bab iii objek dan metode penelitian a. 1....
TRANSCRIPT
45
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penulis mengambil lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Pertama
Negeri di Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Cibitung. Tepatnya di SMP Negeri
I Cibitung.
2. Subjek Penelitian
Subjek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk memperkuat
serta memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang
diperlukan dalam penelitian ini selain diperoleh dari pengamatan langsung, dan
juga diperoleh dari studi literatur. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah:
siswa-siswi kelas VIII yang berjumlah 33 orang tahun ajaran 2012/2013.
Dalam penelitian ini penulis menganggap subjek penelitiannya sebanyak
33 orang karena penulis menganggap bahwa subjek penelitian tersebut
representatif purposif, karena dapat mewakili dan memberikan data yang
berkaitan dengan penelitian ini, sehingga mampu memberikan keterangan-
keterangan yang sesungguhnya, selain itu penulis berupaya memperoleh
informasi-informasi lain untuk menambah dan menguatkan data penelitian.
B. Metode Penelitian
Sugiyono (2007:2), mengemukakan “Metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
46
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tertentu”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Dalam hal ini, metode eksperimen yang penulis maksud adalah Quasi
Experimental. Metode ini di gunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat
penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh
atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment.
Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan pencobaan
dengan tujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan, sebab akibat,
dengan cara membandingkan satu kelompok eksperimental satu atau lebih dengan
kelompok kontrol. Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang
dicobakan, dalam penelitian ini yang dicobakan merupakan variabel bebas yaitu
permainan tradisional untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu
minat dan keterampilan siswa.
C. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Arikunto (2010:173), populasi yaitu “keseluruhan subjek
penelitian”. Populasi merupakan jumlah data yang akan dijadikan objek
penelitian. Sugiyono (2007:80) menjelaskan populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan pendapat Sugyiono diatas populasi merupakan objek yang
akan diteliti, bukan hanya orang tetapi benda yang mempunyai kualitas dan
dianggap memenuhi kriteria dan karakteristik untuk diteliti dan dipelajari, agar
47
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
penelitian tersebut mempunyai hasil dan kesimpulan yang berarti. Populasi
dalam penelitian ini adalah Siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 1 Cibitung, Kec.
Cibitung, Kab. Sukabumi.
Keadaan populasi lebih jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah
1 VIII A 15 13 28
2 VIII B 11 14 25
3 VIII C 11 17 28
4 VIII D 13 15 28
Jumlah Total 109
Arikunto (2010:173)
2. Sampel penelitian
Karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, peneliti membatasi subjek
penelitian yang akan diteliti yakni dengan melakukan penelitian sampel.
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2007:82) Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik
pengambilan sampel adalah dengan teknik random (acak). Untuk menentukan
sampel dalam penelitian ini penulis merujuk pada pendapat Arikunto
(2006:134): “… untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subjeknya kurang dari
100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian
48
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
populasi. Selanjutnya apabila subjeknya besar dapat diambil 10%-25% atau
lebih”.
Dengan demikian, peneliti mengambil sampel sebanyak 30% dari jumlah
populasi 109 orang, dengan tipa orang memiliki kesempatan yang sama untuk
menjadi sampel. Penentuan pengambilan sampel dengan presentase 30% adalah
atas pertimbangan peneliti berkenaan dengan kemampuan peneliti dilihat dari
waktu. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka jumlah sampel penelitian ini
ditentukan sebesar 30% dari populasi atau 30% x 109 orang = 33. Jadi sampel
penelitian adalah 33 orang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Kelas VIII Jumlah Siswa
1 VIII A 9
2 VIII B 6
3 VIII C 9
4 VIII D 9
Jumlah Sampel 33
Sugiyono (2007:82)
Karakteristik sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: Siswa-siswi SMP Negeri 1 Cibitung kelas VIII, Kec. Cibitung, Kab.
Sukabumi dengan usia rata-rata 13-15 tahun. Berdasarkan data di atas
memungkinkan peneliti untuk melakukan penelitian secara representatif.
49
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran pengertian agar tidak
keliru mengenai permasalahan yang muncul dalam penelitian yang dilakukan,
maka peneliti akan menjelaskan beberapa istilah yang menyangkut hal-hal penting
berkaitan dengan judul yang dipilih peneliti sebagai berikut:
1. Penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel
untuk membuat keputusan tentang suatu program. Dalam penelitian ini
hubungan antara variabel X dan Y sangan berkaitan. Variabel bebas atau
variabel X (permainan tradisional) dengan variabel terikat atau variabel Y
(minat dan Keterampilan siswa dalam pembelajaran jasmani)
2. Permainan tradisional yaitu Permainan tradisional adalah permaianan yang
dimainkan oleh anak-anak dengan alat-alat yang sederhana, tanpa mesin,
asalkan anak tersebut sehat, maka ia boleh ikut bermaian.
3. Minat menurut Natawijaya (1978:94) mengemukakan bahwa “Minat adalah
suatu pemusatan perhatian secara tidak sengaja yang terlahir dengan penuh
kemauan, rasa ketertarikan, keinginan, dan kesenangan”.
4. Keterampilan merupakan kemampuan untuk membuat hasil akhir dengan
kepastian yang maksimum dan pengeluaran energi dan waktu yang minimum.
5. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas
fisik dan olahraga sebagai media utama untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
6. Siswa adalah peserta didik yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di
lembaga pendidikan.
50
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penelitian yang dilakukan peneliti melibatkan dua variabel yaitu variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah
permainan tradisional. Sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah minat dan
keterampilan siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani di kelas VIII SMP
Negeri 1 Cibitung, Kec. Cibitung, Kab. Sukabumi. Berikut gambaran visual
hubungan antara kedua variabel tersebut adalah:
Variabel X (Independen/Bebas) Variabel Y (Dependen/Terikat)
Gambar 3.1 Hubungan Antara Variabel Penelitian
E. Desain Penelitian
Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan
desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang
ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, maka penulis menggunakan pretes-
posttest control group design sebagai desain penelitiannya.
Dalam hal ini sampel diperoleh dari sejumlah populasi, kemudian diadakan
tes awal atau pretest untuk mengetahui kemampuan awal sampel. Kemudian
sampel diberikan perlakuan atau treatment sebanyak 12 pertemuan. Setelah masa
perlakuan berakhir maka dilakuakn tes akhir atau posttest. Setelah data tes awal
dan tes akhir terkumpul maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis secara
statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil perlakuan. Selanjutnya untuk
Penerapan Permaian
Tradisional
Minat dan Keterampilan
Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
51
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengetahui hasil perlakuan dilakukan uji signifikasi hasil perlakuan. Mengenai
desain penelitian ini, Sugyiono (2007:76) mengambarkan desainya sebagai
berikut:
Gambar 3.2 Desain Penelitian Sugiyono (2007:79)
Keterangan:
A = adalah kelompok eksperimen
B = adalah kelompok kontrol
X = adalah treatment berupa pembelajaran melalui permainan
tradisional
01 dan 03 = adalah tes awal atau observasi awal
02 dan 04 = adalah tes akhir atau observasi akhir
A 01 X 02
B 03 04
52
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Adapun langkah-langkah penelitiannya dideskripsikan dalam bentuk bagan 3.
Gambar 3.3 Langkah-langkah Penelitian
Populasi
Sampel
Tes awal: lari cepat 50 meter, push up,
set-up, pertikal jum,dan angket
Treatment/Perlakuan
Kelompok eksperimen:
Pembelajaran permainan
tradisional
Tes akhir: lari cepat 50 meter,
push up, set-up, pertikal
jum,dan angket
Kelompok kontrol
Analisis Data
Kesimpulan
53
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
F. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian yang dipakai adalah paradigma ganda dengan dua
variabel dependen.
Gambar 3.4 Paradigma Ganda
Keterangan:
X = Permainan Tradisional
Y1 = Minat Siswa
Y2 = Keterampilan Siswa
Gambar Y2 digunakan teknik korelasi sederhana demikian juga untuk Y1 dan
Y2. Gambar 3.3 paradigma ganda tersebut dengan satu variabel independen
dan dua variabel dependen .Untuk mencari besarnya hubungan atau pengaruh
antara X dengan Y1, dan X dengan Y2.
G. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik, fenomena ini
disebut variabel penelitian (Sugyiono, 2009:148).
X
Y2
Y1
54
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan
instrumen penelitian yang akan digunakan. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa angket. Adapun instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Program pembelajaran.
b. Lembar angket.
Angket atau kuesioner diisi oleh siswa untuk mengetahui sejauh mana
minat siswa dalam mengikuti pendidikan jasmani sebelum dan sesudah
mendapat perlakuan, yaitu menerapakan permaianan tradisional. Angket
tersebut disebar dalam tahap prates dan pascates dan masing-masing angket
memuat 50 pertanyaan yang berbeda.
Dalam penelitian ini, angket merupakan instrumen utama untuk
memperoleh data yang diperlukan. Angket tersebut memuat sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
tentang pembelajaran pendidikan jasmani dan minat siswa. Dengan demikian,
jawaban dari responden dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan
terhadap keberhasilan penelitian karena diperkuat oleh data konkrit.
Data merupakan faktor yang penting dalam penelitian ini. Dengan adanya
data, analisis dapat dilakukan dan dapat ditarik suatu kesimpulan. Untuk
memperoleh dan mengumpulkan data, digunakan suatu cara atau alat yang tepat
agar kesimpulan yang diambil tidak menyesatkan. Cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data biasa disebut sebagai metode pengumpulan data. Salah satu
55
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dengan teknik
kuesioner atau angket.
Kuesioner atau angket merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh siswa yang ingin diselidiki
(sesponden). Melalui kuesioner, peneliti dapat memperoleh fakta-fakta ataupun
opini yang diperlukan dalam penelitian ini. Pertanyaan dalam kuesioner
bergantung pada maksud serta tujuan yang ingin dicapai. Kuesioner atau angket
memang mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data
Arikunto (2010:268).
Angket dapat dibagikan secara serentak kepada responden, dapat dijawab
oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dapat dibuat anonim
sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu untuk menjawab, dan
angket dapat terstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang
benar-benar sama.vangket yang digunakan adalah angket langsung tipe pilihan,
atrinya angket disampaikan langsung kepada orang yang dimintai informasi
tentang dirinyasendiri dengan memilih salah satu jawaban yang tersedia.
Beberapa asumsi dasar dalam kaitanya dengan teknik angket adalah
sebagai berikut:
1. Subyek mempunyai kejujuran dalam menjawab
2. Subyek adalah orang yang tahu tentang dirinya.
3. Subyek mampu membaca dan menafsirkan pertanyaan yang sama seperti
yang dimaksud peneliti.
56
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Adapun alasan peneliti memilih angket tipe pilihan karena angket tipe ini
lebih menarik sehingga responden segera terdorong untuk mengisi angket
tersebut. Selain itu, kelebihan angket tipe adalah lebih mudah bagi responden
untuk memberikan jawaban dan waktu yang diperlukan untuk menjawab cukup
singkat jika dibandingkan dengan angket tipe lainya.
2. Teknik Pengumpulan Data
Proses teknik pengumpulan data dalam sebuah penelitian mutlak
diperlukan untuk memperoleh hasil dari penelitian yang dilakukan. Semakin
akurat data yang diperoleh, maka dapat menghasilkan penelitian yang valid.
Sebaliknya jika data yang diperoleh tidak akurat, maka hasil penelitian juga
kurang valid. Adapun teknik mengumpulkan data sebagai berikut:
a. Menyusun angket dan membuat kisi-kisi
b. Melakukan uji coba angket
c. Menghitung validitas dan realibilitas
d. Melakukan tes awal (pretest)
e. Treatment/Perlakuan
f. Melakukan tes akhir (posstest)
g. Mengolah dan menganalisis data
h. Menyimpulkan
3. Penyusunan Angket
Agar pertanyaan-pertanyaan dalam instumen penelitian lebih sistematis
dan dapat mengenai sasaran yang akan diuji, maka sebagai langkah awal
terlebih dahulu disusun kisi-kisi instrumen. Pada penelitian ini instrumen yang
57
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
digunakan adalah angket. Untuk menyusun angket maka kita perlu mengacu
pada definisi konseptual dan definisi operasional. Karena aspek yang dinilai
dalam penelitian ini adalah minat.
a. Minat merupakan tingkah laku seseorang secara tidak sengaja akan timbul
apabila orang itu penuh kemauan, rasa ketertarikan, keinginan, dan
kesenangan dan minat juga bisa diartikan suatu perhatian khusus terhadap
suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan tergantung dari
bakat dan lingkungannya itu sendiri.
b. Definisi Operasional
Minat merupakan rasa ketertarikan, keinginan dan kesenangan yang dapat
terukur dan tampak dari sekor yang diperoleh terhadap komponen minat itu
sendiri yang meliputi sikap yang ditunjukan dalam mengikuti pembelajaran
pendidikan jasmani yang menimbulkan keinginan positif ketika mengikuti
pembelajaran pendidikan jasmani disertai perhatian dan ketekunan saat
mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani yang didukung dorongan atau
motivasi untuk mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.
Dari kisi-kisi instrumen penelitian tersebut dijabarkan ke dalam
pertanyaan-pertanyaan yang siap digunakan sebagai alat pengumpul data atau
instrumen penelitian. Berikut adalah kisi-kisi angket yang diberikan kepada
sampel penelitian.
58
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.3
Kisi-kisi angket
Penerapan Permainan Tradisional Terhadap Minat Siswa
Variabel Sub Variabel Indikator
No. soal
(+) (-)
1. Sikap
a) Menurut
Purwanto (2010:140)
sikap adalah sesuatu
yang berhubungan
dengan tingkah laku
peserta didik dalam
berinteraksi dengan
yang lainya. Dalam
hal ini, sikap juga
berhubungan dengan
faktor perasaan atau
emosi. Dalam
bersikap peserta
didik harus bisa
menghargai guru
maupun teman
sebayanya.
b) Menurut Syamsul
Yusuf, dkk
(2008:169) yang
dikutf dari Thurstone
mengemukakan sikap
merupakan suatu
tingkatan afeksi, baik
bersifat positif
maupun negatif dalam
hubungannya dengan
objek-objek
psikologis, seperti:
simbul, prase,
slogan,orang,lembaga,
cita-cita dan gagasan.
c) Menurut Syamsul
Yusuf dkk (2008:169)
a. Sikap pada
dasarnya
sesuatu yang
berhubungan
dengan tingkah
laku baik yang
fositif maupun
yang negatif.
Ada tiga
komponen
yang saling
berhubungan
dengan sikap
diantaranya
yaitu kognisi
(pengenalan)
feeling
(perasaan) dan
action
tendency
(kecenderunga
n untuk
bertindak).
Sikap pada
dasarnya
kemampuan
yang tidak bisa
dipelajari
dengan
berulang-
ulang.
- Merasa senang ketika guru
pendidikan jasmani
berhalangan hadir, sehingga
tidak perlu mengikuti
pembelajaran pendidikan
jasmani.
- Tidak menggemari
pembelajaran pendidikan
jasmani.
- Mengikuti pembelajarn
pendidikan jasmani dengan
penuh semangat
- Mengikuti pembelajaran
pendidikan jasmani dengan
senang hati
- Merasa tegang ketika
mengikuti pembelajaran
pendidikan jasmani
- Menolak permintaan guru
untuk memimpin pemanasan
- Mengikuti arahan dari guru
- Memperhatikan saat guru
memberikan materi didepan
kelas
- Menyukai guru penjas yang
jarang masuk kelas saat jam
pelajaran.
- Menyapa guru ketika bertemu
- Tidak meminjamkan pakaian
olahraga pada teman kelas
lain yang tidak membawa.
- Memintakan izin untuk teman
yang tidak hadir karena sakit.
- Menegur teman yang banyak
bergurau saat melakukan
2
19
7
20
31
40
16
18
26
48
28
37
33
59
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang dikutf dari Paul
Massen, dkk., dan
David Krech, dkk.
Berpendapat sikap itu
merupakan suatu
sistem dari tiga
komponen yang saling
berhubungan, yaitu
kognisi (pengenalan),
feeling (perasaan),
dan action tendency
(kecenderungan untuk
bertindak)
d) Menurut Syaiful
Bahri Djamarah
(2002:23)
mengemukakan
bahwa sikap adalah
kemampuan yang
tidak dapat dipelajari
dengan berulang-
ulang, tidak
dipengaruhi oleh
hubungan variabel
seperti halnya domain
yang lain.
2. Keinginan
a) Darmayanti
(2010)
mengemukakan
bahwa kemauan
belajar dapat
dijadikan salah satu
pertimbangan dalam
keberhasilan peserta
didik. Oleh karena itu
kemauan peserta didik
untuk belajar harus
bisa di tingkatkan dan
di kembangkan.
(http://www.lppm.ut.ac
.id/index.php/menudata
a. Keinginan
merupakan
salah satu
kunci
keberhasilan
peserta didik,
setelah peserta
didik ada
keinginan yang
besar maka
sesulit apapun
masalah yang
dihadapi
peserta didik
pasti ada jalan.
Keinginan
yang selalu
setiap gerakan.
- Membantu teman dalam
melakukan gerakan olahraga
- Tidak memakai pakaian
olahraga pada saat mengikuti
pembelajaran pendidikan
jasmani.
- Berdisiplin waktu dalam
mengikuti pembelajaran
pendidikan jasmani.
- Tetap melakukan pembelajarn
pendidikan jasmani walau
guru tidak hadir.
- Tetap berolahraga meskipun
jam olahraga telah usai
- Mempelajari gerakan-
gerakan yang diajarkan guru.
- Melakukan gerakan dalam
pembelajaran pendidikan
jasmani seenaknya.
- Meminta diajari kepada
teman yang telah menguasai
gerakan materi pembelajaran
pendidikan jasmani.
- Mengikuti pembelajaran
pendidikan jasmani membuat
tubuh menjadi lebih sehat.
- Tidak besungguh-sungguh
melakukan gerakan dalam
36
32
6
13
38
24
27
29
22
23
60
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
penelitian/194?num=7)
b) Keinginan adalah
suatu ketegangan
menuju pertimbangan
akhir yang dilakukan
oleh seseorang demi
mencapai kepuasan
sumber kepuasan (:
http://id.shvoong.com/
humanities/theory-
criticism/2291891-
pengertian-
keinginan/#ixzz21oFo
SfnG)
c) Menurut Kamus
Besar Bahasa
Indonesia (1994:379)
keinginan merupakan
hasrat,kehendak,harap
an Yang di inginkan
supaya bisa tercapai.
3. Perhatian
a) Menurut Hidayat
(2008:95), dalam
proses belajar, siswa
harus memperhatikan
apa yang guru yang
ajarkan. Dengan kata
timbul pada
peserta didik
yaitu
hasrat,kehenda
k,harapan yang
diinginkan
supaya bisa
tercapai.
a. Perhatian
merupakan
proses
kesadaran
langsung
terhadap
informasi atau
pembelajaran pendidikan
jasmani
- Berpura-pura sakit karena
tidak mau mengikuti
pembelajarn pendidikan
jasmani.
- Beristirahat yang cukup
ketika pembelajaran olahraga
telah usai.
- Tidak ingin menjadi yang
terbaik ketika tes
pembelajaran pendidikan
jasmani.
- Mengikuti pembelajaran
pendidikan jasmani dengan
tujuan menjadi wakil sekolah
dalam ajang lomba olahraga
antar sekolah.
- Terus berlatih ketika
pembelajaran olahraga dengan
tujuan untuk meraih prstasi
yang di inginkan
- Enggan untuk mengikuti
lomba olahraga antar kelas
disekolah
- Memanfaatkan waktu luang
untuk berlatih materi
pembelajaran pendidikan
jasmani.
- Selalu berdisiplin dalam
pembelajarn pendidikan
jasmani
- Memperhatikan ketika guru
menjelaskan materi di depan
kelas
- Melakukan setiap gerakan
jika diawasi oleh guru.
25
4
9
12
39
50
30
46
44
10
61
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
lain guru harus bisa
menjadi model yang
baik bagi muridnya
sehingga bisa di
perhatikan.
b) Menurut Marten
(1988) yang dikutif
Yusuf Hidayat
(2008:206)
menyatakan perhatian
adalah proses
kesadaran langsung
terhadap informasi
atau stimulus yang
diterima untuk
memutuskan suatu
respon.
c) Apruebo (2005)
yang dikutf oleh
Yusuf Hidayat
(2008:206)
menjelaskan perhatian
merupakan proses
kunci untuk
mendapatkan
informasi.
4. Ketekunan
a) (Satiadarma
(2000) yang dikutip
oleh Yusuf Hidayat
(2008:96)
mengemukakan
bahwa peserta didik
harus berusaha keras
untuk berlatih dan
tidak mudah
menyerah dalam
proses
pembelajaran).
b) Menurut kamus
besar Bahasa
Indonesia (1994:1025)
stimulus yang
diterima untuk
memutuskan
suatu respon
dan perhatian
merupakan
proses kunci
untuk
mendapatkan
informasi. Jadi
pada dasarnya
peserta didik
dalam
mengikuti
pembelajaran
harus
memperhatika
n apa yang
guru katakan
dan
perintahkan.
a. Peserta
didik harus
berusaha
bekerja keras
dan sungguh-
sungguh untuk
berlatih,tidak
mudah
menyerah dan
tidak mudah
putus asa
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran.
- Tidak bersemangat mengikuti
gerakan yang guru ajarkan.
- Memiliki keinginan untuk
menguasai gerakan yang
diajarkan guru.
- Malas menambah wawasan
tentang pembelajarn
pendidikan jasmani.
- Terus berlatih agar
menguasai gerakan yang sulit
dalam pembelajaran
pendidikan jasmani
- Memiliki keinginan untuk
berlatih sebelum tes
pembelajaran pendidikan
jasmani.
- Menganggap mudah materi
tes ujian pembeajaran
pendidikan jasmani.
- Melakukan aktivitas diluar
jam pelajaran pembelajaran
pendidikan jasmani.
11
14
21
8
41
49
3
62
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ketekunan adalah
bekerja keras dan
kesungguhan dalam
mencapai sesuatu
yang diinginkan.
5. Dorongan atau
motivasi
a) Hidayat (2008:95)
menyatakan tentang
motivasi dan
penguatan. Dalam hal
ini peserta didik tidak
akan menjalani proses
belajar yang baik jika
peserta didik tersebut
tidak termotivasi.
b) Syaiful Bahri
Djamarah (2002:114)
mengemukakan
motivasi adalah suatu
perbuatan energi di
dalam pribadi
seseorang yang
ditandai dengan
timbulnya afektif
(perasaan) dan reaksi
untuk mencapai
tujuan.
c) Ngalim Purwanto
(2010:61)
mengemukakan
motivasi atau
dorongan adalah suatu
pernyataan yang
kompleks di dalam
suatu organisme yang
mengarhkan tingkah
laku terhadap sesuatu
tujuan.
a. Guru atau
tenaga
pengajar haru
bisa
memotivasi
peserta didik
agar peserta
didik dapat
mengikuti
proses
pembelajaran.
Apabila guru
sudah
memberikan
motivasi
kepada peserta
didik maka
peserta didik
akan terdorong
untuk
melakukan dan
mengikuti
proses
pembelajaran.
- Mengikuti pembelajaran
pendidikan jasmani dapat
membuat tubuh menjadi
sehat.
- Mengikuti pembelajaran
pendidikan jasmani hanya
untuk memenuhi absen saja.
- Mengikuti pembelajaran
jasmani hanya untuk
mendapatkan nilai.
- Merasa senang ketika
mendapat pujian dari guru
karena melakukan gerakan
dengan baik.
- Menyukai guru yang
memberi kebebasan
mengikuti pembelajaran
pendidikan jasmani atau
tidak.
- Tidak menyukai guru yang
membosankan dalam
mengajar dalam pembelajarn
pendidikan jasmani
- Peralatan olahraga disekolah
tidak perlu lengkap.
- Bersemangat mengikuti
pendidikan jasmani walaupun
perlengkapan olahraga
disekolah terbatas.
- Memanfaatkan segala
fasilitas olahraga yang ada
ada disekolah.
- Peralatan olahraga perlu
dilengkapi agar kemampuan
siswa dapat dimaksimalkan
dalam pembelajaran
pendidikan jasmani
47
42
15
43
34
45
1
5
17
35
63
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari tabel di atas, mengenai kisi-kisi angket minat siswa yang mengikuti
pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri 1 Cibitung tampak aspek dan
indikator untuk membuat butir pertanyaan. Setiap butir pertanyaan telah diiringi
alternatif jawaban, dalam alternatif jawaban setiap butir pernyataan angket
diberikan bobot sekor dengan menggunakan skala litert, skala liter menurut
Sugyiono (2010:93) sebagai berikut:
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social. Dalam penelitian,
fenomena ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut sebagai variable penelitian. Dengan skala likert, maka variable yang
akan diukur dijabarkan menjadi indicator variable. Kemudian indicator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument
yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menetapkan kategori
penyekoran sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
5
4
3
2
1
1
2
3
4
5
`
64
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari tabel 3.2 menjelaskan bahwa bahwa jika pernyataan dalam angket
merupakan pernyataan yang positif maka skor untuk jawaban responden yang
menyatakan sangat setuju = 5, setuju = 4, ragu-ragu = 3, tidak setuju = 2, dan
sangat tidak setuju = 1.
H. Uji Coba Instrumen
Setelah kisi-kisi serta angket tes siap dibuat, selanjutnya angket tersebut di
uji cobakan, uji coba ini dilakuakan untuk mengetahui derajat validitas dan
realibilitas instrumen yang diinginkan peneliti. Hal ini sesuai dengan apa yang di
kemukakan oleh Sugiyono (2007:122) menjelaskan “Dengan menggunakan
instrumen yang valid dan realibel dalam mengumpulkan data, maka diharapkan
hasil penelitian akan menjadi valid dan reliable”
Berdasarkan pernyataan diatas maka jelas bahwa sebuah instrumen harus
memiliki derajat validitas dan reabilitas yang dapat diterima sebagai alat ukur dari
penelitian yang dilakukan.
I. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Dalam pengujian validitas dapat dilakukan dengan mengkerolesasikan
antara butir soal yang didapat dengan skor total responden. Sementara dalam
pengujian realibilitas dapat dilakukan dengan menggunakan tkhnik belah dua
dengan rumus korelasi product moment.
65
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Uji validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2007:267), validitas adalah derajad ketepatan antara data
yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh
peneliti. Dalam hal ini. Data yang dilaporkan dengan data yang terjadi pada
obek penelitian tidak terdapat perbedaan. Dalam pengujian validitas dapat
dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Setiap butir pertanyaan akan diberikan skor.
b. total seluruh skor adalah seluruh skor tiap responden pada uji coba angket.
c. Menemukan rata-rata dari data yang ada dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
= Nilai rata-rata
∑X = Jumlah skor
N = Banyaknya responden
(Ridwan (2009:102)
d. Memberikan korelasi antara skor butir soal kelompok dua dengan
menggunakan korelasi product moment sebagai berikut:
66
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
Keterangan:
Rxy = Koefisien korelasi
Xy = Jumlah perkalian antara skor x dan skor y
x2 = Jumlah skor x yang dikuadratkan
y2 = Jumlah skor y yang dikuadratkan
N = Jumlah responden
e. Membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel dalam taraf nyata 0,05 atau
dengan tingkat kepercayaan 95% dengan derajad kesahihan (dk = n1 + n2 –
2).
Hasil perhitungan dari data yang diperoleh akan menghasilkan angket yang
valid sebagai 50 butir.
2. Pengujian Realibilitas Instrumen
Reliabilita adalah sesuatu yang berkenaan dengan konsitensi dan stabilitas
data yang ditemukan (Sugiyono,2011:268). Hal ini sesuai diungkapkan oleh
Arikunto (2006:85), yang menyatakan bahwa realibilitas adalah hal yang
berhubungan dengan ketetapan suatu data. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam pengujian instrumen adalah sebagai berikut:
a. Memberi butir pertanyaan valid menjadi dua bagian pernyataan yang
bernomor ganjil dan bernopmor genap.
b. Skor dari butir pernyataan yang ganjil dikelompokan menjadi variabel X dan
skor dari butir pernyataan yang bernomor genap menjadi variabel Y.
67
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan valid yang bernomor
ganjil dengan butir-butir pernyataan yang bernomor genap dengan
menggunakan rumus korelasi person Product Moment sebagai berikut:
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
Keterangan:
Rxy = Koefisien korelasi
Xy = Jumlah perkalian antara skor x dan skor y
x2 = Jumlah skor x yang dikuadratkan
y2 = Jumlah skor y yang dikuadratkan
N = Jumlah responden
d. realibilitas seluruh perangkat butir dapat dicari dengan menggunakan rumus
Spearman Brown sebagai berikut:
Keterangan:
rii =
Realibilitas instrument
r ½½ = rxy index korelasi antara dua belahan instrument
Nilai koefisien yang dicari harus bisa disesuaikan tabel interpretasi
koefisien korelasi.
3. Prosedur Pengolahan Data
Pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan tahap-tahap sebagai
berikut:
68
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Menghitung rata-rata dan simpangan baku
a. Mencari nilai rata-rata dari setiap kelompok data dengan menggunakan
rumus:
Keterangan:
= Nilai rata-rata
∑X = Jumlah skor
n = Jumlah sampel
b. mencari simpangan baku dari setiap kelompok dengan menggunakan
rumus:
Keterangan:
S = Simpangan baku yang dicari
∑ = Jumlah dari
X = Nilai dari data rendah
= Nilai rata-rata yang dicari
n = Jumlah sampel
2. Uji Normalitas
Imam Ghozali (2006: 74), menyatakan bahwa uji normalitas adalah untuk
menguji apakah model regresi, variabel independen, dan variabel dependennya
memiliki distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan
69
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan uji kolmogorov-smirnov satu arah atau analisis grafis. Untuk mengetahui
nilai kolmogorov-smirnov menggunakan bantuan program SPSS 17 for Windows.
Uji normalitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan Rentang Skor ( R )
R = skor terbesar – skor terkecil (Syafaruddin Siregar, 2004 : 24)
b. Menentukan Banyaknya Kelas Interval (i) dengan menggunakan aturan
Sturgesrs
ni log3,31 (Syafaruddin Siregar, 2004 : 24)
c. Menentukan Panjang Kelas Interval ( p )
i
Rp (Syafaruddin Siregar, 2004 : 25)
d. Menghitung Nilai Median (Me)
2
)1(
nMe
f
Fn
pbMe 2
1
(Syafaruddin Siregar, 2004 : 22)
e. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi
Kelas Interval Xi fi fiXi 2)( MX i fi
2)( MX i
Jumlah - Σfi Σ fiXi - Σfi2)( MX i
Rata-rata M
Standar
Deviasi SD
70
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
f. Menghitung Nilai Rata-Rata (M)
fi
XifiM
. (Syafaruddin Siregar, 2004 : 22)
g. Menghitung Simpangan Baku (SD)
1
)( 2
n
MXifiSD (Syafaruddin Siregar, 2004 : 26)
h. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi untuk Harga-Harga yang Diperlukan
dalam Uji Chi-Kuadrat (χ2)
i. Menentukan Batas Atas (Ba) dan Batas Bawah (Bb) Kelas Interval
Bb = skor terendah
Ba = skor tertinggi
j. Menentukan Z dengan rumus :
Z =
SD
MBk (Syafaruddin Siregar, 2004 : 86)
k. Mencari Batas Luas Tiap Kelas Interval (Lo) dengan Menggunakan Daftar
F (luas di bawah lengkung normal standar normal dari 0 ke Z)
l. Mencari Luas Tiap Kelas Interval (Li)
Li = L1 - L2 (Syafaruddin Siregar, 2004 : 87)
m. Mencari Harga Frekuensi Harapan (ei)
iii fLe . (Syafaruddin Siregar, 2004 : 87)
n. Menghitung Nilai Chi Kuadrat (χ2)
2
2
i
ii
e
ef (Syafaruddin Siregar, 2004 : 87)
71
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
o. Mencari Harga p-value
2
1
2
2
2
1
2
211 )(
hvp
Penerimaan kenormalan diterima apabila p-v > 0,05.
Dasar pengambilan keputusan normal atau tidaknya data yang diolah
adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai > , atau nilai signifikansi < 0.05 maka distribusi
sampel normal.
2. Jika nilai < , atau nilai signifikansi > 0.05 maka distribusi
sampel tidak normal.
Hasil perhitungan uji normalitas jika diperoleh data yang normal untuk
variabel X dan variabel Y, maka metode statistik yang digunakan adalah metode
statistik parametik. Apabila hasil perhitungan uji normalitas ada salah satu data
atau keduanya berdistribusi tidak normal, maka metode statistik yang digunakan
adalah metode statistik non parametik.
3. Uji Linieritas
Pengujian linieritas ini menggunakan model regresi. Analisis regresi
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh implementasi Good
Governance terhadap kinerja pegawai pada kantor pelayanan perbendaharaan
negara yang meliputi persamaan regresi linier, uji kelinieran dan keberartian
regresi.
72
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
A. Analisis Regresi
1. Menentukan persamaan regresi linier
Untuk menyatakan bentuk hubungan fungsional antara dua variabel
(variabel X dan Y) digambarkan dengan persamaan matematika, dengan rumus
sebagai berikut :
Y = a + bX
Harga a dan b dapat berdasarkan metode kuadrat terkecil dari pasangan
data X dan Y dengan rumus :
a =
22
2
XXn
XYXXY
b =
22 XXn
YXXYn
Regresi yang didapat dari perhitungan tersebut dapat digunakan untuk
menghitung harga Y bila harga X diketahui.
2. Analisis Linieritas dan Keberatian Regresi
Uji kelinieran dapat dilakukan dengan menghitung jumlah kuadrat-jumlah
kuadrat yang disebut sumber variansi. Sumber variansi yang perlu dihitung
menurut Syafaruddin Siregar (2004, 202 – 211) sebagai berikut :
1) Menghitung jumlah kuadrat total dengan rumus :
JKt =
n
yy i
i
2
2
2) Menghitung jumlah kuadrat regresi a dengan rumus :
n
YJK a
2)(
73
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a dengan rumus :
n
YXXYb
regJK
)()(
4) Mengitung jumlah kuadrat sisa (JKs) dengan rumus :
JK (S) = JKt – JKa – JKreg
5) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan (JKE) dengan rumus :
6) Menghitung jumlah kuadrat ketidak cocokan JK (TC) dengan rumus :
JKTC = JKS – JKE
7) Semua besaran di atas dapat diperoleh dalam tabel analisis varians (ANAVA).
Tabel 3.6
Analisis Varians (ANAVA) Regresi
Sumber
Varians dk JK JKR F
Regresi(a) 1 RJK= 21iy
n
Regresi(a/b) k-1
JKreg =
b. ).
.(n
yxyx ii
ii
1
2
k
JKS
reg
reg
2
2
Sres
Sreg
Residu n-k JKres = JKt - JKreg kn
JKS res
res
2
Total n 2
iY - -
Tuna Cocok k–2 JK TC = JKres –JKE STC
2 =
2k
JKTC
Galat (E) n-k JKE =
k
k
kn
yy
2
2 SE
2 =
kn
JK E
Fh = 2
2
E
TC
S
S
2
2
n
YYJKE
74
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
8) Memeriksa keberartian regresi, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
- Menentukan varians koefisien a dan b
22
22 1
)2(
n
XX
M
nn
JKresS
i
i
a
2
2
2 )2(/
n
XX
nJKresS
i
i
b
- Melakukan pengujian parameter a dan b
a
aS
at ;
b
bS
bt (ta = t1; tb = t2)
Pengujian keberartian regresi dengan dk = n – k untuk harga t1 dan t2
dengan mengambil taraf kepercayaan 1 = 0,05 dan 2 = 0,01
12
1
211 )(tt
ttvp h
Kriteria pengujian dengan taraf kepercayaan = 0,05, jika p-v > maka
koefisien regresi a dan b tidak berarti. Sebaliknya jika p-v < maka
koefisien regresi a dan b sangat berarti.
9) Membuat grafik linieritas variabel X dan variabel Y
Y = a + bX
Variabel Y
Variabel X
75
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Metode Statistik Parametik
Analisis Korelasi
1) Perhitungan Koefisien Korelasi
Rumus yang dipergunakan adalah koefisien korelasi Product Moment dari
Pearson sebagai berikut :
2222 .
YYnXXn
YXXYnrXY
(Syafaruddin Siregar, 2004 : 169)
Selanjutnya harga koefisien korelasi (r) yang diperoleh diinterpretasikan
pada indeks korelasi. Kriteria derajat korelasi menurut Syafaruddin Siregar
(2004:295) adalah sebagai berikut :
0,80 ≤ r < 1 Hubungan sangat tinggi
0,60 ≤ r < 0,80 Hubungan tinggi
0,40 ≤ r < 0,60 Hubungan sedang
0,20 ≤ r < 0,40 Hubungan rendah
0,00 ≤ r < 0,20 Hubungan sangat rendah
r = 1 Hubungan sempurna
r = 0 Tidak berhubungan
2) Pengujian Koefisien Korelasi (Uji Keberartian)
Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau
tidak. Rumus yang digunakan adalah uji t-student, sebagai berikut :
76
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
21
2
s
sr
nrt
( Syafaruddin Siregar, 2004 : 175)
Korelasi berarti jika thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan dk =
n-2 , dan jika thitung < ttabel , maka dikatakan bahwa korelasi tidak berarti.
3) Perhitungan Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya prosentase
kontribusi variabel satu terhadap variabel yang lainnya. Rumus yang
dipergunakan adalah sebagai berikut :
KD = r2 x 100% (Sudjana, 2002 : 369)
C. Metode Statistik Non Parametik
1. Analisis Koefisien Korelasi
Data yang digunakan adalah data ordinal dan merupakan statistik non
parametrik, maka analisis koefisien korelasi yang digunakan adalah dengan
menggunakan korelasi Rank Spearman. Langkah-langkah perhitungannya
menurut Syafaruddin Siregar (2004 : 300-308) adalah :
1. Membuat tabel rangking untuk kedua variabel
Rangking variabel bebas dan rangking variabel terikat disusun sesuai
keadaannya.
2. Menghitung selisih rangking
bi = RXi - RYi
3. Menghitung nilai koefisien korelasi (rs)
77
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
- Apabila tidak mengandung rangking yang sama, maka menggunakan
rumus :
)1(
61
2
2
nn
br i
S
- Apabila mengandung rangking yang sama, maka menggunakan
rumus :
12
3 ttTX dan
12
3 ttTY
XX Tnn
R12
32 dan
YY T
nnR
12
32
Kriteria derajat korelasi menurut Syafaruddin Siregar. (2004 : 295)
adalah sebagai berikut :
0,80 ≤ r < 1 Hubungan sangat tinggi
0,60 ≤ r < 0,80 Hubungan tinggi
0,40 ≤ r < 0,60 Hubungan sedang
0,20 ≤ r < 0,40 Hubungan rendah
0,00 ≤ r < 0,20 Hubungan sangat rendah
r = 1 Hubungan sempurna
r = 0 Tidak berhubungan
2. Pengujian Koefisien Korelasi (Uji Keberartian)
Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau
tidak. Rumus yang digunakan adalah uji t-student, sebagai berikut :
YX
YX
S
RR
ibRRr
22
222
.2
78
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
21
2
s
sr
nrt
( Syafaruddin Siregar, 2004 : 240)
Korelasi berarti jika thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan dk =
n - 2 , dan jika thitung < ttabel , maka dikatakan bahwa korelasi tidak berarti.
3. Perhitungan Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya prosentase
kontribusi variabel satu terhadap variabel yang lainnya. Rumus yang
dipergunakan adalah sebagai berikut :
KD = r2 x 100% (Sudjana, 2002 : 369)
4. Pengujian Signifikasi
Untuk menguji signikasi dapat menggunakan uji t dengan langkah pertama
yaitu mencari simpangan baku gabungan dengan mengguanakn rumus sebagai
berikut:
S2 = (n1 -1). S1
2 + (n2 – 1). S
2
N1 + N2 – 2
Keterangan:
S2 = Simpangan baku gabungan
n = Jumlah Sampel
S12
= Varians
79
Abdul Satibi, 2012 Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hal berikut yang dilakukan adalah mencari peningakatan hasil pembelajaran
dengan pengujian siognifikasi dengan menggunakan uji t yang mempunyai rumus
sebagai berikut:
t = β
SB/√n
Keterangan:
t = Nilai t hitung yang dicari
β = Rata-rata nilai Beta
SB = Simpangan baku
n = Jumlah sampel