = 125 watt

    Tegangan = 220 volt

    Daya hisap = 9 meter

    Daya dorong = 24 meter

    Total head = 33 meter

    Kapasitas = 35 liter / menit

    Ukuran pipa = 1 inchi x 1 inchi

    Untuk menghitung energi potensial yang di hasilkan oleh pompa air sebagai

    berikut:

    g = gravitasi bumi 9,78 m/

    h = ketinggian bak penampung ke bak simulasi

    Ep = m g h

    = 165 kg x 9,78 m/ x 0,6 m

    = 968,22 Joule................................................(3.5)

    Gambar 3.5. Pompa air

    3.1.4. Turbin (cross flow )

    Turbin yang digunakan adalah turbin jenis cross flow dengan diameter

    13 cm dan tinggi 10 cm, turbin memiliki 11 sirip di harapkan dapat menerima

    gaya maksimal dari gaya yang dihasilkan oleh pompa air. Perhitungan

    kecepatan putar turbin sebagai berikut :

  • 23

    Perhitungan torsi yang dihasilkan oleh turbin cross flow sebagai

    berikut:

    P = τ x ω

    3.02 w = τ x 8.45

    τ =

    = 0.36 Nm.................................(3.6)

    Dimana : P = usaha per waktu (W)

    ω = kecepatan sudut turbin (rad / s)

    τ= torsi (Nm)

    n= banyaknya putaran per menit (rpm)

    Perhitungan daya yang dihasilkan oleh turbin cross flow sebagai

    berikut:

    P =

    =

    = 3.02 w.............................................(3.7)

    Perhitungan banyaknya putaran per menit yang dihasilkan oleh turbin

    cross flow sebagai berikut:

    Diameter pully x n pully = Diameter turbin x n turbin

    10 cm x 105 rpm = 13 cm x V turbin

    n turbin = 80.77 rpm

    Perhitungan kecepatan sudut yang dihasilkan oleh turbin cross flow

    sebagai berikut:

    ω = 2 π

  • 24

    = 2 π

    = 8.45

    ............................................(3.8)

    Gambar 3.6. Turbin ( cross flow )

    3.1.5. Pulley

    Dalam perancangan sekripsi ini terdapat satu pasang pulley. Pulley

    berdiameter 10 cm yang langsung dikaitkan ke turbin dengan menggunakan as

    dan pulley berdiameter 5 cm yang langsung dikaitkan dengan generator. Dalam

    pembutan pulley ini antara pulley satu dengan yang satu dikaitkan dengan

    menggunakan karet ban, hal ini bertujuan untuk menghindari slip dan dapat

    mendapatkan putaran yang maksimal. Realisasi pulley ditunjukkan oleh

    Gambar 3.7.

    Gambar 3.7. Realisasi pulley

  • 25

    Secara sederhana realisasi pulley ditunjukkan dalam Gambar 3.8.

    Gambar 3.8. Gambaran pulley Secara Sederhana

    Perancangan pulley ini bertujuan untuk dimaksudkan memperoleh

    putaran akhir yang banyak hanya dengan sedikit putaran di awal. Dengan kata

    lain, pulley ini dimaksudkan untuk memberikan percepatan. Dengan

    mengetahui bahwa pulley besar memiliki diameter 10 cm dan pulley kecil

    berdiameter 5 cm, maka dengan menggunakan persamaan 2.9 rasio pulley

    adalah

    .......................(3.9)

    Diameter pulely x n pulley = Diameter generator x n turbin

    10 cm x 105 rpm = 5 cm x V turbin

    n generator = 210 rpm..........................(3.10)

    Dengan demikian kecepatan akhir pada pulley adalah

    ω = 2 π

    = 2 π

    = 21.98

    ...........................(3.11)

    A B

  • 26

    3.1.6. Valve Elektrik

    Pada perancangan sekripsi ini digunakan Solenoid valve dengan kran

    elektrik straight metal base AC 220 V 3/4 inchi, sepesifikasi sebagai berikut:

    Merk : Kloid

    Vsuplay : AC 220 V

    Orifice : 20 mm

    Ukuran : Drat In – Out pipe size ¾ Inch

    Operating pressure : Min 0 kg/cm2 – max 10 kg/ cm2

    Temp : -5 derajat celsius sampai 100 derajat celcius

    Dimensi body : panjang 9 cm x diameter 4,5 cm

    Berat : 700 gr

    Gambar 3.9. Valve elektrik

    3.2. Generator

    Generator yang akan digunakan pada tugas akhir ini merupakan

    generator DC dengan merk SANYO DENKI BL SUPER 63BM007FXE00

    dengan spesifikasi sebagai berikut: maksimal tegangan output DC 200 volt,

    maksimal arus output sebesar 1,6 Ampere dan menghasilkan daya maksimal

    sebesar 200 Watt. Dengan memenuhi persyaratan percepatan sebesar 3000

    RPM.

  • 27

    Gambar 3.10. Generator SANYO DENKI BL SUPER

    3.3. Kontrol Utama

    3.3.1. Modul mikrokontroler

    Kontrol utama adalah Arduino Mega 2560 yang digunakan untuk

    pengambilan dan pengolahan data sensor,Terdapat tampilan berupa seven

    segment dan indikator led. Tombol ON OFF untuk menghidupkan alat.

    Gambar 3.11. Blok diagram sistem kontroler utama

    Catu daya AC 220 V

    220 V AC ke 5 V DC

    Arduino mega

    2560 Sensor ketinggian air

    Generator

    Pompa air

    valve

    220 V AC ke 5 V DC

    Display

    220 V AC ke 5 V DC

    keypad

  • 28

    Gambar 3.12. Arduino mega 2560 sebagai kontroler utama

    Tabel 3.1. Konfigurasipenggunaan pin/port Arduino Mega 2560

    Nama port Fungsi

    Port .2 Sensor ketinggian air bawah

    Port .3 Sensor ketinggian air atas

    Port. 4 Output Pompa air

    Port. 5 Output Valve

    Port. 6 – port. 7 Sensor Arus

    Port. 8 – port. 25 Display

    3.3.2. Modul Sensor Arus

    Besar arus maksimum yang dapat dideteksi sebesar 20A di mana

    tegangan pada pin keluaran akan berubah secara linear mulai dari 2,5 Volt

    (½×VCC, tegangan catu daya VCC = 5V) untuk kondisi tidak ada arus hingga

    4,5V pada arus sebesar +20A atau 0,5V pada arus sebesar −20A (positif /

    negative tergantung polaritas, nilai di bawah 0,5V atau di atas 4,5V dapat

    dianggap lebih dari batas maksimum). Perubahan tingkat tegangan berkorelasi

    linear terhadap besar arus sebesar 100 mV / Ampere.

  • 29

    Gambar 3.13. Sensor arus ACS 712

    3.3.3. Modul driver beban AC

    Modul driver beban AC berguna untuk menghidupkan pompa air dan

    valve elektrik yang bekerja pada tegangan kerja 220 VAC memerlukan

    rangkaian driver yang bertujuan untuk pemutus dan penyambung beban pada

    pompa air dan valve elektrik. Gambar 3.4 menunjukkan rangkaian driver

    pompa air dan valve elektrik yang digunakan dalam perancangan alat peraga

    pasang surut air laut ( Tidal Power ) ini, MOC 3020 digunakan sebagai saklar

    otomatis yang akan aktif bila ada beda potensial. Fungsi dari MOC 3020 ini

    adalah sebagai isolator dengan bagian DC dari rangkaian kendali utama agar

    tidak terhubung secara langsung ke jaringan AC sehingga, dapat mencegah

    agar tegangan AC tidak berhubungan langsung dengan mikrokontroler

    sehingga tidak rusak. Selain sebagai isolator MOC 3020 tersebut sebagai

    antarmuka antara bagian kendali (rangkaian DC) agar dapat berkomunikasi

    dengan jaringan AC. TRIAC berfungsi sebagai pengendali utama pompa air

    dan valve elektrik untuk menggantikan fungsi saklar pemutus dan penyambung

    arus listrik yang besar namun, dalam rangkaian ini TRIAC berfungsi untuk

    mengaktifkan tegangan 220 VAC.

    Gambar 3.14. Rangkaian driver beban AC untuk pompa air.

  • 30

    Nilai-nilai komponen pada rangkaian driver pompa air dan valve

    elektrik dapat dicari dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

    VRMS =

    Sehingga, didapat harga tegangan puncak jala-jala PLN = 220 V

    Keluaran arus maksimum dari MOC 3020 = 1A

    Untuk aktif, MOC 3020 membutuhkan arus (If) = 10 mA

    Forward voltage (Vf) MOC 3020 = 1,5 V

    R1 =

    =

    = 350 Ω

    330 Ω..................................(3.12)

    Maka, didapatkan nilai R1 = 330 Ω

    R2 =

    = 311,13 Ω ≈ 330Ω.....................(3.13)

    Maka, didapatkan nilai R2 = 330Ω

    Saat triac off, maka tegangan pada C1 naik secara eksponensial yang dapat

    dicari menggunakan rumus:

    VC = 220 (1-

    )

    =

    x (1-

    )

    max =

    Dari datasheet TRIAC BT 136 diketahui

    (minimum) = 50 V/µs = 50 x

    V/s

  • 31

    maka,

    50 x =

    R3.C1 = 6,22 x

    R3 + R2

    R3 + R2

    R3 + R2 428,57 Ω (minimum)

    470 Ω................................(3.14)

    Oleh karena nilai dari R3 + R2 telah didapatkan maka, nilai dari R3 dapat

    dicari dengan perhitungan sebagai berikut:

    R3 + R2 = 470 Ω

    R3 + 330 = 470 Ω

    R3 = 140 Ω 150 Ω............................(3.15)

    Maka, didapatkan nilai R3 = 150 Ω. Nilai yang akan dicari selanjutnya adalah

    nilai dari C1, perhitungannya sebagai berikut :

    R3.C1 = 6,22 x

    150.C1 = 6,22 x

    C1 = 41,47nF (minimum) ....................(3.16)

    Maka, didapatkan nilai C1 yang didekatkan dengan C1 1µF.

    Prinsip kerja MOC 3020 pada perancangan ini adalah MOC 3020 akan

    aktif jika ada beda tegangan antara masukan kaki 1 dan 2. Jika ada beda

    tegangan, maka keluaran dari MOC 3020 akan memicu gate pada TRIAC

    sehingga TRIAC aktif dan pompa air akan hidup. Input MOC 3020 berupa

    keluaran tegangan dari sensor ketinggian air yang dikontrol oleh suatu

    mikrokontroler.

    Sedangkan, cara kerja TRIAC pada pengendali fase ini adalah dengan

    cara memotong sebagian luasan dari tegangan AC yang berbentuk sinusoida

    sebab TRIAC dapat berubah dari kondisi tidak menghantar ke kondisi

    menghantar dan sebaliknya. Saat tegangan AC berada pada titik nol (zero

    crossing), TRIAC dimatikan sebesar α derajat, setelah itu TRIAC dipicu. Besar

    tegangan yang dihasilkan adalah:

  • 32

    Vo =

    Vo =

    Dari persamaan didapatkan :

    Vo = VRMS

    Dengan mengubah nilai α dan memicu TRIAC dengan delay di mikro

    maka, tegangan rata-rata akan berubah. Semakin besar α maka tegangan rata-

    rata AC akan semakin kecil. Nilai α yang digunakan berkisar antara 0 - rad.

    3.3.4. Modul Sensor Kapasitif

    Sensor ini dibuat untuk mendeteksi level ketinggian air sebagai batas

    pada saat pasang dan surut. Terdapat dua sensor yaitu sensor batas atas dan

    sensor batas bawah. Batas atas sebagai inputan valve elektrik yang telah diolah

    oleh mikrokontroler dan batas bawah sebagai inputan pompa air yang telah

    diolah oleh mikrokontroler.

    Sensor ini memiliki ukuran panjang 2 cm dan lebar 1 cm pada masing –

    masing level. Jarak antara level satu dan yang satu berjarak 1 cm hal ini

    bertujuan untuk mempermudah pembacaan volume air yang ditampung oleh

    bak simulasi pasang surut.

  • 33

    Gambar 3.15. Sensor Kapasitif

    Konstruksi sensor kapasitif yang di gunakan berupa dua buah

    lempengan logam yanug diletakkan sejajar dan saling berhadapan. Jika diberi

    tegangan antara kedua lempenug logam tersebut, maka akan timbul kapasitansi

    antara kedua logam tersebut. Nilai kapasitansi yang ditimbulkan berbanding

    lurus dengan luas permukaan lempeng logam, dan berbanding terbalik dengan

    jarak antara kedua lempeng dan berbanding lurus dengan zat antara kedua

    lempeng tersebut (dielektrika), seperti di tunjukkan oleh persamaan berikut:

    A = sisi x sisi

    = 0.02 m x 0.01 m

    = 0.0002 ...........................(3.17)

    C = εr

    = 18

    = 0.36 F..............................(3.18)

  • 34

    Di mana:

    εr = pemitifitas relatif (air = 18)

    A = luas plat / lempeng ( )

    d = jarak antara plat / lempeng (m)