bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id · taspen, karena: 1. perbedaan batas usia pensiun (bup)...
TRANSCRIPT
14
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT ASABRI (Persero)
PT ASABRI (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan oleh
Pemerintah sebagai pengelola program asuransi sosial bagi Prajurit TNI, anggota Polri
dan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), yang terdiri dari Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan
Kemhan dan Polri, sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015
tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia dan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan
Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang
diundangkan pada tanggal 28 Desember 2015 dan berlaku surut tanggal 1 Juli 2015
sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1991. Adapun Program yang
dikelola terdiri atas Program Tabungan Hari Tua (THT), Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK), Jaminan Kematian (JKm), dan Pensiun.
Keberadaan ASABRI bermula dari permasalahan perbedaan karakteristik militer
atas kepesertaan Prajurit TNI, Anggota Polri, danPNS Kemhan/ Polri (belum terdapat
PPPK) yang pada awal mulanya merupakan Peserta Taspen (Dana Tabungan dan
Asuransi Pegawai Negeri) yang dibentuk pada tanggal 17 April 1963 berdasarkan
15
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963. Untuk mempermudah pengelolaan
asuransi bagi peserta militer, berdasarkan gagasan dari pihak Angkatan Perang
Republik Indonesia (APRI) dalam hal ini Angkatan Darat dan persetujuan Menteri
Urusan Pendapatan, Pembiayaan, dan Pengawasan serta Badan Pimpinan Umum PN
Taspen, maka pada tanggal 1 Januari 1964 dibentuklah Cabang Khusus Urusan Militer
dengan nama Taspenmil yang beroperasi di Kantor Staf Keuangan Angkatan Darat di
Jl. Merdeka Selatan No. 7 Jakarta Pusat. Taspenmil inilah yang kemudian menjadi cikal
bakal PT ASABRI (Persero).
Namun demikian, dalam perjalanan selanjutnya keikutsertaan Prajurit TNI dan
Anggota Polri dalam Taspen semakin mempengaruhi penyelenggaraan Program
Taspen, karena:
1. Perbedaan Batas Usia Pensiun (BUP) bagi Prajurit TNI dan Anggota Polri yang
berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 dengan PNS yang
berdasarkan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969.
2. Sifat khas Prajurit TNI dan Anggota Polri yang memiliki risiko tinggi, sehingga
banyak yang berhenti karena gugur atau tewas dalam menjalankan tugas.
3. Adanya kebijakan Pemerintah untuk mengurangi jumlah prajurit secara besar-
besaran dalam rangka peremajaan yang dimulai pertengahan tahun 1971.
4. Jumlah iuran yang terkumpul pada waktu itu tidak sebanding dengan perkiraan
klaim yang diajukan oleh para peserta.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut dan meningkatkan kesejahteraan Prajurit
TNI, Anggota Polri, dan PNS Kemhan/ Polri, maka Dephankam (saat itu)
16
memprakarsai untuk mengelola premi tersendiri dengan membentuk lembaga asuransi
yang lebih sesuai, yaitu Perusahaan Umum Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia (Perum ASABRI), yang didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1971 yang diundangkan pada tanggal 31 Juli 1971 dan
berlaku mulai tanggal 1 Agustus 1971, sehingga selanjutnya tanggal 1 Agustus
ditetapkan sebagai Hari Jadi ASABRI.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha, berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1991 bentuk badan hukum Perusahaan
dialihkan dari Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
dengan maksud dan tujuan untuk menyelenggarakan asuransi sosial sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1991 tentang Asuransi Sosial
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yang mencabut Peraturan Pemerintah Nomor
44 Tahun 1971.
Perubahan bentuk badan usaha dari Perum menjadi Persero telah disertai
perubahan pada Anggaran Dasar melalui Akta Notaris Muhani Salim, S.H., Nomor 201
tanggal 30 Desember 1992 tentang Pendirian dan Anggaran Dasar Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akta Nomor 9 Tahun 2009
tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Nelfi Mutiara Simanjuntak,
S.H., pengganti dari Notaris Imas Fatimah, S.H.
Dalam rangka menindaklanjuti perkembangan peraturan perundangundangan,
khususnya yang terkait dengan penyelenggaraan jaminan sosial, maka diundangkan
17
Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 yang mengamanatkan PT ASABRI
(Persero) sebagai pengelola program dengan 18 (delapanbelas) manfaat, yang semula
hanya terdiri dari 9 (sembilan) manfaat sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun
1991 dan 2 (dua) manfaat yang merupakan tugas tambahan, dengan tujuan utama
yaitu meningkatkan kesejahteraan Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pegawai ASN di
lingkungan Kemhan dan Polri.
Misi, Visi dan Tata Nilai Perusahaan dalam pengelolaan Perusahaan yang fokus
dan visioner, manajemen perlu menetapkan tujuan utama/harapan/cita-cita dari para
pendiri maupun stakeholders lainnya dalam bentuk Misi Perusahaan, yang diiringi
dengan pandangan masa depan yang realistis dalam jangka waktu tertentu dalam
bentuk Visi Perusahaan, agar dapat menetapkan arah kebijakan strategis yang tepat
serta membangun keyakinan dan perilaku yang berkinerja tinggi dalam bentuk Tata
Nilai Perusahaan.
Terjadinya dinamika perkembangan dan tantangan bisnis Perusahaan,
manajemen telah melakukan penyesuaian terhadap Misi, Visi dan Tata Nilai
Perusahaan yang diarahkan pada transformasi bisnis dan budaya Perusahaan serta
peningkatan kesejahteraan Peserta ASABRI dan telah memperoleh persetujuan Dewan
Komisaris, dengan uraian sebagai berikut:
1. Misi Perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan Peserta ASABRI melalui
pengembangan sistem pelayanan dan nilai manfaat asuransi sosial secara
berkelanjutan.
18
2. Visi Perusahaan adalah menjadi Perusahaan asuransi sosial nasional yang
profesional dengan melakukan transformasi bisnis dan budaya Perusahaan sampai
dengan tahun 2021.
3. Tata Nilai Perusahaan
a. Amanah yaitu memegang teguh kepercayaan dan menjalankannya dengan tulus
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.
b. Melayani yaitu ketulusan melayani peserta dan stakeholders lainnya secara
santun, memberikan sambutan yang hangat, bantuan dengan sepenuh hati serta
memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan para stakeholders khususnya bagi
para Peserta sehingga mampu memberikan kepuasan.
c. Kerjasama yaitu bekerja secara bersama-sama dalam tim untuk mencapai kinerja
yang lebih baik demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif.
d. Kompeten yaitu komitmen untuk senantiasa meningkatkan kompetensi yang
diperlukan dalam menjalankan target sesuai fungsi masing-masing, sehingga
pelaksanaan tugas dapat dijalankan secara prima dan optimal.
e. Respek yaitu sikap saling menghormati dan menghargai serta kepedulian baik
terhadap sesama karyawan, Peserta ASABRI maupun stakeholders lainnya.
19
3.1.2 Struktur dan Tata Kerja Organisasi
Setiap pelaksanaan dari rencana akan terdapat suatu kesatuan dalam mencapai
tujuan. Maka semua bagian yang terlibat akan mengetahui kepada siapa mereka harus
bertanggung jawab. Bagan Struktur Organisasi Divisi Kantor Cabang Utama dapat
dilihat pada Gambar III.1 berikut.
Sumber: PT ASABRI (Persero) 2018
Gambar III.1
Struktur Organisasi Divisi Kantor Cabang Utama PT ASABRI (Persero)
1. Direktur Utama
2. Kepala Kantor Cabang
Utama
3. Kepala Bidang Pelayanan 4. Kepala Bidang
Administrasi dan Umum
5. Staff Bidang Pelayanan 6. Staff Bidang
Administrasi dan Umum
20
Berdasarkan Struktur Organisasi diatas, berikut adalah Tata Kerja Organisasi
secara fungsional:
1. Direktur Utama
Dirut mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Memimpin, mengarahkan, dan mengendalikan Perusahaan sesuai dengan
maksud dan tujuan kegiatan usahanya.
b. Memimpin, mengarahkan dan mengendalikan perencanaan kebijakan umum
pengelolaan Perusahaan sesuai Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan.
c. Mengarahkan pengembangan strategi Perusahaan serta mengkonsolidasikan
pelaksanaan program Perusahaan.
d. Bersama anggota Direksi lain nya merumuskan dan memutuskan kebijakan
umum Perusahaan.
e. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas para Direktur.
2. Kepala Kantor Cabang Utama
Kakancab Utama mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mengarahkan dan memastikan pelayanan program ASABRI berjalan dengan
baik.
b. Menyelenggarakan pelayanan program ASABRI baik secara langsung di kantor
cabang maupun secara korespondensi atau surat menyurat.
c. Berkoordinasi dan membangun hubungan serta sosialisasi dengan mitra bayar
dan instansi terkait dalam rangka pembayaran, pembinaan, dan mendapatkan
masukan untuk mencapai pelayanan prima.
21
d. Menyelenggarakan pelayanan program THT dan Pensiun (Program ASABRI).
e. Mengoordinasikan dan memonitor pembayaran asuransi dan pensiun yang
diterima dari kantor bayar.
3. Kepala Bidang Pelayanan
Kabidyan PT ASABRI (Persero) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
a. Menyelenggarakan pelayanan program ASABRI baik secara langsung di kantor
cabang maupun secara korespondensi atau surat menyurat.
b. Melaksanakan standar pelayanan di wilayah unit kerja.
c. Menyelenggarakan program THT dan Pensiun (program ASABRI).
d. Mengelola dan mengoreksi penetapan besar nilai asuransi dan pensiun yang
dibayarkan.
e. Mengendalikan pengajuam klaim asuransi dan pensiun yang belum atau tidak
ditindak lanjuti oleh peserta atau keluarga peserta.
f. Mengelola daftar penetapan asuransi dan pensiun yang disetujui Kepala Kantor
Cabang.
g. Menindaklanjuti persoalan-persoalan klaim atau pengajuan pensiun yang
timbul untuk dapat diselesaikan melalui bimbingan kepada peserta yang
bersangkutan ataupun berkoordinasi dengan atasan.
4. Kepala Bidang Administrasi dan Umum
Kabid Adum mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
22
a. Memastikan, mengelola, dan memelihara kesekretariatan dan kearsipan serta
peralatan dan fasilitas komputer (perangkat lunak, keras, dan jaringannya).
b. Memastikan monitor dan evaluasi pengadaan pemeliharaan, sarana dan
prasarana kerja, administrasi aktiva tetap dan kerumahtanggaan, serta
mengajukan usulan perbaikan atas kerusakan operasional sistem informasi.
c. Membangun hubungan sosial dengan masyarakat sekitar kantor cabang utama
untuk menjalin silaturahmi dan harmonisasi.
d. Berkoordinasi dengan Divisi Kepesertaan dalam rangka ketersediaan dan
validitas data peserta asuransi dan pensiun.
e. Membantu kegiatan keprotokoleran Perusahaan yang berkaitan dengan wilayah
kerja kantor cabang.
3.1.3 Kegiatan Usaha / Organisasi
Menyelenggarakan asuransi/ jaminan sosial di lingkungan Kemhan, TNI AD,
TNI AL, TNI AU, dan Polri yang meliputi antara lain pelaksanaan Asuransi/ Jaminan
Kematian, Asuransi/ Jaminan Kecelakaan Kerja, Asuransi/ Jaminan Hari Tua, dan
Asuransi/ Jaminan Pensiun yang diberikan kepada Peserta ASABRI yang terdiri atas
Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pegawai ASN di lingkungan Kemhan dan Polri serta
Pensiunan Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pegawai ASN di lingkungan Kemhan dan
Polri beserta janda/ dudanya dan anak yang masih dalam tanggungan.
Melakukan kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud di atas,
Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan
23
sumber daya yang dimiliki perseroan dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan.PT ASABRI (Persero) adalah sebuah BUMN yang bergerak
dibidang Asuransi Sosial dan pembayaran pensiun khusus untuk Prajurit TNI, Anggota
Polri, PNS Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan POLRI.
3.2 Hasil Penelitian
3.2.1 Prosedur Penanganan Klaim Asuransi Tabungan Hari Tua dan Pensiun
pada PT ASABRI (Persero)
Setiap Peserta ASABRI berhak untuk mengajukan Klaim. Tetapi, pengajuan
Klaim ini tidak bisa didapatkan dengan begitu saja. Ada beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi. Menyikapi hal ini PT ASABRI (Persero) telah menetapkan persyaratan
yang harus dilengkapi guna untuk mengajukan Klaim. Berdasarkan data yang diperoleh
dari Divisi Kancab Utama, persyaratan diri untuk mengajukan Klaim dapat dilihat pada
tabel III.1 sebagai berikut
24
Tabel III.1
Persyaratan Pengajuan Klaim
No. Syarat
1. Kartu Peserta ASABRI
2. Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran Gaji (SKPP)
3. Keputusan Kepala Staff atas pemberhentian pensiun (SKEP)
4. Riwayat Hidup singkat
5. Kartu Tanda Penduduk
6. Formulir Pengajuan Klaim
7. Surat Pengajuan Pembayaran
Sumber: Divisi Kancab Utama PT ASABRI (Persero)
Setelah Peserta ASABRI melengkapi persyaratan untuk dapat pengajukan Klaim
Tabungan Hari Tua dan Pensiun, selanjutnya Peserta ASABRI harus mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan oleh PT ASABRI (Persero) untuk dapat mengajukan
Klaim Tabungan Hari Tua dan Asuransi. Berikut adalah alur dari prosedur pengajuan
Klaim Tabungan Hari Tua dan Asuransi beserta keterangan uraian prosesnya.
25
Sumber: Divisi Kancab Utama PT ASABRI (Persero)
Gambar III.2 Flowchart
CSO Entry Verifikator
Peserta
Staff Bidang Pelayanan
Kabidyan Kakancab Utama Staff Admin
Mulai
Syarat
Mengisi
Formulir
Paraf
FormulirP
Syarat
Surat Pemberitahuan
P1
Mencairkan ke bank
Selesai
Formulir dan Syarat
P
Memeriksa
Formulir dan Syarat
P
Formulir dan Syarat
P
Input
Lembar Penetapan
Lembar
Penetapan, Syarat, Formulir
Memeriksa
Lembar Penetapan
Paraf
Lembar Penetapan
P
Input
Formulir dan Syarat
P
Lembar Penetapan,
Syarat, Formulir
P
Mencetak
Surat Pemberitahuan
1,2
Surat Pemberitahuan
1
Paraf
Surat Pemberitahuan
P1
A
B
B
Lembar Penetapan,
Syarat, Formulir, SP
P2
Arsip
A
Tidak
Ya
Tidak
Ya
26
Keterangan Uraian Proses
1. Peserta membawa persyaratan yang telah ditentukan oleh PT ASABRI (Persero)
yaitu Kartu Tanda Peserta ASABRI, Surat Keterangan Pemberitahuan
Pembayaran Gaji (SKPP), Surat Keputusan Kepala Staff (SKEP), Riwayat Hidup,
dan Kartu Tanda Penduduk.
Sumber: PT ASABRI (Persero)
Gambar III.3 Kartu Tanda Peserta ASABRI
Keterangan gambar: Kartu Tanda Peserta Asabri yang terdiri dari Nama, Nomor
Induk Pusat, Tanggal lahir, dan Tanggal Jadi Peserta.
Sumber: PT ASABRI (Persero)
Gambar III.4 Kartu Tanda Penduduk
27
Sumber: PT ASABRI (Persero)
Gambar III.5 Surat Keterangan Penghentian Pembayaran Penghasilan
(SKPP)
Keterangan gambar: Surat Keterangan Penghentian Pembayaran Penghasilan
(Gaji) TNI/Polri (SKPP) yang terdiri dari Nama, Tanggal Lahir, Pangkat, dan
rincian gaji Peserta.
28
Sumber: PT ASABRI (Persero)
Gambar III.6 Surat Keputusan (Skep)
Keterangan gambar: Surat Keputusan (Skep) mengenai pemberian pensiun atas
nama Peserta
29
Sumber: PT ASABRI (Persero)
Gambar III.7 Daftar Riwayat Hidup Singkat
Keterangan Gambar: Daftar Riwayat Hidup Singkat berisi tentang Identitas Pokok,
Pendidikan, Kecakapan Bahasa, Tanda Jasa, Riwayat Penugasan Operasi,
30
Penugasan Luar Negeri, Riwayat Kepangkatan, Riwayat Jabatan, dan Data
Keluarga.
Sumber: PT ASABRI (Persero)
Gambar III.8 Surat Pengajuan Pembayaran
Keterangan Gambar: Surat Pengajuan Pembayaran terdiri atas Identitas Diri yaitu
Nama, Pangkat, Tanggal Lahir, Kesatuan Terakhir, SK Pemberhentian, Alamat
Terakhir, Pembayaran yang dikehendaki, dan Kelengkapan Surat Pengajuan,
Status Keluarga, dan Mendapat BUM KPR atau tidak.
31
2. Peserta mengisi formulir pengajuan Klaim dan memaraf nya. Setelah itu peserta
membawa dokumen yang terdiri dari persyaratan dan formulir yang telah diparaf
ke petugas CSO.
Sumber: PT ASABRI (Persero)
Gambar III.9 Formulir Pengajuan
Keterangan Gambar: Formulir Pengajuan yang telah diparaf, terdiri dari Jenis
Klaim, Peserta Asabri, Pengaju, dan Kantor Bayar.
3. Petugas CSO memeriksa apakah berkas yang diajukan atas nama Peserta ASABRI
a. Kelengkapan dokumen
b. Formulir pengajuan Klaim
32
4. Lalu petugas CSO juga memeriksa apakah berkas yang diajukan atas nama Peserta
ASABRI. yang berhak menerima manfaat ASABRI adalah Peserta ASABRI
(Peserta yang terdaftar di sebagai peserta ASABRI dan Peserta ASABRI memiliki:
a. Memiliki Nomor Kartu Tanda Peserta ASABRI
b. Memiliki Nomor Registrasi Pusat
Jika disetujui, dokumen akan diserahkan ke petugas entry. Tetapi jika belum
memenuhi syarat, dokumen terserbut akan dikembalikan ke peserta untuk
dilengkapi.
5. Petugas Entry memeriksa dokumen yang diberikan oleh CSO, lalu menginput ke
Aplikasi, lalu keluarlah lembar penetapan Klaim.
6. Formulir pengajuan Klaim dengan lembar Peserta Klaim beserta syarat2
diserahkan kepada verifikator
7. Proses Verifikasi
Verifikator menerima Lembar penetapan Klaim, formulir dan persyaratan yang
telah melalui proses pemeriksaan yang dientry oleh petugas entry. Kemudian
Verifikator memeriksa kembali kelengkapan dokumen, jika sudah lengkap maka
verifikator akan memaraf dan menginput ke aplikasi. Jika belum lengkap,
dokumen akan dikembalikan ke petugas entry.
33
Sumber: PT ASABRI (Persero)
Gambar III.10 Lembar Penetapan Klaim
Keterangan Gambar: Lembar Penetapan Klaim yang sudah di paraf, terdiri dari
Data Peserta, Layanan yang akan diajukan, Perhitungan serta Pembayaran.
34
8. Setelah diinput maka Lembar penetapan Klaim, formulir dan persyaratan
diserahkan ke Kabidyan. Kemudian Kabidyan mencetak Surat Pemberitahuan.
Sumber: PT ASABRI (Persero)
Gambar III.11 Surat Pemberitahuan
35
Sumber: PT ASABRI (Persero)
Gambar III.12 Surat Pemberitahuan
Keterangan Gambar: Surat Pemberitahuan (SP) Pembayaran yang telah diparaf
oleh Kepala Kancab Utama. Terdiri atas Identitas Peserta, dan besar dari jumlah
Klaim yang didapat.
9. Surat pemberitahuan yang pertama diserahkan ke kepala Kancab Utama untuk
ditanda tangani, sedangkan surat pemberitahuan yang kedua, beserta dokumen
36
lembar penetapan klaim, formulir dan persyaratan diarsipkan dan disimpan dalam
dosir pelayanan oleh Staff Administrasi.
10. Surat pemberitahuan yang telah ditanda tangani oleh Kepala Kancab Utama
kemudian diserahkan ke petugas CSO.
11. Kemudian petugas CSO menyerahkan surat pemberitahuan yang telah diproses ke
Peserta untuk melakukan pencairan uang.
12. Setelah Peserta menerima surat pemberitahuan dari petugas CSO, Peserta dapat
mencairkan uang ke bank yang dituju.
Tabel III.2
Peserta yang mengajukan Klaim
NO KEJADIAN JENIS
MANFAAT NAMA PESERTA TGL SP MITRA
1 Pensiun THT TA NANI HADIYANI 30/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
2 Pensiun THT TA AKHMAD MUKHTAR 30/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
3 Pensiun THT TA DRG KANTI UTAMI 27/04/2018 BANK BRI
4 Pensiun THT TA R GAUTAMA
WIRANEGARA 27/04/2018 BANK BRI
5 Pensiun THT TA MAHDI 26/04/2018 BANK BUKOPIN
6 Pensiun THT TA MARYOTO 26/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
7 Pensiun THT TA SUYANTA DIWARNA 26/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
8 Pensiun THT TA SUNARTO 25/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
9 Pensiun THT TA MULYANI 25/04/2018 BANK BRI
10 Pensiun THT TA ISKANDAR. SH 24/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
11 Pensiun THT TA MARSONO 24/04/2018 BANK WOORI
SAUDARA
12 Pensiun THT TA SARMAN 24/04/2018 BANK WOORI
SAUDARA
13 Pensiun THT TA M N TRI PURWARIYADI 23/04/2018 BANK BUKOPIN
14 Pensiun THT TA MUHTADI 23/04/2018 BANK BRI
37
15 Pensiun THT TA ISMAYA TRISNASETIA 23/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
16 Pensiun THT TA DRS. EDI HARDJANTO 20/04/2018 BANK BRI
17 Pensiun THT TA SUWARAS 20/04/2018 BANK BRI
18 Pensiun THT TA I KETUT WASI 20/04/2018 BANK BRI
19 Pensiun THT TA SLAMET 19/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
20 Pensiun THT TA KUSMANTO 19/04/2018 BANK WOORI
SAUDARA
21 Pensiun THT TA EKO PURWANTO 18/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
22 Pensiun THT TA GATOT TRISWANTO 18/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
23 Pensiun THT TA I MADE MUDIASA 17/04/2018 BANK BRI
24 Pensiun THT TA WISNU HERI
SETYOKO 17/04/2018
BANK YUDHA BHAKTI
25 Pensiun THT TA TARMUDJI 16/04/2018 BANK BRI
26 Pensiun THT TA INNA MACHDALINA 16/04/2018 BANK BRI
27 Pensiun THT TA SUDARTO S 16/04/2018 BANK BRI
28 Pensiun THT TA REBO 13/04/2018 BANK BRI
29 Pensiun THT TA SUDARNI 13/04/2018 BANK BTPN
30 Pensiun THT TA PRIYO 13/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
31 Pensiun THT TA DRS. UCU SUHERI 12/04/2018 BANK BTPN
32 Pensiun THT TA JONI NOPRIYADI 12/04/2018 BANK BRI
33 Pensiun THT TA SARKUN 11/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
34 Pensiun THT TA TUNJUNG PURWANTO 11/04/2018 BANK WOORI
SAUDARA
35 Pensiun THT TA SUNOTO 10/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
36 Pensiun THT TA SABRIANI TAHIR 10/04/2018 BANK BTPN
37 Pensiun THT TA MUHARI 09/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
38 Pensiun THT TA SUHARNO 06/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
39 Pensiun THT TA SAUDIN 06/04/2018 BANK BRI
40 Pensiun THT TA R WAWAN SETIAWAN 05/04/2018 BANK BRI
41 Pensiun THT TA JASWANDI 05/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
42 Pensiun THT TA WAHYUDIN 04/04/2018 BANK WOORI
SAUDARA
43 Pensiun THT TA NGADIMIN 03/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
44 Pensiun THT TA TATANG RUSMAYA 03/04/2018 BANK YUDHA
BHAKTI
45 Pensiun THT TA SARMIYATUN 02/04/2018 BANK BRI
Sumber: Divisi Kancab Utama PT ASABRI (Persero)
38
Berdasarkan tabel III.2 diatas yang didapat dari Divisi Kancab Utama dapat
dilihat bahwa Peserta Klaim ASABRI Periode: 02 April 2018 s/d 30 April 2018
berjumlah 45 Peserta.
3.2.2 Kendala Yang Terjadi Selama Proses Pengajuan Klaim dan Solusinya
Selama proses pengajuan Klaim Asuransi Tabungan Hari Tua dan Pensiun
tentunya tidak selalu berjalan dengan baik, ada kalanya proses dari prosedur yang
diberikan oleh PT ASABRI (Persero) mengalami kendala sehingga menghambat
proses dari Klaim Asuransi tersebut. Berikut adalah kendala yang terjadi selama proses
pengajuan Klaim Asuransi Tabungan Hari Tua dan Pensiun.
1. Penginputan berkas atau dokumen pengajuan Klaim Asuransi Tabungan Hari Tua
dan Pensiun pada PT ASABRI (Persero) menggunakan aplikasi yang dirancang
khusus untuk dapat mempermudah staff memasukan dokumen yang telah diajukan
oleh Peserta, akan tetapi penginputan dokumen tersebut terkadang mengalami
gangguan pada aplikasinya sehingga proses klaim menjadi terhambat.
2. Pengiriman Surat Pemberitahuan terhambat oleh alamat peserta yang sulit untuk
dicari.
39
Berdasarkan kendala yang terjadi selama proses pengajuan Klaim Asuransi
Tabungan Hari Tua dan Pensiun, berikut adalah solusi yang dilakukan oleh PT
ASABRI (Persero)
1. Staff Kancab Utama melapor ke Divisi Sistem Informasi, lalu Staff Divisi Sistem
Informasi memperbaiki aplikasi penginputan data, waktu yang dibutuhkan sesuai
kerusakan aplikasi.
2. Peserta diharapkan untuk melengkapi alamat rumah pada saat pengisian formulir
agar tidak terjadi hambatan pada saat pengiriman surat pemberitahuan.