bab iii metodologi penelitian 3.1. tempat dan waktu...

22
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1. Tempat Penelitian Tempat penelitian berlokasi di SD Kanisius Cungkup Kota Salatiga kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di kelas I SD Kanisius Cungkup kota salatiga kabupaten Semarang tahun ajaran 2016/2017. Sekolah ini berada di kota salatiga dengan jumlah siswa kelas I Berjumlah 21 siswa. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada pertimbangan: kemampuan membaca dan menulis siswa masih kurang, materi terlalu tinggi dan lingkungan yang kurang mendukung. lingkungan yang kurang mendukung menyebabkan siswa kurang bersosialisasi dengan teman-temannya kecuali saat berada di sekolah. 3.1.2. Waktu penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tanggal 15 sampai dengan 25 April 2016 tahun ajaran 2015/2016. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. 3.2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Kanisius Cungkup kota Salatiga kabupaten Semarang yang berjumlah 21 orang siswa yang terdiri dari 11 siswa laki- laki dan 10 orang siswa perempuan. Dilihat dari permasalahannya penelitian di kelas I dilakukan karena hasil belajar siswa kelas I terhadap mata pelajaran PKn masih rendah. dari data ulangan PKn pada semester 2 tahun ajaran 2016 tercatat masih banyak siswa di SD tersebut yang mengalami kesulitan dalam mata pelajaran PKn. hal tersebut dilihat dari

Upload: hathuy

Post on 03-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat

penelitian dan karakteristik subjek penelitian.

3.1.1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian berlokasi di SD Kanisius Cungkup Kota Salatiga

kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di kelas I SD Kanisius Cungkup

kota salatiga kabupaten Semarang tahun ajaran 2016/2017. Sekolah ini berada di

kota salatiga dengan jumlah siswa kelas I Berjumlah 21 siswa.

Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada pertimbangan: kemampuan

membaca dan menulis siswa masih kurang, materi terlalu tinggi dan lingkungan yang

kurang mendukung. lingkungan yang kurang mendukung menyebabkan siswa kurang

bersosialisasi dengan teman-temannya kecuali saat berada di sekolah.

3.1.2. Waktu penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tanggal 15

sampai dengan 25 April 2016 tahun ajaran 2015/2016. Penentuan waktu penelitian

mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas

memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang

efektif dan efisien.

3.2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Kanisius Cungkup kota Salatiga

kabupaten Semarang yang berjumlah 21 orang siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-

laki dan 10 orang siswa perempuan.

Dilihat dari permasalahannya penelitian di kelas I dilakukan karena hasil

belajar siswa kelas I terhadap mata pelajaran PKn masih rendah. dari data ulangan

PKn pada semester 2 tahun ajaran 2016 tercatat masih banyak siswa di SD tersebut

yang mengalami kesulitan dalam mata pelajaran PKn. hal tersebut dilihat dari

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

18

rendahnya nilai hasil belajar mata pelajaran PKn. Untuk meningkatkan hasil belajar

siswa tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran STAD.

3.3. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah PTK (Penelitian

Tindakan Kelas) dengan menggunakan desain penelitian dari Kemmis dan Mc

Taggart yang terdiri dari tiga tahapan pelaksanaan.

3.3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif (Classroom

Action Research) yang biasanya disingkat PTK. “PTK adalah penelitian tindakan

yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu praktik

pembelajaran” (Arikunto, 2009:58). Sedangkan Subiyantoro (dalam Moh. Amin

2011:2) mendefinisikan PTK sebagai berikut: Suatu penelitian yang dilakukan secara

sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang

sekaligus sebagai peneliti, sejak disusun suatu perencanaaan sampai penilaian

terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk

memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.

Siswarsih Madya (2006:51) menyatakan” penelitian tindakan sejati adalah

penelitian tindakan kolaboratif, yaitu yang dilakukan oleh sekelompok peneliti

melalui kerjasama dan kerja bersama. Kolaborasi yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah kolaborasi antara guru dengan peneliti”.

3.3.2. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini mengambil desain yang dikembangkan oleh

Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan,

tindakan, pengamatan dan refleksi. Kemmis dan Mc Taggart menyatukan komponen

tindakan dan pengamatan sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan ini dijadikan

dasar langkah berikutnya yaitu refleksi. Dari refleksi disusun sebuah modifikasi yang

diaktualisasikan dalam bentuk rangkaian tindakan dan pengamatan lagi, begitu

seterusnya. (gambar).

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

19

Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan PTK

Rancangan dalam penelitian ini mengacu pada model spiral atau siklus

menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010:137). Tujuan menggunakan

model ini adalah apabila pada awal pelaksanaan tindakan ditemukan adanya

kekurangan, maka tindakan perbaikan dapat dilakukan pada tindakan berikutnya

sampai target yang diinginkan tercapai. Pada masing-masing siklus terdiri dari tahap

perencanaan, pelaksanaan dan observasi , refleksi.

a. Tahap (1): Menyusun Rancangan Tindakan

Penyusunan rancangan mempunyai kesepakatan bersama antara peneliti yang

melakukan tindakan dan proses jalannya tindakan diamati oleh teman sejawat. Upaya

tersebut dilakukan untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu

kecematan pengamatan yang dilakukan. Rencana penelitian tindakan merupakan

tindakan yang terstruktur dan terencana, namun tidak menutup kemungkinan untuk

mengalami perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

b. Tahap (2) dan (3): Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

20

Tahap 2 dan 3 mempunyai sifat yang berbeda, tetapi tahap 2 dan 3 dilakukan secara

berasamaan karena pelaksana pembelajaran dan pengamat berbeda yaitu terdiri dari 2

orang. Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan

pembelajaran di kelas. Pada tahap ini, rancangan starategi dan skenario penerapan

pembelajaran akan dilaksanakan. Kemudian pelaksanaan pengamatan dilakukan oleh

teman sejawat (observer). Pengamat melakukan pengamatan dan mencatat semua hal

yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hal-hal yang perlu diamati

oleh pengamat antara lain: proses tindakan, pengaruh tindakan, keadaan dan kendala

tindakan, serta persoalan lain yang timbul. Untuk mempermudah observasi peneliti

menggunakan lembar observasi sebagai panduan.

c. Tahap (4): Refleksi

Pada tahap ini menerapakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

dilakukan. Mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan

data dari lembar observasi dan dapat pula bertanya jawab dengan subjek tentang apa

yang dialami, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan

berikutnya.

Keempat tahapan tersebut adalah unsur untuk membuat siklus. Siklus adalah

putaran kegiatan berurutan yang kembali kelangkah semula. Satu siklus terdiri dari

tahap perencanaan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Bentuk

penelitian tindakan kelas tidak pernah berupa kegiatan tunggal, tapi selalu harus

berupa rangkaian kegitan yang kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus (Suharsimi

Arikunto, 2007:20)

3.4. Variabel yang akan Diteliti

Menurut Sugiyono (2011: 2) “Variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu dalam bentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 2 variabel yang digunakan, yaitu:

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

21

a. Variable Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini variabel

bebasnya adalah model pembelajaran Student Teams-Achievment Divisions

(STAD).Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dibagi dalam kelompok-

kelompok kecil yang heterogen. Kemudian guru memberikan presentasi/menyajikan

materi kepada siswa. Siswa bekerja dalam kelompok, siswa dalam kelompok

memastikan agar semua anggotanya dapat menguasai pelajaran dengan baik. Pada

akhir pembelajaran guru memberikan kuis individu untuk siswa. Skor dari kuis

individu siswa akan dikumpulkan menjadi skor kelompok, kelompok dengan nilai

tertinggi akan mendapat penghargaan. Dengan kegiatan pembelajaran yang

bervariasi seperti itu akan menumbuhkan keaktifan dan kerja sama siswa sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat

adalah proses dan hasil belajar siswa terhadap pemahaman konsep mata pelajaran

PKn. Dalam hal ini hasil belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa pada akhir

pembelajaran setelah dilakukan proses pembelajaran sehingga akan diketahui

keberhasilan siswadalam mengikuti pelajaran yang telah disajikan oleh guru.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Variabel X

No Langkah STAD Indikator Item

1 Guru

menyampaikan

tujuan dan

memotivasi

peserta didik

Menyampaikan

semua tujuan

pembelajaran yang

ingin dicapai pada

pelajaran dan

memotivasi peserta

1. Apakah guru

menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai?

2. Apakah guru

memotivasi peserta

didik?

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

22

didik belajar

2 Guru

menyampaikan

materi

pelajaran

Menyampaikan

materi pelajaran

kepada peserta didik

dengan media yang

tepat

Apakah guru

menyampaikan materi

dengan media yang tepat?

3 Guru

mengorganisasi

kan peserta

didik ke dalam

kelompok-

kelompok kecil

Membentuk

kelompok kecil

1. Apakah guru membagi

siswa ke dalam

kelompok?

2. Apakah guru membagi

kelompok berdasarkan

heterogenitas?

4 Guru

membimbing

kelompok

bekerja dan

belajar

Membimbing

kelompok-kelompok

pada saat mereka

mengerjakan tugas

kelompok

Apakah guru membimbing

kelompok-kelompok saat

mengerjakan tugas?

5 Guru

memberikan

kuis

Kuis Apakah guru memberikan

kuis individu kepada siswa?

6 Guru

memberikan

penghargaan

Penghargaan Apakah guru memberikan

penghargaan kepada siswa

yang memperoleh skor

tertinggi?

3.5. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus setiap siklus

terdiri dari 2 pertemuan. Kemmis dan Mc Taggart menyatakan bahwa ada tiga tahap

rencana tindakan yang utama dalam penelitian tindakan diantaranya adalah:

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

23

perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), serta refleksi

(reflecting) (Arikunto, 2010:137). Berikut ini rincian dari ketiga tahapan penelitian

tindakan kelas:

Siklus I meliputi:

A. Perencanaan

Dalam perencanaan siklus I, peneliti menetapkan seluruh perencanaan tindakan yang

akan dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran STAD. Langkah-langkah perencanaan untuk

siklus I sebagai berikut:

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan materi.

b) Membuat materi pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.

c) Mempersiapkan sumber, media pembelajaran yang sesuai dengan materi

pembelajaran dan fasilitas yang diperlukan.

d) Menyiapkan LKS untuk siswa.

e) Menyiapkan lembar observasi.

f) Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

B. Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran yang sesuai

dengan perencanaan, berikut ini rincian pelaksanaan tindakan:

a) Apersepsi, siswa diingatkan kembali tentang kompetensi dasar berkaitan dengan

materi yang dipelajari sebelumnya.

b) Guru memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pelajaran

c) Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

d) Guru membagi siswa dalam kelompok.

e) Guru menyampaikan materi pelajaran PKn.

f) Siswa diberi LKS dan melakukan diskusi kelompok.

g) Guru membimbing kegiatan disukusi kelompok.

h) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kegiatan diskusi kelompok.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

24

i) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang

belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.

j) Guru mengadakan kuis secara individu

k) Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

l) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai

yang paling tinggi.

Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati keaktifan siswa di

dalam kelas. Pengamat mencatat aktivitas siswa dengan menggunakan lembar

observasi terstruktur. Selain itu, dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan

oleh guru diamati oleh observer. Observer mengamati jalannya kegiatan

pembelajaran untuk mengamati dan mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang

terjadi saat penerapan model pembelajaran STAD.

C. Refleksi

a) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi.

b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model

pembelajaran STAD.

c) Membuat daftar permasalahaan yang terjadi pada siklus I.

Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II agar dapat memperbaiki

pendekatan yang dilakukan pada siklus I.

Siklus II meliputi :

A. Perencanaan ulang.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I selanjutnya diadakan perencanaan ulang

seperti pada perencanaan di siklus I. Setelah itu peneliti mencatat permasalahan dan

kendala yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung dan merencanakan perbaikan

berdasarkan refleksi siklus I.

B. Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan atau tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan,

yaitu:

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

25

a) Melaksanakan tindakan sebagaimana pada siklus I sesuai hasil refleksi pada siklus

I.

b) Mengawasi siswa yang kurang aktif dengan bimbingan khusus.

c) Guru mengadakan bimbingan dengan mengamati kesalahan-kesalahan dan

kesulitan yang dihadapi siswa.

Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati aktivitas siswa di

dalam kelas. Pengamat mencatat aktivitas siswa dengan menggunakan lembar

observasi terstruktur dan membandingkan dengan siklus sebelumnya. Selain itu,

dalam proses belajar mengajar diamati oleh observer. Observer mengamati jalannya

kegiatan pembelajaran dan mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat

penerapan model pembelajaran STAD.

C. Refleksi

a) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi.

b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model

pembelajaran STAD.

c) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus II, apakah pemberian tindakan

pada siklus II sudah mengalami peningkatan.

3.6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa teknik

yaitu dengan teknik tes dan non tes yang disertai dengan kisi-kisi instrumen

pengumpulan data.

3.6.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini antara lain:

a. Teknis tes

“Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditentukan” Arikunto (2012:67). Tes dalam penilitian ini dilaksanakan pada akhir

pembelajaran pada siklus I dan II. Bentuk instrumen tes ini berupa lembar evaluasi

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

26

pada akhir pembelajaran dalam lembar kerja siswa (LKS).

b. Teknis nontes

a) Observasi

“Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan data untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah dicapai” (Yonny, 2010: 58).

“Observasi sebagai alat penilaian digunakan untuk mengukur tingkah laku individu

ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun situasi buatan” (Sudjana, 2009: 84). Dalam observasi penelitian

ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam

pembelajaran dengan menerapkan model STAD.

b) Dokumentasi

“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah,

prasasti, agenda dan sebagainya” (Arikunto, 2012: 206).

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui daftar nama

siswa dan nilai awal PKn sebelum dilakukan penelitian. Dari data tersebut dapat

diketahui kemampuan awal siswa, sehingga dapat digunakan sebagai perbandingan

setelah penelitian dilakukan.

Instrumen Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk

mengetahui hasil belajar di kelas I dalam mata pelajaran PKn di SD Kanisius

Cungkup Salatiga setelah menggunakan model pembelajaran STAD adalah:

1) Tes

Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk tes pilihan ganda. Tes

pilihan ganda digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada ranah kognitif.

“Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar

atau paling tepat” (Sudjana, 2009: 48). Tes ini berfungsi untuk mengetahui sejauh

mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tiap-

tiap siklus dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

27

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus I

Kompeten

-si Dasar Indikator

Tingkat

Kesukaran Soal Teknik

Penilai

-an

Bentuk

Instru-

men Mu Se Su

1.1

menjelaskan

perbedaan

jenis

kelamin dan

agama yang

ada di

Indonesia

Menyebutkan perbedaan

jenis kelamin dalam

keluarga

Mendeskripsikan

macam-macam agama

yang ada di Indonesia

Menyebutkan nama-

nama tempat ibadah

sesuai dengan agamanya

Menyebutkan istilah

nama pemuka tiap

agama yang ada di

indonesia

Mengetahui apa yang

disebut dengan hidup

rukun dengan sesama

4

soal

17

soal

4

soal

Teknik

tes:

Pilihan

ganda

Pilihan

ganda

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus 2

Kompeten

-si Dasar Indikator

Tingkat

Kesukaran Soal Teknik

Penilai

-an

Bentuk

Instru-

men Mu Se Su

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

28

1.2

Memberika

n contoh

hidup

rukun

melalui

kegiatan di

rumah dan

di sekolah.

Mengidentifikasi hidup

rukun baik di rumah dan

di sekolah

Membedakan hidup

rukun dan hidup tidak

rukun serta dapat

menceritakan akibat

tidak menjaga

kerukunan

Mengetahui kegunaan

hidup rukun melalui

kegiatan di rumah dan di

sekolah

4

soal

18

soal

3

soal

Teknik

tes:

Pilihan

ganda

Pilihan

ganda

2) Lembar Observasi

Kegiatan observasi harus dilaksanakan bersamaan dengan pembelajaran.

Dalam lembar observasi berisi tentang hal-hal yang dapat mengukur aktivitas siswa

dan dan keterampilan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran STAD. “Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan

(data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran” (Sudijiono,

2008:76). “Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku

yangdigambarkan akan terjadi” Arikunto (2010:272). Adapun kisi-kisi yang berisi

item-item pada lembar observasi tindakan guru adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kinerja Guru Menerapkan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Aspek yang

diamati dalam

langkah-langkah

pembelajaran

Indikator No.

Item

1. Persiapan Mengatur tempat duduk 1

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

29

pembelajaran Mengecek kesiapan siswa, ruangan kelas, dan media

pembelajaran 2

2. Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi

siswa

Membuka pelajaran dengan salam 3

Melakukan motivasi dan melakukan apersepsi 4

Menyampaikan tujuan pembelajaran. 5

3. Menyajikan

materi dengan

memanfaatkan

media

Menggali pengetahuan siswa berdasarkan media 6

Menyajikan materi dengan menggunakan media

pembelajaran 7

Bertanya jawab dengan siswa tentang materi

pembelajaran 8

4. Mengorganisasi

kan siswa

dalam

kelompok-

kelompok

belajar

Mengorganisasi siswa dalam 10 kelompok kecil (tim)

dalam setiap tim terdiri 2-3 siswa heterogen baik

jenis kelamin maupun kemampuan akademiknya

9

Membagikan lembar kerja siswa (diskusi) 10

Menentukan skor awal dari rata-rata skor dasar atau

skor kuis sebelumnya 11

Menjelaskan aturan main dalam kelompok kerja 12

5. Membimbing

kelompok kerja

dan belajar

Membimbing siswa bekerja dalam kelompok dan

saling bekerja sama satu lain agar memastikan

anggota kelompok lain dapat menguasai materi.

13

Menyuruh siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompok 14

Mengarahkan anggota kelompok lain untuk

menanggapi hasil presentasi dari kelompok lain 15

6. Evaluasi Memberikan soal kuis kepada siswa 16

Mengarahkan siswa mengerjakan soal kuis secara

individu dan tidak boleh saling membantu 17

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

30

Mengoreksi soal kuis 18

Menghitung nilai siswa secara individu digabungkan

per kelompok dan dijumlahkan 19

7. Memberi

penghargaan

Memberikan penghargaan kepada tim dengan skor

tertinggi. 20

Memberi penguatan kepada kelompok yang tidak

mendapat penghargaan 21

8. Kesimpulan

dan penutup

Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum dipahami 22

Menyimpulkan materi pelajaran. 23

Memberi arahan untuk pertemuan selanjutnya 24

Menutup pelajaran dengan salam 25

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa Selama Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Aspek yang

diamati dalam

langkah-langkah

pembelajaran

Indikator No.

item

1. Kesiapan siswa

sebelum

mengikuti

pembelajaran

Membawa buku sumber dan alat pelajaran lengkap 1

Bersemangat mengikuti pelajaran 2

Mempelajari materi pelajaran di rumah 3

2. Perhatian siswa

terhadap

penjelasan guru

Antusias saat guru melakukan motivasi 4

Memberi respon jawaban saat guru melakukan

apersepsi

5

Mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan

pembelajaran

6

Mengamati lingkungan 7

Menjawab pertanyaan dari guru 8

Berani mengajukan pendapat 9

3. Kemampuan

siswa

mengerjakan

Duduk dalam kelompok masing-masing 10

Mendengarkan penjelasan guru tentang prosedur

aturan main dalam kelompok

11

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

31

lembar kerja Membaca petunjuk pada lembar kerja 12

Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan lembar

kerja sesuai dengan petunjuk lembar kerja

13

4. Keaktifan siswa

bertanya

Mempunyai inisiatif bertanya pada guru bila

mengalami kesulitan saat mengerjakan lembar kerja

14

Bertanya sesuai dengan materi pembelajaran 15

5. Bekerja sama

dalam tim

Bertukar pikiran dalam mengerjakan lembar kerja 16

Menghargai pendapat teman 17

Menginformasikan jawaban kepada anggota lain 18

Menguasai materi 19

6. Keberanian

siswa

Mempresentasikan hasil kerja kelompok 20

Menanggapi hasil kerja kelompok 21

Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum

dipahami

22

7. Kejujuran Mengerjakan kuis secara individu 23

8. Penghargaan Mendapatkan penghargaan 24

9. Kesimpulan Mampu membuat kesimpulan 25

3.7. Validitas dan Reliabilitas

Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat

penilaian kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian tersebut sebelum

digunakan oleh peneliti. Suatu alat penilaian yang baik adalah jika alat penilaian

tersebut memenuhi ketepatan (validitas) dan keajegan (reliabilitas).

3.7.1. Uji Validitas

Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurit Sudijono, A. 2001., (dalam Wardani

dan Slameto 2012:87), Sebutir item dapat dikatakan telah memiliki validitas yang

tinggi atau valid, jika skor pada butir item yang bersangkutan memiliki kesesuaian

atau kesejajaran arah dengan skor totalnya, atau dengan bahasa statistik, ada korelasi

positif yang signifikan antara skor iten dengan skor totalnya. Skor total disini

berkedudukan sebagai valiabel terikat (dependent variabel), sedangkan skor item

berkedudukan sebagai variabel bebasnya (independent variabel).

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

32

Tabel 3.6

Rentang Indeks Validitas

No Indeks Interpretasi

1 0,81-1,00 Sangat tinggi

2 0,61-0,80 Tinggi

3 0,41-0,60 Cukup

4 0,21-0,40 Rendah

5 0,00-0,20 Sangat rendah

Sumber: Wardani dan Slameto (2012:89)

3.7.2. Uji Tingkat validitas Soal

Uji instrumen butir soal untuk siklus I dan siklus II dilakaukan pada 27 siswa

di SD Kanisius Cungkup di kelas I. butir soal terdiri dari 25 butir dan berbentuk

pilihan ganda. Distribusi uji validitas siklus I dengan SPSS 20. Berdasarkan

klasifikasi validitas Correected item total correlation ≤ 0,20, artinya butir soal tidak

valid, Adapun distribusi butir soal yang valid dan tidak valid serta butir soal yang

layak digunakan atau tidak dalam siklus 1 disajikan dalam tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7

Distribusi Butir soal yang Valid dan Tidak Valid Siklus I

Butir Soal

No item

Valid Tidak valid

1,2,3,4,5,6,7,8,10,13,14,15,

16,17,18,20,21,22,23,24 9,11,12,19,25

Jumlah 20 5

Berdasarkan Table 3.7 di atas nomor butir soal 1,2,3,4,5,6,7,8,10,13,14,15,

16,17,18,20,21,22,23,24 dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

Adapun nomor butir soal 9,11,12,19,25 dinyatakan tidak valid dan tidak

dapat digunakan dalam penelitian sehingga ada 5 nomor butir soal yang dibuang,

dan sisanya 20 butir soal dapat digunakan.

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

33

Tabel 3.8

Distribusi Butir soal yang valid dan tidak valid siklus II

Butir Soal

No Item

Valid Tidak valid

1,2,3,4,5,7,8,10,14,15,

17,18,20,21,22,23,25 6,9,11,12,13,16,19,24

Jumlah 17 8

Berdasrakan tabel 3.8 di atas nomor butir soal 1,2,3,4,5,7,8,10,14,15,17,18,20,21,22,

23,25 dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Adapun nomor butir

soal 6,9,11,12,13,16,19,24dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan dalam

penelitian sehingga ada 8 nomor butir soal yang dibuang, dan sisanya 21 butir soal

dapat digunakan.

3.7.3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil

pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes

adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan (precicion) dan keajegan (consistency)

skor tes. Pengertian yang paling sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat

ukur, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki

keajegan hasil.

Kerlinger (1986) mengemukan bahwa reliabilitas dapat diukur dari tiga

kriteria yaitu: (1) Stability, adalah kriteria yang menunjuk pada keajegan

(konsistensi) hasil yang ditunjukan alat ukur dalam mengukur gejala yang sama,

pada waktu yang berbeda; (2) Defendability, yaitu kriteria yang mendasarkan diri

pada kemantapan alat ukur atau seberapa jauh alat ukur dapat diandalkan; (3)

predictability, karena perilaku merupakan proses yang saling berkait dan

berkesinambungan, maka kriteria ini mengidealkan alat ukur yang dapat diramalkan

hasilnya dan meramalkan hasil pada pengukuran gejala selanjutnya. Batas reliabilitas

atau keajegan dapat diartikan sebagai konsistensi skor yang diperoleh dari orang

yang sama, pada gejala yang sama. Untuk itu ada kemungkinan skor pembanding,

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

34

mungkin berupa skor yang diperoleh dari alat ukur yang sama pada kesempatan yang

berbeda, atau skor yang diperolah dari alat ukur lain yang seimbang. Kerliger

menyatakan bahawa reliabilitas instrumen dikatakan baik, bila alat tersebut

dikenakan pada obyek yang sama, akan mendapatkan hasil yang sama pada beberapa

kesempatan yang berbeda. Kofesien reliabilitas selalu berbeda dalam rentang 0

sampai dengan 1 yang menunjuk pada persentase varian error dengan sumber variasi

yang berbeda. Misalnya kofesien reliabilitas menunjukkan 0,74 berarti 74% varian

skor yang bersumber pada keadaan yang diukur, sedang 26% adalah kesalah atau

varien error yang bersumber dari keadaan di luar variabel yang diukur.

Semakin tinggi kofesien reliabilitas suatu tes (mendekati1), makin tinggi pula

keajegan/ketepatannya. Tes yang memiliki konsistensi reliabilitas tinggi adalah

akaurat terhadap kesempatan testing dan instrumen tes lainnya. Sebagai ancar-ancar

kofesien reliabilitas berdasarkan nilai alfa dapat diinterprestasikan seperti dalam

tabel pada halaman berikutnya.

Tabel 3.9

Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi

1 0,80-1,00 Sangat reliable

2 <0,80-0,60 Reliabel

3 <0,60-0,40 Cukup reliabel

4 <0,40-0,20 Agak reliabel

5 <0,20 Kurang reliabel

Sumber: Wardani dan Slameto (2012:89)

Hasil uji reliabelitas butir soal berbentuk pilihan ganda terdiri dari 25 butir

soal dilakukan pada siswa kelas II SD Kanisius Cungkup berjumlah 27 siswa.

Adapun hasil yang diperoleh pada siklus I adalah Cronbach's Alpha sebesar 0,646,

artinya reliabilitas soal siklus 1 reliabel sehingga instrumen butir soal siklus I

digunakan dalam penelitian. Sedangkan hasil uji reliabilitas instrumen butir soal

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

35

siklus II diperoleh sebesar Cronbach's Alpha 0,641, artinya reliabilitas butir soal

siklus II reliabel, sehingga butir soal dapat digunakan dalam penelitain.

Tabel 3.10

Distribusi Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus I Dan Siklus II

Nomor

urut

Siklus Jumlah butir

soal

Cronbach's

Alpha

Kriteria

1 I 20 0,646 Reliabel

2 II 18 0,641 Reliabel

Sumber: olahan SPSS

3.7.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Arikunto (2010: 207 - 210) “Soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang

siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit

menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat”.

Menurut Sudjana (2008: 135) ada beberapa dasar pertimbangan dalam

menentukan proporsi jumlah kategori mudah, sedang, dan sukar.

Pertimbangan pertama adalah adanya keseimbangan. Maksudnya ada

keseimbangan untuk jumlah soal ketiga kategori tersebut. Sebagian besar soal berada

pada kategori sedang, kemudian butir soal kategori mudah dan sukar proporsinya

seimbang. Misal tes objektif pilihan ganda sebanyak 60 pertanyaan. Dari ke-60

pertanyaan tersebut, soal kategori mudah sebanyak 20, kategori sedang 20, dan

kategori sukar 20. Pertimbangan kedua proporsi jumlah soal untuk ketiga kategori

tersebut di dasarkan atas kurva normal. Perbandingan soal mudah-sedang-sukar bisa

dibuat 3-4-3. Artinya 30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedang dan 30%

soal kategori sukar. Perbandingan tingkat kesukaran sejenis dengan proporsi di atas

adalah 3-5-2. Artinya 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang dan 20%

soal kategori sukar.

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

36

Untuk menentukan tingkat kesukaran soal menggunakan rumus sebagai

berikut:

𝑷 =𝑩

𝑱𝑺

(Sudijono, 2011: 372)

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, makin

sulit soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal

tersebut. Kriteria indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11

Indeks Kesukaran Soal

No. Indeks Interpretasi

1. < 0,30 Sukar

2. 0,30 – 0,70 Cukup (sedang)

3. > 0,70 Mudah

Sumber: Sudijono 2011: 372

Berdasarkan indeks tingkat kesukaran item soal dengan menggunakan rumus

di atas, maka diperoleh hasil perhitungannya sebagai berikut:

Tabel 3.12

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I

No. Indeks Interpretasi Nomor Item Jumlah

1. < 0,30 Sukar 10,14,18 3

2. 0,30 – 0,70 Cukup (sedang)

1,2,3,5,7,8,13,15,17,

20,21,22,23,24 14

3. > 0,70 Mudah 4,6,16 3

Total 20

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

37

Tabel 3.13

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus II

No. Indeks Interpretasi Nomor Item Jumlah

1. < 0,30 Sukar 14,18 2

2. 0,30 – 0,70 Cukup (sedang)

1,2,3,5,7,8,10,15,17,

20,21,22,23,25 14

3. > 0,70 Mudah 4 1

Total 17

3.7.5 Teknik Analisis Data

Data kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes evaluasi dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Nilai akhir =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dikonfirmasikan dalam tablel kriteria

ketuntasan sebagai berikut :

Tabel 3.14

Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar PKn

KKM Kualifikasi

≥65 Tuntas

<65 Tidak tuntas

KKM Mata Pelajarn PKn Kelas I SD Kanisius Cungkup Salatiga/ 2015-2016

Rata-rata kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

n

Xx

Keterangan:

X : mean (rata-rata)

∑X : jumlah semua nilai siswa

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11140/3/T1_292012579_BAB...Penentuan waktu penelitian ... PKn pada semester 2 tahun ajaran

38

∑n : jumlah siswa

Data kualitatif.

Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran. Kriteria penilaian dalam lembar observasi aktivitas siswa dan

keterampilan guru. Hasil perolehan skor dianalisis dengan menggunakan analisis

presentase.

Untuk menghitung analisis presentase menggunakan rumus :

P=𝑓

𝑛𝑥 100%

Menurut (Arikunto, 2002)

Keterangan :

P : Persentase keaktifan siawa

F : Jumlah skor aspek yang diperoleh

N : Jumlah skor aspek maksimal.