bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id filebab iii pembahasan 1.1 tinjauan perusahaan sejarah...
TRANSCRIPT
34
BAB III
PEMBAHASAN
1.1 Tinjauan Perusahaan
Sejarah berdirinya PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada
tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu
perusahaan Belanda (NV NIGM) yang ditandai dengan pendirian pusat
pembangkitan tenaga listrik (PLTU) yang berlokasi di Gambir.
Sejalan dengan pasang surutnya sejarah perjuangan bangsa, maka pada masa
pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda) diambil alih oleh Pemerintah Jepang
yang pada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha Djakarta
Shisha.
Dengan berakhirnya kekuasaan Jepang pada 17 Agustus 1945, maka
dibentuklah Djawatan Listrik dan Gas Tjabang Djakarta yang selanjutnya
dikembalikan lagi kepada pemilik asal (NV NIGM) pada tahun 1947 dan
namanya berubah menjadi NV OGEM. Kemudian dengan berakhirnya masa
konsesi NV OGEM Cabang Jakarta yang selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi
oleh Pemerintah Indonesia sesuai Keputusan Menteri PU dan Tenaga No. U 16/9/I
tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 01 Januari 1954 dilakukan serah
terima dan pengelolaannya diserahkan ke Perusahaan Listrik Jakarta dengan
wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan Ranting Kebayoran &
Tangerang.
35
Seiring dengan berjalannya waktu, maka perubahanpun terus bergulir sesuai
kronologi berikut ini:
1. Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 dan PP No. 67 tahun 1961, dibentuk
Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU PLN) khusus untuk
wilayah Jakarta dengan nama Perusahaan Listrik Negara Exploitasi XII.
2. Berdasarkan SK Direksi BPU PLN No. Kpts/030/DIRPLN/62 tanggal 21
Desember 1962, wilayah kerja PLN Exploitasi XII dibagi menjadi 7 buah
distrik dengan kelas yang berbeda-beda.
3. Pada tahun 1965 terjadi perubahan tanggung jawab, dimana PLN Exploitasi XII
meliputi Cabang Gambir & Cempaka Putih, Jakarta Kota, Kebayoran,
Jatinegara & Cawang, Tangerang dan Cabang Tanjung Priok pada tahun
1970.
4. Berdasarkan PP No. 18 tahun 1972, status Perusahaan Listrik Negara dirubah
menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara.
5. Berdasarkan Peraturan Menteri PUTL No. 01/Prt/1973 tanggal 23 Maret
1973, PLN Exploitasi XII dirubah menjadi Perum Listrik Negara Distribusi IV
yang meliputi Cabang Gambir, Kota, Kebayoran, Jatinegara, Tanjung Priok,
Tngerang dan Bengkel Karet.
6. Berdasarkan SK Menteri PUTL No. 45/Kpts/1976 tanggal 8 Agustus 1976,
nama PLN Distribusi IV dirubah menjadi PLN Distribusi Jakarta Raya dan
Tangerang (sesuai SE Direksi PLN No. 025/PST/1976 tanggal 17 April
1976).
36
7. Berdasarkan penjelasan dan pengumuman Pemerintah tentang pembentukan
Kabinet Pembangunan III tanggal 29 Maret 1978, PLN yang semula
bernaung di bawah Departemen PUTL dialihkan menjadi di bawah naungan
Departemen Pertambangan dan Energi.
8. Pada kurun waktu 1984 s/d 1988 terjadi beberapa penambahan Area Kerja,
sehingga PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki tujuh cabang
sebagai unsur pelaksana, satu Area pengatur distribusi dan satu bengkel
pemeliharaan kelistrikan. Dua yang disebut terakhir adalah sebagai unsur
penunjang:
9. Berdasarkan PP No. 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994, PLN yang dulunya
dikenal sebagai PERUM berubah statusnya menjadi PERSERO, sehingga
namanya berubah menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan
Tangerang.
10. Berdasarkan White Paper Mentamben Agustus 1998, maka Pemerintah
meluncurkan kebijakan Restrukturisasi Sektor Ketenagalistrikan sesuai
Keputusan Menko WASPAN No. 39/KEP/MK.WASPAN/9/1998 serta
kebijakan PT PLN (Persero) Kantor Pusat, maka PT PLN (Persero)
Distribusi Jakarta Raya & Tangerang diarahkan kepada Stategic Business
Area/Investment Centre.
11. Sehubungan dengan butir no. 10 di atas, maka Direksi PLN telah
mengeluarkan SK No. 161.K/010/DIR/2000 tanggal 05 September 2000 tentang
organisasi PT PLN (Persero) Area Bisnis Distribusi Jakarta Raya dan
Tangerang. Sesuai SK Direksi tersebut, maka susunan organisasi PT PLN
37
(Persero) Area Bisnis Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang adalah sebagai
berikut:
a. Unsur Pimpinan adalah General Manager
b. Unsur pembantu pimpinan, meliputi bidang-bidang:
1) Pemasaran dan Pengembangan Usaha
2) Pelayanan Pelanggan
3) Komersil
4) Perencanaan
5) Operasi dan Pelayanan Gangguan
6) Pemeliharaan
7) Logistik
8) Teknologi Informasi
9) Keuangan
10) Akuntansi
11) Organisasi dan SDM
12) Hukum
13) Hubungan Masyarakat
14) Umum
c. Unsur Pengawasan, oleh Auditor Intern
d. Area Pelayanan (APL)
e. Area Jaringan (AJ)
f. Area Gardu Induk
g. Area Pengatur Distribusi (APD)
38
12. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
No.010.K/010/DIR/2003 tanggal 16 Januari 2003 tentang Organisasi PT PLN
(Persero) Distribusi se Jawa-Bali, maka susunan organisasi PT PLN (Persero)
Distribusi se Jawa-Bali sebagai berikut :
a. Unsur Pimpinan adalah General Manager
b. Unsur pembantu pimpinan, meliputi bidang-bidang :
1) Perencanaan
2) Distribusi
3) Niaga
4) Keuangan
5) SDM dan Organisasi
6) Komunikasi Hukum dan Administrasi
c. Unsur Pengawasan, oleh Auditor Intern.
1) Area Pelayanan (AP)
2) Area Jaringan (AJ)
3) Area Pengatur Distribusi (APD)
4) Area Pelayanan dan Jaringan
1.1.1 Lokasi Perusahaan
PT PLN (PERSERO) DISJAYA terletak di Jl. M.Ridwan Rais. No.1, Gambir
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, yang merupakan lokasi paling strategis di ibu kota
Jakarta.
39
1.1.2 Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi PT PLN (PERSERO) DISJAYA.
Contoh Struktur Organisasi dijelaskan pada gambar 3.1 sebagai berikut
Sumber : PT. PLN (PERSERO)
Gambar III.1
Struktur Organisasi
40
Contoh Struktur Organisasi PT. PLN Disjaya dijelaskan pada gambar 3.2 sebagai
berikut
Sumber : PT. PLN DISJAYA Jakarta Pusat
Gambar III.2
Struktur Organisasi PT.PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang
41
1.1.3 Visi dan Misi
1.1.3.1 Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul,
dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
1.1.3.2 Misi
Adapun misi dari perusahaan, antara lain :
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
1.1.4 Budaya Perusahaan
Untuk menunjang kemajuan, perusahaan mempunyai budaya :
a. Loyal, Jujur dan Berdedikasi.
b. Tulus, Iklash dan Sabar.
c. Tegas dan Ramah.
d. Saling Tolong dan Menghormati.
e. Adil dan Manusiawi.
3.2 Analisa Jaringan Komputer PT. PLN Disjaya
Setelah melakukan PKL dan mengadakan rangkaian penelitian, saya berhasil
menganilasa jaringan yang ada di PT.PLN Disjaya, adapun hasil yang telah saya
dapat yaitu :
42
1. Tipe jaringan yang ada di PT. PLN Disjaya menggunakan Jaringan WAN, MAN,
dan LAN.
2. PT. PLN Disjaya menggunakan Topologi Star Karena Bentuknya Seperti
Bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bias berupa hub atau switch
menjadi pusat.
3. Router links RV016 Sebagai Gateway Jaringan Komputer Lokal
4. Switch 24 port digunakan untuk pendistribusian akses lalulintas data
5. Komputer server digunakan untuk penyimpanan data
6. Komputer client digunakan untuk menjalankan pekerjaan
7. Memiliki 2 server utama diantaranya :
a) 1 server distribusi switch office
b) 1 server distribusi switch scada
Dari segi system tersebut ada beberapa keuntungan yang didapat, yaitu :
1. Jaringan yang mempunyai control terpusat, sehingga memudahkan pengecekan
dalam kesalahan jaringan.
2. Pada server berfungsi sebagai pusat penyimpanan data dengan media kabel untuk
transfer data tersebut, dan dapat digunakn secara bersama oleh para pemakai.
3. Pemakai dapat mengamankan data dan memproteksi data yang bersifat rahasia
atau penting karena adanya firewall.
43
3.2.1 Skema Jaringan
Contoh gambar Skema Jaringan dijelaskan pada gambar 3.4 sebagai berikut
Sumber : SDM PT. PLN Disjaya
Gambar III.4
Skema Jaringan PT. PLN Disjaya
44
3.2.2 Spesifikasi Perangkat Keras
Dalam sebuah jaringan komputer dibutuhkan bebrapa perangkat keras sebagai
sarana visualilsasi maupun transmisi data. Setiap perangkat keras mempunya
spesifikasi yang berbeda, tentus aja hal ini dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan
dan penyesuaian harga perangkat keras itu sendiri.
1. Hardware Server
Adapun spesifikasi server yang ada di PT. PLN Disjaya, seperti ditunjuk pada table
3.1
Tabel III.1
Spesifikasi Perangkat Keras Server
NO KETERANGAN DATA-DATA
1 Processor Processor Intel (R) Xeon (R) CPU 2.13 GHZ
2 Memory Vgen 8.00 GB
3 Video Memory 512 MB ATI Radeon
4 Storage System 8 Terrabyte Operating
5 Operating System Windows 2008 Server Standar
Sumber : SDM PT.PLN Disjaya
2. Hardware Client
Hasil analisa untuk spesifikasi komputer client yang ada di PT. PLN Disjaya
Yang kami dapatkan, seperti ditunjuk pada table 3.2
Tabel III.2
Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Client
NO KETERANGAN DATA-DATA
1 Processor Intel Core i3 3220
2 Memory DDR3 2 GB
3 Video Memorry NVIDIA GeForce GT 620
4 Hard Drive Sata 500GB
45
5 Motherboard Joshua H61 uATX
6 Hardware Pelengkap USb Digital Telephone Recorder
7 Operating System Windows 7 Profesional
8 Networking Wireless Card
9 Optical Drive Supermulti DVD Bumer Drive
10 Memory Card Reader Multimedia Card Reader
11 Computer Enclosure Mini-tower
12 Power Supply Internal 300W (100V-240V) ATX
13 USB 3.0
Sumber : SDM PT.PLN Disjaya
Client ini juga didukung oleh stabilizer yang fungsinya untuk menstabilkan daya pada
komputer client.
3. Firewall
Firewall disini fungsinya adalah sebagai proxy dan mengamankan internet pada
jaringan PT. PLN Disjaya terdapat sebuah firewall yaitu firewall merk Check Point
UTR-1 270 fungsi dari alat ini sebagai firewall, Kesadaran Identitas, Jaringan
Manajemen kebijakan, Pengendalin Aplikasi, Manajemen Kebijakan. Setiap UTM-1
alat mendukung jumlah yang tidak terbatas pengguna secara bersamaan 130 Model
dapat mengelola 1 gerbang Semua model lainnya dapat mengelola 2 gateway. Jumlah
gateway yang dikelola dapat deperpanjang untuk maksimal 25 (menggunakan SM500
tersebut). Contoh gambar Check Point dijelaskan pada gambar 3.5 sebagai berikut.
Sumber : PT.PLN Disjaya
Gambar III.5
Check Point
46
4. Router
Router disini berfungsi sebagai DHCP untuk IP, bisa juga sebagai VPN. Di PT.
PLN menggunakan arsitektur routing dari Cisco 2900 router sangat ideal untuk
usaha kecil dan menengah dan kantor cabang perusahaan, yang dirancang untuk
pengiriman kawat-kecepatan layanan bersamaan sangat aman. Mbps built-in port
dialihkan sampai dengan 64 10/100 Mbps port switch dengan opsional Power over
Ethernet (PoE), untuk penyediaan tenaga DC ke perangkat jaringan seperti telepon IP
sampai 1500 terowongan VPN. Contoh gambar Router dijelaskan pada gambar 3.6
sebagai berikut.
Sumber : PT.PLN Disjaya
Gambar III.6
Router
5. Switch
Switch yang dipakai berfungsi sebagai pembagi jalur internet agar semua
komputer bisa menggunakan internet dan sistem VLAN. Di PT. PLN menggunakan
switch ProCurve 2810-24G (J9021A) External I/O port, 20 auto-sensing 10/100 atau
bahwa 1000 port (IEEE 802.3 Tipe 10 Base-T, IEEE 802.3u Type 100 Base-TX,
IEEE 802.3ab Type 1000 Base-T) Duplex : 10 Base-T / 100 Base-TX : setengah atau
penuh. Contoh gambar Router dijelaskan pada gambar 3.7 sebagai berikut
47
Sumber : PT.PLN Disjaya
Gambar III.7
Switch
1.2.3 Spesifikasi Perangkat Lunak
Dalam jaringan komputer biasanya dilengkapi beberapa software atau aplikasi
yang berfungsi menjalankan perangkat keras jaringan tersebut, ada beberapa
perangkat lunak yang digunakan pada PT. PLN Disjaya diantaranya :
a. Sofware pada Server
Software yang ada di PT. PLN Disjaya memakai Windows Server 2008 yang
fungsinya sebagai operating system, kemudian ada beberapa aplikasi lainnya seperti
whats up gold berfungsi monitoring dan peringatan terhadap suatu trouble atau
gangguan, peringatan tersebut salah satunya adalah dengan bunyi / noise. Winbox
adalah aplikasi Mikrotik atau sebuah system software RouterOS berfungsi mengatur
bandwidth dan VPN. Digital telephone recorder adalah aplikasi untuk menjalankan
alat yang bernama USB digital telephone recorder yang fungsinya untuk merekam
pembicaraan pada telepon secara digital kedalam komputer atau hardisk rekaman
tersebut sebagai bukti pembicaraan team call back center kepada pelanggan PT. PLN
Disjaya.
b. Software pada client.
Software yang ada di PT. PLN Disjaya memakai Windows 7 profesional yang
fungsinya sebagai operating system, Ms. Office 2010 sebagai program aplikasi
48
Kaspersky Security Center Network Agent berfungsi sebagai anti virus, net agent ini
di install agar client bisa tersambung langsung ke server anti virus agar proses update
tidak memakan bandwith
3.2.4 Keamanan Jaringan
Dalam suatu jaringan sangat diperlukan sekali keamanan jaringan, agar suatu
perusahaan atau instansi bisa mengamankan data-data yang dianggap penting dan
rahasia. Dalam hal ini PT. PLN Disjaya melakukan pengamanan tersebut. Dalam
analisa ini kami mendapatkan informasi tentang keamanannya yaitu dengan
menggunakan anti virus berfungsi sebagai pelindung data-data atau system yang ada
dikomputer, menggunakan alat yang bernama Check Point yang fungsinya untuk
Firewall, Kesadaran Identitas, Jaringan Manajement Kebijakan, Pengendalian
Aplikasi, Manajemen Kebijakan & Status. Menggunakan mikrotik alat ini digunakan
untuk Virtual Private Network (VPN) dan server membuat DHCP agar setiap client
terdaftar yang tidak terdaftar otomatis tidak akan bisa masuk ke jaringan tersebut.
Selanjutnya Netcut, hanya diperbolehkan oleh administrator saja yang
fungsinya adalah melihat status IP apakah terkoneksi atau tidak, bisa juga sebagai
pemutus jaringan. Menggunakan sistem proxy server agar, komputer client tidak
menjadi media hacker dengan melakukan browsing diluar pekerjaan yang dilakukan
di PT. PLN Disjaya
3.3 Permasalahan Pokok
1. Penginstallan dilakukan satu persatu sehingga mengkabiskan waktu.
2. IP dapat dirubah oleh client sehingga terjadi IP konflik, akibatnya koneksi
terputus.
49
3. Banyak sistem komputer yang eror sehingga hardisk harus di format dan
di install ulang akibatnya data-data client yang penting hilang atau
terhapus.
4. Banyak client yang menginstall aplikasi atau software yang tidak
dibutuhkan oleh perusahaan. Hacker lebih mudah menanamkan aplikasi-
aplikasinya.
3.4 Pemecahan Masalah
1. Mengatasi install satu persatu computer dengan cara mengkloning hardisk
dengan aplikasi Parag on Drive Copy 8.0 profesional.
2. Cara menangani IP konflik dengan memblok dari menu gpedit group
policy editor setelah itu enable (Prohibit access to properties of a LAN
connection) jika gagal menggunakan aplikasi Install Block.
3. Jika data-data penting hilang atau terformat bisa menggunakan cara
recovery data dengan aplikasi Recuva, aplikasi ini cukup ringan dan
mudah cara kerjanya mengambil data-data yang hilang tersebut sekalipun
hardisk tersebut sudah terformat atau rusak.
4. Supaya client dan hacker tidak mudah memasang aplikasi disarankan
memblock system install dengan menggunakan aplikasi install Block dan
aplikasi App Admin bisa juga menggunakan sistem administrator di
disable melalui group policy.
3.4.1 Jaringan Usulan
Contoh gambar Skema Jaringan Usulan dijelaskan pada gambar 3.8 sebagai
berikut
50
Gambar III.8
Skema Jaringan Usulan
Skema jaringan usulan penulis tetap menggunakan topologi star.
Perbedaannya skema jaringan yang pertama dengan sekma usulan dari penulis adalah
penambahan firewall dan core switch
51
3.4.2 Analisa Biaya
Berdasarkan hasil analisa dan menyesuaikan dengan usulan penulis untuk
memecahkan masalah di PT. PLN Disjaya, maka diperlukan penambahan alat atau
komponen jaringan seperti ditunjuk pada table 3.3
Tabel III.3
Analisa Biaya
NO NAMA BARANG JUMLAH HARGA
1 Core Switch
Catalyst 3850
Series [WS-C3850-
24XS-E]
1 Unit Rp. 322.500.000
2 Firewall
FORTINET
FortiGate [FG-
140D-BDL]
1 Unit Rp. 18.000.000
Total Rp. 340.500.000
3.5 Konfigurasi Mikrotik
Langkah pertama untuk melakukan konfigurasi supaya router 1 dapat berkomunikasi
dengan router 2 yang berada pada jaringan yang berbeda, untuk hostC1 IP address
192.168.10.2/24 (gateway 192.168.10.1) untuk hostc2 berikan IP addres
192.168.20.2/24 (gateway 192.168.20.1) sebagai berikut :
1. Konfigurasi pada router 1
Konfigurasi melalui konsol
a. Merubah nama router :
b. Tambahkan ip address pada ether1 kearah router 2 :
52
c. Tambahkan IP address pada ether2 ke arah LAN C1 :
d. Tes koneksi ke PC di LAN1, yakni Host C1 :
e. Konfigurasi routing
f. Konfigurasi dengan Winbox
Setting IP Address Melalui Winbox
53
g. Konfigurasi Routing Statik Mikrotik
2. Konfigurasi pada Router 2
a. Merubah nama router :
b. Menambahkan IP address pada ether1 ke arah Router 1
c. Menambahkan IP address pada ether2 ke arah LAN host C2