bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id...kesehatan provinsi dki jakarta nomor siup: 2745 tahun...
TRANSCRIPT
18
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Organisasi
3.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Prikasih
Dimulai dari sebuah Kelompok Praktek Bersama Prikasih yang dibina
sejak tahun 1984 dibawah naungan badan hukum Yayasan Putra Prikasih dan
berlokasi di Jalan RS. Fatmawati No.74 Cilandak, Pondok Labu Jakarta Selatan
12450. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka ikut membantu program pemerintah
dibidang kesehatan di atas tanah seluas 8.708,8 m2 dengan bangunan gedung 2
lantai.
Pada awal tahun 1987 diputuskan untuk meningkatkan Kelompok Praktek
Bersama menjadi Rumah Sakit Umum Swasta. Kemudian pada pertengahan
tahun 1997 dilakukan Feasibility Study yang mampu memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan yang saat ini masih terbuka luas. Untuk lebih menyikapi
kebutuhan tersebut, Rumah Sakit Prikasih melakukan peningkatan jumlah tempat
tidur dari yang semula 68 menjadi 115 tempat tidur. Sedangkan pada tahun 2000
mengalami peningkatan lagi dari 115 menjadi 140 tempat tidur. Seiring dengan
berjalannya waktu, Rumah Sakit Prikasih pada tahun 2002 beralih menjadi badan
hukum PT Putra Aminah Prikasih. Rumah Sakit Prikasih berstatus Rumah Sakit
Umum Swasta Kelas C yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.03.05/I/2329/11 tentang Penetapan
Kelas Rumah Sakit Umum Prikasih tertanggal 19 September 2011. Rumah Sakit
Prikasih didukung oleh para dokter umum dan spesialis serta sub spesialis dari
19
berbagai disiplin ilmu, berbagai fasilitas penunjang diagnostik dan ruang
perawatan. Dalam hal ini, Rumah Sakit Prikasih telah pula menjadi anggota
Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Dan Ikatan Rumah Sakit
Jakarta Metropolitan (IRSJAM).
Dengan komitmen yang kuat pada pelayanan yang baik, Rumah Sakit
Prikasih melanjutkan langkah dengan mengukuhkan kemandirian usaha yang
kemudian bernaung di bawah badan hukum PT Medikarya Anugrah Prikasih,
beralih sejak tanggal 3 Juni 2013. Dalam rangka peningkatan kualitas dan
profesionalisme kerja dan pelayanan yang baik, Rumah Sakit Prikasih juga
senantiasa di pantau oleh Kepala Kesehatan DKI Jakarta yang dibuktikan dengan
izin penyelenggaraan Rumah Sakit berdasarkan surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Nomor SIUP: 2745 tahun 2014 tentang izin
Operasional Tetap Perpanjangan IV (keempat) yang berlaku hingga 15 Juli 2019.
Rumah Sakit Prikasih memiliki visi, misi, dan nilai budaya sebagai
pedoman rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dan
memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Adapun visi, misi dan
nilai budaya yang dimiliki oleh Rumah Sakit Prikasih, yaitu:
1. Visi
“Menjadi Rumah Sakit pilihan yang dikenal dan dipercaya”.
2. Misi
“Menyediakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar dengan
kepedulian tinggi, terjangkau dan berkualitas”
20
3. Nilai Budaya
Nilai budaya kerja yang ditanamkan pada jiwa setiap karyawan Rumah
Sakit Prikasih ada sebagai berikut:
a. Sinergi, yang artinya pimpinan dan seluruh karyawan bersedia bekerjasama
dalam perbedaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
b. Ikhlas, yang artinya pimpinan dan seluruh karyawan melayani dan mengasihi
sepenuh hati seperti keluarga sendiri serta member dan menerima saran
perbaikan
c. Gigih, yang memiliki pengertian pimpinan dan seluruh karyawan
menjalankan tugas dengan konsisten dan berani situasi sulit dengan santun.
d. Amanah, yaitu pimpinan dan seluruh karyawan menjaga kepercayaan dengan
penuh tanggung jawab dan empati pada sesama.
e. Profesional, yaitu pimpinan dan seluruh karyawan memiliki kompetensi
untuk mampu melakukan tugas dengan mengutamakan hasil kerja efektif dan
efisien.
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi
Struktur organisasi yang dimiliki oleh Unit SDM Rumah Sakit Prikasih
sebagai berikut:
21
Adapun uraian tugas pada Unit SDM Rumah Sakit Prikasih secara singkat adalah
sebagai berikut:
1. Wakil Direktur Rumah Sakit Prikasih
Bekerjasama dengan Direktur untuk mengelola data, memimpin serta
mengadakan perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian operasional Rumah Sakit Prikasih.
2. Kepala Unit SDM Rumah Sakit Prikasih
Kepala Unit SDM menjalankan tugas dan fungsinya yang berkaitan
dengan kepegawaian Rumah Sakit Prikasih antara lain:
a. Membuat perencanaan ketenagaan
b. Penilaian kinerja pegawai
c. Pengangkatan pegawai tetap
d. Perhitungan gaji pegawai
Sumber: Unit SDM Rumah Sakit Prikasih
Gambar III.1.
Struktur Organisasi Unit SDM Rumah Sakit Prikasih
22
e. Mutasi, rotasi, promosi dan demosi, PHK pegawai
f. Mengatasi masalah kepegawaian atau kasus pegawai
g. Membuat laporan tahunan dan rencana anggaran unit SDM dan Diklat
h. Mengoreksi gaji pegawai dan intensif dinas malam pegawai
i. Melaksanakan seleksi pegawai baru
j. Mengadakan kerjasama dengan institusi pendidikan atau lembaga
pendidikan yang berhubungan dengan kegiatan pegawai Rumah Sakit
Prikasih.
3. Petugas Penanggung Jawab Administrasi Kesejahteraan Pegawai dan
Administrasi Cuti Pegawai
Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan profesinya sebagai petugas
kesejahteraan pegawai dan administrasi cuti pegawai, seperti:
a. Membuat surat jaminan perawatan bagi pegawai
b. Menginput limit jaminan perawatan bagi pegawai
c. Menghitung dan melakukan koreksi terhadap surat perintah lembur
d. Membuat perhitungan gaji, THR, bonus dan keuangan lainnya
e. Mencetak slip gaji pegawai setiap bulan
f. Merealisasikan klaim-klaim pegawai (kematian, kelahiran dan
pernikahan)
g. Membuat rekapitulasi limit kesehatan per semester
h. Mengoreksi rekonsiliasi BPJS ketenagakerjaan tahunan untuk penerbitan
saldo Jaminan Hari Tua (JHT) dan kartu BPJS
i. Melakukan administrasi permintaan cuti pegawai dan merekap cuti
bulanan dan lain sebagainya.
23
4. Petugas Penanggung Jawab Administrasi Dokter dan Perizinan
Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan profesinya sebagai petugas
administrasi dokter dan perizinan antara lain:
a. Melakukan proses administrasi perekrutan dokter baru
b. Merekap honor dokter
c. Membuat jadwal dokter
d. Mendokumentasikan berkas dokter dan pemutakhiran data dokter
e. Merekap keterlambatan abseni dokter
f. Membantu perizinan dokter
g. Melakukan pemeliharaan arsip dokter
5. Petugas Penanggung Jawab Administrasi Diklat, Perekrutan dan Kontrak
Pegawai
Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan profesinya sebagai petugas
administrasi diklat, perekrutan dan kontrak pegawai antara lain:
a. Melaksanakan kegiatan seleksi penerimaan pegawai baru
b. Membantu administrasi diklat dan merealisasikan diklat
c. Membuat laporan diklat internal, eksternal dan sponsor dan lain
sebagainya
d. Melakukan rekap penilaian pegawai tetap dan pegawai kontrak
e. Membuat surat pengantar Medical Check UP (MCU) bagi calon pegawai
f. Membuat surat pemberitahuan penilaian pegawai kontrak dan
mendistribusikannya
g. Melakukan rekap penilaian kontrak
h. Melakukan rekap penilaian pegawai tetap
24
3.1.3. Kegiatan Usaha Organisasi
Rumah Sakit Prikasih bergerak dalam pelayanan jasa kesehatan
masyarakat yang bertujuan terselenggaranya Rumah Sakit Umum yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar dan spesialistik yang ditunjang peralatan
memadai dan berkualitas yang dapat diketengahkan dan memiliki layanan dan
fasilitas seperti:
1. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
IGD Rumah Sakit Prikasih memberikan pelayanan 24 jam baik hari kerja
maupun hari minggu atau libur dengan didukung oleh tim dokter dan perawat
yang terlatih.
2. Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan rawat inap terdiri dari Kelas VIP, Kelas Utama A dan B, Kelas 1
Dewasa, Kelas 1 Anak, Kelas II (A, B, C), Kelas III, Kelas III A (Anak),
Kelas III B (Anak), Ruang Isolasi (Non Kelas), Kamar Bayi. Masing-masing
kelas memiliki fasilitas yang berbeda, seperti Kelas VIP satu kamar dengan
satu tempat tidur sedangkan Kelas Utama satu kamar dengan 4 tempat tidur.
3. Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan meliputi poliklinik anak, poliklinik kandungan dan
kebidanan, penyakit dalam, jantung, paru-paru, saraf, mata, kulit dan kelamin,
THT, gigi, jiwa, spealis konsultan bedah tumor, bedah umum, bedah saluran
kemih, bedah orthopaedi, bedah saraf, fisioterapi, MCU (Medical Check Up).
4. Penunjang Medik
Penunjang medik Rumah Sakit Prikasih meliputi laboratorium, radiologi,
endoskopi, fisioterapi, diagnostik, farmasi, haemodialisa (HD).
25
5. Fasilitas Khusus
Fasilitas khusus yang dimiliki meliputi Ruang HCU atau ICU, Kamar
Operasi, Ruang Perinatal dan Kamar bersalin
6. Fasilitas Umum
Fasilitas umum yang ada meliputi optik, kafetaria, musholla, ATM, dan
parkiran yang cukup luas.
3.2. Hasil Penelitian
3.2.1. Ketentuan Pelaksanaan Pelatihan Karyawan Pada Rumah Sakit
Prikasih
Tujuan pelaksanaan pelatihan karyawan pada Rumah Sakit Prikasih
dilakukan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan kompetensi karyawan.
Dengan adanya pelatihan, diharapkan karyawan Rumah Sakit Prikasih dapat
memberikan pelayanan yang berkualitas, sesuai dengan bidang pekerjaannya baik
medis maupun non medis. Pelaksanaan pelatihan karyawan pada Rumah Sakit
Prikasih memiliki ketentuan sebagai berikut:
1. Jenis Pelatihan
Pelatihan karyawan pada Rumah Sakit Prikasih terdapat dua jenis pelatihan,
yaitu pelatihan internal dan eksternal. Pelatihan internal adalah pelatihan
karyawan yang diselenggarakan di dalam lingkungan Rumah Sakit Prikasih
dengan narusumber dari dalam maupun dari luar Rumah Sakit Prikasih.
Sedangkan pelatihan eksternal merupakan pelatihan karyawan yang
diselenggarakan di luar lingkungan Rumah Sakit Prikasih.
26
2. Penyelenggara Pelaksanaan Pelatihan
Pihak yang menjadi penyelenggara pelaksanaan pelatihan internal adalah Unit
SDM. Dimana pada Unit SDM terdapat seorang penanggung jawab pelatihan
yang memiliki tugas untuk membantu administrasi pelatihan, membantu
dalam menyusun perencanaan anggaran pelatihan, menerima dan
mengarsipkan dokumen pelatihan internal dan eksternal. Untuk mendukung
pelaksanaan pelatihan internal, Unit SDM bekerjasama dengan manajer dan
seluruh unit kerja yang ada pada Rumah Sakit Prikasih agar penyelenggaraan
pelatihan dapat dilaksanakan secara maksimal dan terarah sesuai dengan
maksud dan tujuan pelaksanaan pelatihan. Sedangkan untuk pelaksanaan
pelatihan eksternal maka pihak penyelenggara adalah dari luar Rumah Sakit
Prikasih.
3. Narasumber Pelatihan
Dalam pelaksanaan pelatihan, Rumah Sakit Prikasih memiliki persyaratan
dan kualifikasi yang harus dimiliki oleh narasumber pelatihan. Seorang
narasumber atau pelatih harus memiliki kemampuan komunikasi dan
kompetensi yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat pendidikan,
pengalaman, sikap dan kecakapan dalam menyampaikan materi sehingga
peserta pelatihan dapat memahami materi pelatihan yang disampaikan.
Narasumber atau pelatih yang diundang dapat dari dalam ataupun luar
lingkungan Rumah Sakit Prikasih. Kerjasama tersebut dilakukan dengan
lembaga pelatihan yang memiliki narasumber yang dibutuhkan sesuai dengan
materi pelatihan yang akan diselenggarakan.
27
4. Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan yang mengikuti pelatihan adalah seluruh karyawan Rumah
Sakit Prikasih disesuaikan dengan bidang pekerjaan masing-masing baik
medis maupun non medis. Peserta pelatihan ditentukan berdasarkan
kebutuhan pelatihan dengan melihat topik permasalahan yang dimiliki oleh
setiap unit kerja.
5. Materi Pelatihan
Materi pelatihan yang diselenggarakan harus sesuai dengan kebutuhan bidang
pekerjaan dari masing-masing unit kerja. Bidang pekerjaan di Rumah Sakit
Prikasih terdapat bagian medis dan non medis. Pelatihan untuk bagian medis
merupakan pelatihan yang ditujukan seperti dokter, perawat, analisis
laboratorium atau yang berhubungan langsung dengan pasien dan
memberikan pelayanan kesehatan rumah sakit. Pelatihan untuk non medis
adalah pelatihan yang diberikan untuk karyawan rumah sakit, seperti
pelatihan pada bagian administrasi, penunjang umum, keuangan atau yang
berhubungan langsung dengan pelayanan administrasi Rumah Sakit Prikasih.
6. Metode Pelatihan
Dalam penyelenggaraan pelatihan pada Rumah Sakit Prikasih terdapat
beberapa metode pelatihan yang digunakan. Beberapa metode pelatihan yang
digunakan dalam penyampaian materi pelatihan yaitu metode kuliah atau
ceramah, diskusi atau tanya jawab, dan metode simulasi atau demonstrasi.
Metode pelatihan tersebut disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan
pada saat pelatihan, ketersediaan sarana dan prasarana, serta batasan waktu
yang dimiliki.
28
7. Sarana dan Prasarana
Ruang atau tempat yang digunakan untuk pelatihan internal yaitu ruang
pertemuan Rumah Sakit Prikasih yang dilengkapi dengan AC (Air
Conditioning), kursi yang dilengkapi dengan meja, alat peraga jika
dibutuhkan, laptop, infocus, sound system dan pointer.
3.2.2. Pelaksanaan Pelatihan Karyawan
Pelaksanaan pelatihan karyawan Rumah Sakit Prikasih dimulai dengan
perencanaan pelatihan dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.
Berikut adalah unit atau bagian yang berkaitan dalam pelaksanaan pelatihan
internal serta dokumen yang digunakan:
1. Kepala Unit Kerja
Kepala Unit Kerja adalah bagian yang memulai untuk mengajukan
pelaksanaan pelatihan yang sebelumnya telah mengidentifikasikan terlebih
dahulu mengenai materi pelatihan yang diperlukan.
2. SDM
SDM adalah unit yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelatihan
karyawan. Unit SDM akan membantu untuk menyiapkan kebutuhan untuk
pelaksanaan pelatihan internal pada Rumah Sakit Prikasih.
3. Sekretariat
Sekretariat adalah bagian untuk menindak lanjuti dokumen pelaksanaan
pelatihan kepada Manajemen untuk meminta persetujuan serta membuat surat
undangan dan daftar hadir untuk peserta pelatihan.
29
4. Manajemen
Pihak Manajemen meliputi Manajer Terkait, Manajer Keuangan, Wakil
Direktur, Direktur serta Komisaris yang mempunyai wewenang untuk
mengetahui dan menandatangani dokumen pelaksanaan pelatihan yang akan
diselenggarakan sebagai pihak menyetujui.
5. Keuangan & QC
Bagian Keuangan dan Quality Control akan mengontrol dan merealisasikan
dana untuk pelaksanaan pelatihan yang akan diselenggarakan.
6. Peserta Pelatihan
Peserta yang akan mengikuti pelatihan adalah seluruh karyawan Rumah Sakit
Prikasih yang disesuaikan dengan bidang pekerjaannya baik yang bersifat
medis maupun non medis. Peserta pelatihan karyawan yang mengikuti
pelatihan diharapkan dapat mengahadiri tepat pada waktunya.
Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan internal meliputi,
formulir usulan permintaan pelatihan, proposal dengan rincian anggaran yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pelatihan karyawan, surat undangan, daftar hadir
peserta.
Untuk memahami permulaan dalam pelaksanaan pelatihan karyawan pada
Rumah Sakit Prikasih, berikut adalah alur pelaksanaan pelatihan karyawan:
30
Berdasarkan gambar alur pelaksanaan pelatihan karyawan di atas, berikut
adalah penjelasannya:
1. Kepala Unit Kerja memulai perencanaan pelatihan dengan mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan yang diperlukan.
2. Kepala Unit Kerja mengajukan dokumen rencana pelatihan berupa formulir
usulan permintaan pelatihan yang berisikan jadwal serta perkiraan biaya
untuk pelaksanaan pelatihan dan melampirkan daftar nama karyawan yang
akan mengikuti pelatihan.
3. Unit SDM merima dokumen rencana pelatihan dan menganalisa dokumen
tersebut. Memeriksa jadwal pelaksanaan pelatihan agar tidak bersamaan
dengan kegiatan lainnya dan anggaran dari unit terkait apakah memiliki
Sumber: Unit SDM Rumah Sakit Prikasih
Gambar III.2.
Alur Pelaksanaan Pelatihan Karyawan
31
anggaran yang cukup atau tidak untuk menyelenggarakan pelatihan tersebut.
Jika cukup maka akan dilanjutkan pada bagian sekretariat agar
menindaklanjuti dokumen rencana pelatihan kepada bagian Manajemen. Jika
anggaran tidak mencukupi, maka akan dikembalikan ke Kepala Unit Kerja
untuk dipertimbangkan kembali mengenai anggaran biaya tersebut dengan
mencari sponsor atau sebisa mungkin mengurangi biaya pelaksanaan
pelatihan tersebut.
4. Sekretariat menerima dokumen rencana pelatihan lalu menindaklanjuti
dokumen tersebut kepada pihak Manajemen yang mempunyai wewenang
untuk mengetahui dan menandatanganinya. Sekretariat membuatkan surat
undangan serta daftar hadir bagi peserta yang mengikuti pelatihan.
5. Pihak Manajemen yang terdiri dari Manajer Unit Terkait, Manajer Keuangan,
Wakil Direktur, Direktur dan Komisaris yang akan melakukan pengesahan
dengan menandatangani dokumen rencana pelatihan.
6. Bagian Keuangan dan QC (Quality Control) yang akan mengontrol anggaran
pelatihan dengan memastikan kembali anggaran yang dibutuhkan mencukupi
serta merealisasikan dana untuk kegiatan tersebut.
7. Petugas SDM mempersiapkan kebutuhan sarana dan prasarana pelaksanaan
pelatihan seperti menyiapkan tempat, kebutuhan konsumsi, serta
menghubungi narasumber yang akan menyampaikan materi pelatihan.
8. Sekretariat menyebarkan undangan pelatihan kepada peserta pelatihan
dibeberapa hari sebelum pelaksanaan pelatihan.
9. Peserta pelatihan akan di ingatkan kembali pada 30 menit sebelum pelatihan
dimulai oleh bagian SDM untuk menghadiri pelatihan tepat waktu. Peserta
32
pelatihan menghadiri pelaksanaan pelatihan, menandatangani absensi
pelatihan dan mengikuti pelatihan hingga kegiatan selesai.
Berikut adalah contoh materi pelaksanaan pelatihan internal Rumah Sakit
Prikasih yang diikuti oleh Divisi Administrasi, Penunjang Umum, Pelayanan
Keuangan dan Akuntansi:
1. Pelatihan Internal “Customer Service Excellent”
Pembicara : PT Kalbe
Tanggal : 11 Februari 2016
Pukul : 09.00 s.d. 11.00 WIB (Sesi Pagi)
14.00 s.d. 16.00 WIB (Sesi Siang)
Tempat : Ruang Pertemuan Rumah Sakit Prikasih
Jumlah Peserta : 44 orang
Tabel III.1.
Daftar Nama Peserta Pelatihan Internal “Customer Service Excellent”
No. Nama Bagian
1 Moch. Sholeh Ka. Bid. Personalia
2 Heru Sutopo Ka. Bid SIM
3 Romelih Wa. Ka. Jang UM
4 Arie Sudirman Ka. Yan Keu dan Akt
5 Ibnu Hajar SDM
6 Putri Trisyana Sekretariat Direksi
7 Ririn Nur Anggraini Sekretariat
8 Jalu Condro S Petugas TPP
9 Nunung Komariah Petugas TPP
10 Septiyani Petugas TPP
11 Lestari Sugiarti Petugas TPP
12 Dahliya Safitri Petugas TPP
13 Suryati Ka. Keuangan
14 Tariah Petugas Kasir
15 Sukron Ma’mun Ka. Keamanan
16 A. Chairudin Petugas Keamanan
33
17 Abdul Malik Petugas Keamanan
18 Suripto Petugas Keamanan
19 Supangat Winner S Petugas Keamanan
20 Rusdi Ferdiansyah Petugas Keamanan
21 Abdul Rozak Petugas Keamanan
22 Suswanto Petugas Keamanan
23 Romli Petugas Keamanan
24 Yamin Petugas Keamanan
25 Supriadi Ka. Pemeliharaan
26 Nurfalachul Aliyah Ka. PMDG
27 Anindita Utari Petugas SDM
28 Pujianto Supervisor Keamanan
29 Sigit Lukito PIC
30 Aang Kurniawan Ka. Marketing
31 Surya Permata Petugas TPP
32 Danang P Petugas TPP
33 Rahmawati Petugas TPP
34 Dini Indriati Petugas TPP
35 Susilo Ka. Pengadaan
36 Djaya Petugas Keamanan
37 H. Muhammad Petugas Keamanan
38 Irwan Petugas Keamanan
39 Solihin Petugas Keamanan
40 Sofyan Hadi Petugas Keamanan
41 Juliyah Petugas Keamanan
42 Bambang Firmansyah Petugas Keamanan
43 Marullah Petugas Keamanan
44 A. Jakiyamani Petugas Keamanan
29 Sigit Lukito PIC
30 Aang Kurniawan Ka. Marketing
31 Surya Permata Petugas TPP
32 Danang P Petugas TPP
33 Rahmawati Petugas TPP
34 Dini Indriati Petugas TPP
35 Susilo Ka. Pengadaan
36 Djaya Petugas Keamanan
37 H. Muhammad Petugas Keamanan
38 Irwan Petugas Keamanan
39 Solihin Petugas Keamanan
40 Sofyan Hadi Petugas Keamanan
41 Juliyah Petugas Keamanan
42 Bambang Firmansyah Petugas Keamanan
43 Marullah Petugas Keamanan
44 A. Jakiyamani Petugas Keamanan
34
2. Pelatihan Internal “Penggunaan APAR”
Pembicara : Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan
Tanggal : Senin, 15 September 2016
Pukul : 08.30 – 12.00 WIB
Tempat : Ruang Pertemuan Rumah Sakit Prikasih
Jumlah Peserta : 19 orang
Tabel III.2.
Daftar Nama Peserta Pelatihan Internal “Penggunaan APAR”
No. Nama Bagian
1 Soeripto Keamanan
2 Rusdi Ferdiansyah Keamanan
3 Irwan Keamanan
4 Bambang Firmansyah Keamanan
5 Supangat WS Keamanan
6 Abdul Rozak Keamanan
7 Marullah Keamanan
8 Suswanto Keamanan
9 A. Chairudin Keamanan
10 Sofyan Hadi Keamanan
11 Djaya Keamanan
12 Solihin Keamanan
13 Juliyah Keamanan
14 Reza Ramadhan Keuangan
15 Sumiasih Keuangan
16 Susilo Pengadaan
17 Eha Agustiani Sekretariat
18 Aryani PMDG
19 Pandapotan Ambulance
Dari penjelasan diatas dapat dianalisa bahwa, pihak penyelenggara
pelaksanaan pelatihan adalah unit SDM dan pelaksanaan pelatihan dimulai dengan
melakukan perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan dilakukan dengan
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. Setelah mengetahui pelatihan apa yang
35
diperlukan, Kepala Unit Kerja akan mengajukan dokumen rencana pelatihan
dengan mengisikan formulir usulan pengajuan pelatihan dan perkiraan biaya yang
dibutuhkan serta daftar nama peserta pelatihan yang kemudian diserahkan kepada
unit SDM. Unit SDM menyesuaikan mengenai perencanaan pelatihan tersebut
dengan melihat jadwal pelatihan serta anggaran dari unit terkait bahwa anggaran
yang dimiliki mencukupi untuk pelaksanaan pelatihan tersebut. Jika ada yang
tidak sesuai seperti jadwal pelatihan yang diajukan ternyata bersamaan dengan
kegiatan lain atau anggaran yang dimiliki tidak mencukupi, maka unit SDM
mengkoordinasikan kembali dengan Kepala Unit Terkait untuk menentukan
jadwal pelatihannya agar tidak bersamaan dengan kegiatan lain dan mencari
sponsor ataupun sebisa mungkin memininalisirkan biaya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan pelatihan tersebut. Sedangkan jika tidak adanya masalah tersebut,
maka akan dilanjutkan dengan menyerahkan dokumen rencana pelatihan ke
bagian Sekretariat yang kemudian akan membuatkan surat undangan dan daftar
hadir untuk peseta pelatihan serta menindaklanjuti dokumen rencana pelatihan
kepada pihak Manajemen yang terdiri dari Manajer Unit Terkait, Manajer
Keuangan, Wakil Direktur, Direktur dan Komisaris untuk mengetahui dan
mengesahkannya dengan menandatanganinya. Kemudian bagian Quality Control
akan memastikan kembali mengenai anggaran biayanya dan bagian Keuangan
akan merealisasikan dana ke Unit SDM. Kemudian Unit SDM akan
mempersiapakan segala kebutuhan pelatihan seperti mempersiapkan tempat,
konsumsi, serta sarana dan prasarana lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan
materi pelatihan. Beberapa hari sebelum pelatihan diselenggarkan bagian
Sekretariat akan menyebarkan surat undangan kepada peseta pelatihan yang
36
terdaftar dan diharapkan peserta dapat menghadiri kegiatan tersebut tepat waktu
dan mengikuti pelaksanaan pelatihan hingga selesainya kegiatan tersebut.
3.2.3. Evaluasi Pelatihan Karyawan
Evaluasi pelatihan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis
kesesuaian perencanaan kegiatan pelatihan dengan pelaksanaan. Evaluasi pasca
pelatihan pada Rumah Sakit Prikasih dilakukan secara bertahap per 6 bulan sekali.
Kepala Unit Kerja akan mengamati sejauh mana perkembangannya setelah
mengikuti pelatihan tersebut. Namun, bahan evaluasi yang ada hanya berupa
lembar absensi peserta pelatihan belum adanya laporan evaluasi setelah mengikuti
pelaksanaan pelatihan seperti penilaian dan pengawasan terhadap implementasi
pasca pelatihan ataupun penilaian peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan
tersebut. Adapun evaluasi pelatihan internal yang telah diikuti oleh Divisi
Administrasi, Penunjang Umum, Pelayanan Keuangan dan Akuntansi sebagai
berikut:
1. Evaluasi pelatihan internal “Customer Service Excellent”.
Kepala Unit Kerja dapat mengetahui apakah peserta yang mengikuti pelatihan
tersebut telah menguasai materi yang disampaikan atau tidak dengan
melakukan pengamatan dari aktivitas pekerjaan yang dilakukan setelah
mengikuti pelatihan. Peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan materi ini
diharapkan dapat mengimplementasikannya dengan cara memberikan
pelayanan yang prima kepada pelanggan (customer), sehingga customer
merasa nyaman dengan pelayanan yang telah diberikan oleh pihak Rumah
Sakit Prikasih.
37
2. Evaluasi pelatihan internal “Sosialisasi Penggunaan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR)”.
Peserta pelatihan akan dites untuk mempraktekkan kembali cara
menggunakan alat tersebut sesuai dengan yang dipelajari pada saat pelatihan.
Dengan hal ini maka dapat ditentukan perlu atau tidaknya pelatihan lanjutan
untuk materi tersebut. Pelatihan dalam materi ini diharapkan perwakilan
karyawan dari masing-masing Unit Kerja dapat menggunakan alat tersebut
dengan baik dan benar, sehingga dapat memberikan pengetahuannya kepada
karyawan lainnya.
3.2.4. Kendala Pelaksanaan Pelatihan Karyawan
Dalam melaksanakan suatu kegiatan terkadang hasil pelaksanaan kegiatan
tersebut belum mencapai maksimal sesuai dengan tujuan diselenggarakannya
kegiatan tersebut. Adapun kendala dalam pelaksanaan pelatihan internal Rumah
Sakit Prikasih terjadi pada kurang kooperatifnya karyawan yang mengikuti
pelaksanaan pelatihan itu sendiri, seperti:
1. Masih adanya karyawan yang hadir tidak tepat waktu sesuai dengan jadwal
yang ditentukan. Peserta pelatihan yang datang terlambat tidak mendapatkan
informasi dan pengetahuan secara maksimal karena tertinggalnya
penyampaian materi pelatihan yang telah disampaikan sebelumnya.
2. Kurang fokus dan aktifnya karyawan saat pelaksanaan pelatihan berlangsung.
3. Jumlah kehadiran peserta pelatihan yang hadir tidak sesuai dengan jumlah
peserta yang telah ditentukan sebelumnya.
38
4. Tidak adanya konfirmasi terlebih dahulu bagi karyawan yang tidak dapat
mengikuti pelaksanaan pelatihan tersebut.
Untuk meminimalisirkan kendala di atas, pihak penyelenggara pelatihan
berupaya untuk mengingatkan kembali pada waktu 30 menit sebelum
pelaksanaan pelatihan dimulai agar dapat mempersiapkan diri dan hadir tepat
pada waktunya. Bagi karyawan yang datang terlambat dan tidak menghadiri
pelaksanaan pelatihan tanpa penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan,
maka akan diberi sanksi berupa teguran.