bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id...kesehatan provinsi dki jakarta nomor siup: 2745 tahun...

21
18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Organisasi 3.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Prikasih Dimulai dari sebuah Kelompok Praktek Bersama Prikasih yang dibina sejak tahun 1984 dibawah naungan badan hukum Yayasan Putra Prikasih dan berlokasi di Jalan RS. Fatmawati No.74 Cilandak, Pondok Labu Jakarta Selatan 12450. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka ikut membantu program pemerintah dibidang kesehatan di atas tanah seluas 8.708,8 m 2 dengan bangunan gedung 2 lantai. Pada awal tahun 1987 diputuskan untuk meningkatkan Kelompok Praktek Bersama menjadi Rumah Sakit Umum Swasta. Kemudian pada pertengahan tahun 1997 dilakukan Feasibility Study yang mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang saat ini masih terbuka luas. Untuk lebih menyikapi kebutuhan tersebut, Rumah Sakit Prikasih melakukan peningkatan jumlah tempat tidur dari yang semula 68 menjadi 115 tempat tidur. Sedangkan pada tahun 2000 mengalami peningkatan lagi dari 115 menjadi 140 tempat tidur. Seiring dengan berjalannya waktu, Rumah Sakit Prikasih pada tahun 2002 beralih menjadi badan hukum PT Putra Aminah Prikasih. Rumah Sakit Prikasih berstatus Rumah Sakit Umum Swasta Kelas C yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.03.05/I/2329/11 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Prikasih tertanggal 19 September 2011. Rumah Sakit Prikasih didukung oleh para dokter umum dan spesialis serta sub spesialis dari

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

18

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Organisasi

3.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Prikasih

Dimulai dari sebuah Kelompok Praktek Bersama Prikasih yang dibina

sejak tahun 1984 dibawah naungan badan hukum Yayasan Putra Prikasih dan

berlokasi di Jalan RS. Fatmawati No.74 Cilandak, Pondok Labu Jakarta Selatan

12450. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka ikut membantu program pemerintah

dibidang kesehatan di atas tanah seluas 8.708,8 m2 dengan bangunan gedung 2

lantai.

Pada awal tahun 1987 diputuskan untuk meningkatkan Kelompok Praktek

Bersama menjadi Rumah Sakit Umum Swasta. Kemudian pada pertengahan

tahun 1997 dilakukan Feasibility Study yang mampu memenuhi kebutuhan

pelayanan kesehatan yang saat ini masih terbuka luas. Untuk lebih menyikapi

kebutuhan tersebut, Rumah Sakit Prikasih melakukan peningkatan jumlah tempat

tidur dari yang semula 68 menjadi 115 tempat tidur. Sedangkan pada tahun 2000

mengalami peningkatan lagi dari 115 menjadi 140 tempat tidur. Seiring dengan

berjalannya waktu, Rumah Sakit Prikasih pada tahun 2002 beralih menjadi badan

hukum PT Putra Aminah Prikasih. Rumah Sakit Prikasih berstatus Rumah Sakit

Umum Swasta Kelas C yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.03.05/I/2329/11 tentang Penetapan

Kelas Rumah Sakit Umum Prikasih tertanggal 19 September 2011. Rumah Sakit

Prikasih didukung oleh para dokter umum dan spesialis serta sub spesialis dari

19

berbagai disiplin ilmu, berbagai fasilitas penunjang diagnostik dan ruang

perawatan. Dalam hal ini, Rumah Sakit Prikasih telah pula menjadi anggota

Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Dan Ikatan Rumah Sakit

Jakarta Metropolitan (IRSJAM).

Dengan komitmen yang kuat pada pelayanan yang baik, Rumah Sakit

Prikasih melanjutkan langkah dengan mengukuhkan kemandirian usaha yang

kemudian bernaung di bawah badan hukum PT Medikarya Anugrah Prikasih,

beralih sejak tanggal 3 Juni 2013. Dalam rangka peningkatan kualitas dan

profesionalisme kerja dan pelayanan yang baik, Rumah Sakit Prikasih juga

senantiasa di pantau oleh Kepala Kesehatan DKI Jakarta yang dibuktikan dengan

izin penyelenggaraan Rumah Sakit berdasarkan surat Keputusan Kepala Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Nomor SIUP: 2745 tahun 2014 tentang izin

Operasional Tetap Perpanjangan IV (keempat) yang berlaku hingga 15 Juli 2019.

Rumah Sakit Prikasih memiliki visi, misi, dan nilai budaya sebagai

pedoman rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dan

memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Adapun visi, misi dan

nilai budaya yang dimiliki oleh Rumah Sakit Prikasih, yaitu:

1. Visi

“Menjadi Rumah Sakit pilihan yang dikenal dan dipercaya”.

2. Misi

“Menyediakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar dengan

kepedulian tinggi, terjangkau dan berkualitas”

20

3. Nilai Budaya

Nilai budaya kerja yang ditanamkan pada jiwa setiap karyawan Rumah

Sakit Prikasih ada sebagai berikut:

a. Sinergi, yang artinya pimpinan dan seluruh karyawan bersedia bekerjasama

dalam perbedaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan

b. Ikhlas, yang artinya pimpinan dan seluruh karyawan melayani dan mengasihi

sepenuh hati seperti keluarga sendiri serta member dan menerima saran

perbaikan

c. Gigih, yang memiliki pengertian pimpinan dan seluruh karyawan

menjalankan tugas dengan konsisten dan berani situasi sulit dengan santun.

d. Amanah, yaitu pimpinan dan seluruh karyawan menjaga kepercayaan dengan

penuh tanggung jawab dan empati pada sesama.

e. Profesional, yaitu pimpinan dan seluruh karyawan memiliki kompetensi

untuk mampu melakukan tugas dengan mengutamakan hasil kerja efektif dan

efisien.

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Struktur organisasi yang dimiliki oleh Unit SDM Rumah Sakit Prikasih

sebagai berikut:

21

Adapun uraian tugas pada Unit SDM Rumah Sakit Prikasih secara singkat adalah

sebagai berikut:

1. Wakil Direktur Rumah Sakit Prikasih

Bekerjasama dengan Direktur untuk mengelola data, memimpin serta

mengadakan perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan, dan

pengendalian operasional Rumah Sakit Prikasih.

2. Kepala Unit SDM Rumah Sakit Prikasih

Kepala Unit SDM menjalankan tugas dan fungsinya yang berkaitan

dengan kepegawaian Rumah Sakit Prikasih antara lain:

a. Membuat perencanaan ketenagaan

b. Penilaian kinerja pegawai

c. Pengangkatan pegawai tetap

d. Perhitungan gaji pegawai

Sumber: Unit SDM Rumah Sakit Prikasih

Gambar III.1.

Struktur Organisasi Unit SDM Rumah Sakit Prikasih

22

e. Mutasi, rotasi, promosi dan demosi, PHK pegawai

f. Mengatasi masalah kepegawaian atau kasus pegawai

g. Membuat laporan tahunan dan rencana anggaran unit SDM dan Diklat

h. Mengoreksi gaji pegawai dan intensif dinas malam pegawai

i. Melaksanakan seleksi pegawai baru

j. Mengadakan kerjasama dengan institusi pendidikan atau lembaga

pendidikan yang berhubungan dengan kegiatan pegawai Rumah Sakit

Prikasih.

3. Petugas Penanggung Jawab Administrasi Kesejahteraan Pegawai dan

Administrasi Cuti Pegawai

Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan profesinya sebagai petugas

kesejahteraan pegawai dan administrasi cuti pegawai, seperti:

a. Membuat surat jaminan perawatan bagi pegawai

b. Menginput limit jaminan perawatan bagi pegawai

c. Menghitung dan melakukan koreksi terhadap surat perintah lembur

d. Membuat perhitungan gaji, THR, bonus dan keuangan lainnya

e. Mencetak slip gaji pegawai setiap bulan

f. Merealisasikan klaim-klaim pegawai (kematian, kelahiran dan

pernikahan)

g. Membuat rekapitulasi limit kesehatan per semester

h. Mengoreksi rekonsiliasi BPJS ketenagakerjaan tahunan untuk penerbitan

saldo Jaminan Hari Tua (JHT) dan kartu BPJS

i. Melakukan administrasi permintaan cuti pegawai dan merekap cuti

bulanan dan lain sebagainya.

23

4. Petugas Penanggung Jawab Administrasi Dokter dan Perizinan

Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan profesinya sebagai petugas

administrasi dokter dan perizinan antara lain:

a. Melakukan proses administrasi perekrutan dokter baru

b. Merekap honor dokter

c. Membuat jadwal dokter

d. Mendokumentasikan berkas dokter dan pemutakhiran data dokter

e. Merekap keterlambatan abseni dokter

f. Membantu perizinan dokter

g. Melakukan pemeliharaan arsip dokter

5. Petugas Penanggung Jawab Administrasi Diklat, Perekrutan dan Kontrak

Pegawai

Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan profesinya sebagai petugas

administrasi diklat, perekrutan dan kontrak pegawai antara lain:

a. Melaksanakan kegiatan seleksi penerimaan pegawai baru

b. Membantu administrasi diklat dan merealisasikan diklat

c. Membuat laporan diklat internal, eksternal dan sponsor dan lain

sebagainya

d. Melakukan rekap penilaian pegawai tetap dan pegawai kontrak

e. Membuat surat pengantar Medical Check UP (MCU) bagi calon pegawai

f. Membuat surat pemberitahuan penilaian pegawai kontrak dan

mendistribusikannya

g. Melakukan rekap penilaian kontrak

h. Melakukan rekap penilaian pegawai tetap

24

3.1.3. Kegiatan Usaha Organisasi

Rumah Sakit Prikasih bergerak dalam pelayanan jasa kesehatan

masyarakat yang bertujuan terselenggaranya Rumah Sakit Umum yang

memberikan pelayanan kesehatan dasar dan spesialistik yang ditunjang peralatan

memadai dan berkualitas yang dapat diketengahkan dan memiliki layanan dan

fasilitas seperti:

1. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)

IGD Rumah Sakit Prikasih memberikan pelayanan 24 jam baik hari kerja

maupun hari minggu atau libur dengan didukung oleh tim dokter dan perawat

yang terlatih.

2. Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan rawat inap terdiri dari Kelas VIP, Kelas Utama A dan B, Kelas 1

Dewasa, Kelas 1 Anak, Kelas II (A, B, C), Kelas III, Kelas III A (Anak),

Kelas III B (Anak), Ruang Isolasi (Non Kelas), Kamar Bayi. Masing-masing

kelas memiliki fasilitas yang berbeda, seperti Kelas VIP satu kamar dengan

satu tempat tidur sedangkan Kelas Utama satu kamar dengan 4 tempat tidur.

3. Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan rawat jalan meliputi poliklinik anak, poliklinik kandungan dan

kebidanan, penyakit dalam, jantung, paru-paru, saraf, mata, kulit dan kelamin,

THT, gigi, jiwa, spealis konsultan bedah tumor, bedah umum, bedah saluran

kemih, bedah orthopaedi, bedah saraf, fisioterapi, MCU (Medical Check Up).

4. Penunjang Medik

Penunjang medik Rumah Sakit Prikasih meliputi laboratorium, radiologi,

endoskopi, fisioterapi, diagnostik, farmasi, haemodialisa (HD).

25

5. Fasilitas Khusus

Fasilitas khusus yang dimiliki meliputi Ruang HCU atau ICU, Kamar

Operasi, Ruang Perinatal dan Kamar bersalin

6. Fasilitas Umum

Fasilitas umum yang ada meliputi optik, kafetaria, musholla, ATM, dan

parkiran yang cukup luas.

3.2. Hasil Penelitian

3.2.1. Ketentuan Pelaksanaan Pelatihan Karyawan Pada Rumah Sakit

Prikasih

Tujuan pelaksanaan pelatihan karyawan pada Rumah Sakit Prikasih

dilakukan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan kompetensi karyawan.

Dengan adanya pelatihan, diharapkan karyawan Rumah Sakit Prikasih dapat

memberikan pelayanan yang berkualitas, sesuai dengan bidang pekerjaannya baik

medis maupun non medis. Pelaksanaan pelatihan karyawan pada Rumah Sakit

Prikasih memiliki ketentuan sebagai berikut:

1. Jenis Pelatihan

Pelatihan karyawan pada Rumah Sakit Prikasih terdapat dua jenis pelatihan,

yaitu pelatihan internal dan eksternal. Pelatihan internal adalah pelatihan

karyawan yang diselenggarakan di dalam lingkungan Rumah Sakit Prikasih

dengan narusumber dari dalam maupun dari luar Rumah Sakit Prikasih.

Sedangkan pelatihan eksternal merupakan pelatihan karyawan yang

diselenggarakan di luar lingkungan Rumah Sakit Prikasih.

26

2. Penyelenggara Pelaksanaan Pelatihan

Pihak yang menjadi penyelenggara pelaksanaan pelatihan internal adalah Unit

SDM. Dimana pada Unit SDM terdapat seorang penanggung jawab pelatihan

yang memiliki tugas untuk membantu administrasi pelatihan, membantu

dalam menyusun perencanaan anggaran pelatihan, menerima dan

mengarsipkan dokumen pelatihan internal dan eksternal. Untuk mendukung

pelaksanaan pelatihan internal, Unit SDM bekerjasama dengan manajer dan

seluruh unit kerja yang ada pada Rumah Sakit Prikasih agar penyelenggaraan

pelatihan dapat dilaksanakan secara maksimal dan terarah sesuai dengan

maksud dan tujuan pelaksanaan pelatihan. Sedangkan untuk pelaksanaan

pelatihan eksternal maka pihak penyelenggara adalah dari luar Rumah Sakit

Prikasih.

3. Narasumber Pelatihan

Dalam pelaksanaan pelatihan, Rumah Sakit Prikasih memiliki persyaratan

dan kualifikasi yang harus dimiliki oleh narasumber pelatihan. Seorang

narasumber atau pelatih harus memiliki kemampuan komunikasi dan

kompetensi yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat pendidikan,

pengalaman, sikap dan kecakapan dalam menyampaikan materi sehingga

peserta pelatihan dapat memahami materi pelatihan yang disampaikan.

Narasumber atau pelatih yang diundang dapat dari dalam ataupun luar

lingkungan Rumah Sakit Prikasih. Kerjasama tersebut dilakukan dengan

lembaga pelatihan yang memiliki narasumber yang dibutuhkan sesuai dengan

materi pelatihan yang akan diselenggarakan.

27

4. Peserta Pelatihan

Peserta pelatihan yang mengikuti pelatihan adalah seluruh karyawan Rumah

Sakit Prikasih disesuaikan dengan bidang pekerjaan masing-masing baik

medis maupun non medis. Peserta pelatihan ditentukan berdasarkan

kebutuhan pelatihan dengan melihat topik permasalahan yang dimiliki oleh

setiap unit kerja.

5. Materi Pelatihan

Materi pelatihan yang diselenggarakan harus sesuai dengan kebutuhan bidang

pekerjaan dari masing-masing unit kerja. Bidang pekerjaan di Rumah Sakit

Prikasih terdapat bagian medis dan non medis. Pelatihan untuk bagian medis

merupakan pelatihan yang ditujukan seperti dokter, perawat, analisis

laboratorium atau yang berhubungan langsung dengan pasien dan

memberikan pelayanan kesehatan rumah sakit. Pelatihan untuk non medis

adalah pelatihan yang diberikan untuk karyawan rumah sakit, seperti

pelatihan pada bagian administrasi, penunjang umum, keuangan atau yang

berhubungan langsung dengan pelayanan administrasi Rumah Sakit Prikasih.

6. Metode Pelatihan

Dalam penyelenggaraan pelatihan pada Rumah Sakit Prikasih terdapat

beberapa metode pelatihan yang digunakan. Beberapa metode pelatihan yang

digunakan dalam penyampaian materi pelatihan yaitu metode kuliah atau

ceramah, diskusi atau tanya jawab, dan metode simulasi atau demonstrasi.

Metode pelatihan tersebut disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan

pada saat pelatihan, ketersediaan sarana dan prasarana, serta batasan waktu

yang dimiliki.

28

7. Sarana dan Prasarana

Ruang atau tempat yang digunakan untuk pelatihan internal yaitu ruang

pertemuan Rumah Sakit Prikasih yang dilengkapi dengan AC (Air

Conditioning), kursi yang dilengkapi dengan meja, alat peraga jika

dibutuhkan, laptop, infocus, sound system dan pointer.

3.2.2. Pelaksanaan Pelatihan Karyawan

Pelaksanaan pelatihan karyawan Rumah Sakit Prikasih dimulai dengan

perencanaan pelatihan dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.

Berikut adalah unit atau bagian yang berkaitan dalam pelaksanaan pelatihan

internal serta dokumen yang digunakan:

1. Kepala Unit Kerja

Kepala Unit Kerja adalah bagian yang memulai untuk mengajukan

pelaksanaan pelatihan yang sebelumnya telah mengidentifikasikan terlebih

dahulu mengenai materi pelatihan yang diperlukan.

2. SDM

SDM adalah unit yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelatihan

karyawan. Unit SDM akan membantu untuk menyiapkan kebutuhan untuk

pelaksanaan pelatihan internal pada Rumah Sakit Prikasih.

3. Sekretariat

Sekretariat adalah bagian untuk menindak lanjuti dokumen pelaksanaan

pelatihan kepada Manajemen untuk meminta persetujuan serta membuat surat

undangan dan daftar hadir untuk peserta pelatihan.

29

4. Manajemen

Pihak Manajemen meliputi Manajer Terkait, Manajer Keuangan, Wakil

Direktur, Direktur serta Komisaris yang mempunyai wewenang untuk

mengetahui dan menandatangani dokumen pelaksanaan pelatihan yang akan

diselenggarakan sebagai pihak menyetujui.

5. Keuangan & QC

Bagian Keuangan dan Quality Control akan mengontrol dan merealisasikan

dana untuk pelaksanaan pelatihan yang akan diselenggarakan.

6. Peserta Pelatihan

Peserta yang akan mengikuti pelatihan adalah seluruh karyawan Rumah Sakit

Prikasih yang disesuaikan dengan bidang pekerjaannya baik yang bersifat

medis maupun non medis. Peserta pelatihan karyawan yang mengikuti

pelatihan diharapkan dapat mengahadiri tepat pada waktunya.

Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan internal meliputi,

formulir usulan permintaan pelatihan, proposal dengan rincian anggaran yang

dibutuhkan untuk pelaksanaan pelatihan karyawan, surat undangan, daftar hadir

peserta.

Untuk memahami permulaan dalam pelaksanaan pelatihan karyawan pada

Rumah Sakit Prikasih, berikut adalah alur pelaksanaan pelatihan karyawan:

30

Berdasarkan gambar alur pelaksanaan pelatihan karyawan di atas, berikut

adalah penjelasannya:

1. Kepala Unit Kerja memulai perencanaan pelatihan dengan mengidentifikasi

kebutuhan pelatihan yang diperlukan.

2. Kepala Unit Kerja mengajukan dokumen rencana pelatihan berupa formulir

usulan permintaan pelatihan yang berisikan jadwal serta perkiraan biaya

untuk pelaksanaan pelatihan dan melampirkan daftar nama karyawan yang

akan mengikuti pelatihan.

3. Unit SDM merima dokumen rencana pelatihan dan menganalisa dokumen

tersebut. Memeriksa jadwal pelaksanaan pelatihan agar tidak bersamaan

dengan kegiatan lainnya dan anggaran dari unit terkait apakah memiliki

Sumber: Unit SDM Rumah Sakit Prikasih

Gambar III.2.

Alur Pelaksanaan Pelatihan Karyawan

31

anggaran yang cukup atau tidak untuk menyelenggarakan pelatihan tersebut.

Jika cukup maka akan dilanjutkan pada bagian sekretariat agar

menindaklanjuti dokumen rencana pelatihan kepada bagian Manajemen. Jika

anggaran tidak mencukupi, maka akan dikembalikan ke Kepala Unit Kerja

untuk dipertimbangkan kembali mengenai anggaran biaya tersebut dengan

mencari sponsor atau sebisa mungkin mengurangi biaya pelaksanaan

pelatihan tersebut.

4. Sekretariat menerima dokumen rencana pelatihan lalu menindaklanjuti

dokumen tersebut kepada pihak Manajemen yang mempunyai wewenang

untuk mengetahui dan menandatanganinya. Sekretariat membuatkan surat

undangan serta daftar hadir bagi peserta yang mengikuti pelatihan.

5. Pihak Manajemen yang terdiri dari Manajer Unit Terkait, Manajer Keuangan,

Wakil Direktur, Direktur dan Komisaris yang akan melakukan pengesahan

dengan menandatangani dokumen rencana pelatihan.

6. Bagian Keuangan dan QC (Quality Control) yang akan mengontrol anggaran

pelatihan dengan memastikan kembali anggaran yang dibutuhkan mencukupi

serta merealisasikan dana untuk kegiatan tersebut.

7. Petugas SDM mempersiapkan kebutuhan sarana dan prasarana pelaksanaan

pelatihan seperti menyiapkan tempat, kebutuhan konsumsi, serta

menghubungi narasumber yang akan menyampaikan materi pelatihan.

8. Sekretariat menyebarkan undangan pelatihan kepada peserta pelatihan

dibeberapa hari sebelum pelaksanaan pelatihan.

9. Peserta pelatihan akan di ingatkan kembali pada 30 menit sebelum pelatihan

dimulai oleh bagian SDM untuk menghadiri pelatihan tepat waktu. Peserta

32

pelatihan menghadiri pelaksanaan pelatihan, menandatangani absensi

pelatihan dan mengikuti pelatihan hingga kegiatan selesai.

Berikut adalah contoh materi pelaksanaan pelatihan internal Rumah Sakit

Prikasih yang diikuti oleh Divisi Administrasi, Penunjang Umum, Pelayanan

Keuangan dan Akuntansi:

1. Pelatihan Internal “Customer Service Excellent”

Pembicara : PT Kalbe

Tanggal : 11 Februari 2016

Pukul : 09.00 s.d. 11.00 WIB (Sesi Pagi)

14.00 s.d. 16.00 WIB (Sesi Siang)

Tempat : Ruang Pertemuan Rumah Sakit Prikasih

Jumlah Peserta : 44 orang

Tabel III.1.

Daftar Nama Peserta Pelatihan Internal “Customer Service Excellent”

No. Nama Bagian

1 Moch. Sholeh Ka. Bid. Personalia

2 Heru Sutopo Ka. Bid SIM

3 Romelih Wa. Ka. Jang UM

4 Arie Sudirman Ka. Yan Keu dan Akt

5 Ibnu Hajar SDM

6 Putri Trisyana Sekretariat Direksi

7 Ririn Nur Anggraini Sekretariat

8 Jalu Condro S Petugas TPP

9 Nunung Komariah Petugas TPP

10 Septiyani Petugas TPP

11 Lestari Sugiarti Petugas TPP

12 Dahliya Safitri Petugas TPP

13 Suryati Ka. Keuangan

14 Tariah Petugas Kasir

15 Sukron Ma’mun Ka. Keamanan

16 A. Chairudin Petugas Keamanan

33

17 Abdul Malik Petugas Keamanan

18 Suripto Petugas Keamanan

19 Supangat Winner S Petugas Keamanan

20 Rusdi Ferdiansyah Petugas Keamanan

21 Abdul Rozak Petugas Keamanan

22 Suswanto Petugas Keamanan

23 Romli Petugas Keamanan

24 Yamin Petugas Keamanan

25 Supriadi Ka. Pemeliharaan

26 Nurfalachul Aliyah Ka. PMDG

27 Anindita Utari Petugas SDM

28 Pujianto Supervisor Keamanan

29 Sigit Lukito PIC

30 Aang Kurniawan Ka. Marketing

31 Surya Permata Petugas TPP

32 Danang P Petugas TPP

33 Rahmawati Petugas TPP

34 Dini Indriati Petugas TPP

35 Susilo Ka. Pengadaan

36 Djaya Petugas Keamanan

37 H. Muhammad Petugas Keamanan

38 Irwan Petugas Keamanan

39 Solihin Petugas Keamanan

40 Sofyan Hadi Petugas Keamanan

41 Juliyah Petugas Keamanan

42 Bambang Firmansyah Petugas Keamanan

43 Marullah Petugas Keamanan

44 A. Jakiyamani Petugas Keamanan

29 Sigit Lukito PIC

30 Aang Kurniawan Ka. Marketing

31 Surya Permata Petugas TPP

32 Danang P Petugas TPP

33 Rahmawati Petugas TPP

34 Dini Indriati Petugas TPP

35 Susilo Ka. Pengadaan

36 Djaya Petugas Keamanan

37 H. Muhammad Petugas Keamanan

38 Irwan Petugas Keamanan

39 Solihin Petugas Keamanan

40 Sofyan Hadi Petugas Keamanan

41 Juliyah Petugas Keamanan

42 Bambang Firmansyah Petugas Keamanan

43 Marullah Petugas Keamanan

44 A. Jakiyamani Petugas Keamanan

34

2. Pelatihan Internal “Penggunaan APAR”

Pembicara : Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan

Tanggal : Senin, 15 September 2016

Pukul : 08.30 – 12.00 WIB

Tempat : Ruang Pertemuan Rumah Sakit Prikasih

Jumlah Peserta : 19 orang

Tabel III.2.

Daftar Nama Peserta Pelatihan Internal “Penggunaan APAR”

No. Nama Bagian

1 Soeripto Keamanan

2 Rusdi Ferdiansyah Keamanan

3 Irwan Keamanan

4 Bambang Firmansyah Keamanan

5 Supangat WS Keamanan

6 Abdul Rozak Keamanan

7 Marullah Keamanan

8 Suswanto Keamanan

9 A. Chairudin Keamanan

10 Sofyan Hadi Keamanan

11 Djaya Keamanan

12 Solihin Keamanan

13 Juliyah Keamanan

14 Reza Ramadhan Keuangan

15 Sumiasih Keuangan

16 Susilo Pengadaan

17 Eha Agustiani Sekretariat

18 Aryani PMDG

19 Pandapotan Ambulance

Dari penjelasan diatas dapat dianalisa bahwa, pihak penyelenggara

pelaksanaan pelatihan adalah unit SDM dan pelaksanaan pelatihan dimulai dengan

melakukan perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan dilakukan dengan

mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. Setelah mengetahui pelatihan apa yang

35

diperlukan, Kepala Unit Kerja akan mengajukan dokumen rencana pelatihan

dengan mengisikan formulir usulan pengajuan pelatihan dan perkiraan biaya yang

dibutuhkan serta daftar nama peserta pelatihan yang kemudian diserahkan kepada

unit SDM. Unit SDM menyesuaikan mengenai perencanaan pelatihan tersebut

dengan melihat jadwal pelatihan serta anggaran dari unit terkait bahwa anggaran

yang dimiliki mencukupi untuk pelaksanaan pelatihan tersebut. Jika ada yang

tidak sesuai seperti jadwal pelatihan yang diajukan ternyata bersamaan dengan

kegiatan lain atau anggaran yang dimiliki tidak mencukupi, maka unit SDM

mengkoordinasikan kembali dengan Kepala Unit Terkait untuk menentukan

jadwal pelatihannya agar tidak bersamaan dengan kegiatan lain dan mencari

sponsor ataupun sebisa mungkin memininalisirkan biaya yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan pelatihan tersebut. Sedangkan jika tidak adanya masalah tersebut,

maka akan dilanjutkan dengan menyerahkan dokumen rencana pelatihan ke

bagian Sekretariat yang kemudian akan membuatkan surat undangan dan daftar

hadir untuk peseta pelatihan serta menindaklanjuti dokumen rencana pelatihan

kepada pihak Manajemen yang terdiri dari Manajer Unit Terkait, Manajer

Keuangan, Wakil Direktur, Direktur dan Komisaris untuk mengetahui dan

mengesahkannya dengan menandatanganinya. Kemudian bagian Quality Control

akan memastikan kembali mengenai anggaran biayanya dan bagian Keuangan

akan merealisasikan dana ke Unit SDM. Kemudian Unit SDM akan

mempersiapakan segala kebutuhan pelatihan seperti mempersiapkan tempat,

konsumsi, serta sarana dan prasarana lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan

materi pelatihan. Beberapa hari sebelum pelatihan diselenggarkan bagian

Sekretariat akan menyebarkan surat undangan kepada peseta pelatihan yang

36

terdaftar dan diharapkan peserta dapat menghadiri kegiatan tersebut tepat waktu

dan mengikuti pelaksanaan pelatihan hingga selesainya kegiatan tersebut.

3.2.3. Evaluasi Pelatihan Karyawan

Evaluasi pelatihan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis

kesesuaian perencanaan kegiatan pelatihan dengan pelaksanaan. Evaluasi pasca

pelatihan pada Rumah Sakit Prikasih dilakukan secara bertahap per 6 bulan sekali.

Kepala Unit Kerja akan mengamati sejauh mana perkembangannya setelah

mengikuti pelatihan tersebut. Namun, bahan evaluasi yang ada hanya berupa

lembar absensi peserta pelatihan belum adanya laporan evaluasi setelah mengikuti

pelaksanaan pelatihan seperti penilaian dan pengawasan terhadap implementasi

pasca pelatihan ataupun penilaian peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan

tersebut. Adapun evaluasi pelatihan internal yang telah diikuti oleh Divisi

Administrasi, Penunjang Umum, Pelayanan Keuangan dan Akuntansi sebagai

berikut:

1. Evaluasi pelatihan internal “Customer Service Excellent”.

Kepala Unit Kerja dapat mengetahui apakah peserta yang mengikuti pelatihan

tersebut telah menguasai materi yang disampaikan atau tidak dengan

melakukan pengamatan dari aktivitas pekerjaan yang dilakukan setelah

mengikuti pelatihan. Peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan materi ini

diharapkan dapat mengimplementasikannya dengan cara memberikan

pelayanan yang prima kepada pelanggan (customer), sehingga customer

merasa nyaman dengan pelayanan yang telah diberikan oleh pihak Rumah

Sakit Prikasih.

37

2. Evaluasi pelatihan internal “Sosialisasi Penggunaan Alat Pemadam Api

Ringan (APAR)”.

Peserta pelatihan akan dites untuk mempraktekkan kembali cara

menggunakan alat tersebut sesuai dengan yang dipelajari pada saat pelatihan.

Dengan hal ini maka dapat ditentukan perlu atau tidaknya pelatihan lanjutan

untuk materi tersebut. Pelatihan dalam materi ini diharapkan perwakilan

karyawan dari masing-masing Unit Kerja dapat menggunakan alat tersebut

dengan baik dan benar, sehingga dapat memberikan pengetahuannya kepada

karyawan lainnya.

3.2.4. Kendala Pelaksanaan Pelatihan Karyawan

Dalam melaksanakan suatu kegiatan terkadang hasil pelaksanaan kegiatan

tersebut belum mencapai maksimal sesuai dengan tujuan diselenggarakannya

kegiatan tersebut. Adapun kendala dalam pelaksanaan pelatihan internal Rumah

Sakit Prikasih terjadi pada kurang kooperatifnya karyawan yang mengikuti

pelaksanaan pelatihan itu sendiri, seperti:

1. Masih adanya karyawan yang hadir tidak tepat waktu sesuai dengan jadwal

yang ditentukan. Peserta pelatihan yang datang terlambat tidak mendapatkan

informasi dan pengetahuan secara maksimal karena tertinggalnya

penyampaian materi pelatihan yang telah disampaikan sebelumnya.

2. Kurang fokus dan aktifnya karyawan saat pelaksanaan pelatihan berlangsung.

3. Jumlah kehadiran peserta pelatihan yang hadir tidak sesuai dengan jumlah

peserta yang telah ditentukan sebelumnya.

38

4. Tidak adanya konfirmasi terlebih dahulu bagi karyawan yang tidak dapat

mengikuti pelaksanaan pelatihan tersebut.

Untuk meminimalisirkan kendala di atas, pihak penyelenggara pelatihan

berupaya untuk mengingatkan kembali pada waktu 30 menit sebelum

pelaksanaan pelatihan dimulai agar dapat mempersiapkan diri dan hadir tepat

pada waktunya. Bagi karyawan yang datang terlambat dan tidak menghadiri

pelaksanaan pelatihan tanpa penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan,

maka akan diberi sanksi berupa teguran.