bab iii metodologi penelitian a. metode...

15
Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimen Dilihat dari proses penelitian ini adalah mengamati hubungan sebab-akibat melalui manipulasi variabel bebas dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh manipulasi tadi, sehingga penelitian ini digolongkan kepada penelitian eksperimen (Russeffendi, 1998). Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik pengumpulan data melalui tes kemampuan dan non tes seperti, lembar observasi, wawancara. B. Desain Penelitian 1. Alur Penelitian Pada bagian ini adalah prosedur-prosedur yang dilakukan dalam penelitian Studi Penjajagan/ observasi Menyusun program penelitian Menyusun Rencana Pembelajaran Menyusun Instrumen Penelitian, uji coba dan validitas instrument Penentuan subyek, populasi, sampel penelitian Uji validitas instrument tes Pelaksanaan instrument tes dengan metode demonstrasi Eksperimen pembelajaran menggunakan metode demonstrasi Analisis data kesimpulan Diagram 3.1

Upload: truongque

Post on 30-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Eksperimen

Dilihat dari proses penelitian ini adalah mengamati hubungan sebab-akibat

melalui manipulasi variabel bebas dan menguji perubahan yang diakibatkan

oleh manipulasi tadi, sehingga penelitian ini digolongkan kepada penelitian

eksperimen (Russeffendi, 1998).

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik

pengumpulan data melalui tes kemampuan dan non tes seperti, lembar

observasi, wawancara.

B. Desain Penelitian

1. Alur Penelitian

Pada bagian ini adalah prosedur-prosedur yang dilakukan dalam

penelitian

Studi Penjajagan/ observasi

Menyusun program penelitian

Menyusun Rencana Pembelajaran

Menyusun Instrumen Penelitian, uji

coba dan validitas instrument

Penentuan subyek, populasi,

sampel penelitian

Uji validitas instrument tes

Pelaksanaan instrument tes dengan

metode demonstrasi

Eksperimen pembelajaran

menggunakan metode demonstrasi

Analisis data

kesimpulan

Diagram 3.1

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

19

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur Penelitian

Adapun penjelasan dari diagram prosedur penelitian diatas adalah:

a. Studi penjajagan atau observasi adalah langkah awal sebelum

memulai penelitian, untuk menentukan tempat atau lokasi yang

akan diteliti.

b. Setelah mendapatkan tempat atau lokasi yang memungkinkan

untuk dilakukannya penelitian, maka dilakukan penyusunan

program untuk proses penelitian.

c. Menyusun rencana pembelajaran yang akan menjadi proses

dalam penelitian.

d. Menyusun instrument penelitian berupa soal untuk mengukur

prestasi belajar matematika siswa.

e. Menentukan subjek dan sampel penelitian dari kelas yang

tersedia dengan teknik purposive sampling atau sampel yang

disengaja.

f. Mengkonsultasikan instrument penelitian dengan guru kelas

dan dosen pembimbing. Menguji cobakan instrument yang

telah divaliditas oleh guru kelas dan dosen pembimbing.

Mengadakan validitas instrument penelitian.

g. Melaksanakan penelitian yaitu memberikan instrument tes

dengan menggunakan metode demonstrasi alat peraga. Dan

memberikan perlakuan kepada kelas kontrol dengan

menggunakan metode ceramah yang biasa guru lakukan.

h. Melaksanakan eksperimen pembelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi uji tes kepada kelas eksperimen dengan

menggunkana metode demonstrasi.

i. Menganalisis hasil penelitian dan melakukan uji hipotesis.

j. Meyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

Metode yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu metode

demonstrasi dimana pada penelitian dilakukan untuk melihat suatu

hubungan sebab–akibat. Karena itu diharapkan pada penelitian ini akan

mendapatkan hasil yang baik.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

20

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perlakuan yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu

pembelajaran matematika dengan menggunakan metode demonstrasi.

Untuk kemampuan berpikir kreatif adalah sebagai variabel terkait

(variabel yang akan diamati).

Pengamatan akan dilakukan pada awal sebelum proses pembelajaran

dilakukan dan setelah pelajaran dilakukan (pretest dan postest).

Sampel pada penelitian ini dipilih secara sengaja, untuk kemudian

dibagi mejadi dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pretest

serta postes akan dilakukan pada kedua kelas tersebut. Dikelas

eksperimen akan dilakukan pembelajaran menggunakan metode

demonstrasi sedangkan pada kelas kontrol akan dilakukan pembelajaran

dengan metode yang lainnya, metode yang lain pada penelitian ini adalah

metode ceramah, yang mana metode ceramah adalah metode yang selalu

diberikan pada proses pembelajaran saat ini.

Mengacu pada uraian yang dijelaskan diatas, maka desain yang akan

digunakan pada penelitian ini adalah desain kelompok kontrol pretest dan

postest ( Ruseffendi, 1998) menggambarkan sebagai berikut:

A 0 X1 0

A 0 X2 0

Keterangan:

A : Pengelompokan sampel secara disengaja menurut kelas

0 : Pretest = postest

X1: Metode Demonstrasi

X2: Metode Ceramah

C. Lokasi, Subyek, Populasi, dan Sampel

1. Lokasi penelitian

Lokasi yang akan dijadikan untuk penelitian yaitu SD Negeri

Toyomerto 1, Kp. Wanasaba Ds. Toyomerto 1 Kec. Kramat Watu Kab.

Serang. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian tersebut karena jarak

rumah dengan sekolah tersebut cukup dekat, sehingga tidak

mengahabiskan waktu yang banyak untuk sampai ke sekolah atau tempat

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

21

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian tersebut. Oleh karena itu dalam kegiatan penelitian ini

diharapkan dapat berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Subyek penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VA dan VB

SD Negeri Toyomerto 1. Jumlah siswa yang ada di kelas VA berjumlah 25

orang ( terdiri dari 16 orang perempuan dan 9 orang laki-laki), sedangkan

kelas VB berjumlah 25 orang (terdiri dari 11 orang perempuan dan 14

orang laki-laki).

Tujuan dari pemilihan siswa dari masing-masing kelas tersebut

bermaksud untuk proses pengolahan data akan berjalan dengan lancar dan

tidak merusak saat pengolahan nilai yang akan dilakukan. Jumlah laki-laki

dan perempuan yang akan diolah datanya yaitu: kelas VA (terdiri dari 9

orang laki-laki dan 16 orang perempuan), dan kelas VB (terdiri dari 11

orang perempuan dan 14 orang laki-laki).

3. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”

(Sugiono, 2009: 80).

Berdasarkan hasil rapat yang dulakukan kepala sekolah se- kec

kramatwatu pada bulan desember 2009 tentang adanya perubahan atau

pembenahan Gugus, maka hasil dari rapat tersebut SD Negeri Toyomerto

1 menjadi anggota pada Gugus III, adapun SD-SD yang menjadi satu

Gugus dengan SD Negeri Toyomerto 1 yaitu SD Negeri Serdang I, SD

Negeri Serdang II, SD Negeri Harjatani, SD Negeri Larangan, SD Negeri

Toyomerto II, SD Negeri Krapyak, SDIT Harjatani. Karena faktor sekolah

yang cukup dekat dan memadai, maka penelitian ini dilaksanakan di SD

Negeri Toyomerto I.

4. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi” (Sugiono, 2009: 80). Sampel yang akan digunakan pada

penelitian ini adalah purposive sampling atau sampel yang disengaja.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

22

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian pada kelas VA dan VB SD Negeri Toyomerto 1, yang dimana

tiap kelas memiliki siswa 25 orang. Pada kelas VA (terdiri dari 9 orang

laki-laki dan 16 orang perempuan), dan kelas VB (terdiri dari 11 orang

perempuan dan 14 orang laki-laki).

Berdasarkan sampel data yang telah ada, peneliti akan memberikan

tes kemampuan berpikir kreatif kepada siswa-siswa SD Negeri Toyomerto

1, dari siswa dan siswa yang ada pastinya para siswa dan siswi memiliki

kemampuan dasar yang berbeda-beda.

Pada penelitian ini kelas VA dan kelas VB dijadikan sampel, kelas

VA yang dijadikan kelas eksperimen dan kelas VB yang akan dijadikan

kelas kontrol. Seluruh siswa telah diasumsikan mempunyai kemampuan

yang sama atau setara.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes dan non

test. Instrument tes berupa soal-soal kemampuan berpikir kreatif, sedangkan

instrumen non tes terdiri dari sikap-sikap siswa, wawancara, lembar observasi

dan selama proses pembelajaran.

Setelah diberikannya ujian terhadap kelas control dan kelas eksperimen,

kemudian kedua kelas diberikan treatment yang berbeda, yaitu kelas control

menggunakan metode ceramah dan kelas eksperimen menggunakan metode

demonstrasi. Setelah kedua kelas diberikan treatmen masing-masing, kemudian

diberikan tes terakhir untuk mengetahui hubungan antara kedua metode dalam

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa.

Pada penelitian ini, konsep yang menjadi bahan penelitian adalah

peningkatan. Kreativitas siswa dengan Penggunaan metode demonstrasi

sebagai pendekatan dalam pembelajaran matematika pada materi bangun

ruang. Bahan ajar yang dikembangkan dalam bentuk rencana pembelajaran

yang disusun oleh peneliti menitik beratkan pada menstimulus kemampuan

berpikir kreatif siswa sekolah dasar.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

23

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiap rencana pembelajaran yang disusun dilengkapi dengan lembar kerja

siswa (LKS). Lembar kerja siswa tersebut dipelajari dengan sejumlah

pertanyaan yang harus diselesaikan oleh siswa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut

ada yang harus dikerjakan secara individual.

Lembar kerja siswa yang dirancang, disusun, dan dikembangkan dalam

penelitian ini disesuaikan dengan pendekatan menggunakan metode

demonstrasi yang akan diterapkan dalam pembelajaran dengan indikator

kreativitas yang menjadi fokus pembelajaran.

1. Instrumen Tes

Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan adalah tes dan non

tes, instrument akan digunakan diawal dan akhir. Tes pertama akan

digunakan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrument

digunakan diawal untuk mengukur kemampuan masing-masing kelompok

pada awal pemberian tes awal sebelum dilakukannya pembelajaran.

Dalam membuat tes kemampuan berpikir kreatif siswa diawali dengan

menyusun kisi-kisi soal yang mencakup sub pokok bahasan, kompetensi

dasar, indikator, aspek kemampuan berpikir kreatif siswa yang akan

diukur, serta jumlah soal. Setelah menyusun kisi-kisi, kemudian membuat

soal, kunci jawaban dan pedoman.

a. Validitas tes

“Validitas menunjukan tingkat ketepatan suatu alat (tes) atau

tingkat keabsahan” (Wahyudin. dkk, 2008: 140). Dalam mengukur

suatu yang akan diukur, atau dalam mengungkap data yang hendak

diungkap. Setiap alat ukur harus hanya mengukur satu dimensi atau

satu aspek saja.

Untuk mengetahui kevalidan isi, dilakukan dengan berdasarkan

atas pertimbangan dari para ahli, atau orang yang dianggap ahli dalam

hal ini, salah satunya adalah dosen pembimbing.

Validitas soal yang dinilai oleh validator adalah:

1) kesesuaian antara indikator dan butir soal

2) kejelasan bahasa dalam soal

3) kesesuaian soal dengan tingkat kemampuan siswa

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

24

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) kebenaran materi atau konsep.

Dikarenakan tes kemampuan berpikir kreatif tidak diuji

cobakan terlebih dahulu dan langsung diberikan kepada subyek

peneliti, maka untuk mengetahui soal yang dibuat sudah valid

atau belum dapat diperiksa oleh dosen pembimbing atau orang

yang ahli dalam bidangnya. Akan tetapi dalam hal ini yang

memeriksa soal yang telah dibuat oleh peneliti yaitu dosen

pembimbing. Tanpa adanya perbaikan soal dari para ahli atau

dari dosen pembimbing maka hasil tes ini tidak akan berjalan

dengan lancar.

b. Validitas Muka

Validitas muka disebut pula sebagai validitas bentuk soal atau

validitas tampilan baik itu berupa pertanyaan, pernyataan atau

suruhan.Validitas muka dilakukan untuk mengetahui keabsahan

susunan kalimat pada soal sehingga tidak menimbulkan pengertian

yang ambigu.Sedangkan validitas isi membuktikan tentang kesesuaian

tes ditinjau dari materi yang diajukan, kesesuaian butir soal dengan

indikator, kesesuaian butir soal dengan tingkatan kognitif siswa, dan

kesesuaian materi dengan tujuan yang ingin dicapai.

Soal dikatakan valid (dari segi validitas muka) jika telah

memenuhi kriteria validitas muka, yakni apabila soal tersebut

memiliki kejelasan dari segi bahasa atau redaksional. . Dalam

mengujikan validias muka dan isi tersebut peneliti memberikan

beberapa soal yang menguji cara berpikir kreatif siswa salah satunya

terdapat pada soal nomor 9 yaitu: siswa menyebutkan ciri-ciri bangun

ruang kubus, dengan soal yang demikian, maka siswa akan

berimajinasi dan memberikan jawaban yang berbeda-beda menurut

pemikirannya sendiri, dengan itu tes kemampuan berpikir kreatif bisa

dibuktikan. Dan validitas pada soal tersebut cukup terpenuhi.

c. Validitas isi

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai

dengan kriteria, memiliki kesejajaran antara hasil tes dan kriteria.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

25

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soal akan dikatakan valid jika butir soal tersebut telah sesuai

dengan:

a) Materi pokok yang diberikan.

b) Indikator pencapaian tes kemampuan.

c) Aspek kemampuan berpikir kreatif.

Tingkat kesukaran untuk siswa kelas V (Lima) SD. Sebuah tes

dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria,

memiliki kesejajaran antara hasil tes dan kriteria. Teknik yang

digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi

product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh

Pearson(Arikunto, 2012, hlm. 85). Rumus korelasi produk moment

dengan angka kasar adalah sebagai berikut:

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan Y

banyak subjek

nilai hasil uji coba

nilai rerata harian

Setelah koefisien validitasnya diketahui, kemudian nilai

diinterpretasikan berdasarkan kriteria pada tabel dibawah ini

(Riduwan, 2006 , hlm. 228) :

Tabel 3.1

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval

Koefisien

Tingkat

Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

2222 )(.()((

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

xyr

N

X

Y

xyr

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

26

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui validitas setiap butir soal, dalam penelitian

ini soal tes/instrumen terlebih dahulu diujikan pada siswa lain yang

bukan siswa tempat penelitian. Dalam hal ini, sekolah yang

digunakan untuk validitas butir soal adalah SDN Sumuranja 2 Hasil

data yang diperoleh tidak dihitung secara manual, melainkan diolah

menggunakan program software Anabutis dan Microsoft Exels.

d. Reliabilitas Tes

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 173), instrumen yang reliabel

adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk

mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama

pula. Sedangkan Sambas dan Maman (2007, hlm. 37)

mengemukakan bahwa uji reabilitas instrumen dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat

ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Hasil data yang diperoleh tidak dihitung secara manual,

melainkan diolah menggunakan bantuan program software analisis

butir soal (Anabutis) sehingga diperoleh reliabilitas soal.

Tingkat reliabilitas dari suatu instrumen didasarkan pada

klasifikasi Guilford, sebagai berikut :

Tabel 3.2

Klasifikasi Tingkat Reliabilitas

Besarnya rII Interpretasi

0,80 < rII ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < rII ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rII ≤ 0,60 Cukup

0,20 < rII ≤ 0,40 Rendah

rII ≤ 0,20 Sangat rendah

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu pengumpulan informasi yang akan

dibutuhkan bagi yang membutuhkan informasi, dalam wawancara

terdapat hal yang harus ditanyakan maupun yang tidak harus

ditanyakan. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

27

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperoleh dengan cara kegiatan tanya jawab kepada nara sumber untuk

mendapatkan informasi yang diinginkan. Jenis wawancara yang

digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 197).

Wawancara atau interview merupakan suatu metode yang

digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara

Tanya-jawab sepihak. Karena responden tidak diberi kesempatan

untuk mengajukan pertanyaan (Arikunto, 2012, hlm. 44).

Dalam penelitian, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang

akan menunjang hasil penelitiannya, diantaranya yaitu untuk

mengetahui seberapa besarkah pengaruh metode demonstrasi terhadap

kemampuan berpikir kreatif siswa.

Berikut wawancara yang dilakukaan:

1) Bagaimanakah pendapat anda tentang pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi yang telah dilakukan?

2) Bagaimana pengaruh metode demonstrasi terhadap pembelajaran

tentang materi bangun ruang?

3) Apakah dengan metode demonstrasi bisa menambah cara berpikir

kreatif anda?

4) Apakah dengan metode demonstrasi bisa membantumu dalam

menyelesaikan permasalahanmu sehari-hari?

E. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Tes, dilakukan sebelum (tes awal) dan sesudah (tes akhir) proses

pembelajaran terhadap kedua kelas baik eksperimen maupun kontrol.

Waktu pelaksanaan tes awal dan tes akhir dilakukan secara bersamaan

agar data yang dihasilkan lebih akurat dan tidak menimbulkan kebocoran

soal dari siswa yang telah mendapatkan tes terlebih dahulu.

2. Wawancara dilakukan setelah proses pemberian tes, gunanya untuk

mengetahui tanggapan-tanggapan siswa terhadap proses pemberian

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

28

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrument dan treatmen yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini proses

wawancara hanya untuk menguatkan hasil penelitian yang telah terjadi.

Tidak untuk diolah seperti halnya instrumen-instrumen yang telah

diberikan, wawancara hanya untuk memperkuat hasil dari proses

pemberian instrument.

F. Teknik Analisis Data

Setelah mendapatkan hasil atau data dari penelitian menggunakan

instrument yang telah dilakukan, maka selanjutnya dalah menganalisis data

yang telah diperoleh, cara yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Tes

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel data–

data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas jika dihitung

secara manual adalah dengan rumus chi Kuadrat. Penggunaan metode

chi kuadrat adalah untuk mengadakan pendekatan dari Pengujian

normalitas data dengan (X2) dilakukan dengan cara membandingkan

kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul dengan

kurva normal.

Untuk menghitung uji normalitas, maka menentukan terlebih

dahulu hipotesis. Hipotesis dalam uji normalitas adalah sebagai

berikut:

H0: menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara kreativitas siswa yang mendapatkan pembelajaran PLAS

dengan pembelajaran konvensional

Ha: menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

kreativitas siswa yang mendapatkan pembelajaran PLAS dengan

pembelajaran konvensional

Atau bisa ditulis dengan:

H0: 1 = 2

Ha: 1 ≠ 2

Berikut Rumus Chi kuadran hitung (Sujarweni dan Poly, 2011, hlm.

49):

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

29

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

k

e

eo

f

ff

1

2

2 )(

Keterangan:

= chi Kuadrat

= frekuensi dari yang diamati

= frekuensi yang diharapkan

k = banyak kelas

dk = (k – 3), derajat kebebasan (k=banyak kelas)

akan dibandingkan dengan

atau dengan

adalah taraf signifikan 0,01

Kaidah keputusan:

Jika X2hitung ≥ X

2tabel, maka distribusi data Tidak Normal.

Jika X2hitung≤ X

2tabel, maka distribusi data Normal.

Apabila menggunakan bantuan program software SPSS

Statistic versi 21 for windows uji normalitas yang dilakukan

menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan menggunakan kaidah nilai:

Sig. > 0.05, maka data berdistribusi normal.

Sig. ≤ 0.05, maka data tidak berdistribusi normal.

Setelah melakukan uji normalitas dari data yang diperoleh

adalah berdistribusi normal, maka selanjutnya melakukan uji

homogenitas dan uji rata-rata (Uji t). sedangkan apabila setelah

melakukan uji normalitas diperoleh data berdistribusi tidak normal,

maka langkah selajutnya melakukan uji homogenitas dan uji

nonparametrik.

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk melihat apakah sampel yang

diambil bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas variansi

dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah kelas eksperimen

dan kelas kontrol memiliki varians yang homogen atau tidak. Untuk

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

30

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahui hasil uji homogenitas antara kelas ekperimen dan kelas

kontrol dilakukan dengan menggunakan bantuan software Statistics

Passage for the Social Science (SPSS) 21.0 for windows. Kriteria uji

yang digunakan adalah dua buah distribusi dikatakan memiliki

penyebaran yang homogen apabila nilai hitung F < nilai tabel F dengan

α (α = 0.05) tertentu dan d = ( - 1) dan d = ( - 1). (Sambas dan

Maman, 2007, hlm. 84)

Rumus untuk uji statistika yang digunakan adalah F =

Keterangan:

= varian yang besar dan

= varian yang kecil

Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah Ruseffendi dalam

Sambas A.M. dan Maman A. (2007, hlm. 84)

: =

, artinya distribusi bersifat homogeny

: ≠

, artinya distribusi bersifat tidak homogeny

3. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Untuk menguji hipotesis, digunakan uji perbedaan dua rata-rata

(uji t).Uji hipotesis menggunakan uji t dua sampel.Uji t dua sampel ini

termasuk kepada uji perbandingan (uji komparatif).Gunanya uji

komparatif adalah untuk menguji signifikansi hasil penelitian yang

berupa perbandingan keadaan variable dari dua rata-rata sampel.Syarat

untuk melakukan uji-t ini adalah ketika uji normalitas dan uji

homogenitas terpenuhi.Adapun rumus untuk menghitung uji-t adalah

(Riduwan, 2003, hlm. 214) :

(

√ ) (

√ )

Keterangan:

r = Nilai Korelasi X1 dengan X2

n1 dan n2 = Jumlah sampel

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

31

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan = Rata-rata sampel ke-1 dan sampel ke-2

1 dan = Standar Deviasi sampel ke-1 dan sampel ke-2

S1 dan S2 = Varians sampel ke-1 dan sampel ke-2

Perhitungan uji-t dalam penelitian ini, akan diperoleh

menggunakan software untuk menghitung data statistik, yaitu

program SPSS 21.0 setelah mengatahui normalitas dan

homogenitas datanya, dengan cara memasukan input atau data

yang akan diolah pada cell baru (variabel view) kemudian pilih

analisis compare means dan independent–samples t test. Setelah

dimasukan data pada variebel view maka akan keluar output berupa

tabel uji t.

4. Pengelompokan Data

Nilai dikelompokkan berdasarkan nilai kelompok tinggi, sedang,

dan rendah. Dalam pengelompokan nilai, menggunakan ketentuan

sebagai berikut:

a. Jika x ≥ (β + std) maka x dikelompokkan kedalam nilai “tinggi”

b. Jika (β - std) ≤ x ≤ (β + std) maka x dikelompokkan kedalam nilai

“sedang”

c. Jika x < (β – std) maka x dikelompokkan kedalam nilai “rendah”

Keterangan:

x = nilai siswa

β = nilai rata-rata siswa

std = standar deviasi kelas

5. Uji Gain

Uji gain digunakan untuk mengetahui kualitas peningkatan hasil

belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi. Gain yang diperoleh dinormalisasi oleh selisiah

antara skor maksimal ( ) dengan skor pretest. Uji gain ini

dimaksud untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasi

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Eksperimenrepository.upi.edu/19495/6/S_MTK_KDSERANG_1101416_Chapter 3.pdfPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP ... Universitas Pendidikan Indonesia

32

Deni Ardiyan,2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG DI KELAS V SD NEGERI TOYOMERTO 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perolehan gian seorang siswa. Gian yang dinormalisasi diperoleh

dengan cara menghitung selisih antara skor postest ( ) dengan skor

pretest ( ) yaitu dengan dibagi oleh selisih antara skor maksimal

dengan skor pretest.

g =

Keterangan:

g = Gain = Skor Pretest

= Skor Postest = Skor Maksimal

Kriteria tingkat n-Gain siswa menggunakan tabel yang tertera

di bawah ini.

Tabel 3.3

Kriteria n-Gain

Gain Klasifikasi

g>0,7 gain tinggi

0,3<g≤0,7 gain sedang

g≤0,3 gain rendah