bab iii pembahasan · pembentukan, susunan organisasi dan formasi dinas daerah ditetapkan dengan...

25
38 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet. 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta sesuai tugas dan tanggung jawabnya telah dibentuk sejak tanggal 11 September 1952 yang pada waktu itu disebut Kantor Urusan Pajak. Sesuai dengan perkembangannya telah berubah beberapa kali nama maupun struktur organisasinya yang disesuaikan dengan kondisi pada waktu itu. Sampai dengan tahun 1966 unit kerja yang menangani pendapatan di DKI Jakarta bernama Urusan Pendapatan dan Pajak sebagai salah satu bagian dari Direktorat Keuangan DKI Jakarta. Sesuai dengan ketentuan pasal 49 undang-undang nomor 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah, yang menetapkan bahwa pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka dikeluarkan Peraturan Daerah nomor 5 tahun 1983 tanggal 6 Oktober 1983 tentang pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta yang sekaligus merubah status dan sebutan dari Dinas Pajak dan Pendapatan DKI Jakarta menjadi Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 84 tahun 1995 tentang pedoman organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta, maka Peraturan Daerah nomor 5 tahun 1983 diganti dengan Peraturan Daerah nomor 9

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

38

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet.

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah

Tebet.

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta sesuai tugas dan tanggung

jawabnya telah dibentuk sejak tanggal 11 September 1952 yang pada waktu itu

disebut Kantor Urusan Pajak. Sesuai dengan perkembangannya telah berubah

beberapa kali nama maupun struktur organisasinya yang disesuaikan dengan kondisi

pada waktu itu. Sampai dengan tahun 1966 unit kerja yang menangani pendapatan

di DKI Jakarta bernama Urusan Pendapatan dan Pajak sebagai salah satu bagian

dari Direktorat Keuangan DKI Jakarta.

Sesuai dengan ketentuan pasal 49 undang-undang nomor 5 tahun 1974

tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah, yang menetapkan bahwa

pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan

Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri,

maka dikeluarkan Peraturan Daerah nomor 5 tahun 1983 tanggal 6 Oktober 1983

tentang pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah

DKI Jakarta yang sekaligus merubah status dan sebutan dari Dinas Pajak dan

Pendapatan DKI Jakarta menjadi Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 84 tahun 1995 tentang

pedoman organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta, maka

Peraturan Daerah nomor 5 tahun 1983 diganti dengan Peraturan Daerah nomor 9

Page 2: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

39

tahun 1995 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta.

Untuk menindak lanjuti Peraturan Daerah nomor 9 tahun 1995 tersebut, Gubernur

Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan Keputusan Nomor 1926 tahun 1996

tentang rincian tugas, wewenang dan tanggung jawab seksi-seksi dan subbagian di

lingkungan Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta.

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah sebagai akibat dari semakin luasnya cakupan

pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah secara otomatis merubah kondisi

organisasi perangkat daerah termasuk Dinas Pendapatan Daerah. Peraturan Daerah

yang berlaku di DKI Jakarta pun mengalami perubahan. Pemerintah Daerah

membentuk Peraturan Daerah baru mengenai organisasi daerah yaitu Peraturan

Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah dan Sekretariat DPRD Provinsi DKI Jakarta. Kemudian, pada

tahun 2008, Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan

Daerah nomor 10 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang merubah

sebutan Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta menjadi Dinas Pelayanan Pajak

Provinsi DKI Jakarta. Untuk menindak lanjuti Peraturan Daerah nomor 10 tahun

2008 ini, Gubernur sebagai Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan

Peraturan Gubernur nomor 34 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat

Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2016 Tentang

Pembukuan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta, maka Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta melakukan pembenahan

organisasi dengan kembali menjalankan fungi retribusi daerah yang sebelumnya

Page 3: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

40

hanya melakukan pelayanan pajak daerah. Dinas Pelayanan Pajak (DPP) berubah

nama dan fungsinya menjadi Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD). Perubahan

nama ini dimaksudkan agar organisasi tersebut lebih fokus dalam melaksanakan

tugasnya sebagai pengelola pendapatan daerah dalam pemungutan pajak dan

retribusi daerah.

Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet merupakan salah satu unit

pelayanan pajak yang didirikan dibawah koordinasi Badan Pajak dan Retribusi

Daerah provinsi DKI Jakarta, yang dalam melaksanakan tugasnya mempunyai visi

dan misi sebagai berikut:

1. Visi Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet.

Pelayanan yang profesional dalam optimalisasi penerimaan pajak daerah.

2. Misi Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet

a. Mewujudkan perencanaan pelayanan pajak daerah yang inovatif.

b. Menjamin ketersediaan peraturan pelaksanaan pajak daerah dan

melaksanakan penyuluhan peraturan pajak daerah serta menyelesaikan

permasalahan hukum pajak daerah.

c. Mengembangkan sistem teknologi informasi dalam kegiatan pelayanan

pajak daerah.

d. Mengembangkan kualitas dan kuantitas SDM, sarana prasarana

perpajakan daerah, pengelolaan keuangan serta perencanaan anggaran

dan program dinas.

e. Mengoptimalkan pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan

pelayanan pajak daerah.

f. Meningkatkan kualitas pelayanan pajak daerah.

Page 4: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

41

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi daerah adalah bagian dari Badan Pajak

dan Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta. Dalam pelaksanaan tugasnya

bertanggungjawab dan saling berkaitan dengan unit-unit kerja Badan Pajak

dan Retribusi Daerah yang terdiri atas tiga unit yaitu Unit Pelayanan Pajak dan

Retribusi Daerah, Suku Badan dan Unit Pelayanan Penyuluhan dan Layanan

Informasi. Berikut gambar struktur organisasi Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

Daerah Tebet :

Sumber:Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet.

Gambar III.1 Struktur Organisasi UPPRD Tebet

Kepala Unit

Hj.RR.Erma Sulistyaningsih, SE, M.Si

Kasubag Tata Usaha

Muttaqin, S.Sos

Raden Octavianie Muljana, A.Md

SATPEL Penagihan

Pajak Daerah

Acep Saputra, S.Sos

SATPEL Pelayanan

Pajak Daerah

M. Sultoni S.Sos

M. Sultoni,S.Sos

SATPEL Pendataan dan

Penilaian Pajak Daerah

Koko Karyono S.E

Dewi Larasati, S.E

Lydia Fitria, S.E Nur Aprilyani, A.Md

Maswar Hasan Anita Fitrianti, A.Md

Page 5: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

42

Tata kerja Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) sebagai

berikut :

1. Kepala Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah

Kepala unit UPPRD mempunyai tugas sebagai berikut:

a. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi UPPRD;

b. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha, Satuan

Pelaksana dan Subkelompok Jabatan Fungsional;

c. melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD dan/atau

Instansi Pemerintah/Swasta dalam rangka pelaksanaan tugas dari fungsi

UPPRD;

d. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas di UPPRD.

2. Subbagain Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas sebagai berikut :

a. menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran UPPRD

sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran

UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. mengoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan

anggaran UPPRD;

d. melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana

strategis serta dokumen pelaksanaan anggaran UPPRD;

e. menyusun pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD;

f. melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang UPPRD;

g. melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan UPPRD;

h. melaksanakan pengelolaan kearsipan UPPRD;

Page 6: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

43

i. menghimpun, menganalisis dan mengajukan kebutuhan penyediaan,

pemeliharaan serta perawatan prasarana dan sarana kerja pada UPPRD;

j. memelihara keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan dan kenyamanan

kantor UPPRD;

k. melaksanakan publikasi kegiatan dan pengaturan acara UPPRD;

l. melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan kecamatan dan

kelurahan sesuai lingkup wilayahnya;

m. mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja dan kegiatan serta

akuntabilitas UPPRD;

n. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian

Tata usaha;

3. Satuan Pelaksana Pelayanan Pajak Daerah

Satpel pelayanan mempunyai tugas sebagai berikut:

a. menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran UPPRD

sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran

UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD sesuai

dengan lingkup tugasnya;

d. memberikan pelayanan informasi dan konsultasi perpajakan daerah;

e. menerima, meneliti dan mengadministrasikan permohonan pendaftaran

perpajakan daerah;

f. menerima, meneliti, memvalidasi, merekam pelaporan dan pembayaran

pajak daerah;

g. membuat risalah dan nota perhitungan pajak daerah terutang;

Page 7: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

44

h. melaksanakan perekaman, pengelolaan dan pengamanan basis data pajak

daerah;

i. menatausahakan dan melaksanakan legalisasi bill/bon, legalisasi pajak

reklame, tanda masuk/karcis, dan dokumen lain yang dipersamakan;

j. mengusulkan pengecualian kewajiban legalisasi penggunaan bill/bon dan

dokumen lain yang dipersamakan;

k. menerbitkan, mengukuhkan, mencabut dan menghapus NPWPPD dan

NOPD;

l. menerima, meneliti dan menerbitkan Surat Keterangan Pajak Daerah;

m. menerbitkan, dan mengadministrasikan SPPT PBB-P2, surat ketetapan,

surat keputusan dan surat tagihan pajak daerah termasuk salinannya;

n. menerima permohonan keringanan pembebasan, pengurangan, pembetulan,

keberatan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau

pengurangan sanksi administrasi pajak daerah;

o. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan

Pelaksana Pelayanan;

4. Satuan Pelaksana Pendataan dan Penilaian Pajak Daerah.

Satpel Pendataan dan Penilaian pajak daerah mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran UPPRD

sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran

UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD sesuai

dengan lingkup tugasnya;

Page 8: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

45

d. melaksanakan pengumpulan informasi, pendataan dan pemutakhiran data

subjek dan objek pajak daerah;

e. melakukan pembentukan dan penyempurnaan kode dan peta Zona Nilai

Tanah;

f. melaksanakan pemeriksaan lapangan dalam rangka penyelesaian

permohonan pembebasan, pengurangan, pembetulan, keberatan,

pembatalan, penghapusan dan perubahan data objek dan subjek pajak

daerah;

g. melaksanakan verifikasi lapangan dalam rangka permohonan pendaftaran

atau penutupan subjek dan objek pajak daerah;

h. melaksanakan koordinasi pendataan pajak daerah dengan instansi terkait;

i. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan

Pelaksana Pendataan.

5. Satuan Pelaksana Penagihan Pajak Daerah

Satpel Penagihan mempunyai tugas sebagai berikut:

a. menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran UPPRD

sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran

UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD sesuai

dengan lingkup tugasnya;

d. mengusulkan wajib pajak untuk dilakukan pemeriksaan;

e. melakukan verifikasi dan pembayaran dari pelaporan pajak daerah;

f. menerbitkan surat himbauan pembayaran, pelaporan dan Surat Tagihan

Pajak Daerah (STPD);

Page 9: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

46

g. menyusun profil dan konfirmasi data wajib pajak;

h. menyusun laporan kinerja penerimaan dan piutang pajak daerah;

i. memproses permohonan angsuran, penundaan pembayaran, pemberian

kompensasi, restitusi dan pemindahbukuan;

j. memproses permohonan keringanan, pembebasan, pembetulan, pembatalan

dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi pajak daerah sesuai

dengan kewenangannya;

k. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan

Pelaksana Penagihan.

3.1.3. Kegiatan Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Nomor 297 Tahun 2016 Pasal 3, Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah

(UPPRD) Tebet merupakan Unit Pelaksanan Teknis BPRD dalam pelaksanaan

pelayanan pemungutan pajak dan retribusi daerah. UPPRD dipimpin oleh seorang

Kepala Unit yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Pasal 4 menjelaskan bahwa UPPRD

mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pemungutan pajak dan pendataan

retribusi daerah sesuai kewenangannya. Untuk melaksanakan tugasnya, Unit

Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Tebet menyelenggarakan fungsi:

1. penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran UPPRD;

2. pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran UPPRD;

3. penyusunan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD;

4. pendataan, penilaian, pemeriksaan, penetapan dan penagihan pajak daerah

5. pendataan retribusi daerah;

Page 10: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

47

6. pendaftaran, pengukuhan dan penatausahaan subjek dan objek pajak daerah;

7. pelayanan penerimaan permohonan pengurangan dan keberatan pajak daerah;

8. penegakan ketentuan dan peraturan perpajakan daerah;

9. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan UPPRD;

10. pelaksanaan koordinasi pemungutan pajak daerah pada lingkup Kecamatan

Tebet;

11. penyusunan bahan kebijakan teknis pemungutan pajak daerah pada lingkup

Kecamatan Tebet;

12. pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang UPPRD;

13. pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara UPPRD;

14. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi UPPRD.

Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet menangani pemungutan

pajak daerah seperti; pajak reklame, pajak air tanah (PAT), bea perolehan hak atas

tanah dan bangunan (BPHTB), pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan

(PBB P2), pajak hotel, pajak restoran, pajak parkir, pajak hiburan dan pajak bahan

bakar kendaraan bermotor(PBB KB).

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Data Penerimaan Pajak Reklame pada Unit Pelayanan Pajak dan

Retribusi Daerah (UPPRD) Tebet tahun 2014 hingga tahun 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh variabel

independen yaitu pajak reklame terhadap variabel dependen yaitu pajak daerah

Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet selama tahun 2014 hingga

tahun 2017. Data penerimaan pajak reklame di UPPRD Tebet dapat dilihat pada

tabel berikut :

Page 11: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

48

Tabel III.1

Penerimaan Pajak Reklame tahun 2014 hingga tahun 2017

(dalam satuan Rupiah)

Bulan Tahun

2014 2015 2016 2017

Januari 421.062.871 754.271.314 651.180.570 2.535.659.215

Februari 544.361.315 771.507.417 286.821.262 1.751.145.317

Maret 709.915.636 892.520.247 497.677.002 1.346.070.203

April 812.201.233 549.906.178 745.807.885 1.624.296.820

Mei 647.447.215 425.213.378 941.091.607 1.357.369.023

Juni 889.764.501 528.221.825 1.067.220.854 819.837.519

Juli 777.060.814 576.751.591 710.670.987 837.720.442

Agustus 952.206.138 513.452.679 1.540.175.979 2.806.164.949

September 1.173.896.318 772.893.522 1.670.314.724 2.293.000.371

Oktober 959.680.816 645.939.835 1.061.794.669 1.611.157.602

November 1.516.233.109 1.167.695.934 1.700.080.763 1.997.505.318

Desember 1.585.939.460 723.501.125 1.412.670.989 2.840.331.912

Jumlah 10.989.769.426 8.321.875.045 12.285.507.291 21.820.258.691

Sumber :Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet.

Pada tahun 2014 penerimaan pajak reklame terendah terjadi pada bulan

Januari sebesar Rp 421.062.871 karena di awal bulan biasanya Wajib Pajak belum

atau masih sedikit melakukan aktifitas yang berkaitan dengan transaksi pajak.

Penerimaan tertinggi pada bulan desember sebesar Rp 1.585.939.460 karena pada

akhir bulan semakin meningkatnya pemasangan reklame yang dilakukan oleh

pengusaha-pengusaha untuk menawarkan produknya agar dapat mencapai target

yang mereka harapkan di akhir tahun. Total penerimaan untuk Tahun 2014 adalah

sebesar Rp 10.989.769.426.

Pada tahun 2015 penerimaan terendah terjadi pada bulan mei sebesar

Rp 425.213.378, karena pada bulan mei dikeluarkan kebijakan baru terkait dengan

pengetatan pemasangan reklame yang hanya dapat dipasang pada titik-titik tertentu

sehingga tidak sembarang dilakukan pemasangan reklame, akibatnya banyak yang

tidak melakukan pemasangan reklame dan banyak yang mencopot atau melepaskan

Page 12: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

49

pemasangan reklame yang menyebabkan penerimaan pada bulan ini mengalami

penurunan. Pada bulan november terjadi peningkatan dan merupakan penerimaan

tertinggi di tahun 2015 yaitu sebesar Rp 1.167.695.934 karena kebijakannya sudah

mulai dipahami sehingga aktifitas pemasangan media reklame sesuai dengan

kebijakan yang berlaku semakin meningkat yang berimbas pada meningkatnya

penerimaan pajak reklame. Dibandingkan Tahun 2014 penerimaan pada tahun 2015

mengalami penurunan dengan total penerimaan sebesar Rp 8.321.875.045.

Pada tahun 2016 penerimaan bulan febuari adalah penerimaan yang terendah

sebesar Rp 286.821.262, karena di awal tahun biasanya Wajib Pajak belum atau

sedikit melakukan aktifitas yang berkaitan dengan transaksi pajak sehingga

penerimaan pada bulan ini mengalami penurunan. Penerimaan pajak reklame

tertinggi terjadi pada bulan november sebesar Rp 1.700.080.763, karena semakin

meningkatnya pemasangan reklame oleh pengusaha-pengusaha untuk menawarkan

produknya agar dapat mencapai target yang mereka harapkan di akhir tahun,

dibandingkan tahun 2015 pada tahun 2016 terjadi peningkatan penerimaan pajak

reklame dengan total penerimaaan sebesar Rp 12.285.507.291.

Pada tahun 2017 penerimaan terendah terjadi pada bulan juni sebesar

Rp 819.837.519, karena pada bulan juni dikeluarkan kebijakan baru terkait dengan

penyelenggaraan reklame sehingga penerimaan pajak reklamepun ikut mengalami

penurunan. Penerimaan tertinggi sebesar Rp 2.840.331.912 terjadi pada bulan

desember, karena semakin meningkatnya pemasangan reklame oleh pengusaha-

pengusaha untuk menawarkan produknya agar dapat mencapai target yang mereka

harapkan di akhir tahun. Penerimaan pada tahun ini mengalami peningkatan yang

cukup signifikan sebesar Rp 21.820.258.691.

Page 13: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

50

3.2.2. Data Penerimaan Pajak Daerah pada Unit Pelayanan Pajak dan

Retribusi Daerah (UPPRD) Tebet Tahun 2014 hingga Tahun 2017.

Pajak daerah Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet selama

tahun 2014 hingga tahun 2017 merupakan variabel dependen atau variabel

tergantung dalam penelitian ini. Berikut data pajak daerah yang diperoleh dari

sumber Internal Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet :

Tabel III.2

Penerimaan Pajak Daerah tahun 2014 hingga tahun 2017

(dalam satuan Rupiah)

Bulan Tahun

2014 2015 2016 2017

Januari 3.627.547.547 4.774.791.760 4.502.586.071 22.309.855.352

Februari 6.613.177.684 6.067.296.338 6.887.346.021 23.207.030.619

Maret 9.842.725.817 11.695.144.975 10.722.734.129 33.800.991.436

April 14.679.858.253 8.361.573.485 14.228.188.164 38.958.720.888

Mei 8.741.336.457 17.120.283.939 23.053.677.627 34.606.792.576

Juni 11.597.035.022 12.372.376.499 32.224.472.844 24.922.559.279

Juli 15.537.578.339 23.217.434.725 11.244.342.313 41.615.229.987

Agustus 83.257.441.043 85.279.133.405 62.678.748.279 118.954.195.199

September 9.600.848.821 11.449.471.406 10.111.523.941 31.125.439.251

Oktober 10.595.093.938 10.096.389.107 18.085.161.402 27.541.411.934

November 13.850.091.628 11.302.575.217 20.545.641.673 26.994.549.786

Desember 24.520.159.026 18.351.868.088 13.223.048.416 35.153.084.512

Total 212.462.893.575 220.088.338.944 227.507.470.880 459.189.860.819

Sumber :Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet.

Pada tahun 2014 penerimaan pajak daerah terendah terjadi pada bulan

januari sebesar Rp 3.627.547.547, sedangkan penerimaan tertinggi terjadi pada

bulan agustus sebesar Rp 83.257.441.043. Total penerimaan pajak daerah tahun

2014 sebesar Rp 212.462.893.575.

Pada tahun 2015 penerimaan terendah terjadi pada bulan januari sebesar

Rp 4.774.791.760. Pada bulan agustus terjadi peningkatan yang signifikan sekaligus

menjadi penerimaan pajak daerah yang tertinggi sepanjang tahun 2015 yaitu sebesar

Page 14: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

51

Rp 85.279.133.405. Total penerimaan pada tahun ini sebesar Rp 220.088.338.944,

terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan total penerimaan pajak daerah pada

tahun 2014 meskipun tidak signifikan.

Pada tahun 2016 penerimaan terendah terjadi pada bulan januari yaitu

sebesar Rp 4.502.586.071. Pada bulan agustus terjadi peningkatan yang sangat

signifikan dan menjadi penerimaan tertinggi selama tahun 2016 yaitu sebesar

Rp 62.678.748.279. Terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya dengan

total penerimaan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 227.507.470.880.

Pada tahun 2017 penerimaan terendah terjadi pada bulan januari sebesar

Rp 22.309.855.352. Pada bulan agustus terjadi peningkatan penerimaan pajak

daerah secara signifikan dan merupakan penerimaan tertinggi yaitu sebesar

Rp 118.954.195.199. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan penerimaan yang

signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 459.189.860.819.

Hal ini disebabkan pada tahun 2017 pemungutan pajak daerah menjadi 9 jenis

sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya hanya 4 jenis pajak daerah yang dipungut.

3.2.3. Variabel X dan Variabel Y

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan pengujian dan analisis data

maka peneliti menyederhanakan data penelitian menggunakan logaritma natural

(LN) pada aplikasi microsoft excel sebagai berikut :

Tabel III.3

Data variabel X dan variabel Y yang disederhanakan dengan LN

Masa Penerimaan Pajak

Reklame (X) LN X

Penerimaan Pajak

Daerah (Y) LN Y

Januari 2014 421.062.871 19,86 3.627.547.547 22,01

Febuari 2014 544.361.315 20,12 6.613.177.684 22,61

Maret 2014 709.915.636 20,38 9.842.725.817 23,01

April 2014 812.201.233 20,52 14.679.858.253 23,41

Page 15: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

52

Mei 2014 647.447.215 20,29 8.741.336.457 22,9

Juni 2014 889.764.501 20,61 11.597.035.022 23,17

Juli 2014 777.060.814 20,47 15.537.578.339 23,47

Agustus 2014 952.206.138 20,67 83.257.441.043 25,15

September 2014 1.173.896.318 20,88 9.600.848.821 22,99

Oktober 2014 959.680.816 20,68 10.595.093.938 23,08

November 2014 1.516.233.109 21,14 13.850.091.628 23,35

Desesember 2014 1.585.939.460 21,18 24.520.159.026 23,92

Januari 2015 754.271.314 20,44 4.774.791.760 22,29

Febuari 2015 771.507.417 20,46 6.067.296.338 22,53

Maret 2015 892.520.247 20,61 11.695.144.975 23,18

April 2015 549.906.178 20,13 8.361.573.485 22,85

Mei 2015 425.213.378 19,87 17.120.283.939 23,56

Juni 2015 528.221.825 20,09 12.372.376.499 23,24

Juli 2015 576.751.591 20,17 23.217.434.725 23,87

Agustus 2015 513.452.679 20,06 85.279.133.405 25,17

September 2015 772.893.522 20,47 11.449.471.406 23,16

Oktober 2015 645.939.835 20,29 10.096.389.107 23,04

November 2015 1.167.695.934 20,88 11.302.575.217 23,15

Desesember 2015 723.501.125 20,4 18.351.868.088 23,63

Januari 2016 651.180.570 20,29 4.502.586.071 22,23

Febuari 2016 286.821.262 19,47 6.887.346.021 22.65

Maret 2016 497.677.002 20,03 10.722.734.129 23,1

April 2016 745.807.885 20,43 14.228.188.164 23,38

Mei 2016 941.091.607 20,66 23.053.677.627 23,86

Juni 2016 1.067.220.854 20,79 32.224.472.844 24,2

Juli 2016 710.670.987 20,38 11.244.342.313 23,14

Agustus 2016 1.540.175.979 21,16 62.678.748.279 24,86

September 2016 1.670.314.724 21,24 10.111.523.941 23,04

Oktober 2016 1.061.794.669 20,78 18.085.161.402 23,62

November 2016 1.700.080.763 21,25 20.545.641.673 23,75

Desesember 2016 1.412.670.989 21,07 13.223.048.416 23,31

Januari 2017 2.535.659.215 21,65 22.309.855.352 23,83

Febuari 2017 1.751.145.317 21,28 23.207.030.619 23,87

Maret 2017 1.346.070.203 21,02 33.800.991.436 24,24

April 2017 1.624.296.820 21,21 38.958.720.888 24,39

Mei 2017 1.357.369.023 21,03 34.606.792.576 24,27

Juni 2017 819.837.519 20,52 24.922.559.279 23,94

Juli 2017 837.720.442 20,55 41.615.229.987 24,45

Agustus 2017 2.806.164.949 21,76 118.954.195.199 25,5

September 2017 2.293.000.371 21,55 31.125.439.251 24,16

Oktober 2017 1.611.157.602 21,2 27.541.411.934 24,04

November 2017 1.997.505.318 21,42 26.994.549.786 24,02

Desember 2017 2.840.331.912 21,77 35.153.084.512 24,28

Jumlah 53.417.410.453 993,2 1.119.248.564.218 1130,87

Sumber: data yang telah diolah penulis.

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis baik secara

manual maupun menggunakan program aplikasi SPSS versi 21 maka

peneliti menggunakan tabel penolong yang dikelola menggunakan aplikasi

microsoft excel sebagai berikut:

Page 16: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

53

Tabel III.4

Tabel penolong variabel X dan variabel Y

No X Y XY X2 Y

2

1 19,86 22,01 437,12 394,35 484,52

2 20,12 22,61 454,85 404,62 511,32

3 20,38 23,01 468,96 415,37 529,46

4 20,52 23,41 480,26 420,88 548,02

5 20,29 22,89 464,43 411,63 524,01

6 20,61 23,17 477,53 424,63 537,03

7 20,47 23,47 480,38 419,06 550,68

8 20,67 25,15 519,86 427,43 632,28

9 20,88 22,99 480,01 436,12 528,32

10 20,68 23,08 477,42 427,75 532,86

11 21,14 23,35 493,64 446,88 545,3

12 21,18 23,92 506,79 448,78 572,3

13 20,44 22,29 455,57 417,85 496,69

14 20,46 22,53 460,97 418,77 507,43

15 20,61 23,18 477,78 424,75 537,43

16 20,13 22,85 459,8 405,03 521,98

17 19,87 23,56 468,16 394,74 555,24

18 20,09 23,24 466,75 403,41 540,04

19 20,17 23,87 481,49 406,95 569,69

20 20,06 25,17 504,81 402,27 633,49

21 20,47 23,16 474,01 418,84 536,44

22 20,29 23,04 467,3 411,53 530,63

23 20,88 23,15 483,3 435,9 535,84

24 20,4 23,63 482,1 416,14 558,52

25 20,29 22,23 451,1 411,86 494,08

26 19,47 22,65 441,15 379,25 513,16

27 20,03 23,1 462,5 401,02 533,41

28 20,43 23,38 477,62 417,38 546,55

29 20,66 23,86 493,03 426,94 569,35

30 20,79 24,2 502,99 432,15 585,45

31 20,38 23,14 471,7 415,41 535,6

32 21,16 24,86 525,94 447,54 618,08

33 21,24 23,04 489,22 450,98 530,7

34 20,78 23,62 490,87 431,94 557,83

35 21,25 23,75 504,69 451,73 563,87

36 21,07 23,31 491,01 443,89 543,13

37 21,65 23,83 515,97 468,88 567,79

38 21,28 23,87 507,99 452,99 569,67

39 21,02 24,24 509,61 441,86 587,76

40 21,21 24,39 517,18 449,79 594,67

41 21,03 24,27 510,31 442,21 588,9

42 20,52 23,94 491,34 421,26 573,08

43 20,55 24,45 502,39 422,15 597,89

44 21,76 25,5 554,8 473,28 650,35

45 21,55 24,16 520,75 464,54 583,77

46 21,2 24,04 509,63 449,45 577,87

47 21,42 24,02 514,37 458,61 576,91

48 21,77 24,28 528,57 473,81 589,66

Total 993,16 1.130,84 23.408,1 20.562,6 26.669,04

Sumber : data yang telah diolah penulis.

Page 17: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

54

3.3. Analisis Penerimaan Pajak Reklame (X) terhadap Penerimaan Pajak

Daerah (Y) Unit Pelayanan pajak dan Retribusi Daerah Tebet tahun

2014 hingga tahun 2017.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan, pengaruh dan

persamaan regresi variabel bebas penerimaan pajak reklame (X) terhadap variabel

terikat penerimaan pajak daerah pada Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah

Tebet (Y) tahun 2014 hingga tahun 2017 dengan uji korelasi yaitu product moment

pearson, uji determinasi dan persamaan regresi menggunakan uji regresi linear

sederhana, dan uji t dengan melakukan perhitungan secara manual maupun

menggunakan aplikasi SPSS Versi 21.

3.3.1. Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi bertujuan untuk menunjukkan adanya hubungan antara

penerimaan pajak reklame (X) dan penerimaan pajak daerah (Y) Unit Pelayanan

Pajak dan Retribusi Daerah Tebet selama tahun 2014 hingga tahun 2017. Dalam uji

korelasi ini peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Tidak Ada hubungan yang signifikan antara penerimaan pajak reklame

terhadap penerimaan pajak daerah di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

Daerah Tebet selama tahun 2014 hingga tahun 2017.

H1 : Ada hubungan yang signifikan antara penerimaan pajak reklame terhadap

penerimaan pajak daerah di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet

selama tahun 2014 hingga tahun 2017.

Berdasarkan hipotesis di atas maka kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:

1. jika nilai sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

2. jika nilai sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Page 18: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

55

Hasil uji korelasi pengolahan data secara manual sebagai berikut :

rxy=n ∑XY − ∑X ∑Y

𝑛 ∑𝑋2 −(∑X)2 𝑛 ∑𝑌2 −(∑Y)2

rxy=48 23.408,1 − 993,16 1.130,84

48 20.562,6 −(993,16)2 48 26.669,04 −(1.130,84)2

rxy=1.123.587−1.123.102

987.005−986.371 1.280.114−1.278.787

rxy=484

634 1.327

rxy=484

25,18 𝑥 36,42

rxy=484

917,32

rxy= 0,528

Hasil uji korelasi menggunakan aplikasi SPSS versi 21 sebagai berikut :

Tabel III.5

Hasil Uji Koefisen Korelasi menggunakan aplikasi SPSS Versi 21

Correlations

Pajak Reklame UPPRD

Tebet

Pajak Daerah UPPRD Tebet

Pajak Reklame

UPPRD Tebet

Pearson Correlation 1 ,528**

Sig. (2-tailed)

,000

N 48 48

Pajak Daerah

UPPRD Tebet

Pearson Correlation ,528**

1

Sig. (2-tailed) ,000

N 48 48

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada tabel uji koefisien korelasi di atas, besarnya hubungan antara pajak

reklame dan penerimaan pajak daerah Tebet dapat diketahui melalui nilai koefisien

Page 19: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

56

korelasinya yaitu sebesar 0,528. Hal ini menunjukkan hubungan yang cukup kuat

sesuai dengan tabel interprestasi koefisien korelasi. Arah hubungan antara kedua

variabel adalah positif artinya semakin besar penerimaan pajak reklame

menyebabkan semakin besar penerimaan pajak daerah. Demikianpula sebaliknya

makin kecil penerimaan pajak reklame menyebabkan semakin kecil penerimaan

pajak daerah. Hubungan antara variabel juga dapat dilihat pada sig (2-tailed). Nilai

probabilitas sig (2-tailed) adalah 0,000 < 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak

artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pajak reklame dan pajak daerah

Tebet. Dapat disimpulkan bahwa korelasi antara pajak reklame dan pajak daerah

Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet selama tahun 2014 hingga tahun

2017 adalah hubungan yang signifikan, cukup kuat dan searah.

3.3.2. Uji Koefisien Determinasi

Uji determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh

penerimaan pajak reklame (X) terhadap penerimaan pajak daerah (Y) Unit Pelayanan

Pajak dan Retribusi Daerah Tebet selama tahun 2014 hingga tahun 2017. Dalam uji

determinasi ini penulis menetapkan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Tidak Ada pengaruh yang signifikan antara penerimaan pajak reklame

terhadap penerimaan pajak daerah di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

Daerah Tebet selama tahun 2014 hingga tahun 2017.

H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara penerimaan pajak reklame terhadap

penerimaan pajak daerah di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet

selama tahun 2014 hingga tahun 2017.

Berdasarkan hipotesis di atas maka kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:

Page 20: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

57

1. jika nilai sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

2. jika nilai sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Berikut hasil uji determinasi data secara manual sebagai berikut:

KD = R2

X 100%

KD = 0,5282

X 100%

KD = 27,9%

Hasil uji determinasi melalui analisis regresi linear sederhana mengunakan

aplikasi SPSS versi 21 sebagai berikut :

Tabel III.6

Hasil Uji Koefisen Determinasi menggunakan aplikasi SPSS Versi 21

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change

F

C`hange df1 df2

Sig. F

Change

1 ,528 ,279 ,263 ,65832 ,279 17,785 1 46 ,000 1,566

a. Predictors: (Constant), Pajak Reklame UPPRD Tebet

b. Dependent Variable: Pajak Daerah UPPRD Tebet

Nilai R Square pada tabel III.6 adalah sebesar 0,279. Angka R Square

digunakan untuk menentukan koefisien determinasi (KD= r2 x 100%). Hal ini

berarti sebesar 27,9% (0,279 x 100%) dari penerimaan Pajak daerah Tebet dijelaskan

oleh Penerimaan dari pajak reklame. Sementara sisanya yaitu 72,1% (100 – 27,9%)

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain, besarnya

pengaruh pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah pada Unit Pelayanan

Pajak dan Retribusi Daerah Tebet adalah sebesar 27,9% dan sisanya sebesar 72,1%

dipengaruhi oleh faktor lain di luar model regresi ini. Pengaruh pajak reklame

Page 21: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

58

terhadap penerimaan pajak daerah Tebet juga dapat dilihat pada sig f change. Nilai

probabilitas sig f change pada uji determinasi adalah sebesar 0,000 < 0,05 maka H1

diterima dan H0 ditolak artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara pajak

reklame dan pajak daerah Tebet. Dapat disimpulkan bahwa pajak reklame

berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pajak daerah Unit Pelayanan

Pajak dan Retribusi Daerah Tebet tahun 2014 hingga tahun 2017 sebesar 27,9%.

3.3.3. Uji Persamaan Regresi

Tabel Anova pada uji regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui apakah

ada persamaan yang signifikan antara pajak reklame (X) dan penerimaan pajak

daerah (Y) Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet selama tahun 2014

sampai dengan tahun 2017. Dalam pengujian ini penulis menentukan hipotesis

sebagai berikut :

H0 : Persamaan regresi yang terbentuk antara penerimaan pajak reklame dan

penerimaan pajak daerah di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet

selama tahun 2014 hingga tahun 2017 tidak signifikan.

H1 : Persamaan regresi yang terbentuk antara penerimaan pajak reklame dan

penerimaan pajak daerah di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet

selama tahun 2014 hingga tahun 2017 bersifat signifikan.

Berdasarkan hipotesis diatas, maka kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:

1. jika nilai sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak,

2. jika nilai sig < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak.

Hasil uji tabel Anova dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 21 sebagai

berikut :

Page 22: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

59

Tabel III.7

Hasil Uji Anova menggunakan aplikasi SPSS Versi 21

ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 7,708 1 7,708 17,785 ,000b

Residual 19,936 46 ,433

Total 27,644 47

a. Dependent Variable: Pajak Daerah UPPRD Tebet

b. Predictors: (Constant), Pajak Reklame UPPRD Tebet

Dari tabel III.7 di atas diketahai bahwa nilai sig (probabilitas) 0,000 < 0,05

H1 diterima dan H0 ditolak artinya terdapat persamaan regresi yang signifikan antara

pajak reklame dan pajak daerah Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet

tahun 2014 sampai dengan 2017.

Untuk mengetahui persamaan regresi sederhana terlebih dahulu kita mencari

koefisien a dan b, sebagai berikut:

a =∑Y∑𝑋2−∑X∑XY

𝑛 ∑𝑋2−(∑X)2

a =1.130,84 x 20.562,6 − 993,16 x 23.408,1

48 𝑥 20.562,6 − (993,16)2

a =23.252.913−23.247.994

987.005,5−986.371,3

a =4.818,32

634,18

a = 7,755441

Nilai a dibulatkan menjadi 7,755. Sedangkan perhitungan nilai b sebagai berikut :

b =n∑XY −∑X∑Y

𝑛 ∑𝑋2−(∑X)2

b =48 x 23.408 − 993,2 x 1.131

48 𝑥 20.563 −(993,2)2

Page 23: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

60

b =1.123.587 – 1.103.102

987.005,5−986.371,3

b =484,381

634,18

b = 0,76379.

Nilai b dibulatkan menjadi 0,764.

Tabel Cofficients pada uji regresi sederhana digunakan untuk membuat

persamaan regresi sederhana. Tabel Cofficients melalui uji regresi sederhana dengan

menggunakan aplikasi SPSS versi 21 sebagai berikut :

Tabel III.8

Hasil Uji Koefisien Regresi Sederhana menggunakan SPSS Versi 21

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,755 3,749 2,069 ,044

Pajak Reklame

UPPRD Tebet ,764 ,181 ,528 4,217 ,000

Dependent Variable: Pajak Daerah UPPRD Tebet

Pada tabel Coefficients diatas diketahui nilai konstanta a adalah sebesar 7,755

dan nilai koefisien b adalah sebesar 0,764 maka dapat diperoleh persamaan regresi

sederhana : Y = 7,755 + 0,764X.

Setelah diketahui persamaan regresi maka dapat disimpulkan bahwa

konstanta a adalah sebesar 7,755 dapat diartikan jika penerimaan pajak reklame

nilainya sama dengan nol (0) maka penerimaan pajak daerah pada Unit Pelayanan

Pajak dan Retribusi Daerah Tebet adalah sebesar 7,755. Nilai koefisien b adalah

sebesar 0,764 dapat diartikan jika setiap peningkatan penerimaan pajak reklame

sebesar 1 maka penerimaan pajak daerah pada Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

Daerah Tebet adalah sebesar 0,764.

Page 24: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

61

3.3.4. Uji T

Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas penerimaan pajak

reklame (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat penerimaan pajak

daerah (Y) pada Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet. Dalam pengujian

ini penulis menentukan hipotesis sebagai berikut :

H0 :Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penerimaan pajak reklame

terhadap penerimaan pajak daerah di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

Daerah Tebet tahun 2014-2017.

H1 :Ada pengaruh yang signifikan antara penerimaan pajak reklame terhadap

penerimaan pajak daerah di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet

tahun 2014-2017.

Berdasarkan hipotesis diatas, untuk mengetahui adanya pengaruh yang

signifikan melalui uji t, kriteria yang dibuat oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. jika nilai thitung > ttabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima.

2. jika nilai thitung < ttabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Hasil uji t pengolahan data secara manual sebagai berikut :

t =r n − 2

1 − 𝑟2

t =0,528 48 − 2

1 − 0,5282

t =0,528 46

1 − 0,279

t =3,58

0,85

t = 4,217

Hasil uji t dengan menggunakan aplikasi SPSS V 21 sebagai berikut:

Page 25: BAB III PEMBAHASAN · pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri, maka

62

Tabel III.9

Hasil Uji t menggunakan aplikasi SPSS Versi 21

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,755 3,749 2,069 ,044

Pajak Reklame

UPPRD Tebet ,764 ,181 ,528 4,217 ,000

a. Dependent Variable: Pajak Daerah UPPRD Tebet

Dari tabel III. 9 di atas diketahai nilai thitung adalah 4,217. Sedangkan nilai ttabel

dengan derajat kebebasan 46 (df = n-2 = 48-2 ) dan tingkat signifikasi 0,05 adalah

sebesar 1.679. Nilai thitung > nilai ttabel sebesar 4,217 > 1.679, maka H0 ditolak dan

H1 diterima artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara pajak reklame dan pajak

daerah Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Tebet tahun 2014-2017. Untuk

mengetahui daerah penerimaan dan penolakan uji hipotesis dapat dilihat pada

gambar berikut :

Gambar III.2 Kurva Uji T Satu arah (Kanan)

nilai thitung adalah 4,217 berada di daerah kritis (daerah yang di arsir) yang

merupakan daerah penolakan H0 dan penerimaan H1, artinya bahwa ada pengaruh

yang signifikan pajak reklame terhadap pajak daerah UPPRD Tebet.