bab iii perancangan alat · 2018. 11. 1. · perancangan alat . pada bab ini akan dijelaskan...

27
13 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan alat yang terdiri dari gambaran sistem, cara kerja mesin, perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak, Penempatan mesin, dan petunjuk penggunaan. Gambaran sistem akan menunjukan bagaimana sistem yang dibangun agar mesin dapat bekerja. Cara kerja mesin akan menjelaskan tahap-tahap yang dikerjakan oleh mesin. Pada perancangan perangkat keras akan dijelasakan bagian-bagian yang dirancang sesuai dengan kebutuhan mesin. Pada perancangan perangkat lunak akan dijelaskan urutan proses dalam menjalankan mesin. 3.1. Gambaran Sistem Sistem pada mesin yang dirancang oleh penulis bertujuan untuk memperagakan proses pembuatan tempe secara otomatis. Mesin dirancang sedemikian rupa agar proses yang dijalankan dapat mempermudah pengguna (user) untuk mengoperasikannya. Gambaran sistem ini akan menunjukan Arduino sebagai pengendali pada mesin yang saling terhubung dengan berbagai komponen-komponen pendukung lainnya. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem.

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 13

    BAB III

    PERANCANGAN ALAT

    Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan alat yang terdiri dari

    gambaran sistem, cara kerja mesin, perancangan perangkat keras, perancangan

    perangkat lunak, Penempatan mesin, dan petunjuk penggunaan. Gambaran sistem

    akan menunjukan bagaimana sistem yang dibangun agar mesin dapat bekerja.

    Cara kerja mesin akan menjelaskan tahap-tahap yang dikerjakan oleh mesin. Pada

    perancangan perangkat keras akan dijelasakan bagian-bagian yang dirancang

    sesuai dengan kebutuhan mesin. Pada perancangan perangkat lunak akan

    dijelaskan urutan proses dalam menjalankan mesin.

    3.1. Gambaran Sistem

    Sistem pada mesin yang dirancang oleh penulis bertujuan untuk

    memperagakan proses pembuatan tempe secara otomatis. Mesin dirancang

    sedemikian rupa agar proses yang dijalankan dapat mempermudah pengguna

    (user) untuk mengoperasikannya. Gambaran sistem ini akan menunjukan Arduino

    sebagai pengendali pada mesin yang saling terhubung dengan berbagai

    komponen-komponen pendukung lainnya.

    Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem.

  • 14

    Tabel 3.1. Konfigurasi Pin ATMEGA 2560 Sebagai Pengendali Utama.

    Nama Port Fungsi

    PORTD 2 Relay 1 (Pompa Air)

    PORTD 3 Relay 2 (Motor AC)

    PORTD 4 Relay 3 (Motor Pengaduk)

    PORTD 5 Relay 4 (Blower)

    PORTD 6 Relay 5 (Motor Peragi)

    PORTD 7 Relay 6 (Motor Buka Pintu)

    PORTD 8 Relay 7 (Motor Buka Pintu)

    PORTD 9 Relay 8 (Motor Tutup Pintu)

    PORTD 10 Relay 9 (Motor Tutup Pintu)

    PORTD 11 Relay 10 (Konveyor)

    PORTD 33 Seven Segment

    PORTD 34 Seven Segment

    PORTD 35 Seven Segment

    PORTD 36 Seven Segment

    PORTA 11 Push Button

    PORTA 12 Limiter 1

    PORTA 13 L imiter 2

    VCC Tegangan 5 V

    GND Ground

  • 15

    3.2. Cara Kerja Mesin

    Apabila mesin mendapatkan catu daya AC 220 V, dan tombol start telah

    ditekan maka mesin akan mulai bekerja. Awalnya Arduino dalam kondisi ON

    serta membuat relay juga dalam kondisi ON. Berdasarkan proses yang dijalankan

    oleh Arduino nantinya kerja mesin dapat dibagi menjadi tujuh kategori tahap.

    Tahap pertama yang dijalankan oleh Arduino adalah aktifkan relay 1,

    relay 2, dan relay 3. Dimana relay 1 akan menghidupkan pompa air yang akan

    dialirkan kedalam mesin penggiling kedelai. Relay 2 akan menghidupkan mesin

    penggiling kedelai, dan kedelai yang telah digilling dapat masuk ke mesin

    pengaduk kedelai dengan bantuan air yang berasal dari pompa air. Relay 3 akan

    menghidupkan motor pengaduk kedelai yang akan mengaduk kedelai yang telah

    digiling. Sehingga tahap pertama ini dinamakan tahap penggilingan kedelai.

    Tahap kedua Arduino akan nonaktikan relay 2, namun relay 1 dan relay

    3 tetap aktif. Karena yang aktif hanya relay 1 dan relay 3 maka yang hidup hanya

    pompa air dan motor pengaduk kedelai. Pada tahap ini kedelai diaduk sambil

    terus menerus dialirin air dan membuat wadah pengaduk dipenuhi air, sehingga

    kulit ari kedelai dapat terbuang dan kedelai menjadi bersih. Sehingga tahap kedua

    ini dinamakan tahap pencucian kedelai.

    Tahap ketiga Arduino akan nonaktifkan relay 1, namun relay 3 tetap aktif,

    sehingga yang bekerja hanya motor pengaduk kedelai. Kedelai diaduk didalam

    wadah pengaduk secara bertahap sampai air dalam wadah tersebut menjadi surut

    karena adanya lubang didalam wadah. Sehingga tahap ketiga ini dinamakan tahap

    pembuangan air.

    Tahap keempat Arduino akan aktifkan relay 4 dan relay 3 masih tetap

    aktif. Relay 4 akan menghidupkan blower yang akan memberikan udara panas

    kedalam wadah pengaduk, dan secara bertahap pula kedelai diaduk di dalamnya.

    Kedelai yang sebelumnya basah akan menjadi lebih kering. Sehingga tahap ini

    dinamakan tahap pengeringan.

    Tahap kelima Arduino akan nonaktifkan relay 4, dan aktifkan relay 5

    sementara relay 3 tetap aktif. Relay 5 akan menghidupkan motor peragi yang akan

  • 16

    menyebabkan ragi jatuh kedalam wadah pengaduk secara sedikit-sedikit dan

    kedelai didalam wadah diaduk secara bertahap agar ragi dapat merata terhadap

    kedelai. Sehingga tahap ini dinamakan tahap peragian.

    Tahap keenam Arduino akan aktifkan relay 6, relay 7, relay 10, serta akan

    nonaktifkan relay 5 dan relay 3. Relay 6 dan relay 7 akan menghidupkan motor

    untuk membuka pintu wadah dan relay 10 akan menghidupakan motor pada

    konveyor. Relay 6 dan relay 7 menjadi nonaktif bila pintu yang terbuka

    menyentuh saklar pembatas (Limiter 1). Kemudian relay 3 akan diaktif kembali,

    sehingga pengaduk akan mendorong kedelai supaya jatuh melalui pintu yang telah

    terbuka menuju ke feeder. Setelah dari feeder, kedelai akan jatuh ke konveyor

    untuk di distribusikan ke proses berikutnya. Sehingga tahap ini dinamakan tahap

    pendistribusian.

    Tahap ketujuh Arduino akan nonaktifkan relay 3, serta aktifkan relay 8,

    relay 9, dan relay 10 masih dalam keadaan aktif. Relay 8 dan relay 9 akan

    menghidupkan motor untuk menutup pintu wadah dan konveyor tetap berjalan

    untuk mendistribusikan kedelai kedalam pembungkus plastik. Relay 8 dan relay 9

    menjadi nonaktif bila pintu yang tertutup menyentuh saklar pembatas (Limiter 2).

    Sehingga tahap ini dinamakan tahap pembungkusan.

    3.3. Perancangan Perangkat Keras

    Mesin-mesin yang dirancang oleh penulis antara lain:

    1. Mesin Penggiling Kedelai.

    2. Mesin Pengaduk Kedelai.

    3. Mesin Konveyor.

    3.3.1. Mesin Penggiling Kedelai.

    Pengiling kedelai berfungsi untuk memecah kacang kedelai agar terbelah

    serta difungsikan sebagai pengupas kulit ari pada kacang kedelai. Secara

    tradisional membelah kedelai dan melepaskan kulit arinya menggunakan cara

  • 17

    menginjak-injak kedelai dengan kaki, karena mendapat tekanan dari kaki

    membuat kedelai terbelah menjadi dua serta kulit arinya ikut terkelupas. Karena

    cara tradisional tersebut masih menggunakan tenaga manusia maka diperlukan

    waktu yang lama untuk membela kedelai dalam jumlah yang banyak. Sehingga di

    era modern dikembangkan suatu mesin yang dapat membantu membelah kedelai

    dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak pula. Pada mesin yang dirancang

    menggunakan metode yang mirip dengan menginjak-injak kedelai. Yaitu dengan

    cara memasukan kedelai diantara pelat stainless dengan silinder stainless yang

    diputar dengan menggunakan motor AC, sehingga kedelai yang masuk kedalam

    mesin terjepit dan mendapat tekanan dari pelat dan silinder yang berputar. Kedelai

    yang tertekan menjadi terbelah dua serta mengakibatkan kulit ari kedelai ikut

    terkelupas.

    Gambar 3.2. Mesin Penggiling Kedelai (Depan).

    Feeder Atas

    Feeder Bawah

    Silinder Stainless

    Pelat Stainless

    Pulley Silinder

    Kerangka Besi

  • 18

    Gambar 3.3. Mesin Penggiling Kedelai (Samping).

    Gambar 3.4. Mesin Penggiling Kedelai (Dalam).

    Mesin penggiling kedelai yang dirancang dengan menggunakan kerangka

    besi berbentuk kubus yang berukuran panjang 25,5 cm, lebar 25,5 cm, dan tinggi

    juga 25,5 cm. Mesin ini memiliki beberapa bagian utama yaitu feeder atas, motor

    AC, pulley silinder, silinder stainless, pelat stainless, baut pengatur dan feeder

    bawah.

    Motor AC

    Pulley Motor AC

    Silinder Stainless

    Pelat Stainless

    Baut Pengatur

    Masuknya Kedelai

  • 19

    3.3.1.1. Feeder Atas.

    Feeder atas merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai sebagai

    sarana untuk memasukan kedelai kedalam mesin penggiling kedelai. Tujuannya

    agar kedelai yang masuk kedalam mesin penggiling kedelai tidak tercecer dan

    terlempar keluar saat proses penggilingan sedang berlangsung. Feeder terbuat dari

    pelat stainless yang berbentuk menyerupai corong kubus yang mempunyai ukuran

    panjang 20 cm, lebar 20cm, dan tinggi 21 cm.

    Gambar 3.5. Feeder Atas.

    3.3.1.2. Motor AC.

    Motor AC terletak pada bagian belakang mesin penggiling kedelai. Motor

    ini memiliki 1400 rpm untuk memutar pulley yang dimiliki oleh motor AC. Pulley

    ini memiliki diameter 5 cm, dan bertujuan untuk memutar pulley yang terdapat

    pada silinder stainless.

    Gambar 3.6. Motor AC Penggiling.

    20 cm

    21 cm 20 cm

  • 20

    3.3.1.3. Pulley Silinder.

    Pulley silinder merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang

    terletak dibagian samping mesin. Pulley silinder terhubung dengan pulley pada

    motor AC dengan menggunakan Pulley Belt (sabuk pada mesin). Pulley silinder

    memiliki diameter 25cm sedangkan pulley motor AC memiliki diameter 5 cm,

    sehingga perbandingan ukuran pulley adalah 5 cm : 25 cm = 1 : 5. Tujuan pulley

    tersebut dipakai adalah untuk memperlambat putaran dari motor AC ke silinder.

    Karena rpm motor AC 1400 rpm dan diameter pulley motor AC 5cm,

    pulley silinder 25 cm maka rpm pada silinder dapat dicari dengan cara:

    Gambar 3.7. Pulley Silinder.

    25 cm

    5 cm

  • 21

    3.3.1.4. Silinder Stainless.

    Silinder stainless merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang

    terletak dibagian dalam mesin. Silinder ini terhubung dengan pulley, ketika pulley

    tersebut berputar maka silinder pun akan ikut berputar. Silinder stainless ini

    terbuat dari baja stainless yang berbentuk silinder dan memiliki batang-batang

    baja stainless di sekelilingnya yang bertujuan untuk membatu mendorong kedelai

    supaya terjepit saat proses penggilingan berlangsung. Silinder memiliki panjang

    19 cm dan diameter 10 cm.

    Gambar 3.8. Silinder Stainless.

    3.3.1.5. Pelat Stainless.

    Pelat stainless merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang

    terletak dibagian dalam mesin. Kedelai yang masuk kedalam mesin penggiling

    akan jatuh ke pelat dan masuk dicelah antara pelat stainless dengan silinder

    stailess akibat adanya gaya gravitasi bumi. Kedelai yang berada dicelah tersebut

    akan terjepit karena silinder berputar dan membuat biji kedelai menjadi terbelah

    serta terkelupas kulit arinya. Pelat terbuat dari pelat stainless yang berbentuk

    persegi namun dibuat melengkung. Pelat memiliki ukuran panjang 19 cm dan

    lebar 15 cm, dilapisin dengan menggunakan karet pelapis supaya pelat stainless

    tidak rusak saat bergesekan dengan silinder stainless yang sedang berputar.

    19 cm

    10 cm

    Batang besi stainless

  • 22

    Gambar 3.9. Pelat Stainless.

    3.3.1.6. Baut Pengatur.

    Baut pengatur merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang

    terletak di bagian belakang mesin. Baut ini berfungsi untuk mengatur jarak antara

    pelat staniless dengan silinder stainless yang berputar. Apabila baut diputar

    searah jarum jam, maka baut akan bergerak maju dan mengakibatkan jarak antara

    pelat dengan silinder menjadi semakin dekat atau celah antara keduanya menjadi

    semakin sempit, hal ini berlaku sebaliknya apabila baut diputar melawan arah

    jarum jam. Jika dikondisikan celah antara silinder dengan pelat terlalu sempit

    maka kedelai yang digiling menjadi banyak yang remuk (rusak), sedangkan jika

    celah terlalu lebar maka kedelai menjadi tidak terbelah dan terkelupas kulit

    arinya.

    Gambar 3.10. Baut Pengatur.

    19 cm

    15 cm

    Baut Pengatur

  • 23

    3.3.1.7. Feeder Bawah.

    Feeder bawah merupakan bagian dari mesin penggiling kedelai yang

    berguna sebagai sarana untuk keluarnya kedelai dari dalam mesin penggiling

    kedelai. Tujuannya agar kedelai yang telah digiling di dalam mesin penggiling

    kedelai tidak tercecer dan terlempar keluar. Feeder bawah terbuat dari pelat

    stainless yang berbentuk seperti corong, mempunyai ukuran panjang 30 cm, lebar

    20 hingga 8 cm, dan tinggi 15 hingga 5 cm.

    Gambar 3.11. Feeder Bawah .

    3.3.2. Mesin Pengaduk Kedelai.

    Pengaduk kedelai ini berfungsi untuk mencuci kedelai yang telah terbelah,

    membuang kulit ari dari kedelai, mengeringkannya serta mencampur kedelai yang

    telah sedikit kering dengan ragi tempe, agar ragi tempe dapat tercampur dengan

    rata dan proses peragian pada kedelai menjadi lebih baik.

    Kedelai yang telah terbelah dari proses penggiling kedelai dicuci terlebih

    dulu, agar kedelai menjadi bersih dari kotoran akibat proses penggilingan. Selain

    dicuci pengaduk ini juga akan memutar air beserta kedelai dan kulit arinya,

    sehingga kulit ari kedelai yang terapung diatas air dapat dibuang. Kulit ari kedelai

    dibuang karena pada proses pembuatan tempe kulit ari kedelai tidak digunakan.

    20 cm

    8 cm

    30 cm

    15 cm

  • 24

    Setelah air surut dan kulit ari kedelai terbuang, dilanjutkan pada proses

    pengeringan.

    Proses peragian kedelai dilakukan setelah kedelai mengalami proses

    pengeringan. Proses pengeringan yang dimaksud disini ialah, dimana kondisi

    kedelai tidak terlalu basah, dan masih sedikit lembab. Kedelai kemudian diberi

    ragi sesuai takaran dalam suatu wadah berlubang kecil-kecil. Wadah tersebut

    diaduk agar ragi tempe dapat jatuh pada kedelai yang sedang diputar oleh

    pengaduk, sehingga peragian lebih merata pada semua kedelai didalam pengaduk.

    Gambar 3.12. Mesin Pengaduk Kedelai (Samping).

    Motor Pengaduk

    Blower

    Motor Buka-Tutup Pintu Feeder

    Wadah Bagian Dalam

    Wadah Bagian Luar

    Sirip Pengaduk

    limiter

    Kerangka Besi Stainless

  • 25

    Gambar 3.13. Mesin Pengaduk Kedelai (Atas).

    Mesin pengaduk kedelai yang dirancang terbuat dari kerangka baja

    stainless yang berbantuk persegi panjang yang memiliki ukuran panjang 26 cm,

    lebar 17 cm, dan tinggi 42 cm. Mesin memiliki beberapa bagian utama yaitu

    motor pengaduk, sirip pengaduk, wadah bagian dalam, wadah bagian luar, motor

    peragi, Blower, Motor buka-tutup pintu, limiter, dan feeder.

    3.3.2.1. Wadah Bagian Dalam.

    Wadah bagian dalam merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang

    berfungsi untuk menampung kedelai yang telah digiling dengan mesin penggiling

    kedelai. Wadah ini juga merupakan tempat untuk proses mengaduk kedelai,

    mencuci kedelai, pengeringan, serta peragian kedelai. Wadah terbuat dari

    mangkuk stainless dengan diameter 20 cm dan tinggi 12 cm. Di bagian bawah

    wadah terdapat beberapa lubang kecil yang bertujuan membuang air yang

    digunakan pada saat proses pencucian kedelai. Di bagian bawah wadah juga

    terdapat katup pintu yang dapat bergerak mundur untuk membuka katup, atau

    maju untuk menutup katup.

    Blower

    Motor Buka-Tutup Pintu

    Motor Pengaduk

    Wadah Bagian Dalam

    Wadah Bagian Luar

    Motor Peragi

    Ulir Pintu

  • 26

    Gambar 3.14. Wadah Bagian Dalam.

    3.3.2.2. Wadah Bagian Luar.

    Wadah bagian luar merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang

    berfungsi untuk menampung air yang dibuang dari wadah bagian dalam. Wadah

    bagian luar terbuat dari mangkuk stainless yang pinggirnya dipasang pelat

    stainless dengan diameter 25 cm dan tinggi 25 cm. Dibagian bawah wadah ini

    terdapat lubang dan selang pembuangan, agar air yang ditampung dapat dibuang

    menuju tempat yang telah disediakan.

    Gambar 3.15. Wadah Bagian Luar.

    20 cm

    12 cm

    25 cm

    25 cm

  • 27

    3.3.2.3. Motor Pengaduk.

    Motor pengaduk berfungsi untuk memutar sirip pengaduk. Motor ini

    menggunakan motor wiper (pembersih kaca mobil), sehingga putaran yang untuk

    mengaduk tidak terlalu cepat dan mampu untuk menggerakan beban yang berat.

    Gambar 3.16. Motor Pengaduk.

    3.3.2.4. Sirip Pengaduk.

    Sirip pengaduk berfungsi untuk memutar, mengaduk, dan mencampur

    kedelai yang berada di wadah bagian dalam. Terdapat dua sirip dan keduanya

    menggunakan bahan baku kayu, karena kayu mengurangin dampak kerusakan

    yang timbul akibat gesekan antara sirip pengaduk dengan wadah bagian dalam.

    Bahan kayu juga lebih baik digunakan untuk proses mencampur kedelai dengan

    ragi daripada menggunakan bahan logam. Kedua sirip pengaduk mempunyai

    panjang 17 cm.

    Gambar 3.17. Sirip Pengaduk.

    17 cm

  • 28

    3.3.2.5. Blower.

    Blower berfungsi untuk mengeringkan kedelai yang basah akibat dari

    proses pencucian kedelai pada tahap pencucian. Blower menggunakan Hair Dryer

    (pengering rambut) agar proses pengeringan kedelai menjadi lebih cepat. Kedelai

    dikeringkan sambil diaduk dengan menggunakan pengaduk kedelai agar proses

    pengeringan dapat merata terhadap kedelai yang berada di dalam wadah.

    Gambar 3.18. Blower.

    3.3.2.6. Motor Peragi.

    Motor peragi berfungsi untuk memutar alat peragi. Motor yang dipakai

    adalah motor DC 12 V. Jika motor peragi menyala, ragi akan jatuh dari wadah

    ragi menuju ke wadah bagian dalam yang berisi kedelai yang sudah mengalami

    proses pengeringan. Kedelai telah cukup kering diberi ragi serta diaduk dengan

    pengaduk kedelai, agar ragi yang diberikan dapat merata terhadap kedelai

    sehingga proses peragian nantinya maksimal.

    Gambar 3.19. Motor Peragi.

  • 29

    3.3.2.7. Motor Buka-Tutup Pintu.

    Motor peragi merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang

    berfungsi untuk memutar besi ulir. Motor yang dipakai pada sama seperti motor

    yang dipakai pada motor pengaduk kedelai, karena membutuhkan tenaga yag

    besar untuk memutar besi ulir. Pada besi ulir terdapat mur-baut yang dapat

    bergerak maju atau mundur, dan mur-baut ini menempel pada katup pintu. Ketika

    besi ulir diputar motor searah jarum jam makan mur-baut akan bergerak mundur,

    sehingga katup pintu akan bergerak membuka. Sebaliknya jika besi ulir diputar

    motor berlawanan arah jarum jam maka mur-baut akan bergerak maju, sehingga

    katup pintu akan bergerak menutup.

    Gambar 3.20. Motor Buka-Tutup Pintu.

    3.3.2.8. Limiter.

    Limiter merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang berfungsi

    untuk membatasi pergerakan katup pintu saat bergerak membuka dan bergerak

    menutup. Pergerakan pintu dibatasi agar motor buka-tutup berhenti memutar besi

    ulir ketika posisi pintu telah mencapai limit (batas) gerak, baik ketika pintu

    membuka atau menutup. Limiter berupa limit switch (saklar pembatas) yang

    terhubung dengan Arduino, sehingga ketika saklar tertekan maka akan

    mengirimkan sinyal ke pin Arduino untuk mematikan motor.

  • 30

    Gambar 3.21. Limiter.

    3.3.2.9. Feeder.

    Feeder merupakan bagian dari mesin pengaduk kedelai yang berfungsi

    sebagai tempat menampung kedelai yang keluar dari wadah bagian dalam. Feeder

    yang dirancang terbuat dari pelat stainless yang berbentuk corong, dengan

    panjang 20 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 5 cm. Kedelai yang keluar tidak tercecer

    dan diharapkan agar turun menuju konveyor sedikit demi sedikit.

    Gambar 3.22. Feeder.

    Limit Switch 2

    Limit Switch 1

    20 cm

    6 cm

    5 cm

  • 31

    3.3.3. Konveyor.

    Konveyor merupakan mesin yang bertujuan untuk memindahkan,

    membawa, serta memasukan kacang kedelai yang telah diberi ragi kedalam

    plastik pembungkus. Konveyor yang dirancang adalah tipe Belt Conveyor

    (koveyor sabuk), karena konveyor tipe ini cocok digunakan untuk mengangkut

    benda dan material berupa Unit Load dan Bulk material. Unit load adalah benda-

    benda yang dihitung jumlahnya satu-satu, contohnya kotak, kantong, dan balok.

    Bulk material adalah material butir-butir, serbuk atau bubuk, contohnya kacang,

    pasir semen, dll.

    Gambar 3.23. Konveyor.

    Konveyor yang dirancang menggunakan rangka dari pelat baja stainless

    dan dua silinder sebagai porosnya, memiliki panjang 60 cm, lebar 8 cm, dan

    tinggi 9 cm, serta beberapa bagian utama yaitu belt, motor putar, dan baut

    pengatur.

    3.3.3.1. Belt Konveyor.

    Belt (sabuk) merupakan bagian dari konveyor yang berfungsi sebagai

    sarana untuk menampung kedelai yang jatuh dari feeder pada mesin pengaduk

    kedelai. Jika belt bergerak maka kedelai akan ikut bergerak mengikuti arah

    gerakan belt. Belt dipasang melingkari dua buah poros silinder agar belt dapat

    bergerak memutar 360o.

    Belt

    Baut Pengatur

  • 32

    Gambar 3.24. Belt Konveyor.

    3.3.3.2. Motor Konveyor.

    Motor merupakan bagian dari konveyor yang berfungsi memutar poros

    silinder. Motor ini menggunakan motor wiper sebagai penggeraknya, karena

    motor ini berputar dengan lambat dan mampu menggerakan beban yang berat.

    Ketika poros silinder diputar oleh motor, maka belt pada konveyor juga ikut

    bergerak mengikuti arah gerak silinder tersebut.

    Gambar 3.25. Motor Konveyor.

    3.3.3.3. Baut Pengatur.

    Baut Pengatur merupakan bagian dari konveyor yang berfungsi mengatur

    kekecangan dari belt terhadap poros silinder. Terdapat dua buah baut pengatur di

    konveyor untuk menarik kedua sisi poros silinder. Ketika baut diputar searah

  • 33

    jarum jam maka belt akan tertarik dan akan semakin kecang. Juga ketika baut

    diputar berlawanan arah jarum jam maka belt akan menjadi lebih kendur.

    Gambar 3.26. Baut Pengatur.

    3.4. Perancangan Perangkat Lunak.

    Pada bagian perancangan lunak ini akan dijelaskan mengenai pengolahan data

    yang dilakukan oleh Arduino ATMEGA 2560. Arduino akan menjalankan mesin-

    mesin sesuai dengan tahapan yang ditententukan menggunakan perangkat lunak yang

    dirancang dalam skripsi ini. Perancangan lunak akan dijelaskan dalam bentuk

    diagram alir supaya mempermudah untuk memahami alur kerja yang dirancang dalam

    bentuk perangkat lunak

    Baut Pengatur

  • 34

    Tidak

    Ya

    Tidak

    Ya

    Tidak

    Ya

    Gambar 3.27. Diagram alir sistem.

    Mulai?

    Start

    Penggiling ON

    Pompa air ON

    Pengaduk ON

    Limit switch

    2 ON?

    Penggiling OFF

    Limit switch

    1 ON?

    End

    Delay 30 s

    Delay 60 s

    Pompa Air OFF

    Delay 120 s

    Blower ON

    Delay 300 s

    Blower OFF

    Peragi ON

    Delay 60 s

    Pengaduk OFF

    Blower OFF

    Buka Pintu ON

    Konveyor ON

    Buka Pintu OFF

    Pengaduk ON

    Delay 60 s

    Tutup Pintu ON

    Pengaduk OFF

    Konveyor OFF

    Tutup Pintu ON

  • 35

    Penjelasan dari diagram alir sistem adalah sebagai berikut:

    Sistem akan memulai proses mesin peraga fermentasi kedelai ketika tombol

    mulai (push button) ditekan.

    Setelah push button ditekan maka pada detik ke 0 penggiling kedelai dalam

    kondisi ON, bersamaan dengan pompa air dan pengaduk kedelai yang juga

    ON.

    Pada detik ke 30 penggiling kedelai dikondisikan OFF, namun pompa air dan

    juga pengaduk kedelai tetap dikondisikan ON.

    Pada detik ke 45 pompa air dikondisikan OFF.

    Pada detik ke 90 blower dibuat dalam kondisi ON

    Pada detik ke 150 blower dikondisikan OFF, dan motor peragi dibuat dalam

    kondisi ON.

    Pada detik ke 180 motor peragi dibuat OFF, dan membuat konveyor serta

    motor buka-tutup pintu dikondisikan ON ke arah buka pintu, sampai pintu

    menyentuh limit switch 1. Jika limit switch 1 tersentuh maka motor buka-tutup

    pintu dibuat OFF.

    Pada detik ke 225 motor pengaduk dibuat OFF, dan membuat motor buka-

    tutup pintu dikondisikan ON ke arah tutup pintu, sampai pintu menyentuh

    limit switch 2. Jika limit switch 2 tersentuh maka motor buka-tutup pintu

    dibuat OFF.

    Pada detik ke 240 konveyor dibuat dalam kondisi OFF.

  • 36

    3.4. Penempatan Mesin.

    Karena Mesin Peraga yang dirancang terdapat beberapa mesin utama dan alat

    pendukung lainnya, maka penempatan dari masing-masing mesin dan alat pendukung

    sangatlah penting. Mesin utama yang perlu diperhatikan letaknya terdiri dari mesin

    penggiling kedelai, mesin pengaduk kedelai, dan konveyor. Alat pendukung yang

    juga diperhatikan letaknya terdiri dari galon pompa air, blower, kotak Arduino-Relay,

    dan kotak power supply.

    1. Mesin penggiling kedelai ditempatkan pada dudukan dengan ketinggian

    sekitar 0,75 sampai 1 meter.

    2. Galon pompa air diletakan disamping mesin penggiling kedelai dengan

    ketinggian dudukan yang sama dengan mesin penggiling kedelai.

    3. Selang keluaran air dari pompa air dimasukan kedalam feeder bagian atas

    mesin penggiling kedelai.

    4. Mesin pengaduk kedelai ditempatkan pada dudukan yang lebih rendah

    daripada mesin penggiling kedelai, dengan menyesuaikan letak ujung feeder

    bagian bawah mesin penggiling kedelai masuk pada bagian atas wadah

    bagian dalam di mesin pengaduk kedelai.

    5. Pasangkan blower yang kabelnya terhubung dengan mesin penggiling

    kedelai di penjepit blower yang terletak di mesin pengaduk kedelai.

    6. Konveyor diletakan dibawah dari feeder mesin pengaduk kedelai dengan

    jarak ujung feeder dan belt konveyor sekitar 0,05 hingga 0,1 meter.

    7. Kotak Arduino-Relay ditempatkan disamping kanan mesin pengaduk

    kedelai dengan ketinggian setara dengan bagian atas dari mesin pengaduk

    kedelai, agar semua kabel dari tiap-tiap mesin dapat dijangkau dan

    dihubungkan ke kotak.

    8. Kotak power supply dapat diletakan di lantai, asal kabelnya yang

    dihubungkan ke kotak Arduino-Relay.

  • 37

    Gambar 3.28. Posisi Penepatan Galon Air.

    Gambar 3.29. Posisi Penempatan Mesin Penggiling, Mesin Pengaduk, Konveyor

    dan kotak Arduino-Relay.

    Gambar 3.30. Kotak Arduino-Relay Dengan Label Pada Tiap Saklar Dan Pin.

    GALON AIR

    SELANG POMPA FEEDER ATAS

    MESIN PENGGILING

    FEEDER BAWAH

    MESIN PENGGILING

    FEEDER MESIN

    PENGADUK

    KOTAK

    ARDUINO-RELAY

  • 38

    3.5. Petunjuk Penggunaan Mesin.

    Karena merupakan sebuah mesin peraga maka ada hal-hal yang perlu dan

    dilakukan saat mesin sebelum dioperasikan dan ketika kondisi mesin dioperasikan.

    Saat sebelum dioperasikan yang perlu dilakukan antara lain:

    1. Mengisi air pada galon pompa air hingga penuh.

    2. Mengatur baut pengatur pada mesin penggiling kedelai pada ukuran yang

    tepat, agar kedelai yang digiling tidak banyak banyak yang utuh maupun

    hancur.

    3. Mengisi ragi tempe pada wadah peragi dengan melepasnya dari

    penjepitnya, lalu di isi ragi dengan menggunakan sendok.

    4. Mengatur selang pembuangan air dari mesin pengaduk kedelai ke dalam

    ember atau langsung keselokan.

    5. Menyiapkan wadah diujung konveyor sebagai tempat untuk menampung

    kedelai.

    6. Menyiapkan kedelai yang telah direbus dan direndam selama satu malam.

    7. Sambungkan kabel yang terdapat pada masing-masing mesin ke kotak

    Arduino-Relay dengan cara memasukan jek dari kabel tersebut ke dalam

    pin, dimana masing-masing jek dan pin telah diberi label.

    8. Sabungkan tiga buah Steker AC ke sumber tegangan AC 220V, yang

    terdiri dari Steker untuk motor penggiling dan blower yang menjadi satu,

    Steker power supply 12V 10A, dan Steker power supply 12V 10A.

    9. Tekan dan aktifkan saklar on/off untuk menyalakan arduino, serta start

    untuk memulai mengoperasikan mesin.

    Ketika saklar start diaktifkan dan mesin mulai beroperasi, maka yang harus dilakukan

    antara lain:

    1. Memasukan kedelai yang telah disiapkan kedalam mesin penggiling

    kedelai.

    2. Melihat urutan proses apakah sesuai dengan yang ditampilkan di seven

    segment.

    3. Ketika kedelai keluar dari mesin pengaduk dan menuju feeder dapat

    dibantu mendorong kedelai dari feeder ke konveyor, karena kedelai

    menempel pada feeder tersebut.

  • 39

    4. Semua kedelai yang telah melewati semua tahap yang ada pada mesin dan

    ditampung diwadah, dapat dimasukan kedalam plastik pembungkus tempe

    yang telah diberi lubang sebelumnya.

    5. Matikan mesin setelah semua proses yang dijalankan oleh mesin telah

    berakhir, dengan menekan saklar on/off pada posisi off.

    6. Jek dari mesin penggiling, mesin pengaduk, dan konveyor dapat dicabut

    dari pin di kotak Arduino-Relay supaya mesin dapat dicuci atau dibersih

    kan.