bab iii pembelajaran bahasa arab di sma islam...
TRANSCRIPT
BAB III
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI SMA ISLAM
PEKALONGAN
A. Profil SMA Islam Pekalongan
1. Sejarah SMA Islam
SMA Islam merupakan salah satu sekolah yang tergabung dalam
perguruan Ma’had Islam Pekalongan. Sejarah perguruan Ma’had Islam
sendiri adalah sejarah perjuangan yang tak pernah selesai. Sebab misi
yang terkandung oleh para pendirinya merupakan misi da’wah Islam
yang panjang. Cita-citanya tak Cuma membentuk kader-kader Muslim
yang pintar ilmu agama, melainkan juga memiliki ilmu pengetahuan
umum yang luas .
Perguruan Ma’had Islam berdiri pada 28 Syawal 1361 H atau
pada 8 Nopember 1942 oleh Ustadz Abdullah Al Hinduan bersama
murid-murid sekaligus sahabat seperjuangan beliau, yaitu Ustadz Zen bin
Abdurrahman, Ustadz Basari Ahmad, Ustadz Muhammad bin
Abdurrahman Baraghbah, Ustadz Muhammad bin Ahmad Assegaf,
Ustadz Muchsin bin Ali Alatas. Ustadz Abdullah Al-Hinduan sebagai
konseptor berdirinya Ma’had Islam dikenal luas sebagai seorang ulama
yang intelek dan tipikal seorang pembaharu. Beliau merupakan lulusan
Darul Ulum, Kairo – Mesir tahun 1941. Itulah sebabnya pada awal
berdirinya perguruan Ma’had Islam, ilmu pengetahuan umum
dimasukkan ke dalam kurikulum Ma’had Islam sejak dini (Dwi Qorina ,
2010: 28).
Berkat keuletan para pendirinya, akhirnya beberapa sekolah/
madrasah Islam waktu itu, seperti MAI (Madrasarah Al-Rabitah
Islamiyah), Salafiah, Ma’rifatuddin menggabungkan diri ke dalam
Ma’had Islam sejak menjadi milik masyarakat Islam Pekalongan tanpa
mengenal golongan. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya dana
yang mengalir dari berbagai golongan untuk membangun Ma’had Islam
(Dwi Qorina , 2010: 29).
Adapun tujuan kependidikan yang dirumuskan dalam Ma’had
Islam adalah sebagai berikut:
a. Memajukan perihal pendidikan dan pengajaran anak-anak kaum
muslimin dan muslimat.
b. Menguatkan pendidikan rohani dan jasmani dengan ajaran agama
Islam.
c. Meninggikan dan meluaskan pengajaran dan pengetahuan Islam.
Pada awal berdirinya, Perguruan Ma’had Islam berupa sekolah
yang bernama S.R. Ma’had Islam (Sekolah Rakyat Ma’had Islam). Pada
perkembangannya, kini Perguruan Ma’had Islam membawahi 17 sekolah,
yang terdiri atas(Dokumen Sekolah, 2012):
a. Dua Taman Kanak-Kanak (di Poncol dan Kauman)
b. SD Islam I s/d VII
SD Islam Kauman
SD Islam Kergon I & II
SD Islam Kramatsari
SD Islam Baitussalam
c. SMP Islam
d. SMA Islam
e. SMEA Baitussalam
SMA Islam sendiri sudah sejak lama berstatus disamakan di
bawah naungan Depdiknas, bukan Depag dengan akreditasi B. Hal ini
menunjukkan bahwa SMA Islam mampu bersaing dan mampu
disejajarkan dengan sekolah-sekolah negeri favorit yang ada di kota
Pekalongan. Di samping itu, tingkat kelulusan siswa-siswa SMA Islam
untuk tahun 2011 yang lalu 100%. Tidak mengherankan apabila SMA
Islam menjadi kebanggaan masyarakat Islam di kota Pekalongan.
2. Identivikasi Sekolah (Dokumen sekolah, 2012)
a. Nama Sekolah : SMA Islam Pekalongan
b. NSS : 302036402003
c. Jenjang Akreditas : Terakreditasi “ B “
d. Tahun didirikan : 1963
e. Tahun beroperasi : 1963
f. Status Tanah : Milik Sendiri
g. No. Akta : 434 dan 435
h. Luas tanah : 1.330 m2
dan 1.357 m2
i. Status bangunan : Milik sendiri
j. Surat ijin bangunan : 234 / 1986, tanggal 17 Pebruari 1986
k. Luas bangunan : 1.556 m2
l. Alamat Sekolah : Jl. Surabaya Nomor 1 Pekalongan
m. No. Telp. : ( 0285 ) 422483
n. Kelurahan : Sugihwaras
o. Kecamatan : Pekalongan Timur
p. Kabupaten / kota : Kota Pekalongan
q. Propinsi : Jawa Tengah
3. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah
Selalu unggul dalam prestasi dan berakhlaqul karimah dalam
berperilaku
Indikator :
1) Unggul dalam prestasi akademik
2) Jumlah yang diterima diperguruan tinggi meningkat
3) Menjadi yang terbaik dalam lomba karya ilmiah Tingkat Kota
Pekalongan
4) Selalu juara dalam mengikuti lomba olahraga
5) Unggul dalam lomba kesenian
6) Sangat menonjol dalam aktifitas keagamaan
7) Selalu bertindak berdisiplin dan santu
b. Misi Sekolah
1) Membentuk peserta didik yang memiliki ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, Taat pada orang tua dan hormat pada orang
tua
2) Menekankan peserta didik selalu disiplin berbudi pekerti luhur
serta santun.
3) Mendorong peserta didik selalu menghayati dan mengamalkan
agama sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah rasul.
4) Melaksanakan pembelajaran yang seimbang antara Pendidikan
Umum dan Agama.
5) Mencetak kader yang religius dan intelek
6) Mewujudkan kegiatan pembelajaran yang innovatif, kreatif, dan
menyenangkan.
7) Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan tinggi
8) Membentuk peserta didik yang memiliki pengetahuan Umum dan
Pendidikan Agama serta ketrampilan berbicara bahasa Arab.
9) Memberi motivasi kepada seluruh warga sekolah untuk
bersemangat dalam prestasi.
10) Memberi motivasi peserta didik untuk selalu kreatif dalam bidang
seni dan olahraga.
Untuk merealisasikan visi dan misi tersebut, maka pembinaan
siswa dilakukan melalui proses pembinaan sikap dan perilaku sehari-
hari di sekolah yang diarahkan kepada terwujudnya Budaya Sekolah
Islam Yayasan Badan Wakaf Ma’had Islam Pekalongan. Pembiasaan
dan tata perilaku dimaksudkan sebagai Budaya Sekolah Islam Yayasan
Badan Wakaf Ma’had Islam Pekalongan adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan sekolah dilaksanakan pagi hari dengan 6 hari belajar
dalam seminggu,
2) Setiap pagi siswa dilepas pergi ke sekolah oleh orang tua dengan
iringan salam dan doa,
3) Senantiasa di sekolah saat bertemu dengan guru maupun teman
berjabat tangan dan memberi salam. Demikian halnya bila
menerima salam maka segera menjawab salam tersebut.
4) Pada pagi hari membaca ikrar dalam bahasa Arab dan terjemahnya
bersama dengan guru dan juga dilakukan dalam setiap kesempatan
suatu acara resmi di sekolah.
5) Dengan bimbingan guru yang mengajar pada jam pertama siswa
melafalkan surat Al-Fâtihah dan doa Wirdu al-Shabâh sebelum
pelajaran dimulai, setelah pelajaran terakhir membaca surat Al-
Ashr dan Do’a Kaffârah al-Majlis dipimpin guru yang mengajar
pada jam terakhir.
6) Membiasakan menulis dan mengucapkan Basmalah setiap
memulai pekerjaan dan Hamdalah setelah selesai melakukan
pekerjaan.
7) Melafalkan dan membiasakan mengamalkan 10 doa amaliah
harian, di antaranya doa keluar rumah, doa mengawali dan
mengakhiri pekerjaan, doa untuk kedua orang tua, doa minta
tambahan ilmu, doa sebelum tidur, doa masuk dan keluar kamar
mandi/WC, doa bercermin dan doa masuk dan keluar masjid.
8) Melakukan 11 amalan yakni:
a) Berbakti kepada orang tua
b) Ikhlas beramal
c) Rajin beramal
d) Ramah dalam bergaul
e) Ulet dalam mencapai cita-cita
f) Logis dalam berfikir
g) Waspada terhadap NARKOBA
h) Amanah, dapat dipercaya
i) Lemah lembut dalam bertutur kata
j) Istiqomah, teguh dalam keyakinan
k) Na âfah, bersih diri, pakaian, dan lingkungan
9) Membiasakan menulis tanggal, bulan, dan tahun hijriyah di
samping tanggal, bulan, dan tahun masehi.
10) Membiasakan mengucapkan kalimah ayyibah dan zikir
dalam rangka mendekatkan diri dan mengagungkan asma Allah
SWT.
11) Membiasakan melaksanakan puasa sunat, seperti puasa Senin dan
Kamis.
12) Membiasakan memakmurkan musholla dengan kegiatan
keagamaan dan shalat Zuhur/Jumat
13) Melaksanakan pesantren kilat setiap awal bulan Ramadhan
14) Melaksanakan khataman pelajaran Al-Qur'an dengan metode Iqra
atau yang lainnya
15) Menyelenggarakan latihan manasik haji menjelang datangnya hari
raya Idul Adha
16) Memberangkatkan ibadah haji bagi guru/karyawan sesuai
dengan kemampuan Yayasan Badan Wakaf Ma’had Islam
Pekalongan
17) Menyelenggarakan peringatan hari-hari besar Islam, nasional,
dan bakti sosial, seperti donor darah, khitanan massal, santunan
anak yatim, pembagian sembako, dan pemberian beasiswa
18) Menjalin kerja sama yang harmonis dengan orang tua/wali siswa
19) Mengenakan pakaian seragam untuk siswa setiap hari sesuai
dengan jadwal.
Dengan pelaksanaan budaya tersebut diharapkan
siswa/siswi SMA Islam Yayasan Badan Wakaf Ma’had Islam
Pekalongan memiliki sifat-sifat umum sebagai berikut:
a) Bertaqwa kepada Allah SWT serta aktif dalam menjalankan
ibadah dan amaliah
b) Setiap gerak, langkah dan tindakan di manapun berada
dan suasana yang bagaimanapun semata-mata karena ibadah
kepada Allah SWT dengan senantiasa dijiwai ajaran agama
Islam
c) Berbudi luhur dan berakhlak mulia
d) Sehat jasmani dan rohani
e) Memiliki pengetahuan dan keterampilan
f) Kreatif dan bertanggung jawab
g) Berpengetahuan tinggi dan cerdas
h) Demokratis dan penuh tenggang rasa
i) Berjiwa gotong royong, mencintai bangsa dan sesamanya
j) Disiplin, cinta kebersihan dan keindahan alam sekitar
k) Berjiwa perjuangan, rendah hati, dan berpola hidup sederhana
l) Cukup tanggap dan peka terhadap masalah yang ada di
lingkungannya.
4. Struktur Organisasi
Organisasi merupakan suatu system yang berproses, artinya system
tersebut tidaklah statis. Sebagai system yang berproses maka organisasi
memiliki peluang untuk melakukan perubahan atau masukan ataupun
pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Dengan mengetahui keadaan
lingkungan, organisasi dapat mengantisipasi dan mengambil keputusan-
keputusan yang tepat demi kemajuan organisasi. Organisasi hanya akan
berkembang maju apabila organisasi cepat tanggap terhadap perubahan
yang pasti akan terjadi.
SMA Islam Pekalongan sebagai lembaga pendidikan formal tingkat
dasar telah memiliki sebuah system organisasi yang lengkap mulai dari
struktru, orang, tugas, dan peralatan teknis guna menunjang proses
pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, tiap bidang dalam struktur
organisasi di SMA Islam Pekalongan memiliki tugas dan tanggungjawab
masing-masing yang berbeda satu sama lain.
Adapun susunan struktur organisasi dapat diperinci sebagai berikut
(Dokumen sekolah, 2012):
Kepala Sekolah : Drs. Nurkhan
WaKa. Kurikulum : Dra. Siti Aisyah Henny
WaKa. Kesiswaan : Drs. M. Nashir
WaKa. Sarana & Prasarana : Alimah, S.Si.
WaKa. Humas : Drs. Eko Lusjianto, M.Pd
Kepala Tata Usaha : Hj. Hummamah
Kepala Perpustakaan : Nurhayati
Kepala BK : Dra. Dwi Endang Lestari
Kepala Laboratorium : Nur Anisah
5. Guru dan Karyawan
Jumlah guru di SMA Islam Pekalongan secara keseluruhan berjumlah
24 orang, yang terdiri dari 12 Guru Tetap Yayasan , 8 PNS, dan 4 orang yang
berstatus sebagai Guru Tidak Tetap. Sedangkan tenaga pendukung (karyawan)
berjumlah 10 orang yang terdiri dari 6 orang Karyawan Tetap dan 4 orang
Karywan Tidak Tetap. Adapun daftar nama guru dan karyawan dapat
diperinci sebagai berikut :
a. Data Guru
Tabel 1. Daftar Guru
No. Nama Tempat & Tgl Lahir Jabatan
Pendidikan
Terakhir
Tanggal
Mulai Tugas
Status(GT,
GTT, Dpk)
1 Drs. Nurkhan Pekl, 01-01-1963 Kepala sekolah S.1 21-07-87 GTY
2 Dra. Bagiyah Pekl, 02-02-1961 Waka Kurikulum S.1 01-07l-83 PNS
3 Nadjib Fatchi, B.Sc Wonosobo, 28-12-1948 Waka Saspras D.3 05-07-56 GTY
4 Drs. M. Nashir Kebumen, 27-03-1965 Waka Kesiswaan S.1 17-7-95 GTY
5 Drs. H. M Fathoni Pekl, 26-12-1962 Guru S.1 02-01-86 GTY
6 Drs. Muslih. S Pekl, 12-12-1957 Guru S. 1 01-07-79 PNS
7 H. Wahyudi Mas'ud, BA Pekl,12-12-1949 Guru D.3 01-08-78 GTY
8 Hj. Farida Mastur, SE Pekl,04-09-1953 Guru S.1 01-01-77 GTY
9 Dra Fairus Nahdi Pekl,15-08-1963 Guru S.1 18-07l-94 GTY
10 Alimah, S.Si Pekl,03-03-1969 Guru S. 1 18-07l-94 PNS
11 Drs. Siti Aisyah Henny Surakarta, 04-05-1967 Guru S.1 01-08-95 PNS
12 Suntoro, SE Pekl,13-09-1968 Guru S.2 01-07l-95 PNS
13 Dra. Dwi Endang Lestari Metro, 22-23-1960 BP S.1 01-01-92 PNS
14 Asyikin Achyar Pemalang, 02-06-1939 BP SPG 17-07-89 GTT
15 Drs. Eko Lusjianto, MPd. Pekl,12-11-1964 Guru S.1 01-01-89 GTY
16 M. Maghfur, A.Md Pekl,29-04-1968 Guru D.3 01-01-93 GTY
17 Damuri, A.Md Batang, 12-08-1968 Guru S.1 14-03-98 GTT
18 Sugiatno, A.Md Batang, 13-01-1965 Guru D.3 01-04-02 GTT
19 Rahmat Suriamijaya, MAg Tanj Karang, 06-05-1972 Guru S.1 01-08-04 GTY
20 Dwi Kurnia Saputra, S.Pd Wonogiri, 22-07-1979 Guru S.1 01-02-04 GTY
21 Edi Sulistyo, S.Pd Pekl,02-12-1972 Guru S.1 01-08-98 GTY
22 Eva Nafilati, S.Pd Pekl,05-05-1975 Guru S.1 08-02-03 PNS
23 Dian Ita Wulansari, S.Pd Batang, 11-04-1974 Guru S.1 01-07-03 PNS
24 Emirina Fatimah S. ST, MPd. Banda Aceh, 05-05-1975 Guru S.1 28-07-05 GTT
( Sumber: Dokumentasi SMA Islam Pekalongan, Tanggal 12 Mei 2012)
Data tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar tenaga pengajar di SMA Islam Pekalongan memenuhi persyaratan
profesionalisme guru karena sebagian besar mata pelajaran yang diampu oleh guru sesuai dengan kualifikasi akademiknya. Adapun
daftar nama karyawan/karyawati di lingkungan SMA Islam Pekalongan dapat diperinci sebagai berikut:
b. Data Karyawan
Tabel 2. Daftar Karyawan
No Nama Tempat & Tgl Lahir Jabatan
Pendidikan
Terakhir
Tanggal Mulai
Tugas
Status(PT, PTT)
1 Hidayah Pekl, 24-11-1956 TU SMA 01-07-79 PT
2 Afifah Pekl, 06 -09-1949 TU SMA 14-03-98 PT
3 Sobir Pekl, 08-08-1960 TU SMA 12-08-84 PT
4 Abdullah Usman Pekl, 14-01-1968 TU SMEA 01-09-88 PT
5 M. Yusuf Pekl, 12-06-1971 Satpam SMA 01-05-97 PT
6 Imamuddin Pekl, 12 -02-1966 Penj. Sekolah SMP 02-06-93 PT
7 Edi Rudianto Pekl, 24-01-1980 Pt. Kebersihan SMA 01-01-05 PTT
8 Nining Nihayah Pekl, 11-10-1981 TU SMA 01-8-06 PTT
9 Nur Hayati Pekl, 12-09-1985 Pt. Perpustakaan SMEA 01-08t-06 PTT
10 Nur Anisah Pekl,07-08-1978 Pt. Laboran SMA 01-03-08 PTT
( Sumber: Dokumentasi SMA Islam Pekalongan, Tanggal 12 Mei 2012)
6. Siswa
Jumlah seluruh siswa/siswi SMA Islam Pekalongan pada tahun ajaran
2009/2010 s/d 2011/2012 adalah 272 siswa dengan perincian sebagai berikut:
a. Rekrutmen Siswa
Tabel 3. Hasil Rekrutmen Siswa
TAHUN
PELAJARAN
Jumlah Siswa
Pendaftar Diterima
Prosentase yang
diterima
2009/2010 135 104 77%
2010/2011 135 104 77%
2011/2012 64 64 100%
( Sumber: Dokumentasi SMA Islam Pekalongan, Tanggal 12 Mei 2012)
b. Jumlah Siswa
Tabel 4. Daftar Siswa
Tahun Pelajaran
JUMLAH SISWA
Keterangan
Kelas X Kelas XI Kelas XII
2009/2010 78 79 107
2010/2011 127 58 76
2011/2012 64 123 60
Jumlah
Rombongan
Belajar (Kelas)
3 5 3
Tahun
pelajaran
2011/2012
( Sumber: Dokumentasi SMA Islam Pekalongan, Tanggal 12 Mei 2012)
Dengan melihat jumlah siswa dan proporsi siswa dalam tiap kelas,
dapat dikatakan bahwa SMA Islam Pekalongan merupakan sekolah tingkat
menengah yang dipercaya oleh masyarakat dan mampu bersaing dengan
sekolah-sekolah lainnya baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. Di
samping itu, SMA Islam Pekalongan telah melakukan suatu upaya untuk
mengidealkan proporsi siswa dalam tiap kelas pada kelas X ada 3 rombel,
kelas XI 5 rombel dan kelas XII ada 3 rombel dari tahun ajaran 2009/2010
hingga 2011/2012, sehingga diharapkan mampu menciptakan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien karena jumlah siswa tidak melebihi
standar daya tampung maksimum yaitu 28 siswa dalam tiap kelas.
7. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang penting guna
menunjang keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Dalam hal ini, SMA
Islam Pekalongan telah mempunyai beberapa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam menunjang proses pembelajaran. Sarana dan prasarana
tersebut dapat diperinci sebagai berikut :
Tabel 5. Daftar Sarana dan Prasarana
No. Nama Jumlah Kondisi
1. Ruang Kelas 8 Baik
2. Kantor Kepala Sekolah 1 Baik
3. Kantor Guru 2 Baik
4. Kantor Tata Usaha 1 Baik
5. Ruang Tamu 1 Baik
6. Kantor BK 1 Baik
7. Ruang Perpustakaan 1 Baik
8. Ruang Multimedia 1 Baik
9. Ruang Kesenian 1 Baik
10. Laboratorium Bahasa 1 Baik
11. Laboratorium Komputer 1 Baik
12. Ruang Serbaguna 1 Baik
13. Ruang UKS 1 Baik
14. Gudang 1 Baik
15. KM/WC Guru 2 Baik
16. KM/WC Siswa 8 Baik
17. Ruang UKS 1 Baik
18. Ruang OSIS 1 Baik
19. Masjid 1 Baru
20. Ruang Koperasi 1 Baik
21. Ruang Kantin 1 Baik
22. Tempat Parkir 2 Baik
23. Rumah Penjaga 1 Baik
24. Lapangan Basket 1 Baik
25. Lapangan Badminton 1 Baik
26. Lapangan Volley 1 Baik
( Sumber: Dokumentasi SMA Islam Pekalongan, Tanggal 12 Mei 2012)
8. Sistem Administrasi Sekolah
Layaknya sebuah organisasi, sekolah merupakan tempat
berlangsungnya berbagai kegiatan yang berkaitan dengan keadministrasian.
Dalam hal ini, kepala sekolah sebagai pemimpin administrasi sekolah dan
supervisor perlu menyusun organisasi sekolah dan melakukan distribusi
pembagian tugas dan wewenang kepada para guru dan pegawai sekolah.
Dibawah ini merupakan fungsi yang meliputi kedudukan dan tugas
pengelola SMA Islam Pekalongan
a. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai pemimpin, manajer,
administrator, supervisor, dan motivator.
b. Wakil Kepala Sekolah (Wa. Ka. Umum)
Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1) Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan jadwal
pelaksanaan
2) Pengorganisasian
3) Pengarahan
4) Ketenagaan (staffing)
5) Pengkoordinasian
6) Pengawasan
7) Penilaian
8) Identifikasi dan pengumpulan
9) Penyusunan laporan
Selanjutnya, untuk memperlancar system administrasi wakil kepala
sekolah, wakil kepala sekolah di SMA Islam terbagi ke dalam empat
bagian yang disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawabnya.
Adapun empat bagian tersebut adalah:
c. Wakil Kepala Urusan Kurikulum, yang mempunyai tugas dan
tanggungjawab sebagai berikut:
1) Menyusun program pengajaran
2) Menyusun pembagian tugas guru
3) Menyusun jadwal pelajaran
4) Menyusun jadwal evaluasi belajar
5) Menyusun pelaksanaan jam tambahan, try out dan ujian
6) Menyusun kriteria dan persyaratan naik/tidak naik serta lulus/tidak
lulus
7) Menyusun jadwal penerimaan raport dan penerimaan ijazah
8) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan program suatu
Pelajaran
9) Menyediakan daftar Buku Acara Guru dan Siswa
10) Menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala
d. Wakil Kepala Urusan Kesiswaan, yang mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS
2) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan
siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah
3) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan dan kekeluargaan
4) Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS
5) Melakukan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi
6) Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan
insidentil
7) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa
penerima beasiswa
8) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan
di luar sekolah
9) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala
e. Wakil Kepala Urusan Humas, mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang
tua/wali peserta didik
2) Membina hubungan antar sekolah dengan POMG.BPPP
3) Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga
pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya
4) Memberikan/berkonsultasi dengan dunia usaha
5) Menyusun laporan pelaksanaan humas secara berkala
f. Wakil Kepala Urusan Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas sebagai
berikut:
1) Inventarisasi barang
2) Pendayagunaan sarana prasarana (termasuk kartu-kartu pelaksanaan
pendidikan)
3) Pemeliharaan (pengamanan, penghapusan dan pengembangan)
4) Pengelolaan keuangan alat-alat pengajaran
f. Guru
Adapun tugas dan tanggungjawabb guru adalah sebagai berikut:
1) Membuat program pengajaran (rencana kegiatan belajar mengajar
semester/tahunan)
2) Membuat satuan pengajaran (persiapan mengajar)
3) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
4) Melaksanakan kegiatan penilaian belajar (semester/tahunan)
5) Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi
tanggungjawab
6) Meneliti Daftar Hadir Siswa sebelum memulai pelajaran
7) Membuat dan menyusun Lembaga Kerja (job sheet) untuk mata
pelajaran yang memerlukan Lembar Kerja
8) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa
9) Mengatur kebersihan ruang tempat praktek/bengkel, pengambalian
alat pinjaman, pemeliharaan dan keamanan sarana praktek
10) Memeriksa apakah siswa sudah faham benar akan cara penggunaan
masing-masing dan peralatannya untuk menghindari terjadinya
kerusakan dan kecelakaan
11) Mengadakan pemeriksaan, pemeliharaan dan pengawasan kebersihan
masing-masing dan alat-alat praktek lainnya pada setiap akhir
pelajaran
g. Wali Kelas
Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1) Pengelolaan kelas
2) Penyelenggaraan administrasi kelas yang meliputi:
a) Denah tempat duduk siswa
b) Papan absensi siswa
c) Daftar pelajaran kelas
d) Daftar piket kelas
e) Buku absensi siswa
f) Buku kegiatan belajar mengajar
g) Tata tertib kelas
3) Penyusunan/pembuatan statistic bulanan siswa
4) Pengisian daftar nilai siswa
5) Pembuatan catatan khusus tentang siswa
6) Pencatatan mutasi siswa
7) Pengisian buku laporan pendidikan (raport)
8) Pembagian buku laporan pendidikan (raport)
h. Guru Bimbingan dan Konseling
1) Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan penyuluhan
2) Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar
3) Memberikan layanan bimbingan penyuluhan kepada siswa agar lebih
berprestasi dalam kegiatan belajar
4) Melaksanakan koordinasi dengan urusan praktek/kepala instansi, wali
kelas dan guru dalam menilai siswa bila terjadi pelanggaran yang
dilakukan oleh siswa
5) Penyusunan dan pemberian saran serta pertimbangan pemilihan
jurusan/program pendidikan bagi siswa
6) Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam
memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan
pekerjaan yang sesuai
7) Mengadakan penilaian pelaksanaan BP/BK
8) Menyusun statistic hasil penilaian BP/BK
9) Menyusun laporan pelaksanaan BP/BK secara berkala
i. Kepala Tata Usaha
Kepala tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan
sekolah dan bertanggungjawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
1) Bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah
2) Membuat program kerja tata usaha
3) Melaporkan pengelolaan keuangan dan administrasi ketatausahaan
secara berkala
4) Penyetoran keuangan SPP dan PIK
5) Penyusunan dan penyajian data sekolah
6) Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa
7) Pembinaan dan pengembangan karir pegawai Tata Usaha
8) Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
9) Melakukan penyetoran SPP dan PIK ke Yayasan
j. Pustakawan Sekolah
1) Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika
2) Pendataan/Inventarisasi buku/bahan pustaka/media elektronika dan
barang lain yang ada di perpustakaan
3) Pengurusan pelayanan perpustakaan
4) Perencanaan pengembangan perpustakaan
5) Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media
elektronika
6) Melakukan pelayanan bagi, siswa, guru dan tenaga kependidikan
lainnya serta masyarakat
7) Penyimpanan buku-buku perpustakaan/media elektronika
8) Menyusun tata tertib perpustakaan
9) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala
kepada kepala tata usaha
k. Laboran
Pengelola laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
1) Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
2) Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
3) Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium
4) Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium
5) Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat
laboratorium
6) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium
7) Melaporkan kepada Kepala Tata Usaha
l. Persuratan dan Pengarsipan
1) Mencatat segera surat masuk dan surat keluar ke dalam buku agenda
surat
2) Memberikan disposisi pada surat masuk kepada Kepala Sekolah
3) Menindaklanjuti surat masuk dan surat keluar
4) Memasukkan surat masuk maupun surat keluar ke dalam filenya
5) Memasukkan data siswa ke dalam buku induk siswa
6) Mengarsip segala macam dokumen/administrasi sekolah
7) Pengarsipan SK Guru dan Pegawai
m. Tenaga Kebersihan
1) Menjaga dan melaksanakan kebersihan sekolah (halaman, kantor,
ruang-ruangan, KM/WC)
2) Memelihara tanaman (penghijauan)
3) Membantu bagian perlengkapan.
n. Kondisi Lulusan SMA Islam Yayasan Badan Wakaf Ma’had Islam
Pekalongan
Sejak berdiri pada tahun pelajaran 1963 sampai saat ini SMA Islam
Yayasan Badan Wakaf Ma’had Islam Pekalongan telah menghasilkan
ribuan lulusan. Alumni SMA Islam Yayasan Badan Wakaf Ma’had
Islam Pekalongan tersebut melanjutkan pendidikannya ke berbagai
perguruan tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri. Para alumni
tersebut tersebar di berbagai instansi pemerintah maupun suasta di
seluruh Indonesia. Di antara alumni tersebut adalah Prof, DR. Ahmad
Al-Hinduan, Guru Besar di Universitas Pendidikan Indonesia(UPI)
Bandung, Sutrisno Bakhir, pengusaha nasional, Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Pekalongan saat ini, dan lain-lain.
Data Kelulusan Siswa dalam 2 ( dua ) tahun terakhir
Tabel 6. Data Kelulusan Siswa
Taun AjaranProgram
studiJml Siswa Lulus Prosentase
2010 / 2011 IPA 38 38 100,00%
IPS 144 99 85,92%
2011 / 2012 IPA 25 23 92,00%
IPS 105 89 84,76%
B. Perkembangan Pembelajaran Bahasa Arab di SMA Islam Pekalongan
Kurikulum sekolah-sekolah Ma’had Islam sejak awal berdirinya lebih
memprioritaskan pada pendalaman pendidikan Agama dan bahasa Arab.
Penekanan pada pelajaran bahasa Arab ini didasari oleh semangat untuk
kembali kepada sumber utama Islam, yaitu Al Qur’an dan Hadis Nabi Saw.
karena seseorang tidak dapat memahami Al Qur’an tanpa mengerti bahasa
Arab. Sebab Al Qur’an ditulis dalam bahasa Arab(Zaki, 2001: 68)
Semua mata pelajaran di sekolah-sekolah di lingkungan Ma’had Islam
dari permulaan berdirinya menggunakan sumber dengan bahasa Arab sebagai
bahasa pengantarnya. Hanya sebagian kecil mata pelajaran yang terdiri dari
mata pelajaran umum saja yang bahasa pengantarnya menggunakan bahasa
Indonesia. Tapi kemudian bersamaan dengan peralihan masa dan
perkembangan jaman, khususnya setelah Indonesia merdeka, dan banyaknya
mata pelajaran umum yang masuk ke dalam kurikulum pengajaran di
sekolah-sekolah di seluruh Indonesia maka mata pelajaran agama dan bahasa
Arab saja yang masih bertahan menggunakan bahasa pengantar bahasa
Arab(Zaki, 2001: 68)
Adapaun mata pelajaran umum maka bahasa pengantarnya
disesuaikan dengan buku-buku sumber yang digunakan. Prioritas bidang ilmu
yang dipelajari adalah percakapan bahasa Arab. Walaupun ada mata pelajaran
umum lainnya seperti bahasa Belanda dan bahasa Indonesia.
Pada masa jajahan Jepang bahasa Jepanglah sebagai pengganti bahasa
Belanda namun sekolah Ma’had Islam Pekalongan tetap menekankan bahasa
Arab dalam percakapan sehari-hari baik pada saat belajar di sekolah maupun
di luar sekolah. Sejalan dengan perkembangan zaman sekolah Ma’had Islam
menyesuaikan program pendidikan yang memasukkan kurikulum yang
dikembangkan pemerintah dengan menambah mata pelajaran umum.
Pada masa pendudukan Jepang tahun 1944 Sekolah Ma’had Islam
berganti nama menjadi SR yang memiliki 12 kelas berjenjang 6 tahun dengan
kurikulum disesuaikan dengan kurikulum sekolah pemerintah. Serta tidak
meninggalkan pelajaran Islam termasuk pelajaran bahasa Arab yang menjadi
kurikulum wajib pada pendidikan Ma’had Islam seperti pelajaran fiqih,
aqidah akhlak, Al qur’an dan bahasa Arab (Zaki, 2001: 69)
1. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran khususnya bahasa asing di SMA Islam
Pekalongan melalui beberapa kegiatan yang mendukung di antaranya: 1)
Tutorial Bahasa Asing (bahasa Arab dan Inggris); 2) Kajian kitab Islam
berbahasa Arab; 3) Daurah nahwu sharaf dengan metode bermain; 4)
Pelatihan Bahasa.
a. Tutorial
Pembelajaran tutorial atau dirasah idlafiyah adalah pembelajaran
tambahan di luar jam sekolah. Materi-materi pembelajaran
difokuskan pada penguasaan bahasa Arab dan Inggris baik lisan
maupun tulisan. Kegiatan ini juga berfungsi untuk pengawasan
kegiatan berbahasa asing sehari-hari. Kurikulum bahasa Arab yang
digunakan pada pembelajaran tutorial adalah kurikulum lokal yang
disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik.
b. Kajian kitab Islam berbahasa Arab.
Pada kegiatan ini dibiasakan metode membaca (reading method).
Peserta didik dilatih untuk membaca teks-teks berbahasa Arab dan
memahaminya.
c. Daurah Nahwu araf
Daurah ini merupakan kegiatan rutin dalam rangka pemantapan
materi-materi tata bahasa sederhana yang dihubungkan dengan
penggalian para peserta didik terhadap kata atau kalimat yang biasa
digunakan sehari-hari. Kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan
kesan materi nahwu-sharaf yang selama dianggap susah.
d. Pelatihan Bahasa
Kegiatan pelatihan bahasa dilakukan secara insidental, biasanya
setahun sekali. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bersifat
sukarela. Para siswa yang bermaksud mengikuti kegiatan ini
memndaftarkan diri kepada panitia khusus yang dibentuk untuk
menangani kegiatan ini. Kegiatan ini biasanya berlangsung selama
satu minggu, dengan menekankan kemampuan bercakap-cakap dan
berbicara dalam bahasa asing, khususnya bahasa Arab dan Inggris.
2. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Arab
Pendekatan pembelajaran bahasa Arab yang digunakan di SMA
Islam Pekalongan adalah pendekatan pembelajaran naẓariyah al-wahdah
atau di sebut juga All-in-One System. Pendekatan ini memandang bahwa
bahasa sebagai sistem terdiri dari unsur-unsur fungsional yang
menunjukan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan (integral).
Dalam tujuan pembelajaran bahasa Arab, madrasah ini berupaya
menjadikan bahasa Arab sebagai alat komunikasi baik lisan maupun
tulisan. Urutan yang harus dikuasai peserta didik meliputi empat
keterampilan berbahasa Arab adalah menyimak (al-istimâ', listening),
berbicara (al-kalâm, speaking), membaca (al-qirâ'ah, reading), dan
menulis (kitâbah, writing).
Pembelajaran Bahasa Arab di SMA Islam Pekalongan memandang
Bahasa Arab dengan karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
a. Bahasa Arab mempunyai dua fungsi, yakni sebagai alat komunikasi
antarmanusia dan sebagai bahasa agama (Islam).
b. Bahasa Arab memiliki struktur ilmu yang sama dengan bahasa-
bahasa lainnya. Untuk mengenal bunyi dan alat ucap yang
menghasilkannya melahirkan ilmu Makharij al-huruf (Fonetik),
untuk mengenal perbedaan makna melahirkan ilmu funulujinya
(fonologi), untuk mengenal pembentukan kata melahirkan ilmu
sharaf (morfologi), untuk mengenal struktur kalimat melahirkan ilmu
nahwu (sintaksis), dan untuk memahami makna melahirkan ilmu
ma'ani (semantik).
c. Sesuai dengan karakteristik keilmuan Bahasa Arab yang menyerupai
spiral, artinya bahwa dalam suatu ujaran itu telah mengandung
unsur-unsur fonologi (adanya bunyi fonem), morfologi (adanya
kata), sintaksis (adanya ujaran kalimat), dan semantik (adanya
makna, baik makna kata maupun makna struktur) lingkup
lingkungannya, yaitu dari lingkup lingkungan yang paling dekat
dengan siswa menuju ke lingkup lingkungan yang lebih jauh.
Pertama para siswa berkenalan dengan dirinya sendiri, keluarga dan
seterusnya ke lingkungan sekolah, dan seterusnya. Adapun yang
terkait dengan tema pada materi pembelajaran Bahasa Arab hanya
dimaksudkan untuk efektivitas yang diperlukan untuk menjalin
komunikasi.
C. Kurikulum Bahasa Arab di SMA Islam Pekalongan
Kurikulum sekolah-sekolah Ma’had Islam sejak awal berdirinya lebih
memprioritaskan pada pendalaman pendidikan Agama dan bahasa Arab.
Penekanan pada pelajaran bahasa Arab ini didasari oleh semangat untuk
kembali kepada sumber utama Islam, yaitu Al-Qur’an dan Hadits Nabi saw.
Karena seseorang tidak dapat memahami Al-Qur’an tanpa mengerti bahasa
Arab. Sebab Al-Qur’an ditulis dalam bahasa Arab. (Zaki, 2001: 68)
Semua mata pelajaran di sekolah-sekolah di lingkungan Ma’had Islam
dari permulaan berdirinya menggunakan buku-buku sumber dengan bahasa
Arab sebagai bahasa pengantarnya. Hanya sebagian kecil mata pelajaran yang
terdiri dari mata pelajaran umum saja yang bahasa pengantarnya
menggunakan bahasa Indonesia. Tapi kemudian bersamaan dengan peralihan
masa dan perkembangan zaman, khususnya setelah Indonesia merdeka, dan
banyaknya mata pelajaran umum yang masuk ke dalam kurikulum pengajaran
di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia maka mata pelajaran agama dan
bahasa Arab saja yang masih bertahan menggunakan bahasa pengantar bahasa
Arab. (Zaki, 2001: 69)
Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab di SMA
Islam Pekalongan khususnya kelas XI saat ini adalah Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Madrasah Aliyah. Dalam hal ini,
penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam mata
pelajaran bahasa Arab baru berjalan enam tahun. Sebelumnya, pembelajaran
bahasa Arab tidak mengikuti kurikulum dari Depag sebagai acuan, tetapai
sekolah menyusun kurikulum tersendiri dengan buku pegangan Al-Arabyah
Baina yadaika dan Al-‘Arabiyah Linnâsyi’ n
Pada kurikulum yang terbaru ( KTSP 2006), pelajaran Bahasa Arab
kini berdiri secara otonom dengan pelajaran pendidikan agama Islam (PAI).
Hal ini sesuai yang dirumuskan bahwa pelajaran bahasa Arab adalah
sebagaimana pelajaran bahasa asing lainnya, yaitu mengembangkan
keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan
mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan budaya. Karena bahasa Arab sesuai fungsinya
sebagai alat untuk menyampaikan dan menyerap gagasan-gagasan, pikiran,
pendapat dan perasaan baik secara lisan maupun tertulis.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum
terbaru menargetkan pada suatu kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh
pembelajar. Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, sikap dan
ketrampilan yang dapat didemonstrasikan, ditunjukkan atau ditampilkan oleh
pembelajar sebagai hasil belajar. Di dalam KTSP pemerintah hanya
memberikan rambu-rambu standar isi dan standar kelulusan. Adapun dalam
standar kelulusan ada dua kompetensi yang diharapkan yaitu standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Standar ini dipergunakan sebagai acuan
dalam mengembangkan kurikulum Bahasa Arab sesuai dengan kebutuhan
daerah/Madrasah. Selanjutnya kurikulum Bahasa Arab di SMA Islam
dipersiapkan untuk pencapaian keterampilan dasar awal berbahasa Arab
peserta didik, dengan didukung aspek-aspek kebahasaan seperti:
istimâ’/mendengarkan, kalâm/berbicara, qirâ’ah/membaca dan kitâbah/
menulis. Untuk pencapaian kompetensi di atas dirancang kegiatan
pembelajaran Bahasa Arab dengan tema-tema tentang kegiatan sehari-hari,
aqidah dan ibadah .
Melalui KTSP ini peserta didik didorong untuk secara aktif terlibat
dalam kegiatan membaca, menulis, mengungkapkan pendapat,
membandingkan dan mendiskusikan suatu teks. Juga dimotivasi untuk
mempelajari dan mendalami sejumlah literatur yang dapat ditemui sehari-
hari, baik berupa media cetak maupun elektronik. Dengan bekal sejumlah
pengetahuan tersebut, mereka dapat mempelajari budayanya sendiri dan juga
budaya lain. Mereka kemudian dapat menggunakan teks tersebut untuk
mempelajari suatu konsep dan berpikir secara kritis mengenai dunia mereka
dan komunitas global, meliputi ilmu pengetahuan baik di bidang teknik, ilmu-
ilmu murni, ekonomi, psikologi maupun seni bersumber dari buku-buku
berbahasa Arab, disamping sebagai sarana komunikasi dalam bahasa asing
tertentu dengan lingkungan sekitarnya .
Adapun rambu-rambu yang ditetapkan dalam rumusan KTSP mata
pelajaran bahasa Arab adalah (1) Menerapkan pendekatan kompetensi,
dengan pola pembelajaran yang dikembangkan menekankan keterpaduan
antara tiga lingkungan pendidikan yaitu; lingkungan keluarga, madrasah, dan
masyarakat. (2) Penerapan konsep-konsep pembelajaran Bahasa Arab di
madrasah adalah belajar menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, baik
lisan maupun tulisan, bukan untuk mendalami struktur kalimat itu sendiri. (3)
Memanfaatkan teknologi komunikasi ini dapat berupa media cetak dan
elektronika. Media cetak meliputi surat kabar, majalah, buku, brosur, dan
lain-lain. Sedangkan media elektronika meliputi computer, televise, radio,
internet, VCD, CD, dan lain-lain. (4) KTSP/silabus dan RPP yang sudah
disusun hanya sebagai model yang masih dapat dikembangkan atau
disederhanakan sesuai dengan kondisi masing-masing .
Mencermati perubahan kurikulum di atas maka dilakukan telaah
metodologi pembelajaran bahasa Arab yang sesuai dengan tuntutannya yang
dilakukan oleh pakar yang berkompeten yang salah satunya adalah menyusun
kembali beberapa buku ajar baik secara total maupun sebagian. Reformulasi
materi ajar bahasa Arab dilakukan mengingat tema-tema yang ada selama ini
yang hanya seputar kegiatan sehari-hari dan tema keIslaman (aqidah dan
ibadah) dirasa masih kurang memenuhi standar kurikulum dengan
memperhatikan kebutuhan pembelajar . Dan lebih jauh lagi bahwa antara
pelajaran bahasa dan pelajaran agama mempunyai ruang garapan yang
berbeda. Proses reformulasi materi ajar ini salah satunya menggunakan
pendekatan pemahaman silang budaya/ cross cultural understanding yang
meliputi empat aspek yaitu; konvensi, konotasi, kondisioning dan
komprehensi. Reformulasi materi ajar ini sangat perlu karena menurut
Siahaan materi ajar termasuk vareable yang sangat penting, karena guru
banyak melakukan pembelajaran hanya mengikuti materi yang tersedia .