bab iii penutup

1
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Gadai dalam bahasa Arab disebut rahn. Secara bahasa (etimology/lughatan), rahn berarti: tetap dan lestari, seperti juga di namai al-hbsu, artinhya penahanan. Menurut Sabiq (1983) Rahn didefinisikan sebagai menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syara’ sebagai jaminan hutang, hingga orang yang bersangkutan boleh mengambil hutang. Pelaksanaan rahn pada prinsipnya sudah dilakukan oleh setiap diri masing-masing pribadi muslim. Sebab kegiatan untang piutang ini merupakan salah satu keperluan yang niscaya untuk dipenuhi oleh sesorang dalam hidupnya ketika ia berada dalam kondisi ekonomi yang tidak mendukung. Namu, terlepas dari disadari atau tidaknya praktek semacam itu, pada dasarnya islam menganjurkan transaksi htuang piutang secara dilakukan oleh setiap orang islam secara syariah, seperti dalam bentuk al- qardhul hassan atau melakukan perjanjian hutang piutang dengan gadai dalam bentuk mudharabah dengan tujuan utamanya adalah memenuhi kewajiban moral sebagai jaminan sosial.

Upload: haris

Post on 04-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

for eduacation for campus

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Penutup

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gadai dalam bahasa Arab disebut rahn. Secara bahasa (etimology/lughatan), rahn berarti: tetap dan lestari, seperti juga di namai al-hbsu, artinhya penahanan.

Menurut Sabiq (1983) Rahn didefinisikan sebagai menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syara’ sebagai jaminan hutang, hingga orang yang bersangkutan boleh mengambil hutang.

Pelaksanaan rahn pada prinsipnya sudah dilakukan oleh setiap diri masing-masing pribadi muslim. Sebab kegiatan untang piutang ini merupakan salah satu keperluan yang niscaya untuk dipenuhi oleh sesorang dalam hidupnya ketika ia berada dalam kondisi ekonomi yang tidak mendukung. Namu, terlepas dari disadari atau tidaknya praktek semacam itu, pada dasarnya islam menganjurkan transaksi htuang piutang secara dilakukan oleh setiap orang islam secara syariah, seperti dalam bentuk al- qardhul hassan atau melakukan perjanjian hutang piutang dengan gadai dalam bentuk mudharabah dengan tujuan utamanya adalah memenuhi kewajiban moral sebagai jaminan sosial.