bab iii penggunaan alat manual pendukung metode · pdf filedi tk lab. school, tk kuntum...

69
86 86 Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode Bercerita di TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas III.1 Profil TK Lab. School TK Lab. School berlokasi di Jalan Senjaya Guru Kampus UPI, Jalan Dr. Setiabudi No. 229 Kecamatan Sukasari Kotamadya Bandung. TK ini pertamakali didirikan pada 1960 di atas tanah seluas 764,73 meter persegi dengan luas bangunan 217,02 meter persegi, dengan status sekolah swasta dan status bangunan milik sendiri. Sejak awal pembentukan sampai sekarang, TK ini telah mengalami sejumlah pergantian pengelola dan pergantian nama berikut. Tahun 1960 – 1970 di bawah pengelolaan LPC Bandung. Tahun 1970 – 1973 di bawah pengelolaan Laboratorium Sekolah atau Lab. School IKIP Bandung. Tahun 1973 – 1998 dikelola oleh PPSP IKIP Bandung dengan mengalami beberapa kali pergantian nama. Tahun 1974 menjadi TK Teladan IKIP Bandung, lalu diganti menjadi TK Inti IKIP Bandung, dan pada 1998 diubah menjadi TK Bumi Siliwangi. Tahun 1998 – September 2003 TK Bumi Siliwangi dikelola oleh Dharma Wanita IKIP Bandung. Tahun 2000 IKIP berganti nama menjadi UPI dan berpengaruh pula terhadap nama TK. September 2003 sampai dengan sekarang berada di bawah pengelolaan BPS (Badan Pengelola Sekolah) Sekolah Laboratorium UPI Bandung, dan berganti nama menjadi TK Sekolah Laboratorium (Percontohan) UPI yang lebih familiar dengan sebutan TK Lab. School dan hingga sekarang menjadi laboratorium Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Jurusan Psikologi dan PGTK UPI Bandung.

Upload: vodung

Post on 02-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

86

86

Bab III

Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode Bercerita

di TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas

III.1 Profil TK Lab. School

TK Lab. School berlokasi di Jalan Senjaya Guru Kampus UPI, Jalan Dr.

Setiabudi No. 229 Kecamatan Sukasari Kotamadya Bandung. TK ini pertamakali

didirikan pada 1960 di atas tanah seluas 764,73 meter persegi dengan luas

bangunan 217,02 meter persegi, dengan status sekolah swasta dan status bangunan

milik sendiri.

Sejak awal pembentukan sampai sekarang, TK ini telah mengalami

sejumlah pergantian pengelola dan pergantian nama berikut.

− Tahun 1960 – 1970 di bawah pengelolaan LPC Bandung.

− Tahun 1970 – 1973 di bawah pengelolaan Laboratorium Sekolah atau Lab.

School IKIP Bandung.

− Tahun 1973 – 1998 dikelola oleh PPSP IKIP Bandung dengan mengalami

beberapa kali pergantian nama.

Tahun 1974 menjadi TK Teladan IKIP Bandung, lalu diganti menjadi TK Inti

IKIP Bandung, dan pada 1998 diubah menjadi TK Bumi Siliwangi.

− Tahun 1998 – September 2003 TK Bumi Siliwangi dikelola oleh Dharma

Wanita IKIP Bandung.

− Tahun 2000 IKIP berganti nama menjadi UPI dan berpengaruh pula terhadap

nama TK.

− September 2003 sampai dengan sekarang berada di bawah pengelolaan BPS

(Badan Pengelola Sekolah) Sekolah Laboratorium UPI Bandung, dan berganti

nama menjadi TK Sekolah Laboratorium (Percontohan) UPI yang lebih

familiar dengan sebutan TK Lab. School dan hingga sekarang menjadi

laboratorium Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Jurusan Psikologi dan PGTK

UPI Bandung.

Page 2: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

87

87

III.1.1 Visi dan Misi

Visi : Menjadi Taman Kanak-kanak yang memiliki keunggulan akademis,

sosial dan religi, sebagai wahana bagi pengembangan pendidikan dengan lulusan

yang berdaya saing tinggi dan berakhlak mulia.

Misi :

a. Mengembangkan potensi anak-anak dalam mengenal sosial dan

lingkungannya.

b. Mempersiapkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik anak untuk dapat

melanjutkan ke jenjang berikutnya.

c. menanamkan sifat percaya diri dan rasa keagamaan.

III.1.2 Konsep Pembelajaran dan Kurikulum

Pembelajaran diselenggarakan berpusat pada anak yang didasarkan pada

pembelajaran berorientasi perkembangan dengan bermain dan menyenangkan. TK

Lab. School mengaplikasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) yang dicanangkan Pemerintah.

Lingkup Kurikulum ini meliputi aspek perkembangan Moral dan Nilai-nilai

Agama, Sosial, Emosional dan Kemandirian, Kemampuan Berbahasa, Kognitif,

Fisik/motorik, dan Seni.

Gambar III.1 TK Lab. School

Page 3: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

88

88

Tabel III.1 Aspek Perkembangan Kemampuan Berbahasa untuk Anak Usia TK A

KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR

Menyebutkan berbagai bunyi /suara tertentu

Menirukan kembali 3 – 4 urutan kata Dapat mendengarkan dan

membedakan bunyi suara, bunyi bahasa, dan mengucapkannya

Menyebutkan kata-kata yang mempunyai suku kata

awal yang sama, misal: kaki – kali. Atau suku kata

akhir yang sama, misal: nama –sama, dll.

Melakukan 2 – 3 perintah secara

sederhana Dapat mendengarkan dan memahami kata dan kalimat sederhana Mendengarkan cerita dan

menceritakan kembali isi cerita secara sederhana

Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis

kelamin, dan alamat rumah secara sederhana

Menceritakan pengalaman / kejadian secara sederhana

Dapat berkomunikasi / berbicara secara lisan

Menjawab pertanyaan tentang keterangan/

informasi secara sederhana Bercerita menggunakan kata ganti aku atau saya

Menunjukkan gerakan - gerakan, misalnya:

duduk, jongkok, berlari, makan, melompat, menangis, senang,

sedih, dll. Menyebutkan posisi /

keterangan tempat, misal: di luar, di dalam, di atas, di

bawah, di depan, di belakang, di kiri, di kanan,

dsb.

Memperkaya kosa kata yang diperlukan untuk berkomunikasi sehari-hari meliputi: kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan waktu.

Menyebutkan waktu (pagi, siang, malam)

Anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya.

Dapat mengenal bentuk-bentuk simbol sederhana

Membuat berbagai macam coretan

Page 4: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

89

89

(pra menulis) Membuat gambar dan coretan (tulisan) tentang cerita mengenai gambar

yang dibuatnya Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang

dibuat sendiri Mengurutkan dan

menceritakan isi gambar seri sederhana

( 3 – 4 gambar )

Dapat menceritakan gambar (pra membaca)

Menghubungkan gambar/ benda dengan kata

Membaca gambar yang memiliki kata / kalimat

sederhana Menceritakan isi buku walaupun tidak sama tulisan dengan yang

diungkapkan

Mengenal bahwa ada hubungan antara bahasa lisan dengan tulisan (pra membaca)

Menghubungkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya

Tabel III.2 Aspek Perkembangan Kemampuan Berbahasa untuk Anak Usia TK B

KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR

Membedakan dan menirukan kembali bunyi / suara tertentu

Menirukan kembali 4 – 5 urutan kata

Dapat mendengarkan dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa dan mengucapkannya dengan lafal yang benar

Membedakan kata-kata wang mempunyai suku kata awal sama, misal: kaki – kali , dan suku kata akhir sama, misal: nama – sama, dll. Melakukan 3 – 5 perintah secara berurutan dengan benar

Anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya untuk persiapan membaca dan menulis.

Dapat mendengarkan dan memahami kata dan kalimat sederhana serta mengkomunikasikannya

Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara urut

Page 5: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

90

90

Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, dan alamat rumah dengan lengkap

Dapat berkomunikasi / berbicara lancar secara lisan dengan lafal yang benar Menceritakan

pengalaman/kejadian secara sederhana dengan urut Bercerita menggunakan kata ganti aku, saya. kamu, dia, mereka. Menunjuk dan menyebutkan gerakan-gerakan misalnya: duduk, jongkok, berlari, makan, dll. Menunjuk dan memberikan keterangan yang berhubungan dengan posisi/ keterangan tempat. Misal: di luar, di dalam, di atas, di bawah, di depan, di belakang.di kiri, di kanan dsb. Membuat gambar dan menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan / tulisan yang sudah berbentuk huruf / kata

Mengelompokkan kata-kata yang sejenis

Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas

Memiliki perbendaharaan kata yang diperlukan untuk berkomunikasi sehari-hari

Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri (4 – 6 gambar)

Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dan menceritakan isi buku dengan menunjuk beberapa kata yang dikenalnya

Memahami bahwa ada hubungan antara bahasa lisan dengan tulisan (pra membaca) Menghubungkan dan

menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya

Page 6: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

91

91

III.1.3 Proses Evaluasi Anak

Dilakukan melalui cara pengamatan dan pencatatan anekdot. Pengamatan

dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan sikap anak dengan mengamati

tingkah laku anak dalam keseharian secara berkesinambungan, sedangkan

pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap dan perilaku anak

dalam situasi tertentu. Alat penilaian yang digunakan untuk memperoleh

gambaran perkembangan kemampuan dan perilaku anak, antara lain :

a. Portofolio, yaitu penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang dapat

menggambarkan perkembangan keterampilan anak.

b. Unjuk kerja (performance) merupakan penilaian terhadap anak melalui cara

melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek

menyanyi, olahraga, atau memperagakan sesuatu.

c. Penugasan (project) merupakan tugas yang dikerjakan anak yang

pengerjaannya memerlukan waktu relatif lama, misalnya melakukan

percobaan menanam biji.

d. Hasil karya (product) merupakan hasil karya anak setelah melakukan suatu

kegiatan.

III.1.4 Fasilitas Penunjang di Lingkungan Sekolah

III.1.4.1 Sarana Fisik Bangunan

TK Lab. School terdiri dari area gedung dan tanah lapang. Area gedung

berbentuk T, meliputi: Ruang Kelas, Ruang Olah Raga, Ruang Komputer, Ruang

Kepala TK, Ruang Guru TK dan TU, Ruang Kesehatan, Ruang Dapur, Ruang

Makan, Gudang, WC Guru, WC Murid, Tempat Wudhu dan Basuh Tangan,

Mushola, serta Kamar Penjaga TK. Sedangkan tanah lapang yang terletak di

bagian depan dan bagian belakang dijadikan arena bermain dan berkebun.

Gambar III.2 Fasilitas Penunjang di Lingkungan Sekolah TK Lab. School

Page 7: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

92

92

Gambar III.3 Fasilitas Penunjang di Lingkungan Sekolah TK Lab. School

Page 8: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

93

93

III.1.4.2 Sarana Penunjang

Tabel III.3 Sarana Penunjang di Lingkungan Sekolah TK Lab. School

No Area Sarana Perlengkapan

1.

Halaman Depan TK

a. Ayunan (1 buah) b. Komedi Putar (1 buah) c. Tangga Majemuk Berjenjang (1 buah) d. Luncuran (1 buah) e. Patung Binatang (3 buah: Jerapah, Rusa,

Kijang) f. Tanah Lapang

2

Halaman Belakang TK

a. Jungkitan (3 buah) b. Komedi Putar (1 buah) c. Tangga Panjat (3 buah) d. Luncuran (1 buah) e. Ayunan (3 buah) f. Sangkar Burung (2 buah) g. Aquarium (2 buah) h. Gazebo (1 lokal) i. Area Berkebun

3

Ruang Kelas (3 lokal)

a. Meja dan Kursi Anak b. Meja dan Kursi Guru c. Papan Tulis d. Lemari e. Loker f. Papan Absen g. Jam Dinding h. Karya Anak i. Poster

4.

Ruang Olah Raga (1 lokal)

a. Karpet b. Meja c. Tape

5.

Ruang Komputer (1 lokal)

a. Meja dan Kursi Anak b. Perangkat Komputer (7 unit)

6.

Area Pasir dan Air (1 area)

a. Pasir b. Botol kosong c. Corong Plastik d. Mainan Plastik (sapu, sekop, dll)

7.

Area Matematika (3 area)

a. Pohon Berhitung b. Kertas bertuliskan angka 1-10 yang ditempel

di dinding

8. Area Musik (3 area)

a. Terompet mainan b. Gitar Mainan c. Genjring

Page 9: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

94

94

9.

Area Balok (3 area)

a. Balok dengan berbagai ukuran dan bentuk b. Mainan Mobil-mobilan c. Mainan Kereta api d. Mainan plastik berbentuk binatang

10.

Area Baca – Tulis (3 area)

a. Krayon b. Pensil Warna c. Spidol

11.

Area Drama (3 area)

a. Boneka b. Perkakas Dapur Mainan

12.

Area Sains (3 area)

a. Luv b. Magnet

13.

Area Seni (3 area)

a. Plastisin b. Berbagai cetakan kue dari bahan plastik

III.1.5 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Kegiatan pembelajaran dilakukan sejak Hari Senin sampai dengan Hari

Sabtu. Jam pembelajaran dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 10.30 WIB

setiap harinya, kecuali Hari Jumat yakni dimulai pukul 08.00 sampai dengan

pukul 09.30 WIB.

Adapun aktivitas kesehariannya meliputi :

− Pembukaan : 08.00 – 08.15 WIB.

Diawali dengan berbaris, doa belajar, doa untuk orang tua, menyanyi

(disesuaikan dengan tema), salam dan sapa.

− Materi Inti (sesuai tema) . 08.15 – 09.30 WIB.

− Istirahat / bermain, makan : 09.30 – 10.20 WIB.

− Penutup (doa dan evaluasi) : 10.20 – 10.30 WIB.

Selain kegiatan rutin di atas, setiap Hari Kamis dan Sabtu dikhususkan

untuk kegiatan ekstrakurikuler. Materi inti Hari Kamis berkenaan dengan musik,

seperti bernyanyi diiringi musik, memainkan alat musik, dan menari. Sementara

Hari Sabtu diberikan materi olah raga, komputer dan Bahasa Inggris.

III.1.6 Siswa TK Lab. School

Siswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2006/2007 sejumlah 48 anak,

terdiri dari :

− TK Kelas Nol Kecil yakni Kelas A sebanyak 17 anak

Page 10: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

95

95

− TK Kelas Nol Besar, terdiri dari:

Kelas B-1 sebanyak 18 anak, dan Kelas B-2 sebanyak 13 anak.

Struktur kepengurusan TK Lab. School terdiri dari Kepala TK, Wakil

Kepala TK, jajaran staf guru, Tata Usaha, dan petugas lainnya, meskipun tidak

mutlak. Hal ini terlihat dari struktur kepengurusan sebelumnya Kepala TK dibantu

oleh seorang Wakil Kepala TK, namun pada struktur kepengurusan periode

selanjutnya Kepala TK tidak dibantu oleh seorang Wakil Kepala TK saja

melainkan oleh dua staf wakil, yakni Wakil Kepala TK I dan Wakil Kepala TK II.

Tabel III.4 Susunan Pengurus TK Lab. School Tahun Ajaran 2007/2008

No Nama L/P Jabatan Pendidikan Terakhir Kelas

Masa Aktif di TK Lab. School

1. Dra. Masitoh, M.Pd. P Kepala Sekolah S2 A, B-1, B-2 1998 – sekarang

2. Dra. Neni D. Meirawati P Guru S1 B-1 1984 – sekarang

3. Hj. Dede Suryati, BA P Guru Sumber Belajar Sarjana Muda B-2 1987 – sekarang

4. Hj. Rini Nugraha, A.Ma. P Guru D2 PGTK B-2 1991 – sekarang

5. Bentang Indriani, SE P Administrasi, Guru S1 B-1 2003 – sekarang

6. Magdalena Zahir, A.Ma. P Guru D2 PGTK A 2003 – sekarang

7. Siti Mariah, A.Ma. P Guru D2 PGTK B-2 2006 – sekarang

8. Nia Lestari, S.Pd. P Guru S1 B-1 2006 – sekarang

9. Dindin Ijudin, S.Pd. L Guru Seni Musik S1 A, B-1, B-2 2000 – sekarang

10. Rudi Sofyan L Guru Komputer S1 A, B-1, B-2 2006 – sekarang

11. Ahmad Suryana L Tata Usaha SD - 1970 – sekarang

12. Duleh Tirtaatmaja L Tata Usaha SD - 1987 – sekarang

13. Wiwit P Guru Magang D2 PGTK B-2 2007

14. N. Dewi P Guru Magang D2 PGTK B-2 2007

15. Ani P Guru Magang D2 PGTK B-1 2007

16. Rina P Guru Magang D2 PGTK A 2007

Page 11: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

96

96

III.2 Profil TK Kuntum Cemerlang

III.2.1 Visi dan Misi

Sekolah Kuntum Cemerlang adalah sekolah formal berjenjang TK dan SD

berbasis kedekatan dengan alam yang "Variatif-lnspiratif", di mana anak diajak

belajar secara atraktif, kreatif dan inspiratif (terpadu) di semua bidang

pengembangan untuk menggali dan menumbuhkan potensi mereka secara utuh.

III.2.2 Konsep Pembelajaran dan Kurikulum

Sekolah Kuntum Cemerlang mengaplikasikan konsep pembelajaran

totalitas Kuntum Mekar. Konsep pembelajaran totalitas Kuntum Mekar

dikembangkan oleh M. Agus Moeliono pada 1989. Konsep Kuntum Mekar

berpusat pada proses pembelajaran totalitas yang menyentuh Intelligence Quotient

(IQ), Creative Quotient (CQ), Emotional Intelligence (El), Spiritual Intelligence

(SI), Adversity Quotient (AQ) dan Social Quotient (SQ), serta penyemaian

karakter positif melalui berbagai kegiatan anak yang atraktif. Konsep ini bergerak

di pengembangan pemaknaan baru tentang disiplin; menumbuhkan minat dan

kemampuan menjadi pengarang, ilmuwan, kreator, dan seniman cilik sesuai bakat

Gambar III.4 TK Kuntum Cemerlang

Page 12: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

97

97

dan keunikan anak. Masing-masing dikembangkan dalam metode yang ditujukan

kepada anak dan juga guru serta partisipasi aktif orang tua.

Kurikulum yang digunakan TK ini dinamai Kurikulum Atraktif Terpadu

Kuntum Cemerlang yang didasari konsep pembelajaran totalitas Kuntum Mekar,

mengajak anak di Sekolah Kuntum Cemerlang untuk menemukan bakat,

keunikan, karakter serta ditantang untuk memekarkan dirinya. Dalam

keterpaduan, anak akan jatuh hati dan mencintai serta tertantang menjelajah

kekayaan Matematika, Sains dan Teknologi, Bahasa dan Sastra (Bilingual

Atraktif), Citra Kewarganegaraan (IPS), Proses Kreatif (Keterampilan dan

Kesenian), Pengembangan Jasmani, Computer is Fun dan Keindahan Agama (3

kali seminggu Pengetahuan Agama sesuai keimanan orang tua anak, 2 kali

seminggu Pengkayaan Pengalaman Keimanan dengan pembelajaran sikap toleran

dalam budi pekerti). Konsep Kuntum Mekar saat ini dipergunakan beberapa

sekolah di 18 kota di Indonesia sebagai konsep pendamping yang memperkaya

kurikulum asal masing-masing sekolah.

Tabel III.5 Kurikulum Sekolah Kuntum Cemerlang

"Kurikulum Nasional Atraktif Terpadu"

Kurikulum Nasional Kurikulum Nasional Atraktif Terpadu

Pelajaran Pendidikan Agama

Keindahan Agama − Pengetahuan (doa-doa, prosesi dan atribut

khusus Agama Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu) sesuai keimanan anak (orang tua), dengan dibimbing oleh guru atau pemuka agama yang berkaitan.

− Pengkayaan pengalaman keimanan. − Pengalaman bekerjasama membangun

sikap toleran.

Pelajaran Pengetahuan Sosial, Kewarganegaraan dan Budi Pekerti

Citra Kewarganegaraan − Pengetahuan dan pengalaman keragaman

lintas budaya (apresiasi sejarah dan budaya)

− Penyemaian sikap kesatria, rasa tanggung jawab, rasa hormat, dan disiplin.

− Kami pejuang cilik − Kepekaan sosial − Pengetahuan sosial − Dinamika eksplorasi pengalaman hati

kepekaan sosial.

Page 13: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

98

98

− Wisata kepekaan, karya bakti mungilku − Pembawa pemecahan masalah

Pelajaran Matematika

Matematika Atraktif − Skill dasar keterampilan matematika,

berhitung − Nalar dan logika berpikir matematis − Skill strategi pemecahan masalah − Matematika dan kehidupanku − Petualangan imajinatif dunia matematika − Soal matematik tematis berjenjang − Keterpaduan dengan sains, proses kreatif,

citra kewarganegaraan, kepekaan sosial, olah fisik, billingual atraktif

Pelajaran Sains

Sains dan Teknologi − Keterampilan ilmiah − Keterampilan rancang bangun − Keterpaduan dengan bidang

pengembangan lain − Kemampuan dan kemandirian mencari

pengetahuan

Pelajaran Keterampilan dan Kesenian

Proses Kreatif − Lateral thinking − Kreatif spontan − Kreatif reflektif − Kerja tim kreatif − “Ide Cemerlangku” − Hasta karya (craft) dan kewirausahaan − Proses kreatif dan kegiatan “Hati

Tangguh” (pengembangan karakter) − Bermain musik dari hati − Kreasi gerak dan lagu − Keterpaduan dengan bidang

pengembangan lain

Pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia

Bilingual Atraktif − Baik bahasa ibu maupun bahasa asing

dikembangkan dalam suasana yang menyenangkan.

− Kedua bahasa diposisikan, dihargai, dikembangkan secara seimbang baik secara verbal maupun non-verbal.

− Kedua bahasa dikembangkan pada waktu dan kesempatan serta peluang yang tepat, dalam suasana yang menyenangkan bagi anak.

− Untuk kegiatan meneliti dan mengamati, dipergunakan bahasa ibu sebagai jembatan kedalaman berpikir. Hasil

Page 14: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

99

99

penelitian bisa disimpulkan dengan bahasa ibu kemudian dibuat sajak berulang dalam bahasa asing.

− Untuk kegiatan menggali kemampuan kreatif maupun saat berproses, anak dibebaskan berdialog dalam dua bahasa. Hasil gagasan diekspresikan dalam dua bahasa.

Pelajaran Pendidikan Jasmani

Pengembangan Jasmani − Kelenturan, kegesitan dengan tantangan

di alam dan di Ruang Busa. − Keterampilan cabang olahraga tertentu:

Sepak Bola Mini, Basket, Voli, Senam Ketangkasan, dll.

− Petualangan Air (Water Play), permainan di kolam renang dengan tantangan atraktif menempa karakter.

− Hati Tangguh; pengembangan karakter bertematik di alam atau di Ruang Busa.

Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Computer is Fun − Komputer sebagai awal inspirasi dan

berbagi gagasan − fun with computer − Keterampilan dasar untuk berperan

sebagai Redaktur Cilik − Menumbuhkan kemampuan interaksi

antar komputer dan sumber lain − Tantangan dari program komputer untuk

berdinamika dalam kelompok, bereksplorasi, berempati, memecahkan masalah.

− Presentasi “Gagasan dan Pemikiranku”

Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang terdapat pada Kurikulum Nasional

diaplikasikan daam pelajaran Bilingual Atraktif. Sekolah ini memberikan

pelajaran dua bahasa karena bahasa ibu maupun bahasa asing dianggap sama

penting. Bahasa ibu di usia dini adalah jembatan pengembangan ketajaman

berpikir, kemampuan berpikir lateral, serta kemampuan berdialog dalam dengan

nurani dan Tuhan. Bahasa asing kemudian dikembangkan melengkapi ketajaman

berpikir, penuangan gagasan dan kepekaan anak dalam "Creative Smart Language

Experience" sehingga diharapkan anak pada usia SD kelas besar (kelas 4, 5 dan 6)

akan mulai fasih mempergunakan bahasa asing serta memiliki perkembangan

nalar dan karakter yang utuh dan padu (Holistic Thinking and Act on It).

Page 15: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

100

100

III.2.3 Proses Evaluasi Anak

− Raport KBK standar pemerintah dengan beberapa perbaikan di bidang

penilaian afektif yang bersifat naratif

− Raport khas TK Kuntum Cemerlang

− Portofolio Karya Rupa, Hasil Penelitian, Gagasanku, dan Buku Tumbuh-

Kembangku

− Medali Penghargaan atau Pin Prestasi

− Pengukuran dan Observasi Proses, melalui :

− Pengamatan berkala aspek kreativitas, ketajaman berpikir, kepekaan, dan

karakter baik saat kerja kelompok maupun kerja individual.

− Ulangan Atraktif, meliputi :

1. 50% pengetahuan atau keterampilan dasar

2. 20% materi dari eksplorasi maupun studi pustaka anak

3. 20% materi kedalaman berpikir/gagasan

4. 10% materi tantangan atau pilihan minat anak

TK Kuntum Cemerlang menganggap proses belajar yang penuh antusias

serta kegembiraan sangat penting bagi anak dan akan tertanam lebih kuat di benak

anak jika disertai dengan disiplin tinggi. Penerapannya dilakukan melalui kegiatan

drilling dan Ulangan Atraktif. Kedua hal tersebut merupakan pemantapan belajar

anak dan menjadi program unggulan di Sekolah Kuntum Cemerlang, di mana

keterampilan dasar untuk bidang studi pokok dilatih dan dievaluasi secara atraktif

serta dipadu dengan Ulangan Simulasi Aktif llmiah, Strategic Thinking &

Problem Solving serta Kepekaan.

III.2.4 Fasilitas Penunjang di Lingkungan Sekolah

TK Kuntum Cemerlang berlokasi di Jl. Cipaku Indah XI No.2 Bandung,

dengan fasilitas penunjang berikut.

- Ruang kelas TK A (1 lokal) dan ruang kelas TK B (1 lokal), masing-masing

kelas berukuran 48 meter persegi.

- Ruang Komputer (1 lokal)

- Ruang Eksplorasi, dinamai “Ruang LEGO dan Sains” (1 lokal)

- Studio Seni Rupa dan Musik (1 lokal)

Page 16: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

101

101

- Perpustakaan (1 lokal)

- Ruang Busa (Soft Room), dinamai “Ruang Hati Tangguh” (1 lokal)

- Ruang Makan (Gazeebo) 1 lokal

- Kolam Renang (Indoor Pool, Half Olympic Pool dan Wading Pool) 3 area

- Lapangan Basket (1 area)

- Lapangan Tenis (1 area)

- Lapangan Voli (1 area)

- Lapangan Mini Soccer (1 area)

- Atletik (1 area)

- Kebun Organik (Little Farm) 1 area

- Rumah Pohon (1 lokal)

- White Sand Pool (1 area)

- Ruang Administrasi (1 area)

- Ruang Guru (1 lokal)

- Ruang Kepala Sekolah (1 lokal)

- Toilet (2 lokasi)

- Dapur (1 lokal)

Gambar III.5 Fasilitas Penunjang di Lingkungan Sekolah TK Kuntum Cemerlang

Page 17: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

102

102

Gambar III.6 Fasilitas Penunjang di Lingkungan Sekolah TK Kuntum Cemerlang

Desain bangunan Sekolah Kuntum Cemerlang dirancang dengan konsep

resort yang berintegrasi dengan kehijauan alam sekitar. Dengan menempatkan

seluruh fasilitas dan kelas sebagai Bangunan Kecil di antara Kehijauan Alam

maka berbagai aspek pembelajaran ideal diharapkan dapat terpenuhi dengan baik

di Sekolah Kuntum Cemerlang, yang diantaranya adalah :

- Rancangan ruang kelas yang fleksibel.

Page 18: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

103

103

- Proses pembelajaran dapat terjadi di mana pun, di dalam kelas maupun di

udara terbuka merupakan area pembelajaran yang potensial.

- Pengolahan dimensi pembelajaran secara fisik, sosial, maupun emosional.

- Lingkungan hijau dengan kualitas udara yang baik.

- Cahaya alami yang melimpah.

- Lingkungan yang tenang, serta

- Jumlah siswa yang terbatas (Small School).

Yang diperoleh anak/orang tua dari uang tahunan :

- 1 set bahan seragam TK Kuntum Cemerlang

- 1 set bahan seragam olah raga (1 atasan dan 1 bawahan)

- 1 potong seragam Field Trip (Polo shirt)

- lembar dan buku kerja anak selama 1 tahun

- berbagai alat tulis/gambar anak untuk dipergunakan di sekolah

- berbagai kegiatan Field Trip

- acara khusus (Lebaran/Natal bersama)

- acara “Pagi Cemerlang”

- buletin “Jendela Hati”

III.2.5 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Usia sekolah minimal berusia 4 tahun untuk jenjang TK A, dan jumlah

siswa masing-masing kelas (TK A dan TK B) terdiri dari maksimal 25 anak

dengan 2 orang pendidik.

- Jadwal Sekolah

Hari Sekolah : Senin – Jumat

Jam masuk TK A : Pukul 08.00 WIB

Jam masuk TK B : Pukul 07.30 WIB

Jam istirahat dan makan siang : Pukul 09.30 – 10.00 WIB

Jam pulang sekolah : Pukul 11.30 WIB

- Bahasa Pengantar

Bahasa Indonesia

- Intrakurikuler

Water Play : TK A dan TK B

Page 19: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

104

104Gambar III.7 TK Bumi Limas

Computer Fun Club : TK A dan TK B

Olahraga Lapangan : TK A dan TK B

Drumband dan Pianika : TK A dan TK B

Bahasa Mandarin : TK B

- Ekstrakurikuler

TK A : Musik Perkusi, Drumband, Kuas Kecil

TK B : Kreator Cilik, Musik Pianika

Sekolah Kuntum Cemerlang mempelajari dan mengembangkan bakat

individual setiap anak sehingga mereka dapat mencapai prestasi yang optimal,

tidak hanya di ruang kelas, melainkan juga di lapangan olahraga, teater, tari atau

bahkan di bidang musik yang telah terbukti tidak hanya membebaskan jiwa anak,

namun juga membentuk karakter positif serta memupuk jiwa kepemimpinannya.

Sekolah Kuntum Cemerlang merupakan sekolah umum non denominasi yang

menghargai pertumbuhan iman setiap anak sebagai hal yang sama pentingnya

dengan pertumbuhan intelektual, emosi, fisik dan perkembangan sosialnya,

mendorong setiap anak untuk memiliki penilaian yang baik dan bertanggung

jawab, hormat dan saling toleran terhadap berbagai kepercayaan/agama lain.

III.3 Profil TK Bumi Limas

Page 20: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

105

105

III.3.1 Visi dan Misi

Bumi Limas memiliki visi memasyarakatkan proses belajar kreatif dan

menjalankan misi berupa sosialisasi cara berpikir integral melalui metode yang

sesuai dengan cara belajar anak yaitu bermain, bercerita, olah rupa, olah tubuh

dan olah bunyi.

Tujuan kegiatan pendidikan Bumi Limas terhadap anak adalah membina

sosok manusia yang mampu menimbang keseimbangan antara jiwa dan raga, hati

dan akal, teori dan praktek serta kehidupan dunia dan akhirat. Dengan demikian

maka diharapkan anak akan memperoleh:

− rangsangan bagi pemahaman hubungan dengan sesama manusia dan dengan

Yang Maha Kuasa

− motivasi dalam membentuk karakter dan respon berpikir positif anak sedini

mungkin

− pengenalan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial-budaya, serta

kesenian secara khas menurut cara penerimaan anak

− tumbuhnya motivasi belajar anak

− dorongan bagi anak untuk mengamalkan ilmunya secara aplikatif bagi

kehidupan dunia dan akhirat

III.3.2 Konsep Pembelajaran dan Kurikulum

Konsep pembelajaran yang diselenggarakan di TK Bumi Limas pada

prinsipnya adalah pemberdayaan seluruh potensi yang dianugerahkan pada

manusia, yaitu: rasio-fisik-kreatif dan gerak-perasan-imajinasi yang digambarkan

secara sederhana sebagai limas citra manusia. Konsep dasar pendidikan integral

anak ini merupakan perpaduan konsep Toyama Hiraku (Jepang) dan Primadi

Tabrani (Indonesia) yang dikembangkan sejak 1970. Konsep ini diaplikasikan

dalam proses pembelajaran dengan mengacu pada kurikulum nasional yang

berlaku.

Bumi Limas membina kemampuan integral anak sesuai tahapan tumbuh-

kembangnya dengan memadukan permainan dan latihan daya gerak (movement),

imajinasi (imagination), dan rasa (sensibility) anak sehingga dapat tumbuh kreatif

dan memiliki kepercayaan diri yang baik. Aktifitas pengenalan ilmu pengetahuan,

Page 21: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

106

106

teknologi, seni, serta landasan nilai moral, menggunakan metode lintas bidang dan

aplikatif melalui bercerita, olah rupa, olah tubuh dan olah bunyi, sehingga

semuanya tidak hanya sebagai teori saja tetapi dialami sendiri menjadi

pengalaman hidup.

Melalui kerja sama antara orang tua-anak, fasilitator-anak, dan orang tua-

fasilitator diharapkan dasar-dasar proses berpikir dan tumbuh-kembang anak

secara integral (Fisik-Rasio-Kreatif-Perasaan) dapat dialami oleh setiap anak

dengan optimal, gembira dan selalu terkenang sebagai dasar untuk langkah ke

jenjang pendidikan selanjutnya.

Gambar III.8 Edu-Triangle: Fasilitator – Anak – Orang tua

Program di Bumi Limas dibuat mengalir dalam sebuah alur cerita

petualangan per 3 bulan: petualangan keliling dunia, petualangan ke dunia khayal

dan petualangan ke luar angkasa. Sambil berpetualang mereka bermain sambil

belajar sehingga diharapkan terjadi proses pendidikan integral yang aplikatif

(fisik-kreatif-rasio, gerak-perasaan-imajinasi). Materi disampaikan melalui cerita

moral atau cerita lain sesuai tema petualangan sehingga kegiatan bermain sambil

belajar ini menjadi proses penghayatan melalui pengalaman yang berkesan bagi

anak.

Tabel III.6 Tema Petualangan TK A ( TK Bulan) Tahun Ajaran 2007-2008

Bulan Tema

Petualangan Tokoh Dekorasi Olah Rupa Materi

OF

A

Page 22: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

107

107

Juli, Agustus

Mencari Kelelawar Putih

Tin-tin dan

Snowy

Hutan dan Goa

Gbr. Sinar X: Kelelawar di Goa

Binatang dan Tanaman Hutan : Bunga Bangkai dan Kelelawar

September, Oktober

Takdir Kampung Manteos I

Ojen dan

Ocin

Sawah, Rumah, Sungai.

Gbr. Rebahan : Peta Kampung

Aku dan Keluarga , Fungsi Air, Api, Tanah, Udara dan Bencanannya

November, Desember

Misi Penyelamatan Ruang Angkasa

Astro dan Mr.

Amstrong

Planet, Ruang Angkasa, Pesawat.

Gbr. Sinar X: Pesawat Ruang Angkasa

Alam Semesta : Bulan, Bintang, Matahari dan Planet.

Januari, Februari

Petualangan Dunia Serangga

Seured dan

Corang

Rumah Serangga

Gbr. Sinar X: Rumah Semut

Pengenalan Macam-macam Serangga

Maret, April

Petualangan Dunia Laut

Pangeran Kerang

dan Pangeran

Penyu

Laut, Ikan, Kerang, dll.

Gbr. Kecepatan : Ikan-ikan berkejaran

Mengenal Biota Laut : Kerang, Terumbu Karang, Penyu, dll.

Mei, Juni

Petualangan Negeri Dinosaurus I

Cepot dan Ulu-

ulu

Gunung Meletus, Dinosaurus

Gbr. Kecepatan : Dino berlari

Gejala Alam : Gunung Meletus, Gempa Tsunami, Badai Tornado, dll.

Tabel III.7 Tema Petualangan TK B (TK Bumi)

Tahun Ajaran 2007-2008 Bulan Tema

Petualangan Tokoh Dekorasi Olah Rupa Materi

Juli,

Agustus

Legenda Pulau Lausin

Neng Mala dan Kang Maja

Peta Pulau Lausin dan laut

Gbr. Rebahan : Peta Lausin

Pakaian dan Makanan , Pengenalan Daerah Pesisir Pantai

September,

Oktober

Petualangan Super O2

Super 02 dan Super Elmo

Darat, Laut dan Udara

Gbr. Dimensi Waktu : Terbang Pagi sd. Sore

Kebersihan, Kesehatan, Daratan dan Lautan

November, Desember

Petualangan Hutan Ajaib

Momote dan Prof.Brekele

Hutan, Tanaman

Gbr. Rebahan : Hutan

Tanaman, Pengenalan Hutan

Page 23: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

108

108

Januari, Februari

Petualangan Naga Yu

Naga Yu dan Naga Air

Pulau Indonesia

Gbr. Rebahan : Peta Indonesia

Negaraku, Tarian dan Ciri Khas Daerah

Maret, April

Takdir Kampung Manteos II

Ojen dan Ocin

Peta Kota Manteos

Gbr. Rebahan : Peta Kota

Mengenal Daerah Pedesaan dan Perkotaan

Mei, Juni

Negeri Dinosaurus II

Dino dan Raja Hujan

Awan, Hujan, Petir

Gbr. Kecepatan : Dino Terbang

Gejala Alam : Awan, Hujan, Angin, Petir, dll.

Materi-materi yang terdapat dalam program pembelajaran di TK Bumi

Limas disusun dengan sistem pengulangan setiap 3 bulan sekali dengan

pengalaman dan peristiwa yang berbeda-beda sehingga tidak sama persis dengan

tujuan kurikulum TK. Perubahan materi belajar sangat memungkinkan terjadi

karena sehari sebelum kegiatan dilakukan cek dan revisi jadwal oleh para

fasilitator, disesuaikan dengan pencapaian anak. Sedangkan evaluasi program dan

konsolidasi dilakukan di hari terakhir kegiatan anak, yaitu setiap Hari Jumat.

Tabel III.8 Kegiatan Harian TK A (Bulan) dan TK B (Bumi)

Hari Kegiatan

Left Hand Day

Look It Up Habbit

Pinjam Buku Yang Disukai

Matemati Kreatif

Eksperimen Kreatif/Olah Rupa

Senin

Bugam Eksperimen Kreatif

Jalan-jalan di sekitar Bumi Limas

Gambar Kolaborasi/Olah Rupa 3 dan 2 Dimensi

Gerak dan Lagu

Selasa

Flash Card Buku Besar

Hari Ibadah ke Masjid

Cerita Moral : Al-Qur’an/Hadits/Nabi

Pengenalan Huruf Hijaiyah

Menabung

Pra Matematika Kreatif

Rabu

Menggambar Komik

Page 24: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

109

109

English Day

Hari Alam

Hari Kompetisi / Alang Rintang

Menggambar Komik (Lanjutan)

Kamis

Pengenalan Huruf dan Baca

Komputer

Pra Matematika Kreatif

Riview Buku Besar

Olah Bunyi

Jumat

Olah Rupa (Lanjutan)

Kegiatan Left Hand Day: kegiatan yang mengaktifkan gerakan tangan kiri

dalam berbagai kegiatan seperti menggambar bentuk lingkaran dengan kedua

tangan yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi otak kanan, diantaranya :

1. melemparkan bola dengan menggunakan tangan kiri, dengan sasaran :

- merobohkan balok

- melempar ke objek tertentu

- menggelindingkan bola

2. Corat-coret menggunakan kedua tangan sekaligus dan bergantian membuat

Garis (vertikal, horizontal, diagonal, lengkung, lurus, biku-biku, dll.) atau

membuat Bangun (lingkaran, segitiga, kerucut, dll.)

3. Mengangkat Beban

4. Menarik Beban

5. Mendorong Beban

6. Senam Irama dengan memegang kertas krep

7. Bermain Tali Spintrong

Tabel III.9 Kegiatan Bulanan TK A (Bulan) dan TK B (Bumi)

Kegiatan Keterangan

Setiap Bulan

Masak Minggu ke-1

Main Air (Berenang, Kolam Mini, Bedah Balong) Minggu ke-2, Rolling

Syukuran Ulang Tahun Minggu ke-4 atau ke-5

Page 25: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

110

110

Out Door Activity Minggu ke-1

3 Bulan Sekali

Field Trip

6 Bulan Sekali

Hari Dokter Umum dan Dokter Gigi Rolling

Pertunjukan Kecil Setiap Akhir Semester

Hari Amal (kunjungan ke Panti Asuhan) Kondisional

Parenting Akhir Semester

Pembagian Laporan Evaluasi Anak Akhir Semester

Pecah Celengan Akhir Semester

Luna Setiati 1(2005) memaparkan bahwa program dijalankan dengan

paduan permainan dan Iatihan daya gerak, imajinasi dan sensibilitas anak. Joyfull

of learning (kenikmatan dalam menjalani proses belajar) akan terbentuk dengan

mengutamakan aspek fun (menyenangkan) dan kreatif sehingga motivasi

pendalaman materi itu akan muncul dengan sendirinya. Hal itu dilakukan dengan

tiga metode utama yang dianggap efektif yakni olah bunyi, olah gerak dan olah

rupa.

III.3.2.1 Metode Pendidikan Integral Anak di Bumi Limas

Bumi Limas menggunakan metode olah bunyi, olah gerak dan olah rupa

sebagai alat, wahana, yang tujuannya bukan hasil atau prestasi tetapi pendidikan

manusia seutuhnya. Bahwa kemudian muncul prestasi dan hasil yang bermutu, itu

merupakan nilai tambah, bukan tujuan, setidaknya untuk masa anak-anak.

Keberbakatan (giftedness) merupakan perpaduan antara kemampuan

umum atau kecerdasan (intelligence), kreativita (kemampuan berpikir kreatif dan

sikap kreatif, dan pengikatan diri terhadap tugas (task commitment) atau motivasi

internal. Stimulasi kemampuan dasar tersebut dibutuhkan untuk merangsang

respons berpikir positif anak, yaitu respon berpikir Correctness-Fitness-

Goodness. Correctness adalah sebuah keputusan yang diambil oleh anak dengan

lebih banyak pertimbangan berpikir logika sedangkan Fitness adalah sebuah

keputusan yang diambil oleh anak dengan lebih banyak berpikir menggunakan

1 Konsultan Creative Learning Bumi Limas, pada sesi pelatihan fasilitator 2005.

Page 26: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

111

111

raganya dan Goodness adalah kemampuan kreatif. Oleh sebab itu kegiatan

senirupa hampir selalu ada pada semua lembaga kegiatan anak. Kegiatan senirupa

anak secara informal terbuka bagi semua anak, bukan hanya bagi yang berbakat.

Eksprimen, ekspresi, kreasi melebur dalam permainan olah rupa, olah tubuh dan

olah bunyi. Kegiatan tersebut adalah proses kreasi. Bagaimana anak merespons

media yang ada untuk mengemukakan pikirannya, media untuk bereksprerimen

dan mengelaborasi ide-ide mereka. Proses kreasi tersebut merupakan metode yang

sangat memungkinkan untuk menstimulasi kreatifitas dan imajinasi anak.

Kegiatan itu bagi anak merupakan totalitas proses kreasi keunikan anak dalam

merefleksikan kembali baik pengalaman imajiner maupun pengalaman fisik

sebagai penghayatan terhadap tumbuh-kembangnya sendiri. Proses berpikir dan

belajar ini mereka peroleh dengan menggabungkan seluruh kemampuan dasar

yang memang sudah mereka miliki yaitu fisik-kreatif-rasio dan perasaan-gerak-

imajinasi.

Dalam stimulasi kreatifitas, diperlukan metode yang memungkinkan anak

menggunakan seluruh kemampuan berpikir mereka (fisik, rasio, kreatif, dll.)

untuk menghasilkan ragam alternatif solusi masalah menjadi sesuatu yang baru.

Aktivitas ini palig mudah dilakukan dalam kegiatan kesenian (olah rupa, olah

tubuh, olah bunyi).

Jadi metode aktivitas pendidikan integral di Bumi Limas adalah lintas

bidang dan aplikatif melalui bermain, olah tubuh, olah rupa dan olah bunyi,

sehingga pengenalan ilmu pengetahuan, teknologi, seni serta landasan nilai moral

tidak terpisahkan dan menjadi pengalaman hidup bagi anak.

III.3.2.2 Perintisan TK Bumi Limas

Bumi Limas berdiri pada 1997 dan merupakan salah satu dari sejumlah

play group yang tersebar di Bandung. Pada awal perintisannya, play group ini

memadukan konsep Toyama Hiraku dan Primadi Tabrani sebagai konsep dasar

dan hingga kini lebih dikenal sebagai lembaga pendidikan integral anak dengan

menerapkan teori limas citra manusia.

Aktifitas yang dijalankan adalah penelitian dan pengembangan program

edu-play yang berbasis konsep dan metode belajar terintegrasi untuk anak dan

Page 27: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

112

112

sejak 1999 mulai mengkomunikasikannya pada orang tua, pendidik, dan

masyarakat umum melalui parenting, seminar dan penyelenggaran acara kegiatan

anak usia prasekolah sampai dengan SD.

III.3.3 Proses Evaluasi Anak

Tingkat pencapaian perkembangan anak dievalusi melalui pengamatan

terhadap sikap dan tingkah laku anak dalam kesehariannya di sekolah secara

berkesinambungan, dan terhadap performa anak saat unjuk kerja dalam olah rupa,

olah tubuh, dan olah bunyi, yang dikomunikasikan setiap hari oleh para fasilitator

terhadap orang tua dalam bentuk Buku Komunikasi. Proses evalusi lain diperoleh

dari penugasan berupa projek yang dikerjakan anak dalam waktu relatif lama,

serta dari hasil karya anak setelah melakukan kegiatan olah rupa-tubuh-bunyi

yang dikumpulkan dalam bentuk portofolio. Portofolio ini dapat dikonsultasikan

orang tua terhadap ahli psikologi anak yang disediakan oleh sekolah pada

kegiatan Parenting.

Evaluasi tumbuh-kembang anak dibuat oleh Bumi Limas berdasarkan

rusuk Limas Citra Manusia dengan beberapa kemampuan dasar anak yang

mendukungnya. Keterampilan dan kemampuan ini disampaikan dengan metode

bermain, olah tubuh, olah belajar dan olah rupa yang disesuaikan dengan tingkat

kemampuan anak.

Kemampuan anak yang dievaluasi setiap 6 bulan adalah :

1. Spirituality intuition (dalam praktek ibadah keseharian)

2. Corectness (proses berpikir logika pra matematika, komputer, eksperimen

kreatif, bahasa rupa dan kata, pra baca tulis kreatif)

3. Goodness (Proses berpikir kreatif (olah bunyi, olah rupa)

4. Fitness (motorik kasar dan halus: permainan tangan, olah tubuh)

5. Sosialisasi (moral, emosi)

6. Kemandirian

Kemampuan yang mendukung adalah :

1. Keterampilan Visual

2. Keterampilan Mendengarkan

3. Keterampilan Berbahasa (rupa/tulisan/lisan)

Page 28: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

113

113

4. Keterampilan Matematika

5. Keterampilan Manipulasi

6. Kemandirian dan Perkembangan Emosi

7. Konsep Posisi dan Arah

8. Konsep Warna

9. Konsep Tekstur

10. Konsep Waktu

III.3.4 Fasilitas Penunjang di Lingkungan Sekolah

Bumi Limas Center terletak di Jl. Terusan Sangkuriang No.72 Cisitu Dago

Bandung, dan Bumi Limas Alebene berada di kawasan supermarket Giant

Sukajadi Atas. Bumi Limas Alebene terdiri dari 1 area administrasi, 1 area tempat

penyimpanan barang, 1 lokal kelas berdinding cermin, area tunggu, bersebelahan

dengan area main Jungle Gym dan area baca Alebene. Bumi Limas Center

memiliki fasilitas penunjang berupa bangunan dua lantai yang meliputi:

III.3.4.1 Arena Luar

Dengan akses pintu samping yang hanya dibuka pada saat menunggu

anak-anak datang dan ditutup pada saat kegiatan rutin mulai berjalan. Arena ini

digunakan pada saat bermain bebas atau proyek kegiatan tertentu yang sudah

direncanakan dengan media alat-alat musik tradisional: kendang, angklung,

permainan tradisional: sondah, congklak, dan juga media kreatif lainnya.

Di area ini terdapat :

1. kolam (1 area)

2. ruang terbuka sebagai panggung arena untuk pentas kecil dan mendongeng (1

area)

3. rumah kayu beratap rumbia sebagai mushola (1 lokal)

4. rumah kayu dan pasir pantai (1 area)

5. dinding bercerita

6. dinding coreng moreng

7. Area ular tangga (untuk kegiatan olah rupa dan olah bunyi)

8. Tempat berwudhu dan cuci tangan – kaki

Page 29: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

114

114

Gambar III.9 Arena Luar di TK Bumi Limas

III.3.4.2 Arena Dalam

a. Kelas

Terdapat di lantai atas dan bawah. Di masing-masing ruang kelas terdapat

permainan pura-pura, peralatan bermain dan belajar, loker tas anak dan loker hasil

kerja anak, white board, meja dan kursi, dilengkapi dengan perangkat komputer

dan program-program edutainment yang dapat digunakan oleh anak di bawah

bimbingan fasilitator.

Gambar III.10 Arena Dalam di TK Bumi Limas

Page 30: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

115

115

Gambar III.11 Arena Dalam di TK Bumi Limas

b. Panggung Prosenium (1 lokal)

Pada kegiatan sehari-hari digunakan

sebagai salah satu ruang kelas. Ruang ini

dilengkapi dengan desain pintu yang dapat dilipat

sehingga terbuka dan terhubung dengan ruangan

lain, yang setiap 3 bulan sekali digunakan oleh

anak-anak sebagai panggung pertunjukan kecil

sesuai tema bulan itu untuk berekspresi dan

memamerkan karya.

c. Perpustakaan (1 area)

Berupa koleksi buku-buku cerita

tradisional dari Barat atau Timur, baik yang

berbahasa Inggris maupun Indonesia.

Perpustakaan ini dilengkapi karpet huruf dan

permainan wayang (wayang golek, topeng wayang

wong, wayang beber).

d. Ruang Olah Tubuh (gym) 1 lokal

Selain rumah pohon dan area luar, secara berkala anak-anak melakukan

kegiatan di dalam ruangan berlantai busa dengan berbagai bentuk bantal busa/

papan yang dapat dibentuk dan dipakai berolah tubuh sesuai tema saat itu.

Page 31: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

116

116

e. Ruang Makan (1 lokal) dilengkapi Wastafel (3 buah) untuk belajar cuci tangan

dan gosok gigi.

f. Dapur (1 lokal)

g. Area Komputer di lantai atas (1 area)

h. Aula di lantai atas (1 area)

i. Ruang Kantor (1 lokal)

j. Litbang (1 lokal)

k. Toilet berada di lantai bawah (2 lokal,masing-masing dengan desain hutan dan

laut) dan di lantai atas (1 lokal)

Perlengkapan tambahan

a. Setiap orang tua mendapatkan satu buah kartu bayaran dan satu buah buku

komunikasi

b. Setiap anak memperoleh bonus tas berbordir nama masing-masing, 1 set kaos

seragam. Khusus Kelompok Limas mendapatkan buku dan abakus.

c. Perlengkapan makan, minum dan alat gosok gigi

Orang tua tidak perlu membekali anak-anak dengan makanan ringan

atau makanan berat karena sudah disediakan di Bumi Limas dengan harapan

anak-anak mau belajar makan bersama menggunakan piring, gelas, sendok

dan garpu. Menu yang diberikan adalah makan siang yang ringan seperti nasi

dengan sup atau kentang goreng dan telur acak, atau lontong isi ayam dan

buah pencuci mulut. Sebelum dan sesudah makan mereka dibiasakan untuk

mencuci tangan. Sesudah makan, mereka menggosok gigi dengan sikat dan

Page 32: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

117

117

pasta gigi lalu disimpan di gelas bergagang plastik yang tersedia di loker

masing-masing.

d. Perlengkapan Hari Amal

Tiap anak memperoleh celengan agar seminggu sekali setiap Hari Selasa

mereka belajar menabung dari uang yang diberikan oleh orang tua mereka, dan

setelah 3 bulan celengan itu dibuka. Mereka diberikan pilihan untuk membagi:

- Berapa yang akan ia gunakan untuk membeli sesuatu sesuai keinginannya,

hasilnya akan dikantongi anak dan jumlahnya dituliskan di Buku Komunikasi.

- Berapa yang ia sisihkan untuk anak yatim piatu. Hasilnya akan diberikan

langsung kepada anak-anak yatim piatu yang diundang ke Bumi Limas atau

berkunjung langsung ke panti asuhan pada hari amal setiap 3 bulan sekali

bersamaan dengan penyerahan baju, sepatu kekecilan, mainan atau buku bekas

yang masih layak pakai.

- Berapa yang ia sisihkan untuk ditabung kembali 3 bulan ke depan, hasilnya

akan ditabung kembali di celengan.

d. Perlengkapan Olah Rupa, Olah Tubuh dan Olah Bunyi

Seluruh perlengkapan untuk kegiatan olah rupa, olah tubuh dan olah bunyi

sudah dipersiapkan sekolah untuk digunakan oleh anak-anak, kecuali bila ada

proyek dengan tema tertentu yang memerlukan sumbangan barang-barang bekas

dari para orang tua yang diumumkan melalui Buku Komunikasi.

e. Perlengkapan anak yang disiapkan oleh orang tua

1. Perlengkapan sholat (khusus muslim), boleh disimpan di loker masing-

masing anak.

- Mukena (anak perempuan)

- Kain Sarung (anak laki-laki)

2. Perlengkapan Renang yang dibawa pada saat kegiatan berenang saja

seperti baju renang, handuk, bedak bayi, dll.

3. Persiapan Hari Amal: dibawa seminggu sekali dan tiga bulan sekali

- Uang receh Rp.100 atau Rp.500 dibawa seminggu sekali setiap Hari

Selasa.

Page 33: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

118

118

- Baju, sepatu, atau sandal yang sudah kekecilan dan buku atau mainan

yang masih layak pakai untuk disumbangkan setiap 3 bulan sekali,

yang akan diingatkan melalui Buku Komunikasi.

4. Perlengkapan sehari-hari yang disimpan di sekolah

- Sandal Jepit

5. Perlengkapan harian yang dibawa setiap hari

- Pakaian ganti (celana dalam, singlet, bawahan dan atasan)

- Kantong plastik

6. Persiapan sebelum pergi ke sekolah: anak dipastikan telah sarapan di

rumah masing-masing sebelum beraktivitas di Bumi Limas. Agar anak

dapat bergerak nyaman dan leluasa, mereka dianjurkan pihak sekolah

untuk memakai celana panjang dan memakai sepatu yang mudah dilepas

dan dipasang kembali seperti sepatu sandal atau sepatu kets prepet.

f. Pelayanan untuk keperluan anak dan orang tua

- Pelayanan Psikologis dan Evaluasi Tumbuh Kembang Anak (per 6 bulan)

Psikolog di Bumi Limas bertugas memantau pola tumbuh kembang anak

dan memberikan masukan bagi para fasilitator dalam menyesuaikan diri dengan

situasi belajar atau masalah psikologis lainnya. Setiap orang tua mendapatkan

evaluasi tumbuh kembang anak setiap 6 bulan sekali yang diberikan oleh

psikolog dan fasilitator, yang disampaikan dalam bentuk dialog dan buku evaluasi

tertulis. Bila orang tua merasa perlu berdiskusi masalah tumbuh kembang anak di

luar waktu tersebut, mereka dapat menghubungi psikolog terkait pada hari kerja

Senin-Jumat, dengan perjanjian terlebih dahulu.

- Surat Tema Bulanan

Setiap bulan Bumi Limas mengeluarkan surat berisi tema kegiatan anak-

anak agar orang tua dapat menjadi partner dalam menerapkan kebiasaan-

kebiasaan positif dan pembinaan kemampuan anak yang diterapkan pada bulan

itu.

- Buku Komunikasi (harian)

Buku ini dibawa oleh anak setiap hari dan ditempeli stiker yang dipilih

anak sebagai bukti atas kehadirannya, serta diisi oleh fasilitator mengenai

aktivitas anak pada hari itu sekaligus menuliskan keperluan yang harus disiapkan

Page 34: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

119

119

di hari berikutnya atau hal-hal penting lain, agar bisa dibawa pulang anak pada

akhir jam sekolah. Setelah dibaca dan diisi oleh orang tua di rumah sebagai

tanggapan atas laporan harian tersebut, mereka mencantumkan tanda tangan di

kolom yang tersedia.

- Pelayanan Kesehatan Umum dan Pertumbuhan Gigi (per 6 bulan)

Setiap 6 bulan sekali anak-anak mendapat tamu dokter umum dan dokter

gigi untuk memantau kesehatan tubuh dan gigi anak, sekaligus memberikan

pengalaman positif terhadap dokter dan kesehatan.

- Perayaan Ulang Tahun (bulanan)

Setiap sebulan sekali di akhir minggu, di Bumi Limas diadakan perayaan

ulang tahun anak atau fasilitator. Mereka dihibur dan diberi ucapan selamat dari

teman-temannya. Para orang tua yang anaknya berulang tahun di bulan itu boleh

menyumbang makanan atau minuman dengan konfirmasi terlebih dahulu sehingga

tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Gambar. TK Bumi Limas

l. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

- Alokasi Waktu TK Bumi Limas :

TK A Bulan

Senin – Kamis : Pukul 09.00 – 12.00 WIB

Jumat : Pukul 09.00 – 11.30 WIB

TK B Bumi

Senin – Kamis : Pukul 08.00 – 11.00 WIB

Jumat : Pukul 08.00 – 10.30 WIB

Kegiatan di Bumi Limas Center : Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat

Page 35: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

120

120

Kegiatan di Bumi Limas Alebene : Rabu

- Bahasa Pengantar

Bahasa Indonesia

- KBM seminggu sekali :

a. Bahasa Inggris dan komputer

b. Menyiram tanaman dan memberi makan Kelinci

c. Menabung di celengan

d. Jalan-jalan di sekitar Bumi Limas

d.1. Muslim: Kegiatan belajar sholat, doa dan dongeng hadits ke Masjid

Al-Hidayah, ditempuh dengan berjalan kaki 2 menit.

d.2. Non Muslim: cerita moral di Bumi Limas

- KBM sebulan sekali :

a. Berenang, main air atau bedah balong setiap Minggu ke-3

b. Full outdor activity di taman-taman sekitar Bandung Utara

c. Memasak setiap Minggu ke-1

d. Acara ulang tahun setiap Minggu ke-4

- KBM 3 dan 6 bulan sekali, jadwal disesuaikan dengan libur sekolah dan

dikonfirmasikan ke para orang tua melalui Buku Komunikasi :

a. Hari Dokter: 6 bulan sekali

b. Pembagian Laporan Evaluasi Anak (LEA) dan Parent Interview: 6 bulan

sekali

c. Field Trip ke tempat yang disesuaikan dengan tema kegiatan: 3 bulan

sekali

d. Pertunjukan Kecil sesuai tema besar bulan itu, dimana anak berekspresi

dan memamerkan karya mereka: 3 bulan sekali

e. Hari Amal: buka celengan bersama, mengumpulkan baju, sepatu, sandal,

mainan, dan buku bekas layak pakai untuk disumbangkan, berkunjung ke

Rumah Yatim Piatu: 3 bulan sekali

Page 36: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

120

III.4 Desain Alat Manual Penunjang Metode Bercerita

III.4.1 Desain Alat Manual Penunjang Metode Bercerita di TK Lab School

Dari pengamatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran mulai hari

Senin sampai dengan hari Sabtu, tidak semua materi disampaikan para pendidik

TK Lab School dengan metode Bercerita. Pengembangan kemampuan dasar anak

(bahasa, kognitif, fisik-motorik, seni) meliputi hampir semua metode yang

disarankan (bermain, karyawisata, bercakap-cakap, bercerita, demonstrasi,

pemberian tugas, proyek), namun dalam mengasah kemampuan bahasa anak,

frekuensi pemakaian metode bercakap-cakap dan tanya jawab lebih tinggi

dibandingkan metode lainnya.

Pada rutinitas harian meliputi :

- Pembukaan : 08.00 – 08.15 WIB.

Berbaris, berdoa belajar, doa untuk orang tua, menyanyi (disesuaikan dengan

tema), salam dan sapa.

- Materi Inti (sesuai tema) : 08.15 – 09.30 WIB.

- Istirahat/bermain dan makan : 09.30 – 10.20 WIB.

- Penutup (doa dan evaluasi) : 10.20 – 10.30 WIB.

format kegiatan berlangsung sama, kecuali pada bagian Materi Inti. Hari Kamis

dan Sabtu khusus untuk kegiatan ekstrakurikuler. Materi Inti hari Kamis adalah

musik, seperti bernyanyi diiringi musik, memainkan alat musik, dan menari.

Materi Inti hari Sabtu adalah olah raga, komputer dan bahasa Inggris. Pada Hari

Kamis dan Sabtu, metode bercerita tidak dipraktikan, demikian pula Hari Jumat,

pendidik tidak menggunakan metode Bercerita dengan pertimbangan pada hari ini

aktivitas pembelajaran berlangsung lebih singkat yakni 1,5 jam dimulai pukul

08.00 sampai dengan pukul 09.30 WIB (hari-hari lain berdurasi 2,5 jam sejak

pukul 08.00 hingga 10.30). Dengan begitu yang memungkinkan untuk

menyampaikan materi inti melalui metode bercerita adalah pada Hari Senin,

Selasa dan Rabu. Namun demikian, pendidik di sekolah ini hanya memanfaatkan

Hari Selasa untuk memberdayakan metode ini.

Di sekolah ini istilah ‘bermain’ sering dipakai pendidik untuk

mengisyaratkan jam istirahat. Panggilan untuk para pendidik adalah ‘Ibu Guru’

dan ‘Bapak Guru’. Anak-anak setiap harinya mengenakan pakaian seragam, baik

Page 37: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

121

Gambar III.12 Kit Pakaian Adat Nusantara

seragam harian TK, pramuka, maupun olah raga. Sementara para pendidik

mengenakan pakaian formal. Sehingga nuansa sekolah formal sangat terasa di

sekolah ini.

Alat penunjang metode Bercerita yang dipergunakan di TK Lab School

untuk mengembangkan kemampuan dasar bahasa anak, antara lain :

a. Kit Pakaian Adat Nusantara

Pengenalan pada keragaman budaya bangsa tidak hanya diberikan pada

saat kenaikan kelas atau hari-hari besar seperti Hari Kemerdekaan, Hari Kartini,

Hari Ibu, dll., dengan menjadikannya sebagai momen berbusana daerah bagi anak,

namun dapat pula dilakukan dengan

menggunakan media bantu lain semisal kit

Pakaian Adat Nusantara. Perangkat yang

mengilustrasikan pakaian adat nusantara

ini dibuat untuk tujuan yang sama dan

mengacu pada kurikulum nasional, dan

tersedia di pasaran sehingga pihak sekolah

dapat memperolehnya dalam bentuk jadi.

Masing-masing kelas (kelas TK A, TK B-1, dan TK B-2) dilengkapi dengan

perangkat ini.

Kit pakaian adat nusantara ini terbuat dari bahan triplek yang digambari

dengan media cat kayu. Karakter gambarnya realistis dan secara anatomis cukup

representatif bagi anak-anak TK. Kesan realistis ini diperkuat oleh sifat cat yang

warnanya kurang cerah. Desain perangkat ini dibuat menyerupai benda pajangan

dua dimensi yang hanya bisa dilihat dari satu sisi (tampak depan saja). Dengan

ukuran sehasta anak usia TK, perangkat ini memadai untuk metode cerita

partisipatif baik dari jarak pandang maupun daya genggam anak. Cenderung

kurang aman bagi anak karena sepanjang pinggiran bahan tripleknya tidak

diperhalus, diampelas, atau ditutupi cat, sehingga bisa melukai kulit tangan, serta

kurang baik dari segi kesehatan karena tidak menggunakan cat non-toksin.

Perangkat ini memungkinkan dimanfaatkan dalam metode

mendongeng/bercerita, tanya jawab, permainan, dengan indikator keberhasilan di

ranah sosial, bahasa, dan atau kognitif. Namun sementara kelas memakainya

Page 38: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

122

Gambar III.13 Penampang Bank Huruf

dengan metode bercerita bersifat naratif dan bergaya klasikal atau informasi satu

arah dengan tujuan untuk menanamkan pengetahuan pada anak mengenai ragam

pola busana daerah. Sesi ini diakhiri dengan pemberian tugas menanyai orang tua

masing-masing busana daerah apa yang akan mereka pakai pada waktu kenaikan

kelas nanti. Pada jam berikutnya beralih ke materi inti lain yakni melatih motorik

halus anak berupa kegiatan meronce manik-manik. Aktivitas berlangsung mandiri

tanpa ada kaitan dengan materi sebelumnya. Bagi anak, perubahan situasi

tersebut tidak menjadi masalah karena perhatian mereka mudah sekali untuk

beralih ke hal lain. Karena sifat anak itulah maka guru berkepentingan untuk

mengulang-ulang materi selagi bisa agar tetap menjadi fokus perhatian anak. Daya

tangkap anak mengenai busana daerah hanya berdasarkan kit pakaian adat

nusantara di atas tanpa ada penguatan materi yang sama dalam kegiatan melatih

motorik halus, padahal jika mau, meronce dapat dikaitkan dengan materi

sebelumnya semisal meronce manik-manik sebagai aksesoris busana daerah.

Dengan demikian, materi-materi yang diberikan tidak berdiri sendiri/masing-

masing, tetapi saling terkait sehingga membantu anak untuk mengingatnya.

Alternatif kit pakaian adat nusantara untuk digunakan dalam metode

cerita/dongeng adalah sejenis boneka Barbie dengan karakter Indonesia yang

dilengkapi baju bongkar-pasang berpola ragam busana daerah. Jika belum ada di

pasaran atau biayanya cukup tinggi, dapat digunakan boneka biasa yang aneka

baju tradisionalnya dibuat sendiri oleh Guru Sumber Belajar. Dengan demikian,

interaksi pembelajaran akan lebih ramai dan menghidupkan imajinasi anak.

b. Bank Huruf

Alat peraga ini dinamai Bank Huruf

yang dapat disampaikan melalui metode

demonstrasi, bercerita, tanya-jawab, dan

tugas, yang digunakan untuk menambah dan

memperlancar perbendaharaan kata anak.

Bank Huruf terdiri dari 26 jenis huruf

dari A sampai dengan Z. Huruf-huruf tersebut

dibuat dari bahan papan triplek berbentuk

Page 39: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

123

Gambar III.14 Kotak Bank Huruf

Gambar III.16 Permainan Bank Huruf

Gambar III.15 Binatang Mainan

persegi dengan warna tulisan hitam berlatar putih.

Di bagian belakang huruf diberi felcro putih untuk

menempelkannya ke papan penampang berbahan

karpet warna biru yang disebut blueboard.

Masing-masing huruf tersedia dalam 2

pilihan yaitu huruf kapital dan huruf kecil (Aa sd.

Zz) yang disimpan di kotak huruf. Di dalam setiap

kotak yang telah diberi label, disediakan 10 buah

huruf yang sama. Di samping penampang Bank

Huruf, disertakan pula sejumlah binatang mainan

yang terbuat dari bahan plastik maupun karet,

untuk melengkapi permainan kata menggunakan

Bank Huruf.

Perangkat ini tidak dibuat oleh Guru

Sumber Belajar tetapi sudah dalam bentuk jadi.

Metode bercerita yang digunakan sebagai

pengantar dalam menambah kosa kata anak cukup

berhasil sehingga saat anak dipandu untuk

menyusun ejaan kata sesuai tokoh cerita, mereka

dapat melakukannya tanpa kesulitan.

Tinggi dan lebar papan penampang telah

disesuaikan dengan postur anak TK, demikian

pula ukuran kotak masing-masing huruf sehingga

anak tidak kesulitan mengambilnya. Warna huruf

dan papan penampang cukup kontras sehingga

susunan huruf mudah terbaca. Tingkat

keterbacaan yang tinggi ini didukung oleh

pemilihan jenis huruf yang dipakai dan jarak

pandang yang cukup dekat. Kelemahannya adalah terbatasnya media penyerta

yang dapat dijadikan karakter tokoh dalam kegiatan mendongeng. Padahal Bank

Huruf dapat diberdayakan untuk mengeja semua kata yang ada. Sebetulnya

penokohan ini tidak harus mainan binatang saja tetapi bersifat terbuka untuk alat

Page 40: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

124

Gambar III.17 Boneka Jari

Gambar III.18 Karakter Tokoh Boneka Jari

pendukung lain yang sudah ada. Pendidik tidak perlu ragu memberdayakan sarana

dukung yang tersedia secara bersilang dan saling terkait sehingga daya ingat anak

pun malah terbantu dengan adanya sistem pengulangan ini.

c. Boneka Jari

Alat peraga manual ini disebut Boneka Jari yang

terbuat dari sarung tangan wol hitam. Pada

setiap bagian ujung jarinya diberi felcro putih

yang berfungsi untuk menempelkan boneka

berbahan flanel yang bagian belakangnya

telah diberi felcro putih pula.

Boneka tempel dibuat aneka warna

dan aneka bentuk sesuai tema yang diberikan.

Gambar di samping ini memperlihatkan boneka

Seri Buah-buahan dengan karakter tokoh utama

yang dipilih untuk memperkenalkan nama buah-

buahan adalah binatang Katak.

Boneka Jari ini tidak diperoleh dalam

bentuk jadi, melainkan dibuat oleh satu orang guru

yang secara tidak langsung diserahi tugas membuat

hal-hal berkenaan dengan keterampilan tangan

yakni staf guru yang menjabat sebagai Guru

Sumber Belajar.

Boneka jari ini dimanfaatkan pendidik

terkait guna mendukung metode bercerita

dengan indikator keberhasilan bahasa,

kognitif, dan afektif. Selama aktivitas belajar,

anak-anak terlihat antusias dengan boneka jari ini sehingga materi dapat

tersampaikan dengan baik.

Boneka jari ini mempunyai kelebihan berupa sistem tempel sehingga

dengan satu sarung tangan saja, guru dapat menampilkan lima karakter tokoh

sekaligus dan dapat digantikan dengan karakter lain sebanyak mungkin. Apalagi

Page 41: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

125

Gambar III.19 Boneka Tangan

setiap guru mendapatkan sepasang sarung tangan sehingga karakter tokoh yang

bisa ditampilkan menjadi dua kali lipat banyaknya. Dengan kelebihan ini, boneka

jari sesuai untuk membantu memperluas perbendaharaan bahasa anak.

Kekurangan pada boneka jari ini adalah ukuran boneka tempel relatif kecil

sehingga guru harus terus berupaya berada pada jarak pandang dekat agar anak-

anak tetap berfokus pada penokohan yang ia bawakan. Bentuk dan bahan sarung

tangan membuat anak kesulitan memasukkan tangannya ke sarung tangan boneka

jari ini. Selain itu, ukuran sarung tangan untuk orang dewasa sehingga tidak pas di

tangan anak. Kondisi demikian menciptakan suasana bercerita satu arah, dimana

perhatian terpusat pada guru yang memperagakan boneka jari ini.

d. Boneka Tangan

Alat peraga manual ini disebut Boneka Tangan dan properti ini tidak

diperoleh sekolah dalam bentuk jadi melainkan dibuat sendiri oleh staf guru

Sumber Belajar. Keseluruhan bagian boneka ini

dibuat dari bahan flanel, bagian kepala atas untuk

empat jari, dan bagian mulut bawah untuk ibu jari

sehingga dapat digerakkan seolah-olah sedang

berbicara dan dengan mengatupkan tangan, boneka

ini dapat menggigit suatu benda. Guru Sumber

Belajar membuat empat buah boneka yang sama

persis sehingga masing-masing kelas bisa

memainkan boneka sejenis dalam waktu bersamaan.

Panjang badan boneka tangan ini tidak melebihi sikut orang dewasa,

namun ukuran sehasta untuk tampilan sebuah boneka sangat cocok untuk

diperagakan di kelas TK ini mengingat metode bercerita dibawakan dalam bentuk

lesehan; anak-anak duduk melingkar sementara guru menceritakan tema tertentu.

Anak tidak perlu menengadahkan kepala karena badan boneka sejajar tinggi

badan mereka, juga tidak duduk berdesakan seperti halnya peragaan boneka jari

karena ukuran boneka tangan lebih besar dari boneka jari. Bentuk boneka tangan

pun lebih sederhana dari boneka jari sehingga anak-anak dapat memasukkan

tangan mereka dengan mudah. Bahan yang digunakan relatif aman dan tidak

Page 42: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

126

Gambar III.20 Keluarga Boneka

Gambar III.21 Boneka Simbolik

mudah rusak sehingga anak dapat bergantian mencoba bercerita dengan

menggunakan boneka tangan ini. Namun tidak seperti boneka jari yang dapat

memerankan berbagai tokoh, boneka tangan ini hanya mewakili satu karakter

tokoh saja. Penambahan boneka tangan dengan model berlainan, bila perlu

karakternya disesuaikan dengan tema yang sedang berjalan, akan membuat anak

lebih antusias mengikuti aktivitas pembelajaran melalui metoda bercerita ini.

e. Keluarga Boneka

Bagian badan keluarga boneka ini

dibentuk dari bahan kaos kaki, bagian

tangan, kaki, dan rambut terbuat dari benang

wol, serta detil bagian muka dari tempelan

bahan flanel. Masing-masing boneka

seukuran telapak tangan orang dewasa, yang

terdiri dari seorang anak perempuan, dua

ekor anjing, dan seekor kelinci. Properti ini

merupakan hasta karya salah satu staf guru Sumber Belajar, namun karena

pembuatannya tidak disesuaikan dengan tema terkait, maka penggunaannya

terbatas sebagai pengantar materi inti saja.

f. Boneka Simbolik

Skittles dan bola bowling mainan ini

terbuat dari plastik yang tersedia di pasaran. Pihak

sekolah memperoleh properti ini dalam bentuk jadi

dan difungsikan untuk mengasah motorik kasar

anak. Properti ini pun berpotensi sebagai Boneka

Simbolik dengan memberikan nama berbeda bagi

masing-masing warna. Properti ini kurang

berhasil diberdayakan menjadi Boneka Simbolik

dalam metode bercerita ketika guru mengenalkan konsep angka dan bilangan

sederhana karena tampilan benda-benda tersebut tidak diolah lagi. Anak kurang

antusias mengikuti penjelasan guru sampai tuntas sehingga saat pemberian tugas,

Page 43: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

127

guru lebih menekankan aspek kognitif anak tanpa melibatkan imajinasi mereka

lagi. Anak tidak berhasil memberdayakan imajinasi mereka karena properti

tersebut biasa digunakan saat praktik ketangkasan menggelindingkan bola. Untuk

menjadikan skittles atau pun bola bowling sebagai sebuah tokoh, guru dapat

menyiasatinya dengan menempelkan sepasang mata dan mulut pada benda-benda

tersebut hingga tampak hidup. Bila perlu, dapat ditambahkan aksesoris lain

semisal rambut dari benang wol dan diberi topi.

Secara anatomis, bola bowling akan lebih mudah dipersonifikasikan

menjadi bentuk wajah atau muka tokoh tertentu, selain itu bola ini memiliki

lubang jari sehingga memudahkan kita untuk memeragakannya dibandingkan bola

lainnya. Sementara skittles dapat diolah menjadi sebuah karakter tokoh lengkap

dengan badannya. Kedua benda ini dapat dilengkapi dengan sepasang tangan dan

kaki.

Selain benda-benda tersebut di atas, sejumlah benda berbentuk geometris

yang tersedia di kelas Bangun Geometris pernah digunakan sebagai alat

pendukung metode bercerita. Guru bercerita dengan menggunakan benda-benda

geometris sebagai tokoh cerita. Benda-benda tersebut memperkenalkan dirinya

satu persatu kepada anak agar mereka mengetahui nama dan bentuk lingkaran,

segi tiga, segi empat, dan seterusnya. Kemudian di sesi akhir, guru menanyakan

kepada anak, tokoh mana yang mereka sukai dan mereka boleh mengambil tokoh

yang sama dalam jumlah yang sebanyak-banyaknya untuk membuat rumah.

Gambar III.22 Bangun Geometris

Page 44: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

128

Gambar III.23 Flashcard

Alat Transportasi

g. Flashcard

Alat peraga manual ini merupakan flashcard yang

dibuat sendiri oleh masing-masing guru wali kelas, tidak

oleh guru Sumber Belajar, dengan alasan pengerjaan

properti ini tidak memerlukan keterampilan khusus,

terbilang mudah, sederhana, dan cepat. Properti ini dibuat

berdasarkan tema yang telah ditentukan. Untuk flashcard

kata, bahan yang digunakan adalah kertas putih polos dan

kertas warna. Guru menuliskan teks yang dikehendaki

(menggunakan jenis huruf Arial atau Roman) lalu diprint di

atas kertas putih, garis tepi diberi aksen warna dari kertas

warna, kemudian dilaminating. Untuk flashcard gambar,

menggunakan kertas warna dan gambar yang dikehendaki.

Guru mencari gambar yang sesuai tema dari majalah, buku

atau poster, lalu digunting langsung atau difotocopy, garis

tepi ada yang diberi aksen warna, ada yang tidak, kemudian

dilaminating.

Gambar di samping merupakan contoh flashcard

yang dibuat untuk penyampaian materi mengenai alat

transportasi. Pada semester ini aspek yang ditekankan

dalam materi inti adalah pengenalan nama-nama alat

transportasi, sebutan bagi pengendaranya, sebutan atau

istilah lain untuk kendaraan yang sejenis.

Dengan menggunakan flashcard, guru menjelaskan

tema ini melalui metode bercerita, dan berkesempatan untuk mengetahui sekaligus

menambah pemahaman anak mengenai materi yang telah disampaikan melalui

dialog dan tanya jawab.

Bentuk flashcard pertama dimaksudkan untuk melatih anak memasangkan

gambar alat transportasi dengan bacaan teksnya.

Gambar (mobil) + Teks (mobil)

Gambar + Teks

Page 45: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

129

Gambar III.25 Flashcard

Alat Transportasi

Bentuk flashcard kedua adalah menjodohkan nama alat transportasi

dengan orang yang melakukan pekerjaannya.

Teks (mobil) + Teks (supir)

Bentuk flashcard ketiga adalah menjodohkan gambar alat transportasi

dengan teks alat transportasi yang sejenis, misalnya: rakit, perahu, sampan, dll.

Dengan alternatif format berikut.

Gambar (perahu) + Teks (sampan)

atau

Teks (helikopter) + Teks (pesawat)

atau

Gambar (motor) + Gambar (mobil)

Sekali waktu flashcard di atas digunakan bersama

alat bantu lain berupa buku mengenai alat transportasi. Untuk ukuran flashcard,

properti hasta karya wali kelas ini secara keseluruhan termasuk berukuran besar

Teks + Teks

Gambar + Teks

Teks + Teks

Gambar + Gambar

Gambar III.24 Flashcard Alat Transportasi

Page 46: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

130

sehingga anak dapat melihat bagian-bagiannya dengan jelas. Tingkat keterbacaan

‘flashcard kata’ akan lebih baik jika jenis dan ukuran huruf yang digunakan tidak

terlalu beragam sehingga tidak membingungkan anak. Karena ukuran dan bentuk

hurufnya berbeda, anak kesulitan mencari kata yang dimintai oleh guru diantara

tumpukan kata yang sudah ramai dengan warna. Demikian pula ‘flashcard

gambar’ akan lebih baik jika gambar yang diambil berkarakter sama, realistis saja

atau komikal saja, berwarna semua atau tidak berwarna semua. Ukuran ketebalan

flashcard cukup memadai karena proses laminasi. Proses ini juga menguntungkan

karena flashcard lebih tahan lama dan dapat dilap hingga tetap bersih. Namun dari

segi keamanan, flashcard ini beresiko cukup tinggi. Selain tepiannya yang kaku,

keempat sudutnya pun dibiarkan meruncing. Untuk menghindari cedera pada

anak, sebaiknya setiap ujung tepian dibentuk tumpul dengan gunting dan ukuran

ketebalan kartu flashcard dapat ditambah dengan lapisan bagian belakang dari

bahan busa tipis, karton tebal, kardus bekas, stirofoam, atau bahan lain yang dapat

diperoleh guru dengan mudah. Sebaiknya ukuran flashcard dibuat seragam untuk

memudahkan penggunaannya dan penyimpanannya dapat disusun lebih rapi.

Flashcard dengan tema alat komunikasi ini aturan mainnya sama dengan

flashcard sebelumnya. Flashcard ini dimaksudkan untuk melatih anak

memasangkan gambar alat komunikasi dengan bacaan teksnya.

Gambar (televisi) + Teks (televisi)

Gambar + Teks

Gambar III.26 Flashcard Alat Komunikasi

Page 47: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

131

Gambar III.27 Flashcard Alat Komunikasi

Format flashcard ini tampak lebih

rapi dari flashcard sebelumnya disebabkan

ukuran kartu kata seragam, ukuran kartu

gambar seragam, ukuran dan jenis huruf yang

digunakan pun seragam. Gambar yang

diambil realistis bahkan hampir seluruhnya

berupa foto. Namun tampilan flashcard ini

terlalu formal dan berkesan monoton bagi

anak. Sebaiknya guru tidak menghilangkan

aksen warna pada garis tepi atau huruf diprint

warna. Jarak antar huruf terlalu rapat

sehingga pada jarak pandang terrtentu,

tingkat keterbacaannya rendah. Selain itu,

perlu untuk menambah ketebalan kartu dan

menumpulkan setiap ujung kartu guna

menghindari resiko cedera pada anak.

Bercerita menggunakan flashcard

mengasyikan bagi anak, sebab kegiatan

bercerita ini sewaktu-waktu diselingi dengan

permainan kartu. Anak tidak menyadari

dirinya sedang menambah perbendaharaan

kata, karena materi ini diberikan dengan

kombinasi metode bercerita dan permainan

kartu tersebut.

Gambar III.28 Suasana Kelas

Page 48: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

132

Gambar III.29 Buku Cerita Transportasi

h. Buku Cerita

Sekali waktu flashcard di atas digunakan

bersama alat bantu lain berupa buku cerita.

Misalnya flashcard alat transportasi dengan buku

cerita mengenai alat transportasi. Buku Bacaan

yang tersedia di sekolah ini merupakan produk jadi

yang telah beredar di pasaran. Pihak sekolah

sesekali melengkapi metode bercerita dengan

properti ini dengan tema yang disesuaikan dengan

materi yang sedang berlangsung. Sayangnya

sekolah ini belum memiliki perpustakaan atau ruang baca dengan kelengkapan

buku cerita yang memadai dan dapat diakses anak dengan mudah, padahal anak

terlihat antusias saat pendidik bercerita dibantu dengan alat pendukung ini

disebabkan buku cerita merupakan properti yang sudah sangat lazim dimanfaatkan

orang untuk bercerita sehingga anak sudah terbiasa dengannya. Apalagi saat ini

banyak buku cerita yang tampilannya menarik dengan tema yang sangat beragam

sehingga mudah untuk disesuaikan dengan materi yang hendak disampaikan.

i. Kit Rumah Ibadah

Gambar III.30 Rumah Ibadah

Properti ini tersedia di pasaran sehingga pihak sekolah dapat memberikan

materi bertema agama dengan properti terkait tanpa perlu membuat sendiri.

Masing-masing kelas (kelas TK A, TK B-1, dan TK B-2) dilengkapi dengan

perangkat ini. Terbuat dari bahan dasar triplek yang dibentuk menjadi miniatur

ragam rumah ibadah dan diberi warna dengan media cat kayu. Desain perangkat

ini ada dua macam, yakni rumah ibadah yang dibuat menyerupai benda pajangan

dua dimensi yang hanya bisa dilihat dari satu sisi/tampak depan saja, dan miniatur

Page 49: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

133

Gambar III.31 Papan Pin up

rumah ibadah tiga dimensi. Masing-masing rumah ibadah dilengkapi dengan

karakter tokoh pemuka agama yang juga bisa diberdirikan.

Properti ini terutama boneka tokohnya cenderung kurang aman bagi anak

karena sepanjang pinggiran bahan tripleknya tidak diperhalus, diampelas, atau

ditutupi cat, sehingga bisa melukai kulit tangan, serta dari segi kesehatan kurang

baik karena tidak menggunakan cat non-toksin.

Miniatur rumah ibadah tiga dimensi lebih menarik bagi anak ketimbang

yang dua dimensi karena bentuknya terlihat lebih nyata. Namun akan lebih baik

lagi apabila miniatur tersebut menggunakan sistem knockdown dan dilengkapi

furnitur yang dapat ditata anak sesuai dengan interior rumah ibadah yang ia

jumpai di kehidupan sehari-hari.

Perangkat ini memungkinkan dimanfaatkan dalam metode

mendongeng/bercerita, tanya jawab, permainan pura-pura, dengan indikator

keberhasilan di ranah sosial,emosional, bahasa, moral, dan nilai-nilai agama.

Sementara kelas memanfaatkan properti ini melalui metode bercerita klasikal atau

informasi satu arah dengan tujuan untuk menanamkan pengetahuan pada anak

mengenai bermacam-macam agama yang ada di lingkungan mereka.

j. Papan Pin Up

Mayoritas sekolah TK memiliki

properti ini karena kegunaannya yang

cukup banyak. Selain untuk menempelkan

karya anak, papan pin up diantaranya

memudahkan pendidik saat memberikan

materi melalui beragam metode

penyampaian, termasuk metode bercerita.

Masing-masing kelas di sekolah ini

dilengkapi dengan dua buah papan pin up yang terbuat dari bahan karet

berbingkai merah.

Page 50: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

134

Page 51: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

144

Gambar III.48 Si Cepot

Gambar III.47 Si Cepot

Gambar III.46. Wayang Kertas

- Wayang Golek

Sekolah ini memiliki satu set wayang golek, namun tidak semua karakter

wayang diangkat sebagai tokoh tema besar pada satu semester. Wayang golek

yang dijadikan tokoh utama dalam tema besar adalah Si

Cepot. Karakter si Cepot disenangi anak-anak karena gayanya

yang kocak dan tampilannya yang lucu. Namanya pun unik

sehingga anak-anak tertawa senang saat mendengar nama Si

Cepot disebutkan oleh kakak fasilitator. Sesuai tradisi, tokoh

golek yang popular dan banyak dilibatkan dalam cerita

pewayangan memiliki ekspresi khusus. Si Cepot memiliki ekspresi suka melucu

dan banyak tingkah.

Wayang ini terbuat dari bahan kayu

Jeungjing/Albasiah yang ringan dan mudah dipahat dengan

menggunakan pisau raut. Bagian kayu yang telah terbentuk,

diwarnai dengan cat duko sehingga berwarna lebih cerah dari

golek yang diwarnai dengan cat kayu. Meskipun warnanya

terlihat lebih tajam dan permukaannya lebih licin, warna golek

Si Cepot ini cepat mengelupas jika berbenturan dengan benda

lain.

Pakaian yang dikenakan Si Cepot terbuat dari bahan

kain hitam polos berkrah motif kotak-kotak kecil, sementara kain yang menutupi

kepalanya yaitu iket/barangbang semplak terbuat dari bahan katun motif bunga-

Page 52: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

145

Gambar III.49 Si Cepot

Gambar III.50 Kuda-kuda kayu

bunga. Kain sarung bermotif kotak-kotak menutupi bagian bawah tubuh yang

tidak dibuat tungkai kakinya. Bagian kaki diganti dengan tongkat kayu berujung

kecil untuk menancapkannya ke papan berlubang. Alat untuk menggerakkan

tangan golek terbuat dari bambu yang diraut sehingga lebih ringan dan lentur

dibandingkan jika menggunakan bahan kayu atau rotan. Tongkat penggerak

tangan yang disebut sampurit atau gapit dibuat sepanjang 40

cm. Meskipun ukuran tubuh golek dibuat beragam tetapi

panjang gapit-nya sama. Tinggi badan Si Cepot adalah 63 cm,

lebar bahunya 13 cm. Diameter badannya 23 cm. Tinggi kayu

pancang pengganti kaki Si Cepot adalah 30 cm. Panjang

tangannya 23 cm, dibagi dua dari lengan sebatas sikut 11cm,

sisanya dari sikut hingga ke jari 12 cm karena jari tangannya

dibuat lurus dengan tangan, tidak seperti golek satria yang jari

tangannya ditekuk. Panjang telapak tangannya adalah 5,5 cm.

Si Cepot dibuat bulat torak dan lebih bervolume

dibandingkan wayang pipih. Artifak ini bisa dilihat dari

berbagai arah (trimatra). Kepala Si Cepot bisa dibuat

menengadah dengan bantuan karet dan tali yang ditarik dari

bagian dalam badan, namun wajahnya tidak dapat berekspresi

secara lengkap seperti golek raksasa: mengernyit, merokok,

dan sebagainya. Hal itu disebabkan muka Si Cepot tidak terbuat dari bahan karet

melainkan dari kayu yang bentuknya dipertahankan menurut

pakem tradisi sebagai bagian tokoh golek asli seperti kelompok

Pandawa dan Kurawa, antara lain: ukuran tubuh sedang (baik

tinggi maupun volumenya), wajah berwarna merah, mata bulat,

hidung pesek, mulut sangat lebar dengan garis bibir ke atas,

dan memperlihatkan sebuah gigi besar di bagian depan

mulutnya.

Bagian lengan Si Cepot dibuat dengan

menggunakan mesin bubut, begitu pula dengan kayu

pancang sebagai pengganti kakinya. Pancang tersebut

Page 53: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

146

ditancapkan ke kuda-kuda kayu yang sudah dilubangi sepanjang ruasnya. Lubang

yang dibuat dua baris bersilangan itu dibuat dengan ukuran yang disesuaikan

dengan diameter pancang sehingga daya cengkeramnya cukup baik dan Si Cepot

dapat diberdirikan di atas kuda-kuda kayu tersebut dengan seimbang. Biasanya

dalam pergelaran wayang golek, juru dalang menancapkan kaki golek di atas

pelepah pisang sehingga wayang dapat diposisikan lebih fleksibel, tidak seperti di

atas kuda-kuda kayu yang jarak antar lubangnya sudah disusun sedemikian.

Namun pancang tidak banyak digunakan di sekolah ini karena Si Cepot lebih

banyak dipegang fasilitator yang bergerak bebas, tidak seperti halnya juru dalang

yang selalu duduk di tempat.

Setelah story telling bersama tokoh Si Cepot, fasilitator mengelaborasi

kreativitas dan imajinasi anak dalam pra baca-tulis mereka di wilayah tema besar

dengan peran utama Si Cepot. Mereka dikenalkan dan dibiasakan pada huruf,

kata, dan kalimat berkaitan dengan Si Cepot.

Setelah pengenalan huruf, kata dan susunan kata (kalimat) dalam program

pra baca-tulis, anak dipandu Si Cepot dalam partisipasi mereka sebagai problem

solver bagi masalah yang sedang dihadapi Si Cepot, dengan mencari tahu

solusinya di dalam buku (look it up habbits)

Kemudian anak mengetahui bahwa solusinya harus mereka lakukan

melalui suatu tindakan yang membuat mereka berolah bunyi. Dan di akhir

pertemuan, anak melakukan retelling story dengan kegiatan olah rupa.

Meskipun proses pembelajaran sering bersinggungan dengan aturan

budaya dan struktur sosial masyarakat, anak akan mengalami kepuasan begitu kita

memilih untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan mereka untuk

mengalami kepuasan itu. Misalnya untuk bisa berjalan mungkin mereka harus

mengalami jatuh, mengetahui dinginnya air karena mereka minum atau mandi,

atau tidak dilarang untuk berkotor-kotor saat bereksplorasi gambar atau warna.

Niatnya adalah untuk pembelajaran.

Pembelajaran ini dilalui anak bersama-sama Si Cepot dalam aktivitas yang

diceritakan tadi berupa rangkaian kegiatan berolah gerak, olah bunyi, dan olah

rupa. Kegiatan olah rupa ini ada yang dilakukan untuk membantu anak

menceritakan kembali pengalamannya dalam bentuk rupa (retelling story),

Page 54: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

147

Gambar III.51 Aktivitas Bersama Si Cepot

mengasah motorik halus, membuat kostum panggung atau alat musik dan elemen

penting lainnya sebagai persiapan pertunjukan kecil yang dilakukan mereka pada

penghujung semester.

Dari mencermati aktivitas anak bersama

Si Cepot sebagai tokoh tema besar semester ini,

penulis melihat antusiasme anak dalam

berpartisispasi di rangkaian kegiatan olah gerak,

olah bunyi, dan olah rupa. Parameternya tidak

dalam hitungan angka tetapi melalui pengamatan

berperan serta.

Meskipun aktivitas semester ini

berlangsung baik seperti semester lalu, namun ada

hal-hal yang perlu diperhatikan. Ternyata anak-

anak terlihat lebih antusias terhadap karakter

tokoh semester lalu yakni Super O2. Jika diamati

dengan baik, karakter tokoh Super O2

digandrungi anak-anak karena ia merupakan

sosok pahlawan yang tangguh dan pembela

kebenaran. Sementara karakter si Cepot disenangi

anak-anak karena gayanya yang kocak,

tampilannya yang lucu, namanya yang unik, dan

membuat anak-anak tertawa senang, namun dia

bukan pahlawan super seperti O2. Meskipun

demikian, karena petualangan bersama Si Cepot

seru, menegangkan, dan materinya tidak sama

dengan semester yang lalu, maka anak-anak pun

antusias berkreativitas bersama Si Cepot.

Page 55: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

148

k. Boneka

Gambar III.52. Aktivitas bersama Super O2

Ada sejumlah boneka yang tersedia

dan berpotensi sebagai alat pendukung

bercerita, namun boneka yang sempat

dijadikan karakter tokoh utama tema besar

adalah Super O2. Boneka ini hanya sebesar

telapak tangan dengan kostum pahlawan

bertopeng layaknya Superman. Namun anak-

anak sangat menyukainya, bahkan Bumi Limas menciptakan lagu khusus Super

O2 berikut gerakan tariannya yang selalu dilakukan anak dengan semangat.

Salahsatu anak selalu datang ke Bumi Limas dengan memakai kostum Superman

karena senang dengan Super O2.

Kakak fasilitator menyampaikan cerita menggunakan karakter tokoh ini

tidak hanya di dalam kelas, melainkan juga saat semua anak studi wisata ke rumah

salahsatu siswa. Boneka ini tidak dibuat sendiri oleh pihak sekolah karena telah

tersedia di pasaran dalam bentuk jadi.

Gambar III.53. Aktivitas bersama Si Poldy

Ada juga boneka yang dibuat sendiri oleh kakak fasilitator seperti tokoh Si

Poldy, orang-orangan sawah. Kepalanya

terbuat dari bola plastik yang diberi topi,

serta mengenakan pakaian laki-laki dewasa.

Selain aktivitas mendongeng, bersama Si

Poldy, anak-anak mempelajari bahasa

dengan bernyanyi. Sayangnya ukuran Si

Poldy cukup besar sehingga anak-anak

kesulitan membawanya. Boneka ini tidak

cukup kuat untuk berdiri atau duduk tegak sehingga harus disenderkan ke dinding.

Page 56: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

149

Page 57: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

1

h. Dekorasi Ruang

Dekorasi ruang menjadi

kegiatan rutin anak-anak dalam

mempersiapkan pertunjukan kecil

mereka sendiri di akhir semester.

Rutinitas ini dilakukan pada sesi

olah rupa setelah story telling

berlangsung. Dekorasi ruang secara

tidak langsung menjadi buku

berukuran besar yang selalu terbuka

dan memandu anak dalam beranjak

ke kisah lanjutan dari cerita

bersambung yang diberikan setiap

hari selama satu semester.

Pertunjukan kecil adalah

penyelesaian cerita yang

diselesaikan oleh anak-anak sendiri

yang berperan sebagai problem

solver sejak cerita mulai digulirkan.

i. Pohon Huruf

Selain menggunakan penampang huruf Al

Barqy, belajar hijaiyah di kelas ini menggunakan

properti lain seperti flashcard gambar, flashcard

huruf dan pohon huruf.

Pohon huruf digambar sendiri oleh kakak

fasilitator di atas karton manila warna kuning menggunakan spidol merah. Pohon

huruf ini sengaja dibuat bercabang-cabang untuk menabung huruf hijaiyah. Dalam

satu dahan, anak menabung huruf yang berbentuk sama. Huruf-huruf itu ditulis di

Gambar. Dekorasi Ruang Kelas

1

Page 58: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

2

atas kertas stiker, sehingga bisa langsung

ditempelkan anak tanpa perlu dilem. Pohon huruf

hijaiyah ini bisa juga dipergunakan untuk

memperkenalkan huruf Latin.

2

Page 59: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

149

III.4.3 Desain Alat Manual Penunjang Metode Bercerita di TK Kuntum

Cemerlang

a. Puzzle Huruf

Puzzle huruf ini tidak dibuat sendiri

oleh pihak sekolah melainkan produk jadi.

Difungsikan untuk mengembangkan

kemampuan dasar bahasa anak melalui

pengenalan huruf dan kata, logika dan

motorik anak.

Gambar III.54 Puzzle Huruf

Huruf-huruf puzzle ini terbuat dari

bahan karet bermagnet dengan warna cerah

berlainan sehingga terlihat menarik dan

memberikan kesan kontras dengan papan

penampang alumunium bercat biru gelap

sehingga huruf-huruf terlihat lebih jelas dan

memudahkan anak saat menyusunnya.

Namun masing-masing huruf terbatas dua buah saja sehingga kosakata yang

terdiri dari tiga huruf yang sama atau lebih, tidak bisa dirangkai di atas papan

penampang. Karet tempat menyimpan huruf dapat dimanfaatkan dalam kegiatan

menjodohkan huruf. Properti ini disampaikan dengan pengantar metoda bercerita

sebagai boneka simbolik, lalu dilanjutkan dengan permainan huruf dan kata.

b. Puzzle Huruf

Properti ini masih merupakan puzzle

huruf dan tidak dibuat sendiri oleh pihak

sekolah melainkan produk jadi. Difungsikan

untuk mengembangkan kemampuan dasar

bahasa anak melalui pengenalan huruf dan

kata, juga motorik anak. Gambar III.55 Puzzle Huruf

Puzzle ini terbuat dari bahan kayu

lunak dengan pemilihan warna huruf yang menyala dan beragam. Jumlah huruf

149

Page 60: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

150

lebih terbatas dan tidak dilengkapi papan penampang. Huruf ini pun tidak bisa

ditempelkan ke penampang yang tersedia di kelas karena di bagian belakang huruf

tidak terdapat perekat seperti felcro atau magnet. Kegiatan menjodohkan huruf

kayu ini dilakukan melalui pengantar metode bercerita dengan menebak nama

huruf ‘Siapakah Aku?’ yang diceritakan kakak fasilitator.

c. Puzzle Huruf

Properti ini masih merupakan puzzle

huruf dan tidak dibuat sendiri oleh pihak

sekolah melainkan produk jadi. Difungsikan

untuk mengembangkan kemampuan dasar

bahasa anak melalui pengenalan huruf dan

kata, dan motorik anak.

Gambar III.56 Puzzle Huruf

Puzzle huruf ini terbuat dari bahan

kayu lunak yang disusun menjadi bentuk ikan

dengan penggunaan cat kayu yang membuat warna huruf lebih gelap. Jumlah

huruf terbatas dan disusun berurutan seperti puzzle-puzzle sebelumnya.

Aktivitas menyusun huruf-huruf menjadi bentuk ikan ini dilakukan pada

penyampaian materi dengan tema Tumbuhan dan Binatang Laut melalui

pengantar metode bercerita oleh kakak fasilitator.

d. Puzzle Binatang

Gambar III.57 Puzzle Binatang

Properti ini merupakan puzzle seri

binatang laut yang tidak dibuat sendiri oleh

pihak sekolah melainkan produk jadi.

Difungsikan untuk mengembangkan

kemampuan dasar bahasa anak melalui

penambahan perbendaharaan kata jenis dan

nama-nama binatang yang hidup di kawasan

laut, serta melatih motorik anak.

150

Page 61: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

151

Puzzle ini terbuat dari bahan kayu lunak dengan penggambaran bentuk

binatang realistis dan sudut pandang dari berbagai arah, meskipun dengan

menggunakan warna yang terbatas sehingga ada sejumlah binatang yang

warnanya tidak sesuai dengan warna aslinya. Bentuk-bentuk binatang ini pun

tidak dilengkapi perekat seperti felcro atau magnet.

Kegiatan menjodohkan bentuk binatang dengan penampangnya dilakukan

melalui pengantar metode bercerita dengan menebak nama binatang ‘Siapakah

Aku?’ melalui suara atau gerakan binatang terkait yang diperagakan oleh kakak

fasilitator. Properti ini dimanfaatkan dalam lingkup materi bertema Tumbuhan

dan Bintang Laut.

e. Puzzle Noah’s ark

Puzzle ini merupakan properti yang tidak

dibuat sendiri oleh pihak sekolah melainkan

produk jadi. Difungsikan untuk mengembangkan

kemampuan dasar bahasa anak melalui metode

bercerita, serta melatih motorik anak.

Gambar III.58 Puzzle Noah’s ark Puzzle ini dicetak di atas karton tebal

yang harus disusun oleh anak menjadi bentuk

jadi yang sesuai dengan gambar di bagian luar kotak. Biasanya kotak ini

disembunyikan oleh kakak fasilitator agar anak dapat mencoba menyusunnya

tanpa meniru. Puzzle ini dirancang dengan warna dan gaya gambar khas anak.

Sebelum anak-anak menyusun puzzle, mereka menyimak kisah mengenai

Perahu Nabi Nuh As. sehingga saat puzzle tersusun rapi, anak dapat menceritakan

kembali kisah tersebut dengan panduan gambar puzzle.

f. Kubus Bergambar

Properti ini tidak dibuat sendiri oleh pihak sekolah melainkan produk jadi.

Difungsikan untuk mengenalkan bentuk geometris dan mengembangkan

kemampuan logika dan imajinasi anak.

151

Page 62: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

152

Kubus Bergambar ini terdiri dari 12

buah kubus dan masing-masing bangun

memiliki potongan gambar di seluruh sisinya

sehingga anak harus dapat merangkai semua

kubus itu menjadi satu kesatuan yang terdiri

dari enam sisi gambar yang utuh. Gambar di

cetak di atas karton yang dibentuk kotak,

dengan gaya dan warna khas anak.

Gambar III.59 Kubus Bergambar

Gambar III.60

Permainan in diberikan setelah kakak

fasilitator bercerita mengenai bentuk empat

persegi panjang, dan bangun yang terdiri dari 6

buah persegi panjang dengan menggunakan

salah satu kubus sebagai boneka simbolik.

g. Gerbong Huruf dan Angka

Properti ini tidak dibuat sendiri oleh

pihak sekolah melainkan produk jadi.

Difungsikan untuk mengembangkan

kemampuan dasar bahasa anak melalui

pengenalan huruf dan kata, aspek kognitif,

dan motorik anak.

Gerbong Huruf dan Angka

Gerbong Huruf dan Angka ini

terbuat dari bahan kayu lunak yang dibentuk

menjadi gerbong yang mengangkut abjad

huruf atau angka dengan penggunaan cat

kayu warna pastel. Jumlah huruf sebanyak

jumlah abjad dan angka dari nomor 1 sampai dengan 10. Dapat disusun berangkai

dengan sistem pengait menjadi kereta api yang panjang.

152

Page 63: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

153

Aktivitas menyusun huruf-huruf menjadi Gerbong Huruf dan Angka ini

dilakukan pada penyampaian materi dengan tema Alat Transportasi melalui

pengantar metode bercerita oleh kakak fasilitator.

h. Gerbong Dadu

Properti ini tidak dibuat sendiri oleh

pihak sekolah melainkan produk jadi.

Difungsikan untuk mengembangkan

kemampuan dasar bahasa anak melalui

pengenalan huruf dan kata, serta motorik

anak.

Gambar III.61 Gerbong Dadu Gerbong dadu ini terbuat dari bahan

kayu lunak yang dibentuk menjadi gerbong

yang mengangkut sejumlah dadu. Dadu-dadu tersebut diberi gambar yang huruf

awalnya dicetak di sisi lain, dengan menggunakan kosakata bahasa Inggris seperti

E untuk Elephant. Dapat disusun berangkai dengan sistem pengait menjadi kereta

api yang panjang.

Aktivitas menyusun huruf-huruf menjadi gerbong dadu ini dilakukan

melalui pengantar metode bercerita oleh kakak fasilitator.

i. Lego

Properti ini tidak dibuat sendiri oleh

pihak sekolah melainkan produk jadi yang

dmanfaatkan dalam mengasah imajinasi dan

logika anak.

Disediakan pihak sekolah dalam

jumlah yang banyak, hingga terdapat ruang

bernama Ruang Sains dan Lego untuk

melakukan percobaan Sains dan menyimpan

properti ini.

Sekolah sangat aktif memanfaatkan Gambar III.62 Lego

153

Page 64: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

154

alat penunjang kreativitas ini sehingga desain bentuk robot atau bentuk lain

dilombakan terbuka untuk umum dan dimuat di majalah berkala mereka. Metode

bercerita pun menggunakan properti ini seperti pada tema Alat Transportasi,

kakak menceritakan berbagai jenis kendaraan yang bisa dibentuk dengan Lego.

j. Boneka Ekspresi

Properti ini tidak dibuat sendiri oleh

pihak sekolah melainkan produk jadi.

Diberdayakan dalam metode bercerita untuk

mengenalkan macam-macam persaan pada

anak.

Gambar III.63 Boneka Ekspresi

Properti ini terbuat dari kayu yang

dibentuk menjadi wajah anak dengan berbagai

ekspresi: senang, sedih, takut, kesal, dll.

tersedia dalam dua pilihan, wajah anak

perempuan dan laki-laki. Di bagian mata

dilubangi sehingga properti ini dapat difungsikan sebagai topeng. Saat kakak

fasilitator memperagakan ekspresi marah, dia memakai salah satu properti ini.

Dapat juga dipakai untuk permainan pura-pura/sandiwara, ada yang berperan

sebagai Si Periang , Si Pemurung, dll.

k. Buku

Properti ini tidak dibuat sendiri oleh pihak sekolah melainkan produk jadi.

Difungsikan untuk mengembangkan kemampuan

dasar bahasa anak.

Gambar III.64 Buku Permainan

Sekolah ini memiliki ruang perpustakaan

dengan koleksi buku yang cukup beragam

sehingga memungkinkan untuk digunakan sesuai

dengan tema yang sedang berjalan.

154

Page 65: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

155

l. Boneka Sulam

Properti ini tidak dibuat sendiri oleh

pihak sekolah melainkan produk jadi.

Difungsikan untuk mengembangkan

kemampuan motorik dan logika anak.

Gambar III.65 Boneka Sulam

Properti ini berupa gambar yang

dicetak di atas kayu tripleks, lalu pada titik-

titik tertentu diberi lubang untuk menyulam.

Setiap boneka sudah dilengkapi dengan tali

sulam. Boneka-boneka ini dimanfaatkan

dalam metode bercerita pada jam aktivitas meronce/menyulam.

Gambar III.66 Kartu Anyam

m. Kartu Anyam

Properti ini tidak dibuat sendiri oleh pihak sekolah melainkan produk jadi.

Difungsikan untuk mengembangkan kemampuan dasar bahasa, logika, dan

motorik halus anak.

Di bagian depan kartu terdapat sejumlah gambar yang harus dijodohkan

sebagai panduan anak saat menyulam. Di bagian belakangnya terdapat jejak

temali berwarna biru untuk memastikan

anak sudah menyulam dengan benar. Setiap

kartu telah dilengkapi dengan tali putih.

Dipilih kartu temali dengan gambar

yang berkesesuaian dengan tema yang

sedang berjalan, misalnya tema Profesi.

Kakak fasilitator menceritakan jenis-jenis

pekerjaan dan sebutan bagi orang yang

mengerjakannya melalui gambar yang terdapat pada kartu temali, setelah anak

mengetahuinya, mereka diberikan kegiatan menyulam. Dari aktivitas ini kakak

fasilitator dapat mengevalusi apakah anak menyimak cerita yang disampaikan

kakak fasilitator dengan baik atau tidak.

155

Page 66: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

156

156

Page 67: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

Kit Pakaian Adat Bank Huruf Boneka Jari Boneka

TanganKeluarga Boneka

Boneka Simbolik Flashcard Buku Cerita Kit Rumah

IbadahPapan Pin

Up

1 Responden 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 92 Responden 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 103 Responden 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 94 Responden 4 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 85 Responden 5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 96 Responden 6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 87 Responden 7 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 78 Responden 8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 99 Responden 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

10 Responden 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1011 Responden 11 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 512 Responden 12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 913 Responden 13 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 814 Responden 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 915 Responden 15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 916 Responden 16 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 817 Responden 17 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 818 Responden 18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 919 Responden 19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 820 Responden 20 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 721 Responden 21 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 922 Responden 22 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 523 Responden 23 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 724 Responden 24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 925 Responden 25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9

RespondenNo. K∑

Alat Manual Pendukung Metode Bercerita

Page 68: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

26 Responden 26 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 727 Responden 27 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 528 Responden 28 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 829 Responden 29 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 830 Responden 30 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 631 Responden 31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 932 Responden 32 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 733 Responden 33 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 834 Responden 34 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 935 Responden 35 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 836 Responden 36 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 537 Responden 37 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 738 Responden 38 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 939 Responden 39 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 940 Responden 40 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 741 Responden 41 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 842 Responden 42 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 843 Responden 43 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 844 Responden 44 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 945 Responden 45 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 646 Responden 46 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 947 Responden 47 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 7

48 Responden 48 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

36 39 38 39 39 39 41 37 38 38 384

75% 81% 79% 81% 81% 81% 85% 77% 79% 79% 800%

Tabel III.26 Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode Bercerita di TK Lab. School

% Efektivitas Alat

Jumlah

Page 69: Bab III Penggunaan Alat Manual Pendukung Metode · PDF filedi TK Lab. School, TK Kuntum Cemerlang dan TK Bumi Limas ... pencatatan anekdot merupakan kumpulan catatan tentang sikap

48 Responden 48 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 70%40 41 39 42 40 41 40 42 40 41 406 85%

83% 85% 81% 88% 83% 85% 83% 88% 83% 85% 846% 85%Jumlah

% Efektifitas Bahasa

176Tabel 3.18 Penggunaan Kosakata Dasar dalam Percakapan di Lab School

No. Responden Kosakata Dasar dalam Percakapana b c d e f g h I j ∑ %

1 Responden 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90%2 Responden 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80%3 Responden 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90%4 Responden 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90%5 Responden 5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90%6 Responden 6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80%7 Responden 7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90%8 Responden 8 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 70%9 Responden 9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90%10 Responden 10 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7 70%11 Responden 11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90%12 Responden 12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90%13 Responden 13 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80%14 Responden 14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90%15 Responden 15 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 7 70%16 Responden 16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90%17 Responden 17 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80%18 Responden 18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90%19 Responden 19 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90%20 Responden 20 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 80%21 Responden 21 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7 70%22 Responden 22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100%23 Responden 23 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7 70%24 Responden 24 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90%25 Responden 25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90%26 Responden 26 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 80%27 Responden 27 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90%28 Responden 28 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 7 70%29 Responden 29 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80%30 Responden 30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 80%31 Responden 31 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 80%32 Responden 32 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90%33 Responden 33 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90%34 Responden 34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100%35 Responden 35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100%36 Responden 36 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 80%37 Responden 37 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90%38 Responden 38 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90%39 Responden 39 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 7 70%40 Responden 40 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90%41 Responden 41 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80%42 Responden 42 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90%43 Responden 43 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90%44 Responden 44 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90%45 Responden 45 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80%46 Responden 46 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90%47 Responden 47 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80%