bab iii metodologi penelitian 3.1 setting dan...

14
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam proses pengajaran dilakukan oleh peneliti dan guru. Observer adalah guru kelas III dan kelas V. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki kegiatan pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu PTK menggunakan perlakuan berupa siklus. Dalam pelaksanaan penulis menggunakan 2 siklus. 3.1.2 Subjek Penelitian Tempat penelitian di kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 Kota Salatiga Semester 2 tahun ajaran 2015 - 2016. Jumlah siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 berjumlah 40 orang dengan jumlah 18 siswa laki-laki dan 22 perempuan. 3.2 Variabel Penelitian Sugiyono (2010:38), mendefinisikan variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y) 3.2.1 Variabel Bebas (X) Sugiyono (2010:39), mendifinisikan Variabel bebas (independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran berbasis masalah. Siswa diharapkan lebih aktif dalam pembelajaran karena akan dituntut tanggung jawab setiap individu dan tanggung jawab kelompok Setiap siswa berlomba-lomba untuk memperoleh hasil belajar

Upload: doquynh

Post on 02-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam proses pengajaran dilakukan oleh

peneliti dan guru. Observer adalah guru kelas III dan kelas V. Penelitian tindakan

kelas adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki

permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Penelitian tindakan

kelas bertujuan memperbaiki kegiatan pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara

bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu

PTK menggunakan perlakuan berupa siklus. Dalam pelaksanaan penulis

menggunakan 2 siklus.

3.1.2 Subjek Penelitian

Tempat penelitian di kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 Kota Salatiga

Semester 2 tahun ajaran 2015 - 2016. Jumlah siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo

Lor 05 berjumlah 40 orang dengan jumlah 18 siswa laki-laki dan 22 perempuan.

3.2 Variabel Penelitian

Sugiyono (2010:38), mendefinisikan variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulanya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu

Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y)

3.2.1 Variabel Bebas (X)

Sugiyono (2010:39), mendifinisikan Variabel bebas (independen) adalah

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini variabel bebasnya

adalah model pembelajaran berbasis masalah. Siswa diharapkan lebih aktif dalam

pembelajaran karena akan dituntut tanggung jawab setiap individu dan tanggung

jawab kelompok Setiap siswa berlomba-lomba untuk memperoleh hasil belajar

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

23

yang optimal. Dengan model pembelajaran berbasis masalah diharapkan siswa

lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, lebih bisa bekerjasama dengan teman

lain, lebih bertanggung jawab dan membuat suasana pembelajaran lebih

menyenangkan. Sehingga dengan model pembelajaran berbasis masalah akan

mempengaruhi tingkat konsentrasi, kecepatan menyerap materi pelajaran, dan

kematangan pemahaman terhadap sejumlah materi pelajaran.

3.2.2 Variabel Terikat (Y)

Sugiyono (2010: 39) mendefinisikan variabel terikat (dependen)

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA

pada materi Energi Panas Dan Energi Bunyi siswa kelas IV SDN Sidorejo Lor 05.

3.3 Prosedur Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom

Action Reserach). PTK ini menggunakan model spiral yang dikemukan oleh C.

Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto, (2013). Prosedur penelitian ini terdiri

dari 2 siklus. Setiap siklus memiliki 3 tahap yaitu: Planning (Perencanaan

tindakan), Acting (tindakan) dan Observasing (observasi), serta Reflecting

(refleksi). Prosedur penelitian ini dapat dijelasakan pada gambar 3.1 berikut ini:

Gambar 3.1

PTK Model Spiral dari Kemmis dan Mc Taggat

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

24

Rincian penjelasan dari gambar PTK model spiral dari C. Kemmis dan Mc.

Taggart adalah sebagai berikut:

Siklus1

a. Tahap Perencanaan

1. Menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas.

2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran berbasis masalah

3. Menyiapkan instrumen pengamatan dan dokumentasi.

b. Tahap Tindakan dan Observasi

Tahap ini merupakan implementasi RPP yang telah disusun sesuai

dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

tindakan siklus I ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, kegiatan observasi ini

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sebagai pemantauan

aktivitas guru dan siswa berdasarkan model PBM yang diamati oleh

observer dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan.

1) Kegiatan Awal :

a) Membuka pelajaran dengan salam

b) Mengecek kehadiran siswa

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

d) Melakukan apersepsi

e) Guru mengatur tempat duduk siswa

2) Kegiatan Inti :

Eksplorasi :

a) Guru mengajak siswa untuk menggali pengetahuan siswa materi IPA

tentang energi panas.

b) Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi energi panas.yang

diketahui siswa dalam kehidupan sehari – hari.

c) Membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

25

Elaborasi :

a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 4-

5 orang) dan memberi pengarahan mengenai model pembelajaran

berbasis masalah

b) Guru mengarahkan agar setiap kelompok setelah kembali ke

kelompoknya bertugas mengajari temannya.

c) Guru memberi pengarahan kepada tiap kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi.

Konfirmasi :

a) Siswa mempresetasikan hasil kerja kelompok

b) Kelompok lain memberi tanggapan dan guru membimbing siswa

untuk memperoleh jawaban yang tepat sesuai degan tujuan yang

ingin dicapai.

c) Bertanya jawab tentang materi energi panas yang belum dipahami

3) Kegiatan Penutup :

a) Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan

b) Guru melaksanakan evaluasi dengan membagi lembar tes formatif

untuk dikerjakan secara individu

c) Guru menutup pembelajaran

d) Salam penutup

c. Tahap Refleksi

Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran berbasis masalah maka akan dilakukan refleksi atau

evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan model

pembelajaran berbasis masalah. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat

diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki guna persiapan pembelajaran pada

siklus yang selanjutnya.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

26

Pelaksanaan Siklus 2

a. Tahap Perencanaan

1. Identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1 yang belum teratasi dan

penetapan alternatif pemecahan masalah.

2. Membentuk tim dan menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas.

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran berbasis masalah

4. Menyiapkan instrumen pengamatan dan dokumentasi.

5. Pengembangan program tindakan 2.

b. Tahap Tindakan dan Observasi

Tahap tindakan siklus II ini merupakan implementasi RPP yang

telah disusun berdasarkan perencanaan dengan menggunakan model PBM

pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan 2 kali pertemuan. Kegiatan

observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sebagai

pemantauan aktivitas guru dan siswa berdasarkan model PBM yang

diamati oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah

disediakan.

1) Kegiatan Awal :

a) Membuka pelajaran dengan salam.

b) Mengecek kehadiran siswa.

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d) Melakukan apersepsi.

e) Guru mengatur tempat duduk siswa.

2) Kegiatan Inti :

Eksplorasi :

a) Guru mengajak siswa untuk menggali pengetahuan siswa materi IPA

tentang energi panas.

b) Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi energi bunyi yang

diketahui siswa dalam kehidupan sehari – hari.

c) Membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

27

Elaborasi :

a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 4-

5 orang) dan memberi pengarahan mengenai model pembelajaran

berbasis masalah.

b) Guru mengarahkan agar setiap kelompok setelah kembali ke

kelompoknya bertugas mengajari temannya.

c) Guru memberi pengarahan kepada tiap kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi.

Konfirmasi :

a) Siswa mempresetasikan hasil kerja kelompok

b) Kelompok lain memberi tanggapan dan guru membimbing siswa

untuk memperoleh jawaban yang tepat sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai.

c) Bertanya jawab tentang materi energi panas yang belum dipahami

4) Kegiatan Penutup :

a) Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

b) Guru melaksanakan evaluasi dengan membagi lembar tes formatif

untuk dikerjakan secara individu.

c) Guru menutup pembelajaran.

d) Salam penutup

d. Tahap Refleksi

Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan data/hasil

observasi yang terkumpul. Membahas hasil evaluasi tentang skenario

pembelajaran pada siklus 2 ,evaluasi tindakan siklus2.

3.4 Data dan Teknik Pengumpulannya

Hasil belajar diperoleh dari hasil tes evaluasi belajar siswa dalam

pembelajaran berbasis masalah pada setiap akhir pembelajaran.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data

kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka untuk menentukan

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

28

hasil belajar siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik

tes dan non tes.

3.5.1. Teknik Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar,

sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam

memperbaiki pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus, sedangkan

evaluasi dilakukan pada akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa pada

setiap siklus. Tes merupakan salah satu bentuk instrumen yang digunakan untuk

melakukan pengukuran.

a. Soal tes tertulis

Soal tes yang diberikan adalah soal test tertulis yang berbentuk pilihan

ganda 20 soal yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

dalam pembelajaran. Tes ini diberikan pada akhir pertemuan siklus.

Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1

Kisi- kisi Instrumen Evaluasi IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05

Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Item soal

No

item

Jumlah

item

8. Memahami

berbagai bentuk energi

dan cara

penggunaanya dalam

kehidupan

sehari-hari.

8.1

Mendeskripsikan energi

panas dan

bunyi yang terdapat di

lingkungan

sekitar serta

sifat-sifatnya.

Mendemonstrasikan perambatan

panas (konduksi, konveksi dan radiasi)

1,2,8,

12

4

Menyebutkan sumber energi panas 15 1

Menggolong-golongkan benda yang termasuk penghantar panas

dan yang bukan.

17,21 2

Membuat tabel hasil percobaan.

Menyebutkan contoh-contoh

benda-benda yang dapat menghantarkan panas dan tidak

dapat.

23,25,

26,27,29,31

6

Membuat kesimpulan dari hasil

percobaan.

34,38 2

Mempresentasikan hasil percobaan.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

29

Tabel 3.2

Kisi- kisi Instrumen Evaluasi IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05

Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 Siklus 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Item soal

No

item

Jumlah

item

8.

Memahami

berbagai

bentuk

energi dan

penggunaan

ya dalam

kehidupan

sehari-hari.

8.1

Mendeskrips

ikan energi

panas dan

bunyi yang

terdapat

Di

lingkungan

sekitar serta

sifat-

sifatnya.

Menuliskan kembali

macam-macam sumber

energi bunyi yang ada di

lingkungan sekitar.

3,6,10,

11

4

Mengidentifikasi sumber-

sumber energi bunyi

13, 18,

22, 24

6

Menjelaskan fungsi bunyi

ultrasonik, audiosonik, dan

infrasonic, amplitudo

28, 30 4

Menjelaskan bunyi dapat

dipantulkan dan diserap

32,33 2

Mendemonstrasikan

perambatan bunyi pada

benda padat, cair dan gas

35,36 3

Membuat kesimpulan

presentasi hasil percobaan

40 1

3.5.2. Teknik Non Tes

a. Observasi

Observasi atau pengamatan meliputi pemuatan perhatian terhadap suatu

objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam penelitian ini adalah

observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat (guru kelas) melihat sekaligus

mengamati secara langsung guru dalam proses pembelajaran berbasis masalah

kemudian mengisi lembar observasi yang telah disediakan.

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

30

b. Dokumentasi

Dokumentasi dipergunakan untuk mendokumentasikan secara keseluruhan

tentang pelaksanaan pembelajaran berbasis masalahmulai dari kegiatan awal,inti

dan akhir kegiatan pembelajaran berupa foto.

3.6. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila jumlah siswa yang

mencapai KKM ≥ 75 tuntas sebanyak 80% dari jumlah keseluruahan siswa

kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 2015/2016.

3.7. Teknik Analisis Data

Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif komparatif yaitu

membandingkan hasil setiap perolehan nilai pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif yang dinyatakan dalam bentuk angka .

Adapun rumus yang digunakan adalah:

1. Menghitung ketuntasan belajar

Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan

ketuntasan belajar menggunakan analisis deskriptif persentase dengan

perhitungan:

Ketuntasan =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

jumlah seluruh siswa x 100

2. Menghitung ketuntasan indikator kinerja

Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan

ketuntasan indikator kinerja menggunakan analisis deskriptif persentase

dengan perhitungan:

Ketuntasan = jumlah nilai siswa yang tuntas belajar individu

jumlah siswax 100

Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan

atau mencapai minimal dari nilai KKM yang ditetapkan 75

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

31

3. Menghitung hasil observasi guru

Untuk menghitung kinerja guru dalam melaksanakan model

pembelajaran maka dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Hasil observasi guru = 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑟 1

1

3.8. Analisis Data

Sebelum melakukan peneliti terlebih dahulu peneliti menguji

instrumen/soal yang diujikan pada siswa kelas IV SDN 12 Salatiga.

Instrument yang harus diuji yaitu : uji validitas, uji reliabilitas dan tingkat

kesukaran soal.

3.8.1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrumen pada tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes

individual untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji

cobakan pada siswa kelas IV SDN 12. Sugiyono (2012:121) mengtakan

bahwa “validitas merupakan alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid.” Pengukuran dilakukan untuk

menguji sebuah soal itu valid dan tidak valid. Uji validitas dilakukan pada

siswa kelas 4 SDN 12 Salatiga dengan peserta tes sebanyak 38 siswa.

Valid jika memiliki koefisien corrected item-total ≥0,30 (Sugiyono

2012:126), uji coba item tes untuk uji coba soal sebanyak 40 soal. Untuk

menghitung Nilai Corrected item to total correlation menggunakan

aplikasi SPSS versi 20.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

32

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Siklus I dan II

Dari tabel Item-Total Statistcs menunjukkan bahwa Corrected Item-Total

Correlation setelah uji validitas soal pilihan ganda pada siswa kelas IV SDN 12

Salatiga terdapat beberapa soal yang valid ≥ 0.30 diantaranya adalah soal nomor

1, 2, 3, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31,

32, 33, 34, 35, 36, 38 dan 40. Sedangkan yang tidak valid adalah soal nomor 4, 5,

7, 9, 14, 16, 19, 20, 37, 39.

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

SOAL1 25.42 86.521 .719 .922 SOAL2 25.45 87.389 .617 .923 SOAL3 25.39 86.191 .764 .921 SOAL4 25.42 93.169 .004 .929 SOAL5 25.42 91.818 .145 .928 SOAL6 25.37 86.834 .701 .922

SOAL7 25.34 93.258 -.003 .929 SOAL8 25.18 88.749 .616 .923 SOAL9 25.37 92.185 .110 .928 SOAL10 25.37 85.861 .812 .921 SOAL11 25.45 87.713 .582 .923 SOAL12 25.37 87.482 .627 .923 SOAL13 25.42 86.521 .719 .922 SOAL14 25.37 95.644 -.253 .931

SOAL15 25.37 89.915 .357 .925 SOAL16 25.45 93.767 -.058 .930 SOAL17 25.37 88.563 .506 .924 SOAL18 25.39 85.975 .788 .921 SOAL19 25.42 94.791 -.162 .931 SOAL20 25.37 91.536 .180 .927 SOAL21 25.32 88.330 .554 .923 SOAL22 25.45 87.551 .600 .923

SOAL23 25.26 87.388 .704 .922 SOAL24 25.37 86.834 .701 .922 SOAL25 25.32 87.844 .611 .923 SOAL26 25.37 85.861 .812 .921 SOAL27 25.39 88.786 .474 .924 SOAL28 25.42 88.358 .516 .924 SOAL29 25.39 87.218 .648 .922 SOAL30 25.34 86.772 .721 .922

SOAL31 25.37 85.861 .812 .921 SOAL32 25.11 91.340 .340 .925 SOAL33 25.26 87.713 .664 .922 SOAL34 25.18 88.857 .601 .923 SOAL35 25.26 88.902 .518 .924 SOAL36 25.34 88.231 .553 .923 SOAL37 25.34 93.258 -.003 .929 SOAL38 25.18 88.749 .616 .923

SOAL39 25.24 92.942 .040 .928 SOAL40 25.37 85.861 .812 .921

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

33

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata reliable

sering disebut dengan nama lain, misalnya terpercaya, terandalkan, ajeg, stabil,

konsisten, dan lain sebagainya (Sugiyono, 2010: 68)

Pengukuran koefisien instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel dibawah ini, sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Reliabilitas Instrumen

Rentang Kriteria

0,80-1,00 Sangat Reliabel

< 0,80-0,60 Reliabel

<0,60-0,40 Cukup Reliabel

<0,40-0,20 Agak Reliabel

<0,20 Kurang Reliabel

Hasil uji reliabilitas dilakukan pada kelas IV SDN 12 Salatiga diuji

menggunakan SPSS versi 20 for windows sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I dan Siklus I

Bentuk Instrumen Koefisien Realibilitas Kategori

Pilihan Ganda 0,926 Sangat Reliabilitas

Berdasarkan kriteria reliabilitas di atas, maka instrumen soal pada siklus I ,

masuk dalam kategori sangat reliable, dengan nilai 0, 926

3.8.3 Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Slameto dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 82)

menyatakan bahwa, tingkat kesukaran butir soal adalah angka yang menunjukkan

proporsi peserta didik yang menjawab benar. Semakin besar tingkat kesukaran

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

34

butir soal, berarti butir soal semakin mudah, demikian juga sebaiknya semakin

rendah tingkat kesukaran butir soal, berarti butir soal itu semakin sukar. Indeks

tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑃 = 𝐵

𝑁

Keterangan :

P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang

dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran burir soal yang

dikemukakan oleh Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 83) dapat

disajikan dalam tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.6

Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal

Skor Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0, 75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

Sumber : Naniek S. Wardani dan Slameto (2012: 92)

Distribusi tingkat kesukaran butir soal siklus I dan siklus II secara rinci

dapat disajikan melalui tabel 3.8 distribusi tingkat kesukaran butir soal berikut ini:

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11142/3/T1_292012581_ BAB... · dengan perencanaan awal menggunakan model PBM. Pelaksanaan

35

Tabel 3.7

Distribusi Evaluasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I dan II

Skor

Tingkat

Kesukaran

Siklus I

No Soal F %

0,00 – 0,25 Sukar 4,6,9,14,15,16,17,19,

20,37

10 25

0,26 – 0, 75 Sedang, 1,2,5,7,8,9, 11,12,13,

22,23,24, 25,26,27,

28,29,30, 32,23,34,

35,36,38, 39

25 62.5

0,76 – 1,00 Mudah 3,10,18,31,40 5 12,5

Jumlah 40 100

Hasil uji tingkat kesukaran pada siklus I dan II dari 40 soal, menunjukkan

10 soal yang memiliki tingkat kesukaran (4,6,9,14,15,16,17,19,20,37), 25 soal

menunjukkan tingkat kesukaran sedang (1,2,5,7,8,9, 11,12,13, 22,23,24, 25,26,27,

28,29,30, 32,23,34, 35,36,38, 39) dan 5 soal menunjukkan tingkat kesukaran

mudah (3,10,18,31,40).